• Tidak ada hasil yang ditemukan

NURUL HIDAYAT10572112817PROGRAM STUDI MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DANBISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARMAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "NURUL HIDAYAT10572112817PROGRAM STUDI MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DANBISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARMAKASSAR"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

2022

SKRIPSI

NURUL HIDAYAT 10572112817

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

(2)

ii

KABUPATEN BULUKUMBA

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh Nurul Hidayat 105721142817

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2022

(3)

iii

MOTTO

“Takdir Itu Milik Tuhan, Tapi Usaha dan Doa Itu Milik Kita ”

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah serta karunia-Nya, skripsi sederhana ini ku persembahkan kepada :

1. Kepada kedua orang tua yang senantiasa memberikan do’a yang tulus untuk anaknya dan senantiasa memberikan ridho serta semangat yang tiada henti-hentinya untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Untuk orang-orang terkasih dan tersayang yang selalu mensupport

saya dalam menyelesaikan skripsi ini

(4)

iv

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa Batang Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba Nama Mahasiswa : Nurul Hidayat

No. Stambuk/NIM 105721142817

Program Studi : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar Menyatakan bahwa skripsi ini telah di teliti, di periksa, dan diujikan didepan panitia penguji skripsi Strata (S1) pada tanggal 26, bulan Februari tahun 2022 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar,25 Rajab 1443 H 26 Februari 2022 M Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Ahmad Ac., ST., M.M Firman Syah S.E.,M.M

NIDN : 0903076201 NIDN :0917119003

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Program Studi

Dr. H. Andi Jam’an,S.E.,M.Si Muh. Nur R, S.E.,M.M

NBM : 651 507 NBM : 108 5576

(5)

v

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi atas Nama : Nurul Hidayat, Nim : 105721142817, diterima dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor : 0009/SK-Y/61201/091004/2022, Tanggal 25 Rajap 1443 H/ 26 Februari 2022 M. Sebagai Salah Satu Syarat guna memperoleh gelar SARJANA MANAJEMEN Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 25 Rajab 1443 H 26 Februari 2022 M PANITIA UJIAN

1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag (... ) (Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Dr. H. Andi Jam’an, SE.,M.Si (

)

(Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

3. Sekretaris : Agusdiwana Suarni, SE.,M.ACC (... ) (WD 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

4. Penguji : 1. Drs. Asdi, M.M ( ...)

2. Dr. Edi Jusriadi, ( ...) 3. Dr. Muchriana Muhram, SE.,M.Si ( ...) 4. Samsum Rizal, SE.,MM ( ...)

Disahkan Oleh,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

Dr. H. Andi Jam’an.,S.E.,M.Si NBM : 651 507

(6)

vi

SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nurul Hidayat

Stambuk 105721142817

Program Studi : Manajemen

Judul Skripsi :

Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa Batang Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba

Dengan ini menyatakan bahwa :

Skripsi Yang Saya Ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI Hasil Karya Sendiri, Bukan Hasil Jiplakan dan Tidak Dibuat Oleh Siapapun Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 25 Rajap 1443 H 26 Februari 2022 M Yang Membuat Pernyataan,

Nurul Hidayat Nim: 105721142817

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Program Studi

Dr. H. Andi Jam’an,S.E.,M.Si Muh. Nur R, S.E.,M.M

NBM : 651 507 NBM : 108 5576

(7)

vii

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa Batang Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba ”.

Saya menyadari bahwa hasil karya ini bukan merupakan suatu instan.

Namun merupakan buah dari suatu proses yang relative panjang, menyita segenap waktu, tenaga dan pikiran. Penulisan hasil karya ini saya lakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya, hingga mencapai gelar Sarjana Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Yang pasti, tanpa segenap do’a dan dukungan dari pihak mustahil saya sanggup untuk menyelesaikan hasil karya ini.

Ibu dan Bapak tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, do’a serta dorongan moral maupun materi yang tak terhingga.

Dengan segala kerendahan hati. Ucapkan terima kasih saya berikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse,M.Ag, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an, SE.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh. Nur Rasyid, S.E., M.M, selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.

(8)

viii

5. Bapak Firman Syah, SE., M.M, selaku pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/ibu dan asisten/konsultan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Para staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen angkatan 2017 yang selalu belajar bersama dan tidak sedikit bantuannya dalam aktivitas studi penulis.

9. Terima kasih pada parnert dan sahabat-sahabat yang telah memberikan semangat, motivasi, dan dukungannya.

Akhir kata semoga Skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi semua pihak, dan semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Billahi fii sabillill haq, fastabiqul khairat, wassalamualaikum Wr Wb.

Makassar, 24 Januari 2022 Penulis

Nurul Hidayat

(9)

ix

Bulukumba. Skripisi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Ahmad dan Pembimbing II Firman Syah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kepala desa dalam meningkatkan mutu kerja terhadap kinerja perangkat Desa Batang Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan sampel sebanyak 30 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner. Teknik analisis data menggunakan uji regresi sederhana. Hasil penelitian thitung6.549 > ttabel1.703 dan nilai signifikan = 0.000 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa pembinaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pada Kantor Desa Batang Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

Kata Kunci : Pembinaan dan Kinerja

(10)

x

Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar.

Supervised by Advisor I Ahmad and Advisor II Firman Syah.

This study aims to determine the role of the village head in improving the quality of work on the performance of the Batang Village apparatus, Bontotiro District, Bulukumba Regency. The type of research used in this research is quantitative with a sample of 30 respondents. Data collection techniques using a questionnaire technique. The data analysis technique used a simple regression test. The results of the study were tcount6.549 > ttable1.703 and significant value = 0.00 < 0.05. This shows that coaching has a positive and significant effect on performance at the Batang Village Office, Bontotiro District, Bulukumba Regency.

Keywords: Coaching and Performance

(11)

xi

HALAMAN PERSEMBAHAN... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Tinjauan Teori ... 5

1. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)... 5

a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia... 5

b. Tujuan dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ... 5

2. Desa ... 8

a. Pengertian Desa ... 8

b. Karakteristik Desa ... 9

c. Lembaga Kemasyarakatan Desa ... 11

d. Badan Permusyawaratan Desa ... 13

e. Pengertian Pembinaan ... 13

3. Pengertian Kinerja ... 16

B. Tinjauan Empiris ... 17

C. Kerangka Pikir... 19

D. Hipotesis ... 20

BAB III METODE PENELITIAN... 21

A. Jenis Penelitian ... 21

(12)

xii

2. Sampel... 22

E. Teknik Pengumpulan Data ... 23

F. Teknik Analisis Data... 23

G. Jenis dan Sumber Data... 26

1. Jenis Data ... 26

2. Sumber Data ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27

A. Gambaran Umum Penelitian ... 27

B. Hasil Penelitian ... 34

C. Pembahasan... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 46

A Kesimpulan ... 46

B Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA... 48 LAMPIRAN...

