• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENCARIAN SENSASI PADA PEREMPUAN BERPAKAIAN PROVOKATIF: Studi Kasus pada 2 Orang Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENCARIAN SENSASI PADA PEREMPUAN BERPAKAIAN PROVOKATIF: Studi Kasus pada 2 Orang Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia Bandung."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PENCARIAN SENSASI PADA PEREMPUAN BERPAKAIAN PROVOKATIF (Studi Kasus Pada 2 Orang Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

Muhammad Fajar Jayadi

0900426

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013

(2)

PENCARIAN SENSASI PADA PEREMPUAN BERPAKAIAN PROVOKATIF (Studi Kasus Pada 2 Orang Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia Bandung)

Oleh :

Muhammad Fajar Jayadi

0900426

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Muhammad Fajar Jayadi 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang. Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari

(3)
(4)
(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Pencarian Sensasi Pada Perempuan Berpakaian Provokatif (Studi Kasus Pada Dua Orang Mahasiswi UPI

Bandung) ini sepenuhnya merupakan hasil karya saya sendiri. Tidak ada bagian di

dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan

penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika-etika

keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi apabila

kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika-etika keilmuan dalam karya

saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2013

Yang membuat pernyataan,

Muhammad Fajar Jayadi

(6)

Alhamdulillaahirabbil’alamiin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, Rabb yang Maha Memiliki Ilmu dan Pengetahuan karena atas izin dan

kekuasaanNYA penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pencarian Sensasi Pada Perempuan Berpakaian Provokatif (Studi Kasus Pada Dua Orang Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia)“. Shalawat serta salam penulis

sampaikan kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, serta para

sahabatnya, dan umatnya. Semoga kita mendapatkan rahmat dan hidayahnya hingga

akhir zaman.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Pendidikan Indonesia Bandung. Dalam penyusunan skripsi ini yang masih jauh dari

bentuk sempurna, peneliti berharap membawa banyak manfaat bagi orang-orang

yang membacanya dan mengamalkannya.

Bandung, Oktober 2013

(7)

UCAPAN TERIMAKASIH

Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan-bantuan atau

dukungan dari banyak pihak, baik yang bersifat nyata maupun yang bersifat

emosional maupun informasional. Apresiasi dan ucapan terima kasih penulis

sampaikan kepada:

1. Seluruh keluarga besar Universitas Pendidikan Indonesia, dari rektor

beserta staf yang telah banyak membantu dalam kegiatan perkuliahan.

2. Keluarga besar Fakutltas Ilmu Pendidikan dan dekan beserta dengan

jajarannya yang telah memberikan banyak ilmu dan

pengalaman-pengalaman selama kuliah di Fakultas Ilmu Pendidikan

3. Keluarga besar Jurusan Psikologi, kepada dosen-dosen yang saya hormati

yang telah banyak memberikan ilmu-ilmu tentang dunia Psikologi dan

juga seluruh staff Jurusan yang ikut turut serta membantu jalannya

perkuliahan.

4. Ibu Dr. Elly Malihah, M.Si. selaku dosen pembimbing I yang selalu

bersedia membimbing penulis, meluangkan waktu, dan memberi banyak

ilmu pengetahuan.

5. Ibu Gemala Nurendah, S.Pd.,MA selaku dosen pembimbing II yang selalu

bersedia meluangkan waktu, membimbing penulis dan memberikan

banyak ilmu pengetahuan.

6. Ayah dan Ibu yang telah melahirkan penulis ke dunia ini, yang telah

(8)

tiada henti mencurahkan kasih sayangnya dan perjuangannya. Begitu juga

beserta kaka dan adik yang selalu memberi warna-warni dalam hidup ini.

7. Kedua subjek TR dan IR yang dengan tulus bersedia membantu untuk

memberikan informasi-informasi untuk kepentingan peneliti yang

sungguh bermanfaat bagi penelitian ini.

8. Keluarga besar Psikologi 2009 yang telah menemani selama 4 tahun

dalam suka dan duka maupun manis pahitnya hidup selama kita menjalani

warna-warni hari bersama untuk menuntut ilmu.

9. Teman-teman capung yeti, genkol, geng kerudung, genk sushis, trio

macan, Zea, Farhan, Fikri, Tata, Ilma, Sri, Ririn, Eko, Sekar, Mahalani,

Rini, Nisa, Ipeh, Uni, Nova, Maulidina, Mara, Wida, Rendra, Mutia,

Risma yang selalu berada disaat suka, duka dalam menjalani hiup ini dan

juga ikut turut serta membantu memberikan motivasi untuk mengerjakan

skripsi ini

10.Teman-teman Psikologi angakatan 2006, 2007, 2008, 2010, 2011, 2012

yang telah memberikan rasa persahabatan sampai dengan saat ini.

11.Kawan-kawan Mentari dan Analog yang telah memberikan pengalaman

pada dunia keolahragaan dan persahabataan.

12.Sahabat-sahabat basket Psikologi UPI yang telah memberikan rasa

kekeluargaan saat penulisan skripsi ini dan juga Fadila yang telah

memberikan warna-warni dalam kehidupan ketika melakukan penulisan

skripsi ini.

13.Teman-teman Antapani yang memberikan banyak cerita dan pengalaman

(9)

14.Semua pihak yang terkait dalam proses penyusunan skripis ini, walaupun

tidak bisa disebutkan satu persatu dengan kemurahan peniliti

mengucapkan banyak terima kasih.

Sungguh berarti peran pihak-pihak tersebut bagi penulis selama proses

penyusunan skripsi ini. Tidak ada yang dapat membalas kebaikan pihak-pihak

tersebut kecuali Allah SWT yang mampu membalas kebaikan semuanya dengan

kebaikan yang berlipat ganda.

Bandung, Oktober 2013

(10)

ABSTRAK

Muhammad Fajar Jayadi (0900426). Pencarian Sensasi Pada Perempuan

Berpakaian Provokatif. (Studi Kasus pada 2 Orang Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia Bandung). Skripsi. Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung (2013)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencarian sensasi (sensation seeking) apa yang dirasakan pada perempuan berpakaian provokatif dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitan ini yaitu dua orang mahasiswi yang berstatus aktif, konsisten dalam berpakaian provokatif dan berusia 15-24 tahun. Pemilihan subjek penelitian menggunakan purposive

sampling dan pengumpulan data dengan teknik wawancara. Hasil penelitian

menunjukan bahwa pencarian sensasi yang dirasakan sama ketika berpakaian provokatif. Namun pada faktor apa saja yang mempengaruhi dalam berpakaian provokatif mempunyai faktor-faktor yang berbeda-beda dalam setiap subjek. Subjek yang pertama dikarenakan dipengaruhi oleh kebebasaan yang diberikan oleh orangtua subjek, adanya peniruan atau imitasi dari telivisi, pengaruh teman-teman, dan kebutuhan akan penghargaan atau rasa percaya diri. Pada subjek kedua dipengaruhi oleh peniruan atau imitasi dari majalah, kekecewaan yang di alami oleh subjek sehingga mengekspersikan lewat pakaian-pakaianya, kebebasaan yang didapat ketika jauh dari orangtua subjek, kebutuhan akan adanya apresiasi.

(11)

ABSTRACT

Muhammad Fajar Jayadi (0900426). Sensation Seeking In Women Dressed

Provocative. (Case Study 2 The student at Universitas Pendidikan Indonesia Bandung). Department of Psychology, Faculty of Education. Indonesia University of Education. Bandung (2013).

This research aims to determine of sensation seeking and the factors when woman wearing the provocatively dresses. The method of this research is use a case study with qualitative approach. The subjects in this research are two female students whose still active as a student college and their have to consistent to wear a provocative dress whose in 15 until 24 years old. Selection subjects of this research were used purposive sampling and data collection by interview. The results showed that woman when wearing provocatively dresses felt usual. However, the factors that affect the provocatively dress factors have different in every subject. The first is because the subject is affected by freedom given by her parent, the impersonation or imitation from television, the influence of her friends, and the need for respect or self-confidence. In the second subject is affected by impersonation or imitation from the magazine, the disappointment experienced of herself through the expressing of wearing of her clothes and her daily habit and the freedom obtained when the subject away from the parents, so their need for the appreciation.

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

SURAT PERNYATAAN ……….. i

ABSTRAK ……… ii

ABSRACT ……… iii

KATA PENGANTAR ………... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ……….. v

DAFTAR ISI ………. vii

DAFTAR GAMBAR ……… x

DAFTAR TABEL ………. xi

DAFTAR LAMPIRAN ……… xii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………..

B. Fokus Penelitian ……….…...

C. Rumusan Masalah ……….

D. Tujuan Penelitian ………..

E. Manfaat Penelitian ……….

F. Sistematika Penulisan Skripsi ………... 1 4 4 4 5 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pencarian Sensasi (Sensation Seeking)………..…...

1. Definisi Pencarian Sensasi (Sensation Seeking)………...

2. Dimensi – Dimensi Pencarian Sensasi (Sensation Seeking)....

B. Pakaian Provokatif………

1. Definisi Pakaian Provokatif…......

(13)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ……….. 14

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ……… 14

C. Definisi Operasional………. 15

D. Instumen Penelitian……….…….… 15

E. Pengujian Keabsahan Data………... 16

F. Teknik Pengumpulan Data……….. 16

G. Teknik Analisis Data………..……….……. 17

H. Tahap-tahap Penelitian…..……….. 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Pembahasan Subjek 1 1. Profil Subjek 1 ……… 21

2. Hasil Penelitian Subjek 1 ……… 23

3. Pembahasan Hasil Penelitian Subjek 1 ………... 35

B. Hasil dan Pembahasan Subjek 2 1. Profil Subjek 2 ……… 41

2. Hasil Penelitian Subjek 2 ……… 44

3. Pembahasan Hasil Penelitian Subjek 2 ………... 56

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ……….. 62

B. Rekomendasi ……… 63

DAFTAR PUSTAKA ……….. 66 LAMPIRAN

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis data: Model Interaktif…….. 40

Gambar 4.1 Faktor Yang Mempengaruhi Berpakaian Provokatif pada

Subjek 1 ………. 34

Gambar 4.2 Faktor Yang Mempengaruhi Berpakaian Provokatif pada

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Pencarian getaran jiwa dan petualangan (Thrill and Adentury

Seeking)……… 24

Tabel 4.2 Pencarian Pengalaman (Experience Seeking) ………. 25

Tabel 4.3 Disinhibition (Tanpa batas)………. 28

Tabel 4.4 Kerentanan Terhadap Rasa Bosan (Boredom Susceptibility)….. 29

Tabel 4.5 Kebebasaan Subjek 1………... 29

Tabel 4.6 Peniruan atau Imitasi Subjek 1……… 30

Tabel 4.7 Pengaruh Teman Sebaya Subjek 1……….. 31

Tabel 4.8 Penghargaan Diri Subjek 1……….. 33

Tabel 4.9 Pencarian Sensasi Pada Subjek 1………. 33

Tabel 4.10 Pencarian getaran jiwa dan petualangan (Thrill and Adentury Seeking)……… 45

Tabel 4.11 Pencarian Pengalaman (Experience Seeking)………. 46

Tabel 4.12 Disinhibition (Tanpa batas)………. 49

Tabel 4.13 Kerentanan Terhadap Rasa Bosan (Boredom Susceptibility)….. 50

Tabel 4.14 Peniruan atau Imitasi Subjek 2……… 51

Tabel 4.15 Kekecewaan Subjek 2……….. 52

Tabel 4.16 Kebebasaan Subjek 2………... 53

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 : Pedoman Wawancara

2. Lampiran 2 : Penyajian Data

3. Lampiran 3 : Dokumentasi Subjek

4. Lampiran 4 : Verbatim Wawancara

5. Lampiran 5 : Verbatim Significant Person

6. Lampiran 6 : Surat Persetujuan Subjek

7. Lampiran 7 : SK Pembimbing

8. Lampiran 8 : Kartu Bimbingan

(17)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia tidak lepas dari aktivitas sehari-hari. Dalam

melakukan aktivitasnya, manusia sering kali melibatkan aktivitas-aktivitas

berbahaya untuk menghindari kejenuhan di hidupnya, seperti terjun, payung,

balap motor, balap mobil, tinju, gulat, boxer dan lain-lain. Aktivitas- aktivitas

berbahaya dilakukan orang, untuk membuktikan bahwa manusia tidak akan

merasa puas dengan kondisi tenang dalam jangka waktu yang cukup lama,

sehingga selalu melakukan aktivitas yang bisa menimbulkan sensasi walaupun

hal itu berbahaya bagi keselamatannya (Zukerman dalam Atkinson dkk, 1983).

Selain melakukan aktivitas yang berkaitan dengan olahraga berbahaya tersebut,

terkadang manusia juga ingin mencari sensasi dengan mencoba hal-hal baru

yang berakibat kepada kesehatan tubuhnya seperti minum-minuman beralkhol,

merokok dan mengonsumsi obat-obatan terlarang (marijuana dan narkoba).

Sebenarnya pencarain sensasi pada setiap orang sudah tertanam untuk

keinginan mencari sensasi, hanya saja tergantung dari level, atau kebutuhan

maupun tingkat kepercayaan dirinya (Roslina, 2012).

Bila kita menonton berita di telivisi pencarian sensasi sering juga

dikaitkan dengan masalah politik. Pencarian sensasi digunakan di politik untuk

meningkatkan popularitas seorang tokoh partai politik maupun partai itu

sendiri. Selain digunakan untuk meningkatkan seorang tokoh politik, pencarian

sensasi juga suka digunakan dalam panggung hiburan ataupun dunia keartisan.

Pencarian sensasi dalam dunia keartisan sering dipergunakan untuk

mendongkrak popularitas seorang artis maupun menaikan nama artis untuk

menjadi lebih terkenal dan juga menjaga popularitas seorang artis. Sering kali

dunia keartisan kita dikenal bukan karena prestasi yang ia lakukan seperti

karena musiknya, aktingnya maupun kiprahnya di dunia keartisan melainkan

(18)

2

membuat mereka terkenal secara mendadak atau instan. Contohnya saja artis

yang sukses menjadi terkenal karecna sensasi negatifnya adalah Nikita

Mirzani. Sosok Nikita Mirzani yang paling dikenal sebagai artis yang paling

sering membuat sensasi, dia pun mengakui bahwa menjadwalkan gosip,

sensasi, dan menikmati sensasi yang ia ciptakan. Nikita Mirzani menanggapi

bahwa sensasi adalah alat untuk membuat namanya tetap bersinar di panggung

hiburan. Beberapakali sensasi yang diciptakan oleh sosok wanita bernama

Nikita Mirzani dari mulai foto-foto toplessnya, fotonya yang tengah berciuman

dengan seorang perempuan, foto yang memperlihatkan payudaranya dipegang

oleh seorang pelawak dan pakaian-pakaian seksi yang ia gunakan.

(Vivalive.co.id).

Menurut Delly (2009). Semakin tinggi tingkat Sensation seeking pada

seseorang maka perilaku juvenile delinkuen (kenakalan remaja) juga tinggi,

sedangakan semakin rendah sensation seekingnya maka perilaku juvenile

delinkuen (kenakalan remaja) semakin rendah. Hal ini menunjukkan bahwa

perilaku juvenile delinkuen sangat dipengaruhi oleh tingkat Sensation Seeking

seseorang.

Pencarian sensasi selain dikaitkan dengan perliaku atau tingkah laku juga

sering dikaitkan dengan dunia fashion atau pakaian. Dari artis mancanegara

sampai artis lokal kerap menggunakan pakaian untuk pencarian sensasi demi

meningkatkan popularitasnya. Pakaian yang dipergunakan pun

bermacam-macam dari pakaian sehari-hari sampai pakaian olahraga. Seperti contohnya

Nikita Mirzani dengan pakaian yang memperlihatkan lekak-lekuk tubuhnya,

rok di atas lulut, memperlihatkan kulit bagian dada dan kaki bagian atas kerap

kali pakaian-pakaian seperti itu dipergunakan untuk mencari sensasi.

Pakaian-pakaian ini sesuai dengan pernyataaan Lennon dalam Funches (2007) bahwa

pakaian yang terbuka seperti blus dengan dada rendah, rok mini, pakaian ketat,

(19)

3

Penelitian Christy Starr dalam Health Detik (2012) bahwa keinginan untuk

tampil seksi dimulai sejak umur wanita 6 - 9 tahun. Di dalam penelitian ini

anak perempuan diperlihatkan dengan dua buah boneka, yang satu buah

boneka dengan pakaian provokatif dengan rok mini dan baju yang

memperlihatkan bagian pusar dan satu buah boneka dengan pakaian

konservatif dengan celana kargo dan bagian badan dengan sweater tertutup,

hasilnya bahwa 68% anak perempuan mengatakan mereka akan lebih memilih

untuk terlihat seperti boneka yang berpakaian provokatif.

Penelitian Durante (2011) mengenai pakaian provokatif yakni keberanian

perempuan untuk membeli pakaian provokatif tersebut disebabkan oleh

pengaruh alam bawah sadar mereka yang ingin terlihat lebih memukau

dibanding perempuan lainnya. Selain itu juga, keinginan membeli dan

menggunakan pakaian provokatif pada perempuan dikarenakan keinginan

untuk mendapatkan perhatian pria.

Penelitian Knauf dan Mittag (2008) tentang pengaruh pakaian dan persepsi

terhadap kecerdasan intelektual, perempuan mengenakan gaya pakaian yang

lebih konservatif akan dinilai lebih positif pada aspek kepribadian dan

kecerdasan, daripada wanita mengenakan pakaian provokatif. Di sisi lain

perempuan berpakaian provokatif juga menunjukan peringkat moralitas secara

signifikan lebih rendah dari gaun konservatif. Selai itu juga perempuan

berpakaian provokatif juga cenderung kurang untuk menyesuaikan diri dengan

norma-norma sosial.

Pemakaian pakaian provokatif menimbulkan banyak problematika di

masyarakat Indonesia dari pencarian sensasi para artis sampai pelarangannya.

Seperti pelarangan rok mini oleh Badan Kehormatan DPR-RI (suaranews.com

2012). Selain itu juga Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang menuai

kecaman terkait pernyataannya yang menyalahkan rok mini sebagai salah satu

(20)

4

Oleh karena itu berdasarkan permasalahan tentang pencarian sensasi dan

studi pendahulunya tentang pakaian provokatif, peneliti bermaksud untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pencarian Sensasi Pada Perempuan Berpakaian Provokatif (Studi Kasus Pada Dua Orang Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia Bandung)”.

B.Fokus Penelitian

Pada penggunaannya pakaian provokatif menuai banyak masalah di

Indonesia, karena di Indonesia sendiri berpakaian cenderung menganut adat

budaya timur, sehingga sering dianggap melanggar norma-norma sosial yang

ada di masyarakat apabila pakaian yang tidak sesuai dengan norma-norma

sosial seperti pakaian yang terlihat lekuk tubuh maupun pakaian yang terlalu

terbuka. Dengan demikan fokus penelitian ini adalah pencarian sensasi apa

yang dirasakan pada dua orang mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

yang berpakaian provokatif dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

dalam berpakaian provokatif.

C.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan yang teridentifikasi di atas,

maka masalah penilitan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Sensasi apa yang dirasakan pada perempuan menggunakan pakaian

provokatif ?

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang menggunakan pakaian

(21)

5

D.Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah diatas, maka tujuan dilaksanakannya penelitian

ini adalah sebagai berikut;

1. Mengetahui sensasi apa yang dirasakan ketika perempuan yang

menggunakan pakaian provokatif ?

2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang menggunakan

pakaian provokatif ?

E.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis: Penelitian ini diharapkan mampu memberikan

sumbangan baik bagi pengembangan ilmu psikologi sosial, terutama untuk

bahasan mengenai pencarian sensasi pada perempuan berpakaian

provokatif.

2. Manfaat Praktis: hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu

sumber referensi untuk mengetahui informasi pengguna pakaian

provokatif, maupun untuk menambah pengetahuan pada masyarakat

tentang penggunaan pakaian provokatif dan diharapkan dapat lebih

menghargai kebebasan berpakaian pada perempuan.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika cara penulisan skripsi ini terdiri dari Bab I sampai dengan V

yang dijabarkan sebagai berikut:

1. BAB I Pendahuluan

Bab I ini berisi tentang uraian-uraian pendahuluan yang berisi tentang

latar belakang masalah, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan

penelitian dan manfaat penelitian dari teoritis sampai praktis. Uraian-uraian

ini merupakah salah satu bagian dari skripsi pencarian sensasi pada

perempuan berpakaian provokatif. Pada bab ini peneliti menjelaskan dari

(22)

6

2. BAB II Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan konsep-konsep teori yang dapat digunakan

untuk menjelaskan variabel yang akan diteliti. Selain teori disini juga berisi

tentang penelitian-penelitian sebelumnya, dari penelitian pencarian sensasi

sampai dengan pakaian provokatif.

3. BAB III Metode Penelitian

Metode penelitian berisi tentang penjelasan-penjelasan mengenai

metode-metode penelitian dari lokasi, subjek, desain, teknik pengumpulan

data, teknik pengolahan data sampai dengan keabsahan data penelitian.

4. BAB IV Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan berisi tentang hasil-hasil penelitian yang

ditemukan peneliti, yang berkaitan dengan rumusan masalah. Selain itu juga

berisi tentang profil-profil subjek yang diteliti oleh peneliti.

5. BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan berisi tentang hasil penelitian yang telah di simpulkan.

Sedangkan rekomendasi berupa saran untuk subjek, masyarakat, dan peneliti

(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desaian Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus.

Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti

pada kondisi obyek yang alamiah (Sugiyono, 2012). Selain itu juga menurut

Moleong (2010) pendekatan kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,

motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam

bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Peneliti ini menggunakan desain studi kasus guna menggali lebih dalam

mengenai pencarian sensasi apa yang dirasakan dan faktor apa saja yang

mempengaruhi dalam berpakaian provokatif, hal ini sesuai dengan rancangan

studi kasus menurut Alsa (2010) dilakukan untuk memperoleh pengertian yang

mendalam mengenai situasi dan makna sesuatu atau subjek yang diteliti.

Penelitian studi kasus lebih mementingkan proses daripada hasil dan lebih

ditujukan untuk menemukan sesuatu daripada kebutuhan konfirmasi.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung,

sedangkan lokasi pengambilan data bersifat situasional menyesuaikan dengan

keadaan maupun perjanjian dengan subjek. Pemilihan subjek ini dipilih dengan

cara purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel

sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012).

Subjek penelitian ini dipilih dengan non-probality sampling dengan teknik

(24)

15

1. Subjek adalah mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia yang sedang

menempuh pendidikan atau ber-status aktif dengan rentang usia 15-24

tahun.

2. Subjek konsisten dalam menggunakan pakaian provokatif

C. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan pencarian sensasi adalah

kebutuhan untuk merasakan apa yang dilakukannya dengan cara mengambil resiko

yang bersifat fisik maupun sosial untuk suatu kepentingan tertentu. Pencarian

sensasi ini diungkap melalui wawancara mendalam dengan subjek penelitian.

Pedoman wawancara dirumuskan berdasarkan empat dimensi dari Zuckerman

(1979), yaitu sebagai berikut:

1. Pencarian getaran jiwa dan petualangan (Thrill and Adentury Seeking)

Dimensi ini berhubungan dengan kemauan individu untuk mengambil

risiko-risiko yang bersifat fisik dan keikutsertaan dalam olah raga yang

beresiko tinggi. Tindakan yang berisiko meliputi keinginan kuat untuk terlibat

dalam aktivitas fisik yang menuntut kecepatan berbahaya seperti terjun

payung, menyelam, dan bungge jumping.

2. Pencarian Pengalaman (Experience Seeking)

Dimensi ini berhubungan dengan kebutuhan akan pengalaman-

pengalaman baru, menyenangkan, dan gaya hidup yang tidak konvesional

maupun antikonformitas termasuk dalam hal musik, seni, travel style, seperti

mencoba mengkonsumsi marijuana dan obat-obatan lainya juga merupakan

pencarian pengalaman terhadap hal-hal baru.

3. Tanpa batas (Disinhibition)

Dimensi ini berhubungan dengan keinginan untuk mengambil

risiko-risiko sosial dan keikutsertaan dalam perilaku-perilaku yang berisiko-risiko terhadap

(25)

16

dapat menimbulkan dampak negatif terhadap posisi orang di dalam

masyarakat terhadap kondisi badan atau pikiran seseorang yang dapat muncul

di masa kini atau di masa yang akan datang.

4. Kerentanan Terhadap Rasa Bosan

Dimensi ini berhubungan dengan sebuah ke tidak inginan untuk

melakukan pengalaman yang bersifat ber ulang-ulang, pekerjaan rutin atau

orang-orang yang membosankan dan sikap melepaskan diri dari kondisi yang

monoton

D.Intrument Penelitian

Instrument dalam penelitian ini adalah human instrument, berfungsi

menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan

pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan

membuat kesimpulan atas temuannya. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif

ini, peneliti adalah intrumen kunci. (Sugiyono, 2012)

E. Pengujian Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, pengujian keabsahan data dilakukan melalui beberapa

cara sebagai berikut:

1. Triangulasi, yaitu pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai

cara dan berbagai waktu (Sugiyono, 2012).

2. Member check, yaitu proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada

pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh

data yang diperoleh peneliti sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi

data (Sugiyono, 2012). Pelaksanaan member check dilakukan setelah satu

periode pengumpulan data selesai atau setelah mendapat suatu temuan atau

kesimpulan. Dalam penelitian ini, pengecekan hasil wawancara dilakukan

(26)

17

F. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian kualitatif ini teknik pengumpulan data yang dilakukan ialah

dengan wawancara mendalam dan observasi (Sugiyono, 2012). Untuk melakukan

wawancara digunakan alat bantu ialah recorder dan alat tulis untuk mencatat.

1. Wawancara

Esterberg dalam Sugiyono (2012) mendefenisikan wawancara adalah

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukan informasi dan ide melalui

manya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik

tertentu. Wawancara juga dilakukan apabila peneliti ingin mengetahui

hal-hal dari responden lebih mendalam (Sugiyono 2012).

Dalam penelitan ini peneliti menggunakan wawancara semitersetruktur,

jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview.

Tujuan dari wawancara jenis in adalah untuk menemukan suatu

permasalahan yang lebih terbuka dimana pihak yang di ajak wawancaranya

diminta pendapat dan ide-idenya. (Sugiyono 2012).

2. Observasi

Marshall dalam Sugiyono (2012) menyatakan bahwa dengan

observasi peneliti banyak belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku

tersebut. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi dengan

mengikuti kegiatan-kegiatannya dan observasi ketika melakukan wawancara.

G.Teknik Analisis Data

Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini menggunakan model

Miles and Huberman dalam Sugiyono (2012) yaitu dengan cara reduksi data (data

(27)

18

interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas hingga datanya

sudah jenuh. Langkah-langkah analisis ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 3.1. Komponen-komponen Analisis data: Model Interaktif (Miles dan

Huberman dalam Sugiyono, 2012)

1. Data reduction.

Pada tahap ini peneliti merangkum data yang telah dikumpulkan, memilih

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta mencari

tema dan polanya. Dalam mereduksi data, peneliti memberikan kode pada

aspek-aspek tertentu yang berhubungan dengan fokus dalam penelitian ini.

2. Data display.

Pada tahap ini peneliti menyajikan data yang telah direduksi dalam

bentuk matriks, uraian singkat atau teks yang bersifat naratif, dan bagan

hubungan antar kategori.

3. Conclusion drawing/verification

Pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan ini

berupa deskripsi atau gambaran mengenai suatu objek yang sebelumnya

masih remang-remang, sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

Data collection Data diplay

Data reduction

(28)

19

H. Tahap-tahap Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah.

b. Menentukan fokus penelitian.

c. Menentukan landasan teoritis.

d. Mempersiapkan pedoman wawancara.

e. Mencari informasi awal mengenai subjek penelitian

f. Melakukan pendekatan secara personal dengan subjek penelitian untuk

dijadikan informan.

2. Tahap Pengambilan Data

a. Melaksanakan pengambilan data terhadap subjek penelitian melalui

wawancara dan observasi.

3. Tahap Pengolahan Data

a. Melakukan verbatim dari wawancara yang telah dilaksanakan dengan

subjek penelitian.

b. Melakukan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan secara

kualitatif.

4. Tahap Pembahasan

a. Menginterpretasikan dan membahas hasil analisis data.

b. Merumuskan kesimpulan hasil penelitian.

(29)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada

Bab IV mengenai pencarian sensasi pada dua perempuan berpakaian

provokatif, didapatkan kesimpulan umum bahwa pencarian sensasi yang di

alami mempunyai kesamaan dan setiap subjek memiliki faktor mempengaruhi

yang berbebeda-beda dalam berpakaian provokatif.

1. Pencarian Sensasi Pada Wanita Berpakaian Provokatif

Pada dua subjek perempuan berpakaian provokatif mengalami sensasi yang

sama yaitu:

a. Pencarian getaran jiwa (Thrill) yang berhubungan dengan kemauan

untuk mengambil risiko-risiko fisik,

b. Pencarian pengalaman (Experience Seeking) kebutuhan akan pengalaman-pengalaman menyenangkan maupun gaya hidup yang tidak

konvesional,

c. Tanpa batas ( Disinhibition) keinginan untuk mengambil risiko-risiko

sosial dan resiko kesehatan

d. Kerentanan terhadap rasa bosan (Boredom Susceptibility).

Meskipun pencarian sensasi dalam berpakaian provokatif mengalami empat

dimensi yang sama, tetapi tujuan subjek pertama dalam berpakaian provokatif

karena menumbuhkan rasa percaya diri. Sedangkan untuk subjek kedua tujuan

dalam berpakaian provokatif karena membutuhkan rasa kenyamanan.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Berpakaian Provokatif

Pada setiap subjek memiliki faktor yang berbeda-beda dalam

berpakaian provokatif. Pada subjek pertama dipengaruhi oleh kebebasaan

yang diberikan oleh orangtua subjek dalam melakukan apapun, adanya

(30)

63

subjek memasuki les vokal, dan kebutuhan akan penghargaan atau rasa

percaya diri. Pada subjek kedua dipengaruhi oleh peniruan atau imitasi

dari majalah-majalah, kekecewaan yang di alami oleh subjek sehingga

mengekspersikan lewat pakaian-pakaianya, kebebasaan yang didapat

ketika jauh dari orangtua subjek, kebutuhan akan adanya apresiasi.

B.Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai pencarian sensai

perempuan berpakaian provokatif, berikut ini adalah beberapa rekomendasi

untuk berbagai pihak yang terkait, maupun untuk penelitian selanjutnya.

1. Bagi perempuan berpakaian provokatif

Bagi perempuan berpakain provokatif lebih bisa menjaga diri dalam

berpakaian dari tindakan-tindakan kriminal.

2. Bagi masyarakat

Bagi masyarakat jangan memandang negatif seseorang dari penampilan

saja maupun mengkaitkan penampilan seseorang dengan perilaku dan

lingkungan yang ada disekitarnya. Selain itu juga lebih menghargai

kebebasaan perempuan dalam ber-pakaian provokatif.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti berharap penelitian ini tentang pencarian sensasi pada perempuan

berpakaian provokatif menjadi sebuah referensi atau dasar bagi

penelitian-penelitian selanjutnya dan juga subjek dalam penelitian-penelitian bisa lebih

diperbanyak, subjek diperluas tidak hanya mahasiswi tetapi juga

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Alsa, A. (2007). Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta Kombinasinya dalam

Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anindiya, L.(2012). Hubungan Tipe Kepribadian Dengan Pencarian Sensasi

Pada Konsumen IPAD. (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012,

Tidak Diterbitkan).

Atkinson, R.L & Atkinson, R.C (1983). Pengatar Psikologi Umum II. Jakarta: Erlangga.

Boeree, C.G. (2010). Personality Theories: Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikolog Dunia. Yogyakarta: Primsa Sophie.

Delly, R. Hubungan Antara Dorongan Mencari Sensasi (Sensation Seeking)

dengan Kenakalan pada Remaja (Juvenile Delinkuen). Jurnal: UII

Durante, K.M. (2011). Ovulation, Female Competition, and Product Choice:

Hormonal Influences on Consumer Behavior. Journal Of Consumer

Research, Inc.●Vol. 37

Feij, J.A & T. T.W. Beyond the Genetic Basis of Sensation Seeking: The Influence

of Birth Order, Family Size and Parenting Styles. Romanian Journal of

Applied Psychology, 2010, Vol. 12, No. 2, 54-61

Funches, K.W. (2007). The Role Of Female’s Alcohol Consumption And Clothing

On Attitudes Towards Date Rape. Tesis pada Department of Psychology :

University of North Carolina Wilmington

(32)

64

Grasha & Kirschenbaum. (1980). Pshychology of adjustmen and competence.

USA. Winthrop Publisher Inc.

Good Future Teen Rehab. ____. Dress Code. [online]. Tersedia:

http://www.goodfutureteenrehab.com/what-to-pack.html

Healt Detik. (2012). Keinginan Tampil Seksi Sudah Muncul Sejak Perempuan Usia 6 Tahun. [online]. Tersedia:

http://health.detik.com/read/2012/07/18/172531/1968743/763/keinginan-tampil-seksi-sudah-muncul-sejak-perempuan-usia-6-tahun

Hurlock, E.B. 1986. Personality Development. New Delhi: Tata McGraw-Hill,

inc.

Hurlock, E. B. 1994. Psikologi perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan Edisi ke-5. Alih bahasa: Wasana. Jakarta: Erlangga

Kamberaj, D. (2011). Female Students’ Clothing Styles and their Effect on

Perceived Intelligence by College. Coastal Carolina University

Knauf, T.G & Mittah, R.M. 2008. Smart and Sexy? Major and Clothing’s

Influence on Perceptions of Intelligence. Journal of Undergraduate Research

XI.

(33)

65

Moleong, Lexy J. 1989. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Remadja Karya.

Roslina. (2012). Sensasi Artis Jual Diri Demi Populer di Dunia Hiburan. [online]. Tersedia:

http://us.m.life.viva.co.id/news/read/368176-sensasi-artis-jual-diri-demi-pupuler-di-dunia-hiburan

Santoso, S. (2010). Teori-Teori Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia

Suara News. (2012). Rok Mini DPR-RI Masuk Menjadi Berita Dunia. [online]. Tersedia:

http://www.suaranews.com/2012/03/mini-dpr-ri-masuk-menjadi-berita-dunia-html

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Tempo. (2011). Kontroversi Pernyataan Rok Mini Foke Minta Maff. [online]. Tersedia:

http://m.tempo.co/read/news/2011/09/17/057356767/Kontroversi-Pernyataan-Rok-Mini-Foke-Minta-Maff

(34)

66

Pine, Karen J. (2011). The Effect of Appearance on First Impressions. University

of Hertfordshire in collaboration with Mathieson & Brooke Tailors Ltd.

United Kingdom.

Vaillancourt, T & Sharma, A. (2011). Intolerance of Sexy Peers: Intrasexual

Competition Among Women. University of Ottawa, Ontario, Canada.

Walgito, B. (2003). Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andi Offset.

Zuckerman, M. (1979). Sensation Seeking. Beyond The Optimal Level Of Arasual.

New Jersey: Lawarance Erlbaum Associates. Publisher.

Zuckerman, M., & Kuhlman, D. M. (2000). Personality and Risk-Taking:

Common Biosocial Factors. Journal of Personality. Special Issue:

Personality Perspectives on Problem Behavior, 68(6), 999-1

Gambar

Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis data: Model Interaktif……..
Gambar 3.1. Komponen-komponen Analisis data: Model Interaktif (Miles dan

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Kotler (1997), mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu usahatani adalah dengan analisis internal yang merupakan proses yang mana perencanaan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN GAYA.. Universitas Pendidikan Indonesia |

digunakan untuk pipeline adalah API 5 L dengan jenis pipa seamless dan grade A25. Headloss total yang terjadi sebesar 1183,2 m. Daya yang diperlukan untuk pompa

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai/ usaha Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) dalam mempublikasikan daftar para penunggak pajak/ dapat diacungi jempol// Pasalnya/

Pada kenyataannya, terdapat pelbagai permasalahan lingkungan di sekitar Waduk Jatibarang yang dapat mengancam keberlangsungan waduk.Peran serta masyarakat sangat

[r]

[r]

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat jendral Bina Marga, 1987, Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton ( LASTON ) Untuk Jalan Raya.. SKBI -2.4.26.1987, Badan Penerbit