vi
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi ini diajukan oleh:
NAMA : Elma Riva Tarigan S NIM : 108313084
JURUSAN : PPSD
JUDUL : MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE TARI BAMBU PADA OPERASI HITUNG PERKALIAN KELAS IV SEMESTER II SDN 020270 BINJAI TIMUR
Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan dalam ujian mempertahankan skripsi
Medan, Mei 2012
Diketahui Oleh Dosen Pembimbing Skripsi
Drs. Daitin Tarigan, MPd NIP. 195901021983031001
Disetujui Oleh Ketua Jurusan
vii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh
ELMA RIVA TARIGAN S NIM : 108313084
Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Pra Sekolah Dan sekolah Dasar
Telah Dipertahankan Dalam Ujian Skripsi Pada Tanggal 26 Juni 2012 dan Dinyatakan Telah Memenuhi syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Medan, 26 Juni 2012 Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Drs. Nasrun Nasution MS Drs. Khairul Anwar MPd
v
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA : Elma Riva Tarigan S NIM : 108313084
JURUSAN : PPSD
JUDUL : MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE TARI BAMBU PADA OPERASI HITUNG PERKALIAN KELAS IV SEMESTER II SDN 020270 BINJAI TIMUR
Mahasiswa diatas benar telah melakukan perbaikan skripsi sesuai dengan saran-saran yang telah diberikan pada waktu pelaksanaan siding.
No. Nama dosen Keterangan Tanda Tangan
1 Drs. Daitin Tarigan, MPd Nip. 195901021983031001
Dosen Pembimbing Skripsi
2 Drs. A. Simanihuruk, MPd Nip. 195612311988031008
Dosen Penguji I
3 Dra. Risma, MPd
Nip. 195907161984032001
Dosen Penguji II
4 Kamtini, MPd
Nip. 197012011997022001
ii
KATA PENGANTAR
Bismilahiromanirohim
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang Maha
Esa atas berkat dan rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
PGSD S1 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Selama penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis,
namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang tulus dari berbagai pihak
terutama dosen pembimbing Bapak Drs. Daitin Tarigan, MPd yang penuh
perhatian dan kesabaran atas kekurangan penulis mengenai masalah penelitian.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.si Selaku Rektor Universitas
Negeri Medan (UNIMED) yang telah memberikan kesempatan penulis
melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, MS Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Pembantu Dekan I dan Bapak Pembantu Dekan II, Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Daitin Tarigan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan
iii
perhatian memberikan bimbingan, pengarahan, dan petunjuk demi
terselesainya skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Penguji Skripsi yang telah memberikan saran,
bimbingan, pengarahan, dan petunjuk demi perbaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PPSD yang telah banyak memberikan
pengajaran, bimbingan, dan petunjuk selama penulis kuliah di Universitas
Negeri Medan.
7. Seluruh Staf Administrasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan Informasi dan Layanan.
8. Ibu Rahmadani A. Ma. Pd, selaku kepala sekolah dan seluruh Bapak/Ibu
Guru, Staf pengajar SD Negeri 020270 Binjai Timur yang telah banyak
memberikan bantuan dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian
di sekolah tersebut.
9. Kedua Orang Tuaku yang telah banyak memberikan dorongan baik secara
materi maupun dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
10.Teristimewa kepada Hemri Ginting, S.Pd. yang telah memberikan
motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.
11.Teman terbaik Lena Sari Sitepu, Yunistria Cici Utami, Nurlia Ginting
S.Pd. dan seluruh Kelas E (ekstensi) yang telah banyak memberikan
dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang penulis terima dari berbagai
iv
membalasnya dengan kebaikan. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis serta dapat dijadikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan
khususnya bagi calon guru dapat diterima dengan baik oleh para pembaca semua.
Medan, 2012 Penulis
i ABSTRAK
Elma Riva Tarigan S NIM : 108313084” Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Cooperatif Learning Tipe Tari Bambu Pada Operasi Hitung Perkalian Kelas IV Semester II SDN. 020270 Binjai Timur T.A 2011/2012”.
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi siswa dalam belajar matematika yaitu dari hasi pembelajaran yang diterapkan oleh guru kelas IV SDN 020270 Binjai Timur bahwa jumlah siswa ada 20 orang siswa.Dengan itu nilai siswa yang tuntas hanya 8 orang siswa, sedangkan nilai siswa yang belum tuntas adalah 12 orang siswa. Karena dalam pembelajaran guru tidak menggunakan model yang menarik perhatian siswa guru hanya menggunakan metode yang pasif dan kurangnya melibatkan siswa dalam pembelajaran serta kurang adanya respon positif dari siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar operasi hitung perkalian dengan menggunakan model pembelajaran cooperatif learning tipe tari bambu di kelas IV Semester II SDN 020270 Binjai Timur T.A 2011/2012. Jenis penelitian yang dilaukan adalah penelitian tindakan kelas, adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV berjumlah 20 orang siswa, yang terdiri dari 10 orang laki-laki, dan 10 orang perempuan. Objek penelitian ini adalah tindakan sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya dalam pelajaran matematika.Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus.
Berdasarkan analisis data menunjukan bahwa terjadi perubahan/peningkatan motivasi belajar siswa berdasarkan dari hasil observasi dari kondisi awal (pra siklus), dan siklus I pertemuan 1 dan 2, siklus ke II pertemuan 1 dan 2. Pada kondisi awal di peroleh data bahwa 36,75% yang termasuk dalam kategori motivasi belajar yang kurang, Pada siklus I pertemuan 1 meningkat menjadi 43,75% yang motivasi belajar tergolong dalam kategori kurang, pada siklus I pertemuan ke 2 meningkat menjadi 67,65% yang motivasi belajarnya masuk ke kategori baik, pada siklus II pertemuan ke 1 diperoleh data 76,75% motivasi belajarnya termasuk kategori baik, dan pada siklus II pertemuan ke 2 lebih meningkat yaitu 87,25% yang motivasi belajarnya termasuk ke dalam kategori sangat baik.
ix DAFTAR ISI
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
2.1 Identifikasi Masalah ... 6
3.1 Pembatasan Masalah ... 7
4.1 Rumusan Masalah ... 7
5.1 Tujuan Penelitian ... 7
6.1 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Motivasi ... 9
2.1.1 Pengertian Motivasi ... 9
2.1.2 Sifat dan Jenis Motivasi ... 9
2.1.3 Pengertian Motivasi Belajar ... 15
2.1.4 Model Pembelajaran ... 17
2.1.5 Hakekat Cooperatif Learning ... 19
x
2.1.7 Perkalian ... 32
2.2 Kerangka Konseptual ... 33
2.3 Hipotesis Tindakan ... 35
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 36
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36
3.3 Subjek Dan Objek Penelitian ... 36
3.4 Definisi Variabel ... 37
3.5 Desain Penelitian ... 37
3.6 Prosedur Penelitian... 39
3.7 Alat Pengumpulan Data ... 44
3.8 Tehnik Analisis Data ... 47
3.9 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.2.1 Hasil dan Pembahasan Siklus I ... 51
4.2.2 Hasil Pembahasan Siklus II ... 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 96
5.2 Saran ... 97
xii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1 : Siklus Pada Penelitian Tindakan Kelas ...38
Gambar 2 : Grafik Persentase skor motivasi secara individual ...56
Gambar 3 : Grafik Persentase skor motivasi secara klasikal ...60
Gambar 4 : Grafik Persentase Skor Motivasi Secara Individual ...64
Gambar 5 : Grafik Persentase Skor Motivasi Secara Klasikal ...69
Gambar 6 : Grafik Persentase Skor Motivasi siklus II pert 1 ...76
Gambar 7 : Grafik Persentase Skor Motivasi siklus Klasikal siklus II ...81
Gambar 8 : Grafik Persentase Skor Motivasi Belajar Individual siklus II ...84
Gambar 9 : Grafik Persentase Skor Motivasi Belajar Klasikal Siklus II ...88
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat
perkembangan suatu bangsa. Banyak pihak sangat berharap bahwa pendidikan
akan mampu memosisikan seseorang, bahkan suatu bangsa untuk memiliki daya
saing dalam percaturan dunia tanpa batas. Di dalam era dunia tanpa batas,
berbagai perubahan terjadi sangat signifikan, maka sangat mustahil pendidikan
dapat mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang handal dan mampu bersaing
jika dunia pendidikan tidak mengalami perubahan. Oleh karena itu, berbagai
perubahan dalam dunia pendidikan merupakan suatu keharusan.
