• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG."

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPEB : 598/UN40.7.D1/LT/2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk uemenuhi Salah Satu Syarat uenempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh:

NURUL FITRI ISTIQOMAH 1004894

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Oleh:

Nurul Fitri Istiqomah

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Nurul Fitri Istiqomah 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.

(3)
(4)
(5)

BERITA ACARA PELAKSANAAN UJIAN SIDANG SKRIPSI PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG Oleh:

Nurul Fitri Istiqomah 1004894

Skripsi ini telah diuji pada :

Hari/Tanggal : Senin/27 Oktober 2014

Waktu : 08.00-09.:0

Tempat : Laboratorium Pendidikan Akuntansi 2

Panitia ujian terdiri dari :

Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.Si

NIP. 19600412 19860: 1 002

Sekretaris : Dr. Kurjono, M.Pd.

NIP. 19681020 199802 1 00:

Anggota : 1. Dr. Kusnendi, MS

NIP. 19600122 19840: 1 00: 2. Drs. H. Ajang Mulyadi, MM

NIP. 19611102 19860: 1 002

Pembimbing : M. Arief Ramdhany, S.Pd, SS, M.Pd

NIP. 1971110119990: 1 001

Penguji : 1. Dr. H. Nugraha, SE, M.Si, AK, CA

NIP. 19661226199001 1 002 2. Heni Mulyani, S.Pd, M.Pd NIP. 19770727 200112 2 001 :. Leni Yuliyanti, S.Pd, MM

(6)
(7)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG Oleh

Nurul Fitri Istiqomah

Pembimbing : M. Arief Ramdhany, S.Pd, S.S, M.Pd

ABSTRAK

(8)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata Kunci : Keterampilan dasar mengajar guru, prestasi belajar

THE EFFECT OF TEACHER’S TEACHING BASIC SKILLS ON STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT IN ACCOUNTING SUBJECT

CLASS XII IPS AT SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG By

Nurul Fitri Istiqomah

Supervisor : M. Arief Ramdhany, S.Pd, S.S, M.Pd

ABSTRACT

(9)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

improving their teaching skills during teaching and learning process in the classroom.

(10)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BABBIB

PENDAHULUANB B

A. LatarBBelakangBPenelitianB

Pendedekan merupakan hal yang sangat penteng dalam kehedupan manusea, karena dengan adanya pendedekan dapat membantu peserta dedek untuk menumbuh kembangkan potense-potense yang demelekenya. Pernyataan tersebut sesuae dengan Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sestem Pendedekan Naseonal, “Pendedekan bertujuan untuk berkembangnya potense peserta dedek agar menjade manusea yang bereman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulea, sehat, berelmu, cakap, kreatef, mandere, dan menjade warga negara yang demokrates serta bertanggung jawab”.

Pendedekan sekolah sebagae bagean dare penyelenggaraan pendedekan de Indonesea, merupakan suatu proses yang deharapkan mampu mengembangkan Sumber Daya Manusea yang berkualetas. Berbagae aktevetas deselenggarakan de dalamnya, namun kegeatan yang paleng pokok atau ente dedalam penyelenggaraan pendedekan sekolah ealah proses belajar dan mengajar. Proses belajar – mengajar merupakan ente dare proses pendedekan secara keseluruhan dengan guru sebagae pemegang peran utamanya. Dengan demekean, maka proses belajar dan mengajar akan menentukan tengkat keberhaselan dalam pencapaean tujuan pendedekan.

(11)

belajar-NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengajar mempunyae arte luas, tedak sekedar hubungan antara guru dengan seswa, tetape berupa enterakse edukase. Dalam hal ene bukan hanya penyampaean pesan berupa matere pelajaran saja, melaenkan penanaman sekap dan nelae pada dere seswa yang sedang belajar.

Dalam proses belajar-mengajar terserat adanya satu kesatuan kegeatan yang tak terpesahkan antara seswa yang belajar dan guru yang mengajar. Antara dua kegeatan ene terjalen enterakse yang saleng menunjang. Sehengga dalam proses belajar-mengajar ene melebatkan dua pelaku utama, yaetu peserta dedek dan pendedek. Pernyataan ene sesuae dengan UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 20 yang menyatakan bahwa “Pembelajaran adalah proses enterakse peserta dedek dengan pendedek dan sumber belajar pada suatu lengkungan belajar”. Pendedek yang besa desebut juga dengan guru berperan sebagae pengatur lengkungan belajar, sedangkan seswa sebagae pehak yang yang berenterakse dengan lengkungan belajar yang deatur guru melalue proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru detuntut untuk mampu menceptakan kondese belajar yang dapat mengarahkan seswa pada setuase belajar yang aktef, mencakup keaktefan kegeatan fesek dan mental, serta endevedual dan kelompok. Setuase belajar aktef tersebut derancang guru terutama deharapkan dapat membantu seswa mencapae seteap kompetense yang telah detetapkan.

(12)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seswa (angka/ nelae) dan berupa masukan bage pengembangan pembelajaran selanjutnya.

Ketercapaean tujuan pendedekan dapat detentukan melalue tengge rendahnya hasel dan prestase belajar peserta dedek, yang dapat delehat dare nelae Ujean Naseonal (UN) yang deselenggarakan oleh pemerentah bage peserta dedek deseluruh Indonesea ataupun melalue nelae rapor yang detentukan maseng-maseng sekolah. De Indonesea terdapat 3 jalur pendedekan yaetu formal, non formal, dan enformal. Pernyataan ene berdasarkan Undang-undang tentang Sestem Pendedekan Naseonal No. 20 Tahun 2003, BAB IV pasal 13 ayat 1 dejelaskan bahwa “Jalur pendedekan terdere atas pendedekan formal, nonformal, dan enformal yang dapat saleng melengkape dan memperkaya”. Pendedekan formal adalah jalur pendedekan yang terstruktur dan berjenjang yang terdere atas pendedekan dasar, pendedekan menengah, dan pendedekan tengge. Pendedekan menengah merupakan lanjutan pendedekan dasar, pendedekan menengah terdere atas pendedekan menengah umum dan pendedekan menengah kejuruan. Pendedekan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aleyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aleyah Kejuruan (MAK), atau bentuk laen yang sederajat.

Salah satu mata pelajaran yang wajeb dekuasae dengan baek oleh seswa SMA jurusan Ilmu Pengetahuan Soseal (IPS) adalah mata pelajaran Akuntanse yang ada de ruang lengkup mata pelajaran Ekonome. Mata pelajaran Akuntanse wajeb dekuasae dan depahame materenya dengan baek karena termasuk pada salah satu mata pelajaran yang deujekan dalam Ujean Naseonal (UN) yang berpengaruh terhadap kelulusan, hal ene sesuae dengan Undang-undang yang menjelaskan mengenae Kreterea Kelulusan Peserta Dedek. Berdasarkan Undang-undang tentang Kreterea Kelulusan Peserta Dedek dare Satuan Pendedekan No. 97 Tahun 2013, BAB II Pasal 2 dejelaskan bahwa :

(13)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Memperoleh nelae menemal baek pada penelaean akher untuk seluruh mata pelajaran;

c. Lulus Ujean S/ M/ PK; dan d. Lulus UN

Ujean Naseonal adalah kegeatan pengukuran dan penelaean pencapaean standar kompetense lulusan secara naseonal pada mata pelajaran tertentu. Satuan pendedekan yang wajeb mengekute Ujean Naseonal yaetu satuan pendedekan dasar dan menengah.

Mata pelajaran yang deujekan pada Ujean Naseonal (UN) penteng sekale untuk dekuase oleh peserta dedek, salah satunya adalah pelajaran Akuntanse yang berada pada ruang lengkup mata pelajaran Ekonome, karena pada penentuan kelulusan peserta dedek de jenjang pendedekan menengah yaetu SMA/MA depertembangkan dare Nelae Ujean Naseonal Seswa dengan bobot 60%.

Berekut adalah Nelae Rata-rata Ujean Naseonal mata pelajaran Akuntanse yang berada dalam ruang lengkup mata pelajaran Ekonome SMA Negere de Kota Bandung Tahun 2013-2014 deurutkan berdasarkan rankeng yang deambel dare Denas Pendedekan Kota Bandung :

TabelB1.1B

Rata-rataBHasilBUjianBNasionalBSMABNegeriBTahunBPelajaranB2013/2014B

(14)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

13 SMA NEGERI 4 BANDUNG 89 5,21 6,06

Sumbur c Dinas Pundidikan Kota Bandung (data diolah)

Perolehan hasel nelae UN pada beberapa SMA Negere Kota Bandung menunjukan hasel yang kurang memuaskan, khususnya pada mata pelajaran akuntanse yang ada pada ruang lengkup mata pelajaran ekonome. Perolehan nelae rata-rata UN untuk mata pelajaran ekonome tahun pelajaran 2013/2014 mengalame kenaekan debandengkan dengan tahun sebelumnya. Jeka tahun sebelumnya nelae rata-rata mata pelajaran ekonome SMA Negere de Kota Bandung hanya mencapae 5,85 sedangkan untuk tahun 2013/2014 mengalame kenaekan sebesar 2,73% menjade 6,01.

(15)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5,85 sedangkan pada tahun 2013/2014 hanya memperoleh 5,05. Bahkan dare nelae rata-rata UN keseluruhan pun, SMA Negere 13 maseh berada de bawah rata-rata, ene menunjukan bahwa maseh detemukan hambatan dalam proses belajar mengajar yang menjadekan salah satu kendala dalam mencapae tujuan pendedekan.

SMA Negere 13 Bandung merupakan salah satu sekolah cluster 3 de Bandung yang terakredetase A (Sangat Baek). SMA Negere 13 Bandung meraeh cukup banyak prestase debedang akademek ataupun non-akademek. Namun dare banyaknya prestase yang deraeh, prestase dalam bedang akuntanse belum terlehat. Mengengat berbagae olympeade akuntanse yang deselenggarakan berbagae lembaga pendedekan, SMA Negere 13 Bandung tak jarang berpartesepase sebagae peserta de olympeade tersebut.

Selaen dare perolehan nelae UN, penurunan hasel pembelajaran mata pelajran akuntanse terlehat pula pada nelae Ujean Akher Semester (UAS) yang terjade pada kelas XI IPS de SMA Negere 13 Bandung. Kebanyakan seswa belum memperoleh nelae tengge, sehengga maseh banyak seswa yang mendapatkan nelae de bawah Kreterea Ketuntasan Menemal (KKM) yang detentukan sekolah yaetu 76, bahkan untuk rata-rata nelae yang dedapat pun maseh de bawah KKM yaetu 58,9. Gambaran nelae UAS tersebut detunjukan dalam tabel de bawah ene :

(16)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

XI IPS 4 42 seswa 9 seswa 21% 33 seswa 79% Jumlah 160 seswa 30 seswa 19% 130 seswa 81% Dare kesuluruhan seswa yang berjumlah 160, hanya 30 seswa yg mencapae nelae deatas KKM, sedangkan 130 seswa laennya belum mampu mencapae KKM. Bela debandengkan antara keduanya dare keseluruhan seswa, seswa yang belum mencapae KKM lebeh mendomenase debandengkan dengan seswa yang sudah mencapae KKM yang hanya berjumlah 19% dare 160 seswa. Hasel yang dedapat oleh seswa merupakan cermenan dare kemampuan seswa dalam melakukan proses belajar. Belum optemalnya nelae yang deperoleh oleh seswa menunjukan bahwa maseh banyak seswa yang yang belum memahame dan menguasae pelajaran akuntanse. Hal ene menunjukan bahwa hasel belajar yang deperoleh seswa kelas XI IPS SMA Negre 13 Bandung belum mencapae tujuan yang deharapkan.

Banyaknya seswa yang belum mencapae KKM dalam mata akuntanse de kelas XI, dekhawaterkan akan mempesulet proses belajar seswa dalam mempelajare mata pelajaran akuntanse de kelas XII. Jeka fenomena tersebut debearkan maka proses pembelajaran de SMA tedak akan berjalan baek dan tujuan pembelajaran pun tedak akan tewujud, mengengat bahwa akuntanse merupakan mata pelajaran yang bersefat berkelanjutan, pokok bahasannya pun saleng terkaet antara satu dan laennya. Sehengga ketedak tuntasan seswa dalam mempelajare satu bahasan akan mempersulet untuk memahame bahasan selanjutnya. Ketedak tuntasan seswa dalam mempelajare akuntanse besa delehat dare rendahnya nelae yang deperoleh seswa yang sebagean besar belum mencapae KKM.

