1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kinerja adalah suatu gambaran terkait seberapa jauh pelaksanaan dari suatu kegiatan atau program atau kebijakan telah tercapai untuk mencapai tujuan, sasaran, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam perencanaan strategis organisasi (Moeheriono dalam Oley dkk, 2017). Secara umum kinerja juga dapat digambarkan sebagai kegiatan yang dapat dicapai oleh suatu organisasi dalam waktu tertentu (Mahsun, 2006). Adanya suatu informasi yang sangat penting terkait kinerja karyawan bagi perusahaan untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan. Informasi tentang kinerja karyawan yang sudah dikumpulkan dapat menjadi acuan perusahaan untuk mengambil keputusan seperti meningkatkan kinerja karyawan yang ada ataupun mengevaluasi kinerja karyawannya.
Menurut Wawan yang dikutip dalam Zikrilla (2019), dasar bagi perusahaan dalam melakukan perbaikan atau menentukan langkah-langkah yang akan diambil pada masa mendatang adalah dengan dengan memiliki pengetahuan mengenai kondisi perusahaan yang terjadi sekarang. Keberhasilan masa depan perusahaan tergantung pada bagaimana menginvestasikan dan mengelola aset intelektual atau tidak berwujud seperti kompetensi karyawan, loyalitas pelanggan dan kontrol kualitas, daripada berfokus pada pengelolaan dan investasi pada aset fisik.
Menurut Nugrahayu & Retnani (2015), Pengukuran kinerja dan evaluasinya sangat penting dalam implementasi strategi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Salah satu tolak ukur keberhasilan strategi perusahaan adalah kinerja.
Salah satu faktor penting selain modal dan teknologi yang menjadi ukuran keberhasilan sebuah organisasi bisnis adalah pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja adalah suatu usaha yang dilakukan pihak manajemen dalam mengevaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. Tujuan dari pengukuran kinerja karyawan adalah untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengukuran kinerja karyawan merupakan suatu alat manajemen yang penting. Kondisi proses bisnis perusahaan dapat diketahui dengan adanya suatu pengukuran kinerja (Wawan dalam Zikrilla, 2019).
2 PT. D Balikpapan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa engineering, fabrication, dan offshore, pemasangan Oil RIG, perbaikan, atau
konstruksi baru yang berlokasi di Kota Balikpapan. PT. D Balikpapan memiliki karyawan sebanyak kurang lebih 120 karyawan yang terbagi kedalam 7 departemen yaitu (1) Departemen Production yang bertanggung jawab untuk produksi proyek yang didalamnya terdapat unit kerja yaitu yard foreman, welding shop foreman, painting shop foreman, dan maintenance shop foreman, (2)
Departemen Human Resource yang bertanggung jawab dalam mengembangkan dan mengelola sumber daya manusia, (3) Departemen Engineering yang bertanggung jawab untuk merancang dan mengatur proyek, (4) Departemen Supply Chain yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dan
menjadwalkan dan mengendalikan terhadap pengadaan, produksi, dan juga persediaan serta pengiriman produk, (5) Departemen Quality Assurance and Control (QAC) yang bertanggung jawab untuk mengendalikan kualitas produk,
(6) Departemen Health and Safety Environment yang bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan karyawan, dan (7) Departemen Accounting yang bertanggung jawab dalam mengelola keungan perusahaan.
Tahapan proses pelaksanaan proyek yang masuk kemudian dirancang alur produksi proyek oleh departemen supply chain sesuai keinginan klien, setelah alur dirancang, kemudian proyek didesain oleh departemen engineering. Proyek kemudian dikerjakan oleh departemen production yang dalam pengerjaannya diinspeksi oleh departemen QAC berdasarkan work order (WO). Visi dari PT. D Balikpapan yaitu, menjadi perusahaan yang menyediakan layanan lepas pantai dan darat utama bagi pelanggan-pelanggan kami melalui integrasi orang-orang yang termotivasi sehingga menghasilkan produk-produk berkualitas, andal, dan kompetitif dengan teknologi inovatif dan khusus pada lingkungan yang menuntut secara teknis, dan untuk mencapai visi tersebut, PT. D Balikpapan memiliki misi yaitu (1) untuk menawarkan layanan konseling proyek yang andal dengan produk berkualitas tinggi, (2) untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan terjamin bagi karyawan kami dan orang lain, dan (3) untuk memastikan pertumbuhan perusahaan demi keuntungan karyawan, klien dan stakeholder.
