• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Studi Kelayakan Akademi Komunit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Proposal Studi Kelayakan Akademi Komunit"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

(2)

Halaman | 2

erat pula kaitannya dengan keterbatasan lahan Garam yang ada, sekaligus diperparah dengan rendahnya kemapuan teknologi pengolahan garam yang dimiliki. Ini terjadi sebagai akibat belum adanya institusi yang secara khusus mencetak teaga ahli dibidang produksi dan pengolahan garam.

Gambar 1. Perkembangan produksi, kebutuhan, dan impor garam nasional pada tahun 2009-2011. (Sumber: Kementerian Perindustrian, 2012)

Pada tahun 2012, Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen DIKTI - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menggulirkan suatu kegiatan berupa Hibah Pendirian Akademi Komunitas (AK). Program ini digulirkan sebagai upaya dalam mewujudkan ketersediaan pendidikan tinggi Indonesia yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan nasional sehingga berkontribusi secara nyata kepada peningkatan daya saing bangsa. Program ini ditujukan untuk: (1) mengembangkan pendidikan vokasi jangka pendek (D1 dan D2) yang berorientasi pada penyiapan tenaga kerja yang dibutuhkan lapangan kerja di daerah maupun dunia usaha dan dunia industri sehingga diharapkan akan terjadinya link and match antara kebutuhan industri/pengguna dengan ketersediaan lulusan, (2) memperluas akses pendidikan tinggi di daerah dalam rangka meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) di daerah yang bersangkutan, dan (3) Meningkatkan dan mengembangkan potensi daerah. Melalui pendirian AK di daerah-daerah, diharapkan selain akan dapat meningkatkan kemampuan

0 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000

2009 2010 2011

1.371.000

30.600

1.343.000

2.685.000 2.765.000 2.975.000

1.631.000 1.736.500 1.632.000

Produksi garam Kebutuhan garam Impor

(3)

Halaman | 3

lulusan SMA/SMK agar bisa mandiri, juga meningkatkan human capital secara nasional.

Mengingat di Indonesia sampai saat ini belum ada satupun perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan khusus dibidang produksi dan teknologi garam, maka peluang ini akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh Pemerintahan Kabupaten Nagekeo melalui Dinas Pendidikan Pemuda & Olahraga dan bekerjasama dengan PT. Cheetham Garam Indonesia (Goup Cheetham Salt Ltd. – Australia) untuk mendirikan Akademi Komunitas. Akademi Komunitas yang diusulkan adalah Akademi Komunitas Teknologi Garam dengan nama Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo – NTT disingkat “AKTG Nagekeo – NTT.” Apabila program ini disetujui, maka Kabupaten Nagekeo merupakan satu-satunya di Indonesia yang menyelengarakan pendidikan dan mencetak tenaga ahli tingkat menengah bidang produksi dan teknologi pengolahan garam. Program ini sangat khas dan akan menjadi penciri sekaligus kiblat satu-satunya di Indonesia dalam hal Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam Australia.

Australia merupakan negara yang paling terkenal di dunia dalam hal teknologi pemurnian dan produksi garam. Garam yang dihasilkan oleh negara ini merupakan yang terbaik di dunia. Produksi garam yang dihasilkan negara ini merupakan kedua tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat. Dan sebagian besar garam yang diproduksi Australia berasal dari Cheetham Salt Ltd. dengan kapasitas produksi per tahun untuk wilayah Australia saja mencapai 12,5 juta ton. Berdasarkan pertimbangan itulah maka kerjasama Akademi Komunitas Teknologi garam akan dilakukan bersama dengan PT Cheetham Garam Indonesia, sebuah perusahaan PMA dari Group Cheetham Salt Ltd. – Australia. Kerjasama ini akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak terutama bagi Nagekeo sebagai kabupaten baru yang masih berkembang.

(4)

Halaman | 4

sehingga kuantitas produksi garam yang dihasilkan akan lebih banyak per luasan area-nya dibandingkan dengan daerah manapun di Indonesia (Gambar 2 & 3). Pada tahun ini, luasan area di Kabupaten Nagekeo yang telah dibuka untuk kepentingan ladang garam mencapai 1.500 Ha. Luasan ini akan ditingkatkan secara bertahap sesuai kebutuhan nasional. Bentuk kerjasama dengan pemerintahan Australia melalui Cheetham Salt Ltd. telah digagas dan hasil produksi garam tersebut sebagian besar akan diserap oleh PT Cheetham Garam Indonesia untuk memenuhi kebutuhan garam dalam negeri. Tidak hanya itu, PT Cheetham Garam Indonesia pun telah berkomitmen untuk membantu dalam hal penyediaan beberapa sarana pendidikan (intrumen lab. dan alat produksi) melalui kerjasama resource sharing dan komitmen untuk menyerap lulusan Akademi Komunitas Teknologi Garam.

Gambar 2. Curah hujan rataan antara 1989 sd 2009 – Nagekeo yang terbaik. (Sumber: Kementerian Perindustrian, 2012)

Gambar 3. Rataan Curah Hujan (CH) dan Hari Hujan (HH) Kabupaten Nagekeo pada 1975 sd 2010 – efektif kemarau 8 bulan. (Sumber: Cheetham Salt Ltd., 2012)

(5)

Halaman | 5

Upaya revitalisasi komoditi garam di Indonesia demi tercapainya swasembada garam dilakukan secara bertahap melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi komoditi garam. Program intensifikasi difokuskan terutama pada lahan eksisting di Jawa dan Madura dengan meningkatkan kapasitas produksi melalui penerapan teknologi dan penyiapan SDM yang handal. Sedangkan upaya ekstensifikasi ditempuh melalui upaya optimalisasi & pemanfaatan lahan yang berpotensi sebagai ladang garam melalui program pembukaan lahan baru di daerah-daerah potensial seperti di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Langkah intensifikasi yang saat ini sedang dilakukan adalah: (1) clusterifikasi sentra produksi garam berdasarkan luasan area, dibagi berdasarkan luasan 10, 20, 50, dan 100 hektar. Upaya ini dilakukan untuk memudahkan dalam implementasi grade teknologi yang akan diterapkan sekaligus memudahkan dalam mengkaji capaiannya. (2) Penataan lahan sepanjang waduk penampungan hingga meja kristalisasi termasuk didalamnya perbaikan saluran primer (dari air laut) dan sekunder. Kedua kegiatan tersebut saat ini sedang dilakukan secara bertahap pada sentra produksi Indramayu, Cirebon, Pati, Rembang, Demak, Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bima, dan Jeneponto. Sedangkan upaya penyiapan SDM dan Penerapan Teknologi Salt Processing sederhana – telah mulai dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak pada 2008 yang lalu melalui pelatihan-pelatihan pengolahan dan produksi garam dengan teknologi sederhana, sedangkan upaya penyiapan SDM melalui pembekalan dan upgrading skill menuju produksi berbasis alat-alat modern belum pernah dilakukan di Indonesia. Kedepannya penerapan teknologi salt processing modern model seperti ini harus segera dilakukan mengingat penerapan teknologi modern akan meningkatkan kapasitas produksi hingga 5x lipat. Dan keberadaan Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo – NTT bisa menjadi jawaban atas hal itu dengan menyiapkan SDM berkualitas yang siap beradaptasi dan memanfaatkan teknologi modern untuk menunjang dan meningkatkan kapasitas produksi garam Indonesia.

(6)

Halaman | 6

garam rataan sekitar 2,5% (b/v) diuapkan secara berulang hingga mencapai kondisi jenuh dan mengkristal. Kristal garam yang didapat tanpa sentuhan teknologi semacam ini memiliki grade harga yang paling rendah karena di dalam kristal garam tersebut masih terdapat banyak pengotor. Pengotor di sini umumnya adalah garam-garam selain NaCl seperti MgCl2, KCl, CaSO4, dan MgSO4. Semakin

tinggi kandungan NaCl dalam kristal garam yang didapat, maka semakin murni garam itu, dan harga jual yang diperoleh pun semakin mahal.

Harga garam kualitas satu yang berlaku di petani garam adalah Rp 375/kg dan kualitas dua sebesar Rp 250/kg. Garam kualitas satu (SNI) mesti mengandung NaCl>95% sedangkan kualitas dua terletak pada rentang 90-95% NaCl dan kualitas paling rendah mengandung NaCl antara 80-90% dengan harga yang lebih murah.

