• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KONTRASTIF DASU DALAM BAHASA JEPANG DENGAN MENGELUARKAN DALAM BAHASA INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KONTRASTIF DASU DALAM BAHASA JEPANG DENGAN MENGELUARKAN DALAM BAHASA INDONESIA."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR……….. i

UCAPAN TERIMA KASIH……….... ii

DAFTAR ISI... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………..………

B. Rumusan dan Batasan Masalah………. C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian………. D. Definisi Operasional……….. B. Dasu dalam Bahasa Jepang……… C. Mengeluarkan dalam Bahasa Indonesia……….

10 12 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian……….. B. Instrumen dan Sumber Data Penelitian………. C. Teknik Pengolahan Data……….………...

31 33 33

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

(2)

vi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………

B. Saran……….. 68 69

DAFTAR PUSTAKA………. SURAT KEPUTUSAN

CURICULUM VITAE

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa itu beragam, artinya meskipun sebuah bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa itu digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran fonologi, morfologi, sintaksis, maupun pada tataran leksikal (Abdul Chaer dan Leonie Agustina, 1995: 18). Begitu pula dengan bahasa Jepang, memiliki karakteristik yang berbeda dengan bahasa asing lainnya, baik itu huruf, kosa kata, maupun struktur kalimat. Hal ini tentunya menjadi kesulitan bagi para pembelajar bahasa Jepang dan berdampak pada kesalahan pemakaian bahasa.

Di antara dua bahasa yang berbeda, pasti ada titik persamaan dan perbedaannya. Titik persamaan akan mempermudah bagi pembelajar bahasa asing dalam menguasai bahasa tersebut, karena akan terjadi transfer positif. Transfer positif terjadi karena adanya kesamaan unsur atau kaidah bahasa ibu dengan bahasa asing, sehingga pembelajar akan mudah menguasai unsur bahasa tersebut. Sebaliknya, jika pembelajar memaksakan unsur bahasa ibu ke dalam unsur bahasa asing, atau sebaliknya, maka akan terjadi transfer negatif, sehingga melahirkan kesalahan berbahasa akibat pengaruh bahasa ibu atau interferensi (bogo kanshou) (Dedi Sutedi, 2009:31).

(4)

dalam bahasa Indonesia tidak hanya memiliki makna mengeluarkan, tetapi memiliki makna yang lebih luas.

Perhatikan contoh kalimat berikut ini!

(1) ポケットから財布 出す。(Koizumi, 1989: 287)

Poketto kara saifu wo dasu.

Mengeluarkan dompet dari saku.

(2) 私たち 先生 宿題 たくさ 出します。(Bunkachou, 1990:569)

Watashitachi no sensei wa shukudai wo takusan dashimasu.

Guru kami memberikan banyak tugas.

Pada contoh kalimat (1) dapat diterjemahkan dengan jelas bahwa makna verba dasu adalah mengeluarkan. Verba dasu pada contoh kalimat (1) mengandung makna ‘mengeluarkan suatu benda yang berada di bagian dalam ke bagian luar’. Akan tetapi berbeda dengan makna verba dasu yang terdapat pada contoh kalimat (1), pada contoh kalimat (2) verba dasu tidak diartikan langsung dengan mengeluarkan dalam bahasa Indonesia. Makna verba dasu pada contoh kalimat (2) yaitu ‘memberikan tugas’. Yakni seorang guru yang memberikan banyak tugas kepada murid nya. Verba dasu pada contoh kalimat (2) tidak dapat diterjemahkan langsung ke dalam bahasa Indonesia dengan mengeluarkan. Karena jika verba dasu pada kalimat (2) diterjemahkan dengan mengeluarkan, maka terjemahan kalimat

tersebut menjadi ‘guru kami mengeluarkan banyak tugas. Sehinggapadanan kata yang tepat digunakan adalah memberikan. Jadi kalimat tersebut lebih tepat diartikan menjadi ‘guru kami memberikan banyak tugas’.

(5)

Kesalahpemahaman dalam menggunakan verba tersebut dapat terjadi tidak terbatas pada saat menerjemahkan teks bahasa Jepang yang digunakan dalam perkuliahan saja, tetapi acap kali muncul dalam buku-buku pelajaran tingkat dasar, cerpen, novel, artikel, dan lain sebagainya yang berbahasa Jepang. Karena dirasa kurangnya pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan karakteristik kedua bahasa ini, dikhawatirkan dapat menimbulkan kesalahan pemahaman dan penerjemahan pada pembelajar bahasa Jepang dikarenakan terjadinya transfer negatif, yaitu pembelajar menerapkan sistem bahasa ibu (B1) ke dalam bahasa asing (B2).

Dengan dilatar belakangi hal tersebut, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul Analisis Kontrastif Dasu dalam Bahasa Jepang dengan Mengeluarkan dalam Bahasa Indonesia.

B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana makna dan fungsi verba dasu ?

2. Bagaimana makna dari fungsi verba mengeluarkan ?

3. Bagaimana persamaan dan perbedaan verba dasu dengan verba mengeluarkan ?

Penelitian ini terbatas hanya pada pembahasan persamaan dan perbedaan dasu dalam bahasa Jepang dengan mengeluarkan dalam bahasa Indonesia dilihat dari segi makna dan fungsinya di dalam suatu kalimat.

(6)

1. Untuk mengetahui bagaimana makna dan fungsi verba dasu.

2. Untuk mengetahui bagaimana makna dari fungsi verba mengeluarkan..

3. Untuk mengetahui bagaimana persamaan dan perbedaan verba dasu dengan verba mengeluarkan.

Adapun manfaat yang ingin diperoleh berdasarkan tujuan penelitian ini adalah:

1. Dapat menjadi referensi bagi pembelajar bahasa Jepang, khususnya mengenai verba dasu dalam bahasa Jepang dengan verba mengeluarkan dalam bahasa Indonesia.

2. Dapat dijadikan bahan masukan bagi pengajar bahasa Jepang sebagai bahan pengayaan dalam mengajar bahasa Jepang khususnya mata kuliah honyaku dan sakubun.

3. Dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan dalam mendefinisikan istilah yang digunakan dalam penelitian ini, penulis akan mendeskripsikan tersebut, yaitu sebagai berikut:

1) Analisis

Analisis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:43) memiliki pengertian penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb). Objek yang akan menjadi analisis dalam penelitian ini adalah verba dasu dalam bahasa Jepang dengan verba mengeluarkan dalam bahasa Indonesia.

2) Analisis Kontrastif

(7)

dengan struktur B2 untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan di antara kedua bahasa.

Dedi Sutedi dalam Pengantar Penelitian Bahasa Jepang (2009:91), analisis kontrastif disebut pula linguistik kontrastif, linguistik bandingan, atau dalam bahasa Jepangnya disebut taishou genngogaku, taishou bunseki atau taishou kenkyuu, yaitu salah satu cabang linguistik yang mengkaji dan mendeskripsikan persamaan dan perbedaan struktur atau aspek-aspek yang terdapat dalam dua bahasa atau lebih.

3) Dasu

Dalam Nihongo Indonesiago Jiten (1994:136) verba dasu memiliki makna mengeluarkan, mengajukan, mengirimkan, menghidangkan, dan menerbitkan.

4) Mengeluarkan

Mengeluarkan merupakan kata dasar dari keluar, yang ditambahkan imbuhan me- dan

–an, menjadi mengeluarkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 536)

mengeluarkan memiliki makna membawa (menyebabkan dsb) ke luar;memindahkan

sesuatu dari sebelah dalam ke sebelah luar, melahirkan perasaan (pendapat dsb),

memberikan perintah (surat keputusan), membelanjakan, menerbitkan, mengadakan

atau menyediakan (uang dsb), mengirimkan ke luar negeri, memecat (melepas)

pegawai (murid dsb); memberhentikan dari pekerjaan (sekolah, dsb), menghasilkan

(bahan, barang, dsb).

E. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian

(8)

struktur kalimat kedua bahasa secara terpisah yang kemudian dibandingkan (komparansi) untuk mengetahui letak persamaan dan perbedaan di antara keduanya.

Kajian kebahasaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah telaah sinkronis, yaitu menelaah permasalahan yang sedang terjadi saat ini. Dan generalisasinya dilakukan secara induktif, yaitu berdasarkan hasil analisis perbandingan tersebut yang mengacu pada data (jitsurei dan sakurei). Jitsurei adalah contoh penggunaan yang berupa kalimat dalam teks

konkret seperti tulisan ilmiah, surat kabar, novel-novel dan sebagainya. Sakurei adalah contoh penggunaan yang dibuat oleh peneliti sendiri yang tingkat kebenarannya diterima oleh umum (penutur asli) (Dedi Sutedi, 2008:128).

Instrumen dan Sumber Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kajian terhadap penelitian terdahulu, mengenai makna verba dasu dan verba mengeluarkan. Untuk kajian verba dasu menggunakan Nihongo Kihon Doushi Jiten (1989) yang ditulis oleh Koizumi dkk dan Kihongo Yourei Jiten (1990) yang ditulis oleh Bunkachou. Kemudian untuk verba

mengeluarkan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) dan Kamus Umum

Bahasa Indonesia (2001) yang ditulis oleh Badudu dan Zain.

Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari liretatur yang relevan berupa contoh kalimat yang diperoleh dari beberapa karya tulis, seperti novel, artikel majalah, buku pelajaran bahasa Jepang, dan beberapa contoh kalimat buatan sendiri.

Teknik Pengolahan Data

(9)

Dalam tahap ini penulis mengumpulkan data dari berbagai sumber yang relevan kemudian penulis mengklasifikasikan berdasarkan makna dan jenis kalimatnya.

Tahap 2 : analisis data

Setelah data terkumpul, dalam tahap ini penulis membandingkan makna verba dasu dalam bahasa Jepang dan makna verba mengeluarkan dalam bahasa Indonesia. Dengan cara menerjemahkan setiap kalimat yang memiliki makna verba dasu dalam bahasa Jepang. Begitupun sebaliknya, penulis menerjemahkan setiap kalimat yang memiliki makna verba mengeluarkan dalam bahasa Indonesia. Penulis membuat pengklasifikasian lalu menganalisis

data dengan cara membandingkan makna verba dasu dengan verba mengeluarkan. Tahap 3 : generalisasi secara Induktif

Dalam tahap ini penulis mengambil kesimpulan secara induktif tentang persamaan dan perbedaan verba dasu dalam bahasa Jepang dengan verba mengeluarkan dalam bahasa Indonesia dari segi makna sesuai langkah di atas.

F. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, defini operasional, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang pengertian analisis kontrastif dan makna verba dasu dalam bahasa Jepang serta makna verba mengeluarkan dalam bahasa Indonesia. BAB III METODE PENELITIAN

(10)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis mengemukakan kembali makna verba dasu dalam bahasa Jepang dan makna verba mengeluarkan dalam bahasa Indonesia. Kemudian penulis menganalisis persamaan dan perbedaan verba dasu dan verba mengeluarkan dilihat dari maknanya, kontruksi kalimat aktif dan pasif, serta ungkapan yang digunakan kedua verba tersebut.

BAB V KESIMPULAN

(11)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:740) metode memiliki makna cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tecapai sesuai dengan yang dikehendaki. Sedangkan penelitian ialah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip.

Pemilihan metode dan teknik penelitian harus disesuaikan atau mengacu pada masalah dan tujuan pendidikan (Dedi Sutedi, 2009:8). Sehubungan dengan hal tersebut dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode analisis deskriptif komparatif kontrastif, yaitu metode yang digunakan untuk membandingkan dua atau lebih fenomena bahasa dan mengkontraskan antara keduanya yang bertujuan untuk memecahkan masalah. Penelitian ini merupakan studi kasus terhadap adanya kesalahan-kesalahan berbahasa yang terjadi akibat transfer negatif dikalangan pembelajar bahasa Jepang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menemukan persamaan dan perbedaan verba dasu dalam bahasa Jepang dengan verba mengeluarkan dalam bahasa Indonesia. Dengan dideskripsikannya persamaan dan perbedaan

antara bahasa Indonesia dengan bahasa Jepang secara jelas dan lengkap, akan bermanfaat untuk pengajaran bahasa Indonesia.

(12)

diterima oleh umum (penutur asli). Dedi Sutedi dalam Dasa-dasar Linguistik Bahasa Jepang (2008:128), kedua jenis data tersebut masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya. Akan tetapi, jika peneliti menggunakan kedua jenis data tersebut secara bersamaan, maka kekurangan dari keduanya bisa ditutupi dengan saling melengkapinya.

Dalam tahap penyediaan data ini dilakukan teknik catat secara transkripsi dalam bentuk kartu data. Menurut Sudaryanto (1993), pencatatan itu dapat menggunakan salah satu dari ketiga transkripsi berikut, sesuai dengan satuan lingual yang menjadi masalahnya: transkripsi fonetis, fonemis, atau ortografis. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dasu dengan mengeluarkan menggunakan transkripsi ortografis. Karena dalam transkripsi

ortografis mengulas masalah kefrasaan, keklausaan, kekalimatan, dan yang lain sejenisnya.

Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah verba dasu dalam bahasa Jepang dengan verba mengeluarkan dalam bahasa Indonesia. Alasan penulis memilih objek tersebut karena sering kali terjadi kesalahan dalam penerjemahan dan penggunaan kedua verba tersebut dikarenakan pembelajar menerapkan sistem B1 dalam B2.

B. Instrumen dan Sumber Data Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peneliti sendiri dengan melakukan studi literatur. Sumber data berupa data kualitatif yang merupakan contoh-contoh kalimat yang dipublikasikan (jitsurei). Data kalimat yang mengandung verba dasu terdapat dalam:

1. Novel Isogashii Yome (Akagawa Jirou) 2. Novel Torasshu (Eimi Yamada)

(13)

5. http://www.aozora.gr.jp

Kemudian data yang mengandung verba mengeluarkan terdapat dalam: 1. Novel Laskar Pelangi (Andrea Hirata)

2. Novel terjemahan The Swordless Samurai (Kitami Masao) 3. http//www.wikipedia.com

4. http//www.kompas.com 5. http//www.metrotvnews.com

Selain itu data diperoleh dari hasil penelitian terdahulu dan ditambah dengan contoh kalimat buatan sendiri (sakurei). Sehingga instrumen dalam penelitian ini merupakan format data yang berupa kartu data.

C. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis kontrastif dua bahasa yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut penulis menggunakan teknik ganti. Menurut Sudaryanto (1993) teknik ganti adalah teknik untuk mengetahui kadar persamaan kelas atau kategori unsur terganti atau unsur gianti dengan unsur pengganti. Khususnya bila tataran terganti sama dengan tataran pengganti. Artinya, apabila setelah menganalisis dengan teknik ganti kemudian hasilnya verba dasu dan verba mengeluarkan dapat saling melengkapi, maka kedua unsur tersebut berada dalam kelas atau kategori yang sama. Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan pelaporan.

1. Tahap Persiapan

(14)

2. Tahap Pelaksanaan

a. Mengumpulkan contoh-contoh kalimat verba dasu dalam bahasa Jepang dan verba mengeluarkan dalam bahasa Indonesia yang terdapat pada novel, jurnal, internet dan

sebagainya.

b. Mengklasifikasikan makna verba dasu dan verba mengeluarkan.

c. Mencari persamaan dan perbedaan verba dasu dan verba mengeluarkan. d. Melakukan analisis data dengan langkah sebagai berikut:

1) Membandingkan struktur, fungsi, dan makna verba dasu dan verba mengeluarkan. 2) Menyimpulkan persamaan dan perbedaan verba dasu dan verba mengeluarkan.

3. Pelaporan

(15)

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah penulis uraian di atas dapat ditarikkesimpulan mengenai persamaan dan perbedaan verba dasu dengan verba

mengeluarkan, yaitu:

1. Persamaan verba dasu dengan verba mengeluarkan: a. Subjek tidak wajib tampil.

b. Sama-sama memiliki makna: i. Menggerakkan dari dalam ke luar. ii. Menjulurkan/ membentangkan.

iii. Menunjukkan benda yang berada di bagian dalam ke bagian luar. iv. Membayar/ membelanjakan.

v. Menyampaikan keepada orang-orang/ mengumumkan. vi. Menghasilkan.

vii. Memberi perintah.

2. Perbedaan verba dasu dengan verba mengeluarkan:

NO DASU MENGELUARKAN

1. Memiliki makna ‘mengirimkan’

(16)

65 3. Memiliki makna ‘memulai

usaha dagang, membuka

2. Menjulurkan/ membentangkan

О

О

3. Menunjukkan benda yang berada di bagian dalam ke bagian luar.

О

О

4. Membayar/ membelanjakan.

О

О

5. Menyampaikan kepada orang-orang/ mengumumkan.

О

О

6. Menghasilkan

О

О

(17)

66

8. Mengirimkan

О

x

9. Memberangkatkan kendaraan yang berhenti

О

x

10. Memulai usaha dagang, membuka toko dsb

О

x

B. Saran

Untuk memperbaiki kekurangan pada penelitian ini, penulis ingin memberi saran agar dalam penelitian selanjutnya dapat melengkapi keterbatasan yang ada pada skripsi ini. Maka dari itu penulis ingin mengajukan beberapa saran diantaranya sebagai berikut:

1. Diperlukan adanya penelitian lebih lanjut kepada mahasiswa untuk mengetahui apakah masih terdapat kesalahan dan kesulitan ketika menerjemahkan dan memahami verba

dasu ke dalam bahasa Indonesia.

2. Disebabkan tingkat kesulitan mengkaji lingusistik yang terkandung dalam bahasa, sehingga sedikit sekali mahasiswa yang berminat mempelajari kebahasaan bahkan mengambil tema skripsi kebahasaan. Maka dengan kerendahan hati penulis berharap kepada pengajar bahasa Jepang lebih mau lebih mendalami memberikan materi kebahasaan yang lebih kepada mahasiswa.

