• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN KERJA PEGAWAI DI PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA (PPPPTK TK DAN PLB) BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN KERJA PEGAWAI DI PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA (PPPPTK TK DAN PLB) BANDUNG."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN KERJA PEGAWAI

DI PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA

KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA

(PPPPTK TK DAN PLB) BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Administrasi Pendidikan

Oleh:

Linda Maulida

1100789

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Komitmen Kerja Pegawai di Pusat

Pengembangan dan Pemberdayaan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar

Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung

Oleh Linda Maulida

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Linda Maulida 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

Linda Maulida, 2015

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Kerja Pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung”. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu masih rendahnya komitmen kerja pegawai di lingkungan PPPPTK TK dan PLB Bandung. Hal ini dilihat dari sikap yang ditunjukkan oleh para pegawai terhadap pekerjaannya, seperti pegawai yang kurang menerima terhadap kebijakan organisasi serta kurang memberikan usaha optimal dalam bekerja. Hal ini diduga disebabkan oleh kepuasan kerja yang belum tercapai. Sehingga tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh data secara jelas dan aktual tentang bagaimana gambaran pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kerja pegawai di PPPPTK TK dan PLB Bandung.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kuantitatif serta ditunjang dengan studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui angket tertutup dengan 5 skala penilaian (likert). Populasi yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini sekaligus dijadikan sampel penelitian yaitu seluruh staf pegawai struktural di PPPPTK TK dan PLB Bandung sebanyak 68 orang.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dihitung dengan menggunakan teknik WMS (Weight Means Scored) menunjukkan bahwa kecenderungan umum untuk kepuasan kerja berada dalam kategori baik dan kecenderungan umum untuk komitmen kerja pegawai berada dalam kategori baik pula. Hasil pengujian normalitas distribusi data, diketahui bahwa data berdistribusi normal. Dilihat dari perhitungan koefisien korelasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara kepuasan kerja terhadap komitmen kerja pegawai. Uji signifikansi menunjukkan bahwa pengaruh kepuasan kerja memiliki korelasi yang positif dan signifikan terhadap komitmen kerja pegawai. Dari uji determinasi dan analisis regresi membuktikan bahwa kepuasan kerja dapat menentukan komitmen kerja pegawai. Adapun faktor lain yang dapat menentukan komitmen kerja pegawai adalah motivasi, budaya organisasi dan lain-lain.

Berdasarkan hasil penelitian ini, jawaban dari hipotesis penelitian yaitu terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja dan komitmen kerja pegawai di PPPPTK TK dan PLB Bandung. Adapun implikasi apabila kepuasan kerja rendah yaitu akan memunculkan secara individual pada diri pegawai perasaan tidak nyaman dalam bekerja, bekerja asal-asalan, berhenti atau pindah kerja, mencari tambahan penghasilan lain, dan sebagainya. Sedangkan untuk komitmen kerja pegawai, keinginan bertahan dalam organisasi tidak muncul bila organisasi tidak melakukan pembinaan, pengawasan, penanaman exsprit the corp, memunculkan tanggung jawab, dan sebagainya. Sehingga hal yang dapat dilakukan oleh PPPPTK TK dan PLB Bandung adalah dengan memberikan kesempatan yang sama kepada para pegawai berdasarkan penilaian kinerja dalam pengembangan karir pegawai, membuka atau memberikan kesempatan yang terbaik kepada seluruh anggota organisasi untuk memperoleh jaminan kesehatan, asuransi dan jaminan-jaminan sosial kemasyarakatan lainnya, serta pembinaan dalam bentuk pelatihan SQ (Spiritual Quotient).

(5)

Linda Maulida, 2015

ABSTRACT

The tittle of research is “Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Kerja Pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB)

Bandung”. The problem of this research is the employees’ lack of work commitment in PPPPTK TK & PLB Bandung (Bandung Development and Empowerment Centre for Kindergarten and Special Education Teachers). It is showed from the attitude of the employees toward their jobs, such as when the employees could not accept the organization’s decisions or the employees who are not give the best effort at their job. It is assumed that this happened because of their unachieved job satisfaction. This comes to the aims of this research to get the clear and actual data about how the job satisfaction

affects the employees’ work commitment in PPPPTK TK and PLB.

This research was done by using descriptive method and quantitative approach which supported by library research. The data collection used closed questionnaire which used 5 scale points (likert). The population of the data is the 68 employees of PPPPTK TK and PLB Bandung.

Based on the result of the data collection which was calculated by using WMS (Weight Means Scored) technique, showed that both the general tendency for work satisfaction and the general tendency for employees’ work commitment are in the good category. The result of normality distributions was also proven normal. Seen by the coefficient correlation, it showed that there were strong connection between work satisfaction and employees’ work commitment. The significance test showed the effect

of work satisfaction had positive and significance result to the employees’ work

commitment. Based on the determination test and regression analysis, showed that work satisfaction could determine the employees’ work commitment. There were also other

factors that determined employees’ work commitment, such as motivation, culture

organization and more.

Based on the result of this research, the answer to the hypothesis, there are positive and significance between the employees’ work satisfaction and work commitment in PPPPTK TK and PLB Bandung. There was also the implication that the lack of work satisfaction will cause the feel of uncomfortable in working, carelessly working, retire or changing job, looking for additional work, and others. While for the

employees’ work commitment, the willingness of survive in the organization was not

showed up if the organization not do the development, supervision, exsprit the corp, showing responsibility, and others. Which the things that the PPPPTK TK and PLB can

do are giving the same chances to the employees based on the employees’ work

performance, open or gives the best chance to all organization members to get the health insurance and other social insurance, also SQ training.

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Organisasi merupakan suatu wadah atau tempat berkumpulnya

individu-individu yang saling bekerjasama dalam upaya pencapaian tujuan

organisasi. Organisasi itu sendiri di dalamnya terdapat kegiatan-kegiatan

organisasi yang telah diatur secara terarah serta terdapat pula sumber-sumber

daya yang dibutuhkan dalam proses pencapaian tujuan organisasi.

Sumber-sumber daya yang ada dalam organisasi berperan penting dalam proses

pencapaian tujuan organisasi sebab kegiatan-kegiatan organisasi tidak dapat

terlaksana dengan baik tanpa adanya sumber daya organisasi.

Dalam proses pencapaian tujuan organisasi tersebut sumber daya

manusia merupakan aspek terpenting dalam kegiatan organisasi, karena

manusia merupakan penggerak seluruh aktifitas di dalam organisasi yakni

sebagai perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi yang

selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan organisasi. Sehingga sumber daya

manusia merupakan salah satu modal utama yang dianggap sebagai suatu

kekayaan (asset) organisasi yang harus dikelola dengan baik disamping

faktor-faktor lainnya seperti modal, material dan teknologi. Hal tersebut

sebagaimana dikemukakan oleh Tjuju Yuniarsih dan Suwatno (2008, hlm.1)

mengemukakan bahwa “manajemen sumber daya manusia menganggap

bahwa karyawan adalah kekayaan (asset) utama organisasi yang harus

dikelola dengan baik, jadi MSDM sifatnya lebih strategis bagi organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Namun tersedianya sumber daya manusia bukanlah jaminan bahwa

sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik dalam mencapai tujuannya.

