• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KOMITMEN GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU IPA PADA SMP NEGERI SE-KABUPATEN BATUBARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KOMITMEN GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU IPA PADA SMP NEGERI SE-KABUPATEN BATUBARA."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KOMITMEN GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG

GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH

DENGAN KINERJAGURU IPA PADA SMPNEGERI

S E~KABUl,ATEN

BATUBARA

TESIS

IZ:ziajul(pn

'Vntuf(

:Memenufii CJ?er.ryaratan

(l)cda.trl 9~1. empe rcfe li

qef4r

!M.agistet'

rrenaufiR_;m

t11'Deram

Stwfi

)td'ministrasi

ri'eJufi~n

Oleh:

R IYADI

·~

NIM : 071188130046

PROGRfo .. M PASCASA.RJAN.A

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

ME DAN

(2)

TESIS

Hi

J ~~ U NG AN

KOMITt\.1EN GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG

·: !·.

KEP£MII'APINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH

DENGAN KINERJA GURU IPA PADA

S~1P

NEGERI

S~-KABLIPATEN

BATU BARA

Disusun dan diaj ~ ~ an oleh:

RIYAD I

NIM. 071188130046

Telah Dipe.tahankan di Depan Panltia Ujian Tesis pada Tanggal2 Maret2010 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat :.J.ntuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Prvgram Studi Adminlstrasl Pendidikan

Medan, 2 Maret 2010

Pernbimbing I

M en'Jetujul, Tim PE:!mbimbing

~

Prof. Dr. H. SYAIFUL SAGALA, M.Pd NI P. 195805091986111001

Ket ua Program Studl

Administrasl Pendld l~ n

I

r

l'ro f. Dr. H. SYAIFUL SAGALA, M .Pd NIP. 195805091986111001

Prof. Dr. SIMAN, M.Pd

(3)

' I

J

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

UNTUK TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

No

NAMA

1. Prof. Dr. H. S·{aiful Sagala, M.Pd

NIP. 19!)80509 1986111 001

Pemb!mbing

I

2. Prof. Dr.

Siman,

M.Pd

NIP. 130879744

Pembimbing II

3. Dr.

Ar{f Rahman,

M.Pd

NIP. 132002684

Penguji

4.

Prof.

Dr.

ll:inu Hajar

Damanik, M.Si

NIP. 19630520 198703 1 004

Penguji

5. Dr.

Zulkifli

Mat\Jnda ng, M.Pd

NIP. 19680713 199303 1 003

Penguji

M ahaslsw a

9

Na m a

: RIY ADI

TANDA

TA~GAN

...

~

-~

...

"...

.

... .... .

oW

-

.

NIM

:071188130046

(4)

KATAPENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat dan karuniaNya yang senantiasa menyertai penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.

Dalam proses penyelesaian tesis ini, penulis dengan segala ketulusan dan kerendahan hati mengucapkan terimakasih kepada:

Bapak Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd, sebagai Dosen Pembimbing I sekaligus Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana UNIMED dan Bapak Prof. Dr. Siman, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing II.

2. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Dr. Zulkifli Matondang, M .Pd dan Dr. ArifRahman, M. Pd selaku Tim Penguji.

3. Drs. Yasarotodo Wau, M. Pd, selaku Sekretaris Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana UNIMED.

4. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, selaku Direktur Program Pascasrujana UNIMED.

5. Bapak dan lbu Dosen Program Pascasarjana UNIMED dan secara khusus Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana UNIMED.

6. Bapak Drs. T.M Syafi'i, M .Pd, selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara, yang telah memberikan izin melakukan penelitian di lapangan dan memberi bantuan data otentik tentang keberadaan setiap SMP Negeri di Kabupaten Batu Bara.

(5)

7 . Bapak dan Ibu Kepala SMP Negeri se-Kabupaten Batu Bara yang telah

berpartisipasi membantu melancarkan proses penelitian di lapangan.

8. Bapak dan lbu guru SMP Negeri Kabupaten Batu Bara dan secara khusus

Bapak dan lbu Guru IPA SMP Negeri se-Kabupaten Batu Bara yang telah

memberikan partisipasi dan informasi derni penyelesaian tesis ini.

9. Ternan-ternan mahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan Program

Pascasarjana UNIMED Angkatan XII, yang telah banyak memberikan

dorongan dan doa kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

10. Bapak Drs. H. Manalu, selaku Kepala Perpustakaan PPS UNTMED beserta

staf atas bantuannya kepada penulis dalarn peminjaman buku-buku yang

mendukung perkuliahan dan penyusunan tesis.

11. Ayahanda dan Ibunda tercinta: Sino dan Darwen yang selalu memberikan

dorongan moril kepada penulis semenjak perkuliahan sehingga penyelesaian

tesis ini.

12. lstri tercinta: Mis Mulyaningsih yang selalu memberikan dorongan mori1,

material, waktu dan doa yang tulus kepada penulis (suami) semenjak

perkuJiahan hingga penyelesaian tesis ini.

13. Anak-anakku terdnta: Heru Syahputra, Visca Rizki Aulia dan Dina Amelia

yang senantiasa sabar dan setia menunggu dan turut memberi semangat

kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Medan, Maret 20 1 0 Penulis,

RIYADI

NI~.071188130046

(6)

ABSTRAK

RIY ADI. 2010. NIM. 071188130046. Huhungan Komitmen Guru dan Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan Transjormasional Kepa/a Sekolah dengan Kinerja Guru IPA pada SMP Negeri se-Kahupaten Batu Bara.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: (1) hubungan komitmen guru dengan kinerja guru, (2) hubungan persepsi guru tentang gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan kinerja guru, (3) hubungan komitmen

guru dan persepsi guru tentang gaya kepemimpinan transfonnasional kepala sekolah secara bersama-sama dengan kinerja guru.

Populasi penelitian adalah guru IPA SMP Negeri yang tersebar di Kabupaten Batu

Bara yang berasal dari 24 sekolah yang berjumlah 80 orang. Untuk ini yang

menj adi sam pel penelitian diambil dengan cara random sampling. Adapun jumlah sampel adalah 65 orang. Sebelum penelitian dilakukan terlebih dahulu instrumen diujicobakan kepada responden yang bukan sampel penelitian, yakni guru-guru IP A SMP Negeri yang berada di Kabupaten Batu Bara sebanyak 15 orang.

