• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN JUAL BELI PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN JUAL BELI PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Ai Nunung Muflihah,2013

PENGGUNAAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN JUAL BELI PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN METODE SIMULASI

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN JUAL BELI

PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

AI NUNUNG MUFLIHAH

NIM. 0903680

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGGUNAAN METODE SIMULASI

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN JUAL BELI

PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya)

Oleh

AI NUNUNG MUFLIHAH

Sebuah Skripsi Digunakan Untuk Memenuhi sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©Ai Nunung Muflihah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Skripsi Ini Tidak Boleh Diperbanyak Seluruhnya Atau Sebagian

(3)

Ai Nunung Muflihah,2013

PENGGUNAAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN JUAL BELI PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

AI NUNUNG MUFLIHAH

PENGGUNAAN METODE SIMULASI

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN JUAL BELI

PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya)

Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing:

Pembimbing I

Drs. Sumardi, M. Pd. NIP. 195707191984031001

Pembimbing II

Rosarina Giyartini, M. Pd. NIP. 197601172008122001

Mengetahui

Ketua Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

(4)

PENGGUNAAN METODE SIMULASI

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN JUAL BELI

PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya)

Oleh:

AI NUNUNG MUFLIHAH (0903680)

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 2 Cigadog pada pembelajaran IPS khususnya materi kegiatan jual beli. Hal tersebut disebabkan karena metode yang diterapkan kurang maksimal dalam pelaksanaannya. Sebagai upaya perbaikan agar hasil belajar siswa dapat meningkat dalam pembelajaran IPS, maka salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan metode simulasi. Metode pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja. Metode simulasi juga dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peran sesuai dengan topik yang disimulasikan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang kegiatan jual beli dengan menggunakan metode simulasi di kelas III SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis dan Taggart dengan sistem siklus, setiap siklus terdiri dari 4 bagian yang saling berkaitan diantaranya: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode simulasi berhasil meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS khususnya materi kegiatan jual beli di kelas III SDN 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari, yang ditunjukan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata siswa 45,95 pada tes awal, 55,14 pada siklus I, dan 76,22 pada siklus II. Dengan demikian penelitian tindakan kelas dengan menggunaka metode simulasi telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang kegiatan jual beli dilingkungan rumah dan sekolah pada siswa kelas III SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya.

(5)

Ai Nunung Muflihah,2013

PENGGUNAAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN JUAL BELI PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

(6)

1. Perencanaan ... 29

2. Pelaksanaan ... 29

3. Observasi ... 30

4. Refleksi ... 30

F. Definisi Operasional... 30

G. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 31

H. Teknik dan Analisis Data ... 32

I. Kriteria Keberhasilan ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Hasil Penelitian ... 35

1. Orientasi dan Indentifikasi Masalah ... 35

2. Perencanaan Tindakan Penelitian ... 38

3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ... 40

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan... 63

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 66

LAMPIRAN ... 68

(7)

Ai Nunung Muflihah,2013

PENGGUNAAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN JUAL BELI PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang ada di Sekolah Dasar. Selain merupakan mata pelajaran pokok IPS juga merupakan mata pelajaran penting karena memayungi beberapa bidang ilmu sosial seperti geografi, antropologi, sosiologi, psikologi sosial, pemerintah dan sejarah (Tim Dosesn Pengajar IPS, 2011:13).

Pembelajaran IPS dapat memberikan wawasan yang luas. Wawasan tersebut meliputi segi pengetahuan sosial umum dan segi sikap serta nilai yang harus dimiliki siswa. Melalui pembelajaran IPS siswa dapat lebih memahami bagaimana sikap dan nilai yang seharusnya mereka miliki sesuai dengan aturan yang berlaku di negara. Dengan demikian maka akan lebih mudah bagi siswa untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya, hal tersebut sangat bertententangan dengan realita sebenarnya. Di lapangan banyak siswa yang berasumsi keliru terhadap IPS, Mereka menganggap bahwa IPS tidak akan menjamin masa depan kecuali pelajaran yang bersifat eksak. Selain itu di dunia pendidikan pada umumnya masih banyak yang beranggapan bahwa IPS merupakan mata pelajaran yang bersifat monoton, hanya bisa disampaikan melalui ceramah karena merupakan pelajaran hapalan belaka. Padahal jika mau mempelajari IPS lebih dalam maka bisa menemukan bahwa IPS merupakan pelajaran yang menyenangkan dan tidak monoton.