Saat ini proses produksi garam dengan teknologi konfensional hanya mampu menghasilkan rendeman garam dengan kandungan NaCl mencapai 80-90% dan pemanfaatan teknologi sederhana hanya mampu mencapai rendeman NaCl max di kisaran 94-95%. Jika saja peralatan, teknologi, dan kemampuan petani garam tersebut ditingkatkan tentu kandungan NaCl yang akan diperoleh dari garam hasil produksinya akan meningkat di atas 95%. Dengan teknologi purfikasi bertahap seperti memanfaatkan proses pencucian berulang, penjerap ionik, dan proses pemampatan (vakum) maka akan dihasilkan garam dengan kandungan NaCl mencapai 98-99,9% dengan harga yang jauh lebih mahal. Garam dengan tingkat kemurnian di atas 98% merupakan garam standar internasional dan biasa digunakan oleh banyak industri manufaktur dalam menunjang kegiatan produksinya.

(7)

Halaman | 7

para petani garam konfensional, sehingga secara bertahap akan terus dilakukan upaya perbaikan metode dan teknik produksi yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan yang ada. Upaya perbaikan berkesinambungan ini pada akhirnya akan turut meningkatkan kualitas dan nilai jual produk (garam) yang dihasilkan para petani ini dan pada akhirnya akan turut meningkatkan kesejahteraan para petani garam. Selain itu keberadaan Akademi Komunitas Teknologi Garam akan menghasilkan tenaga kerja dengan kompetensi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam suatu industri pemrosesan garam. Shingga rencana pemerintah untuk mendirikan sentra-sentra industri garam berbasis teknologi modern akan terbantu dengan tersedianya SDM yang siap pakai.

Sebagai pioneer pelaksana program Tinggi dalam bidang Teknologi Garam, Akademi Komunitas Nagekeo menjalin berbagai kerjasama dengan berbagai pihak untuk menunjang keberlangsungannya melalui MoU (Memorandum of Understanding) salah satunya adalah dengan PT Cheetham Garam Indonesia dalam hal bantuan pelaksaan kerja lapangan, pelatihan bersertifikasi vendor, penyediaan beberapa sarana dan prasarana, dan penyerapan lulusan. Selain itu proses pembinaan pendirian Akademi Komunitas Teknologi Garam dan operasionalnya selama 4 tahun pertama akan dibantu dan dibina oleh Politeknik Pertanian Negeri Kupang.

(8)

Halaman | 8

tetap yang memiliki keahlian khusus di teknologi produksi & pengolahan garam.

 Mayoritas dosen tetap yang belum memiliki kualifikasi akademik S2.

Peluang (O) Strategi S/O Strategi W/O

(9)

Halaman | 9

Ancaman (T) Strategi S/T Strategi W/T

 Tingkat kompetisi yang tinggi Provinsi, maupun di tingkat nasional yang menyelenggarakan Program Studi D2 Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam apakah itu dalam bentuk vokasi maupun akademik. (http://prodibaru.dikti.go.id/info.php & http://evaluasi.dikti.go.id/epsbed).

(10)

Halaman | 10

pengolahan sumber daya alam air laut sebagai sumber potensi garam yang ada.

3. Tingginya kebutuhan garam nasional yang sampai saat ini masih belum dapat dicukupi oleh produksi garam lokal, sehingga setiap tahunnya Indonesia mesti melakukan import garam. Dari sekitar 3,04 juta ton kebutuhan garam per tahun, 1,7 juta ton diantaranya dipenuhi melalui import. Kondisi ini sangat memperihatinkan ditengah kayanya sumber daya alam dan besarnya luasan pantai Indonesia. Oleh karena itu, program pemerintah di bawah komando Kementerian Perindustrian telah melakukan upaya akselerasi swasembada garam melalui penguatan infrastruktur dan pendalaman roadmap sentra industri garam. Selain itu, adanya program dari Kementerian dan Kebudayaan melalui program pendirian Akademi Komunitas, akan sangat membantu dalam mendorong upaya percepatan target swasembada tersebut.

Selain ketiga faktor di atas, berbagai masukan dari stakeholders, Pemerintahan Daerah Kabupaten Nagekeo, tingginya minat siswa SMA/MA kelas 3, dan tingginya kebutuhan masyarakat atas ketersediaan lulusan dengan kompetensi prodi tersebut, menyebabkan sudah saatnya Nagekeo memiliki Akademi Komunitas Teknologi Garam.

1.3. Dasar Penyelenggaraan

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaran Pendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaran Pendidikan.

(11)

Halaman | 11

5. Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas RI Nomor 108/DIKTI/Kep/2001 Tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan atau Jurusan.

6. Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum PT dan Penilaian Hasil Belajar Mengajar.

7. Keputusan Menteri Nasional RI Nomor 173/U/2001 Tentang Penerimaan Mahasiswa Baru.

8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi.

1.4. Tujuan Pendirian Akademi Komunitas Teknologi Garam

Pendirian Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT diselaraskan dengan orientasi dan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam hal swasembada garam, sehingga lulusan yang dihasilkannya dapat:

1. Mengakomodir dan memenuhi kebutuhan tanaga kerja yang terampil dan kompeten dalam bidang teknologi produksi dan pengolahan garam melalui penyelenggaraan layanan yang berkualitas untuk menghasilkan lulusan teknologi produksi dan pengolahan garam dengan kualifikasi utama: berkualitas, mandiri, kompeten, profesional, beretika, dan berwawasan lingkungan.

2. Memiliki kemampuan dalam mengelola kelimpahan sumber daya alam (garam) dengan bijaksana untuk turut membangun dan memperkuat perekonomian Nagekeo dan Nusa Tenggara Timur.

3. Menghasilkan IPTEK bidang teknologi garam yang sesuai dengan dinamika kebutuhan masyarakat.

4. Menghasilkan berbagai kegiatan yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan masyarakat madani Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Indonesia pada umumnya melalui kegiatan produksi garam.

5. Mampu mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan profesional.

(12)

Halaman | 12

7. Mampu menjadikan Nagakeo sebagai pusat pendidikan teknologi produksi dan pengolahan garam.

8. Menjadikan Nagekeo sebagai salah satu sentra produksi garam nasional. 9. Mampu meningkatkan daya saing bangsa di dunia Internasional dengan

peranan sebagai pengekspor garam.

Di tahun pertama pendiriannya, Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT mengusulkan program studi sebagai berikut:

Tabel 1. Program Studi yang Diusulkan dan Keberadaannya Secara Nasional

Program vokasi dikembangkan dengan menganut prinsip sebagai transformasi untuk menjadikan lulusan sebagai pribadi yang mandiri dengan kepribadian yang utuh dan didukung oleh kompetensi dan keahlian yang memadai melalui serangkaian proses yang kualitasnya selalu ditingkatkan. Ketiga program studi yang diajukan berasal dari tiga rumpun ilmu berbeda: Prodi Teknologi Produksi & Pengolahan Garam berasal dari Rumpun Ilmu Teknik (kode B), Prodi Budidaya Perairan berasal dari Rumpul Ilmu Pertanian (D), dan Prodi Manajemen Perusahaan berasal dari Rumpun Ilmu Ekonomi (F). Dari sisi keilmuan memang ketiga prodi tersebut berbeda, namun kurikulum telah diformulasikan sedemikian rupa sehingga terjadi interkoneksi antar prodi dalam besaran 35 sks (43%) dan ketiganya merupakan satu-kesatuan yang akan menunjang kemajuan bisnis/perusahaan garam dan bisnis sektor perairan. Teknologi produksi & pengolahan garam berperan dalam penguatan sektor hulu dan hilir dan manajemen perusahaan berperan dalam menjaga stabilitas manajemen pengelolaan baik industri hulu maupun hilir. Demikian halnya pada sektor budidaya perairan.