Prestase belajar sebagae salah satu endekator pencapaean tujuan pembelajaran tedak lepas dare faktor-faktor yang mempengaruhe prestase belajar etu sendere. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhe prestase belajar seswa, seperte yang dekemukakan oleh Muhebben Syah (2011:129), yaetu:

(17)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Aspek feseologes

Tonus jasmane, mata dan telenga. b. Aspek psekologes

Intelegense, sekap, menat, bakat, kebeasaan belajar dan motevase. 2. Faktor eksternal (faktor dare luar seswa)

a. Lengkungan soseal

Keluarga, guru, staf, masyarakat, teman dan sebagaenya. b. Lengkungan non soseal

Rumah, sekolah, peralatan, alarm dan sebagaenya.

(18)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru berperan penteng dalam keberhaselan belajar seswa, karena gurulah yang secara langsung membembeng, membantu, mempengaruhe dan mengembangkan potense yang ada pada dere seswa. Oleh karena etu, guru sereng dejadekan tokoh teladan bahkan dejadekan tokoh edentetas dere, dengan demekean guru harus memeleke pengetahuan, sekap, keterampelan dan kemampuan yang memadae untuk melaksanakan tugasnya dengan baek.

Guru adalah salah satu faktor eksternal yang mempengaruhe prestase belajar seswa, karena rendahnya prestase belajar seswa bukan hanya desebabkan karena pelajarannya yang sulet, tetape tedak lepas dare faktor guru yang mengajar. Demekean pula halnya pada masalah rendahnya prestase belajar seswa yang detunjukan nelae UAS pada mata pelajaran akuntanse de SMA Negere 13 Bandung, tedak lepas dare pengaruh mengajar guru. Jeka guru mampu manyajekan pembelajaran yang membuat seswa merasakan bahwa akuntanse penteng untuk depelajare, mampu membuat seswa tertarek untuk mempelajarenya, dan membangun pemahaman atas apa yang dejelaskan maka akan berdampak posetef juga pada prestase belajar seswa terhadap mata pelajaran Akuntanse, demekean pula sebaleknya.

Keberhaselan pengajaran tedak hanya delehat dare prestase belajar yang decapae oleh seswa, tetape juga prosesnya. Karena tedak mustahel kegagalan seswa etu desebabkan oleh lemahnya proses belajar mengajar (PBM) dan guru merupakan penanggung jawabnya. Prestase belajar pada dasarnya merupakam hasel dare suatu proses belajar. Ine berarte bahwa optemalnya prestase belajar bergantung pula pada proses belajar seswa dan proses mengajar guru. Suryosubroto (2009:16) menyatakan bahwa “keberhaselan PBM sangat detentukan oleh kemampuan guru dalam mengelola PBM.” Untuk mencapae hasel keluaran yang berkualetas maka harus deperbaeke proses belajar mengajar antara seswa dan guru.

(19)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kualetas mengajar yang baek, maka transfer pengetahuan pun akan berjalan baek dan menghaselkan efek posetef terhadap prestase belajar. Untuk mengoptemalkan tugas mengajar tersebut, deperlukan keterampelan mengajar, agar proses belajar mengajar berjalan efektef. Keterampelan dasar mengajar ene penteng, karena baek buruknya kualetas pembelajaran depengaruhe oleh kemampuan guru dalam mengelola kegeatan pembelajaran tersebut. Hal ene dedukung oleh pendapat Sanjaya (2009:32) yang mengatakan bahwa:

Keterampelan dasar mengajar bage guru deperlukan agar guru dapat melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran sehengga pembelajaran dapat berjalan secara efektef dan efeseen. De sampeng etu, keterampelan dasar merupakan syarat mutlak agar guru besa mengemplementasekan berbagae stratege pembelajaran.

Ada delapan keterampelan dasar mengajar yang wajeb dekuasae guru, keterampelan tersebut terdere dare keterampelan membuka dan menutup pelajaran (sut introduction and closur), keterampelan menjelaskan (uxplanning skills.), keterampelan bertanya (quustioning skills), keterampelan membere penguatan (ruinforcumunt skills),

keterampelan mengadakan varease (variation skills), keterampelan membembeng deskuse kelompok kecel, keterampelan mengajar perorangan dan keterampelan mengelola kelas. Keterampelan dasar mengajar guru tersebut merupakan satu rangkaean keterampelan yang harus deaplekasekan guru selama proses pembelajaran.

(20)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pemaparan deatas maka penules akan menelete “Pengaruh Keterampelan Dasar Mengajar Guru terhadap Prestrase Belajar Seswa Pada Mata Pelajaran Akuntanse kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung.”

B. RumusanBMasalahBPenelitianB

Berdasarkan uraean pada latar belakang, penules merumuskan masalah peneletean ene sebagae berekut :B

1. Bagaemana gambaran keterampelan bertanya guru mata pelajaran Akuntanse kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung.

2. Bagaemana gambaran keterampelan membere penguatan guru mata pelajaran Akuntanse kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung.

3. Bagaemana gambaran keterampelan mengadakan varease guru mata pelajaran Akuntanse kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung.

4. Bagaemana gambaran keterampelan menjelaskan guru mata pelajaran Akuntanse kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung.

5. Bagaemana gambaran keterampelan membuka dan menutup pelajaran guru mata pelajaran Akuntanse kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung.

6. Bagaemana gambaran keterampelan mengelola kelas guru mata pelajaran Akuntanse kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung.

7. Bagaemana gambaran prestase belajar seswa pada mata pelajaran Akuntanse kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung.

8. Bagaemana pengaruh keterampelan bertanya guru terhadap prestase belajar pada mata pelajaran Akuntanse de kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung. 9. Bagaemana pengaruh keterampelan membere penguatan guru terhadap prestase

(21)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10.Bagaemana pengaruh keterampelan mengadakan varease guru terhadap prestase belajar pada mata pelajaran Akuntanse de kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung.

11.Bagaemana pengaruh keterampelan menjelaskan guru terhadap prestase belajar pada mata pelajaran Akuntanse de kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung. 12.Bagaemana pengaruh keterampelan membuka dan menutup pelajaran guru

terhadap prestase belajar pada mata pelajaran Akuntanse de kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung.

13.Bagaemana pengaruh keterampelan mengelola kelas guru terhadap prestase belajar pada mata pelajaran Akuntanse de kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung

14.Bagaemana pengaruh keterampelan bertanya, keterampelan membere penguatan, keterampelan mengadakan varease, keterampelan menjelaskan, keterampelan membuka menutup pelajaran dan keterampelan mengelola kelas guru secara semultan terhadap prestase belajar pada mata pelajaran Akuntanse de kelas XI IPS de SMA Negere 13 Bandung.

C. MaksudBdanBTujuanBPenelitianB

Peneletean ene demaksudkan untuk menganaleses secara mendalam mengenae keterampelan dasar mengajar guru pada mata pelajaran akuntanse dan bagaemana pengaruh vareabel tersebut terhadap prestase belajar seswa. Sesuae dengan rumusan masalah de atas, maka tujuan dare peneletean ene adalah untuk:

1. Untuk mempelajare faktor-faktor yang mempengaruhe prestase belajar seswa pada mata pelajaran Akuntanse de kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung. 2. Untuk mengetahue gambaran keterampelan bertanya guru mata pelajaran

(22)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk mengetahue gambaran keterampelan membere penguatan guru mata pelajaran Akuntanse kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung.

4. Untuk mengetahue gambaran keterampelan mengadakan varease guru mata pelajaran Akuntanse kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung.

5. Untuk mengetahue gambaran keterampelan menjelaskan guru mata pelajaran Akuntanse kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung.

6. Untuk mengetahue gambaran keterampelan membuka dan menutup pelajaran guru mata pelajaran Akuntanse kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung. 7. Untuk mengetahue gambaran keterampelan mengelola kelas guru mata

pelajaran Akuntanse kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung.

8. Untuk mengetahue gambaran prestase belajar seswa pada mata pelajaran Akuntanse kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung.

9. Untuk mengetahue pengaruh keterampelan bertanya guru terhadap prestase belajar de kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung.

10.Untuk mengetahue pengaruh keterampelan membere penguatan guru terhadap prestase belajar de kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung.

11.Untuk mengetahue pengaruh keterampelan mengadakan varease guru terhadap prestase belajar de kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung.

12.Untuk mengetahue pengaruh keterampelan menjelaskan guru terhadap prestase belajar de kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung.

13.Untuk mengetahue pengaruh keterampelan membuka dan menutup pelajaran guru terhadap prestase belajar de kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung. 14.Untuk mengetahue pengaruh keterampelan mengelola kelas guru terhadap

prestase belajar de kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung.

(23)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru secara semultan terhadap prestase belajar pada mata pelajaran Akuntanse de kelas XI IPS de SMA Negere 13 Bandung.

D. KegunaanBPenelitianB

Kegunaan peneletean tentang pengaruh keterampelan dasar mengajar guru terhadap prestase belajar seswa pada mata pelajaran Akuntanse kelas XII IPS de SMA Negere 13 Bandung adalah :

1. Manfaat Teoretes

a. Hasel peneletean ene dapat memberekan khasanah kajean pustaka khususnya mengenae keterampelan mengajar guru terhadap prestase belajar pada mata pelajaran akuntanse.

b. Hasel peneletean ene dapat degunakan sebagae bahan kajean dan bahan pertembangan bage peneletean selanjutnya mengenae hal yang sama dengan lebeh mendalam.

2. Manfaat Emperes (Praktes) a. Bage Penelete

1) Sebagae wadah pengembangan berpeker dan penerapan elmu pengetahuan teoretes yang telah depelajare de masa kuleah.

2) Menambah keseapan dan wawasan penelete untuk menjade pendedek. b. Bage Guru

(24)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BABBIIIB

METODEBPENELITIANB B

A. DesainBPenelitianB

Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS) disebutkan bahwa “Desain penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana

prosedur penelitian tersebut dilakukan” (POPS, 2013: 20). Desain penelitian merupakan

rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian. Sesuai dengan Umar (2008:6) yang mengatakan bahwa “Desain penelitian merupakan rencana untuk memilih sumber-sumber daya dan data yang akan dipakai untuk diolah dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian” Pemilihan metode penelitian ini dimaksudkan sebagai pedoman penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat terarah.

Desain penelitian yang baik akan menghasilkan sebuah proses penelitian yang efektif dan efisien. Desain penelitian harus mampu menggambarkan semua proses yang dipelukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, yang membantu peneliti dalam pengumpulan dan menganalisis data.

Sesuai dengan masalah yang akan diteliti, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survey. Menurut Sukardi (2004:157) mengatakan bahwa :

Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek dengan apa adanya. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat.

(25)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

(26)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi penelitian melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.

B. OperasionalBVariabelB

“Operasionalisasi Variabel adalah menjelaskan indikator-indikator dari setiap

variabel penelitian (POPS, 2013,: 20). Menurut Setyosari (2012:126) “variabel

penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian”. Variabel yang diteliti terdiri dari enam variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y). Dalam penelitian ini variabel-variabel tersebut didefinisikan secara operasional sebagai berikut:

a. Variabel Keterampilan Bertanya (X1)

Keterampilan bertanya adalah suatu kemampuan atau kecakapan seorang guru dalam melontarkan sebuah pertanyaan kepada siswa dengan teknik pelontaran baik dan tersusun yang dapat meningkatan kemampuan berfikir siswa.

b. Variabel Keterampilan Memberi Penguatan (X2)

Keterampilan member penguatan adalah kemampuan guru dalam memberikan respon kepada siswa baik berbentuk verbal ataupun nonverbal yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa , yang bertujuan untuk member informasi atau umpan balik (feedback) bagi siswa atas perbuatannya sebagai suatu tindakan dorongan atau koreksi.

c. Variabel Keterampilan Mengadakan Variasi (X3)

(27)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Variabel Keterampilan Menjelaskan (X4)

Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan dan kecakapan guru dalam menyajikan informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematik untuk meningkatkan keefektifan pengajaran agar tercapai hasil yang optimal dari penjelasan dan pembicaraan guru tersebut sehingga bermakna bagi murid.

e. Variabel Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran (X5)

Keterampilan membuka pelajaran adalah kemampuan guru untuk menciptakan prokondisi dan siap mental bagi siswa dalam memulai pelajaran serta memusatkan perhatian siswa dalam mempelajari materi yang akan disampaikan. Sedangkan keterampilan menutup pelajaran dimaksudkan untuk memberi gambaran menyeluruh mengenai apa yang telah di pelajari oleh siswa dan mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar-mengajar.

f. Variabel Keterampilan Mengelola Kelas (X6)

Keterampilan mengelola kelas adalah kemampuan guru dalam menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal. Keterampilan mengelola kelas menuntut guru untuk mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran.

g. Prestasi Belajar Siswa (y)

(28)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TabelB3.1B

OperasionalBVariabelB

Variabel Indikator Skala

Keterampilan bertanya (X1)

Bertanya Dasar:

 Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat

 Pemberian acuan

Pemindahan giliran

 Penyebaran pertanyaan

 Pemberian waktu berfikir

 Pemberian tuntunan

Bertanya Lanjutan:

 Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam

menjawab pertanyaan

 Pengaturan urutan pertanyaan

 Penggunaan pertanyaan pelacak

 Peningkatan terjadinya interaksi

Interval

Keterampilan member

penguatan.

(X2)

 Memberikan penguatan verbal

 Memberikan penguatan nonverbal Interval

Keterampilan mengadakan variasi. (X3)

 Mengadakan variasi dalam cara mengajar

 Mengadakan variasi dalam penggunaan media dan

alat pengajaran

 Mengadakan variasi pola interaksi dan kegiatan siswa

Interval

 Penggunaan contoh dan ilustrasi

 Pemberian tekanan

 Menarik perhatian siswa

 Menimbulkan motivasi

 Memberi acuan

Menutup pelajaran :

 Meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan

rangkuman.

 Mengevaluasi

Interval

Keterampilan

(29)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas. (X6)  Memusatkan perhatian kelompok

 Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas

 Menegur

“Populasi adalah keseluruhan objek dalam penelitian” (Arikunto, 2006:130). Populasi (N) dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 13 Bandung kelas XII IPS pada tahun ajaran 2014/2015. Dengan rincian jumlah siswa sebagai berikut :

Sumber : SMA Negeri 13 Bandung

2. SampelB

Menurut Arikunto (2006: 131), “sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus

(30)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam penelitian yang umum dilakukan yaitu probability sampling dan non

probability sampling (Riduwan , 2010:11). Teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik Probability Sampling dengan

jenis simple random sampling. Menurut Riduwan (2010:12) “probability sampling

ialah teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota

populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Dan “simple random sampling ialah

cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut”.

Sedangkan menurut Narbuko dan Achmadi (2009: 111) mengemukakan bahwa “Teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Digunakannya teknik

simple random sampling karena data nilai siswa menunjukan permasalahan yang

sama yaitu nilai yang belum optimal, sehingga responden (siswa) dapat diambil

secara acak untukdijadikan sampel.

Dalam menentukan sampel dari populasi yang diteliti, peneliti menggunakan penentuan jumlah sampel dengan tabel dari Isaac dan Michael untuk tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%. Dengan tabel tersebut peneliti dapat secara langsung menentukan besaran sampel berdasarkan populasi dan tingkat kesalahan yang dikehendaki. Untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang tidak diketahui jumlahnya bisa menggunakan rumus sebagai berikut :

= ( − 1) + . .. . .

(Sugiyono, 2012: 69) Kerangan :

(31)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

P = Q = Proporsi dalam polupasi = 0,5

D = Ketelitian atau drajat ketetapan

S = Sampel

N = Jumlah Populasi

Karena dalam penelitian ini jumlah populasi sudah diketahui, maka penulis, memakai tabel Isaac Michael dalam penentuan sampelnya. Berdasarkan tabel Isaac dan Michael bila jumlah populasi 160, dengan kesalahan 5 %, maka jumlah sampelnya = 110. Jumlah sampel yang didapat adalah jumlah sampel secara keseluruhan. Untuk menentukan sampel setiap kelas secara proporsional sesuai dengan rumus berikut ini :

= . ( , 2010, ℎ . 49) Keterangan :

= Jumlah sampel menurut stratum n = Jumlah sampel seluruhnya

= Jumlah populasi menurut stratum N = Jumlah populasi seluruhnya

TabelB3.3B

AnggotaBSampelBPenelitianBB

Sumber : data diolah

Berdasarkan perhitungan tersebut, dari 160 siswa akan diambil sampel sebanyak 110 siswa, sampel tersebut diwakili oleh 27 siswa dari jumlah siswa

(32)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas XII IPS 1, 27 siswa dari jumlah siswa kelas XII IPS 2, 27 siswa dari jumlah siswa kelas XII IPS 3, 29 siswa dari jumlah siswa kelas XII IPS 4.

Narbuko dan Achmadi (2009: 111), mengungkapkan bahwa “Dalam

praktek, prosedur random sampling meliputi yaitu cara undian, cara ordinal,

dan cara randomisasi dari tabel bilangan random. Pengambilan sampel secara undian ialah seperti layaknya orang melaksanakan undian.” Cara undian dilakukan dengan cara menulis nama siswa secara acak dan mengundinya langsung, nama-nama yang kita dapatkan akan menjadi anggota sampel dari penelitian tersebut.

B

D. TeknikBPengumpulanBDataB

Teknik pengumpulan data merupakan cara dan alat yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian. Riduwan (2010: 97) mengemukakan bahwa “Teknik pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”. Pengumpulan data tersebut merupakan prosedur dan prasyarat bagi pelaksanaan pemecahan masalah penelitian. Dalam mengumpulkan data diperlukan cara-cara dan teknik tertentu sehingga data dapat dikumpulkan dengan baik. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket/ kuesioner dan studi dokumentasi

1. Angket/ Kuisioner

(33)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bentuk angket yang disebarkan adalah bentuk angket tertutup yaitu setiap angket pertanyaan disajikan beserta sejumlah alternatif jawabannya untuk dipilih oleh setiap responden. Untuk memperoleh data mengenai keterampilan-keterampilan guru dalam mengajar berdasarkan persepsi siswa dibuat beberapa pertanyaan yang disusun dalam bentuk Skala Numerikal

(Numerical Scale).

Menurut Uma Sekaran (2006: 33) “Skala Numerikal (Numerical Scale)

mirip dengan skala diferensial semantik, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 5 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya, ini juga merupakan skala interval”. Skala numerik digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang/ sekelompok orang tentang gejala sosial.

TabelB3.4B

FormatBAngketBNumerical Scale

No Pernyataan

Skor

5 4 3 2 1

Adapun keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah sebagai berikut:

 Angka 5 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tertinggi

 Angka 4 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tinggi

 Angka 3 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif sedang

 Angka 2 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif rendah

(34)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, instrumen utama yang akan digunakan untuk pengumpulan data adalah angket. Prosedur yang dilakukan dalam penyusunan angket dan pengumpulan data sebagai berikut:

a. Langkah-langkah penyusunan angket

1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan angket

2) Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran angket

3) Menyusun urutan pernyataan atau pertanyaan

4) Membuat format

Format angket harus dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan responden dalam mengisinya.

5) Membuat petunjuk pengisian

Petunjuk pengisian dibuat sesuai format yang mencerminkan cara mengisi angket.

b. Langkah selanjutnya adalah langkah uji coba setelah angket tersusun.

Uji coba ini dilakukan karena angket yang disusun belum merupakan angket yang valid dan reliabel, instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Dengan kata lain uji coba ini dilakukan agar hasil yang diperoleh dalam penelitian ini mendekati kebenaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2012:134) yang mengatakan bahwa “intrumen yang baik adalah instrumen yang valid dan reliabel.”

2. Dokumentasi

(35)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan peneliti untuk mendapatkan data tentang prestasi belajar siswa yang diperoleh siswa dari dokumentasi guru mata pelajaran akuntansi. Data ini digunakan untuk memperoleh data variabel Y yaitu nilai hasil prestasi belajar siswa.

E. TeknikBAnalisisBDataBdanBPengujianBHipotesis

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis. Sebelum melakukan teknik analisis data, terlebih dahulu harus dilakukan analisis terhadap instrumen penelitian dengan menggunakan teknik-teknik analisis.

1. PengujianBInstrumenB

a. UjiBReliabilitasB

Menurut Suharsimi Arikunto (2012:100) “suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan tes”. Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterhandalan sesuatu. Instrumen digunakan sejauh mana suatu alat ukur dapat memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari sekelompok individu meskipun dilakukan dalam

waktu yang berbeda. Uji realibilitas, dihitung dengan menggunakan rumus Alpha

sebagai berikut:

1) Menghitung varians skor tiap-tiap item

(36)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dimana :

= Varian skor tiap item

∑ = Jumlah kuadrat jawaban responden tiap item

(∑ ) = Kuadrat skor seluruh respon dari tiap item

N = Jumlah responden

2) Kemudian menjumlahkan Varians semua item

= + + +. . . + ( , 2012, ℎ . 124)

Dimana :

∑ = Jumlah varians semua item

(37)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Menghitung varians total B

=∑ − (∑ ) ( , 2012,ℎ . 123)

Dimana:

= Varian totals

∑ = Jumlah kuadrat skor total

(∑ ) = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total

N = Jumlah responden

4) Memasukan nilai Alpha

= − 1 1 −∑ ( , 2012, ℎ . 122)

Dimana:

= Nilai reliabilitas

N = Jumlah item

∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item

= Varians total

Setelah diperoleh nilai kemudian dibandingkan dengan nilai

dengan taraf signifikansi α = 0.05. Kriteria pengujian reliabilitas adalah :

 Jika > berarti reliabel.

(38)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas soal, digunakan program

Microsoft Excel agar mempermudah dalam perhitungannya. Berdasarkan hasil

perhitungan, reliabilitas instrumen dapat terlihat pada tabel 3.5 sebagai berikut:

TabelB3.5B

RekapitulasiBHasilBUjiBReliabilitasB

B

VariabelB B B KeteranganB

Keterampilan Bertanya (X1) 0,798 0,3061 Reliabel

Keterampilan Memberi Penguatan (X2) 0,502 0,3061 Reliabel

Keterampilan Mengadakan Variasi (X3) 0,392 0,3061 Reliabel

Keterampilan Menjelaskan (X4) 0,734 0,3061 Reliabel

Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran (X5)

0,518 0,3061 Reliabel

Keterampilan Mengelola Kelas (X6) 0,749 0,3061 Reliabel

B

Pada Tabel r product moment dengan α = 0,05 dan n =30 diperoleh

sebesar 0,3061. Kriteria keputusan untuk uji reliabilitas adalah > maka

instrumen penelitian tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. Berdasarkan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha ( ) untuk enam variabel mengenai keterampilan dasar mengajar guru nilai

yang diperolehlebih besar dari . Dengan begitu maka instrumen penelitian

tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

b. UjiBValiditasB

(39)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendapatkan alat ukur pengumpulan data yang memiliki derajat keshahihan tinggi yaitu dengan melakukan uji validitas.

Koefisien validitas butir tes diperoleh dengan menggunakan rumus korelasi

product moment angka kasar (raw score), yaitu :

= (∑ ) − ∑ ∑

{ ∑ − (∑ ) }{ ∑ − (∑ ) }

(Arikunto, 2012:87) Keterangan :

: koefisien korelasi

∑ : jumlah skor item

∑ : jumlah skor total (seluruh item)

: jumlah responden

Hasil uji validitas item tersebut kemudian dibandingkan dengan rtabel (pada

signifikansi 0,05 atau 5%) Kriteria pengujian instrumen dapat dikatakan valid dengan ketentuan:

Jika rxy > rtabel maka valid

Jika rxy < tabel maka tidak valid

Dalam penelitian ini, untuk menguji validitas soal, digunakan program

Microsoft Excel.

(40)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengenai keterampilan membuka dan menutup pelajaran dan 12 item pernyataan mengenai keterampilan mengelola kelas.

Hasil uji validitas berdasarkan perhitungan dengan bantuan program Microsoft

Excel untuk keterampilan dasar mengajar guru dapat dilihat pada tabel 3.6 sebagai

(41)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengadakan

(42)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dibandingkan dengan harga untuk 30 responden yaitu sebesar 0,3061. Jika

harga < maka item soal tersebut tidak valid, sedangkan jika >

maka item tersebut dinyatakan valid.

Berdasarkan perhitungan di atas dapat dilihat bahwa dari 60 item pernyataan yang disebarkan kepada responden mengenai presepsinya terhadap keterampilan dasar mengajar guru, terdapat enam pernyataan yang tidak dapat memenuhi kriteria validitas atau dinyatakan tidak valid, yaitu item pernyataan nomor 7, 19, 29, 45, 48 dan 54. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian dihilangkan sehingga jumlah pernyatan yang memenuhi kriteria validitas mengenai presepsi siswa terhadap keterampilan mengajar guru berjumlah 54 item pernyataan yang terdiri dari 18 item pernyataan mengenai keterampilan bertanya guru, 4 item pernyataan mengenai keterampilan memberi pengauatan, 5 item pernyataan mengenai keterampilan memberi variasi, 8 item pernyataan mengenai keterampilan menjelaskan guru, 8 item pernyataan mengenai keterampilan membuka dan menutup pelajaran dan 11 item pernyataan mengenai keterampilan mengelola kelas.

2. UjiBAsumsiBKlasikB

a. UjiBNormalitas-BKolmogorovBSmirnovB

Normalitas data merupakan syarat pokok yang harus dipenuhi dalam analisis parametrik. Pengujian normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Apabila data tidak berdistribusi normal maka data menggunakan analisis non parametrik.

Adapun uji normalitas dalam penelitian ini akan menggunakan uji normal

Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program SPSS v.20 for windows. Kriteria

pengambilan keputusan dengan uji normal Kolmogorov Smirnov adalah sebagai berikut :

(43)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B

b. UjiBLinieritasB

Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Dalam penelitian ini, penulis

melakukan uji linearitas dengan bantuan program SPSS v.20 for windows dengan

menggunakan fungsi Compare Means dengan kriteria pengambilan keputusan

sebagai berikut :

Jika Fhitung > Ftabel maka tidak bersifat linier

Jika Fhitung < Ftabel maka bersifat linier

c. UjiBMultikolinieritasB

Uji multikolinearitas adalah pengujian untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang signifikan antara variabel-variabel prediktor/independen dalam suatu model regresi linier multipel. Menurut Umar (2008:80), “Uji multikolineritas berguna untuk mengetahui apakah pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat antarvariabel independen”. Model regresi yang baik memiliki variabel-variabel bebas yang independen/bebas/tidak terkait/tidak berkorelasi. Harapannya, asumsi multikolinieritas tidak terpenuhi.

Statistik uji yang sering dipergunakan untuk menguji gangguan

multikolinearitas adalah dengan variance inflation factor (VIF), atau korelasi pearson

antara variabel-variabel bebas. Pada uji multikolinieritas, diharapkan nilai VIF < 10, atau korelasi pearson antara variabel-variabel bebas signifikan, sehingga asumsi multikolinieritas tidak terpenuhi.

Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolinieritas adalah dilihat dari Tolerance Value (TV) dan lawannya Variance

Inflation Factors (VIF) dengan menggunakan SPSS v.20 for windows. Tolerance

(44)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF

tinggi. (Ghozali, 2013: 105-106)

Dari output regresi didapatkan nilai tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang

dari 10, sehingga tidak terjadi multikolinearitas..

(45)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. UjiBHeteroskedastisitasB

Uji heteroskedatisitas adalah pengujian asumsi residual dengan varians tidak konstan. Menurut Umar (2008:82),“Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain”. Sedangkan menurut Ghozali(2013:139), “Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebuthomoskedastisitas, sedangkan untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang heteroskedastisitas”.

Harapannya, asumsi ini tidak terpenuhi karena model regresi linier multipel memiliki asumsi residual dengan varians konstan (homoskedasitas). Salah satu cara melihat adanya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan program SPSS,

dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED)

dengan residualnya (SRESID).

Menurut Ghozali (2013:139) dasar pengambilan keputusan uji tersebut yaitu sebagai berikut:

I. Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur seperti

bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan adanya heteroskedastisitas.

II. Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar

diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Dari output (pada Chart) titik tidak membentuk pola yang jelas dan titik-titik menyebar diatas dan dibawah tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi.

3. PengujianBHipotesisB

(46)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis regresi linier multiple digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen dirubah-rubah atau dinaik-turunkan. Manfaat dari analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak.

Untuk menguji hipotesis maka dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linear multiple atau disebut juga analisis regresi berganda. Menurut Riduwan (2010: 252) analisis regresi ganda adalah pengembangan dari analisis regresi sederhana. Analisis regresi ganda adalah alat analisis peramalan nilai pengruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan

fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih (X1), (X2),

(X3),...(Xn) dengan satu variabel terikat (Y).

Persamaan dari regresi ganda tersebut adalah sebagai berikut :

= + + + ⋯ . . + (Sudjana, 2003:70)

Keterangan:

= Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

Xi = Variabel independen

= Nilai variabel jika X bernilai nol

, = Nilai arah sebagai penentu nilai predikasi yang menunjukkan nilai peningkatan

(+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Nilai-nilai persamaan b1, b2,… b6 dan bo dengan rumus, rumus nilai

persamaan untuk 6 variabel bebas adalah

a. ∑ = . + . ∑ + . ∑ + . ∑ + . ∑ + . ∑ + . ∑

b. ∑ = . ∑ + . ∑ + . ∑ + . ∑ + . ∑ +

(47)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. ∑ = . ∑ + . ∑ + . ∑ + . ∑ + . ∑ +

. ∑ + . ∑

d. ∑ = . ∑ + . ∑ + . ∑ + . ∑ + . ∑ +

. ∑ + . ∑

e. ∑ = . ∑ + . ∑ + . ∑ + . ∑ + . ∑ +

. ∑ + . ∑

f. ∑ = . ∑ + . ∑ + . ∑ + . ∑ + . ∑ +

. ∑ + . ∑

g. ∑ = . ∑ + . ∑ + . ∑ + . ∑ + . ∑ +

. ∑ + . ∑

Analisis regresi linier multipel juga dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Memasukan data yang telah diolah sebelumnya pada SPPS, Klik menu Anlayze >

Regression > Linear

2) Memasukkan variabel terikat pada kotak Dependent. Memasukkan variabel

bebas pada kotak Variabel Independent(s).

3) Pada kotak method pilih Enter

4) Klik OK untuk melakukan analisa regresi multipel

b. KoefisienBDeterminasiB

Dalam uji regresi linear multiple, koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh serentak variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat, untuk itu digunakan angka-angka pada tabel model summary.

(48)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

prosentase yang di hasilkan, dan sisanya dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang

tidak disertakan di dalam penelitian.B

c. UjiBFBB

Menguji keberartian regresi ini dimaksudkan untuk meyakinkan apakah regresi (berbentuk linier) yang di dapat berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan sejumlah peubah yang sedang dipelajari. Pengujian F statistika ini juga bisa digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat. Adapun rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut:

Ha : Regresi Berarti

Ho: Regresi Tidak Berarti

Rumus untuk menguji signifikansi dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel:

/

Setelah menghitung nilai Fhitung selanjutnya membandingkan nilai Fhitung dengan

Ftabel = F{(1- α)(dk pembilang = m),(dk penyebut = n – k - 1)}.Kriteria yang

digunakan untuk mengambil keputusan adalah

Jika Fhitung> Ftabel, maka Ho ditolak, Ha diterima (Regresi Berarti)

Jika Fhitung≤ Ftabel, maka Ho diterima, Ha ditolak (Regresi Tidak Berarti)

(49)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji keberartian koefisien regresi (uji t) untuk menguji keberartian koefisien regresi atau menguji tingkat keberartian pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun rumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut: Untuk Variabel Bebas 1 (Keterampilan Bertanya)

Ha : β1 > 0 : Keterampilan bertanya guru berpengaruh positif terhadap prestasi

belajar siswa

Ho: β1 = 0 : Keterampilan bertanya guru tidak berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa

Untuk Variabel Bebas 2 (Keterampilan Memberi Penguatan)

Ha : β2 > 0 : Keterampilan memberi penguatan berpengaruh positif terhadap

prestasi belajar siswa

Ho : β2 = 0 : Keterampilan memberi penguatan tidak berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa

Untuk Variabel Bebas 3 (Keterampilan Mengadakan Variasi)

Ha : β3 > 0 : Keterampilan mengadakan variasi berpengaruh positif terhadap

prestasi belajar siswa

Ho : β3 = 0 : Keterampilan mengadakan variasi tidak berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa

Untuk Variabel Bebas 4 (Keterampilan Menjelaskan)

Ha : β4 > 0 : Keterampilan menjelaskan guru berpengaruh positif terhadap prestasi

belajar siswa

Ho : β4 = 0 : Keterampilan menjelaskan guru tidak berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa

Untuk Variabel Bebas 5 (Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran)

Ha : β5 > 0 : Keterampilan membuka dan menutup pelajaran berpengaruh positif

(50)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ho : β5 = 0 : Keterampilan membuka dan menutup pelajaran tidak berpengaruh

terhadap prestasi belajar siswa

Untuk Variabel Bebas 6 (Keterampilan Mengelola Kelas)

Ha : β6 > 0 : Keterampilan mengelola kelas berpengaruh positif terhadap prestasi

belajar siswa

Ho : β6 = 0 : Keterampilan mengelola kelas tidak berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa

Adapun rumus menguji keberartian koefisien regresi adalah sebagai berikut:

i

ti : nilai keberartian koefisien regresi

bi : nilai variabel bebas Xi

Sbi : galat baku koefisien regresi bi

Untuk menentukan galat baku koefisien terlebih dahulu harus dilakukan perhitungan-perhitungan sebagai berikut:

1. Menghitung Nilai Galat Baku Koefisien Regresi bi(sbi), dengan rumus:

2

2. Menghitung Nilai Galat Baku Taksiran Y ( 2

12

3. Menghitung Nilai Koefisien Antara Multipel (R2), dengan rumus:

(51)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sudjana, 2003: 107)

4. Menghitung Jumlah Kuadrat Penyimpangan Peubah (

2)

ij

x , dengan rumus:

2

2 2 ( )

ij

x

x x

n

 

 

(Sudjana, 2003:77)

Setelah menghitung nilai t langkah selanjtnya membandingkan nilai thitung (th)

dengan nilai tabel student t dengan dk = (n-k-1) taraf nyata 5%. Kriteria yang digunakan untuk mengambil keputusan adalah

Jika nilai thitung≤ ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

(52)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Alma, B, dkk. (2009) Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, S. (2006) Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S.. (2012) Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Barnawi dan Arifin, M. (2012) Etika & Profesi Kependidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Depdiknas. (2001) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Djamarah, S.B. (2005) Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. (2011) Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ghozali, I. (2013) Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: BP-Universitas Diponogoro.

Hanaifah, N. dan Suhana, C. (2010) Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama.

Hasibuan, J.J. dan Moedjiono. (2010) Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Majid, A. (2013) Strategi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya.

Marno dan Idris, M. (2010) Strategi & Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.

Mulyasa. (2012) Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2011) Menjadi Guru Profesional; Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(53)

NURUL FITRI ISTIQOMAHI2014

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Purwanto, N. (2011) Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rusman. (2013) Model-model Pembelajaran; Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Riduwan. (2010) Metode & Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2009) Streategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sardiman. (2008) Interaksi & Motivasi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Rineka Cipta.

Sekaran, U. (2006) Research Methods For Business – Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Setyosari, P. (2012) Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi Dan Korelasi.Bandung : Tarsito Sugiyono. (2007) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012) Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2004) Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sukirman, D. (2011) Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS.

Sukmadinata, N.S. (2005) Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : Rosda. Suryosubroto. (2009) Proses Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta.

Sutikno (2004) Menuju Pendidikan Bermutu. Mataram : NTP Press.

Syah, M. (2011) Psikologi Pendidikan; dengan pendekatan baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan dan dari hasil pembahasan tentang pengaruh motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar peserta didik kelas

7) Setelah membeli produk tersebut, dapatkah Anda menceritakan bagaimana Anda. mengevaluasi keputusan yang sudah Anda

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala yaitu skala employee engagement dan skala iklim organisasi yang disusun berdasarkan aspek employee

Tujuan dari penulisan ini adalah memberikan alternatif dalam pengolahan parkir, tidak secara manual tapi terkomputerisasi dengan tujuan memudahkan user dalam melakukan tugasnya dan

SKPDKB, SKPDKBT, STPD, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, dan Putusan Banding yang tidak atau kurang dibayar oleh Wajib Pajak pada waktunya

Meningkatkan pemahaman siswa tentang sistem pemerintahan pada pembelajaran PKn melalui model contextual teaching and learning di kelas IV SD Negeri I Asem Kecamatan

(2) Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi,

Hasil studi pendahuluan penelitian menunjukkan: (1) perilaku tiga tokoh arif kontemporer sesuai dengan perilaku orang arif klasik, (2) ajaran mereka dikelompokkan ke dalam