• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK PEMILIHAN SUPERVISOR PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK PEMILIHAN SUPERVISOR PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK

PEMILIHAN SUPERVISOR PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI

Skripsi

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Ilmu Komputer

FPMIPA

Diajukan oleh:

Jagatullah Wardhani Kurniawan

1002870

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Jagatullah Wardhani Kurniawan, 2013

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Untuk Pemilihan Supervisor Pada Perusahaan Konstruksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK

PEMILIHAN SUPERVISOR PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI

Oleh

Jagatullah Wardhani Kurniawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Jagatullah Wardhani Kurniawan 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

PENERAPAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK

PEMILIHAN SUPERVISOR PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI

Oleh:

Jagatullah Wardhani Kurniawan

1002870

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Herbert, M.T.

NIP.197005022008121001

Pembimbing II

Jajang Kusnendar, M.T.

NIP.197506012008121001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Komputer FPMIPA UPI

Rasim, M.T.

(4)

Jagatullah Wardhani Kurniawan, 2013

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Untuk Pemilihan Supervisor Pada Perusahaan Konstruksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Manajemen lini atau garis pertama adalah tingkatan paling bawah dalam suatu perusahaan yang bertanggung jawab atas pekerjaan para bawahan. Salah satu posisi yang termasuk ke dalam manajemen lini adalah supervisor. Di setiap perusahaan, supervisor mempunyai peranan lebih yaitu sebagai penghubung antara manajemen tengah dengan para bawahan sehingga rencana-rencana yang dibuat oleh manajemen puncak dan tengah, bisa diimplementasikan dengan baik oleh para bawahan. Dengan melihat peranan itu, jika suatu saat posisi supervisor kosong karena satu atau lain hal, maka para pengambil keputusan harus mencari seseorang untuk menggantikan posisi itu dengan cepat. Akan tetapi, dengan banyaknya kriteria (multiple criteria) yang dibutuhkan untuk menjadi seorang supervisor, para pengambil keputusan tidak bisa sembarangan dalam memilih. Maka dari itu, perlu dibuat sebuah sistem pendukung keputusan untuk pemilihan calon supervisor. Menurut penulis, dengan adanya kasus di atas, maka metode yang cocok untuk menyelesaikannya adalah Simple Additive Weighting (SAW). Sistem pendukung keputusan dengan metode SAW ini telah diuji dengan menggunakan data dari perusahaan konstruksi dan hasilnya menunjukan bahwa dari tiga kali percobaan, terdapat satu percobaan yang menunjukan persamaan antara perhitungan perusahaan dengan metode SAW dan dua percobaan yang menunjukan ketidaksamaan antara perhitungan perusahaan dengan metode SAW. Ketidaksamaan ini dikarenakan adanya perbedaan cara perhitungan perusahaan dengan perhitungan metode SAW. Terlepas dari itu, sistem pendukung keputusan dengan metode SAW ini mampu menyelesaikan permasalahan dalam memilih calon supervisor secara lebih terperinci sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan.

(5)

ABSTRACT

In every company, supervisor have more roles as connector between middle

management with the subordinates, so is the plans that made can be implemented

nicely by the subordinates. By looking at the role, if a supervisor position

currently vacant due to one reason or another, the decision makers have to find

someone to replace it quickly. However, with the number of criteria (multiple criteria) that necessary to be a supervisor, decision makers can’t be careless in choosing the new supervisor. therefore, it needs to be a decision support system

for the selection of candidates for supervisor. according to the authors, with the

above case, it is a suitable method to solve it using Simple Additive Weighting

(SAW) method. Decision support system with SAW method has been tested using

data from the construction company and result show that of the three experiments,

there is one experiment that shows the similarities between the calculations SAW

method and the company, then there are two experiments that show inequality between company’s calculation and the calculation of SAW method.

