• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN WEBSITE TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X PADA TOPIK LISTRIK ARUS SEARAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN WEBSITE TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X PADA TOPIK LISTRIK ARUS SEARAH."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….... i

ABSTRAK………... ii

DAFTAR ISI………... iv

DAFTAR TABEL……….. vi

DAFTAR GAMBAR………... vii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN………..………… 1

A. Latar Belakang Masalah……….……….... 1

B. Rumusan Masalah………...….…... 6

C. Tujuan Penelitian………..……... 7

D. Manfaat Penelitian……….…..….…. 8

E. Variabel Penelitian ……….………... 8

F. Definisi Operasional ………... 9

G. Asumsi……….………... 12

H. Hipotesis………... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………...….….. 14

A. Model Pembelajaran Inkuiri ………... 14

B. Multimedia Website Interaktif……….. 22

C. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Interaktif.... 28

D. Penguasaan Konsep………... 31

E. Kemampuan Pemecahan Masalah………... 34

F. Listrik Arus Searah……… 40

(2)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu v

BAB III METODE PENELITIAN……….……….. 49

A. Desain Penelitian …………..………... 49

B. Populasi dan Sampel ………..………... 50

C. Instrumen Penelitian ……….………. 50

H. Prosedur Penelitian... 51

I. Pengolahan Data………... 55

J. Alur Penelitan……… 58

K. Deskripsi Hasil Uji Coba Instrumen... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………... 63

A. Hasil Penelitian ………..………... 63

1. Deskripsi WebsiteInteraktif……….. 63

2. Penguasaan Konsep Listrik Arus Searah………... 67

3. Kemampuan Pemecahan Masalah Listrik Arus Searah……… 73

4. Keterlaksanaan Model Pembelajaran………... 79

5. Tanggapan Siswa Terhadap Model Pembelajaran……… 81

B. Pembahasan……….. 83

1. Peningkatan Penguasaan Konsep Listrik Arus Searah……….…. 83

2. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah……….…... 86

3. Keterlaksanaan Model Pembelajaran……….…... 89

4. Tanggapan Siswa Terhadap Model Pembelajaran……….…… 92

BAB V KESIMPULAN ……….. 93

A. Kesimpulan ………... 93

B. Saran ………... 94

(3)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vi LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri... 19

2.2 Intisari Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Interaktif... 29

2.3 Tahapan Pemecahan Masalah John Dewey...…….…... 36

2.4 Tahapan Pemecahan Masalah Heller...…….…... 38

3.1 Desain penelitian ……….... 49

3.2 Interpretasi Reliabilitas ………... 52

3.3 Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal ………...… 53

3.4 Interpretasi Indeks Tingkat Kesukaran Butir Soal .…………..……. 54

3.5 Kriteria Skor Gain ……….……..…….. 56

3.6 Rekapitulasi hasil uji coba instrument tes pemahaman konsep... 61

3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrument Tes Kemampuan Pemecahan Masalah... 62

4.1 Skor pretest, posttest dan <g> penguasaan konsep kelas eksperimen dan kelas kontrol………... 67

(4)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vii

4.3 Hasil uji normalitas dan homogenitas penguasaan konsep……….... 71

4.4 Skor pretest, posttest dan <g> kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen dan kelas kontrol………

73

4.5 Nilai rata-rata gain yang dinormalisasi tiap kriteria pemecahan

masalah kelas eksperimen dan kelas kontrol………... 75

4.6 Hasil uji normalitas dan homogenitas kemampuan pemecahan

masalah kelas eksperimen dan kelas kontrol,………. 78

4.7 Hasil observasi keterlakasanaan model pembelajaran inkuiri

terbimbing kelas eksperimen...……….. 80 4.8 Hasil observasi keterlakasanaan model pembelajaran inkuiri

terbimbing kelas kontrol...……….. 80 4.9 Rekapitulasi tanggapan siswa terhadap penerapan model

(5)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Konsep Multimedia………... 24

3.2 Bagan Alur Penelitian... 59 4.1 Diagram perbandingan persentase skor rata-rata pretest,

posttest dan gain yang dinormalisasi (<g>) penguasaan konsep kelas eksperimen dan kelas kontrol... 68 4.2 Diagram perbandingan persentase nilai rata-rata gain yang

dinormalisasi (<g>) tiap tipe penguasaan konsep kelas eksperimen dan kelas kontrol... 69 4.3 Diagram perbandingan persentase skor rata-rata pretest,

posttest dan gain yang dinormalisasi (<g>) kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen dan kelas kontrol………. 74 4.4 Diagram perbandingan persentase nilai rata-rata gain yang

(6)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Perangkat Pembelajaran... 95

Lampiran B Instrument Penelitian... 165

Lampiran C Analisis Hasil Uji Coba... 204

Lampiran D Analisis Data Hasil Penelitian... 207

(7)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa dapat menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah (McDermott, 1996). Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains terdiri atas tiga komponen, yaitu produk, proses, dan sikap ilmiah. Jadi tidak hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan atau fakta yang dihafal, namun juga merupakan kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari rahasia gejala alam (Holil, 2009). Oleh karena itu, pendekatan yang diterapkan dalam menyajikan pembelajaran sains adalah memadukan antara pengalaman proses sains dan pemahaman produk sains dalam bentuk hands-on activity (Depdiknas, 2006).

