• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK BISNIS DAN MANAJEMEN KOTA CIMAHI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK BISNIS DAN MANAJEMEN KOTA CIMAHI."

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN

DI SMK BISNIS DAN MANAJEMEN KOTA CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh:

Lisna Sari Rosyanty (0906179)

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

KOTA CIMAHI

Oleh

Lisna Sari Rosyanty

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Lisna Sari Rosyanty 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Lisna Sari Rosyanty, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN

PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK BISNIS DAN MANAJEMEN

KOTA CIMAHI

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, SE., M.Pd. NIP.195309121979032001

Pembimbing II,

Sambas Ali Muhidin., S.Pd. M.Si. NIP. 197406272001121001

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI,

(4)

PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN

DI SMK BISNIS DAN MANAJEMEN KOTA CIMAHI

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Penguji I

Dr. Janah Sojanah, M.Si.

NIP. 195712191984032002

Penguji II

Dr. H. Suwatno, M.Si. NIP. 196201271988031001

Penguji III

(5)
(6)

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN

DI SMK BISNIS DAN MANAJEMEN KOTA CIMAHI

Oleh:

Lisna Sari Rosyanty 0906179

Skripsi ini dibimbing oleh :

Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, SE., M.Pd. dan Sambas Ali Muhidin., S.Pd., M.Si.

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah kurang optimalnya efektivitas pembelajaran pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap efektivitas pembelajaran pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran.

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran dan efektivitas pembelajaran. Indikator yang digunakan untuk penggunaan media pembelajaran ini adalah relevansi, kemampuan guru, kemudahan penggunaan, ketersediaan, dan kebermanfaatan, sedangkan indikator untuk efektivitas pembelajaran adalah kualitas pembelajaran, kesesuaian tingkat pembelajaran, motivasi, dan waktu.

Penelitian ini menggunakan metode explanatory survey, teknik pengumpulan datanya dengan cara penyebaran angket. Instrumen yang digunakan adalah angket model Skala Likert. Anggota populasi berjumlah 30 orang guru mata pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.

Kesimpulan hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan media pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas pembelajaran pada mata pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi.

Saran yang diajukan bagi sekolah adalah: pertama, sekolah dituntut untuk mampu menyediakan fasilitas/media yang menunjang dalam kegiatan pembelajaran, sehingga guru dapat lebih mudah dan terbantu dalam memberikan materi pembelajaran bagi siswa, dan siswa pun dapat lebih mudah dalam menerima pembelajaran. Kedua, tingkat efektivitas pembelajaran siswa harus lebih diperhatikan. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah membuat materi pembelajaran yang lebih mudah dipahami dengan meningkatkan penggunaan media pembelajaran.

(7)

THE INFLUENCE OF THE USE OF LEARNING MEDIA TOWARDS THE LEARNING EFECTIVENESS IN PRODUCTIVE OFFICE ADMINISTRATION SUBJECT

IN SMK BUSINESS AND MANAGEMENT CIMAHI

By:

Lisna Sari Rosyanty 0906179

This Script is guided by:

Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, SE., M.Pd. and Sambas Ali Muhidin., S.Pd., M.Si.

Issues that were examined in this study is the lack of learning effectiveness in productive office administration subject in SMK Business and Management Cimahi. The purpose of this research is to know how the influence of using the learning media towards the learning efectiveness in productive office administration subject.

Variables examined in this study are the use of learning media and learning effectiveness. Indicators that are used for learning media are relevance, teacher ability, ease of use, availability, and usefulness, while the indicator for learning effectiveness is the quality of learning, the level of suitability of learning, motivation, and time.

This study used explanatory survey method, and collecting the data by distributing questionnaires. The instrument that is used was a Likert’s scale models questionnaire. The population were 30 teachers of productive office administration subject. The data analysis technique used is a simple regression analysis.

Based on calculations using simple regression analysis and hypothesis test, it is concluded that the use of learning media has positive influence and significant impact towards learning efectiveness.

Suggestions for the schoolare: first, the school is required to provide facilities/media that support the learning activities, so the teachers can more easily in providing learning materials for students, and students can be more easily to accept learning activities. Second, the effectiveness of student learning must be considered. The ways to make learning materials more easily understood is by improving the use of learning media.

(8)

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KERANGKA TEORITIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Penggunaan Media PembelajaranError! Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Efektivitas PembelajaranError! Bookmark not defined.

2.1.3 Kajian Peneliti Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

(9)

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN .... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.2 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.2.3 Sumber Data... Error! Bookmark not defined.

3.2.4 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.5 Teknik dan Alat Pengumpulan DataError! Bookmark not defined.

3.2.6 Pengujian Instrumen PenelitianError! Bookmark not defined.

3.2.7 Teknik Analisis Data... Error! Bookmark not defined.

3.2.8 Pengujian Persyaratan Analisis DataError! Bookmark not defined.

3.2.9 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not

defined.

4.1 Deskripsi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Penggunaan Media PembelajaranError! Bookmark not defined.

4.1.2 Efektivitas Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Pengujian Persyaratan Analisis Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Analisis Efektivitas Penggunaan Media PembelajaranError! Bookmark not de

(10)

Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan

pendidikan adalah mengenai efektivitas pembelajaran. Sekolah sebagai salah satu

institusi pendidikan yang secara langsung bertanggung jawab penuh terhadap

kinerja pendidikan yang berkualitas harus mampu membenahi segala aspek yang

menunjang terhadap efektivitas belajar mengajar.

Dewasa ini, dalam dunia pendidikan seringkali para guru mengalami

kesulitan dalam memberikan pembelajaran kepada siswanya agar siswa dapat

lebih memahami pembelajaran yang diberikan oleh guru. Proses pembelajaran

dengan menggunakan metode konvensional seperti melalui ceramah dan buku

pelajaran dianggap kurang memberikan penjelasan yang konkret sehingga materi

sulit untuk diterima dan kurang dapat menimbulkan ketertarikan dan rasa ingin

tahu siswa, (Nugroho, 2006) dalam Ariani dan Haryanto (2010 : 21)). Jika proses

pembelajaran lebih didominasi oleh guru, maka efektivitas pembelajaran tidak

akan dapat dicapai.

Untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif, guru dituntut agar

mampu mengelola proses pembelajaran yang memberikan rangsangan kepada

siswa sehingga ia mau dan mampu belajar. Untuk bisa belajar efektif setiap orang

perlu mengetahui apa arti belajar sesungguhnya. Belajar adalah sebuah tindakan

(12)

merespon stimulus (rangsangan) yang diberikan guru, selain itu untuk meraih

pembelajaran yang efektif peserta didik juga dapat dibimbing oleh guru dari

pengetahuan sebelumnya yang mereka miliki yang tersimpan dalam ingatan dan

pemikiran mereka (kognitif) dengan menggunakan teori dan metode pembelajaran

dengan tepat.

Dalam UU No.20 tentang Sistem Pendidikan Nasional, terdapat jenjang

pendidikan berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyatakan:

SMK adalah suatu bentuk pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga siswa memiliki kemampuan sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang terampil, terdidik, professional, serta dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Struktur kurikulum pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk menguasai dan memiliki

keterampilan dalam bidang keahliannya, maka siswa SMK program keahlian

administrasi perkantoran harus memenuhi syarat yaitu mengikuti pembelajaran

mata pelajaran produktif. Kelompok mata pelajaran produktif adalah kelompok

mata pelajaran yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi

sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Adapun mata pelajaran yang

diajarkan dalam mata pelajaran produktif merupakan praktek sesuai dengan

bidang yang dimiliki di tiap sekolah. Namun pada kenyataannya, mata pelajaran

produktif yang notabene merupakan ciri khas jurusan dan sangat diandalkan

karena dapat mengasah kemampuan siswa merupakan bekal pada siswa SMK

(13)

Seperti yang terlihat di lapangan, yaitu di SMK Bisnis dan Manajemen

Kota Cimahi diantaranya SMK Sangkuriang 1 Cimahi, SMK PGRI 1 Cimahi,

SMK PGRI 2 Cimahi, SMK Pasundan 1 Cimahi, dan SMK Pasundan Putra

Cimahi. Salah satu cara untuk melihat efektif atau tidaknya suatu proses

pembelajaran, adalah dengan melihat proses dan hasil belajar itu sendiri. Untuk

melihat hasil belajar, dan membantu siswa dalam mencapai suatu tujuan

instruksional, guru memberikan ulangan kepada siswa. Ulangan merupakan salah

satu cara untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap pelajaran di sekolah

yang telah diajarkan oleh seorang guru. Berdasarkan waktu pelaksanaannya,

ulangan dibagi atas beberapa jenis, diantaranya adalah ulangan harian, ulangan

tengah semester dan ulangan akhir semester. Ulangan dapat diukur kualitasnya,

dengan cara penerapan kriteria ketuntasan minimum (KKM) pada setiap mata

pelajaran.

Kriteria ketuntasan minimum (KKM) memiliki nilai ambang batas yang

beragam. Setiap nilai ambang batas tersebut tergantung dari ketetapan satuan

pendidikan. SMK Sangkuriang 1 Cimahi, SMK PGRI 1 Cimahi, SMK PGRI 2

Cimahi, SMK Pasundan 1 Cimahi, dan SMK Pasundan Putra Cimahi, merupakan

salah satu satuan pendidikan yang menetapkan nilai ambang batas pada mata

pelajaran dasar produktif dengan nilai 75.

Dari penjelasan di atas, dapat dijelaskan bahwa pembelajaran dapat

dikatakan efektif apabila pembelajaran tersebut sudah mencapai tujuan yang

diinginkan yaitu mendapatkan hasil belajar dengan baik dimana hasil belajar dapat

(14)

produktif administrasi perkantoran kelas X di SMK Sangkuriang 1 Cimahi tahun

ajaran 2012-2013 sebelum dilakukan remedial:

Tabel 1.1

Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X AP SMK Sangkuriang 1 Cimahi Tahun Ajaran 2012 / 2013

Kelas Ulangan

Sumber: Guru mata pelajaran produktif kelas X AP SMK Sangkuriang 1 Cimahi, 2012

Berdasarkan data di atas yaitu nilai ulangan siswa kelas X pada mata

pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang 1 Cimahi

tahun ajaran 2012/2013. Terlihat bahwa nilai ulangan pada salah satu mata

pelajaran produktif yaitu Menerapkan Prinsip-prinsip Kerjasama dengan Kolega

& Pelanggan, Melakukan Prosedur Administrasi, dan Mengaplikasikan

Keterampilan Dasar Komunikasi masih terdapat siswa yang nilai ulangannya

belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Yaitu

masing-masing hanya sekitar 65,05 %, 66,63 %, dan 71,76 %. Hal ini membuktikan

(15)

Tabel di bawah ini adalah rata-rata nilai ulangan harian mata pelajaran

produktif administrasi perkantoran kelas X di SMK PGRI 1 Cimahi tahun ajaran

2012/2013 sebelum dilakukan remedial:

Tabel 1.2

Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X AP SMK PGRI 1 Cimahi

Tahun Ajaran 2012 / 2013

Kelas Ulangan

Kriteria Kelulusan Minimum (KKM)

(75) (75) (75)

Sumber: Guru mata pelajaran produktif kelas X AP SMK PGRI 1 Cimahi, 2012

Berdasarkan data di atas yaitu nilai ulangan siswa kelas X pada mata

pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 1 Cimahi tahun

ajaran 2012/2013. Terlihat bahwa nilai ulangan pada salah satu mata pelajaran

produktif yaitu Menerapkan Prinsip-prinsip Kerjasama dengan Kolega &

Pelanggan, Melakukan Prosedur Administrasi, dan Mengaplikasikan

Keterampilan Dasar Komunikasi masih terdapat siswa yang nilai ulangannya

belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Yaitu

masing-masing hanya sekitar 73,57 %, 71,42 %, dan 74,38 %.Hal ini membuktikan bahwa

(16)

produktif administrasi perkantoran kelas X di SMK PGRI 2 Cimahi tahun ajaran

2012/2013 sebelum dilakukan remedial:

Tabel 1.3

Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X AP SMK PGRI 2 Cimahi Tahun Ajaran 2012 / 2013

Kelas Ulangan

Kriteria Kelulusan Minimum (KKM)

(75) (75) (75)

Sumber: Guru mata pelajaran produktif kelas X AP SMK PGRI 2 Cimahi, 2012

Berdasarkan data di atas yaitu nilai ulangan siswa kelas X pada mata

pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Cimahi tahun

ajaran 2012/2013. Terlihat bahwa nilai ulangan pada salah satu mata pelajaran

produktif yaitu Menerapkan Prinsip-prinsip Kerjasama dengan Kolega &

Pelanggan, Melakukan Prosedur Administrasi, dan Mengaplikasikan

Keterampilan Dasar Komunikasi masih terdapat siswa yang nilai ulangannya

belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Yaitu

masing-masing hanya sekitar 73,45 %, 71,05 %, dan 67,43 %. Hal ini membuktikan

(17)