(18)

67

Dalam melengkapi kekurangan yang ada pada penelitian ini dan untuk menjawab permasalahan yang penulis kemukakan di atas , penulis mengajukan beberapa buah tema untuk penelitian selanjutnya yaitu:

a. Analisis verba dasu dengan verba okuru sebagai sinonim.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Anggela, Anggraini. 2009. Analisis Kontrastif Noru Dalam Bahasa Jepang Dengan Naik Dalam Bahasa Indonesia. Skripsi pada UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Astartia, Dina Dwi. 2010. Analisis Fukugoudoushi ~Dasu, ~Deru, ~Agaru, Dan ~Ageru Dari Segi Makna Dan Aspek. Skripsi pada UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Azahra, Nani Rhamdani. 2010. Analisis Kontrastif Kiru Dalam Bahasa Jepang Dengan Memotong Dalam Bahasa Indonesia. Skripsi pada UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Badudu dan Zain. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Balai Pustaka. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Bunkachou. 1990. Kihongo Yourei Jiten. Tokyo: Kabushiki Kaisha Kodansha.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 1995. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Depdiknas, Universitas Pendidikan Indonesia. 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Firmansyah, Dian Bayu. 2008. Analisis Kontrastif Antara Verba ~TE AGERU, ~TE KURERU, ~TE MORAU Dengan Konstruksi Verba ME- dan DI-. Skripsi pada UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Hirata, Andrea. 2006. Laskar Pelangi. Yogyakarta: Bentang pustaka.

Hirose dkk. 1994. Nihongo Gakushuu Tsukaiwake Jiten. Japan: Bunkachou

http://www.aozora.go.jp/

http://www.metrotvnews.com/

http://www.id.wikipedia.org/

(20)

Koizumi dkk. 1989. Nihongo Kihon Doushi Youhou Jiten. Tokyo: Daishuukan shoten. Kursistiantini, Reni. 2008. Analisis Kontrastif Antara Jodoshi Te aru dan Te oku Bahasa

Jepang Dengan Verba Bentuk Ter- dan Di- Dalam Bahasa Indonesia. Skripsi pada UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Masao, Kitami. 2009. The Swordless Samurai. Jakarta: Redline Publishing. Matsuura, Kenji. 1994. Nihon Indonesiago Jiten. Tokyo: Kadokawa Shoten.

Oktariani, Irma. 2009. Analisis Kontrastif Miru Dalam Bhasa Jepang Dengan Melihat Dalam Bahasa Indonesia. Skripsi pada UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rahayu, Rini. 2009. Analisis Kontrastif Motsu Dalam Bahasa Jepang Dengan Punya Dalam Bahasa Indonesia. Skripsi pada UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rostati. 2009. Analisis Kontrastiif Shiru dan Wakaru dalam Bahasa Jepang dengan Tahu dan Paham dalam Bahasa Indonesia. Skripsi pada UPI Bandung: Tidak diterbitkan Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana

University Press.

Sudjianto dan Ahmad Dahidi. 2004. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta : Kesaint Blanc.

Sutedi, Dedi. 2008. Dasar-dasar linguistik bahasa Jepang. Bandung: Humaniora.

Sutedi, Dedi. 2005. Pengantar Penelitian Pendidikan dan Bahasa Jepang. Bandung: UPI. Tarigan, H. G. 1992. Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Bandung : Angkasa. Yamada, Eimi. 2000. Torasshu. Tokyo: Kabushiki Kaisha.

Referensi

Dokumen terkait

Kata keterangan waktu dalam bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin memliki fungsi yang sama yaitu: sama- sama menyatakan waktu atau kapan peristiwa itu terjadi baik, pada masa

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa

(3) Dalam reduplikasi bahasa Jepang dan bahasa Indonesia, ada yang mengalami perubahan bunyi ada yang tidak.(4) Dalam reduplikasi bahasa Indonesia dan bahasa

Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Edisi Keempat).. Jakarta: Gramedia

Kata penghargaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti perbuatan menghargai atau menghormati. Kata verbal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti secara

Perbedaan Makna Verba Ataeru, Ageru dan Yaru dalam Bahasa Jepang dengan Verba Memberi dalam Bahasa Indonesia ... Fenomena Bahasa

Begitupun dengan penggunaan penanda imperatif 「-てちょうだい」 yang biasanya digunakan oleh perempuan dalam tata bahasa Jepang, jika diterjemahkan ke dalam bahasa

Perbedaan terletak pada modalitas ~te kure pada bahasa Jepang menunjukkan sikap tidak santun dari penutur, sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak santunnya sikap penutur dilihat