(8)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kurang terlatih khususnya kemampuan dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Kurang terlatihnya kemampuan pemecahan masalah siswa akan membuat mereka merasa kesulitan untuk memahami konsep-konsep fisika.

Sesuai dengan yang tertera dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Fisika SMA (BSNP, 2006), pembelajaran fisika di sekolah memiliki tujuan yang beberapa diantaranya adalah:

“Siswa dapat mengembangkan pengalaman melalui percobaan agar dapat merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, merancang dan merakit instrumen, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan secara lisan dan tertulis. Mengembangkan kemampuan penalaran induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip untuk mendeskripsikan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Siswa dapat menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan

teknologi”.

(9)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memfasilitasi tercapainya penguasaan konsep fisika siswa dan mampu mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa.

Akan tetapi pelaksanaan pembelajaran di sekolah masih jarang dalam melatihkan dan memfasilitasi tercapainya penguasaaan konsep fisika dan kemampuan pemecahan masalah. Guru berperan dominan dalam pembelajaran, partisipasi aktif siswa sangat rendah dan kemampuan pemecahan masalah kurang dilatihkan, sehingga siswa kesulitan dalam memahami dan menguasai konsep serta memecahkan masalah fisika (Adam, 2007).

Salah satu metode pembelajaran yang dipandang mampu memfasilitasi tercapainya penguasaan konsep fisika siswa dan mampu mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa adalah metode eksperimen. Metode eksperimen merupakan metode pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk memperkenalkan, membiasakan, dan melatihkan siswa untuk melaksanakan langkah-langkah ilmiah dan pengetahuan prosedural. Selain untuk menguasai konsep, praktikum dan eksperimen juga berdampak positif terhadap peningkatan motivasi dan minat siswa (Rustaman, 2005).

(10)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diprediksi bahwa pembelajaran inkuiri dengan menggunakan metode eksperimen mampu memfasilitasi penguasaan konsep fisika dan kemampuan pemecahan masalah siswa.

Terdapat beberapa jenis inkuiri yang dapat digunakan sesuai dengan keadaan siswa yang bersangkutan, diantaranya adalah discovery learning,

interactive demonstration, guided inquiry (inquiry lesson), inquiri labs,

hypothetical inquiry (Wenning, 2010). Dengan melihat keadaan siswa yang

diamati pada studi pendahuluan maka jenis inkuiri yang cocok digunakan adalah inkuiri terbimbing (guided inquiry). Istilah inkuiri terbimbing digunakan karena pada pelaksanaannya guru memberikan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa dalam merencanakan eksperimen dan perumusan kegiatan.

(11)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

materi ajar tertentu yang akan dibuat berbasis web. Melalui simulasi atau praktikum virtual tersebut siswa dibimbing untuk menemukan kesimpulan akan materi yang sedang dipelajari.

Secara umum penggunaan kegiatan eksperimen secara virtual dalam pembelajaran terus berkembang terutama dalam kajian penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan virtual dalam pembelajaran berdampak positif terhadap peningkatan penguasaan konsep, kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berpikir, dan sikap siswa (Duden, 2011; Franklin et al., 2001; Abdullah & Adilah, 2008).

Implementasi pembelajaran berbasis web berdasarkan hasil penelitian mengungkapkan bahwa siswa yang belajar sains berbantuan web memperlihatkan penguasaan konsep sains, kemampuan pemecahan masalah dan sikap pemanfaatan komputer atau teknologi lebih baik daripada siswa yang tidak mempergunakan bantuan web (Al Husni, 2010; Kusdianto, 2011).

(12)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diberikan oleh guru tanpa benar-benar memahami konsep konsep yang ia pelajari.

Berdasarkan penjelasan di atas, masalah penelitian ini difokuskan pada peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan website. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian

sebelumnya. Diantaranya adalah penelitian yang memadukan model pembelajaran dengan web dan software laboratorium virtual, yang sudah tersedia di internet. Pada penelitian ini, web dan laboratorim virtual yang digunakan dirancang oleh peneliti untuk kemudian diterapkan dalam proses pembelajaran. Dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan luaran berupa model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan website yang teruji.

Berdasarkan permasalahan serta pernyataan yang telah diungkapkan, maka peneliti merasa penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan website terhadap peningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan

pemecahan masalah siswa kelas X dibandingkan dengan model inkuiri terbimbing tanpa bantuan website pada topik listrik arus searah.

B. Rumusan Masalah

(13)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

“Apakah penerapan model inkuiri terbimbing berbantuan website dapat lebih meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X dibandingkan dengan model inkuiri terbimbing tanpa bantuan

website pada topik listrik arus searah

Agar penelitian lebih terarah maka rumusan masalah tersebut dijabarkan kedalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perbandingan peningkatan penguasaan konsep antara siswa yang mendapatkan perlakuan berupa model inkuiri terbimbing berbantuan website dengan siswa yang menggunakan model inkuiri terbimbing tanpa

bantuan website pada materi ajar listrik arus searah?

2. Bagaimanakah perbandingan peningkatan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang mendapatkan perlakuan berupa model inkuiri terbimbing berbantuan website dengan siswa yang menggunakan model inkuiri terbimbing tanpa bantuan website pada materi ajar listrik arus searah? 3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap model inkuiri terbimbing berbantuan

website pada topik listrik arus searah?

4. Bagaimanakah keterlaksanaan model inkuiri terbimbing berbantuan website dan model inkuiri terbimbing tanpa bantuan website pada topik listrik arus searah dalam proses pembelajaran?

C. Tujuan Penelitian

(14)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran fisika materi listrik arus searah di Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk melihat pengaruhnya terhadap peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa, serta untuk mengetahui tanggapan siswa dan keterlaksanaan model pembelajaran yang dilakukan pada penelitian ini.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian kali ini adalah: 1. Model inkuiri terbimbing berbantuan website dapat menjadi salah satu

alternatif metode pembelajaran yang diterapkan di kelas untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa.

2. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah pengalaman tentang proses pembelajaran dan penelitian di dunia pendidikan sebagai bekal penulis yang merupakan calon tenaga pendidik.

3. Model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan website yang diterapkan pada penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa pada materi ajar listrik arus searah serta dapat menerapkan materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

E. Variabel Penelitian

(15)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

konsep dan kemampuan pemecahan masalah. Kedua variabel ini, penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah akan diperbandingkan datanya antara kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan berupa integrasi model inkuiri terbimbing dan media pembelajaran berbantuan website dengan siswa yang mendapatkan perlakuan berupa model inkuiri terbimbing pada materi ajar listrik arus searah.

F. Definisi Operasional

Untuk memperjelas ruang lingkup dari penelitian ini, maka perlu dijelaskan definisi operasional yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini, diantaranya adalah:

1. Model pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah teknik instruksional dimana dalam proses belajar mengajar siswa dihadapkan pada suatu masalah. Adapun tahapan-tahapan dari model pembelajaran ini menurut Joice & Weil dalam Wena (2009 : 77) adalah sebagai berikut:

a. Tahap penyajian masalah. Pada tahap ini masalah yang disajikan berkaitan dengan materi listrik arus searah.

b. Tahap pengumpulan dan verifikasi data. Pada tahap ini siswa mengumpulkan informasi tentang peristiwa yang mereka lihat dan alami dengan mengajukan pertanyaan.

(16)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Tahap pengorganisasian data dan perumusan penjelasan. Guru membantu siswa menganalisis data hasil percobaan untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat menjawab masalah yang disajikan.

e. Tahap analisis proses inkuiri. Siswa menganalisis tahap-tahap inkuiri yang telah dilaksanakan dan menganalisis kelemahan-kelemahan atau kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses eksperimen.

2. Model pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website

Model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan website dalam penelitian ini adalah model pembelajaran inkuiri menurut Joice & Weil dalam Wena (2009 : 77) yang meliputi lima tahapan yaitu: penyajian masalah, pengumpulan dan verifikasi data, eksperimen, pengorganisasian data dan perumusan penjelasan, dan analisis proses inkuiri. Penggunaan bantuan website terutama pada tahapan ketiga, yaitu pada tahapan siswa merancang dan melakukan eksperimen. Pada kegiatan ini, media komputer digunakan untuk menampilkan simulasi dan melakukan praktikum virtual. Website ini diintegrasikan ke dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing. Keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri berbantuan website diamati oleh observer dengan menggunakan lembar observasi.

3. Penguasaan Konsep

(17)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

arus searah secara ilmiah, baik secara teori maupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dilihat dari tes awal dan tes akhir. Indikator penguasaan konsep pada penelitian ini didasarkan pada tingkatan domain kognitif Bloom yang dibatasi pada pengetahuan (C1), meliputi kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip, prosedur atau istilah tanpa harus memahami atau menggunakannya. Pemahaman (C2) merupakan kemampuan untuk memahami arti, interpolasi, interpretasi instruksi (pengarahan) dan masalah. Penerapan (C3) merupakan kemampuan menggunakan konsep dalam situasi baru atau pada situasi konkret. Analisis (C4) merupakan kemampuaan yang mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat memilahkan integritas menjadi bagian-bagian yang tetap terpadu, umpamanya tentang proses, cara kerja, dan sistematikanya.