Tabel di bawah ini adalah rata-rata nilai ulangan harian mata pelajaran

produktif administrasi perkantoran kelas X di SMK Pasundan 1 Cimahi tahun

ajaran 2012/2013 sebelum dilakukan remedial:

Tabel 1.4

Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X AP SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2012 / 2013

Kelas Ulangan

Kriteria Kelulusan Minimum (KKM)

(75) (75) (75)

Sumber: Guru mata pelajaran produktif kelas X AP Pasundan 1 Cimahi, 2012

Berdasarkan data di atas yaitu nilai ulangan siswa kelas X pada mata

pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Cimahi tahun

ajaran 2012/2013. Terlihat bahwa nilai ulangan pada salah satu mata pelajaran

produktif yaitu Menerapkan Prinsip-prinsip Kerjasama dengan Kolega &

Pelanggan, Melakukan Prosedur Administrasi, dan Mengaplikasikan

Keterampilan Dasar Komunikasi masih terdapat siswa yang nilai ulangannya

belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Yaitu

masing-masing hanya sekitar 72,25 %, 73,18 %, dan 69,83 %. Hal ini membuktikan

(18)

produktif administrasi perkantoran kelas X di SMK Pasundan Putera Cimahi

tahun ajaran 2012/2013 sebelum dilakukan remedial:

Tabel 1.5

Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X AP Pasundan Putera Cimahi Tahun Ajaran 2012 / 2013

Kelas Ulangan

Kriteria Kelulusan Minimum (KKM)

(75) (75) (75)

pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan Putera Cimahi

tahun ajaran 2012/2013. Terlihat bahwa nilai ulangan pada salah satu mata

pelajaran produktif yaitu Menerapkan Prinsip-prinsip Kerjasama dengan Kolega

& Pelanggan, Melakukan Prosedur Administrasi, dan Mengaplikasikan

Keterampilan Dasar Komunikasi masih terdapat siswa yang nilai ulangannya

belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Yaitu

masing-masing hanya sekitar 68,38 %, 74,56 %, dan 71,77 %. Hal ini membuktikan

(19)

Hasil survey ketidaktuntasan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di

SMK Sangkuriang 1 Cimahi, SMK PGRI 1 Cimahi, SMK PGRI 2 Cimahi, SMK

Pasundan 1 Cimahi, dan SMK Pasundan Putra Cimahi pada ulangan mata

pelajaran keahlian dasar produktif siswa kelas X Administrasi Perkantoran dapat

dilihat seperti di bawah ini :

Gambar 1.1

Hasil Survey Ketidaktuntasan KKM Siswa Kelas X AP di SMK Kota Cimahi

Berdasarkan hasil data diatas, maka dapat dikatakan bahwa masih terdapat

beberapa siswa yang nilai ulangan hariannya di bawah standar Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM), yaitu pada SMK Sangkuriang 1 Cimahi sebanyak 28,80 %,

pada SMK PGRI 1 Cimahi sebanyak 26,88 %, pada SMK PGRI 2 Cimahi 29,36

%; pada SMK Pasundan 1 Cimahi sebanyak 28,25 %; dan pada SMK Pasundan

Putera Cimahi sebanyak 28,43 %. Hal ini menerangkan bahwa belum tercapainya

tujuan instruksional dengan standar yang diinginkan. Siswa dikatakan dapat

(20)

sehingga tidak terdapat nilai siswa yang berada di bawah Kriteria ketuntasan

Minimum (KKM). Kondisi ini mencerminkan bahwa tingkat efektivitas

pembelajaran masih belum optimal. Upaya yang dapat dilakukan, agar nilai

akademis siswa di sekolah mencapai Kriteria ketuntasan minimum (KKM) adalah

dengan memerhatikan kegiatan proses belajar mengajar yang efektif.

Dari beberapa keterangan di atas, menunjukkan betapa pentingnya suatu

upaya pembelajaran yang baik diantaranya dengan menentukan media apa akan

diterapkan pada suatu pembelajaran sehingga dapat berdampak baik terhadap

pencapaian efektivitas belajar mengajar.

Sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka muncullah

pertanyaan-pertanyaan yaitu faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi tingkat efektivitas

dalam suatu pembelajaran dan apakah yang harus dilakukan seorang guru agar

proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif.

Pentingnya permasalahan efektivitas pembelajaran ini untuk dikaji ialah

agar dapat dianalisis secara lebih mendalam sehingga dalam suatu proses

pembelajaran dapat tercipta suasana belajar yang kondusif dan menghasilkan

suatu proses pembelajaran yang efektif serta agar kita dapat menganalisis

bagaimana cara memberikan pembelajaran kepada siswa, sehingga siswa tersebut

dapat menerima dan memahami pembelajaran yang diberikan guru dengan baik.

Rendahnya efektifitas pembelajaran siswa pada mata pelajaran produktif

Administrasi Perkantoran di SMK kota Cimahi memberikan peluang untuk

melakukan studi mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas

(21)

masalah fenomena rendahnya tingkat efektivitas pembelajaran siswa pada mata

pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Bisnis dan Manajemen

Kota Cimahi, maka diperlukan pendekatan tertentu untuk memecahkan masalah

tersebut, dan berdasarkan permasalahan yang dikaji maka pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teori belajar Robert M. Gagne.

Namun pada kenyataannya, penggunaan media untuk pembelajaran

praktek dalam fenomena kegiatan pembelajaran di SMK masih kurang, khususnya

di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi. Penggunaan dan pemanfaatanya

masih belum diperhatikan, karena memang keterbatasan fasilitasnya yang belum

sepenuhnya terpenuhi. Oleh karena itu, masih banyak guru yang enggan untuk

menggunakan media pembelajaran terutama penggunaan media pembelajaran

dalam setiap kegiatan pembelajarannya.

Mengacu kepada keseluruhan paparan di atas serta dalam upaya

memahami dan memecahkan masalah rendahnya efektivitas pembelajaran siswa

pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Bisnis dan

Manajemen Kota Cimahi, maka perlu dan penting dilakukan penelitan tentang

pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap efektivitas pembelajaran.

Inilah yang menarik penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul :

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajaran

Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran di SMK Bisnis dan

Manajemen Kota Cimahi”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas dapat diduga adanya

(22)

Manajemen Kota Cimahi. Penggunaan media pembelajaran yang menjadi fokus

dalam penelitian ini adalah media yang digunakan dalam pembelajaran praktek

mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran. Oleh karena itu, permasalahan

dalam penelitian ini lebih banyak berkaitan dengan upaya pembuktian terhadap

pengaruh kedua variabel tersebut dan secara lebih spesifik permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran efektivitas penggunaan media pembelajaran

pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK

Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi?

2. Bagaimana tingkat efektivitas pembelajaran pada mata pelajaran

produktif Administrasi Perkantoran di SMK Bisnis dan Manajemen

Kota Cimahi ?

3. Adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap

efektivitas pembelajaran pada mata pelajaran produktif Administrasi

Perkantoran di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan

dan melakukan kajian secara ilmiah tentang penggunaan media pembelajaran

terhadap efektivitias pembelajaran mata pelajaran produktif Administrasi

Perkantoran di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi. Analisis tersebut

(23)

pembelajaran pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK

Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi.

Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui bagaimana gambaran efektivitas penggunaan media

pembelajaran pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran

di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi.

2. Mengetahui bagaimana tingkat efektivitas pembelajaran pada mata

pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Bisnis dan

Manajemen Kota Cimahi.

3. Mengetahui adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran

terhadap efektifitas pembelajaran pada mata pelajaran produktif

Administrasi Perkantoran di SMK Bisnis dan Manajemen Kota

Cimahi.

1.4 Manfaat Penelitian

Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dicapai, penelitian ini

akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan

praktis. Kegunaan teoritis dari hasil penelitian ini akan memberikan pengalaman

dan memperoleh ilmu pengetahuan di bidang pendidikan. Serta dapat dijadikan

bahan kajian untuk mengkaji berbagai teori ilmu pendidikan.

Sedangkan secara praktis, penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat

(24)

harus diperhatikan dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran, sehingga

dapat diketahui komponen-komponen apa saja yang harus ada dalam proses

pembelajaran yang akan meningkatkan efektivitas belajar siswa;

(2) Sebagai sumbangan pemikiran bagi pihak sekolah mengenai penggunaan

media pembelajaran terhadap proses pembelajaran;

(3) Sebagai bahan masukan kepada pihak sekolah betapa pentingnya penggunaan

media pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran;

(4) Sebagai bahan bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkan informasi

dan data yang relevan dari hasil penelitian, khususnya mengenai penggunaan

(25)

BAB III

OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah variabel X yaitu penggunaan

media pembelajaran oleh guru mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran

dan variabel Y yaitu efektivitas pembelajaran siswa program keahlian

Administrasi Perkantoran pada SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi.

Berdasarkan objek penelitian di atas, maka akan dianalisis mengenai

pengaruh penggunaan media pembelajaran oleh guru mata pelajaran produktif

Administrasi Perkantoran terhadap efektivitas pembelajaran siswa program

keahlian Administrasi perkantoran pada SMK Bisnis dan Manajemen Kota

Cimahi, dengan responden guru yang mata pelajaran produktif Administrasi

Perkantoran di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi yaitu di SMK

Sangkuriang 1 Cimahi, SMK PGRI 1 Cimahi, SMK PGRI 2 Cimahi, SMK

Pasundan 1 Cimahi, dan SMK Pasundan Putra Cimahi.

3.2 Desain Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

Dalam mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus

menentukan metode yang digunakan, karena hal ini merupakan pedoman atau

langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian yang akan membawa

peneliti kepada suatu kesimpulan yang merupakan pemecahan dari masalah yang

(26)

metode penelitian. Berdasarkan jenis penelitiannya, yaitu deskriptif kuantitatif

yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang

akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey eksplanasi

(explanatory survey).

Objek telaahan penelitian survey eksplanasi (explanatory survey) adalah

untuk menguji hubungan antarvariabel yang dihipotesiskan. Dengan penggunaan

metode survey eksplanasi ini, penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh

gambaran dua variabel, yaitu variabel penggunaan media pembelajaran dan

variabel efektivitas pembelajaran. Apakah terdapat pengaruh positif pada

penggunaan media pembelajaran terhadap efektivitas pembelajaran siswa dan

seberapa besar pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap efektivitas

pembelajaran pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK

Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi.

3.2.2 Operasional Variabel

Operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel ke dalam

indikator. Penelitian ini terdiri atas variabel bebas (variabel independen) dan

variabel terikat (variabel dependen). Variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

terikat (dependen). Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Penelitian ini mengkaji dua

(27)

variabel dependen atau variabel terikat.

1.2.2.1Operasional Variabel Penggunaan Media Pembelajaran

Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas (independent variable)

adalah penggunaan media pembelajaran. Merujuk pada pendapat Nana Sudjana

(2009 :132) pada bahasan sebelumnya yaitu di BAB II berkaitan dengan indikator

penggunaan media pembelajaran, maka digambarkan dalam tabel berikut :

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penggunaan Media Pembelajaran (X)

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA NO.

ITEM

Penggunaan Media Pembelajaran

(X)

(28)

digunakan.

Ordinal 9

Ketersediaan 1. Kecukupan jumlah.

2. Kualitas media.

Ordinal

Ordinal

10

11

Kebermanfaatan 1. Memudahkan siswa belajar.

2. Membantu

pemahaman siswa.

3. Mendorong

Kemandirian siswa.

4. Dampak pada hasil belajar.

Sumber : Diadaptasi dari pendapat Nana Sudjana (2009 : 132)

3.2.2.2 Operasional Variabel Efektivitas Pembelajaran

Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikat (dependent variable)

adalah efektivitas pembelajaran. Merujuk pada pendapat Mulyasa dalam Sobry

Sutikno (2013:182) pada bahasan sebelumnya yaitu di BAB II berkaitan dengan

indikator efektivitas pembelajaran, maka digambarkan dalam tabel berikut :

Tabel 3.2

Operasional Variabel Efektivitas Pembelajaran (Y)

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA NO.

(29)

2. Siswa dapat materi ajar terhadap kegiatan

(30)

siswa.

4. Tingkat keaktifan siswa.

5. Respon siswa dalam mengikuti proses

Waktu 1. Tingkat keefesienan waktu dalam

Sumber : Diadaptasi dari pendapat Mulyasa dalam Sobry Sutikno (2013:182)

3.2.3 Sumber Data

Sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan

keterangan tentang data. Dalam penelitian yang dilakukan penulis, sumber data

yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Kedua data tersebut

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sumber data primer, merupakan sumber data yang diperoleh dan dikumpulkan

penulis langsung dari objek penelitian. Sumber data primer dalam penelitian

ini berasal dari guru pengajar mata pelajaran produktif Administrasi

Perkantoran dan tata usaha di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi yaitu

(31)

angket.

2. Sumber data sekunder, merupakan sumber data yang diperoleh penulis tidak

berhubungan langsung dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini yang

menjadi data sekunder yaitu buku-buku literatur, hasil observasi maupun

dokumen dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian.

3.2.4 Populasi Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh guru mata

pelajaran produktif program keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Kota

Cimahi. Peneliti mengambil responden dari 5 sekolah yaitu SMK Sangkuriang 1

Cimahi, SMK PGRI 1 Cimahi, SMK PGRI 2 Cimahi, SMK Pasundan 1 Cimahi,

dan SMK Pasundan Putra Cimahi yang keseluruhannya berjumlah 30 orang.

Dengan demikian, seluruh unit populasi tersebut dijadikan sebagai unit populasi

sebagai sumber data.

Berikut ini merupakan tabel populasi jumlah guru mata pelajaran produktif

jurusan Admnistrasi Perkantoran di SMK Kota Cimahi.

Tabel 3.3

Jumlah Guru Produktif Administrasi Perkantoran SMK Kota Cimahi

No. Nama Sekolah Jumlah Guru

1. SMK Sangkuriang 1 Cimahi 6

2. SMK PGRI 1 Cimahi 6

3. SMK PGRI 2 Cimahi 7

4. SMK Pasundan 1 Cimahi 6

5. SMK Pasundan Putera Cimahi 5

(32)

Adapun gambaran karakteristik dari populasi penelitian yang akan

dijadikan sebagai responden dilihat berdasarkan karakteristik jenis kelamin, usia,

latar belakang pendidikan, dan masa kerja adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan Jenis Kelamin

Hasil pengumpulan data dari 30 responden dari segi usia diperoleh rincian

sebagai berikut:

Tabel 3.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1. Pria 10 33,3 %

2. Wanita 20 66,7 %

Total 30 100 %

Sumber : Data Penyebaran Angket, 2013

Berdasarkan hasil pengolahan data dari 30 orang responden guru

produktif Administrasi Perkantoran di SMK Bisnis dan Manajemen Kota

Cimahi, yaitu SMK Sangkuriang 1 Cimahi, SMK PGRI 1 Cimahi, SMK

PGRI 2 Cimahi, SMK Pasundan 1 Cimahi, SMK Pasundan Putra Cimahi.

Dapat terlihat dari persentasenya jumlah guru di dominasi oleh wanita dengan

presentase 66,7 % sedangkan pria 33,3 %. Hal ini mencerminkan bahwa guru

produktif Administrasi Perkantoran di Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi

(33)

Hasil pengumpulan data dari 30 responden dari segi usia diperoleh rincian

sebagai berikut:

Tabel 3.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia di SMK Bisnis dan Manajemen Cimahi

No. Usia Jumlah Persentase

1. <25 2 6,67 %

2. 25-35 9 30 %

3. 35-45 9 30 %

4. >45 10 33,33 %

Total 30 100 %

Sumber : Data Penyebaran Angket, 2013

Berdasarkan hasil pengolahan data karakteristik responden

menunjukkan bahwa jumlah responden yang berusia kurang dari 25 tahun

berjumlah 2 orang dengan persentase 6,67 %, antara usia 25-35 tahun

berjumlah 9 orang dengan persentase 30 %, begitu pula dengan antara usia

35-45 tahun berjumlah 9 orang dengan persentase 30 %, dan yang berusia

lebih dari 45 tahun memiliki jumlah tertinggi, yaitu berjumlah 10 orang

dengan persentase sebesar 33,33 %.

c. Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

Pengumpulan data data karakteristik responden berdasarkan latar belakang

(34)

Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi

No. Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase

1. S1 28 93,3 %

2. S2 2 6,7 %

Total 30 100 %

Sumber : Data Penyebaran Angket, 2013

Hasil pengolahan data karakteristik responden berdasarkan jenjang

pendidikan menunjukkan bahwa guru produktif Administrasi Perkantoran di SMK

Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi hampir seluruhnya berjenjang S1.

d. Berdasarkan Masa Kerja

Pengumpulan data data karakteristik responden berdasarkan masa kerja

pendidikan menghasilkan gambaran seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 3.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa kerja di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi

No. Pendidikan Jumlah Presentase

1 < 1 tahun 2 6,7 %

2 1-3 tahun 4 13,3 %

3 4-6 tahun 3 10%

4 7-10 tahun 5 16,6%

5 > 10 tahun 10 33,3%

6 > 20 tahun 6 20 %

Jumlah 30 100%

(35)

memiliki masa kerja di atas 10 tahun sebanyak 10 orang dengan persentase

33,3%.

3.2.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner/angket. Angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data melalui

penyebaran kuesioner untuk diisi langsung oleh responden seperti yang dilakukan

dalam penelitian untuk menghimpun pendapat umum. Adapun langkah-langkah

penyusunan angket ini yakni sebagai berikut :

1) Menyusun kisi-kisi daftar pertanyaan/pernyataan

Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Angket yang

digunakan merupakan angket tertutup dengan lima alternatif jawaban, yaitu:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

2) Menetapkan skala penilaian angket

Skala penilaian jawaban angket yang digunakan adalah skala lima kategori

Model Likert. Skala likert menurut Moh. Nazir (2003:338), merupakan suatu

skala untuk mengukur sikap seseorang terhadap suatu hal dengan

(36)

“Setuju”, “Kurang Setuju”, “Tidak Setuju”, dan “Sangat Tidak Setuju.”

Tabel 3.8

Kriteria Penilaian Angket untuk Variabel X dan Y

Alternatif Jawaban Pernyataan (Item)

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Kurang Setuju (KS) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

3) Melakukan uji coba angket

Sebelum mengumpulkan data yang sebenarnya dilakukan angket yang akan

digunakan terlebih dahulu diuji cobakan. Pelaksanaan uji coba ini

dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada item angket.

Selain itu dalam penelitian ini diperlukan studi kepustakaan yang dapat

dijadikan sebagai bahan perbandingan, acuan atau landasan teoritis yang

berkaitan erat dengan masalah yang diteliti yang dilakukan selama

penyusunan skripsi. Studi kepustakaan ini merupakan studi yang dilakukan

dengan cara mempelajari buku-buku (literatur) dan pemilihan teori-teori yang

ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas.

3.2.6 Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen sebagai alat pengumpulan data perlu diuji kelayakannya, karena

akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Instrumen yang baik

harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel. Menurut

Sugiyono (2008:137) “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

(37)

sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan instrumen yang

valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka diharapkan hasil dari penelitian

pun akan menjadi valid dan reliabel.

Uji coba angket dilakukan terhadap 20 orang responden. Data angket yang

terkumpul kemudian secara statistik dihitung validitas dan reliabilitasnya. Jumlah

item angket yang diteliti dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.9

Jumlah Angket untuk Uji Coba

No. Variabel Jumlah Item Angket

1 Penggunaan Media Pembelajaran (X) 15

2 Efektivitas Pembelajaran (Y) 15

Total 30

Sumber : Angket Penelitian

3.2.6.1 Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengukur sampai seberapa

besar ketapatan dan kecermatan suatu alat ukur di dalam melakukan fungsinya.

Arikunto (1998:160) menyatakan bahwa “validitas dalam penelitian dijelaskan

sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

keshahihan sesuatu instrumen”.

Pengujian validitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik korelasi

product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut :

(38)

N = Jumlah responden

 = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2 i

Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2 i Y

 = Total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

i iY X

 = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh

tiap respoden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas

instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang

bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba

instrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang menyaratkannya, namun

disarankan sekitar 20-30 orang responden.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran

data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan

(39)

diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data

selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah

diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item

angket dari skor-skor yang diperoleh.

8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan

dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel.

9. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n- 2,

dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah

20 orang, sehingga diperoleh db = 20 –2 = 18 dan α = 5 %.

10. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Kriterianya : 1. Jika rxyhitung > r tabel, maka valid

2. Jika rxyhitung ≤ r tabel, maka tidak valid

Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada

kuosioner penelitian. Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan

bantuan Microsoft Office Excel 2007. Maka akan diperoleh nilai rxy hitung

kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan n = 20 dengan taraf nyata (α) =

0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika rhitung> rtabel maka item tersebut

dinyatakan valid, dan sebaliknya jika rhitung< rtabel maka item tersebut dinyatakan

(40)

No.

Sumber: Hasil Uji Coba Angket

Dari tabel pengujian validitas variabel Penggunaan Media Pembelajaran

(X) terhadap 15 item angket menunjukan 14 item dinyatakan valid dan 1 item

yang dinyatakan tidak valid yaitu item no. 14 mengenai media pembelajaran yang

digunakan dapat mendorong kemandirian siswa. Sehingga angket yang digunakan

untuk mengumpulkan data variabel Penggunaan Media Pembelajaran berjumlah

14 item.

Tabel 3.11

Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Pembelajaran (Y)

No. Item r hitung r tabel Keterangan

(41)

6 0,587 0,444 Valid

Sumber: Hasil Uji Coba Angket

Pada pengujian validitas di atas untuk variabel Efektivitas Pembelajaran

(Y), terdapat 15 item angket menunjukan sebanyak 14 item yang dinyatakan valid

dan 1 item yang dinyatakan tidak valid yaitu pada item no. 5 mengenai proses

pembelajaran yang dilakukan secara sistematis. Sehingga angket yang digunakan

untuk mengumpulkan data variabel efektivitas pembelajaran berjumlah 14 item.

Dengan demikian secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil uji

coba dapat ditampilkan dalam tabel berikut:

Tabel 3.12

Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba

No Variabel

Jumlah Item Angket Sebelum

Uji Coba

Setelah Uji Coba Valid Tidak Valid

1 Penggunaan Media Pembelajaran (X) 15 14 1

2 Efektivitas Pembelajaran (Y) 15 14 1

Total 30 28 2

Sumber: Hasil pengolahan data

Item angket yang tidak valid berada pada indikator yang berbeda,

sehingga meskipun item angket dibuang angket yang lain masih dianggap

(42)

Pengujian alat pengumpulan data kedua adalah pengujian reliabilitas

instrumen. Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya

konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga

hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Uep dan Sambas Ali Muhidin,

2011:123).

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam

penelitian ini adalah Koefisien Alpha (α) dari Cronbach (1951), yaitu sebagai

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya bulir soal

= jumlah varians

= varians total

Dimana rumus variansnya adalah sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto, 1993 : 236)

Keterangan:

= varians

(43)

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas

instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menyebar instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang

bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran

data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan

pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data

selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi

pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.

9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh.

10.Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.

11. Menghitung nilai koefisien alpha (α).

12.Membandingkan nilai koefisien alpha dengan nilai koefisien korelasi yang

(44)

uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20 –2 = 18 dan α = 5%.

13.Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Kriterianya : 1. Jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel,

2. Jika r11 hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel.

Setelah diperoleh nilai r11, kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel

dengan N = 20 dengan taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika

rhitung > rtabel maka item tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika rhitung <

rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak reliabel.

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket sebagaimana

terlampir, rekapitulasi perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.13

Hasil Uji Reliabilitias Variabel X dan Variabel Y

No. Variabel Hasil Ket.

rhitung rtabel

1. Penggunaan Media Pembelajaran (X) 0,831 0,444 Reliabel 2. Efektivitas Pembelajaran (Y) 0,853 0,444 Reliabel Sumber: Uji Coba Angket

Hasil uji reliabilitas variabel Xdan variabel Y menunjukkan bahwa kedua

variabel tersebut dinyatakan reliabel karena rhitung> r tabel. Setelah memperhatikan

kedua pengujian instrumen di atas, penulis menyimpulkan bahwa instrumen

dinyatakan valid dan reliabel. Itu berarti penelitian ini dapat dilanjutkan, artinya

tidak ada hal yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan

(45)

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada

tujuan penelitian yang sudah dirumuskan, yaitu (1) untuk melihat bagaimanakah

gambaran variabel-variabel yang diteliti dan (2) untuk melihat ada tidaknya

hubungan antar variabel. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik analisis data

deskriptif dan teknik analisis data inferensial. Teknik analisis deskriptif digunakan

untuk manganalisis gambaran variabel, sementara teknik analisis inferensial

digunankan sebagai alat untuk menarik kesimpulan ada tidaknya pengaruh antar

variabel yang diteliti. Secara khusus, analisis data deskriptif yang digunakan

adalah dengan menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran data yang telah

diperoleh, dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Selanjutnya

analisis data inferensial yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.

Analisis regresi sederhana ini digunakan karena tujuan penelitian hendak

mengkaji ada tidaknya pengaruh antar variabel dan jenis data yang diperoleh

berbentuk data ordinal.

Langkah kerja analisis data desriptif meliputi:

1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban

responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.

2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan data yang diperoleh

responden.

3. Menghitung frekuensi data yang diperoleh.

4. Menyajikan data yang sudah diperoleh, baik dalam bentuk tabel ataupun grafik.

5. Melakukan analisis berdasarkan data yang sudah disajikan.

(46)

kuesioner sehingga data siap diproses.

2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan skor yang diperoleh

responden.

3. Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden 4. Menghitung nilai koefisien regresi.

5. Menghitung nilai uji statistik F.

6. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r atau nilai tabel F, pada derajat bebas (db = N – k – 1) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.

7. Membandingkan nilai hitung r atau nilai hitung F dengan nilai r atau nilai F yang terdapat dalam tabel.

8. Membuat kesimpulan. Kriteria kesimpulan: Jika nilai hitung r atau F lebih besar dari nilai tabel r atau F, maka item angket dinyatakan signifikan.

3.2.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data

Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi

sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa

pengujian yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linieritas.

3.2.8.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu

distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji

statsistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan

untuk menguji normalitas data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors test adalah

penggunaan/perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan

ukuran sampel kecil, n = 4 (Harun Al Rasyid, 2004). Langkah kerja uji normalitas

dengan metode Lilifors menurut Sambas dan Maman (2009: 73) sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

(47)

(observasi).

5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z. 6. Menghitung Theoritical Proportion.

7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka H0 diterima. Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji adalah (Harun Al Rasyid, 2004) :

H0: X mengikuti distribusi normal

H1: X tidak mengikuti distribusi normal

Berikut adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas data :

Tabel 3.14

Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas

X F fk Sn (Xi) Z Fo (Xi)

Sn (Xi) - Fo

(Xi)

Sn (Xi) - Fo (Xi)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Sumber : Sambas dan Maman (2009: 73)

Keterangan :

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar

Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya

Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n

Kolom 5 : Nilai Z, formula, Z =

Dimana :X = dan S =

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif Luas Kurva

(48)

cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih

mana yang paling besar nilainya.Nilai tersebut adalah D hitung.

Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara .

Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :

D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal.  D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal.

3.2.8.2 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya

variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Peneliti menggunakan uji homogenitas adalah

(49)

Pengujian homogenitas data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan uji Barlett. Nilai hitung diperoleh dengan rumus :

= ( 1n 1 0) [ B –(∑db. LogSi2) ……….. Ating dan Sambas (2006:294)

Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:295) mengemukakan

bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas

varians ini adalah:

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai berikut:

Tabel 3.15 Model Tabel Uji Barlett

Sampel Db = n – 1 Si2 Log Si2

Sumber : Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:295)

3. Menghitung varians gabungan dengan rumus: S2=

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.

(50)

8. Membuat kesimpulan dengan criteria sebagai berikut:

 Jika nilai χ²hitung<χ²tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan homogen).

 Jika nilai χ²hitung ≥ χ²tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan tidak homogen).

3.2.8.3 Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat

dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran

regresi. Pengujian kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol,

bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier.

Selanjutnya model persamaan tersebut dilakukan uji linearitas dengan

langkah-langkah sebagai berikut (Ating dan Sambas Ali Muhidin, 2006:297-298) :

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y. 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) denganrumus:

JKReg[a] =

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus: JKReg[b\a] = b.

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

JKres = ∑XY² - JKReg[b\a]-JKReg[a]

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus:

RJKReg[a] =JKReg[a]

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan rumus:

RJKReg[b\a] = JKReg[b\a] =

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus: RJKRes=

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

JKE =

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

(51)

10.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

RJKTC =

11.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus: RJKE =

12.Mencari nilai Fhitung dengan rumus: Fhitung =

13.Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α 5% menggunakan rumus:

Ftabel = F (1- α) (db TC, db) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k 14.Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel

15.Membuat kesimpulan :

 Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.  Jika Fhitung≥Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.

3.2.9 Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan (jawaban) sementara yang masih perlu

diuji kebenarannya. Untuk menguji kebenaran suatu hipotesis perlu diadakan uji

hipotesis. Uji hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan

yang cukup jelas antara variabel independen dan variabel dependen. Melalui

pengujian hipotesis ini akan didapatkan suatu keputusan menerima atau menolak

hipotesis.

Untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dan variabel

dependen, maka alat yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Langkah

pengujian hipotesis yang dapat dilakukan adalah :

1) Nyatakan hipotesis statistik H0 dan H1

H0: β=0 : Tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y

H1:β≠ 0 : Ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y

(52)

analisis regresi).

4) Menentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0.

5) Perhatikan apakah nilai hitung jatuh di daerah penerimaan atau penolakan?

(53)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Gambaran secara umum efektivitas penggunaan media pembelajaran yang

diterapkan pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di SMK Bisnis

dan Manajemen dapat dikatakan cukup efektif, hal ini terlihat dari analisis deskriptif

tentang penggunaan media pembelajaran pada jawaban responden variabel X ada

pada kriteria cukup efektif. Ukuran dengan kriteria efektif terdapat pada indikator

relevansi, yaitu relevan dengan tujuan pembelajaran, relevan dengan materi/bahan

ajar, dan relevan dengan karakteristik siswa.

2) Gambaran secara umum tingkat efektivitas pembelajaran pada mata pelajaran

produktif Administrasi Perkantoran di SMK Bisnis dan Manajemen selama ini ada

pada tingkat sedang. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden terhadap

efektivitas pembelajaran ada pada kriteria sedang. Ukuran dengan kriteria sedang

terdapat pada indikator kualitas pembelajaran yaitu meningkatnya keterampilan

siswa setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyimpulkan materi

pembelajaran, tingkat pemahaman siswa, dan suasana belajar mengajar yang

kondusif.

3) Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis regresi sederhana dan pengujian

hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan media pembelajaran mempunyai

(54)

Manajemen Kota Cimahi.

5.2 Saran

Pada bagian ini penulis mengajukan beberapa saran yakni:

1) Salah satu indikator pada variabel penggunaan media pembelajaran yaitu indikator

ketersediaan masih dalam tingkat rendah. Untuk itu, sekolah dituntut untuk mampu

menyediakan fasilitas/media yang menunjang dalam kegiatan pembelajaran,

sehingga guru dapat lebih mudah dan terbantu dalam memberikan materi

pembelajaran bagi siswa, dan siswa pun dapat lebih mudah dalam menerima

pembelajaran.

2) Salah satu indikator pada variabel efektivitas pembelajaran yaitu indikator waktu

masih dalam kriteria kurang efektif. Oleh karena itu, berkenaan dengan penggunaan

waktu pada kegiatan pembelajaran mata pelajaran produktif Administrasi

Perkantoran, efektivitas pembelajaran siswa harus lebih diperhatikan. Upaya yang

dapat dilakukan diantaranya adalah membuat materi pembelajaran yang lebih

mudah dipahami siswa dengan meningkatkan penggunaan media pembelajaran

sehingga penggunaan waktu pembelajaran pun dapat lebih efektif.

3) Dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut, disarankan untuk menggunakan

instrumen yang memuat sejumlah pertanyaan yang lebih terperinci dan dilanjutkan

dengan wawancara yang lebih mendalam. Selain itu untuk penelitian yang berkaitan

dengan penggunaan media pembelajaran dan efektivitas pembelajaran dapat dikaji

(55)

a. Sumber Buku

Al Rasyid, Harun Kismantoroadji. (2004). Statistika Sosial. Bandung: Program Pasca Sarjana UNPAD.

Abin Syamsudin Makmun dan Udin Syarifudin Sa’ud. (2005). Perencanaan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Ariani, Niken dan Haryanto, Dany. (2010). Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. (1993). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

_______. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Proses. Jakarta: PT Rineka Cipta.

_______. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

_______. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

_______. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Depdiknas. (2003). Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003.Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

E. Mulyasa. (2002). Manajemen Berbasis Sekolah konsep, strategi, dan implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Martinus, Yamin. (2004). Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta : Gaung Persada Press

Muhidin, Sambas A. dan Maman Abddurahman. (2006). Aplikasi Statistika dalam

Penelitian. Bandung: Pustaka Setia

_______. (2009). Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur dalam penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

(56)

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.

Sagala, Syaiful. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta.

_____. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sadiman, S. Arief. (2011). Media Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Slameto. (2010).Belajar & faktor faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Somantri, A. dan Sambas A. Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian.

.Bandung: Pustaka Setia.

Sontani, Uep Tatang dan Sambas Ali Mudihin. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama.

Sugiyono. (2008). Teknik Analisis Regresi dan korelasi bagi para peneliti Bandung: Alfabeta.

_______. (2008). Statistika untuk Penelitian (Cetakan ke-Lima Belas). Bandung: Alfabeta

_______. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Sudirwo, Daeng. (2002). Kurikulum Pembelajaran dalam Rangka Otonomi Daerah. Bandung: Andira

Susilana, Rudi dan Kiyana, Cepi.(2008). Media Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Sutikno, Sobry. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica.

Uno, Hamzah B. (2007). Model Pembelajaran (Menciptakan Proses Belajar Mengajar

yang Kreatif dan Efektif). Jakarta: Bumi Aksara.

___. (2009). Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, Moh. Uzer. (2004). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tim Dosen Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB (2010). Pedoman Penulisan

Karya Ilmiah. Bandung: Karya Adika Utama

(57)

b. Sumber dari Internet dan Skripsi

Internet

Muhidin, Sambas Ali. (2009) .Kualitas Proses Pembelajaran.Blog.[Online]. Tersedia:http://sambasalim.com/pendidikan/kualitas-proses pembelajaran.html

Muhidin, Sambas Ali. (2013). Contoh Penyusunan Teknik Analisis Data.[Online]. Tersedia: http://sambas.staf.upi.edu/2013/01/22/contoh-penyusunan-teknik-analisis-data/#more-234

Starawaji. (2009) .Efektivitas Pembelajaran.[Online]. Tersedia: http://starawaji.worpress.com./2009/03/01/efektivitas-pembelajaran/html.[1 maret 2009]

Skripsi

Yulyana, Eva. (2012). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Kualitas

Proses Pembelajaran di SMK Pasundan 1 Bandung. Skripsi. Jurusan

Administrasi Perkantoran Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. Bandung: Tidak diterbitkan.

Rahminisa, Lussy. (2012). Pengaruh Penguasaan Kompetensi Pedagogik Guru Mata

Pelajaran Produktif Program Keahlian Administrasi Perkantoran Terhadap Efektivitas Pembelajaran Di SMK Bisnis Dan Manajemen Kab.Kuningan.

Gambar

Tabel 1.1  Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X AP SMK Sangkuriang 1 Cimahi
Tabel 1.2 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X AP SMK PGRI 1 Cimahi
Tabel 1.3  Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X AP SMK PGRI 2 Cimahi
Tabel 1.4  Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X AP SMK Pasundan 1 Cimahi
+7

Referensi

Dokumen terkait

saudara sudah siap untuk menghadapi segala resiko yang terjadi pada usaha. 5 Saudara

Dengan tetap mengacu pada spektrum yang berlaku, para guru akan lebih menekankan pada Kompetensi Dasar (KD) yang menjadi “kebutuhan” DUDI. Dengan demikian,

Dalam Penulisan Ilmiah yang berjudul Kepuasan Konsumen Atas Pelayanan Bus Transjakarta Koridor 7 ini, peneliti ingin mengetahui secara pasti apakah dimensi pelayanan yang terdiri

Berapa banyak pasien dengan kasus luksasi lateral (yaitu perubahan letak 29. gigi yang terjadi karena pergerakan gigi ke arah Labial, palatal, maupun lateral yang

Bentuk data dari penelitian kualitatif berupa kalimat atau narasi dari subjek penelitian yang diperoleh melalui suatu teknik pengumpulan data yang kemudian data

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap Clemmons yang disebarkan pada 100 responden, Maka hasil dari analisis ini yang dilihat dari segi

Nilai Kepadatan Populasi (ind/m 2 ), Kepadatan Relatif (%), Frekuensi Kehadiran(%) Makrozoobentos pada setiap Stasiun Penelitian di Perairan Estuari Suaka Margasatwa Karang

Dokumen evaluasi RENSTRA Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan ini merupakan evaluasi yang dilakukan terhadap dokumen RENSTRA sebelumnya, disesuaikan