DAFTAR PUSTAKA
Anderson, et al. (2001). A Taksonomy for Learning, Teaching, and Assessing (A
Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives) Abridged Edition. New York: Addison Wesley Longman, Inc.
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Bandung: PT. Rineka Cipta
Campbell, et al. (2004). BIOLOGI. Jakarta: Erlangga
Dahar, RW. (1989). Teori-teori Belajar. Bandung: PT. Gelora Aksara Pratama.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
http://lists.asu.edu [29 Januari 2012]
Indrawati. (1999). Keterampilan Proses sains: Tinjauan Kritis dari Teori Praktis. Bandung : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Julaeha, S. (2011). Penerapan Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Siswa Pada Konsep Fotosintesis Di Kelas VIII. Skripsi Jurusan Pendidikan
Biologi FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan
Joyce, B. dan Weil, M. (2000). Models of Teaching (Model-model Pembelajaran). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kistinnah, I dan Lestari, S Endang. (2009). Biologi Makhluk Hidup dan
Lingkungannya. Jakarta: Putra Nugraha
Proses Sains Siswa SMP. Tesis Master pada FPMIPA UPI Bandung :
Tidak Diterbitkan
Purwanto, N. (2004). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosda.
Rustaman, N. et al. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. IMSTEP
Sagala, S. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rieneka Cipta
Subiantoro, Agung W. (2009). Pentingnya Praktikum Dalam Pembelajaran IPA.
[Online]. Tersedia:
http://vahonov.files.wordpress.com/2009/07/pentingnya-praktikum-dalam-pembelajaran-IPA.pdf. [20 April 2012]
Subyanto, dan Sulthoni A. (2012). Kunci Determinasi Serangga. Yogyakarta: Kanisius
Sudargo, F dan Asiah S, Soesy. (2009). Pembelajaran Biologi Berbasis Praktikum
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Keterampilan
Proses Siswa SMA. [Online]. Tersedia:
file.upi.edu/ai.php?dir=Direktori/d%20-%20FPMIPA/JUR../&file. (17 Maret 2011).
Sudjana, N. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabetha.
Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta
Trihastuti, Singgih, et, al. (2008). Pembelajaran Keterampilan Proses, Inquiry
dan Discovery Learning. [Online]. Tersedia:
http://umifatmawati.blog.uns.ac.id/. [02 maret 2012]
Trisnawati, G. (2009). Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui
Praktikum Dengan Pendekatan Free Inquiry Pada Subkonsep Pencemaran Air. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran merupakan salah satu tahap yang sangat menentukan
terhadap keberhasilan belajar siswa. Belajar yang efektif dapat membantu siswa
untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan
intruksional yang ingin dicapai (Slameto, 2003: 74). Agar siswa benar-benar dapat
mencapai tujuan yang diharapkan, maka proses pembelajaran harus dirancang
dengan baik, sehingga proses pembelajaran benar-benar berpusat pada siswa
sebagai peserta didik, sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator saja.
Kenyataan yang terjadi di lapangan diketahui bahwa proses pembelajaran
di kelas masih didominasi oleh guru. Metode pembelajaran yang sering dilakukan
oleh guru di kelas adalah metode ceramah. Dalam metode ceramah, proses
pembelajaran kurang memberikan wadah bagi siswa untuk aktif berfikir,
malainkan cenderung membuat siswa menjadi pasif dan keterampilan proses sains
siswa juga kurang terlatih. Sebab dalam metode ceramah siswa hanya
mendengarkan dan mencatat penjelasan yang disampaikan oleh guru, siswa tidak
memperoleh pengalaman yang mempermudah siswa dalam mengingat dan
memahami materi yang sedang dipelajari. Hal ini pastinya akan berdampak pada
rendahnya keterampilan proses sains siswa dan hasil belajar siswa di kelas.
Keterampilan proses sains berkaitan erat dengan pengalaman yang dialami
seseorang dapat lebih menghayati proses atau kegiatan yang sedang dilakukan.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Rustaman et al,
(2005: 87) bahwa pengalaman belajar dengan mengembangkan keterampilan
proses yang dilakukan sendiri oleh siswa akan lebih bermakna. Bila siswa hanya
sekedar melaksanakan pembelajaran tanpa mendapatkan makna atau inti dari
pembelajaran yang dilakukan, maka proses pembelajaran tersebut akan menjadi
sia-sia.
Di dalam pembelajaran biologi, selain pemahaman konsepnya, perlu
dikembangkan pula proses pembelajaran yang dapat mengembangkan
keterampilan proses sains. Menurut Rustaman (2005) keterampilan proses sains
yang harus dimiliki oleh siswa di antaranya melakukan pengamatan,
mengelompokkan, menafsirkan pengamatan, meramalkan, mengajukan
pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan,
menerapkann konsep, berkomunikasi, dan melaksanakan percobaan. Siswa tidak
menyadari bahwa secara potensial memiliki suatu kemampuan untuk melakukan
keterampilan proses sains. Untuk itu diharapkan suatu tindakan pembelajaran
yang dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan proses sains yang
mereka miliki.
Keterampilan proses dapat dilatih dan dikembangkan melalui berbagai
macam model, metode, dan pendekatan pembelajaran yang dianggap sesuai
dengan materi yang akan disampaikan. Model pembelajaran yang dalam
penelitian ini yaitu pembelajaran berbasis praktikum. Pembelajaran berbasis
pertama adalah orientasi masalah. Fase kedua adalah perumusan masalah. Fase
ketiga adalah melakukan penyelidikan. Fase keempat adalah mengatasi masalah.
Fase kelima adalah merefleksikan hasil penyelidikan (Sudargo, 2009).
Dalam kaitannya dengan belajar, praktikum diperlukan agar siswa
memperoleh pengalaman konkrit dalam usahanya membangun pengetahuan baru.
Selain itu, praktikum dapat membangkitkan motivasi belajar siswa terutama
dalam mempelajari biologi karena tidak harus belajar dari konsep secara abstrak.
Siswa yang termotivasi dalam belajar akan bersungguh-sungguh dalam
mempelajari sesuatu sehingga akan mudah mengerti suatu konsep yang diajarkan.
Dengan pembelajaran berbasis praktikum siswa akan terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran serta siswa akan lebih mudah untuk memahami suatu konsep
Biologi.
Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian
yang berjudul "Penerapan pembelajaran berbasis praktikum untuk meningkatkan
keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa kelas X pada konsep
insekta". Konsep insekta merupakan salah satu materi yang diajarkan untuk siswa
SMA kelas X. Penulis memilih konsep tersebut sebagai kajian dalam penelitian
ini karena konsep ini membutuhkan suatu pengalaman langsung untuk dapat
memahaminya. Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran berbasis
praktikum, di mana akan banyak menuntut aktivitas siswa dan melatihkan
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan
masalah yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah: "Bagaimanakah
pengaruh penerapan pembelajaran berbasis praktikum terhadap peningkatan
keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa kelas X pada konsep
insekta".
Untuk memperjelas aspek – aspek yang akan diteliti, maka dirumuskan
beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah keterampilan proses sains siswa sebelum dan setelah diterapkan
pembelajaran berbasis praktikum?
2. Bagaimanakah penguasaan konsep siswa sebelum dan setelah diterapkan
pembelajaran berbasis praktikum?
3. Bagaimanakah korelasi keterampilan proses sains dengan penguasaan konsep
siswa?
4. Bagaimanakah respon siswa terhadap pembelajaran berbasis praktikum?
C.Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka pokok
permasalahan yang akan diteliti dibatasi ruang lingkupnya sebagai berikut :
1. Keterampilan proses sains dalam penelitian ini adalah keterampilan
mengamati, keterampilan mengklasifikasi, keterampilan interpretasi dan
keterampilan komunikasi siswa.
2. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah praktikum mengenai ciri-ciri
3. Penguasaan konsep siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil
belajar pada ranah kognitif pada tingkat mengingat (C1) dan memahami (C2).
4. Jumlah kelas yang digunakan hanya satu kelas yaitu sebagai kelas eksperimen.
D.Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan keterampilan
proses sains dan penguasaan konsep siswa melalui pembelajaran bebasis
praktikum pada konsep insecta di kelas X.
Adapun manfaat penelitian ini di antaranya
1. Bagi siswa, diharapkan dapat menjadi bahan kajian untuk lebih memotivasi diri
dalam meningkatkan keterampilan proses sains.
2. Bagi guru, diharapkan dapat memberikan pembelajaran alternatif yang dapat
dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan
hasil belajar siswa.
3. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat dijadikan bahan rujukan apabila ingin
melakukan penelitian yang mengkaji tentang keterampilan proses sains.
E.Asumsi
1. Praktikum merupakan sarana terbaik untuk pengembangan keterampilan proses
sains (Rustaman et al, 2005)
2. Melalui pelatihan inkuiri akan terjadi peningkatan dalam pemahaman konsep,
produktivitas dalam berpikir kreatif dan keterampilan untuk memperoleh dan
F. Hipotesis
Berdasarkan asumsi di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah
“Terdapat peningkatan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
1. Pembelajaran berbasis praktikum merupakan pembelajaran yang sintaknya
terdiri atas lima fase, yaitu (1) fase orientasi masalah, pada fase ini guru
menjelaskan masalah yang harus dipecahkan oleh siswa yaitu mengenai
klasifikasi insekta ; (2) fase perumusan masalah, siswa dibimbing oleh guru
membuat rumusan masalah dari permasalahan yang sudah dijelaskan; (3) fase
melakukan penyelidikan, siswa melakukan penyelidakan mengenai klasifikasi
insekta; (4) fase mengatasi kesulitan, guru membimbing siswa untuk
mengatasi kesulitan yang ditemukan selama kegiatan praktikum; dan (5) fase
merefleksikan hasil penyelidikan, mengaitkan hasil penyelidikan dengan
konsep. Fase-fase tersebut dilaksanakan oleh peneliti.
2. Keterampilan proses sains adalah skor hasil tes uraian dengan indikator
keterampilan mengamati, mengklasifikasi, berkomunikasi, dan interpretasi
yang sudah dijudgmen oleh ahli biologi dengan nilai validasisebesar 0,78
yang termasuk kategori tinggi.
3. Penguasaan konsep yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor hasil tes
pilihan ganda mengenai materi insect yang telah dijudgmen oleh ahli biologi
dengan nilai validasi sebesar 0,79 yang termasuk kategori tinggi. Penguasaan
B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahWeak Experimental,
yaitu dengan menggunakan satu kelas penelitian tanpa kelas kontrol (Fraenkel, et
al., 1990). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahOne
Group Pretest Posttest Design (Sugiyono,2010: 111).Dengan menggunakan
desain ini subyek penelitian hanya ada satu kelompok sebagai kelompok
eksperimen. Kelompok ini diberi tes awal (pretest) sebelum mendapat perlakuan
berupa pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis praktikum kemudian
diberi tes akhir (posttest).
Adapun desainOne Group Pretest Posttest ditunjukkan oleh tabel berikut
ini.
Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest Posttest Design Kelas Pretest Treatment Posttest
Eksperimen O X O
Keterangan:
O =Pretest-Posttest
X = Perlakuan (treatment) yang diberikan adalahpembelajaran berbasis praktikum.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di salah satu
SMA NegeridiBandung semester 2 tahun ajaran 2011/2012 yang terdiri dari
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini satu kelas dari keseluruhan populasi yaitu
kelas Xh.Teknik pengambilan sampel dilakukan secara Cluster Random
Sampling.Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan
diteliti atau sumber data sangat luas (Sugiyono, 2010:121).
D. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan disalah satu SMA yang ada di Bandung yaitu
SMA Negeri 20 Bandung. Sekolah ini terletak di jalan Citarum No 23 Bandung.
SMA Negeri 20 memiliki laboratorium IPA dengan fasilitas yang cukup lengkap
sehingga dapat mendukung kegiatan penelitian ini.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Tes Tertulis
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang terdiri
darisoal keterampilan proses sains(berupa soal uraian yang memuat indikator
keterampilan proses sains) dan soal pilihan ganda untuk mengetahui penguasaan
konsep siswa. Tes tertulis ini diberikan pada saat tes awal (pretest)dan tes akhir
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes Keterampilan Proses Sains
No. Indikator Nomor Soal Jumlah Soal
1. Mengamati 1, 2 2
2. Mengklasifikasi 3, 4, 10 3
3. Berkomunikasi 5, 6, 7 3
4. Interpretasi 8, 9 2
Jumlah Total 10
Tabel. 3.3 Kisi-kisi Soal Penguasaan Konsep
No. Jenjang Kognitif Nomor Soal Jumlah Soal
1. C1 9, 10, 11, 12, 13 5
2. C2 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
14,15 10
Jumlah Total 15
2. Lembar observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui keterampilan proses
sainssiswa yang muncul selama kegiatan praktikum berlangsung. Keterampilan
proses sains yang diamati melalui lembar observasi yaitu keterampilan
mengamati, mengklasifikasi, berkomunikasi, dan interpretasi. Lembar observasi
yang digunakan berupa daftarchecklist yang harus diisi oleh observer selama
kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi berisi indikator-indikator
dari setiap keterampilan proses sains yang ingin diamati. Adapun
indikator-indikator keterampilan proses sains yang ingin diamati tersebut dijabarkan dalam
Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Indikator Keterampilan Proses Sains yang Diamati
No. Aspek KPS Indikator
1. Mengamati a. Mengamati hewan insecta
menggunakan indera mata dan indera peraba.
No. Aspek KPS Indikator
menggunakan indera mata saja. c. Mengamati ciri-ciri morfologi
hewan (misalnya jumlah kaki, antena, dll).
d. Menggunakan lup untuk mengamati hewan-hewan.
2. Mengklasifikasi a. Mencari persamaan dari berbagai jenis hewan Insecta yang diamati. b. Mencari perbedaan dari berbagai
jenis hewan Insecta yang diamati. c. Mengelompokkan berbagai jenis
hewan Insecta yang telah diamati ke dalam kelas yang sesuai dengan ciri-cirinya.
3. Berkomunikasi a. Menggambarkan data hasil
pengamatan dengan tabel.
b. Mendikusikan hasil pengamatan dengan teman sekelompok.
c. Menjelaskan hasil praktikum dalam diskusi kelas.
d. Menjelaskan tabel hasil pengamatan e. Memberikan tanggapan terhadap
pendapat dari teman sekelompoknya atau dari kelompok lain.
4. Interpretasi a. Mencatat data hasil pengamatan secara terpisah.
b. Menarik kesimpulan dari data-data hasil pengamatan.
3. Lembar kerja siswa (LKS)
Lembar kerja siswa (LKS) digunakan dalam pembelajaran sebagai panduan
siswa melakukan praktikum pengamatan hewan insecta. Lembar kerja berisi
langkah-langkah kegiatan praktikum, serta lembar isian yang harus dikerjakan dan
diisi oleh siswa. Setiap siswa memperoleh masing-masing satu LKS yang harus
diisi selama pembelajaran berlangsung.
Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan pembelajaran berbasis
praktikum.Angket berisi pernyataan seputar kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran berbasis praktikum.Angket ini didistribusikan setelah
pembelajaran berlangsung. Angket yang digunakan terdiri dari 3 indikator dengan
kisi-kisi sebagai berikut:
Tabel 3.5 Indikator Angket
NO. Indikator Nomor Pertanyaan
1. Ketertarikan siswa terhadap pembelajaran berbasis praktikum dan materi
1, 2, 3
2. Tanggapan pada saat proses
pembelajaran 5, 6, 7, 8
3. Penilaian terhadap pembelajaran
berbasis praktikum 4, 9, 10
F. Analisis Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dilakukan pada kelas yang telah mendapatkan materi
yang akan diteliti. Uji coba dilakukan untuk melihat validitas, reabilitas, tingkat
kesukaran, dan daya pembeda instrumen yang akan digunakan. Software ANATES
Uraian dan ANATES Pilihan Ganda versi 4.0 digunakan untuk melihat validitas,
reabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda setiap butir soal yang
diujicobakan.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran tentang validitas yang dimaksud. Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data
dari variabel yang diteliti secara tepat. Dengan demikian, Arikunto (2009: 72)
mengemukakan bahwa untuk mengetahui validitas suatu tes digunakan teknik
korelasi Pearson Product Moment, yaitu:
Keterangan :
rxy= koefisien korelasi antara variabel X dan Y
X= skor tiap butir soal Y= skor total tiap butir soal N= jumlah siswa
Nilai rxy yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan validitas
butir soal dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.6 Klasifikasi Validitas Butir Soal Nilai rxy Kriteria 0,80 <rxy 1,00 Sangat Tinggi
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat keterpercayaan suatu
instrumen. Uji reliabilitas menggunakan rumus metode belah dua (Arikunto,
Keterangan :
r11 = Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
r1/21/2 = Korelasi antara skor-skor setiap belahan kelas
Hasil 11 kemudian dibandingkan dengan tabel interpretasi nilai r seperti
tertera pada Tabel 3.7 di bawah ini.
Tabel 3.7 Interpretasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0,81 r 1,00 Sangat Tinggi
3. Uji Daya Pembeda
Arikunto (2009: 211) menyebutkan bahwa daya pembeda butir soal adalah
kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai
(berkemampuan tinggi) dengan siswa yang tidak pandai (berkemampuan rendah).
Selanjutnya, Arikunto (2009: 213) mengemukakan bahwa daya pembeda
butir soal ini dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
D = daya pembeda butir soal
A
J = jumlah peserta kelompok atas
B
J = jumlah peserta kelompok bawah
A
B =jumlah peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
B
B =jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
A
P =proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
B
P =proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Nilai indeks diskriminasi data pembeda butir soal berkisar antara 0.00 –
1.00. Semakin tinggi indeks diskriminasi, maka semakin baik instrumen tersebut
dapat membedakan siswa pandai dan siswa kurang pandai.
Tabel 3.8 Interpretasi Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda
Negatif Sangat buruk, harus dibuang 0,00 – 0,20 Buruk (poor), sebaiknya dibuang 0,20 – 0,40 Sedang (satisfactory)
0,40 – 0,70 Baik (good)
0,70 – 1,00 Baik sekali (excellent) (Arikunto, 2009 : 218)
4. Uji Tingkat Kesukaran
Arikunto (2009:209) menyebutkan bahwa untuk mencari tingkat
kesukaran suatu instrumen dapat digunakan rumus berikut ini:
Keterangan :
P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Nilai P yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan tingkat
kesukaran butir soal dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.9 sebagai berikut:
Tabel 3.9 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal
0,71 P< 1,00 Mudah (Arikunto, 2009: 210)
Rekapitulasi hasil analisis butir soal keterampilan proses sains (soal
uraian) diperlihatkan dalam Tabel 3.10 berikut:
Tabel 3.10 Rekapitulasi Analisis Uji Coba Instrumen Keterampilan Proses Sains
No.
Hasil perhitungan reliabilitas soal keterampilan proses sains memperoleh
nilai r sebesar 0,78 termasuk tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa soal yang
digunakan memiliki keajegan yang baik.
Rekapitulasi hasil analisis butir soal penguasaan konsep (pilihan ganda)
diperlihatkan dalam Tabel 3.11 berikut:
No.
Hasil perhitungan realiabilitas soal penguasaan konsep memperoleh nilai r
sebesar 0,79 kategori tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa soal yang
digunakan memiliki keajegan yang baik. Hasil analisis tes secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran B.
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Pemberian tes awal kepada seluruh siswa sebelum kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan pembelajaran berbasis praktikum dilaksanakan. Data tes
awaldijaring menggunakan tes tertulis pilihan ganda dan uraian.. Data ini
2. Selama kegiatan pembelajaran berbasis praktikum berlangsung, dilakukan
observasi terhadap keterampilan mengamati, mengklasifikasi, berkomunikasi,
dan interpretasi siswa oleh beberapa observer dengan cara memberi tanda
checklist pada setiap aspek keterampilan proses yang dimunculkan siswa.
3. Pemberian tes akhir kepada seluruh siswa setelah pembelajaran menggunakan
pembelajaran berbasis praktikum terlaksana. Tes akhir diberikan pada akhir
pertemuan.
4. Pemberian angket kepada seluruh siswa untuk mengetahui respon siswa
terhadap pembelajaran berbasis praktikum setelah kegiatan pembelajaran
selesai.
H. Teknik Pengolahan Data
Adapun teknik pengolahan data yang digunakan terhadap data-data yang
diperoleh dari penelitian antara lain adalah sebagai berikut.
1. Analisis data hasil penelitian
a. Analisis Tes tertulis
Pemberian skor pada hasil tes awal dan tes akhir untuk setiap butir soal
keterampilan proses dan penguasaan konsep siswa. Menghitung skor total tes
awal dan tes akhir dari setiap butir soal keterampilan proses (soal uraian) dan
penguasaan konsep (soal pilihan ganda) untuk setiap siswa. Data diolah untuk
melihat persentase keterampilan proses dan penguasaan konsep yang dimiliki oleh
b. Analisis Lembar Observasi
Data yang diperoleh berupa daftar checklist dari kemunculan tiap item
aspek keterampilan proses pada lembar observasi dihitung, kemudian dihitung
persentasenya.Cara perhitungan persentase tersebut menurut Purwanto (2004:
102).
Keterangan:
NP = nilai persen munculnya aspek keterampilan proses yang diamati R = jumlah aspek yang muncul selama pembelajaran
SM = jumlah aspek yang diharapkan muncul selama pembelajaran
c. Analisis Jawaban Angket
Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa tentang
pembelajaran berbasis praktikum. Data angket diolah dengan cara menghitung
jumlah siswa yang menjawab ya dan jumalah siswa yang menjawab tidak untuk
setiap pernyataan pada angket. Kemudian dilakukan perhitungan persentase
jawaban siswa untuk setiap pernyataan dengan perhitungan sebagai beriku:
Selanjutnya hasil dan perhitungan tersebut diinterpretasikan berdasarkan
aturan Koentjaraningrat (1990: 10) sebagai berikut:
% � = � ℎ � � � � � /
� ℎ � �ℎ � × 100%
� =
Tabel 3.12 Interpretasi Angket
Persentase Kategori
0% Tidak ada
1% - 25% Sebagaian kecil
26% - 49% Hampir setengahnya
50% Setengahnya
51% - 75% Sebagian besar
76% - 99% Pada umumnya
100% Seluruhnya
2. Analisis IndeksGain
Menentukan indeks gain pembelajaran berbasis praktikum terhadap
keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa. Peningkatan
keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa antara sebelum dan
setelah pembelajaran berbasis praktikum, dapat diketahui dari hasil perhitungan
indeks gain (gain ternormalisasi). Data yang terkumpul akan dihitung dengan
rumus (Hake, 1999):
Hasil perhitungan tersebut, kemudian dibandingkan dengan kriteria
menurut Hake (1999) sebagai berikut:
Tabel 3.13 Kriteria Indeks Gain Rentang Nilai Kriteria
(g) < 0,3 Rendah
0,7 > (g) > 0,3 Sedang
(g) > 0,7 Tinggi
� = skor tes akhir−skor tes awal
3. Analisis Korelasi Penguasaan Konsep dengan keterampilan Proses Sains
Untuk menganalisis korelasi antara keterampilan proses sain dan
penguasaan konsep siswa dilakukan tahap-tahap berikut ini:
a. Analisis regresi dan kelinieran regresi
Analisis regresi dan kelinieran regresi dilakukan untuk mengetahui
hubungan fungsional antara variabel-variabel (Sudjana, 2005).Uji kelinieran
regresi dilakukan untuk mengetahui jenis regresi yang ditemukan dalam hubungan
tersebut. Analisis regresi dan kelinieran regresi dilakukan dengan bantuan
program SPSS 17.0.
b. Analisis korelasi
Analisis korelasi yang dilakukan adalah dengan mencari nilai r atau yang
disebut sebagai koefisien korelasi. Pencarian koefisien korelasi tersebut juga
dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Koefisien korelasi
dapat dikatagorikan berdasarkan interpretasi koefisien korelasi yang dikemukakan
oleh Arikunto (2009: 75) seperti pada Tabel 3.14 berikut:
Tabel 3.14 Interpretasi koefisien Korelasi Rentang Nilai Validasi Kriteria
0,00 – 0,200 Sangat Rendah
0,200 – 0,400 Rendah
0,400 – 0,600 Cukup
0,600 – 0,800 Tinggi
I. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilaksanakan terdiri dari 3 tahapan, yaitu tahap
persiapan, tahap pelaksanaan, serta tahap penarikan kesimpulan. Perincian untuk
tiap tahapan adalah sebagai berikut.
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
a. Perumusan masalah penelitian.
b. Studi pustaka terhadap jurnal, buku, artikel dan laporan penelitian mengenai
pembelajaran berbasis praktikum.
c. Menyusun proposal dengan bimbingan dari dosen pembimbing dan seminar
proposal.
d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan instrumen
penelitian.
e. Men-judgment instrumen uji coba kepada dua orang dosen. Instrumen ini
digunakan untuktes awal dan tes akhir.
f. Merevisi/memperbaiki instrumen uji coba.
g. Melakukan uji coba instrumen.
h. Menganalisis hasil uji coba instrumen yang meliputi validitas, tingkat
kesukaran, daya pembeda dan reliabilitas sehingga layak dipakai untuk tes
awal dantes akhir.
i. Mengurus surat izin penelitian dan menghubungi pihak sekolah tempat
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah tahap persiapan selesai, penelitian dilaksanakan. Tahap
pelaksanaan ini meliputi:
a. Pemberian tes awal(pretest) kepada seluruh siswa sebelum kegiatan
pembelajaran berbasis praktikum dilaksanakan.
b. Memberikan perlakuan (treatment) berupa pembelajaran dengan menerapkan
pembelajaran berbasis praktikum. Pembelajaran berbasis praktikum
dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan.
c. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, dilakukan observasi keterampilan
proses sains siswa.
d. Pemberian tes akhir (posttest) yang meliputi tes keterampilan proses sains dan
penguasaan konsep siswa. Sama halnya dengan tes awal, pada saat tes akhir
juga diberikan sebanyak 15 soal pilihan ganda dengan jenjang C1 – C6 untuk
mengetahui aspek kognitif siswa, dan 10 soal uraian untuk mengetahui
keterampilan proses sains siswa.
e. Pembagian angket ke seluruh siswa.
3. Tahap Penarikan Kesimpulan
Tahap ini mencakup analisis data hasil penelitian yang meliputi pengujian
secara manual atau menggunakan perhitungan anates versi 4.0 dan sofware SPSS
versi 17 for windows.Pada tahap penarikan kesimpulan ini menganalisis pengaruh
pembelajaran berbasis praktikum terhadap peningkatan keterampilan proses sains
J. Alur Penelitian
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Judgmen instrumen
Perumusan masalah penelitian
Penyusunan proposal penelitian
Seminar proposal
Revisi proposal penelitian
Penyusunan instrumen, RPP
Revisi instrumen
Uji coba instrumen
Pelaksanaan tes awal
Pelaksanaan pembelajaran berbasis praktikum
Pelaksanaan tes akhir, pemberian angket
Pengolahan data
Analisis data
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasilpengolahandananalisis data terhadap data hasilpenelitian
yang telahdilakukandisalahsatu SMA Negeridi kota Bandung padakelas X
mengenaipembelajaranberbasispraktikumpadakonsepinsektauntukmeningkatkank
eterampilan proses sainsdanpenguasaankonsepsiswa,
diperolehkesimpulanbahwapembelajaranberbasispraktikumdapatmempengaruhipe
ningkatanketerampilan proses sainssiswa. Hal tersebutdapatdilihatdarihasilnilai
rata-rata tesawalsebelumditerapkanpembelajaranberbasispraktikumsebesar
37,2dansetelahpembelajarandenganpembelajaranberbasispraktikumketerampilan
proses sainssiswameningkatmenjadi 62,7dengannilai gain ternormalisasisebesar
0,41yang termasukkedalamkategorisedang.
Penerapanpembelajaranberbasispraktikumjugadapatmempengaruhipeningk
atanpenguasaankonsepsiswa, Hal tersebutdapatdilihatdariperolehannilai rata-rata
tesawalpenguasaankonsepsiswasebelumpembelajarandenganpembelajaranberbasis
praktikumditerapkansebesar
40,23dansetelahpembelajarandenganpembelajaranberbasispraktikupenguasaankon
sepsiswameningkatmenjadi 70,06dengannilaigain ternormalisasisebesar 0,49 yang
termasukkedalamkriteriasedang.Korelasiantaraketerampilan proses
sainsdenganpenguasaankonsepsebesar +0,524 yang termasukkategoricukup.
Tanggapansiswamengenaipenerapanpembelajaranberbasispraktikumdapatd
positifsiswaterhadappembelajaranberbasispraktikumadalahsebesar 51,6 %
dansiswa yang memberikanresponnegatifadalahsebesar 24,37%.
Dapatdisimpulkanbahwapenerapanpembelajaranberbasispraktikum,
dinilaimenarikdandapatmembantusiswadalammeningkatkanketerampilan proses
sainsdanpenguasaankonsepsiswapadakonsepinsekta.
B. Saran
Dari seluruhkegiatanpenelitian yang telahdilakukan,
dapatdiajukanbeberapa saran untukpenelitian, antara lain:
1. Pembelajaranberbasispraktikumdapatmenjadialternatifuntukmengukurketera
mpilan proses sainssiswa
2. Ketikamenerapkanpembelajaranberbasispraktikumhendaknyamemberikanbim
bingantiapkelompoksecaramerata agar
mengurangipeluangsiswauntukbermain-main sehinggabisalebihkondusif.
3. Pelaksanaanlatihansoalberbentukketerampilan proses
sainssebaiknyaterusdilakukanuntukmelatihdanmeningkatkanketerampilan
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ………... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Asumsi ... 5
F. Hipotesis ………... 6
BAB II Penerapan Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Siswa Kelas X Pada Konsep Insecta A. Kegiatan Praktikum dalam Pembelajaran Biologi ………... 7
B. Pembelajaran Berbasis Praktikum dengan Pendekatan Inkuiri … 9 C. Keterampilan Proses Sains ………. 10
D. Konsep dan Penguasaan Konsep……….. 17
E. Kelas Insecta………. 22
BAB III METODE PENELITIAN
A.Definisi Operasional……….. 27
B.Metode Penelitian dan Desain Penelitian ………. 28
C.Populasi dan Sampel Penelitian………. 28
1. Populasi ………….……….. 28
F. Analisis Uji Coba Instrumen ………. 32
1. Uji Validitas ………. 33
2. Uji Reliabilitas ………. 34
3. Uji Daya Pembeda ………... 34
4. Uji Tingkat Kesukaran ……… 35
G.Teknik Pengumpulan Data ……… 38
H.Teknik Pengolahan Data ……… 38
1. Analisis Data Hasil Penelitian ………. 38
a. Analisis Tes Tertulis ………. 38
b. Analisis Lembar Observasi ……… 39
c. Analisis Jawaban angket ……… 39
2. Analisis Indeks Gain ……… 40
3. Analisis Korelasi Penguasaan Konsep dengan Keterampilan Proses Sains ……… 40 a. Analisis Regresi dan Kelinieran Regresi ……….. 40
1. Tahap Persiapan ……….. 41
2. Tahap Pelaksanaan ……….. 42
3. Tahap Penarikan Kesimpulan ………. 43
J. Alur Penelitian ……….. 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.HASIL ……… 45
1. Keterampilan Proses Sain ………..………….. 47
a. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Keterampilan Proses Sains……… 47
b. Hasil Observasi ………. 51
2. Penguasaan Konsep ……… 53
a. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Penguasaan Konsep ……. 53
3. Analisis Regresi dan Korelasi Penguasaan Konsep dengan Keterampilan Proses Sains………. 56
4. Data hasil Angket Siswa ……… 57
B.PEMBAHASAN……… 59
1. Keterampilan Proses Sains ……….. 59
1) Keterampilan Mengamati ……….. 61
2) Keterampilan Mengklasifikasi ……….. 62
3) Keterampilan Berkomunikasi ……… 63
4) Keterampilan Interpretasi ……….. 63
2. Penguasaan Konsep ………. 64
3. Korelasi Penguasaan Konsep dengan Keterampilan Proses Sains ………. 69
4. Respon Siswa Terhadap Pembelajaran ………. 70
BAB V PENUTUP A.Kesimpulan………. 72
DAFTAR PUSTAKA ………... 74
LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 76
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Jenis Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya ………. 15
2.2 Dimensi Pengetahuan dan Dimensi Proses Kognitif Berdasarkan Taksonomi Bloom ……….. 21
2.3 Ciri-ciri Ordo Insecta ……….. 24
3.1 Desain Penelitian One Group Prettest Posttest Desaign ……… 28
3.2 Kisi-kisi Soal Tes Keterampilan Proses Sains ……… 30
3.3 Kisi-kisi Soal Penguasaan Konsep ……….. 30
3.4 Indikator Keterampilan Proses Sains yang Diamati ……… 31
3.5 Indikator Angket ………. 32
3.6 Klasifikasi Validitas Butir Soal ………... 33
3.7 Interpretasi Reliabilitas ………... 34
3.8 Interpretasi Daya Pembeda ………. 35
3.9 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal ……….. 36
3.10 Rekapitulasi Analisis Uji Coba Instrumen Keterampilan Proses Sains ……….. 36
3.11 Rekapitulasi Analisis Uji Coba Instrumen Penguasaan Konsep ……….. 37
3.12 Kriteria Indeks Gain ………. 40
3.13 Interpretasi Koefisien Korelasi ………. 41
4.1 Hasil Analisis Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Keterampilan Proses Sains ………. 48
4.2 Hasil Analisis Nilai Rata-rata Setiap Aspek Keterampilan Proses Sains ………. 49
4.3 Persentase Rata-rata Kemunculan Keterampilan Proses Sains ... 52
4.5 Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa untuk Setiap Jenjang
DAFTAR GAMBAR
Halaman
4.1 Nilai Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Keterampilan Proses
Sains ………
48
4.2 Persentase Nilai Rata-rata Setiap Aspek Keterampilan Proses
Sains ………
51
4.3 Persentase Kemunculan Keterampilan Proses Sains …………... 52
4.4 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran ………... 57
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
A.PERANGKAT PEMBELAJARAN
A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ………. 76
A.2 Lembar Kerja Siswa ………. 88
A.3 Kunci Determinasi ………... 93
B.HASIL ANALISIS UJI COBA INSTRUMEN B.1 Hasil Analisis Uji Coba Soal Keterampilan Proses Sains … 95 B.2 Hasil Analisis Uji Coba Soal Penguasaan Konsep 98 C.INSTRUMEN PENELITIAN C.1 Kisi-Kisi Soal Tes Keterampilan Proses Sains ………. 101
C.2 Naskah Soal Tes Keterampilan Proses Sains ………... 108
C.3 Kisi-Kisi Tes Penguasaan Konsep ……… 110
C.4 Naskah Soal Tes Penguasaan Konsep ……….. 119
C.5 Lembar Observasi ………. 125
C.6 Lembar Angket ………. 127
D.HASIL ANALISIS DATA PENELITIAN D.1 Data Nilai Tes Awal Keterampilan Proses Sains …………. 128
D.2 Data Nilai Tes Akhir Keterampilan Proses Sains ………… 130
D.3 Data Nilai Tes Awal Dan Tes Akhir Keterampilan Mengamati ……… 132
D.4 Data Nilai Tes Awal Dan Tes Akhir Keterampilan Mengklasifikasi ……… 133
D.7 Data Nilai Tes Awal Pengusaan Konsep ……….. 136
D.8 Data Nilai Tes Akhir Pengusaan Konsep ………. 138
D.9 Hasil Perhitungan Gain Ternormalisasi ………... 140
D.10 Data Hasil Perhitungan Lembar Observasi ……… 141
D.11 Data Hasil Analisis Angket ……… 154
D.12 Data Analisis Regresi dan Korelasi ………... 155
E.SURAT PERIZINAN PENELITIAN E.1 Surat Permohonan Izin Penelitian ……… 157