• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH AQIDAH AHLAK FAKTOR FAKTOR YANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH AQIDAH AHLAK FAKTOR FAKTOR YANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH AQIDAH AHLAK

“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBINAAN AHLAK”

KELOMPOK X FISIKA-A

 MAULIDA ILYAS 60400115001

 RISKA YULIAMDANI 604001150

 MIRNAWATI 604001150

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sebagai umat manusia kita harus senantiasa taat menjalankan perintahnya agama, yaitu dengan menjalankan segala perintah Allah, serta meninggalkan apa-apa yang dilarang olehnya di abad 21 ini, mungkin banyak diantara kita yang masih berkurang memperhatikan dan mempelajari akhlak. Yang perlu diingat, bahwa Tauhid sebagai inti ajaran Islam yang memang seharusnya kita utamakan,disamping mempelajari akhlak. Karena tauhid merupakan realisasi akhlak seorang hamba terhadap Allah, seseorang yang bertauhid dan baik akhlaknya berarti ia adalah sebaik-baiknya manusia.

Namun, pada pernyataannya dilapangan. Usaha-usaha pembinaan akhlak melalui berbagai lembaga pendidikan dan melalui berbagai macam metode terus dikembangkan. Ini menunjukkan bahwa akhlak perlu dibina. Dari pembinaan tersebut akan terbentuk pribadi-pribadi muslim yang berakhlak mulia, taat kepada Allah dan rasul-Nya hormat kepada ibu bapak dan sayang kepada sesama mahluk ciptaan Allah.

Dengan demikian pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha-usaha sungguh-sungguh dalam rangka membentuk akhlak anak, dengan menggunakan sarana pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan konsisten.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu “Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pembinaan ahlak?”

C. Tujuan

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Pembentukan Akhlak Dan Yang Mempengaruhi Akhlak

Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistik (kebahasaan), pendekatan terminologik (peristilahan).

Dari sudut pembahasan, akhlak berasal dari bahasa Arab, jamak dari khuluqun ٌقُلُخ yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat[3]. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalaqun ٌقْلَخ yang berarti kejadian, yang juga erat hubungannya dengan ٌقِلاَخ yang berarti pencipta, demikian pula dengan makhluqun ٌق ْوُلْخَم yang berani yang diciptakan.

Ibnu Athir menjelaskan bahwa: Hakikat makna khuluq itu, adalah gambaran batin manusia yang tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya), sedang khalqi merupakan gambaran bentuk luarnya (raut muka, warna kulit, tinggi rendahnyaaa tubuh dan lain sebagainya).

Imam al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut: Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dahulu).

Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapatlah dimengerti bahwa akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan jiwa yang terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan diangan-angankan lagi.

B. Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak ini dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha pendidikan, latihan, usaha keras dan pembinaan (muktasabah), bukan terjadi dengan sendirinya. Potensi rohaniah yang ada dalam diri manusia termasuk di dalamnya akal, nafsu amarah, nafsu syahwat, fitrah, kata hati, hati nurani, dan intuisi dibina secara optimal dengan cara dan pendekatan yang tepat.

(4)

C. Ruang Lingkup Akhlak Islam

 Akhlak terhadap diri sendiri meliputi kewajiban terhadap dirinya disertai dengan larangan merusak, membinasakan dan menganiyaya diri baik secara jasmani (memotong dan merusak badan), maupun secara rohani (membirkan larut dalam kesedihan).

 Akhlak dalam keluarga meliputi segala sikap dan perilaku dalam keluarga, contohnya berbakti pada orang tua, menghormati orang tua dan tidak berkata-kata yang menyakitkan mereka.

 Akhlak dalam masyarakat meliputi sikap kita dalam menjalani kehidupan soaial, menolong sesama, menciptakan masyarakat yang adil yang berlandaskan Al-Qur'an dan hadist

 Akhlak dalam bernegara meliputi kepatuhan terhadap Ulil Amri selama tidak bermaksiat kepada agama, ikut serta dalam membangun Negara dalam bentuk lisan maupun fikiran.

 Akhlak terhadap agama meliputi berimn kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya, beribadah kepada Allah. Taat kepada Rosul serta meniru segala tingkah lakunya.

D. Aspek-Aspek Yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak

Setiap perilaku manusia didasarkan atas kehendak. Apa yang dilakukan manusia timbul dari kejiwaan. Walaupun pancaindra kesulitan melihat pada dasar kejiwaan, namun dapat dilihat dari wujud kelakuan. Maka setiap kelakuan pasti bersumber dari kejiwaan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi akhlak pada khususnya dan pendidikan pada umunya, ada tiga aliran yaitu:

 Nativisme

(5)

diberikan. Jika pendidikan dan pembinaan yang diberikan itu baik, maka orang itu akan menjadi baik, begitu pula sebaliknya. Aliran ini lebih percaya kepada peranan pembinaan dan pendidikan yang diberikan.

 Konvergensi

Menurut aliran ini berpendapat bahwa faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak seseorang adalah faktor internal, yaitu pembawaan seseorang dan disertai dengan faktor eksternal, yaitu pembinaan, pendidikan, dan interaksi dalam lingkungan sosial. Aliran konvergensi ini tampaknya yang lebih sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini dapat dipahami dari ayat al-Qur’an berikut.

ُمُكَل َلَعَجّو

أأْيَش َن ْوُمَلْعَت َل ْمُكِتهّمُا ِن ْوُطُب ْنّم ْْمُكَجَرْخَا ُهللااَو

pengajaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur.” )QS. An-Nahl :78(

Ayat tersebut memberi petunjuk bahwa manuasia memilki potensi untuk dididik, yaitu penglihatan, pendengaran, dan hati. Potensi tersebut harus disyukuri denagn ajaran dan pendidikan.

Kesesuaian teori konvergensi ini juga sejalan dengan hadis Nabi saw. yang berbunyi:

اَسّجَمُي ْوَا ِهِن اَرّصَنُي ْوَا ِهِن اَدّوَهُي ُهاَوَبَاَف ِةَرْطِفْلاا ىَلَع ُدَلْوُي ٍدْوُلْوَم ّلُك

ِهِن

)ىر اخبلاا هاور(

(6)

orang tuanyalah yang membentuk anak menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi. )HR. Bukhari(

Dengan demikan faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak manusia ada dua, yaitu faktor dari dalam diri yaitu potensi fsik, intelektual, serta hati nurani yang dibawanya sejak lahir, dan faktor dari luar yaitu pembinaan, pendidikan, serta interaksi dengan lingkungan sosial.

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak

Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Akhlak antara lain adalah:

 Insting (Naluri)

Aneka corak refleksi sikap, tindakan dan perbuatan manusia dimotivasi oleh kehendak yang dimotori oleh Insting seseorang ( dalam bahasa Arab gharizah). Insting merupakan tabiat yang dibawa manusia sejak lahir. Para Psikolog menjelaskan bahwa insting berfungsi sebagai motivator penggerak yang mendorong lahirnya tingkah laku antara lain adalah:

o Naluri Makan (nutrive instinct). Manusia lahir telah membawa suatu hasrat makan tanpa didorang oleh orang lain.

o Naluri Berjodoh (seksul instinct). Dalam alquran diterangkan:

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak".

o Naluri Keibuan (peternal instinct) tabiat kecintaan orang tua kepada anaknya dan sebaliknya kecintaan anak kepada orang tuanya.

o Naluri Berjuang (combative instinct). Tabiat manusia untuk mempertahnkan diri dari gangguan dan tantangan.

o Naluri Bertuhan. Tabiat manusia mencari dan merindukan penciptanya.

o Naluri manusia itu merupakan paket yang secara fitrah sudah ada dan tanpa perlu dipelajrari terlebih dahulu.

 Adat/Kebiasaan

Adat/Kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Abu Bakar Zikir berpendapat: perbutan manusia, apabila dikerjakan secara berulang-ulang sehingga mudah melakukannya, itu dinamakan adat kebiasaan.

 Wirotsah (keturunan) adapun warisan adalah:

(7)

 MILIEU

 Artinya suatu yang melingkupi tubuh yang hidup meliputi tanah dan udara sedangkan lingkungan manusia, ialah apa yang mengelilinginya, seperti negeri, lautan, udara, dan masyarakat. milieu ada 2 macam:

o Lingkungan Alam

Alam yang melingkupi manusia merupakan faktor yang mempengaruhi dan menentukan tingkah laku seseorang. Lingkungan alam mematahkan atau mematangkan pertumbuhn bakat yang dibawa oleh seseorang. Pada zaman Nabi Muhammad pernah terjadi seorang badui yang kencing di serambi masjid, seorang sahabat membentaknya tapi nabi melarangnya. Kejadian diatas dapat menjadi contoh bahwa badui yang menempati lingkungan yang jauh dari masyarakat luas tidak akan tau norma-norma yang berlaku.

o Lingkungan pergaulan

(8)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Dari pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Akhlaq adalah sebuah perangai manusia yang bisa dirubah atau dibentuk untuk manjadi sebuah perangai yang baik, namun butuh waktu dan pembiasaan diri dalam proses tersebut. Untuk itu perlu adanya beberapa hal yang menjadi faktor – faktor penunjang yang dapat membantu perubahan akhlaq atau perilaku seseorang.

2. Beberapa faktor yang mempengaruhi Pembentukan Akhlak Menurut 3 Aliran yakni aliran filsafat natifisme, empirisme, dan konvergensi memiliki pandangan berbeda – beda sperti terurai di atas. Namun penulis berpendapat bahwa adanya korelasi yang sama pada aliran konvergensi, yakni pada dasarnya perubahan akhlaq atau perilaku seseorang tidak hanya adanya faktor yang ada pada dirinya sendiri atau internal melainkan juga adanya faktor dari luar yakni eksternal.

3. Ada 5 faktor yang menjadi pengaruh perubahan perilaku seseorang yakni manusia itu sendiri, instinc, adat, keturunan, dan lingkungan. Dari hal tersebut maka apabila seseorang ingin merubah suatu akhlaq pada dirinya maka hal yang terpenting baginya adalah memperhatikan dan membiasakan 5 perkara yang menjadi faktor penyebab perubahan akhlaq tersebut.

B. Saran

(9)

Daftar pustaka

Drs. Zahruddin AR, M. M. Si. Dan Hasanuddin sinaga, S.Ag., M. A. Pengantar Studi Akhlak PT Grafindo Persada, Jakarta, 2004

http://gudangmakalahku.blogspot.co.id/2013/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

Referensi

Dokumen terkait

 Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa manusia sejak lahir; pembawaan yang telah terdapat pada waktu

Oleh itu, kajian ini dijalankan bagi mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan pelajar-pelajar aliran vokasional untuk memilih kerjaya dalam bidang yang dipelajari

Aliran kovergensi merupakan aliran yang mengemukakan bahwa dalam perkembangan factor hereditas (pembawaan) dan limgkungan sama-sama penting. Antara factor hereditas dan

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat memengaruhi hasil belajar individu1. Faktor-faktor internal ini

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kewirausahaan terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal,

Menurut Frederick Herzberg terdapat dua faktor besar yang mempengaruhi motivasi seseorang yaitu faktor motivator (intrinsik) dan faktor hygine (ekstrinsik).

Faktor Eksternal Menurut Slameto (dalam Zufrida:2012) Faktor eksternal adalah hal-hal atau situasi dari luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi kemampuan anak. Adapun

Peneliti berpendapat bahwa berdasarkan teori pengetahuan seseorang tentang teknik menyusui, mempengaruhi pemeberian ASI ekslusif secara optimal, namun dalam prakteknya dan berdasarkan