Karena untuk mencapai tujuan organisasi tidak bisa hanya dilakukan melalui

ketersediaan sumber daya manusia yang banyak, melainkan harus

memperhatikan juga kualitas sumber daya manusia yang ada pada organisasi

tersebut. Untuk itu organisasi harus memperhatikan kualitas sumber daya

(7)

dalam organisasi kurang berkualitas maka sumber daya lainnya seperti modal,

material dan teknologi tidak dapat diberdayakan secara optimal. Oleh karena

itulah kualitas sumber daya manusia harus menjadi perhatian utama bagi

kehidupan organisasi.

Kualitas pegawai dapat dilihat dari sikap dan perilaku yang dimiliki

oleh pegawai dalam organisasi, atau disebut sebagai perilaku organisasi.

Nimran (dalam Sopiah, 2008, hlm.4) mengemukakan bahwa “perilaku

organisasional adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang

ditimbulkan oleh individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku manusia

di dalam organisasi dengan tujuan menerapkan pengetahuan yang didapat untuk meningkatkan efektivitas organisasi”. Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa melalui perilaku organisasi dapat meningkatkan

efektivitas organisasi dimana efektivitas organisasi menentukan tingkat

ketercapaian tujuan organisasi. Dengan demikian perilaku organisasi yang

dimiliki pegawai harus mendukung setiap kegiatan yang ada di organisasi

untuk dapat meningkatkan efektivitas organisasi. Perilaku organisasi yang

mendukung tersebut salah satunya melalui komitmen kerja pegawai.

Mowday (dalam Sopiah, 2008, hlm.155) menyebut “komitmen kerja

sebagai istilah lain dari komitmen organisasional”. Menurut Blau & Boal

(dalam Sopiah, 2008, hlm.155) mengemukakan bahwa “komitmen

organisasional sebagai keberpihakan dan loyalitas karyawan terhadap organisasi dan tujuan organisasi”. Selain itu O’Reilly (dalam Sopiah, 2008, hlm.156) menyebutkan bahwa “komitmen karyawan pada organisasi sebagai

ikatan kejiwaan individu terhadap organisasi yang mencakup keterlibatan

kerja, kesetiaan dan perasaan percaya terhadap nilai-nilai organisasi”. Dari

banyak pendapat ahli lainnya terkait komitmen organisasi secara umum

menyebutkan bahwa pegawai yang mempunyai komitmen kepada organisasi

akan menunjukan sikap kerja yang penuh perhatian terhadap tugasnya,

melakukan usaha maksimal dalam bekerja serta loyal terhadap organisasi.

Dengan demikian komitmen kerja perlu dimiliki setiap pegawai karena

dengan suatu komitmen seorang pegawai dapat menjadi lebih produktif dalam

(8)

biasanya pegawai yang memiliki komitmen, akan bekerja secara optimal

sehingga dapat mencurahkan perhatian, pikiran, tenaga dan waktunya untuk

pekerjaannya, sehingga apa yang sudah dikerjakannya sesuai dengan yang

diharapkan oleh organisasi.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK

dan PLB) Bandung merupakan lembaga yang mempunyai tanggung jawab

untuk mengembangkan program fasilitasi bagi pendidik dan tenaga

kependidikan taman kanak-kanak dan pendidikan luar biasa melalui

pendidikan dan pelatihan, hal tersebut didasarkan pada visi dari PPPPTK TK

dan PLB Bandung sendiri yaitu “Menjadi lembaga profesional dan inspiratif

bagi peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan TK dan PLB”.

Melihat pentingnya tugas PPPPTK TK dan PLB Bandung maka para pegawai

harus mempunyai komitmen kerja yang tinggi dalam melaksanakan

pekerjaannya agar menghasilkan produktifitas kerja yang tinggi pula dalam

upaya memberikan pelayanan diklat yang baik kepada semua pihak.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis di PPPPTK TK

dan PLB Bandung (Oktober-Desember 2014), melalui wawancara dengan

beberapa kepala seksi diungkapkan beberapa permasalahan diantaranya

pegawai masih merasa keberatan dalam menerima tugas dinas luar padahal

pegawai yang ditunjuk merupakan pegawai yang dianggap memiliki kinerja

baik dan kompetensi lebih oleh manajemen lembaga. Selain itu dalam

pelaporan kegiatan diklat tidak dibuat segera oleh pegawai, harus diberi

peringatan oleh bagian urusan yang berwenang dan dalam penyusunan

laporannya banyak yang kurang lengkap sehingga menghambat proses

lainnya di lembaga. Kemudian kepuasan pelanggan yakni peserta diklat

kurang ditindaklanjuti. Penulis juga menemukan beberapa permasalahan

berdasarkan pengamatan pribadi yaitu ketika menghadapi permasalahan

dalam pekerjaannya pegawai kurang berusaha secara maksimal dalam

menyelesaikannya, kemudian seringkali pegawai merasa harus mengerjakan

(9)

terjadi kesalahpahaman antar pegawai tentang keberadaan penyimpanan suatu

dokumen/file yang sedang dibutuhkan.

Melihat fenomena-fenomena tersebut, permasalahan yang terjadi adalah

berkaitan dengan komitmen kerja pegawai dilihat dari pegawai yang kurang

menerima terhadap kebijakan organisasi serta kurang memberikan usaha

optimal dalam bekerja. Sebab, menurut Newstroom (dalam Sopiah, 2008,

hlm.156) mengungkapkan bahwa “secara konseptual, komitmen

organisasional ditandai oleh tiga hal:

1. Adanya rasa percaya yang kuat dan penerimaan seseorang terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi.

2. Adanya keinginan seseorang untuk melakukan usaha sungguh-sungguh demi organisasi.

3. Adanya hasrat yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam suatu organisasi.

Komitmen organisasi atau komitmen kerja pegawai tidak tumbuh begitu

saja dari dalam diri seorang pegawai melainkan ada beberapa faktor lain yang

dapat mempengaruhi timbulnya komitmen tersebut. Stum (dalam Sopiah,

2008, hlm.164) mengemukakan ada lima faktor yang berpengaruh terhadap

komitmen organisasional, yaitu: 1) budaya keterbukaan, 2) kepuasan kerja,

3) kesempatan personal untuk berkembang, 4) arah organisasi, dan 5)

penghargaan kerja yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu menurut

McShane dan Von Glinow (dalam Wibowo, 2013, hlm.142) “kepuasan kerja

mempunyai pengaruh postif dan kuat terhadap komitmen organisasi”.

T. Hani Handoko (2000, hlm.193) mendefinisikan bahwa “kepuasan

kerja adalah suatu keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan saat karyawan memandang pekerjaan mereka”. Dari beberapa pendapat ahli lainnya mengenai kepuasan kerja dapat disimpulkan bahwa

pegawai yang memiliki ketidakpuasan kerja atau kepuasan kerja yang rendah

cenderung melihat pekerjaannya sebagai suatu hal yang menjenuhkan dan

membosankan sehingga menyebabkan pegawai tersebut bekerja dengan

terpaksa dan asal-asalan. Sehingga kepuasan kerja merupakan suatu aspek

yang berpengaruh bagi pegawai dalam bekerja sebab menurut Sutarto Wijono

(10)

ketidakpuasan kerja yang dimiliki karyawan menyebabkan berbagai masalah yang sama terhadap diri karyawan maupun organisasi tempat ia bekerja. Situasi tersebut dapat menyebabkan prestasi kerja karyawan menurun dan membuat karyawan menjadi tidak produktif serta dapat berakibat munculnya stress kerja di kalangan karyawan yang ada dalam organisasi.

Berdasarkan hal tersebut kepuasan kerja memiliki peranan yang penting

dalam organisasi karena dapat dikatakan kepuasan kerja merupakan salah satu

kunci utama dalam organisasi. Seperti yang diungkapkan oleh Malayu S.P

Hasibuan (2004, hlm.203) bahwa “kepuasan kerja karyawan merupakan

kunci pendorong moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja karyawan dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan”. Dengan demikian organisasi perlu untuk mengenali faktor-faktor apa saja yang membuat pegawainya

merasa puas dalam bekerja di organisasi tersebut.

Menurut Ridha Rinanda (2013) dengan judul skripsi Pengaruh

Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai, bahwa “kepuasan kerja pegawai

dapat mempengaruhi hasil kerja. Semua penyedia pelayanan menunjukkan

pelayanan yang lebih baik ketika mereka puas dengan pekerjaannya dan ketika mereka merasa berkomitmen dengan organisasinya”.

Berdasarkan paparan di atas dan mengingat begitu pentingnya kepuasan

kerja yang diduga mempengaruhi komitmen kerja pegawai dimana keduanya

dapat meningkatkan kinerja yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan

dan nilai organisasi. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Kerja

Pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa

(PPPPTK TK dan PLB) Bandung”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Dari latar belakang masalah tersebut, maka dapat disusun rumusan

masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana gambaran kepuasan kerja pegawai di Pusat Pengembangan

dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman

(11)

2) Bagaimana gambaran komitmen kerja pegawai di Pusat Pengembangan

dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman

Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung?

3) Seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kerja

pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa

(PPPPTK TK dan PLB) Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperjelas arah dan tujuan

penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka tujuan penelitian dapat

dirumuskan ke dalam dua bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus:

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

gambaran yang jelas mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

komitmen kerja pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan

Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung.

2. Tujuan Khusus

1) Ingin mengetahui gambaran kepuasan kerja pegawai di lingkungan

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa

(PPPPTK TK dan PLB) Bandung.

2) Ingin mengetahui gambaran komitmen kerja pegawai di lingkungan

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa

(PPPPTK TK dan PLB) Bandung.

3) Ingin mengetahui besaran pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen

kerja pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa

(12)

D. Manfaat/ Signifikasi Penelitian

Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, diharapkan

melalui penelitian ini dapat memperoleh banyak manfaat. Beberapa manfaat

yang dapat penulis kemukakan dalam penelitian ini diantaranya:

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian keilmuan dalam

pengembangan Ilmu Administrasi Pendidikan khususnya mengenai

pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kerja pegawai di Pusat

Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB)

Bandung.

2. Secara Praktis

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

menambah wawasan dan pengetahuan yang luas bagi peneliti,

khususnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kerja

pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa

(PPPPTK TK dan PLB) Bandung.

2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan kepada

pihak Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa

(PPPPTK TK dan PLB) Bandung tentang pentingnya pengaruh

kepuasan kerja terhadap komitmen kerja pegawai di Pusat

Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan

PLB) Bandung.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang skripsi ini,

penulis sajikan uraian dari sistematika skripsi yang sudah ditetapkan

berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor

(13)

“Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI Tahun Akademik 2014/2015” sebagai berikut:

Bab I merupakan pendahuluan yang menguraikan tentang latar

belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian,

manfaat/signifikasi penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab II menguraikan tentang kajian pustaka, kerangka pemikiran dan

hipotesis penelitian. Kajian pustaka berisi teori yang sedang dikaji yaitu

konsep dasar kepuasan kerja dan komitmen kerja pegawai, dan kedudukan

masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti. Kerangka pemikiran

merupakan tahapan yang ditempuh dalam merumuskan hipotesis dengan

mengkaji hubungan teoritis antar variabel penelitian, setelah hubungan

variabel tersebut didukung oleh teori yang dirujuk barulah hipotesis dapat

dirumuskan. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang

dirumuskan dalam penelitian.

Bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai metodologi penelitian

yang terdiri dari desain penelitian, partisipan, populasi/sampel penelitian,

instrument penelitian, prosedur penelitian dan analisis data.

Bab IV terdiri dari dua bagian yaitu temuan dan pembahasan. Bagian

pertama, peneliti akan menguraikan hasil perhitungan yang diperoleh melalui

pengumpulan data/angket terhadap indikator-indikator variabel penelitian.

Sedangkan untuk bagian kedua, peneliti akan menyajikan penafsiran,

pembahasan hasil penelitian, dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis

temuan penelitian.

Bab V menguraikan mengenai simpulan, implikasi dan rekomendasi.

Bab ini berisi mengenai hasil kesimpulan penelitian, implikasi dan

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk

melaksanakan penelitian. Desain penelitian akan memberikan gambaran

mengenai prosedur untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan

untuk menjawab seluruh pertanyaan penelitian.

Untuk menghasilkan peneltian yang baik dan akurat, maka peneliti harus

menyusun desain penelitian yang akan digunakan. Desain penelitian ini akan

mengarahkan peneliti dalam setiap tahapan penelitiannya. Menurut Nasution

(2009, hlm.56) proses desain penelitian yaitu:

a. Identifikasi dan pemilihan masalah

b. Pemilihan kerangka konseptual

c. Memformulasikan masalah penelitian dan membuat hipotesis

d. Membangun penyelidikan dan percobaan

e. Memilih dan mendefinisikan pengukuran variabel

f. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan

g. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data

h. Membuat coding, serta mengadakan editing dan processing data

i. Menganalisa data dan pemilihan prosedur statistik

j. Penelitian laporan hasil penelitian

Dari penjelasan di atas, peneliti mencoba untuk memberikan gambaran

(15)

Gambar 3.1

Desain Penelitian

Deskripsi desain penelitian di atas yaitu, peneliti melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan masalah yang dapat dijadikan penelitian.

Setelah menemukan permasalahan, peneliti melakukan identifikasi masalah

untuk menentukan variabel penelitian. Penentuan variabel dilakukan melalui

studi kepustakaan yang relevan, agar penentuan variabel sesuai dengan

permasalahan yang terjadi. Setelah menentukan variabel penelitian, peneliti

merumuskannya ke dalam latar belakang masalah yang di dalamnya

menggambarkan fenomena yang terjadi pada organisasi tempat dilakukannya

penelitian. Kemudian peneliti juga merumuskan pertanyaan-pertanyaan

penelitian (rumusan masalah) yang nantinya akan dijawab setelah melakukan

teknik pengumpulan data. Latar belakang masalah dan rumusan masalah

tersebut dituliskan dalam BAB I. Selanjutnya untuk kerangka konseptual dan

hipotesis awal dituliskan dalam BAB II yang juga berisi landasan teori yang

sesuai dengan variabel penelitian. Setelah mendapatkan landasan teori atau

(16)

konsep dari para ahli, selanjutnya peneliti perlu mengumpulkan data yang

diperlukan dalam penelitian yang berasal dari organisasi yang akan diteliti.

Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan, maka peneliti perlu

menggunakan metode penelitian sebagai alat untuk dijadikan pedoman

menjalankan penelitian, metode penelitian tersebut dituliskan dalam BAB III.

Setelah menentukan alat-alat yang akan digunakan untuk melakukan analisis

dan teknik pengolahan data serta perhitungan statistika, selanjutnya peneliti

menggunakan seluruh alat tersebut untuk menguji hipotesis yang telah

dituliskan pada BAB II. Selanjutnya hasil perhitungan dituliskan pada BAB IV

sebagai temuan dari penelitian dan disertai dengan pembahasannya. Kemudian

yang terakhir yaitu pada BAB V dituliskan simpulan penelitian, implikasi serta

rekomendasi berdasarkan temuan penelitian, hal tersebut sebagai timbal balik

dari peneliti untuk organisasi yang diteliti.

Dalam desain penelitian tersebut, terdapat metode penelitian. Metode

penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah yang dipergunakan

sebagai alat bantu untuk mendapatkan data untuk kemudian dianalisis sehingga

memperoleh suatu kesimpulan dalam mencapai tujuan penelitian. Menurut

Surakhmad (1998, hlm.31), “metode merupakan cara utama yang digunakan

untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis, dengan

menggunakan teknik serta alat-alat tertentu”. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan

untuk mendukung serta mempertajam teori yang relevan ditunjang oleh studi

kepustakaan. Adapun tujuan penelitian ini sendiri adalah untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kerja pegawai di

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB)

Bandung. Fokus penelitian mengenai kepuasan kerja meliputi faktor

psikologis, faktor fisik, faktor sosial dan faktor finansial. Sedangkan komitmen

kerja pegawai berfokus pada komitmen afektif, komitmen normatif dan

komitmen berkelanjutan.

Untuk metode penelitian dan definisi operasional dalam penelitian ini,

(17)

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif.

Dimana menurut Sudjana dan Ibrahim (2001, hlm.64) menyebutkan bahwa

“penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan

suatu gejala, peristiwa, kejadian, yang terjadi pada saat sekarang. Dengan

perkataan lain bahwa penelitian deskriptif mengambil masalah atau

memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya

pada saat penelitian dilaksanakan. Berdasarkan pemaparan tersebut

mengenai metode deskriptif, peneliti akan menggunakan metode deskriptif

untuk memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang. Melalui

metode deskriptif ini diharapkan peneliti dapat menghasilkan gambaran

yang tepat mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kerja

pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK

TK dan PLB) Bandung.

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif. Dimana menurut Sugiyono (2011, hlm.14)

mengungkapkan bahwa

metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hal tersebut peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif

untuk dapat menguji hipotesis penelitian sehingga dapat diketahui seberapa

besar pengaruh dari variabel X yang diteliti yaitu kepuasan kerja terhadap

variabel Y yang diteliti yaitu komitmen kerja pegawai. Pendekatan

kuantitatif ini lebih difokuskan pada sistem pengumpulan dan pengolahan

yang menggunakan angka-angka dengan mengutamakan nilai-nilai

matematis sehingga hasil dari pengujian hipotesis tersebut dapat diperoleh

(18)

2. Definisi Operasional

a. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja pegawai yang dimaksudkan dalam penelitian ini

adalah suatu sikap dan rasa seorang staf pegawai Pusat Pengembangan

dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman

Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung

dalam menjalankan pekerjaannya yang didukung oleh beberapa faktor

yaitu faktor psikologis, faktor sosial, faktor fisik dan faktor finansial

sebagai indikatornya dalam mendukung tercapainya tujuan suatu

lembaga.

b. Komitmen Kerja Pegawai

Komitmen kerja pegawai yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu

sebagai ikatan psikologis dan fisik dari staf pegawai Pusat

Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB)

Bandung terhadap organisasi yang ditunjukkan melalui beberapa dimensi

komitmen yaitu komitmen afektif, komitmen normative dan komitmen

berkelanjutan dalam upaya mencapai tujuan lembaga.

B.Partisipan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa “partisipan adalah orang

yang ikut berperan serta dalam suatu kegiatan”. Partisipan dalam penelitian

yang berjudul Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Kerja Pegawai

ini adalah staf pegawai struktural di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar

Biasa (PPPPTK TK dan PLB) yang beralamat di Jalan Dr. Cipto Nomor 9

Bandung yang terdiri dari beberapa bidang/bagian seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Partisipan Penelitian

No Bidang/Bagian

1 Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian

(19)

No Bidang/Bagian

3 Seksi Program

4 Seksi Data dan Informasi

5 Seksi Penyelenggaraan

6 Seksi Evaluasi

C.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Akdon dan Sahlan (2005, hlm.96) menjelaskan bahwa

“populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.

Sedangkan menurut menurut Sugiyono (2012, hlm.117) menyatakan bahwa

“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian diambil ditarik kesimpulannya”.

Populasi yang digunakan atau dilibatkan dalam penelitian ini adalah

staf pegawai struktural di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik

dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa

(PPPPTK TK dan PLB) Bandung yang berjumlah 68 staf pegawai. Untuk

lebih jelas mengenai data jumlah staf pegawai di setiap bidang/bagian

PPPPTK TK dan PLB Bandung dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2

Populasi Penelitian

No Bidang/Bagian Populasi

1 Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian 31

2 Subbagian Perencanaan dan Penganggaran 12

3 Seksi Program 5

4 Seksi Data dan Informasi 6

5 Seksi Penyelenggaraan 7

6 Seksi Evaluasi 7

Jumlah 68

(20)

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2011, hlm.118) mengungkapkan bahwa “sampel

adalah bagian dari jumlah atau karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut”. Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi yang digunakan untuk memperoleh informasi dan data tentang

permasalahan dalam penelitian ini.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil berdasarkan data

yang dapat mewakili populasi secara keseluruhan (representatif). Oleh

karena jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah kurang dari 100

orang, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

keseluruhan jumlah populasi yang menjadi subjek penelitian. Sebagaimana

menurut Suharsimi Arikunto (2002, hlm.112) menyatakan bahwa “untuk

mendapatkan sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100

orang, lebih baik diambil semuanya sehinga penelitiannya merupakan

penelitian populasi.

Berdasarkan pendapat di atas, maka sampel dalam penelitian ini

mengambil seluruh populasi untuk dijadikan sumber data. Sampel sebanyak

68 orang staf pegawai struktural yang merupakan Pegawai Negeri Sipil

yang berada di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa

(PPPPTK TK dan PLB) Bandung.

D.Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2012, hlm.148) mengemukakan bahwa “instrumen

penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun

sosial yag diamati”. Kemudian Suharsimi (2006, hlm.134) mengemukakan tentang instrumen penelitian yaitu: “instrumen penelitian/pengumpulan data

adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya

mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah

olehnya”.

Berdasarkan hal tersebut instrumen penelitian merupakan alat bantu yang

(21)

yang diteliti. Kemudian agar data yang dihasilkan akurat maka setiap

instrumen harus mempunyai skala, sebagaimana diungkapkan oleh Sugiyono

(2011, hlm.134), bahwa “dengan skala pengukuran ini, maka variabel yang

diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka,

sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif”.

Berikut adalah instrumen penelitian dari tiap-tiap variabel yang

dituangkan ke dalam kisi-kisi sebagi berikut:

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR NO ITEM

(22)

VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR NO ITEM

Faktor Finansial

Insentif staf pegawai 19

(23)

VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR NO ITEM

anggota organisasi

Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan

tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus

mempunyai skala. Dalam penelitian ini, skala yang digunakan yaitu skala

likert. Menurut Sugiyono (2011, hlm.134) “Skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial”. Untuk pengukuran tersebut akan dijabarkan sebagai

berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban

Bobot Nilai

Variabel X Variabel Y

฀ ………... Selalu (SL) 5

฀ ……….. Sering (SR) 4

฀ ……….. Kadang-kadang (KD) 3

฀ ……….. Jarang (JR) 2

฀ ………... Tidak Pernah (TP) 1

Untuk variabel X dilakukan gradasi instrumen yaitu dengan melakukan

pengembangan pilihan jawaban pada setiap item pertanyaan. Akan tetapi skala

yang digunakan tetap sama seperti variabel Y yakni menggunakan skala likert.

Hal tersebut dilakukan dengan cara memberi bobot penilaian pada setiap

jawaban mulai dari terbesar yakni 5 hingga terkecil yakni 1. Akan tetapi

penempatan pilihan jawaban dilakukan secara acak atau tidak berurut dari

bobot nilai terbesar hingga terkecil, namun pada dasarnya hal ini tetap sama

yaitu mengacu pada prinsip skala likert. Hal tersebut dilakukan agar variabel X

yakni kepuasan kerja dapat terukur dengan lebih jelas.

Kemudian untuk mengisi instrumen dalam penelitian ini yaitu dengan

cara checklist (). Responden diharuskan memberi tanda checklist (√) pada

(24)

penelitian yang digunakan yaitu berupa angket. (instrumen penelitian

terlampir).

Adapun sebelum melakukan proses pengumpulan data yang sebenarnya,

terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen yang sudah dibuat. Hal tersebut

dilakukan untuk memperoleh hasil penelitian yang baik. Untuk memperoleh

hasil penelitian yang baik perlu didukung oleh data yang baik, dimana baik

tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen. Instrumen yang baik itu

sendiri harus memenuhi dua syarat penting yaitu valid dan reliabel.

Uji coba instrumen dilaksanakan di Pusat Pengembangan dan

Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam

(PPPPTK IPA) Bandung dengan penentuan responden yang memiliki

karakteristik sejenis dengan responden sebenarnya, dalam hal ini peneliti

menguji cobakan kuesioner yang dibuat kepada 10 staf pegawai PPPPTK IPA

Bandung.

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang

digunakan valid atau tidak, artinya apakah dapat mengukur yang

benar-benar dikehendaki untuk diukur dalam penelitian. Menurut Arikunto (2009,

hlm.167) mengungkapkan “validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan

diukur”.

Instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur sesuatu

yang hendak diukur dan memiliki kesamaan antara data yang terkumpul

dengan data yang terjadi pada objek yang diteliti. Seperti yang diungkapkan

oleh Sugiyono (dalam Riduwan, 2013, hlm.97) bahwa “jika instrumen

dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat

mengukur apa yang seharusnya diukur”.

Dalam proses uji validitas instrumen, peneliti melakukan pegujian

terhadap setiap butir-butir pertanyaan dalam angket dan proses

perhitungannya menggunakan rumus Pearson Product Moment, Riduwan

(25)

Keterangan:

rhitung = Koefsien korelasi

∑Xi = Jumlah skor item

∑Yi = Jumlah skor total (seluruh item)

n = Jumlah responden

Hasil dari perhitungan korelasi Pearson Product Moment (PPM),

selanjutnya dilakukan uji signifikansi menggunakan rumus Uji-t sebagai

berikut:

Keterangan:

thitung = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung

n = Jumlah responden

Hasil perhitungan thitung kemudian dikonsultasikan dengan distribusi

(tabel t), yang diketahui taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk = n - 2), sehingga dk = 10 - 2 = 8. Dengan uji satu pihak (one tail lest)

maka diperoleh ttabel = 1,860.

Sesudah nilai thitung selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel,

dengan kaidah keputusan sebagai berikut: jika thitung > ttabel maka item soal

dinyatakan valid. Sebaliknya, jika thitung < ttabel maka item soal dinyatakan

tidak valid.

Peneliti melakukan uji validitas angket kepada 10 responden di Pusat

Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu

Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung. Sehingga didapatkan hasil uji

validitas dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2013 sebagai berikut:

(26)

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel X

(Kepuasan Kerja)

No Item

Koefisien

Korelasi

rhitung

thitung ttabel Keputusan Keterangan

1 0,74 3,119 1,860 Valid Digunakan

2 0,72 2,956 1,860 Valid Digunakan

3 0,87 5,020 1,860 Valid Digunakan

4 0,61 2,190 1,860 Valid Digunakan

5 0,48 1,545 1,860 Tidak Valid Direvisi

6 0,55 1,857 1,860 Tidak Valid Direvisi

7 0,80 3,767 1,860 Valid Digunakan

8 0,84 4,327 1,860 Valid Digunakan

9 0,92 6,842 1,860 Valid Digunakan

10 0,82 4,070 1,860 Valid Digunakan

11 0,85 4,528 1,860 Valid Digunakan

12 0,49 1,598 1,860 Tidak Valid Direvisi

13 0,67 2,568 1,860 Valid Digunakan

14 0,60 2,125 1,860 Valid Digunakan

15 0,02 0,060 1,860 Tidak Valid Direvisi

16 -0,40 -0,974 1,860 Tidak Valid Direvisi

17 0,24 0,701 1,860 Tidak Valid Direvisi

18 -0,17 -0,48 1,860 Tidak Valid Direvisi

19 0,13 0,374 1,860 Tidak Valid Direvisi

20 0,33 0,989 1,860 Tidak Valid Direvisi

(27)

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel Y

(Komitmen Kerja Pegawai)

No Item

Koefisien

Korelasi

rhitung

thitung ttabel Keputusan Keterangan

1 0,40 1,228 1,860 Tidak Valid Direvisi

2 0,66 2,493 1,860 Valid Digunakan

3 0,83 4,196 1,860 Valid Digunakan

4 0,94 7,628 1,860 Valid Digunakan

5 0,84 4,372 1,860 Valid Digunakan

6 0,62 2,275 1,860 Valid Digunakan

7 0,83 4,196 1,860 Valid Digunakan

8 0,73 3,029 1,860 Valid Digunakan

9 0,67 2,568 1,860 Valid Digunakan

10 0,87 5,020 1,860 Valid Digunakan

11 0,79 3,613 1,860 Valid Digunakan

12 0,89 5,478 1,860 Valid Digunakan

13 0,82 4,070 1,860 Valid Digunakan

14 0,80 3,767 1,860 Valid Digunakan

15 0,85 4,528 1,860 Valid Digunakan

16 0,89 5,478 1,860 Valid Digunakan

17 0,75 3,212 1,860 Valid Digunakan

18 0,82 4,070 1,860 Valid Digunakan

19 0,85 4,528 1,860 Valid Digunakan

20 0,89 5,478 1,860 Valid Digunakan

21 0,64 2,351 1,860 Valid Digunakan

22 0,89 5,478 1,860 Valid Digunakan

(28)

24 0,96 9,714 1,860 Valid Digunakan

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Setelah dilakukan uji validitas, kemudian dilakukan uji reliabilitas

untuk mengetahui sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya. Seperti

yang diungkapkan Sugiyono (2012, hlm.364), “reliabilitas menunjuk pada

tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat

diandalkan”.

Dalam penelitian ini proses pengujian reliabilitas yang dilakukan oleh

peneliti menggunakan metode Alpha. Sebagaimana yang dikemukakan

Riduwan (2013, hlm.115) bahwa “metode mencari reliabilitas internal yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus

yang digunakan adalah Alpha sebagai berikut:

Keterangan:

r11 = Nilai reliabilitas

∑Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item

St = Varians total

k = Jumlah item

Adapun Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode

Alpha sebagai berikut:

Langkah 1: Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:

Keterangan:

Si = Varians skor tiap-tiap item

[ ] [ ]

(29)

= Jumlah kuadrat item Xi

= Jumlah item Xi dikuadratkan = Jumlah responden

Langkah 2: Menjumlahkan varians semua item dengan rumus:

Keterangan:

∑Si = Jumlah varians semua item

Si = S1 + S2 + S3…..Sn = Varians item ke-1,2,3…..n

Langkah 3: Menghitung varians total dengan rumus:

Keterangan:

St = Varians total

= Jumlah kuadrat X total

= Jumlah total X dikuadratkan = Jumlah responden

Langkah 4: Masukkan nilai Alpha dengan rumus:

Dalam pelaksanaannya, peneliti melakukan uji reliabilitas dengan

menggunakan Microsoft Office Excel 2013. Nilai reliabilitas yang

didapatkan dari hasil perhitungan uji reliabilitas (r11), kemudian

dikonsultasikan dengan nilai tabel r product moment, dengan derajat

kebebasan (dk) = n - 1 sehingga (dk) = 10 – 1 = 9, dan dengan signifikansi

sebesar 5% sehingga dapat diperoleh nilai rtabel adalah 0,666. Adapun

[ ] [ ]

(30)

keputusan untuk membandingkan r11 dengan rtabel adalah sebagai berikut:

jika r11 > rtabel berarti reliabel dan jika r11 < rtabel berarti tidak reliabel.

Berdasarkan perhitungan uji coba reliabilitas dengan menggunakan

langkah-langkah di atas, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Distribusi Data Kesimpulan

r11 rtabel

Variabel X

(Kepuasan Kerja) 0,8505 0,666 Reliabel

Variabel Y

(Komitmen Kerja Pegawai) 0,9672 0,666 Reliabel

E.Prosedur Penelitian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia prosedur adalah “tahap kegiatan

untuk menyelesaikan suatu aktifitas atau metode langkah demi langkah secara

pasti dalam memecahkan suatu masalah”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa prosedur penelitian adalah tahapan

atau langkah-langkah dalam penelitian yang dilakukan untuk menyelesaikan

atau memecahkan permasalahan dalam penelitian. Pada bagian prosedur

penelitian ini akan memaparkan secara kronologis langkah-langkah penelitian

yang dilakukan terutama bagaimana desain penelitian dioperasionalkan secara

nyata. Sehingga peneliti membuat prosedur penelitian melalui langkah-langkah

yang ditempuh oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini, yaitu:

1. Tahap penemuan masalah, pada tahap ini peneliti melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan masalah-masalah yang ada di lembaga,

sehingga peneliti mendapatkan masalah penelitian yang akan dikaji.

2. Tahap penentuan variabel dan sumber data, pada tahap ini peneliti

menentukan variabel X dan Y yang akan diteliti berdasarkan

(31)

3. Tahap merumuskan masalah, dalam merumuskan masalah peneliti

menentukan 3 rumusan masalah yang akan dipecahkan.

4. Tahap mambuat kerangka pemikiran, peneliti membuat kerangka

pemikiran untuk mempermudah dalam menyusun penelitian karena dapat

dijadikan tuntunan oleh peneliti dalam melaksanakan proses penelitian.

5. Tahap perumusan hipotesis, dalam merumuskan hipotesis peneliti

mengacu pada rumusan masalah yang telah ditentukan untuk dapat

memperoleh rumusan hipotesis.

6. Tahap pemilihan metode dan pendekatan, pada tahap ini peneliti memilih

metode dan pendekatan penelitian yang sesuai untuk memecahkan

masalah penelitian.

7. Tahap pembuatan dan uji validitas instrumen, pada tahap ini peneliti

membuat kisi-kisi instrumen berdasarkan indikator dari variabel

kemudian melakukan uji validitas atau hasil uji angket.

8. Tahap pengolahan data, setelah melakukan beberapa tahapan sebelumnya

pada tahap ini peneliti mengumpulkan data yang diperoleh untuk diolah.

9. Tahap analisis data, setelah data terkumpul peneliti melakukan analisis

data sehingga peneliti dapat memperoleh hasil penelitian.

10. Tahap kesimpulan, pada tahap ini peneliti membuat hasil kesimpulan dari

hasil penelitian yang sudah dilakukan.

11. Tahap penyusunan laporan, pada tahap ini peneliti menuliskan laporan

dalam bentuk hasil laporan berupa skripsi.

F. Analisis Data

Analisis data merupakan tahapan penelitian yang dilakukan setelah

semua data terkumpul dari responden atau sumber data lainnya. menurut

Sugiyono (2011, hlm.2017) menerangkan bahwa

kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data menggunakan

(32)

peneliti menggunakan bantuan perangkat lunak dari bantuan SPSS Statistics

versi 22.0 for Windows dan dengan bantuan Microsoft Office Excel 2013.

Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Seleksi Data

Proses seleksi data ini dilakukan setelah data terkumpul dari

responden. Seleksi data dilakukan dengan memilih/menyortir data dengan

sedemikian rupa agar data yang didapatkan adalah data yang layak dipakai

dan dapat diolah lebih lanjut. Hal ini dilakukan agar data yang terkumpul

dapat menjawab semua permasalahan penelitian.

2. Klasifikasi Data

Setelah melakukan tahap penyeleksian data langkah selanjutnya

adalah mengklasifikasikan data berdasarkan Variabel X dan Y sesuai

dengan sampel penelitian. Kemudian dilakukan pemberian skor pada setiap

alternatf jawaban sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya

yaitu skala likert. Jumlah skor yang diperoleh dari data responden

merupakan skor mentah dari setiap variabel yang berfungsi sebagai sumber

pengolahan data.

3. Pengolahan Data

a. Perhitungan Dengan Menggunakan Teknik Weight Mean Score

(WMS)

Teknik WMS (Weight Means Score) digunakan untuk

mendapatkan gambaran tentang kecenderungan rata-rata dari

masing-masing variabel penelitian. Perhitungan WMS dilakukan untuk

mengetahui kedudukan setiap indikator atau item. Adapun

langkah-langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut:

1) Pemberian bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban

2) Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih.

3) Mencari jumlah nilai jawaban yang dipilih responden pada tiap

(33)

memilih alternatif jawaban tersebut, kemudian dikalikan dengan bobot

alternatif itu sendiri.

4) Menghitung nilai rata-rata (X) untuk setiap butir pernyataan dalam

kedua bagian angket, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

̅ = Nilai rak setiap rata-rata yang dicari

x = Jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali bobot untuk

setiap alternatif kategori)

n = Jumlah responden

(Sudjana, 2005, hlm.67)

5) Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor rata-rata

setiap kemungkinann jawaban. Kriterianya sebagai berikut:

Tabel 3.8

Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang Nilai Kriteria Penafsiran

4,01 – 5,00 Sangat Baik Selalu

3,01 – 4,00 Baik Sering

2,01 – 3,00 Cukup Kadang

1,01 – 2,00 Rendah Jarang

0,01 – 1,00 Sangat Rendah Tidak Pernah

(Akdon dan Hadi, 2005, hlm.39)

b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku untuk Setiap Variabel

Dalam proses mengubah skor mentah menjadi skor baku untuk

setiap variabel dapat menggunakan rumus sebagai berikut (Riduwan,

2013, hlm.131):

̅

(34)

Keterangan:

Ti = Skor baku

Xi = Skor mentah

S = Standar deviasi ̅ = Rata-rata (Mean)

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengubah skor

mentah menjadi skor baku untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:

a) Menentukan skor terbesar dan skor terkecil.

b) Menentukan nilai rentangan (R) dengan rumus:

c) Menentukan banyaknya kelas (BK) dengan menggunakan rumus

Sturgess, yaitu:

d) Menentukan nilai panjang kelas (i), yaitu dengan cara mengurangkan

rentangan (R) dengan banyaknya kelas BK. Adapun rumus tersebut

sebagai berikut:

e) Membuat tabel penolong distribusi frekuensi sesuai dengan nilai

banyak kelas (BK) dan nilai panjang kelas (i) yang telah ditentukan

sebelumnya.

f) Menentukan rata-rata (mean) dengan menggunakan rumus:

g) Menentukan simpangan baku atau standar deviasi dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

̅

(35)

h) Mengubah skor mentah menjadi skor baku dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

c. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal atau tidak

normalnya penyebaran data yang telah dilakukan. Hasil pengujian

normalitas tersebut akan berpengaruh terhadap teknik statistik yang harus

digunakan untuk pengolahan data selanjutnya. Apabila distribusi data

normal maka teknik perhitungan statistik yang digunakan adalah statistik

parametric, tetapi jika distribusi data tidak normal maka teknik

perhitungan statistic yang digunakan adalah statistik non parametrik.

Dalam perhitungannya, pengujian normalitas data menggunakan rumus

Chi Kuadrat (X2) sebagai berikut:

Keterangan:

X2 = Chi kuadrat yang dicari

fo = Frekuensi yang ada (frekuensi observasi atau frekuensi sesuai

dengan keadaan)

fe = Frekuensi yang diharapkan, sesuai dengan teori

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung uji normalitas

data adalah sebagai berikut:

a) Menentukan skor terbesar dan skor terkecil.

b) Menentukan nilai rentangan (R) dengan rumus:

c) Menentukan banyaknya kelas (BK) dengan menggunakan rumus

Sturgess, yaitu:

(36)

d) Menentukan nilai panjang kelas (i), yaitu dengan cara mengurangkan

rentangan (R) dengan banyaknya kelas BK. Adapun rumus tersebut

sebagai berikut:

e) Membuat tabel penolong distribusi frekuensi sesuai dengan nilai

banyak kelas (BK) dan nilai panjang kelas (i) yang telah ditentukan

sebelumnya.

f) Menentukan rata-rata (mean) dengan menggunakan rumus:

g) Menentukan simpangan baku atau standar deviasi dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

h) Menentukan daftar frekuensi yang diharapkan (fe) melalui

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menentukan batas kelas interval, yaitu skor kiri (interval pertama)

dikurang 0,5 dan semua skor kanan interval ditambah 0,5

2) Menentukan batas kelas interval dengan menghitung angka standar

atau Z-score dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

x = Batas kelas

∑x = Rata-rata distribusi

S = Standar deviasi

3) Menentukan luas 0 – Z dari tabel kurva normal 0 – Z dengan

menggunakan angka-angka untuk batas kelas. Sehingga diperoleh

batas 0 – Z.

̅

(37)

4) Mencari luas dari setiap kelas interval dengan cara mengurangi

angka-angka atau bilangan 0 – Z dengan interval selanjutnya (nilai

luas 0 – Z pada baris pertama dikurangi dengan nilai luas 0 – Z

pada baris kedua) untuk tanda Z-score yang sama, dan

menambahkan nilai luas 0 – Z yang mempunyai tanda yang

berbeda (tanda positif dan negatif) ditambahkan dengan angka

berikutnya.

5) Menentuka frekuensi yang diharapkan (fe) dengan mengalikan luas

dari setiap interval dengan jumlah responden (n).

i) Menentukan nilai Chi-Kuadrat (X2), dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

j) Membandingkan X2hitung dengan X2tabel

Setelah diketahui nilai X2hitung, kemudian dikonsultasikan dengan nilai

X2tabel, dimana untuk taraf signifikansi (α) sebesar 0,05 dan derajat

kebebasan (dk) = k – 1. Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut:

Jika X2hitung > X2tabel, artinya distribusi data tidak normal.

Jika X2hitung < X2tabel, artinya distribusi data normal.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui dan mentukan teknik

statistik apa yang akan digunakan pada pengolahan data selanjutnya.

Apabila penyebaran datanya normal, maka akan digunakan teknik

statistik parametrik, namun apabila penyebaran datanya tidak normal

maka akan digunakan teknik statistik non parametrik.

Adapun perhitungan uji normalitas data yang dilakukan dengan

menggunakan bantuan SPSS Statistics versi 22.0 for Windows dengan

rumus One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Berikut langkah-langkah

dalam menghitung uji normalitas menggunakan SPSS Statistics versi 22.0

for Windows sebagai berikut:

a) Buka program SPSS

(38)

b) Masukkan data mentah Variabel X dan Y pada data variabel

c) Klik Variabel View. Pada variabel view, kolom name pada baris

pertama diisi dengan Variabel X dan baris kedua dengan Variabel

Y, kolom decimal = 0, kolom tabel diisi dengan nama

masing-masing variabel, selebihnya biarkan seperti itu

d) Klik Analyze, sorot pada Nonparametric Test, kemudian klik

1-Sample K-S

e) Sorot Variabel X pada kotak Test Variabel List dengan mengklik

tanda panah

f) Klik Option, kemudian pilih descriptive pada Statistic dan Exclude

cases test by test, continue

g) Klik normal Distribution lalu OK (lakukan kembali untuk

menghitung uji normalitas variabel Y).

d. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengatahui ada atau tidaknya

pengaruh variabel X (Kepuasan Kerja) dengan variabel Y (Komitmen

Kerja Pegawai). Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji

hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

1) Analisis Korelasi

Analisis korelasi dilakukan untuk mengatahui derajat hubungan

antara variabel X (Kepuasan Kerja) dengan variabel Y (Komitmen

Kerja Pegawai). Teknik perhitungan statistik yang digunakan dalam

menentukan derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik

parametrik dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product

Moment, karena distribusi data dari kedua variabel penelitian bersifat

normal. Adapaun rumus korelasi Pearson Product Moment (Suharsimi

Arikunto, 2009, hlm.327):

(39)

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi yang dicari

n = Banyaknya subjek pemilik nilai

X = Variabel 1

Y = Variabel 2

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Ho = Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

Kepuasan Kerja dengan Komitmen Kerja Pegawai.

Ha = Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Kepuasan

Kerja dengan Komitmen Kerja Pegawai

Dalam perhitungan tersebut, rxy merupakan hasil koefisien

korelasi dari variabel X dan Y. Kemudia rxy hitung dibandingkan dengan

rxy tabel, dengan taraf kesalahan sebesar 5%. Apabila rxy hitung > rxy tabel

maka Ha diterima, tetapi apabila rxy hitung < rxy tabel maka Ho diterima.

Agar dapat memberikan interpretasi terhadap kuat atau tidak kuatnya

hubungan, maka dapat digunakan pedoman interpretasi koefisien

korelasi sebagai berikut:

Tabel 3.9

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sugiyono (2013, hlm.257)

Adapun langkah-langkah mencari koefisien korelasi dengan

menggunakan program SPSS, Sururi dan Nugraha (2007, hlm.33-34)

(40)

a) Buka program SPSS, destinasikan variabel view dan definisikan

dengan mengisi kolom-kolom berikut:

Kolom Name pada baris pertama diisi dengan variabel X dan

baris kedua dengan Variabel Y

Kolom Type diisi dengan Numeric

Kolom Width diisi dengan 8

Kolom Decimal = 0

 Klom label diisi untuk baris pertama Variabel X dan baris kedua Variabel Y

Kolom Value dan Missing diisi dengan None

Kolom Coloumns diisi dengan 8

Kolom Align pilih Center

Kolom Measure pilih Scale

b) Aktifkan Data View kemudian masukkan data baku variabel X

dan Y

c) Klik Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate

d) Sorot Variabel X dan Y, lalu pindahkann ke kotak variabel

dengan cara mengklik tanda panah

e) Tandai pilihan pada kotak Pearson

f) Klik Option dan tandai pada kotak pilihan Mean dan Standar

Deviation. Klik Continue

g) Klik OK

2) Uji Tingkat Signifikansi

Uji tingkat signifikansi dilakukan untuk mengetahui signifikansi

dari hasil koefisien korelasi kedua variabel, yaitu variabel X dan

variabel Y, dan untuk mengetahui apakah hubungan tersebut

signfikansi atau berlaku untuk seluruh populasi. Untuk menguji

signifikansi korelasi digunakan rumus sebagai berikut:

(41)

Keterangan:

thitung = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung

n = Jumlah responden

Kemudian dibandingkan antara thitung dengan ttabel. Apabila thitung

> ttabel maka Ha diterima sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

korelasi Pearson Product Moment tersebut signifikan, dan jika thitung <

ttabel maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan bahwa nilai korelasi

Pearson Product Moment tersebut tidak signifikan. Tingkat kesalahan

dalam uji signifikansi ini adalah 5% dengan derajat kebebasan (dk) =

n – 2.

3) Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya

kontribusi atau pengaruh variabel X terhadap Y dan dapat

menggunakan rumus sebagai berikut:

(Riduwan, 2013, hlm.139)

Keterangan:

KD = Nilai koefisien determinasi

r = Nilai koefisien korelasi

Adapun untuk mencari nilai koefisien determinasi dengan

menggunakan program SPSS, Riduwan dan Sunarto (2011,

hlm.294-299), sebagai berikut:

a) Buka program SPSS

b) Aktifkan Data View, masukkan data baku variabel X dan Y

c) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear

d) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variabel Y ke

kotak dependen

(42)

e) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Imodel fit, R square,

Descriptive, klik Continue

f) Klik Plots, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak

X, lalu Next

g) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X

h) Pilih Histogram dan Normal Probability Plot, klik Continue

i) Klik Save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan

Prediction Intervals klik Mean dan Individu, lalu Continue

j) Klik Options, pastikan bahwa taksiran Probability 0,05 lalu klik

Continue dan OK

4) Analisis Regresi

Analisis regresi dapat digunakan apabila adanya hubungan

fungsional atau sebab akibat antara variabel X (independen) terhadap

variabel Y (dependen). Riduwan (2013, hlm.148) mengemukakan

bahwa “kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk

meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel

bebas (X) diketahui”. Sehingga rumus yang digunakan adalah rumus regresi sederhana Riduwan (2013, hlm.148), sebagai berikut:

Keterangan:

̂ = (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan

X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk

diprediksikan

a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan

nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Untuk mengetahui nilai a dan b, maka digunakan rumus sebagai

berikut:

̂

(43)

Adapun untuk mencari nilai analisis regresi linear dengan

menggunakan program SPSS, Riduwan dan Sunarto (2011,

hlm.294-299), sebagai berikut:

a) Buka program SPSS

b) Aktifkan Data View, masukkan data baku variabel X dan Y

c) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear

d) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variable Y ke

kotak dependen

e) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Imodel fit, R square,

Descriptive, klik Continue

f) Klik Plots, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak

X, lalu Next

g) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X

h) Pilih Histogram dan Normal Probability Plot, klik Continue

i) Klik Save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan

Prediction Intervals klik Mean dan Individu, lalu Continue

j) Klik Options, pastikan bahwa taksiran Probability 0,05 lalu klik

Continue dan OK

(44)

Gambar

Gambar 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Tabel 3.4
+6

Referensi

Dokumen terkait

“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

“M etode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel