• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas II SD Negeri Pucung III Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas II SD Negeri Pucung III Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Erni Wijayasih,2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS

DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas II SD Negeri Pucung III Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Bidang Pendidikan Dasar

oleh

ERNI WIJAYASIH

NIM. 0810032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS

DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas II SD Negeri Pucung III Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2012/2013)

Oleh: Erni Wijayasih NIM. 0810032

Disetujui dan disyahkan untuk Mengikuti Ujian Sidang Skripsi oleh: Pembimbing I

Drs. H. Kanda Ruskandi, M.Pd. NIP. 195804181984031003

Pembimbing II

Drs. H. Acep Ruswan, M.Pd. NIP. 19590604 198603 1 001

Mengetahui

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Purwakarta

(3)

Erni Wijayasih,2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Model Pembelajaran Interaktif ... 10

1. Pengertian Model Pembelajaran ... 10

2. Pengertian Model Pembelajaran Interaktif ... 14

3. Kegunaan Model Interaktif ... 18

4. Teknik Kerja Kelompok ... 20

B. Hakikat Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... 21

1. Pengertian Belajar ... 21

2. Pengertian Pembelajaran ... 22

3. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD ... 23

C. Hasil Belajar IPS di SD ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 45

(4)

Erni Wijayasih,2013

2. Pelaksanaaan dan Hasil Penelitian Tindakan Kelas ... 51

a. Siklus I ... 51

b. Siklus II ... 57

c. Siklus III ... 62

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 75

(5)

Erni Wijayasih,2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

DAFTAR GAMBAR

(6)

Erni Wijayasih,2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Karaketeristik Siswa SDN Pucung III ... 46

Tabel 4.2. Karaketeristik Siswa Kelas III SDN Pucung III ... 47

Table 4.3. Karakteristik Guru SDN Pucung III ... 48

Tabel 4.4. Nilai Pre Test Siswa Pada Pra PTK ... 50

Tabel 4.5. Nilai Post Test Siswa Pada Pra PTK ... 51

Tabel 4.6. Rincian waktu pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas I ... 53

Tabel 4.7. Aktifitas dan Perhatian Siswa Terhadap Pembelajaran IPA ... 53

Tabel 4.8. Nilai Test Siswa Siklus 1 ... 57

Tabel 4.9. Nilai Test Siswa Siklus 2 ... 63

Tabel 4.10. Nilai Test Siswa Siklus 3 ... 68

(7)

Erni Wijayasih,2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I ... 78

Lampiran 3. Soal Tes Siklus I ... 82

Lampiran 4. Daftar Hadir Siswa Kelas V SDN Cilangkap ... 87

Lampiran 5. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II ... 88

Lampiran 6. Soal Tes Siklus II ... 92

Lampiran 7. Daftar Hadir Siswa Kelas V SDN Cilangkap ... 98

(8)

Erni Wijayasih,2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

ABSTRAK

Erni Wijayasih. Penerapan Model Pembelajaran Interaktif Teknik Kerja Kelompok untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar ((Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas II SD Negeri Pucung III Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2012/2013)

Latar belakang penelitian ini adalah Rendahnya perolehan hasil belajar mata pelajaran IPS di SDN Pucung III menunjukkan adanya indikasi terhadap rendahnya belajar siswa dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang berkualitas. Untuk mengetahui mengapa prestasi siswa tidak seperti yang diharapkan, tentu guru perlu merefleksi diri untuk dapat mengetahui faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan siswa dalam pelajaran IPS. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menyodorkan model pembelajaran interaktif pada pembelajaran IPS di SD yang dianggap sesuai dengan perkembangan siswa yang dapat meningkatkan minat, kemampuan dan keberanian siswa untuk bertanya jawab dalam pembelajaran.

Tujuan yang menjadi fokus penelitian: 1) Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa Kelas IV SD Negeri Cipayung 01 dengan menggunakan metode tanya jawab dalam proses pembelajaran IPS. 2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa Kelas IV SD Negeri Cipayung 01 dengan menggunakan metode tanya jawab dalam proses pembelajaran IPS.

Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Proses analisis data berlangsung dari awal sampai akhir pelaksanaan program tindakan. Data yang dikumpulkan melalui observasi, angket, wawancara dan test dirangkum dan dideskripsikan.

Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di SD Negeri Pucung III sebelum menerapkan model pembelajaran interaktif teknik kerja kelompok mengalami peningkatan, pada setiap tindakan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai siswa, peningkatan rata-rata nilai siswa pada siklus I pada pertemuan pertama sebesar 57,84 serta pertemuan ke-2 sebesar 64,86 dan siklus II pertemuan pertama sebesar 69,73 serta pertemuan ke-2 sebesar 74,32

(9)

Erni Wijayasih,2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan mutu pendidikan menjadi tanggungjawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru SD, yang merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD adalah orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat bersaing di jaman pesatnya perkembangan teknologi. Guru SD dalam setiap pembelajaran selalu menerapkan pendekatan, strategi dan metode pembelajaran yang dapat memudahkan siswa memahami materi yang diajarkannya, namun masih sering terdengar keluhan dan para guru di lapangan tentang materi pelajaran yang terlalu banyak dan keluhan kekurangan waktu untuk mengajarkannya semua.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 1 tentang Standar Nasional Pendidikan ditegaskan bahwa:

….proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis perserta didik.

Berdasarkan peraturan pemerintah di atas, menurut Surya (1992: 21) dapat

dikatakan bahwa ”...berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak

bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh murid sebagai

(10)

pembelajaran yang dilakukan guru dalam lembaga pendidikan seperti sekolah, bahkan sebagai komponen yang menentukan terhadap pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Untuk mencapai tujuan pendidikan dasar terdapat beberapa program yang harus ditempuh para siswa, diantaranya program pendidikan IPS. Tujuan dari Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis (KTSP, 2006 : 575).

Sejalan dengan itu menurut Sumaatmadja (Tarmedi, 2007 : 180)

….IPS bukan merupakan bidang keilmuan atau disiplin akademis, melainkan merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial. Dengan demikian mengkaji masalah-masalah sosial tentunya harus bersifat praktis, lebih menghendaki pemecahan secara langsung dan mendesak. Oleh sebab itu dalam pembelajaran IPS guru hendaknya menerapkan prinsip belajar aktif, yaitu melibatkan siswa secara aktif baik fisik, mental, sosial serta sesuai dengan tingkat perkembangan dan lingkungan anak.

(11)

Erni Wijayasih,2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

Mengingat tujuan pendidikan IPS di sekolah dasar sebagaimana dikemukakan di atas, pembelajaran harusnya mampu mempersiapkan, membina dan membentuk kemampuan siswa yang menguasai pengetahuan, sikap, nilai dan kecakapan dasar yang diperlukan bagi kehidupannya di masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan guru yang berkemampuan membuat perencanaan pengajaran, melakukan prosedur pengajaran dan melakukan interaksi antar pribadi yang terwujud dalam proses pembelajaran secara efektif.

Memilih dan menentukan suatu pendekatan atau model pembelajaran yang sesuai bagi anak usia SD harus pula mempertimbangkan berbagai aspek. Salah satu yang harus menjadi pertimbangan adalah aspek psikologis, selain aspek pedagogis dan didaktis-metodis. Secara psikologis, menurut Piaget (Rustini, 2005: 29) bahwa perkembangan kognitif anak meliputi dua periode utama dengan empat tahapan, yaitu: tahap sensori motor, tahap pra-opersional, tahap opersional konkret, dan tahap operasi formal. Sementara itu anak usia SD antara 7 – 11 tahun berada pada tahap operasional konkret, yang dalam kemampuannya sudah mampu berpikir logis, melalui objek konkret. Aspek psikologis ini menunjukkan bahwa para siswa memiliki taraf perkembangan yang berbeda, sehingga menuntut penyajian pembelajaran dan atau materi yang berbeda pula.

(12)

dipikirkan secara kritis, siswa dilatih mengkonstruksi pengetahuan sendiri melalui pengalaman belajar yang dirancang guru, selanjutnya siswa mampu berlaku dan bertindak berdasarkan pengetahuannya yang telah mereka temukan sendiri.

Rendahnya perolehan hasil belajar mata pelajaran IPS di SDN Pucung III menunjukkan adanya indikasi terhadap rendahnya belajar siswa dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang berkualitas. Untuk mengetahui mengapa prestasi siswa tidak seperti yang diharapkan, tentu guru perlu merefleksi diri untuk dapat mengetahui faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan siswa dalam pelajaran IPS.