(8)

tetap belum mencapai hasil yang maksimal. Hal tersebut bisa disebabkan karena metode-metode yang diterapkan kurang maksimal dalam pelaksanaanya sehingga membuat siswa kurang aktif atau hanya sebagian yang aktif. Padahal bila kita melihat kembali pada kurikulum saat ini yakni KTSP 2006 bahwa salah satu pilar belajar adalah belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (KTSP, 2006:8).

Seperti yang terjadi pada siswa kelas III SDN 2 Cigadog, siswa terkadang masih kesulitan dalam menghafal dan memahami pelajaran IPS terutama yang menjadi kendala selama ini adalah pada materi pokok Kegiatan Jual Beli. Hasil pembelajaran siswa dalam materi tersebut kurang memuaskan dan tidak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Hasil pembelajaran siswa terkait materi ini bisa dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 1.1

Rata-rata Nilai Ulangan Siswa SD Negeri 2 Cigadog pada Pembelajaran IPS

No Tahun Nilai rata-rata

1 2010 57,25

2 2011 58,75

3 2012 60,00

Rata-rata nilai tersebut masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yakni 70. Selain itu bila dilihat dari presentasi hasil belajar siswa dalam materi kegiatan jual beli, perbandingan antara siswa yang mencapai KKM dengan yang tidak adalah 60% : 40%.

Untuk mengatasi hal di atas, maka cara termudah adalah melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) maka guru bisa menggunakan berbagai metode dan pendekatan pembelajaran untuk meneliti, menyempurnakan, meningkatkan dan mengevaluasi pengelolaan pembelajaran.

(9)

siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja. Metode simulasi juga dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peran sesuai dengan topik yang disimulasikan. Metode pembelajaran ini berkembang atas dasar bahwa belajar bukan hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa, melainkan lebih kepada bagaimana cara siswa mendapatkan ilmu serta memahami dengan cara mereka sendiri sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Selain itu, melalui penerapan metode simulasi ini bisa mengefektifkan pelaksanaan belajar individual yang sering dilakukan di kelas. Biasanya pembelajaran yang dilaksanakan secara klasikal sulit untuk memperhatikan kemampuan siswa secara individual. Dengan metode ini maka siswa didorong untuk lebih aktif bersaing dengan teman-temannya melalui cara yang menyenangkan. Sehingga rasa ngantuk, bosan dan jenuh akan hilang dalam diri siswa.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian di SD Negeri 2 Cigadog guna meningkatkan hasil pembelajaran IPS melalui penerapan metode simulasi. Adapun judul penelitian yang dipilih adalah ”Penggunaan Metode Simulasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Kegiatan Jual Beli pada Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya).

B. Identifikasi, Batasan, dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

(10)

faktor ekstern. Proses pembelajaran yang berlangsung selama ini boleh dikatakan

lebih banyak dipengaruhi oleh faktor intern. Masalah yang muncul pada pembelajaran sebelumnya diantaranya adalah: siswa kurang termotivasi pada saat belajar, siswa enggan mengungkapkan kesulitan belajarnya, siswa malu mengungkapkan pendapatnya, siswa kurang kreatif dalam memahami materi dan ketergantungan pada guru masih sangat besar, kurangnya fasilititas media yang ada di sekolah, kurang bervariasinya guru dalam memilih dan menggunakan pendekatan serta metode mengajar meskipun terkadang menggunakan metode yang variatif namun dalam eksekusinya masih kurang berhasil, guru kurang memperhatikan siswa secara keseluruhan (hanya beberapa siswa yang diperhatikan), guru jarang memberikan bimbingan secara pribadi kepada siswa di luar kelas, guru kurang kreatif dalam membuat dan menggunakan media pembelajaran, sarana serta buku acuan kurang tersedia dan kurang relevan dengan materi pembelajaran.

