• Tidak ada hasil yang ditemukan

PADA SISTEM IRIGASI TETES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PADA SISTEM IRIGASI TETES"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

1

r---

GI

.

PENGARUH SUHU PEMBAKARAN KERAMIK TERHADAP KINERJA EMUTER KERAMIK

PADA SISTEM IRIGASI TETES

r-

Oleh

TATY ENDANG

*

i

•#

FAKULTAS PERTANIAN

~WUNIVERSITAS SRIWIJAYA

■f"5 f

*.

a INDRALAYA

i

t .

i

(2)

PENGARUHSUHUPEMBAKARANKERAMIK !fMv'V TERHADAPKINERJAEMITTERKERAMIK■*;.W

PADASISTEMIRIGASITETESjw

'\ <t S'

C

3

(£^C> p

/

£ ort'f ?J

r

Oleh TATYENDANG

FAKULTASPERTANIAN UNIVERSITASSRIWIJAYA

INDRALAYA 2005

(3)

SUMMARY

TATY ENDANG. The EfFect of Buming Temperature of Ceramic Emitter Perfomance for Trickle Irrigation System (Supervised by EDWARD SALEH and RAHMADHARIPURNOMO).

The research objective wastodeterminetheeffectofbumingtemperatureof ceramicemitteronits perfomance(discharge, hydraulichead, hydraulicconductivity and water spreading profile) in soil. The method used in this study was emitter perfomance testing.Theemitterperfomancedeterminationwascarriedoutbytesting it on soil mediato determinethe discharge, hydraulicconductivity, water spreading profile, and the recommendation of hydraulic head requirement. The test was conducted using buming temperature treatments with two replications. The result showedthatthe increase ofbumingtemperature and buming periodwould result in increaseofdischargeandhydraulicconductivity. Itwasalsoshowedthattheincrease inhydraulicheadwouldresultinincreaseofdischarge andhydraulicconductivityof emitter. The smallest discharge and conductivity was found at emitter having E composition with buming temperature of 900°C and buming period of 2 hours, whereas the highest one was found at emitter having M composition with buming temperature of 1,050°C and buming period of5 hours as well as 1.5 m hydraulic head. The shallowest spreading water profile was found at emitter having M composition with buming temperature of900°C and buming period of 2 hours as wellas0.5 mhydraulichead,whereasthedeepestspreadingwater profilewas found at emitter having M composition with buming temperature 1,050°C and buming

(4)

periodof5 hoursaswellas 1.5m hydraulichead.Therequirementofhydraulichead for chilly and watermelon crops was determined by comparing the trickle rate of emitterto crop waterrequirementofchilly and watermelon (ETc). The requirement ofhydraulic head for chilly and watermelon crops using V, T, and M composition were1.2 m,0.75m,and 1.25 m, respectively.

(5)

RINGKASAN

TATY ENDANG. Pengaruh Suhu Pembakaran Keramik Terhadap Kineija Emitter Keramik pada Sistem Irigasi Tetes (Dibimbing oleh EDWARD SALEH dan RAHMADHARIPURNOMO)

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suhu pembakaran emitter keramik terhadap kineija emitter keramik (debit, hydraulic head, konduktivitas hidrolik dan pola penyebaran air) pada tanah. Metode penelitian yang digunakan berupa pengujian kineija penetes. Emitter keramik yang digunakan dibakar dengan suhupembakaranyangberagam (900°C, 950°C, 1.000°C dan 1.050°C)dan diulang sebanyak dua kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin meningkat suhu danlamapembakaran makadebitdankonduktivitashidrolikemitterjugameningkat.

