TUGAS AKHIR
PENGARUH TEMPERATUR PENGEMPAAN PANAS TERHADAP
KEKUATAN TARIK KOMPOSIT PAPAN SERAT TANDAN
KOSONG KELAPA SAWIT
Oleh :
WIWIN SAHRI RAMADHAN
BP: 0910912139
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
i
ABSTRAK
Limbah pada kelapa sawit yang tersedia berupa tandan kosong, pelepah, cangkang dan batang kelapa sawit. Pemanfaatan tandan kosong ini belum optimal, karena hanya dibiarkan membusuk di kebun atau dibakar. Dalam penelitian ini akan memanfaatkan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan baku dalam pembuatan papan partikel guna mendapatkan sifat fisis dan mekanisnya
Dalam pembuatan papan partikel ini memanfaatkan penggunaan serat alam sebagai penguat, yaitu berupa serat Tandan Kosong Kelapa Sawit. Penggunaan serat tandan kosong kelapa sawit ini juga bertujuan untuk menggantikan penggunaan kayu. Serat Pada penelitian ini dilakukan empat variasi waktu pengempaan untuk melihat pengaruhnya terhadap kekuatan tarik papan partikel . Adapun variasi temperatur pengempaan yang digunakan, yaitu 145º, 150º , 155º dan 160º celcius. Serat tandan kosong sebelum dikempa panas, diberi perlakuan alkalisasi dengan cairan NaOH (Natrium hidroksida) 7,5% untuk menghilangkan cairan lignin yang mengurangi daya rekat perekat dengan serat.
Pengempaan dengan temperatur 145º celcius nilai rata-rata kekuatan tarik papan partikel adalah 3,05 MPa,150º celcius 3,50 Mpa ,155º celcius 5.04 MPa, 160º celcius 4,17 MPa. Pada proses pengempaan dengan temperatur 155º celcius rata-rata nilai kekuatan tarik tertinggi. Kenaikan kekuatan tarik ini disebabkan oleh bereaksinya urea formaldehida dengan baik sebagai perekat pada papan partikel. Pada temperatur 160º celcius kekuatan tarik mulai menurun disebabkan rusaknya molekul urea formaldehida dan mengakibatkan papan serat berubah menjadi getas. Pada temperatur dibawah 155º celcius nilai kekuatan tarik masih rendah disebabkan belum bereaksinya urea formaldehida dengan baik.
Kata kunci: Papan partikel tandan kosong kelapa sawit, Naoh (Natrium
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penebangan hutan yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia mengakibatkan berkurangnya jumlah kayu, namun hal ini tidak sebanding dengan peningkatan jumlah penduduk serta peningkatan industri perkayuan di Indonesia. Masalah ini berdampak pada industri papan serat yang sukar mendapatkan kayu yang solid berkualitas baik. Pemanfaatan tandan kelapa sawit sebagai bahan baku papan serat pengganti kayu merupakan sebuah peluang. Tandan kelapa sawit merupakan salah satu limbah perkebunan ketersediannya yang melimpah dan belum termanfaatkan dengan maksimal. Kelapa Sawit dapat berproduksi secara ekonomis sampai berumur 30 tahun. Setelah itu tanaman harus diremajakan dengan digantikan dengan tanaman yang baru.
Material komposit didefenisikan sebagai campuran makroskopik antara serat dengan matrik. Serat berfungsi memperkuat matrik, umumnya serat jauh lebih kuat dari matrik. Pengembangan material komposit sudah dilakukan pada berbagai ragam kebutuhan, baik dari alat–alat sederhana seperti kebutuhan rumah tangga hingga komponen-komponen pesawat. komposit telah dipakai di industri pesawat terbang lebih dari 40 tahun, dan kini aplikasi komposit telah merambah industri otomotif dan perkapalan.
Papan serat merupakan istilah umum untuk panel yang dibuat (biasanya kayu), terutama dalam bentuk potongan-potongan kecil atau partikel dicampur dengan perekat sintetis atau perekat lain yang sesuai dan direkat bersama-sama di bawah tekanan dan pres di dalam suatu alat kempa panas melalui suatu proses dimana terjadi ikatan antara partikel dan perekat yang di tambahkan menurut Sudi (1990).
Pendahuluan
Wiwin Sahri Ramadhan (0910912139) 2
perekatan. Bahanyang direkat, seperti kayu, akan mempengaruhiperekatan dari, berat jenis, zat ekstraktif, kadar air dan keadaan permukaan. Sedangkan macam perekat, keadaan perekat, komposisi perekat, dan masa tunggu akan mempengaruhi perekatan. Pada pengempaan bahan yang akan direkat temperatur, lamanya pengempaan dan besarnya tekanan yang diberikan akan mempengaruhi perekatan.
Papan serat yang telah dibuat dilakuakan pengujian mekanik untuk mengetahui seberapa kemampuan dalam pengaruh beban. Pengujian mekanik yang akan digunakan adalah pengujian tarik. Pengujian tarik dilakukan untuk mengetahui beban maksimum yang mampu ditahan papan serat sampai akhirnya mengalami kegagalan.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini diantaranya sebagai berikut;
Mengetahui pengaruh temperatur pengempaan pembuatan papan serat serat tandan kelapa sawityang memberikan kekuatan tarik paling optimum.
1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini diantaranya adalah;
a) Menambah nilai guna serat tandan kelapa sawit melalui pembuatan papan serat.
b) Hasil penelitian bisa menjadi bahan referensi penelitian TKKS selanjutnya.
1.4 Batasan masalah
Pada penelitian ini yang menjadi inti pembahasan yaitu sebagai berikut;
a) Papan serat berasal dari serat sawit di perekat yang digunakan campuran urea formaldehida dengan air.
Pendahuluan
Wiwin Sahri Ramadhan (0910912139) 3
c) Orientasi serat pada papan serat disusun secara acak.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir secara garis besar terbagi atas lima bagian, yaitu:
a) BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai latar belakang, batasan masalah, tujuan, manfaat, serta sistematika penulisan.
b) BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menjelaskan tentang teori-teori yang berhubungan dengan penulisan laporan.
c) BAB III METODOLOGI
Menguraikan langkah-langkah yang dilakukan selama penelitian berlangsung.
d) BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN
Menjelaskan tentang hasil yang didapatkan serta analisanya. e) BAB V PENUTUP