3 PT. D Balikpapan hingga saat ini terus mengalami tingkat kenaikan jumlah pekerjaan dimana pada tahun 2021 menargetkan 9 proyek selesai sedangkan pada tahun 2022 ini perusahaan menargetkan 11 proyek selesai. Membuat setiap karyawannya dituntut untuk menyelesaikan pekerjaan sehingga dapat mencapai sasaran perusahaan, dalam mencapai sasaran perusahaan perlu dilakukan pengukuran kinerja karyawan untuk mengetahui tingkat kinerja karyawannya dan mengetahui apakah kinerja karyawan sudah sejalan dengan sasaran perusahaan.
Berdasarkan pengamatan langsung di PT. D Balikpapan, didapatkan beberapa pekerjaan tidak sesuai target yang diinginkan perusahaan berdasarkan Work Order (WO) dan juga beberapa karyawan yang mengambil terlalu banyak pekerjaan dimana terdapat karyawan yang mengambil 5-7 tugas kerja, sehingga dalam proses produksinya pekerjaan menjadi tidak optimal. Penilaian prestasi kerja dibutuhkan dalam pengembangan produk dan pengembangan kerja sama antar karyawan. Pada PT. D Balikpapan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan cukup baik, untuk mengetahui tingkat kepuasan terhadap kinerja karyawan dilakukanlah pengukuran kepuasan kerja.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak PT. D Balikpapan, diketahui bahwa PT. D Balikpapan belum pernah dilakukan pengukuran kinerja terhadap karyawan sehingga perlu dilakukan pengukuran kinerja untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan dan apakah kinerja karyawan pada PT. D Balikpapan sudah sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai berdasarkan perspektif proses bisnis internal. Menurut Neely dkk yang dikutip dalam Simbolon (2015) perusahaan, sebagian besar umumnya menggunakan tiga metode untuk mengukur kinerja, yaitu Balanced scorecard, Integrated Performance Measurement System (IPMS), dan Performance Prism, namun tidak seperti Integrated Performance Measurement System (IPMS) dan Performance Prism yang dalam melakukan
pengukuran dengan berfokus pada stakeholder dan konsumen, balanced scorecard mengukur kinerja dengan berfokus pada strategi dan tujuan perusahaan. Dalam penelitian ini berfokus pada sasaran/visi perusahaan sehingga metode yang paling sesuai dengan penelitan ini adalah balanced scorecard dengan perspektif proses bisnis internal dengan indikator diantaranya (1) Prestasi karyawan yang diukur berdasarkan inovasi, (2) Output kerja karyawan yang diukur dari jumlah pekerjaan
4 yang diselesaikan, dan (3) Kepuasan kerja terhadap kinerja departemen yang diukur dari kepuasan pimpinan terhadap kinerja karyawan pada tiap departemen.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana desain pengukuran kinerja karyawan pada PT. D Balikpapan dengan perspektif proses bisnis internal?
2. Bagaimana hasil kinerja karyawan berdasarkan hasil balanced scorecard terhadap sasaran PT. D Balikpapan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui desain pengukuran kinerja karyawan pada PT. D Balikpapan dengan proses bisnis internal.
2. Untuk mengetahui hasil kinerja karyawan terhadap sasaran PT. D Balikpapan.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Mengukur kinerja karyawan hanya dari perspektif proses bisnis internal.
2. Kinerja yang diukur mulai dari bulan Januari 2022 sampai dengan bulan Juni 2022, dikarenakan data yang diambil merupakan data terbaru dalam semester 1 di tahun 2022.
3. Responden yang diambil pada penelitian ini adalah karyawan PT. D Balikpapan yang berada di lokasi perusahaan.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut;
1. Menjalin kerjasama antara pihak perusahaan dengan akademik.
2. Dapat mengetahui tingkat kinerja karyawan pada PT. D Balikpapan.
3. Dapat dijadikan referensi pengukuran kinerja pada penelitian selanjutnya.
4. Dapat dijadikan referensi pengukuran kinerja pada PT. D Balikpapan.
5 1.6 Kerangka Penelitian
Adapun kerangka penelitian dalam tugas akhir ini ditunjukkan pada Gambar 1.1
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran