ABSTRAK
Sukaregang adalah sentra penyamakan kulit di Kabupaten Garut. Kulit-kulit
Sukaregang merupakan yang terbaik di Jawa Barat yang memasok kulit ke kota-kota
lain. Kini Sukaregang mengembangkan usahanya menjadi sentra kerajinan.
Kerajinan berbahan dasar kulit yang berkualitas dan memiliki harga yang kompetitif.
Produk-produk olahan kulit di kota Garut memiliki kualitas berstandar ekspor.
Kualitas produknya sangat potensial untuk menarik wisatawan baik untuk berbelanja
kebutuhan fashion atau membeli souvenir sebagai oleh-oleh. Namun potensi-potensi
yang ada di Sentra Industri Kulit di Sukaregang ini perlu dimaksimalkan. Sebagai
kawasan wisata belanja Sukaregang tidak memiliki diferensiasi dengan tempat lain
yang menyebabkan wisatawan yang mengunjungi Sukaregang kurang mendapatkan
pengalaman berwisata terhadap Sukaregang. Oleh karena itu diperlukan perancangan
desain komunikasi visual berupa branding yang dapat menciptakan diferensiasi dan
menunjukkan kelebihan-kelebihan Sukaregang. Perancangan branding, khususnya
destination branding diharapkan akan memberikan pengalaman berwisata yang khas
di Sukaregang kepada wisatawan. Melalui perancangan branding ini diharapkan
Sukaregang akan lebih khas dan dikenal, sehingga Sentra Industri Kulit Sukaregang
sdapat menjadi kawasan wisata yang menjadi kawasan wisata Kabupaten Garut yang
ABSTRACT
Sukaregang is a tannery centre in Garut. Sukaregang’s leathers are the best leather in
West Java. This city supplies leathers to other cities. Nowdays, Sukaregang expands
its bussines into the centre of crafts. The crafts are made of high quality leathers and
they have competitive prices. Garut’s leather products have export quality standards.
The quality of the products are very potential to attract tourists to shop fashion needs
or souvenirs as gifts. However, the existing potentials in Sukaregang Leather
Industry Centre needs to be maximized. As the shopping tourism, Sukaregang has no
different from other places. It makes tourists, who visit Sukaregang, have less
destination experience of Sukaregang. Therefore, Visual Communication Design in
the form of branding is needed to create differentiations and to show superiorities of
Sukaregang. Designing brand, especially a destination branding, is expected to give a
unique destination experience to the tourists of Sukaregang. Designing brand of
Sukaregang is expected to make Sukaregang more distinctive and well known. Thus
Sentra Sukaregang Leather Industry can be the most favorite Garut’s tourism spot in
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ...ii
PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ...iii
PERNYATATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ...iv
KATA PENGANTAR...v
DAFTAR ISI ...vii
DAFTAR DIAGRAM DAN TABEL ...x
DAFTAR GAMBAR ...xi
ABSTRAK ...xv
ABSTRACT ...xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup...2
1.2.1 Permasalahan...2
1.2.2 Ruang Lingkup...2
1.3 Tujuan Perancangan...2
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data...2
1.5 Skema Perancangan...4
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Pariwisata ...5
2.2 Teori Branding ...6
2.2.1 Destination Branding ...7
2.3 Teori Pemasaran ...10
2.3.1 Promosi ...12
2.3.2 Pemasaran Pariwisata ...12
2.4 Teori Desain ...14
2.4.1 Logo ...14
2.4.3 Display ...15
2.4.4 Environmental Graphic ...16
2.4.5 Layout ...17
2.4.6 Teori Warna ...18
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta ...19
3.1.1 Perusahaan terkait mandatori ...19
3.1.2 Perusahaan terkait media partner ...24
3.1.3 Data hasil observasi ...28
3.1.4 Data wawancara ...34
3.1.5 Data kuesioner ...40
3.1.6 Kesimpulan hasil kuesioner ...50
3.1.7 Tinjauan kasus sejenis ...50
3.2 Analisis terhadap permasalahan ...55
3.2.1 Analisis berdasarkan teori pariwisata ...55
3.2.2 Analisis berdasarkan teori branding dan destination branding ...55
3.2.3 Analisis berdasarkan teori pemasaran ...56
3.2.4 Analisis berdasarkan teori desain ...57
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ...59
4.2 Konsep Kreatif ...59
4.2.1 Konsep Visual ...60
4.2.2 Konsep Warna ...60
4.2.3 Konsep Verbal ...60
4.2.4 Tipografi ...61
4.3 Konsep Media ...63
4.3.1 Media Primer ...63
4.3.2 Media Sekunder ...65
4.3.3 Rincian Anggaran Biaya ...66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...106
5.2 Saran ...106
5.2.1 Saran bagi pihak terkait ...106
5.2.2 Saran bagi desainer komunikasi visual ...107
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISTILAH
LAMPIRAN
DATA PENULIS
DAFTAR DIAGRAM DAN TABEL
Diagram 1.1 Skema Perancangan ...4
Diagram 2.1. Piramida Brand Awareness ...8
Diagram 3.1 Jenis Kelamin Responden ...41
Diagram 3.2 Usia Responden ...41
Diagram 3.3 Tingkat Pendidikan Responden ...42
Diagram 3.4 Pekerjaan Responden ...42
Diagram 3.5 Penghasilan Responden ...43
Diagram 3.6 Hal yang menarik kunjungan wisatawan ...43
Diagram 3.7 Biaya yang dikeluarkan untuk berbelanja di kawasan wisata belanja ..44
Diagram 3.8 Kecenderungan untuk berbelanja di kawasan wisata belanja ...45
Diagram 3.9 Hal terpenting dalam berbelanja di kawasan wisata belanja ...45
Diagram 3.10 Pengetahuan masyarakat mengenai Sentra Industri Kerajinan kulit Sukaregang ...46
Diagram 3.11 Informasi mengenai sentra industri kulit Sukaregang ...46
Diagram 3.12 Ketertarikan terhadap Sentra Industri Kulit Sukaregang ...47
Diagram 3.13 Hal yang menarik minat masyarakat mengunjungi Sukaregang ...47
Diagram 3.14 Kesesuaian Harga dengan Kualitas Produk Sukaregang ...48
Diagram 3.15 Desain Produk di Sentra Industri Kulit Sukaregang ...49
Diagram 3.16 Kebanggaan menggunakan produk kulit Sukaregang ...49
Tabel 4.1 Rincian Biaya Renovasi ...66
Tabel 4.2 Rincian Biaya Promosi ...67
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat ...19
Gambar 3.2 Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Garut ...20
Gambar 3.3 Logo PT. Dynea Indria & Lem Fox ...21
Gambar 3.4 Logo Tama cokelat ...24
Gambar 3.5 Logo Cipaganti ...25
Gambar 3.6 Toko-toko kerajinan kulit di Sukaregang ...29
Gambar 3.7 Suasana di Sukaregang Leather Center ...29
Gambar 3.8 Produk-produk kerajinan kulit Sukaregang...30
Gambar 3.9 Bahan baku jaket yang dipajang untuk dipilih pembeli ...31
Gambar 3.10 Proses pembuatan jaket kulit ...32
Gambar 3.11 Media promosi kerajinan kulit Sukaregang di jalan Nagrek ...32
Gambar 3.12 Media promosi tempat & produk Garut lain yang ada di jalan Nagrek ...33
Gambar 3.13 Sampul Pariwisata Garut Cover (kiri), salah satu halaman isi (kanan) ...33
Gambar 3.14 Sampul Buku Pariwisata Garut (atas), salah satu halaman isi (bawah) ...34
Gambar 3.15 Data Kunjungan Wisata Januari – Maret 2012 ...40
Gambar 3.16 Cihampelas Bandung ...51
Gambar 3.17 Cibaduyut Bandung ...52
Gambar 3.18 Penelusuran Google mengenai Sukaregang ...53
Gambar 3.20 Penelusuran gambar Google mengenai Sukaregang ...54
Gambar 3.21 Penelusuran gambar Google mengenai Cibaduyut ...54
Gambar 3.22 Penelusuran gambar Google mengenai Cihampelas ...55
Gambar 4.1 Logo Sukaregang Shopping Street ...69
Gambar 4.2 Logo grid ...69
Gambar 4.3 Logo Sukaregang Shopping Street - hitam-putih ...70
Gambar 4.4 Logo Sukaregang Shopping Street – grayscale ...70
Gambar 4.5 Maskot Sukaregang Shopping Street ...71
Gambar 4.6 Maskot Baba ...71
Gambar 4.7 Maskot Bubu ...72
Gambar 4.8 Maskot Bebe ...72
Gambar 4.9 Kostum maskot event Tahun Baru ...73
Gambar 4.10 Kostum maskot event Tahun Baru Imlek ...73
Gambar 4.11 Kostum maskot event 17 Agustus ...74
Gambar 4.12 Kostum maskot event Puasa – Idul fitri ...74
Gambar 4.13 Kostum maskot event Natal ...75
Gambar 4.14 Timeline penggunaan maskot ...75
Gambar 4.15 Eksterior Bangunan Sukaregang sebelum dilakukan perancangan branding ...76
Gambar 4.16 Eksterior Bangunan Sukaregang setelah dilakukan perancangan branding ...76
Gambar 4.17 Perbandingan ukuran Welcome sign dengan manusia ...77
Gambar 4.18 Perbandingan ukuran Welcome sign dengan Kendaraan ...77
Gambar 4.20 Perbandingan Signage dengan kendaraan ...78
Gambar 4.21 Pictogram ...79
Gambar 4.22 Pengaplikasian Signage ...80
Gambar 4.23 Brosur ...81
Gambar 4.24 Brosur + voucher ...82
Gambar 4.25 Flyer berseri ...83
Gambar 4.26 Flyer ...83
Gambar 4.27 Stiker Bis ...84
Gambar 4.28 Aplikasi Stiker Bis ...84
Gambar 4.29 Banner tema umum ...85
Gambar 4.30 Banner tema Puasa - Idul fitri ...86
Gambar 4.31 Banner tema tahun baru ...87
Gambar 4.32 Banner tema tantangan ...88
Gambar 4.33 Tampilan Website 1 Sukaregang (home) ...89
Gambar 4.34 Tampilan Website 2 (produk) ...90
Gambar 4.35 Tampilan Website 3 (detail produk - jaket) ...90
Gambar 4.36 Tampilan Website 4 (arena) ...91
Gambar 4.37 Tampilan Website 5 (detail arena – adu panco) ...91
Gambar 4.38 Tampilan Website 6 (maskot) ...92
Gambar 4.39 Tampilan Website 7 (detail maskot - baba) ...92
Gambar 4.40 Bumper animation website ...93
Gambar 4.41 Tampilan terakhir bumper animation website ...94
Gambar 4.42 Baliho ...95
Gambar 4.44 Iklan pada Koran Pikiran Rakyat ...97
Gambar 4.45 Wayfinding (Banner) ...98
Gambar 4.46 Penerapan banner (wayfinding)...99
Gambar 4.47 x-Banner ...100
Gambar 4.48 Timeline Promosi ...101
Gambar 4.49 Merchandise Sukaregang ...102
Gambar 4.50 Ilustrasi desain mug ...103
Gambar 4.51 Aplikasi desain mug ...103
Gambar 4.52 Desain Stiker ...104
Gambar 4.53 Desain pin ...104
Gambar 4.54 Desain kaos ...105
Gambar 4.55 Desain cover ban serep ...106
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Garut merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang
memiliki potensi-potensi pariwisata yang menarik. Berada sekitar 63 km dari kota
Bandung, Kabupaten Garut merupakan salah satu tempat strategis untuk dijadikan
alternatif tempat wisata.
Kabupaten Garut juga memiliki sentra penyamakan kulit terbaik di Jawa
Barat yang memasok kebutuhan kulit ke kota-kota lain. Kini sentra penyamakan kulit
tersebut mengembangkan usahanya menjadi sentra kerajinan. Kerajinan berbahan
dasar kulit yang berkualitas dan memiliki harga yang kompetitif. Sentra industri kulit
yang terkenal di Kabupaten Garut adalah Sentra Industri Kulit Sukaregang yang juga
merupakan tempat wisata belanja produk-produk olahan kulit.
Produk-produk olahan kulit di kota Garut memiliki kualitas berstandar
ekspor. Kualitas produknya sangat potensial untuk menarik wisatawan baik untuk
berbelanja kebutuhan fashion atau membeli souvenir sebagai oleh-oleh. Namun
potensi-potensi yang ada di Sentra Industri Kulit di Sukaregang ini perlu
dimaksimalkan. Menurut informasi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Garut, ada tiga kawasan favorit yang paling banyak dikunjungi wisatawan
yaitu Cipanas, Papandayan dan Cangkuang.
Dibandingkan tempat wisata belanja sejenis di kota lain, yaitu Cibaduyut
Bandung, Sentra Industri Kulit Sukaregang ini kurang terkenal. Meskipun
sebenarnya jika dilihat dari jenis dan kualitas produknya Sentra Industri Kulit
Sukaregang ini dapat bersaing dengan Cibaduyut. Apabila Sentra Industri Kulit ini
dikenal masyarakat luas dan menjadi salah satu tempat wisata favorit di Kabupaten
Garut hal tersebut dapat menambah pemasukan daerah di bidang pariwisata, yang
secara umum akan membuat Garut lebih maju.
Berdasarkan hasil survey juga diketahui bahwa pengunjung lebih tertarik
Sayangnya potensi-potensi yang dimiliki Sukaregang yang dapat menjadi suatu
belum dieksplorasi menjadi sebuah keunikan berwisata. Ditambah minimnya
informasi menyebabkan Sukaregang kurang populer sebagai kawasan pariwisata di
Garut.
Oleh karena itu diperlukan perancangan desain komunikasi visual yang tepat
diharapkan akan menjadikan Sentra Industri Kulit Sukaregang sebagai kawasan
wisata yang menjadi kawasan wisata favorit Kabupaten Garut.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
1.2.1 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan pokok permasalahan yaitu : Bagaimana cara menjadikan Sentra Industri
Kulit Sukaregang menjadi salah satu destinasi berwisata favorit di Kabupaten Garut
melalui perancangan DKV?
1.2.2 Ruang Lingkup
Perancangan DKV Sukaregang ditujukkan kepada konsumen di Jawa Barat.
1.3 Tujuan Perancangan
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, tujuan dari
perancangan yang ingin dicapai antara lain adalah menjadikan Sukaregang sebagai
salah satu tujuan wisata favorit di Kabupaten Garut.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data, digunakan teknik observasi, wawancara
terstruktur, kuesioner, dan studi pustaka.
1. Observasi
Observasi merupakan pengamatan langsung, berikut lingkungan fisiknya dan
pengamatan terhadap suatu kegiatan yang sedang berjalan di area Sentra
pengambilan dokumentasi lokasi sebagai data untuk membantu penulis dalam
perancangan desain komunikasi visual Sentra Industri Kulit Sukaregang.
2. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan
dengan pihak yang dianggap kompeten guna mendapatkan data yang akurat.
Menggunakan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Pada tahap ini
penulis mewawancarai langsung kepada narasumber, diantaranya :
Bapak Agus Koswara selaku Kasi informasi & komunikasi bidang pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut
Bapak H. Yusuf Sopyan selaku pemilik toko ASTIGA di Sentra Industri Kulit Sukaregang
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan
daftar pertanyaan tertulis kepada responden. Kuesioner dibagikan kepada 100 orang
responden untuk mengetahui bagaiman strategi promosi yang tepat dan perancangan
desain komunikasi visual yang akan dilakukan di Sentra Industri Kulit Sukaregang.
4. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan
mempelajari buku-buku ataupun literatur seperti buku-buku pedoman yang
sudah ada, koran, media lainnya yang berhubungan dengan permasalahan
perancangan. Juga dapat melalui literatur dari internet yang benar, terpadu,
1.5 Skema Perancangan
Diagram 1.1 Skema Perancangan
LATAR BELAKANG MASALAH
Potensi-potensi yang dimiliki Sukaregang belum dieksplorasi menjadi sebuah
keunikan berwisata. Minimnya informasi menyebabkan Sukaregang kurang populer
sebagai kawasan pariwisata di Garut.
PERUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara menjadikan Sentra Industri Kulit Sukaregang menjadi salah satu tujuan berwisata favorit di Kabupaten Garut melalui perancangan DKV?
Observasi Teori Grafis (layout, logo, maskot, wisatawan & orang luar kota Garut
ANALISIS MASALAH
Sukaregang sudah dikenal sebagai kawasan wisata, tetapi tidak menjadi tujuan berwisata favorit di Kabupaten Garut
KONSEP KOMUNIKASI
Menggugah emosi wisatawan untuk berpetualang menemukan
kerajinan kulit terbaik khas Sukaregang
TUJUAN PERANCANGAN
Menjadikan Sukaregang sebagai salah satu tujuan berwisata favorit di Kabupaten Garut.
KONSEP KREATIF
Memberikan pengalaman berwisata belanja yang berbeda melalui tema dan arena yang hanya ada di Sukaregang
-Visual
Mendesain Sukaregang menjadi kawasan wisata belanja dengan gaya desain bertema cowboy
KONSEP MEDIA
Website
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan serangkaian proses perancangan destination branding
Sukaregang, maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian mengenai destination
branding Sukaregang Shopping Street adalah sebagai berikut:
1. Dengan membuat branding dapat menciptakan identitas visual yang menarik,
sehingga menciptakan difesensiasi diferensiasi pada Sukaregang sebagai
kawasan wisata belanja kerajinan kulit dengan kawasan wisata belanja lain.
2. Menciptakan atraksi dan daya tari dengan melalui perancangan DKV menjadi
salah satu faktor untuk menjadikan Sukaregang lebih diminati wisatawan.
3. Pembuatan informasi dan promosi yang menarik, terintegritas, efektif dan
efisien akan membuat Sukaregang lebih populer di kalangan wisatawan.
Pembuatan destination branding ini dapat menjadi salah satu cara untuk
membuat masyarakat lebih mengenal dan berminat untuk mengunjungi Sukaregang,
sehingga Sukaregang dapat menjadi kawasan wisata belanja favorit di Jawa Barat.
5.2 Saran
5.2.1 Saran bagi Pihak Terkait
Untuk pelaku usaha di Sukaregang sebaiknya bekerja sama dalam hal
promosi dengan asosiasi-asosiasi terkait untuk mengefektifkan promosi Sukaregang.
Dibutuhkan kesadaran untuk lebih menghargai desain tidak hanya asal memasang
banner, spanduk atau mempromosikan dengan informasi yang seadanya tanpa
Selain inisiatif dari pelaku usaha, diperlukan pula kerjasama oleh pihak-pihak
terkait, baik pelaku usaha di Sukaregang, dinas pariwisata dan sponsor untuk
membangun Sukaregang. Dengan adanya kerjasama dapat lebih mengefisienkan
proses menjadikan Sukaregang sebagai kawasan wisata favorit di Jawa Barat.
5.2.2 Saran bagi Desainer Komunikasi Visual
Saran bagi Desainer Komunikasi Visual terutama bagi yang ingin lebih
mengebangkan perancangan branding Sukaregang Shopping Street. Disarankan
untuk melanjutkan perancangan branding yang telah dirancang dan
mengembangkannya untuk tahun-tahun selanjutnya, seperti memberikan tema dan
menambah arena permainan yang menarik. Selain itu, disarankan untuk merancang
kampanye bagi pelaku usaha Sukaregang agar lebih atraktif dalam melayani dan
memiliki minat untuk terus mengembangkan usahanya dengan lebih berkonsep
DAFTAR PUSTAKA
A. B. Susanto dan Himawan Wijanarko. 2004. Power Branding: Membangun Merek
Unggul dan Organisasi Pendukungnya. Jakarta: Quantum Bisnis &
Manajemen
Athaliah Bernice Cindy. 2012. Perancangan DKV Bandara Internasional Husein
Sastra Negara. Bandung: Universitas Kristen Maranatha
Freddy Rangkuti. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated
Marketing. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Gelder, S.V.. 2005. Global Brand Strategy. London: Kogan Page
Lynch, Kevin. 1960. Marketing Management Analysis, Planning, Implementation
and Control. Jakarta: PT. Prehallindo
Oka A. Yoeti. 1996. Pemasaran Pariwisata. Bandung: Angkasa
R. G.. Soekadijo. 1996. Anatomi Pariwisata. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Sumbo Tinarbuko. 2008. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra
Surianto Rustan. 2008. Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
http://www.cipaganti.co.id (diakses pada 11 Desember 2012 pukul 11.05 WIB)
http://www.desainstudio.com/2010/01/jenis-jenis-logo.html (diakses pada 18
September 2012 pukul 20.15 WIB)
http://www.lem-fox.com (diakses pada 20 September 2012 pukul 16.05 WIB)
http://www.tamacokelat.com (diakses pada 11 Desember 2012 pukul 10.24 WIB)
Londre, Larry Steven (2009), Marketing, the Marketing Mix (4P’s), and the
Nine P’s, Marketing, IMC, Advertising, Promotion, Media and More.
http://www.londremarketing.com/documents/NinePs12242009.pdf (diakses pada
29 Agustus 2012 pukul 13.00 WIB)
Londre, Larry Steven (2009), Segmentation, Targeting and Positioning (STP)
http://www.londremarketing.com/documents/STP03262010.pdf (diakses pada
19 September 2012 pukul 19.23 WIB)
thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00127-DS%20Bab%204.pdf (diakses pada 19