(6)

Jagatullah Wardhani Kurniawan, 2013

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Untuk Pemilihan Supervisor Pada Perusahaan Konstruksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Abstract ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar isi ... vi

Daftar tabel ... x

Daftar gambar ... xi

Bab I Pendahuluan ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Perumusan masalah ... 4

1.3 Batasan masalah ... 4

1.4 Manfaat dan tujuan penelitian ... 5

1.5 Metodologi penelitian ... 5

1.6 Sistematika laporan ... 6

Bab II Tinjauan pustaka ... 7

2.1 Kepemimpinan ... 7

2.1.1 Definisi kepemimpinan ... 7

2.1.2 Pemimpin dan kepemimpinan ... 8

2.1.3 Ciri-ciri pemimpin ... 11

2.1.4 Intuitive leader ... 13

(7)

2.1.6 Pemimpin dan power ... 17

2.1.7 Kepemimpinan dan perilaku ... 19

2.1.8 Hal-hal yang menyebabkan seseorang menjadi pemimpin ... 25

2.1.9 Solusi menyelesaikan masalah dalam bidang kepemimpinan ... 26

2.2 Kepemimpinan dan manajemen pengambilan keputusan ... 27

2.2.1 Syarat-syarat dalam membuat suatu keputusan yang baik ... 31

2.2.2 Tipe pemimpin dan manajemen pengambilan keputusan ... 32

2.2.3 Sebab-sebab munculnya pemimpin ... 35

2.3 Pengertian supervisi ... 36

2.4 Prinsip-prinsip pokok supervisi ... 37

2.5 Tugas dan tanggung jawab supervisor ... 38

2.6 Fungsi seorang supervisor ... 42

2.7 Sistem pendukung keputusan ... 44

2.7.1 Definisi sistem pendukung keputusan ... 44

2.7.2 Karakteristik sistem pendukung keputusan ... 46

2.7.3 Keuntungan sistem pendukung keputusan ... 49

2.8 Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) ... 49

2.8.1 Metode Simple Additive Weighting (SAW) ... 50

2.8.2 Langkah penyelesaian metode SAW ... 51

Bab III Metodologi penelitian ... 53

(8)

Jagatullah Wardhani Kurniawan, 2013

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Untuk Pemilihan Supervisor Pada Perusahaan Konstruksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.2 Metode penelitian ... 55

3.2.1 Metode pengumpulan data ... 55

3.2.2 Metode pengembangan perangkat lunak ... 56

3.2.3 Metode penyelesaian masalah ... 61

3.3 Alat dan bahan penelitian ... 61

3.3.1 Alat penelitian ... 61

3.3.2 Bahan penelitian ... 62

Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan ... 63

4.1 Batasan dalam perangkat lunak ... 63

4.2 Analisa sistem ... 64

4.2.1 Deskripsi sistem ... 64

4.2.2 Analisis input ... 65

4.2.3 Analisis output ... 65

4.2.4 Analisis pengguna ... 65

4.2.5 Analisis proses ... 66

4.2.6 Analisis kriteria dan bobot ... 68

4.3 Perancangan basis data ... 81

4.4 Implementasi (coding) ... 82

4.4.1 Implementasi modul program ... 82

4.4.2 Implementasi antarmuka ... 85

(9)

4.6 Hasil pengujian ... 108

4.7 Kesimpulan percobaan ... 131

Bab V Kesimpulan dan saran ... 135

5.1 Kesimpulan ... 135

5.2 Saran ... 136

Daftar pustaka ... 137

(10)

Jagatullah Wardhani Kurniawan, 2013

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Untuk Pemilihan Supervisor Pada Perusahaan Konstruksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Karakteristik pribadi pemimpin ... 24

Tabel 2.2 Keputusan dalam fungsi manajemen ... 28

Tabel 3.1 Notasi ERD dasar ... 58

Tabel 3.2 Notasi DFD dasar ... 59

Tabel 4.1 Implementasi modul program ... 82

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Situasi jalur–tujuan dan perilaku pemimpin yang disukai ... 22

Gambar 2.2 Kerucut kepemimpinan ... 38

Gambar 2.3 Bagan tanggung jawab organisasi ... 41

Gambar 2.4 Fungsi seorang supervisor dalam menjalankan supervisi ... 42

Gambar 3.1 Desain penelitian ... 55

Gambar 3.2 Model sekuensial linier ... 57

Gambar 4.1 Context diagram ... 67

Gambar 4.2 Data flow diagram lvl.1 ... 68

Gambar 4.3 Entity relationship diagram ... 76

Gambar 4.4 Halaman login ... 86

Gambar 4.5 Halaman Account ... 88

Gambar 4.6 Halaman pemohon ... 90

Gambar 4.7 Halaman kriteria ... 92

Gambar 4.8 Halaman grade ... 94

Gambar 4.9 Halaman penilaian ... 96

Gambar 4.10 Halaman penilaian detail ... 97

Gambar 4.11 Halaman laporan pemenang ... 99

(12)

Jagatullah Wardhani Kurniawan, 2013

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Untuk Pemilihan Supervisor Pada Perusahaan Konstruksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dalam sebuah perusahaan, umumnya terdapat beberapa tingkatan

manajemen. Menurut Yulianto (1997:97) tingkatan manajemen dalam perusahaan

terbagi atas tiga golongan yaitu manajemen puncak (top management),

manajemen menengah (middle management), dan manajemen lini atau garis

pertama (first line management). Manajemen puncak adalah tingkatan manajemen

yang bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen perusahaan dan bertugas

untuk mengelola hal-hal yang bersifat strategi dan perencanaan perusahaan.

Presiden direktur dan direktur masuk pada manajemen puncak. Manajemen

menengah adalah tingkatan manajemen yang berada pada tingkat menengah dan

bertugas untuk menjembatani kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh manajemen

puncak sehingga dapat diimplementasikan oleh manajemen lini. Para manajer

kepala bagian termasuk ke dalam manajemen menengah. Manajemen lini atau

garis pertama adalah tingkatan manajemen yang paling bawah dalam suatu

perusahaan. Tugas dari manajemen ini adalah membawahi langsung pekerja dan

bertanggung jawab atas tugas mereka. Supervisor termasuk ke dalam manajemen

lini.

Di antara tingkatan manajemen tersebut, supervisor mempunyai peranan

lebih yaitu sebagai koordinasi antara manajemen tingkat menengah dengan para

(13)

2

kebijakan-kebijakan perusahaan dapat disampaikan kepada bawahan secara

menyeluruh serta para bawahan bisa mengimplementasikannya dengan baik.

Tanpa adanya koordinasi ini, segala keputusan yang dibuat oleh manajemen

puncak tidak akan pernah terlaksana dengan baik. Jadi, jika suatu saat posisi

supervisor ini kosong karena supervisor yang lama mengundurkan diri atau

mengalami kejadian yang menyebabkan dia tidak bisa bekerja lagi, maka para

pengambil keputusan harus bisa menemukan penggantinya dengan cepat.

Akan tetapi, dengan banyaknya kriteria yang diperlukan untuk menjadi

seorang supervisor, para pengambil keputusan harus jeli dalam memilih calon

supervisor pengganti yang akan mengisi jabatan supervisor di perusahaannya. Jika

para pengambil keputusan hanya memperhitungkan krisis yang terjadi akibat

kekosongan jabatan supervisor dan langsung mengambil supervisor untuk mengisi

jabatan tersebut tanpa melihat kriteria dari supervisor yang benar-benar

dibutuhkan untuk perusahaanya, biasanya hanya akan menimbulkan masalah yang

baru.

Untuk itu, perlu dibuat sebuah sistem pendukung keputusan dalam

pemilihan calon supervisor. Dengan adanya sistem ini, diharapkan dapat

membantu pihak pengambil keputusan dalam memilih calon supervisor yang

benar-benar sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan. Banyak

metode dalam sistem pendukung keputusan diantaranya Technique for Other

Reference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), Simple multi-atribut Rating

(14)

3

Jagatullah Wardhani Kurniawan, 2013

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Untuk Pemilihan Supervisor Pada Perusahaan Konstruksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

memilih metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk menyelesaikan kasus

pemilihan supervisor ini.

Dalam jurnal yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan untuk

Menentukan Penerima Beasiswa Bank BRI Menggunakan FMADM (Studi Kasus:Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia)”

karya Henry Wibowo S, Riska Amalia, Andi Fadlun M, Kurnia Arivanty

disebutkan bahwa metode SAW mampu memilih alternatif terbaik dalam memilih

penerima beasiswa Bank BRI dengan kriteria yang bersifat multiple criteria. Ini

dapat dilihat dari 30 alternatif yang mencalonkan sebagai penerima beasiswa,

diperoleh satu alternatif dengan nilai terbaik yang benar-benar pantas untuk

mendapatkan beasiswa dengan menggunakan metode SAW. Yang dimaksud

dengan multiple criteria disini adalah kriteria tidak sedikit, melainkan kriteria

yang banyak sehingga dengan adanya kriteria-kriteria tersebut dapat dipilih

alternatif yang benar-benar cocok untuk suatu pemilihan, tentunya dalam jurnal

tersebut adalah pemilihan penerima beasiswa.

Maka dari itu, sesuai dengan jurnal di atas, penulis ingin mencoba

menyelesaikan kasus pemilihan supervisor dengan metode SAW karena dalam

pemilihan supervisor, kriteria yang dipakai bersifat multiple criteria. Langkah ini

diambil tentunya dengan harapan dapat memberikan alternatif terbaik bagi para

pengambil keputusan untuk mendapatkan calon supervisor yang benar-benar

(15)

4

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa

masalah, antara lain:

1. Bagaimana cara membangun sistem pendukung keputusan untuk

pemilihan calon supervisor ?

2. Bagaimana cara mendefinisikan metode SAW untuk menyelesaikan

masalah pemilihan calon supervisor yang bersifat multiple criteria ?

1.3Batasan Masalah

Pada penelitian ini, diperlukan beberapa batasan masalah agar sesuai

dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Adapun batasan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kriteria calon pemilihan supervisor ditentukan oleh pihak berwenang di

perusahaan.

2. Data yang digunakan diambil dari perusahaan yang terkait.

3. Data yang diuji diasumsikan sudah valid.

4. Aplikasi ini hanya dibuat per satu tahun periode penerimaan.

1.4Tujuan dan Manfaat Penelitian

(16)

5

Jagatullah Wardhani Kurniawan, 2013

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Untuk Pemilihan Supervisor Pada Perusahaan Konstruksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Menemukan solusi dari masalah pemilihan calon supervisor dengan

banyak kriteria (multiple criteria) sehingga terpilihlah calon supervisor

yang benar–benar cocok menurut metode SAW.

2. Membandingkan cara pemilihan supervisor menurut perusahaan dengan

cara pemilihan supervisor menurut metode SAW sehingga nantinya pihak

perusahaan dapat mempertimbangkan hasilnya.

Manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan penelitian ini dapat

membantu atasan dalam memilih calon supervisor yang benar–benar cocok untuk

bekerja di perusahaannya.

1.5Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian ini

antara lain:

1. Pengumpulan Informasi, dilakukan dengan wawancara pada narasumber

perusahaan konstruksi dan melalui sejumlah buku yang terkait dengan

supervisor.

2. Analisa dan Perancangan Sistem, dilakukan analisa dan perancangan

sistem Sistem Pendukung Keputusan dengan Metode SAW

3. Implementasi Sistem, dilakukan implementasi berdasarkan hasil analisa

dan perancangan

4. Pengujian dan Evaluasi, dilakukan pengujian pada sistem yang telah

(17)

6

1.6Sistematika Laporan

Sistematika penulisan laporan skripsi ini terbagi menjadi lima bab sebagai

berikut:

BAB 1 Pendahuluan

Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika laporan.

BAB 2 Kajian Pustaka

Bab ini membahas teori-teori yang mendukung dalam penyusunan skripsi

seperti Sistem Pendukung Keputusan, Metode SAW

BAB 3 Metodologi Penelitian

Bab ini menguraikan metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci.

BAB 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini menguraikan tahapan yang harus dilalui penentuan bobot kriteria,

rating, matriks keputusan pada Metode SAW

BAB 5 Kesimpulan dan Saran

Bab ini menguraikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian untuk

menjawab rumusan masalah. Pada bagian saran, diisi rekomendasi dari penulis

(18)

Jagatullah Wardhani Kurniawan, 2013

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Untuk Pemilihan Supervisor Pada Perusahaan Konstruksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Mc. Millan dalam Ibnu Hadjar (1999:102) yang

dikutip dalam skripsi Deviana Septian (2010:28) adalah rencana dan struktur

penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti–bukti empiris dalam

menjawab pertanyaan penelitian. Desain penelitian ini meliputi:

1. Tahapan penelitian

a. Identifikasi masalah, mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam

penelitian yang akan dilakukan.

b. Perumusan masalah, merumuskan permasalahan yang mungkin dalam

penelitian ini.

c. Rancangan penelitian, merancang penelitian agar mudah dipahami dan

diproses.

d. Pengumpulan data, mencari literartur yang terkait dalam penelitian ini.

Dalam pengumpulan data ini penulis memakai metode pengumpulan

(19)

54

2. Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah tahapan penelitian terpenuhi. Di dalam

analisis data ini hal yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu

menganalisis data dari tahapan penelitian yang telah dilakukan.

3. Pengembangan perangkat lunak

Tahap ketiga yaitu pengembangan perangkat lunak ini, pada tahap

pengembangan sistem dilakukan dengan berdasarkan metode sekuensial

linear yang terdiri dari tahapan–tahapan analysis, design, code dan testing.

4. Penerapan Metode SAW

Tahap keempat adalah menerapkan metode SAW pada penelitian ini. Pada

tahap ini merupakan bagian dari tahap pengembangan sistem.

5. Implementasi dan Pengujian

Tahap implementasi ini merupakan akhir dari design penelitian. Hal yang

dilakukan pada tahap ini adalah mengimplementasikan hasil penelitian

yang penulis lakukan. Dalam implementasi perangkat lunak ini hal–hal

yang akan dilakukan meliputi input data calon supervisor, input nilai calon

supervisor, input kriteria, input bobot kriteria, menghitung tiap–tiap

alternatif, laporan pemenang yang sudah dirangking.

(20)

55

Jagatullah Wardhani Kurniawan, 2013

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Untuk Pemilihan Supervisor Pada Perusahaan Konstruksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Desain Penelitian

3.2 Metode Penelitian

Metode adalah tahapan dalam melakukan penelitian, untuk mendapatkan

data seakurat mungkin. adapun metode yang akan dilakukan adalah sebagai

berikut:

3.2.1 Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, data dan informasi yang dikumpulkan adalah data yang

(21)

56

1. Metode Studi Kepustakaan

Dengan memperlajari literatur yang berkaitan dengan teori perangkat

lunak sistem pendukung keputusan yang akan dibuat dan metode yang

akan digunakan yaitu metode pengambilan keputusan SAW.

2. Metode Wawancara

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan secara lebih rinci beserta

penjelasan–penjelasan yang dapat membantu dalam menyelesaikan

masalah ini dilakukan wawancara langsung terhadap pihak-pihak yang

terkait yang merupakan pakar dibidangnya untuk membantu penulis dalam

menyelesaikan masalah pemilihan calon supervisor.

3.2.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Dalam penelitian ini, model proses pengembangan sistem yang digunakan

yaitu pendekatan model proses sekuensial linier sedangkan pemodelan analisis

dengan analisis terstruktur.

1. Model Proses Sekuensial Linier

Dalam sekuensial linier ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada

perkembangan software yang sistematik dan sekuensial yang dimulai pada

tingkat kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode dan test.

Dengan model ini maka penulis gunakan dalam penelitian ini karena

(22)

57

Jagatullah Wardhani Kurniawan, 2013

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Untuk Pemilihan Supervisor Pada Perusahaan Konstruksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Skema dan aktivitas dalam model sekuensial linier (Pressman, 2002:37)

yang dikutip dalam skripsi Muhammad Hilmy Purnama (2012:33)

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2 Model Sekuensial Linier (Pressman, 2002:37)

2. Metode Pemodelan Analisis Terstruktur

Model analisis merupakan serangkaian model yang merupakan

representasi teknis yang pertama dari sistem. Pemodelan analisis yang

digunakan dalam skripsi ini adalah model analisis terstruktur. Model

analisis terstruktur adalah aktivitas pembangunan model dengan

menggunakan notasi yang sesuai dengan prinsip analisis operasional, yaitu

kita membagi sistem secara fungsional dan behavior, dan menggambarkan

esensi dari apa yang harus dibangun.

Struktur model analisis dari literature Pressman, mencakup tiga sasaran

utama yaitu Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram

(ERD). DFD merupakan deskripsi setiap fungsi yang disajikan dalam

(23)

58

dari masing–masing data yang digambarkan dengan deskripsi objek data /

data object description. Pada inti model ada kamus data (data dictionary)

sebagai sarana penyimpanan yang berisi deskripsi dari semua objek data

yang dikonsumsi dan diproduksi oleh perangkat lunak.

a. Pemodelan Data

Entity Relationship Diagram (ERD) menggambarkan hubungan antara

objek data. ERD adalah notasi yang digunakan untuk melakukan

aktivitas pemodelan data. Model data ini terdiri dari tiga informasi

yang saling tergantung, yaitu: objek data, atribut yang menggambarkan

hubungan objek data tersebut dan hubungan yang menghubungkan

objek data yang satu dengan yang lain. Atribut dari masing-masing

objek data yang ditulis dengan menggunakan deskripsi objek data.

Tabel 3.1 Notasi ERD Dasar

Notasi Elemen Deskripsi

Objek Data Representasi dari hampir

semua informasi gabungan

yang harus dipahami oleh

perangkat lunak

Atribut Menentukan properti suatu

objek dan mengambil salah

satu dari tiga karakteristik Objek data

(24)

59

Jagatullah Wardhani Kurniawan, 2013

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Untuk Pemilihan Supervisor Pada Perusahaan Konstruksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang berbeda. Salah satu

atribut atau lebih harus

dijadikan kunci

Hubungan Hubungan akan

mendefinisikan hubungan

yang relevan antar objek data.

Hubungan mempunyai dua

arah, dimana mereka dapat

dibaca dari dua arah

b. Pemodelan Fungsional dan Aliran Informasi

Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah teknis grafis yang

menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan

pada saat data bergerak dari input menjadi output. Berikut ini gambar

empat notasi DFD dasar menurut Pressman.

Tabel 3.2 Notasi DFD Dasar

Notasi Deskripsi

Prosedur atau konsumer informasi

yang ada diluar bound system

untuk dimodelkan. Hubungan

(25)

60

Transfer informasi (fungsi) yang

ada di dalam bound system untuk

dimodelkan.

Objek data

Objek data anak panah yang

menunjukan arah data

Penyimpanan data

Repository data yang disimpan

untuk digunakan oleh satu atau

lebih, proses dapat disederhanakan

buffer atau queue atau serumit

database relational

c. Kamus Data

Kamus data meruakan sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen

data yang terhubung dengan sistem, dengan definisi yang tegar dan

teliti sehingga pemakai dan analisis sistem akan memiliki pemahaman

(26)

61

Jagatullah Wardhani Kurniawan, 2013

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Untuk Pemilihan Supervisor Pada Perusahaan Konstruksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.2.3 Metode Penyelesaian Masalah

Dalam skripsi pemilihan supervisor ini, penulis memakai metode SAW

dimana pembuat keputusan menentukan bobot bagi setiap atribut. Skor total untuk

sebuah alternatif diperoleh dengan menjumlahkan seluruh hasil perkalian antara

rating (yang dapat dibandingkan lintas atribut) dan bobot tiap atribut. Rating tiap

atribut haruslah bebas dimensi yang artinya telah melewati proses normalisasi

sebelumnya.

3.3 Alat dan Bahan Penelitian

3.3.1 Alat Penelitian

Pada peneltian ini digunakan berupa perangkat keras dan perangkat lunak

sebagai berikut:

1. Perangkat keras berupa laptop dengan spesifikasi berikut:

a. Intel(R) Core(TM) i3 CPU M350 @2.27 GHz

b. RAM 4 GB

c. Harddisk 320 GB

d. Mouse

2. Sistem operasi Windows 7 profesional 64-bit

3. Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

(27)

62

a. XAMPP tools versi 1.7.3

b. Text editor Notepad ++

c. Web browser (Google Chrome, Flock).

4. Perangkat keras untuk menyimpan data berupa flashdisk, harddisk

eksternal, cd dan dvd

3.3.2 Bahan Penelitian

Adapun bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Data–data calon supervisor yang ada di perusahaan terkait.

(28)

Jagatullah Wardhani Kurniawan, 2013

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Untuk Pemilihan Supervisor Pada Perusahaan Konstruksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sistem pendukung keputusan pemilihan calon supervisor menggunakan

metode SAW dapat dijadikan sebagai salah satu solusi dalam menyelesaikan

permasalahan pemilihan calon supervisor secara lebih terperinci dibandingkan

dengan perhitungan perusahaan. Dengan menerapkan 13 keriteria yang ada seperti

pendidikan, pengetahuan, pengalaman kerja, usia, leadership, kemampuan bahasa,

psikotes, wawancara, human relationship, attitude, kreativitas, kesehatan, dan

riwayat pekerjaan, proses pemilihan calon supervisor bisa dilakukan dengan lebih

akurat dan tepat dibanding dengan cara perhitungan perusahaan. Kesimpulan yang

didapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengambilan keputusan untuk pemilihan calon supervisor ini menjadi

lebih terperinci agar perusahaan bisa mendapatkan calon supervisor yang

benar–benar sesuai dengan kebutuhan perusahaan saat ini.

2. Metode SAW mampu menjawab persoalan pemilihan supervisor yang

(29)

136

5.2 Saran

Untuk pengembangan penelitian selanjutnya penulis menyarankan

beberapa hal sebagai berikut :

1. Mengembangkan sistem ini secara online sehingga para pengambil

keputusan bisa melihat hasil dari sistem ini dimanapun dia berada

2. Mengembangkan sistem dengan menambahkan metode fuzzy atau dengan

metode lainnya untuk menyelesaikan permasalahan penentuan nilai mutu

dengan secara terperinci

3. Pengujian tes untuk kriteria psikotes, wawancara, kesehatan dan riwayat

pekerjaan bisa dilakukan di sistem, sehingga nilai dari kriteria tersebut

akan langsung masuk ke sistem tanpa harus dimasukan oleh administrator.

(30)

Jagatullah Wardhani Kurniawan, 2013

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Untuk Pemilihan Supervisor Pada Perusahaan Konstruksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ajiwerdhi, A. A.G.P., Kesiman, M.W.A., dan Wirawan, I.M.A. (2012).

Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Mobile untuk Pengisian

Kartu Rencana Studi dengan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (FMADM)

Metode Simple Additive Weighting (SAW) di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

Fahmi, I. (2012). Manajemen Kepemimpinan Teori & Aplikasi. Bandung: Alfabeta

Gerdon. (2011). Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan

Beasiswa Bagi Mahasiswa.

Kusumadewi, S. (2006). Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM).

Yogyakarta: Graha Ilmu

Manokaran, E., Subhashini, S., Senthilvel, S., Muruganandham, R. dan

Ravichandran, K. (2011). Application of Multi Criteria Decision Making Tools and

Validation with Optimization Technique-Case Study using TOPSIS, ANN & SAW.

Memariani, A., Amini, A. dan Alinezhad, A. (2009). Sensitivity Analysis of Simple

Additive Weighting Method (SAW): The Results of Change in yhe Weight of One

(31)

138

Purnama, M.H.2012. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mobil Baru dan Mobil

Bekas Terbaik Menggunakan Metode SAW (Simple Additive Weighting). Diterbitkan.

Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia

Robbins, S.P. dan Coulter, M. (2010). Manajemen. Jakarta: Erlangga

Septian, D.2010. Rancang Bangun Perangkat Lunak Penggajian dan PPh Karyawan

Dengan Menggunakan Metode VORD. Diterbitkan. Bandung:Universitas Pendidikan

Indonesia

Taman, A. (2008). Model Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Metode SMART

SYSTEM (Studi Kasus pada UKM CV. BATARA ELEKTRINDO).

Tobing, S. J. dan Napitupulu, A.H. (2011). Kiat Menjadi Supervisor Andal. Jakarta:

Erlangga

Wibowo, H., Amalia, R., Fadlun, A. dan Arivanty, K. (2009). Sistem Pendukung

Keputusan untuk Mentukan Penerima Beasiswa Bank BRI Menggunakan FMADM

Gambar

Tabel 3.1 Notasi ERD dasar  ..............................................................................
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Gambar 3.2 Model Sekuensial Linier (Pressman, 2002:37)
Tabel 3.1 Notasi ERD Dasar
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada siklus pertama 57% mahasiswa mengaku bahwa model pembelajaran ini mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahamannya terhadap materi yang diajarkan, sedangkan pada siklus kedua

Sediaan 131 I-VCO yang disimpan dalam etanol absolut pada suhu 4 o C (dalam lemari es) dapat bertahan selama 4 hari dengan kemurnian radiokimia masih lebih besar dari 90%,

Dari kedua ayat ini dapat dipahami bahwa: (1) fenomena waria merupakan “kenyataan kodrati” sebagai makhluk yang tercipta tidak sempurna sejak dalam bentuk janin ( mudlghah ghairi

Sedangkan untuk sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial terdapat empat komoditas unggulan dengan klinik kesehatan sebagai komoditas yang paling unggul di

Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah (1) Bagaimana gaya bahasa Ustad Adi Hidayat Dalam Ceramah Keluarga Yang Dirindukan Rosulullah (2) Bagaimana gaya suara

Walaupun saat ini keadaan di Indonesia masih terkena pandemic yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan tetapi pemerintah tetap berusaha untuk menciptakan program

Data anthropometri didapat dengan cara pengukuran dimensi tubuh yang diperlukan dalam pembuatan alat pencetak pempek kriting secara langsung kepada 3 pekerja yang

diversifolia ini berada pada kisaran seperti dilaporkan Anonimus (2015) yaitu sebesar 12 hingga 30%, lebih tinggi dari yang ditemukan Sae et al.. diversifolia ) memiliki