Data penguasaan konsep didapat dari instrumen berupa soal pilihan ganda. Peningkatan penguasaan konsep yang dimaksud adalah peningkatan skor

test setelah dilakukan treatment. Peningkatan penguasaan konsep listrik arus

searah diukur dengan membandingkan nilai rata-rata <g> penguasaan konsep antara kelas ekperimen dan kelas kontrol.

4. Kemampuan Pemecahan Masalah

(18)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kemampuan pemecahan masalah berdasarkan pada kriteria pemecahan masalah menurut Heller (1999) yaitu deskripsi masalah, rencana solusi, melaksanakan solusi, evaluasi solusi/hasil.

Kemampuan pemecahan masalah diukur dengan menggunakan tes dalam bentuk essay. Soal-soal tes kemampuan pemecahan masalah dalam penelitian ini berkaitan dengan permasalahan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa diukur dengan membandingkan nilai rata-rata <� > kemampuan pemecahan masalah antara kelas ekperimen dan kelas kontrol.

5. Respon

Respon adalah perilaku yang muncul dikarenakan adanya rangsangan dari lingkungan. Respon biasanya diwujudkan dalam bentuk perilaku yang dimunculkan setelah dilakukan perlakuan. Teori Behaviorisme menggunakan istilah respon yang dipasangkan dengan rangsang dalam menjelaskan proses terbentuknya perilaku. Respon yang dimaksud adalah tanggapan siswa terhadap model inkuiri terbimbing berbantuan website pada topik listrik arus searah.

G. Asumsi

Asumsi dalam penelitian kali ini adalah:

(19)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

seluas-luasnya kepada siswa untuk menemukan dan menyelidiki konsep yang dipelajarinya dengan bantuan website terutama pada tahap eksperimen. Siswa dihadapkan dengan masalah/problem, penyelesaian dari masalah tersebut diselidiki dan ditemukan sendiri sesuai dengan kemampuannya dan tak lepas dari bimbingan dan arahan guru. Guru mengajukan permasalahan melalui fenomena yang dihadirkan dalam proses pembelajaran, dan kemudian memberikan bimbingan kepada siswa melalui pertanyaan pengarah, sehingga siswa dapat mengumpulkan data dan merancang percobaan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

H. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penerapan model inkuiri terbimbing berbantuan website secara signifikan dapat lebih meningkatkan penguasaan konsep siswa dibandingkan dengan model inkuiri terbimbing pada materi ajar listrik arus searah.

Ha1 : µx1> µy1 ; (α = 0,05 )

µx1 = Rata-rata Penguasaan konsep siswa yang menggunakan model

inkuiri terbimbing berbantuan website .

µy1 = Rata-rata Penguasaan konsep siswa yang menggunakan model

inkuiri terbimbing.

(20)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dibandingkan dengan model inkuiri terbimbing pada materi ajar listrik arus searah.

Ha2 : µx2> µy2 ; ( α = 0,05 )

µx2 = Rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang

menggunakan model inkuiri terbimbing berbantuan website .

µy2 = Rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang

(21)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

eksperiment dengan desain “randomized control group pretest-posttest design”

untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasan konsep dan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang mendapatkan perlakuan berupa model inkuiri terbimbing berbantuan website dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan perlakuan berupa model inkuiri terbimbing tanpa bantuan website pada materi ajar listrik arus searah. Desain ini menggunakan satu kelompok kontrol dan satu kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen akan mendapatkan perlakuan berupa model inkuiri terbimbing berbantuan website . Kelompok kontrol akan mendapatkan perlakuan berupa model inkuiri

terbimbing tanpa bantuan website . Selain itu sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan tes.

Tes sebelum perlakuan dikenal sebagai pretest. Sedangkan tes setelah perlakuan disebut posttest. Berikut adalah tabel yang menunjukan “randomized

(22)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.1 Desain penelitian

Kelas Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O1,O2 X1 O1,O2

Kontrol O1,O2 X2 O1,O2

Keterangan

X1 = model inkuiri terbimbing berbantuan website

X2 = model inkuiri terbimbing tanpa bantuan website

O1 = pretest dan post-test penguasaan konsep pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol

O2 = pretest dan post-test kemampuan pemecahan masalah pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol

Sedangkan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap model inkuiri terbimbing berbantuan website maka digunakan metode penelitian lainnya yaitu metode penelitian deskriptif, dengan menggunakan angket tanggapan siswa.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian kali ini adalah seluruh siswa kelas X pada salah satu SMA Negeri di Kabupaten Kuningan yang terdiri dari tujuh kelas dengan komposisi siswa masing-masing kelas rata-rata adalah tiga puluh siswa. Sampel dari penelitian kali ini adalah siswa di kelas X yang dipilih

(23)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diperoleh satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol.

C. Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data pada penelitian kali ini digunakan beberapa instrumen penelitian. Untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep siswa digunakan instrumen berupa 16 soal pilihan ganda. Untuk mengetahui tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa digunakan instrumen berupa soal essay sebanyak 12 soal. Sedangkan untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan, digunakan angket tanggapan siswa yang terdiri dari empat indikator, dan terbagi kedalam 30 pernyataan. Untuk mengetahui keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan website digunakan instrumen berupa checklist.

D. Prosedur Penelitian

a. Persiapan

1. Melakukan studi lapangan dan literatur untuk mencari masalah dan kemungkinan solusi.

2. Melakukan studi literatur lebih mendalam tentang model pembelajaran inkuiri terbimbing, media berbasis website, penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah.

(24)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Melakukan validasi instrumen penelitian.

Validitas merupakan ketepatan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Validitas butir soal dapat diketahui dengan mencari koefisien korelasi product moment Pearson (nilai yang menunjukkan kekuatan dan arah

hubungan linier antara dua variabel), menggunakan persamaan berikut.

r =

  

Kriteria indeks validitas tes yang digunakan adalah: Indeks Validitas Kriteria 5. Melakukan analisis realibilitas instrumen dengan cara menguji coba

instrument dan kemudian dianalisis.

(25)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

r11 =

St2 = standar deviasi (ukuran sebaran statistik yang paling lazim,

singkatnya, ia mengukur bagaimana nilai-nilai data tersebar).

Untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen yang diperoleh digunakan reliabilitas instrumen seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2. Interpretasi Reliabilitas Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,81  r11  1,00 Sangat Tinggi 6. Melakukan pengujian tingkat kemudahan dan daya pembeda dengan cara

(26)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Daya pembeda merupakan kemampuan suatu instrumen tes untuk membedakan antara siswa yang termasuk kelompok tinggi dengan siswa yang termasuk kelompok rendah (Munaf, 2001:63).

Untuk menentukan daya pembeda tiap butir soal digunakan rumus :

Daya pembeda (DP) =

DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu

BA = Jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok tinggi

BB = Jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok rendah

NA = Jumlah siswa pada salah satu kelompok

Untuk menginterpretasikan indeks daya pembeda yang diperoleh dari perhitungan diatas, digunakan tabel kriteria daya pembeda seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.3.

(27)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tingkat Kesukaran ini dapat juga disebut sebagai Taraf

Kemudahan, seperti yang di kemukakan oleh Munaf (2001:62) “Taraf

Kemudahan suatu butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang

menjawab benar pada butir soal tersebut”. Tingkat kesukaran dinyatakan dalam bentuk indeks, semakin besar indeks tingkat kesukaran suatu butir soal semakin mudah butir soal tersebut. Tingkat kesukaran butir soal dapat ditentukan dengan rumus:

P=B

Js

(3.4) (Arikunto, 2007) Keterangan :

P= Indeks kesukaran/Indeks kemudahan

B= Jumlah siswa yang menjawab betul untuk soal yang dimaksud Js= Jumlah seluruh siswa peserta tes

Untuk menginterpretasikan indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari perhitungan diatas, digunakan kriteria tingkat kesukaran seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.4.

Tabel 3.4. Interpretasi Indeks Tingkat Kesukaran Butir Soal

Nilai P Interpretasi

(28)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Arikunto, 2007) 7. Melakukan pemilihan sampel menggunakan randomize sampling class

dengan tujuan menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol.

b. Pelaksanaan

1. Melakukan pretest untuk mengukur kemampuan awal siswa dalam penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah baik itu dikelompok kontrol maupun eksperimen.

2. Melakukan pembelajaran materi ajar listrik arus searah. Saat pembelajaran, kelompok kontrol mendapatkan perlakuan hanya berupa pembelajaran inkuiri terbimbing saja, sedangkan kelompok eksperimen mendapat perlakuan berupa model inkuiri terbimbing berbantuan website.

3. Melakukan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Posttest dilakukan untuk mengukur penguasaan konsep dan kemampuan

pemecahan masalah setelah dilakukan treatment.

4. Menyebarkan angket untuk mengumpulkan data mengenai tanggapan siswa terhadap penggunaan model inkuiri terbimbing berbantuan website.

0,30-0,69 Sedang

(29)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Pengolahan Data

1. Penyekoran hasil pretest dan posttest. 2. Penghitungan gain skor

Langkah ini dilakukan untuk mengetahui kriteria peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah setelah dilakukan treatment. Gain skor yang dipakai merupakan rumus gain skor yang

dikemukakan Hake (1999:1) sebagai berikut.

< �>= � −�

� � −�

(3.5)

Spost = skor posttest

Spre = skor pretest

Smaks = skor maksimum ideal

Kriteria peningkatan dapat dilihat melalui tabel 3.5. Tabel 3.5. Kriteria Skor Gain

Batasan Kategori

<� > > 0,7 Tinggi 0,3 ≤ <� > ≤ 0,7 Sedang

(30)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Hake,R:1999:1)

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikasi peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah. Uji hipotesis ini terdiri dari beberapa tahap yang harus dilalui untuk mencapai hasil yang tepat. Berikut adalah tahap-tahap yang harus dilakukan untuk melakukan uji hipotesis.

a. Uji Nomalitas

Uji normalitas merupakan uji normalitas distribusi. Uji yang normalitas distribusi yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Uji

Shapiro-Wilk dengan taraf signifikansi (α)=0,05. Apabila nilai sig>α maka

Ha diterima, dengan kata lain bahwa data tersebut berdistribusi normal,

dengan α = 0,05.

b. Uji Homogenitas Varians

(31)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Apabila nilai dari sig > α maka Ha diterima, dengan kata lain varians untuk

kedua data tersebut adalah homogen.

c. Uji Hipotesis Parametrik

Jika data bersifat homogen dan normal maka dapat dilakukan uji hipotesis parametrik. Untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan sampel kecil (n < 30) pada tingkat signifikansi 0,05 dengan tes satu ekor, rumus yang digunakan ialah:



Hipotesis yang diajukan diterima jika thitung > ttabel.

d. Uji Hipotesis Nonparametrik

Uji statistik non-parametrik yang akan digunakan jika asumsi parametrik tidak terpenuhi. Uji nonparametrik yang akan digunakan adalah uji Mann-Whitney U. Pengambilan keputusannya yaitu apabila nilai dari sig

(32)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Menghitung Persentase Hasil Angket Tanggapan Siswa

Menghitung persentase hasil angket tanggapan siswa menggunakan rumus:

% � = � ℎ � � ℎ � � �

� ℎ � ℎ 100%

(3.7)

5. Menghitung Presentase Keterlaksanaan Pembelajaran.

Tahap ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan proses pembelajaran yang telah dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun. Perhitungan tersebut menggunakan rumus persentase sebagai berikut.

� � � �� = � ℎ � � ℎ � � �

�牲 � ℎ � ℎ 100% (3.8)

F. Alur Penelitian

(33)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Studi Pendahuluan

Validasi, Uji Coba, Revisi

Tes Awal

(pretest)

Pembelajaran integrasi inkuiri terbimbing dan website pada

kelas eksperimen Pembelajaran inkuiri

terbimbing pada kelas kontrol

Tes Akhir

(Posttest)

Angket Tanggapan Siswa

Observasi Keterlaksanaan Model

Pengolahan dan Analisis Data

1. Penyusunan Instrumen 2. Tes penguasaan konsep

3. Tes kemampuan pemecahan masalah

4. Angket Siswa

Studi Literatur: Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Media Interaktif Berbasis Website, Penguasaan konsep, Kemampuan pemecahan masalah siswa

Penyusunan Rencana Pembelajaran materi Listrik Arus Searah

(34)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

G. Deskripsi Hasil Uji Coba Instrumen

Instrumen tes penguasaan konsep yang digunakan terdiri dari soal-soal yang ditujukan untuk mengukur penguasaan konsep siswa berdasarkan ranah kognitif Bloom yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), dan Analisis (C4).

Instrumen tes kemampuan pemecahan masalah yang digunakan terdiri dari soal-soal yang ditujukan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi listrik arus searah yang terdiri dari 12 soal essay.

Uji coba instrumen tes penguasaan konsep dan tes kemampuan pemecahan masalah dilakukan agar tes yang digunakan benar-benar dapat mengukur variabel penelitian. Sebelum digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen terhadap siswa kelas XII di salah satu SMA Negeri Kabupaten Kuningan yang telah mempelajari topik listrik arus searah.

Dari hasil uji coba instrumen tes penguasaan konsep, 18 soal pilihan ganda yang diujikan, terdapat dua butir soal yang memiliki nilai validitas yang

(35)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(36)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan website secara signifikan dapat lebih meningkatkan penguasaan konsep listrik arus searah dibandingkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing tanpa bantuan website.

2. Model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan website secara signifikan dapat lebih meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa pada konsep listrik arus searah dibandingkan model pembelajaran inkuiri terbimbing tanpa bantuan website.

3. Secara umum siswa memberikan tanggapan positif (setuju) terhadap model inkuiri terbimbing berbantuan website pada konsep listrik arus searah. Model inkuiri terbimbing berbantuan website menarik bagi siswa, memfasilitasi siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan sendiri dalam memperkuat penguasaan konsep, memfasilitasi pengembangan kemampuan pemecahan masalah siswa, memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan, memberi gagasan, serta aktif dalam pembelajaran.

(37)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

keterlaksanaan model berdasarkan lembar observasi, aktivitas guru dan siswa terlaksana dengan baik.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang penerapan model inkuiri terbimbing berbantuan website pada konsep listrik arus searah, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kurangnya waktu dalam pelaksanaan pembelajaran menjadi salah satu faktor yang dapat mengganggu keterlaksanaan pembelajran dengan baik, oleh karena itu alokasi waktu selama pembelajaran harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik supaya pembelajaran bisa lebih efektif sesuai dengan yang telah direncanakan.

2. Kurang terlatihnya siswa dalam melakukan pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing menjadi salah satu faktor yang harus dipertimbangan. Sebaiknya

dilakukan uji coba model pembelajaran secara berulang-ulang agar siswa lebih

faham dan terbiasa untuk melakukan langkah-langkah inkuiri dalam model

pembelajaran inkuiri terbimbing.

3. Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai sangat penting untuk

menunjang keterlaksanaan penelitian. Spesifikasi multimedia yang kurang

baik akan menghambat keterlaksanaan proses pembelajaran, karena akan

memakan waktu yang lebih lama untuk mengakses website. Spesifikasi

(38)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(39)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xi DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, S & Adilah, S. (2008). The Effects of Inquiry-Based Computer Simulation with Cooperative Learning on Scientific Thinking and Conceptual Understanding of Gas Laws. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education. 4(4): 387-398.

Adam. (2007). Penerapan model pembelajaran inkuiri dengan laboratorium virtual pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalaha siswa SMA. Tesis UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Amin, M. (1987). Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam dengan Menggunakan Metode”Discovery” dan “Inquiry”. Bagian I. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi.

Anita. (2007). Model Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) pada Topik Larutan Penyangga Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa. Tesis UPI Bandung: tidak diterbitkan

Arikunto, Suharsimi. (2005). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta : PT Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Baser, M & Durmus, S. (2010). The Effectiveness of Computer Supported

Versus Real Looaboratory Inquiry Learning Environments on the Understanding of Direct Current Electricity among Pre Service Elementary School Teacher. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education. 6(1): 47-61.

BSNP. (2006). Panduan Penyusunan KTSP. Jakarta: Depdiknas. Dahar, Ratna Willis. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas. (2006). Kurikulum 2006 SMA (KTSP) Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Fisika. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

(40)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xii Depdiknas.(2008). Strategi Pembelajaran MIPA. Dikti Ditjen PMPTK

Jakarta.

Duden. (2011). Penerapan model pembelajaran inkuiri dengan kombinasi eksperimen nyata-virtual pada materi rangkaian listrik arus searah untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswa SMA. Tesis UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Fraenkel, J.R. & Wallen, N.E.(2007). How To Design And Evaluate Research

In Education, 6th Edition. Singapore: McGraw-Hill.

Finkelstein. (2005) “When Learning about the Real World is Better Done Virtually: A Study Of Substituting Computer Simulations for Laboratory Equipment”. Physical Review Special Topics-Physics Education Research. 1, (010103), 1-8.

Gamze, S. et. al. (2008). The Effect of Problem Solving Instruction on Physics Achievement, Problem Solving Performance and Strategy Use. [Online] Tersedia : http:// www. Journal. Lapen. Org.mx. (26 Februari 2012)).

Gok, T and Silay, I. (2010). The Effects of Problem Solving Strategies on Students’ Achievement, Attitude and Motivation. Lat. Am. J. Phys. Educ. Vol. 4, No. 1, Jan. 2010.

Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia

Hake, R. R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. Indiana: Indiana University.

Hamalik, Oemar. (2005). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Heller, Patricia & Keneth (1999). Cooperative Group Problem Solving in

Physics. Kansas: University of Minnesota.

Hidayati. (2008). Model Pembelajaran Generatif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMK pada Materi Momentum dan Impuls. Tesis UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Holil, Anwar. (2009). Hakikat Pembelajaran Ipa 2. Online. Tersedia :

(41)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xiii Husni, A. (2010). Model pembelajaran kooperatif berbantuan web pada

materi fluida statis untuk meningkatkan pemahaman konsep dan memfasislitasi kerjasama siswa SMA. Tesis. Pada SPs UPI. Tidak diterbitkan.

Ilyas. (2007). Model Pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Sma Pada Konsep Listrik Dinamis. Tesis pada SPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Jarrett, D. (1997). Inquiry Strategies for Science and Mathematics Learning, It’s Just Good Teaching. Oregon: Nertwest Regional Educational Laboratory.

Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2000). Model of teaching. New Jearsey : Perason Education Inc.

Karli, H. & Yuliariatiningsih, M.S. (2003). Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi, Model-model Pembelajaran. Bandung: Bina Media

Informasi.

Lee, Jong-Yeon, dkk. (2010). Development and Implementation of a Web-based Tool to Support Creative Problem Solving (CPS). International Journal for Educational Media and Technology.Vol.4, No.1, pp.21-36. Liliasari, dkk. (2007). Pembelajaran berbasis TI untuk mengembangkan keterampilan generik sains dan berpikir tingkat inggi pebelajar. Laporan Penelitian Hibah Pascasarjana. Jakarta DIKTI.

Mahjardi. (2000). Analisis Kesulitan Siswa Kelas 1 MAN dalam Pemahaman Konsep Fisika Pokok Bahasan Suhu dan Kalor. Tesis UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Marthen Kanginan. (2006). Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga. McDermott, L.C. (1996). Physics by Inquiry (Volumes I). New York: John

Wiley & Sons, Inc.

Mohd. Razali, N., & Bee Wah, Y. (2011). Power Comparison of Shapiro-Wilk, Kolmogorov-Sminov, Liliefors and Anderson-Darling test. Journal of Statistical Modeling and Analytics. Vol. 2 No. 1, 21-33. Munaf, Syambasri. (2001). Evaluasi Pendidikan Fisika (individual textbook).

(42)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xiv Munir. (2001) Aplikasi Tekhnologi Multimedia dalam Proses Belajar

Mengajar; Mimbar Pendidikan No.3 Tahun XX.

National Science Teachers Association in Collaboration with the Association for the Education of Teachers in Science (NSTA). (2003). Standards for ScienceTeacher Preparation.

Nasution. (1982). Didaktik Asas-Asas Mengajar. Bandung: Jemmars.

National Research Council. (1999). Inquiry and The National Science Education Standar: Guid for Teaching and Learning. Washington: National Academic Press.

Osarizalsyam. (2006). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) Pada Konsep Ekosistem untuk Kemampuan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar siswa. Tesis PPS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Panggabean, L. (1996). Penelitian Pendidikan. Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.

Panggabean, Luhut. 2001. Statistika Dasar. FPMIPA UPI Bandung.

Poerwadarminta ,W. (1982). Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka.

Purba, Janulis P. (2003). Pengembangan Dan Implementasi Model Pembelajaran Fisika Menggunakan Pendekatan Pemecahan Masalah. Disertasi. PPs UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rosadi, Iwan. (2006). Penggunaan Multimedia Pada Pembelajaran Konsep Reaksi Oksidasi Reduksi dengan Model Inkuiri Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa. Tesis Magister Program Studi Pendidikan IPA UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Rustaman dkk. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang : UM Press.

Sagala, Syaiful. (2004). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

(43)

Mokhamad Fauji Fajarudin, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Website Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Pada Topik Listrik Arus Searah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xv Santyasa, I Wayan. (2007). Pengembangan Pemahaman Konsep Dan

Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Bagi Siswa Sma Dengan Pemberdayaan Model Perubahan Konseptual Berseting Investigasi Kelompok. Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Ganesha. Sudirman. N dkk. (1988). Ilmu Pendidikan. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

Sudjana. (2005). Metoda Statistik (edisi ke-6). Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Triantro. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi konstruktivis. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Laporan Buku, Makalah, Skripsi, Tesis dan Disertasi). Bandung: UPI.

Wartono. (1996). Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Akrab Lingkungan Untuk Mengembangkan Keterampilan Berpikir Dan Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dalam Bidang Sains Di Sekolah Dasar. Disertasi Doktor pada Program Pasca Sarjana UPI: Tidak Diterbitkan.

Wena, Made. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara.

Wenning, C.J. (2010). Levels of inquiry: Using inquiry spectrum learning sequences to teach science. Journal of Physics Teacher Education Online. Vol. 5 No. 4, 11-19.

Yeh Chuang, L, Huei Yang. C, Hong Yang, C. (2001).Development and Evaluation of A Life Sciences Multimedia Learning System. International journal of The Computer, The Internet and Management, 9, (1).

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 3.1 Desain penelitian
tabel berikut ini:
+5

Referensi

Dokumen terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA PADA MATERI TERMOKIMIA MELALUI PEMBELAJARAN GROUP DAN INDIVIDUAL PROBLEM SOLVING.. Universitas

Method: Pooled Least Squares Date: 03/15/13 Time: 01:19 Sample: 2008 2011?. Included observations: 4 Cross-sections

Penerapan Metode Debat Inisiasi Berorientasi Karakter Terhadap Keterampilan Berbicara Dan Berpikir Kreatif Siswa.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Masyarakat masih kurang memahami besarnya nilai ekonomi air, karena pentingnya manfaat air bagi kebutuhan hidup masyarakat, sehingga masyarakat sanggup membayar

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort &amp;

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan Teknik Penilaian Kelas Dalam Pembelajaran Fisika Kelas XI ” ini beserta seluruh isinya adalah

Sahabat MQ/ Indonesia Corruption Watch menyatakan bahwa pengadaan mobil mewah bagi sejumlah menteri dan pejabat negara/ diduga bertentangan dengan Peraturan Menteri

Penerapan Teknik Penilaian Kelas Dalam Pembelajaran Fisika Kelas XI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |