• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERDANA MENTERI SHINZO ABE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERDANA MENTERI SHINZO ABE "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI WOMENOMICS DALAM POLITIK DOMESTIK JEPANG : TRANSFORMASI PERAN PEREMPUAN PADA ERA

PERDANA MENTERI SHINZO ABE

Oleh :

Nathania Yunita Dharma 372018003

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2022

(2)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat- Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi. Melalui Kata Pengantar ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan skripsi ini sehingga pembuatan skripsi bisa selesai tanpa ada kendala berarti. Oleh karena itu, izinkan penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Papa Wachju Dharma dan (Alm.) Mama Sri Muljani selaku orang tua atas dukungan moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sampai dengan saat ini.

2. Yovita Yunika Dharma selaku adik penulis yang senantiasa memberikan dukungan kepada penulis pada saat menyelesaikan skripsi.

3. Keluarga besar Dharma dan Aksin yang selalu memberikan dukungan moril sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi sampai akhir.

4. Kak Triesanto Romulo Simanjuntak, S.IP., M.A, serta Mbak Putri Hergianasari, S.IP., M. IP., selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing serta mengarahkan penulisan skripsi penulis sejak awal sampai dengan selesai.

5. Vines, Nadya Stevie, Jacqueline Kwee,Bernadette Evelyn, Karmelia Anastasia, Gabriella Vaneza, dan teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu selaku sahabat baik penulis sejak SMA atas dukungan dan saran yang diberikan selama ini.

6. Seluruh Staff Pengajar maupun Staff Administrasi HI UKSW atas bantuan serta ilmu yang diberikan kepada penulis sampai dengan hari ini.

7. Angel, Joan, Alen, Heyna, Lulung, Dhanico, dan teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu selaku teman baik penulis yang menemani penulis sejak awal perkuliahan.

8. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah turut serta membantu dan mendukung proses penulisan skripsi sampai akhir.

Besar harapan agar penelitian yang terdapat dalam skripsi ini dapat digunakan untuk pengetahuan serta wawasan baru bagi para pembaca. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karenanya secara pribadi penulis sangat terbuka dan mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.

(3)

Bandung, November 2022 Penulis,

Nathania Yunita Dharma

(4)

iii

Abstrak

Isu ketimpangan gender merupakan salah satu permasalahan besar yang dihadapi Jepang saat ini. Rendahnya produktivitas serta partisipasi perempuan di usia produktif sebagai tenaga kerja menimbulkan permasalahan baru bagi Jepang. Dalam survey tahunan World Economic Forum pada tahun 2012, Jepang menempati posisi terbawah dalam hal kesetaraan gender.

Permasalahan tersebut menjadi salah satu prioritas Shinzo Abe sebagai Perdana Menteri terpilih di tahun 2012. Penelitian ini menggunakan konsep pemberdayaan politik dan kesetaraan gender serta teori feminisme liberal sebagai acuan dasar dalam menganalisis juga menggunakan jenis pendekatan kualitatif sebagai metode dalam penelitian. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya keterkaitan budaya serta kondisi politik Jepang yang beraliran konservatif sebagai penyebab rendahnya partisipasi perempuan dalam politik.

Melalui kebijakan besar di era pemerintahannya yang dikenal sebagai Abenomics, Shinzo Abe memperkenalkan Womenomics sebagai strategi kebijakan berbasis gender untuk meningkatkan partisipasi perempuan di lapangan kerja, termasuk di bidang politik dengan menargetkan representasi perempuan di bidang politik sebanyak 30% pada tahun 2020. Strategi kebijakan tersebut diimplementasikan ke dalam rancangan rutin per 5 tahun yang dikenal sebagai Basic Plan for Gender Equality dan secara terkhusus diimplementasikan dalam The Fourth Basic Plan for Gender Equality pada tahun 2015. Hasilnya, pemerintah Jepang berhasil membentuk aturan serta Undang-Undang baru sebagai bentuk perlindungan dan jaminan terhadap partisipasi perempuan di bidang politik, meskipun dalam implementasinya masih terdapat kekurangan yang menyebabkan target pencapaian 30% representasi perempuan di bidang politik harus diundur selama 10 tahun dari target semula di tahun 2020 menjadi tahun 2030.

Kata-kata Kunci

Womenomics, Perempuan, Shinzo Abe, The Fourth Basic Plan for Gender Equality, Politik Domestik

Abstract

The issue of gender inequality is one of the major problems facing Japan today. The low productivity and participation of women on their productive age as a workforce creates new problems for Japan. In the annual survey of the World Economic Forum in 2012, Japan is in the lowest position in terms of gender equality. This issue became one of Shinzo Abe's priorities as an elected Prime Minister in 2012. This study uses the concept of political empowerment and gender equality and liberal feminism theory as a basic reference in analyzing and also uses a qualitative approach as a research method. The results obtained from this study are that there is a connection between culture and the political conditions of Japan which are conservative as the cause of the low participation of women in politics. Through a major policy during his reign known as Abenomics, Shinzo Abe introduced Womenomics as a gender-based policy strategy to increase women's participation in the workforce, including in the political field by targeting women's representation in politics as much as 30% by 2020. This policy strategy was implemented into the routine plan every 5 years known as the Basic Plan for Gender Equality and specifically implemented in The Fourth Basic Plan for Gender Equality in 2015. As a result, the Japanese government succeeded in forming new rules and laws as a form of protection and guarantees for participation women in the political field, although in its implementation there are still deficiencies which have caused the target of achieving 30%

women's representation in the political field to be postponed for 10 years from the original target in 2020 to 2030.

(5)

Keywords

Womenomics, Women, Shinzo Abe, The Fourth Basic Plan of Gender Equality, Domestic Politics

(6)

v

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

LEMBAR PENGESAHAN...v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1.Segi teoritis... 4

1.4.2. Segi praktis ... 5

1.5. Batasan Penelitian ... 5

BAB II KERANGKA KONSEPTUAL DAN KERANGKA TEORITIS ... 6

2.1. Tinjauan Pustaka... 6

2.1.1. Political Empowerment ... 6

2.1.2. Kesetaraan Gender ... 6

2.2. Teori Feminisme Liberal ... 7

2.3. Penelitian Terdahulu ... 10

2.4. Kerangka Pemikiran ... 11

BAB III METODE PENELITIAN ... 13

3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 13

3.2. Unit Amatan dan Unit Analisis ... 13

3.3. Sumber Data ... 14

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 14

3.5. Teknik Analisis Data ... 14

BAB IV GAMBARAN UMUM DISKRIMINASI BERBASIS GENDER DI JEPANG DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN WOMENOMICS DI BIDANG POLITIK ... 17

4.1. Restorasi Meiji dan Pengaruh Konfusianisme dalam Upaya Represi Hak Politik Perempuan ... 17

4.2. Politik Konservatif dan Representasi Perempuan dalam Politik ... 19

(8)

vii

4.3. Womenomics Sebagai Strategi Kebijakan Perdana Menteri Shinzo Abe ... 20

4.4. The Fourth Basic Plan for Gender Equality Sebagai Implementasi Strategi Kebijakan Womenomics ... 22

4.4.1.The Intensive Policy to Accelerate the Empowerment of Women ... 24

4.4.2.Act on Promotion of Gender Equality in the Political Field ... 26

4.4.3.Act on Promotion of Women’s Participation and Advancement in the Workplace . 28 4.5. Analisis Kegagalan Implementasi Womenomics dalam Politik Domestik Jepang ... 30

4.6. Kebijakan Womenomics dalam Perspektif Feminisme Liberal ... 32

BAB V PENUTUP ... 35

5.1. Kesimpulan ... 35

5.2. Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 37

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Data Representasi Perempuan dalam Politik Domestik Jepang...27 Tabel 4.2. Target Indikator pada Lembaga-Lembaga Pemerintahan di Tingkat Nasional...29

(10)

ix

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. Data Representasi Perempuan dalam Politik Domestik Jepang...26

Referensi

Dokumen terkait

Peta yang telah dibuat pada Gambar 10 menunjukkan bahwa tingkat kerawanan bencana non alam yang ada di Provinsi Lampung terdapat dua kriteria tingkat

menyimpan bukti transaksi, hal ini merupakan permulaan yang baik karena bukti transaksi merupakan landasan dasar untuk membuat laporan keuangan. Walaupun demikian

Pekerja, Latar Belakang Pendidikan, dan Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan terjadinya Kecelakaan Kerja pada proses installasi platform proyek well connection

Dari hasil pengujian hipotesis terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada perusahaan WFO dimasa pandemi (kasus pada PT. CS2 Pola Sehat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroba yang terdapat  pada kompos yang berasal dari limbah popok sekali pakai (diapers)  berisi mikroba yang selama ini

Kelas Unggulan harus memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) masukan diseleksi diseleksi secara ketat dengan menggunakan kriteria yang dapat dipertanggung-jawabkan, (2)

Berdasarkan jumlah 18 responden yang digunakan sebagai sampel untuk menonton demo Video dokumenter desa wisata Wukirsari ini dan dengan 10 pertanyaan yang diberikan maka