Sebagai guru yang baik dan profesional, permasalahan ini tentu perlu ditanggulangi dengan segera. Penelitian ini dilakukan peneliti yang bertugas sebagai guru kelas 2 di SDN Pucung III yang berkolaborasi dengan Kepala Sekolah. Dengan berkolaborasi ini, diharapkan kemampuan profesional guru dalam merancang model pembelajaran akan lebih baik lagi dan dapat menerapkan model pembelajaran yang lebih bervariatif. Disamping itu, kolaborasi ini dapat meningkatkan kemampuan guru dalam merefleksi diri terhadap kinerja yang telah dilakukannya, sehingga dapat melakukan perubahan dan perbaikan kualitas pembelajaran dan mengelola proses pembelajaran yang lebih terpusat pada siswa. Salah satu model yang dapat mengatasi permasalahan tersebut di atas adalah dengan menerapkan model pembelajaran interaktif.

Faire & Cosgrove (Epon, 2005: 9.7) menyatakan bahwa,

(13)

anak-Erni Wijayasih,2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

anak mengajukan pertanyaan dalam kegiatan bebas, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terlalu melebar dan seringkali kabur sehingga kurang terfokus. Guru perlu mengambil langkah khusus untuk mengumpulkan, memilah, dan mengubah pertanyaan-pertanyaan tersebut ke dalam kegiatan khusus.

Sedangkan Harlen (Epon, 2005: 9.7) menyatakan bahwa, “Pembelajaran interaktif merinci langkah-langkah ini dan menampilkan suatu struktur untuk suatu pelajaran IPS yang melibatkan pengumpulan dan pertimbangan terhadap pertanyaan-pertanyaan siswa sebagai pusatnya”. Salah satu kebaikan dari model pembelajaran interaktif adalah bahwa siswa belajar mengajukan pertanyaan, mencoba merumuskan pertanyaan, dan mencoba menemukan jawaban terhadap pertanyaannya sendiri dengan melakukan kegiatan observasi (penyelidikan). Dengan cara seperti itu siswa atau anak menjadi kritis dan aktifbelajar.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan skripsi yang berjudul: “Penerapan Model Pembelajaran Interaktif Teknik Kerja Kelompok untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas II SD Negeri Pucung III Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2012/2013)”.

B. Rumusan Masalah

(14)

1. Bagaimana Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di SD Negeri Pucung III sebelum menerapkan model pembelajaran interaktif teknik kerja kelompok?

2. Bagaimana aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS SD Negeri Pucung III dengan menerapkan model pembelajaran interaktif teknik kerja kelompok? 3. Bagaimana Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS SD Negeri Pucung III

setelah menerapkan model pembelajaran interaktif teknik kerja kelompok?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Hasil belajar belajar siswa dalam pembelajaran IPS di SD Negeri Pucung III sebelum menerapkan model pembelajaran interaktif teknik kerja kelompok. 2. aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS SD Negeri Pucung III dengan

menerapkan model pembelajaran interaktif teknik kerja kelompok.

3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS SD Negeri Pucung III setelah menerapkan model pembelajaran interaktif teknik kerja kelompok.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara Teoritis

(15)

Erni Wijayasih,2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

2. Secara Praktis a. Bagi siswa

Pembelajaran interaktif memberikan pengalaman baru dan diharapkan memberikan kontribusi terhadap peningkatan belajarnya. Siswa memiliki kesadaran bahwa proses pembelajaran adalah dalam rangka mengembangkan potensi dirinya, karena itu keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh siswa. Disamping itu, melalui penelitian ini siswa terlatih untuk dapat memecahkan masalah dengan pendekatan ilmiah dan siswa didorong aktif secara fisik, mental, dan emosi dalam pembelajaran.

b. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan profesional, dan pembelajaran interaktif menjadi alternatif pembelajaran IPS untuk meningkatkan prestasi siswa. Memberikan kesadaran guru untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan, materi, karakteristik siswa, dan kondisi pembelajaran. Guru mempunyai kemampuan dalam merancang model pembelajaran interaktif yang merupakan hal baru bagi guru, dan menerapkannya dalam pembelajaran IPS.

(16)

c. Bagi Kepala Sekolah

Kegunaan bagi kepala sekolah penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk kebijakan dalam upaya meningkatkan proses belajar mengajar (PBM) dan meningkatkan prestasi belajar siswa serta perlunya kerjasama yang baik antar guru dan antara guru dengan kepala sekolah.

E. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Wardhani (2007:1-3) menyatakan

bahwa, “penelitian itu disebut Educatioanal Action Research. Atas dasar itulah,

jenis penelitian ini adalah Peneliian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)”.

Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action Research), yakni “studi sistematika yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik pendidikan

dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dan tindakan tersebut”

(Kasbolah, 1998/1999:14). Sedangkan menurut Hopkins (Wiriatmadja, 2005:15) mengartikan penelitian tindakan kelas sebagai : “suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang

sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan”.

Tujuan utama dalam penelitian tindakan kelas mengenali dan memperbaiki pekerjaan pembelajaran. Kemmis dan Carr (Kasbolah, 1999: 13) mengatakan

bahwa, “Penelitian tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat

(17)

Erni Wijayasih,2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9

memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan, serta situasi dimana pekerjaan

tersebut dilakukan”.

Pengertian di atas merupakan pengertian umum tanpa melihat bidang pekerjaan atau profesi termasuk di dunia pendidikan. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat perbaikan. Oleh karena itu dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yakni analisis penelitian yang mendasarkan diri kepada fakta dan analisis perbandingan, dan merupakan teknik analisis data yang berusaha mendeskrifsikan data dengan kata-kata bukan atas dasar perhitungan statistik. Hubungan keterkaitan (pemetaan) antara data yang satu dengan data yang lain dinyatakan dengan kalimat, bukan dengan simbol-simbol statistik. Peneliti harus peka dalam menyusun berbagai macam data yang terkumpul menjadi menjadi suatu rangkaian yang berarti.

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari 5 bab, adapun sususnan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab Pertama Pendahuluan, dalam bab ini penulis akan mengulas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

(18)

Bab III Metodologi berisikan 1) Lokasi dan Subjek Penelitian, 2) Desain penelitian, 3) Metode Penelitian, 4) Definisi Operasional, 5) instrumen penelitian, 6) Teknik pengolahan data, 5) Analisis Data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Meliputi: 1) Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, dan 2) Pembahasan Hasil Penelitian.

(19)

Erni Wijayasih,2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Wardhani (2007:1-3) menyatakan

bahwa, “penelitian itu disebut Educatioanal Action Research. Atas dasar itulah,

jenis penelitian ini adalah Peneliian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)”.

Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action Research), yakni “studi sistematika yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik pendidikan

dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dan tindakan tersebut”

(Kasbolah, 1998/1999:14). Sedangkan menurut Hopkins (Wiriatmadja, 2005:15) mengartikan penelitian tindakan kelas sebagai : “suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang

sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan”.

Tujuan utama dalam penelitian tindakan kelas mengenali dan memperbaiki pekerjaan pembelajaran. Kemmis dan Carr (Kasbolah, 1999: 13) mengatakan

bahwa, “Penelitian tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat

reflektif yang dilakukan pelaku dalam masyarakat sosial dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan, serta situasi dimana pekerjaan

(20)

Pengertian di atas merupakan pengertian umum tanpa melihat bidang pekerjaan atau profesi termasuk di dunia pendidikan. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat perbaikan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yakni analisis penelitian yang mendasarkan diri kepada fakta dan analisis perbandingan, dan merupakan teknik analisis data yang berusaha mendeskrifsikan data dengan kata-kata bukan atas dasar perhitungan statistik. Hubungan keterkaitan (pemetaan) antara data yang satu dengan data yang lain dinyatakan dengan kalimat, bukan dengan simbol-simbol statistik. Peneliti harus peka dalam menyusun berbagai macam data yang terkumpul menjadi menjadi suatu rangkaian yang berarti.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

(21)

Erni Wijayasih,2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36

2. Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IID dengan jumlah siswa 45 orang. Adapun Karakteristik kelas II yang dijadikan subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1

KARAKTERISTIK SISWA KELAS IID SDN PUCUNG III YANG DIJADIKAN SUBJEK PENELITIAN

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NO JENIS KELAMIN JUMLAH PERSENTASE

(%) perempuan 21 orang siswa atau 46,67%.

C. Prosedur Penelitian

Persiapan umum dalam penelitian tindakan kelas adalah identifikasi rnasalah, analisis masalah, merumuskan masalah, merurnuskan hipotesis, dan melaksanakan tindakan. Dalam mengembangkan penelitian tindakan kelas berbentuk siklus (cycle). Tiap siklus memiliki langkah dan pola yang menunjang dalam melakukan penelitian ini. Model siklus yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk spiral. Seperti yang dikembangkan Kurt Lewin (Kasbolah,

(22)

meliputi perencanaan (plan), tindakan (action), pengamatan (observe), dan refleksi (reflec)”. Secara skematis model tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar. 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

menurut Kemmis & Mc. Taggar (Kasbolah, 1998/1999: 15)

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari serangkaian langkah-langkah. Pada siklus pertama, harus sudah dapat menentukan permasalahan dan hambatan dalam pembelajaran di kelas. Pada siklus kedua,

REFLEKSI SIKLUS

KE SATU

PELAKSANAAN (ACTION)

OBSERVASI RENCANA TINDAKAN

SIKLUS BERIKUTNYA

REFLEKSI SIKLUS

KE DUA

PELAKSANAAN (ACTION)

OBSERVASI RENCANA TINDAKAN

REFLEKSI SIKLUS

KE TIGA

PELAKSANAAN (ACTION)

(23)

Erni Wijayasih,2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

kegagalan dan hambatan yang terjadi pada siklus pertama dianalisis sebagai acuan perencanaan pada siklus kedua. Yang pada akhirnya siklus kedua merupakan perbaikan dan siklus pertama. Demikian pula pada siklus ketiga juga merupakan perbaikan dan kegagalan pada siklus kedua. Untuk mendapat reliabilitas data.

Adapun desain penelitian dalam penelitian tindakan kelas dapat diuraikan sebagai berikut:

SIKLUS I

Tahap Perencanaan (Planning) a. Mengidentifikasi masalah

b. Menganalisis dan merumuskan masalah c. Merancang model Pembelajaran interaktif

d. Mendiskusikan penerapan model pembelaj aran interaktif e. Menyiapkan instrumen (angket, pedoman observasi, tes akhir) f. Menyusun kelompok belajar siswa

g. Merencanakan tugas kelompok

Tahap Melakukan Tindakan (Action)

a. Melaksanakan langkah-langkah sesual perencanaan b. Menerapkan model pembelajaran interaktif

c. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai rencana

(24)

e. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat melakukan tahap tindakan

Tahap Mengamati (observasi)

a. Melakukan diskusi dengan guru SD dan kepala Sekolah untuk rencana observasi

b. Melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran interaktif yang dilakukan guru kelas lima

c. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan model pembelajaran interaktif

d. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelamahan kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran berikutnya

Tahap refleksi (Reflection)

a. Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan observasi

b. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran interaktif dengan keij a kelompok dan mempertimbangkan langkah selanj utnya

c. Melakukan refleksi terhadap penerapan model pembelajaran interaktif dengan kerja kelompok

d. Melakukan refleksi terhadap kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS e. Melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa

(25)

Erni Wijayasih,2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40

Tahap Perencanaan (Planning)

a. Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya

b. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran c. Merancang perbaikan II berdasarkan refleksi siklus I

Tahap Melakukan Tindakan (Action) a. Melakukan analisis pemecahan masalah

b. Melaksanakan tindakan perbaikan II dengan memaksimalkan penerapan model pembelajaran interaktif dengan kerja kelompok

Tahap Mengamati (observation)

a. Melakukan diskusi dengan guru SD dan kepala Sekolah untuk rencana observasi

b. Melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran interaktif yang dilakukan guru kelas lima

c. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan model penibelaj aran interaktif

d. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran berikutnya

Tahap refleksi (Reflection)

(26)

b. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran interaktif dengan kerj a kelompok dan mempertimbangkan langkah selanjutnya

c. Melakukan refleksi terhadap penerapan model pembelajaran interaktif dengan kerja kelompok

d. Melakukan refleksi terhada kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS e. Melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa

D. Definisi Operasional

1. Model Pembelajaran Interaktif

Model pembelajaran interaktif yaitu pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya sebanyak-banyaknya. dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melontarkan pertanyaan sebanyak–banyaknya akan terjadi keterbukaan siswa tentang seberapa jauh kompetensi dasar yang ia miliki. Dari sejumlah pertanyaan tersebut perlu diseleksi bersama siswa masalah mana sebenarnya yang urgen untuk dijawab/dipecahkan masalahnya

2. Teknik Kerja Kelompok

Teknik Kerja Kelompok merupakan suatu strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan IPS yang berupaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bekerja sama, berpikir kritis, dan pada saat yang sama meningkatkan prestasi akademiknya

(27)

Erni Wijayasih,2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran ini, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan, diantaranya : satuan pelajaran (kurikulum), rencana pelaksanaan penbelajaran (RPP), test untuk mengukur kemampuan dan pemahaman siswa, lembar kerja siswa ( LKS), wawancara dan membuat lembar pengamatan, lembar pengamatan ini dimaksudkan untuk mengetahui keaktifan siswa, keberanian dalam bertanya siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran interaktif serta mengamati kegiatan dan keaktifan siswa ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Pada penelitian ini digunakan beberapa insrumen penelitian, yaitu : 1. Tes

Tes adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu, baik secara lisan, tulisan maupun perbuatan. Menurut Usman, (2003: 135) bahwa, ”Jenis tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes tertulis”.

(28)

”Observasi merupakan alat pengumpul data yang digunakan untuk

mengukur tingkah laku individu atau pross terjadinya suatu kegiatan yang dapat

diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun situasi buatan” (Sudjana,

2009: 109). Pada penelitian ini observasi dilakukan terhadap siswa dan peneliti ketika pembelajaran berlangsung, observasi dilakukan oleh rekan guru.

3. Dokumentasi

Dalam melaksanakan dokumentasi pada penelitian ini data-data yang dikumpulkan adalah data-data yang berkaitan dengan penelitian serta foto-foto kegiatan selama penelitian berlangsung.

F. Pengolahan Data

Teknik analisis data yang digunakan secara kualitatif, karena peneliti ingin mengetahui keberhasilan siswa. Proses analisis data berlangsung dari awal sampai akhir pelaksanaan program tindakan. Data dalam penelitian dianalisis dengan mengikuti pola mulai dari tahap permulaan sampai pada tahap berakhirnya seluruh program tindakan sesuai dengan fokus permasalahan dan tujuan penelitian. Prosedur pengolahan dan analisis data dilaksanakan mengacu pada pola pengolahan data dari Hopkins,yang dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

(29)

Erni Wijayasih,2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44

diinterpretasikan terhadap keseluruhan data dan menyusun kategori data hasil-hasil program tindakan (siklus-siklus) yang sesuai dengan aturan penelitian. 2. Validitas Data

Pada dasarnya, istilah validitas menunjukkan kepada kualitas ketepatan tes dalammengukur aspek-aspek materi atau aspek-aspek perilaku yang sebenarnya diukur. Suatu tes dikatakan Valid apabila tes itu dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.

Dalam penelitian ini, validitas dapat diartikan sebagai ketepatan suatu tes dalam menghasilkan data yang relevan dengan tujuan. Prosedur dan pengolahan data dalam penelitian ini dari (Burns,1999:164) , bahwa data yang diperoleh, valid maka dilakukan teknik triagulasi, yaitu dengan melakukan tindakan-tindakan,antara lain:

1) Menggunakan cara yang bervariasi untuk memperoleh data yang sama misalnya untuk menilai hasil belajar dengan tes tertulis.

(30)

Erni Wijayasih,2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SD Negeri Pucung III Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2012/2013 diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di SD Negeri Pucung III sebelum menerapkan model pembelajaran interaktif teknik kerja kelompok masih kurang. Rendahnya perolehan hasil belajar mata pelajaran IPS di SDN Pucung III menunjukkan adanya indikasi terhadap rendahnya belajar siswa dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang berkualitas. Untuk mengetahui mengapa prestasi siswa tidak seperti yang diharapkan, tentu guru perlu merefleksi diri untuk dapat mengetahui faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan siswa dalam pelajaran IPS.

(31)

Erni Wijayasih,2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

82

3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di SD Negeri Pucung III sebelum menerapkan model pembelajaran interaktif teknik kerja kelompok mengalami peningkatan, pada setiap tindakan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai siswa, peningkatan rata-rata nilai siswa pada siklus I pada pertemuan pertama sebesar 57,84 serta pertemuan ke-2 sebesar 64,86 dan siklus II pertemuan pertama sebesar 69,73 serta pertemuan ke-2 sebesar 74,32

B. Saran

Berdasarkan temuan hasil penelitian dan kajian teoritis yang diperoleh, maka untuk menyempurnakan proses pembelajaran yang akan datang dengan menggunakan pendekatan interaktif dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, harus menciptakan kondisi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk anak dengan menyediakan media pembelajaran yang berbeda pada setiap kegiatan pembelajaran, motivasi siswa untuk belajar, memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran dan menghargai ketika siswa mengemukakan ide. Dari 45 siswa yang hadir, 6 siswa (13 %) dinyatakan lulus dan 39 siswa (81 %) dinyatakan tidak lulus. Rata-rata nilai pre test adalah 58,75

(32)

menyediakan media yang menarik minat siswa untuk mau belajar dan dapat memberikan bimbingan bagi semua siswa terutama yang mengalami kesulitan. 3. Agar hasil belajar siswa meningkat, maka guru harus meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan dengan demikian siswa tidak akan mengalami kesulitan lagi ketika mengerjakan soal-soal evaluasi yang diberikan.

(33)

Erni Wijayasih,2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 80

DAFTAR PUSTAKA

Abin, S. (2005). Psikologi Pendidikan dengan Pendidikan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Asy’ari,M. (2006). Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Dalam Pembelajaran Sains di sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat Ketenagaan.

Bahri Djamarah,S. Dan Zain,A. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

BSNP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Burns, Anne. (1999). Collaborative Action Research for English Language Teachers. Cambridge: Cambridge University Press

Burhanudin TR. (2006). Pendekatan, Metode, dan Teknik Penelitian Pendidikan. Purwakarta: UPI PRESS

Darmodjo,H. Dan R.E.Kaligis,J. (1992). Pendidikan IPS II. Jakarta: Departemen P dan K.

Daryanto, (1997). Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, Surabaya: Apollo Depdikbud. (1994). Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdikbud.

Depdiknas. (2002). Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kelas. Jakarta: Depdiknas Dikdasmen.

_________. (2006). Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar. Jakarta: BP.Cipta Jaya

_________. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depdiknas.

(34)

Erni Wijayasih,2013

Epon, N. (2005). Pembelajaran Interakti dalam PIPS. Modul UT. Jakarta: Universitas Terbuka.

Harlen, W.L. (1992). The Teaching of Science. London: David Fulton Publisher. Hasibuan JJ dan Moedjiono, (1994). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Ibrahim, R dan Syaodih,N. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta : PT.Rineka Cipta.

Ibrahim dan Sudjana,N. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidkan. Bandung: Sinar Baru Bandung.

Ischak SU, Dkk. (1997). Pendidikan IPS Sekolah Dasar. Jakarta : Depdikbud Proyek Pembinaan Mutu Guru Kelas Sekolah Dasar.

Iskandar,S. (2006).” Penelitian Tindakan Kelas Ancangan Alternatif Bagi Guru SD.” Jurnal Pendidikan ke-SD-an Metodik Didaktik. 1,(1),1-16.

Karli, H.dan Margaretha. (2004). Model-model Peembelajaran Implementasi KBK. Bandung : CV.Bina Media Informasi.

Kasbolah, Kasihani (1998/1999), Penelitian Tindakan Kelas. Departeman Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi : IBRD.

Kuraesin dan Marjukun. (2004). Belajar Sains 6 Dengan Orientasi Keterampilan Eksperimen. Bandung : PT.Sarana Panca Karya Nusa.

Madya,S. (2006). Teori dan Praktik Penelitian dan Tindakan. Bandung: Alfabeta. Marzuki, O. (2008). Peningkatan Kemampuan Menggambar Peta dan

Komponennya dengan Menggunakan Metode Demonstrasi (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sagalaherang 1 Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang Tahun Ajaran 2007/2008 ). Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta.

Mikarsa, L.H. dkk, (2004). Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Pusat Penerbitan UT. Mulyasa, E. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda

(35)

Erni Wijayasih,2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

82

Nasution. (1988). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Novilia, S., dan Maftuhah, Yulia H. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Interaktif pada Mata Pelajaran IPA kelas IV sebagai Upaya Meretas Sekolah Humanis DI SD Muhammadiyah Program Khusus Kota Barat Surakarta. Jurnal. Program Studi Guru dan Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surakarta Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Tidak diterbitkan).

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 1 tentang Standar Nasional Pendidikan

Rustini, Tin. (2005). Penerapan Model Problem Solving Untuk Meningkatkan Pengembangan Potensi Berpikir Siswa Pada Pembelajaran IPS di SD. (Tesis). Bandung : UPI.

Saepulrohman,A. (2005). ”Teknik Bertanya dan Pertanyaan Domain Kognitif dalam Pembelajaran Sains SD” Jurnal Pendidikan Dasar II,(3),9-13.

Siregar,A. (2006). Deskripsi KBK dan Implementasinya Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta: Inti Media Cipta Nusantara.

Sudjana, N. (2002). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remadja Rosda Karya.

Sudjana, N., dan Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandun: Sinar Baru Algeshindo.

Sugandi, D. (1997), Pendidikan IPS di SD. Jakarta : Depdikbud.

Sulistyorini,S. (2007). Model Pembelajaran IPS Sekolah Dasar. Semarang : UNNES dan Tiara Wacana.

Sumiharto,dkk. (2006). Bimbingan Pembelajaran Sains 6.Surakarta: Mediatama. Sundawa, Dadang. (2006). Modul Pembelajaran PKn. Dual Modes PGSD.

Bandung: UPI Press.

(36)

Erni Wijayasih,2013

Surya, Moh. (1992). Psikologi Pendidikan. Publikasi Jurusan Psikologi dan Bimbingan FIP IKIP Bandung.

_________ (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung : Pustaka Bani Quraisy.

Surya,Y. (2006). IPS dibuat Asyik. Jakarta: Armandelta Selaras.

Sutikno, Sobry, (2004). Model Pembelajaran Interaksi Sosial, Pembelajaran Efektif dan Retorika. NTP Press. Mataram

Suwarsih M. (2006). Teori dan Praktik Penelitian dan Tindakan. Bandung: Alfabeta.

Tarmedi, Eded. (2007). Metodologi Pembelajaran IPS SD. Bahan Ajar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru. Bandung : UPI Press

Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Usman,U. (2003). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wardhani, I.G.A.K, Wihardit, dan Nasoetion. (2007). Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta : Universitas Terbuka

Winataputra, dkk. (2002). Pembelajaran IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Wiriaatmadja, R., (2005), Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung, Remaja

Rosdakarya

Zaini,H. Munthe,B dan Ayu Aryani,S. (2007). Strategi Pembelajaran Aktif. (Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga.

Gambar

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas oleh Kemmis dan Taggart  .............  37
Tabel 3.1 KARAKTERISTIK SISWA KELAS IID SDN PUCUNG III
Gambar. 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas  menurut Kemmis & Mc. Taggar  (Kasbolah, 1998/1999: 15)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Penulisan Ilmiah ini penulis hanya membahas tentang sejarah Rasul Ulul Azmi yaitu Nabi Nuh as, Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as, Nabi Isa as, Nabi Muhammad saw, yang

2006 2006 © © © surya@fisika.ui.ac.id surya@fisika.ui.ac.id surya@fisika.ui.ac.id Arus Bolak-Balik (AC) dalam Induktor • Induktor memiliki sifat yang berbeda.

3.3 Diagram Kelas Keseluruhan +TampilMenuPembayaran() +TampilPilihanPembayaran() +PilihMenuTagihan() +PilihPembayaranPulsa() +PilihOperator() +TampilTagihan()

Adanya prioritas pengembangan program kerja sistem informasi/teknologi informasi secara lebih tepat dan berdaya guna yang disertai dengan penyiapan dukungan infrastruktur

Dari keterangan tersebut, Imam Abu> Hani>fah berpendapat bahwa kekurangan ( „illat ) yang ada pada orang gila yang menyebabkan tidak diwajibkannya zakat

Dari hasil penganalisaan yang telah dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: Berdasarkan analisa rata-rata (Mean), didapatkan jumlah rata-rata sebesar 3,21 yang

Perilaku kelompok etnis mereka dijelaskan dalam referensi untuk pilihan yang disengaja yang optimal pada situasi tertentu.Di balik kelompok etnis kita dapat menemukan tidak lebih

Banyak sekali keuntungan yang didapat oleh UKM dengan menerapkan Sistem akuntansi berbasis komputer yaitu; Meningkatkan efisiensi kerja untuk waktu dan karyawan,