Metode penelitian dilakukan dengan jenis penelitian korelasional. Temuan penelitian menunjukkan bahwa: ( I) terdapat hubungan antara komitmen guru

dengan kinerja guru dengan koefisien korelasi 0,38 dengan persamaan regressi

Y

= 68,9

+

0,407Xl, (2) persepsi guru tentang gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan kinerja guru dengan koefisien korelasi 0,46 dengan persamaan regressi

Y

= 64,74 + 0,45X2, (3) terdapat hubungan antara komitmen g uru dan persepsi guru tentang gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah secara bersama-sama dengan kinerja guru dengan . koefisien korelasi 0,526 dengan persamaan regressi

Y

= 44,36 + 0,31 X l +

0,35X2.

Hasil penelitian menunj uk.kan bahwa komitmen guru dan persepsi guru tentang gaya kcpemimpinan transformasional kepala sekolah mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja guru. Dengan demikian kepala sekolah perlu memperhatikan hal-hal yang dapat meningkatkan komitmen guru dan persepsi

guru tentang gaya kepemimpinan transforrnasional kepala sekolah untuk

(7)

ABSTRACT

RIY ADJ. 2010. NIM. 071188130046. The Correlation among teacher

commitment and teacher Perception about Transformasional Leadership of Headmaster to Teacher 's Performance on SMP Negeri se-Kabupaten Batu Bara. A Thesis: Post Graduated Program of State University of Medan. 2010.

The purpose of study is to fmd the ralation among : ( 1) teacher commitment in teacher' s performance, (2) teacher perception about transformasionalleadership of Headmaster in teacher's performance, (3) teacher commitment and teacher perception about transformasional leadership of Headmaster in teacher' s performance in teacher's performance in SMP Negeri se-Kabupaten Batu Bara.

The study is correlational quantitative research. Population of this research all of IPA teacher of SMP Negeri in Kabupaten Batu Bara which amount to 80 teachers of 24 schools. The sample of research is 65 teacher by using random sampling method.

The data were analyzed using null-scale, partial correlation and multiple regression. The correlation hyphoteses was tested by applying the the t-test (student statistics) and regression was tested by using the F-test each at level of significance a'"'0,05. The finding are: (l) the correlation coefficient of teacher commitmen in teacher' s performance is 0,38 that regression equation is

Y

= 68,9

+ 0,407X 1, (2) the correlation coeffcient of teacher perception about transformasional leadership of Headmaster in teacher's performance is 0,46 that that regression equation is

Y

= 64,74 + 0,45X2, (3) the correlation coefficient of teacher commitmen and teacher perception about transformasional leadership of Headmaster in teacher's performance is 0,526 that regression equation is

Y

=

44,36 + 0,31 XI + 0,35X2.

Result of this Study concluded that teacher commitmen and teacher perception about transformasional leadership of Headmaster In the teacher's performance. This matter give the suggestion to the decision maker that, to increase teacher's performance, the components which must be antangled are teaher commitment and teacher perception about transformasional leadership of Headmaster.

(8)

D.-\FT.-\R lS i Hal ABSTRAK ABSTRACT KATAPENGANTAR ii iii

DAFTARISI v

DAFT AR TABEL DAFTAR GAMBAR

viii

X

DAFT AR LAMP IRAN xi

BAB I PENDAHULUAN

E

A. La tar Belakang Masalah ... .

B. Identifikasi Masalah . . . .. . . . ... . . ... .. . . .. .. . . .. . . .... 10

c.

D.

E.

F.

Pembatasau Masalah .. . . .. ... .. ... . . . .. .. ... .. .. . . .. . . ... .... 10

Perumusan M asalah ... ... .. :.: ... ... .. ... 11

Tujuan Penelitian ... .. ... ... ... ... ... 11

Kegunaan Pene litian ... ... ... ... 12

KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGA,{ll,AN HIPOTESIS Kerangka Teoretis ... ... .... ... ... ... ... .. ... 13

! . Kinetja Guru ... ... ... ... ... ... 13

2. Komitmen Guru ... .. ... ... ... ... .. ... 20

3. Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah .... 26

Penelitian Yang Relevan ... ... .. ... ... ... 31

Kerangka Berpikir .... .... ... ... ... .. ... .. ... 32

1. Hubungan Komitmen Guru dengan Kinerja Guru ... ... ... 32

2. Hubungan Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan T ransformasional Kepala Sekolah .. .... .. .... ... .. ... ... ... .. ... .... 33

3. Hubungan Komitmen Guru dan Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dengan Kineija Guru ... ... ... ... ... .. .. .. .... .... ... ... ... .. ... 34

D. Hipotesis ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. ... 35

(9)

BAB

>

lll METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 36

B.

Metode Penelitian ... ... ... 36

c.

Variabel Penelitian ... ... 37

D. Defenisi Op~rasional ... ... ... ... 37

E. Populasi dan Sampel Penelitian ... 39

l. Populasi Penelitian ... ... .... ... ... 39

2. Sam pel Penelitian ... ... 40

F. Teknik Pengumpulan Data & lnstrumen Penelitian ... ... 42

G. Uj i Coba Instrumen ... ... ... ... ... 48

1. Penentuan Responden Uj icoba . ... .... .. .. ... . ... . ... ... 48

2. Pelaksanaan Ujicoba . .. .. . ... ... ... . ... ... 49

3. Analisis Butir Instrumen Penelitian ... . ... .... ... 49

a. Uji Kesahihan (validitas) ... ... ... 49

b. Uji Keterhandalan Instrumen (reabilitas) .... . ... ... . ... . 50

Teknik Anal isis Data ... ... ... . .. ... 51

I. Uji Persyaratan Analisis ... ... ... ... . ... . . .... . ... .. ... 51

2. Pengajuan Hipotesis ... .. ... ... ... ... 53

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Penelitian ... ... ... 56

l. Deskripsi Data Variabel Komitmen Guru ... ... 56

2. Deskripsi Data Variabel Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah ... . 58

3. Deskripsi Data Kinerja Guru ... , ... 60

Pengujian Persyaratan Analisis ... ... 62

1. Uji Normalitas Data ... 62

2. Uji Linearitas Data ... ... 64

C. Pengujian Hipotesis Penelitian ... ... 66

1. Hubungan Komitmen Guru (X 1) dengan Kinerja Guru IP A SMP Negeri Kabupaten Batu Bara (Y) ... 67

2. Hubungan Persepsi Guru Tentang Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah (X2) dengan Kinerja Guru IPA SMP Negeri Kabupaten Batu Bara (Y) ... ... 71

(10)

BAB

z

3. Hubungan Komitmen Guru (XI) dan Persepsi Guru Tentang Gaya Kepemimpinan Transfonnasional Kepala Sekolah (X2) secara berasama-sama dengan Kinerja Guru

IPA SMP Negeri Kabupaten Batu Bara (¥) ... 76

D. Pembahasan Hasil Peneljtian ... 81

E.

v

A.

