• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI BERBAGAI BENTUK RINTANGAN SISWA KELAS V SDN I GEGESIK KULON KECAMATAN GEGESIK KABUPATEN CIREBON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI BERBAGAI BENTUK RINTANGAN SISWA KELAS V SDN I GEGESIK KULON KECAMATAN GEGESIK KABUPATEN CIREBON."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

GEGESIK KABUPATEN CIREBON

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

Oleh

DULGANI

0905379

PROGRAM STUDI PGSD PENJAS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “Meningkatkan Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok Melalui Berbagai Bentuk Rintangan Siswa Kelas V SDN I Gegesik Kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon ini beserta isinya adalah benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan

dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan.

Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada

saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan

dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Cirebon, Juni 2011

Yang membuat pernyataan

DULGANI

(3)

Bentuk Rintangan Siswa Kelas V SDN I Gegesik Kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon

Oleh

DULGANI 0905379

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I,

Drs. Anin Rukmana, M.Pd NIP. 196002061986031001

Pembimbing II,

Prof. Dr. H. J.S Husdarta, M.Pd NIP. 194506121973031

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penjas Universitas Pendidikan Indonesia

Kampus Sumedang

(4)

DAFTAR ISI A.Konsep Dasar Pendidikan Jasmani………...8

1. Pengertian Pendidikan Jasmani …….…….………...……… 8

a. Konsep Gerak dan Pendidikan Jasmani .…………...………… 9

b. Permainan Dalam Pendidikan Jasmani .…………....…………... 12

2. Tujuan Pendidikan Jasmani ....………...………. 14

3. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar ………...…...………...……… 14

2. Metode Pembelajaran Pendidikan Jasmani ……….….. 20

3. Pembelajaran Lompat Jauh Gaya Jongkok …………...……… 22

D.Media Pembelajaran ………..…... 24

1. Pengertian ……….……….…… 24

2. Media kardus dan Papan Kayu ………...……25

E. Tinjauan Tentang Latihan Memakai Rintangan ………..……. 26

(5)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ..………... 28

1. Lokasi Penelitian ...………... 28

2. Waktu Penelitian ...………...…... 29

B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 29

1. Subyek Penelitian ...………... 29

1. Tahap perencanaan tindakan………... 33

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ....………... 34

3. Observasi……….………... 35

4. Refleksi... 35

E. Instrumen Pengumpulan Data ... 36

F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data... 37

1. Teknik Pengolahan Data ... 37

(6)

B. Pembahasan ………...…..……...…… 61

1. Data Perencanaan ………...…...……...……... 61

2. Data pelaksanaan Pembelajaran ………...…………. 62

3. Data Hasil Kegiatan Siswa ………...……...…...………. 62

4. Evaluasi ………...…...…….. 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………....…...…....…… 67

B. Saran-saran ………...……….. 68

DAFTAR PUSTAKA ………...…….………… 70

LAMPIRAN ... 72

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Cara Menilai Awalan dan Tolakan ... 38

Tabel 3.2. Cara Menilai Sikap Badan di Udara ... 39

Tabel 3.3. Cara Menilai Sikap Mendarat ... 39

Tabel 4.1. Rekapitulasi Nilai hasil Tes Awal Lompat Jauh ... 43

Tabel 4.2. Rekapitulasi hasil Observasi Kegiatan Perencanaan Siklus I ... 47

Tabel 4.3. Rekapitulasi hasil Observasi Kegiatan Pelaksanaan Siklus I ... 48

Tabel 4.4. Rekapitulasi hasil Observasi Siswa Tindakan Siklus I ... 49

Tabel 4.5. Rekapitulasi hasil Observasi Kegiatan Perencanaan Siklus II .... 54

Tabel 4.6. Rekapitulasi hasil Observasi Kegiatan Pelaksanaan Siklus II ... 55

Tabel 4.7. Rekapitulasi hasil Observasi Siswa Tindakan Siklus II ... 55

Tabel 4.8. Rekapitulasi hasil Observasi Kegiatan Perencanaan Siklus III ... 59

Tabel 4.9. Rekapitulasi hasil Observasi Kegiatan Pelaksanaan Siklus III ... 59

Tabel 4.10. Rekapitulasi hasil Observasi Siswa Tindakan Siklus III ... 60

Tabel 4.11. Data Perencanaan ... 61

Tabel 4.12. Data Pelaksanaan Pembelajaran ... 62

Tabel 4.13. Data Kegiatan Siswa ... 62

(8)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Awalan dan Tolakan … 64 Grafik 4.2. Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Sikap Melayang .…..… 64 Grafik 4.3. Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Sikap Mendarat ...… 65 Grafik 4.4. Peningkatan Keterampilan Produk Lompat jauh Gaya Jongkok

Siswa Kelas V SDN Tanjungpura II Kecamatan Karangampel .. 66

(9)

DAFTAR GAMBAR

Bagan 3.1. Alur Pelaksanaan Tindakan PTK ..…………...…. 32

Gambar 4.1. Lompat Melewati Kardus Formasi S ..…………...………. 45

Gambar 4.2. Lompat Melewati Kardus Formasi Tapal Kuda ...…...……… 45

Gambar 4.3. Lompat Melewati Kardus Formasi Bintang …...…...….. 46

Gambar 4.4. Permainan Lompat Kardus Formasi Susun ………....……… 52

Gambar 4.4. Permainan Lompat Kardus Formasi Susun dengan Papan Kayu ... 53

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lampiran A.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 72

Lampiran A.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 75

Lampiran A.3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 78

Lampiran A.4. Hasil Observasi Tindakan Siklus I ... 81

Lampiran A.5. Hasil Observasi Tindakan Siklus II ... 82

Lampiran A.6. Hasil Observasi Tindakan Siklus III ... 83

Lampiran A.7. Rekapitulasi Data Tes Akhir Keterampilan Produk Lompat jauh Siswa Kelas V SDN Tanjungpura II Kecamatan Karangampel ... 84

LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN Lampiran B.1. APKG I ... 85

Lampiran B.2. APKG II ... 87

Lampiran B.3. Lembar Observasi ... 89

Lampiran B.4. Lembar Catatan Lapangan ... 92

LAMPIRAN C DOKUMENTASI PEMBELAJARAN Dokumentasi Kegiatan Siklus I ... 93

Dokumentasi Kegiatan Siklus II ... 95

(11)

LAMPIRAN D UMUM

Lampiran D.1. Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing Skripsi ... 100

Lampiran D.2. Surat Ijin Penelitian ... 101

Lampiran D.3. Surat Keterangan Kepala Sekolah ... 102

Lampiran D.4. Monitoring Bimbingan Skripsi ... 103

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral

dari pendidikan asecara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan

aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola

hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga

dan kesehatan yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan

nasional.

Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah dasar

memiliki peranan penting, yaitu memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani,

olahraga aan kesehatan yang dilakukan secara sistematis. Secara sederhana,

pendidikan jasmani itu tidak lain adalah proses untuk bergerak belajar melalui

pengalaman bergerak, untuk mencapai tujuan pengajaran salah satu ciri unik dari

pendidikan jasmani.

Bergerak bagi anak merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting, bahkan

hampir sebagian dari seluruh waktunya dihabiskan untuk bergerak, misalnya berjalan,

berlari, melompat dan melempar. Apabila bentuk-bentuk gerakan yang telah dimiliki

(13)

maka akan sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran, serta akan bermanfaat

bagi pendidikan di sekolah dasar, terutama yang erat kaitannya dengan pertumbuhan

dan perkembangan jasmani, m ent al , em os i on a l ya n g s el a ra s dal a m upa ya

m em bent u k dan mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan nilai,

sikap dan membiasakan hidup sehat.

Ruang lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan dalam kurikulum 2006 / KTSP terdapat beberapa aspek, antara lain

permainan dan olahraga. Di dalam aspek permainan dan olahraga diantaranya meliputi

cabang atletik. Atletik adalah salah satu cabang olahraga tertua, yang telah dilakukan

oleh manusia sejak jaman purba sampai dewasa ini. Atletik memiliki kegiatan yang

khas yakni jalan, lari, lempar dan lompat yang merupakan fondasi bagi

keterampilan anak dalam bermain.

Salah satu nomor lompat adalah lompat jauh. Menurut Saputra (2001:63)

bahwa lompat merupakan salah satu aktivitas pengembangan kemampuan daya gerak

yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lainnya. Menurut Syarifudin (1992:90)

lompat jauh adalah "suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas, ke

depan dalam upaya membawa titik badan selama mungkin di udara dengan tolakan

pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya".

Dalam lompat jauh terdiri dari empat tahap gerakan, seperti yang di

kemukakan Jaerver (Handoko, 1986:35) bahwa lompat jauh terdiiri dari empat

tahap gerakan yaitu, awalan, tolakan, melayang di udara, dan mendarat. Adapun

(14)

1) Gaya Jongkok (Tuck)

2) Gaya Menggantung (Hang Style )

3) Gaya Jalan di Udara (Walking In The Air Style)

Tidak berkembangnya cabang olahraga atletik lompat jauh disebabkan beberapa faktor antara lain tidak semua sekolah memiliki bak lompat jauh, kurang minat siswa, dan tidak adanya upaya guru penjas untuk memodifikasi pembelajaran lompat jauh.

Sarana merupakan faktor pendukung untuk menunjang tercapainya tujuan dalam proses pembelajaran secara maksimal. Hasil dari observasi yang dilakukan di SDN I Gegesik Kulon diketahui memiliki bak lompat jauh sebagai ukuran panjang jarak awalan tidak memenuhi syarat yaitu pendek dan permukaan yang tidak rata. Bila musim hujan bisa dipastikan lapangan bak lompat jauh terendam air karena

permukaan tanah yang rendah. Hal ini menyulitkan siswa dalam menguasai gerak

dasar lompat jauh. Anak juga merasa bosan untuk mengikuti pembelajaran yang hanya

belajar melompat pada bak pasir, tanpa adanya rangsangan yang dapat membangkitkan

kesenangan dan kegembiraan bagi siswa. Faktor lain adalah belum optimalnya

pelaksanaan modifikasi pembelajaran oleh guru. Dalam proses pembelajaran guru harus

dapat menciptakan suasana belajar yang menarik bagi anak. Karena itu modifikasi

pembelajaran dirasa perlu dilakukan agar penguasaan gerak dasar lompat jauh gaya

jongkok bisa dilakukan oleh siswa.

(15)

memodifikasi pembelajaran dalam bentuk bermain. Menurut Saputra (2001:6) "bermain

adalah kegiatan yang menyenangkan. Bermain merupakan pengalaman belajar yang

sangat berharga bagi anak." Bermain bagi anak merupakan kebutuhan, yang merupakan

karakteristik anak tersebut, proses pembelajaran akan lebih menyenangkan dan lebih

menumbuhkan minat anak.

Banyak bentuk permainan yang dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar

lompat jauh. Permainan lompat kardus dan papan kayu misalnya dapat dijadikan sebagai

wahana pembentukan gerak dasar lompat jauh. Faktor yang lain adalah penggunaan

alat-alat sederhana yang biasa digunakan untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar

lompat jauh. Pada kebiasaannya, mengajarkan lompat jauh guru penjas jarang

memodifikasi pembelajaran ke bentuk permainan, sehingga pembelajaran kelihatan

monoton yang mengakibatkan anak menjadi bosan dan kurang aktif.

(16)

Tabel 1.1

Rekapitulasi Nilai Data Awal Hasil Evaluasi Belajar Siswa

NO NAMA ASPEK YANG DINILAI SK

Rata-rata/Persentase 7,56 59,6 32

% 68 %

Penentuan Nilai Akhir

(17)

Aspek yang dinilai;

1) Sikap awalan, dengan indikator; melakukan start berdiri serta berlari dengan kecepatan dan irama semakin meningkat sampai batas tolakan.

2) Sikap tolakan, dengan indikator; mengalihkan kecepatan horisontal menjadi kecepatan vertikal melalui tolakan pada papan tumpuan, memiliki daya tumpu yang kuat.

3) Sikap melayang, dengan indikator; adanya gerakan tarikan kaki bebas kebawah dan kebelakang, dan melayang dengan seimbang.

4) Sikap pendaratan, dengan indikator; tangan tidak menyentuh tanah, dan kaki tepat jatuh menyentuh batas lompatan (untuk putra = 2,5 m, putri = 2 m),.

Kriteria Penafsiran: T = Tuntas

TT = Tidak Tuntas

(18)

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang menjadi pernyataan masalah dalam penelitian ini adalah "meningkatkan penguasaan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok melalui berbagai bentuk rintangan."

Selanjutnya masalah penelitian secara khusus, penulis merumuskan masalah yaitu :

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran meningkatkan penguasaan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok melalui berbagai bentuk rintangan.

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran meningkatkan penguasaan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok melalui berbagai bentuk rintangan.

3. Bagaimana peningkatan pembelajaran meningkatkan penguasaan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok melalui berbagai bentuk rintangan. 2. Pemecahan Masalah

Berawal pada masalah yang muncul, maka penulis merencanakan pemecahan masalah sebagai berikut:

(19)

teknik dasar lompat jauh gaya jongkok secara individu dengan menggunakan rintangan. Melakukan pengulangan berkali-kali, begitulah seterusnya berulang-ulang.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perencanaan meningkatkan penguasaan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok melalui berbagai bentuk rintangan.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan meningkatkan penguasaan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok melalui berbagai bentuk rintangan.

3. Untuk mengetahui peningkatkan penguasaan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok melalui berbagai bentuk rintangan.

D. Manfaat Penelitian

1. Untuk Guru

a. Meningkatkan atau memperbaiki proses pembelajaran lompat jauh

gaya jongkok dengan lebih banyak.

b. Dapat mengembangkan profesionalisme guru dalam melaksanakan

pembelajaran di sekolah dasar

c. Sebagai bahan acuan bagi sekolah-sekolah yang kurang lengkap

sarana dan prasarana olahraga.

2. Untuk Siswa

(20)

pembelajaran atletik pada nomor lompat jauh gaya jongkok.

b. Dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya

jongkok.

3. Manfaaat Bagi UPI PGSD Sumedang

Hasil Yang didapatkan dari penelitian ini juga bermanfaaat sebagai

bahan kajian, masukan, dan acuan dalam rangka memperkaya wawasan dan

pengetahuan untuk menghasilkan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi

tinggi khususnya bagi program studi penjas.

E. Batasan Istilah

Untuk menghindari penafsiran yang salah dalam memahami istilah pokok yang terdapat dalam judul ini, perlu penulis memberikan penjelasan istilah-istilah, yaitu sebagai berikut :

Meningkatkan : menaikan (derajat, taraf); mempertinggi; memperhebat

(Poerwadarminta, 1987: 52).

Meningkatkan : proses kegiatan, cara meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb).

(Kamus Besar Bahasa Indonesia/Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2005. Jakarta: Balai Pustaka. Ed 2, cet-2).

Gerak Dasar : Kemampuan awal yang dimiliki seseorang (Kamus Besar,

2004:359).

(21)

vertikal yang dilakukan secara tepat (Syarifudin, 1992: 91).

Lompat Jauh : suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas ke depan

dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya (Syarifudin, 1992:90).

Gaya Jongkok : salah satu gaya lompat jauh yang sering digunakan dengan

keadaan sikap badan di udara jongkok, dengan jalan membulatkan badan dan kedua lutut ditekuk, kedua tangan ke depan (Syarifudin, 1992:93).

Permainan : sesuatu yang digunakan untuk bermain ; barang atau sesuatu yang

dimainkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia/Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa,

2005. Jakarta: Balai Pustaka. Ed2cet-2).

Rintangan : Sesuatu yang merintangi; gangguan; alangan (Kamus Besar, 2004:

(22)
(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian indakan kelas ini dilaksanakan di SDN I Gegesik Kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon. Alasan penulis memilih sekolah tersebut sebagai tempat penelitian, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

a. Peneliti merupakan salah satu tenaga pendidik di sekolah tersebut, sehingga peneliti telah memahami kondisi sekolah, karakteristik siswa, serta proses pembelajaran yang berlangsung.

b. Siswa kelas V SDN I Gegesik Kulon mengalami kesulitan dalam memahami gerak teknik dasar Lompat Jauh.

c. Peneliti memiliki keinginan untuk meningkatkan kertampilan gerak dasar siswa khususnya lompat jauh, dan berupaya meningkatkan kompetensi serta profesionalime guru.

d. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tidak mengganggu tugas pokok peneliti sebagai seorang pendidik, Hal ini sesuai dengan salah satu prinsip penelitian tindakan kelas yaitu bahwa “ Penelitian tindakan kelas apapun

(24)

2. Waktu Penelitian

Lamanya tindakan dalam penelitian ini selama 4 bulan. Mulai dari bulan Januari sampai pada bulan April 2011.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

NO URAIAN KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN Januari februari Maret April 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

ajaran 2010/2011 yang berjumlah 25 siswa.

2. Obyek Penelitian

(25)

C. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian dengan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang pembelajaran lompat jauh gaya jongkok melalui lompat kotak kardus dan lompat keset pada siswa kelas V SDN I Gegesik Kulon Kecamatan gegesik Kabupaten Cirebon. Tujuan dari penelitian tindakan ini adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran. Dengan melakukan penelitian ini guru dapat mengetahui sampai sejauhmana ketepatgunaan metode, materi, media dan prosedur penilaian dalam proses pembelajaran selama ini. Setelah mengetahui kelemahan atau kekurangannya, maka guru akan berupaya untuk memperbaikinya.

(26)

Karakteristik ini dalam penelitian kualitatif adalah latarnya alamiah yang menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya. Alat pengumpul data yang utama dalam penelitian kualitatif adalah manusia, laporan hasil penelitian berisi kutipan-kutipan data yang telah dirundingkan dan disepakati bersama.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk memahami segala sesuatu yang dialami oleh subjek penelitian baik mengenai perilaku atau tindakan. Dengan kata lain maka tepatlah jika digunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini yang diharapkan mampu memberikan kontribusi yang positif dalam pembelajaran sehingga mampu mengatasi ketidakpahaman siswa akan teknik dasar lompat jauh.

Sedangkan kuantitatif menurut pendapat Hatimah (2007: 196) mendefinisikan bahwa pendekatan kuantitatif adalah “Prosedur penelitian yang menghasilkan data yang berbentuk bilangan atau angka.” Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif

dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika.

Dengan demikian bidang kajian penelitian ini yaitu praktek pembelajaran yang memfokuskan kepada penerapan pendekatan penerapan media kotak kardus dan keset dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas dan pendekatannya menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.

(27)

Data yang di kumpulkan adalah data kegiatan penerapan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok melalui kegiatan lompat kotak kardus dan lompat keset pada siswa kelas V SDN I Gegesik Kulon Kecamatan gegesik Kabupaten Cirebon dari hasil pengamatan, catatan lapangan dan evaluasi.

Hasil penelitian kemudian di interpretasikan dan dirundingkan serta di sepakati dari sumber data dalam hal ini praktisi, siswa dan orang-orang yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

2. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan alasan bahwa penelitian ini berangkat dari permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru di kelas/lapangan. Dengan melakukan PTK guru dapat memperbaiki kualitas pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Tentang PTK Hopkins (Wiriaatmadja, 2006: 11) menjelaskan bahwa penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan subtantif. Suatu tindakan yang di lakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan.

(28)

Rancangan PTK yang digunakan mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Kasbolah (1998: 113) mengemukakan bahwa dalam perencanaan Kemmis menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali merupakan dasar untuk ancang-ancang pemecahan masalah. Dalam hal ini refleksi pada siklus pertama merupakan bahan pertimbangan untuk perencanaan tindakan pada siklus berikutnya.

penelitian tindakan kelas dapat dipandang sebagai wahana pelaksanaan inovasi pembelajaran. Dalam kegiatan inovasi pembelajaran, guru perlu selalu mencaoba untuk mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan pendekatan, metode, atau gaya pembelajarannya agar ia mampu melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kelasnya. Karakteristik siswa yang dihadapi guru biasanya berubah dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, jika guru melakukan penelitian tindakan kelas dari kelasnya sendiri, dan berangkat dari permasalahan yang secara aktual terdapat di dalam kelasnya sendiri, dan kemudian manghasilkan pemecahan terhadap permasalahan tersebut, maka guru dapat dikatakan telah terlibat dalam inovasi pembelajaran. Inovasi pembelajaran seperti ini jauh lebih efektif dibandingkan dengan inovasi yang dilakukan melalui penataran. Alasannya yaitu karena inovasi yang dilakukan lewat penataran sering berangkat dari teori yang belum tentu sesuai dengan kebutuhan guru secara individual untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya (Kasbolah, 1998:114).

(29)

Siklus I

Observasi

Pelaksanaan

Tindakan

Rencana

tindakan

Rencana

tindakan Observasi

Siklus II

Refleksi

Pelaksanaan Tindakan Refleksi

Siklus III Observasi

Pelaksanaan

Tindakan

(30)

Dari bagan tersebut di atas dapat di jelaskan sebagai berikut; Pertama, pada tahap perencanaan yaitu peneliti membuat rencana tindakan yang akan dilakukan. Kedua, setelah rencana tersusun kemudian melaksanakan tindakan. Ketiga, bersamaan dengan dilakukannya tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut peneliti melakukan refleksi atas pelaksanaan tindakan berdasarkan hasil observasi. Kemudian dari hasil refleksi, peneliti mengkaji ulang hasil pengamatannya yang pertama melalui diskusi dengan kepala sekolah, untuk dijadikan pertimbangan sebagai bahan perencanaan berikutnya.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian tindakan ini berbentuk siklus sesuai dengan desain penelitian diatas, yang terdiri dari tiga siklus. Siklus pertama dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, sedangkan siklus ketiga dilaksanakan satu kali pertemuan, masing-masing pertemuan dilakukan selama dua jam pelajaran.

Adapun prosedur penelitian tindakan tersebut dapat diuraikan dalam tahap-tahap penelitian sebagai berikut:

1. Tahap perencanaan tindakan

Langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam perencanaan tindakan ini meliputi kegiatan sebagai berikut:

(31)

Kabupaten Cirebon untuk membicarakan maksud dan tujuan penelitian, selanjutnya mengajukan permintaan izin penelitian.

b. Mengadakan penelitian awal pada proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkok di kelas V SDN I Gegesik Kulon Kecamatan gegesik Kabupaten Cirebon, untuk mendapatkan data awal dan mencatat permasalahan dan kendala yang ditemukan. c. Berdiskusi dengan Kepala Sekolah SDN I Gegesik Kulon Kecamatan gegesik

Kabupaten Cirebon yang dalam hal ini sebagai observer untuk membicarakan permasalahan yang di temukan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.

d. Peneliti mengenalkan metode penelitian yang akan dipakai yaitu pendekatan penelitian tindakan kelas (PTK). pembelajaran lompat jauh gaya jongkok melalui kegiatan permainan lompat kotak kardus dan keset.

e. Membuat skenerio pembelajaran yang mencangkup langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti dan apa yang akan dilakukan oleh siswa dengan terlebih dahulu menganalisis kurikulum atau bahan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah dasar pada kelas V.

f. Mempersiapkan sarana dan prasarana, fasilitas serta sumber belajar yang diperlukan.

(32)

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap pelaksanaan tindakan ini adalah sebagai berikut:

a. Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan penelitian yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, berupa pelaksanaan kegiatan pembelajaran lompat jauh melalui bentuk permainan dengan menggunakan alat/media kotak kardus dan keset.

b. Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran lompat jauh melalui kegiatan lompat kotak kardus dan keset, peneliti melaksanakan observasi.

3. Tahap Observasi

Kegiatan observasi seperti telah dikemukakan di atas, pelaksanaannya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Kegiatan ini meliputi semua kegiatan untuk mengenal, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai. Tujuan dari observasi ini adalah untuk mendapatkan data mengenai kesulitan dan mengetahui kemajuan-kemajuan baik yang dialami oleh siswa maupun guru, kelebihan dan kekurangan, hasil maupun dampak yang timbul dari proses pembelajaran lompat jauh melalui kegiatan lompat kotak kardus dan keset, kemudian dijadikan salah satu bahan kajian dalam mengukur keberhasilan tindakan.

4. Tahap Analisis dan Refleksi

(33)

demikian data yang berhasil diperoleh melalui alat pengumpul data yang terekam oleh peneliti akan di konfirmasikan, dianalisis dan dievaluasi agar dapat diketahui apakah pelaksanaan tindakan tersebut telah sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya, dan apakah hasil tindakan tersebut bisa menunjukkan adanya peningkatan terhadap kemampuan keterampilan siswa. Kegiatan refleksi dilakukan secara berkelanjutan, pemaknaan hasil observasi dijadikan dasar untuk menyusun langkah-langkah dalam tindakan berikutnya, sehingga kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan selalu dapat ditingkatkan efektifitasnya.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan alat atau instrumen untuk memperoleh data yang dapat menunjang dalam memperoleh data dari permasalahan yang akan diteliti. Berdasarkan pada metode penelitian yang telah penulis pilih, yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan PTK, maka instrumen atau alat pengumpulan data yang dipergunakan untuk mendapatkan data dalam proses pembelajaran lompat jauh melalui kegiatan lompat kotak kardus dan keset ini adalah sebagai berikut:

(34)

indra. Alat yang digunakan berupa pedoman observasi. Tujuan diadakan observasi yaitu untuk memperoleh data perilaku sehingga didapatkan catatan lapangan tentang perilaku guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pedoman observasi dalam penelitian ini terdapat pada lampiran.

2. Pedoman Wawancara, Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Yang diwawancarai oleh peneliti yaitu guru Penjas kelas V, siswa, dan Kepala Sekolah. Wawancara ini dilakukan sebelum KBM dan setelah KBM. Tujuan diadakan wawancara yaitu untuk memperoleh data verbal atau konfirmasi dari siswa dan guru tentang penyebab kesulitan siswa dalam belajar Lompat Jauh sehingga diperoleh data tentang proses belajar mengajar lompat jauh di kelas V SDN I Gegesik Kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon. Pedoman wawancara dalam penelitian ini terdapat pada lampiran.

2. Lembar Catatan Lapangan, yaitu Guru sebagai peneliti mencatat peristiwa-peristiwa penting selama kegiatan berlangsung yaitu berisi deskripsi proses pembelajaran, interpretasi, koreksi dan saran dari praktisi untuk perbaikan.

(35)

F. Teknik Pengumpulan dan Analisa Data

Pengumpulan dan analisa data dalam penelitian ini menggunakan aturan pengolahan dan analisis data penelitian kualitatif dan kuantitatif. Data yang terkumpul terlebih dahulu dikelompokkan berdasarkan sifatnya, kemudian diolah dan dianalisis berdasar kebutuhannya.

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ini melalui : a) Obesrvasi kinerja guru

b) Wawancara c) Tes

Data penelitian yang dikaji yaitu data pelaksanaan tindakan dan data hasil belajar yang di perlukan untuk memonitor tahap-tahap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi, catatan lapangan, dan alat tes.

Mengenai teknik pengolahan data tes hasil belajar yang di gunakan peneliti, yaitu berupa penilaian keterampilan proses yang terdiri dari tiga aspek sebagai berikut:

a. Awalan dan Tolakan

Deskripsi penilaian awalan dan tolakan adalah sebagai berikut: 1) Irama langkah awalan yang beraturan dengan kontinu

2) Adanya percepatan, ketepatan langkah menjelang tolakan 3) Ketepatan tolakan pada papan tolak

(36)

Tabel 3.2

Cara Menilai Awalan dan Tolakan

Nilai Penjelasan Keterangan

4 Apabila empat deskriptor muncul / tampak Nilai 4 = A 3 Apabila tiga deskriptor muncul / tampak Nilai 3 = B 2 Apabila dua deskriptor muncul / tampak Nilai 2 = C 1 Apabila satu deskriptor muncul / tampak Nilai 1 = K

b. Sikap Badan di Udara

Deskriptor penilaian sikap badan saat di udara adalah sebagai berikut: 1) Mengangkat kedua kaki keatas ke arah lompatan

2) Sikap badan di udara jongkok

3) Membulatkan badan dengan kedua lutut ditekuk 4) Kedua tangan di depan

Tabel 3.3

Cara Menilai Sikap Badan di Udara

Nilai Penjelasan Keterangan

4 Apabila empat deskriptor muncul / tampak Nilai 4 = A 3 Apabila tiga deskriptor muncul / tampak Nilai 3 = B 2 Apabila dua deskriptor muncul / tampak Nilai 2 = C 1 Apabila satu deskriptor muncul / tampak Nilai 1 = K

c. Sikap Mendarat

(37)

2) Berat badan dibawa ke depan 3) Kepala ditundukan

4) Kedua lengan ke depan

Tabel 3.4

Cara Menilai Sikap Mendarat

Nilai Penjelasan Keterangan

4 Apabila empat deskriptor muncul / tampak Nilai 4 = A 3 Apabila tiga deskriptor muncul / tampak Nilai 3 = B 2 Apabila dua deskriptor muncul / tampak Nilai 2 = C 1 Apabila satu deskriptor muncul / tampak Nilai 1 = K

Keterangan: Aspek yang di nilai ada tiga aspek yaitu awalan dan tolakan, sikap di udara, dan sikap mendarat. Setiap aspek nilai tertinggi adalah 4, jadi skor ideal adalah 4 x 3 = 12.

Rumus sebagai berikut: Nilai yang di peroleh x 10 Nilai ideal

2. Analisis Data

(38)

data yang terkumpul dari berbagai sumber, kemudian data tersebut di reduksi dengan jalan membuat abstraksi yaitu merangkumnya menjadi intisari yang terjaga kebenarannya. Selanjutnya data tersebut disusun dan dikategorikan, disajikan, diberi makan, disimpulkan, dan diperiksa keabsahannya.

Secara umum kegiatan pengolahan data dan analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan format hasil observasi dari setiap pembelajaran pada setiap siklus tindakan yang sudah dilakukan.

2. Menganalisa perubahan perilaku siswa dari seluruh format observasi dan catatan guru setelah tiga siklus pembelajaran dilaksanakan.

3. Menganalisa hasil tes awal dengan tes akhir keterampilan lompat jauh.

4. Menyimpulkan jumlah siswa yang dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar pada lompat jauh gaya jongkok melalui kegiatan lompat kotak kardus dan keset pada siswa kelas V SDN I Gegesik Kulon Kecamatan gegesik Kabupaten Cirebon dalam penelitian ini.

Pengolahan nilai ini menggunakan rumus : 5 X 100

51

G. Validasi Data

(39)

penelitian. Teknik validasi untuk memeriksa keabsahan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Triangulasi

Triangulasi menurut Moleong (1988: 178) adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Dalam proses triangulasi peneliti melakukan pengecekan derajat kepercayaan terhadap validasi data yang diperoleh dengan cara mengkonfirmasikan data atau informasi dengan memanfaatkan sumber data, metode pengumpulan data dan memanfaatkan teori lain yang menunjang.

2. Member Check

Member Check adalah cara untuk memperoleh keabsahan data terhadap kebenaran data yang di peroleh setelah selesai mengumpulkan data, yaitu dengan cara mengkonfirmasikan kepada subyek penelitian maupun sumber lain yang berkopenten malalui diskusi balikan.

3. Pemeriksaan Sejawat Melalui Diskusi

(40)

4. Ekspert Opinion

(41)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data dari hasil proses pembelajaran lompat jauh melalui kegiatan lompat kardus, lompat kotak kayu dan keset, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

(42)

2. Berikut ini adalah hasil pengamatan kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam penerapan media keset dan kardus pada materi lompat jauh gaya jongkok di kelas V SDN 2 Gegesik Kulon:

a. Kinerja guru dalam pelaksanaan penerapan media keset dan kardus dari setiap siklusnya mengalami peningkatan. Pada siklus I pencapaian indikator kinerja guru hanya sekitar 88,33%. Pada siklus II, pencapaian indikator kinerja guru meningkat menjadi 93,33%. Pada siklus III, pencapaian indikator dari kinerja guru sudah mencapai sempurna yaitu 100% indikator yang muncul selama proses pembelajaran.

b. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa menunjukan peningkatan pada setiap siklusnya. Selama pelaksanaan siklus I, hanya 78,33% siswa yang mendapatkan kualitas baik. Pada siklus II mengalami peningkatan yaitu menjadi 86,66% yang mendapatkan kualitas baik. Sedangkan pada siklus III terdapat peningkatan kualitas belajar siswa ke arah yang lebih baik yakni 95%.

(43)

Dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa dalam melakukan pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dikelas V SD Negeri 1 Gegesik Kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon, dengan menggunakan berbagai bentuk rintangan, maka pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dikatakan meningkat.

B. Saran-saran

Setelah disimpulkan dari hasil penelitian ini, maka perlu kiranya dibuat saran-saran untuk menjadi perhatian dalam menetapkan kebijakan yang berhubungan dengan mutu pembelajaran, khususnya mata pelajaran PenjasKes. Saran-saran tersebut adalah sebagi berikut.

1. Bagi Guru

a. Guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan mengelola siswa dilapangan dan menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan menggunakan media pembelajaran tersebut. Media pembelajaran ini baik digunakan untuk guru kelas V dalam melakukan pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok.

(44)

penerapan media pembelajaran. Serta mejelaskan aturan pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang jelas dan mudah dimengerti oleh siswa. c. Guru hendaknya termotivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya dan

profesionalismenya, dalam upaya membantu siswa mempermudah untuk memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu hendaknya guru dapat memilih media pembelajaran yang tepat dalam setiap pembelajaran.

2. Bagi Siswa Sekolah Dasar

a. Dalam menggunakan media pembelajaran, sebelum melakukan kegiatan terlebih dahulu memperhatikan petunjuk atau aturan-aturan pembelajarannya, agar dalam pelaksanaan tidak menyimpang atau tidak sesuai dengan peraturan yang dibuat. Dengan melakukan pembelajaran yang benar sesuai dengan aturan akan membantu siswa melakukan pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok. b. Media pembelajaran ini baik digunakan untuk siswa kelas V SD, karena akan

membantu siswa melakukan pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok. 3. Untuk Sekolah

a. Dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan jasmani.

b. Dapat menerapkan media pembelajaran pada lapangan dalam pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok.

4. Untuk Lembaga

(45)

pembelajaran ini berlangsung dengan tuntutan kurikulum. Hal tersebut dapat dilakukan dengan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran baik untuk siswa maupun guru.

b. Dalam meningkatkan bakat dan minat terhadap olahraga, maka perlu diadakannya perlombaan baik pada tingkat gugus, kecamatan maupun tingkat kabupaten yang dilakukan secara berkala.

c. Pembinaan dan pelatihan yang intensif terhadap para guru juga perlu diadakan oleh pihak sekolah, ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya dalam rangka inovasi pembelajaran pendidikan jasmani.

5. Peneliti Lain

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bandingan sekaligus landasan penelitian lanjut yang berhubungan dengan pengembangan modifikasi pembelajaran.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan modifikasi dalam pembelajaran sebagai tindakan.

(46)
(47)

DAFTAR PUSTAKA

Bahagia,Y, dkk (2000). Atletik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaa. Handoko. (1998). Atletik. Bandung: Pionir Jaya

Harjasuganda, D (2007). “Konsep Dasar Pembelajaran Pendidikan Jasmani Untuk Sekolah Dasar”, dalam rangka Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat. Sumedang: Program Studi PGSD UPI.

Kiran, Y. (1998). Belajar Motorik. Dirjendikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Kasbolah. K. (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Lutan, R. (1999). Asas-asas Pendidikan Jasmani. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga Depdiknas.

Moleong, L. (1998). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Rukmana, A. (2008). “Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar”. Jurnal Pendidikan Dasar. 9, (1829-5606)

Saputra, M.Y. (2001). Pembelajaran Atletik di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Suherman, A. (1999). Dasar-dasar Penjaskes. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikdasmen. Sukintaka, (1992). Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaskes. Jakarta: Depdikbud

DirjenDikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Penjaskes. Jakarta: Depdikbd Dirjendikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Soepartono, (2000). Media Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikdasmen. Syarifudin, A. (1992). Atletik. Jakarta: Depdibud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan

Tenaga Kependidikan.

(48)

Gambar

Grafik 4.1.
Gambar 4.2.  Lompat Melewati Kardus Formasi Tapal Kuda  ...….......………    45
Tabel 1.1
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
+4

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan web site Louhan Maniak ini memiliki tahap-tahap dalam pembuatannya, antara lain menetukan topic web, mengamati dan membandingkan berbagai situs web louhan yang

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran.. Oleh:

[r]

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTRAPERSONAL DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA DI KUMON SETIABUDI BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Kecepatan sudut untuk Turbin Savonius 4 Tingkat Bersekat dengan Sudut Geser 45 o

Untuk grafik lateral force pada lintasan lurus terlihat bahwa nilai tertinggi.. sebesar 34000 N terletak pada ban depan kanan karena ban tersebut

Hal tersebut dikarenakan udara yang dialirkan tanpa menggunakan swirl cenderung lurus sehingga laju pendinginan pada bagian belakang sirip tidak mengalami proses pendinginan