EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN
DI SMK BISNIS DAN MANAJEMEN KOTA CIMAHI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Oleh:
Lisna Sari Rosyanty (0906179)
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KOTA CIMAHI
Oleh
Lisna Sari Rosyanty
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Lisna Sari Rosyanty 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Lisna Sari Rosyanty, 2013
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN
PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK BISNIS DAN MANAJEMEN
KOTA CIMAHI
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I,
Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, SE., M.Pd. NIP.195309121979032001
Pembimbing II,
Sambas Ali Muhidin., S.Pd. M.Si. NIP. 197406272001121001
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI,
PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN
DI SMK BISNIS DAN MANAJEMEN KOTA CIMAHI
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Penguji I
Dr. Janah Sojanah, M.Si.
NIP. 195712191984032002
Penguji II
Dr. H. Suwatno, M.Si. NIP. 196201271988031001
Penguji III
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN
DI SMK BISNIS DAN MANAJEMEN KOTA CIMAHI
Oleh:
Lisna Sari Rosyanty 0906179
Skripsi ini dibimbing oleh :
Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, SE., M.Pd. dan Sambas Ali Muhidin., S.Pd., M.Si.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah kurang optimalnya efektivitas pembelajaran pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap efektivitas pembelajaran pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran dan efektivitas pembelajaran. Indikator yang digunakan untuk penggunaan media pembelajaran ini adalah relevansi, kemampuan guru, kemudahan penggunaan, ketersediaan, dan kebermanfaatan, sedangkan indikator untuk efektivitas pembelajaran adalah kualitas pembelajaran, kesesuaian tingkat pembelajaran, motivasi, dan waktu.
Penelitian ini menggunakan metode explanatory survey, teknik pengumpulan datanya dengan cara penyebaran angket. Instrumen yang digunakan adalah angket model Skala Likert. Anggota populasi berjumlah 30 orang guru mata pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.
Kesimpulan hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan media pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas pembelajaran pada mata pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi.
Saran yang diajukan bagi sekolah adalah: pertama, sekolah dituntut untuk mampu menyediakan fasilitas/media yang menunjang dalam kegiatan pembelajaran, sehingga guru dapat lebih mudah dan terbantu dalam memberikan materi pembelajaran bagi siswa, dan siswa pun dapat lebih mudah dalam menerima pembelajaran. Kedua, tingkat efektivitas pembelajaran siswa harus lebih diperhatikan. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah membuat materi pembelajaran yang lebih mudah dipahami dengan meningkatkan penggunaan media pembelajaran.
THE INFLUENCE OF THE USE OF LEARNING MEDIA TOWARDS THE LEARNING EFECTIVENESS IN PRODUCTIVE OFFICE ADMINISTRATION SUBJECT
IN SMK BUSINESS AND MANAGEMENT CIMAHI
By:
Lisna Sari Rosyanty 0906179
This Script is guided by:
Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, SE., M.Pd. and Sambas Ali Muhidin., S.Pd., M.Si.
Issues that were examined in this study is the lack of learning effectiveness in productive office administration subject in SMK Business and Management Cimahi. The purpose of this research is to know how the influence of using the learning media towards the learning efectiveness in productive office administration subject.
Variables examined in this study are the use of learning media and learning effectiveness. Indicators that are used for learning media are relevance, teacher ability, ease of use, availability, and usefulness, while the indicator for learning effectiveness is the quality of learning, the level of suitability of learning, motivation, and time.
This study used explanatory survey method, and collecting the data by distributing questionnaires. The instrument that is used was a Likert’s scale models questionnaire. The population were 30 teachers of productive office administration subject. The data analysis technique used is a simple regression analysis.
Based on calculations using simple regression analysis and hypothesis test, it is concluded that the use of learning media has positive influence and significant impact towards learning efectiveness.
Suggestions for the schoolare: first, the school is required to provide facilities/media that support the learning activities, so the teachers can more easily in providing learning materials for students, and students can be more easily to accept learning activities. Second, the effectiveness of student learning must be considered. The ways to make learning materials more easily understood is by improving the use of learning media.
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KERANGKA TEORITIS ... Error! Bookmark not defined.
2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Konsep Penggunaan Media PembelajaranError! Bookmark not defined.
2.1.2 Konsep Efektivitas PembelajaranError! Bookmark not defined.
2.1.3 Kajian Peneliti Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN .... Error! Bookmark not defined.
3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2.2 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.2.3 Sumber Data... Error! Bookmark not defined.
3.2.4 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2.5 Teknik dan Alat Pengumpulan DataError! Bookmark not defined.
3.2.6 Pengujian Instrumen PenelitianError! Bookmark not defined.
3.2.7 Teknik Analisis Data... Error! Bookmark not defined.
3.2.8 Pengujian Persyaratan Analisis DataError! Bookmark not defined.
3.2.9 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not
defined.
4.1 Deskripsi Variabel ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Penggunaan Media PembelajaranError! Bookmark not defined.
4.1.2 Efektivitas Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Pengujian Persyaratan Analisis Error! Bookmark not defined.
4.1.4 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Analisis Efektivitas Penggunaan Media PembelajaranError! Bookmark not de
Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan
pendidikan adalah mengenai efektivitas pembelajaran. Sekolah sebagai salah satu
institusi pendidikan yang secara langsung bertanggung jawab penuh terhadap
kinerja pendidikan yang berkualitas harus mampu membenahi segala aspek yang
menunjang terhadap efektivitas belajar mengajar.
Dewasa ini, dalam dunia pendidikan seringkali para guru mengalami
kesulitan dalam memberikan pembelajaran kepada siswanya agar siswa dapat
lebih memahami pembelajaran yang diberikan oleh guru. Proses pembelajaran
dengan menggunakan metode konvensional seperti melalui ceramah dan buku
pelajaran dianggap kurang memberikan penjelasan yang konkret sehingga materi
sulit untuk diterima dan kurang dapat menimbulkan ketertarikan dan rasa ingin
tahu siswa, (Nugroho, 2006) dalam Ariani dan Haryanto (2010 : 21)). Jika proses
pembelajaran lebih didominasi oleh guru, maka efektivitas pembelajaran tidak
akan dapat dicapai.
Untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif, guru dituntut agar
mampu mengelola proses pembelajaran yang memberikan rangsangan kepada
siswa sehingga ia mau dan mampu belajar. Untuk bisa belajar efektif setiap orang
perlu mengetahui apa arti belajar sesungguhnya. Belajar adalah sebuah tindakan
merespon stimulus (rangsangan) yang diberikan guru, selain itu untuk meraih
pembelajaran yang efektif peserta didik juga dapat dibimbing oleh guru dari
pengetahuan sebelumnya yang mereka miliki yang tersimpan dalam ingatan dan
pemikiran mereka (kognitif) dengan menggunakan teori dan metode pembelajaran
dengan tepat.
Dalam UU No.20 tentang Sistem Pendidikan Nasional, terdapat jenjang
pendidikan berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyatakan:
SMK adalah suatu bentuk pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga siswa memiliki kemampuan sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang terampil, terdidik, professional, serta dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Struktur kurikulum pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk menguasai dan memiliki
keterampilan dalam bidang keahliannya, maka siswa SMK program keahlian
administrasi perkantoran harus memenuhi syarat yaitu mengikuti pembelajaran
mata pelajaran produktif. Kelompok mata pelajaran produktif adalah kelompok
mata pelajaran yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi
sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Adapun mata pelajaran yang
diajarkan dalam mata pelajaran produktif merupakan praktek sesuai dengan
bidang yang dimiliki di tiap sekolah. Namun pada kenyataannya, mata pelajaran
produktif yang notabene merupakan ciri khas jurusan dan sangat diandalkan
karena dapat mengasah kemampuan siswa merupakan bekal pada siswa SMK
Seperti yang terlihat di lapangan, yaitu di SMK Bisnis dan Manajemen
Kota Cimahi diantaranya SMK Sangkuriang 1 Cimahi, SMK PGRI 1 Cimahi,
SMK PGRI 2 Cimahi, SMK Pasundan 1 Cimahi, dan SMK Pasundan Putra
Cimahi. Salah satu cara untuk melihat efektif atau tidaknya suatu proses
pembelajaran, adalah dengan melihat proses dan hasil belajar itu sendiri. Untuk
melihat hasil belajar, dan membantu siswa dalam mencapai suatu tujuan
instruksional, guru memberikan ulangan kepada siswa. Ulangan merupakan salah
satu cara untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap pelajaran di sekolah
yang telah diajarkan oleh seorang guru. Berdasarkan waktu pelaksanaannya,
ulangan dibagi atas beberapa jenis, diantaranya adalah ulangan harian, ulangan
tengah semester dan ulangan akhir semester. Ulangan dapat diukur kualitasnya,
dengan cara penerapan kriteria ketuntasan minimum (KKM) pada setiap mata
pelajaran.
Kriteria ketuntasan minimum (KKM) memiliki nilai ambang batas yang
beragam. Setiap nilai ambang batas tersebut tergantung dari ketetapan satuan
pendidikan. SMK Sangkuriang 1 Cimahi, SMK PGRI 1 Cimahi, SMK PGRI 2
Cimahi, SMK Pasundan 1 Cimahi, dan SMK Pasundan Putra Cimahi, merupakan
salah satu satuan pendidikan yang menetapkan nilai ambang batas pada mata
pelajaran dasar produktif dengan nilai 75.
Dari penjelasan di atas, dapat dijelaskan bahwa pembelajaran dapat
dikatakan efektif apabila pembelajaran tersebut sudah mencapai tujuan yang
diinginkan yaitu mendapatkan hasil belajar dengan baik dimana hasil belajar dapat
produktif administrasi perkantoran kelas X di SMK Sangkuriang 1 Cimahi tahun
ajaran 2012-2013 sebelum dilakukan remedial:
Tabel 1.1
Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X AP SMK Sangkuriang 1 Cimahi Tahun Ajaran 2012 / 2013
Kelas Ulangan
Sumber: Guru mata pelajaran produktif kelas X AP SMK Sangkuriang 1 Cimahi, 2012
Berdasarkan data di atas yaitu nilai ulangan siswa kelas X pada mata
pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang 1 Cimahi
tahun ajaran 2012/2013. Terlihat bahwa nilai ulangan pada salah satu mata
pelajaran produktif yaitu Menerapkan Prinsip-prinsip Kerjasama dengan Kolega
& Pelanggan, Melakukan Prosedur Administrasi, dan Mengaplikasikan
Keterampilan Dasar Komunikasi masih terdapat siswa yang nilai ulangannya
belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Yaitu
masing-masing hanya sekitar 65,05 %, 66,63 %, dan 71,76 %. Hal ini membuktikan
Tabel di bawah ini adalah rata-rata nilai ulangan harian mata pelajaran
produktif administrasi perkantoran kelas X di SMK PGRI 1 Cimahi tahun ajaran
2012/2013 sebelum dilakukan remedial:
Tabel 1.2
Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X AP SMK PGRI 1 Cimahi
Tahun Ajaran 2012 / 2013
Kelas Ulangan
Kriteria Kelulusan Minimum (KKM)
(75) (75) (75)
Sumber: Guru mata pelajaran produktif kelas X AP SMK PGRI 1 Cimahi, 2012
Berdasarkan data di atas yaitu nilai ulangan siswa kelas X pada mata
pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 1 Cimahi tahun
ajaran 2012/2013. Terlihat bahwa nilai ulangan pada salah satu mata pelajaran
produktif yaitu Menerapkan Prinsip-prinsip Kerjasama dengan Kolega &
Pelanggan, Melakukan Prosedur Administrasi, dan Mengaplikasikan
Keterampilan Dasar Komunikasi masih terdapat siswa yang nilai ulangannya
belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Yaitu
masing-masing hanya sekitar 73,57 %, 71,42 %, dan 74,38 %.Hal ini membuktikan bahwa
produktif administrasi perkantoran kelas X di SMK PGRI 2 Cimahi tahun ajaran
2012/2013 sebelum dilakukan remedial:
Tabel 1.3
Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X AP SMK PGRI 2 Cimahi Tahun Ajaran 2012 / 2013
Kelas Ulangan
Kriteria Kelulusan Minimum (KKM)
(75) (75) (75)
Sumber: Guru mata pelajaran produktif kelas X AP SMK PGRI 2 Cimahi, 2012
Berdasarkan data di atas yaitu nilai ulangan siswa kelas X pada mata
pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Cimahi tahun
ajaran 2012/2013. Terlihat bahwa nilai ulangan pada salah satu mata pelajaran
produktif yaitu Menerapkan Prinsip-prinsip Kerjasama dengan Kolega &
Pelanggan, Melakukan Prosedur Administrasi, dan Mengaplikasikan
Keterampilan Dasar Komunikasi masih terdapat siswa yang nilai ulangannya
belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Yaitu
masing-masing hanya sekitar 73,45 %, 71,05 %, dan 67,43 %. Hal ini membuktikan
Tabel di bawah ini adalah rata-rata nilai ulangan harian mata pelajaran
produktif administrasi perkantoran kelas X di SMK Pasundan 1 Cimahi tahun
ajaran 2012/2013 sebelum dilakukan remedial:
Tabel 1.4
Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X AP SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2012 / 2013
Kelas Ulangan
Kriteria Kelulusan Minimum (KKM)
(75) (75) (75)
Sumber: Guru mata pelajaran produktif kelas X AP Pasundan 1 Cimahi, 2012
Berdasarkan data di atas yaitu nilai ulangan siswa kelas X pada mata
pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Cimahi tahun
ajaran 2012/2013. Terlihat bahwa nilai ulangan pada salah satu mata pelajaran
produktif yaitu Menerapkan Prinsip-prinsip Kerjasama dengan Kolega &
Pelanggan, Melakukan Prosedur Administrasi, dan Mengaplikasikan
Keterampilan Dasar Komunikasi masih terdapat siswa yang nilai ulangannya
belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Yaitu
masing-masing hanya sekitar 72,25 %, 73,18 %, dan 69,83 %. Hal ini membuktikan
produktif administrasi perkantoran kelas X di SMK Pasundan Putera Cimahi
tahun ajaran 2012/2013 sebelum dilakukan remedial:
Tabel 1.5
Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X AP Pasundan Putera Cimahi Tahun Ajaran 2012 / 2013
Kelas Ulangan
Kriteria Kelulusan Minimum (KKM)
(75) (75) (75)
pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan Putera Cimahi
tahun ajaran 2012/2013. Terlihat bahwa nilai ulangan pada salah satu mata
pelajaran produktif yaitu Menerapkan Prinsip-prinsip Kerjasama dengan Kolega
& Pelanggan, Melakukan Prosedur Administrasi, dan Mengaplikasikan
Keterampilan Dasar Komunikasi masih terdapat siswa yang nilai ulangannya
belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Yaitu
masing-masing hanya sekitar 68,38 %, 74,56 %, dan 71,77 %. Hal ini membuktikan
Hasil survey ketidaktuntasan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di
SMK Sangkuriang 1 Cimahi, SMK PGRI 1 Cimahi, SMK PGRI 2 Cimahi, SMK
Pasundan 1 Cimahi, dan SMK Pasundan Putra Cimahi pada ulangan mata
pelajaran keahlian dasar produktif siswa kelas X Administrasi Perkantoran dapat
dilihat seperti di bawah ini :
Gambar 1.1
Hasil Survey Ketidaktuntasan KKM Siswa Kelas X AP di SMK Kota Cimahi
Berdasarkan hasil data diatas, maka dapat dikatakan bahwa masih terdapat
beberapa siswa yang nilai ulangan hariannya di bawah standar Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM), yaitu pada SMK Sangkuriang 1 Cimahi sebanyak 28,80 %,
pada SMK PGRI 1 Cimahi sebanyak 26,88 %, pada SMK PGRI 2 Cimahi 29,36
%; pada SMK Pasundan 1 Cimahi sebanyak 28,25 %; dan pada SMK Pasundan
Putera Cimahi sebanyak 28,43 %. Hal ini menerangkan bahwa belum tercapainya
tujuan instruksional dengan standar yang diinginkan. Siswa dikatakan dapat
sehingga tidak terdapat nilai siswa yang berada di bawah Kriteria ketuntasan
Minimum (KKM). Kondisi ini mencerminkan bahwa tingkat efektivitas
pembelajaran masih belum optimal. Upaya yang dapat dilakukan, agar nilai
akademis siswa di sekolah mencapai Kriteria ketuntasan minimum (KKM) adalah
dengan memerhatikan kegiatan proses belajar mengajar yang efektif.
Dari beberapa keterangan di atas, menunjukkan betapa pentingnya suatu
upaya pembelajaran yang baik diantaranya dengan menentukan media apa akan
diterapkan pada suatu pembelajaran sehingga dapat berdampak baik terhadap
pencapaian efektivitas belajar mengajar.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka muncullah
pertanyaan-pertanyaan yaitu faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi tingkat efektivitas
dalam suatu pembelajaran dan apakah yang harus dilakukan seorang guru agar
proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif.
Pentingnya permasalahan efektivitas pembelajaran ini untuk dikaji ialah
agar dapat dianalisis secara lebih mendalam sehingga dalam suatu proses
pembelajaran dapat tercipta suasana belajar yang kondusif dan menghasilkan
suatu proses pembelajaran yang efektif serta agar kita dapat menganalisis
bagaimana cara memberikan pembelajaran kepada siswa, sehingga siswa tersebut
dapat menerima dan memahami pembelajaran yang diberikan guru dengan baik.
Rendahnya efektifitas pembelajaran siswa pada mata pelajaran produktif
Administrasi Perkantoran di SMK kota Cimahi memberikan peluang untuk
melakukan studi mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas
masalah fenomena rendahnya tingkat efektivitas pembelajaran siswa pada mata
pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Bisnis dan Manajemen
Kota Cimahi, maka diperlukan pendekatan tertentu untuk memecahkan masalah
tersebut, dan berdasarkan permasalahan yang dikaji maka pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teori belajar Robert M. Gagne.
Namun pada kenyataannya, penggunaan media untuk pembelajaran
praktek dalam fenomena kegiatan pembelajaran di SMK masih kurang, khususnya
di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi. Penggunaan dan pemanfaatanya
masih belum diperhatikan, karena memang keterbatasan fasilitasnya yang belum
sepenuhnya terpenuhi. Oleh karena itu, masih banyak guru yang enggan untuk
menggunakan media pembelajaran terutama penggunaan media pembelajaran
dalam setiap kegiatan pembelajarannya.
Mengacu kepada keseluruhan paparan di atas serta dalam upaya
memahami dan memecahkan masalah rendahnya efektivitas pembelajaran siswa
pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Bisnis dan
Manajemen Kota Cimahi, maka perlu dan penting dilakukan penelitan tentang
pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap efektivitas pembelajaran.
Inilah yang menarik penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul :
Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajaran
Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran di SMK Bisnis dan
Manajemen Kota Cimahi”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas dapat diduga adanya
Manajemen Kota Cimahi. Penggunaan media pembelajaran yang menjadi fokus
dalam penelitian ini adalah media yang digunakan dalam pembelajaran praktek
mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran. Oleh karena itu, permasalahan
dalam penelitian ini lebih banyak berkaitan dengan upaya pembuktian terhadap
pengaruh kedua variabel tersebut dan secara lebih spesifik permasalahan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran efektivitas penggunaan media pembelajaran
pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK
Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi?
2. Bagaimana tingkat efektivitas pembelajaran pada mata pelajaran
produktif Administrasi Perkantoran di SMK Bisnis dan Manajemen
Kota Cimahi ?
3. Adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap
efektivitas pembelajaran pada mata pelajaran produktif Administrasi
Perkantoran di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan
dan melakukan kajian secara ilmiah tentang penggunaan media pembelajaran
terhadap efektivitias pembelajaran mata pelajaran produktif Administrasi
Perkantoran di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi. Analisis tersebut
pembelajaran pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK
Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi.
Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana gambaran efektivitas penggunaan media
pembelajaran pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran
di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi.
2. Mengetahui bagaimana tingkat efektivitas pembelajaran pada mata
pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Bisnis dan
Manajemen Kota Cimahi.
3. Mengetahui adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran
terhadap efektifitas pembelajaran pada mata pelajaran produktif
Administrasi Perkantoran di SMK Bisnis dan Manajemen Kota
Cimahi.
1.4 Manfaat Penelitian
Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dicapai, penelitian ini
akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan
praktis. Kegunaan teoritis dari hasil penelitian ini akan memberikan pengalaman
dan memperoleh ilmu pengetahuan di bidang pendidikan. Serta dapat dijadikan
bahan kajian untuk mengkaji berbagai teori ilmu pendidikan.
Sedangkan secara praktis, penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat
harus diperhatikan dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran, sehingga
dapat diketahui komponen-komponen apa saja yang harus ada dalam proses
pembelajaran yang akan meningkatkan efektivitas belajar siswa;
(2) Sebagai sumbangan pemikiran bagi pihak sekolah mengenai penggunaan
media pembelajaran terhadap proses pembelajaran;
(3) Sebagai bahan masukan kepada pihak sekolah betapa pentingnya penggunaan
media pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran;
(4) Sebagai bahan bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkan informasi
dan data yang relevan dari hasil penelitian, khususnya mengenai penggunaan
BAB III
OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah variabel X yaitu penggunaan
media pembelajaran oleh guru mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran
dan variabel Y yaitu efektivitas pembelajaran siswa program keahlian
Administrasi Perkantoran pada SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi.
Berdasarkan objek penelitian di atas, maka akan dianalisis mengenai
pengaruh penggunaan media pembelajaran oleh guru mata pelajaran produktif
Administrasi Perkantoran terhadap efektivitas pembelajaran siswa program
keahlian Administrasi perkantoran pada SMK Bisnis dan Manajemen Kota
Cimahi, dengan responden guru yang mata pelajaran produktif Administrasi
Perkantoran di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi yaitu di SMK
Sangkuriang 1 Cimahi, SMK PGRI 1 Cimahi, SMK PGRI 2 Cimahi, SMK
Pasundan 1 Cimahi, dan SMK Pasundan Putra Cimahi.
3.2 Desain Penelitian
3.2.1 Metode Penelitian
Dalam mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus
menentukan metode yang digunakan, karena hal ini merupakan pedoman atau
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian yang akan membawa
peneliti kepada suatu kesimpulan yang merupakan pemecahan dari masalah yang
metode penelitian. Berdasarkan jenis penelitiannya, yaitu deskriptif kuantitatif
yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey eksplanasi
(explanatory survey).
Objek telaahan penelitian survey eksplanasi (explanatory survey) adalah
untuk menguji hubungan antarvariabel yang dihipotesiskan. Dengan penggunaan
metode survey eksplanasi ini, penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh
gambaran dua variabel, yaitu variabel penggunaan media pembelajaran dan
variabel efektivitas pembelajaran. Apakah terdapat pengaruh positif pada
penggunaan media pembelajaran terhadap efektivitas pembelajaran siswa dan
seberapa besar pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap efektivitas
pembelajaran pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK
Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi.
3.2.2 Operasional Variabel
Operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel ke dalam
indikator. Penelitian ini terdiri atas variabel bebas (variabel independen) dan
variabel terikat (variabel dependen). Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat (dependen). Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Penelitian ini mengkaji dua
variabel dependen atau variabel terikat.
1.2.2.1Operasional Variabel Penggunaan Media Pembelajaran
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas (independent variable)
adalah penggunaan media pembelajaran. Merujuk pada pendapat Nana Sudjana
(2009 :132) pada bahasan sebelumnya yaitu di BAB II berkaitan dengan indikator
penggunaan media pembelajaran, maka digambarkan dalam tabel berikut :
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penggunaan Media Pembelajaran (X)
VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA NO.
ITEM
Penggunaan Media Pembelajaran
(X)
digunakan.
Ordinal 9
Ketersediaan 1. Kecukupan jumlah.
2. Kualitas media.
Ordinal
Ordinal
10
11
Kebermanfaatan 1. Memudahkan siswa belajar.
2. Membantu
pemahaman siswa.
3. Mendorong
Kemandirian siswa.
4. Dampak pada hasil belajar.
Sumber : Diadaptasi dari pendapat Nana Sudjana (2009 : 132)
3.2.2.2 Operasional Variabel Efektivitas Pembelajaran
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikat (dependent variable)
adalah efektivitas pembelajaran. Merujuk pada pendapat Mulyasa dalam Sobry
Sutikno (2013:182) pada bahasan sebelumnya yaitu di BAB II berkaitan dengan
indikator efektivitas pembelajaran, maka digambarkan dalam tabel berikut :
Tabel 3.2
Operasional Variabel Efektivitas Pembelajaran (Y)
VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA NO.
2. Siswa dapat materi ajar terhadap kegiatan
siswa.
4. Tingkat keaktifan siswa.
5. Respon siswa dalam mengikuti proses
Waktu 1. Tingkat keefesienan waktu dalam
Sumber : Diadaptasi dari pendapat Mulyasa dalam Sobry Sutikno (2013:182)
3.2.3 Sumber Data
Sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan
keterangan tentang data. Dalam penelitian yang dilakukan penulis, sumber data
yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Kedua data tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sumber data primer, merupakan sumber data yang diperoleh dan dikumpulkan
penulis langsung dari objek penelitian. Sumber data primer dalam penelitian
ini berasal dari guru pengajar mata pelajaran produktif Administrasi
Perkantoran dan tata usaha di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi yaitu
angket.
2. Sumber data sekunder, merupakan sumber data yang diperoleh penulis tidak
berhubungan langsung dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini yang
menjadi data sekunder yaitu buku-buku literatur, hasil observasi maupun
dokumen dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian.
3.2.4 Populasi Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh guru mata
pelajaran produktif program keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Kota
Cimahi. Peneliti mengambil responden dari 5 sekolah yaitu SMK Sangkuriang 1
Cimahi, SMK PGRI 1 Cimahi, SMK PGRI 2 Cimahi, SMK Pasundan 1 Cimahi,
dan SMK Pasundan Putra Cimahi yang keseluruhannya berjumlah 30 orang.
Dengan demikian, seluruh unit populasi tersebut dijadikan sebagai unit populasi
sebagai sumber data.
Berikut ini merupakan tabel populasi jumlah guru mata pelajaran produktif
jurusan Admnistrasi Perkantoran di SMK Kota Cimahi.
Tabel 3.3
Jumlah Guru Produktif Administrasi Perkantoran SMK Kota Cimahi
No. Nama Sekolah Jumlah Guru
1. SMK Sangkuriang 1 Cimahi 6
2. SMK PGRI 1 Cimahi 6
3. SMK PGRI 2 Cimahi 7
4. SMK Pasundan 1 Cimahi 6
5. SMK Pasundan Putera Cimahi 5
Adapun gambaran karakteristik dari populasi penelitian yang akan
dijadikan sebagai responden dilihat berdasarkan karakteristik jenis kelamin, usia,
latar belakang pendidikan, dan masa kerja adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan Jenis Kelamin
Hasil pengumpulan data dari 30 responden dari segi usia diperoleh rincian
sebagai berikut:
Tabel 3.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1. Pria 10 33,3 %
2. Wanita 20 66,7 %
Total 30 100 %
Sumber : Data Penyebaran Angket, 2013
Berdasarkan hasil pengolahan data dari 30 orang responden guru
produktif Administrasi Perkantoran di SMK Bisnis dan Manajemen Kota
Cimahi, yaitu SMK Sangkuriang 1 Cimahi, SMK PGRI 1 Cimahi, SMK
PGRI 2 Cimahi, SMK Pasundan 1 Cimahi, SMK Pasundan Putra Cimahi.
Dapat terlihat dari persentasenya jumlah guru di dominasi oleh wanita dengan
presentase 66,7 % sedangkan pria 33,3 %. Hal ini mencerminkan bahwa guru
produktif Administrasi Perkantoran di Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi
Hasil pengumpulan data dari 30 responden dari segi usia diperoleh rincian
sebagai berikut:
Tabel 3.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia di SMK Bisnis dan Manajemen Cimahi
No. Usia Jumlah Persentase
1. <25 2 6,67 %
2. 25-35 9 30 %
3. 35-45 9 30 %
4. >45 10 33,33 %
Total 30 100 %
Sumber : Data Penyebaran Angket, 2013
Berdasarkan hasil pengolahan data karakteristik responden
menunjukkan bahwa jumlah responden yang berusia kurang dari 25 tahun
berjumlah 2 orang dengan persentase 6,67 %, antara usia 25-35 tahun
berjumlah 9 orang dengan persentase 30 %, begitu pula dengan antara usia
35-45 tahun berjumlah 9 orang dengan persentase 30 %, dan yang berusia
lebih dari 45 tahun memiliki jumlah tertinggi, yaitu berjumlah 10 orang
dengan persentase sebesar 33,33 %.
c. Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
Pengumpulan data data karakteristik responden berdasarkan latar belakang
Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi
No. Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase
1. S1 28 93,3 %
2. S2 2 6,7 %
Total 30 100 %
Sumber : Data Penyebaran Angket, 2013
Hasil pengolahan data karakteristik responden berdasarkan jenjang
pendidikan menunjukkan bahwa guru produktif Administrasi Perkantoran di SMK
Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi hampir seluruhnya berjenjang S1.
d. Berdasarkan Masa Kerja
Pengumpulan data data karakteristik responden berdasarkan masa kerja
pendidikan menghasilkan gambaran seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa kerja di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Cimahi
No. Pendidikan Jumlah Presentase
1 < 1 tahun 2 6,7 %
2 1-3 tahun 4 13,3 %
3 4-6 tahun 3 10%
4 7-10 tahun 5 16,6%
5 > 10 tahun 10 33,3%
6 > 20 tahun 6 20 %
Jumlah 30 100%
memiliki masa kerja di atas 10 tahun sebanyak 10 orang dengan persentase
33,3%.
3.2.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner/angket. Angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data melalui
penyebaran kuesioner untuk diisi langsung oleh responden seperti yang dilakukan
dalam penelitian untuk menghimpun pendapat umum. Adapun langkah-langkah
penyusunan angket ini yakni sebagai berikut :
1) Menyusun kisi-kisi daftar pertanyaan/pernyataan
Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Angket yang
digunakan merupakan angket tertutup dengan lima alternatif jawaban, yaitu:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
2) Menetapkan skala penilaian angket
Skala penilaian jawaban angket yang digunakan adalah skala lima kategori
Model Likert. Skala likert menurut Moh. Nazir (2003:338), merupakan suatu
skala untuk mengukur sikap seseorang terhadap suatu hal dengan
“Setuju”, “Kurang Setuju”, “Tidak Setuju”, dan “Sangat Tidak Setuju.”
Tabel 3.8
Kriteria Penilaian Angket untuk Variabel X dan Y
Alternatif Jawaban Pernyataan (Item)
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Kurang Setuju (KS) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
3) Melakukan uji coba angket
Sebelum mengumpulkan data yang sebenarnya dilakukan angket yang akan
digunakan terlebih dahulu diuji cobakan. Pelaksanaan uji coba ini
dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada item angket.
Selain itu dalam penelitian ini diperlukan studi kepustakaan yang dapat
dijadikan sebagai bahan perbandingan, acuan atau landasan teoritis yang
berkaitan erat dengan masalah yang diteliti yang dilakukan selama
penyusunan skripsi. Studi kepustakaan ini merupakan studi yang dilakukan
dengan cara mempelajari buku-buku (literatur) dan pemilihan teori-teori yang
ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas.
3.2.6 Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen sebagai alat pengumpulan data perlu diuji kelayakannya, karena
akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Instrumen yang baik
harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel. Menurut
Sugiyono (2008:137) “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan instrumen yang
valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka diharapkan hasil dari penelitian
pun akan menjadi valid dan reliabel.
Uji coba angket dilakukan terhadap 20 orang responden. Data angket yang
terkumpul kemudian secara statistik dihitung validitas dan reliabilitasnya. Jumlah
item angket yang diteliti dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.9
Jumlah Angket untuk Uji Coba
No. Variabel Jumlah Item Angket
1 Penggunaan Media Pembelajaran (X) 15
2 Efektivitas Pembelajaran (Y) 15
Total 30
Sumber : Angket Penelitian
3.2.6.1 Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengukur sampai seberapa
besar ketapatan dan kecermatan suatu alat ukur di dalam melakukan fungsinya.
Arikunto (1998:160) menyatakan bahwa “validitas dalam penelitian dijelaskan
sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
keshahihan sesuatu instrumen”.
Pengujian validitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik korelasi
product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut :
N = Jumlah responden
= Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
2 i
Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
2 i Y
= Total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden
i iY X
= Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh
tiap respoden
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas
instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba
instrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang menyaratkannya, namun
disarankan sekitar 20-30 orang responden.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data
selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah
diisi pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item
angket dari skor-skor yang diperoleh.
8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan
dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel.
9. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n- 2,
dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah
20 orang, sehingga diperoleh db = 20 –2 = 18 dan α = 5 %.
10. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. Kriterianya : 1. Jika rxyhitung > r tabel, maka valid
2. Jika rxyhitung ≤ r tabel, maka tidak valid
Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada
kuosioner penelitian. Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan
bantuan Microsoft Office Excel 2007. Maka akan diperoleh nilai rxy hitung
kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan n = 20 dengan taraf nyata (α) =
0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika rhitung> rtabel maka item tersebut
dinyatakan valid, dan sebaliknya jika rhitung< rtabel maka item tersebut dinyatakan
No.
Sumber: Hasil Uji Coba Angket
Dari tabel pengujian validitas variabel Penggunaan Media Pembelajaran
(X) terhadap 15 item angket menunjukan 14 item dinyatakan valid dan 1 item
yang dinyatakan tidak valid yaitu item no. 14 mengenai media pembelajaran yang
digunakan dapat mendorong kemandirian siswa. Sehingga angket yang digunakan
untuk mengumpulkan data variabel Penggunaan Media Pembelajaran berjumlah
14 item.
Tabel 3.11
Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Pembelajaran (Y)
No. Item r hitung r tabel Keterangan
6 0,587 0,444 Valid
Sumber: Hasil Uji Coba Angket
Pada pengujian validitas di atas untuk variabel Efektivitas Pembelajaran
(Y), terdapat 15 item angket menunjukan sebanyak 14 item yang dinyatakan valid
dan 1 item yang dinyatakan tidak valid yaitu pada item no. 5 mengenai proses
pembelajaran yang dilakukan secara sistematis. Sehingga angket yang digunakan
untuk mengumpulkan data variabel efektivitas pembelajaran berjumlah 14 item.
Dengan demikian secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil uji
coba dapat ditampilkan dalam tabel berikut:
Tabel 3.12
Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba
No Variabel
Jumlah Item Angket Sebelum
Uji Coba
Setelah Uji Coba Valid Tidak Valid
1 Penggunaan Media Pembelajaran (X) 15 14 1
2 Efektivitas Pembelajaran (Y) 15 14 1
Total 30 28 2
Sumber: Hasil pengolahan data
Item angket yang tidak valid berada pada indikator yang berbeda,
sehingga meskipun item angket dibuang angket yang lain masih dianggap
Pengujian alat pengumpulan data kedua adalah pengujian reliabilitas
instrumen. Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya
konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Uep dan Sambas Ali Muhidin,
2011:123).
Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini adalah Koefisien Alpha (α) dari Cronbach (1951), yaitu sebagai
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya bulir soal
= jumlah varians
= varians total
Dimana rumus variansnya adalah sebagai berikut :
(Suharsimi Arikunto, 1993 : 236)
Keterangan:
= varians
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas
instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menyebar instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan
pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data
selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi
pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing
responden.
8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.
9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh.
10.Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.
11. Menghitung nilai koefisien alpha (α).
12.Membandingkan nilai koefisien alpha dengan nilai koefisien korelasi yang
uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20 –2 = 18 dan α = 5%.
13.Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. Kriterianya : 1. Jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel,
2. Jika r11 hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel.
Setelah diperoleh nilai r11, kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel
dengan N = 20 dengan taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika
rhitung > rtabel maka item tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika rhitung <
rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak reliabel.
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket sebagaimana
terlampir, rekapitulasi perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.13
Hasil Uji Reliabilitias Variabel X dan Variabel Y
No. Variabel Hasil Ket.
rhitung rtabel
1. Penggunaan Media Pembelajaran (X) 0,831 0,444 Reliabel 2. Efektivitas Pembelajaran (Y) 0,853 0,444 Reliabel Sumber: Uji Coba Angket
Hasil uji reliabilitas variabel Xdan variabel Y menunjukkan bahwa kedua
variabel tersebut dinyatakan reliabel karena rhitung> r tabel. Setelah memperhatikan
kedua pengujian instrumen di atas, penulis menyimpulkan bahwa instrumen
dinyatakan valid dan reliabel. Itu berarti penelitian ini dapat dilanjutkan, artinya
tidak ada hal yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada
tujuan penelitian yang sudah dirumuskan, yaitu (1) untuk melihat bagaimanakah
gambaran variabel-variabel yang diteliti dan (2) untuk melihat ada tidaknya
hubungan antar variabel. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik analisis data
deskriptif dan teknik analisis data inferensial. Teknik analisis deskriptif digunakan
untuk manganalisis gambaran variabel, sementara teknik analisis inferensial
digunankan sebagai alat untuk menarik kesimpulan ada tidaknya pengaruh antar
variabel yang diteliti. Secara khusus, analisis data deskriptif yang digunakan
adalah dengan menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran data yang telah
diperoleh, dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Selanjutnya
analisis data inferensial yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.
Analisis regresi sederhana ini digunakan karena tujuan penelitian hendak
mengkaji ada tidaknya pengaruh antar variabel dan jenis data yang diperoleh
berbentuk data ordinal.
Langkah kerja analisis data desriptif meliputi:
1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban
responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.
2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan data yang diperoleh
responden.
3. Menghitung frekuensi data yang diperoleh.
4. Menyajikan data yang sudah diperoleh, baik dalam bentuk tabel ataupun grafik.
5. Melakukan analisis berdasarkan data yang sudah disajikan.
kuesioner sehingga data siap diproses.
2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan skor yang diperoleh
responden.
3. Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden 4. Menghitung nilai koefisien regresi.
5. Menghitung nilai uji statistik F.
6. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r atau nilai tabel F, pada derajat bebas (db = N – k – 1) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.
7. Membandingkan nilai hitung r atau nilai hitung F dengan nilai r atau nilai F yang terdapat dalam tabel.
8. Membuat kesimpulan. Kriteria kesimpulan: Jika nilai hitung r atau F lebih besar dari nilai tabel r atau F, maka item angket dinyatakan signifikan.
3.2.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data
Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa
pengujian yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linieritas.
3.2.8.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu
distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji
statsistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan
untuk menguji normalitas data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors test adalah
penggunaan/perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan
ukuran sampel kecil, n = 4 (Harun Al Rasyid, 2004). Langkah kerja uji normalitas
dengan metode Lilifors menurut Sambas dan Maman (2009: 73) sebagai berikut:
1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.
2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).
(observasi).
5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z. 6. Menghitung Theoritical Proportion.
7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.
8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka H0 diterima. Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji adalah (Harun Al Rasyid, 2004) :
H0: X mengikuti distribusi normal
H1: X tidak mengikuti distribusi normal
Berikut adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas data :
Tabel 3.14
Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas
X F fk Sn (Xi) Z Fo (Xi)
Sn (Xi) - Fo
(Xi) │
Sn (Xi) - Fo (Xi)│
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Sumber : Sambas dan Maman (2009: 73)
Keterangan :
Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar
Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul
Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya
Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n
Kolom 5 : Nilai Z, formula, Z =
Dimana :X = dan S =
Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif Luas Kurva
cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)
Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih
mana yang paling besar nilainya.Nilai tersebut adalah D hitung.
Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara .
Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :
D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal. D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal.
3.2.8.2 Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya
variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Peneliti menggunakan uji homogenitas adalah
Pengujian homogenitas data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan uji Barlett. Nilai hitung diperoleh dengan rumus :
x² = ( 1n 1 0) [ B –(∑db. LogSi2) ……….. Ating dan Sambas (2006:294)
Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:295) mengemukakan
bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas
varians ini adalah:
1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai berikut:
Tabel 3.15 Model Tabel Uji Barlett
Sampel Db = n – 1 Si2 Log Si2
Sumber : Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:295)
3. Menghitung varians gabungan dengan rumus: S2=
4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.
8. Membuat kesimpulan dengan criteria sebagai berikut:
Jika nilai χ²hitung<χ²tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan homogen).
Jika nilai χ²hitung ≥ χ²tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan tidak homogen).
3.2.8.3 Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat
dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran
regresi. Pengujian kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol,
bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier.
Selanjutnya model persamaan tersebut dilakukan uji linearitas dengan
langkah-langkah sebagai berikut (Ating dan Sambas Ali Muhidin, 2006:297-298) :
1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y. 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) denganrumus:
JKReg[a] =
3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus: JKReg[b\a] = b.
4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:
JKres = ∑XY² - JKReg[b\a]-JKReg[a]
5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus:
RJKReg[a] =JKReg[a]
6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan rumus:
RJKReg[b\a] = JKReg[b\a] =
7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus: RJKRes=
8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:
JKE =
Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.
10.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:
RJKTC =
11.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus: RJKE =
12.Mencari nilai Fhitung dengan rumus: Fhitung =
13.Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α 5% menggunakan rumus:
Ftabel = F (1- α) (db TC, db) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k 14.Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel
15.Membuat kesimpulan :
Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier. Jika Fhitung≥Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.
3.2.9 Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan (jawaban) sementara yang masih perlu
diuji kebenarannya. Untuk menguji kebenaran suatu hipotesis perlu diadakan uji
hipotesis. Uji hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
yang cukup jelas antara variabel independen dan variabel dependen. Melalui
pengujian hipotesis ini akan didapatkan suatu keputusan menerima atau menolak
hipotesis.
Untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dan variabel
dependen, maka alat yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Langkah
pengujian hipotesis yang dapat dilakukan adalah :
1) Nyatakan hipotesis statistik H0 dan H1
H0: β=0 : Tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y
H1:β≠ 0 : Ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y
analisis regresi).
4) Menentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0.
5) Perhatikan apakah nilai hitung jatuh di daerah penerimaan atau penolakan?
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Gambaran secara umum efektivitas penggunaan media pembelajaran yang
diterapkan pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di SMK Bisnis
dan Manajemen dapat dikatakan cukup efektif, hal ini terlihat dari analisis deskriptif
tentang penggunaan media pembelajaran pada jawaban responden variabel X ada
pada kriteria cukup efektif. Ukuran dengan kriteria efektif terdapat pada indikator
relevansi, yaitu relevan dengan tujuan pembelajaran, relevan dengan materi/bahan
ajar, dan relevan dengan karakteristik siswa.
2) Gambaran secara umum tingkat efektivitas pembelajaran pada mata pelajaran
produktif Administrasi Perkantoran di SMK Bisnis dan Manajemen selama ini ada
pada tingkat sedang. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden terhadap
efektivitas pembelajaran ada pada kriteria sedang. Ukuran dengan kriteria sedang
terdapat pada indikator kualitas pembelajaran yaitu meningkatnya keterampilan
siswa setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyimpulkan materi
pembelajaran, tingkat pemahaman siswa, dan suasana belajar mengajar yang
kondusif.
3) Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis regresi sederhana dan pengujian
hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan media pembelajaran mempunyai
Manajemen Kota Cimahi.
5.2 Saran
Pada bagian ini penulis mengajukan beberapa saran yakni:
1) Salah satu indikator pada variabel penggunaan media pembelajaran yaitu indikator
ketersediaan masih dalam tingkat rendah. Untuk itu, sekolah dituntut untuk mampu
menyediakan fasilitas/media yang menunjang dalam kegiatan pembelajaran,
sehingga guru dapat lebih mudah dan terbantu dalam memberikan materi
pembelajaran bagi siswa, dan siswa pun dapat lebih mudah dalam menerima
pembelajaran.
2) Salah satu indikator pada variabel efektivitas pembelajaran yaitu indikator waktu
masih dalam kriteria kurang efektif. Oleh karena itu, berkenaan dengan penggunaan
waktu pada kegiatan pembelajaran mata pelajaran produktif Administrasi
Perkantoran, efektivitas pembelajaran siswa harus lebih diperhatikan. Upaya yang
dapat dilakukan diantaranya adalah membuat materi pembelajaran yang lebih
mudah dipahami siswa dengan meningkatkan penggunaan media pembelajaran
sehingga penggunaan waktu pembelajaran pun dapat lebih efektif.
3) Dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut, disarankan untuk menggunakan
instrumen yang memuat sejumlah pertanyaan yang lebih terperinci dan dilanjutkan
dengan wawancara yang lebih mendalam. Selain itu untuk penelitian yang berkaitan
dengan penggunaan media pembelajaran dan efektivitas pembelajaran dapat dikaji
a. Sumber Buku
Al Rasyid, Harun Kismantoroadji. (2004). Statistika Sosial. Bandung: Program Pasca Sarjana UNPAD.
Abin Syamsudin Makmun dan Udin Syarifudin Sa’ud. (2005). Perencanaan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Ariani, Niken dan Haryanto, Dany. (2010). Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Arikunto, Suharsimi. (1993). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
_______. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Proses. Jakarta: PT Rineka Cipta.
_______. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
_______. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
_______. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Depdiknas. (2003). Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003.Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
E. Mulyasa. (2002). Manajemen Berbasis Sekolah konsep, strategi, dan implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Martinus, Yamin. (2004). Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta : Gaung Persada Press
Muhidin, Sambas A. dan Maman Abddurahman. (2006). Aplikasi Statistika dalam
Penelitian. Bandung: Pustaka Setia
_______. (2009). Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur dalam penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.
Sagala, Syaiful. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta.
_____. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sadiman, S. Arief. (2011). Media Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Slameto. (2010).Belajar & faktor faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Somantri, A. dan Sambas A. Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian.
.Bandung: Pustaka Setia.
Sontani, Uep Tatang dan Sambas Ali Mudihin. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama.
Sugiyono. (2008). Teknik Analisis Regresi dan korelasi bagi para peneliti Bandung: Alfabeta.
_______. (2008). Statistika untuk Penelitian (Cetakan ke-Lima Belas). Bandung: Alfabeta
_______. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta.
Sudirwo, Daeng. (2002). Kurikulum Pembelajaran dalam Rangka Otonomi Daerah. Bandung: Andira
Susilana, Rudi dan Kiyana, Cepi.(2008). Media Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.
Sutikno, Sobry. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica.
Uno, Hamzah B. (2007). Model Pembelajaran (Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif). Jakarta: Bumi Aksara.
___. (2009). Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, Moh. Uzer. (2004). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tim Dosen Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB (2010). Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah. Bandung: Karya Adika Utama
b. Sumber dari Internet dan Skripsi
Internet
Muhidin, Sambas Ali. (2009) .Kualitas Proses Pembelajaran.Blog.[Online]. Tersedia:http://sambasalim.com/pendidikan/kualitas-proses pembelajaran.html
Muhidin, Sambas Ali. (2013). Contoh Penyusunan Teknik Analisis Data.[Online]. Tersedia: http://sambas.staf.upi.edu/2013/01/22/contoh-penyusunan-teknik-analisis-data/#more-234
Starawaji. (2009) .Efektivitas Pembelajaran.[Online]. Tersedia: http://starawaji.worpress.com./2009/03/01/efektivitas-pembelajaran/html.[1 maret 2009]
Skripsi
Yulyana, Eva. (2012). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Kualitas
Proses Pembelajaran di SMK Pasundan 1 Bandung. Skripsi. Jurusan
Administrasi Perkantoran Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. Bandung: Tidak diterbitkan.
Rahminisa, Lussy. (2012). Pengaruh Penguasaan Kompetensi Pedagogik Guru Mata
Pelajaran Produktif Program Keahlian Administrasi Perkantoran Terhadap Efektivitas Pembelajaran Di SMK Bisnis Dan Manajemen Kab.Kuningan.