• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Tentang Self-Efficacy Dalam Penghematan Listrik Pada Mahasiswa Psikologi Universitas "X" di Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Tentang Self-Efficacy Dalam Penghematan Listrik Pada Mahasiswa Psikologi Universitas "X" di Bandung."

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana derajat self-efficacy dalam melakukan penghematan listrik pada mahasiswa fakultas psikologi universitas “X” di Bandung dan kaitannya dengan empat sumber utama self-efficacy, yaitu mastery experiences, vicarious experiences, social/verbal persuasion, dan physiological & affective states yang bertumpu pada teori Bandura (2002). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengambilan data survey serta dengan menggunakan teknik penarikan sample teknik accidental sampling pada mahasiswa psikologi. Ukuran sample dalam penelitian ini adalah 71 orang.

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel self-efficacy berupa 4 aspek self-efficacy yaitu pilihan yang dibuat oleh seseorang, usaha yang dikeluarkannya, berapa lama seseorang bertahan saat berhadapan dengan rintangan, dan bagaimana penghayatan perasaannya, yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori dari Albert Bandura (2002). Alat ukur ini terdiri dari 36 item. Hasil validitas dengan Spearman’s menunjukkan validitas berkisar antara 0,33 sampai 0.69. Perhitungan reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach menunjukkan hasil 0,88.

(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN...i

ABSTRAK ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR BAGAN ...ix

DAFTAR LAMPIRAN ...x

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Identifikasi Masalah ...9

1.3 Maksud dan Tujuan ...9

1.3.1 Maksud Penelitian ...9

1.3.2 Tujuan Penelitian ...9

1.4 Kegunaan Penelitian ...9

1.4.1 Kegunaan Teoretis ...9

1.4.2 Kegunaan Praktis ...10

1.5 Kerangka Pemikiran ...10

(3)

Universitas Kristen Maranatha vi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...18

2.1 Self-efficacy ...18

2.1.1 Definisi Self-efficacy ...18

2.1.2 Sumber-sumber Self-efficacy...20

2.1.3 Proses-proses Utama Self-efficacy...24

2.1.4 Self-efficacy Yang Berkaitan Dengan Masa Dewasa ...36

2.2 Masa Dewasa Awal ...36

2.2.1 Definisi ...36

2.2.2 Perkembangan Fisik ...38

2.2.3 Perkembangan Kognitif...39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...40

3.1 Rancangan Penelitian ...40

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...40

3.2.1 Variabel Penelitian ...40

3.2.2 Definisi Konseptual ...41

3.2.3 Definisi Operasional ...41

3.3 Alat Ukur ...42

3.3.1 Alat Ukur self-efficacy ...42

3.3.2 Prosedur Pengisian ...44

3.3.3 Sistem Penilaian ...44

3.3.4 Data Penunjang ...45

(4)

3.4.1 Validitas Alat Ukur ...45

3.4.2 Reliabilitas Alat Ukur...46

3.5 Populasi Sasaran dan Teknik Penarikan Sampel ...48

3.5.1 Populasi Sasaran Penelitian...48

3.5.2 Karakteristik Populasi...48

3.5.3 Teknik Sampling...49

3.5 Teknik Analisis Data ...49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...50

4.1 Gambaran Responden ...50

4.1.1. Jenis Kelamin ...50

4.1.2. Usia ...51

4.2 Hasil Penelitian ...51

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ...54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...63

5.1 Kesimpulan ...63

5.2 Saran ...64

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RUJUKAN

(5)

Universitas Kristen Maranatha viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.3.1. Aspek, Indikator, Item ...43

Tabel 3.3.3. Sistem Penilaian ...44

Tabel 4.1 Tabel Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...50

Tabel 4.2 Tabel Persentase Responden Berdasarkan Usia...51

Tabel 4.3 Tabel Persentase Derajat Self-Efficacy Responden...51

Tabel 4.4 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Keputusan yang Dibuat...52

Tabel 4.5 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Usaha yang Dikeluarkan...52

Tabel 4.6 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Daya Tahan Ketika Menghadapi Tantangan...53

(6)

DAFTAR BAGAN

(7)

Universitas Kristen Maranatha x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Data Penunjang Lampiran 2 Data Penunjang

Lampiran 3 Item Alat Ukur Utama Lampiran 4 Hasil Kuesioner

(8)

Lampiran 1

(9)

Universitas Kristen Maranatha

Kisi-kisi Data Penunjang

Faktor-faktor lain No.

Tempat tinggal 1

Pengetahuan 2

Pendapat 3

Tingkah laku peduli lingkungan 7,8

Sumber informasi 9

Perangkat listrik 24,29

Pemakaian komputer 25,26 Biaya dan pendapatan 27,28

Item Data Penunjang yang Terdapat di Dalam Alat Ukur Utama

Indikator Item

Perilaku yang berkaitan dengan penggunaan lampu

5,10,15 Perilaku dalam pemakaian komputer 20,25,30 Perilaku dalam pemakaian alat-alat

elektrik atau elektronik lainnya

35,40,45 Sumber Self-efficacy No.

