• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Kurikulum SMA di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan Kurikulum SMA di Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Perkembangan Kurikulum SMA di Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Perkembangan Kurikulum SMA”. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca demi peningkatan kualit sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehs pendidikan di Indonesia.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Makassar, April 2014 Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2 DAFTAR ISI ... 3 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 4 B. Rumusan Masalah ... ... 4

BAB II PEMBAHASAN

(2)

B. Kurikulum 2013... ... 9 C. Perbedaan KTSP dengan Kurikulum 2013 pada Jenjang SMA ... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ... ... 13 B. Saran ... ... 13

DAFTAR PUSTAKA ... ... 14

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sehingga pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Setelah itu adanya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, salah satunya memuat standar isi yang didalamnya mengatur tentang pengembangan kurikulum.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan kurikulum di Indonesia pada jenjang SMA ? 2. Seperti apakah kurikulum 2013 itu ?

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Perkembangan Kurikulum SMA Yang Ada Di Indonesia 1. Rencana Pelajaran 1947

Awal kurikulum terbentuk pada tahun 1947, yang diberi nama Rentjana Pembelajaran 1947. Kurikulum ini pada saat itu meneruskan kurikulum yang sudah digunakan oleh Belanda karena pada saat itu masih dalam proses perjuangan merebut kemerdekaan.

ciri utama kurikulum ini :menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain.

2. Rencana Pelajaran Terurai 1952

Setelah rencana pembelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum Indonesia mengalami penyempurnaan. Dengan berganti nama menjadi Rentjana Pelajaran Terurai 1952.

ciri dalam kurikulum ini :setiap pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.

3. Kurikulum 1964

Kurikulum ini diberi nama Rentjana pendidikan 1964. yang menjadi ciri dari kurikulum ini pembelajaran dipusatkan pada program pancawardhana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional, kerigelan dan jasmani.

4. Kurikulum 1968

Kurikulum 1968 merupakan pemabaharuan dari kurikulum 1964. Yaitu perubahan struktur pendiddikan dari pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.

Ciri kurikulum ini : Pembelajaran diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan serta pengembangan fisik yang sehat dan kuat.

5. Kurikulum 1975

(4)

6. Kurikulum 1984

Kurikulum 1984 mengusung proses skill approach. Ciri kurikulum : mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan itu penting. Kurikulum ini juga sering disebut dengan kurikulum 1975 yang disempurnakan. Posisi siswa ditempatkan sebgai subyek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan,hingga melaporkan. Model ini disebut dengan model Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).

7. Kurikulum 1994 Dan Suplemen Kurikulum 1999

Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran cukup banyak.

ciri-ciri yang menonjol dari kurikulum 1994 :

 Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem catur wulan. Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi).

 Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar.

 Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial. Dalam mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah kepada jawaban konvergen, divergen (terbuka, dimungkinkan lebih dari satu jawaban) dan penyelidikan.

 Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan kekhasan konsep/pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa, sehingga diharapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.

 Pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit dan dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks.

 Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman.

Selama dilaksanakannya kurikulum 1994 muncul beberapa permasalahan, terutama sebagai akibat dari kecenderungan kepada pendekatan penguasaan materi (content oriented), di antaranya sebagai berikut:

 Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi/ substansi setiap mata pelajaran.

 Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari.

(5)

o Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk mendapatkan proporsi yang tepat antara tujuan yang ingin dicapai dengan beban belajar, potensi siswa, dan keadaan lingkungan serta sarana pendukungnya.

o Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk memperoleh kebenaran substansi materi pelajaran dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa.

o Penyempurnaan kurikulum mempertimbangkan brbagai aspek terkait, seperti tujuan materi pembelajaran, evaluasi dan sarana-prasarana termasuk buku pelajaran.

o Penyempurnaan kurikulum tidak mempersulit guru dalam mengimplementasikannya dan tetap dapat menggunakan buku pelajaran dan sarana prasarana pendidikan lainnya yang tersedia di sekolah.

Penyempurnaan kurikulum 1994 di pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan bertahap, yaitu tahap penyempurnaan jangka pendek dan penyempurnaan jangka panjang.

Implementasi pendidikan di sekolah mengacu pada seperangkat kurikulum. Salah satu bentuk invovasi yang dikembangkan pemerintah guna meningkatkan mutu pendidikan adalah melakukan inovasi di bidang kurikulum. Kurikulum 1994 disempurnakan lagi sebagai respon terhadap perubahan struktural dalam pemerintahan dari sentralistik menjadi disentralistik sebagai konsekuensi logis dilaksanakannya UU No. 22 dan 25 tentang otonomi daerah.

8. Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004

Pada era ini kurikulum yang dikembangkan diberi nama Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KBK adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah (Depdiknas, 2002). Kurikulum ini menitik beratkan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. KBK diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggungjawab.

Adapun karakteristik KBK menurut Depdiknas (2002) adalah sebagai berikut:

o Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupu klasikal.

o Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.

o Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.

o Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.

o Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

9. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran) 2006

Kurikulum ini dikatakan sebagai perbaikan dari KBK yang diberi nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP ini merupakan bentuk implementasi dari UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasionalpendidikan, yaitu: (1)standar isi, (2)standar proses, (3)standar kompetensi lulusan, (4)standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5)standar sarana dan prasarana, (6)standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan (7)standar penilaian pendidikan.

(6)

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, pemerintah telah menggiring pelaku pendidikan untuk mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk kurikulum tingkat satuan pendidikan, yaitu kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan.

Secara substansial, pemberlakuan (baca: penamaan) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) lebih kepada mengimplementasikan regulasi yang ada, yaitu PP No. 19/2005. Akan tetapi, esensi isi dan arah pengembangan pembelajaran tetap masih bercirikan tercapainya paket-paket kompetensi (dan bukan pada tuntas tidaknya sebuah subject matter), yaitu:

o Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal.

o Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.

o Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.

o Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.

o Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

o Terdapat perbedaan mendasar dibandingkan dengan KBK tahun 2004 dengan KBK tahun 2006 (versi KTSP), bahwa sekolah diberi kewenangan penuh dalam menyusun rencana pendidikannya dengan mengacu pada standar-standar yang ditetapkan, mulai dari tujuan, visi-misi, struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, kalender pendidikan hingga pengembangan silabusnya

B. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 telah diresmikan sejak Juli 2013, namun untuk tahun ajaran 2013/2014 hanya beberapa sekolah yang mulai menerapkan sistem kurikulum 2013, untuk melihat bagaimana hasil dari sistem kurikulum yang baru. Kurikulum yang baru dibuat tentunya untuk meningkatkan atau merubah sistem agar dalam proses pendidikan kita menjadi yang lebih baik dari sebelumnya, agar para penerus bangsa pun dapat menerapkan pengetahuan atau pengalaman yang telah mereka peroleh untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan di masa depan juga dalam dunia kerja. Ada beberapa perbedaan maupun perbandingan mengenai Kurikulum 2013 terhadap kurikulum sebelumnya ( KTSP ).

Kurikulum 2013 ini proses pembelajarannya lebih menerapkan student learning centered . Berdasarkan struktur Kurikulum 2013 pembelajaran yang dilakukan lebih menekankan penilaian ke segala aspek, baik itu aspek kognitif, psikomotorik, juga afektif.

1. Struktur Kurikulum SMA 2013

Menerapkan konsep kesamaan antara SMA dan SMK dikembangkanlah kurikulum pendidikan menengah terdiri atas kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan. Mata pelajaran wajib sebanyak sembilan mata pelajaran dengan beban pelajaran sebanyak 18 jam pelajaran.

Struktur ini menempatkan prinsip bahwa peserta didik adalah subyek dalam belajar dan mereka memiliki hak untuk memilih sesuai minatnya. Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik ( SMA ) serta pilihan akademik & vokasional ( SMK ). Bagi mereka yang memilih SMA tersedia pilihan kelompok peminatan (sebagai ganti jurusan) dan pilihan antar kelompok peminatan dan bebas. Nama Kelompok Peminatan digunakan karena memiliki keterbukaan untuk belajar di luar kelompok tersebut, sedangkan nama jurusan memiliki konotasi terbatas pada apa yang tersedia pada jurusan tersebut dan tidak boleh mengambil mata pelajaran di luar jurusan.

(7)

dan Sains, Sosial, dan Bahasa. Nama-nama ini tidak diartikan sebagai nama kelompok disiplin ilmu karena adanya berbagai pertentangan fisolosfis pengelompokan disiplin ilmu. Berdasarkan filosofi rekonstruksi sosial maka nama organisasi kurikulum tidak terikat pada nama disiplin ilmu.

2. Karakteristik Kurikulum 2013 SMA

 Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap (keagamaan dan sosial), rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik

 Sekolah tidak terpisah dari masyarakat karena kurikulum memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.

 Mengembangkan keterampilan menerapkan untuk setiap pengetahuan yang dipelajari di kelas dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat sehingga memiliki kesempatan yang luas untuk menghilangkan verbalisme.

 Sederhana dalam struktur kurikulum, dalam jumlah mata pelajaran dan KD yang harus dipelajari peserta didik tetapi memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap dan keterampilan.