DebitdankonduktivitasterendahterdapatpadaemitterkomposisiE(60%tanahliat:

40% pasir : 0% serbuk kayu gergaji) dengan suhu pembakaran 900°C dan lama pembakaran duajam serta hydraulic head 0,5 m, sedangkan yang tertinggi aulalah pada emitter dengan komposisi M (50% tanah liat : 50% pasir : 0% serbuk kayu gergaji) pada suhu pembakaran 1.050°C dan lama pembakaran lima jam serta hydraulichead1,5 m. Polasebaran airyang palingdangkal ditemukan padaemitter komposisi E (60% tanah liat : 40% pasir : 0% serbuk kayu gergaji) dengan suhu pembakaran 900°C dan lama pembakaran dua jam serta hydraulic head 0,5 m, sedangkan pola sebaran air yang paling dalam terdapat pada emitter komposisi M (50% tanah liat : 50% pasir : 0% serbuk kayu gergaji) dengan suhu pembakaran

1.050°C dan lama pembakaran 5 jam serta hydraulic head 1,5 m.

Kebutuhan

(6)

hydraulichead untuk Cabai dan Semangkadiperoleh dengan cara membandingkan laju penetesan emitter dengan kebutuhan air tanaman Cabai dan Semangka (ETc).

Kebutuhanhydraulicheaduntuk tanaman Cabaidan Semangkadengan emitterpada komposisi V (70% tanah liat : 30% pasir : 10% serbuk kayu gergaji) adalah pada ketinggianhydraulichead1,2 m, dengan emitterpadakomposisi T(60%tanah liat:

40% pasir: 0% serbuk kayugergaji)adalahpadaketinggian hydraulichead0,75 m, dengan emitter pada komposisi M (50% tanah liat : 50% pasir : 0% serbuk kayu gergaji)adalahpadaketinggianhydraulichead1,25m.

(7)

PENGARUHSUHU PEMBAKARAN KERAMIK TERHADAPKINERJAEMITTERKERAMIK

PADASISTEM IRIGASITETES

Oleh TATYENDANG

SKRIPSI

Sebagaisalahsatusyaratuntukmemperolehgelar SarjanaTeknologiPertanian

pada

PROGRAMSTUDITEKNIKPERTANIAN JURUSANTEKNOLOGIPERTANIAN

FAKULTASPERTANIAN UNIVERSITASSRIWIJAYA

INDRALAYA 2005

(8)

X.

Skripsiberjudul

PENGARUHSUHUPEMBAKARAN KERAMIK TERHADAP KINERJAEMITTERKERAMIK

PADASISTEM IRIGASITETES f-M*

m

m

I

m

n

.y

m •m

i

vm

-} Oleh

TATYENDANG m

i

05003106045 i

; >

telahditerimasebagaisalahsatusyarat untukmemperolehgelar

Sarjana TeknologiPertanian

•'.J

U

'i

m

J

mmi

1

PembimbingI Indralaya, Agustus2005

3

:

M

•W-

Ja mi m

Dr.Ir.Edward Saleh,M.S. FakultasPertanian UniversitasSriwijaya

Dekan

H

PembimbingII

4fi§t

* i,

y

Yc? **«?§.*

Ir.Rahmad HariPurnomo,M.SL ron Zahri,M. S.

516530

(9)

Skripsi berjudul “Pengaruh Suhu Pembakaran Keramik Terhadap Kinerja Emitter Keramik PadaSistem IrigasiTetes” olehTatyEndangtelahdipertahankan di depan KomisiPengujipadatanggal 19Agustus2005.

KomisiPenguji

1.Dr.Ir.EdwardSaleh,M. S. Ketua

C

)

2.Ir.RahmadHariPumomo,M. Si. Sekretaris )

3.Ir.EndoArgoKuncoro,M.Agr. Anggota

4.Ir.Parwiyanti,M. P. Anggota

Mengetahui

KetuaJurusan TeknologiPertanian

Mengesahkan,

KetuaProgramStudiTeknikPertanian

.Ir.AminRejo,M.P Ir.RahmadHariPumomo,M. Si.

NIP. 131875110 NIP.131477698

(10)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa seluruhdatadan informasi yangdisajikandalam skripsi ini, kecuali yangdisebutkan dengan jelas sumbernya, adalah hasil penelitian dan investigasi saya sendiri dan belum pernah atau tidak sedang diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaanlainatau gelaryangsamadi tempatlain.

Indralaya, Agustus2005 Yangmembuatpernyataan

Taty Endang

(11)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 13 Agustus 1981 di Sinambela, Sumatera Utara, merupakan anak ke dua dari enam bersaudara. Orangtua bernama P.

Manullangdan D.Rajagukguk.

PendidikanSekolah Dasardiselesaikanpadatahun 1994di SDN Sinambela.

SekolahMenengah Pertama diselesaikan padatahun 1997 di SMPN 1 Bakkara, dan SekolahMenengahAtasdiselesaikan padatahun 2000 di SMU YPK BintangTimur 1 Balige,TobaSamosir,SumateraUtara.

Penulisditerimadi Fakultas PertanianUniversitas Sriwijayapadatahun2000 melalui Ujian MasukPerguruanTinggi Negri(UMPTN)dan melaksanakan kegiatan aktifmahasiswa Program Studi Teknik Pertanian padaJurusan Teknologi Pertanian UniversitasSriwijayapadatahun yangsama.

(12)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukurpenulispanjatkankepadaTuhan YangMahaEsahanyaoleh karenakasih-Nya penulis dapatmenyelesaikan penelitian ini sampai menjadi dalam bentuktulisan.

Tujuan penulis melaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu pembakaran keramik terhadap kineija emitter keramik pada sistem irigasi tetesdengan menentukannilai variabel debit, konduktivitashidrolik, dan pola sebaranairdengansuhudanlamapembakaransertahydraulicheadyangberagam.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada setiap orang dan pihak yang telah membantu saya dalam penyelesaian penulisan laporanini,terutamakepada:

1. Yth. Bapak Dr. lr. EdwardSaleh, M.S. selaku pembimbingI, atasbimbingan dan arahannya sejak pelaksanaan penelitian sampai selesainya penulisan skripsiini.

2. Yth. Bapak lr. Rahmad Hari Pumomo, M. Si. selaku pembimbing II dan selaku koordinator Laboratorium Teknik Konservasi Tanah dan Air serta sebagai Ketua Program Studi Teknik Pertanian, yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan selama penelitian dan selama penyelesaianpenulisanskripsi ini.

3. Yth. Bapak lr. Endo ArgoKuncoro, M. Agr. dan Yth. IbuParwiyanti, M.P.

selakukomisipenguji,atassarandankritik selamaujianskripsi.

4. Yth. BapakDr. Ir.AminRejoselakuKetuaJurusanTeknologiPertanian.

(13)

5. Yth. Bapak Dr. Ir. Gatot Priyanto, M. S. selaku PIt Dekan Fakultas Pertanian, UniversitasSriwijaya.

6. Kak Edi, Kak Is, dan Kak Jhon, selaku pegawai dan staftata usahaJurusan Teknologi Petanian.

7. Segenap Dosen Jurusan Teknologi Pertanian yang telah memberikan bekal ilmudanpengetahuanselamasayakuliah.

Terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan, semoga Tuhan Yang MahaEsamemberkatikitasemua. Amin.

Indralaya, Agustus2005

Penulis

(14)

DAFTARISI

Halaman

DAFTARTABEL xv DAFTARGAMBAR XV!

DAFTARLAMPIRAN XIX

DAFTARSIMBOL xx

I. PENDAHULUAN

A. LatarBelakang 1 B. Tujuan 4

II. TINJAUANPUSTAKA

A. IrigasiTetes 5

B.Penetes 6

C. KineijaSistemIrigasiTetes 7

D.Keramik 9

E. SifatFisikTanah 10

III. PELAKSANAANPENELITIAN

A.TempatdanWaktu 15

B.BahandanAlat 15

C. MetodePenelitian 15

D.CaraKeija 16

E. DatayangDiamati 18

UPT. WEMPUST** *

C5T535 _

HiSSAi :

F.AnalisisData 18

1 5 SEP 2005 1

XIII

(15)

G.DiagramAlirKerja 20 IV. HASILDANPEMBAHASAN

A. Debit 21

27 B.KonduktivitasHidrolik

35 C. PolaSebaranAirpadaMediaTanah

D.KebutuhanHydraulicHead 63

V. KESIMPULANDANSARAN

A. Kesimpulan 66

B.Saran 66

DAFTARPUSTAKA 67

LAMPIRAN 69

XIV

(16)

DAFTARTABEL

Halaman

1.Komposisi bahanpembuatkeramik 16

xv

(17)

DAFTARGAMBAR

Halaman 1. Diagramalirkeijapenelitian... 20

2. Hubungan debitterhadap suhu pembakaranpadakomposisi (60%tanahliat: 40%pasir: 0%serbukkayu gergaji)...

3. Hubungan debitterhadaplama pembakaran padakomposisi (60%tanahliat: 40%pasir:0%serbukkayugergaji)...

4. Hubungandebitterhadap suhupembakaranpada komposisi (70%tanahliat:20%pasir: 10%serbukkayugergaji...

5. Hubungan debitterhadaplamapembakaranpada komposisi (70%tanahliat:20%pasir: 10%serbukkayugergaji)...

6. Hubungan debit terhadapsuhupembakaranpada komposisi (60%tanahliat: 30%pasir: 10%serbukkayugergaji)...

7. Hubungandebit terhadap lama pembakaran pada komposisi (60%tanahliat: 30%pasir: 10%serbukkayugergaji)...

8. Hubungandebitterhadap suhupembakaran padakomposisi (50%tanahliat:50%pasir:0%serbukkayugergaji)...

9. Hubungandebitterhadaplamapembakaranpadakomposisi (50%tanahliat:50%pasir:0%serbukkayugergaji)...

10.Hubungan konduktivitas hidrolik terhadapsuhupembakaran padakomposisi(60%tanahliat: 40%pasir:

0%serbukkayugergaji)...

22

22

23

23

25

25

27

27

28

XVI

(18)

i

11.Hubungan konduktivitas hidrolik terhadap lamapembakaran pada komposisi(60%tanahliat:40%pasir :

0%serbuk kayugergaji)...

12. Hubungan konduktivitashidrolik terhadap suhupembakaran padakomposisi(70%tanahliat: 20%pasir:

10%serbukkayugergaji)...

13. Hubungan konduktivitas hidrolik terhadap lamapembakaran padakomposisi(70%tanahliat: 20%pasir:

10%serbukkayu gergaji)...

14. Hubungan konduktivitas hidrolikterhadap suhu pembakaran padakomposisi(60%tanah liat:30%pasir:

10%serbukkayugergaji)...

15. Hubungan konduktivitas hidrolikterhadap lamapembakaran

28

30

31

32

padakomposisi(60%tanahliat: 30%pasir:

10%serbukkayugergaji) 33

16. Hubungan konduktivitahidrolik terhadap suhu pembakaran padakomposisi(50%tanahliat: 50%pasir:

0%serbukkayugergaji) 34

17. Hubungan konduktivitas hidrolik terhadap lamapembakaran padakomposisi(50%tanahliat: 50%pasir:

0%serbukkayugergaji) 35

xvn

(19)

18. Pola sebaran air pada komposisi (60 tanahliat:40%pasir : 0%serbukkayugergaji)denganlamapembakaran5jam...

19. Pola sebaran air pada komposisi(70%tanahliat :20%pasir : 10%serbukkayugeraji)dengan lamapembakaran5jam...

20. Pola sebaran air pada komposisi(60%tanahliat: 30%pasir: 10%serbuk kayugergaji)denganlamapembakaran 5jam...

21. Pola sebaran air pada komposisi (50%tanahliat:50% pasir:

40

45

50

0%serbukkayugergaji)dengansuhu(T),danlama pembakaran(t),

58 sertahydraulic headyangberbeda

22. Hubunganlajupenetesandengan hydraulichead 64

xvm

(20)

DAFTARLAMPIRAN

1. Hasilpengukurandebit(ml/jam)dankonduktivitashidrolik (cm/det) 69

2. Nilai kadarairdan buikdensity sebelumdansetelahpenetesan 3. Nilaiporositaskeramik(%)padasetiapkomposisi, suhu (°C)

77

danlamapembakaran (jam) 81

4. KebutuhanairtanamanCabaidanSemangka(ETc) 82

5. Lajupenetesanemitter(mm/hari) 87

6. Gambarperalatandanbahan-bahanpenelitian 89

XIX

(21)

DAFTARSIMBOL

keseragamanpenyebaran (%) EU

koefisienvariasipenetes(liter/jam) Cv

debitpenetesminimum(liter/jam) debitpenetesrata-rata(liter/jam)

{Jmin

Qavg

debitpenetes(liter/jam) q

jumlahpenetes n

debitpenetes(liter/jam) qc

koefisiendebitpenetes

Kd

headhidrolikpenetes(m) H

eksponendebitpenetes x

volumeair(liter) V

waktu(jam)

bulkdensity(g/cm3)

t

pb

volumeringsampel (cm3) Vt

B berattanahkeringoven+ringsampel (g)

A beratringsampelkosong(g)

porositas(%)

6

Bb beratbasahtanah+ringsampel(g) beratkeringtanah+ringsampel(g) kandunganairtanah(%)

Bk W

AW airtersedia(%)

xx

(22)

kadarairpadakeadaankapasitaslapang(%) FC

kadarairpadakeadaantitiklayupermanen(%) WP

berattanahbasah-ringsampel(g) a

berattanahkeringoven-ringsampel(g) e

konduktivitashidrolik(cm/det) luaskeramik(cm2)

K AS

AH hydraulichead(cm)

XXI

(23)

I.PENDAHULUAN

A.LatarBelakang

Air padabidang pertanian merupakan salah satu faktor sangat penting bagi kelangsungan hidup tanaman dan menjamin keberhasilan tanaman berproduksi dengan baik. Namun terdapat banyak kendala untuk menyediakan air bagi pertumbuhan tanaman terutama pada musim kemarau, yaitu kekurangan air tidak baik bagi pertumbuhan tanaman karena berpengaruh terhadap jumlah dan mutu produksi tanaman. Oleh sebab itu dibutuhkan upaya pengendalian air yang baik (Rizki,2004).

Air untuk kebutuhan tanaman berasal dari air hujan, air permukaan (sungai, kolam dan danau) serta air tanah. Air hujan yang merupakan salah satu sumber air untuk pertumbuhan tanaman yang biasanya tidak selalu tersedia saat dibutuhkan, sehinggadiperlukanpasokanairtambahanatauirigasi (Hansenetal, 1979).

Irigasi secara umum didefinisikan sebagai pemberian air ke dalam tanah untuk pertumbuhan tanaman (Hansen et al., 1979). Metode irigasi

dibagi menjadi empat, yaitu irigasi bawah permukaan, irigasi permukaan, irigasi curahdan irigasitetes(Schwab etal, 1981). Tujuan pemberianairirigasiadalah : 1) menambah airke dalam tanah sehinggatersedia air yang cukup untuk pertumbuhan tanaman, 2) memperbaiki kesuburan tanah, 3) mencuci dan melarutkan garam di dalamtanah,dan4)mempermudahpengolahantanah(Hansenetal, 1986).

secara umum

1

(24)

2

Jika pemberian air irigasi dilaksanakan secara baik akan berpengaruh terhadap peningkatan efisiensi pengairan sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal. MenurutHansenetal. (1979), kebutuhanpolapenyebaranairyangseragam adalah hal yang paling penting karena keseragaman penyebaran air dari sistem irigasiakanmemberikankeuntunganterhadaphasiltanamanyangbesar.

Irigasi tetes memiliki keunggulan dibanding irigasi lainnya, yaitu menghasilkansuatu bidangbasah di sepanjangjajaran tanaman atau lingkaran basah pada masing-masing tanaman, penguapan dari permukaan tanah sangat kecil dan mengurangipertumbuhangulma(Linsleyetal., 1995).Metode pemberianairdengan sistem irigasi tetes bertujuan memperoleh ketersediaan airyang tepat pada tanaman di setiap masa pertumbuhannya sehingga memberikan hasil sesuai dengan perencanaan.

Penyaluranairdi sekitarperakarantanaman, membutuhkanpenetes (emitter) untukmeneteskan airdisekitardaerah perakarantanaman. Penetesmendistribusikan air ke tanah dan tanaman yang menyebar horisontal dan tegak oleh gaya kapiler tanah yang diperbesar pada arah gerakan vertikal oleh gravitasi. Daerah pendistribusian air tergantung dari besarnya aliran, jenis tanah, dan kelembaban tanah (Hansen et al., 1986). Keterbatasan aplikasi teknologi irigasi tetes adalah sistemirigasiinisemuakomponennyamerupakanprodukimpor,denganhargarelatif mahal, bersifat rumitkarena sistem harus dirancang oleh spesialis, biaya awal yang tinggi,danmemerlukantekananpompa(KellerandBliesner, 1990).

Salah satu komponen yang sangat penting pada sistem irigasi tetes adalah penetes (emitter) yang berfungsi untuk meneteskan air di sekitar daerah perakaran tanaman. Beberapa jenis penetes tersedia di pasaran, namun masih relatifjarang,

(25)

3

mahal, hanya tersedia di kota besar, dan merupakan produk impor (Keller dan Karmeli, 1975).

Penetesstrukturberpori (porousblockemitter) dari keramik merupakansalah satu alternatifyang digunakanuntuk meneteskan air dari pipaatau selang ke daerah perakaran tanaman. Hasil penelitian terdahulu telah berhasil membuat penetes struktur berpori dari keramik dengan fungsi yang sama, tetapi bentuk dan struktur yang berbedadibandingdenganpenetesimpor(Ibrahim, 1997).

Pendistribusian air pada tanah adalah beragam, tergantung dari penetes (emitter) yang digunakan. Emitter yang akan digunakan pada penelitian ini adalah emitter keramik yang terbuat dari campuran tanah liat, pasir dan serbuk kayu gergajian. Emitter ini merupakan hasil penelitian terdahulu (Sundari, 2004).

Menurut Yanti (2002), penambahan pasir dan serbuk kayu gergajian dapat meningkatkan pori pada dinding kendi, sedangkan peningkatan suhu dan waktu pembakaran dapat meningkatkan porositas pada dinding kendi sehingga dapat meningkatkankonduktivitas hidrolikkendi.

Keramik dengan suhu pembakaran rendah antara 900 °C sampai 1.050 °C pada umurnya berpori (porous), sehingga air di dalam keramik dapat merembes ke pori-pori dinding keramik tersebut (Yumarta, 1986). Oleh sebab itu diperlukan penelitian mengenai pengaruh suhu pembakaran terhadap fungsi dari emitterkeramiksebagaipenetespadasistemirigasitetes.

luar melalui

(26)

4

B.Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh beberapa suhu pembakaran emitter keramik terhadap kinerja emitter (debit, hidrolik head, koduktivitashidrolikdanprofilpenyebaranair) padatanah.

(27)

V .

DAFTARPUSTAKA

Hansen, V.E., O.W. Israelsen and G.E. Stringham. 1979. Irrigation Principles and Practices.John WilleyandSons.Inc.NewYork.USA.

Hansen, V.E., O.W. Israelsen and G.E. Stringham. 1986. Irrigation Principles and Practices. Diterjemahkan oleh Tachyan, E.P. dan Soetjipto. 1984. Dasar- dasardanPraktekIrigasi. PenerbitErlangga.Jakarta.

Hardjowigeno. 1987. IlmuTanah.PT.MedyatamaSaranaPerkasa.Jakarta.

Hillel, D. 1978.IntroductiontoSoilPhysics. DepartmentofPlantand Soil Sciences.

UniversityofMassachusetts.Armhest.Massachusetts.

Ibrahim. 1997. Pembuatan Penetes Struktur Berpori Dalam Irigasi Tetes. Skripsi.

FakultasPertanian.UniversitasSriwijaya.

Jensen, M.E. 1983. Design and Operation ofFarm Irrigation System. ASAE, St Joseph. Michigan.USA.

Keller, J. & D. Karmeli. 1975. Trickle Irrigation Design. 1* edition. Rain Bird SprinklerMfg.Corp. Glendora.California.USA.

Keller,J. & Ron, D. Bliesner. 1990. Sprinklerand TrickleIrrigation. VanNostrand Reinhold.NewYork.

Linsley, Ray, K. and J.B. Franzini. 1995. Teknik Sumber Daya Air. Jilid 2 edisi ketiga.DiterjemahkanolehDjokoSasongko. Erlangga.Jakarta.

Raes. 2000. Irrigation Agronomy. Interuniversity Programme in Water resources Engineering. KatholiekeUniversiteit/VrijeUniversiteitBrussel.

Rizki, O. 2004. Pengaruh Tekanan Inlet Manifold terhadap Keseragaman Penyebaran dan Efisiensi Pemberian air Sistem Irigasi Tetes pada Media TanamArangSekam.Skripsi. FakultasPertanian.UniversitasSriwijaya.

Saleh, E. 2000. Kinerja Sistem Irigasi Kendi Untuk Tanaman di Daerah Kering.

Disertasi Program Pasca Saijana. Institut Pertanian Bogor. Bogor (tidak dipublikasikan).

Sambudi.2004.MembuatKeramikBiskuit.Absolut Yogyakarta.

Schwab, G.O., R.H. Frevert., T.W. Edmisterdan K.K. Bames. 1981.SoilandWater Engineering. JohnWilley.Inc.NewYork.USA.

i

:r

:

!

67

(28)

68

\

Sundari, N. 2004. Rancangan Emitter dari Keramik Untuk Sistem Irigasi Tetes.

Skripsi.FakultasPertanian.UniversitasSriwijaya.

Yanti, M.D. 2002. Hubungan Campuran Bahan, Suhu dan Waktu Pembakaran terhadap Konduktifitas Hidrolik Jenuh Media Porus Bentuk Lempengan Untuk Pembuatan Kendi Irigasi. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya.

Yardini, Ruslan, Muslihat, L. Achadiat dan Suhadi. 1986. Keramik. Angkasa Bandung.

Yumarta. 1986.Keramik. AngkasaBandung.Bandung.

Wahyuni, N. 2004. Kinerja Emitter Keramik Untuk Sistem Irigasi Tetes. Skripsi.

FakultasPertanian.UniversitasSriwijaya.

Waniliesta,P.M. 1998. HidrologidanPengendalianJumlahAir. Diteijemahkanoleh Susanto,R.H.,danPumomo,R.H.UniversitasSriwijaya.

i

!

1

;

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya media viewboard pada website surat keputusan Perguruan Tinggi Raharja dapat memberikan kemudahan bagi pengunjung dalam mendapatkan informasi klasifikasi jumlah

Untuk itu biasa dituntut validasi instrumen (yang menyangkut validitas content, concurrent, predictive dan construct, serta menyangkut tingkat reliabilitas) atas

Kajian kepustakaan yang terdiri dari teori mengenai museologi, interpretasi dan rancangan tata pamer museum digunakan untuk mengkaji proses penyampaian informasi

selama 2 (dua) tahun dari izin konsesi baru untuk hutan konversi termasuk moratorium di bidang pembalakan hutan, pembuatan database penurunan/ perubahan lahan, perencanaan lahan,

Pada skripsi ini, penulis berupaya untuk menganalisis pembuktian dan pertimbangan hakim dalam hal pendaftaran sepihak atas merek bersama sebagai dasar adanya

Uang elektronik tidak dapat disamakan dengan alat pembayaran berbentuk kartu seperti kartu ATM atau kartu debit, dan kartu kredit, karena penerbitannya tidak

Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu menganalisis informasi penting dari teks ekplanasi yang dibaca dengan benar.. Melalui aktivitas membaca, siswa mampu menuliskan