Mastery experience 4,5,6

Vicarious experience 10,11,12,13,14 Social Persuasion 15,16,17 Physiological and

affective state

(10)

Lampiran 2

(11)

Universitas Kristen Maranatha Kata Pengantar

Dalam kesibukan Saudara sehari-hari, maka saya mohon Saudara berkenan menyediakan waktu untuk mengisi kuesioner yang bersama ini saya lampirkan. Kuesioner ini disusun dalam rangka pengumpulan data penelitian yang diperlukan untuk menyusun Skripsi saya. Penelitian yang saya lakukan adalah “Studi Deskriptif tentang Self-Efficacy dalam Penghematan Listrik pada Mahasiswa di Universitas ‘X’ di

Bandung”.

Untuk maksud tersebut, saya ajukan kuesioner yang perlu Saudara isi sesuai dengan keadaan dan pendapat pribadi Saudara. Dalam hal ini, tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban Saudara adalah benar sepanjang jawaban tersebut benar-benar merupakan keadaan pribadi Saudara. Isilah sebaik mungkin dan usahakan jangan ada nomor pernyataan yang terlewat. Bcalah petunjuk-petunjuk dan cara pengisiannya terlebih dahulu sebelum Saudara mulai mengisinya.

Atas segala bantuan dan partisipasinya dalam penelitian ini, saya ucapkan Terima Kasih.

Hormat saya,

(12)

SURAT PERNYATAAN

Saya bersedia untuk mengisi kuesioner ini yang bertujuan untuk mengetahui keyakinan akan kemampuan dalam penghematan listrik sesuai dengan keadaan dan pendapat pribadi saya. Dan saya bersedia mengisi kuesioner ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. Berpartisipasi secara penuh selama pengisian kuesioner ini secara sukarela. 2. Bersedia untuk bekerja sama secara kooperatif memberikan informasi

dengan jujur dan terbuka serta lengkap.

3. Hasil tes diketahui peneliti dan dapat dipublikasikan dengan identitas dirahasiakan.

4. Bertanya bila ada hal-hal yang kurang jelas selama pengetesan.

5. Bila keberatan maka saya dapat menolak meneruskan pengisian kuesioner ini.

Bandung, ________________

(13)

Universitas Kristen Maranatha Isilah daftar di bawah ini sesuai dengan keadaan diri Saudara dengan jelas dan singkat. Nama :

Jenis Kelamin : Usia :

__________________________________________________________________ DATA PENUNJANG

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Berilah tanda (X) pada pilihan jawaban yang disediakan. Untuk pertanyaan isian, isilah pertanyaan-pertanyaan tersebut sesuai dengan keadaan diri Saudara dengan singkat dan jelas. Terima kasih atas kerjasamanya.

1. Dimanakah saudara tinggal sekarang ini? a. Rumah sendiri.

b. Kost.

c. Lainnya, ... 2. Apa saja yang saudara ketahui mengenai global warming?

3. Bagaimana pendapat saudara mengenai global warming?

4. Apakah saudara sudah menggunakan listrik seperlunya saja? a. Sudah

b. Kalau tidak ada halangan c. Hanya ketika diingatkan d. Belum

(14)

6. Seberapa sering saudara melakukan penghematan tersebut?

7. Selain penghematan listrik, hal apa saja yang saudara lakukan untuk melestarikan lingkungan?

8. Seberapa sering saudara melakukan hal tersebut? a. Sering

b. Cukup sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

9. Dari siapa dan media apa saja saudara mendapatkan informasi mengenai penghematan

listrik?... ...

10.Siapa saja yang saudara sering perhatikan melakukan penghematan listrik?

11.Apakah saudara melihat orang tua anda melakukan penghematan listrik? a. Ya, cukup sering

b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak pernah

12.Apakah saudara ikut melakukan penghematan listrik setelah melihat orang tua anda?

(15)

Universitas Kristen Maranatha 13.Apakah teman-teman saudara melakukan penghematan listrik?

a. Ya, cukup sering b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak pernah

14.Apakah saudara melakukan penghematan listrik bersama dengan teman-teman Saudara? a. Ya

b. Tidak

15.Siapakah yang biasanya memberikan memperingatkan saudara berkaitan dengan penghematan listrik?

... 16.Apakah saudara mendapatkan pujian bila melakukan penghematan listrik?

a. Ya b. Tidak

17.Bila saudara mendapatkan pujian dalam melakukan penghematan listrik, bagaimana perasaan saudara?

18.Menurut saudara, apakah saudara merasa perlu mendapat pujian dalam tindakan menghemat listrik, misalnya selalu mematikan komputer bila selesai digunakan? a. Ya, ... (alasannya)

b. Tidak, ... (alasannya) 19.Apakah ada yang menegur saudara ketika boros dalam pemakaian listrik?

(16)

20.Apakah suasana hati saudara mempengaruhi aktifitas saudara dalam menghemat listrik?

a. Ya b. Tidak

21.Suasana hati apa saja yang menghambat saudara dalam melakukan penghematan listrik?

22.Apakah ketika keadaan tubuh saudara sedang lelah anda masih melakukan penghematan listrk?

a. Ya b. Tidak

23.Perasaan apa saja yang melandasi saudara dalam melakukan penghematan listrik?

24.Dalam kesehariannya saudara memakai : a. Laptop (Komputer Jinjing).

b. Desktop (Komputer Meja).

25.Setiap harinya saudara memakai komputer rata-rata ... jam

26.Kegiatan apa saja yang saudara biasa lakukan dengan komputer anda?

27.Bisa saudara sebutkan biaya pemakaian listrik anda perbulan Rp... 28.Kisaran uang bulanan saudara adalah :

a. 1 juta – 2 Juta b. 2 juta – 3 juta c. 3 juta – 4 juta d. Lebih dari 4 juta

(17)

Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 3

(18)

Berilah tanda check list (√) pada kolom jawaban yang telah tersedia, dengan keterangan sebagai berikut :

- Pilihan “sesuai” jika pernyataan yang ada menggambarkan keadaan Saudara

- Pilihan “cukup sesuai” jika pernyataan yang ada menggambarkan sebagian besar keadaan saudara.

- Pilihan “kurang sesuai” jika pernyataan yang ada menggambarkan sebagian kecil keadaan Saudara.

- Pilihan “tidak sesuai” jika pertanyaan yang ada tidak menggambarkan keadaan Saudara.

Jika sudah selesai periksalah kembali agar tidak ada yang terlewatkan.

No Item Tidak 1 Saya yakin bahwa saya dapat memutuskan untuk

memadamkan lampu ruangan yang tidak saya gunakan.

2 Saya tidak yakin akan kembali untuk mematikan lampu bila saya lupa mematikannya.

3 Ketika saya sedang malas, maka saya yakin bahwa lampu menyala ketika tidak digunakan bukan merupakan masalah.

4 Saya akan merasa biasa saja apabila saya lupa mematikan lampu.

5 Saya selalu melakukan pemadaman lampu sesuai dengan rencana saya.

6 Saya tidak yakin dapat memutuskan untuk menyalakan lampu hanya ketika dibutuhkan.

7 Saya yakin dapat berusaha menyalakan lampu hanya saat diperlukan seperti ketika sudah mulai malam. 8 Saya yakin dapat memakai lampu hanya untuk hal

yang penting seperti membaca buku.

9 Saya merasa tidak masalah bila lampu terus menyala walau tidak diperlukan.

10 Saya menyalakan lampu hanya ketika diperlukan. 11 Saya yakin bahwa saya dapat memutuskan untuk

memilih lampu yang hemat energi.

12 Saya yakin akan berusaha mencari lampu yang sehemat mungkin dan tetap sesuai kebutuhan saya. 13 Saya yakin saya akan selalu membeli lampu baru

yang hemat listrik.

14 Saya merasa puas apabila saya membeli lampu yang hemat energi.

15 Saya selalu memakai lampu hemat energi.

(19)

Universitas Kristen Maranatha 17 Saya tidak yakin mempunyai waktu mematikan

komputer bila saya sedang terburu-buru. 18 Saya yakin dapat terus melanjutkan mematikan

komputer bila sedang tidak digunakan.

19 Saya merasa bangga apabila saya berhasil memakai komputer seperlunya saja.

20 Pada kenyataannya saya memakai komputer ketika memang diperlukan.

21 Saya tidak yakin dapat memilih komputer yang terdapat fitur hemat energi.

22 Saya yakin bahwa saya dapat mempelajari fitur hemat energi yang tersedia pada komputer saya. 23 Saya yakin akan terus menggunakan fitur hemat

energi dalam menggunakan komputer saya.

24 Saya merasa tenang bila saya mematikan komputer menggunakan fitur hemat energi.

25 Saya selalu menggunakan fitur hemat energi dalam penggunaan komputer saya.

26 Saya yakin dapat memilih komputer yang hemat listrik.

27 Saya yakin dapat mencari komponen komputer yang hemat listrik walaupun harus bertanya pada teman atau mencari di internet.

28 Saya tidak yakin dapat mencari komponen yang hemat listrik terus menerus.

29 Saya merasa biasa saja apabila saya tidak

mendapatkan komponen komputer yang hemat lisrik. 30 Saya selalu menggunakan komponen yang sudah

terbukti hemat listrik.

31 Saya yakin dapat memutuskan untuk mematikan peralatan listrik lainnya yang tidak saya gunakan. 32 Saya yakin dapat mematikan semaksimal mungkin

peralatan listrik lainnya yang sedang tidak diperlukan.

33 Saya yakin dapat secara berkelanjutan mematikan peralatan yang tidak digunakan.

34 Saya merasa santai saja walaupun peralatan listrik lainnya masih menyala ketika sedang tidak

digunakan.

35 Pada kenyataannya saya berhasil mematikan peralatan listrik lainnya bila tidak digunakan.

36 Saya yakin dapat memutuskan mencabut stop kontak peralatan listrik lainnya yang jarang dipakai.

(20)

Universitas Kristen Maranatha 38 Saya tidak yakin dapat terus mencabut stop kontak

dari peralatan listrik yang jarang dipakai. 39 Saya merasa puas bila hanya peralatan yang

diperlukan yang tersambung stop kontaknya.

40 Dalam kesehariannya saya melepas stop kontak pada peralatan listrik lainnya yang jarang dipakai.

41 Saya tidak yakin dapat memilih untuk membersihkan peralatan listrik secara rutin.

42 Saya tidak yakin dapat membersihkan semua peralatan listrik saya.

43 Saya yakin dapat secara rutin membersihkan dan melakukan perawatan pada peralatan listrik lainnya. 44 Saya merasa tenang apabila telah membersihkan dan

melakukan perawatan pada peralatan listrik lainnya. 45 Saya selalu menjaga kebersihan dan melakukan

(21)

Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 4

(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

Lampiran 5

(27)

Universitas Kristen Maranatha No. Item Validitas Keterangan

(28)

Reliability

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 71 100,0

Excluded(

a) 0 ,0

Total 71 100,0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(29)

Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 6

(30)

Tabel Lampiran 1 Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Jenis Kelamin

Derajat self-efficacy Jenis Kelamin TOTAL

Laki-Laki Perempuan

Tabel Lampiran 2 Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Tempat Tinggal

Derajat self-efficacy Tempat Tinggal TOTAL

Kost Rumah

Tabel Lampiran 3 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Uang Bulanan

Derajat self-efficacy Uang Bulanan TOTAL

(31)

Universitas Kristen Maranatha Tabel Lampiran 4 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Pemakaian Listrik

Tabel Lampiran 5 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Melakukan Penghematan

Tabel Lampiran 6 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Penghematan yang Dilakukan Orang Tua

Derajat self-efficacy

Frekuensi Orang Tua Menghemat

(32)

Tabel Lampiran 7 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Mengamati Orang Tua

Derajat self-efficacy Mengamati Orang Tua TOTAL

Tidak Ya

Tabel Lampiran 8 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Mengalami Teguran

Derajat self-efficacy Ditegur TOTAL

Tidak Ya

Tabel Lampiran 9 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Pengaruh Perasaan

Derajat self-efficacy Dipengaruhi Perasaan TOTAL

(33)

Universitas Kristen Maranatha Tabel Lampiran 10 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Kondisi Perasaan

Derajat self-efficacy Kondisi Perasaan TOTAL Negatif Positif

Tabel Lampiran 11 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Melestarikan Lingkungan

Tabel Lampiran 12 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Keadaan Tubuh

Derajat self-efficacy Tetap Menghemat Walau Lelah TOTAL

(34)

Tabel Lampiran 13 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Penghematan yang Dilakukan Teman

Derajat

self-Tabel Lampiran 14 self-Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Mengamati Teman

Derajat self-efficacy Mengamati Teman TOTAL

Tidak Ya

Tabel Lampiran 15 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Perangkat yang Dimiliki

Derajat self-efficacy Perangkat TOTAL

Desktop Laptop Keduanya

(35)

Universitas Kristen Maranatha Tabel Lampiran 16 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Mendapat Pujian

Derajat self-efficacy Mendapat Pujian TOTAL

Tidak Ya

Tabel Lampiran 17 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Pengaruh Hati dengan Perasaan Positif atau Negatif

(36)

Tabel Lampiran 18 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Pujian dengan Tempat Tinggal

Pengaruh

Tabel Lampiran 19 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Teguran dengan Tempat Tinggal

(37)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pada era modern ini semakin banyak perangkat yang digunakan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Perangkat listrik adalah salah satu yang digunakan secara intensif dan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Perangkat-perangkat tersebut bekerja dengan mengkonsumsi listrik, hal ini membawa dampak terhadap kenaikan penggunaan listrik. Menurut Direktur Eksekutif International Energy Agency (IEA), Nobuo Tanaka, kebutuhan energi primer di seluruh dunia naik hingga 1,2% per tahun. Secara global energi fosil tetap dominan dalam proyeksi skenario tersebut walau mulai tergantikan oleh energi terbarukan dan nuklir. Dalam skenario tersebut negara berkembang menyumbang 93 % pada kenaikan kebutuhan energi primer dunia. (www.tempointeraktif.com).

(38)

2

Indonesia merupakan negara terboros dalam pemakaian listrik di ASEAN menurut data ASEAN Centre for Energy. Tetapi hal tersebut juga membuat Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi paling besar untuk melakukan penghematan energi listrik. Menurut Dicky Edwin Indarto dari Forum Komunikasi Masyarakat Hemat Energi penghematan energi sangat bergantung pada perilaku dan kesadaran manusia. Sekitar 80 % keberhasilan kegiatan konservasi energi ditentukan oleh faktor manusia, sedangkan 20 % lagi bergantung pada teknologi dan peralatan (http://www.alpensteel.com)

Menurut pengamat ekonomi Fadhil Hasan pertumbuhan konsumsi masyarakat sebesar 7 % pertahun sementara peningkatan pasokan listrik hanya sebesar 4 % pertahun. Berdasarkan data dari PLN, konsumen listrik paling besar adalah pelanggan rumah tangga sebesar 65,4 TWh, lalu industri sebesar 56,6 TWh, komersial sebesar 28,7 TWh, dan publik sebesar 12,0 TWh (www.tempointeraktif.com). Dengan beban tersebut membuat semakin lama cadangan energi listrik berkurang dan sering terjadi pemadaman lampu dan krisis energi.

(39)

3

Universitas Kristen Maranatha dimotivasi oleh status relatif secara tidak sadar meniru tindakan orang lain, lebih menghargai kondisi sekarang dibanding masa depan, dan mengabaikan masalah yang mereka tidak dapat lihat atau rasakan (Griskevicius, V. et al, 2012).

Dalam mengatasi hal tersebut telah dilakukan penelitian seperti jurnal pada 1966 oleh Kates dan Wohlwill dalam “Man’s Response to the Physical Environment”. Kemudian dalam “Behavioral and Social Aspects of Energy Consumption and Production : Preliminary Report” pada 1982 menyatakan walaupun konsumen bereaksi terhadap perubahan harga listrik, tetapi terlihat variasi dari faktor psikologis dan interpersonal berperan dalam menghambat atau mendorong kekuatan ekonomi. Bukti yang paling jelas yaitu mengenai efek dari komitmen pribadi, pemantauan meteran listrik oleh pribadi, dan tanggapan atas penggunaan energi. Sebagai tambahan, tulisan mengenai inovasi, cognitive dissonance reduction, dan proses pengaruh sosial lebih dapat diterapkan secara umum pada permasalahan konsumsi energi. Sehingga agar masyarakat umum peduli pada konsumsi energi terutama energi listrik berbagai kegiatan dilakukan, salah satunya adalah dengan earth hour, yaitu mematikan listrik serentak selama 1 jam di seluruh dunia. Cara tersebut cukup meningkatkan kesadaran masyarakat, tetapi tanpa kemauan dan tingkah laku yang tepat maka hal hanya akan berefek jangka pendek.

Penelitian terhadap dampak jangka panjang untuk meningkatkan kesadaran pada lingkungan telah ada sudah cukup lama Kemudian Stephen Kaplan pada tahun 2000 secara khusus membahas tindakan manusia dalam

(40)

4

Behavior” dan memperkenalkan istilah Environmentally Responsible Behavior. Environmentally Responsible Behavior atau disingkat ERB merupakan tindakan-tindakan dari hasil intention untuk melakukan aksi positif yang signifikan untuk lingkungan (Hernandez, B. et al, 2010). ERB berasal dari perspektif bahwa manusia dilihat sebagai mahkluk yang aktif, ingin tahu, dan pemecah masalah. Sehingga manusia berusaha menjaga lingkungan dengan melakukan ERB yang dapat berupa kegiatan mendaur ulang, reuse, menggunakan transpotasi massal, dan menghemat listrik.

Dalam melakukan ERB penghematan listrik, seseorang dipengaruhi oleh self-regulation, yang terdiri dari goals, self-efficacy, dan emotions. Untuk melakukan ERB pertama-tama seseorang menentukan goals-nya terlebih dahulu, kemudian dalam mewujudkan goals tersebut self-efficacy berperan dalam keputusan pengambilan tindakan, yang kemudian berpengaruh terhadap emotions yang dialami dalam tindakan dan keberhasilannya mencapai goals. Dari hal tersebut dapat ditangkap bahwa yang memegang peranan terpenting adalah self-efficacy karena mempengaruhi pencapaian goals dan mempengaruhi emotions dalam kinerjanya. (Hernandez, B. et al, 2010)

(41)

5

Universitas Kristen Maranatha Penghematan listrik yang dilakukan secara berkelanjutan dan dilakukan oleh banyak orang akan menghasilkan dampak yang besar dan bersifat jangka panjang. Sesuai perkataan K. Warner Schaie (1977, dalam Santrock 2002), orang pada dewasa awal berusaha menerapkan pengetahuannya dan berusaha mencapai tujuan jangka panjang. Karena hal tersebut bersifat jangka panjang maka kalangan yang mempunyai pengaruh yang besar adalah kalangan mahasiswa. Karena mahasiswa dapat berperan dalam perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat. Hal tersebut karena mahasiswa sudah mendapatkan tanggung jawab dan kewajiban terhadap dirinya sendiri, sehingga dapat menentukan sendiri perilakunya. Mahasiswa yang telah memasuki periode dewasa awal sudah memiliki tanggung jawab individu dalam mengambil tindakan dan konsekuensi yang dihasilkannya. Melihat bagaimana penghematan listrik merupakan akibat dari tingkah laku manusia maka sebagai mahasiswa yang mempelajari psikologi, mahasiswa psikologi dapat memberikan perubahan terhadap kesadaran masyarakat atas terhadap lingkungannya terutama dalam penghematan listrik.

(42)

6

dengan peralatan yang hemat listrik maka pengeluaran untuk membayar biaya listrik akan semakin kecil.

Selain dengan alat, penghematan listrik dapat dilakukan dengan tingkah laku dalam penggunaan listrik itu sendiri, seperti mematikan lampu bila tidak dipakai dan baru menyalakannya ketika hari sudah mulai gelap, mencabut charger bila tidak dipakai, menggunakan rice cooker hanya ketika diperlukan, mengatur komputer atau TV untuk mati pada waktu yang ditentukan. Kemudian juga dapat dengan memelihara peralatan agar efisiensinya terjaga seperti membersihkan es yang menempel di dinding kulkas, dan membersihkan debu pada bagian dalam komputer.

Dalam melakukan gerakan penghematan listrik ini banyak hambatan-hambatan yang membuat seseorang kesulitan dalam melaksanakannya. Hambatan yang berasal dari luar diri yaitu banyaknya barang elektronik yang penghematannya tidak sesuai dengan yang diiklankan, kurangnya informasi yang didapat tentang bagaimana melakukan penghematan listrik walaupun sudah banyak iklan tentang ajakan untuk menghemat listrik, serta sulitnya mendapatkan alat pengukur konsumsi listrik.

(43)

7

Universitas Kristen Maranatha Untuk melalui hambatan-hambatan tersebut maka faktor internal yang perlu dimiliki oleh mahasiswa ialah keyakinan bahwa dirinya mampu dalam melakukan penghematan listrik. Bila mahasiswa memiliki self-efficacy yang kuat dalam menghemat listrik maka mahasiswa akan bersedia membeli alat-alat yang hemat listrik, berusaha menerapkan tingkah laku yang hemat, dan berusaha mencari informasi mengenai penghematan listrik.

Dari hasil survey awal berupa wawancara mengenai self-efficacy terhadap 8 mahasiswa, 3 (37,5%) mahasiswa yang mengaku telah melakukan penghematan merasa yakin bahwa pemakaian listriknya rendah. Mereka mengakui bahwa mereka terbiasa memakai listrik seperlunya saja. Saat di rumah mereka melihat bagaimana orangtuanya memakai peralatan listrik, dan apabila mereka boros maka akan diperingatkan. Biasanya mereka menggunakan strategi agar tidak terjadi pemborosan seperti apabila mereka menonton TV pada malam hari mereka akan menyalakan timer agar bila ketiduran TV akan mati dengan sendirinya. Dalam melakukan penghematan mereka membandingkan perilakunya dengan teman-temannya, mereka cukup puas bila pemakaian listriknya lebih kecil dibanding mayoritas teman. Dalam melakukan penghematan listriknya mereka menganggap kegiatannya sudah merupakan hal rutin sehingga mereka merasa biasa saja.

(44)

8

dengan cara berusaha membatasi waktu bermainnya. Tetapi satu mahasiswa mengaku bermain diluar waktu yang telah ditentukannya andaikan diajak bermain oleh temannya. Apabila pemakaian mereka melonjak, mereka akan berusaha menghemat untuk bulan berikutnya. Ketiga mahasiswa tersebut merasa senang apabila dapat menghemat listrik yang digunakannya.

Sedangkan 2 (25%) mahasiswa merasa kurang yakin telah melakukan penghematan listrik. Dalam kegiatannya mereka merasa sering tidak memperhatikan penggunaan listriknya dan kadang-kadang lupa mematikan peralatan listriknya. Mereka juga merasa memiliki banyak perangkat listrik yang jarang digunakan tetapi terus dipasang. Biasanya mereka cukup bebas dalam memakai peralatan listrik, hanya ketika sangat berlebihan dalam memakainya saja mereka baru dimarahi. Sedangkan mereka tidak membandingkan perilaku mereka dengan teman-temannya. Satu mahasiswa kurang merasa yakin apakah perilakunya sudah cukup hemat atau tidak sebab hanya membandingkan dengan saudaranya. Walau demikian mereka mengaku penggunaan listriknya cenderung sama dari bulan ke bulan. Dan mereka merasa biasa saja dalam melakukan penghematan listrik.

(45)

9

Universitas Kristen Maranatha

1.2.Identifikasi Masalah

Identifikasi dari penelitian ini adalah “Seberapa kuat derajat self-efficacy yang dimiliki mahasiswa psikologi universitas “X” di Bandung dalam kegiatan penghematan listrik”.

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Penelitian ini diadakan untuk mengetahui gambaran mengenai self-efficacy dalam kegiatan penghematan listrik oleh mahasiswa psikologi universitas “X” di Bandung.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran derajat self-efficacy dalam kegiatan penghematan listrik pada mahasiswa psikologi universitas “X” di Bandung dan kaitannya dengan sumber-sumber self-efficacy.

1.4.Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Teoretis

 Memberikan masukan bagi ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang Psikologi Lingkungan mengenai derajat self-efficacy penghematan listrik mahasiswa psikologi di Bandung.

(46)

10

1.4.2. Kegunaan Praktis

Memberikan masukan kepada mahasiswa psikologi mengenai derajat self-efficacy pada penghematan listrik, sehingga dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya penghematan listrik.

 Memberikan informasi kepada pihak keluarga mahasiswa psikologi agar dapat memberi contoh dan teladan kepada keluarga dan masyarakat.

 Memberikan informasi kepada teman-teman mahasiswa psikologi agar dapat mendukung dalam penghematan listrik.

 Memberikan informasi kepada pemilik usaha kost agar dapat mengambil tindakan dan kebijakan yang mendorong penghematan listrik.

1.5.Kerangka Pemikiran

(47)

11

Universitas Kristen Maranatha Menurut Bandura pembentukan penghayatan akan self-efficacy merupakan kontributor yang sangat penting dalam pencapaian kemampuan yang lebih dan dalam keberhasilan dalam penghematan listrik (Bandura, 2002). Sehingga mahasiswa akan menentukan sendiri beberapa hal seperti pada penggunaan barang-barang elekronik, keperluan serta perawatan barang-barang tersebut. Mahasiswa, memiliki kebebasan dalam menentukan tindakan-tindakannya sendiri, salah satunya dalam hal penggunaan listrik. Self-efficacy merupakan keyakinan tentang kemampuan seseorang dalam mengatur dan melaksanakan sumber-sumber dari tindakan yang dibutuhkan untuk mengatur situasi-situasi yang berorientasi ke masa depan (Bandura, 2002). Dalam menentukan tindakan mahasiswa melakukan pengolahan kognitif, dan dalam melakukan proses kognitif mahasiswa dipengaruhi oleh sumber-sumber self-efficacy.

(48)

12

bertahan membutuhkan pengalaman dalam mengatasi rintangan-rintangan melalui usaha yang terus menerus dan ulet. Setelah mahasiswa yakin bahwa dirinya memiliki apa yang dibutuhkan untuk berhasil dalam penghematan listrik, mahasiswa tersebut akan terus melakukan penghematan listrik walaupun terjadi perubahan lingkungan, dan walau mengalami kegagalan.

Cara kedua untuk menumbuhkan dan memperkuat self-efficacy belief adalah melalui vicarious experiences atau pengalaman yang dapat diamati dari seorang model sosial. Melihat orang lain yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan dirinya seperti orang tua atau teman berhasil melakukan penghematan akan meningkatkan kepercayaan mahasiswa bahwa mereka juga mampu menguasai aktivitas yang kurang lebih sama untuk mencapai keberhasilan. Sedangkan mahasiswa yang mengamati kegagalan orang yang dijadikan figur, akan merasa tidak yakin terhadap kemampuannya dalam melakukan penghematan. Pengaruh dari modelling terhadap self-efficacy belief sangat dipengaruhi oleh persamaan diri dengan model yang diamati. Makin besar kesamaan yang dianggap ada, maka semakin besar pengaruh keberhasilan dan kegagalan model. Bila mahasiswa memandang model-model sebagai sesuatu yang sangat berbeda dari dirinya, maka self-efficacy belief pada dirinya tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh tingkah laku dan pencapaian model-model tersebut.

(49)

13

Universitas Kristen Maranatha seperti teman, orang tua, atau dosen, akan memperkuat keyakinan bahwa dirinya mempunyai kemampuan untuk menguasai aktivitas tertentu, dan akan menggerakkan usaha yang lebih besar dalam penghematan listrik serta mempertahankannya. Mahasiswa yang mengalami persuasi secara verbal berupa teguran dengan kondisi yang tepat dan cukup akan membuat melihatnya sebagai tantangan yang harus dilalui.

Cara ke-empat untuk menguatkan self-efficacy belief adalah dengan physiological and affective states, yaitu kondisi fisik dan emosional yang dialami mahasiswa. Sebagian mahasiswa bergantung pada keadaan fisik dan keadaan emosional dalam menilai kemampuan diri sendiri. Bukan hanya kondisi emosi yang tegang dan reaksi fisik yang penting tapi lebih ke arah bagaimana hal tersebut dipersepsi dan di interpretasikan. Mahasiswa yang tidak menginterpretasikan kondisi emosional seperti stress, cemas, bosan, dan lainnya dan keadaan fisik, seperti rasa lelah, tegang, dan lainnya sebagai tanda-tanda akibat rintangan yang harus dilalui akan tetap meningkatkan keyakinannya dibandingkan dengan mahasiswa yang menilainya sebagai akibat rintangan dan hambatan.

(50)

14

optimal saat dihadapkan pada kesulitan serta bagaimana penghayatan perasaannya dalam melakukan penghematan listrik.

Pada mahasiswa yang memiliki self-efficacy belief yang kuat maka mahasiswa dalam yakin dalam mengambil keputusan untuk menghemat listrik. Pilihan ini akan mempengaruhi aktifitas mahasiswa sehingga akan meningkatkan kemampuan, minat, dan nilai dalam melakukan penghematan listrik. Pada mahasiswa yang memiliki self-efficacy belief yang lemah, maka akan kurang yakin dalam mengambil keputusan untuk menghemat listrik. Pilihan ini mempengaruhi mahasiswa sehingga menurunkan kemampuan, minat dan nilai dalam melakukan penghematan listrik.

Pada mahasiswa yang memiliki self-efficacy belief yang kuat mahasiswa akan mengeluarkan usaha yang besar demi mencapai tujuan yang telah dipilihnya. Usaha yang dikeluarkan mahasiswa akan memberikan dorongan dan arah dalam menjalankan penghematan listrik. Sedangkan mahasiswa yang memiliki self-efficacy belief yang lemah hanya akan mengeluarkan usaha yang tidak besar, sehingga dalam menghemat listrik dilakukan dengan tidak terarah dan kurang dorongan dalam melakukannya.

(51)

15

Universitas Kristen Maranatha Pada mahasiswa yang memiliki self-efficacy belief yang kuat mahasiswa penghayatan perasaannya dalam menghadapi rintangan yaitu optimis akan berhasil, antusias dalam melakukannya, dan bangga apabila dapat mengatasinya. Sedangkan mahasiswa yang memiliki self-efficacy belief lemah akan pesimis dalam menghadapi rintangan dan melakukannya dengan segan dan ada ketakutan akan kegagalan yang akan mempengaruhi mahasiswa dalam melakukan kegiatan penghematan listrik.

(52)

16

1.1 Skema Kerangka Pikir Sumber self-efficacy:

- Mastery experience - Vicarious experience - Social persuasion

(53)

17

Universitas Kristen Maranatha

1.6.Asumsi-asumsi

- Semakin kuat self-efficacy yang dimiliki mahasiswa fakultas psikologi

universitas “X” di Bandung maka dalam melakukan penghematan listrik

lebih terarah, terencana, dan bertahan lama.

- Self-efficacy efficacy yang dimiliki mahasiswa fakultas psikologi

universitas “X” di Bandung terdiri dari aspek-aspek self-efficacy yaitu

keyakinan dalam membuat keputusan, pengerahan usaha, bertahan bila mendapat hambatan, dan penghayatan perasaan saat bertahan.

- Mastery experiences, vicarious experiences, verbal persuasion, dan physiological and affective states mempengaruhi pembentukan self-efficacy dalam melakukan penghematan listrik pada mahasiswa fakultas

(54)

Bab V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik suatu gambaran umum mengenai self-efficacy belief dalam melakukan penghematan listrik pada mahasiswa psikologi di universitas “X” di Bandung, dengan kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada mahasiswa psikologi universitas “X” yang memiliki self-efficacy tinggi sebanyak 54,9% dan yang memiliki self-efficacy rendah sebanyak 45,1%.

(55)

64

Universitas Kristen Maranatha 3. Para mahasiswa psikologi universitas “X” dipengaruhi oleh

sumber-sumber self-efficacy. Semakin tinggi mastery experiences, vicarious experiences, social / verbal persuasion dan physiological and affective states mahasiswa maka semakin tinggi self-efficacy mahasiswa psikologi. Sumber self-efficacy yang paling berperan yaitu social / verbal persuasion berupa pujian dan teguran.

4. Self-efficacy mahasiswa psikologi yang bertempat tinggal di rumah memiliki self-efficacy yang tinggi, disebabkan mahasiswa yang tinggal di rumah memiliki perasaan kebersamaan dan didukung secara berkelanjutan oleh orangtuanya.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian dapat diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan:

5.2.1 Penelitian Lanjutan

1. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan untuk mengadakan berbagai penelitian lanjutan dengan metode kontribusi self-efficacy dengan faktor pemakaian listrik mahasiswa, dan keputusan pemilihan perangkat listrik.

(56)

65

5.2.2 Guna Laksana

1. Bagi mahasiswa psikologi diharapkan dapat dengan informasi ini lebih menyadari pentingnya penghematan terutama menghemat listrik. Oleh karena itu diharapkan mahasiswa psikologi dapat meningkatkan self-efficacy melalui keempat sumber self-self-efficacy dengan mengikuti seminar tentang lingkungan, mencari informasi, dan meningkatkan motivasi.

2. Dari hasil penelitian sumber self-efficacy yang paling berperan adalah pujian dan teguran sehingga peran keluarga efektif dalam mendidik dengan memberi teladan dan memberikan nasihat serta pujian.

3. Agar teman-teman mahasiswa dapat ikut mendukung gerakan penghematan listrik dengan cara berpartisipasi dan memberi contoh teladan bagi sekitarnya.

(57)

Universitas Kristen Maranatha ix

DAFTAR PUSTAKA

Aronson, Elliot, 1982. Behavioral and Social Aspects of Energy Consumption and Production : Preliminary Report. Washington, D.C.: National Academy Press.

Bandura, Albert, 2002. The exercise of Control. New York: Freeman and Company: Stanford University.

Friedenberg, Lisa. 1995. Psychological Testing: Design, Analysis, and Use. USA: Allyn & Bacon.

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Santrock, John W. 2002. Life Span Development—Perkembangan Masa Hidup jilid satu, terjemahan Juda Damanik, Akhmad Ghusairi. Indonesia: Erlangga.

Sitepu, Nirwana S. K. 1995. Analisis Korelasi. Bandung: Unit Pelayanan Statistika FMIPA, Universitas Padjadjaran.

(58)

DAFTAR RUJUKAN

Bernando Hernandez, Carmen Tabernero, and Ernesto Suarez, 2010. Psychosocial Motivations and Self-Regulation Processes That Activate Enviromentally Responsible Behaviour

http://www.alpensteel.com/article/47-103-energi-angin--wind-turbine--wind-mill/3566--pemakaian-listrik-diasian-indonesia-yang-terboros.html, 9 Juni 2010

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/10/20/07340324/Laju.Penduduk..Ja di.Ancaman.Serius “Laju Penduduk, Jadi Ancaman Serius”, 20 Oktober 2010

http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2010/11/03/brk,20101103-289264,id.html “Energi Menipis, Pemerintah Harus Optimalkan Energi

Terbarukan”, 3 Nopember 2010

http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2010/11/22/brk,20101122-293497,id.html Kebutuhan Energi Naik 1,2 Persen Per Tahun, 22 Nopember 2010

http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2011/01/20/brk,20110120-307736,id.html “Pengamat : PLN Terancam Defisit Listrik”, 20 Januari 2011

http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2011/05/15/brk,20110515-334624,id.html “Penjualan Listrik Kuartal Pertama Naik”, 15 Mei 2011 Vladas Giskevicius, Stephanie M. Cantứ, and Mark van Vugt, 2012. The

Gambar

Tabel Lampiran 1 Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan Jenis
Tabel Lampiran 6 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan
Tabel Lampiran 8 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan
Tabel Lampiran 12 Tabel Tabulasi Silang Antara Derajat Self-efficacy dengan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah peminum alkohol yang semakin bertambah membuat penulis tertarik untuk meneliti mengenai pengaruh konsumsi alkohol 40% terhadap hati berdasarkan

[r]

If there is abscess formation, incision and drainage is required followed by surgery which aimed to complete dissection of sinus by using various technique like the

Posisi Indonesia di kawasan Asia Tenggara sebagai ketua ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations) 2011 memberikan kesempatan positif bagi Indonesia untuk bertindak

Secara khusus tujuan kajian ini adalah (1) mengungkapkan pelaksanaan program Rakdes yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang (2) mengungkapkan peran dan fungsi serta

a. Tidak adanya penyuluhan dan pelatihan dari pemerintah setempat dalam melakukan aktifitas pertambangan. Keterbatasan biaya diantara para penambang untuk membeli

Pada tahun pertama telah ditemukan permasalahan pembelajaran patiseri, analisis kirikulum patiseri (4 MK patiseri), yang menjadi dasar pengembangan model dan perangkat

8) pemantauan dan evaiuasi pelaksanaan US serta pengiriman laporan pelaksanaan US ke Pemerintah Provinsi. Penyediaan anggaran untuk kegiatan pada butir 1) sampai dengan butir 8)