Program studi yang diusulkan Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT telah melalui mekanisme aturan pembukaan prodi yang berlaku sebagaimana aturan Kepmendiknas No. 234/U/2000. Program studi yang akan dibuka mesti memenuhi kaidah kebutuhan, kemanfaatan, dan keberlanjutan dengan

INDONESIA NTT NAGEKEO

Teknologi Produksi & Pengolahan Garam D2 Vokasi - - -Budidaya Perairan D2 Vokasi - - -Manajemen Perusahaan D2 Vokasi 3 -

(13)

Halaman | 13

mempertimbangkan faktor-faktor:(1) Akar keilmuwan yang ada, (2) Ketersediaan SDM yang relevan, (3) Perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi (IPTEK) yang berkembang sangat dinamis, (4) Sumber daya lain yang sangat penting untuk mendukung: fasilitas, pendanaan dan lain sebagainya, (5) Kebutuhan yang berkembang di masyarakat, dan (6) Peluang pengembangan, terutama terkait dengan adanya peluang mengisi kekosongan karena belum diisi oleh pendidikan tinggi sejenis, baik di wilayah lokal, provinsi, maupun nasional. Kebutuhan dan kemanfaatan program studi dianalisis melalui studi kelayakan yang didalamnya telah dilakukan kajian oleh tim task force.

Saat ini, Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam yang diajukan Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo merupakan satu-satunya di Indonesia dan belum ada satupun PTN yang menyelenggarakannya. Secara teknis, aspek penggunaan metodologi dan teknik penguasaan alat yang diajarkan pada prodi ini sebagian besar mirip dengan teknik industri (40% - 20 sks), teknologi pangan (24% - 12 sks), kimia analitik (12% - 6 sks), dan lainnya merupakan hal/kompetensi baru dibidang salt processing. Budidaya Perairan bukan merupakan prodi baru. Sekitar 4 perguruan tinggi menyelenggarakan pendidikan vokasional bidang Budidaya Perairan, meliputi: (1) Universitas Negeri Gorontalo (2) Sekolah Tinggi Kelautan dan Perikanan Indonesia – Medan (3) Akademi Perikanan Bgima Sakti – Jepara, dan (4) Akademi Perikanan Yogyakarta. Keempat PT tersebut menyelenggarakan pendidikan vokasional jenjang D3. Khusus untuk jenjang D2 baru Akademi Komunitas Teknologi Garam yang akan menyelenggarakannya. Untuk Prodi Manajemen Perusahaan, Saat ini bentuk pendidikan vokasional jenjang D2 di Indonesia baru diampu oleh 3 perguruan tinggi: (1) STIE Kerja Sama – Yogyakarta (2) STIE Cakrawala Batam, dan (3) STIE Prima Visi – Samarinda.

1.5. Prospek Minat Mahasiswa

(14)

Halaman | 14

kampus tersebar di wilayah timur bahkan hingga ke Jawa. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat mengingat trend yang terjadi selama 3 tahun berikutnya menunjukkan pupulasi siswa SMP yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi SMA/SMK saat ini. Peningkatan jumlah lulusan SMA/SMK di Nagekeo yang berkeinginan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dikarenakan tingginya kesadaran para lulusan bahwa kehidupan yang lebih baik hanya dapat dicapai dengan perbaikan kualitas pendidikan. Dengan adanya Akademi Komunitas Teknologi Garam di Nagekeo, diharapkan keberadaannya memberikan alternatif pilihan bagi masyarakat di sana atas pendidikan vokasional siap kerja dan diharapkan mampu meningkatkan jumlah usia > 18 tahun yang meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi (perguruan tinggi), sehingga diharapkan mampu meningkatkan nilai APK Provinsi NTT dan Kabupaten Nagekeo pada khususnya.

Mendukung upaya pemerintah dalam hal swasembada garam dan memfasiltasi yang terjangkau hingga ke pelosok, maka pada tahun ini Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo bekerja sama dengan PT. Cheetham Garam Indonesia untuk mendirikan Suatu Akademi Komunitas Teknologi Garam. Jumlah mahasiswa yang akan direkrut dibatasi maksimum sebanyak 120 orang per tahunnya. Keseratus dua puluh orang calon mahaiswa tersebut akan disebar pada 3 program studi (prodi) yang diusulkan, yaitu 60 orang diserap untuk Prodi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam, dan masing-masing 30 orang untuk Prodi Budidaya Perairan dan Prodi Manajemen Perusahaan, sehingga proyeksi jumlah mahasiswa selama kurun 5 tahun kedepan adalah sebanyak 600 orang (Tabel 2). Keberlajutan program secara optimis dikatakan bahwa program yang ditawarkan akan terus berjalan bahkan akan berkembang. Selain itu ketersediaan calon mahasiswa dari lulusan SMK dinilai mencukupi (Tabel 3).

Tabel 2. Proyeksi Penerimaan Mahasiswa per Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

Teknologi Produksi & Pengolahan Garam (D2) 60 60 60 60 60 300 Budidaya Perairan (D2) 30 30 30 30 30 150 Manajemen Perusahaan (D2) 30 30 30 30 30 150

120

120 120 120 120 600

* Memperhitungkan mahasiswa yang telah lulus

Total

Total*

(15)

Halaman | 15 Tabel 3. Daftar SMK di Wilayah Nagekeo dan Sekitarnya

KELAS X KELAS XI KELAS XII 4 SMKN 1 AESESA SELATAN Malaboa, Desa Renduwawo, Kec. Aesesa

Selatan, Jln. Aemali- Danga, Kab. Nagekeo

20 37 53 1. Agribisnis Ternak Ruminansia

28 38 47 1. Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura 24 29 71 2. Agribisnis Ternak Unggas

37 38 58 3. Agribisnis Ternak Ruminansia

580 630 726

NO NAMA SMK ALAMAT SMK PROGRAM KEAHLIAN/KOMPETENSI

1.935

338

5 SMK SWASTA KATOLIK ST. ISIDORUS BOAWAE Jln. Boawae-Soa, RT 24, Lingkungan III, Kel. Natanage, Kec. Boawae, Kab. Nagekeo

TOTAL SISWA

3 SMKN 1 AESESA Jln Raya Mbay-Maumere ,Desa Aeramo, Kec. Aesesa, Kab. Nagekeo

204 195

178 1

Kab. Ngada (25 km dari Nagekeo - 45 menit perjalanan)

(16)

Halaman | 16

BAB II

RANCANGAN DAN MANAJEMEN

AKADEMIK

2.1 VISI, MISI DAN TUJUAN INSTITUSI

Visi Akademi

“Menjadi perguruan tinggi unggul dan berkualitas dalam teknologi garam dan budiaya perairan yang ditunjang oleh kemampuan manajerial dan berkarakter kewirausahaan dengan lulusan yang profesional dan kompeten sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk menunjang usaha nasional swasembada garam.”

(17)

Halaman | 17 Misi Akademi

1. Menghasilkan lulusan yang profesional dan kompeten dalam bidang teknologi garam, budidaya perairan, dan manajemen perusahaan.

2. Menghasilkan IPTEK dalam teknologi garam, budidaya perairan, dan manajemen perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

3. Menyelenggarakan layanan dalam bidang teknologi garam, budidaya perairan, dan manajemen perusahaan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat.

Tujuan Akademi

1. Menghasilkan lulusan berkualitas yang kompeten, berkarakter kewirausahaan, dan memiliki daya saing tinggi.

2. Menghasilkan penelitian mutakhir di bidang teknologi garam, budidaya perairan, dan manajemen perusahaan.

3. Tersediannya sarana dan prasarana pendidikan dengan kecukupan dukungan sumber daya manusia yang kompeten untuk menjamin terlaksananya tridharma perguruan tinggi.

4. Terwujudnya kerjasama yang saling menguntungkan dengan para stakeholders.

Sasaran Akademi

1. Menghasilkan lulusan yang kompeten dan berkarakter kewirausahaan melalui strategi: Perumusan dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, tenaga ahli, dan stakeholders. 2. Menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing tinggi melalui strategi:

pemenuhan saran dan prasarana praktek yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi mutakhir.

3. Melaksanakan penelitian mutakhir melalui strategi: dihasilkannya minimal 3 penelitian per tahun pada 2014.

(18)

Halaman | 18

5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan melalui strategi: Peningkatan aksesibilitas bahan ajar/koleksi perpustakaan hingga mencapai 1.500 judul buku dan melengkapi 100% ketersediaan sarana praktek pada 2016.

6. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan melalui strategi: Pendidikan bergelar (S2) bagi dosen minimal 1 beasiswa S2 per tahun dan pelatihan non degree bagi tenaga pendidik maupun kependidikan dalam kaitannya dengan peningkatan kompetensi dan layanan pendidikan.

7. Membangun sinergi dengan para stakeholders melalui strategi: Pelaksanaan kerjasama penelitian dan pengabdian pada masyarakat melalui dana-dana hibah independen dan/atau dana hibah yang bersumber dari stakeholders. 8. Memperluas jejaring dengan para stakeholders melalui strategi: Peningkatan

jumlah kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat yang melibatkan 4 stakeholders pada 2016.

Tahapan perumusan visi, misi, tujuan, dan sasaran Akademi Komunitas Teknologi Garam dilakukan melalui serangkaian proses yang dikelompokkan dalam 4 (empat)

kegiatan yang saling berhubungan. Keempat kegiatan tersebut meliputi: (1) Analisis Evaluasi Diri Institusi oleh Tim yang di dalamnya beranggotakan para

calon pejabat struktural mulai dari unit terendah (ketua program studi), unit

(19)

Halaman | 19

(20)

Halaman | 20

dengan kegiatan penyusunan Rencana Operasional/Program Kerja dan Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan, dan (2) Sosialisasi secara general/umum kepada seluruh sivitas akademika dalam acara tahunan Keakraban Sivitas akademika program penerimaan mahasiswa baru.

2.2 VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

PROGRAM STUDI

(21)

Halaman | 21

Gambar 4. Skema perumusan dan keterkaitan visi, misi, tujuan, dan sasaran

2.2.1 Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam

Visi Program Studi

“Menjadi program studi unggul dan berkualitas dalam teknologi produksi dan pengolahan garam yang berkarakter kewirausahaan.”

Misi Program Studi

1. Menghasilkan lulusan yang profesional dan kompeten dalam bidang teknologi produksi dan pengolahan garam.

2. Menghasilkan IPTEK dalam teknologi produksi dan pengolahan garam yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

(22)

Halaman | 22 Tujuan Program Studi

1. Menghasilkan lulusan berkualitas yang kompeten, berkarakter kewirausahaan, dan memiliki daya saing tinggi.

2. Menghasilkan penelitian mutakhir di bidang teknologi produksi dan pengolahan garam.

3. Tersediannya sarana dan prasarana pendidikan dengan kecukupan dukungan sumber daya manusia yang kompeten untuk menjamin terlaksananya tridharma perguruan tinggi.

4. Terwujudnya kerjasama yang saling menguntungkan dengan para stakeholders.

Sasaran Program Studi

1. Menghasilkan lulusan yang kompeten dan berkarakter kewirausahaan melalui strategi: Perumusan dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, tenaga ahli, dan stakeholders. 2. Menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing tinggi melalui strategi:

pemenuhan saran dan prasarana praktek yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi mutakhir.

3. Melaksanakan penelitian mutakhir melalui strategi: dihasilkannya minimal 1 penelitian per tahun pada 2014.

4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan melalui strategi: Peningkatan aksesibilitas bahan ajar/koleksi perpustakaan hingga mencapai 500 judul buku dan melengkapi 100% ketersediaan sarana praktek pada 2016.

5. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan melalui strategi: pelatihan non degree bagi tenaga pendidik maupun kependidikan dalam kaitannya dengan peningkatan kompetensi dan layanan pendidikan.

(23)

Halaman | 23

2.2.2 Budidaya Perairan

Visi Program Studi

“Menjadi program studi budidaya perairan yang unggul, berkualitas, dan

berkarakter kewirausahaan.”

Misi Program Studi

1. Menghasilkan lulusan yang profesional dan kompeten dalam bidang budidaya perairan.

2. Menghasilkan IPTEK dalam budidaya perairan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

3. Menyelenggarakan layanan dalam bidang budidaya perairan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat.

Tujuan Program Studi

1. Menghasilkan lulusan berkualitas yang kompeten, berkarakter kewirausahaan, dan memiliki daya saing tinggi.

2. Menghasilkan penelitian mutakhir di bidang budidaya perairan.

3. Tersediannya sarana dan prasarana pendidikan dengan kecukupan dukungan sumber daya manusia yang kompeten untuk menjamin terlaksananya tridharma perguruan tinggi.

(24)

Halaman | 24 Sasaran Program Studi

1. Menghasilkan lulusan yang kompeten dan berkarakter kewirausahaan melalui strategi: Perumusan dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, tenaga ahli, dan stakeholders. 2. Menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing tinggi melalui strategi:

pemenuhan saran dan prasarana praktek yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi mutakhir.

3. Melaksanakan penelitian mutakhir melalui strategi: dihasilkannya minimal 1 penelitian per tahun pada 2014.

4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan melalui strategi: Peningkatan aksesibilitas bahan ajar/koleksi perpustakaan hingga mencapai 500 judul buku dan melengkapi 100% ketersediaan sarana praktek pada 2016.

5. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan melalui strategi: pelatihan non degree bagi tenaga pendidik maupun kependidikan dalam kaitannya dengan peningkatan kompetensi dan layanan pendidikan.

(25)

Halaman | 25

2.2.1 Manajemen Perusahaan

Visi Program Studi

“Menjadi program studi manajemen perusahaan yang unggul, berkualitas, dan

berkarakter kewirausahaan.”

Misi Program Studi

1. Menghasilkan lulusan yang profesional dan kompeten dalam manajemen perusahaan guna menunjang keberlangsungan industri garam dan industri budidaya perairan.

2. Menghasilkan IPTEK dalam manajemen perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

3. Menyelenggarakan layanan dalam bidang manajemen perusahaan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat.

Tujuan Program Studi

1. Menghasilkan lulusan berkualitas yang kompeten, berkarakter kewirausahaan, dan memiliki daya saing tinggi.

2. Menghasilkan penelitian mutakhir di bidang manajemen perusahaan.

3. Tersediannya sarana dan prasarana pendidikan dengan kecukupan dukungan sumber daya manusia yang kompeten untuk menjamin terlaksananya tridharma perguruan tinggi.

(26)

Halaman | 26 Sasaran Program Studi

1. Menghasilkan lulusan yang kompeten dan berkarakter kewirausahaan melalui strategi: Perumusan dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, tenaga ahli, dan stakeholders. 2. Menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing tinggi melalui strategi:

pemenuhan saran dan prasarana praktek yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi mutakhir.

3. Melaksanakan penelitian mutakhir melalui strategi: dihasilkannya minimal 1 penelitian per tahun pada 2014.

4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan melalui strategi: Peningkatan aksesibilitas bahan ajar/koleksi perpustakaan hingga mencapai 500 judul buku dan melengkapi 100% ketersediaan sarana praktek pada 2016.

5. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan melalui strategi: pelatihan non degree bagi tenaga pendidik maupun kependidikan dalam kaitannya dengan peningkatan kompetensi dan layanan pendidikan.

(27)

Halaman | 27

2.3 KURIKULUM PROGRAM STUDI

Kurikulum yang telah disusun dikaji dan dirumuskan ulang berdasarkan masukan dari tim kajian kurikulum internal dan beberapa melibatkan praktisi dan tenaga ahli dari luar. Penyusunan kurikulum tersebut mengacu pada rambu-rambu yang tercantum pada SK Mendiknas No. 232/U/2000, SK Mendiknas No. 045/U/2002, Sisdiknas N.o 20/2003 dan PP No. 19/2005. Kurikulum tersebut berisi perencanaan proses pembelajaran yang akan diterapkan di Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT dengan tujuan utama agar mahasiswa yang dihasilkan mampu menjadi lulusan yang memiliki kompetensi tertentu. Perencanaan tersebut mencakup profil lulusan, kompetensi yang dimiliki, bahan kajian, mata kuliah dan kedalamannya yang ditunjukkan dengan satuan kredit semester, proses penyampaian/pembelajaran, dan evaluasinya. Kurikulum tersebut dirancang agar lulusan memiliki kemampuan dasar yang kuat dalam bidang keilmuannya masing-masing dengan mempertimbangkan segala bentuk perubahan dan perkembangan baik di skala lokal maupun global yang berkenaan dengan prodi tersebut, tuntutan pengguna lulusan (stakeholders), maupun tuntutan masyarakat secara umum. Hal-hal tersebut merupakan aspek penting yang tidak dapat diabaikan dalam proses penyusunan kurikulum.

