• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR : Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Sub. Materi Atmosfer dan Hidrosfer Kelas X Di SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR : Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Sub. Materi Atmosfer dan Hidrosfer Kelas X Di SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS:1614/UN.40.2.4/PL/2013

PENGARUH METODE SNOWBALL THROWINGDAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

(Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Sub. Materi Atmosfer dan Hidrosfer Kelas X

Di SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon)

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhiSebagian Dari Syarat MemperolehGelarSarjanaPendidikan

Jurusan Pendidikan Geografi

OLEH : AJENG PERDANI

0901500

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Ajeng Perdani, 2013

Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH METODE SNOWBALL THROWINGDAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

(Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Sub. Materi Atmosfer dan Hidrosfer Kelas X

Di SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon)

Oleh Ajeng Perdani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Ajeng Perdani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN AJENG PERDANI

PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

(Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Sub. Materi Atmosfer dan Hidrosfer Kelas X

Di SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon)

DISETUJI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd NIP. 19620304 198704 2 001

Dosen Pembimbing I

Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd NIP. 19620304 198704 2 001

Dosen Pembimbing II

(4)

Ajeng Perdani, 2013

Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Skripsi ini diujikan pada tanggal 26 Juni 2013.

Panitia ujian sidang terdiri dari :

1. Ketua : Dekan FPIPS UPI

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M. Si NIP. 19700814 199402 1 001

2. Sekretaris : Ketua Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI Dr. Hj. Epon Ningrum, M. Pd

NIP. 19620304 198704 2 001

3. Penguji : Penguji I

Prof. Dr. Hj. Enok Maryani, M.S. NIP. 19600121 198503 2 001

Penguji II

Drs. H. Wahyu Eridiana, M. Si NIP. 19550505 198601 1 001

Penguji III

(5)

Fikirkan hal-hal yang paling hebat, dan engkau akan menjadi yang terhebat. Tetapkanlah akal pada hal yang tertinggi, maka engkau akan mencapai yang tertinggi.

(6)

Ajeng Perdani, 2013

Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul ” Pengaruh Metode Snowball Throwing dan Metode Pemberian Tugas Terhadap Motivasi

Belajar (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Sub. Materi Atmosfer dan Hidrosfer Kelas X Di SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon) ” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika keilmuan yang berlaku. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung

resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan

adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim

dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2013

Yang membuat pernyataan

AJENG PERDANI

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat, kekuatan dan kemudahan kepada penulis dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penyelesaian

skripsi merupakan tugas yang amat sulit, berat dan melelahkan. Ujian dan cobaan

yang mengiringi perjalanan, semakin menambah semangat penulis untuk

bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan studi. Alhamdulillah penulisan skripsi

ini dapat juga terselesaikan dengan segala keterbatasannya.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Metode Snowball Throwing dan Metode Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar” sebagai tugas yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan

Geografi di Universitas Pendidikan Indonesia. Pada kesempatan ini, penulis

sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak yang

telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi saya sendiri, para pembaca dan dunia

pendidikan.

Bandung, Juni 2013

Penulis

Ajeng Perdani

(8)

Ajeng Perdani, 2013

Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan.

Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda

dan Ibundaku serta Kakakku (alm), Kakak Iparku serta

Ponakan-ponakanku yang telah banyak memberikan dukungan dan pengorbanannya

sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

2. Bapak Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M. Pd, selaku Rektor Universitas

Pendidikan Indonesia, beserta para dosen dan seluruh karyawan/ staf

Jurusan Pendidikan Geografi, Universitas Pendidikan Indonesia atas

bantuan yang diberikan selama penulis menyelesaikan studi.

3. Dr. Epon Ningrum, M. Pd selaku pembimbing I dan Dr. Ahmad Yani, M.

Si selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan,

nasehat dan arahan kepada penulis.

4. Bapak kepala SMA N 1 Sumber Drs. H. Tarno, M. Pd, guru Geografi,

karyawan/ staf serta peserta didik SMA N 1 Sumber yang telah banyak

membantu dan memberikan informasi dan data yang diperlukan penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

5. Semua sahabat, teman-teman Pendidikan Geografi angkatan 2009 dan

orang terkasih yang telah memberikan banyak bantuan, serta motivasi

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Semoga bantuan dan kebaikan yang diberikan mendapat balasan dari Allah

S.W.T. Amin.

Bandung, Juni 2013

Penulis

Ajeng Perdani

(9)

ABSTRAK

PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

(Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Sub. Materi Atmosfer dan Hidrosfer Kelas X

Di SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon) Oleh:

Ajeng Perdani

Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh metode Snowball Throwing dan metode pemberian tugas terhadap motivasi belajarpada kelas X SMA N 1 Sumber Kab. Cirebon pada mata pelajaran geografi. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain yang digunakan PosttestOnly Design. Terdapat dua kelompok eksperimen, yakni kelompok eksperimen 1 mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode Snowball Throwing sedangkan kelompok eksperimen 2 mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMA N 1 Sumber Kab. Cirebon tahun pelajaran 2012/2013. Dari populasi tersebut dipilih dua kelas sebagai sampel penelitian, yakni kelas X.1 dan kelas X.2. Kelas X.1 sebagai kelas eksperimen 1 dengan 28 peserta didik dan kelas X.2 sebagai kelas eksperimen 2 dengan 28 peserta didik. Pemilihan kelas sampel ini tidak dilakukan secara acak, melainkan berdasarkan data yang ditawarkan pihak sekolah serta pertimbangan terhadap kelas-kelas yang memiliki karakteristik atau gaya belajar yang hampir sama. Aspek motivasi belajar peserta didik yang dinilai adalah durasi, frekuensi, presistensi dan tes kualifikasi prestasi. Instrumen yang digunakan adalah tes dan lembar observasi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) Terdapat pengaruh metode Snowball Throwing terhadap motivasi belajar peserta didik, hal ini ditunjukkan dengan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diperoleh t hitung sebesar -3,984 dengan (t-sig) yang didapat adalah 0,000 yang kurang dari taraf signifikansi yang ditetapkan yakni 0,05, ini menunjukkan H1

diterima. (2) Terdapat pengaruh metode pemberian tugasterhadap motivasi belajar peserta didik,hal ini ditunjukkan dengan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diperoleh t hitung sebesar -6,580 dengan (t-sig) yang didapat adalah 0,000 yang kurang dari taraf signifikansi yang ditetapkan yakni 0,05, ini menunjukkan H1

diterima. (3) Terdapat perbedaan motivasi belajar peserta didik antara metode Snowball Throwing dengan metode pemberian tugas. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata yang diperoleh untuk masing-masing kelompok eksperimen, untuk kelompok eksperimen 1 memperoleh rata-rata sebesar 86,64 serta kelompok eksperimen 2 menunjukkan rata-rata sebesar 85,75, hal ini pula diperkuat dengan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diperoleh t hitung sebesar 3,029 dengan (t-sig) yang didapat adalah 0,004 yang kurang dari taraf signifikansi yang ditetapkan yakni 0,05, ini menunjukkan H1 diterima.

(10)

iv Ajeng Perdani, 2013

Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF METHOD SNOWBALL THROWING AND GRANTING DUTY METHOD AGAINST MOTIVATION OF LEARN (Study Experiment On Geography Subjects Sub. Content Atmosfer and

Hidrosfer Class X SMAN 1 Sumber Kabupaten Cirebon) Ajeng Perdani

0901500

Research purposes this is test influence method Snowball Throwingand methods granting duty against motivation learn on class x SMA N 1 Sumber Kab. Cirebon on subjects geography. The method used of experiment with the design used Posttest Only Design. There are two groups experiment, namely group experiment 1 get learning by using method Snowball Throwing and group experiment 2 get learning by using granting duty method. Population in this research is all learners SMAN 1 Sumber Kab. Cirebon lesson year 2012 / 2013. Of the population selected two classes as research samples, class X.1 and class X.2. Class X.1 as experiment 1 with 28 students and class X.2 as a class experiment 2 with 28 students. This sample class selection not performed randomly, but rather based on data offered the school as well as consideration of the classes have characteristics or styles of learning are almost the same. The aspect of motivation learn of being rated is duration, the frequency, presistensi and tests qualification achievement. The instrument used is the test and sheets of observation. The research results obtained are (1) There is the influence method of Snowball Throwing on the learning motivation of students, this is shown by the results of the test of the hypothesis have been made count of t-gained 3,984 with (t-sig) obtained is less than 0.000 degrees of significance 0.05. (2) There is the influence method of granting duty on the learning motivation of students, this is shown by the results of the test of the hypothesis have been made count of t-gained -6,580 with (t-sig) obtained is less than 0.000 degrees of significance 0.05. (3) There are differences motivation learning learners between method Snowball Throwingwith the methods granting duty. It can be seen from average are obtained for each group of experiment 1 obtain average of 86,64 and the experiment 2 shows average of 85.75, this is strengthened with results test the hypothesis that has been done obtained t count of 3,029 with ( t-sig ) obtained 0,004 is less than standard significance which set as 0,05.

(11)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang ... 1

B. RumusanMasalah ... 5

C. TujuanPenelitian ... 6

D. ManfaatPenelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Proses Pembelajaran... 8

B. Pembelajaran Geografi di Sekolah (SMA) ... 11

C. Metode Snowball Throwing ... 12

D. Metode Pemberian Tugas ... 15

E. Motivasi Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya ... 18

1. Konsep Motivasi Dalam Pembelajaran ... 18

2. Fungsi Motivasi Belajar ... 19

3. Cara Mengukur Motivasi ... 22

4. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah ... 23

5. Keterkaitan Motivasi dengan Metode Mengajar ... 25

F. Kerangka Pemikiran ... 26

G. Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 29

(12)

vi Ajeng Perdani, 2013

Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Definisi Operasional... 31

D. Lokasi dan Subjek Eksperimen ... 33

E. VariabelPenelitian ... 34

F. InstrumenPenelitian... 36

G. Pengumpulan Data ... 41

H. Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 44

1. Motivasi Belajar Peserta Didik Kelompok Eksperimen 1 ... 44

2. Motivasi Belajar Peserta Didik Kelompok Eksperimen 2 ... 48

B. Analisis Data ... 52

1. Uji Normalitas ... 52

a. Motivasi Belajar Peserta Didik Kelompok Eksperimen 1 ... 67

b. Motivasi Belajar Peserta Didik Kelompok Eksperimen 2 ... 68

c. Motivasi Belajar Peserta Didik Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 ... 69

2. Uji Homogenitas ... 69

a. Uji Homogenitas Motivasi Belajar Peserta Didik Kelompok Eksperimen 1 ... 69

b. Uji Homogenitas Motivasi Belajar Peserta Didik Kelompok Eksperimen 2 ... 70

c. Uji Homogenitas Motivasi Belajar Peserta Didik Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 ... 71

3. Uji Hipotesis Motivasi Belajar Peserta Didik ... 71

C. Pembahasan ... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 81

B. Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 83

(13)

DAFTAR TABEL Tabel

2.1 Fase-fasepembelajaranSnowball Throwing ... 17

3.1 DesainPenelitianPosstest Only Design ... 30

3.2 Daftarperolehan UTS 2012 ... 32

3.3KlasifikasiKofesienValiditas ... 36

3.4 KlasifikasiKoefisienReliabilitas ... 37

3.5 KlasifikasiDayaPembeda ... 38

3.6 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 39

4.1 DaftarPerolehanHasilBerdasarkanAspekMotivasi yang Dinilai ... 44

4.2 DaftarPerolehanHasilBerdasarkanAspekMotivasi yang Dinilai ... 46

4.3DaftarPerolehanHasilBerdasarkanAspekMotivasi yang Dinilai ... 48

4.4 DaftarPerolehanHasilBerdasarkanAspekMotivasi yang Dinilai ... 50

4.5 UjiNormalitasPadaAspekDurasiKelompokEksperimen 1 ... 51

4.6 UjiMann-Whitney U MotivasiBelajarpadaAspekDurasi ... 52

4.7 UjiNormalitasPadaAspekFrekuensiKelompokEksperimen 1 ... 53

4.8 UjiMann-Whitney U MotivasiBelajarpadaAspekFrekuensi ... 54

4.9 UjiNormalitasPadaAspekPresistensiKelompokEksperimen 1 ... 55

4.10UjiMann-Whitney U MotivasiBelajarpadaAspekPresistensi ... 56

4.11UjiNormalitasPadaAspekTesKualifikasiPrestasiKelompokEksperimen 1 ... 57

4.12UjiMann-Whitney U MotivasiBelajarPesertaDidikpadaAspekTesKualifikasiPrestasi ... 58

4.13UjiNormalitasPadaAspekDurasiKelompokEksperimen 2 ... 59

4.14UjiMann-Whitney U MotivasiBelajarPesertaDidikpadaAspekDurasi ... 60

4.15 UjiNormalitasPadaAspekFrekuensiKelompokEksperimen 2 ... 61

4.16 UjiMann-Whitney U MotivasiBelajarPesertaDidikpadaAspekFrekuensi ... 62

4.17UjiNormalitasPadaAspekPresistensiKelompokEksperimen 2 ... 63

4.18 UjiMann-Whitney U MotivasiBelajarPesertaDidikpadaAspekPresistensi ... 64

4.19 UjiNormalitasPadaAspekTesKualifikasiPrestasiKelompokEksperimen 2 ... 65

4.20 UjiMann-Whitney U MotivasiBelajarPesertaDidikpadaAspekTesKualifikasiPrestasi ... 66

4.21UjiNormalitasMotivasiBelajarPesertaDidik ... 67

4.22UjiNormalitasMotivasiBelajarPesertaDidik ... 67

4.23UjiNormalitasMotivasiBelajarPesertaDidik ... 68

4.24 UjiNormalitasMotivasiBelajarPesertaDidik ... 69

4.25 UjiHomogenitasVariansKelompokEksperimen 2 ... 69

4.26UjiHomogenitasVariansMotivasiBelajarPesertaDidik ... 70

4.27UjiHipotesisMotivasiBelajarPesertaDidikPadaKelompokEksperimen 1 ... 71

4.28 UjiHipotesisMotivasiBelajarPesertaDidikPadaKelompokEksperimen 2 ... 72

(14)

viii Ajeng Perdani, 2013

Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR Gambar

2.1 PiramidaKebutuhanManusia ... 24

4.1 Kurvapenerimaan H1kelompokeksperimen 1 ... 71

4.2 Kurvapenerimaan H1kelompokeksperimen2 ... 72

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang mampu meletakkan

posisi guru dengan tepat sehingga guru mampu memainkan perannya dengan tepat

sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Salah satu peran guru adalah

sebagai motivator, dimana guru akan mendorong peserta didik untuk belajar.

Peran guru sebagai motivator sangat penting dalam proses pembelajaran dalam

rangka meningkatkan motivasi dan pengembangan kegiatan belajar peserta didik.

Disini guru harus dapat menstimulus dan memberikan dorongan untuk

mendinamisasikan potensi peserta didik, menumbuhkan swadaya dan daya cipta

sehingga akan terjadi dinamika didalam proses belajar mengajar.

Menurut Sudjana (2005:30) ”beberapa komponen utama dalam pembelajaran, diantaranya yaitu tujuan, bahan, metode dan alat penilaian”. Komponen -komponen tersebut sangat terkait satu sama lain dan tidak dapat berdiri sendiri,

tetapi saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Komponen

ini lah yang membangun suasana pada proses pembelajaran menjadi lenih aktif

dan terarah.

Motivasi dapat diartikan sebagai daya pendorong atau penarik yang

menyebabkan adanya tingkah laku ke arah tujuan tertentu. Sardiman (2008:75)

mengemukakan bahwa “motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di

dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberi arah

pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai”.

Menurunnya gairah belajar peserta didik pada umumnya disebabkan oleh

ketidaktepatan metodologis yang digunakan guru dalam mengajar, juga berakar

pada paradigma pendidikan konvensional yang selalu menggunakan metode

pembelajaran klasikal atau ceramah, tanpa pernah diselingi oleh metode yang

(16)

2

Ajeng Perdani, 2013

Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

peneliti, peristiwa seperti ini masih dirasakan di SMAN 1 Sumber Kabupaten

Cirebon, dilihat peserta didik kelas X masih kurang berpartisipasi, kurang terlibat,

dan kurang inisiatif serta kontribusi yang baik secara intelektual maupun

emosional pada mata pelajaran geografi. Kurangnya partisipasi dalam mata

pelajaran geografi ditunjukan antara lain peserta didik kurang bersemangat saat

mengkuti proses pembelajaran, terlihat dengan peserta didik yang mengantuk dan

mengobrol sehingga peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran,

penggunaan metode yang konvensional mengakibatkan peserta didik merasa

jenuh dan kurang bergairah. Selain itu, masih rendahnya prestasi yang dicapai

peserta didik, hanya beberapa persen peserta didik yang mencapai KKM, KKM

yang ditetapkan adalah sebesar 80.

Langkah pembelajaran yang biasanya dilakukan guru pada pembelajaran

adalah penyampaian materi pelajaran melalui metode ceramah, peserta didik

mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap perlu. Dalam

hal mencatat, kreativitas peserta didik juga kurang berkembang karena biasanya

peserta didik cenderung hanya mencatat apa yang dituliskan guru di papan tulis.

Catatan tersebut persis sama dengan catatan guru di papan tulis. Padahal jika

peserta didik kreatif, mereka dapat mencatat sesuai dengan yang dibutuhkan dan

seringkali penjelasan guru merupakan informasi penting dan informasi ini tidak

dituliskan di papan tulis. Hal tersebut akan membuat peserta didik tidak

menganggapnya sebagai informasi penting.

Dalam kegiatan pembelajaran, motivasi belajar berperan penting dalam

menentukan keberhasilan peserta didik. Seperti yang diungkapkan Uno (2011:3), “motivasi adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baikdalam memenuhi kebutuhannya”.

Sesuai dengan fungsi daripada motivasi belajar itu sendiri, Sukmadinata

(2009:62) mengemukakan bahwa “motivasi memiliki dua fungsi, yang pertama mengarahkan dan yang kedua adalah mengaktifkan dan meningkatkan kegiatan.” Sedangkan menurut Sadirman (2008:85) terdapat tiga fungsi motivasi, yaitu 1)

(17)

3

melepaskan energi, 2) Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang

dicapai, 3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan–perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan. Itulah yang menyebakan

motivasi memiliki peran penting dalam sebuah proses pembelajaran.

Menurut Barnawi (2012:77) terdapat strategi yang bisa digunakan oleh guru

untuk menumbuhkan motivasi belajar, diantaranya adalah

1) Jalin hubungan dekat denga peserta didik 2) Tumbuhkan rasa ingin tahu

3) Memilih gaya mengajar, media dan interaksi pembelajaran yang tepat 4) Menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

5) Menghubungkan minat belajar dengan peserta didik 6) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan

7) Membimbng peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajar

Djamarah (2006:3) mengemukakan bahwa “kemampuan yang dapat dimiliki peserta didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang

sesuai dengan tujuan”. Itu berarti tujuan dalam pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan metode yang tepat, sesuai dengan standar keberhasilan yang

terpatri dalam satu tujuan. Dengan materi yang banyak tentunya peserta didik

akan lebih mudah menghafal jika diperoleh dari pengalaman sendiri. Hal ini lah

yang menuntut guru agar lebih variatif dalam menggunakan metode pembelajaran.

Metode pembelajaran yang lebih variatif tersebutlah yang akan mengaktifkan

peserta didik, memotivasi peserta didik untuk belajar sehingga kegiatan belajar

mengajarpun akan lebih efektif.

Pembelajaran konvensional tidaklah buruk, namun jika selalu digunakan

dampaknya juga akan tidak baik bagi peserta didik. Peserta didik pastinya ingin

ada sesuatu yang baru dalam setiap kegiatan menerima ilmunya. Pembelajaran

konvensional menjadikan pembelajaran di kelas berpusat pada guru (teacher

centered). Hal ini bertolak belakang dengan keinginan pemerintah yang tertuang pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang

Standar Nasional Pendidikan (dalam KTSP, 2007:30) yang berbunyi:

(18)

4

Ajeng Perdani, 2013

Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

paradigma pembelajaran yang memberikan peran lebih banyak kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dan kreativitas dirinya ...”

Melihat pemaparan diatas, salah satu metode pembelajaran yang dianggap

mampu menciptakan situasi pembelajaran yang aktif, produktif, kreatif dan

menyenangkan adalah menggunakan metode Snowball Throwing.Kisworo, (dalam

Mukhtari, 2010:6) mengemukakan bahwa “metode pembelajaran Snowball Throwing adalah suatu metode pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru

kemudian masing-masing peserta didik membuat pertanyaan yang dibentuk

seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke peserta didik lain yang

masing-masing peserta didik menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh”. Sedangkan Sanjaya (2008:120) mengungkapkan:

”dalam suatu pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya akan berguna untuk menggali informasi peserta didik dalam penguasaan materi pelajaran, membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar, merangsang keingintahuan peserta didik terhadap sesuatu, memfokuskan peserta didik pada sesuatu yang diinginkan, dan memimbing peserta didik untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu”.

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Suprijono (2009:XI) yang

mengemukakan bahwa:

”pembelajaran harus menyenangkan, dalam artian peserta didik merasakan bahwa proses belajar yang didalamnya bukan sebuah derita yang mendera dirinya, melainkan berkah yang harus disyukurinya. Belajar bukanlah tekanan bagi jiwanya, namun merupakan panggilan jiwa yang harus ditunaikannya. Dengan pembelajaran yang menyenangkan menjadikan peserta didik ikhlas menjalaninya”.

Adapun Tunggal (2011:17) mengemukakan tentang kelebihan dari metode

Snowball Trhowing adalah sebagai berikut:

1) Melatih kesiapan peserta didik dalam merumuskan pertanyaan dengan bersumber pada materi yang diajarkan serta saling memberikan pengetahuan.

(19)

5

3) Dapat membangkitkan keberanian peserta didik dalam mengemukakan pertanyaan kepada teman lain maupun guru.

4) Melatih peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya dengan baik.

5) Merangsang peserta didik mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan dalam pelajaran tersebut.

6) Dapat mengurangi rasa takut peserta didik dalam bertanya kepada teman maupun guru.

7) Peserta didik akan lebih mengerti makna kerjasama dalam menemukan pemecahan suatu masalah.

8) Peserta didik akan memahami makna tanggung jawab.

9) Peserta didik akan lebih bisa menerima keragaman atau heterogenitas suku, sosial, budaya, bakat dan intelegensia.

10)Peserta didik akan terus termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya

Selain metode Snowball Throwing, metode pemberian tugas pula memiliki

kelebihan-kelebihan, seperti yang diungkapkan Sagala (2003:219), adapun

kelebihan-kelebihannya adalah sebagai berikut:

1) Membuat peserta didik aktif dalam belajar

2) Merangsang peserta didik dalam belajar di dalam sekplah maupun diluar sekolah

3) Mengembangkan kemandirian peserta didik

4) Lebih menyakinkan tentang apa yang dipelajari lebih memperdalam dan memperluas materi yang ditugaskan

5) Motivasi belajar peserta didik meningkat karena adanya variasi dalam pembelajaran yang diberikan oleh guru

6) Membina tanggungjawab dan disiplin peserta didik

7) Mengembangkan kreatifitas dan kemampuan berfikir peserta didik

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian mengenai Pengaruh Metode Snowball Throwingdan Metode

Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar yang dilakukan dengan Metode Eksperimen dikelas X pada Mata Pelajaran Geografi Sub. Materi Atmosfer dan Hidrosfer di SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, peneliti merumuskan

(20)

6

Ajeng Perdani, 2013

Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Bagaimanakah pengaruh metode Snowball Throwing terhadap motivasi

belajar peserta didik pada mata pelajaran geografi SMA N 1 Sumber

Kabupaten Cirebon?

2. Bagaimanakah pengaruh metode pemberian tugas terhadap motivasi

belajar peserta didik pada mata pelajaran geografi SMA N 1 Sumber

Kabupaten Cirebon?

3. Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar peserta didik antara metode

Snowball Throwing dengan metode pemberian tugas kelas X pada mata pelajaran geografi SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka penelitian

ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengidentifikasi pengaruh metode Snowball Throwing Terhadap

motivasi belajar peserta didik Kelas X pada mata pelajaran Geografi SMA

N 1 Sumber Kabupaten Cirebon.

2. Untuk mengidentifikasi pengaruh metode pemberian tugas terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada mata pelajaran geografi SMA

N 1 Sumber Kabupaten Cirebon.

3. Untuk mengidentifikasi perbedaan motivasi belajar peserta didik antara

metode pembelajaran Snowball Throwing dengan metode pemberian tugas

kelas X pada mata pelajaran geografi SMA N 1 Sumber Kabupaten

Cirebon.

D. Manfaat Penelitian

Jika tujuan penelitian ini tercapai, maka manfaat yang dapat dirasakan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu referensi bagi guru

pendidikan geografi dalam melaksanakan proses pembelajaran serta dapat

memberikan informasi secara ilmiah dan dapat memberikan masukan kepada

(21)

7

menanamkan arti pentingnya mengunakan sebuah variasi metode dalam

pembelajaran.

2. Secara praktis

Dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan

mengenai pembelajaran menggunakan metode Snowball Throwing dengan metode

tugas terhadap motivasi belajar. Hal ini dapat diharapkan bisa membantu guru

pendidikan geografi dalam mengatasi kesulitan dalam proses pembelajaran.

E. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN ini membahas tentang pemaparan dan uraian

mengenai pendahuluan yang merupakan bagian awal dari skripsi yang

menjelaskan pentingnya masalah yang akan diteliti, menganalisis masalah

tersebut sehingga mencapai tujuan sehingga dapat bermanfaat. Pada penadhuluan

ini berisikan tentang latar belakang masalah, tujuan penelitisn, manfaat penelitian

dan sistematika penyusunan skripsi. BAB II KAJIAN PUSTAKA membahas

tentang teori-teori yang relevan yang akan mendukung dan memperkuat dalam

penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN menjabarkan lokasi dan

subjek eksperimen, variabel penelitian, metode penelitian, desain penelitian,

definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis

data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN menguraikan dan memaparkan hasil

penelitian mengenai pengaruh metode Snowbaal Throwing dan pengaruh metode

pemberian tugas terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran geografi kelas X.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN akan memaparkan kesimpulan dari hasil

yang telah didapat secara singkat dan memberikan saran materi keilmuan untuk

(22)

29 Ajeng Perdani, 2013

Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian secara umum diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam kegiatan

penelitian, metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh

untuk menjawab masalah penelitian.

Menurut Nazir (2005:84) mengatakan bahwa “desain penelitian adalah semua

proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Desain

yang digunakan dalam penelitian ini adalah PosttestOnly Design. Dalam desain

ini tidak terdapat adanya pretest, akan tetapi pada akhir pembelajaran baik pada

kelas eksperimen maupun kontrol akan diberikan posttest untuk mengetahui hasil

pembelajaran yang dilakukan, kemudian membandingkan keduanya.

DesainPosttest Only Design adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Desain Penelitian Posttest Only Design

Sampel Perlakuan Posttest

A1 X1 O1

A2 X2 O2

Keterangan:

X1 : Pembelajaran dengan menggunakan Metode Snowball Throwing

X2 : Pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas

O1 : Motivasi belajar peserta didik

O2 : Motivasi belajar peserta didik

B. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Metode Snowball Throwing

Metode Snowball Throwing ini terdiri dari 6 fase, yakni: Present goal and set

(fase ini berisi guru akan menyampaikan tujuan dan menyiapkan peserta didik),

(23)

30

belajar), Test on the materials (fase ini guru akan mengevaluasi prose belajar

mengajar), Provide recognition (fase ini guru akan memberikan pengakuan atau

penghargaan kepada kelompok maupun individual yang terbaik dalam

melaksanakan tugasnya).

2. Metode Pemberian Tugas

Djamarah (2006:86) membagi langkah-langkah pemberian tugas menjadi 3

langkah, yakni fase pemberian tugas, fase pelaksanaan tugas dan fase

pertanggungjawaban tugas. Adapun langkah-langkah pada peneltian ini

menggunakan metode pemberian tugas adalah sebagai berikut:

a. Tahapan perencanaan

1. Pada langkah awal, guru menentukan kegiatan yang akan ditugaskan,

yakni siswa akan diberikan LKS berupa artikel yang berisi pertanyaan,

kemudian peserta didik bertugas menjawab setiap butir pertanyaan

tersebut

2. Guru menetapkan topik dan memberi penjelasan tentang nilai-nilai yang

akan dikembangkan oleh peserta didik

3. Menetapkan kelompok-kelompok dan waktu pelaksanaan tugas

b. Tahap pelaksanaan

1. Peserta didik secara berkelompok mengerjakan tugas yang telah

ditetapkan oleh guru

2. Guru mengawasi dan membimbing selama kegiatan penugasan

berlangsung

c. Tahap penilaian/tahap mempertanggungjawabkan

1. Masing-masing kelompok menyerahkan hasil tugas kepada guru

2. Guru akan memilih secara acak tugas mana yang akan ditampilkan

didepan kelas

3. Guru memberikan penilaian kepada masing-masing kelompok terhadap

(24)

31

Ajeng Perdani, 2013

Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya perbedaan pemahaman terhadap istilah-istilah

yang digunakan dalam penelitian ini, maka beberapa istilah didefinisikan sebagai

berikut:

1. Metode Snowball Trhowing

Metode pembelajaran Snowball Throwing adalah suatu metode pembelajaran

yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok

untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing peserta didik membuat

pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa

lain yang masing-masing peserta didik menjawab pertanyaan dari bola yang

diperoleh (Kisworo, dalam Mukhtari, 2010: 6). Metode Snowball Throwing ini

akan diterapkan dikelas eksperimen 1.

Metode Snowball Throwingini terdiri dari 6 fase, yakni: Present goal and set

(fase menyampaikan tujuan dan menyiapkan peserta didik), Present information

(fase menyajikan materi), Organize student into learning teams (fase

mengrganisir peserta didik kedalam tim-tim belajar), Assist team work and study

(fase membantu kerja tim dalam belajar), Test on the materials (fase

mengevaluasi), Provide recognition (fase memberikan pengakuan atau

penghargaan).

2. Metode Pemberian Tugas

Tabrani (1996:14) “metode pemberian tugas merupakan salah satu cara

penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas agar peserta didik giat

belajar. Metode pemberian tugas dapat dilaksanakan dengan cara : membuat

rangkuman, membuat makalah/paper, menjawab pertanyaan atau menyelesaikan

soal-soal tertentu, mengadakan observasi atau wawancara, mengadakan latihan, mendemonstrasikan sesuatu dan menyelesaikan pekerjaan tertentu”. Metode pemberian tugas ini merupakan metode pembelajran yang akan diterapkan pada

kelas eksperimen 2. Ada 3 tahapan yang akan digunakan dalam melaksanakn

(25)

32

a. Tahapan perencanaan

1. Pada langkah awal, guru menentukan kegiatan yang akan ditugaskan,

yakni peserta didik akan diberikan LKS berupa artikel yang berisi

pertanyaan, kemudian siswa bertugas menjawab setiap butir pertanyaan

tersebut

2. Guru menetapkan topik dan memberi penjelasan tentang nilai-nilai yang

akan dikembangkan oleh peserta didik

3. Menetapkan kelompok-kelompok dan waktu pelaksanaan tugas

b. Tahap pelaksanaan

1. Peserta didik secara berkelompok mengerjakan tugas yang telah ditetapkan

oleh guru

2. Guru mengawasi dan membimbing selama kegiatan penugasan

berlangsung

c. Tahap penilaian/tahap mempertanggungjawabkan

1. Masing-masing kelompok menyerahkan hasil tugas kepada guru

2. Guru akan memilih secara acak tugas mana yang akan ditampilkan

didepan kelas

3. Guru memberikan penilaian kepada masing-masing kelompok terhadap

tugas yang telah diselesaikan

3. Motivasi Belajar

Uno (2011:3) “motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai

kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut

bertindak atau berbuat”. Sardiman (2008:73) menyatakan bahwa “motif adalah

daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu”. Sukmadinata

(2009:61) mengemukakan “motif atau motive adalah dorongan yang terarah

kepada pemenuhan kebutuhan psikis dan rohaniah”. Sedangkan menurut

Syamsudin (2003:40) mengemukakan sebagai berikut:

1) Durasi

2) Frekuensi kegiatan 3) Presistensi pada kegiatan

(26)

33

Ajeng Perdani, 2013

Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5) Devonasi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan

6) Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan 7) Tingkat kualifikasi prestasi/produk (output) yang dicapai dari kegiatan

yang dilakukan

8) Arah sika terhadap sasaran kegiatan

Dilihat dari indikator diiatas, Syamsudin (2003:40-41) mengemukakan bahwa

dengan memperhatikan indikator tersebut dapat digunakan teknik sebgai berikut:

1) Tes tindakan (performance test) disertai dengan observasi untuk memperoleh informasi

2) Kuesioner dan inventori terhadap subjeknya untuk mendapat informasi tentang devosi dan pengorbanannya

3) Mengarang bebas untuk mengetahui cita-cita dan aspirasinya

4) Tes prestasi dan skala sikap untuk mengetahui kualifikasi dan arah sikapnya

Dalam penelitian ini indikator yang digunakan adalah: 1. Durasi

2. Frekuensi kegiatan 3. Presistensi pada kegiatan

4. Tingkat kualifikasi prestasi / produk (output) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan

Yang akan diukur dengan cara tes tindakan beserta observasi serta tes prestasi.

D. Lokasi dan Subjek Eksperimen

Lokasi penelitian ini adalah di SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon yang

beralamat di Jalan Sunan Malik Ibrahim No.4 Sumber Kabupaten Cirebon. Subjek

eksperimen adalah sumber data yang memiliki data atau informasi yang

dibutuhkan dalam kegiatan penelitian. Sumber data dapat berupa benda, orang

atau instansi. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA N 1 Sumber

tahun ajaran 2012/2013.

Arikunto (2002:104) mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian atau memwakili sebagian populasi yang diteliti”. Sampel merupakan bagian dari populasi yang memilik karakteristik yang relatif sama dan dianggap dapat

mewakili populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.1 sebagai

(27)

34

Pengambilan sampel ini menggunakan teknik Purposive Sampling.

Purposive Sampling artinya penentuan sampel mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu yang telah dibuat terhadap objek yang sesuai dengan tujuan

penelitian. Pengambilan dua sampel didasarkan pada beberapa alasan, yaitu:

1. Nilai rata-rata relatif sama yaitu 66 dan 65

2. Nilai tertinggi yaitu 80dan 83

3. Nilai terendah yaitu 53 dan 55

4. Pencapaian KKM hampir sama

E. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2008:61) variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel bebas dan satu

variabel terikat, yaitu metode Snowball Throwing, metode pemberian

tugassebagai variabel bebas dan motivasi belajar peserta didik untuk variabel

terikat. Adapun penjabaran kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1) Variabel Independen (Variabel Bebas)

Menurut Sugiyono (2008:61) variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

(28)

35

Ajeng Perdani, 2013

Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menjadi variabel independen (variabel bebas) adalah Metode Snowball

Throwingserta metode pemberian tugas. Metode Snowball Throwing adalah sebuah metode pembelajaran kooperative yang secara berkelompok untuk

mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan

yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang

masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.

Tabrani (1996:14) “metode pemberian tugas merupakan salah satu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas agar siswa giat belajar.

Metode pemberian tugas dapat dilaksanakan dengan cara : membuat rangkuman,

membuat makalah/paper, menjawab pertanyaan atau menyelesaikan soal-soal

tertentu, mengadakan observasi atau wawancara, mengadakan latihan, mendemonstrasikan sesuatu dan menyelesaikan pekerjaan tertentu”. Metode pemberian tugas ini merupakan metode pembelajaran yang akan diterapkan pada

kelas eksperimen 2. Ada 3 tahapan yang akan digunakan dalam melaksanakn

metode pemberian tugas, yakni 1) tahap pemberian tugas, 2) tahap perencanaan

tugas, 3) tahap pertanggungjawaban tugas.

2) variabel Dependen (Variabel Terikat)

Sugiyono (2008:61) mengemukakan bahwa variabel dpenden (variabel

terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dpenden adalah

motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa adalah daya upaya yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. Untuk mengukur motivasi dapat dilihat dari

indikator motivasi belajar, antara lain:

1. Durasi, dimana durasi ini meliputi ketepatan waktu dalam melaksanakan setiap tahapan kegiatan pembelajaran

2. Frekuensi, dimana frekuensi ini meliputi terlaksana atau tidaknya setiap tahapan-tahapan pembelajaran

3. Presistensi, dimana presistensi ini meliputi ketepatan siswa dalam menjawab setiap pertanyaan

(29)

36

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

yang dibutuhkan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

ada dua macam. Yaitu berupa tes dan lembar observasi. Tes akan diberikan pada

akhir pembelajaran yaitu posttest. Tes ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

kemampuan siswa sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode Snowball

Throwing maupun menggunakan metode tugas. Sedangkan lembar observasiakan diisi selama proses belajar mengajar berlangsung, baik itu pada kelas eksperimen

maupun kelas kontrol.

1. Tes

Tes merupakan instrumen yang memiliki karakter mengukur data yang

diperlukan. Artinya alat ukur berupa tes ini digunakan untuk mengumpulkan

informasi kemampuan peserta didik setelah mengikuti pembelajaran.

Pada penelitian ini penulis menggunakan alat ukur berupa tes tertulis. Tes

tertulis ini dilakukan satu kali pada saat posttest untuk mengukur kemampuan

peserta didikmengenai materi yang telah disampaikan setelah pembelajaran yang

diberikan. Soal tes tertulis dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda.

Untukmemperolehsoaltes yang baik, makasoal-soaltestersebutdiujicobakan,

agar dapatdiketahuitingkat validitas, reliabilitas, tingkatkesukaran dan

dayapembeda.

a. Uji Validitas

Dua prinsip dasar permasalahan dalam penilaian adalah menentukan apakah

sebuah tes telah mengukur apa yang hendak diukur dan apakah sebuah tes telah

dapat digunakan untuk membuat suatu keputusan tentang pengambilan tes

(Rusefendi, 2003). Validitas muka adalah keabsahan susunan kalimat dalam soal,

sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan tafsiran lain. Selanjutnya

yang harus diperhatikan lagi adalah validasi empiris. Sebuah tes dikatakan

memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman. Untuk

menentukan validitas alat ukur adalah dengan menggunakan korelasi product

(30)

37

Ajeng Perdani, 2013

Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

 

rxy= Koefisien validitas item yang dicari N = Jumlah subjek

X = Skor responden untuk tiap item

Y = Total skor tiap responden dari seluruh item

Valliditas bertujuan untuk melihat soal tersebut dapat dikatakan valid atau

tidak. Harga rxy menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang

dikorelasikan. Setiap nilai korelasi antara dua variabel mengandung tiga makna,

yakni 1) ada tidaknya korelasi, 2) arah korelasi, 3) besarnya korelasi.

Dengan ini, yang akan digunakan untuk melakukan analisis validitas tentang

koefisien validitas pada penelitian ini dengan menggunakan Guilford (Suherman,

2003) sebagai berikut:

Berdasarkan hasil analisis uji validitas yang telah dilakukan, maka validitas

untuk soal treatment 1 yang berjumlah 15 soal terdapat tiga soal yang tidak valid,

yakni nomor 1, 10 dan 14. Soal yang tidak valid tersebut kemudian direvisi

kembali sehingga nantinya dapat digunakan sebagai instrumen penelitian yang

baik.

Sedangkan hasil analisis uji validitas yang dilakukan pada soal untuk

treatment 2 yang berjumlah 15 soal, diperoleh lima soal yang tidak valid, yakni

(31)

38

direvisi kembali sehingga nantinya dapat digunakan sebagai instrumen penelitian

yang baik.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas atau keajegan suatu skor adalah hal yang sangat penting dalam

menentukan apakah tes telah menyajikan pengukuran yang baik. Suatu tes

dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tepat, (Arikunto, 2002:86). Menghitung koefesien

reliabilitas butir soal dengan menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:

r

11

=

Keterangan:

r11= Reliabilitas tes

r1/21/2 = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi

Perhitungan hasil koefisien reliabilitas, kemudian ditafsirkan dan

diinterpretasikan mengikuti interpretasi menurut J.P. Guilford (Ruseffendi ,1998),

seperti pada Tabel 3.4 berikut

Tabel 3.4

Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Interval Reliabilitas 0,00 - 0,20 Kecil 0,20 - 0,40 Rendah 0,40 - 0,70 Sedang 0,70 - 0,90 Tinggi

0,90 - 1,00 Sangat tinggi

Berdasarkan uji reliabilitas yang dilakukan pada soal untuk treatment 1 dan

treatment 2, maka diperoleh hasil yang menyatakan bahwa soal untuk treatment 1

mimiliki keofisien reliabilitas sebesar 0,99 yang menandakan bahwa soal ini

tergolong pada tingkat sangat tinggi. Sedangkan untuk soal pada treatment 2

diperoleh keofisien reliabilitas sebesar 0,41 yang tergolong sedang, sehingga

(32)

39

Ajeng Perdani, 2013

Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Uji Daya Pembeda

Salah satu tujuan pengukuran analisis kuantitatif soal adalah untuk

menentukan dapat tidaknya suatu soal membedakan kelompok dalam aspek yang

diukur sesuai dengan perbedaan yang ada dalam kelompok itu. Indeks yang

digunakan dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi

dengan peserta yang berkemampuan rendah adalah indeks daya pembeda (item

discrimination).

Indeks daya pembeda dihitung atas dasar pembagian kelompok menjadi dua

bagian, yaitu kelompok atas yang merupakan kelompok peserta tes yang

berkemampuan tinggi dengan kelompok bawah yaitu kelompok peserta tes yang

berkemampuan rendah.

Pembagian kelompok ini dapat dilakukan dengan berbagai macam metode

bergantung pada keperluannya. Menurut Kelly, Cocker dan Algina (Suherman,

2003:24) yang paling stabil dan sensitif serta paling banyak digunakan adalah

dengan menentukan 27% kelompok atas dan 27% kelompok bawah. Daya

pembeda menurut indeks daya pembeda ini dapat dicari dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

N N N

Dppl

Keterangan :

Dp = Daya pembeda

Np = Jumlah skor kelompok atas Nl = Jumlah skor kelompok bawah N = Jumlah skor ideal

Perhitungan hasil daya pembeda, kemudian diinterpretasikan dengan

(33)

40

cukup/sedang, 46% (7 soal) pada kategori baik dan 13% (2 soal) yang tergolong

sangat baik.

Sedangkan untuk soal treatment 2 diperoleh nilai sebesar 20% (3 soal) yang

tergolong rendah, 20% (3 soal) yang tergolong cukup/sedang dan 60% (9 soal)

yang tergolong baik.

d. Uji Tingkat Kesukaran Soal

Sangatlah penting untuk melihat tingkat kesukaran soal dalam rangka

menyediakan berbagai macam alat diagnostik kesulitan belajar siswa ataupun

dalam rangka meningkatkan penilaian berbasis kelas. Sehingga untuk melihat

tingkat kesukaran soal, maka rumus yang digunakan sebagai berikut:

N

∑x = Banyaknya peserta tes yang menjawab benar Sm = Skor maksimum

N = Jumlah peserta tes

Selanjutnya untuk kriteria interpretasi tingkat kesukaran dapat digunakan

(34)

41

Ajeng Perdani, 2013

Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.6

Kriteria Tingkat Kesukaran

Tingkat Kesukaran Interpretasi 0% - 15% Sangat sukar

16% - 30% Sukar

31% - 70 % Sedang

71% - 85% Mudah

86% - 100% Sangat mudah

Untuk tingkat kesukaran soal, berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan

pada soal untuk treatment 1, maka diperoleh nilai sebesar 20% (3 soal) yang

terlong pada kategori mudah, 46% (7 soal) tergolong pada kategori sedang dan

33% (5 soal) tergolong pada kategori sukar.

Sedangkat uji tingkat kesukaran yang dilakukan pada soal untuk treatment 2

diperoleh nilai sebesar 40% (6 soal) tergolong mudah, 53% (8 soal) tergolong

mudah dan 6% (1 soal) tergolong sukar.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman dalam mengamati kegiatan

belajar mengajar. Lembar observasi ini akan digunakan selama proses belajar

mengajar berlangsung, lembar observasi ini berisikan kegiatan selama proses

pembelajaran berlangsung.

G. Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini maka

dilakukan tiga hal seperti yang disebutkan pada instrumen penelitian diatas, yaitu

studi literatur, tes, dan penyebaran angket.

1. Studi Literatur

Studi literatur digunakan untuk mencari landasan teori yang relevan dengan

penelitian ini. Landasan teori ini akan digunakan sebagai pedoman dalam

melaksanakan uji coba.

2. Tes

Tes digunakan untuk mengukurketercapaian dari proses pembelajaran yang

diberikan. Pada tahap ini siswa akan diberikan soal pada akhir pembelajaran atau

(35)

42

3. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan rancangan yang telah

disusun. Melalui pengumpulan informasi, observer dapat mencatat berbagai

kegiatan yang sudah terlaksana maupun tidak terlaksana

H. Analisis Data

Data yang dianalisis adalah hasil tes kemampuan awal geografi, serta

motivasi belajar peserta didik. Pengolahan dilakukan dengan menggunakan

bantuan SPSS 20.

a. Pengolahan Data Nilai Awal Peserta Didik

Nilai peserta didik diperoleh dari hasil ujian tengah semester 2 kelas X.1 dan

kelas X.2 SMAN 1 Sumber Kab. Cirebon Tahun Ajaran 2012/2013. Nilai awal

peserta didik diperlukan untuk melihat kesetaraan dua kelompok sampel yang

akan diteliti.

b. Pengolahan Maotivasi Belajar Peserta Didik

Pengolahan terhadap motivasi belajar peserta didik hal yang pertama dilihat

adalah analisiis deskriptif yaitu dari nilai rata-rata dan simpangan baku kedua

kelompok tersebut. Data hasil olahan tersebut yang bertujuan untuk melihat

gambaran umum pencapaian peserta didik. Kemudian dilakukan uji statistik dan

analisis inferensial untuk melihat apakah kedua kelompok tersebut berdistribusi

normal, maupun bervarian homogen serta untuk melihat kesamaan dua rata-rata.

Sebelum data hasil penelitian diolah, terl;ebih dahulu dipersiapkan beberapa

hal, antara lain:

1. Memberikan skor jawaban peserta didik sesuai dengan kriteria yang

sudah ditetapkan

2. Membuat tabel skor tes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

3. Menetapkan tingkat kesalahan atau tingkat signifikansi yaitu 5% (α=0,05)

(36)

43

Ajeng Perdani, 2013

Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang

telah diperoleh seta untuk menentukan jenis statistik yang digunakan dalam

analisis selanjutnya

Hipotesis yang diuji adalah:

H0 : data berdistribusi normal

H1 : data tidak berdistribusi normal

Uji Normalitas ini menggunakan uji kecocokan Shapiro-Wilkdengan taraf

signifikansi 5 % atau 0,05 dengan kriteia sebagai berikut:

1. Terima H0jika sig ≥ 0,05

2. Tolak H0 jika sig < 0,05

5. Uji Homogenitas Varians

Uji Homogenitas Varians antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok

eksperimen 2 dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah kedua varians

tersebut sama ataukah berbeda. Uji statistiknya menggunakan Uji Leneve dengan

taraf signifikansi yaitu 5% atau 0,05.

Hipotesis yang diuji adalah:

H0 : data homogen

H1 : data tidak homogen

Dengan kriteia sebagai berikut:

1. Terima H0jika sig ≥ 0,05

2. Tolak H0 jika sig < 0,05

6. Uji Hipotesis

Melakukan Uji Hipotesis tergantung daripada hasil Uji Normalitas dan Uji

Homogenitas Varians data. Jika data tersebut berdistribusi normal serta homogen,

maka uji hipotesis menggunakan Uji Statistik Parametrikyaitu Uji Independent

Samples T Test. Sedangkan jika data tersebut tidak berdistribusi normal, maka tidak perlu dilakukan uji homogenitas dan uji hipotesisi dilakukan dengan

(37)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan

metode Snowball Throwing serta metode pemberian tugas yang dilakukan di kelas

X.1 dan X.2 SMA N 1 Sumber Kab. Cirebon pada Sub. pokok materi Atmosfer

dan Sub. pokok materi Hidrosfer, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Peserta didik yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode

Snowball Throwingmemiliki motivasi belajar secara signifikan. Didalamnya terdapat aspek yang terlihat yaitu durasi, frekuensi, presistensi serta tes

kualifikasi prestasi. Hal ini pula dapat diperkuat dengan hasil uji hipotesis

yang telah dilakukan, yaitut hitung sebesar -3,984 dengan (t-sig) 0,000 yang

kurang dari taraf signifikansi yang telah ditentukan yakni 0,05,hal ini

menandakan H1 diterima atau metode Snowball Throwingmemberikan

pengaruh terhadap motivasi belajar.

2. Peserta didik yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode

pemberian tugasmemiliki motivasi belajar secara signifikan. Didalamnya

terdapat aspek yang terlihat yaitu durasi, frekuensi, presistensi serta tes

kualifikasi prestasi. Hal ini pula dapat diperkuat dengan hasil uji hipotesis

yang telah dilakukan, yaitu t hitung sebesar -6,680 dengan (t-sig) 0,000 yang

kurang dari taraf signifikansi yang telah ditentukan yakni 0,05, hal ini

menandakan H1 diterima atau metode pemberian tugasmemberikan pengaruh

terhadap motivasi belajar peserta didik.

3. Terdapat perbedaan motivasi belajar peserta didik yang menggunakan metode

Snowball Throwing dengan yang menggunakan metode pemberian tugas. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil rata-rata pada setiap aspek motivasi belajar

yakni aspek durasi, frekuensi, presistensi serta tes kualifikasi prestasi pada

treatment 1 dan treatment 2 pada masing-masing kelompok eksperimen.

Kelompok eksperimen 1 yang menggunakan metode Snowball Throwing

(38)

82

Ajeng Perdani, 2013

Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

metode pemberian tugas memiliki rata-rata 83,75. Hal ini pula diperkuat oleh

hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, yaitu t hitung sebesar 3,029 dengan

(t-sig) 0,004 yang kurang dari taraf signifikansi yang telah ditentukan yakni

0,05, ini menandakan H1 diterima atau terdapat perbedaan motivasi belajar

peserta didik yang mendapatkan metode Snowball Throwing dengan peserta

didik yang mendapatkan metode pemberian tugas.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian serta kesimpulan yang telah dipaparkan di atas,

maka ada beberapa hal yang dapat dijadikan bahan rekomendasi guna

meningkatkan motivasi belajar peserta didik agar peserta didik mencapai hasil

yang maksimal selama proses pembelajaran berlangsung, maka dapat dilkukan

hal-hal sebagai berikut:

a. Guru sebagai tenaga pendidik harus dapat merancang kegiatan pembelajaran

dengan sebaik mungkin agar tidak adanya waktu yang terbuang sia-sia

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.

b. Pada proses pembelajaran, guru harus menyampaikan terlebih dahulu kepada

peserta didik mengenai Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD)

serta tujuan yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran sehingga peserta

didik akan lebih terarah mengikuti proses pembelajaran tersebut.

c. Guru memiliki peran sebagai motivator harus mampu mengadakan

pendekatan individual dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan karena

setiap peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti tingkah

laku, tingkat kecerdasan serta wawasan yang berbeda-beda. Dengan

melakukan pendekatan individual, diharapkan lebih dapat memotivasi peserta

didik dalam belajar.

d. Guru harus lebih transparan terhadap nilai yang dicapai oleh peserta didik,

dalam artian guru akan menyampaikan dengan jelas mengenai penilaian apa

sajakah yang akan dinalai selama proses pembelajaran berlangsung sehingga

peserta didik tidak akan merasa apa yang telah dilakukan merupakan suatu

(39)

DAFTAR PUSTAKA Daftar Buku

________. (2007). Panduan Lengkap KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.

Abin, Syamsudin Makmun. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. PT. Rineka Cipta

Bahri, Djamarah S dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Barnawi . (2012). Be A Great Teacher : 46 Rahasia Sukses Menjadi Guru Hebat. Jakarta: Ar-Ruzz Medi

Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, O. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Ibrahim, M. dan Nur, M. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa.

Isjoni. Cooperative Learning, EfektivitasPembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta

M. Nazir. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Muhibbin, Syah. (2002). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muhibin, Syah. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Permana. J dan Sumantri, M. (1999). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Ditjen Dikti, Depdikbud

Prayitno, Elida. (1989). Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: FKIP IKIP Padang

(40)

84

Ajeng Perdani, 2013

Pengaruh Metode Snowball Throwing Dan Pemberian Tugas Terhadap Motivasi Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sagala, Syaiful. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Sanjaya, Wina (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Predana Media Grup

Sardiman, A.M. (2012). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sardiman. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Slavin, R. E. (1995). Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. Second Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Wacana Prima

Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA UPI Bandung.

Sukmadinata ,Nana Syaodih. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sumaatmadja, Nursid. (1996). Metodologi Pengajaran Geografi. Bandung:Bumi Aksara

Sumiati & Asra. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima

Suprijono, Agus (2009). Cooperative Learning dan Aplikasi PIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tabrani R. (1996). Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Amanah Duta

(41)

85

Uno Hamzah, 2011. Teori motivasi dan pengukurannya: Analisis di Bidang

Pendidikan, Bandung: Bumi Aksara

Sumber Internet

Mukhtari. 2010. Metode Pembelajaran Snowball Throwing Dengan Penilaian Portofolio dalam Upaya Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Segitiga Siswa Kelas VII A Smp Islam 02 Pujon Tahun Pelajaran 2007/2008 . [ONLINE] Tersedia di http://mukhtaribenk.blogspot.com/2010/10/bab-ii-penerapan-metode-pembelajaran.html. Diunduh Selasa, 7 Januari 2013.

Tunggal, Diyan Safitri (2011). Metode Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika [ONLINE] tersedia di http://web.sdikotablitar.sch.id/index.php?option=com_content&view=article &id=77:metode-pembelajaran-snowball-throwing-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-matematika-7catid=1:latest-news&Itemid=50. Diunduh Selasa,7 Januari 2013

Widodo, Rachmad. 2009. Model Pembelajaran Snowball Throwing. Tersedia di

Gambar

Tabel 3.2 Daftar perolehan UTS 2012
Tabel 3.3 Klasifikasi Kofesien Validitas
Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis pada penelitian ini adalah (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara keaktifan pada ke-giatan ekstrakulikuler terhadap pres-tasi belajar siswa di SMA Negeri 1

Yaitu semua orang yang berdiam dalam suatu negara atau menjadi penghuni negara yang tunduk pada kekuasaan negara yang

[r]

Code 12: Estimated by drawing a circle – correct method but incorrect answer or incomplete answer.. Code 13: Estimated by adding areas of several regular geometric figures – correct

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk

Database active ditrectory pada domain baru di windows 2003 saja telah menggunakan sekitar 25 MB, dan tentu saja akan lebih besar lagi jika anda telah menambahkan user

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pencahayaan alami dan buatan untuk mendapatkan hasil yang optimal pada ruang perpustakaan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Pada Gambar 4.23 Merupakan hasil pengujian nilai kuat tekan core drill yang berlokasi di sayung dengan umur benda uji mencapai umur 14. bulan, titik yang diambil adalah sebanyak