 Isi kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.

 Kompetensi Inti (KI) bukan merupakan gambaran kategorial tetapi interaktif mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.

 Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema di SD/MI, dan untuk materi pokok suatu mata pelajaran di kelas tertentu di SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.

 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan dasar diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah berimbang dengan pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).

 Kompetensi Inti menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) Kompetensi Dasar dimana semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti.

 Kompetensi Dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

 Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut. Setiap tema terdiri atas beberapa sub-tema.

C. Perbedaan KTSP dan Kurikulum 2013 Pada Jenjang SMA

(8)

dan makna yang terkandung dalamnya. Oleh karena itu, kajian silabus sangat penting dilakukan oleh para guru, sedangkan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih merupakan kewenangan guru.

Inilah perbedaan esensial antara KTSP dan kurikulum 2013

No KTSP Kurikulum 2013

1 Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu

Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (Sikap, Keteampilan, Pengetahuan)

diajarkan terpisah Bermacam jenis konten pembelajarandiajarkan terkait dan terpadu satu sama lainKonten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya

6 Tematik untuk kelas I-III (belum integratif)

Tematik integratif untuk kelas I-III

7 TIK mata pelajaran sendiri TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain

8 Bahasa Indonesia sebagai

pengetahuan Bahasa Indonesia sebagai alatkomunikasi dan carrier of knowledge

9 Untuk SMA ada penjurusan sejak dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap.

11 Penjurusan di SMK sangat detil Penjurusan di SMK tidak terlalu detil sampai bidang studi, didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman

(9)

A. Simpulan

Perbedaan pokok antara sebelumnya yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dengan Kurikulum 2013 berkaitan dengan perencanaan pembelajaran. Dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan pendidikan sedangkan pada Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pusat (kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan). Meskipun silabus sudah di kembangkan oleh pusat tetapi guru dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung dalamnya. Oleh karena itu, kajian silabus sangat penting dilakukan oleh para guru, sedangkan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih merupakan kewenangan guru.

B. Saran

Pada dasarnya, ketika menemukan sebuah permasalah dalam hal apapun, sebaiknya diperbaiki, bukan diubah. Demikian seberkas pengajuan saran untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam persoalan Kurikulum Pendidikan di negeri tercinta ini demi kesuksesan generasi penerus bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Marsudiyanto. 2013. http://marsudiyanto.blogspot.com/2013/08/perbedaan-ktsp-dan- kurikulum-2013.html. 1 April 2014.

Rosid, Amirul. 2011. http://amirulrosid.blogspot.com/2011/12/perkembangan-kurikulum- sma-yang-ada-di.html. 1 April 2014.

Saputri, Intan. 2013. http://intan31saputri.blogspot.com/2013/08/analisa-kurikulum- 2013.html. 1 April 2014.

(10)

Zulfaidah, St Indriana. 2013. http://zulfaidah-indriana.blogspot.com/2013/02/perubahan- kurikulum-pendidikan-di.html. 16 April 2014.

Diposkan 26th June 2014 oleh Akbar Sudirman

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan memanipulasi laba lebih besar kemungkinannya apabila memiliki dewan komisaris yang didominasi oleh manajemen dan lebih besar kemungkinannya memiliki Chief Executive

QUESTION 42 You are the administrator of a Windows NT server computer named Public, which is a member of a Windows NT domain named CORP.. Public runs Microsoft Internet

You are the desktop administrator for Certkiller .com. All employees use Windows XP Professional computers. A user named Julie is a member of the Sales user group. She reports that

Dalam penelitian ini, untuk mengukur efektivitas transmisi kebijakan moneter, berdasarkan eksekusi model ECM pada jalur suku bunga, nilai tukar dan kredit, diperoleh

Aplikasi multimedia seperti game dan kuis memerlukan penggunaan gambar yang ditampilkan bersama dengan image dan teks. Pada penulisan ilmiah ini, aplikasi multimedia yang dibuat

10.00 WIB Kebaktian Umum (akan diadakan Perjamuan Kudus bagi yang sudah dibaptis/disidi. Juga akan diedarkan dua kantong kolekte. Merah untuk Kas Gereja dan Ungu untuk STT

Studi kepustakaan ini untuk mencari konsepsi-konsepsi, teori-teori, pendapat-pendapat ataupun penemuan-penemuan yang berhubungan erat dengan pokok permasalahan.. 1)

Kedaulatan Pangan dapat digapai dengan mengaplikasikan konsep Pertanian Terpadu melalui strategi 5A (Agro-produksi, Agri-bisnis, Agro-industry, Agro-teknologi,