(13)

xiii

Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 53

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia... 54

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 55

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 56

Tabel 4.5 Distribusi Variabel Pembinaan (X)... 58

Tabel 4.6 Distribusi Variabel Kinerja (Y)... 58

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas ... 59

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Pembinaan (X) ... 60

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja (Y) ... 60

Tabel 4.10 Hasil Regresi Linear Sederhana... 61

Tabel 4.11 Hasil Uji t... 62

Tabel 4.12 Hasil Analisis Koefisien Determinasi... 63

(14)

xiv

Gambar 4.1 Struktur Organisasi 49

Gambar 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 54

Gambar 4.3 Responden Berdasarkan Usia 55

Gambar 4.4 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 56

Gambar 4.5 Responden Berdasarkan Lama Bekerja 57

(15)

1 A. Latar belakang

Aktivitas Desa dalam Membutuhkan sumber daya manusia (SDM).

Karena sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh yang menentukan terhadap tujuan desa yang ideal. SDM sebagai penggerak semua tujuan desa. Manusia merupakan faktor sumber daya yang berbeda dengan faktor lainnya karena memiliki emosi, keinginan, dan keinginan. Oleh karena itu, untuk memberikan peran yang terbaik bagi desa, diperlukan pengelolaan dan kepedulian terhadap masyarakat secara cermat dan menyeluruh.

Rekrutmen talenta yang efektif di desa tergantung pada bagaimana pemimpin menjalankan desa. Dalam pengelolaan SDM, pengelola harus menyadari bahwa peralatan desa merupakan modal yang paling mempengaruhi kinerja peralatan desa. Dengan kata lain, kita harus menyadari bahwa ada ketergantungan antara kantor desa dan perangkat desa. Kantor walikota tidak hanya membutuhkan perangkat desa agar dapat berfungsi secara optimal untuk mencapai tujuan desa, tetapi juga memahami kebutuhan anggota perangkat desa masing-masing. Pemimpin dapat mempengaruhi orang lain, sehingga mereka mau bekerja sama dalam tugas terkait untuk mencapai apa yang mereka inginkan.

Motivasi kerja adalah melakukan pekerjaan secara giat, sehingga pekerjaan diharapkan lebih cepat selesai dan lebih baik hasilnya. Perangkat Desa dengan motivasi kerja yang kuat akan bekerja penuh gairah, disiplin,

(16)

inisiatif dan dengan kesadaran akan kewajibannya untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Rasa tidak puas akibat rendahnya motivasi kerja bisa menyebabkan kemangkiran, absensi menurun, keterlambatan, mengeluh dalam bekerja, kurang penghargaan terhadap perusahaan dan sebagainya.

Hal ini menggambarkan bahwa ketidakpuasan akan kebutuhan yang tidak terpenuhi dapat berpengaruh terhadap motivasi kerja seseorang.

Dengan adanya motivasi maka perhatian, pemikiran, tenaga dan kegiatan Perangkat Desa dapat diarahkan untuk tujuan dan sasaran yang lebih bermanfaat serta menguntungkan baik bagi Desa maupun bagi Perangkat Desa itu sendiri. Untuk mendorong Perangkat Desa agar dapat berprestasi dan dapat bekerja sesuai yang dapat diinginkan oleh Desa, maka setiap Perangkat Desa harus memiliki motivasi dan loyalitas yang terhadap Desa di tempat mereka bekerja sehingga dapat memberikan pengaruh positifnya dalam rangka pencapaian tujuan Desa.

Akan tetapi itu semua tidak akan tercapai tanpa adanya motivator yang kuat dari pihak Pemimpin Desa. Desa Batang Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba adalah salah satu Desa yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang berada dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, sebagai aparatur pemerintah maka Kepala Desa (KADES) beserta jajarannya selalu dituntut untuk bekerja dan melayani masyarakat semaksimal mungkin dan menggunakan waktu seefisien mungkin agar pekerjaan yang diberikan dapat dikerjakan sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga kebutuhan masyarakat dapat segera terpenuhi.

Kinerja yang baik tercapai bila walikota dan perangkat desa termotivasi dan loyal kepada desa. Kantor Desa Batang Kecamatan Bontotiro Kabupaten

(17)

Bulukumba merupakan salah satu Instansi Pemerintahan yang bertugas dalam melayani kepentingan masyarakat, sehingga sangat memerlukan dorongan dan semangat dalam melaksanakan pekerjaan serta harus didukung oleh lingkungan kerja yang baik pula. Permasalahan yang dihadapi kantor Desa Batang salah satunya adalah lingkungan kerja yang terbilang masih kurang memadai yakni berupa sarana kerja/barang inventaris Kantor Desa yaitu komputer & printer dalam setiap ruangan hanya sebagian yang ada, yang mengakibatkan data atau berkas yang berkaitan dengan kantor dan lainnya, hanya sebagian yang berbentuk File dan yang lainnya hanya berbentuk dokumen, dan ada pula yang cuma ditulis di dalam buku agenda /catatan lainnya.

Hal demikian terjadi karena adanya ketidakpuasan kinerja pegawai akan ruang lingkup kerjanya. Dalam kaitannya motivasi kerja karyawan, hal tersebut tentunya harus segera dibenahi agar pelayanan di kantor Desa Batang bisa terlaksana dengan baik. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti “Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa Batang Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah yang di dapatkan yaitu “Apakah pembinaan oleh kepala desa berpengaruh terhadap kinerja perangkat Desa Batang Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.?”

(18)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pembinaan oleh kepala desa terhadap kinerja perangkat Desa Batang Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil rumusan masalah ini di atas, maka penulis merumuskan manfaat penelitian sebagai dasar nilai dan kegunaan, sebagai berikut :

1. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis

Sebagai sarana untuk menambah wawasan, pengetahuan mengenai pembinaan kepala desa terhadap perangkat desa dan juga sebagai langkah untuk menambah pengalan

b. Bagi Akademik

Sebagai penulis berharap hasil penelitian ini dapat berguna bagi pembacanya dan peneliti lain sebagai bahan kajian lebih lanjut mengenai pembinaan kepala desa terhadap perangkat desa.

c. Bagi Instansi

Penelitian ini di jadikan suatu bahan kajian terhadap kepala desa dalam melakukan pembinaan kepada seluruh perangkat desa.

2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai perangkat desa

(19)
(20)

1. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen SDM merupakan suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan atau semua tenaga kerja yang menopang seluruh aktivitas dari organisasi, lembaga atau perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Menurut Sonny Sumarsono (2010.h:88) merupakan suatu usaha kerja atau jasa atau yang memang diberikan dengan tujuan dalam melakukan proses produksi. Dengan kata lain SDM iyalah kualitas usaha yang di lakukan seseorang dalam jangka waktu tertentu guna menghasilkan jasa atau barang.

Menurut Hasibuan (2014,h:244) yaitu SDM memiliki arti keahlian terpadu yang berasal dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki setiap orang yang melakukan serta sifatnya dilakukan masih memiliki hubungan yang erat seperti keturunan sebuah keinginan dalam memenuhi keinginannya.

b. Tujuan dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Sedarmayanti, penulis buku Sumber Daya Manusia dan Produktivitas kerja (2011.h:102) tujuan manajemen sumber daya manusia terdapat di antara sebagai berikut:

5

(21)

1) Tujuan Sosial

Tujuan ini adalah organisasi bertanggung jawab secara sosial terhadap tantangan dan keperluan yang terjadi di masyarakat khususnya di ruang lingkup organisasi dan mengurangi efek dampak negatif atau merugikan yang akan muncul.

