• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT DI KELAS XI SMAN 1 KARAU KUALA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT DI KELAS XI SMAN 1 KARAU KUALA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1346 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT

DI KELAS XI SMAN 1 KARAU KUALA Nurul Ijati

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email nurulijati@gmail.com

ABSTRAK

Proses pembelajaran yang kurang bervariasi serta kurangnya pemahaman terhadap materi yang disebabkan penyampaian materi berpusat pada guru sehingga menjadi membosankan dan peserta didik menjadi pasif, mengakibatkan berpengaruh terhadap hasil belajar dikelas.salah satu alternative yang dapat dilakukan oleh guru untuk proses pembelajaran di kelas supaya lebih menyenangkan adalah dengan model pembelajaran discovery learning.Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Bagaimana Penerapan Model Discovery Learning dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada Materi Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt kelas XI di SMAN 1 Karau Kuala.Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus, dimana masing-masing terdiri dari tahap perencanaan.pelaksanaan,pengamatan,dan refleksi.setiap siklus terdiri dari I kali pertemuan,Demikian pula pada siklus II.Data aktivitas peserta didik digali dengan lembar pengamatan,sedangkan data pengelolaan guru dengan penerapan model discovery learning untuk mengetahui hasil belajar peserta didik .Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik kelas XI SMAN 1 Karau Kuala pada tahun 2022/2023 pembelajaran yang mengacu dalam penerapan model discovery learning pada materi iman kepada kitab-kitab Allah swt siklus I maupun siklus II berada pada kategori BAIK dan mengalami peningkatan disbanding tahun pelajaran 2021/2022.

Kata Kunci : discovery learning, Hasil,iman kepada kitab-kitab Allah swt

(2)

1347 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

PENDAHULUAN

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah mata pelajaran yang penting, karena pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti diajarkan Pada semua tingkat pendidikan dan Agama merupakan kunci sukses seseorang meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Semakin jauh manusia mencapai kemajuan semakin memperlukan agama. Tanpa agama, setiap kemajuan belum tentu membahagiakan manusia, malah mungkin membinasakan manusia. Sebagai guru pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. pada penelitian ini berhara motivasi dan keaktifan belajar siswa tinggi. Karena hasil belajar tinggi mengakibatkan hasil belajar tinggi. prestasi belajar tinggi merupakan harapan semua guru, termasuk guru pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembpelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan otensi dirinyapagar memiliki kekuatan s iritual, keagamaan, pengendalian diri, ke pribadian, kecenderungan, kecerdasan, akhlak mulia serta ketram ilan yang di eruntukkan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara. Pendidik merupakan faktor manusia (humcn) kedua sesudah anak didik, dan ia memiliki peranan penting dalam usaha membawa anak kearah kedewasaan (Jasiah,2009:93)

Masalah dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, yaitu motivasi belajar dan keaktifan siswa juga rendah. penyebab motivasi dan keaktifan rendah di antaranya adalah metode pembelajaran yang tidak melibatkan keaktifan siswa, misalnya hanya menggunakan metode ceramah.

Selain itu pembelajaran kurang menyenangkan dan guru sering tidak menggunakan media dalam pembelajaran. Motivasi dan keaktifan rendah dapat mengakibatkan prestasi atau hasil belajar rendah, ketika peserta didik pasif, atau hanya menerima dari pengajar.(Zaini, 2008:84) ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan. Kepasifan siswa dapat dpilihat dari : malas karena apa yang dikatakan guru tidak memuaskan, mengantuk karena suasananya kurang hidup para siswa jarang mengajukan pertanyaan walau pun guru sering meminta siswa agar bertanya dan jika ada hal yang belum diketahui atau kurang paham, siswa segan untuk menyampaikannya.Pembelajaran Pendidikan Agama Islam semestinya memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi aktif. Sebagai motivator, guru hendaknya dapat

(3)

1348 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar.(Djamarah,2010:45).

Hasil belajar menunjukkan kemampuan siswa yang sebenarnya yang telah mengalami proses pengalihan ilmu pengetahuan dari seseorang yang dapat dikatakan dewasa atau memiliki pengetahuan kurang. Jadi dengan adanya hasil belajar, orang dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat menangkap, memahami, memiliki materi pelajaran tertentu.

Berdasarkan hasil ulangan harian siswa pada Materi iman kepada kitab-kitab Allah swt kelas XI di SMAN 1 karau kuala masih ada sebagian siswa yang hasil belajarnya di bawah Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM),di mana rata-rata nilai 47,06 dengan ketuntasan klasikal 64,71%. Hal ini disebabkan karena metode pembelajaran pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang disampaikan masih menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah tanpa model, pendekatan dan metode lainnya , sehingga siswa tidak dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran.Berdasarkan di atas, peniliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul: “Penerapan model discovery learning) untuk meningkatkan hasil belajar pada materi iman kepada kitab-kitab Allah swt di kelas XI SMAN 1 Karau Kuala.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember tahun 2022.

Bertempat di SMAN 1 karau Kuala Jln Barito raya no 77 Bangkuang kecamatan karau kuala kabupaten Barito Selatan. Dengan jumlah siswa 17 orang 13 orang perempuan 4 orang laki-laki.

Penelitian ini terdiri atas 2 (Dua) siklus. Jumlah pertemuan pada siklus I adalah 1 (satu) kali pertemuan dan pada siklus II adalah 1 kali pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery learning dan Metode diskusi. Dalam penelitianan ini masalah yang ditemukan adalah bagaimana meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: tahap perencanaan tindakan (plan), tahap pelaksanaan (action), tahap pengamatan (observation),. Teknik pengumplan data melalui observasi, tes hasil belajar siswa dan diskusi. Teknik analisis data meliputi data tes, dan data observasi.

Sedangkan prosedur tindakan yang pertama siklus I yang terdiri dari tahap

(4)

1349 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi, yang kedua siklus II yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Analisis data pada penelitianan ini menggunakan analisis deskri tif. Data yang dikumpulkan pada setia kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitianan dianalisis secara menyeluruh dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Dengan menganalisis nilai rata-rata harian, dan mengamati eningkatan hasil belajar siswa. Hasil tes siswa secara keseluruhan rataratanya dihitung dengan menggunakan rumus:

Rata-rata = n X =

jumlah nilai n = jumlah siswa

Kinerja guru dalam pembelajaran dianalisis dengan cara mengumpulkan data keterampilan proses dalam pembpelajaran melalui observasi, kemudian secara deskri tif hasilnya di ersentasikan sebagai berikut:

Jumlah skor : x 100 Skor maksimal

Keaktifan dan motivasi Dengan menganalisis tingkat keaktifan dan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar.Data dikum ulkan melalui hasil observasi kemudian secara deskriftif, kemudian secara deskriptif hasilnya di persentasikan sebagai berikut :

Jumlah skor : x 100 Skor maksimal

Model untuk kerja yang dilakukan dalam penelitian proses dalam bentuk dua siklus. Setiap siklus melakukan empat tahapan yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Untuk jelasnya garis besar dapat dipaparkan melalui gambar berikut:

(5)

1350 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan dari siklus I masih banyak peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang sangat diharapkan oleh guru yaitu 70% keatas, masih ada peserta didik yang 60% hasil belajanya di bawah kriteria ketuntasan minimal(KKM) walau pun sudah menggunakan model discovery learning .Berdasarkan hasil siklus I masih ada peserta didik yang nilainya dibawah rata-rata maka peneliti berusaha agar hasil belajar peserta didik lebih meningkat lagi pada siklus II nya.

Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran melalui model dicovery learning pada siklus II mendapatkan skor presentase 89,13%. Berdasarkan kategori penelitian presentase 89,13% berada pada kategori baik sekali. data aktivitas guru dalam mengelola kelas sudah baik sekali, ini disebabkan guru telah memperbaiki atau meningkatkan lagi aspek- aspek yang telah terdapat pada proses pembelajaran di siklus I, terutama ketika memberi penguatan pada akhir pembelajaran saat siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru sehingga proses pembelajaran di siklus II sudah tercapai Berdasarkan hasil pada siklus II peneliti melakukan perbaikan-perbaikan pada indikator-indikator yang masih kurang pada siklus I. Dari hasil analisis data siklus II peneliti menghitung jumlah skor dari lembar observasi dan tes hasil belajar peserta didik dari data yang dapat maka pada siklus II didapat 88 Skor dengan rata-rata 6,7 untuk kemampuan guru dalam menggunakan Metode discovery learning dari skor tersebut maka dapat disimpulkan kemampuan

(6)

1351 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

guru dalam melaksanakan tindakan sudah tergolong memuaskan. Sedangkan untuk aktivitas peserta didik didapat 52 skor dengan rata-rata 4,3 maka aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran sudah tergolong baik.

Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus II dapat diketahui bahwa 5 dari 38 siswa belum tuntas belajarnya dan yang tuntas belajarnya 33 siswa (86,84).

Kategori ketuntasan siswa dalam pembelajaran secara klasikal adalah jika mencapai 85%. Pada siklus II guru memberikan motivasi belajar siswa sehingga siswa selalu aktif, kreatif dan mandiri dalam pembelajaran, sehingga dapat merubah hasil belajar menjadi lebih baik. Dengan demikian, hasil tes belajar siswa pada siklus II tuntas secara klasikal. Sesuai dengan teori belajar tuntas, maka seorang peserta didik dipandang tuntas belajar jika ia mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 70% dari seluruh tujuan pembelajaran. Sedangkan keberhaasilan kelas dapat dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai sekurang-kurangnya 70% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut.

Tes hasil belajar peserta didik dihitung dengan menggunakan rumus persentase, dari data yang peneliti hitung maka hasil belajar peserta didik yang tuntas belajarnya pada siklus II didapat nilai 86,67%. Hal ini menandakan bahwa hasil belajar peserta didik tergolong sangat tinggi, dan tindakan yang telah dilakukan sudah sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya dan telah mencapai hasil belajar yang diharapkan. Atas hasil yang telah dicapai pada siklus II, maka tidak perlu diadakan siklus III.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa aktivitas guru pada siklus I dapat dikategorikan kriteria baik dengan persentase 67,39%, akan tetapi aktivitas guru dalam proses belajar mengajar masih perlu perbaikan. Sedangkan pada siklus II aktivitas guru dapat dikategorikan dalam kriteria sangat baik, dengan persentase 89,13%.

Aktivitas siswa pada siklus I dapat dikategorikan kriteria cukup, dengan persentase 67,5%. Sedangkan pada siklus II aktivitas peserta didik dapat dikategorikan sangat baik dengan persentase 93%, hal ini menunjukkan bahwa aktivitas peserta didik pengalami peningkatan yang baik dibandingkan siklus sebelumnya.

(7)

1352 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

Hasil belajar peserta didik kelas XI SMAN 1 Karau Kuala dengan menggunakan model discovery learning pada siklus pertama hasil belajar siswa yaitu 67,9% belum mencapai ketuntasan. Pada siklus II hasil belajar siswa dikategorikan sangat baik dengan persentase ketuntasan 100% dan sudah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal yaitu 85%.

DAFTAR PUSTAKA

Suriati, S., Kuraedah, S., Erdiyanti, E., & Anhusadar, L. O. (2019).

Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak melalui Mencetak dengan Pelepah Pisang. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 211. https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i1.299

Jasiah,M. d.2009 V. penerbit Antasari Press. Jl. A Yani Km. 4,5

Banjarmasin Kalimantan Selatan & STAIN Palangkaraya Jl. G.Obos Komplek Islamic Center Palangka Raya Kalimantan Tengah 73111

Jasiah,M.d.2006:57pengantar strategi belajar

mengajar,yogyakarta:Byaktacendikia Hidayat, M. Abdurrahman.

Nurbayan, Y. 2007. pendidikan Agama: Urgensi dan Tantangan. Ilmu dan A likasi pendidikan. Jakarta: Grasindo & T Imtia

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati Dan Mudjiono, Belajar Dan embalajaran, (Jakarta: Rineka Ci ta Tahun2009), Hlm 200

Septiaji Adi Nugroho. 2013. Implementasi Metode discovery learning untuk Meningkatkan keaktifan seluruh otak,memfokuskan fikiran pada pokok bahasan

Husnul Chotimah. 2008. Guru adalah orang yang memfasilitasi proses pengetahuan dari sumber belajar kepada peserta didik

Ainiy hadiono dan nuor.hidayati. 2016. Penerapan model pembelajaran

discovery learning untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa

(8)

1353 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

kelas VIII-D SMPN 2 kamal materi cahaya.jurnal pena sains volume 3 nomor 2

Brunner . 2010. Penggunaan Metode discovery learning proses dimana siswa memahami makna,konsep dan hubungan melalui proses intuisi.

Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta:

Rineka Ci ta, 1996),105

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Afriki. 2013. Buku Tematik Terpadu Tema 2 Selalu Berhemat Energi. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Amir, M. Taufik, 2009, Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning.

Jakarta: Kencana Prenada

Anita. 2013. Penerapan Pendekatan Konstruktivisme untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi gaya. Bukanagara BNSP. 2006. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan

Menengah. Jakarta: BNSP.

Depdiknas. 2006. Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran.

Jakarta: Depdiknas.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam pada Pokok Bahasan Iman Kepada Kitab-kitab Allah Swt melalui Model Pembelajaran Kooperatif Multi

Ibu yang mendapatkan pendidikan kesehatan pada masa kehamilan menunjukkan dapat menurunkan kecemasan dan nyeri persalinan (Firouzbakht et al., 2014). Berdasarkan hasil

“firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, sebagai petunjuk bagi manusia agar hidupnya selamat, bahagia dunia dan akhirat, membacanya termasuk ibadah. Al-Qur’an

Proses pembelajaran matematika dengan penerapan Model Problem Based Learning dengan Strategi guru Keliling (GULING) Terhadap Hasil Belajar Peserta didik pada Materi

Penggunaan model discovery learning ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses belajar mengajar itu

Penerapan pembelajaran matematika materi Program Linear dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning pada peserta didik Kelas XI MIPA 5 SMA Negeri 1

Adakah peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran PAI materi pokok iman kepada kitab Allah melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning dengan metode TPS

1. Guru menampilkan vedio tentang materi Mengenal Kitab-Kitab Allah SWT yang ditonton bersama-sama dengan peseta didik. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk