PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN KERJA PEGAWAI
DI PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
(PPPPTK TK DAN PLB) BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Departemen Administrasi Pendidikan
Oleh:
Linda Maulida
1100789
DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Komitmen Kerja Pegawai di Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar
Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung
Oleh Linda Maulida
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Linda Maulida 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Linda Maulida, 2015
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Kerja Pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung”. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu masih rendahnya komitmen kerja pegawai di lingkungan PPPPTK TK dan PLB Bandung. Hal ini dilihat dari sikap yang ditunjukkan oleh para pegawai terhadap pekerjaannya, seperti pegawai yang kurang menerima terhadap kebijakan organisasi serta kurang memberikan usaha optimal dalam bekerja. Hal ini diduga disebabkan oleh kepuasan kerja yang belum tercapai. Sehingga tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh data secara jelas dan aktual tentang bagaimana gambaran pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kerja pegawai di PPPPTK TK dan PLB Bandung.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kuantitatif serta ditunjang dengan studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui angket tertutup dengan 5 skala penilaian (likert). Populasi yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini sekaligus dijadikan sampel penelitian yaitu seluruh staf pegawai struktural di PPPPTK TK dan PLB Bandung sebanyak 68 orang.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang dihitung dengan menggunakan teknik WMS (Weight Means Scored) menunjukkan bahwa kecenderungan umum untuk kepuasan kerja berada dalam kategori baik dan kecenderungan umum untuk komitmen kerja pegawai berada dalam kategori baik pula. Hasil pengujian normalitas distribusi data, diketahui bahwa data berdistribusi normal. Dilihat dari perhitungan koefisien korelasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara kepuasan kerja terhadap komitmen kerja pegawai. Uji signifikansi menunjukkan bahwa pengaruh kepuasan kerja memiliki korelasi yang positif dan signifikan terhadap komitmen kerja pegawai. Dari uji determinasi dan analisis regresi membuktikan bahwa kepuasan kerja dapat menentukan komitmen kerja pegawai. Adapun faktor lain yang dapat menentukan komitmen kerja pegawai adalah motivasi, budaya organisasi dan lain-lain.
Berdasarkan hasil penelitian ini, jawaban dari hipotesis penelitian yaitu terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja dan komitmen kerja pegawai di PPPPTK TK dan PLB Bandung. Adapun implikasi apabila kepuasan kerja rendah yaitu akan memunculkan secara individual pada diri pegawai perasaan tidak nyaman dalam bekerja, bekerja asal-asalan, berhenti atau pindah kerja, mencari tambahan penghasilan lain, dan sebagainya. Sedangkan untuk komitmen kerja pegawai, keinginan bertahan dalam organisasi tidak muncul bila organisasi tidak melakukan pembinaan, pengawasan, penanaman exsprit the corp, memunculkan tanggung jawab, dan sebagainya. Sehingga hal yang dapat dilakukan oleh PPPPTK TK dan PLB Bandung adalah dengan memberikan kesempatan yang sama kepada para pegawai berdasarkan penilaian kinerja dalam pengembangan karir pegawai, membuka atau memberikan kesempatan yang terbaik kepada seluruh anggota organisasi untuk memperoleh jaminan kesehatan, asuransi dan jaminan-jaminan sosial kemasyarakatan lainnya, serta pembinaan dalam bentuk pelatihan SQ (Spiritual Quotient).
Linda Maulida, 2015
ABSTRACT
The tittle of research is “Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Kerja Pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB)
Bandung”. The problem of this research is the employees’ lack of work commitment in PPPPTK TK & PLB Bandung (Bandung Development and Empowerment Centre for Kindergarten and Special Education Teachers). It is showed from the attitude of the employees toward their jobs, such as when the employees could not accept the organization’s decisions or the employees who are not give the best effort at their job. It is assumed that this happened because of their unachieved job satisfaction. This comes to the aims of this research to get the clear and actual data about how the job satisfaction
affects the employees’ work commitment in PPPPTK TK and PLB.
This research was done by using descriptive method and quantitative approach which supported by library research. The data collection used closed questionnaire which used 5 scale points (likert). The population of the data is the 68 employees of PPPPTK TK and PLB Bandung.
Based on the result of the data collection which was calculated by using WMS (Weight Means Scored) technique, showed that both the general tendency for work satisfaction and the general tendency for employees’ work commitment are in the good category. The result of normality distributions was also proven normal. Seen by the coefficient correlation, it showed that there were strong connection between work satisfaction and employees’ work commitment. The significance test showed the effect
of work satisfaction had positive and significance result to the employees’ work
commitment. Based on the determination test and regression analysis, showed that work satisfaction could determine the employees’ work commitment. There were also other
factors that determined employees’ work commitment, such as motivation, culture
organization and more.
Based on the result of this research, the answer to the hypothesis, there are positive and significance between the employees’ work satisfaction and work commitment in PPPPTK TK and PLB Bandung. There was also the implication that the lack of work satisfaction will cause the feel of uncomfortable in working, carelessly working, retire or changing job, looking for additional work, and others. While for the
employees’ work commitment, the willingness of survive in the organization was not
showed up if the organization not do the development, supervision, exsprit the corp, showing responsibility, and others. Which the things that the PPPPTK TK and PLB can
do are giving the same chances to the employees based on the employees’ work
performance, open or gives the best chance to all organization members to get the health insurance and other social insurance, also SQ training.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Organisasi merupakan suatu wadah atau tempat berkumpulnya
individu-individu yang saling bekerjasama dalam upaya pencapaian tujuan
organisasi. Organisasi itu sendiri di dalamnya terdapat kegiatan-kegiatan
organisasi yang telah diatur secara terarah serta terdapat pula sumber-sumber
daya yang dibutuhkan dalam proses pencapaian tujuan organisasi.
Sumber-sumber daya yang ada dalam organisasi berperan penting dalam proses
pencapaian tujuan organisasi sebab kegiatan-kegiatan organisasi tidak dapat
terlaksana dengan baik tanpa adanya sumber daya organisasi.
Dalam proses pencapaian tujuan organisasi tersebut sumber daya
manusia merupakan aspek terpenting dalam kegiatan organisasi, karena
manusia merupakan penggerak seluruh aktifitas di dalam organisasi yakni
sebagai perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi yang
selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan organisasi. Sehingga sumber daya
manusia merupakan salah satu modal utama yang dianggap sebagai suatu
kekayaan (asset) organisasi yang harus dikelola dengan baik disamping
faktor-faktor lainnya seperti modal, material dan teknologi. Hal tersebut
sebagaimana dikemukakan oleh Tjuju Yuniarsih dan Suwatno (2008, hlm.1)
mengemukakan bahwa “manajemen sumber daya manusia menganggap
bahwa karyawan adalah kekayaan (asset) utama organisasi yang harus
dikelola dengan baik, jadi MSDM sifatnya lebih strategis bagi organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
Namun tersedianya sumber daya manusia bukanlah jaminan bahwa
sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik dalam mencapai tujuannya.
Karena untuk mencapai tujuan organisasi tidak bisa hanya dilakukan melalui
ketersediaan sumber daya manusia yang banyak, melainkan harus
memperhatikan juga kualitas sumber daya manusia yang ada pada organisasi
tersebut. Untuk itu organisasi harus memperhatikan kualitas sumber daya
dalam organisasi kurang berkualitas maka sumber daya lainnya seperti modal,
material dan teknologi tidak dapat diberdayakan secara optimal. Oleh karena
itulah kualitas sumber daya manusia harus menjadi perhatian utama bagi
kehidupan organisasi.
Kualitas pegawai dapat dilihat dari sikap dan perilaku yang dimiliki
oleh pegawai dalam organisasi, atau disebut sebagai perilaku organisasi.
Nimran (dalam Sopiah, 2008, hlm.4) mengemukakan bahwa “perilaku
organisasional adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang
ditimbulkan oleh individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku manusia
di dalam organisasi dengan tujuan menerapkan pengetahuan yang didapat untuk meningkatkan efektivitas organisasi”. Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa melalui perilaku organisasi dapat meningkatkan
efektivitas organisasi dimana efektivitas organisasi menentukan tingkat
ketercapaian tujuan organisasi. Dengan demikian perilaku organisasi yang
dimiliki pegawai harus mendukung setiap kegiatan yang ada di organisasi
untuk dapat meningkatkan efektivitas organisasi. Perilaku organisasi yang
mendukung tersebut salah satunya melalui komitmen kerja pegawai.
Mowday (dalam Sopiah, 2008, hlm.155) menyebut “komitmen kerja
sebagai istilah lain dari komitmen organisasional”. Menurut Blau & Boal
(dalam Sopiah, 2008, hlm.155) mengemukakan bahwa “komitmen
organisasional sebagai keberpihakan dan loyalitas karyawan terhadap organisasi dan tujuan organisasi”. Selain itu O’Reilly (dalam Sopiah, 2008, hlm.156) menyebutkan bahwa “komitmen karyawan pada organisasi sebagai
ikatan kejiwaan individu terhadap organisasi yang mencakup keterlibatan
kerja, kesetiaan dan perasaan percaya terhadap nilai-nilai organisasi”. Dari
banyak pendapat ahli lainnya terkait komitmen organisasi secara umum
menyebutkan bahwa pegawai yang mempunyai komitmen kepada organisasi
akan menunjukan sikap kerja yang penuh perhatian terhadap tugasnya,
melakukan usaha maksimal dalam bekerja serta loyal terhadap organisasi.
Dengan demikian komitmen kerja perlu dimiliki setiap pegawai karena
dengan suatu komitmen seorang pegawai dapat menjadi lebih produktif dalam
biasanya pegawai yang memiliki komitmen, akan bekerja secara optimal
sehingga dapat mencurahkan perhatian, pikiran, tenaga dan waktunya untuk
pekerjaannya, sehingga apa yang sudah dikerjakannya sesuai dengan yang
diharapkan oleh organisasi.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK
dan PLB) Bandung merupakan lembaga yang mempunyai tanggung jawab
untuk mengembangkan program fasilitasi bagi pendidik dan tenaga
kependidikan taman kanak-kanak dan pendidikan luar biasa melalui
pendidikan dan pelatihan, hal tersebut didasarkan pada visi dari PPPPTK TK
dan PLB Bandung sendiri yaitu “Menjadi lembaga profesional dan inspiratif
bagi peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan TK dan PLB”.
Melihat pentingnya tugas PPPPTK TK dan PLB Bandung maka para pegawai
harus mempunyai komitmen kerja yang tinggi dalam melaksanakan
pekerjaannya agar menghasilkan produktifitas kerja yang tinggi pula dalam
upaya memberikan pelayanan diklat yang baik kepada semua pihak.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis di PPPPTK TK
dan PLB Bandung (Oktober-Desember 2014), melalui wawancara dengan
beberapa kepala seksi diungkapkan beberapa permasalahan diantaranya
pegawai masih merasa keberatan dalam menerima tugas dinas luar padahal
pegawai yang ditunjuk merupakan pegawai yang dianggap memiliki kinerja
baik dan kompetensi lebih oleh manajemen lembaga. Selain itu dalam
pelaporan kegiatan diklat tidak dibuat segera oleh pegawai, harus diberi
peringatan oleh bagian urusan yang berwenang dan dalam penyusunan
laporannya banyak yang kurang lengkap sehingga menghambat proses
lainnya di lembaga. Kemudian kepuasan pelanggan yakni peserta diklat
kurang ditindaklanjuti. Penulis juga menemukan beberapa permasalahan
berdasarkan pengamatan pribadi yaitu ketika menghadapi permasalahan
dalam pekerjaannya pegawai kurang berusaha secara maksimal dalam
menyelesaikannya, kemudian seringkali pegawai merasa harus mengerjakan
terjadi kesalahpahaman antar pegawai tentang keberadaan penyimpanan suatu
dokumen/file yang sedang dibutuhkan.
Melihat fenomena-fenomena tersebut, permasalahan yang terjadi adalah
berkaitan dengan komitmen kerja pegawai dilihat dari pegawai yang kurang
menerima terhadap kebijakan organisasi serta kurang memberikan usaha
optimal dalam bekerja. Sebab, menurut Newstroom (dalam Sopiah, 2008,
hlm.156) mengungkapkan bahwa “secara konseptual, komitmen
organisasional ditandai oleh tiga hal:
1. Adanya rasa percaya yang kuat dan penerimaan seseorang terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi.
2. Adanya keinginan seseorang untuk melakukan usaha sungguh-sungguh demi organisasi.
3. Adanya hasrat yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam suatu organisasi.
Komitmen organisasi atau komitmen kerja pegawai tidak tumbuh begitu
saja dari dalam diri seorang pegawai melainkan ada beberapa faktor lain yang
dapat mempengaruhi timbulnya komitmen tersebut. Stum (dalam Sopiah,
2008, hlm.164) mengemukakan ada lima faktor yang berpengaruh terhadap
komitmen organisasional, yaitu: 1) budaya keterbukaan, 2) kepuasan kerja,
3) kesempatan personal untuk berkembang, 4) arah organisasi, dan 5)
penghargaan kerja yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu menurut
McShane dan Von Glinow (dalam Wibowo, 2013, hlm.142) “kepuasan kerja
mempunyai pengaruh postif dan kuat terhadap komitmen organisasi”.
T. Hani Handoko (2000, hlm.193) mendefinisikan bahwa “kepuasan
kerja adalah suatu keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan saat karyawan memandang pekerjaan mereka”. Dari beberapa pendapat ahli lainnya mengenai kepuasan kerja dapat disimpulkan bahwa
pegawai yang memiliki ketidakpuasan kerja atau kepuasan kerja yang rendah
cenderung melihat pekerjaannya sebagai suatu hal yang menjenuhkan dan
membosankan sehingga menyebabkan pegawai tersebut bekerja dengan
terpaksa dan asal-asalan. Sehingga kepuasan kerja merupakan suatu aspek
yang berpengaruh bagi pegawai dalam bekerja sebab menurut Sutarto Wijono
ketidakpuasan kerja yang dimiliki karyawan menyebabkan berbagai masalah yang sama terhadap diri karyawan maupun organisasi tempat ia bekerja. Situasi tersebut dapat menyebabkan prestasi kerja karyawan menurun dan membuat karyawan menjadi tidak produktif serta dapat berakibat munculnya stress kerja di kalangan karyawan yang ada dalam organisasi.
Berdasarkan hal tersebut kepuasan kerja memiliki peranan yang penting
dalam organisasi karena dapat dikatakan kepuasan kerja merupakan salah satu
kunci utama dalam organisasi. Seperti yang diungkapkan oleh Malayu S.P
Hasibuan (2004, hlm.203) bahwa “kepuasan kerja karyawan merupakan
kunci pendorong moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja karyawan dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan”. Dengan demikian organisasi perlu untuk mengenali faktor-faktor apa saja yang membuat pegawainya
merasa puas dalam bekerja di organisasi tersebut.
Menurut Ridha Rinanda (2013) dengan judul skripsi Pengaruh
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai, bahwa “kepuasan kerja pegawai
dapat mempengaruhi hasil kerja. Semua penyedia pelayanan menunjukkan
pelayanan yang lebih baik ketika mereka puas dengan pekerjaannya dan ketika mereka merasa berkomitmen dengan organisasinya”.
Berdasarkan paparan di atas dan mengingat begitu pentingnya kepuasan
kerja yang diduga mempengaruhi komitmen kerja pegawai dimana keduanya
dapat meningkatkan kinerja yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan
dan nilai organisasi. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Kerja
Pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa
(PPPPTK TK dan PLB) Bandung”.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Dari latar belakang masalah tersebut, maka dapat disusun rumusan
masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana gambaran kepuasan kerja pegawai di Pusat Pengembangan
dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman
2) Bagaimana gambaran komitmen kerja pegawai di Pusat Pengembangan
dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman
Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung?
3) Seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kerja
pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa
(PPPPTK TK dan PLB) Bandung?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperjelas arah dan tujuan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka tujuan penelitian dapat
dirumuskan ke dalam dua bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus:
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaran yang jelas mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
komitmen kerja pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan
Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung.
2. Tujuan Khusus
1) Ingin mengetahui gambaran kepuasan kerja pegawai di lingkungan
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa
(PPPPTK TK dan PLB) Bandung.
2) Ingin mengetahui gambaran komitmen kerja pegawai di lingkungan
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa
(PPPPTK TK dan PLB) Bandung.
3) Ingin mengetahui besaran pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen
kerja pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa
D. Manfaat/ Signifikasi Penelitian
Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, diharapkan
melalui penelitian ini dapat memperoleh banyak manfaat. Beberapa manfaat
yang dapat penulis kemukakan dalam penelitian ini diantaranya:
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian keilmuan dalam
pengembangan Ilmu Administrasi Pendidikan khususnya mengenai
pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kerja pegawai di Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB)
Bandung.
2. Secara Praktis
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
menambah wawasan dan pengetahuan yang luas bagi peneliti,
khususnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kerja
pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa
(PPPPTK TK dan PLB) Bandung.
2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan kepada
pihak Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa
(PPPPTK TK dan PLB) Bandung tentang pentingnya pengaruh
kepuasan kerja terhadap komitmen kerja pegawai di Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan
PLB) Bandung.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang skripsi ini,
penulis sajikan uraian dari sistematika skripsi yang sudah ditetapkan
berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor
“Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI Tahun Akademik 2014/2015” sebagai berikut:
Bab I merupakan pendahuluan yang menguraikan tentang latar
belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian,
manfaat/signifikasi penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
Bab II menguraikan tentang kajian pustaka, kerangka pemikiran dan
hipotesis penelitian. Kajian pustaka berisi teori yang sedang dikaji yaitu
konsep dasar kepuasan kerja dan komitmen kerja pegawai, dan kedudukan
masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti. Kerangka pemikiran
merupakan tahapan yang ditempuh dalam merumuskan hipotesis dengan
mengkaji hubungan teoritis antar variabel penelitian, setelah hubungan
variabel tersebut didukung oleh teori yang dirujuk barulah hipotesis dapat
dirumuskan. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang
dirumuskan dalam penelitian.
Bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai metodologi penelitian
yang terdiri dari desain penelitian, partisipan, populasi/sampel penelitian,
instrument penelitian, prosedur penelitian dan analisis data.
Bab IV terdiri dari dua bagian yaitu temuan dan pembahasan. Bagian
pertama, peneliti akan menguraikan hasil perhitungan yang diperoleh melalui
pengumpulan data/angket terhadap indikator-indikator variabel penelitian.
Sedangkan untuk bagian kedua, peneliti akan menyajikan penafsiran,
pembahasan hasil penelitian, dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis
temuan penelitian.
Bab V menguraikan mengenai simpulan, implikasi dan rekomendasi.
Bab ini berisi mengenai hasil kesimpulan penelitian, implikasi dan
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk
melaksanakan penelitian. Desain penelitian akan memberikan gambaran
mengenai prosedur untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan
untuk menjawab seluruh pertanyaan penelitian.
Untuk menghasilkan peneltian yang baik dan akurat, maka peneliti harus
menyusun desain penelitian yang akan digunakan. Desain penelitian ini akan
mengarahkan peneliti dalam setiap tahapan penelitiannya. Menurut Nasution
(2009, hlm.56) proses desain penelitian yaitu:
a. Identifikasi dan pemilihan masalah
b. Pemilihan kerangka konseptual
c. Memformulasikan masalah penelitian dan membuat hipotesis
d. Membangun penyelidikan dan percobaan
e. Memilih dan mendefinisikan pengukuran variabel
f. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan
g. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data
h. Membuat coding, serta mengadakan editing dan processing data
i. Menganalisa data dan pemilihan prosedur statistik
j. Penelitian laporan hasil penelitian
Dari penjelasan di atas, peneliti mencoba untuk memberikan gambaran
Gambar 3.1
Desain Penelitian
Deskripsi desain penelitian di atas yaitu, peneliti melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan masalah yang dapat dijadikan penelitian.
Setelah menemukan permasalahan, peneliti melakukan identifikasi masalah
untuk menentukan variabel penelitian. Penentuan variabel dilakukan melalui
studi kepustakaan yang relevan, agar penentuan variabel sesuai dengan
permasalahan yang terjadi. Setelah menentukan variabel penelitian, peneliti
merumuskannya ke dalam latar belakang masalah yang di dalamnya
menggambarkan fenomena yang terjadi pada organisasi tempat dilakukannya
penelitian. Kemudian peneliti juga merumuskan pertanyaan-pertanyaan
penelitian (rumusan masalah) yang nantinya akan dijawab setelah melakukan
teknik pengumpulan data. Latar belakang masalah dan rumusan masalah
tersebut dituliskan dalam BAB I. Selanjutnya untuk kerangka konseptual dan
hipotesis awal dituliskan dalam BAB II yang juga berisi landasan teori yang
sesuai dengan variabel penelitian. Setelah mendapatkan landasan teori atau
konsep dari para ahli, selanjutnya peneliti perlu mengumpulkan data yang
diperlukan dalam penelitian yang berasal dari organisasi yang akan diteliti.
Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan, maka peneliti perlu
menggunakan metode penelitian sebagai alat untuk dijadikan pedoman
menjalankan penelitian, metode penelitian tersebut dituliskan dalam BAB III.
Setelah menentukan alat-alat yang akan digunakan untuk melakukan analisis
dan teknik pengolahan data serta perhitungan statistika, selanjutnya peneliti
menggunakan seluruh alat tersebut untuk menguji hipotesis yang telah
dituliskan pada BAB II. Selanjutnya hasil perhitungan dituliskan pada BAB IV
sebagai temuan dari penelitian dan disertai dengan pembahasannya. Kemudian
yang terakhir yaitu pada BAB V dituliskan simpulan penelitian, implikasi serta
rekomendasi berdasarkan temuan penelitian, hal tersebut sebagai timbal balik
dari peneliti untuk organisasi yang diteliti.
Dalam desain penelitian tersebut, terdapat metode penelitian. Metode
penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah yang dipergunakan
sebagai alat bantu untuk mendapatkan data untuk kemudian dianalisis sehingga
memperoleh suatu kesimpulan dalam mencapai tujuan penelitian. Menurut
Surakhmad (1998, hlm.31), “metode merupakan cara utama yang digunakan
untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis, dengan
menggunakan teknik serta alat-alat tertentu”. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan
untuk mendukung serta mempertajam teori yang relevan ditunjang oleh studi
kepustakaan. Adapun tujuan penelitian ini sendiri adalah untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kerja pegawai di
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB)
Bandung. Fokus penelitian mengenai kepuasan kerja meliputi faktor
psikologis, faktor fisik, faktor sosial dan faktor finansial. Sedangkan komitmen
kerja pegawai berfokus pada komitmen afektif, komitmen normatif dan
komitmen berkelanjutan.
Untuk metode penelitian dan definisi operasional dalam penelitian ini,
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif.
Dimana menurut Sudjana dan Ibrahim (2001, hlm.64) menyebutkan bahwa
“penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan
suatu gejala, peristiwa, kejadian, yang terjadi pada saat sekarang. Dengan
perkataan lain bahwa penelitian deskriptif mengambil masalah atau
memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya
pada saat penelitian dilaksanakan. Berdasarkan pemaparan tersebut
mengenai metode deskriptif, peneliti akan menggunakan metode deskriptif
untuk memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang. Melalui
metode deskriptif ini diharapkan peneliti dapat menghasilkan gambaran
yang tepat mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kerja
pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK
TK dan PLB) Bandung.
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Dimana menurut Sugiyono (2011, hlm.14)
mengungkapkan bahwa
metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hal tersebut peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif
untuk dapat menguji hipotesis penelitian sehingga dapat diketahui seberapa
besar pengaruh dari variabel X yang diteliti yaitu kepuasan kerja terhadap
variabel Y yang diteliti yaitu komitmen kerja pegawai. Pendekatan
kuantitatif ini lebih difokuskan pada sistem pengumpulan dan pengolahan
yang menggunakan angka-angka dengan mengutamakan nilai-nilai
matematis sehingga hasil dari pengujian hipotesis tersebut dapat diperoleh
2. Definisi Operasional
a. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja pegawai yang dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah suatu sikap dan rasa seorang staf pegawai Pusat Pengembangan
dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman
Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung
dalam menjalankan pekerjaannya yang didukung oleh beberapa faktor
yaitu faktor psikologis, faktor sosial, faktor fisik dan faktor finansial
sebagai indikatornya dalam mendukung tercapainya tujuan suatu
lembaga.
b. Komitmen Kerja Pegawai
Komitmen kerja pegawai yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu
sebagai ikatan psikologis dan fisik dari staf pegawai Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB)
Bandung terhadap organisasi yang ditunjukkan melalui beberapa dimensi
komitmen yaitu komitmen afektif, komitmen normative dan komitmen
berkelanjutan dalam upaya mencapai tujuan lembaga.
B.Partisipan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa “partisipan adalah orang
yang ikut berperan serta dalam suatu kegiatan”. Partisipan dalam penelitian
yang berjudul Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Kerja Pegawai
ini adalah staf pegawai struktural di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar
Biasa (PPPPTK TK dan PLB) yang beralamat di Jalan Dr. Cipto Nomor 9
Bandung yang terdiri dari beberapa bidang/bagian seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Partisipan Penelitian
No Bidang/Bagian
1 Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian
No Bidang/Bagian
3 Seksi Program
4 Seksi Data dan Informasi
5 Seksi Penyelenggaraan
6 Seksi Evaluasi
C.Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Akdon dan Sahlan (2005, hlm.96) menjelaskan bahwa
“populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.
Sedangkan menurut menurut Sugiyono (2012, hlm.117) menyatakan bahwa
“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian diambil ditarik kesimpulannya”.
Populasi yang digunakan atau dilibatkan dalam penelitian ini adalah
staf pegawai struktural di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa
(PPPPTK TK dan PLB) Bandung yang berjumlah 68 staf pegawai. Untuk
lebih jelas mengenai data jumlah staf pegawai di setiap bidang/bagian
PPPPTK TK dan PLB Bandung dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Populasi Penelitian
No Bidang/Bagian Populasi
1 Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian 31
2 Subbagian Perencanaan dan Penganggaran 12
3 Seksi Program 5
4 Seksi Data dan Informasi 6
5 Seksi Penyelenggaraan 7
6 Seksi Evaluasi 7
Jumlah 68
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2011, hlm.118) mengungkapkan bahwa “sampel
adalah bagian dari jumlah atau karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut”. Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi yang digunakan untuk memperoleh informasi dan data tentang
permasalahan dalam penelitian ini.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil berdasarkan data
yang dapat mewakili populasi secara keseluruhan (representatif). Oleh
karena jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah kurang dari 100
orang, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
keseluruhan jumlah populasi yang menjadi subjek penelitian. Sebagaimana
menurut Suharsimi Arikunto (2002, hlm.112) menyatakan bahwa “untuk
mendapatkan sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100
orang, lebih baik diambil semuanya sehinga penelitiannya merupakan
penelitian populasi.
Berdasarkan pendapat di atas, maka sampel dalam penelitian ini
mengambil seluruh populasi untuk dijadikan sumber data. Sampel sebanyak
68 orang staf pegawai struktural yang merupakan Pegawai Negeri Sipil
yang berada di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa
(PPPPTK TK dan PLB) Bandung.
D.Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2012, hlm.148) mengemukakan bahwa “instrumen
penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun
sosial yag diamati”. Kemudian Suharsimi (2006, hlm.134) mengemukakan tentang instrumen penelitian yaitu: “instrumen penelitian/pengumpulan data
adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya”.
Berdasarkan hal tersebut instrumen penelitian merupakan alat bantu yang
yang diteliti. Kemudian agar data yang dihasilkan akurat maka setiap
instrumen harus mempunyai skala, sebagaimana diungkapkan oleh Sugiyono
(2011, hlm.134), bahwa “dengan skala pengukuran ini, maka variabel yang
diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka,
sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif”.
Berikut adalah instrumen penelitian dari tiap-tiap variabel yang
dituangkan ke dalam kisi-kisi sebagi berikut:
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR NO ITEM
VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR NO ITEM
Faktor Finansial
Insentif staf pegawai 19
VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR NO ITEM
anggota organisasi
Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan
tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus
mempunyai skala. Dalam penelitian ini, skala yang digunakan yaitu skala
likert. Menurut Sugiyono (2011, hlm.134) “Skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial”. Untuk pengukuran tersebut akan dijabarkan sebagai
berikut:
Tabel 3.4
Kriteria Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban
Bobot Nilai
Variabel X Variabel Y
………... Selalu (SL) 5
……….. Sering (SR) 4
……….. Kadang-kadang (KD) 3
……….. Jarang (JR) 2
………... Tidak Pernah (TP) 1
Untuk variabel X dilakukan gradasi instrumen yaitu dengan melakukan
pengembangan pilihan jawaban pada setiap item pertanyaan. Akan tetapi skala
yang digunakan tetap sama seperti variabel Y yakni menggunakan skala likert.
Hal tersebut dilakukan dengan cara memberi bobot penilaian pada setiap
jawaban mulai dari terbesar yakni 5 hingga terkecil yakni 1. Akan tetapi
penempatan pilihan jawaban dilakukan secara acak atau tidak berurut dari
bobot nilai terbesar hingga terkecil, namun pada dasarnya hal ini tetap sama
yaitu mengacu pada prinsip skala likert. Hal tersebut dilakukan agar variabel X
yakni kepuasan kerja dapat terukur dengan lebih jelas.
Kemudian untuk mengisi instrumen dalam penelitian ini yaitu dengan
cara checklist (√). Responden diharuskan memberi tanda checklist (√) pada
penelitian yang digunakan yaitu berupa angket. (instrumen penelitian
terlampir).
Adapun sebelum melakukan proses pengumpulan data yang sebenarnya,
terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen yang sudah dibuat. Hal tersebut
dilakukan untuk memperoleh hasil penelitian yang baik. Untuk memperoleh
hasil penelitian yang baik perlu didukung oleh data yang baik, dimana baik
tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen. Instrumen yang baik itu
sendiri harus memenuhi dua syarat penting yaitu valid dan reliabel.
Uji coba instrumen dilaksanakan di Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam
(PPPPTK IPA) Bandung dengan penentuan responden yang memiliki
karakteristik sejenis dengan responden sebenarnya, dalam hal ini peneliti
menguji cobakan kuesioner yang dibuat kepada 10 staf pegawai PPPPTK IPA
Bandung.
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang
digunakan valid atau tidak, artinya apakah dapat mengukur yang
benar-benar dikehendaki untuk diukur dalam penelitian. Menurut Arikunto (2009,
hlm.167) mengungkapkan “validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan
diukur”.
Instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur sesuatu
yang hendak diukur dan memiliki kesamaan antara data yang terkumpul
dengan data yang terjadi pada objek yang diteliti. Seperti yang diungkapkan
oleh Sugiyono (dalam Riduwan, 2013, hlm.97) bahwa “jika instrumen
dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur”.
Dalam proses uji validitas instrumen, peneliti melakukan pegujian
terhadap setiap butir-butir pertanyaan dalam angket dan proses
perhitungannya menggunakan rumus Pearson Product Moment, Riduwan
Keterangan:
rhitung = Koefsien korelasi
∑Xi = Jumlah skor item
∑Yi = Jumlah skor total (seluruh item)
n = Jumlah responden
Hasil dari perhitungan korelasi Pearson Product Moment (PPM),
selanjutnya dilakukan uji signifikansi menggunakan rumus Uji-t sebagai
berikut:
Keterangan:
thitung = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil rhitung
n = Jumlah responden
Hasil perhitungan thitung kemudian dikonsultasikan dengan distribusi
(tabel t), yang diketahui taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk = n - 2), sehingga dk = 10 - 2 = 8. Dengan uji satu pihak (one tail lest)
maka diperoleh ttabel = 1,860.
Sesudah nilai thitung selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel,
dengan kaidah keputusan sebagai berikut: jika thitung > ttabel maka item soal
dinyatakan valid. Sebaliknya, jika thitung < ttabel maka item soal dinyatakan
tidak valid.
Peneliti melakukan uji validitas angket kepada 10 responden di Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu
Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung. Sehingga didapatkan hasil uji
validitas dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2013 sebagai berikut:
√
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Variabel X
(Kepuasan Kerja)
No Item
Koefisien
Korelasi
rhitung
thitung ttabel Keputusan Keterangan
1 0,74 3,119 1,860 Valid Digunakan
2 0,72 2,956 1,860 Valid Digunakan
3 0,87 5,020 1,860 Valid Digunakan
4 0,61 2,190 1,860 Valid Digunakan
5 0,48 1,545 1,860 Tidak Valid Direvisi
6 0,55 1,857 1,860 Tidak Valid Direvisi
7 0,80 3,767 1,860 Valid Digunakan
8 0,84 4,327 1,860 Valid Digunakan
9 0,92 6,842 1,860 Valid Digunakan
10 0,82 4,070 1,860 Valid Digunakan
11 0,85 4,528 1,860 Valid Digunakan
12 0,49 1,598 1,860 Tidak Valid Direvisi
13 0,67 2,568 1,860 Valid Digunakan
14 0,60 2,125 1,860 Valid Digunakan
15 0,02 0,060 1,860 Tidak Valid Direvisi
16 -0,40 -0,974 1,860 Tidak Valid Direvisi
17 0,24 0,701 1,860 Tidak Valid Direvisi
18 -0,17 -0,48 1,860 Tidak Valid Direvisi
19 0,13 0,374 1,860 Tidak Valid Direvisi
20 0,33 0,989 1,860 Tidak Valid Direvisi
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Variabel Y
(Komitmen Kerja Pegawai)
No Item
Koefisien
Korelasi
rhitung
thitung ttabel Keputusan Keterangan
1 0,40 1,228 1,860 Tidak Valid Direvisi
2 0,66 2,493 1,860 Valid Digunakan
3 0,83 4,196 1,860 Valid Digunakan
4 0,94 7,628 1,860 Valid Digunakan
5 0,84 4,372 1,860 Valid Digunakan
6 0,62 2,275 1,860 Valid Digunakan
7 0,83 4,196 1,860 Valid Digunakan
8 0,73 3,029 1,860 Valid Digunakan
9 0,67 2,568 1,860 Valid Digunakan
10 0,87 5,020 1,860 Valid Digunakan
11 0,79 3,613 1,860 Valid Digunakan
12 0,89 5,478 1,860 Valid Digunakan
13 0,82 4,070 1,860 Valid Digunakan
14 0,80 3,767 1,860 Valid Digunakan
15 0,85 4,528 1,860 Valid Digunakan
16 0,89 5,478 1,860 Valid Digunakan
17 0,75 3,212 1,860 Valid Digunakan
18 0,82 4,070 1,860 Valid Digunakan
19 0,85 4,528 1,860 Valid Digunakan
20 0,89 5,478 1,860 Valid Digunakan
21 0,64 2,351 1,860 Valid Digunakan
22 0,89 5,478 1,860 Valid Digunakan
24 0,96 9,714 1,860 Valid Digunakan
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Setelah dilakukan uji validitas, kemudian dilakukan uji reliabilitas
untuk mengetahui sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya. Seperti
yang diungkapkan Sugiyono (2012, hlm.364), “reliabilitas menunjuk pada
tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat
diandalkan”.
Dalam penelitian ini proses pengujian reliabilitas yang dilakukan oleh
peneliti menggunakan metode Alpha. Sebagaimana yang dikemukakan
Riduwan (2013, hlm.115) bahwa “metode mencari reliabilitas internal yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus
yang digunakan adalah Alpha sebagai berikut:
Keterangan:
r11 = Nilai reliabilitas
∑Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item
St = Varians total
k = Jumlah item
Adapun Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode
Alpha sebagai berikut:
Langkah 1: Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:
Keterangan:
Si = Varians skor tiap-tiap item
[ ] [ ]
= Jumlah kuadrat item Xi
= Jumlah item Xi dikuadratkan = Jumlah responden
Langkah 2: Menjumlahkan varians semua item dengan rumus:
Keterangan:
∑Si = Jumlah varians semua item
Si = S1 + S2 + S3…..Sn = Varians item ke-1,2,3…..n
Langkah 3: Menghitung varians total dengan rumus:
Keterangan:
St = Varians total
= Jumlah kuadrat X total
= Jumlah total X dikuadratkan = Jumlah responden
Langkah 4: Masukkan nilai Alpha dengan rumus:
Dalam pelaksanaannya, peneliti melakukan uji reliabilitas dengan
menggunakan Microsoft Office Excel 2013. Nilai reliabilitas yang
didapatkan dari hasil perhitungan uji reliabilitas (r11), kemudian
dikonsultasikan dengan nilai tabel r product moment, dengan derajat
kebebasan (dk) = n - 1 sehingga (dk) = 10 – 1 = 9, dan dengan signifikansi
sebesar 5% sehingga dapat diperoleh nilai rtabel adalah 0,666. Adapun
[ ] [ ]
keputusan untuk membandingkan r11 dengan rtabel adalah sebagai berikut:
jika r11 > rtabel berarti reliabel dan jika r11 < rtabel berarti tidak reliabel.
Berdasarkan perhitungan uji coba reliabilitas dengan menggunakan
langkah-langkah di atas, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Distribusi Data Kesimpulan
r11 rtabel
Variabel X
(Kepuasan Kerja) 0,8505 0,666 Reliabel
Variabel Y
(Komitmen Kerja Pegawai) 0,9672 0,666 Reliabel
E.Prosedur Penelitian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia prosedur adalah “tahap kegiatan
untuk menyelesaikan suatu aktifitas atau metode langkah demi langkah secara
pasti dalam memecahkan suatu masalah”.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa prosedur penelitian adalah tahapan
atau langkah-langkah dalam penelitian yang dilakukan untuk menyelesaikan
atau memecahkan permasalahan dalam penelitian. Pada bagian prosedur
penelitian ini akan memaparkan secara kronologis langkah-langkah penelitian
yang dilakukan terutama bagaimana desain penelitian dioperasionalkan secara
nyata. Sehingga peneliti membuat prosedur penelitian melalui langkah-langkah
yang ditempuh oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini, yaitu:
1. Tahap penemuan masalah, pada tahap ini peneliti melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan masalah-masalah yang ada di lembaga,
sehingga peneliti mendapatkan masalah penelitian yang akan dikaji.
2. Tahap penentuan variabel dan sumber data, pada tahap ini peneliti
menentukan variabel X dan Y yang akan diteliti berdasarkan
3. Tahap merumuskan masalah, dalam merumuskan masalah peneliti
menentukan 3 rumusan masalah yang akan dipecahkan.
4. Tahap mambuat kerangka pemikiran, peneliti membuat kerangka
pemikiran untuk mempermudah dalam menyusun penelitian karena dapat
dijadikan tuntunan oleh peneliti dalam melaksanakan proses penelitian.
5. Tahap perumusan hipotesis, dalam merumuskan hipotesis peneliti
mengacu pada rumusan masalah yang telah ditentukan untuk dapat
memperoleh rumusan hipotesis.
6. Tahap pemilihan metode dan pendekatan, pada tahap ini peneliti memilih
metode dan pendekatan penelitian yang sesuai untuk memecahkan
masalah penelitian.
7. Tahap pembuatan dan uji validitas instrumen, pada tahap ini peneliti
membuat kisi-kisi instrumen berdasarkan indikator dari variabel
kemudian melakukan uji validitas atau hasil uji angket.
8. Tahap pengolahan data, setelah melakukan beberapa tahapan sebelumnya
pada tahap ini peneliti mengumpulkan data yang diperoleh untuk diolah.
9. Tahap analisis data, setelah data terkumpul peneliti melakukan analisis
data sehingga peneliti dapat memperoleh hasil penelitian.
10. Tahap kesimpulan, pada tahap ini peneliti membuat hasil kesimpulan dari
hasil penelitian yang sudah dilakukan.
11. Tahap penyusunan laporan, pada tahap ini peneliti menuliskan laporan
dalam bentuk hasil laporan berupa skripsi.
F. Analisis Data
Analisis data merupakan tahapan penelitian yang dilakukan setelah
semua data terkumpul dari responden atau sumber data lainnya. menurut
Sugiyono (2011, hlm.2017) menerangkan bahwa
kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data menggunakan
peneliti menggunakan bantuan perangkat lunak dari bantuan SPSS Statistics
versi 22.0 for Windows dan dengan bantuan Microsoft Office Excel 2013.
Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Seleksi Data
Proses seleksi data ini dilakukan setelah data terkumpul dari
responden. Seleksi data dilakukan dengan memilih/menyortir data dengan
sedemikian rupa agar data yang didapatkan adalah data yang layak dipakai
dan dapat diolah lebih lanjut. Hal ini dilakukan agar data yang terkumpul
dapat menjawab semua permasalahan penelitian.
2. Klasifikasi Data
Setelah melakukan tahap penyeleksian data langkah selanjutnya
adalah mengklasifikasikan data berdasarkan Variabel X dan Y sesuai
dengan sampel penelitian. Kemudian dilakukan pemberian skor pada setiap
alternatf jawaban sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya
yaitu skala likert. Jumlah skor yang diperoleh dari data responden
merupakan skor mentah dari setiap variabel yang berfungsi sebagai sumber
pengolahan data.
3. Pengolahan Data
a. Perhitungan Dengan Menggunakan Teknik Weight Mean Score
(WMS)
Teknik WMS (Weight Means Score) digunakan untuk
mendapatkan gambaran tentang kecenderungan rata-rata dari
masing-masing variabel penelitian. Perhitungan WMS dilakukan untuk
mengetahui kedudukan setiap indikator atau item. Adapun
langkah-langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut:
1) Pemberian bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban
2) Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih.
3) Mencari jumlah nilai jawaban yang dipilih responden pada tiap
memilih alternatif jawaban tersebut, kemudian dikalikan dengan bobot
alternatif itu sendiri.
4) Menghitung nilai rata-rata (X) untuk setiap butir pernyataan dalam
kedua bagian angket, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
̅ = Nilai rak setiap rata-rata yang dicari
x = Jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali bobot untuk
setiap alternatif kategori)
n = Jumlah responden
(Sudjana, 2005, hlm.67)
5) Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor rata-rata
setiap kemungkinann jawaban. Kriterianya sebagai berikut:
Tabel 3.8
Konsultasi Hasil Perhitungan WMS
Rentang Nilai Kriteria Penafsiran
4,01 – 5,00 Sangat Baik Selalu
3,01 – 4,00 Baik Sering
2,01 – 3,00 Cukup Kadang
1,01 – 2,00 Rendah Jarang
0,01 – 1,00 Sangat Rendah Tidak Pernah
(Akdon dan Hadi, 2005, hlm.39)
b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku untuk Setiap Variabel
Dalam proses mengubah skor mentah menjadi skor baku untuk
setiap variabel dapat menggunakan rumus sebagai berikut (Riduwan,
2013, hlm.131):
̅
Keterangan:
Ti = Skor baku
Xi = Skor mentah
S = Standar deviasi ̅ = Rata-rata (Mean)
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengubah skor
mentah menjadi skor baku untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:
a) Menentukan skor terbesar dan skor terkecil.
b) Menentukan nilai rentangan (R) dengan rumus:
c) Menentukan banyaknya kelas (BK) dengan menggunakan rumus
Sturgess, yaitu:
d) Menentukan nilai panjang kelas (i), yaitu dengan cara mengurangkan
rentangan (R) dengan banyaknya kelas BK. Adapun rumus tersebut
sebagai berikut:
e) Membuat tabel penolong distribusi frekuensi sesuai dengan nilai
banyak kelas (BK) dan nilai panjang kelas (i) yang telah ditentukan
sebelumnya.
f) Menentukan rata-rata (mean) dengan menggunakan rumus:
g) Menentukan simpangan baku atau standar deviasi dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
̅
h) Mengubah skor mentah menjadi skor baku dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
c. Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal atau tidak
normalnya penyebaran data yang telah dilakukan. Hasil pengujian
normalitas tersebut akan berpengaruh terhadap teknik statistik yang harus
digunakan untuk pengolahan data selanjutnya. Apabila distribusi data
normal maka teknik perhitungan statistik yang digunakan adalah statistik
parametric, tetapi jika distribusi data tidak normal maka teknik
perhitungan statistic yang digunakan adalah statistik non parametrik.
Dalam perhitungannya, pengujian normalitas data menggunakan rumus
Chi Kuadrat (X2) sebagai berikut:
Keterangan:
X2 = Chi kuadrat yang dicari
fo = Frekuensi yang ada (frekuensi observasi atau frekuensi sesuai
dengan keadaan)
fe = Frekuensi yang diharapkan, sesuai dengan teori
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung uji normalitas
data adalah sebagai berikut:
a) Menentukan skor terbesar dan skor terkecil.
b) Menentukan nilai rentangan (R) dengan rumus:
c) Menentukan banyaknya kelas (BK) dengan menggunakan rumus
Sturgess, yaitu:
∑
d) Menentukan nilai panjang kelas (i), yaitu dengan cara mengurangkan
rentangan (R) dengan banyaknya kelas BK. Adapun rumus tersebut
sebagai berikut:
e) Membuat tabel penolong distribusi frekuensi sesuai dengan nilai
banyak kelas (BK) dan nilai panjang kelas (i) yang telah ditentukan
sebelumnya.
f) Menentukan rata-rata (mean) dengan menggunakan rumus:
g) Menentukan simpangan baku atau standar deviasi dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
h) Menentukan daftar frekuensi yang diharapkan (fe) melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menentukan batas kelas interval, yaitu skor kiri (interval pertama)
dikurang 0,5 dan semua skor kanan interval ditambah 0,5
2) Menentukan batas kelas interval dengan menghitung angka standar
atau Z-score dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
x = Batas kelas
∑x = Rata-rata distribusi
S = Standar deviasi
3) Menentukan luas 0 – Z dari tabel kurva normal 0 – Z dengan
menggunakan angka-angka untuk batas kelas. Sehingga diperoleh
batas 0 – Z.
̅
√
4) Mencari luas dari setiap kelas interval dengan cara mengurangi
angka-angka atau bilangan 0 – Z dengan interval selanjutnya (nilai
luas 0 – Z pada baris pertama dikurangi dengan nilai luas 0 – Z
pada baris kedua) untuk tanda Z-score yang sama, dan
menambahkan nilai luas 0 – Z yang mempunyai tanda yang
berbeda (tanda positif dan negatif) ditambahkan dengan angka
berikutnya.
5) Menentuka frekuensi yang diharapkan (fe) dengan mengalikan luas
dari setiap interval dengan jumlah responden (n).
i) Menentukan nilai Chi-Kuadrat (X2), dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
j) Membandingkan X2hitung dengan X2tabel
Setelah diketahui nilai X2hitung, kemudian dikonsultasikan dengan nilai
X2tabel, dimana untuk taraf signifikansi (α) sebesar 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) = k – 1. Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut:
Jika X2hitung > X2tabel, artinya distribusi data tidak normal.
Jika X2hitung < X2tabel, artinya distribusi data normal.
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui dan mentukan teknik
statistik apa yang akan digunakan pada pengolahan data selanjutnya.
Apabila penyebaran datanya normal, maka akan digunakan teknik
statistik parametrik, namun apabila penyebaran datanya tidak normal
maka akan digunakan teknik statistik non parametrik.
Adapun perhitungan uji normalitas data yang dilakukan dengan
menggunakan bantuan SPSS Statistics versi 22.0 for Windows dengan
rumus One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Berikut langkah-langkah
dalam menghitung uji normalitas menggunakan SPSS Statistics versi 22.0
for Windows sebagai berikut:
a) Buka program SPSS
∑
b) Masukkan data mentah Variabel X dan Y pada data variabel
c) Klik Variabel View. Pada variabel view, kolom name pada baris
pertama diisi dengan Variabel X dan baris kedua dengan Variabel
Y, kolom decimal = 0, kolom tabel diisi dengan nama
masing-masing variabel, selebihnya biarkan seperti itu
d) Klik Analyze, sorot pada Nonparametric Test, kemudian klik
1-Sample K-S
e) Sorot Variabel X pada kotak Test Variabel List dengan mengklik
tanda panah
f) Klik Option, kemudian pilih descriptive pada Statistic dan Exclude
cases test by test, continue
g) Klik normal Distribution lalu OK (lakukan kembali untuk
menghitung uji normalitas variabel Y).
d. Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengatahui ada atau tidaknya
pengaruh variabel X (Kepuasan Kerja) dengan variabel Y (Komitmen
Kerja Pegawai). Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji
hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:
1) Analisis Korelasi
Analisis korelasi dilakukan untuk mengatahui derajat hubungan
antara variabel X (Kepuasan Kerja) dengan variabel Y (Komitmen
Kerja Pegawai). Teknik perhitungan statistik yang digunakan dalam
menentukan derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik
parametrik dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product
Moment, karena distribusi data dari kedua variabel penelitian bersifat
normal. Adapaun rumus korelasi Pearson Product Moment (Suharsimi
Arikunto, 2009, hlm.327):
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi yang dicari
n = Banyaknya subjek pemilik nilai
X = Variabel 1
Y = Variabel 2
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Ho = Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
Kepuasan Kerja dengan Komitmen Kerja Pegawai.
Ha = Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Kepuasan
Kerja dengan Komitmen Kerja Pegawai
Dalam perhitungan tersebut, rxy merupakan hasil koefisien
korelasi dari variabel X dan Y. Kemudia rxy hitung dibandingkan dengan
rxy tabel, dengan taraf kesalahan sebesar 5%. Apabila rxy hitung > rxy tabel
maka Ha diterima, tetapi apabila rxy hitung < rxy tabel maka Ho diterima.
Agar dapat memberikan interpretasi terhadap kuat atau tidak kuatnya
hubungan, maka dapat digunakan pedoman interpretasi koefisien
korelasi sebagai berikut:
Tabel 3.9
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Cukup Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sugiyono (2013, hlm.257)
Adapun langkah-langkah mencari koefisien korelasi dengan
menggunakan program SPSS, Sururi dan Nugraha (2007, hlm.33-34)
a) Buka program SPSS, destinasikan variabel view dan definisikan
dengan mengisi kolom-kolom berikut:
Kolom Name pada baris pertama diisi dengan variabel X dan
baris kedua dengan Variabel Y
Kolom Type diisi dengan Numeric
Kolom Width diisi dengan 8
Kolom Decimal = 0
Klom label diisi untuk baris pertama Variabel X dan baris kedua Variabel Y
Kolom Value dan Missing diisi dengan None
Kolom Coloumns diisi dengan 8
Kolom Align pilih Center
Kolom Measure pilih Scale
b) Aktifkan Data View kemudian masukkan data baku variabel X
dan Y
c) Klik Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate
d) Sorot Variabel X dan Y, lalu pindahkann ke kotak variabel
dengan cara mengklik tanda panah
e) Tandai pilihan pada kotak Pearson
f) Klik Option dan tandai pada kotak pilihan Mean dan Standar
Deviation. Klik Continue
g) Klik OK
2) Uji Tingkat Signifikansi
Uji tingkat signifikansi dilakukan untuk mengetahui signifikansi
dari hasil koefisien korelasi kedua variabel, yaitu variabel X dan
variabel Y, dan untuk mengetahui apakah hubungan tersebut
signfikansi atau berlaku untuk seluruh populasi. Untuk menguji
signifikansi korelasi digunakan rumus sebagai berikut:
√
Keterangan:
thitung = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil rhitung
n = Jumlah responden
Kemudian dibandingkan antara thitung dengan ttabel. Apabila thitung
> ttabel maka Ha diterima sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
korelasi Pearson Product Moment tersebut signifikan, dan jika thitung <
ttabel maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan bahwa nilai korelasi
Pearson Product Moment tersebut tidak signifikan. Tingkat kesalahan
dalam uji signifikansi ini adalah 5% dengan derajat kebebasan (dk) =
n – 2.
3) Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya
kontribusi atau pengaruh variabel X terhadap Y dan dapat
menggunakan rumus sebagai berikut:
(Riduwan, 2013, hlm.139)
Keterangan:
KD = Nilai koefisien determinasi
r = Nilai koefisien korelasi
Adapun untuk mencari nilai koefisien determinasi dengan
menggunakan program SPSS, Riduwan dan Sunarto (2011,
hlm.294-299), sebagai berikut:
a) Buka program SPSS
b) Aktifkan Data View, masukkan data baku variabel X dan Y
c) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear
d) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variabel Y ke
kotak dependen
e) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Imodel fit, R square,
Descriptive, klik Continue
f) Klik Plots, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak
X, lalu Next
g) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X
h) Pilih Histogram dan Normal Probability Plot, klik Continue
i) Klik Save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan
Prediction Intervals klik Mean dan Individu, lalu Continue
j) Klik Options, pastikan bahwa taksiran Probability 0,05 lalu klik
Continue dan OK
4) Analisis Regresi
Analisis regresi dapat digunakan apabila adanya hubungan
fungsional atau sebab akibat antara variabel X (independen) terhadap
variabel Y (dependen). Riduwan (2013, hlm.148) mengemukakan
bahwa “kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk
meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel
bebas (X) diketahui”. Sehingga rumus yang digunakan adalah rumus regresi sederhana Riduwan (2013, hlm.148), sebagai berikut:
Keterangan:
̂ = (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan
X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk
diprediksikan
a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0
b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan
nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y
Untuk mengetahui nilai a dan b, maka digunakan rumus sebagai
berikut:
̂
Adapun untuk mencari nilai analisis regresi linear dengan
menggunakan program SPSS, Riduwan dan Sunarto (2011,
hlm.294-299), sebagai berikut:
a) Buka program SPSS
b) Aktifkan Data View, masukkan data baku variabel X dan Y
c) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear
d) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variable Y ke
kotak dependen
e) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Imodel fit, R square,
Descriptive, klik Continue
f) Klik Plots, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak
X, lalu Next
g) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X
h) Pilih Histogram dan Normal Probability Plot, klik Continue
i) Klik Save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan
Prediction Intervals klik Mean dan Individu, lalu Continue
j) Klik Options, pastikan bahwa taksiran Probability 0,05 lalu klik
Continue dan OK