No. Daftar FPIPS:1614/UN.40.2.4/PL/2013
PENGARUH METODE SNOWBALL THROWINGDAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
(Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Sub. Materi Atmosfer dan Hidrosfer Kelas X
Di SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon)
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhiSebagian Dari Syarat MemperolehGelarSarjanaPendidikan
Jurusan Pendidikan Geografi
OLEH : AJENG PERDANI
0901500
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Ajeng Perdani, 2013
Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENGARUH METODE SNOWBALL THROWINGDAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
(Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Sub. Materi Atmosfer dan Hidrosfer Kelas X
Di SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon)
Oleh Ajeng Perdani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Ajeng Perdani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN AJENG PERDANI
PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
(Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Sub. Materi Atmosfer dan Hidrosfer Kelas X
Di SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon)
DISETUJI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Geografi
Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd NIP. 19620304 198704 2 001
Dosen Pembimbing I
Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd NIP. 19620304 198704 2 001
Dosen Pembimbing II
Ajeng Perdani, 2013
Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Skripsi ini diujikan pada tanggal 26 Juni 2013.
Panitia ujian sidang terdiri dari :
1. Ketua : Dekan FPIPS UPI
Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M. Si NIP. 19700814 199402 1 001
2. Sekretaris : Ketua Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI Dr. Hj. Epon Ningrum, M. Pd
NIP. 19620304 198704 2 001
3. Penguji : Penguji I
Prof. Dr. Hj. Enok Maryani, M.S. NIP. 19600121 198503 2 001
Penguji II
Drs. H. Wahyu Eridiana, M. Si NIP. 19550505 198601 1 001
Penguji III
Fikirkan hal-hal yang paling hebat, dan engkau akan menjadi yang terhebat. Tetapkanlah akal pada hal yang tertinggi, maka engkau akan mencapai yang tertinggi.
Ajeng Perdani, 2013
Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul ” Pengaruh Metode Snowball Throwing dan Metode Pemberian Tugas Terhadap Motivasi
Belajar (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Sub. Materi Atmosfer dan Hidrosfer Kelas X Di SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon) ” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung
resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan
adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim
dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juni 2013
Yang membuat pernyataan
AJENG PERDANI
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat, kekuatan dan kemudahan kepada penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penyelesaian
skripsi merupakan tugas yang amat sulit, berat dan melelahkan. Ujian dan cobaan
yang mengiringi perjalanan, semakin menambah semangat penulis untuk
bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan studi. Alhamdulillah penulisan skripsi
ini dapat juga terselesaikan dengan segala keterbatasannya.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Metode Snowball Throwing dan Metode Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar” sebagai tugas yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan
Geografi di Universitas Pendidikan Indonesia. Pada kesempatan ini, penulis
sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi saya sendiri, para pembaca dan dunia
pendidikan.
Bandung, Juni 2013
Penulis
Ajeng Perdani
Ajeng Perdani, 2013
Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan.
Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda
dan Ibundaku serta Kakakku (alm), Kakak Iparku serta
Ponakan-ponakanku yang telah banyak memberikan dukungan dan pengorbanannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.
2. Bapak Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M. Pd, selaku Rektor Universitas
Pendidikan Indonesia, beserta para dosen dan seluruh karyawan/ staf
Jurusan Pendidikan Geografi, Universitas Pendidikan Indonesia atas
bantuan yang diberikan selama penulis menyelesaikan studi.
3. Dr. Epon Ningrum, M. Pd selaku pembimbing I dan Dr. Ahmad Yani, M.
Si selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan,
nasehat dan arahan kepada penulis.
4. Bapak kepala SMA N 1 Sumber Drs. H. Tarno, M. Pd, guru Geografi,
karyawan/ staf serta peserta didik SMA N 1 Sumber yang telah banyak
membantu dan memberikan informasi dan data yang diperlukan penulis
dalam penyusunan skripsi ini.
5. Semua sahabat, teman-teman Pendidikan Geografi angkatan 2009 dan
orang terkasih yang telah memberikan banyak bantuan, serta motivasi
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Semoga bantuan dan kebaikan yang diberikan mendapat balasan dari Allah
S.W.T. Amin.
Bandung, Juni 2013
Penulis
Ajeng Perdani
ABSTRAK
PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
(Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Sub. Materi Atmosfer dan Hidrosfer Kelas X
Di SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon) Oleh:
Ajeng Perdani
Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh metode Snowball Throwing dan metode pemberian tugas terhadap motivasi belajarpada kelas X SMA N 1 Sumber Kab. Cirebon pada mata pelajaran geografi. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain yang digunakan PosttestOnly Design. Terdapat dua kelompok eksperimen, yakni kelompok eksperimen 1 mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode Snowball Throwing sedangkan kelompok eksperimen 2 mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMA N 1 Sumber Kab. Cirebon tahun pelajaran 2012/2013. Dari populasi tersebut dipilih dua kelas sebagai sampel penelitian, yakni kelas X.1 dan kelas X.2. Kelas X.1 sebagai kelas eksperimen 1 dengan 28 peserta didik dan kelas X.2 sebagai kelas eksperimen 2 dengan 28 peserta didik. Pemilihan kelas sampel ini tidak dilakukan secara acak, melainkan berdasarkan data yang ditawarkan pihak sekolah serta pertimbangan terhadap kelas-kelas yang memiliki karakteristik atau gaya belajar yang hampir sama. Aspek motivasi belajar peserta didik yang dinilai adalah durasi, frekuensi, presistensi dan tes kualifikasi prestasi. Instrumen yang digunakan adalah tes dan lembar observasi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) Terdapat pengaruh metode Snowball Throwing terhadap motivasi belajar peserta didik, hal ini ditunjukkan dengan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diperoleh t hitung sebesar -3,984 dengan (t-sig) yang didapat adalah 0,000 yang kurang dari taraf signifikansi yang ditetapkan yakni 0,05, ini menunjukkan H1
diterima. (2) Terdapat pengaruh metode pemberian tugasterhadap motivasi belajar peserta didik,hal ini ditunjukkan dengan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diperoleh t hitung sebesar -6,580 dengan (t-sig) yang didapat adalah 0,000 yang kurang dari taraf signifikansi yang ditetapkan yakni 0,05, ini menunjukkan H1
diterima. (3) Terdapat perbedaan motivasi belajar peserta didik antara metode Snowball Throwing dengan metode pemberian tugas. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata yang diperoleh untuk masing-masing kelompok eksperimen, untuk kelompok eksperimen 1 memperoleh rata-rata sebesar 86,64 serta kelompok eksperimen 2 menunjukkan rata-rata sebesar 85,75, hal ini pula diperkuat dengan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diperoleh t hitung sebesar 3,029 dengan (t-sig) yang didapat adalah 0,004 yang kurang dari taraf signifikansi yang ditetapkan yakni 0,05, ini menunjukkan H1 diterima.
iv Ajeng Perdani, 2013
Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF METHOD SNOWBALL THROWING AND GRANTING DUTY METHOD AGAINST MOTIVATION OF LEARN (Study Experiment On Geography Subjects Sub. Content Atmosfer and
Hidrosfer Class X SMAN 1 Sumber Kabupaten Cirebon) Ajeng Perdani
0901500
Research purposes this is test influence method Snowball Throwingand methods granting duty against motivation learn on class x SMA N 1 Sumber Kab. Cirebon on subjects geography. The method used of experiment with the design used Posttest Only Design. There are two groups experiment, namely group experiment 1 get learning by using method Snowball Throwing and group experiment 2 get learning by using granting duty method. Population in this research is all learners SMAN 1 Sumber Kab. Cirebon lesson year 2012 / 2013. Of the population selected two classes as research samples, class X.1 and class X.2. Class X.1 as experiment 1 with 28 students and class X.2 as a class experiment 2 with 28 students. This sample class selection not performed randomly, but rather based on data offered the school as well as consideration of the classes have characteristics or styles of learning are almost the same. The aspect of motivation learn of being rated is duration, the frequency, presistensi and tests qualification achievement. The instrument used is the test and sheets of observation. The research results obtained are (1) There is the influence method of Snowball Throwing on the learning motivation of students, this is shown by the results of the test of the hypothesis have been made count of t-gained 3,984 with (t-sig) obtained is less than 0.000 degrees of significance 0.05. (2) There is the influence method of granting duty on the learning motivation of students, this is shown by the results of the test of the hypothesis have been made count of t-gained -6,580 with (t-sig) obtained is less than 0.000 degrees of significance 0.05. (3) There are differences motivation learning learners between method Snowball Throwingwith the methods granting duty. It can be seen from average are obtained for each group of experiment 1 obtain average of 86,64 and the experiment 2 shows average of 85.75, this is strengthened with results test the hypothesis that has been done obtained t count of 3,029 with ( t-sig ) obtained 0,004 is less than standard significance which set as 0,05.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang ... 1
B. RumusanMasalah ... 5
C. TujuanPenelitian ... 6
D. ManfaatPenelitian ... 6
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Proses Pembelajaran... 8
B. Pembelajaran Geografi di Sekolah (SMA) ... 11
C. Metode Snowball Throwing ... 12
D. Metode Pemberian Tugas ... 15
E. Motivasi Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya ... 18
1. Konsep Motivasi Dalam Pembelajaran ... 18
2. Fungsi Motivasi Belajar ... 19
3. Cara Mengukur Motivasi ... 22
4. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah ... 23
5. Keterkaitan Motivasi dengan Metode Mengajar ... 25
F. Kerangka Pemikiran ... 26
G. Hipotesis Penelitian ... 27
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 29
vi Ajeng Perdani, 2013
Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
C. Definisi Operasional... 31
D. Lokasi dan Subjek Eksperimen ... 33
E. VariabelPenelitian ... 34
F. InstrumenPenelitian... 36
G. Pengumpulan Data ... 41
H. Analisis Data ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 44
1. Motivasi Belajar Peserta Didik Kelompok Eksperimen 1 ... 44
2. Motivasi Belajar Peserta Didik Kelompok Eksperimen 2 ... 48
B. Analisis Data ... 52
1. Uji Normalitas ... 52
a. Motivasi Belajar Peserta Didik Kelompok Eksperimen 1 ... 67
b. Motivasi Belajar Peserta Didik Kelompok Eksperimen 2 ... 68
c. Motivasi Belajar Peserta Didik Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 ... 69
2. Uji Homogenitas ... 69
a. Uji Homogenitas Motivasi Belajar Peserta Didik Kelompok Eksperimen 1 ... 69
b. Uji Homogenitas Motivasi Belajar Peserta Didik Kelompok Eksperimen 2 ... 70
c. Uji Homogenitas Motivasi Belajar Peserta Didik Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 ... 71
3. Uji Hipotesis Motivasi Belajar Peserta Didik ... 71
C. Pembahasan ... 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 81
B. Saran ... 82
DAFTAR PUSTAKA ... 83
DAFTAR TABEL Tabel
2.1 Fase-fasepembelajaranSnowball Throwing ... 17
3.1 DesainPenelitianPosstest Only Design ... 30
3.2 Daftarperolehan UTS 2012 ... 32
3.3KlasifikasiKofesienValiditas ... 36
3.4 KlasifikasiKoefisienReliabilitas ... 37
3.5 KlasifikasiDayaPembeda ... 38
3.6 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 39
4.1 DaftarPerolehanHasilBerdasarkanAspekMotivasi yang Dinilai ... 44
4.2 DaftarPerolehanHasilBerdasarkanAspekMotivasi yang Dinilai ... 46
4.3DaftarPerolehanHasilBerdasarkanAspekMotivasi yang Dinilai ... 48
4.4 DaftarPerolehanHasilBerdasarkanAspekMotivasi yang Dinilai ... 50
4.5 UjiNormalitasPadaAspekDurasiKelompokEksperimen 1 ... 51
4.6 UjiMann-Whitney U MotivasiBelajarpadaAspekDurasi ... 52
4.7 UjiNormalitasPadaAspekFrekuensiKelompokEksperimen 1 ... 53
4.8 UjiMann-Whitney U MotivasiBelajarpadaAspekFrekuensi ... 54
4.9 UjiNormalitasPadaAspekPresistensiKelompokEksperimen 1 ... 55
4.10UjiMann-Whitney U MotivasiBelajarpadaAspekPresistensi ... 56
4.11UjiNormalitasPadaAspekTesKualifikasiPrestasiKelompokEksperimen 1 ... 57
4.12UjiMann-Whitney U MotivasiBelajarPesertaDidikpadaAspekTesKualifikasiPrestasi ... 58
4.13UjiNormalitasPadaAspekDurasiKelompokEksperimen 2 ... 59
4.14UjiMann-Whitney U MotivasiBelajarPesertaDidikpadaAspekDurasi ... 60
4.15 UjiNormalitasPadaAspekFrekuensiKelompokEksperimen 2 ... 61
4.16 UjiMann-Whitney U MotivasiBelajarPesertaDidikpadaAspekFrekuensi ... 62
4.17UjiNormalitasPadaAspekPresistensiKelompokEksperimen 2 ... 63
4.18 UjiMann-Whitney U MotivasiBelajarPesertaDidikpadaAspekPresistensi ... 64
4.19 UjiNormalitasPadaAspekTesKualifikasiPrestasiKelompokEksperimen 2 ... 65
4.20 UjiMann-Whitney U MotivasiBelajarPesertaDidikpadaAspekTesKualifikasiPrestasi ... 66
4.21UjiNormalitasMotivasiBelajarPesertaDidik ... 67
4.22UjiNormalitasMotivasiBelajarPesertaDidik ... 67
4.23UjiNormalitasMotivasiBelajarPesertaDidik ... 68
4.24 UjiNormalitasMotivasiBelajarPesertaDidik ... 69
4.25 UjiHomogenitasVariansKelompokEksperimen 2 ... 69
4.26UjiHomogenitasVariansMotivasiBelajarPesertaDidik ... 70
4.27UjiHipotesisMotivasiBelajarPesertaDidikPadaKelompokEksperimen 1 ... 71
4.28 UjiHipotesisMotivasiBelajarPesertaDidikPadaKelompokEksperimen 2 ... 72
viii Ajeng Perdani, 2013
Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR Gambar
2.1 PiramidaKebutuhanManusia ... 24
4.1 Kurvapenerimaan H1kelompokeksperimen 1 ... 71
4.2 Kurvapenerimaan H1kelompokeksperimen2 ... 72
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang mampu meletakkan
posisi guru dengan tepat sehingga guru mampu memainkan perannya dengan tepat
sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Salah satu peran guru adalah
sebagai motivator, dimana guru akan mendorong peserta didik untuk belajar.
Peran guru sebagai motivator sangat penting dalam proses pembelajaran dalam
rangka meningkatkan motivasi dan pengembangan kegiatan belajar peserta didik.
Disini guru harus dapat menstimulus dan memberikan dorongan untuk
mendinamisasikan potensi peserta didik, menumbuhkan swadaya dan daya cipta
sehingga akan terjadi dinamika didalam proses belajar mengajar.
Menurut Sudjana (2005:30) ”beberapa komponen utama dalam pembelajaran, diantaranya yaitu tujuan, bahan, metode dan alat penilaian”. Komponen -komponen tersebut sangat terkait satu sama lain dan tidak dapat berdiri sendiri,
tetapi saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Komponen
ini lah yang membangun suasana pada proses pembelajaran menjadi lenih aktif
dan terarah.
Motivasi dapat diartikan sebagai daya pendorong atau penarik yang
menyebabkan adanya tingkah laku ke arah tujuan tertentu. Sardiman (2008:75)
mengemukakan bahwa “motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di
dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberi arah
pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai”.
Menurunnya gairah belajar peserta didik pada umumnya disebabkan oleh
ketidaktepatan metodologis yang digunakan guru dalam mengajar, juga berakar
pada paradigma pendidikan konvensional yang selalu menggunakan metode
pembelajaran klasikal atau ceramah, tanpa pernah diselingi oleh metode yang
2
Ajeng Perdani, 2013
Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
peneliti, peristiwa seperti ini masih dirasakan di SMAN 1 Sumber Kabupaten
Cirebon, dilihat peserta didik kelas X masih kurang berpartisipasi, kurang terlibat,
dan kurang inisiatif serta kontribusi yang baik secara intelektual maupun
emosional pada mata pelajaran geografi. Kurangnya partisipasi dalam mata
pelajaran geografi ditunjukan antara lain peserta didik kurang bersemangat saat
mengkuti proses pembelajaran, terlihat dengan peserta didik yang mengantuk dan
mengobrol sehingga peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran,
penggunaan metode yang konvensional mengakibatkan peserta didik merasa
jenuh dan kurang bergairah. Selain itu, masih rendahnya prestasi yang dicapai
peserta didik, hanya beberapa persen peserta didik yang mencapai KKM, KKM
yang ditetapkan adalah sebesar 80.
Langkah pembelajaran yang biasanya dilakukan guru pada pembelajaran
adalah penyampaian materi pelajaran melalui metode ceramah, peserta didik
mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap perlu. Dalam
hal mencatat, kreativitas peserta didik juga kurang berkembang karena biasanya
peserta didik cenderung hanya mencatat apa yang dituliskan guru di papan tulis.
Catatan tersebut persis sama dengan catatan guru di papan tulis. Padahal jika
peserta didik kreatif, mereka dapat mencatat sesuai dengan yang dibutuhkan dan
seringkali penjelasan guru merupakan informasi penting dan informasi ini tidak
dituliskan di papan tulis. Hal tersebut akan membuat peserta didik tidak
menganggapnya sebagai informasi penting.
Dalam kegiatan pembelajaran, motivasi belajar berperan penting dalam
menentukan keberhasilan peserta didik. Seperti yang diungkapkan Uno (2011:3), “motivasi adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baikdalam memenuhi kebutuhannya”.
Sesuai dengan fungsi daripada motivasi belajar itu sendiri, Sukmadinata
(2009:62) mengemukakan bahwa “motivasi memiliki dua fungsi, yang pertama mengarahkan dan yang kedua adalah mengaktifkan dan meningkatkan kegiatan.” Sedangkan menurut Sadirman (2008:85) terdapat tiga fungsi motivasi, yaitu 1)
3
melepaskan energi, 2) Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang
dicapai, 3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan–perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan. Itulah yang menyebakan
motivasi memiliki peran penting dalam sebuah proses pembelajaran.
Menurut Barnawi (2012:77) terdapat strategi yang bisa digunakan oleh guru
untuk menumbuhkan motivasi belajar, diantaranya adalah
1) Jalin hubungan dekat denga peserta didik 2) Tumbuhkan rasa ingin tahu
3) Memilih gaya mengajar, media dan interaksi pembelajaran yang tepat 4) Menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
5) Menghubungkan minat belajar dengan peserta didik 6) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan
7) Membimbng peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajar
Djamarah (2006:3) mengemukakan bahwa “kemampuan yang dapat dimiliki peserta didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang
sesuai dengan tujuan”. Itu berarti tujuan dalam pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan metode yang tepat, sesuai dengan standar keberhasilan yang
terpatri dalam satu tujuan. Dengan materi yang banyak tentunya peserta didik
akan lebih mudah menghafal jika diperoleh dari pengalaman sendiri. Hal ini lah
yang menuntut guru agar lebih variatif dalam menggunakan metode pembelajaran.
Metode pembelajaran yang lebih variatif tersebutlah yang akan mengaktifkan
peserta didik, memotivasi peserta didik untuk belajar sehingga kegiatan belajar
mengajarpun akan lebih efektif.
Pembelajaran konvensional tidaklah buruk, namun jika selalu digunakan
dampaknya juga akan tidak baik bagi peserta didik. Peserta didik pastinya ingin
ada sesuatu yang baru dalam setiap kegiatan menerima ilmunya. Pembelajaran
konvensional menjadikan pembelajaran di kelas berpusat pada guru (teacher
centered). Hal ini bertolak belakang dengan keinginan pemerintah yang tertuang pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan (dalam KTSP, 2007:30) yang berbunyi:
4
Ajeng Perdani, 2013
Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
paradigma pembelajaran yang memberikan peran lebih banyak kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dan kreativitas dirinya ...”
Melihat pemaparan diatas, salah satu metode pembelajaran yang dianggap
mampu menciptakan situasi pembelajaran yang aktif, produktif, kreatif dan
menyenangkan adalah menggunakan metode Snowball Throwing.Kisworo, (dalam
Mukhtari, 2010:6) mengemukakan bahwa “metode pembelajaran Snowball Throwing adalah suatu metode pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru
kemudian masing-masing peserta didik membuat pertanyaan yang dibentuk
seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke peserta didik lain yang
masing-masing peserta didik menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh”. Sedangkan Sanjaya (2008:120) mengungkapkan:
”dalam suatu pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya akan berguna untuk menggali informasi peserta didik dalam penguasaan materi pelajaran, membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar, merangsang keingintahuan peserta didik terhadap sesuatu, memfokuskan peserta didik pada sesuatu yang diinginkan, dan memimbing peserta didik untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu”.
Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Suprijono (2009:XI) yang
mengemukakan bahwa:
”pembelajaran harus menyenangkan, dalam artian peserta didik merasakan bahwa proses belajar yang didalamnya bukan sebuah derita yang mendera dirinya, melainkan berkah yang harus disyukurinya. Belajar bukanlah tekanan bagi jiwanya, namun merupakan panggilan jiwa yang harus ditunaikannya. Dengan pembelajaran yang menyenangkan menjadikan peserta didik ikhlas menjalaninya”.
Adapun Tunggal (2011:17) mengemukakan tentang kelebihan dari metode
Snowball Trhowing adalah sebagai berikut:
1) Melatih kesiapan peserta didik dalam merumuskan pertanyaan dengan bersumber pada materi yang diajarkan serta saling memberikan pengetahuan.
5
3) Dapat membangkitkan keberanian peserta didik dalam mengemukakan pertanyaan kepada teman lain maupun guru.
4) Melatih peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya dengan baik.
5) Merangsang peserta didik mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan dalam pelajaran tersebut.
6) Dapat mengurangi rasa takut peserta didik dalam bertanya kepada teman maupun guru.
7) Peserta didik akan lebih mengerti makna kerjasama dalam menemukan pemecahan suatu masalah.
8) Peserta didik akan memahami makna tanggung jawab.
9) Peserta didik akan lebih bisa menerima keragaman atau heterogenitas suku, sosial, budaya, bakat dan intelegensia.
10)Peserta didik akan terus termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya
Selain metode Snowball Throwing, metode pemberian tugas pula memiliki
kelebihan-kelebihan, seperti yang diungkapkan Sagala (2003:219), adapun
kelebihan-kelebihannya adalah sebagai berikut:
1) Membuat peserta didik aktif dalam belajar
2) Merangsang peserta didik dalam belajar di dalam sekplah maupun diluar sekolah
3) Mengembangkan kemandirian peserta didik
4) Lebih menyakinkan tentang apa yang dipelajari lebih memperdalam dan memperluas materi yang ditugaskan
5) Motivasi belajar peserta didik meningkat karena adanya variasi dalam pembelajaran yang diberikan oleh guru
6) Membina tanggungjawab dan disiplin peserta didik
7) Mengembangkan kreatifitas dan kemampuan berfikir peserta didik
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian mengenai Pengaruh Metode Snowball Throwingdan Metode
Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar yang dilakukan dengan Metode Eksperimen dikelas X pada Mata Pelajaran Geografi Sub. Materi Atmosfer dan Hidrosfer di SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, peneliti merumuskan
6
Ajeng Perdani, 2013
Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Bagaimanakah pengaruh metode Snowball Throwing terhadap motivasi
belajar peserta didik pada mata pelajaran geografi SMA N 1 Sumber
Kabupaten Cirebon?
2. Bagaimanakah pengaruh metode pemberian tugas terhadap motivasi
belajar peserta didik pada mata pelajaran geografi SMA N 1 Sumber
Kabupaten Cirebon?
3. Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar peserta didik antara metode
Snowball Throwing dengan metode pemberian tugas kelas X pada mata pelajaran geografi SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka penelitian
ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengidentifikasi pengaruh metode Snowball Throwing Terhadap
motivasi belajar peserta didik Kelas X pada mata pelajaran Geografi SMA
N 1 Sumber Kabupaten Cirebon.
2. Untuk mengidentifikasi pengaruh metode pemberian tugas terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada mata pelajaran geografi SMA
N 1 Sumber Kabupaten Cirebon.
3. Untuk mengidentifikasi perbedaan motivasi belajar peserta didik antara
metode pembelajaran Snowball Throwing dengan metode pemberian tugas
kelas X pada mata pelajaran geografi SMA N 1 Sumber Kabupaten
Cirebon.
D. Manfaat Penelitian
Jika tujuan penelitian ini tercapai, maka manfaat yang dapat dirasakan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu referensi bagi guru
pendidikan geografi dalam melaksanakan proses pembelajaran serta dapat
memberikan informasi secara ilmiah dan dapat memberikan masukan kepada
7
menanamkan arti pentingnya mengunakan sebuah variasi metode dalam
pembelajaran.
2. Secara praktis
Dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan
mengenai pembelajaran menggunakan metode Snowball Throwing dengan metode
tugas terhadap motivasi belajar. Hal ini dapat diharapkan bisa membantu guru
pendidikan geografi dalam mengatasi kesulitan dalam proses pembelajaran.
E. Struktur Organisasi Skripsi
BAB I PENDAHULUAN ini membahas tentang pemaparan dan uraian
mengenai pendahuluan yang merupakan bagian awal dari skripsi yang
menjelaskan pentingnya masalah yang akan diteliti, menganalisis masalah
tersebut sehingga mencapai tujuan sehingga dapat bermanfaat. Pada penadhuluan
ini berisikan tentang latar belakang masalah, tujuan penelitisn, manfaat penelitian
dan sistematika penyusunan skripsi. BAB II KAJIAN PUSTAKA membahas
tentang teori-teori yang relevan yang akan mendukung dan memperkuat dalam
penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN menjabarkan lokasi dan
subjek eksperimen, variabel penelitian, metode penelitian, desain penelitian,
definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis
data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN menguraikan dan memaparkan hasil
penelitian mengenai pengaruh metode Snowbaal Throwing dan pengaruh metode
pemberian tugas terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran geografi kelas X.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN akan memaparkan kesimpulan dari hasil
yang telah didapat secara singkat dan memberikan saran materi keilmuan untuk
29 Ajeng Perdani, 2013
Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian
Metode penelitian secara umum diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam kegiatan
penelitian, metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh
untuk menjawab masalah penelitian.
Menurut Nazir (2005:84) mengatakan bahwa “desain penelitian adalah semua
proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Desain
yang digunakan dalam penelitian ini adalah PosttestOnly Design. Dalam desain
ini tidak terdapat adanya pretest, akan tetapi pada akhir pembelajaran baik pada
kelas eksperimen maupun kontrol akan diberikan posttest untuk mengetahui hasil
pembelajaran yang dilakukan, kemudian membandingkan keduanya.
DesainPosttest Only Design adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Desain Penelitian Posttest Only Design
Sampel Perlakuan Posttest
A1 X1 O1
A2 X2 O2
Keterangan:
X1 : Pembelajaran dengan menggunakan Metode Snowball Throwing
X2 : Pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas
O1 : Motivasi belajar peserta didik
O2 : Motivasi belajar peserta didik
B. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Metode Snowball Throwing
Metode Snowball Throwing ini terdiri dari 6 fase, yakni: Present goal and set
(fase ini berisi guru akan menyampaikan tujuan dan menyiapkan peserta didik),
30
belajar), Test on the materials (fase ini guru akan mengevaluasi prose belajar
mengajar), Provide recognition (fase ini guru akan memberikan pengakuan atau
penghargaan kepada kelompok maupun individual yang terbaik dalam
melaksanakan tugasnya).
2. Metode Pemberian Tugas
Djamarah (2006:86) membagi langkah-langkah pemberian tugas menjadi 3
langkah, yakni fase pemberian tugas, fase pelaksanaan tugas dan fase
pertanggungjawaban tugas. Adapun langkah-langkah pada peneltian ini
menggunakan metode pemberian tugas adalah sebagai berikut:
a. Tahapan perencanaan
1. Pada langkah awal, guru menentukan kegiatan yang akan ditugaskan,
yakni siswa akan diberikan LKS berupa artikel yang berisi pertanyaan,
kemudian peserta didik bertugas menjawab setiap butir pertanyaan
tersebut
2. Guru menetapkan topik dan memberi penjelasan tentang nilai-nilai yang
akan dikembangkan oleh peserta didik
3. Menetapkan kelompok-kelompok dan waktu pelaksanaan tugas
b. Tahap pelaksanaan
1. Peserta didik secara berkelompok mengerjakan tugas yang telah
ditetapkan oleh guru
2. Guru mengawasi dan membimbing selama kegiatan penugasan
berlangsung
c. Tahap penilaian/tahap mempertanggungjawabkan
1. Masing-masing kelompok menyerahkan hasil tugas kepada guru
2. Guru akan memilih secara acak tugas mana yang akan ditampilkan
didepan kelas
3. Guru memberikan penilaian kepada masing-masing kelompok terhadap
31
Ajeng Perdani, 2013
Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
C. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya perbedaan pemahaman terhadap istilah-istilah
yang digunakan dalam penelitian ini, maka beberapa istilah didefinisikan sebagai
berikut:
1. Metode Snowball Trhowing
Metode pembelajaran Snowball Throwing adalah suatu metode pembelajaran
yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok
untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing peserta didik membuat
pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa
lain yang masing-masing peserta didik menjawab pertanyaan dari bola yang
diperoleh (Kisworo, dalam Mukhtari, 2010: 6). Metode Snowball Throwing ini
akan diterapkan dikelas eksperimen 1.
Metode Snowball Throwingini terdiri dari 6 fase, yakni: Present goal and set
(fase menyampaikan tujuan dan menyiapkan peserta didik), Present information
(fase menyajikan materi), Organize student into learning teams (fase
mengrganisir peserta didik kedalam tim-tim belajar), Assist team work and study
(fase membantu kerja tim dalam belajar), Test on the materials (fase
mengevaluasi), Provide recognition (fase memberikan pengakuan atau
penghargaan).
2. Metode Pemberian Tugas
Tabrani (1996:14) “metode pemberian tugas merupakan salah satu cara
penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas agar peserta didik giat
belajar. Metode pemberian tugas dapat dilaksanakan dengan cara : membuat
rangkuman, membuat makalah/paper, menjawab pertanyaan atau menyelesaikan
soal-soal tertentu, mengadakan observasi atau wawancara, mengadakan latihan, mendemonstrasikan sesuatu dan menyelesaikan pekerjaan tertentu”. Metode pemberian tugas ini merupakan metode pembelajran yang akan diterapkan pada
kelas eksperimen 2. Ada 3 tahapan yang akan digunakan dalam melaksanakn
32
a. Tahapan perencanaan
1. Pada langkah awal, guru menentukan kegiatan yang akan ditugaskan,
yakni peserta didik akan diberikan LKS berupa artikel yang berisi
pertanyaan, kemudian siswa bertugas menjawab setiap butir pertanyaan
tersebut
2. Guru menetapkan topik dan memberi penjelasan tentang nilai-nilai yang
akan dikembangkan oleh peserta didik
3. Menetapkan kelompok-kelompok dan waktu pelaksanaan tugas
b. Tahap pelaksanaan
1. Peserta didik secara berkelompok mengerjakan tugas yang telah ditetapkan
oleh guru
2. Guru mengawasi dan membimbing selama kegiatan penugasan
berlangsung
c. Tahap penilaian/tahap mempertanggungjawabkan
1. Masing-masing kelompok menyerahkan hasil tugas kepada guru
2. Guru akan memilih secara acak tugas mana yang akan ditampilkan
didepan kelas
3. Guru memberikan penilaian kepada masing-masing kelompok terhadap
tugas yang telah diselesaikan
3. Motivasi Belajar
Uno (2011:3) “motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut
bertindak atau berbuat”. Sardiman (2008:73) menyatakan bahwa “motif adalah
daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu”. Sukmadinata
(2009:61) mengemukakan “motif atau motive adalah dorongan yang terarah
kepada pemenuhan kebutuhan psikis dan rohaniah”. Sedangkan menurut
Syamsudin (2003:40) mengemukakan sebagai berikut:
1) Durasi
2) Frekuensi kegiatan 3) Presistensi pada kegiatan
33
Ajeng Perdani, 2013
Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5) Devonasi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan
6) Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan 7) Tingkat kualifikasi prestasi/produk (output) yang dicapai dari kegiatan
yang dilakukan
8) Arah sika terhadap sasaran kegiatan
Dilihat dari indikator diiatas, Syamsudin (2003:40-41) mengemukakan bahwa
dengan memperhatikan indikator tersebut dapat digunakan teknik sebgai berikut:
1) Tes tindakan (performance test) disertai dengan observasi untuk memperoleh informasi
2) Kuesioner dan inventori terhadap subjeknya untuk mendapat informasi tentang devosi dan pengorbanannya
3) Mengarang bebas untuk mengetahui cita-cita dan aspirasinya
4) Tes prestasi dan skala sikap untuk mengetahui kualifikasi dan arah sikapnya
Dalam penelitian ini indikator yang digunakan adalah: 1. Durasi
2. Frekuensi kegiatan 3. Presistensi pada kegiatan
4. Tingkat kualifikasi prestasi / produk (output) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan
Yang akan diukur dengan cara tes tindakan beserta observasi serta tes prestasi.
D. Lokasi dan Subjek Eksperimen
Lokasi penelitian ini adalah di SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon yang
beralamat di Jalan Sunan Malik Ibrahim No.4 Sumber Kabupaten Cirebon. Subjek
eksperimen adalah sumber data yang memiliki data atau informasi yang
dibutuhkan dalam kegiatan penelitian. Sumber data dapat berupa benda, orang
atau instansi. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA N 1 Sumber
tahun ajaran 2012/2013.
Arikunto (2002:104) mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian atau memwakili sebagian populasi yang diteliti”. Sampel merupakan bagian dari populasi yang memilik karakteristik yang relatif sama dan dianggap dapat
mewakili populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.1 sebagai
34
Pengambilan sampel ini menggunakan teknik Purposive Sampling.
Purposive Sampling artinya penentuan sampel mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu yang telah dibuat terhadap objek yang sesuai dengan tujuan
penelitian. Pengambilan dua sampel didasarkan pada beberapa alasan, yaitu:
1. Nilai rata-rata relatif sama yaitu 66 dan 65
2. Nilai tertinggi yaitu 80dan 83
3. Nilai terendah yaitu 53 dan 55
4. Pencapaian KKM hampir sama
E. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:61) variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel bebas dan satu
variabel terikat, yaitu metode Snowball Throwing, metode pemberian
tugassebagai variabel bebas dan motivasi belajar peserta didik untuk variabel
terikat. Adapun penjabaran kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut:
1) Variabel Independen (Variabel Bebas)
Menurut Sugiyono (2008:61) variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
35
Ajeng Perdani, 2013
Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menjadi variabel independen (variabel bebas) adalah Metode Snowball
Throwingserta metode pemberian tugas. Metode Snowball Throwing adalah sebuah metode pembelajaran kooperative yang secara berkelompok untuk
mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan
yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang
masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
Tabrani (1996:14) “metode pemberian tugas merupakan salah satu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas agar siswa giat belajar.
Metode pemberian tugas dapat dilaksanakan dengan cara : membuat rangkuman,
membuat makalah/paper, menjawab pertanyaan atau menyelesaikan soal-soal
tertentu, mengadakan observasi atau wawancara, mengadakan latihan, mendemonstrasikan sesuatu dan menyelesaikan pekerjaan tertentu”. Metode pemberian tugas ini merupakan metode pembelajaran yang akan diterapkan pada
kelas eksperimen 2. Ada 3 tahapan yang akan digunakan dalam melaksanakn
metode pemberian tugas, yakni 1) tahap pemberian tugas, 2) tahap perencanaan
tugas, 3) tahap pertanggungjawaban tugas.
2) variabel Dependen (Variabel Terikat)
Sugiyono (2008:61) mengemukakan bahwa variabel dpenden (variabel
terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dpenden adalah
motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa adalah daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Untuk mengukur motivasi dapat dilihat dari
indikator motivasi belajar, antara lain:
1. Durasi, dimana durasi ini meliputi ketepatan waktu dalam melaksanakan setiap tahapan kegiatan pembelajaran
2. Frekuensi, dimana frekuensi ini meliputi terlaksana atau tidaknya setiap tahapan-tahapan pembelajaran
3. Presistensi, dimana presistensi ini meliputi ketepatan siswa dalam menjawab setiap pertanyaan
36
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
yang dibutuhkan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
ada dua macam. Yaitu berupa tes dan lembar observasi. Tes akan diberikan pada
akhir pembelajaran yaitu posttest. Tes ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
kemampuan siswa sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode Snowball
Throwing maupun menggunakan metode tugas. Sedangkan lembar observasiakan diisi selama proses belajar mengajar berlangsung, baik itu pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol.
1. Tes
Tes merupakan instrumen yang memiliki karakter mengukur data yang
diperlukan. Artinya alat ukur berupa tes ini digunakan untuk mengumpulkan
informasi kemampuan peserta didik setelah mengikuti pembelajaran.
Pada penelitian ini penulis menggunakan alat ukur berupa tes tertulis. Tes
tertulis ini dilakukan satu kali pada saat posttest untuk mengukur kemampuan
peserta didikmengenai materi yang telah disampaikan setelah pembelajaran yang
diberikan. Soal tes tertulis dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda.
Untukmemperolehsoaltes yang baik, makasoal-soaltestersebutdiujicobakan,
agar dapatdiketahuitingkat validitas, reliabilitas, tingkatkesukaran dan
dayapembeda.
a. Uji Validitas
Dua prinsip dasar permasalahan dalam penilaian adalah menentukan apakah
sebuah tes telah mengukur apa yang hendak diukur dan apakah sebuah tes telah
dapat digunakan untuk membuat suatu keputusan tentang pengambilan tes
(Rusefendi, 2003). Validitas muka adalah keabsahan susunan kalimat dalam soal,
sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan tafsiran lain. Selanjutnya
yang harus diperhatikan lagi adalah validasi empiris. Sebuah tes dikatakan
memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman. Untuk
menentukan validitas alat ukur adalah dengan menggunakan korelasi product
37
Ajeng Perdani, 2013
Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
rxy= Koefisien validitas item yang dicari N = Jumlah subjek
X = Skor responden untuk tiap item
Y = Total skor tiap responden dari seluruh item
Valliditas bertujuan untuk melihat soal tersebut dapat dikatakan valid atau
tidak. Harga rxy menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang
dikorelasikan. Setiap nilai korelasi antara dua variabel mengandung tiga makna,
yakni 1) ada tidaknya korelasi, 2) arah korelasi, 3) besarnya korelasi.
Dengan ini, yang akan digunakan untuk melakukan analisis validitas tentang
koefisien validitas pada penelitian ini dengan menggunakan Guilford (Suherman,
2003) sebagai berikut:
Berdasarkan hasil analisis uji validitas yang telah dilakukan, maka validitas
untuk soal treatment 1 yang berjumlah 15 soal terdapat tiga soal yang tidak valid,
yakni nomor 1, 10 dan 14. Soal yang tidak valid tersebut kemudian direvisi
kembali sehingga nantinya dapat digunakan sebagai instrumen penelitian yang
baik.
Sedangkan hasil analisis uji validitas yang dilakukan pada soal untuk
treatment 2 yang berjumlah 15 soal, diperoleh lima soal yang tidak valid, yakni
38
direvisi kembali sehingga nantinya dapat digunakan sebagai instrumen penelitian
yang baik.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas atau keajegan suatu skor adalah hal yang sangat penting dalam
menentukan apakah tes telah menyajikan pengukuran yang baik. Suatu tes
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tepat, (Arikunto, 2002:86). Menghitung koefesien
reliabilitas butir soal dengan menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:
r
11=
Keterangan:
r11= Reliabilitas tes
r1/21/2 = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi
Perhitungan hasil koefisien reliabilitas, kemudian ditafsirkan dan
diinterpretasikan mengikuti interpretasi menurut J.P. Guilford (Ruseffendi ,1998),
seperti pada Tabel 3.4 berikut
Tabel 3.4
Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Interval Reliabilitas 0,00 - 0,20 Kecil 0,20 - 0,40 Rendah 0,40 - 0,70 Sedang 0,70 - 0,90 Tinggi
0,90 - 1,00 Sangat tinggi
Berdasarkan uji reliabilitas yang dilakukan pada soal untuk treatment 1 dan
treatment 2, maka diperoleh hasil yang menyatakan bahwa soal untuk treatment 1
mimiliki keofisien reliabilitas sebesar 0,99 yang menandakan bahwa soal ini
tergolong pada tingkat sangat tinggi. Sedangkan untuk soal pada treatment 2
diperoleh keofisien reliabilitas sebesar 0,41 yang tergolong sedang, sehingga
39
Ajeng Perdani, 2013
Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Uji Daya Pembeda
Salah satu tujuan pengukuran analisis kuantitatif soal adalah untuk
menentukan dapat tidaknya suatu soal membedakan kelompok dalam aspek yang
diukur sesuai dengan perbedaan yang ada dalam kelompok itu. Indeks yang
digunakan dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi
dengan peserta yang berkemampuan rendah adalah indeks daya pembeda (item
discrimination).
Indeks daya pembeda dihitung atas dasar pembagian kelompok menjadi dua
bagian, yaitu kelompok atas yang merupakan kelompok peserta tes yang
berkemampuan tinggi dengan kelompok bawah yaitu kelompok peserta tes yang
berkemampuan rendah.
Pembagian kelompok ini dapat dilakukan dengan berbagai macam metode
bergantung pada keperluannya. Menurut Kelly, Cocker dan Algina (Suherman,
2003:24) yang paling stabil dan sensitif serta paling banyak digunakan adalah
dengan menentukan 27% kelompok atas dan 27% kelompok bawah. Daya
pembeda menurut indeks daya pembeda ini dapat dicari dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
N N N
Dp p l
Keterangan :
Dp = Daya pembeda
Np = Jumlah skor kelompok atas Nl = Jumlah skor kelompok bawah N = Jumlah skor ideal
Perhitungan hasil daya pembeda, kemudian diinterpretasikan dengan
40
cukup/sedang, 46% (7 soal) pada kategori baik dan 13% (2 soal) yang tergolong
sangat baik.
Sedangkan untuk soal treatment 2 diperoleh nilai sebesar 20% (3 soal) yang
tergolong rendah, 20% (3 soal) yang tergolong cukup/sedang dan 60% (9 soal)
yang tergolong baik.
d. Uji Tingkat Kesukaran Soal
Sangatlah penting untuk melihat tingkat kesukaran soal dalam rangka
menyediakan berbagai macam alat diagnostik kesulitan belajar siswa ataupun
dalam rangka meningkatkan penilaian berbasis kelas. Sehingga untuk melihat
tingkat kesukaran soal, maka rumus yang digunakan sebagai berikut:
N
∑x = Banyaknya peserta tes yang menjawab benar Sm = Skor maksimum
N = Jumlah peserta tes
Selanjutnya untuk kriteria interpretasi tingkat kesukaran dapat digunakan
41
Ajeng Perdani, 2013
Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.6
Kriteria Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran Interpretasi 0% - 15% Sangat sukar
16% - 30% Sukar
31% - 70 % Sedang
71% - 85% Mudah
86% - 100% Sangat mudah
Untuk tingkat kesukaran soal, berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan
pada soal untuk treatment 1, maka diperoleh nilai sebesar 20% (3 soal) yang
terlong pada kategori mudah, 46% (7 soal) tergolong pada kategori sedang dan
33% (5 soal) tergolong pada kategori sukar.
Sedangkat uji tingkat kesukaran yang dilakukan pada soal untuk treatment 2
diperoleh nilai sebesar 40% (6 soal) tergolong mudah, 53% (8 soal) tergolong
mudah dan 6% (1 soal) tergolong sukar.
2. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai pedoman dalam mengamati kegiatan
belajar mengajar. Lembar observasi ini akan digunakan selama proses belajar
mengajar berlangsung, lembar observasi ini berisikan kegiatan selama proses
pembelajaran berlangsung.
G. Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini maka
dilakukan tiga hal seperti yang disebutkan pada instrumen penelitian diatas, yaitu
studi literatur, tes, dan penyebaran angket.
1. Studi Literatur
Studi literatur digunakan untuk mencari landasan teori yang relevan dengan
penelitian ini. Landasan teori ini akan digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan uji coba.
2. Tes
Tes digunakan untuk mengukurketercapaian dari proses pembelajaran yang
diberikan. Pada tahap ini siswa akan diberikan soal pada akhir pembelajaran atau
42
3. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan rancangan yang telah
disusun. Melalui pengumpulan informasi, observer dapat mencatat berbagai
kegiatan yang sudah terlaksana maupun tidak terlaksana
H. Analisis Data
Data yang dianalisis adalah hasil tes kemampuan awal geografi, serta
motivasi belajar peserta didik. Pengolahan dilakukan dengan menggunakan
bantuan SPSS 20.
a. Pengolahan Data Nilai Awal Peserta Didik
Nilai peserta didik diperoleh dari hasil ujian tengah semester 2 kelas X.1 dan
kelas X.2 SMAN 1 Sumber Kab. Cirebon Tahun Ajaran 2012/2013. Nilai awal
peserta didik diperlukan untuk melihat kesetaraan dua kelompok sampel yang
akan diteliti.
b. Pengolahan Maotivasi Belajar Peserta Didik
Pengolahan terhadap motivasi belajar peserta didik hal yang pertama dilihat
adalah analisiis deskriptif yaitu dari nilai rata-rata dan simpangan baku kedua
kelompok tersebut. Data hasil olahan tersebut yang bertujuan untuk melihat
gambaran umum pencapaian peserta didik. Kemudian dilakukan uji statistik dan
analisis inferensial untuk melihat apakah kedua kelompok tersebut berdistribusi
normal, maupun bervarian homogen serta untuk melihat kesamaan dua rata-rata.
Sebelum data hasil penelitian diolah, terl;ebih dahulu dipersiapkan beberapa
hal, antara lain:
1. Memberikan skor jawaban peserta didik sesuai dengan kriteria yang
sudah ditetapkan
2. Membuat tabel skor tes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
3. Menetapkan tingkat kesalahan atau tingkat signifikansi yaitu 5% (α=0,05)
43
Ajeng Perdani, 2013
Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang
telah diperoleh seta untuk menentukan jenis statistik yang digunakan dalam
analisis selanjutnya
Hipotesis yang diuji adalah:
H0 : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal
Uji Normalitas ini menggunakan uji kecocokan Shapiro-Wilkdengan taraf
signifikansi 5 % atau 0,05 dengan kriteia sebagai berikut:
1. Terima H0jika sig ≥ 0,05
2. Tolak H0 jika sig < 0,05
5. Uji Homogenitas Varians
Uji Homogenitas Varians antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok
eksperimen 2 dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah kedua varians
tersebut sama ataukah berbeda. Uji statistiknya menggunakan Uji Leneve dengan
taraf signifikansi yaitu 5% atau 0,05.
Hipotesis yang diuji adalah:
H0 : data homogen
H1 : data tidak homogen
Dengan kriteia sebagai berikut:
1. Terima H0jika sig ≥ 0,05
2. Tolak H0 jika sig < 0,05
6. Uji Hipotesis
Melakukan Uji Hipotesis tergantung daripada hasil Uji Normalitas dan Uji
Homogenitas Varians data. Jika data tersebut berdistribusi normal serta homogen,
maka uji hipotesis menggunakan Uji Statistik Parametrikyaitu Uji Independent
Samples T Test. Sedangkan jika data tersebut tidak berdistribusi normal, maka tidak perlu dilakukan uji homogenitas dan uji hipotesisi dilakukan dengan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan
metode Snowball Throwing serta metode pemberian tugas yang dilakukan di kelas
X.1 dan X.2 SMA N 1 Sumber Kab. Cirebon pada Sub. pokok materi Atmosfer
dan Sub. pokok materi Hidrosfer, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Peserta didik yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode
Snowball Throwingmemiliki motivasi belajar secara signifikan. Didalamnya terdapat aspek yang terlihat yaitu durasi, frekuensi, presistensi serta tes
kualifikasi prestasi. Hal ini pula dapat diperkuat dengan hasil uji hipotesis
yang telah dilakukan, yaitut hitung sebesar -3,984 dengan (t-sig) 0,000 yang
kurang dari taraf signifikansi yang telah ditentukan yakni 0,05,hal ini
menandakan H1 diterima atau metode Snowball Throwingmemberikan
pengaruh terhadap motivasi belajar.
2. Peserta didik yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode
pemberian tugasmemiliki motivasi belajar secara signifikan. Didalamnya
terdapat aspek yang terlihat yaitu durasi, frekuensi, presistensi serta tes
kualifikasi prestasi. Hal ini pula dapat diperkuat dengan hasil uji hipotesis
yang telah dilakukan, yaitu t hitung sebesar -6,680 dengan (t-sig) 0,000 yang
kurang dari taraf signifikansi yang telah ditentukan yakni 0,05, hal ini
menandakan H1 diterima atau metode pemberian tugasmemberikan pengaruh
terhadap motivasi belajar peserta didik.
3. Terdapat perbedaan motivasi belajar peserta didik yang menggunakan metode
Snowball Throwing dengan yang menggunakan metode pemberian tugas. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil rata-rata pada setiap aspek motivasi belajar
yakni aspek durasi, frekuensi, presistensi serta tes kualifikasi prestasi pada
treatment 1 dan treatment 2 pada masing-masing kelompok eksperimen.
Kelompok eksperimen 1 yang menggunakan metode Snowball Throwing
82
Ajeng Perdani, 2013
Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
metode pemberian tugas memiliki rata-rata 83,75. Hal ini pula diperkuat oleh
hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, yaitu t hitung sebesar 3,029 dengan
(t-sig) 0,004 yang kurang dari taraf signifikansi yang telah ditentukan yakni
0,05, ini menandakan H1 diterima atau terdapat perbedaan motivasi belajar
peserta didik yang mendapatkan metode Snowball Throwing dengan peserta
didik yang mendapatkan metode pemberian tugas.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian serta kesimpulan yang telah dipaparkan di atas,
maka ada beberapa hal yang dapat dijadikan bahan rekomendasi guna
meningkatkan motivasi belajar peserta didik agar peserta didik mencapai hasil
yang maksimal selama proses pembelajaran berlangsung, maka dapat dilkukan
hal-hal sebagai berikut:
a. Guru sebagai tenaga pendidik harus dapat merancang kegiatan pembelajaran
dengan sebaik mungkin agar tidak adanya waktu yang terbuang sia-sia
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
b. Pada proses pembelajaran, guru harus menyampaikan terlebih dahulu kepada
peserta didik mengenai Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD)
serta tujuan yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran sehingga peserta
didik akan lebih terarah mengikuti proses pembelajaran tersebut.
c. Guru memiliki peran sebagai motivator harus mampu mengadakan
pendekatan individual dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan karena
setiap peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti tingkah
laku, tingkat kecerdasan serta wawasan yang berbeda-beda. Dengan
melakukan pendekatan individual, diharapkan lebih dapat memotivasi peserta
didik dalam belajar.
d. Guru harus lebih transparan terhadap nilai yang dicapai oleh peserta didik,
dalam artian guru akan menyampaikan dengan jelas mengenai penilaian apa
sajakah yang akan dinalai selama proses pembelajaran berlangsung sehingga
peserta didik tidak akan merasa apa yang telah dilakukan merupakan suatu
DAFTAR PUSTAKA Daftar Buku
________. (2007). Panduan Lengkap KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
Abin, Syamsudin Makmun. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. PT. Rineka Cipta
Bahri, Djamarah S dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Barnawi . (2012). Be A Great Teacher : 46 Rahasia Sukses Menjadi Guru Hebat. Jakarta: Ar-Ruzz Medi
Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, O. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Ibrahim, M. dan Nur, M. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa.
Isjoni. Cooperative Learning, EfektivitasPembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta
M. Nazir. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Muhibbin, Syah. (2002). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Muhibin, Syah. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Permana. J dan Sumantri, M. (1999). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Ditjen Dikti, Depdikbud
Prayitno, Elida. (1989). Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: FKIP IKIP Padang
84
Ajeng Perdani, 2013
Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sagala, Syaiful. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Sanjaya, Wina (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Predana Media Grup
Sardiman, A.M. (2012). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sardiman. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Slavin, R. E. (1995). Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. Second Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Wacana Prima
Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA UPI Bandung.
Sukmadinata ,Nana Syaodih. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sumaatmadja, Nursid. (1996). Metodologi Pengajaran Geografi. Bandung:Bumi Aksara
Sumiati & Asra. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima
Suprijono, Agus (2009). Cooperative Learning dan Aplikasi PIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Tabrani R. (1996). Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Amanah Duta
85
Uno Hamzah, 2011. Teori motivasi dan pengukurannya: Analisis di Bidang
Pendidikan, Bandung: Bumi Aksara
Sumber Internet
Mukhtari. 2010. Metode Pembelajaran Snowball Throwing Dengan Penilaian Portofolio dalam Upaya Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Segitiga Siswa Kelas VII A Smp Islam 02 Pujon Tahun Pelajaran 2007/2008 . [ONLINE] Tersedia di http://mukhtaribenk.blogspot.com/2010/10/bab-ii-penerapan-metode-pembelajaran.html. Diunduh Selasa, 7 Januari 2013.
Tunggal, Diyan Safitri (2011). Metode Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika [ONLINE] tersedia di http://web.sdikotablitar.sch.id/index.php?option=com_content&view=article &id=77:metode-pembelajaran-snowball-throwing-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-matematika-7catid=1:latest-news&Itemid=50. Diunduh Selasa,7 Januari 2013
Widodo, Rachmad. 2009. Model Pembelajaran Snowball Throwing. Tersedia di