2) Tujuan Organisasi

Tujuan manajemen sebagai organisasional adalah sasaran organisasi formal yang disisun guna membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

3) Tujuan Fungsional

Tujuan ini untuk mempertahankan kontribusi dari sumber daya manusia di tiap dapartemen perusahaan yang di butuhkan.

4) Tujuan Individu dan Tujuan pribadi

Dalam organisasi juga harus di perhatikan oleh setiap manajer, terutaman manajemen sumber daya manusia, dan harus diarahkan dengan tujuan organisasi secara keseluruhan. Adapun beberapa fungsi yang dimiliki oleh manajemen SDM di antaranya seperti berikut:

a) Mengatur dan Mengelola Pekerja

Fungsi ini memiliki tiga langkah penting,yaitu perencanaan, penarikan, dan seleksi. Ke tiga tahap ini di lakukan agar mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas sehingga dapat bekerja maksimal.

(22)

b) Penilaian

Divisi SDM bertanggung jawab terhadap rangkaian pembinaan, pengawasan sehingga evaluasi terhadap calon ataupun karyawan yang telah dipilih.

c) Penggantian atau Kepuasan

Manajemen SDM juga memiliki fungsi memberikan penghargaan atau pemberian balas jasa secara langsung atau tidak langsung, yang berbentuk uang maupun barang kepada karyawan sebagai bentuk imbal jasa dari perusahaan.

d) Pusat Pelatihan dan Penasihat

Pelatihan atau training ini merupakan suatu proses pembelajaran untuk memperoleh suatu keahlian, peraturan, konsep atau sikap untuk meningkatkan kinerja para karyawan.

Bahkan pelatihan itu sendiri sudah diatur dalam UU pada tahun 2003.

e) Membuat Relasi

Manajemen juga memiliki tugas untuk membangun hubungan dengan pihak luar terkait dengan SDM, seperti serikat pekerja atau sejenisnya.

f) Mengatasi Permasalahan

Divisi SDM memiliki tanggung jawab dalam mengatasi permasalahan yang sering timbul pada karyawannya. Melakukan analisis setiap permasalahan dan mencari solusi terbaik untuk menyelesaikannya.

(23)

g) Mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja Manajemen Sumber daya manausia bertugas untuk menciptakan kondisi yang aman dan sehat, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan beresiko seperti kecelakaan yang dialami pekerja.

2. Desa

a. Pengertian Desa

Desa adalah masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah, kepentingan masyarakat, hak asal usul dan hak traditional yang di akui dan di hormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Istilah desa itu sendiri berasal dari bahasa India swadasi yang berarti tempat asal, tempat tinggal, negeri asal, atau tanah leluhur yang merujuk pada suatu kesatuan hidup dengan kesatuan norma serta memiliki batas yang jelas. Yang di dalam suatu desa di tinggal oleh sejumlah orang yang saling mengenal dan hidup bergotong royong.

Mata pencaharian masyarakat desa yang paling menonjol seperti bertani ataupun nelayan. Karena luasnya lahan pertanian di desa masyarakat setempat mencari sumber kehidupan melalui dengan cara bertani, sedangkan pada desa yang letaknya berada di pesisir pantai sebagian besar masyarakatnya mencari kehidupan sebagai seorang nelayan.

Dilihat dari aspek geografis sebagai suatu hasil dari perwujudan antara kegiatan sekelompok manusia dengan lingkungannya.hasil dari perpaduan itu ialah suatu wujud atau penampakan dimuka bumi yang

(24)

ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi,sosial ekonomi,politis dan kultural yang saling berinteraksi antar unsur tersebut dan juga dalam hubungannya dengan daerah yang lain.istilah desa juga di sebut secara beragam diberbagai wilayah indonesia,seperti: benua atau wanua (kalimantan),lembang (toraja),tiuh atau pekon (lampung),dusun dan marga (sumatra selatan), huta (batak), wanus (sulawesi utara) ,nagari (padang), kampong (sunda), gampong (aceh).

b. Karakteristik Desa

Menurut Sapari imam As’ari (2015.h:218) desa memiliki karakteristik yang khas yang dapat dibedakan dengan kesatuan wilayah lainnya yang meliputi:

1) Aspek ekonomi

Desa ialah wilayah yang penduduk atau masyarakat yang bermata pencaharian pokok dibidang pertanian,bercocok tanam atau agrarian atau nelayan.

2) Aspek morfologi

Desa merupakan pemanfaatan lahan atau tanah oleh penduduk atau masyarakat yang bersifat agraris, serta bangunan rumah tinggal yang terpencar.

3) Aspek hukum

Desa merupakan kesatuan wilayah hukum tersendiri,yang aturan nilai yang mengikat masyarakat disuatu wilayah.terdapat tiga sumber hukum yang dianut dalam desa,yakni:

(25)

a) Agama/kepercayaan

Sistem norma yang berasal dari ajaran agama yang dianut oleh warga desa itu sendiri.

b) Adat asli

Norma-norma yang dibangun oleh penduduk sepanjang sejarah dan dipandang sebagai pedoman warisan masyarakat.

c) Negara Indonesia

Norma-norma yang timbul dari UUD 1945 dan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

4) Aspek jumlah penduduk,maka desa didiami oleh sejumlah kecil penduduk yang kepadatan rendah.

5) Aspek sosial budaya,desa itu tampak dari hubungan sosial antar penduduknya yang bersifat khas,yakni hubungan kekeluargaan,bersifat pribadi,tidak banyak pilihan,dan kurang tampak adanya lain yang bersifat homogen,serta bergotong royong.

Menurut Roucek dan warren dalam shahab K (2012,h:128) secara umum ciri-ciri umum kehidupan masyarakat pedesaan memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Peranan kelompok primer sangat besar

b. Faktor geografis sangat menentukan pembentukan kelompok masyarakat

c. Hubungan lebih bersifat intim dan awet d. Struktur masyarakat bersifat homogeny

(26)

e. Tingkat mobilitas sosial rendah

f. Keluarga lebih ditekankan kepada fungsinya sebagai unit ekonomi g. Proporsi jumlah anak cukup besar dalam struktur kependudukan c. Lembaga Kemasyarakatan Desa

Menurut Menurut Roucek dan Warren Lembaga sosial adalah bermacam pola yang sudah memiliki kedudukan pasti atau tetap untuk mempersatukan beragam kebutuhan manusia yang timbul dari kebiasaan-kebiasaan dengan mendapatkan persetujuan dengan cara- cara yang sudah tidak terelakkan lagi, untuk memenuhi konsep kesejahteraan masyarakat dan menghasilkan suatu struktur.

Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 pada Bab XII pasal 94, disebutkan bahwa :

a. Desa memberdayagunakan lembaga kemasyarakatan Desa yang ada dalam membantu pelaksanaan fungsi penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.

b. Lembaga kemasyarakatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan wadah partisipasi masyarakat Desa sebagai mitra Pemerintah Desa.

c. Lembaga kemasyarakatan Desa bertugas melakukan pemberdayaan masyarakat Desa, ikut serta merencanakan dan melaksanakan pembangunan, serta meningkatkan pelayanan masyarakat Desa.

d. Pelaksanaan program dan kegiatan yang bersumber dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah

(27)

Kabupaten/Kota, dan lembaga non-Pemerintah wajib memberdayakan dan mendayagunakan lembaga kemasyarakatan yang sudah ada di Desa.

Adapun tugas – tugas Lembaga Kemasyarakatan sebagai berikut :

a. Menyusun rencana pembangunan secara partisipatif.

b. Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan mengembangkan pembangunan secara partisipatif.

c. Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong-royong dan swadaya masyarakat.

d. Menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat.

Jenis Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan, yaitu : a. Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW),

b. Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), c. Karang Taruna (KARTAR), dan

d. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) e. Lembaga Adat

f. LINMAS

Lembaga kemasyarakatan desa yang bertugas dalam membantu pemerintah desa atau kepala desa dan merupakan mitra dalam proses pemberdayaan masyarakat yang ada di desa.lembaga masyarakat desa di dalamnya terdiri atas rukun bertetangga,karang taruna dan lembaga pemberdayaan masyarakat desa.lembaga kemasyarakatan desa itu sendiri berfungsi sebagai wadah partisipasi

(28)

masyarakat dalam pengabunan yang ada di desa serta pemberdayaan yang mengarah pada terwujudnya demokratisasi dan transparansi ditingkat masyarakat serta dapat menciptakan akses bagi masyarakat agar lebih aktif dalam kegiatan pembangunan yang ada di desa.

d. Badan Pemusyawarakatan Desa

Badan pemusyawarakatan desa adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintah yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan wilayah yang telah ditetapkan secara demokratis.adapun fungsi dari badan pemusyawarakatan yaitu membahas dan menyepakati rancangan peraturan desa yang ditetapkan oleh kepala desa yang ditetapkan oleh kepala desa,menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat masyarakat serta melakukan pengawasan kinerja terhadap kepala desa.

e. Pengertian Pembinaan

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia pembinaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik serta mempertahankan dan menyempurnakan apa yang telah ada yang sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam melakukan sebuah pembinaan oleh kepala desa dan melihat pada hasil penelitian lapangan yang dilakukan oleh penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan diantaranya seperti:

1) Sikap ketegasan kepala desa yang belum konsisten dalam menerapkan aturan jam kerja bagi seluruh perangkat desa dan

(29)

pengawasan secara langsung belum dapat dilaksanakan secara optimal.

2) Beberapa dari perangkat desa yang belum memiliki sikap tanggung jawab dalam memanfaatkan atau menjaga fasillitas kantor yang telah tersedia seperti fasilitas jaringan internet yang dipergunakan untuk mengakses akun sosial pribadi.

3) Ketersediaan media atau waktu yang diberikan kepada perangkat desa untuk dapat memberikan ide-idenya bagi tujuan organisasi didesa.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembinaan perangkat desa oleh kepala Desa Batang Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba

Berdasarkan pada hasil penelitian dilapangan yang dilakukan oleh penulis yang di peroleh melalui wawancara dan observasi pada setiap narasumber dengan mengacu kepada setiap indikator penelitian yang kemudian dapat di uraikan seperti halnya tindakan dengan menelfon yang bertujuan untuk alat komunikasi apabila ada keperluan mendadak bisa disampaikan dengan cepat. selain itu adanya absensi perangkat desa sehingga kepala desa dapat mengontrol kinerja ataupun keaktifan seluruh perangkat desanya, dengan banyak bertanya kepada perangkat yang memang masa kerjanya jauh lebih lama selain itu pasti ada arahan dari sekdes sebagai penanggung jawab teknis selama bekerja, adanya sikap tegas kepala desa untuk berani memberikan arahan secara langsung ataupun melalui sekertaris

(30)

desa yang di berikan intruksi untuk untuk dapat menindakn perangkat yang tidak bertanggung jawab secara lisan.

Menurut Ardana (2012) menyatakan bahwa indikator pembinaan adalah sebagai berikut:

1) Pembinaan Disiplin Kerja

Pembinaan disiplin kerja adalah upaya untuk menggali potensi dan kompetensi kualitas kerja. Kecenderungan manusia ke arah tidak disiplin daripada ke arah disiplin, untuk itulah agar manusia ini menjadi disiplin yang harus diusahakan.

2) pembinaan loyalitas

Pembinaan loyalitas adalah upaya untuk bagaimana membentuk seseorang bertanggung jawab dalam melakukan pengabdian pada organisasi yang ditunjukkan melalui sikap dan tindakan seseorang tersebut.

3) Pembinaan Moral

Pembinaan moral adalah bagaimana upaya dalam menerapkan perilaku ataupun perbuatan agar dapat hidup secara kooperatif dalam suatu organisasi.

4) Pembinaan Semangat Kerja

Pembinaan semangat kerja adalah sebuah dorongan atau motivasi yang bertujuan sebagai pendorong dalam bekerja untuk lebih baik serta disiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal.

(31)

3. Pengertian Kinerja

Kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actua Performance (prestasi kerja atau prestasi sesunggunya yang dicapai oleh seseorang).

Dalam kamus Bahasa Indonesia (2002:273), istilah kinerja diartikan sebagai sesuatu yang dapat dicapai. Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai pegawai dalam mengemban tugas dan pekerjaan yang berasal dari organisasi.

Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh pegawai dalam mengemban pekerjaannya dan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan peranannya dalam organisasi.

Menurut Moeherjono (2012:h.95) menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil yang diproduksi oleh fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan pada pekerjaan tertentu selama periode waktu tertentu.

Hasil kerja tersebut merupakan hasil dari kemampuan, keahlian, dan keinginan yang dicapai. Adapun indikator-indikator kinerja menurut Hasibuan (2013) sebagai berikut berikut:

1. Kualitas kerja merupakan suatu hasil yang diukur dengan efektivitas dan efsiensi dalam suatau pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan organisasi.

2. Ketepatan waktu ialah tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan sebelum infomasi tersebut kehilangan kemampuan untuk mempengaruhi sebuah keputusan

(32)

3. Inisatif ialah suatu hak bagi seluruh perangkat desa untuk mengajukan sebuah motivasi yang bersifat membangun dalam hal-hal kegiatan positif

4. Komunikasi adalah suatu proses penyampain makna dari satu individu atau kelompok ke kelompok lainnya melalui penggunaan tanda, symbol dan aturan semiotika yang dipahami bersama.

B. Tinjauan Empiris

Penelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari perbandingan dan selanjutnya untuk menentukan inspirasi baru untuk penelitian.

Selanjutnya kajian terdahulu membantu penelitian dalam mempromosikan peneliian serta serta menunjukkan orsanilitas dari penelitian.

Dari beberapa hasil dari kajian empiris sebelumnya analisis tentang kinerja perangkat desa dalam penelitian adalah sebagaimana hasil yang dilakukan di bawah ini, yakni oleh :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

NO NAMA JURNAL/

JUDUL

PENDEKATAN PENELITIAN

HASIL PENELITIAN 1. Arifin, Rois

dan Helmi Muhammad.

(2016)

Pengaruh Kordinasi Internal Oleh Kepala Desa Terhadap Efektivitas Kerja Perangkat

Desa Di

Kantor

Kepala Desa Sadanaya Kecamatan Sadanaya Kabupaten

Penelitian Kuantitatif

Berikut penulis sajikan hasil penelitian dan pembahasan tentang pelaksanaan koordinasi internal oleh Kepala Desa dan efektivitas kerja Perangkat Desa serta pengaruh pelaksanaan koordinasi internal oleh Kepala Desa terhadap efektivitas kerja Perangkat Desa di Kantor

(33)

Ciamis

Luna Pengaruh Metode Berdasarkan pembahasan

2. Maulana Pembinaan kuantitatif terhadap hasil penelitian

(2017) Oleh Kepala mengenai pengaruh

Desa pembinaan oleh Kepala Desa

Terhadap terhadap kinerja perangkat

Kinerja desa di Desa Payungagung

Perangkat Kecamatan Panumbangan

Desa di Desa Kabupaten Ciamis, maka

Payung Agung dapat diambil kesimpulan

Kecamatan Pelaksanaan pembinaan

Panumbangan perangkat desa oleh Kepala

Kabupaten Desa di Desa Payungagung

Ciamis Kecamatan Panumbangan

Kabupaten Ciamis sudah terlaksana cukup baik.

Artinya pembinaan perangkat desa oleh Kepala Desa di Desa Payungagung

Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis sudah berjalan sesuai dengan model – model pembinaan menurut Foster and Seeker (2001:12).

3 Dadang Eli Pelaksanaan Metode Dalam penelitian ini yang Setiawan pembinaan Kuantitatif penulis jadikan sebagai dasar

(2017) perangkat permasalahan mengenai

Desa oleh pembinaan yang dilakukan

kepala Desa oleh kepala desa kepada

rejasari pegawai khususnya dikantor

Kecamatan desa rejasari kecamatan

lengensari lengansari kota Banjar

Kota Banjar

4 Saptiana Pengaruh Metode Analisis deskriptif presentase Nata Eka pembinaan, Kuantitatif ini bertujuan untuk

(2018) failitas kerja, mendeskripsikan masing-

dam motivasi masing indikator dalam setiap kerja terhadap variabel agar lebih mudah

kinerja dipahami

perangkat Desa di Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara

5 Risna Pengaruh Deskriptif Berdasarkan hasil penelitian

(34)

Indikator Pembinaan(X)

1. pembinaan disiplin kerja 2. pembinaan loyalitas 3. pembinaan moral

4. pembinaan semangat kerja (Ardana 2012)

Indikator kinerja(Y)

1. kualitas kerja 2. ketetapan waktu 3. inisiatif

4. komunikasi (Hasibuan : 2013) Erviana

(2020)

motivasi dan gaya

kepemimpinan terhadap kinerja perangkat desa di kantor desa bijawang kecamatan ujungloe kabupaten Bulukumba

kuantitatif yang penulis telah lakukan di Kantor Desa Bijawang melalui pembagian kuesioner yang disebar kepada 35 Orang Perangkat Desa, maka diketahui bahwa variabel motivasi (X1) yang di dalamnya mencakup item kebutuhan fisilogis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri.

C. Kerangka Pikir

Salah satu hal yang mendukung pembinaan oleh kepala desa terhadap kinerja perangkat desa merupakan hasil yang dicapai secara kuantitas dan kualitas dalam melaksanakan tanggung jawab tugas yang diberikan.

berdasarkan uraian tersebut diatas maka dapat disusun kerangka teoritis sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

(35)

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah penelitian yang akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang akan dilakukan. Adapun hipotesis yang diambil berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah, dan penelitian terdahulu diduga bahwa pembinaan oleh kepala desa berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perangkat Desa Batang Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

(36)

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan metode Kuantitatif.

Penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi yang menekankan pada penyajian data secara sistematis dan akurat sehingga dapat memberikan gambaran dengan jelas. Penelitian ini termasuk dalam golongan penelitian lapangan dikarenakan dengan pengambilan data secara langsung dari lapangan, adapun objek dari penelitian ini seperti pembinaan oleh kepala desa terhadap perangkat desa.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan di laksanakan di Kantor Desa Batang Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dan waktu yang di perlukan dalam penelitian ini kurang lebih 2 bulan.

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

Definisi operasinol variabel menurut Sugiyono (2016, h.38) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.

Definisi Pengukuran Dalam penelitian ini, skala pengukuran variabel yang digunakan adalah skala ordinal. Peneliti memberikan skala untuk mengukur variabel- variabel yang akan diteliti melalui anggapan responden dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Adapun keterangan dari masing-masing skor dari jawaban responden yaitu sebagai berikut:

21

(37)

5= Sangat Setuju (SS) 4= Setuju (S)

3= Kurang Setuju (KS) 2= Tidak Setuju (TS)

1= Sangat Tidak Setuju (STS) D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2016 h 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik kesimpulannya

Dalam penelitian ini ada sebanyak 30 orang yang menjadi populasi sebagai sampelnya agar dapat menggambarkan secara tepat variabel yang diteliti.

2. Sampel

Sampel adalah anggota populasi yang dianggap dapat mewakili.

Besarnya sampel harus mencerminkan karakteristik populasi agar data yang diperoleh terwakili. Agar dapat menggambarkan secara tepat variabel yang diteliti, maka penelitian mengambil semua populasi sebagai sampelnya. Oleh karena itu, pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sampling jenuh.”Metode sampling jenuh atau istilah lainnya sesus merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”

(38)

Berdasarkan pendapat di atas, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Perangkat Desa di Desa Batang Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba yang berjumlahkan 30 orang

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang di gunakan unntuk pengumpulan data oleh pihak penulis dengan cara sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan

Metode ini merupakan teknik pengumpulan data berdasarkan sumber-sumber yang diperoleh dari literatur yang membahas mengenai pembinaan oleh kepala desa terhadap kinerja perangkat desa.

2. Penelitian Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.

3. Penelitian Wawancara

Penelitian wawancara yaitu peneliti melakukan program wawancara langsung dengan Kepala Desa di Desa Batang Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menunjang hipotesis penelitian yang dikemukakan, data yang telah dikumpulkan dengan kuisioner yang telah dibuat, selanjutnya peneliti berfokus pada sejauh mana tingkat siginifikan hipotesis yang telah dibuat dalam penelitian ini.

Adapun metode analisis yang digunakan ialah sebagai berikut:

1. Analisis Statistik Deskriptif

(39)

Analisis deskriptif ialah analisis yang ditunjukkan pada pertumbuhan serta perkembangan dari suatu kondisi sebagai cerminan tentang kondisi tertentu dengan cara menguraikan tentang sifat-sifat dari obyek penelitia tersebut.

2. Uji Instrumen Penelitian a. Uji validitas

Uji validitas dilakukan guna mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun betul-betul sanggup mengukur apa yang seharusnya di ukur. Uji Validitas digunakan untuk menguji seberapa teliti suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Menurut sugiyono (2012:248)”valid berarti instrument tersebut bisa digunakan untuk mengukur apa saja yang sepatutnya di ukur”. Penguji validitasi data dalam penelitian ini dicoba secara statistik yaitu korelasi antara tiap- tiap pertanyaan dengan skor total. Menurut priyanto (2012) apabila batasan nilai minimum korelasi sehingga suatu instrument penelitian bisa dikatakan legas (valid) sebesar 0,30.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ialah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupuakan indikator dari variabel atau kontrak. Kuisioner dikatakan reliabel atau professional apabila jawaban seseorang terhadap statement tetap konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Pengukuran reabelitas dilakukan dengan metode one shot atau pengukuran sekali saja dengan alat bantu SPSS uji statistic cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel apabila memberikan nilai Crobach Alpha > 0.60.

(40)

c. Analisis regresi linear sederhana

Analisis regresi linear sederhana merupakan satu model persamaan yang menggambarkan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel tak bebas (Y). Dengan persamaan analisis regresi linear sederhana:

Y =𝛼 + 𝑏𝑋 + e Keterangan :

Y = Kinerja Perangkat Desa 𝛼 = Konstanta

𝑏 = Konstanta regresi X = P

e = Eror

3. Uji Hipotesis Penelitian a. Uji t

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y) dengan 0.05 atau 5 %. Jika thitung> ttabel

maka terdapat hubungan yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Jika thitung > ttabel

maka tidak terdapat hubungan yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

b. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) merupakan ukuran untuk mengetahui persentase kesesuaian atau ketetapan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dalam

(41)

suatu persamaan regresi.Koefensi regresi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R2=1, maka adjusted R2=R2=1, sedangkan jika nilai R2=0, maka adjusted R2=(1-k) / (n-k). Jika k > 1, maka adjusted R2 akan bernilai positif.

G. Jenis Dan Sumber Data

Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:

1) Jenis data

Data kuantitatif merupakan data yang bisa di ukur ataupun dihitung secara langsung dalam wujud angka-angka melalui penyebaran kuisioner.

2) Sumber data

a. Data primer ialah informasi yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tanpa lewat perantara).

b. Data sekunder ialah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung tanpa media perantara.

(42)

1. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Desa

Sejarah Desa Batang dapat ditelusuri hingga masa penjajahan belanda. Pada saat itu , daerah cikal bakal Desa Batang menganut sistem pemerintahan gelaran dengan kepala pemerintahan pertama dipegang oleh Kr. Keke Dg Pila, sistem pemerintahan gelaran ini berlanjut hingga tahun 60 an, pada gelaran ke empat yang dipimpin oleh Bi’la Dg Mattarru.

Hingga kemudian sistem pemerintahan berubah dari gelaran menjadi distrik dengan kepala pemerintahan bernama Kr. Gau Dg Massangging, selanjutnya berkembang menjadi Desa gaya lama dan terbentuklah wilayah Desa Batang. Desa Batang dipimpin oleh Kepala Desa pertama bernama Lompo Pabisi yang memerintah dari tahun 1962-1966

Selama masa perkembangannya, Desa Batang 2 kali mengalami pemekaran wilayah sebanyak 2 kali di masa pemerintahan A. Muh. Syafri yang memerintah pada tahun 1986-1994.

Pemekaran pertama Desa Batang berubah menjadi 2 Desa Yaitu Desa Tamalanrea dan Desa Batang dengan Kepala Desa Yang Masih dipimpin oleh M Riza. B. Pemekaran ke 2, Desa Batang Kembali mekar menjadi Desa Batang dan Desa Bontobulaeng dengan Kepala Desa Bontobulaeng Dipimpin Oleh Lupang.

Adapun sejarah pemerintah Desa Batang, saat ini dipimpin oleh Kepala Desa ke 9 Yakni Bapak Hamzah Hafid untuk Periode 2016-2022 yang terpilih pada 26-04-2016 dan dilantik pada 09-06-2016

46

(43)

Berikut Daftar Nama – nama yang Pernah menjabat Kepala Desa:

1.

Lompo Pabisi Periode (1962 s/d 1966)

2.

A.Mappanganro Periode (1966 s/d 1971)

3.

Ny.A.Mahoraja Periode (1971 s/d 1974)

4.

A.Rajagau Basri Periode (1974 s/d 1986)

5.

A.Muh.Syafri Periode (1986 s/d 1994)

6.

Drs Abd Wahid Daming Periode (1995 s/d 2008)

7.

H.Jamaluddin Periode (2008 s/d 2014)

8.

H.Andi AngsarS.Sos,Mm Periode (2014 s/d 2016)

9.

Hamzah Hafid Periode (2016 s/d Sekarang) 2. Visi dan Misi Kantor Desa

1. Visi Kepala Desa Batang

“Terwujudnya kemajuan dan kesejahteraan Masyarakat Desa yang merata berkeadilan didukung oleh kinerja aparatur desa yang amanah dan professional menuju “Batang yang Bersahaja, Berbudaya, Mandiri dan Religius”

2. Misi Kepala Desa Batang

1. Mewujudkan tata kelola pemerintah yang demokratis, transparan, akuntabel, efektif, efesien, bersih gratis layanan administrasi.

2. Mewujudkan aparatur pemerintah yang professional dalam penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik melalui aparat tingkat desa atau perangkat desa.

(44)

3. Menciptakan SDM yang cerdas, unggul dan berdaya saing, kompetitif dalam berinovasi serta berakhlak mulia, berlandaskan imam dan taqwa Kepada Allah SWT.

4. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan memastikan layanan kesehatan dapat diakses bagi seluruh masyarakat desa batang dengan peningkatan dan kerjasama pembangunan fasilitas umum disektor kesehatan.

5. Meningkatan kesejahteraan masyarakat baik moril, material, spiritual, berlandaskan pendidikan berbasis masjid dan pembinaan keagamaan.

6. Pembinaan dan pemberdayaan pemuda berbasis keagamaan, olahraga ekonomi dan seni budaya, kemampuan berkarya mengedepankan prinsip dan budaya lokal.

7. Mewujudkan desa Batang Hijau berseri melalui peningkatan dan pegelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan.