(28)

Halaman | 28

2.3.1

Prodi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam

Kualifikasi Kompetensi Lulusan

Penyusunan kurikulum Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam mengacu pada rambu-rambu yang tercantum pada SK Mendiknas No. 232/U/2000, SK Mendiknas No. 045/U/2002, Sisdiknas No. 20/2003 dan PP No. 19/2005. Pada SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mengajar dinyatakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di pendidikan tinggi. Dengan mengacu pada pernyataan tersebut, maka kurikulum yang akan diuraikan dalam bab ini adalah sebuah pedoman yang berisi perencanaan proses pembelajaran sampai mahasiswa menjadi lulusan yang memiliki kompetensi tertentu. Perencanaan tersebut mencakup profil lulusan, kompetensi yang dimiliki, bahan kajian, mata kuliah dan kedalamannya yang ditunjukkan dengan satuan kredit semester, dan proses penyampaian pembelajarannya serta evaluasinya.

(29)

Halaman | 29 Profil Lulusan

Lulusan Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam diharapkan dapat berperan di masyarakat sebagai:

1. Supervisor/Operator bagian Produksi pada Perusahaan Pengolahan Garam. 2. Tenaga terampil yang dapat memberikan pelatihan dalam rangka

pengembangan program Teknologi Garam.

3. Pengelola sentra usaha Garam kecil – menengah dan Wirausaha.

Kompetensi Lulusan

Lulusan Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam diharapkan dapat memiliki kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya dalam menjalankan peran yang dipilih di kehidupan bermasyarakat.

Secara umum lulusan Program Studi D2 Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam diharapkan dapat menjadi ahli madya yang unggul dan memiliki kemampuan di dalam mengelola dan mengembangkan Teknologi Garam. Guna menunjang penguasaan pengelolaan Teknologi Garam, lulusan harus juga mempunyai kemampuan menguasai dasar-dasar ilmu yang terkait dengan proses dan manajemen Teknologi Garam. Kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh lulusan Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam yaitu:

Kompetensi Utama:

1. Mampu bekerja secara profesional dan inovatif pada unit usaha/industri garam modern.

Kompetensi Pendukung:

1. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan melalui pemanfaatan teknologi produksi dan pengolahan garam. 2. Memiliki pemahaman etika profesi yang berwawasan lingkungan.

(30)

Halaman | 30

4. Mampu merumuskan strategi serta penggunaan metode dan sumberdaya guna meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan pengembangan teknologi garam masa depan.

5. Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi dan memberikan solusi bagi pengembangan teknologi garam.

6. Mampu bernegosiasi dan berkomunikasi efektif dengan pemangku kepentingan dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas melalui sentuhan teknologi produksi dan pengolahan garam modern.

7. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi keunggulan lokal.

Kompetensi Lainnya:

1. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi informasi. 2. Memiliki kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing.

Elemen Kompetensi

Elemen Kompetensi berdasarkan Kepmendiknas No. 232/U/2000 adalah sebagai berikut:

1) Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)

Kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk pengembangan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur.

2) Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK)

Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu.

3) Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB)

(31)

Halaman | 31

4) Matakuliah Prilaku Berkarya (MPB)

Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai.

5) Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)

Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

Dalam kurikulum yang berbasis pada kompetensi yang dipentingkan adalah ketercapaian kelima elemen kompetensinya tersebut. Bila dipetakan elemen kompetensi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Kaitan Kompetensi dengan Elemennya

NO RUMUSAN KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI

MPK MKK MKB MPB MBB 1. Mampu bekerja secara profesional dan

inovatif pada unit usaha/industri garam modern.

  

2. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan melalui pemanfaatan teknologi produksi dan pengolahan garam.

 

3. Memiliki pemahaman etika profesi yang

berwawasan lingkungan.  

4. Mampu mengidentifikasi resiko dan mengantisipasi ketidakpastian pada sistem dan proses produksi & pengolahan garam.

 

5. Mampu merumuskan strategi serta penggunaan metode dan sumberdaya guna meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan pengembangan teknologi garam masa depan.

 

6. Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi dan memberikan solusi bagi pengembangan teknologi garam.

 

7. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi informasi & berkomunikasi dalam bahasa asing.

 

MPK = Matakuliah Pengembangan Kepribadian MKK = Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan MKB = Matakuliah Keahlian Berkarya

MPB = Matakuliah Prilaku Berkarya

(32)

Halaman | 32 Distribusi Kompetensi

Kompetensi utama lulusan Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam yaitu memiliki kemampuan dalam mengajar, mengelola dan mengembangkan Teknologi Garam secara profesional, penuh ketekunan dan kegigihan dalam konteks yang berkelanjutan serta memanfaatkan sebesar-besarnya kontribusi sumberdaya manusia, informasi, dan sumberdaya pendukung lainnya dengan memegang teguh etika keprofesian yang berlaku. Kompetensi tahunan dapat diuraikan sebagaimana tercantum pada Tabel 5.

Tabel 5. Distribusi kompetensi tahunan dan objek kajian

(33)

Halaman | 33

Bahan kajian yang akan diberikan mencakup:

A. Pengembangan Kepribadian B. Teknik Produksi garam C. Teknik Pengolahan garam

D. Teknologi Informasi dan Komunikasi E. Topik Khusus

Tabel 6. Hubungan Kompetensi dengan Bahan Kajian

NO RUMUSAN KOMPETENSI BAHAN KAJIAN

A B C D E

1. Mampu bekerja secara profesional dan inovatif pada unit usaha/industri garam modern.

   

2. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan melalui pemanfaatan teknologi produksi dan pengolahan garam.

  

3. Memiliki pemahaman etika profesi yang

berwawasan lingkungan.    

4. Mampu mengidentifikasi resiko dan mengantisipasi ketidakpastian pada sistem dan proses produksi & pengolahan garam.

  

5. Mampu merumuskan strategi serta penggunaan metode dan sumberdaya guna meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan pengembangan teknologi garam masa depan.

6. Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi dan memberikan solusi bagi pengembangan teknologi garam.

 

7. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi informasi & berkomunikasi dalam bahasa asing.

(34)

Halaman | 34 Kontribusi dan Sebaran Mata Kuliah

Tabel 7. Distribusi Mata Kuliah Berdasarkan Kompetensinya

A. Pengembangan Kepribadian 4,9%

No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik

1 MKU211 Agama 2 2 0

2 MKU222 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 0

Jumlah SKS 4 4 0

C. Keilmuan dan Keterampilan 61,0%

No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik

8 PPG231 Teknik Instrumentasi Analisis Kuantitatif Garam 3 1 2

9 PPG232 Teknik Analisis Mikrobiologi 3 1 2

10 PPG233 HACCP (Hazard Analytical Crytical Control Point) 3 1 2 11 PPG234 PPIC (Production Planning and Inventory Control) 3 1 2

12 PPG235 SCM (Supply Chain Management) 3 1 2

(35)

Halaman | 35

Tabel 8. Distribusi Mata Kuliah Setiap Semester

Dosen

No Kode Mata Kuliah SKS Teori Praktek

1 MKU211 Agama 2 2 0 Tim (Dosen LB)

2 MKU212 Bahasa Indonesia 2 2 0 Drs. Yosep B. Kroon (Dosen LB)

3 MKU213 Bahasa Inggris 1 3 1 2 Drs. Agustinus semiun, MA

4 MKU214 Aplikasi Komputer 3 1 2 Bertolomeus Goyu Owa, SE

5 PPG215 Kimia Anorganik 3 1 2 Wilhelmina E Besituba, S.Si

6 PPG216 Pengantar Teknologi Industri Garam 2 2 0 Dr. Felix Rebhung

7 PPG217 Teknik Eksplorasi dan Konservasi Material 3 1 2 PT. Cheetham Garam Indonesia 8 MKU218 Enterpreneurship 1 2 1 1 Agustinus Petronius Meze, SE

20 11 9

Dosen

No Mata Kuliah SKS Teori Praktek

1 MKU221 Bahasa Inggris 2 3 1 2 Drs. Agustinus semiun, MA

2 MKU222 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 0 Richard W Lamannepa, SE 3 PPG223 Teknik Produksi dan Pengolahan Garam 3 1 2 Parulian, S.Tp

4 PPG224 Teknik Purifikasi Garam 3 1 2 Wilhelmina E Besituba, S.Si 5 PPG225 Teknik Operasi Mesin dan Peralatan 3 1 2 Wolfgang Lena, M.Si 6 PPG226 Teknik Pengemasan dan Penyimpanan 3 1 2 Wolfgang Lena, M.Si

7 MKU227 Enterpreneurship 2 3 0 3 Alexander Dhae, SE

20 7 13

Dosen

No Mata Kuliah SKS Teori Praktek

1 PPG231 Teknik Instrumentasi Analisis Kuantitatif Garam 3 1 2 Ramdan Hidayat, M.Si 2 PPG232 Teknik Analisis Mikrobiologi 3 1 2 Elias Tae, S.Pi 3 PPG233 HACCP (Hazard Analytical Crytical Control Point) 3 1 2 Emerentiana Gowa, S.Pd 4 PPG234 PPIC (Production Planning and Inventory Control) 3 1 2 Parulian, S.Tp 5 PPG235 SCM (Supply Chain Management) 3 1 2 Elias Tae, S.Pi 6 PPG236 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) 3 1 2 Wolfgang Lena, M.Si 7 PPG237 Teknik Pengolahan Limbah 3 1 2 Wolfgang Lena, M.Si

(36)

Halaman | 36 Proses Pembelajaran dan Evaluasinya

Proses pembelajaran yang akan dilakukan menggunakan pendekatan Student Centered Learning yang menggunakan metode:

1. Ceramah

2. Diskusi Kelompok 3. Studi Kasus

4. Contextual Learning 5. Problem Based Learning 6. Project Based Learning.

Proses pembelajaran akan taat azas pada Teori Taxonomi Blooms yang mengedepankan ranah kognitif, psikomotorik dan afektif. Evaluasi akan dilakukan menggunakan ujian tertulis, presentasi, seminar, penugasan secara tertulis dan praktik. Observasi terhadap perubahan perilaku dan sikap akan diberlakukan dalam mengevaluasi kegiatan proses pembelajaran. Struktur mata kuliah dibagi menjadi 4 semester, setiap semester diselesaikan antara 20 sd 21 sks dengan metode pembelajaran yang bervariasi, dan total sks sebesar 82 sks.

Dosen

No Mata Kuliah SKS Teori Praktek

1 PPG241 GMP (Good Manufacturing Practice) dan Audit Kelayakan Mutu

3 1 2 Dr. Felix Rebhung

2 PPG242 ERP (Enterprise Resource Planning) 3 3 0 Ramdan Hidayat, M.Si 3 MKU243 Business Plan & Evaluasi Usaha 2 2 0 Agustinus Petronius Meze, SE

4 MKU244 Etika Profesi 2 1 1 Emerentiana Gowa, S.Pd

5 MKU245 Magang 6 0 6 Emerentiana Gowa, S.Pd

6 MKU246 Seminar 1 0 1 Parulian, S.Tp

7 MKU247 Tugas Akhir 4 0 4 Parulian, S.Tp

21 7 14

82 32 50

39% 61%

JUMLAH TOTAL SKS SEMESTER IV

(37)

Halaman | 37

2.3.2

Prodi Budidaya Perairan

Kualifikasi Kompetensi Lulusan

Penyusunan kurikulum Program Studi Budidaya Perairan mengacu pada rambu-rambu yang tercantum pada SK Mendiknas No. 232/U/2000, SK Mendiknas No. 045/U/2002, Sisdiknas No. 20/2003 dan PP No. 19/2005. Pada SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mengajar dinyatakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di pendidikan tinggi. Dengan mengacu pada pernyataan tersebut, maka kurikulum yang akan diuraikan dalam bab ini adalah sebuah pedoman yang berisi perencanaan proses pembelajaran sampai mahasiswa menjadi lulusan yang memiliki kompetensi tertentu. Perencanaan tersebut mencakup profil lulusan, kompetensi yang dimiliki, bahan kajian, mata kuliah dan kedalamannya yang ditunjukkan dengan satuan kredit semester, dan proses penyampaian pembelajarannya serta evaluasinya.

Program yang diajukan adalah Program Studi Budidaya Perairan. Prodi yang diajukan ini dirancang tidak hanya memperhatikan dari sisi scientific vision namun juga mempertimbangkan aspek market signals, yaitu informasi tentang kebutuhan dari dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat. Program Studi Budidaya Perairan merancang kurikulumnya dengan harapan lulusannya dapat bekerja mandiri, penuh tanggung jawab dan berkarya menjadi tenaga yang profesional.

Profil Lulusan

Lulusan Program Studi Budidaya Perairan diharapkan dapat berperan di masyarakat sebagai:

1. Supervisor/Operator bagian Produksi pada Perusahaan Budidaya Perairan. 2. Tenaga terampil yang dapat memberikan pelatihan dalam rangka

pengembangan program budidaya perairan.

(38)

Halaman | 38 Kompetensi Lulusan

Lulusan Program Studi Budidaya Perairan diharapkan dapat memiliki kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya dalam menjalankan peran yang dipilih di kehidupan bermasyarakat.

Secara umum lulusan Program Studi D2 Budidaya Perairan diharapkan dapat menjadi ahli madya yang unggul dan memiliki kemampuan di dalam mengelola dan mengembangkan teknologi pada budidaya perairan. Selain itu lulusan harus juga mempunyai kemampuan menguasai dasar-dasar ilmu yang terkait dengan proses dan manajemen budidaya. Kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh lulusan Program Studi Budidaya Perairan yaitu:

Kompetensi Utama:

1. Mampu bekerja secara profesional dan inovatif pada unit usaha/industri budidaya perairan modern.

Kompetensi Pendukung:

1. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan melalui pemanfaatan teknologi budidaya.

2. Memiliki pemahaman etika profesi yang berwawasan lingkungan.

3. Mampu mengidentifikasi resiko dan mengantisipasi ketidakpastian pada sistem dan proses produksi budidaya perairan.

4. Mampu merumuskan strategi serta penggunaan metode dan sumberdaya guna meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan pengembangan budidaya perairan masa depan.

5. Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi dan memberikan solusi bagi pengembangan teknologi budidaya.

6. Mampu bernegosiasi dan berkomunikasi efektif dengan pemangku kepentingan dalam rangka memajukan usaha budidaya perairan.

(39)

Halaman | 39 Kompetensi Lainnya:

1. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi informasi. 2. Memiliki kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing.

Elemen Kompetensi

Elemen Kompetensi berdasarkan Kepmendiknas No. 232/U/2000 adalah sebagai berikut:

1) Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)

Kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk pengembangan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur.

2) Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK)

Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu.

3) Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB)

Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai. Mata kuliah KB pada kurikulum tahun 2002, terdiri dari Mata kuliah KB wajib dan MKB pilihan. Semua bahan kuliah dalam kelompok Mata KB dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai matakuliah pendukung tugas akhir.

4) Matakuliah Prilaku Berkarya (MPB)

Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai.

5) Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)

Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

(40)

Halaman | 40

Tabel 9. Kaitan Kompetensi dengan Elemennya

NO RUMUSAN KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI

MPK MKK MKB MPB MBB 1. Mampu bekerja secara profesional dan

inovatif pada unit usaha/industri budidaya perairan modern.

  

2. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan melalui pemanfaatan teknologi budidaya.

 

3. Memiliki pemahaman etika profesi yang berwawasan lingkungan.

Mampu mengidentifikasi resiko dan mengantisipasi ketidakpastian pada sistem dan proses produksi budidaya perairan.

 

4. Mampu merumuskan strategi serta penggunaan metode dan sumberdaya guna meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan pengembangan budidaya perairan masa depan.

 

5. Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi dan memberikan solusi bagi pengembangan teknologi budidaya.

Mampu bernegosiasi dan berkomunikasi efektif dengan pemangku kepentingan dalam rangka memajukan usaha budidaya perairan.

 

6. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi

keunggulan lokal.  

7. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi informasi & berkomunikasi dalam bahasa asing.

 

MPK = Matakuliah Pengembangan Kepribadian MKK = Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan MKB = Matakuliah Keahlian Berkarya

MPB = Matakuliah Prilaku Berkarya

MBB = Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat

Distribusi Kompetensi

(41)

Halaman | 41

Tabel 10. Distribusi kompetensi tahunan dan objek kajian

Tahun ke-

Kompetensi mahasiswa Objek kajian

I Kemampuan menerapkan cara berpikir analitis dan memahami dasar-dasar Analitik, Kimia Fisik, Teknik Isolasi & Purifikasi Material, Enterpreneurship 2.

II Kemampuan menerapkan metode dan teknik budidaya perairan yang benar dilandasi wawasan lingkungan.

Bahan kajian yang akan diberikan mencakup:

A. Pengembangan Kepribadian B. Dasar-dasar Budidaya Perairan C. Teknik Budidaya Perairan

(42)

Halaman | 42

Tabel 11. Hubungan Kompetensi dengan Bahan Kajian

NO RUMUSAN KOMPETENSI BAHAN KAJIAN

A B C D E

1. Mampu bekerja secara profesional dan inovatif pada unit usaha/industri budidaya perairan modern.

   

2. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan melalui pemanfaatan teknologi budidaya.

  

3. Memiliki pemahaman etika profesi yang berwawasan lingkungan.

Mampu mengidentifikasi resiko dan mengantisipasi ketidakpastian pada sistem dan proses produksi budidaya perairan.

   

4. Mampu merumuskan strategi serta penggunaan metode dan sumberdaya guna meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan pengembangan budidaya perairan masa depan.

  

5. Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi dan memberikan solusi bagi pengembangan teknologi budidaya.

Mampu bernegosiasi dan berkomunikasi efektif dengan pemangku kepentingan dalam rangka memajukan usaha budidaya perairan.

6. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi

keunggulan lokal.  

7. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi informasi & berkomunikasi dalam bahasa asing.

(43)

Halaman | 43 Kontribusi dan Sebaran Mata Kuliah

Tabel 12. Distribusi Mata Kuliah Berdasarkan Kompetensinya

A. Pengembangan Kepribadian 4,9%

No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik

1 MKU211 Agama 2 2 0

2 MKU222 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 0

Jumlah SKS 4 4 0

C. Keilmuan dan Keterampilan 61,0%

No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik

13 BDP236 Pilihan (Budidaya Udang/Rmpt Laut/Lele/Ikan Hias) 3 1 2

14 PPG237 Teknik Pengolahan Limbah 3 1 2

15 BDP241 Tataguna Lahan & Air 3 1 2

16 MKU214 Aplikasi Komputer 3 1 2

17 BDP242 Handling & Pemasaran Hasil Budidaya Perairan 3 3 0

(44)

Halaman | 44

Tabel 13. Distribusi Mata Kuliah Setiap Semester

Dosen

No Kode Mata Kuliah SKS Teori Praktek

1 MKU211 Agama 2 2 0 Tim (Dosen LB)

2 MKU212 Bahasa Indonesia 2 2 0 Drs. Yosep B. Kroon (Dosen LB)

3 MKU213 Bahasa Inggris 1 3 1 2 Drs. Agustinus semiun, MA

4 MKU214 Aplikasi Komputer 3 1 2 Bertolomeus Goyu Owa, SE

5 BDP215 Biologi Umum 3 1 2 Franchy C Liufeto, S.Pi., M.Si

6 PPG216 Pengantar Teknologi Industri Garam 2 2 0 Dr. Felix Rebhung 7 BDP217 Dasar-Dasar Aquakultur 3 1 2 Ade YH Lukas, S.Pi., M.Si 8 MKU218 Enterpreneurship 1 2 1 1 Agustinus Petronius Meze, SE

20 11 9

Dosen

No Mata Kuliah SKS Teori Praktek

1 MKU221 Bahasa Inggris 2 3 1 2 Drs. Agustinus semiun, MA

2 MKU222 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 0 Richard W Lamannepa, SE

3 BDP223 Ichtyologi 3 1 2 Dr. Ir. Fonny JL Risamasu, M.Si

4 BDP224 Nutrisi Ikan 3 1 2 Ade YH Lukas, S.Pi., M.Si

5 BDP225 Teknologi Hasil Perairan 3 1 2 Franchy C Liufeto, S.Pi., M.Si 6 BDP226 Manajemen Kualitas Air & Marikultur 3 1 2 Lady Cindy Soewarlan, S.Pi., M.Si

7 MKU227 Enterpreneurship 2 3 0 3 Alexander Dhae, SE

20 7 13

Dosen

No Mata Kuliah SKS Teori Praktek

1 BDP231 Teknologi Pembuatan & Pemberian Pakan Ikan 3 1 2 Franchy C Liufeto, S.Pi., M.Si 2 BDP232 Penyakit & Parasit Organisme Aquatik 3 1 2 Elias Tae, S.Pi

3 BDP233 Engineering Aquakultur 3 1 2 Dr. Ir. Fonny JL Risamasu, M.Si 4 BDP234 Manajemen Kesehatan Aquakultur 3 1 2 Ade YH Lukas, S.Pi., M.Si 5 BDP235 Ikan Hias & Aquascap 3 1 2 Yudiana Jasmanindar, S.Pi., M.Si 6 BDP236 Pilihan (Budidaya Udang/Rmpt Laut/Lele/Ikan Hias) 3 1 2 Tim

7 PPG237 Teknik Pengolahan Limbah 3 1 2 Wolfgang Lena, M.Si

(45)

Halaman | 45 Proses Pembelajaran dan Evaluasinya

Proses pembelajaran yang akan dilakukan menggunakan pendekatan Student Centered Learning yang menggunakan metode:

1. Ceramah

2. Diskusi Kelompok 3. Studi Kasus

4. Contextual Learning 5. Problem Based Learning 6. Project Based Learning.

Proses pembelajaran akan taat azas pada Teori Taxonomi Blooms yang mengedepankan ranah kognitif, psikomotorik dan afektif. Evaluasi akan dilakukan menggunakan ujian tertulis, presentasi, seminar, penugasan secara tertulis dan praktik. Observasi terhadap perubahan perilaku dan sikap akan diberlakukan dalam mengevaluasi kegiatan proses pembelajaran. Struktur mata kuliah dibagi menjadi 4 semester, setiap semester diselesaikan antara 20 sd 21 sks dengan metode pembelajaran yang bervariasi, dan total sks sebesar 82 sks.

Dosen

No Mata Kuliah SKS Teori Praktek

1 BDP241 Tataguna Lahan & Air 3 1 2 Lady Cindy Soewarlan, S.Pi., M.Si 2 BDP242 Handling & Pemasaran Hasil Budidaya Perairan 3 3 0 Yudiana Jasmanindar, S.Pi., M.Si 3 MKU243 Business Plan & Evaluasi Usaha 2 2 0 Agustinus Petronius Meze, SE

4 MKU244 Etika Profesi 2 1 1 Emerentiana Gowa, S.Pd

5 MKU245 Magang 6 0 6 Lady Cindy Soewarlan, S.Pi., M.Si

6 MKU246 Seminar 1 0 1 Elias Tae, S.Pi

7 MKU247 Tugas Akhir 4 0 4 Elias Tae, S.Pi

21 7 14

82 32 50

39% 61%

SEMESTER IV

Jumlah

(46)

Halaman | 46

2.3.3

Prodi Manajemen Perusahaan

Kualifikasi Kompetensi Lulusan

Penyusunan kurikulum Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam mengacu pada rambu-rambu yang tercantum pada SK Mendiknas No. 232/U/2000, SK Mendiknas No. 045/U/2002, Sisdiknas No. 20/2003 dan PP No. 19/2005. Pada SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mengajar dinyatakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di pendidikan tinggi. Dengan mengacu pada pernyataan tersebut, maka kurikulum yang akan diuraikan dalam bab ini adalah sebuah pedoman yang berisi perencanaan proses pembelajaran sampai mahasiswa menjadi lulusan yang memiliki kompetensi tertentu. Perencanaan tersebut mencakup profil lulusan, kompetensi yang dimiliki, bahan kajian, mata kuliah dan kedalamannya yang ditunjukkan dengan satuan kredit semester, dan proses penyampaian pembelajarannya serta evaluasinya.

(47)

Halaman | 47 Profil Lulusan

Lulusan Program Studi Manajemen Perusahaan diharapkan dapat berperan di masyarakat sebagai:

1. Staf pada Perusahaan/Industri Garam dengan kemampuan manajemen yang tinggi.

2. Tenaga terampil yang dapat memberikan pelatihan sistem manajerial sebagai bagian dari upaya mewujudkan perusahaan yang efisien.

3. Pengelola sentra usaha Garam kecil – menengah dan Wirausaha.

Kompetensi Lulusan

Lulusan Program Studi Manajemen Perusahaan diharapkan dapat memiliki kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya dalam menjalankan peran yang dipilih di kehidupan bermasyarakat.

Secara umum lulusan Program Studi D2 Manajemen Perusahaan diharapkan dapat menjadi ahli madya yang unggul dan memiliki kemampuan di dalam mengelola unit usaha garam (office). Kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh lulusan Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam yaitu:

Kompetensi Utama:

1. Mampu bekerja secara profesional dan inovatif pada unit usaha/industri garam modern.

Kompetensi Pendukung:

1. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan melalui pemanfaatan ilmu manajemen.

2. Memiliki pemahaman etika profesi yang berwawasan lingkungan.

(48)

Halaman | 48

4. Mampu merumuskan strategi serta penggunaan metode dan sumberdaya guna meningkatkan kapasitas masyarakat melalui strategi manajemen perusahaan yang efektif dan efisien.

5. Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi dan memberikan solusi bagi kesalahan yang terjadi akibat sistem manajemen yang tidak tepat.

6. Mampu bernegosiasi dan berkomunikasi efektif dengan pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan pekerja melalui pendekatan tata kelola manajemen yang baik dan benar.

7. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi keunggulan lokal.

Kompetensi Lainnya:

1. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi informasi. 2. Memiliki kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing.

Elemen Kompetensi

Elemen Kompetensi berdasarkan Kepmendiknas No. 232/U/2000 adalah sebagai berikut:

1) Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)

Kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk pengembangan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur.

2) Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK)

Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu.

3) Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB)

(49)

Halaman | 49

4) Matakuliah Prilaku Berkarya (MPB)

Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai.

5) Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)

Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

Dalam kurikulum yang berbasis pada kompetensi yang dipentingkan adalah ketercapaian kelima elemen kompetensinya tersebut. Bila dipetakan elemen kompetensi tersebut dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Kaitan Kompetensi dengan Elemennya

NO RUMUSAN KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI

MPK MKK MKB MPB MBB 1. Mampu bekerja secara profesional dan

inovatif pada unit usaha/industri garam modern.

  

2. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan melalui pemanfaatan ilmu manajemen.

 

3. Memiliki pemahaman etika profesi yang

berwawasan lingkungan.  

4. Mampu mengidentifikasi resiko dan mengantisipasi ketidakpastian pada sistem dan proses produksi & pengolahan garam.

 

5. Mampu merumuskan strategi serta penggunaan metode dan sumberdaya guna meningkatkan kapasitas masyarakat melalui strategi manajemen perusahaan yang efektif dan efisien.

Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi dan memberikan solusi bagi kesalahan yang terjadi akibat sistem manajemen yang tidak tepat.

 

6. Mampu bernegosiasi dan berkomunikasi efektif dengan pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan pekerja melalui pendekatan tata kelola manajemen yang baik dan benar.

Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi keunggulan lokal.

(50)

Halaman | 50

NO RUMUSAN KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI

MPK MKK MKB MPB MBB 7. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi

informasi & berkomunikasi dalam bahasa asing.

 

MPK = Matakuliah Pengembangan Kepribadian MKK = Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan MKB = Matakuliah Keahlian Berkarya

MPB = Matakuliah Prilaku Berkarya

MBB = Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat

Distribusi Kompetensi

Kompetensi utama lulusan Program Studi Manajemen Perusahaan yaitu memiliki kemampuan dalam mengajar, mengelola dan mengembangkan pengetahuannya dibidang manajemen untuk mendukung ketercapaiaan efisiensi produksi dan perusahaan secara profesional, penuh ketekunan dan kegigihan dalam konteks yang berkelanjutan serta memanfaatkan sebesar-besarnya kontribusi sumberdaya manusia, informasi, dan sumberdaya pendukung lainnya dengan memegang teguh etika keprofesian yang berlaku. Kompetensi tahunan dapat diuraikan sebagaimana tercantum pada Tabel 15.

Tabel 15. Distribusi kompetensi tahunan dan objek kajian

Tahun

(51)

Halaman | 51

Bahan kajian yang akan diberikan mencakup:

A. Pengembangan Kepribadian B. Manajemen Unit Produksi C. Manajemen Unit Pengelola

D. Teknologi Informasi dan Komunikasi E. Topik Khusus

Tabel 16. Hubungan Kompetensi dengan Bahan Kajian

NO RUMUSAN KOMPETENSI BAHAN KAJIAN

A B C D E

1. Mampu bekerja secara profesional dan inovatif pada unit usaha/industri garam modern.

   

2. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan melalui pemanfaatan ilmu manajemen.

  

3. Memiliki pemahaman etika profesi yang

berwawasan lingkungan.    

4. Mampu mengidentifikasi resiko dan mengantisipasi ketidakpastian pada sistem dan proses produksi & pengolahan garam.

  

5. Mampu merumuskan strategi serta penggunaan metode dan sumberdaya guna meningkatkan kapasitas masyarakat melalui

(52)

Halaman | 52

NO RUMUSAN KOMPETENSI BAHAN KAJIAN

A B C D E

strategi manajemen perusahaan yang efektif dan efisien.

Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi dan memberikan solusi bagi kesalahan yang terjadi akibat sistem manajemen yang tidak tepat.

6. Mampu bernegosiasi dan berkomunikasi efektif dengan pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan pekerja melalui pendekatan tata kelola manajemen yang baik dan benar.

Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi keunggulan lokal.

 

7. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi informasi & berkomunikasi dalam bahasa asing.

  

Kontribusi dan Sebaran Mata Kuliah

Tabel 17. Distribusi Mata Kuliah Berdasarkan Kompetensinya

A. Pengembangan Kepribadian 4,9%

No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik

1 MKU211 Agama 2 2 0

2 MKU222 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 0

Jumlah SKS 4 4 0

B. Berkehidupan Bermasyarakat 9,8%

No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik

1 MKU212 Bahasa Indonesia 2 2 0

2 MKU213 Bahasa Inggris 1 3 1 2

3 MKU221 Bahasa Inggris 2 3 1 2

Gambar

Gambar 1. Perkembangan produksi, kebutuhan, dan impor garam  nasional pada tahun 2009-2011
Tabel 3. Daftar SMK di Wilayah Nagekeo dan Sekitarnya
Gambar 4. Skema perumusan dan keterkaitan visi, misi, tujuan, dan sasaran
Tabel 5.  Distribusi kompetensi tahunan dan objek kajian
+7

Referensi

Dokumen terkait

The course and aims of education has been stated in the Kepmendikbud (Decree of Minister of Education and Culture) No.232/U/2000 that contains Pedoman Penyusunan Kurikulum

Dalam rangka percepatan pengembalian utang negara melalui penyelesaian kewajiban debitur BPPN, serta dengan mengacu kepada SK KKSK No Kep 02/K.KKSK/12/2001 tanggal 12 Desember 2000

Berikut manajemen lalu lintas pada Proyek Pembangunan Jembatan Daleman Sukoharjo, salah satunya menyediakan rambu lalu lintas yang mengacu pada Permenhub no.13

Dengan mengansumsikan solusi pada teknologi yang yang diperlukan adalah prakts, maka kita selanjutnya harus bertanya pada diri kita, apakah teknologi ini

Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada kurikulum pada KTSP KTSP jenjang pendidikan jenjang pendidikan dasar dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan

Dalam Pasal 7 Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 disebutkan bahwa kurikulum inti merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam suatu program studi yang

Kurikulum Program Studi Diploma- III Teknik Kesehatan Gigi saat ini sesuai SK Rektor No.2426/H3/KR/2011 mengacu pada Standar Profesi teknisi Gigi sesuai dengan keputusan

Dengan mengacu terhadap kebijakan pemerintah yang mengarah pada arus impor beberapa komuditas hasil pertanian, tentunya akan memberikan peluang bagi pemilik modal