• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN TATA KELOLA TI APO03- Manage Architecture

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DOKUMEN TATA KELOLA TI APO03- Manage Architecture"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

3

DOKUMEN TATA KELOLA TI APO03- Manage Architecture

BERDASARKAN COBIT 5

KELOMPOK 7 KELAS TKTI D :

 Nabihah Hanun Atikah 5213100079

 Nurita Damayanti 5213100083

 Slamet Widodo 5213100086

 Muhammad Zuhri 5213100087

(2)

CONTROL MAPPING

(3)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PROSES

APO (Align, Plan and Organise) Jaringan: Pengelolaan Arsitektur Jaringan di JSI (Laboratorium, Studio, dan Ruang-ruang).

DESKRIPSI PROSES

Membangun arsitektur jaringan Jurusan Sistem Informasi (JSI) yang terdiri dari proses bisnis, informasi, data, aplikasi, dan teknologi untuk secara efektif dan efisien mewujudkan strategi perusahaan dan TI dengan menciptakan model dan praktik utama yang menggambarkan dasar dan sasaran arsitektur. Menetapkan kebutuhan untuk taksonomi, standar, pedoman, prosedur, template dan perangkat, dan menyediakan keterkaitan untuk komponen tersebut. Meningkatkan keselarasan, ketangkasan, kualitas informasi, dan menghasilkan penghematan biaya potensial melalui inisiatif seperti penggunaan kembali komponen building block.

TUJUAN PROSES

Merepresentasikan building block berbeda yang membentuk perusahaan dan hubungan antar mereka serta prinsip yang memandu desain dan evolusi mereka dari waktu ke waktu, memungkinkan standar, penyampaian responsif dan efisien dari tujuan operasional dan strategis.

AKTIVITAS DAN KONTROL

APO03.02 Define reference architecture (Mendefinisikan referensi arsitektur)

Referensi arsitektur jaringan menggambarkan arsitektur jaringan saat ini dan target yang ingin dicapai untuk bisnis, informasi, data, aplikasi dan teknologi.

AKTIVITAS KONTROL PROSEDUR

Memelihara tempat penyimpanan arsitektur, termasuk standar atau framework yang digunakan, komponen yang masih bisa digunakan, hubungan, ketergantungan dan tampilan untuk mengatur dan memelihara kesatuan dari arsitektur tersebut.

Preventive ● prosedur maintenance arsitektur jaringan JSI

Memilih referensi perspektif dari tempat penyimpanan arsitektur untuk menunjukkan fokusan stakeholder dalam arsitektur jaringan yang digunakan.

Corrective, Detective

● prosedur

koordinasi tujuan TI

(4)

Untuk masing-masing perspektif, memilih model yang digunakan untuk mendukung kebutuhan perspektif yang spesifik, menggunakan alat atau metode yang dipilih dan level yang sesuai.

Detective ● prosedur

koordinasi tujuan TI

Mengembangkan deskripsi arsitektur menggunakan cakupan dan level yang dibutuhkan untuk mendukung target arsitektur, meluaskan jangkauannya, mengidentifikasi arsitektur jaringan yang relevan.

Corrective ● prosedur

koordinasi tujuan TI

Memelihara model proses arsitektur jaringan sebagai bagian dari standar dan target yang ingin dicapai. Melakukan standarisasi deskripsi dan dokumentasi proses kerja. Menentukan peran dan tanggung jawab dari proses pengambilan keputusan, proses kepemilikan, proses pengguna, proses tim dan proses stakeholder lainnya yang terkait.

Preventive ● prosedur maintenance arsitektur jaringan JSI

Memelihara informasi model arsitektur jaringan sebagai bagian dari standar dan target yang ingin dicapai, konsisten dengan strategi JSI untuk mengoptimalkan penggunaan informasi dalam pengambilan keputusan. Memelihara data untuk meningkatkan pemahaman dan proses klasifikasi skema kepemilikan dari data tersebut, mendefinisikan level keamanan yang sesuai, dan kebutuhan penyimpanan dan penghancuran data.

Preventive ● prosedur maintenance arsitektur jaringan JSI

Melakukan verifikasi model arsitektur jaringan untuk konsistensi internal, akurasi, analisis gap antara standar yang digunakan dengan target yang diinginkan.

Mengutamakan gap dan mendefinisikan komponen baru atau modifikasi yang harus dikembangkan untuk target arsitektur yang diharapkan. Menangani kembali dampak potensial seperti ketidakcocokan, ketidakkonsistenan atau konflik dengan visi arsitektur jaringan JSI.

Detective ● prosedur

koordinasi tujuan TI

(5)

Melakukan evaluasi terhadap kinerja stakeholder melalui pengecekan proyek arsitektur yang diusulkan dan laporan kinerja arsitektur jaringan JSI.

Corrective, Detective

● prosedur

koordinasi tujuan TI

Menyetujui bisnis, informasi, data, aplikasi, teknologi arsitektur, dan membuat dokumen arstektur.

Corrective ● prosedur

koordinasi tujuan TI

APO03.03 Select opportunities and solutions (Memilih kesempatan dan solusi)

Menganalisa gap antara standar yang diterapkan saat ini dengan target arstektur jaringan yang ingin dicapai, bisnis dan perspektif teknis, dan menggolongkannya ke dalam satu kesatuan paket kerja proyek. Mengintegrasikan proyek tersebut dan menghubungkan program investasi IT untuk memastikan bahwa inisiatif tersebut sebagai bagian dari perubahan. Membuat usaha kolaborasi dengan kunci stakeholder perusahaan dari bisnis dan IT untuk menilai kesiapan transformasi perusahaan, dan mengidentifikasi kesempatan, solusi dan batasan implementasi.

AKTIVITAS KONTROL PROSEDUR

Menentukan dan mengonfirmasi atribut utama dari perubahan organisasi, termasuk budaya perusahaan dan bagaimana perubahan tersebut berdampak pada implementasi arsitektur jaringan JSI.

Corrective ● prosedur perubahan arsitektur jaringan JSI

Mengidentifikasi pedoman perusahaan yang menjadi batasan implementasi, termasuk melakukan peninjauan arsitektur JSI, strategi bisnis, perencanaan bisnis, dan pertimbangan dari kematangan arsitektur JSI saat ini.

Preventive ● prosedur

koordinasi tujuan TI

Meninjau dan memperkuat hasil analisis gap antara standar yang digunakan dengan target arsitektur yang ingin dicapai, serta menilai implikasinya untuk solusi atau peluang yang potensial, saling ketergantungan dan menyelaraskan dengan program TI yang sedang dijalankan.

Detective, Corrective

● prosedur

koordinasi tujuan TI

Menilai kebutuhan, gap, solusi dan faktor untuk mengidentifikasi kebutuhan fungsional minimal yang mengintegrasikan

Corrective ● prosedur pengelolaan arsitektur

(6)

kerja agar lebih efisien dan efektif dalam mengimplementasikan target arsitektur jaringan tersebut.

jaringan TI

Memahami gabungan kebutuhan dengan solusi yang potensial.

Corrective ● prosedur pengelolaan arsitektur jaringan TI Menyaring ketergantungan, memastikan

bahwa batasan dari rencana implementasi dan migrasi yang telah diidentifikasi, menggabungkannya ke dalam laporan analisis ketergantungan.

Detective, Corrective

● prosedur pengelolaan arsitektur jaringan TI

Mengonfirmasi kesiapan JSI terhadap resiko dan transformasi jurusan.

Corrective ● prosedur perubahan arsitektur jaringan JSI Merumuskan implementasi tingkat atas dan

strategi migrasi yang akan menunjukkan target arsitektur jaringan yang ingin diimplementasikan dan struktur transisi arsitektur dalam penyelarasan dengan objektif strategis dan jangka waktu.

Detective, Corrective

● prosedur pengelolaan arsitektur jaringan TI

Mengidentifikasi tim utama bekerja dalam proyek dan program yang jelas, menghormati petunjuk implementasi strategi JSI dan pendekatannya.

Detective, Corrective

● prosedur

penilaian kinerja stakeholder

Mengembangkan transisi arsitektur sebagai kebutuhan dimana cakupan dari perubahan membutuhkan kesadaran bahwa arsitektur yang ditargetkan membutuhkan pendekatan tambahan.

Corrective ● prosedur pengelolaan arsitektur jaringan TI

APO03.04 Define architecture implementation (Mendefinisikan implementasi arsitektur)

Membuat perencanaan implementasi dan migrasi dalam penyelarasan dengan program dan portofolio proyek. Memastikan bahwa perencanaan telah dikoordinasikan sehingga nilai-nilai tersampaikan dan kebutuhan sumber daya disediakan untuk melengkapi kebutuhan kerja.

(7)

AKTIVITAS KONTROL PROSEDUR Membangun perencanaan implementasi

dan migrasi yang termasuk dalam bagian program dan perencanaan proyek, serta memastikannya dengan kebutuhan dari pengambilan keputusan yang sesuai.

Corrective ● prosedur pengelolaan arsitektur jaringan TI

Melakukan konfirmasi transisi arsitektur jaringan secara bertahap dan sesuai dengan dokumen arsitektur yang telah didefinisikan.

Preventive ● prosedur maintenance arsitektur jaringan JSI Mendefinisikan kebutuhan tata kelola dari

implementasi arsitektur jaringan JSI.

Detective ● prosedur pengelolaan arsitektur jaringan TI

APO03.05 Provide enterprise architecture services (Menyediakan pelayanan arsitektur perusahaan)

Terdapat arahan kerja dan pemantauan dari pelayanan arsitektur jaringan JSI yang diimplementasikan, membuat kontrak kerja dari keseluruhan arsitektur secara formal, mengukur dan mengomunikasikan nilai tambahan arsitektur dan pemantauan yang sesuai.

AKTIVITAS KONTROL PROSEDUR

Mengonfirmasi cakupan dan prioritas, serta menyediakan panduan untuk

mengembangkan solusi dan

penyebarannya.

Corrective, Preventive

● prosedur maintenance arsitektur jaringan JSI Mengelola portfolio dari pelayanan

arsitektur jaringan JSI untuk memastikan penyelarasan dari objektif strategis dan pengembangan solusi yang diterapkan.

Preventive ● prosedur maintenance arsitektur jaringan JSI Mengelola kebutuhan arsitektur jaringan JSI

dan mendukungnya dengan prinsip arsitektural, model dan building block.

Preventive ● prosedur maintenance arsitektur jaringan JSI Mengidentifikasi dan menyelaraskan

prioritas arsitektur jaringan JSI untuk mengarahkan nilai. Mendefinisikan dan mengumpulkan indikator nilai, mengukur, dan mengomunikasikan nilai arsitektur

Detective, Corrective

● prosedur maintenance arsitektur jaringan JSI

(8)

jaringan JSI.

Membuat forum teknologi untuk menyampaikan panduan arsitektural, nasihat dalam proyek dan panduan dalam pemilihan teknologi. Mengukur kesesuaian dengan standard dan panduan, termasukan kesesuaian dengan kebutuhan eksternal dan relevansi bisnis JSI.

Preventive ● prosedur koordinasi tujuan TI

(9)

PEDOMAN

(10)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

LEMBAR PENGESAHAN

PEDOMAN

Judul : PENDAHULUAN

No. Dokumen : PE-APO-03-01 Rilis : 00

Revisi : 00

Pendistribusian :

No. Jumlah Eksemplar Tujuan Distribusi

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

<Nama Lengkap> <Nama Lengkap> <Nama Lengkap>

<Jabatan> <Jabatan> <Jabatan>

<Tanggal> <Tanggal> <Tanggal>

(11)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

RIWAYAT PERUBAHAN

No.

Rilis

No.Re

visi Halaman T, M, X(*) Deskripsi Perubahan Tanggal Perubahan

Keterangan :

(*) T : Penambahan, M : Modifikasi, X : Penghapusan

(12)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PE-APO-03-01 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

PENDAHULUAN

Tanggal Terbit : Halaman : 1 dari 1

PEDOMAN

1. PENDAHULUAN

IT governance atau tata kelola teknologi informasi (TI) merupakan subset dari corporate governance yang fokus pada pengelolaan TI di organisasi, termasuk performansi sistem TI dan manajemen risiko. Menurut Van Grembergen, tata kelola TI adalah penerapan mekanisme tata kelola: struktur peran, proses/prosedur, dan mekanisme relasional untuk memastikan bahwa TI dikelola sesuai dengan kebutuhan dan strategi organisasi.

Penerapan TI dalam organisasi perlu dikontrol karena investasi bidang TI relatif sangat mahal; meliputi biaya pengadaan/implementasi, biaya operasional, dan biaya pemeliharaan bahkan termasuk biaya untuk sistem-sistem yang tidak berhasil. Tata kelola TI juga diperlukan karena seringkali anggaran TI tersebar/terisolasi di berbagai satuan kerja organisasi. Selain itu, dampak kegagalan investasi bidang TI (risiko) berpotensi mematikan kelangsungan bisnis.

Selain itu tata kelola perusahaan dibutuhkan untuk mengatur proses bisnis, sehingga nantinya akan dapat memberikan nilai ke perusahaan, mencapai tujuan perusahaan, dan menyelaraskan antara tujuan perusahaan dan tujuan TI. Dokumen tata kelola ini berkaitan dengan Pengelolaan Arsitektur Jurusan Sistem Informasi (JSI) di ITS. Pengelolaan arsitektur perusahaan meliputi pembangunan arsitektur umum yang terdiri dari proses bisnis, informasi, data, aplikasi, dan teknologi untuk secara efektif dan efisien mewujudkan strategi jurusan dan TI dengan menciptakan model dan praktik utama yang menggambarkan dasar dan sasaran arsitektur, penetapan kebutuhan untuk taksonomi, standar, pedoman, prosedur, template dan perangkat, dan menyediakan keterkaitan untuk komponen tersebut, serta peningkatan keselarasan, ketangkasan, kualitas informasi, dan penghematan biaya potensial melalui inisiatif seperti penggunaan kembali komponen building block.

Pengelolaan arsitektur jaringan yang ada di JSI ini bertujuan untuk merepresentasikan building block berbeda yang membentuk jurusan, hubungan antar building block, serta prinsip yang memandu desain dan evolusi dari waktu ke waktu, serta penyampaian responsif dan efisien dari tujuan operasional dan strategis. Dokumen tata kelola mengenai pengelolaan arsitektur jaringan JSI ini berkaitan dengan pengembangan visi arsitektur jaringan ITS, penetapan arsitektur referensi, pemilihan peluang dan solusi, penetapan implementasi arsitektur, dan pengadaan layanan arsitektur perusahaan.

(13)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

LEMBAR PENGESAHAN

PEDOMAN

Judul : DASAR DAN ACUAN

No. Dokumen : PE-APO-03-02 Rilis : 00

Revisi : 00

Pendistribusian :

No. Jumlah Eksemplar Tujuan Distribusi

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

<Nama Lengkap> <Nama Lengkap> <Nama Lengkap>

<Jabatan> <Jabatan> <Jabatan>

<Tanggal> <Tanggal> <Tanggal>

(14)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

RIWAYAT PERUBAHAN

No.

Rilis

No.Re

visi Halaman T, M, X(*) Deskripsi Perubahan Tanggal Perubahan

Keterangan :

(*) T : Penambahan, M : Modifikasi, X : Penghapusan

(15)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PE-APO-03-02 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

DASAR DAN ACUAN

Tanggal Terbit : Halaman : 1 dari 2

PEDOMAN

1. DASAR

Dokumen pedoman pengelolaan arsitektur jaringan di Jurusan Sistem Informasi (JSI) ini dibuat berdasar pada:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

2. Peraturan Menteri Negara dan Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER - 01 /MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.

3. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:

41/PER/MEN.KOMINFO/11/2007 Tentang Panduan Umum Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional.

2. ACUAN

Dokumen pedoman pengelolaan arsitektur jaringan di Jurusan Sistem Informasi (JSI) ini mengacu pada:

COBIT 5

Dokumen pengelolaan arsitektur jaringan di Jurusan Sistem Informasi (JSI) ini menggunakan acuan standar COBIT 5 Enabling Process khususnya pada bagian pengelolaan arsitektur perusahaan (Manage Enterprise Architecture). Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) 5 merupakan salah satu framework yang menyediakan model proses yang pada umumnya ditemukan dalam aktivitas TI dalam lima domain proses yang saling terkait, Evaluate, Direct and Monitor (EDM) yang terdiri dari lima (5) proses TI, Align Plan and Organize (APO) yang terdiri dari tiga belas (13) proses TI, Build, Acquire and Implementation (BAI) yang terdiri dari sepuluh (10) proses TI, Deliver, Service and Support (DSS) yang terdiri dari enam (6) proses TI, Monitor, Evaluate and Assess (MEA) yang teridiri dari tiga (3) proses TI. Masing- masing proses TI dilengkapi dengan objektif kontrol. Sehingga dapat digunakan untuk mengukur keefektifan kinerja sumber daya manusia yang ada karena IT Governance menawarkan berbagai solusi, inovasi, dan perubahan pada bisnis perusahaan.

TOGAF 9

TOGAF (The Open Group Architecture Framework) adalah suatu kerangka kerjaarsitektur perusahaan yang memberian pendekatan

(16)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PE-APO-03-02 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

DASAR DAN ACUAN

Tanggal Terbit : Halaman : 2 dari 2

PEDOMAN

komprehensif untuk desain, perencanaan, implementasi, dan tata kelola arsitektur informasi perusahaan. Arsitektur ini biasanya dimodelkan dengan empat tingkat atau domain yaitu Business Architecture, Application Architecture, Data Architecture, Technical Architecture. TOGAF memegang peranan penting membantu proses pengembangan arsitektur dan memungkinkan pengguna TI membangun solusi berbasis sistem terbuka untuk kebutuhan bisnis sebuah organisasi/perusahaan.

(17)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

LEMBAR PENGESAHAN

PEDOMAN

Judul : TUJUAN

No. Dokumen : PE-APO-03-03 Rilis : 00

Revisi : 00

Pendistribusian :

No. Jumlah Eksemplar Tujuan Distribusi

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

<Nama Lengkap> <Nama Lengkap> <Nama Lengkap>

<Jabatan> <Jabatan> <Jabatan>

<Tanggal> <Tanggal> <Tanggal>

(18)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

RIWAYAT PERUBAHAN

No.

Rilis

No.Re

visi Halaman T, M, X(*) Deskripsi Perubahan Tanggal Perubahan

Keterangan :

(*) T : Penambahan, M : Modifikasi, X : Penghapusan

(19)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PE-APO-03-03 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

TUJUAN

Tanggal Terbit : Halaman : 1 dari 1

PEDOMAN

1. TUJUAN DAN INDIKATOR

Proses tata kelola arsitektur jaringan di Jurusan Sistem Informasi (JSI) mendukung pencapaian dari tujuan TI yang terkait dengan arsitektur jaringan JSI tersebut:

Tujuan TI terkait Indikator Kinerja Penyelarasan strategi TI dan

bisnis.

Persentase tujuan strategis dan kebutuhan perusahaan yang didukung oleh tujuan strategis TI.

Tingkat kepuasan pemangku kepentingan dengan lingkup dari rencana portofolio program dan layanan.

Persentase pendorong nilai TI yang dipetakan ke pendorong nilai bisnis.

Ketangkasan TI Tingkat kepuasan eksekutif bisnis dengan daya tanggap TI terhadap kebutuhan baru.

Jumlah proses bisnis kritis yang didukung oleh infrastruktur dan aplikasi terbaru.

Waktu rata-rata untuk mengubah tujuan strategis TI menjadi sebuah inisiatif yang disepakati dan disetujui.

Optimalisasi aset TI, sumber daya, dan kemampuan.

Frekuensi penilaian kematangan kemampuan dan optimasi biaya.

Perkembangan hasil penilaian.

Tingkat kepuasan eksekutif bisnis dan TI dengan biaya dan kemampuan terkait TI.

(20)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

LEMBAR PENGESAHAN

PEDOMAN

Judul : RUANG LINGKUP

No. Dokumen : PE-APO-03-04 Rilis : 00

Revisi : 00

Pendistribusian :

No. Jumlah Eksemplar Tujuan Distribusi

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

<Nama Lengkap> <Nama Lengkap> <Nama Lengkap>

<Jabatan> <Jabatan> <Jabatan>

<Tanggal> <Tanggal> <Tanggal>

(21)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

RIWAYAT PERUBAHAN

No.

Rilis

No.Re

visi Halaman T, M, X(*) Deskripsi Perubahan Tanggal Perubahan

Keterangan :

(*) T : Penambahan, M : Modifikasi, X : Penghapusan

(22)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PE-APO-03-04 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

RUANG LINGKUP

Tanggal Terbit : Halaman : 1 dari 3

PEDOMAN

1. RUANG LINGKUP

Adapun ruang lingkup untuk pembuatan tata kelola terkait pengelolaan arsitektur jaringan Jurusan Sistem Informasi (JSI) meliputi mengembangkan visi arsitektur jaringan, mendefinisikan referensi arsitektur, memilih peluang dan solusi, mendefinisikan implementasi arsitektur, dan menyediakan layanan arsitektur jaringan JSI.

a. Mengembangkan visi arsitektur perusahaan 1. Membangun proyek arsitektur.

2. Mengidentifikasi pemangku kepentingan, perhatian, dan kebutuhan bisnis.

3. Mengkonfirmasi dan menjabarkan tujuan bisnis, pendorong bisnis, dan batasan.

4. Mengevaluasi kemampuan bisnis.

5. Menilai kesiapan untuk transformasi bisnis.

6. Menentukan ruang lingkup.

7. Mengkonfirmasi dan menjabarkan prinsip arsitektur, termasuk prinsip- prinsip bisnis.

8. Mengembangkan visi arsitektur.

9. Menentukan nilai proposisi dan KPI target arsitektur.

10. Mengidentifikasi risiko transformasi bisnis dan kegiatan mitigasi.

11. Mengembangkan rencana arsitektur perusahaan dan Statement of Architecture Work.

b. Mendefinisikan arsitektur referensi

1. Memilih model referensi, sudut pandang, dan perangkat.

2. Mengembangkan deskripsi dasar arsitektur bisnis.

3. Mengembangkan deskripsi dasar arsitektur data.

4. Mengembangkan deskripsi dasar arsitektur aplikasi.

5. Mengembangkan deskripsi dasar arsitektur teknologi.

6. Mengembangkan deskripsi sasaran arsitektur bisnis.

7. Mengembangkan deskripsi sasaran arsitektur data.

8. Mengembangkan deskripsi sasaran arsitektur aplikasi.

(23)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PE-APO-03-04 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

RUANG LINGKUP

Tanggal Terbit : Halaman : 2 dari 3

PEDOMAN

9. Mengembangkan deskripsi sasaran arsitektur teknologi.

10. Melakukan analisis kesenjangan.

11. Menentukan komponen roadmap.

12. Menyelesaikan dampak di seluruh lasnkap arsitektur.

13. Melakukan penelaahan pemangku kepentingan resmi.

14. Menyelesaikan arsitektur bisnis.

15. Menyelesaikan arsitektur data.

16. Menyelesaikan arsitektur aplikasi.

17. Menyelesaikan arsitektur teknologi.

18. Membuat dokumen definisi arsitektur.

c. Memilih peluang dan solusi

1. Menentukan atribut perubahan perusahaan utama.

2. Menentukan batasan bisnis untuk implementasi.

3. Meninjau dan mengkonsolidasikan hasil analisis kesenjangan antara baseline dan sasaran arsitektur.

4. Meninjau kebutuhan TI dari perspektif fungsional.

5. Mengkonsolidasi dan merekonsiliasi kebutuhan dengan solusi potensial.

6. Memperbaiki dan memvalidasi dependensi.

7. Mengkonfirmasi kesiapan dan risiko transformasi bisnis.

8. Merumuskan implementasi tingkat tinggi dan strategi migrasi.

9. Mengidentifikasi dan mengelompokkan kelompok pekerjaan utama.

10. Mengidentifikasi arsitektur transisi.

11. Membuat portofolio dan project charter dan memperbarui arsitektur.

d. Mendefinisikan implementasi arsitektur

1. Mengkonfirmasi interaksi kerangka kerja manajemen untuk implementasi dan rencana migrasi.

2. Menetapkan nilai bisnis untuk setiap proyek.

3. Memperkirakan kebutuhan sumber daya, penentuan waktu proyek, dan ketersediaan kendaraan.

4. Memprioritisasi proyek migrasi melalui pelaksanaan penilaian biaya atau manfaat dan validasi risiko.

(24)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PE-APO-03-04 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

RUANG LINGKUP

Tanggal Terbit : Halaman : 3 dari 3

PEDOMAN

5. Mengkonfirmasi tahapan atau fase arsitektur transisi dan memperbarui dokumen definisi arsitektur.

6. Menghasilkan roadmap implementasi arsitektur dan rencana migrasi.

7. Membangun siklus evolusi arsitektur dan dokumen pelajaran.

e. Menyediakan layanan arsitektur perusahaan

1. Mengkonfirmasi ruang lingkup dan prioritas untuk implementasi dengan manajemen pengembangan.

2. Mengidentifikasi sumber daya dan keterampilan implementasi.

3. Mengembangkan panduan implementasi solusi.

4. Melakukan peninjauan kepatuhan arsitektur perusahaan.

5. Mengimplementasikan operasi bisnis dan TI.

6. Melakukan peninjauan pasca implementasi dan menutup implementasi.

(25)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

LEMBAR PENGESAHAN

PEDOMAN

Judul : PROSES BISNIS No. Dokumen : PE-APO-03-05 Rilis : 00

Revisi : 00

Pendistribusian :

No. Jumlah Eksemplar Tujuan Distribusi

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

<Nama Lengkap> <Nama Lengkap> <Nama Lengkap>

<Jabatan> <Jabatan> <Jabatan>

<Tanggal> <Tanggal> <Tanggal>

(26)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

RIWAYAT PERUBAHAN

No.

Rilis

No.Re

visi Halaman T, M, X(*) Deskripsi Perubahan Tanggal Perubahan

Keterangan :

(*) T : Penambahan, M : Modifikasi, X : Penghapusan

(27)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PE-APO-03-05 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

PROSES BISNIS

Tanggal Terbit : Halaman : 1 dari 3

PEDOMAN

1. PROSES BISNIS

Proses bisnis untuk mengelola arsitektur perusahaan adalah seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini

(28)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PE-APO-03-05 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

PROSES BISNIS

Tanggal Terbit : Halaman : 2 dari 3

PEDOMAN

2. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi Jurusan Sistem Informasi ITS adalah sebagai berikut.

(29)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PE-APO-03-05 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

PROSES BISNIS

Tanggal Terbit : Halaman : 3 dari 3

PEDOMAN

3. Penanggung Jawab

Penanggung jawab yang ditetapkan perusahaan untuk melaksanakan tata kelola adalah sebagai berikut.

Jabatan Penanggung Jawab pada Organisasi Ketua Jurusan Sistem Informasi Aris Tjahyanto

Sekretaris Jurusan Edwin Riksakomara Kepala Program Studi S2 Dr. Apol Pribadi, S.T, M.T Kepala Program Studi S1 Nisfu Asrul Sani, S.Kom, M.Sc Sekretaris Program Studi S1 Tony Dwi Susanto, S.T, M.T, Ph. D Staff Pengajar (Dosen) Radityo

Kasubbag Venni

Kalab LPSI Arif Wibisono

Kalab SE Rully Agus Hendrawan Kalab RDIB Wiwik Anggraeni Kalab ADDI Faisal Johan Atletiko Kalab MSI Tony Dwi Susanto Kalab IKTI Bekti Cahyo Hidayanto Pranata Komputer Maya

Bambang Hermono Ricky Staff Administrasi Rio

Teknisi Nanok Adi Saputra, A.Md

(30)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

LEMBAR PENGESAHAN

PEDOMAN

Judul : ISTILAH DAN DEFINISI No. Dokumen : PE-APO-03-06

Rilis : 00

Revisi : 00

Pendistribusian :

No. Jumlah Eksemplar Tujuan Distribusi

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

<Nama Lengkap> <Nama Lengkap> <Nama Lengkap>

<Jabatan> <Jabatan> <Jabatan>

<Tanggal> <Tanggal> <Tanggal>

(31)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

RIWAYAT PERUBAHAN

No.

Rilis

No.Re

visi Halaman T, M, X(*) Deskripsi Perubahan Tanggal Perubahan

Keterangan :

(*) T : Penambahan, M : Modifikasi, X : Penghapusan

(32)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PE-APO-03-06 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

ISTILAH DAN DEFINISI

Tanggal Terbit : Halaman : 1 dari 11

PEDOMAN

1. ISTILAH DAN DEFINISI

Berikut merupakan istilah-istilah yang terkait dengan pembuatan tata kelola.

1. Abstraksi

Teknik menyediakan deskripsi yang diringkas atau digeralisasi dari konten yang rinci dan kompleks.

2. Aktivitas

Sebuah tugas atau kumpulan tugas yang mendukung fungsi organisasi.

3. Aktor

Seseorang, organisasi, atau sistem yang memiliki peran memulai atau berinteraksi dengan aktivitas.

4. Aplikasi

Sebuah sistem TI operasional yang mendukung fungsi bisnis dan layanan.

5. Arsitektur Aplikasi

Penjelasan mengenai pengelompokan logis utama dari kemampuan mengelola objek data yang diperlukan untuk memproses data dan mendukung bisnis.

6. Platform Aplikasi

Kumpulan komponen teknologi hardware dan software yang menyediakan layanan yang digunakan untuk mendukung aplikasi.

7. Application Platform Interface (API)

Antarmuka, atau kumpulan fungsi, antara perangkat lunak aplikasi dan/atau platform aplikasi.

8. Gaya Arsitektur

Kombinasi fitur khas dimana arsitektur dilakukan atau dinyatakan.

9. Arsitektur

Penjelasan formal dari sebuah sistem, atau rencana rinci dari sistem pada tingkat komponen, untuk memandu pelaksanaannya (sumber: ISO / IEC 42010: 2007).

(33)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PE-APO-03-06 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

ISTILAH DAN DEFINISI

Tanggal Terbit : Halaman : 2 dari 11

PEDOMAN

10. Architecture Building Block (ABB)

Sebuah konstituen dari model arsitektur yang menggambarkan aspek tunggal dari model keseluruhan.

11. Architecture Continuum

Sebuah bagian dari Enterprise Continuum. Sebuah repositori elemen arsitektur dengan meningkatnya detail dan spesialisasi.

12. Architecture Development Method (ADM)

Langkah-langkah untuk mengembangkan dan menggunakan arsitektur perusahaan.

13. Domain Arsitektur

Area arsitektur yang dipertimbangkan, yaitu bisnis, data, aplikasi, dan teknologi.

14. Kerangka Kerja Arsitektur

Struktur dasar, atau kumpulan struktur, yang dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai arsitektur yang berbeda.

15. Tata Kelola Arsitektur

Praktik dan orientasi dimana arsitektur perusahaan dan arsitektur lain dikelola dan dikendalikan pada tingkat perusahaan secara keseluruhan.

16. Lanskap Arsitektur

Representasi arsitektur dari aset yang digunakan dalam operasi perusahaan pada titik waktu tertentu.

17. Prinsip Arsitektur

Sebuah pernyataan kualitatif dari maksud yang harus dipenuhi oleh arsitektur.

Memiliki setidaknya alasan yang mendukung dan pengukuran kepentingan.

18. Pandangan Arsitektur

Dapat diwakili oleh sebuah model untuk menunjukkan kepada para pemangku kepentingan bidang minat mereka dalam arsitektur.

(34)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PE-APO-03-06 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

ISTILAH DAN DEFINISI

Tanggal Terbit : Halaman : 3 dari 11

PEDOMAN

19. Visi Arsitektur

Pandangan tingkat tinggi dan aspirasional tentang target arsitektur.

20. Artefak

Produk karya arsitektur yang menggambarkan arsitektur dari sudut pandang tertentu.

21. Baseline

Sebuah spesifikasi yang telah secara resmi ditinjau dan disepakati, bahwa setelah itu berfungsi sebagai dasar untuk pengembangan lebih lanjut atau perubahan dan yang dapat diubah hanya melalui prosedur pengendalian perubahan resmi atau jenis prosedur seperti manajemen konfigurasi.

22. Arsitektur Dasar

Arsitektur sistem yang didefinisikan yang telah ada sebelum memasuki siklus ulasan dan desain ulang arsitektur.

23. Boundaryless Information Flow

Sebuah representasi singkatan dari “akses ke informasi yang terintegrasi untuk mendukung peningkatan proses bisnis” mewakili keadaan yang diinginkan dari infrastruktur khusus suatu perusahaan untuk kebutuhan bisnis organisasi.

24. Building Block

Komponen bisnis, TI, atau kemampuan arsitektur (yang berpotensi dapat digunakan kembali) yang dapat dikombinasikan dengan blok bangunan lainnya untuk memberikan arsitektur dan solusi.

25. Arsitektur Bisnis

Strategi bisnis, tata kelola, organisasi, dan informasi proses bisnis utama, serta interaksi antara konsep-konsep ini.

26. Domain Bisnis

Sebuah pengelompokan fungsi bisnis dan aktifitas yang koheren (dalam konteks sektor bisnis) dimana tanggung jawab yang berarti dapat diambil.

(35)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PE-APO-03-06 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

ISTILAH DAN DEFINISI

Tanggal Terbit : Halaman : 4 dari 11

PEDOMAN

27. Fungsi Bisnis

Memberikan kemampuan bisnis yang berkaitan erat dengan organisasi, tetapi belum tentu secara eksplisit diatur oleh organisasi.

28. Tata Kelola Bisnis

Berkaitan dengan memastikan bahwa proses bisnis dan kebijakan (dan operasi mereka) memberikan hasil bisnis dan mematuhi peraturan bisnis yang relevan.

29. Layanan Bisnis

Mendukung kemampuan bisnis melalui antarmuka yang didefinisikan secara eksplisit dan secara eksplisit diatur oleh sebuah organisasi.

30. Capability

Kemampuan yang dimiliki organisasi, orang, atau sistem. Biasanya dinyatakan dalam istilah umum dan tingkat tinggi dan biasanya memerlukan kombinasi organisasi, orang, proses, dan teknologi untuk mencapai.

31. Capability Architecture

Penjelasan yang sangat rinci dari pendekatan arsitektur untuk mewujudkan solusi tertentu.

32. Capability Increment

Output dari inisiatif perubahan bisnis yang memberikan peningkatan kinerja untuk kemampuan tertentu dari perusahaan.

33. Manajemen Komunikasi dan Pemangku Kepentingan

Pengelolaan kebutuhan pemangku kepentingan dari praktik arsitektur perusahaan. Ini juga mengelola pelaksanaan komunikasi antara praktik dan pemangku kepentingan serta praktik dan konsumen layanannya.

34. Concerns

Kepentingan utama yang sangat penting bagi para pemangku kepentingan dalam suatu sistem, dan menentukan penerimaan sistem. Berhubungan dengan setiap aspek dari fungsi, pengembangan, atau operasi sistem, termasuk pertimbangan seperti kinerja, keandalan, dan keamanan.

(36)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PE-APO-03-06 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

ISTILAH DAN DEFINISI

Tanggal Terbit : Halaman : 5 dari 11

PEDOMAN

35. Batasan

Salah satu faktor eksternal yang mencegah organisasi mengupayakan pendekatan khusus untuk memenuhi tujuannya.

36. Arsitektur Data

Struktur aset data logis dan fisik milik suatu organisasi dan sumber daya manajemen data.

37. Deliverable

Produk karya arsitektur yang secara kontrak ditentukan dan pada gilirannya diulas, disetujui, dan ditandatangani secara resmi oleh para pemangku kepentingan.

38. Perusahaan

Level tertinggi dari deskripsi suatu organisasi dan biasanya mencakup semua misi dan fungsi.

39. Enterprise Continuum

Mekanisme kategorisasi yang berguna untuk mengklasifikasikan arsitektur dan artefak solusi, baik internal maupun eksternal dengan Repositori Arsitektur.

40. Manajemen Lingkungan

Penyediaan dan pengelolaan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung operasi dari praktik arsitektur perusahaan, termasuk fasilitas, perlengkapan, peralatan, dan sistem informasi.

41. Manajemen Keuangan

Pengelolaan aspek keuangan dari praktik arsitektur perusahaan; misalnya, penganggaran dan peramalan.

42. Foundation Architecture

Sebuah arsitektur dari layanan dan fungsi umum yang memberikan dasar dimana arsitektur lebih spesifik dan komponen arsitektur dapat dibangun.

43. Kerangka Kerja

Struktur untuk konten atau proses yang dapat digunakan sebagai alat untuk struktur berpikir, memastikan konsistensi dan kelengkapan.

(37)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PE-APO-03-06 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

ISTILAH DAN DEFINISI

Tanggal Terbit : Halaman : 6 dari 11

PEDOMAN

44. Kesenjangan

Sebuah pernyataan dari perbedaan antara dua keadaan. Digunakan dalam konteks analisis kesenjangan, dimana perbedaan antara baseline dan target arsitektur diidentifikasi.

45. Tata Kelola

Disiplin dari pemantauan dan pengelolaan bisnis (atau IS/IT) untuk memberikan hasil bisnis yang dibutuhkan.

46. Informasi

Setiap komunikasi atau representasi dari fakta, data, atau pendapat, dalam media atau bentuk, termasuk bentuk tekstual, numerik, grafis, kartografi, narasi, atau audio visual.

47. Teknologi Informasi (TI)

Manajemen siklus hidup informasi dan teknologi yang terkait yang digunakan oleh sebuah organisasi.

48. Interoperability

Kemampuan untuk berbagi informasi dan layanan.

49. Pengetahuan

Kesadaran dan pemahaman fakta, kebenaran, atau informasi yang diperoleh dalam bentuk pengalaman atau pembelajaran, atau melalui introspeksi.

50. Logical

Definisi implementasi independen arsitektur, pengelompokan entitas fisik terkait sesuai dengan tujuan dan struktur.

51. Metadata

Data tentang data, dalam bentuk apa pun di media apapun, yang menggambarkan karakteristik suatu entitas.

52. Metamodel

Sebuah model yang menggambarkan bagaimana dan dengan apa arsitektur akan dijelaskan dalam cara yang terstruktur.

(38)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PE-APO-03-06 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

ISTILAH DAN DEFINISI

Tanggal Terbit : Halaman : 7 dari 11

PEDOMAN

53. Metode

Pendekatan yang didefinisikan dan berulang untuk mengatasi masalah jenis tertentu.

54. Metodologi

Langkah-langkah yangd didefinisikan dan berulang untuk mengatasi masalah jenis tertentu, yang biasanya berpusat pada proses yang ditetapkan, tetapi juga dapat mencakup definisi konten.

55. Model

Sebuah representasi dari topik yang menarik. Sebuah model memberikan skala yang lebih kecil, sederhana, dan/atau representasi abstrak dari materi subjek.

56. Modeling

Sebuah teknik melalui konstruksi model yang memungkinkan subjek untuk diwakili dalam bentuk yang memungkinkan penalaran, wawasan, dan kejelasan mengenai esensi dari materi subjek.

57. Obyektif

Milestone untuk sebuah organisasi yang digunakan untuk menunjukkan kemajuan ke arah tujuan.

58. Organisasi

Sebuah unit mandiri dari sumber daya dengan tanggung jawab, tujuan, sasaran, dan tindakan manajemen lini.

59. Pola

Sebuah teknik untuk menempatkan building block dalam konteks.

60. Manajemen Kinerja

Pemantauan, kontrol, dan pelaporan praktik kinerja arsitektur perusahaan.

Juga berkaitan dengan perbaikan terus-menerus.

61. Physical

Penjelasan dari entitas dunia nyata. Unsur fisik dalam arsitektur perusahaan masih bisa diringkas dari pandangan solusi, desian, atau implementasi.

(39)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PE-APO-03-06 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

ISTILAH DAN DEFINISI

Tanggal Terbit : Halaman : 8 dari 11

PEDOMAN

62. Platform

Kombinasi produk dan komponen infrastruktur teknologi yang menyediakan prasyarat untuk menjadi host perangkat lunak aplikasi.

63. Platform Services

Kemampuan teknis yang diperlukan untuk menyediakan infrastruktur yang memungkinkan yang mendukung penyampaian aplikasi.

64. Manajemen Kualitas

Pengelolaan aspek kualitas praktik arsitektur perusahaan; misalnya, rencana manajemen, kriteria kualitas, ulasan proses.

65. Reference Model (RM)

Kerangka kerja abstrak untuk memahami hubungan yang signifikan antara entitas sebuah lingkungan, dan pengembangan standar atau spesifikasi yang konsisten mendukung lingkungan.

66. Repository

Sebuah sistem yang mengelola semua data suatu perusahaan, termasuk data dan model proses dan informasi perusahaan lainnya.

67. Kebutuhan

Sebuah pernyataan kuantitatif dari kebutuhan bisnis yang harus dipenuhi oleh arsitektur atau paket pekerjaan tertentu.

68. Manajemen Sumber Daya

Akuisisi, pengembangan, dan pengelolaan sumber daya manusia dalam praktik arsitektur perusahaan dalam menanggapi permintaan untuk layanan arsitektur perusahaan dan kendala keuangan.

69. Roadmap

Rencana yang diringkas untuk perubahan bisnis atau teknologi.

70. Peran

Fungsi yang biasa atau diharapkan dari seorang aktor, atau bagian yang dimainkan oleh seseorang atau sesuatu pada tindakan atau peristiwa tertentu.

Aktor mungkin memiliki sejumlah peran.

(40)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PE-APO-03-06 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

ISTILAH DAN DEFINISI

Tanggal Terbit : Halaman : 9 dari 11

PEDOMAN

71. Segment Architecture

Sebuah deskripsi rinci dan formal dari daerah dalam suatu perusahaan, yang digunakan pada tingkat program atau portofolio untuk mengatur dan menyelaraskan kegiatan perubahan.

72. Manajemen Layanan

Manajemen pelaksanaan dan kinerja layanan praktik arsitektur perusahaan.

73. Orientasi Layanan

Cara berpikir dalam hal layanan dan pengembangan berbasis layanan serta hasil dari layanan.

74. Service Oriented Architecture (SOA)

Sebuah gaya arsitektur yang mendukung orientasi layanan.

75. Ketrampilan

Kemampuan untuk melakukan aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan, yang berkontribusi pada kinerja yang efektif dari tugas.

76. Solution Architecture

Sebuah deskripsi dari operasi atau aktivitas bisnis yang berfokus dan bagaimana SI/TI mendukung operasi itu.

77. Solution Building Block (SBB)

Sebuah calon solusi fisik untuk Architecture Building Block (ABB).

78. Solutions Continuum

Sebuah bagian dari Enterprise Continuum. Sebuah repositori solusi yang dapat digunakan kembali untuk upaya pelaksanaan di masa depan.

79. Pemangku Kepentingan

Seorang individu, tim, atau organisasi dengan kepentingan atau perhatian terhadap hasil arsitektur. Pemangku kepentingan yang berbeda dengan peran yang berbeda akan memiliki perhatian yang berbeda.

(41)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PE-APO-03-06 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

ISTILAH DAN DEFINISI

Tanggal Terbit : Halaman : 10 dari 11

PEDOMAN

80. Standards Information Base (SIB)

Database standar yang dapat digunakan untuk menentukan layanan tertentu dan komponen lain dari Organization-Specific Architecture.

81. Strategic Architecture

Ringkasan deskripsi formal dari perusahaan, menyediakan kerangka kerja untuk aktivitas operasional dan perubahan, serta pandangan tingkat eksekutif dan jangka panjang untuk penetapan arah.

82. Target Architecture

Deskripsi kondisi masa depan dari arsitektur yang dikembangkan untuk sebuah organisasi.

83. Taksonomi Pandangan Arsitektur

Koleksi terorganisir dari semua pandangan yang berkaitan dengan arsitektur.

84. Technical Reference Model (TRM)

Sebuah struktur yang memungkinkan komponen sistem informasi yang akan dijelaskan secara konsisten.

85. Arsitektur Teknologi

Kemampuan perangkat lunak dan perangkat keras logis yang diperlukan untuk mendukung penggunaan layanan bisnis, data, dan aplikasi. Ini termasuk infrastruktur TI, jaringan, komunikasi, proses, dan standar.

86. Arsitektur Transisi

Penjelasan resmi dari arsitektur perusahaan yang menunjukkan masa transisi dan pengembangan untuk bagian tertentu dari perusahaan.

87. View

Representasi dari sekumpulan yang terkait perhatian.

88. Viewpoint

Definisi perspektif dari mana pandangan diambil.

(42)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PE-APO-03-06 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

ISTILAH DAN DEFINISI

Tanggal Terbit : Halaman : 11 dari 11

PEDOMAN

89. Work Package

Satu set tindakan yang diidentifikasi untuk mencapai satu atau lebih tujuan untuk bisnis. Dapat menjadi bagian dari proyek, proyek lengkap, atau program.

90. Building Block

Komponen Bisnis, TI atau kemampuan arsitektur (yang berpotensi untuk dapat digunakan kembali) yang dapat dikombinasikan dengan blok bangunan lain untuk memberikan arsitektur dan solusi.

(43)

PANDUAN

(44)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

LEMBAR PENGESAHAN

PANDUAN

Judul : PANDUAN PENGELOLAAN ARSITEKTUR JARINGAN JSI No. Dokumen : PA-APO-03-01

Rilis : 00

Revisi : 00

Pendistribusian :

No. Jumlah Eksemplar Tujuan Distribusi

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

<Nama Lengkap> <Nama Lengkap> <Nama Lengkap>

<Jabatan> <Jabatan> <Jabatan>

<Tanggal> <Tanggal> <Tanggal>

(45)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

RIWAYAT PERUBAHAN

No.

Rilis

No.Re

visi Halaman T, M, X(*) Deskripsi Perubahan Tanggal Perubahan

Keterangan :

(*) T : Penambahan, M : Modifikasi, X : Penghapusan

(46)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PA-APO-03-01 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

PENGELOLAAN

ARSITEKTUR JARINGAN JSI

Tanggal Terbit : Halaman : 1 dari 4

PANDUAN

1. DESKRIPSI PROSES

Membangun arsitektur yang umum terdiri dari proses bisnis, informasi, data, aplikasi dan lapisan arsitektur teknologi untuk secara efektif dan efisien mewujudkan perusahaan dan IT strategi dengan menciptakan model utama dan praktek yang menggambarkan dasar dan sasaran arsitektur. Menetapkan persyaratan untuk taksonomi, standar, pedoman, prosedur, template dan alat- alat, dan menyediakan keterkaitan untuk komponen ini. Meningkatkan keselarasan, meningkatkan ketangkasan, meningkatkan kualitas informasi dan menciptakan penghematan biaya potensial melalui inisiatif seperti penggunaan kembali komponen building block.

2. MAKSUD PROSES

Merepresentasikan building block berbeda yang membentuk perusahaan dan hubungan antar mereka serta prinsip yang memandu desain dan evolusi mereka dari waktu ke waktu memungkinkan penyampaian responsif dan efisien standar dari tujuan operasional dan strategi.

3. TUJUAN DAN INDIKATOR

Setiap proses pada tata kelola memiliki tujuan yang diukur dengan indikator sebagai berikut:

Tujuan Proses Indikator Kinerja

Arsitektur dan standar yang efektif dalam mendukung perusahaan.

Jumlah pengecualian untuk standar arsitektur dan acuan dasar yang diterapkan.

Tingkat umpan balik pelanggan arsitektur.

Realisasi manfaat proyek yang dapat ditelusuri kembali ke keterlibatan arsitektur (misalnya, pengurangan biaya melalui penggunaan kembali).

(47)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PA-APO-03-01 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

PENGELOLAAN

ARSITEKTUR JARINGAN JSI

Tanggal Terbit : Halaman : 2 dari 4

PANDUAN

Tujuan Proses Indikator Kinerja

Sebuah portofolio layanan arsitektur

perusahaan yang

mendukung ketangkasan perubahan perusahaan.

Persentase dari proyek menggunakan jasa arsitektur perusahaan.

Tingkat umpan balik pelanggan arsitektur.

Domain arsitektur yang tepat dan terbaru yang memberikan informasi arsitektur yang dapat diandalkan.

Tanggal pembaruan terakhir untuk domain arsitektur.

Jumlah kesenjangan dalam model yang diidentifikasi di seluruh domain arsitektur perusahaan, informasi, data, aplikasi, dan teknologi.

Tingkat umpan balik pelanggan arsitektur mengenai kualitas informasi yang diberikan.

Sebuah kerangka kerja dan metodologi

umum arsitektur perusahaan serta repositori arsitektur terintegrasi yang

digunakan untuk

mengaktifkan penggunaan kembali efisiensi di seluruh perusahaan.

Persentase dari proyek-proyek yang memanfaatkan kerangka kerja dan metodologi untuk penggunaan kembali komponen yang didefinisikan.

Jumlah orang yang terlatih dalam metodologi dan sekumpulan perangkat.

Jumlah pengecualian untuk standar dan acuan dasar arsitektur yang diterapkan.

(48)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PA-APO-03-01 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

PENGELOLAAN

ARSITEKTUR JARINGAN JSI

Tanggal Terbit : Halaman : 3 dari 4

PANDUAN

4. PRAKTEK MANAJEMEN KUNCI

Dalam proses mengelola arsitektur JSI , terdapat lima praktik manajemen kunci yang melibatkan pemangku kepentingan terkait, sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini.

(49)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PA-APO-03-01 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

PENGELOLAAN

ARSITEKTUR JARINGAN JSI

Tanggal Terbit : Halaman : 4 dari 4

PANDUAN

Keterangan : R : Responsible A : Accountable C : Consulted I : Informed

KJ : Ketua Jurusan Sistem Informasi SJ : Sekretaris Jurusan

KPS2 : Kepala Program Studi S2 KPS1 : Kepala Program Studi S1 SP : Sekretaris Program Studi S1 DS : Staff Pengajar (Dosen) KB : Kasubbag

KL : Kalab LPSI KE : Kalab E-Bisnis KP : Kalab PPSI KS : Kalab SPK

PK : Pranata Komputer SA : Staff Administrasi TK : Teknisi

(50)

KEBIJAKAN

(51)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

LEMBAR PENGESAHAN

KEBIJAKAN

Judul : KEBIJAKAN MAINTENANCE ARSITEKTUR JARINGAN DI JSI No. Dokumen : KE-APO-03-01

Rilis : 00

Revisi : 00

Pendistribusian :

No. Jumlah Eksemplar Tujuan Distribusi

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

<Nama Lengkap> <Nama Lengkap> <Nama Lengkap>

<Jabatan> <Jabatan> <Jabatan>

<Tanggal> <Tanggal> <Tanggal>

(52)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

RIWAYAT PERUBAHAN

No.

Rilis

No.Re

visi Halaman T, M, X(*) Deskripsi Perubahan Tanggal Perubahan

Keterangan :

(*) T : Penambahan, M : Modifikasi, X : Penghapusan

(53)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

KE-APO-03-01 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

Kebijakan Maintenance Arsitektur Jaringan JSI

Tanggal Terbit : Halaman : 1 dari 1

KEBIJAKAN

1. Tujuan Kebijakan

Kebijakan ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman dalam pemeliharaan (maintenance) arsitektur jaringan di JSI.

2. Ruang Lingkup Kebijakan

Kebijakan ini mengatur keseluruhan aspek aktivitas pemeliharaan (maintenance) arsitektur jaringan di JSI.

3. Pengertian Istilah

Pemeliharaan (maintenance) arsitektur jaringan adalah pemantauan, kontrol, dan pelaporan kondisi arsitektur jaringan jaringan di JSI. Selain itu berkaitan dengan perbaikan kondisi arsitektur jaringan yang berkala dan berkelanjutan.

4. Kebijakan

Dalam melaksanakan pemeliharaan (maintenance) arsitektur jaringan di JSI, kebijakan yang berlaku adalah sebagai berikut:

Terdapat pedoman tata kelola arsitektur jaringan di JSI sebagai salah satu pengontrol dalam penerapan dan pengembangan arsitektur jaringan di JSI.

Kerangka kerja arsitektur yang dapat memberikan informasi aktivitas (tanggung jawab) kepada setiap stakeholder terkait harus telah terdefinisikan.

Pemeliharaan (maintenance) arsitektur jaringan di JSI harus dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.

(54)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

LEMBAR PENGESAHAN

KEBIJAKAN

Judul : KEBIJAKAN PENGELOLAAN ARSITEKTUR JARINGAN DI JSI No. Dokumen : KE-APO-03-02

Rilis : 00

Revisi : 00

Pendistribusian :

No. Jumlah Eksemplar Tujuan Distribusi

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

<Nama Lengkap> <Nama Lengkap> <Nama Lengkap>

<Jabatan> <Jabatan> <Jabatan>

<Tanggal> <Tanggal> <Tanggal>

(55)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

RIWAYAT PERUBAHAN

No.

Rilis

No.Re

visi Halaman T, M, X(*) Deskripsi Perubahan Tanggal Perubahan

Keterangan :

(*) T : Penambahan, M : Modifikasi, X : Penghapusan

(56)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

KE-APO-03-02 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

Kebijakan Pengelolaan Arsitektur Jaringan JSI

Tanggal Terbit : Halaman : 1 dari 1

KEBIJAKAN

1. Tujuan Kebijakan

Kebijakan ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman dalam melaksanakan pengelolaan arsitektur jaringan di JSI.

2. Ruang Lingkup Kebijakan

Kebijakan ini mengatur keseluruhan aspek aktivitas pengelolaan arsitektur jaringan di JSI.

3. Pengertian Istilah

Tata kelola arsitektur adalah praktik dan orientasi dimana arsitektur jaringan di JSI dan arsitektur yang terkait dikelola dan dikendalikan pada tingkat jurusan secara keseluruhan.

4. Kebijakan

Dalam melaksanakan pengelolaan arsitektur jaringan di JSI, kebijakan yang berlaku adalah sebagai berikut:

Prinsip bisnis, tujuan bisnis, pendorong strategi bisnis, dan KPI perusahaan harus telah terdefinisikan.

Terdapat pedoman tata kelola arsitektur jaringan di JSI sebagai salah satu pengontrol dalam penerapan dan pengembangan arsitektur jaringan di JSI.

Kerangka kerja arsitektur harus dapat memberikan informasi aktivitas (tanggung jawab) yang jelas kepada setiap stakeholder terkait.

(57)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

LEMBAR PENGESAHAN

KEBIJAKAN

Judul : KEBIJAKAN PERUBAHAN ARSITEKTUR JARINGAN DI JSI No. Dokumen : KE-APO-03-03

Rilis : 00

Revisi : 00

Pendistribusian :

No. Jumlah Eksemplar Tujuan Distribusi

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

<Nama Lengkap> <Nama Lengkap> <Nama Lengkap>

<Jabatan> <Jabatan> <Jabatan>

<Tanggal> <Tanggal> <Tanggal>

(58)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

RIWAYAT PERUBAHAN

No.

Rilis

No.Re

visi Halaman T, M, X(*) Deskripsi Perubahan Tanggal Perubahan

Keterangan :

(*) T : Penambahan, M : Modifikasi, X : Penghapusan

(59)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

KE-APO-03-03 No. Rilis : 00 No. Revisi : 00

Kebijakan Perubahan Arsitektur Jaringan JSI

Tanggal Terbit : Halaman : 1 dari 1

KEBIJAKAN

1. Tujuan Kebijakan

Kebijakan ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman dalam melaksanakan perubahan arsitektur jaringan di JSI.

2. Ruang Lingkup Kebijakan

Kebijakan ini mengatur keseluruhan aspek aktivitas pengelolaan arsitektur jaringan di JSI.

3. Pengertian Istilah

Perubahan arsitektur jaringan adalah praktik dan orientasi dimana arsitektur jaringan di JSI dan arsitektur yang terkait mengalami perubahan struktur, spesifikasi, atau konfigurasi dari kondisi yang ada.

4. Kebijakan

Dalam melaksanakan perubahan arsitektur jaringan di JSI, kebijakan yang berlaku adalah sebagai berikut:

Prinsip bisnis, tujuan bisnis, pendorong strategi bisnis, dan KPI perusahaan harus telah terdefinisikan.

Terdapat pedoman tata kelola arsitektur jaringan di JSI sebagai salah satu pengontrol dalam penerapan dan pengembangan arsitektur jaringan di JSI.

Perubahan dalam arsitektur jaringan JSI harus dilakukan identifikasi lebih lanjut dan diselaraskan dengan prinsip bisnis, tujuan bisnis, faktor pendorong strategi bisnis, dan KPI JSI sebelum disetujui dan disahkan oleh Ketua Jurusan SI.

(60)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

LEMBAR PENGESAHAN

KEBIJAKAN

Judul : KOORDINASI DENGAN PIHAK LUAR JSI (LPTSI) No. Dokumen : KE-APO-03-04

Rilis : 00

Revisi : 00

Pendistribusian :

No. Jumlah Eksemplar Tujuan Distribusi

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

<Nama Lengkap> <Nama Lengkap> <Nama Lengkap>

<Jabatan> <Jabatan> <Jabatan>

<Tanggal> <Tanggal> <Tanggal>

(61)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

RIWAYAT PERUBAHAN

No.

Rilis

No.Re

visi Halaman T, M, X(*) Deskripsi Perubahan Tanggal Perubahan

Keterangan :

(*) T : Penambahan, M : Modifikasi, X : Penghapusan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penerapan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu pengelolaan dokumen akan bermanfaat dalam meningkatkan kinerja pengelolaan dokumen secara efektif dan efisien,

Dalam merencakan pembangunan sistem informasi dapat menggunakan metodologi perencanaan arsitektur enterprise untuk menghasilkan arsitektur data, arsitektur aplikasi, arsitektur

mengemukakan bahwa perencanaan dibuat dengan mendeskripsikan arsitektur data, aplikasi dan teknologi dalam pemanfaatan informasi guna mendukung proses bisnis sehingga

Penelitian ini bertujuan untuk merancang arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi dengan menggunakan metode TOGAF ADM sehingga

Penelitian ini bertujuan untuk merancang arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi dengan menggunakan metode TOGAF ADM sehingga

Pada tahap ini dilakukan identifikasi tujuan dari pengembangan teknologi informasi berdasarkan tujuan bisnis perusahaan yang sebelumnya telah ditentukan. Pada tahap ini

Kebutuhan dan transaksi informasi secara umum telah terlihat pada uraian tentang permodelan proses bisnis, sehingga penentuan arsitektur aplikasi yang digunakan untuk

Dalam melakukan pengelolaan Teknologi Informasi Maharaja Ban Jakarta dibutuhkan sebuah model pengelolaan yang dapat dijadikan acuan, sesuai dengan strategi dan tujuan