Perubahan dalam dunia pendidikan harus didukung oleh beberapa
kebijakan lembaga pemerintah. Di era globalisasi ini tujuan-tujuan dan
program-program pendidikan dituntut untuk secara dinamik menyesuaikan diri dengan
perubahan -perubahan yang sangat cepat untuk diikuti. Oleh karena itu,
diperlukan perubahan kebijakan yang memosisikan pendidikan bukan sebagai
masukan (input) melainkan sebagai dampak (outcome) dari pembangunan.
Peningkatan mutu SDM melalui pembangunan pendidikan dipandang sebagai
upaya peningkatan kemampuan daya saing bangsa dalam era globalisasi, sehingga
Bangsa Indonesia mampu berkompetensi dengan bangsa-bangsa maju lainnya di
Kebijakan pendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
dengan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun merupakan salah satu bentuk
pembangunan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam konteks
pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan. Melakukan pemerataan
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi (setelah tamat SD 6 tahun),
diasumsikan memberikan basis yang lebih kuat bagi pembangunan nasional
terutama dalam meningkatkan kualitas SDM yang lebih berpendidikan.
Banyak orang memandang Matematika sebagai bidang studi yang paling
sulit, contohnya di Sekolah Dasar pelajaran Matematika adalah salah satu mata
pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa. Meskipun demikian, semua orang harus
mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah di
kehidupan sehari-hari.
Matematika juga salah satu pelajaran yang mempunyai karakteristik yang
berbeda dengan yang lainnya. Salah satu karakteristik matematika adalah objek
yang bersifat abstrak. Yang terdapat pentahapan, pengembangan konsep,
pelatihan, pemecahan permasalahan, dan penerapan, dalam hal yang telah
ditentukan. Karena mata pelajaran matematika sangat penting dalam dunia
pendidikan dalam setiap jenjang. Oleh sebab itu, siswa harus dapat mempunyai
pemahaman, penguasaan yang baik tentang pelajaran matematika. Sebagaimana
yang dituntut dalam KTSP, yang di gunakan pada saat ini. Kemampuan dalam
pembelajaran matematika harus dimiliki setiap siswa.
Untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam mempelajari matematika,
matematika bagi kehidupan manusia. Mungkin selama ini siswa tidak menyadari
bahwa matematika telah banyak menyumbangkan banyak hal untuk manusia.
Dengan mengenalkan manfaat mempelajari matematika pada siswa dalam hal
yang paling sederhana akan menumbuhkan motivasi siswa dalam mempelajari
matematika.
Salah satu materi yang diajarkan di sekolah dasar adalah Operasi Hitung
Perkalian yang merupakan salah satu dari cabang ilmu matematika, tetapi siswa
Sekolah Dasar pada umumnya kesulitan dalam pemahaman pada pelajaran
perkalian karena kurangnya dalam pembelajaran guru hanya menggunakan
metode ceramah dan menjelaskan pembelajaran di papan tulis sehingga siswa
merasa bosan dan jenuh sehingga motivasi siswa dalam belajar matematika sangat
rendah sehingga siswa tidak dapat memahami atau menguasai perkalian dalam
kehidupan sehari-hari. Jika siswa tidak dapat menguasai perkalian maka siswa
tidak akan dapat melakukan pembagian padahal perlu diketahui bahwa perkalian
sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena perkalian juga merupakan
dasar materi dalam pembelajaran matematika.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti di SDN. 020270 Binjai Timur
dengan guru kelas bahwa ada beberapa faktor penyebab rendahnya motivasi siswa
dalam belajar matematika yaitu dari hasil pembelajaran yang di terapkan oleh
guru kelas IV SD Negeri 020270 Binjai Timur bahwa jumlah siswa ada 2 orang
siswa. Dengan itu nilai siswa yang tuntas 8 orang siswa mendapatkan nilai 70,
sedangkan nilai siswa yang belum tuntas ada 12 orang siswa mendapatkan nilai 50
dalam pembelajaran guru tidak menggunakan model pembelajaran yang menarik
perhatian siswa guru hanya menggunakan metode yang pasif dan kurangnya
melibatkan siswa dalam pembelajaran serta kurang adanya respon positif dari
siswa dalam mengerjakan soal-soal. Kesulitan ini dapat diartikan sebagai suatu
kondisi bahwa dalam proses mempelajari, atau memahami matematika terdapat
hambatan-hambatan tertentu. Walaupun demikian kesulitan tersebut pasti dapat
diatasi dengan baik. Misalnya dengan teknik-teknik dalam pembelajaran. Karena
sebagai seorang guru harus mampu memilih cara yang tepat dalam pembelajaran
khususnya matematika. Selain itu juga dapat mempengaruhi dan meningkatkan
motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika. Secara umum, tujuan
diberikannya matematika di sekolah adalah untuk membantu siswa
mempersiapkan diri agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam
kehidupan dan dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar
pemikiran secara logis, rasional, kritis, serta mempersiapkan siswa agar dapat
menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari
dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Tujuan pendidikan di sekolah
lebih ditekankan pada penataan nalar dasar dan pembentukan sikap serta
keterampilan dalam penerapan matematika.
Untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran guru dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu dengan menggunakan Model
Cooperative Learning Tipe Tari Bambu atau siswa saling berbagi informasi pada
saat yang bersamaan dan memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan
Faktor lain yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar matematika
yang terlihat dilapangan adalah siswa merasa kurang penguasaan, dan pemahaman
konsep. Selain itu kurang bervariasinya metode pembelajaran yang dilakukan oleh
guru sehingga kurang bermakna bagi siswa itu sendiri. Sehingga timbul persepsi
pada masyarakat khususnya orang tua siswa, bahwa matematika adalah ilmu
hitung. Yang menggunakan otak dan kecerdasan yang sangat tinggi. Sehingga jika
yang merasa kecerdasannya rendah mereka kurang termotivasi untuk mempelajari
matematika. Karena matematika sebagai komponen dari serangkaian mata
pelajaran di sekolah yang peranannya sangat penting. Yang dalam
mempelajarinya harus kontinu, rajin, latihan dan disiplin. Sehingga siswa tidak
mengalami kesulitan dalam mempelajarinya, dan dapat menunjang
keberhasilannya dalam belajar matematika dengan baik.
Maka salah satu cara dalam mencapai tujuan tersebut adalah, model
pembelajaran Cooperatif Learning Tipe Tari bambu dalam materi Operasi Hitung
Perkalian akan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar karena model ini
adalah model yang baik dan menyenangkan sehingga siswa tidak bosan dan siswa
dapat berinteraksi dengan teman-teman kelompok belajarnya, namun
kenyataannya yang diamati disekolah masih banyak guru yang belum
menggunakan model pembelajaran Cooperatif Learning Tipe Tari Bambu dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Maka diharapkan pada guru untuk selalu
menggunakan model Cooperatif Learning Tipe Tari Bambu karena mampu
membangkitkan motivasi dan keantusiasan dalam belajar, sehingga siswa dapat
pendapatnya. Maka peneliti perlu mengambil tindakan untuk memperbaharui hasil
belajar yang dicapai oleh siswa agar sesuai dengan yang diharapkan,
meningkatnya motivasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai kelulusan yaitu
mencapai 5,6 dan jika nilai kelulusan siswa tidak mencapai 5,6 maka motivasi
siswa dalam belajar matematika belum meningkat.
Berdasarkan uraian di atas, maka masalah ini perlu untuk diteliti melalui
penelitian tindakan kelas. Maka peneliti mengangkat judul “ Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative
Learning Tipe Tari Bambu Pada Operasi Hitung Perkalian Kelas IV Semester II
SDN. 020270 Binjai Timur T.A 2011/2012.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan yaitu :
1. Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran matematika karena kurangnya
pengetahuan guru dalam memilih model pembelajaran co-operatif tipe tari
bambu di Sekolah Dasar.
2. Rendahnya hasil belajar siswa dalam belajar matematika.
3. Model yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran matematika kurang
efektif dan menyenangkan.
4. Hasil belajar siswa belum mencapai ketuntasan ( 5,6 ) dalam pembelajaran
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan identifikasi masalah, perlu
dibatasi agar penelitian lebih terarah. Adapun batasan masalah dalam penelitian
ini adalah “dengan menggunakan model pembelajaran tipe tari bambu dapat
meningkatkan motivasi belajar Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada
materi Operasi Hitung Perkalian Kelas IV Semester II SDN. 020270 Binjai Timur
T/A 2011/2012.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang telah diuraikan di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan
menggunakan model pembelajaran Cooperatif Learning Tipe Tari Bambu dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi Operasi Hitung Perkalian di
kelas IV Semester II SDN. 020270 Binjai Timur T.A 2011/2012.
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi
siswa dalam belajar operasi hitung perkalian dengan menggunakan Model
Pembelajaran Cooperatif Learning Tipe Tari Bambu di kelas IV semester II SDN.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain adalah :
1. Bagi siswa, untuk meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran matematika khususnya pada pokok bahasan operasi hitung perkalian.
2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam upaya
meningkatkan aktivitas, dan motivasi belajar dalam mata pelajaran
matematika pada pokok bahasan operasi hitung perkalian dikelas IV SD.
3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dan perbaikan dalam pembelajaran bagi
pihak sekolah untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah
dasar.
4. Bagi peneliti, sebagai ilmu pengetahuan dan menambah wawasan ilmu
pengetahuan tentang model-model pembelajaran matematika, dan sebagai
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya
serta analisis yang telah ada, maka penelitian peroleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Penerapan co-operatif learning tipe tari bambu dapat meningkatkan minat,
motivasi serta rangsangan belajar siswa khususnya pada materi operasi hitung
perkalian sehingga memberikan hal positif bagi aspek kognitif dan afektif
serta psikomotor siswa dalam belajar.
2. Melalui penerapan co-operatif learning tipe tari bambu, siswa menjadi lebih
percaya diri, lebih berani serta siswa mampu berkomunikasi secara kelompok,
membangun jiwa sosial siswa, dan siswa lebih berani dalam mengemukakan
pendapat ataupun memberikan pendapat kepada teman atau guru.
3. Melalui penerapan co-operatif learning tipe tari bambu dapat membantu siswa
bekerja sama dengan teman-temannya dan membentuk rasa tanggung jawab
dalam pekerjaannya.
4. Melalui penerapan co-operatif learning tie tari bambu siswa dapat lebih
menghargai pendapat temannya, dan dapat berkomunikasi dengan bahasa yang
baik.
5. Penerapan co-operatif learning tipe tari bambu dapat membantu meringankan
tugas guru dalam proses pembelajaran.
6. Dari hasil persentase motivasi belajar siswa yang berjumlah 20 orang, pada
siklus I pertemuan 1 persentase motivasi belajar siswa meningkat
menjadi43,75%, pada pertemuan ke 2 persentase motivasi belajar siswa
meningkat menjadi 67,65%, pada siklus ke II pertemuan ke 1 jauh lebih
meningkat lagi yaitu persentase motivasi belajar siswa mencapai 76,75% dan
di pertemuan ke 2 motivasi belajar siswa meningkat menjadi 87,25% dan
termasuk kedalam kategori sangat baik.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka disarankan hal-hal
sebagai berikut :
1. Bagi guru, disarankan untuk menggunakan hal-hal yang baru dalam kegiatan
belajar mengajar, baik metode, strategi ataupun tehnik mengajar. Agar siswa
termotivasi dalam belajar sehingga mereka tidak jenuh dalam proses
pembelajaran.
2. Kepada kepala sekolah, sebaiknya diadakan kegiatan pelatihan bagi guru
untuk mengembangkan atau melatih para guru agar memiliki kreativitas dalam
menggunakan model-model pembelajaran serta menyediakan alat peraga yang
sesuai dengan proses pembelajaran.
3. Bagi peneliti lanjut, disarankan untuk melakukan penelitian sejenis pada
materi operasi hitung perkalian sehingga penelitian ini bermanfaat sebagi riset
teori maupun sebagai reformasi terhadap dunia pendidikan khususnya proses
DAFTAR PUSTAKA
B.Uno,Hamzah. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Isjoni. 2010. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Lie Anita. 2010. Cooperatif Learning di ruang-ruang kelas. Jakarta: Grasindo .
Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.
Sanjaya. 2006. Cooperatif Learning. Jakarta: Grafindo
Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo
Suprijono. 2009. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Susanti. 2010. Matematika Dalam Kehidupan Sehari-hari. Jakarta: PT. Multi Kreasi Satu Delapan
Soedjadi. 1999. Pembelajaran Matematika. Jakarta: Grafindo