• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Brand Awareness dan Perceived Quality terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Brand Awareness dan Perceived Quality terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Vi

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini disusun untuk menguji dan menganalisis pengaruh Brand Awareness terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada produk iPhone dan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Perceived Quality terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada produk iPhone. Untuk itu, peneliti melakukan penelitian terhadap mahasiswa Universitas Kristen Maranatha, di kota Bandung.

Jenis penelitian ini adalah Causal Explanatory atau penelitian eksplanatori kausal. Objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa atau mahasiswi jurusan Manajemen yang melakukan proses keputusan pembelian iPhone. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa atau mahasiswi fakultas ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Penelitian ini menggunakan teknik Non-Probability sampling dengan menggunakan cara Purposive sampling, karena itu peneliti hanya akan meneliti mahasiswa/i Universitas Kristen Maranatha Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen yang melakukan proses keputusan pembelian iPhone.

Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Brand Awareness terhadap Keputusan Pembelian, terdapat pengaruh yang signifikan antara Perceived Quality terhadap Keputusan Pembelian, dan terdapat pengaruh yang signifikan antara Brand Awareness dan Perceived Quality terhadap Keputusan Pembelian pada mahasiswa pengguna iPhone di Universitas Kristen Maranatha Bandung sebesar 42,9%.

(2)

vii

ABSTRACT

This research was to test and analyze the effect of Brand Awareness to consumers on the iPhone product purchase decisions process, and to test and analyze the effect on the perceived quality of consumer products to iPhone product purchase decisions process. To that end, researchers conducted a study on students Maranatha Christian University, in the city of Bandung.

This Research is using Explanatory Causal causal or explanatory research. The object of this research is a student or a student majoring in Management is the process of purchasing decisions of iPhone. The population in this study is a student or a student of the Faculty of Economics in Maranatha Christian University Bandung. This study used a Non-Probability sampling using purposive sampling method, because it would only examine the students Maranatha Christian University, on the Faculty of Economics in Management Department who purchase iPhone.

From the research, it was found that a significant effect between Brand Awareness of the purchase decision, a significant effect between the preceived Quality Decision to Purchase, and a significant effect between Brand Awareness and Perceived Quality on Purchase Decision on student using iPhone in the University by 42,9%

(3)

vii

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II : LANDASAN TEORI ... 11

2.1.8.1Tahap – tahap Proses Keputusan Pembelian ... 26

2.2 Penelitian Terdahulu ... 29

2.3 Rerangka Pemikiran ... 31

2.4 Model Penelitian ... 32

2.5 Pengembangan Hipotesis ... 32

BAB III : METODE PENELITIAN ... 33

3.1 Jenis Penelitian ... 33

3.2 Objek Penelitian ... 33

(4)

vii

3.4 Populasi dan Sampel ... 37

3.4.1.Populasi ... 37

3.4.2.Sampel ... 37

3.5Teknik Pengambilan Sampel 38 3.6 Metode Pengumpulan Data ... 38

3.7 Metode Analisis Data ... 39

3.7.1 Analisis Kualitatif ... 39

3.7.2 Analisis Kuantitatif ... 40

3.8 Uji Instrumen Penelitian ... 41

3.8.1 Uji Validitas ... 41

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

4.1 Hasil Penelitian ... 46

4.1.1 Profil Umum Responden ... 46 dengan Keputusan Pembelian ... 68

4.1.5.3 Uji Hipotesis Pengaruh Simultan antara Brand Awareness dan Perceived Quality dengan Keputusan Pembelian ... 70

4.2. Pembahasan ... 73

BAB V:KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

(5)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Top Smartphone OEMs ... 4

Tabel 2.2 Penelitian Tedahulu ... 29

Tabel 3.3.1.Operasionalisasi Variabel ... 35

Tabel 3.2. Skala Likert ... 40

Tabel 4.1 Responden berdasarkan Jenis Kelamin... 46

Tabel 4.2 Responden berdasarkan Usia ... 47

Tabel 4.3 Responden berdasarkan Pekerjaan Terakhir ... 47

Tabel 4.4 Responden berdasarkan Penghasilan Bulanan ... 47

Tabel 4.5 Deskripsi hasil penelitian untuk variabel Brand Awareness ... 48

Tabel 4.6 Saya pernah Mendengar Merek iPhone ... 49

Tabel 4.7 iPhone Merek yang Terkenal ... 49

Tabel 4.8 iPhone ditakuti oleh Pesaing lainnya ... 50

Tabel 4.9 Saya mengingat Iklan Merek Produk iPhone pada Media Komunikasi ... 50

Tabel 4.10 Saya Mengenal Ciri-Ciri iPhone ... 51

Tabel 4.11 Saya Sadar terhadap Atribut – Atribut iPhone... 51

Tabel 4.12 Gambaran Variabel Perceived Quality ... 52

Tabel 4.13 Penilaian Kinerja Merek iPhone berfungsi Optimal ... 52

Tabel 4.14 Penilaian Daya Tahan Fisik / Durability Merek iPhone memiliki Kehandalan ... 53

Tabel 4.15 Penilaian Kualitas Merek iPhone sangat Baik dibandingkan Pesaing ... 53

(6)

vii

Tabel 4.17 Gambaran Variabel Keputusan Pembelian ... 54

Tabel 4.18 Saya Percaya Diri Memilih dan Membeli Merek iPhone ... 55

Tabel 4.19 Saya Memiliki Kebiasaan Membeli Merek iPhone pada Masa yang Sama ... 55

Tabel 4.20 Saya mampu Merekomendasikan Merek iPhone kepada Orang Lain ... 56

Tabel 4.21 Saya akan Melakukan Pembelian Berulang terhadap Merek iPhone ... 56

Tabel 4.22 Pengolahan Validitas ... 57

Tabel 4.23 Pengolahan Reliabilitas variabel Brand Awareness ... 58

Tabel 4.24 Pengolahan Reliabilitas satuan variabel Brand Awareness ... 58

Tabel 4.25 Reliability Statistics ... 59

Tabel 4.26 Pengolahan Reliabilitas satuan variabel Brand Awareness ... 59

Tabel 4.27 Pengolahan Reliabilitas variabel Perceived Quality ... 60

Tabel 4.28 Pengolahan Reliabilitas satuan variabel Perceived Quality ... 60

Tabel 4.29 Reliability Statistics ... 61

Tabel 4.30 Item-Total Statistics ... 61

Tabel 4.31 Pengolahan Reliabilitas variabel Keputusan Pembelian ... 62

Tabel 4.32 Pengolahan Reliabilitas satuan variabel Keputusan Pembelian ... 62

Tabel 4.33 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 63

Tabel 4.34 Coefficientsa ... 65

Tabel 4.35 Coefficientsa ... 67

Tabel 4.36 Model Summaryb ... 67

Tabel 4.37 Coefficientsa ... 69

Tabel 4.38 Model Summaryb ... 69

Tabel 4.39 ANOVAa... 71

Tabel 4.40 Model Summaryb ... 72

(7)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Penjualan per unit Apple iPhone dari tahun 2007 – 2014...5

Gambar 1.2 Peningkatan Penjualan Iphone...5

Gambar 2.1 Piramida Brand Awareness...14

Gambar 2.2 Diagram Nilai dari Kesan Kualitas...19

Gambar 2.3 Tingkatan Brand Equity...22

Gambar 2.4 CustomerBased Brand Equity Pyramid...24

Gambar 2.5 Building Customer Based Brand Equity...25

Gambar 2.6 Tahap-tahap Kepututsan Pembelian...26

Gambar 2.3 Rerangka Pemikiran...31

(8)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A KUESIONER ... 81

LAMPIRAN B DATA RESPONDEN ... 83

LAMPIRAN C UJI VALIDITAS ... 84

LAMPIRAN D UJI RELIABILITAS ... 85

LAMPIRAN E UJI NORMALITAS ... 87

LAMPIRAN F UJI MULTIKOLINEARITAS ... 88

(9)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Persaingan dalam setiap perusahaan yang semakin, membutuhkan

penempatan orientasi dalam pemenuhan dan kepuasan konsumen sebagai tujuan

perusahaan yang utama. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang

menawarkan produk dan jasa maka semakin banyak alternatif dalam pembelian

konsumen, sehingga perusahaan harus berusaha memenuhi kepuasan pelanggan

yang sepadan.

Para perusahaan, sudah menyadari bahwa peran pemasaran sangat penting

untuk keberhasilan suatu perusahaan. Menurut Fandy Tjiptono (2008:5),

pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan

lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas

terhadap lingkungan eksternal. Selain itu, Menurut Kotler dan Keller (2009:5),

manajemen pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak dalam sebuah

pertukaran potensial berfikir tentang cara-cara untuk mencapai respon yang

diinginkan pihak lain. Menurut Kotler dan Keller (2009:58), pada dasarnya

kegiatan pemasaran mencakup konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan

konsep pemasaran dan konsep pemasaran Halistik.

1. Konsep produksi

Konsep ini berorientasi pada proses produksi atau operasi. Produsen

(10)

2

Universitas Kristen Maranatha diperoleh. Para manajer mengansumsikan bahwa konsumen terutama

tertarik pada ketersediaan produk dan harga yang rendah. Orientasi ini berguna

ketika perusahaan ingin memperluas pasar.

2. Konsep produk

Dalam konsep ini pemasar beranggapan bahwa konsumen lebih

menghendaki produk-produk yang memiliki kualitas, kinerja, fitur atau

penampilan superior. Para manajer organisasi memusatkan perhatian untuk

menghasilkan produk yang unggul dan memperbaiki mutunya dari waktu ke

waktu.

3. Konsep penjualan

Konsep ini berorientasi pada tingkat penjualan, dimana pemasar

beranggapan bahwa konsumen harus dipengaruhi agar penjualan dapat meningkat.

Konsep ini mengansumsikan bahwa konsumen umumnya menunjukkan

keengganan atau penolakan untuk membeli sehingga harus dibujuk supaya

membeli.

4. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran berorientasi pada pelanggan dengan anggapan bahwa

konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi

kebutuhan dan keinginannya serta memberikan kepuasan. Konsep pemasaran

terdiri atas empat pilar yakni: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran

terpadu atau terintagrasi dan berkemampuan menghasilkan laba.

5. Konsep pemasaran Halistik

Konsep pemasaran Halistik merupakan suatu pendekatan terhadap suatu

(11)

3

Universitas Kristen Maranatha kegiatan pemasaran. Pemasaran Halistik mengakui bahwa segala sesuatu bisa

terjadi pada pemasaran dan pemasaran perspektif yang luas dan terpadu sering

dibutuhkan empat komponen dari pemasaran Halistik yaitu relationship

marketing, integrated marketing, internal marketing dan social responsibility

marketing.

Sebelum melakukan pemyang baik seharusasaran, sebaiknya melakukan

penyusunan identitas suatu produk dengan memberikan produk tersebut merek,

agar setiap produk yang telah diberikan merek dapat dikenali dan diingat baik

dalam memori konsumen. Setelah merek tersebut diingat baik oleh konsumen,

maka proses pemasaran dalam produk dilanjutkan dengan perancangan program

pemasaran perusahaan. Dalam suatu merek, diferensiasi produk harus rasional dan

terlihat secara nyata melalui performa produk dari sebuah merek atau penilaian

yang lebih simbolis, emosional, dan tidak kasat mata.

Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan merek menjadi

sangat penting, merek bukan hanya sekedar nama atau simbol tetapi sebagai

identitas produk / jasa dan pembeda suatu produk dari produk lainnya serta

menegaskan persepsi kualitas dari produk tersebut (Andriyanto, 2009). Melalui

identitas produk / jasa tersebut, maka hal ini memudahkan konsumen dalam

menentukan pilihan dan menilai kualitas merek pada produk yang dibeli

konsumen.

Merek (brand) adalah sesuatu yang dapat memberi nilai tambah bagi

perusahaan, merek sebagai aset non harga menjadi komponen yang sangat penting

sebab dengan merek konsumen dapat mengidentifikasikan dan membedakan

(12)

4

Universitas Kristen Maranatha Merek menurut Keller (2008:5) merupakan lebih dari sekedar produk, karena

mempunyai sebuah dimensi yang menjadi diferensiasi dengan produk lain yang

sejenis.

Perkembangan industri elektronik di Indonesia, sepertiHandphone

semakin beragam dan ramai. Para produsen Handphone terus melakukan inovasi

terhadap produknya. Hal ini terlihat dari semakin beraneka ragamnya merek dan

jenis Handphone di Indonesia. Konsumen harus semakin selektif dalam memilih

produk yang akan dibeli. Faktor yang menjadi pertimbangan bagi konsumen

dalam memilih produk yaitu faktor nilai atau manfaat yang akan diperoleh

konsumen dari suatu produk. Konsumen juga mempertimbangkan berapa

besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh produk tersebut.

Banyaknya produk yang memiliki kesamaan bentuk, kegunaan, dan fitur-fitur lain

membuat konsumen kesulitan untuk membedakan produk-produk tersebut.

Perkembangan industri produsen alat telekomunikasi berkembang pesat dalam

pasar global. Berikut data perkembangan beberapa merek smartphone dari tahun

2012 – Februari 2013.

Tabel 1.1

Data Top Smartphone OEMs

(13)

5

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 1.1

Penjualan per unit Apple iPhone dari tahun 2007 – 2014

Sumber : twitter.com

Gambar 1.2

Peningkatan Penjualan IPhone

Sumber : inet.detik.com

Setelah peneliti menemukan data diatas, peneliti tertarik meneliti merek

smartphone IPhone sebagai objek penelitian terhadap Brand Awareness and

Perceived Quality terhadap proses keputusan pembeli, dengan mengambil sampel

(14)

6

Universitas Kristen Maranatha Untuk mengenal produk dan meningkatkan fungsi suatu merek maka

diperlukan menanamkan Brand Awareness atau keberadaan merek dalam ingatan

konsumen. Menurut Durianto dkk. (2004:54), Brand Awareness adalah

kesanggupan seseorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu

merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Konsumen cenderung

membeli suatu merek yang sudah dikenal, mereka merasa aman, terhindar dari

berbagai resiko pemakaian dengan asumsi bahwa merek yang sudah dikenal lebih

dapat diandalkan.

Pada umumnya merek berfungsi untuk menciptakan persepsi masyarakat.

Produk yang memakai merek dapat memberikan keuntungan / manfaat tidak

hanya bagi perusahaan tetapi juga kepada pembeli, akan tetapi sebaliknya

penggunaan merek yang salah juga dapat merugikan perusahaan dalam

memasarkan produk tersebut. Oleh sebab itu, peranan merek dalam perusahaan

sangat penting.

Menurut Kotler (2008:82), ada enam tingkatan arti dari sebuah merek, yaitu:

1. Atribut (attributes): sebuah merek diharapkan mengingatkan suatu atribut

atau sifat-sifat tertentu. Atribut perlu dikelola dan diciptakan agar pelanggan

dapat mengetahui dengan pasti atribut apa saja yang terkandung dalam suatu

merek. Contoh : BMW seri 7 merupakan merk mobil yang dirancang dengan

kualitas tinggi, aman, bergengsi dan mahal.

2. Manfaat (benefit): Suatu merek lebih dari seperangkat atribut. Pelanggan

tidak membeli atribut, mereka membeli manfaat. Produsen harus dapat

menerjemahkan manfaat fungsional maupun manfaat emosional. Misal :

(15)

7

Universitas Kristen Maranatha 3. Nilai (value): Merek janjikan kepada konsumen menciptakan nilai bagi

produsen. Merek yang bernilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai

merek berkelas, sehingga akan mencerminkan siapa pengguna merek

tersebut.

4. Budaya (culture): Merek mewakili budaya tertentu. Misal BMW mewakili

budaya Jerman yang ter organisasi dengan baik, cara kerja yang efisien, dan

selalu menghasilkan produk berkualitas.

5. Personal (personality): Merek juga merancang kepribadian tertentu bagi para

penggunanya. Jadi dengan menggunakan merek kepribadian si pengguna

akan tercermin bersama dengan merek yang dia gunakan.

6. Pemakai (user): Merek juga menunjukan karakter konsumen pemakai

merek tersebut. Itulah sebabnya para pemasar selalu menggunakan analogi

orang-orang terkenal untuk penggunaan mereknya.

Selain merek, Menurut Surahman (2008) Brand Awareness memiliki 4

tingkatan. Brand Awareness mempunyai empat level (tingkatan), yaitu sebagai

berikut:

1. Unaware brand (tidak menyadari merek) adalah tingkat terendah dalam

piramida merek, dimana konsumen tidak menyadari adanya suatu merek.

2. Brand recognition (pengenalan merek) adalah tingkat minimal kesadaran

merek di mana hal ini penting ketika seorang pembeli memilih suatu merek

pada saat melakukan pembelian.

3. Brand recall (pengingatan kembali merek) adalah pengingatan kembali

terhadap merek tanpa lewat bantuan karena berbeda dengan tugas

(16)

8

Universitas Kristen Maranatha 4. Top of mind (puncak pikiran) adalah merek yang pertama kali diingat ketika

konsumen ditanya tentang kategori suatu produk yang dapat diingat kembali

secara spontan tanpa bantuan.

Persepsi terhadap kualitas yang positif dapat dibangun melalui upaya

identifikasi dimensi kualitas yang dianggap penting oleh pelanggan, dan

membangun persepsi terhadap kualitas pada dimensi penting merek tersebut

(Aaker dalam Astuti dan Cahyadi, 2009). Menurut Kotler dan Armstrong

(2008:181), keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling

disukai dari berbagai alternatif yang ada, tetapi dua faktor bisa berada antara

minat pembelian dan keputusan pembelian. Setelah konsumen melakukan

persepsi terhadap kualitas produk, konsumen berhak melakukan pertimbangan

atas produk yang akan dibelinya.

Proses keputusan pembelian yang spesifik menurut Kotler dan Armstrong

(2008:179) terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah kebutuhan,

pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca

pembelian.

Secara rinci, tahap-tahap ini dapat diuraikan sebagai berikut:

Pengenalan masalah, yaitu konsumen menyadari akan adanya kebutuhan.

Konsumen menyadari adanya perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan

kondisi yang di harapkan.

Pencarian informasi, yaitu konsumen ingin mencari lebih banyak

konsumen yang mungkin hanya memperbesar perhatian atau melakukan pencarian

(17)

9

Universitas Kristen Maranatha Evaluasi alternatif, yaitu mempelajari dan mengevaluasi alternatif yang

diperoleh melalui pencarian informasi untuk mendapatkan alternatif pilihan

terbaik yang akan digunakan untuk melakukan keputusan pembelian.

Keputusan membeli, yaitu melakukan keputusan untuk melakukan

pembelian yang telah diperoleh dari evaluasi alternatif terhadap merek yang akan

dipilih.

Perilaku sesudah pembelian, yaitu keadaan dimana sesudah pembelian

terhadap suatu produk atau jasa maka konsumen akan mengalami beberapa

tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.

Oleh karena itu, peneliti penting membahas variabel Brand Awareness dan

Perceived Quality terhadap proses keputusan pembelian karena penelitian ini

layak untuk diteliti berupa “Pengaruh Brand Awareness and Perceived Quality

Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen” (Studi kasus pada

mahasiswa/mahasiswi pengguna IPhone di Universitas Kristen Maranatha).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang dibahas diatas, maka peneliti dapat

merumuskan beberapa rumusan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah Brand Awareness berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian

konsumen pada produk IPhone ?

2. Apakah Perceived Quality berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian

(18)

10

Universitas Kristen Maranatha

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini disusun untuk menjawab beberapa rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Brand Awarenessterhadap proses

keputusan pembelian konsumen pada produk IPhone.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Perceived Qualityterhadap proses

keputusan pembelian konsumen pada produk IPhone.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan bagi pengembangan

Manajemen Merek serta menjadi referensi bagi mahasiswa/mahasiswi dalam

memahami konsep yang berkaitan dengan Brand Awareness dan Perceived

Quality.

2. Bagi Praktisi

ini diharapkan dapat membantu para praktisi yang bergerak dalam untuk lebih

memahami pengaruh dari Brand Awareness dan Perceived Quality terhadap

(19)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KEISMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dengan melakukan proses pengolahan data dan pengujian hipotesis, maka peneliti

dapat membuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Peneliti menemukan item no.4 sebagai item dengan rata-rata paling rendah

untuk variabel Brand Awareness, yang menjelaskan indikator

“Kemampuan Konsumen dalam mengingat iklan Iphone”.

2. Peneliti menemukan item no. 9 sebagai item dengan rata-rata paling

rendah untuk variabel Perceived Quality, yang menjelaskan indikator “Penilaian terhadap kualitas merek produk superior dibandingkan pesaing”.

3. Peeneliti menemukan item no. 11 sebagai item dengan rata-rata paling

rendah untuk variabel keputusan pembelian, yang mengukur indikator “Konsumen merasa percaya diri memilih dan membeli merek produk”.

4. terdapat pengaruh yang signifikan antara Brand Awareness terhadap

Keputusan Pembelian pada mahasiswa pengguna iPhone di Universitas

Kristen Maranatha Bandung, dimana sebesar 18.5% dari keputusan

pembelian yang dilakukan oleh pengguna iPhone ditentukan oleh adanya

Brand Awareness.

5. terdapat pengaruh yang signifikan antara Preceived Quality terhadap

Keputusan Pembelian pada mahasiswa pengguna iPhone di Universitas

(20)

Universitas Kristen Maranatha pembelian yang dilakukan oleh pengguna iPhone ditentukan oleh adanya

Perceived Quality.

6. terdapat pengaruh yang signifikan antara Brand Awareness dan Perceived

Quality terhadap Keputusan Pembelian pada mahasiswa pengguna iPhone

di Universitas Kristen Maranatha Bandung, dimana sebesar 42.9% dari

keputusan pembelian yang dilakukan oleh pengguna iPhone ditentukan

oleh adanya Brand Awareness dan Perceived Quality.

7. Perceived Quality memiliki besar pengaruh yang lebih besar dari Brand

Awareness

5.2. Saran

1. Peneliti menyarankan untuk dapat menggunakan berbagai media iklan

untuk produk iPhone, sahingga lebih mudah dikenali oleh para calon

konsumen potensial, yaitu mahasiswa

2. Peneliti menyarankan kepada produsen iPhone untuk dapat

mengkomunikasikan produk iPhone dengan menggunakan celebrity

Endorser, yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap

merek iPhone, yang dapat mendorong keputusan pembelian terhadap

produk iPhone.

3. Peneliti menyarankan kepada produsen iPhone untuk dapat

mempertahankan kualitas dan fitu-fitur dari iPhone, yang dirasa cukup

baik dan dapat diterima oleh mahasiswa, sehingga dapat meningkatkan

(21)

Pengaruh

Brand Awareness

dan

Perceived Quality

Terhadap

Proses Keputusan Pembelian Konsumen

(Studi kasus pada mahasiswa / mahasiswi pengguna

Iphone

di Universitas Kristen

Maranatha)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

CHRISTINA GABRIEL

1352080

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(22)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan pimpinan dan penyertaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

Penelitian tugas akhir dengan judul “Pengaruh Brand Awareness dan Perceived Quality Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen ( studi kasus pada mahasiswa /

mahasiswi pengguna iPhone di Universitas Kristen Maranatha Bandung” tugas akhir ini

disusun untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dalam menempuh Sidang Sarjana Strata-1 (S1) Ekonomi Progam Studi Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

Peneliti menyadari banyaknya tantangan dan rintangan dalam penyusunan tugas akhir ini. Tantangan dan rintangan ini yang disebabkan karena terbatasnya kemampuan dan pengalaman penulis. Penelitian ini berfokus kepada 144 responden mahasiswa / mahasiswi pengguna iPhone di Universitas Kristen Maranatha.

Penulis menyadari bahwa pertolongan serta berkat dari Tuhan Yang Maha Esa, serta bantuan dari berbagai pihak, penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan lancar. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada para pihak yang sangat berkontribusi dalam pembuatan tugas akhir ini, yaitu:

1. Bapak Dr. Drs. Mathius Tandiontong, M.M., Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

2. Ibu Dr. Ratna Widiastuti, M.T. dan Bapak Peter, S.E., M.T., selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

3. Ibu Nonie Magdalena, S.E, M.Si., selaku Ketua Jurusan pada Jurusan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

4. Bapak Rully Arlan Tjahyadi, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan pada Jurusan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

5. Ibu Kezia Kurniawati, S.E., M.B.A. selaku dosen pembimbing yang telah berbaik hati dan sabar membimbing serta membantu penulis dari awal hingga selesainya penyusunan tugas akhir ini.

6. Ibu Ariesya Aprillia, S.E., M.Si. selaku Dosen Wali yang telah mengarahkan dan membimbing selama penulis menempuh perkuliahan di Universitas Kristen Maranatha. 7. Seluruh Dosen Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan ilmu pada penulis

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

8. Para petugas Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Jurusan Manajemen yang telah membantu proses administrasi dan teknis selama penulis menempuh perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

9. Orang tua yang telah memberikan dorongan moril dan materiil dalam penyususnan skripsi ini.

10.Vincentius Andrew, S.E. yang selalu mendukung, menyemangati dan menemani setiap saat.

(23)

12.Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan kontribusi dan bantuan dalam proses menyelesaikan tugas akhir ini.

Penulis pun menyadari bahwa dalam menyusun tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Dengan itu, penulis sangat mengaharapkan adanya kritik dan saran yang dapat membangun penyusunan tugas akhir ini, agar adanya perbaikan-perbaikan dan menambah wawasan penulis di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membutuhkan.

Bandung, 16 Januari 2017

(24)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Buchari Alma. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta

---, Alma. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : CV.Alfabeta

Djaslim Saladin . 2003. Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian). Bandung : Linda karya

Djaslim Saladin. 2004. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian. Edisi Ketiga. Bandung : CV. Linda Karya

Fandy Tjiptono. 2002. Strategi Pemasaran. Penerbit Andy . Yogyakarta.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid 1. Jakarta: Penerbit PT. Indeks, 2003.

---, Philip dan Gary Amstrong. Prinsip-prinsip pemasaran, Jilid 1. Edisi Kedua Belas. Jakarta: Erlangga, 2008.

---, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2009.

---, Philip. Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1997.

---, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Prehallindo, 2002.

---,Philip. Manajemen Pemasaran, Heruji Purwoko, Jilid 2. Jakarta: Prenhallindo, 2005.

Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Cetakan Kelima. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Siegel Sidney. 1995. Statistik NonParametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : PT. Gramedia.

Simamora, Bilson. 2004. Riset Pemasaran. Edisi Pertama. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Sudjana, 2000. Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga, Edisi kelima, Bandung : Tarsito.

(25)

Universitas Kristen Maranatha Suliyanto. 2005. Metode Riset Bisnis. Bandung : Alfabeta

Sekaran, Uma. 2000. Research Methods For Business, Skill-Building Approach. Third Edition. John Wiley and Sons Inc. USA.

Swasta, Basu, dkk. Asas-asas Marketing, Edisi Kedua. Yogyakarta: Penerbit Akademi Keuangan dan Bisnis, 1997. Teguh, Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Press, 2005.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2013.

Sugiyono. Statistik untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA, 2009

Gambar

Tabel 1.1 Data Top Smartphone OEMs
Gambar 1.1 Penjualan per unit Apple iPhone dari tahun 2007

Referensi

Dokumen terkait

RAI PUTRA TEKNIK Produsen, Supplier, Distributor Berbagai Alat Kebutuhan Teknik Sipil Alamat : Jl.. Jingga Wijaya

Prestasi Kerja atau Job performance adalah bagian penilaian kinerja yang mendeskripsikan pencapaian atau performa pekerja terhadap target atau sasaran kerja yang

6DODK VDWX IDNWRU SHQJKDPEDW SHPEHULDQ GLVSHQVDVL NDZLQ GL 3HQJDGLODQ $JDPD 3ROHZDOL \DLWX MLND NHGXD DQDN WHODK VDOLQJ PHQFLQWDL WHWDSL RUDQJ WXD VDODK VDWX SLKDN DWDX NHGXDQ\D

Kemudian di didihkan sampai jernih (kurang lebih 5 jam) (pengerjaan harus dilakukan dilemari asam). Titrasi destilat yang diperoleh dengan HCl 0,02 N sampai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rasio Likuiditas dan Opini Audit Tahun Sebelumnya berpengaruh positif terhadap Opini Audit Going concern, sedangkan Rasio Utang,

Selain itu diharapkan hasil penelitian yang penulis temukan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengambil kebijakan

SK5 dalam menyelesaikan persoalan pada soal nomor 1 menggunakan satu cara yaitu karpet dengan ukuran yang membentuk bangun datar persegi panjang dipotong-potong

Melalui pembelajaran online peserta didik mampu menentukan nilai variabel pada sistem persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dan substitusi dalam