(45)

-

KASI PELAYANAN

KAUR PERENCANAAN

KEPALA D KEPALADUSUN KEPALADUSUN KEPALA D KEPALA DUSUN

3. Struktur Organisasi Kantor Desa Batang a. Struktur Organisasi

STRUKTUR PEMENRINTAH DESA BATANG

-

Gambar 4.1 Struktur Organisai

KAUR TATA USAHA & UMUM SEKTERAIS DESA

KASI KESEJA

KASI PEMERINTAHAN

KAUR KEUANGAN

KEPALA DESA BPD

(46)

b. Job Description

a) Kepala Desa: Tugas dan kewewenangannya adalah

menyelenggarakan urusan tata praja pemerintahan penetapan peraturan Desa, pembinaan masalah pertanahan, pembinaan ketenteraman dan ketertiban, melakukan upaya perlindungan masyarakat, administrasi kependudukan, dan penataan dan pengelolaan wilayah. Melaksanakan pembangunan, sarana prasarana pedesaan, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat,

partisipasi masyarakat, sosial budaya masyarakat, keamanan dan ketenagakerjaan, melaksanakan sosialisasi dan motivasi

masyarakat dalam bidang ekenomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga. Pemuda olahraga, dan karang taruna serta menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan lembaga lainnya.

b) Sekretaris Desa: Sebagian tugas dan wewenangnya adalah ;

1. Melaksanakan urusan penatatausahaan seperti tata naskah, administrasi surat menyurat, arsip, dan ekspedisi.

2. Melaksanakan urusan umum seperti administrasi perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian asset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan umum.

3. Melaksanakan urusan keuangan meliputi pengurusan administrasi keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan, dan administrasi

(47)

penghasilan Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya.

4. Melaksanakan urusan perencanaan meliputi penyusunan dokumen perencanaan pembangunan, rencana anggaran pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta penyusunan laporan.

c) Kepala Seksi Pemerintahan: Sebagian tugas dan wewenangnya adalah melaksanakan manajemen tata praja pemerintahan, menyusun rancangan regulasi desa, pembinaan masalah pertanahan, pembinaan ketenteraman dan ketertiban,

pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat, kependudukan, penataan dan pengelolaan wilayah, serta pendataan dan pengelolaan profil desa.

d) Kepala Seksi Kesejahteraan: Sebagian tugas dan wewenangnya adalah melaksanakan pembangunan sarana prasarana

perdesaan, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, dan tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.

e) Kepala Seksi Pelayanan: Sebagian tugas dan sebagian

wewenangnya adalah melaksanakan penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat,

meningkatkan upaya partisipasi masyarakat, pelestarian nilai sosial budaya masyarakat. keagamaan, dan keternagakerjaan.

(48)

f) Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum: Memiliki fungsi melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi surat menyurat, arsip, dan ekspedisi, dan penataan administrasi perangkat Desa dan kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian asset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan umum.

g) Kepala Urusan Keuangan: Mempunyai tugan dan fungsi

melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan

pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan, dan administrasi penghasilan Kepala Desa, perangkat desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya.

h) Kepala Urusan Perencanaan: Mempunyai tugas dan fungsi

mengoordinasikan urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data- data dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta penyusunan laporan.

i) Kepala Dusun: Sebagai unsur kewilayahan mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

 Pembinaan ketenteraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan dan pengelolaan wilayah.

 Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya.

(49)

Sumber : Data Primer

 Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya.

 Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

B. Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data kualitatif yaitu berupa data pendapat responden dalam memberi jawaban pada kuesioner. Penyebaran dilakukan terhadap 30 orang responden staf desa sebagai peserta sampel.

Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen berupa informasi tertulis yang ada hubungannya dengan variabel penelitian seperti: jumlah keseluruhan staf desa yang ada pada Kantor Desa Batang Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

a) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30 orang. Berikut merupakan data responden berdasarkan usia.

Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Keterangan Jumlah (Orang) Persentase (%)

Laki – Laki 20 20%

Perempuan 10 10%

Total Responden 30 30%

(50)

Sumber : Data Diolah

Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, memperlihatkan bahwa responden jenis kelamin laki-laki sebanyak 20 orang (20%), sedangkan responden jenis kelamin perempuan 10 orang (10%). Dengan demikian data disimpulkan bahwa jumlah responden laki-laki lebih banyak daripada jumlah responden perempuan.

Gambar 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

b) Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Klasifikasi responden berikutnya ialah berdasarkan usia. Berikut ini merupakan data responden berdasarkan usia.

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia

Keterangan Jumlah (Orang) Persentase (%)

25-30 Tahun 6 6%

30-35 Tahun 9 9%

35-40 Tahun 8 8%

40-45 Tahun 7 7%

Total Responden 30 30%

(51)

Usia

25-30 Tahun 30-35 Tahun 35-40 Tahun 40-45 Tahun

Berdasarkan data di atas, memperlihatkan bahwa responden berdasarkan usia 25-30 tahun sebanyak 6 orang (6%), usia 30-35 tahun sebanyak 9 orang (9%), usia 35-40 tahun sebanyak 8 orang (8%), dan usia 40- 45 tahun sebanyak 7 orang (7%).

Gambar 4.3 Responden Berdasarkan Usia c) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Klasifikasi responden berikutnya ialah berdasarkan umur. Berikut ini merupakan data responden berdasarkan pendidikan terakhir.

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Keterangan Jumlah (Orang) Persentase (%)

S1 12 12%

SMA 18 18%

Total Responden 30 30%

Sumber : Data Primer

Berdasarkan data di atas, memperlihatkan bahwa responden berdasarkan pendidikan terakhir yaitu S1 sebanyak 12 orang (12%), dan responden pendidikan terakhir SMA sebanyak 18 orang (18%).

(52)

Gambar 4.4 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir d) Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Klasifikasi responden berikutnya ialah berdasarkan umur. Berikut ini merupakan data responden berdasarkan lama bekerja.

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Keterangan Jumlah (Orang) Persentase (%)

5 Tahun 13 13%

4 Tahun 6 6%

3 Tahun 4 4%

2 Tahun 7 7%

Total Responden 30 30%

Sumber : Data Primer

Berdasarkan data di atas, memperlihatkan bahwa responden yang lama bekerja selama 5 tahun sebanyak 13 orang (13%), responden lama bekerja selama 4 tahun sebanyak 6 orang (6%), responden lama bekerja selama 3 tahun

Pendidikan Terakhir

S1 SMA

(53)

Lama Bekerja

5 Tahun 4 Tahun 3 tahun 2 Tahun

sebanyak 4 orang (4%), dan responden lama bekerja selama 2 tahun sebanyak 7 orang (7%).

Gambar 4.5 Responden Berdasarkan Lama Bekerja 1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif mengenai hasil penelitian dimaksudkan guna memberikan gambaran umum terkait pelaksanaan pembinaan (X) dan kinerja (Y) pada Kantor Desa Batang Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

Berdasarkan banyaknya variabel serta berdasarkan pada rumusan masalah pada penelitian ini, maka deskripsi data dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu variabel pembinaan dan kinerja. Survei ini menggunakan skala pengukuran Likert dengan bobot tetinggi disetiap pernyataan 5 (lima) dan bobot terendah 1 (satu) dengan jumlah responden sebanyak 30 responden.

1) Frekuensi Jawaban Variabel Pembinaan (X)

Frekuensi jawaban responden pada variabel pembinaan disajikan pada tabel 4.5. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi variabel penilaian terdiri dari 8 pernyataan. Jika dilihat dari hasil analisis diketahui bahwa yang memiliki mean tertinggi yaitu X1 dan X2 dengan angka 4.47% sedangkan yang memiliki mean terendah adalah X5 dengan angka 4.03%.

(54)

Tabel 4.5 Distribusi Variabel Pembinaan (X)

Indikator

Skala Pengukuran

Mean 1

(STS)

2 (TS)

3 (KS)

4 (S)

5

(SS) Jumlah

Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % Frek. %

X.1 0 0% 0 0% 3 10.0% 10 33.3% 17 56.7% 30 100% 4.47%

X.2 0 0% 0 0% 0 0% 16 53.3% 14 46.7% 30 100% 4.47%

X.3 0 0% 0 0% 3 10.0% 14 46.7% 13 43.3% 30 100% 4.33%

X,4 0 0% 0 0% 5 16.7% 14 46.7% 11 36.7% 30 100% 4.20%

X.5 1 3.3% 0 0% 4 13.3% 17 56.7% 8 26.7% 30 100% 4.03%

X.6 1 3.3% 0 0% 4 13.3% 15 50.0% 10 33.3% 30 100% 4.10%

X.7 1 3.3% 0 0% 3 10% 16 53.3% 10 33.3% 30 100% 4.13%

X.8 1 3.3% 0 0% 4 13.3% 15 50.0% 10 33.3% 30 100% 4.13%

Rata-rata 4.23%

Sumber : Data diolah, 2022

2) Frekuensi Jawaban Variabel Kinerja (Y)

Frekuensi jawaban responden pada variabel kinerja pada tabel 4.6.

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi kinerja terdiri dari 8 pernyataan. Jika dilihat dari hasil analisis diketahui bahwa yang memiliki mean tertinggi yaitu Y.1 dengan angka 4.23%, sedangkan yang memiliki mean terendah yaitu Y.2 dengan angak 4.00%.

Tabel 4.6 Distribusi Variabel Kinerja (Y)

Indikator

Skala Pengukuran 1 Mean

(STS)

2 (TS)

3 (KS)

4 (S)

5

(SS) Jumlah

Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % Frek. %

Y.1 0 0% 0 0% 4 13.3% 15 50.0% 11 36.7% 30 100% 4.23%

Y.2 0 0% 1 3.3% 3 10.0% 21 70.0% 5 16.7% 30 100% 4.00%

Y.3 0 0% 0 0% 2 6.7% 22 73.3% 6 20.0% 30 100% 4.13%

Y,4 0 0% 1 3.3% 2 6.7% 22 73.3% 5 16.7% 30 100% 4.03%

Y.5 0 0 0 0% 3 10.0% 19 63.3% 8 26.7% 30 100% 4.17%

Y.6 0 0 0 0% 1 3.3% 22 73.3% 7 23.3% 30 100% 4.20%

Y.7 0 0 2 6.7% 2 6.7% 18 60.0% 8 26.7% 30 100% 4.07%

Y.8 0 0 0 0% 4 13.3% 20 66.7% 6 20.0% 30 100% 4.07%

Rata-rata 4.11%

Sumber : Data diolah, 2022

(55)

2. Uji Instrumen Penelitian 1) Uji Validitas

Uji validatas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan suatu instrumen dianggap valid atau layak digunakan dalam pengujian hipotesis apabila Corrected item-Total Correlation lebih besar dari r- tabel atau df = (N-2) = 0.361

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas

Variabel Item Corrected item-

total correlation r-tabel Ket.

Pembinaan (X)

X1.1 0.444 0.361 Valid

X1.2 0.755 0.361 Valid

X1.3 0.667 0.361 Valid

X1.4 0.748 0.361 Valid

X1.5 0.517 0.361 Valid

X1.6 0.772 0.361 Valid

X1.7 0.691 0.361 Valid

X1.8 0.617 0.361 Valid

Kinerja (Y)

Y.1 0.798 0.361 Valid

Y.2 0.734 0.361 Valid

Y.3 0.830 0.361 Valid

Y.4 0.725 0.361 Valid

Y.5 0.943 0.361 Valid

Y.6 0.723 0.361 Valid

Y.7 0.719 0.361 Valid

Y.8 0.765 0.361 Valid

Sumber : Data diolah, 2022

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Reliabilitas diukur dengan uji statistik cronbach’s alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan

(56)

nilai cronbach’s alpha > 0.60. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Pembinaan (X) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.758 9

Sumber: Output SPSS, 2022

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas variabel X diatas, 8 pernyataan memiliki nilai cronbach’s alpha yang lebih besar dari 0.60 yaitu sebesar 0.758.

Berdasarkan ketentuan di atas maka indikator atau pernyataan dalam penilaian dikatakan reliabel.

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja (Y) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.784 9

Sumber: Output SPSS, 2022

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas variabel Y dengan 8 pernyataan memiliki nilai cronbach’s alpha yang lebih besar dari 0.60 yaitu sebesar 0.784.

Berdasarkan ketentuan di atas maka indikator atau pernyataan dalam penelitian dikatakan reliabel.

3) Uji Regresi Linear Sederhana

Regresi linear sederhana adalah hubungan linear antara satu variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y), analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel X dan variabel Y apakah

(57)

positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai variabel dependen jika nilai variabel independen meningkat atau menurun.

Pengujian ini dibantu dengan menggunakan program SPSS.

Untuk lebih jelasnya akan disajikan hasil pengolahan data dari analisis regresi linear sederhana berikut:

Tabel 4.10 Hasil Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.951 3.987 1.743 .092

X .766 .117 .778 6.549 .000

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Output SPSS, 2022

Dari tabel di atas diperoleh persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut:

Y = a + b X Y = 6.951 + 0.766 X

Persamaan di atas dijelaskan sebagai berikut:

a = 6.951 merupakan nilai konstanta, nika nilai X dianggap 0 maka nilai dari kinerja adalah sebesar 6.951.

b = 0.766 artinya variabel pembinaan berpengaruh positif terhadap kinerja dan apabila variabel pembinaan meningkat satu satuan, maka pembinaan akan meningkat sebesar 0.766.

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN TOWER CRANE DAN MOBILE CRANE PADA PROYEK PEMBANGUNAN RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU BANGKALAN.. ILHAM PRAKASA PUTRA

Berdasarkan analisis dan interpretasi data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pola sebaran temperatur, keasaman, konsentrasi nitrit, nitrat, amonia, fosfat, oksigen

One of the main features of urban labor markets in Sub-Saharan Africa is the importance of the informal sector (which employs about 70 percent of all workers) and its corollary,

untuk memutar senam, senam yang dipilih pagi ini adalah Senam Pinguin. Anak-anak sangat senang dan tertawa lucu saat menirukan gerakan pinguin. setelah anak- anak

keterampilan proses sains yang dapat melibatkan peserta didik. dalam mengembangkan keterampilan yang dimiliki

Selanjutnya pada akhir pembahasan, berdasarkan refleksi proses pembelajaran pada siklus II ini ada hal penting yang perlu untuk ditindaklanjuti dari hasil kegiatan

d) Memunculkan objek pengamatan itu adalah melalui perlakuan atau treatment. Pengendalian / Kontrol Penelitian Eksperimen. Kesimpulan tentang hubungan kausal antara