Masalah yang ada tersebut, tidak memungkinkan untuk diperbaiki sekaligus, maka dari itu penelitian ini hanya membatasi pada penggunaan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Metode pembelajaran yang dipilih adalah metode simulasi, sedangkan materi pembelajaran adalah kegiatan jual beli.

2. Batasan Masalah

Agar masalah tidak meluas, penulis membatasi penelitian ini hanya pada: 1. Penggunaan metode simulasi pada pembelajaran IPS di kelas III SD Negeri 2

Cigadog.

2. Materi yang diajarkan hanya pada kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah.

3. Hasil belajar siswa diambil hanya pada cakupan materi satu semester. 3. Perumusan Masalah

(11)

Untuk memudahkan penelitian, masalah diperinci sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi pada pembelajaran IPS tentang Kegiatan Jual Beli di kelas III SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya?

2. Bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi pada pembelajaran IPS tentang Kegiatan Jual Beli di kelas III SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya?

3. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang Kegiatan Jual Beli dengan menggunakan metode simulasi di kelas III SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang dirumuskan di atas maka secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang kegiatan jual beli dengan menggunakan metode simulasi di kelas III SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :

1. Meningkatkan kemampuan guru dalam merancang perencanaan pembelajaran IPS tentang kegiatan jual beli melalui metode simulasi di kelas III SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya.

2. Meningkatkan proses pelaksanaan pembelajaran IPS tentang kegiatan jual beli melalui metode simulasi di kelas III SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya.

3. Memperoleh data tentang hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 2 Cigadog dalam pembelajaran IPS tentang kegiatan jual beli melalui metode simulasi.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Secara Umum

(12)

meningkatkan hasil belajar siswa tentang Kegiatan Jual Beli di kelas III SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya.

2. Manfaat Secara Khusus

a. Bagi Guru

1) Memberi gambaran kepada guru tentang manfaat penelitian tindakan kelas dalam upaya mengatasi masalah-masalah yang dijumpai dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan.

2) Sebagai masukan khususnya bagi peneliti sendiri, umumnya bagi guru lain tentang alternatif metode pembelajaran IPS di SD khususnya pada topik kegiatan jual beli

3) Memiliki gambaran tentang pembelajaran IPS yang efektif

4) Dapat mengidentifikasikan permasalahan yang timbul di kelas sekaligus mencari solusi pemecahannya dan dapat dipergunakan untuk menyusun program peningkatan efektivitas pembelajaran IPS pada tahap berikutnya. b. Bagi Siswa.

1) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang kegiatan jual beli melalui penerapan metode simulasi

2) Dapat meningkatkan keberanian bertanya, menjawab dan mengemukakan pendapat serta menumbuhkan persepsi dan minat belajar.

3) Dapat meningkatkan keaktifan siswa di kelas dengan cara yang menyenangkan.

c. Bagi Sekolah

1) Dapat meningkatkan dan mengembangkan fungsi kelembagaan Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan maupun sebagai lembaga kegiatan penelitian di Sekolah Dasar.

2) Dapat meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah Dasar sehingga prestasi belajar siswa pada jenjang pendidikan berikutnya menjadi lebih baik.

E. Struktur Organisasi Skripsi

(13)

1. Bab I Pendahuluan

Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi, batasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

2. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Tindakan

Bab ini menjelaskan tentang kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

3. Bab III Metode Penelitian

Bab ini mencakup pembahasan atas model PTK yang digunakan, subjek penelitian, lokasi penelitian, fokus tindakan, prosedur penelitian, definisi operasional, teknik dan instrumen pengumpulan data, teknik analisis data, serta criteria keberhasilan.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini mengemukakan tentang hasil penelitian yang telah dicapai serta penjelasannya.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model PTK yang Digunakan

Menurut Arikunto dalam Suhardjono (2012: 12) yang dimaksud dengan tindakan adalah: “Suatu kegiatan yang diberikan oleh guru kepada siswa agar mereka melakukan sesuatu yang berbeda dari biasanya, bukan hanya mengerjakan soal yang ditulis di papan tulis, atau mengerjakan LKS”.

Senada dengan pernyataan di atas Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008: 1.4) menjelaskan bahwa:

“Penelitian tindakan merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat di dalamnya, serta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek”.

Sedangkan Penelitian Tindakan Kelas adalah “penelitian tindakan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya, sehingga berfokus pada

proses belajar mengajar yang terjadi di kelas” (Suhardjono, 2012: 12).

Lebih lanjut mengenai PTK, Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008: 1.5-1.7) menjelaskan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai berikut:

1. Adanya masalah dalam PTK dipicu munculnya kesadaran pada diri guru, bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan.

2. Self-reflective inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan ciri PTK yang paling esensial.

3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.

4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus, selama kegiatan penelitian dilakukan.

(15)

Ai Nunung Muflihah,2013

PENGGUNAAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN JUAL BELI PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam bentuk pengkajian berdaur, yang terdiri dari atas empat tahap, yaitu : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

SIKLUS I

SIKLUS II

Gambar 3.1 Alur PTK

(Model Kemmis dan Mc Taggart (1988) dalam Trianto, 2011:114)

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru (peneliti) dan siswa kelas III SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Jumlah siswanya adalah 37 orang yang terdiri dari 18 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Dalam PTK ini peneliti dibantu atau berkolaborasi dengan satu orang guru sebagai peneliti mitra (observer) yaitu guru kelas III Ibu Tioh.

(16)

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD Negeri 2 Cigadog, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya. Lokasi SD yang diteliti berdekatan dengan tempat tinggal peneliti, sehingga memudahkan peneliti dalam proses penelitian, peneliti juga merupakan pengajar pada sekolah tersebut.

D. Fokus Tindakan

Pada penelitian ini penulis memfokuskan tindakan pada aspek-aspek yang berkaitan dengan kinerja guru dan hasil belajar siswa. Untuk lebih jelasnya aspek-aspek kinerja guru dan keberhasilan siswa, antara lain:

a. Kinerja Guru

1. Kemampuan guru dalam membuat rencana pembelajaran IPS khusunya materi kegiatan jual beli dengan menggunakan metode simulasi.

2. Kemampuan guru melaksanakan proses pembelajaran IPS tentang kegiatan jual beli dengan menggunakan metode simulasi.

b. Hasil Belajar Siswa

1. Keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS.

2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran IPS khususnya materi kegiatan jual beli dengan menggunakan metode simulasi.

E. Prosedur Penelitian

1. Orientasi dan Identifikasi Masalah

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut. a. Melakukan kegiatan orientasi dengan fokus perhatian terhadap program

pengajaran IPS di Kelas III SD Negeri 2 Cigadog;

b. Mengidentifikasi proses pelaksanaan pembelajaran IPS di Kelas III SD Negeri 2 Cigadog;

c. Mengidentifikasi hasil pembelajaran IPS di Kelas III SD Negeri 2 Cigadog. 2. Perencanaan PTK

(17)

Ai Nunung Muflihah,2013

PENGGUNAAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN JUAL BELI PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Penetapan waktu tindakan penelitian

Penetapan waktu tindakan penelitian ini harus dilakukan sebelum melaksanakan tindakan penelitian, agar penelitian yang dilakukan tidak mengganggu program pengajaran,dan penelitian dapat disesuaikan dengan jadwal pelajaran yang telah ditentukan sesuai dengan kurikulum pembelajaran.

b. Penetapan siklus tindakan penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti hendaknya menetapkan jumlah siklus pembelajaran yang akan dilaksanakan. Siklus pembelajaran yang ditetapkan pada penelitian ini berjumlah dua siklus. Hal ini disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari oleh Siswa dan berdasarkan pertimbangan karena keterbatasan waktu peneliti dalam melakukan penelitian sebagai bahan untuk penyusunan skripsi.

c. Penyusunan skenario

Pembelajaran disusun untuk kelancaran dalam melaksanakan pembelajaran dan sebagai pedoman bagi guru. Adapun sekenario pembelajaran yang disusun dalam pelaksanaan penelitian ini, khususnya pada pembelajaran IPS berorientasi pada tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 yang dilengkapi dengan materi pembelajaran, alat pembelajaran, dan lembar evaluasi.

d. Fasilitas pembelajaran yang digunakan

Fasilitas pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. Adapun fasilitas yang digunakan berupa sarana pembelajaran dan sumber pembelajaran.

e. Kesiapan guru

Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru menyiapkan diri dengan cara menetapkan materi pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi, kompetesi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

(18)

f. Kesiapan siswa

Menyiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran IPS dengan konsentrasi fokus pada pembelajaran yang akan dipelajari.

g. Penggunaan instrument penelitian

Instrument penelitian yang digunakan untuk masing-masing siklus berupa instrument penelitian kinerja guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), instrument penelitian kinerja guru dan siswa selama proses pembelajaran, dan instrument penelitian hasil evaluasi siswa pada pembelajaran IPS tentang kegiatan jual beli.

3. Pelaksanaan PTK

a. Tindakan Siklus I 1. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan berbagai persiapan pelaksanaan tindakan kelas yang akan dilakukan, diawali dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam tahap ini pula dipersiapkan berbagai media yang akan digunakan sebagai alat bantu pembelajaran serta pembuatan Lembar Kerja Siswa untuk lebih mengarahkan siswa selama melakukan proses pembelajaran.

Dalam tahap perencanaan ini peneliti bersama observer membuat kesepahaman dalam pelaksanaan observasi yang akan dilakukan untuk memantau jalannya penelitian tindakan kelas dengan menyusun lembar observasi yang akan digunakan. Lembar observasi yang disusun meliputi: (1) lembar observasi rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk menilai sejauh mana kemampuan guru dalam merancang RPP yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas; (2) lembar observasi aktivitas guru, untuk menilai aktivitas guru selama proses pembelajaran; dan (3) lembar observasi hasil belajar siswa, untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan yaitu tentang kegiatan jual beli.

2. Pelaksanaan

(19)

Ai Nunung Muflihah,2013

PENGGUNAAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN JUAL BELI PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara berurutan, mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir pembelajaran.

Langkah pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan pengunaan metode simulasi sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang kegiatan jual beli berdasarkan kondisi awal pada pembelajaran IPS di kelas III SD Negeri 2 Cigadog;

b. Proses penggunaan metode simulasi sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang kegiatan jual beli berdasarkan hasil refleksi pada pembelajaran IPS di kelas III SD Negeri 2 Cigadog

c. Refleksi hasil penggunaan metode simulasi sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang kegiatan jual beli berdasarkan hasil refleksi pada pembelajaran IPS di kelas III SD Negeri 2 Cigadog, disusun perbaikan rencana untuk pelaksanaan siklus II.

3. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara mengamati seruruh kegiatan yang dilakukan guru dan siswa yang dicatat dalam lembar pengamatan. Observasi dalam kegiatan belajar mengajar, dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran, baik bersifat umum, maupun khusus yang berkenaan dengan aspek-aspek proses pendekatan yang dikembangkan. sebagai mana yang dikemukan Yaya Suryana dan Tedi Priatna (2007: 188) bahwa:

“Observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis dari

fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi dilakukan untuk menemukan fakta dan informasi dari gejala-gejala atau fenomena (kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa) secara sistematis dan didasarkan pada tujuan penyelidikan yang telah

dirumuskan.”

(20)

bahan kajian untuk melakukan refleksi yang menjadi acuan pelaksanaan siklus berikutnya.

4. Refleksi

Dalam tahap ini peneliti bersama dengan observer berdiskusi dan mengevaluasi program pengajaran dengan data-data dari lembar pengamatan, instrumen penelitian, dan hasil pemeriksaan lembar evaluasai siswa. Hasil diskusi akan dicatat sebagai bahan untuk perbaikan pada siklus berikutnya.

b. Penelitian Siklus II 1. Perencanaan

Dengan mengakomodasi hasil refleksi tindakan penelitian siklus I, sama seperti pada tahap perencanaan tindakan penelitian siklus I, tahap perencanaan siklus II diawali dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Selain penyusunan RPP, dilakukan pula penyusunan Lembar Kerja Siswa yang akan digunakan sebagai panduan selama proses pembelajaran dan persiapan lembar observasi yang akan digunakan. Pelaksanaan tindakan penelitian siklus II direncanakan dilaksanakan pada tanggal 26 April 2013 selama 3 x 35 menit atau tiga jam pelajaran.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II berlangsung dengan melakukan perubahan-perubahan yang merupakan bagian dari kekurangan pada siklus I. prosedur pembelajaran yang diterapkan masih mengikuti prosedur yang diterapkan pada siklus sebelumnya. Untuk lebih jelasnya, langkah pelaksanaan pembelajaran siklus II adalah sebagai beriku:

a. Perencanaan pengunaan metode simulasi sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang kegiatan jual beli, berdasarkan hasil refleksi pada pembelajaran IPS di kelas III SD Negeri 2 Cigadog, berdasarkan hasil refleksi pada siklus pembelajaran I.

(21)

Ai Nunung Muflihah,2013

PENGGUNAAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN JUAL BELI PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Refleksi hasil penggunaan metode simulasi sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang kegiatan jual beli, berdasarkan hasil refleksi pada pembelajaran IPS di kelas III SD Negeri 2 Cigadog, sebagai refleksi siklus pembelajaran I.

3. Observasi

Observasi dilakukan melihat dan mengamati perubahan yang terjadi setelah ada perbaiakan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran siklus I.

4. Refleksi

Pada tahap ini dilakukan analisis secara menyeluruh meliputi pencapaian hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang kegiatan jual beli, perubahan aktivitas atau kinerja guru dan siswa, hasil pembelajaran pada siklus II dibandingkan dengan siklus I, untuk melihat perubahan yang terjadi. Pemberian tindak lanjut berupa remedial ataupun pengayaan diputuskan setelah melihat hasil pembelajaran.

F. Defini Operasional

Agar istilah yang digunakan dalam skripsi ini tidak menimbulkan salah tafsir, maka penulis perlu menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut:

1. Metode

Metode merupakan prosedur pembelajaran yang difokuskan kepada pencapaian tujuan.

2. Simulasi

Dalam metode mengajar simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu (wina sanjaya,2009:159).

3. Role playing

(22)

4. Meningkatkan

Meningkatkan yaitu menjadikan sesuatu menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dalam penelitian ini berarti meningkatkan hasil belajar siswa tentang kegiatan jual beli.

5. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf atau kalimat yang menceritakan tentang hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu.

6. Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi antara guru dengan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

G. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Dalam teknik observasi ini, dilakukan secara langsung dalam pembelajaran. Kegiatan observasi ini di bagi menjadi 2 fokus, yang pertama observasi yang dilakukan oleh guru pamong peneliti yang akan mengobservasi terkait perencanaan, serta proses pembelajaran. yang kedua yakni observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap siswa terkait aktivitas, proses belajar, hasil belajar serta faktor pendukung dan penghambat dalam proses pemebelajaran. b. Tes Tulis

Tes tulis dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS tentang kegiatan jual beli dengan menggunakan metode simulasi di kelas III SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari.

(23)

Ai Nunung Muflihah,2013

PENGGUNAAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN JUAL BELI PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(pilihan ganda), completion (melengkapi), short answer (jawaban singkat) dan matching (menjodohkan). Sedangkan tes subyektif terdiri dari essay terbuka dan

essay tertutup. Adapun instrumen tes yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah instrumen tes obyektif dengan menggunakan multiple choice dan short answear.

c. Teknik Deskriptif

Teknik Analisis Deskriftif digunakan untuk menjelaskan seluruh rangkaian penelitian mulai dari perencanaan sampai tahap refleksi, begitu juga dengan daur dan hasil penelitian.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Adapun instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1

Jenis Data, Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

No Jenis Data

Teknik

Pengumpulan

Data

Instrumen

1 Perencanaan Pembelajaran Observasi Lembar Observasi 2 Aktivitas guru dalam

mengelola dan menerapkan metode Simulasi

Observasi Lembar Observasi

3 Hasil Pembelajaran siswa dalam pembelajaran IPS setiap

siklus

Post tes Lembar Penilaian

H. Teknik dan Analisis Data

(24)

1. Penyusunan Data

Kegiatan penyusunan data dilaksanakan untuk mengecek kelengkapan data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penyusunan data dipertimbangkan sesuai kepentingan dan kebutuhan, keobjektifan dan keautentikan.

Penyusunan data didasarkan pada hal yang berkaitan dengan perencanaan pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran serta hasil pembelajaran yang diperoleh dari pembelajaran IPS dengan menggunakan metode simulasi.

2. Klasifikasi Data

Proses klasifikasi data berupa pengelompokan/pengumpulan dan pengkatagorian data ke dalam kelas-kelas yang telah ditentukan (Yaya Suryana dan Tedi Priatna, 2007:214). Dalam penelitian ini kasifikasi data disesuaikan dengan fokus dan teknik untuk mendapatkannya.

3. Pengolahan Data

Pada tahap pengolahan, data dianalisis sesuai dengan jenis data hasil yang telah diperoleh. Data yang bersifat kualitatif diolah sesuai dengan teknik data yang bersifat kualitatif dan data bersifat kuantitatif diolah sesuai dengan teknik data yang bersifat kuantitatif. Pada analisis data kuantitatif, maka pengolahan data meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

a. Pemeriksaan Data (Editing)

Editing adalah langkah pengecekan atau pengoreksian data yang telah dikumpulkan untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan pada pengumpulan data. b. Pembuatan Kode (Coding)

Coding dilakukan sebagai usaha untuk menyederhanakan data, yaitu dengan memberi simbol angka pada tiap-tiap jawaban, atau suatu cara mengklasifikasi jawaban respondenitas suatu pertanyaan menurut macamnya dengan jalan menandai masing-masing jawaban dengan kode tertentu.

c. Tabulasi data

(25)

Ai Nunung Muflihah,2013

PENGGUNAAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN JUAL BELI PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Penafsiran dan Penyimpulan

Setelah data diproses serta diolah dengan benar, maka data tersebut diinterpretasikan atau ditafsirkan sehingga membentuk penemuan ilmiah, yang selanjutnya dapat disimpulkan dengan bertolak pada rumusan masalah yang disusun serta tujuan penelitian yang sudah ditetapkan.

I. Kriteria Keberhasilan

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yang dilihat indikator kinerjanya adalah guru dan siswa

1. Guru

Guru dikatakan berkemampuan baik apabila dalam proses pembelajaran IPS dengan menggunakan metode simulasi khusunya materi kegiatan jual beli, guru menunjukan sekurang-kurangnya 75% penguasaan indikator yang telah ditetapkan. Setiap aspek yang ditampilkan harus sesuai dengan scenario pembelajaran yang telah dibuat,

2. Siswa

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS khusunya materi kegiatan jual beli dilingkungan rumah dan sekolah pada siswa kelas III SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmaya, melalui penggunaan metode simulasi, peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus I dan II dengan menggunakan metode simulasi, secara umum telah sesuai dengan minat dan kemampuan serta kebutuhan belajar siswa. Hal ini terlihat dari cara siswa merespon, siswa lebih aktif terhadap materi yang direncanakan. Akan tetapi pada siklus I perencanaan pembelajaran yang telah dibuat guru masih kurang maksimal karena tidak mencantumkan uraian singkat mengenai materi yang akan diajarkan.

(27)

Ai Nunung Muflihah,2013

PENGGUNAAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN JUAL BELI PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Penggunaan metode simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS khususnya materi kegiatan jual beli, yang ditunjukan oleh hasil observasi terhadap hasil evaluasi belajar siswa yang dilakukan setiap akhir tindakan penelitian, yang masing-masing memberikan nilai rata-rata 45,95 pada tes awal tindakan, 55,14 pada evaluasi siklus I, dan 76,22 pada evaluasi siklus ke II. Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS tentang kegiatan jual beli dengan menggunakan metode simulasi berpengaruh terhadap keaktifan siswa dan hasil belajar siswa. Maka diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan metode simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang kegiatan jual beli.

B. Saran

Dengan memperhatikan hasil-hasil yang telah dicapai serta teman-temuan selama pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas berupa upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS khususnya materi kegiatan jual beli pada siswa kelas III SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya melalui metode simulasi, maka penulis mengajukan saran-saran, diantanya sebagai berikut:

1. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru diharapkan dapat memilih dan mempergunakan metode pembelajaran dengan tepat, agar terjadi perubahan kemampuan belajar siswa .

2. Guru dapat mempergunakan metode simulasi dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, tidak hanya pada pelajaran IPS, tetapi dapat digunakan pada pelajaran yang lain, dengan tetap mengacu pada karakteristik siswa serta sarana dan prasarana yang tersedia.

(28)
(29)

Ai Nunung Muflihah,2013

PENGGUNAAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN JUAL BELI PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sadirman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Kelas III. Jakarta: Depdiknas.

Heriawan, A. Darmajari. Arif Senjaya. (2012). Metodologi Pembelajaran Kajian Teoritis Praktis. Banten: LP3G.

Mendiknas. (2006). Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar (Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pustaka

Candra.

Sanjaya, Wina. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Soehardjono. (2012). Penelitian Tindakan Kelas dan Tindakan Sekolah. Malang: Cakrawala Indoneisa dan LP3 UM.

Suranti. Eko Setiawan Saptiarso. (2009). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suryana, Y. Tedi Priatna. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Azkia Pustaka Utama.

Team Dosen Pengajar IPS. (2011). Bahan Ajar Pendidikan IPS Sekolah Dasar. Tasikmalaya: UPI Kampus Tasikmalaya.

Trianto. (2011). Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

(30)

Gambar

Tabel 1.1
Gambaran lebih jelasnya tentang isi keseluruhan skripsi disampaikan dalam
Gambar  3.1 Alur PTK
Tabel 3.1

Referensi

Dokumen terkait

[r]

2006 2006 © © © surya@fisika.ui.ac.id surya@fisika.ui.ac.id surya@fisika.ui.ac.id Arus Bolak-Balik (AC) dalam Induktor • Induktor memiliki sifat yang berbeda.

Kawasan Cina Benteng Kota Lama Tangerang juga menyimpan bangunan ± bangunan yang bernilai sejarah, salah satunya adalah Masjid -DPL¶.DOLSDVLU \DQJ PHUXSDNDQ

Kendala yang Dihadapi Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Kutoarjo Jawa Tengah dalam Melaksanakan Pemberian Remisi terhadap Narapidana Anak. Pemberian remisi

Hal inilah yang menjadi suatu ketertarikan sendiri bagi penulis untuk menelusuri masalah ini, sehingga penulis memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul

Berdasarkan kecenderungan tipe habitat yang digunakan oleh burung, gambar diatas merupakan ilustrasi peta persebaran burung pada empat tipe habitat di bentang alam

Tujuan dibuat aplikasi ini agar mempermudah para karyawan dalam pengelolahan data dan adanya pemetaan kepemilikan tanah secara digitalisasi yang tersimpan di media penyimpanan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika pada konsep bilangan bulat antara siswa yang belajar menggunakan strategi