B.

c.

1. Hubungan Komitrnen Guru (X 1) dengan Kinerja Guru IP A SMP Negeri Kabupaten Batu Bara (Y) ... ... 81

2. Hubungan Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah (X2) dengan Kine.tja Guru IPA SMP Negeri Kabupaten Batu Bara (Y) ... ... 83

3. H ubungan Komitmen Guru (Xl) dan Persepsi Guru tentang Gaya Kepernimpinan Transfonnasional Kepala Sekolah (X2) secara Bersama-sarna dengan Kine.tja Guru IP A SMP Negeri Kabupaten Batu Bara (Y) .... ... ... ... ... 84

Keterbatasan Penelitian ... ... ... ... . 85

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Simpulan ... ... ... ... ... 87

Implikasi Penelitian ... ... 89

Saran ... ... .... ... .. ... 92

DAITAR PUSTAKA ... 94

LAMPIRAN ... 97

(11)

DAFf ART ABEL

Tabel Hal

Tabel 1.1. Nilai UN SMP Negeri/Swasta se-Kabupafen Batu Bara

Tahun Pelajaran 2007/2009 ... .. ... ... 7

Tabel 1.2. Nilai OSN SMP Negeri/Swasta se-Kabupaten Batu Bara Tahun 2009 ... .. ... ... ... ... 8

Tabel 3.2. Sampel Penelitian ... ... ... ... ... ... 42

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Komitmen Guru (Xl) ... ... ... 43

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah (X2) ... .... ... .45

Tabel 3.5 Kis i-kisi Instrumcn KineJja Guru ... ... 47

Tabel 3.6. Responden Ujicoba Instrumen ... ... .... ... ... 49

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Kornitmen Guru .... .... ... ... 56

Tabel4.2 Distribusi Frekuensi Data Persepsi Guru Tentang Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah ... ... 58

Tabel4.3 Distribusi Frekuensi Data KineJja Guru ... ... ... 60

Tabel 4.4 Perhitungan Uji Normalitas Data dengan Chi-Kuadrat ... 63

Tabel4.5 Ringkasan Analisis Regresi Variabel Komitmen Guru (XI) dengan KineJj a Guru IPA SMP Negeri Kabupaten Batu Bara (Y) ... 64

Tabel4.6 Ringkasan Analisis Regresi Variabel Perseps i Guru Tentang Gaya Kepemimpinan Transfomasional Kepala Sekolah (X2) dengan KincJja Guru IP A SMP Negeri Kabupaten Batu Bara (Y) ... 65

Tabel4.7 Koefisien Korelasi Antar Variabel ... 66

Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Uji Koefisien Korelasi Hubungan Komitrnen Guru (XI) dengan KineJja Guru IPA SMP Negeri K abupaten Batu Bara (Y) ... ... ... ... ... ... .... ... ... 68

[image:11.536.31.486.96.624.2]
(12)
[image:12.534.31.471.88.636.2]

Tabel4.9 Hasil Uji Koefis ien Korelasi Hubungan ~Iemen XI dengan Y ... 69 Tabel4.J 0 Ringkasan Hasil Uji Koefisien Korelasi Hubungan Persepsi Guru

Tentang Gaya Kepemimpinan Transfomasional Kepala Sekolah (X2) dengan Kinerja Guru IPA SMP Negeri Kabupatt:n Batu

Bara (Y) ... ... ... ... 72 Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Korelasi Hubungan Elemen X2

dengan Y ... .... .. ... ... 73 Tabel4.12. Ringkasan Hasil Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif ... 78 Tabel4.13 Ringkasan Analisis Korelasi Parsial ... ... 80

z

':)

m

(13)

Gam bar

Gambar 2. 1 Gambar 4 .1 Gambar 4 .2

Gambar 4.3

DAFTAR GAMBAR

Hal

Hubungan V ariabel-Varia bel Penelitian ... 34 Histogram Skor Varia bel Kinerja Guru .. ... 41 Histogram Skor Variabel Persepsi Guru Tentang Gaya

Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah ... 57 Histogram Skor Varia bel Kinerja Guru ... ... .. 61

[image:13.528.30.472.43.637.2]
(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Instrumen Penelitian. ... . . .. . . . .. . ... 97

Lampiran 2 : Perhitungan Uji Coba Instrumen... 106

Lampi ran 3 : Data Penelitian... ... .. . . .. . . .. ... . .. .. ... . .. . . ... ... 113

Lampiran 4 : Deskripsi Hasil Data Penelitian... . . 114

Lamp iran S : Kategori Kecendrungan Data Penelitian... ... ... .. ... 125

Lampiran 9 : Perhitungan Koefisien Korelasi Parsial. ... 146

Lampi ran 10 : Perhitungan Regresi Ganda ... . 149

Lanpiran 11 : Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda... .. 153

Lampi ran 12 : Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif... ... ... . 154

(15)

BABI

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalab

Rendahnya kualitas sumber daya manusia (SOM) merupakan masalah

mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi

nasional. Penataan swnber daya manusia perlu diupayakan secara bertahap dan

berkesinambungan melalui sistem pendidikan yang berkualitas baik pada jalur

pendidikan formal, informal, maupun non formal, mulai dari pendidikan dasar

sarnpai pendidikan tinggi (Mulyasa 2004:4). Dikatakan lebih lanjut oleh Mulyasa

tentang pcntingnya pengembangan sistem pendidikan yang berkualitas perlu lebih

ditekankan, karena berbagai indikator menunjukkan bahwa pendidikan yang ada

belum mampu menghasilkan sumber daya sesuai dengan perkembangan

masyarakat dan kebutuhan pembangunan.

Sardiman (2005 : 125) mengemukakan guru adalah salah satu komponen

manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha

pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh

karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus

berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional,

sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam hal ini guru

tidak semata-mata sebagai pengajar yang melakukan transfer ilmu pengetahuan,

tetapi juga sebagai pendidik yang melakukan transfer nilai-nilai sekaligus sebagai

(16)

-

z

Sebagaimana telah tertuang dalam UU Guru dan Dosen Tahun 2005 dan

Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan, bahwa guru memiliki empat kompetensi menuju pada profesionalitas

guru dan peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. Keempat Kompetensi tersebut adalah sebagai berikut:

{I) Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi: (a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; (b) pemahaman terhadap peserta didik; (c) pengembangan kurikulum/ silabus; (d) perancangan pembelajaran; (e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f) evaluasi basil belajar; dan (g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya;

(2) Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang: (a) mantap; (b) stabil; (c) dewasa; (d) arif dan bijaksana; (e) berwibawa; (f) berakhlak mulia; (g) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; (h) mengevaluasi kinerja sendiri; dan (i) mengembangkan diri secara berkelanjutan;

(3) Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk : (a) berkomunikasi lisan dan tulisan; (b) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; (c) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik; dan (d) bergaul secara san tun

dengan masyarakat sekitar;

?

(4) Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: (a) konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koberen dengan materi ajar; (b) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; (c) hubungan konsep an tar mata pelajaran terkait; (d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan (e) kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.

Di pundak guru terletak tanggungjawab yang besar dalam meingkatkan

kualitas pendidikan di Indonesia. Artinya bahwa sebelum meningkatkan kualitas

pendidikan, guru sendiri harus mempunyai kualitas yang baik dan memadai sebagai seorang guru. Tanggung jawab besar terletak di pundak guru untuk terus memperbaiki kualitas pendidikan dan mengbasilkan generasi penerus bangsa yang

(17)

mempunyai kompetensi yang mampu bersaing pada tingkat nasional maupun

intemasional.

Guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada

tataran tingkat pendidikan tertentu, sehingga upaya meningkatkan mutu

pendidikan harus dimulai dari aspek "guru" dan tenaga kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas keprofesionalannya maupun kesejahteraan dalam satu

manajemen pendidikan yang professional.

Berbagai cara telah ditempuh oleh pemerintah dalam upaya peningkatan

kualitas guru demi tercapai tingkat tamatan yang berkualitas yang nantinya akan

mampu bersaing dalarn pasar kerja regional, nasional maupun internasional. Salah

satu upaya yang dil akukan oleh pemerintah adalah melalui sertifikasi guru

sehingga diharapkan kinerja guru akan meningkat dan profesional melaksanakan

tugas belajar dan mengajar. Di lain pihak kemampuan guru juga terus

dikembangkan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan serta peningkatan

jenjang pendidikan bagi guru yang bel urn mempunyai tingkat pendidikan S 1 atau

0 4 serta mengaktifkan kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di

sekolah. Demikianlah tiada henti-hentinya upaya yang dilakukan menuju kepada

peningkatan kualitas guru dan peningkatan kinerjanya dalam dunia pendidikan.

Agar proses pendidikan dan pengajaran dapat berjalan efektif dan efisien,

guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupun

isinya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui optimalisasi peran

kepala sekolah, seperti gaya kepemimpinan yang dianut oleh kepala sekolah.

Bukanlah suatu harapan yang berlebihan jika guru dan warga sekolah berharap

bahwa kepala sekolah sebagai pengelola memiliki misi dalam mengembangkan

(18)

kinerja personel, terutarna meningkatkan kompetensi profesional guru." Perlu

digarisbawahi bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional di sini, tidak

hanya berkaitan dengan penguasaan materi sernata, tetapi rnencakup seluruh jenis

dan isi kandungan kompetensi.

Dalarn rangka peningkatan kualitas pendidikan, sangat diharapkan

guru-guru mernpunyai kornitmen yang kuat dalarn pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab mereka. Dengan adanya komitmen akan menghasilkan k.inerja yang lebih

baik dan memiliki rnotivasi yang kuat untuk berprestasi. Rasa bangga sebagai

guru yang rnengernban tugas mulia akan melahirkan sernangat dari dalam diri

guru sendiri untuk rnernberikan yang terbaik dalarn rangka peningkatan kualitas

pendidikan dan pengaj aran.

Guru dengan komitmen tinggi pada urnurnnya akan juga rnenghasilkan

kinerja yang tinggi pula. Mathiu dan Zajak (Luthan, 1988: 131) mengatakan

bahawa komitrnen akan rnemberikan dukungan positif terhadap basil yang

diharapkan organisasi, seperti terhadap kinerja, menghindari pekerja berhenti dan

ketidakhadiran kerja. Dengan adanya komitmen dalarn rnelaksanakan tugas, maka

hambatan-harnbatan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dalarn hubungannya

dengan siswa, kepala sekolah dan warga sekolah lain bukan menjadi hal yang

mengharnbat guru untuk berkinerja baik.

Jika guru mernpunyai komitmen yang tinggi, maka guru dengan

kesederhanaannya akan menunjukkan rasa pengabdian dan tanggung jawab, rasa

tulus ikhlas, konsentrasi dan kepeduliannya, sernangat dan rasa kecintaan terhadap

anak didik dan terhadap pekerjaan sebagai guru, ia akan sediakan waktu, tenaga

yang cukup dan tanpa keluh kesah untuk rnembantu siswa untuk kelak menjadi

(19)

generasi yang berguna bagi bangsa dan negara. Dengan memiliki komitmen yang

tinggi, maka guru akan memberikan kinerja yang lebih baik.

Kebanggaan sebagai guru akan melahirkan komitmen guru untuk terus

memajukan dunia pendidikan melalui perbaikan proses kegiatan belajar mengajar

secara terns menerus. Guru yang berkomitmen akan juga terns berupaya mencari

cara-cara baru peningkatan kualitas pekerjaannya. Sehingga komitmen guru

mempunyai hubungan dengan kinerja guru.

Peningkatan kualitas guru dipengaruhi oleh bagaimana baiknya seorang kepala sekolah memimpin sebuah sekolah. Kepala sekolah dalarn menjalankan

roda kepemimpinan turut menentukan bagaimana baiknya kualitas pendidikan di

sekolah. Dalam hal peningkatan kompetensi guru, mengajar tidak hanya faktor

pedagogisnya yang harus menjadi perhatian tetapi juga faktor akademis (isi materi

yang disarnpaikan oleh guru).

Salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai pembina dan pembimbing

guru dalarn proses pembelajaran. Gaya kepemimpinan yang terbuka dan

mendorong guru agar terns memberikan kinerja yang terbaik kepada sekolah.

Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan perannya sangat penting

untuk membantu guru. Didalam kepemimpinannya kepala sekolah harus dapat

memaharni, mengatasi dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi di

lingkungan sekolah. Gaya kepemimpinan apa yang diterapkan oleh kepala sekolah

dalarn memimpin juga mempengaruhi semangat kerja dari pada warga sekolah.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan seorang kepala sekolah harus

mampu meningkatkan kinerja para guru atau bawahannya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang, sebagai pemimpin sekolah harus mampu

(20)

memberikan pengaruh-pengaruh yang dapat menyebabkan guru tergerak untuk

melaksanakan tugasnya secara efektif sehingga kinerja mereka akan lebih baik.

Sebagai pemimipin yang mempunyai pengaruh, ia berusaha agar nasehat, saran

dan jika perlu perintahnya di ikuti oleh guru-guru. Dengan demikian ia dapat

mengadakan perubahan-perubahan dalam cara berfikir, sik11p, tingkah laku yang

dipimpinnya. Dengan kelebihan yang dimilikinya yaitu kelebihan pengetahuan

dan pengalaman, ia membantu guru-guru berkembang menjadi guru yang

profesional.

Keberhasilan pendidikan di sekolah memang sangat ditentukan oleh

keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia

di sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang

berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah bertanggung

jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah,

pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan

sarana dan prasarana (Mulyasa 2004:25). Hal tersebut menjadi lebih penting

sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah, yang

menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien.

Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh dan

menentukan kemajuan sekolah harus memiliki kemampuan administrasi, memiliki

komitmen tinggi dan luwes dalam melaksanakan tugasnya. Kepemimpinan kepala

sekolah yang baik harus dapat mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui

program pembinaan kemampuan tenaga kependidikan. Oleh karena itu kepala

sekolah harus mempunyai kepribadian atau sifat-sifat dan kemampuan serta

keterampilan-keterampilan untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan. Dalam

(21)

perannya sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah hams dapat memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang-orang yang bekerja sehingga kinerja guru selalu terjaga.

Fenomena yang ada di SMP Negeri se-Kabupaten Batu Bara sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan beberapa kepala sekolah dan guru di SMP Negeri Kabupaten Batu Bara dan siswa mengesankan bahwa terdapat kurang kompetennya guru dalarn mengajar, disiplin guru yang masih kurang, semangat kerja yang masih rendah, masih banyak guru yang mengajar menggunakan cara tradisional dan belum sepenuhnya mengacu pada tuntutan kurikulum dan kegiatan pembelajaran efektif dan kreatif. Belum semua guru menyiapkan RPP pada saat mengajar sehingga tujuan pembelajam yang ingin dicapai juga kurang jelas yang akhimya berdampak pada masih rendahnya prestasi siswa, seperti masih rendahnya nilai UN (Ujian Nasional) siswa dan rendahnya nilai yang diperoleh pada OSN (Oiimpiade Sain Nasional).

Data hasil UN Siswa SMP Negeri dan Swasta se-Kabupaten Batu Bara Tahun Pelajaran 2007/2008 dapat dilihat pada tabel ber ikut :

No

1

[image:21.535.37.472.154.581.2]

2 3 4

Tabell.l.

Nilai UN SMP Negeri/Swasta se-Kabupaten Bato Bara Tahun Pelajaran 2007/2008

Mata Pelajaran Nilai Nilai Nilai

Rata-Tertin_ggi Terendah Rata

Bahasa Indonesia 7,23 5, 11 6,28

Bahasa lnggris 8,78 4,40 6,85

Matematika J 9,00 3,86 6,89

IPA 8,92 5,03 6,92

Sumber: Balitbang Depdiknas Tingkat SMP Tahun 2008

Selanjutnya data hasil Olimpiade Sain Nasional sisw a SMP Negeri dan Swasta se-Kabupaten Batu Bara Tahun 2009 sebagai berikut :

(22)

No

1

[image:22.516.25.474.67.590.2]

2 3

Tabel1.2.

Nilai OSN (Oiimpiade Sain Nasional) SMP Negeri/ Swasta

se-Kabupaten Batu Bara Tabun 2009

Mata Pelajaran Nilai Nilai Nilai Rata-Tertinggi Terendah Rata Matematika 35 6 18,03 IPA Fisika 52 24 38,12 IPA Biologi 61

28

40,41

..

Sumber: Dmas PendJdikan Provms1 Sumatera Utara Tahun 2009

K.husus mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), penulis

memperoleh data bahwa guru di SMP Negeri se-Kabupaten Batu Bara masih

ditemukan adanya guru mata pelajaran lain mengajar mata pelajaran IPA. Data

Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara (Juli 2009) menunjukan dari 80 (delapan

puluh) orang guru IPA di SMP Negeri se-Kabupaten Batu Bara terdapat guru

mengajar mata pelajaran IPA dengan kualifikasi PGSLP, D2, D3 dan Sl secara

keseluruhan adalah kompetensi Pendidikan Fisika (33,75%), Pendidikan Biologi

(40,00%) dan kompetensi non IPA (26,25%).

Fenomena lain masih ada kepala sekolah yang tidak melakukan supervisi

pengajaran dengan teratur, kepemimpinan kepala sekolah tidak dapat memberikan

motivasi dan inspirasi bagi guru-guru, sehingga adanya keluhan tentang ketidak

puasan terhadap keadaan tempat kerja serta keadaan siswa, seperti kerja yang

menjenuhkan, suasana lingkungan yang tidak kondusif, sikap sesama guru yang

tidak saling mendukung. Di lain pihak ada dari mereka yang menurun

semangatnya dalam mengajar, merasa bosan, jenuh dengan pekerjaannya dan

masih ada guru yang belum merasa bangga memiliki peran sebagai guru sehingga

keinginan untuk terus meningkatkan kemampuan dan kompetensi masih kurang.

(23)

Dalam pelaksanaan tugas mendidik, guru memiliki sifat dan perilaku yang

berbeda, ada yang bersemangat dan penuh tanggung jawab, juga ada guru yang

dalam melakukan pekerjaan itu tanpa dilandasi rasa tanggung jawab. Masih

ban yak guru-guru yang memilih profesi sebagai guru bukan karena panggilan jiwa

dan idealisme, diduga juga adanya guru-guru yang tidak bangga akan profesinya, malu menunjukkan identitas pekerjaannya sebagai guru dan ia menempatkan

profesi guru bukan pada urutan pertama tapi hanya sebagai profesi pelarian karena

profesi lain tidak tercapai, keinginan untuk menjadi guru bukan berasal dari hati

nurani ..

Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa kinerja guru dipengaruhi oleh

banyak faktor, baik faktor internal guru itu sendiri maupun faktor ckstemalnya. Faktor internal seperti motivasi guru untuk berprestasi, keinginan untuk maju dan

berkembanng, komitmen guru untuk berprestasi, persepi guru tcntang gaya

kepemimpinan transformasional kepala sekolah, persepsi guru tentang supervisi

kepala sekolah dan sebagainya. Sementara itu faktor eksternal diantaranya adalah

tingkat pendapat, kepuasan kerja, kepemimpinan kepala sekolah, supervisi kepala

sekolah, komunikasi sekolah dan budaya sekolah. Hal ini didasarkan pada asumsi

bahwa para guru bekerja selain untuk mengharapkan imbalan baik material

maupun non material namun mereka juga menginginkan keterbukaan dalam

organisasi, kesempatan untuk maju, perhatian dari kepala sekolah, dukungan,

penghargaan, pendapatan yang layak dan dirasa adil.

