• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye Bahaya Seks Bebas untuk Remaja Usia 18-20 Tahun di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kampanye Bahaya Seks Bebas untuk Remaja Usia 18-20 Tahun di Kota Bandung."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

! vii!

ABSTRAK

KAMPANYE BAHAYA SEKS BEBAS UNTUK REMAJA USIA

18-20 TAHUN DI KOTA BANDUNG

Oleh

Tan Vania Edelina Adinata

1264053

Banyak perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak remaja, salah satu penyimpangan yang sering terjadi adalah seks bebas. Seks bebas sering dilakukan oleh para remaja berawal dari rasa ingin tahu, meningkatnya libido seksual, pergaulan lalu terjerumus di dalamnya. Menurut data dari Survey Kesehatan Reproduksi Remaja (SKRRI) tahun 2015, pelaku seks bebas tertinggi yaitu di Kota Bandung, yaitu sebesar 54% remajanya sudah melakukan seks bebas, angka ini mengalahkan Kota Jakarta sebesar 51%, Medan 52%, dan Yogyakarta sebesar 47%.

Penulis merasa dapat membantu dalam bidang DKV untuk menyadarkan para remaja akan bahaya seks bebas. Penulis ingin membuat kampanye yang menunjukkan beberapa bahaya seks bebas yang berdampak buruk untuk masa depan mereka. Tujuan perancangan kampanye ini adalah merancang media yang sesuai dan efisien untuk anak remaja sehingga membuat mereka paham bahaya dari seks bebas.

Strategi komunikasi menggunakan foto hitam-putih dan siluet agar tidak terkesan terlalu vulgar. Media yang digunakan adalah poster di media cetak dan sosial media yang diletakkan di tempat-tempat umum dan menggunakan media sosial yang sering digunakan oleh anak-anak remaja di usia 18-20 tahun

(2)

! viii!

ABSTRACT

The campaign of the danger of free sex among teenagers of 18 to 20 in Bandung

Tan Vania Edelina Adinata/1264053

There are a great number of sexual deviations teenagers commit, one of the the most common ones is free sex. This sexual act is practiced out of their curiosity and unbearable sexual libido that engulf themselves in such a manner that they are hardly able to get out of. Survey of the Healthiness of teenage reproduction in 2015 has it that the highest rate of free sex offenders is in Bandung. About 54% of the teenagers admitted to having had sexual intercourse. The record beats out those of other cities like Jakarta (15%), Medan (52%) and Yogyakarta (47%).

The writer thus is called to give alertness to the teenagers of the danger of the free sex. She, being a Student of Visual Communication Design, would like to emphasize on the danger of free sex towards their future life. Therefore, the purpose of this campaign is to come up with media that is appropriate and efficient for teenagers so as to make them aware of the consequence of such practice.

The communication strategy is achieved through the black and white silhouette photos to avoid their being too vulgar. The media she uses it are posters on the mass media and social media that teenagers of 18 to 20 are accustomed to.

Keywords: campaign, free sex, teens

(3)

! ix!

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR DIAGRAM ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5 Skema Perancangan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Teori Seksualitas ... 6

2.2 Teori Perkembangan Remaja ... 9

2.3 Teori Iklan ... 12

2.4 Teori Komunikasi ... 17

2.5 Teori Media Visual ... 20

2.6 Teori Fotografi ... 21

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 23

(4)

! x! 3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta 38

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 41

4.1 Konsep Komunikasi ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... xiv

(5)

! xi!

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1.3.1 Kampanye Sejenis ... 37

Gambar 4.4.1.1 Logo ... 43

Gambar 4.4.2.1 Poster awareness pertama ... 45

Gambar 4.4.2.2 Poster awareness kedua ... 46

Gambar 4.4.2.3 Poster awareness ketiga ... 47

Gambar 4.4.2.4 Poster informing pertama ... 48

Gambar 4.4.2.5 Poster informing kedua ... 49

Gambar 4.4.2.6 Poster informing ketiga ... 50

Gambar 4.4.2.7 Poster reminding ... 51

Gambar 4.4.2.8 Poster event ... 52

Gambar 4.4.3.1 Desain Brosur ... 53

Gambar 4.4.3.2 Desain X Banner ... 54

Gambar 4.4.4.1 Desain Seragam Panitia ... 55

Gambar 4.4.5.1 Desain QCard MC dan Nametag Panitia ... 55

Gambar 4.4.6.1 Desain gimmick ... 56

Gambar 4.4.7.1 Desain stage dan backdrop ... 56

(6)

! xii!

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1.2.1 Tingkat Seks Bebas di Indonesia ... 31

Diagram 3.1.2.2 Perilaku Seks Bebas Remaja ... 32

Diagram 3.1.2.3 Bahaya Seks Bebas ... 33

Diagram 3.1.2.4 Alasan Melakukan Seks Bebas ... 34

Diagram 3.1.2.5 Media Informasi yang Sering Digunakan ... 34

Diagram 3.1.2.6 Media Sosial Paling Sering Digunakan ... 35

(7)

! xiii!

DAFTAR TABEL

Tabel 4.3.1 Timeline Kampanye ... 43

Tabel 4.4.9.1 Anggaran Biaya ... 58

(8)

Universitas Kristen Maranatha 1!

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku menyimpang pada anak-anak remaja sudah sangat sering ditemukan saat ini, mulai dari merokok, minum minuman keras, narkoba, seks bebas, dan yang lainnya. Masalah seperti ini tidak dapat masyarakat anggap sepele, karena remaja adalah gambaran masa depan dari negara ini. Perilaku menyimpang mereka diakibatkan oleh berbagai alasan, mulai dari kurangnya kasih sayang keluarga, lingkungan yang tidak mendukung, hingga pendidikan yang kurang mengajarkan mereka bahaya dari perbuatan-perbuatan mereka.

Salah satu penyimpangan yang sering terjadi adalah seks bebas. Seks bebas sering

dilakukan oleh para remaja berawal dari rasa ingin tahu, lalu terjerumus di dalamnya. Menurut data dari Survey Kesehatan Reproduksi Remaja (SKRRI) tahun 2015, pelaku seks bebas tertinggi yaitu di Kota Bandung, yaitu sebesar 54% penduduknya sudah melakukan seks bebas, angka ini mengalahkan Kota Jakarta sebesar 51%, Medan 52%, dan Yogyakarta sebesar 47%. Menurut para remaja, 89% tidak setuju dengan seks

bebas, namun pada kenyataannya 82% mereka mempunya teman yang melakukan seks bebas, 66% memiliki teman yang hamil diluar nikah, dan kadang mereka mengakui sudah melakukan seks bebas.

(9)

Universitas Kristen Maranatha 2! Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Bandung, hingga bulan September 2015, tercatat sebanyak 3.625 warga Kota Bandung adalah penderita HIV/AIDS. Jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Bandung juga meningkat 3% setiap tahunnya. Menurut mereka penularan dengan penggunaan jarum sunti sudah mulai menurun 2 sampai 3 persen. Justru yang meningkat dari seks, pengidap HIV/AIDS yang disebabkan akibat prilaku gonta ganti pasangan meningkat sekitar 35 persen.

Banyak dampak negatif yang diakibatkan oleh melakukan seks bebas. Tidak hanya penyakit menular yang berbahaya, namun juga perubahan psikis akan dialami oleh

pelaku seks bebas. Dalam Tugas Akhir ini, penulis akan membahas mengenai dampak negatif dari sisi psikologis karena melakukan hubungan seksual.

Penulis merasa dapat membantu dalam bidang DKV untuk menyadarkan para remaja

akan bahaya dari seks bebas. Penulis ingin membuat sebuah kampanye yang mengajarkan mereka bahaya seks bebas tidak hanya jasmaniah saja namun dari sisi kesehatan mental.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1.! Bagaimana membuat remaja Indonesia sadar akan bahaya seks bebas? 2.! Bagaimana membuat kampanye yang menarik untuk anak remaja?

(10)

Universitas Kristen Maranatha 3! 1.3 Tujuan Perancangan

1.! Membuat kampanye yang sesuai dengan target sasaran sehingga mereka tertarik dan memperhatikan pesan yang disampaikan

2.! Desain menyesuaikan selera target (remaja usia 18-20 tahun, sering berada dalam sosial media, sering membaca artikel), desain tidak hanya sekedar poster yang ditempelkan pada tempat umum melainkan membuat sesuatu yang interaktif yang membuat mereka tertarik untuk mengetahui dan mendapatkan informasi.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1.! Observasi

Melakukan observasi langsung ke SMA di Kota Bandung, dan tempat-tempat yang sering dikunjungi para remaja di Kota Bandung, melihat budaya berpacaran dan budaya pergaulan remaja sekarang. Mencari tahu apa yang menjadi kecenderungan anak remaja dalam pergaulannya sehari-hari dan apa yang paling berdampak besar pada perilaku mereka saat ini.

2.! Kuisioner

Membagikan kuisioner pada remaja di Kota Bandung, melihat apakah para remaja sudah mengetahui bahaya dari seks bebas, jika sudah mengapa mereka tetap melakukannya, apakah mereka pernah mendapatkan sex education sebelumnya, dan apa yang mereka ingat dari kampanye sebelumnya.

3.! Wawancara

(11)

Universitas Kristen Maranatha 4! 4.! Tinjauan Pustaka

(12)

Universitas Kristen Maranatha 5! 1.5 Skema Perancangan

FAKTA

Bandung merupakan kota dengan presentase penduduk melakukan seks bebas tertinggi di Indonesia yaitu sebanyak 54% dan sebagian besar adalah remaja

!

MASALAH

Banyak remaja yang belum pernah atau kurang mendapatkan pendidikan mengenai seks dan bahayanya. Banyak juga orang tua yang tidak memperhatikan perkembangan anaknya yang mulai remaja, serta kurangnya pengetahuan untuk

membekali anaknya dalam perihal seksualitas. Kurangnya ketegasan pemerintah dalam memberikan aturan dan penyuluhan mengenai seks bebas.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA Obeservasi, Wawancara, Kuisioner, Studi Pustaka

OBSERVASI Melihat keadaan di sekolah

SMP dan SMA baik negri maupun swasta, melihat taman-taman dan mall-mall

di Kota Bandung yang sering dijadikan tempat tua dan remaja yang pernah melakukan seks

bebas

KUISIONER Memberi kuisioner di SMP dan SMA negri dan swasta, dan para

mahasiswa serta

Merancang media grafis agar pesan tersampaikan dengan benar dan dapat dipahami oleh target penulis yaitu remaja usia 18-20 tahun

TUJUAN

Membuat para remaja memahami bahaya dari melakukan seks bebas Membuat para remaja ikut berpartisipasi dalam kampanye bahaya seks bebas

TARGET

Primer: Remaja dengan usia 18-20 tahun

Sekunder: Orang tua dan para guru yang sering berhadapan dengan para remaja

STRATEGI KOMUNIKASI Menyampaikan pesan dan informasi mengenai bahaya seks

bebas dari segi psikis

STRATEGI KREATIF Menggunakan visual ilustrasi yang

modern dan menarik sesuai dengan tren di kalangan anak

remaja

STRATEGI MEDIA Merancang website dan media lainnya mengenai dampak seks bebas serta melakukan promosi dan kampanye di media sosial

HASIL AKHIR

(13)

Universitas!Kristen!Maranatha! 59!

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Kesimpulan dari karya yang penulis buat adalah karena banyak perilaku

menyimpang yang dilakukan oleh anak remaja, salah satu penyimpangan yang

sering terjadi adalah seks bebas. Seks bebas sering dilakukan oleh para remaja

berawal dari rasa ingin tahu, meningkatnya libido seksual, pergaulan lalu

terjerumus di dalamnya. Menurut data dari Survey Kesehatan Reproduksi

Remaja (SKRRI) tahun 2015, pelaku seks bebas tertinggi yaitu di Kota

Bandung, yaitu sebesar 54% remajanya sudah melakukan seks bebas, angka ini

mengalahkan Kota Jakarta sebesar 51%, Medan 52%, dan Yogyakarta sebesar

47%.

Penulis merasa dapat membantu dalam bidang DKV untuk menyadarkan para

remaja akan bahaya seks bebas. Penulis ingin membuat kampanye yang

menunjukkan beberapa bahaya seks bebas yang berdampak buruk untuk masa

depan mereka. Tujuan perancangan kampanye ini adalah merancang media

yang sesuai dan efisien untuk anak remaja sehingga membuat mereka paham

bahaya dari seks bebas.

Strategi komunikasi menggunakan foto hitam-putih dan siluet agar tidak

terkesan terlalu vulgar dan memberikan efek bahaya dan serius. Media yang

digunakan adalah poster di media cetak dan sosial media yang diletakkan di

tempat-tempat umum dan menggunakan media sosial yang sering digunakan

oleh anak-anak remaja di usia 18-20 tahun.

5.2 Saran

Saran saya kepada kampanye yang sudah ada adalah membuat sebuah kapanye

yang dikhususkan kepada target yang paling rawan, yaitu usia 18-20 tahun, saat

(14)

Universitas!Kristen!Maranatha! 60! menarik minat merekadengan mengikuti perkembangan zaman. Membuat

sebuah kampanye khusus untuk perilaku seksual lebih baik dan lebih terfokus

dibandingkan dengan hanya mengkampanyekan bahaya HIV/AIDS dengan

(15)

xiv!

Daftar Pustaka

Amrillah, 2008. Remaja dan Orangtua. Jakarta: Index Kelompok Gramedia.

Bovee, Courtland L, dan Arens, William F, Irwin Homewood. Illionis, 1992. Contemporary Advertising

Dariyo, A. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Ciawi-Bogor Selatan: Ghalia Indonesia.

Duvall, E.M. dan Miller, B.C. 1985. Marriage and family development. New York: Harper and Row.

Horney, Karen. 1973. Feminime Psychology. First published. Canada: Norton&Company, Inc.

Hovland, CarlL. 2007. Definisi Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hurlock, B.E. 1999. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjamg Rentang Kehidupan. Ed. 5. Jakarta: Erlangga.

Imran, Irawati. 2000. Modul Dua Perkembangan Seksualitas Remaja Keluarga Berencana Indonesia

Kasali, Rhenald, 1992. Manajemen Periklanan Konsep dan aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti

Kotler, Philip, 1980. Marketing Management, Analysis, Planning, and Control, edisi keempat, London: Prentice-Hall, Inc.

Lasswell, Harold. 1960. The Structure and Function of Communication in Society, Urbana: University of Illinois Press.

Liliweri, Alo, 1992. Dasar-dasar Komunikasi Periklanan, Bandung: Penerbit PT Citra Aditya Bakti.

Monks, 1999. Psikologi Perkembangan; Pengantar dalam Berbagai bagiannya, (Terjemahan Siti Rahayu hadinoto), Yogyakarta: Gajah mada university Press.

Mu'tadin, 2002. Kemandirian sebagai Kebutuhan Psikologis pada Remaja.

Papalia, Olds & Fieldman. 2004. Human Development. New York: Mc Graw Hill.

(16)

xv! Pratiwi, Dra. 2004. Pendidikan Seks untuk Remaja, Edisi revisi. Jakarta:

Rajagrafindo Persada.

Santrock, John W. 2003. Adolescent. New York: Mc Graw Hill

Sarwono S.W. 2006. Psikologi Remaja. Jakarta: Grafindo Persada.

Gambar

Tabel 4.4.9.1    Anggaran Biaya ......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

 Amir adalah warga negara Indonesia  Jadi, Amir wajib taat pada hukum

Guru meminta salah seorang siswa atau perwakilan dari kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya tentang faktor volume yang mempengaruhi

Rencana Keda Satual Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut RENJA SKPD adalah rencana pembangunan tahunan SKPD yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk

Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan seminar hasil penelitian dosen di lingkungan SAPPK Institut Teknologi Bandung sesuai dengan peraturan dan perundangan yang

Dalam penulisan ilmiah ini penulis mempunyai tujuan untuk menghitung besarnya selisih yang terjadi antara biaya standar yang ditetapkan oleh perusahaan dengan biaya yang

Pada saat ini dunia perfilm-an dunia sangat maju sekali sehingga banyak cara yang digunakan agar membuat adegan-adegan film yang tidak mungkin menjadi mungkin.. Animasi adalah

Namun demikian, keseluruhan tingkat retensi budidaya ikan dan pilihan mata pencaharian yang terkait di antara masyarakat Adivasi ditemukan relatif tinggi untuk

Menurut Budiningrum, Kepala Stasiun RRI Cirebon, Quick Count Pilpres 2014 dilakukan sesuai Instruksi Direktur Utama RRI yang dimotori oleh Puslitbangdiklat RRI ,