(24)

Berdasarkan Jatar belakang permasalahan di atas penulis tertarik menulis tesis yang beJjudul "Hubungan komitmen guru dan persepsi guru tentang gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan kinerja guru IPA pada

SMP Negeri se-Kabupaten Batu Bara".

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi beberapa masalah, yakni: faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja guru? Bagaimana upaya meningkatkan kinerja guru? Apakah komitmen guru

berhubungan dengan kinerja guru? Apakah gaya kepemimpinan Kepala Sekolah dapat mempengaruhi kinerja guru? Bagaimana gambaran tingkat komitemen guru terhadap kinerja guru? Bagaimana gambaran tingkat komitmen guru di Kabupaten Batu Bara? Bagaimana gambaran tingkat kinerja guru di Kabupaten Batu Bara? Bagaimana persepsi guru tentang gaya kepemimpinan transfonnasional kepala sekolah? Apakah terdapat hubungan antara persepsi guru tentang gaya kepemimpinan transfonn asional kepala sekolah dengan kinerja guru? Apakah terdapat hubungan antara komitmen guru dengan kinerja guru? Apakah terdapat hubungan secara bersama-sama antara komitmen guru dan persepsi guru tentang gaya kepemimpinan transfonnasional kepala sekolah dengan kinerja guru?

c.

Pembatasan Masalah

Begitu banyaknya dugaan tentang penyebab masih rendahnya k.inerja guru, maka penulis membatasi untuk mencari hubungan yang signifikan antara komitmen guru dengan kinerja guru dan persepsi guru tentang gaya

(25)

kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan kinerja guru. Dengan

mengganggap variabel-variabellainnya tetap atau tidak berubah.

Dengan demikian masalah utama penelitian adalah kinerja guru IPA sebagai variabel dependen, yang dibatasi hubungannya dengan komitmen guru

sebagai variabel independen 1 dan persepsi guru tentang gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah sebagai variabel independen 2.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat hubungan antara komitrnen guru dengan kinerja guru?

2. Apakah terdapat hubungan antara persepsi guru tentang gaya kepemimpinan

transformasional kepala sekolah dengan kinerja guru ?

3. Apakah terdapat hubungan secara bersama-sama antara komitmen guru dan

persepsi guru tentang gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah

dengan kinerja guru?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui signifikansi hubungan antara komitmen guru dengan

kinerja guru?

b. Untuk mengetahui signifikansi hubungan antara persepsi guru tentang gaya

kepemimpinan transormasional kepala sekolah dengan kinerja guru

(26)

c. Untuk mengetahui signifikansi hubungan secara bersama-sama antara

komitmen guru dan persepsi guru tentang gaya kepemimpinan

transformasional kepala sekolah dengan kinerja guru.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka diperoleh manfaat

sebagai berikut:

Manfaat secara teoritis:

I. Menambah khasanah pengetahuan tentang komiten'guru, persepsi guru

tentang gaya kepemimpinan transformsional kepala sekolah, dan kinerja

guru.

2. Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut tentang hal yang sama

dalam penelitian ini.

Manfaat secara praktis:

I. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah, dalam evaluasi diri dan

organisasi sekolah.

2. Sebagai bahan masukan bagi" guru IP A, dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawab sebagai guru untuk meningkatkan kualitas dan

pengembangan sekolah.

3. Sebagai baban masukan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara,

dalam mengawasi kinerja guru dan efektifitas kepemimpinan kepala

sekolah.

(27)

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan basil analisis data dan pengujian hipotesis, maka ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Komitmen guru IPA SMP Negeri Kabupaten Batu Bara cenderung cukup

dengan rata-rata 98,27. Persepsi guru IPA tentang gaya kepemimpinan

transformasiorial kepala sekolah guru SMP Negeri Kabupaten Batu Bara

cenderung cukup dengan rata-rata 97,19. Kinerja guru SMP Negeri

Kabupaten Batu Bara cenderung cukup dengan rata-rata 11 0. Peningkatan

komitmen akan mendorong rasa percaya diri dan semangat keija guru.

Komitmen yang semakin tinggi akan memperlancar pergerakan sekolah

-

z

mencapai tuj uan perubahan. Komitmen guru-guru harus dibangkitkan oleh kepala sekolah sehingga persepsi mereka tentang gaya kepemimpinan

':)

transformasional kepala sekolah akan semakin baik. Dengan demikian akan meningkatkan kinerja guru-guru. Dan hal ini ditandai dengan

terciptanya baik bersifat fisik maupun psikologis sehingga segala

sesuatunya menjadi menyenangkan bagi warga sekolah.

2. Komitmen guru mempunyai hubungan positip dan berarti dengan kineija

guru IP A SMP Negeri Kabupaten Batu Bara pada taraf signifikansi 5%

dengan koefisien korelasi 0,38, terutama pada elemen sikap dan kehendak

untuk bertingkah laku memiliki hubungan yang positip dan berarti dengan

perencanaan p embelajaran. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi

(28)

komitmen guru pada elemen sikap dan kehendak guru, maka akan semakin meningkat pula kinetja guru pada elemen perencanaan pembelajaran guru IPA SMP Negeri Kabupaten Batu Bara.

3. Per s ~p s i guru tentang gaya kepemimpinan transfonnasional kepala sekolah mempunyai hubungan yang positip dan berarti dengan kinetja guru IPA SMP Negeri Kabupaten Batu Bara pada taraf signifikansi 5%

-dengan koefisien korelasi 0,46, terutama pada elemen idealized influence, inspirational motivation, intellectual syimulation merniliki hubungan yang positip dan berarti dengan elemen pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi persepsi guru tentang gaya kepernimpinan transformasional kepala sekolah pada elemen elemen

idealized influence, inspirational motivation, intellectual syimu/ation,

maka akan semakin meningkat pula kinerja guru pada elemen pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran guru IPA SMP N egeri Kabupaten Batu Bara. Ko mitmen guru dan persepsi guru tentang gaya kepemimpinan transfonnasional kepala sekolah m empunyai hubungan yang positip dan berarti dengan kinetja guru IPA SMP Negeri Kabupaten Batu Bara pada taraf signifikansi 5%. Hubungan yang berarti tersebut ditunjuk.kan dengan koefisien korelasi sebesar 0,526. Hal ini berarti semakin tinggi komitmen guru dan persepsi guru tentang gaya kepem impinan transformasional kepala sekolah, maka semakin tinggi p ula kinetja guru guru IP A SMP Negeri Kabupaten Batu Bara.

(29)

B. lmplikasi Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini : komitmen guru dan persepsi guru tentang gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah memiliki hubungan yang positip

dan signifikan dengan kinerja guru SMP Negeri Kabupaten Batu Bara. Hubungan antara komitmen guru lebih kecil dibandingkan dengan persepsi guru tentang gaya kepemimpinan transformasional kepala seko lah, tetapi lebih besar lagi ko mitrnen guru dan persepsi guru tentang gaya kepernimpinan transformasional secara bersarna-sama lmplikasi dari basil penelitian sebagai berikut.

1. Upaya Meningkatkan Komitmen Guru Untuk Meningkatkan Komitmen Kinerja Guru IPA SMP Negeri Kabupaten Batu Ba ra

Komitrnen guru dapat dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan kinerja guru untuk m elaksanakan tugasnya. Dalam hal ini adalah tekad dan keinginan y:ang kuat dari guru untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas pendidikan di sekolah.

Komitmen guru di sekolah dapat ditingkatkan dengan adanya peningkatan komitmen lembaga kepada guru. Dalam arti sekolah memperhatikan kebutuhan-kebutuhan pengembangan d an pemberdayaan guru. Kepemimpinan kepala sekolah juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi komitrnen guru karena kepemimpinan yang transfaran dan berwibawa akan membuat guru

lebih fokus dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Komitmen merupakan faktor internal dalam diri guru sendiri, namun pihak lembaga dapat melaksanakan hal-hal yang dapat memotivasi guru sehingga pada akhirnya akan m eningkatkan komitmenya sebagai guru.

(30)

2. Upaya Meningkatkan Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Komitmen Kinerja Guru IPA SMP Negeri Kabupaten Batu Bara

Persepsi guru tentang gaya k~mimpinan transformasional kepala sekolah dapat dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan kinerja guru dalam

melaksanakan tugasnya. Dalam hal ini persepsi guru yang dilakukan oleh kepala

sekolah meliputi: a. Idealized influence dengan indikator: (1) kepala sekolah

merupakan sosok ideal yang dapat dijadikan sebagai panutan bagi guru dan

karyawannya; (2) dipercaya; (3) dihormati dan (4) mampu mengambil keputusan

yang terbaik untuk kepentingan sekolah. b. Inspirational motivation, dengan

indikator: ( l) kepala sekolah dapat memotivasi seluruh guru dan karyawannnya

untuk merniliki kornitmen terhadap visi organisasi dan (2) mendukung semangat

team dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan di sekolah. c. Intellectual

Stimulation, dengan indikator: (1) kepala sekolah dapat menumbuhkan kreativitas

dan inovasi di kalangan guru dengan mengembangkan pemikiran kritis dan (2)

pemecahan masalah untuk menjadikan seko1ah ke arab yang lebih baik. d.

Individual consideration, dengan indikator: ( 1) kepala sekolah dapat bertindak

sebagai pelatih dan (2) kepala sekolah dapat menjadi penasehat bagi guru-guru.

Peningkatan persepsi guru tentang gaya kepernimpinan transformasional

kepala sekolah dapat dilakukan oleh guru dengan meningkatkan pengetahuan

tentang kependidikan dan selalu berprasangka baik dan positip terhadap apa yang

dilakukan oleh kepala sekolah. Melalui prasangka yang baik dan positip akan

tercipta keterbukaan serta terciptanya komunikasi yang harmonis antara para guru

dan kepala sekolah yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja guru.

(31)

Dengan terciptanya suasana komunikasi dan harmonis dan saling pengertian maka sistem komunikasi organisasi sekolah akan berjalan secara ideal dan realistis untuk mencapai tujuan.

3. Upaya Meningkatkan Komitmea Guru dan Persepsi Guru tentang

Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Kinerja Guru IPA SMP Negeri Kabupaten Batu Bara

Upaya peningkatan kinerja guru IPA SMP Negeri Kabupaten Batu Bara dapat dilakukan dengan memberikan penghargaan (reward) bagi guru-guru yang berprestasi serta pemberian sanksi (punishment) bagi guru-guru yang malas bekerja. Guru yang berprestasi dapat diusulkan kenaikan pangkatnya tepat waktu dan dapat diusulkan untuk disertifikasi untuk mendapat tunj angan profesi serta dapat dipromosikan untuk dapat menduduki jabatan pengawas atau kepala sekolah. Dengan adanya penghargaan semacam itu, maka guru akan meningkat komitmennya dalam pelaksanaan tugasnya.

Upaya-upaya di atas tentunya dapat dilakukan, namun satu hal yang sangat penting adalah usaha pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan berbagai cara atau strategi dan pendekatan kepada guru agar kinerjanya dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan lagi ke arab yang lebih baik. Berbagai upaya yang dilakukan secara kontiniu yaitu dengan meningkatkan komitmen guru serta meningkatkan persepsi guru tentang gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah. Hal ini akan berdampak pada terciptanya suasana bekerja yang harmonis dan kondusif sehingga kinerja guru dapat mencapai tujuan sekolah secara maksimal.

(32)

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian, maka dapat

dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Para kepala sekolah SMP Negeri se Kabupate~ Batu Bara dalam melaksanakan kepemimpinan hendaknya menerapkan gaya kepemimpinan

transformasional dan memberikan penguatan pada aspek sikap dan

kehendak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan teori dasar yang ada.

Jika dalam implementasi terasa sulit untuk dilaksanakan, minimal

mendekati teori yang diharapkan.

Kepala sekolah dengan gaya kepemimpinan yang dimiliki tadi hendaknya

melakukan berbagai upaya yang dapat meningkatkan komitmen guru.

Ketika guru merasa diperhatikan dan mempunyai pimpinan dan lembaga

yang berwibawa maka komitrnen guru akan meningkat.

3. Para guru hendaknya tidak mudah merasa puas dengan kinerja yang

dimiliki, narnun guru dalam hal merencanakan pembelajaran,

melaksanakan interaksi belajar mengajar dan mengevaluasi prestasi

peserta didik dintuntut untuk terus mengembangkan, memberdayakan dan

meningkatkan poten~ i diri yang dirnilikinya dengan terus meningkatkan kornitmennya.

4. Kepala sekolah SMP Negeri Kabupaten Batu Bara dalarn hal perbaikan

proses pembelajaran, pengembangan staf, sernangat kerja guru, kiranya

lebih rneningkatkan sosialisasi kepada para guru dalam melaksanakan

tugas sebagai pimpinan lembaga agar para guru dapat mengerti dan

menerima serta menjalankan tugas.

(33)

5. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara hendaknya memberikan

pembinaan yang berkelanjutan kepada seluruh guru dan kepala sekolah

SMP Negeri se Kabupaten Batu Bara, khususnya memberikan pendidikan

dan pelatihan tentang kepemimpinan transformasional pada elemen individual consideration untuk meningkatkan kinerja di lembaga

masing-masing.

-

z

?

m

(34)

DAFT AR PUST AKA

Alan, Anderson H. Dan Dennis Barker. 996. Effective Enterprise and Change Management. Massacbusets: Blackwell Publiscbers.

Amstrong, Michael dan Angela Baron. 1998. Performance Management. London: Institute of Personel and Development

Arikunto, S. 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PrakJek Jakarta: Rineka Cipta.

Bass, B.M . 1990. Bass and Stogdill 's Hand Book of Leadership. New York: Free Press.

Bass, B.M. 1997. Does Transactional- Transformational Leadership Paradigm Transcend Organizational and National Boundaries? Journal American Psychologist, 52: 130-139.

Burns. J.M. 1978. Leadership. New York: Harper & Row

Bycio, P., Hackett, R.D., and Allen, J.S. 1995. Further Assessments of Bass's (1985). Conceptualization of Transactional and Transformational Leadership. Journal of Applied Psychology, 80 (4): 468-478.

Ghemawat, Pankaj. 1991. Commitment: The Dynamic ofStrategy. New York: The Tree Press.

Gibson, James L., Jhon M . Ivancerich and James H. Donelly, Jr. 1995.

Organisation; Behaviour, Processes, Business Publication: Texas. Husaini U, Purnomo R, 2003. Pengantar Statistika. Bumi Aksara: Jakarta. John Hall, et.al. 2002. Transformational Leadership: The Transformation of

Managers and Associates. on line: www.edis.ifas.ujl.edu, diakses 19 Agustus 2009.

Koh, W.L., Steers, R.M., and Terborg, J.R. 1995. The Effect of Transformational Leadership on Teacher Attitudes and Student Performance in Singapore.

Journal ofOrganizational Behavior, 16: 3 19-333 .

Lusthaus, Charles, et al. 2002. Organizational Assessment, Washington, D.C: Inter-American Development Bank.

Maier, N .R.F. 1987. Psychology in Industry. Boston: Houghton & Miffin. Mohrman, Allan M ., Resnick West, dan Edward E. Lawler. 1989. Designing

Performance Appraisal System. San Francisco: Jossey Bass.

(35)

Mowday, R. 1978. The Exercise of upward influence in Organisation. Administrative Science Quarterly

Mulyasa, E. 2004. Menjadi Kepa/a Selwlah Profesional Da/am Konteks Menyukseskan MBS dan KBK. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Porter, L. W. & Lawler, E.E. 1968. Managerial Attitudes and Performance,

Homewood, IL: Irwin-Dorsey.

Riduwan, Akdon, 2005. Rumus dan Data dalam Ana/isis Statistik untuk Penelitian. Alfa Betha: Bandung.

Rivai Veithzal. 2005. Performance Appraisal. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sagala. S. 2007. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta. Sahertian, Piet A. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam

Rangka Pengembangan SDM Jakarta: Rineka Cipta.

Sardiman. 2005. lnteraksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Tarsito: Bandung.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Alfa Betha: Bandung. Spencer, Lyle M. Dan S igne M. Spencer. 1993. Competence at Work. Canada:

John Wilary and Son, Inc.

Soehardi S, 2003. Metodologi Penelitian Sosial, Bisnis, Manaj emen, BPFE: Yogyakarta

Steers, Richard M. Dan J. Stewart Black. 1994. Organizational Behavior. New York: Harper Collins Publishers.

Sujancky, Joanne G. 1991. The Power ofPartnering: Vision, Commitment and Action. Singapura: Pfsiffer & Company.

Timpe, A. Dale. 1993. Kinerja. Terjemahan sofyan Cikmat: Jakarta: Gramedia Asri Media.

Walgito, Bimo. 1993. Pengantar Psilw/og Umum. Jogjakarta: Andi offset. Yuki, G.A. 1994. Leadership in Organization. Second Edition. Englewood Clifs,

New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

(36)

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005. Pasal 20 (a) Tentang Guru dan Dosen.

- - - -. 2006. Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2005 tentang Standar Nasiona l Pendidikan. http://www.depdiknas.go.id/ inlink. (diakses 9 Feb 2003).

Labels: Manajemen Sumber Daya Manusia

(http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/kepenrirnpinan-transfonnasional-dan.html), diakses 4 Agustus 2009.

John Hall, et.al. 2002. Transformational Leadership: The Transformation of Managers and Associates. on line : www.edis.ifas.ufl. edu, diakses tangga/ 25 September 2009.

http://ak.hmadsudrajat. wordpress.com/2008/04/15/kepemimpinan-transfonnasional-kepala-sekolah/, diakses tanggal 25 September 2009.

http://ronawajah.wordpress.com)/2008/06/15/menciptakan-kornitmen-karyawan/, diakses 25 September 2009.

http:/ /akhmadsudrajat. wordpress.com/2008/04/15/kepemimpinan-transfonnasional-kepala-sekolah/, diakses tanggal 25 September 2009.

http://ronawajah. wordpress.com)/2008/06/ 15/menciptakan-komitmen-karyawan/, diakses 25 September 2009.

Gambar

Tabel Hal
Tabel4.J 0 Ringkasan Hasil Uji Koefisien Korelasi Hubungan Persepsi Guru
Gambar 2.1 Hubungan V ariabel-Varia bel Penelitian ..........................................
Tabell.l.
+2

Referensi

Dokumen terkait

C Burung Dara Sebagai Hiburan

RUN DOWN BERITA APA KABAR JOGJA RBTVA. Tanggal : 10

Demikian pula dengan hasil penelitian (Leary, 1983) yang menyatakan bahwa wanita memiliki skor yang lebih tinggi dalam pengukuran ketakuatan dalam situasi sosial dibanding

Mata kuliah ini membahas berbagai macam pengukuran,yaitu: pengukuran poligon sebagai kerangka peta, pengukuran detail situasi sebagai isi peta, perhitungan dan

[r]

Gerak Melingkar Beraturan, Gerak Melingkar Berubah Beraturan, Gerak Melingkar Tak Beraturan  Besaran- besaran dalam Gerak  Gerak Melingkar Beraturan, Gerak

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Perbandingan Densitas Latihan Kecepatan 3x, 4x dan 5x dalam Satu Minggu Terhadap

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedian Barang dan Jasa Nomor: 19/PPBJ/02.12/DPKP/VI/2014, Tanggal 23 Juni 2014, Dengan ini Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pertanian