• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paper Kelompok SKP Pertumbuhan Ekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Paper Kelompok SKP Pertumbuhan Ekonomi"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan hidayah terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga Tim Penulis dapat menyelesaikan paper berjudul “Pertumbuhan Ekonomi (Teori dan Aplikasi)” ini. Shalawat dan salam tak lupa kami sampaikan kepada junjungan kita, Baginda Rasulullah SAW yang telah memberikan pedoman hidup dan teladan kepada kita semua.

Paper ini dibuat sebagai bentuk penugasan untuk mata kuliah Seminar Keuangan Publik di program studi Diploma IV Akuntansi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada semester IX. Dalam penyusunan paper ini Tim Penulis mendapatkan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, terutama kepada Bapak Amanudin Djajadiwirja selaku Dosen Seminar Keuangan Publik atas bimbingan dan dukungannya. Demikian pula dengan rekan-rekan di kelas 9A Reguler dan pihak-pihak lain yang tidak dapat Tim Penulis sebutkan satupersatu, terima kasih atas setiap bantuan dan kerjasamanya.

Akhirnya, Tim Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan baik terkait susunan maupun substansi paper ini. Oleh karena itu, Tim Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari para pembaca sekalian demi kesempurnaan dan kelayakan paper ini dalam menambah khasanah pengetahuan kita bersama.

(3)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

BAB I: PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Tujuan Penulisan ...2

C. Metode Pengumpulan Data ...2

BAB II: PEMBAHASAN ...3

A. Definisi Pertumbuhan Ekonomi...3

B. Arti Penting Mempelajari Pertumbuhan Ekonomi ...5

C. Konsep Perkembangan (Evolution) Ekonomi, Pertumbuhan (Growth) Ekonomi, dan Pembangunan (Development) Ekonomi...6

D. Konsep Pendapatan Per Kapita ... 10

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi ... 11

F. TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI ... 15

G. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Global ... 29

H. Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia ... 35

BAB III: SIMPULAN ... 42

(4)

1

BAB I: PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Secara sederhana, pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan jumlah output secara berkelanjutan. Untuk mengukur peningkatan jumlah output ini lazimnya digunakan variabel Pendapatan Domestik Bruto atau Pendapatan Perkapita. Peningkatan pertumbuhan ekonomi dipahami sebagai tolak ukur yang lazim yang mengindikasikan terjadinya kemajuan ekonomi suatu negara, meskipun tentu saja itu bukan tolak ukur satu-satunya saat ini. Namun demikian, konsep pertumbuhan ekonomi tetap dianggap sebagai indikator penting dalam mengukur perekonomian suatu negara.

Indonesia sebagai negara berkembang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tergolong tinggi dan berkelanjutan. Indonesia mampu terlepas dari pengaruh krisis global yang menimpa hampir seluruh negara maju maupun negara berkembang di dunia saat ini. Seakan-akan Indonesia tidak terpengaruh dengan adanya krisis global tersebut yang ditunjukkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil tinggi dan diyakini dapat terus meningkat. Bahkan dalam dokumen Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Indonesia diyakini dapat menjadi negara maju dan termasuk dalam sepuluh negara besar di dunia pada tahun 2025 melalui pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Untuk mencapai hal tersebut, diharapkan pertumbuhan ekonomi riil rata-rata sekitar 7-9 persen per tahun secara berkelanjutan. Saat ini posisi pertumbuhan ekonomi Indonesia memang belum menembus angka 7 persen, namun dengan kebijakan makroekonomi yang tepat dan konsisten oleh Pemerintah, peningkatan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat segera terwujud.

(5)

2

perkembangan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan bagaimana peran pemerintah dalam

mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.

B.

Tujuan Penulisan

Paper ini disusun dengan tujuan sebagai berikut.

1. Menjelaskan konsep pertumbuhan ekonomi, pembangunan ekonomi, dan perkembangan ekonomi, serta bagaimana konsep-konsep tersebut penting dalam pengambilan kebijakan perekonomian.

2. Menjelaskan teori-teori pertumbuhan ekonomi yang berkembang dari abad ke-16 sampai sekarang.

3. Memaparkan perkembangan tingkat pertumbuhan ekonomi negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, dan Jepang.

4. Menjelaskan perkembangan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia dan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.

C.

Metode Pengumpulan Data

(6)

3

BAB II: PEMBAHASAN

A.

Definisi Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Sadono Sukirno (2000) pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Menurut definisi singkat tersebut, pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan domestik/nasional bruto. Dalam ini, pertumbuhan ekonomi menjadi sebuah indikasi penting atas keberhasilan pembangunan ekonomi.

Senada dengan definisi tersebut, Sumitro Djojohadikusumo (1994) menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi bersangkut-paut dengan proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Dapat dikatakan bahwa pertumbuhan menyangkut perkembangan yang berdimensi tunggal dan diukur dengan meningkatnya hasil produksi dan pendapatan.

Sementara itu, menurut Pramit Chaudhuri (1989), pertumbuhan ekonomi atau economic growth adalah peningkatan dalam konsep yang nyata dari output barang dan jasa yang bertahan selama periode waktu yang panjang, diukur dalam konsep nilai tambah. Definisi sederhana yang diungkapkan oleh Pramit Chaudhuri dalam bukunya, The Economic Theory of Growth, ini berujung pada munculnya beberapa poin penting baik terkait dengan penyusunan konsep maupun pengukurannya.

Poin pertama yang perlu dicatat adalah konsep pertumbuhan ekonomi pada dasarnya merupakan konsep yang dinamis dan mengarah pada sebuah peningkatan secara berkelanjutan dari keluaran (output). Oleh karena itu, peningkatan output yang bersifat tidak berkelanjutan (sustainable) tidak dapat disebut sebagai pertumbuhan ekonomi.

(7)

4

pertumbuhan ekonomi secara agregat, untuk mengukur skala ekonomi, maka definisi yang umum

digunakan adalah total keluaran.

Poin ketiga (terakhir), patut dibedakan secara jelas antara keluaran (output) dengan kapasitas keluaran (output capacity). Istilah keluaran berkaitan dengan perubahan keluaran secara bertahap dalam rentang periode waktu tertentu, sementara istilah kapasitas keluaran adalah perubahan tingkat keluaran dari dua titik waktu yang ditetapkan yang secara signifikan dipengaruhi oleh perbedaan tingkat pemanfaatan kapasitas modal/tenaga kerja yang ada. Dalam mempelajari pertumbuhan ekonomi, hal yang perlu diperhatikan adalah perubahan aktual dari keluaran, yaitu perubahan secara bertahap dari keluaran pada sebuah rentang periode waktu.

Definisi selanjutnya adalah dari Prof. Simon Kuznets yang mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, dan penyesuaian kelembagaan dan idiologis yang diperlukannya. Definisi ini mempunyai 3 (tiga) komponen, yaitu:

1. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus persediaan barang.

2. Teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk.

3. Penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan adanya penyesuaian di bidang kelembagaan dan idiologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan umat manusia dapat dimanfaatkan secara tepat (Jhingan, 2000:57).

Terakhir, dalam kamus Ekonomi (The Harper Collins Economics Dictionary), pertumbuhan ekonomi (economic growth) didefinisikan sebagai:

“The growth of the real output of an economy over time. The physical ability of an economy to produce more goods and services depends on:

(a) Increase in the quantity and quality of its capital goods (capital accumulation); (b) Increase in the quantity and quality of its labor force;

(c) Increase in the quantity and quality of its natural resources;

(d) Efficient use of these factor inputs so as to maximize their contribution to the expansion of output through improved productivity;

(e) Development and introduction of innovative techniques and new product (technological progressiveness);

(8)

5

Achievement of a high rate of economic growth is one of the four main objectives of

Macroeconomic Policy. The significance of economic growth lies in its contribution to the general prosperity of the community. Growth is desirable because it enables the community to consume more private goods and services, and it contributes to the provision of a greater quantity of social goods and services, thereby improving real living standards.”

Jadi, berdasarkan definisi dari para ahli tersebut di atas, kami menyimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kapasitas ekonomi untuk memproduksi barang dan jasa dari periode waktu tertentu ke periode waktu berikutnya secara berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi dapat diukur dalam satuan nominal, termasuk inflasi, atau dalam satuan riil yang telah disesuaikan dari inflasi. Untuk membedakan pertumbuhan ekonomi suatu negara dari negara lainnya, umumnya digunakan adalah perbandingan Gross Domestic Product (GDP) dari setiap negara, atau Gross National Product (GNP) per capita dalam hal perlunya dipertimbangkan perbedaan jumlah populasi dari negara-negara yang ingin dibandingkan pertumbuhan ekonominya. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang sangat penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Dimana pertumbuhan ekonomi ini menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Karena pada dasarnya aktivitas ekonomi adalah suatu proses penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan output, maka proses ini pada gilirannya akan menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi maka diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga akan meningkat.

B.

Arti Penting Mempelajari Pertumbuhan Ekonomi

Berbicara tentang arti penting mempelajar pertumbuhan ekonomi, Pramit Chaudhuri menjelaskan dalam bukunya The Economy Theory of Growth (1989) bahwa setidaknya terdapat tiga alasan untuk hal itu.

(9)

6

untuk menjawab fenomena-fenomena tersebut. Hanya saja, terdapat keterbatasan yang besar bagi

pertumbuhan ekonomi dalam menjawab hubungan antara tingkat pertumbuhan ekonomi dengan tingkat kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Sampai saat ini, teori-teori pertumbuhan ekonomi yang ada belum dapat memberikan jawaban yang jelas terkait fenomena ini.

Alasan kedua adalah terkait kekhawatiran para ekonom tentang kemakmuran masyarakat. Pertumbuhan ekonomi baik melalui peningkatan total barang dan jasa yang diproduksi, maupun melalui peningkatan kapasitas untuk melakukan hal tersebut, meninggikan tingkat kemungkinan masyarakat mencapai yang namanya kemakmuran (welfare). Bagaimana pun, hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan tingkat kemakmuran masyarakat belum dapat dibuktikan secara empiris. Beberapa pihak setuju bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi mengindikasikan tingkat kemakmuran masyarakat yang tinggi pula. Namun, beberapa pihak lain menentang hal ini. Pihak yang menentang ini meyakini bahwa terjadinya pertumbuhan ekonomi berarti timbul peningkatan dalam konsumsi sumber daya alam yang pada akhirnya berujung pada penurunan tingkat kemakmuran masyarakat.

Alasan ketiga adalah bahwa pemahaman yang baik terhadap pertumbuhan ekonomi dapat membantu dalam menyusunan kebijakan ekonomi yang tepat. Jelas bahwa pemahaman atas teori pertumbuhan ekonomi adalah penting untuk dapat membuat kebijakan terkait tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hanya saja, yang perlu ditekankan di sini adalah tentang bagaimana kebijakan pertumbuhan ekonomi yang diambil tersebut dapat bermanfaat secara jangka panjang. Kebijakan yang ditempuh dapat berupa kebijakan moneter maupun kebijakan fiskal. Kebijakan moneter misalnya melakukan devaluasi mata uang, sementara kebijakan fiskal bisa berupa peningkatan belanja pemerintah guna mencapai peningkatan Pendapatan Domestik Bruto yang diharapkan.

C.

Konsep Perkembangan (

Evolution

)

Ekonomi, Pertumbuhan (

Growth

)

Ekonomi,

dan Pembangunan (

Development

) Ekonomi

1) Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dengan Pembangunan Ekonomi

(10)

7

Untuk tinjauan yang lebih dalam, bisa dilihat dalam buku Dasar Teori Ekonomi

Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan (Sumitro Djojohadikusumo, 1994) yang mana dijelaskan perbedaan pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dijelaskan sebagai sesuatu yang bersangkut-paut dengan proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat, sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan menyangkut perkembangan yang berdimensi tunggal dan diukur dengan meningkatnya hasil produksi da pendapatan. Dalam pertumbuhan ekonomi biasanya ditelaah proses produksi yang melibatkan sejumlah jenis produk dengan menggunakan sejumlah sarana produksi tertentu. Dalam hubungan ini, ditunjukkan hubungan perimbangan kuantitatif antara sejumlah sarana produksi di satu pihak dengan hasil seluruh produksi di pihak lain.

Pertumbuhan ekonomi menerangkan atau mengukur prestasi dari perkembangan suatu ekonomi. Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya, pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan fiskal produksi barang dan jasa yang berlaku di suatu negara.

Pengertian pertumbuhan ekonomi memiliki unsur-unsur, yaitu :

a) Pertumbuhan ekonomi (economic growth) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat dalam jangka panjang.

b) Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Tekanannya pada tiga aspek yakni: proses, output per kapita, dan jangka panjang.

c) Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses bukan suatu gambaran ekonomi pada suatu saat.

d) Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan kenaikan output per kapita, oleh sebab itu ada dua sisi yang harus diperhatikan yakni; sisi output total (GNP) dan sisi jumlah penduduk.

(11)

8

(productive resources) di antara sektor-sektor kegiatan ekonomi, perubahan pada pola

pembagian (distribusi) kekayaan dan pendapatan di antara berbagai golongan pelaku ekonomi, perubahan pada rerangka kelembagaan dalam kehidupan masyarakat menyeluruh.

Yang penting dalam proses pembangunan adalah semakin meluasnya kesempatan kerja yang bersifat produktif. Pembangunan ekonomi seharusnya membawa partisipasi aktif dalam kegiatan yang bersifat produktif oleh semua anggota masyarakat. Kegiatan ekonomi yang produktif mengandung berbagai dampak positif di antaranya menambah pendapatan nyata bagi masyarakat. Hal ini dapat meningkatkan daya konsumsif secara kuantitaif dan kualitatif. Dengan demikian, pengertian tentang pembangunan ekonomis selain menyangkut perubahan kuantitatif pada produksi dan pendapatan, mencakup juga perubahan kualitatif dalam tata susunan masyarakat secara menyeluruh. Pembangunan merupakan suatu transformasi dalam arti perubahan struktural, yaitu perubahan dalam struktur ekonomi masyarakat yang meliputi perubahan pada perimbangan-perimbangan keadaan yang melekat pada landasan kegiatan ekonomi.

Sebagian ahli ekonomi mengartikan istilah ini sebagai berikut: economic development is growth plus change yaitu pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. Dengan perkataan lain, dalam mengartikan istilah pembangunan ekonomi, ahli ekonomi bukan saja tertarik kepada masalah perkembangan pendapatan nasional riil, tetapi juga kepada modernisasi kegiatan ekonomi, misalnya kepada usaha merombak sector pertanian yang tradisional, masalah mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan masalah perataan pembagian pendapatan.

Pengertian pembangunan ekonomi memiliki unsur-unsur, yaitu :

a) Pembangunan ekonomi (economic of development) adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang sering kali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil per kapita.

b) Pembangunan ekonomi adalah suatu proses peralihan (transisi) dari tingkat ekonomi tertentu yang bercorak sederhana menuju ke tingkat ekonomi yang lebih maju.

(12)

9

d) Setiap pembangunan ekonomi diharapkan dapat merangsang pertumbuhan

ekonomi yang digambarkan dengan peningkatan pendapatan nasional atau pendapatan per kapita masyarakat.

e) Dengan adanya pembangunan ekonomi akan terjadi pertumbuhan ekonomi yaitu proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat.

Jadi, pertumbuhan ekonomi dalam arti terbatas, yaitu peningkatan produksi dan pendapatan yang terjadi bisa saja tanpa terwujudnya ‘pembangunan’. Sementara pembangunan ekonomi adalah dalam arti luas yang tentu harus meliputi terjadinya pertumbuhan (sebagai salah satu ciri pokok dalam proses pembangunan). Oleh karena itu, perbedaan di antara keduanya terjadi pada dimensi ruang.

2) Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan Perkembangan Ekonomi

Selama ini seolah-olah terdapat persamaan antara mazhab klasik tentang perkembangan ekonomi masyarakat dengan gagasan mengenai pembangunan ekonomi yang berkembang di zaman pasca Perang Dunia II. Meski keduanya sangat dekat pengertiannya, namun terdapat perbedaan yang mendasar tentang materi dan sifat permasalahan yang menjadi fokus perhatian. Perbedaan dimaksud berkenaan dengan dimensi waktu maupun dimensi ruang. Menurut Sumitro Djojohadikusumo, perkembangan ekonomi memiliki dimensi waktu yang lebih luas daripada pembangunan ekonomi, dan ruangnya tidak terbatas pada struktur masyarakat serta laju pertumbuhan masyarakat saja. Sebagaimana dicontohkan, perkembangan ekonomi terjadi pada masyarakat negara Industri di Eropa Barat dan Amerika Serikat di abad XIX berdasarkan pandangan mazhab Klasik. Negara dimaksud sudah mempunyai struktur ekonomi yang mencakup pertumbuhan sektor industri dengan pembangunan prasarana dan pengembangan kelembagaan yang bersangkutan.

3) Perkembangan, Pertumbuhan, dan Pembangunan dari segi nomenklatur

Untuk pemahaman yang lebih baik, dari segi remifikasi dan nomenklatur, Sumitro Djojohadikusumo telah memberikan perbedaan penggunaan istilah antara perkembangan, pertumbuhan, dan pembangunan, sebagai berikut.

(13)

10

b) Istilah pertumbuhan (growth) berkenaan dengan teori dinamika dalam pertumbuhan

ekonomi sebagaimana yang dikembangkan dalam bagian kedua abad ini oleh para pemikir Neo-Keynes dan Neo-Klasik.

c) Istilah pembangunan (development) , ekonomi pembangunan, kebijaksanaan pembangunan semata-mata ditujukan pada permasalahan dalam perekonomian negara-negara berkembang dewasa ini.

D.

Konsep Pendapatan Per Kapita

Banyak informasi perlu digunakan secara lengkap untuk melihat taraf kemakmuran dan taraf hidup yang dicapai oleh masyarakat suatu negara. Persentasi penduduk yang memiliki kendaraan, tingkat pendapatan mereka, dan pemilihan harta-harta lain merupakan petunjuk penting dalam melihat taraf kemakmuran yang dicapai. Disamping itu, kemakmuran ditentukan pula oleh fasilitas untuk mendapatkan listrik, pendidikan, pengobatan, dan lainnya.

Sebagai akibat dari kesulitan untuk melihat taraf kemakmuran di suatu negara, untuk membandingkan taraf ataupun tingkat kemakmuran di suatu negara digunakan data pendapatan per kapitabaik dalam mata uang sendiri ataupun dalam dolar Amerika Serikat. Data pendapatan nasional tidak dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat kemakmuran karena berbagai negara mempunyai jumlah penduduk yang sangat berbeda. Sebagai contoh, walaupun pendapatan nasional negara A lebih besar jika dibandingkan dengan negara B, keadaan ini tidak dapat diartikan bahwa penduduk negara A tingkat kemakmurannya lebih tinggi dari negara B ataupun sebaliknya.

Oleh karena itu, menggunakan data pendapatan per kapita dalam hal membandingkan tingkat kemakmuran di berbagai negara perlu disadari bahwa perbandingan tersebut hanya dipandang sebagai gambaran kasar dari perbedaan tingkat kemakmuran yang dicapai di berbagai negara. Salah satu faktor yang menyebabkan ketidaktepatan cara perbandingan itu adalah dalam biaya hidup atau cost of living antara negara yang satu dengan lainnya.

Salah satu komponen dari pendapatan nasional yang selalu dilakukan penghitungannya adalah pendapatan per kapita, yaitu pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada suatu masa tertentu. Nilainya diperoleh dengan membagi nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Nasional Bruto (PNB) suatu tahun tertentu dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Dengan demikian pendapatan per kapita dapat dihitung dengan menggunakan salah satu formula berikut :

(14)

11

Dalam menghitung pendapatan per kapita ada dua macam penghitungan yang dapat

dilakukan, yaitu :

a) Pendapatan Per Kapita Menurut Harga yang Berlaku

Penghitungan menurut harga yang berlaku penting untuk memberI gambaran mengenai kemampuan rata-rata dari penduduk negara itu berbelanja dan membeli barang-barang dan jasa yang diperlukan serta sebagai bahan perbandingan dalam menunjukkan perbedaan tingkat kemakmuran suatu negara dengan negara lainnya.

b) Pendapatan Per Kapita Menurut Harga tetap

Penghitungan menurut harga tetap menunjukkan perkembangan tingkat kemakmuran di suatu negara. Produk Domestik Bruto seiring bertambah dari tahun ke tahun, pertumbuhan ini disebabkan oleh dua faktor: (1) pertambahan produksi fiskal yang berlaku, dan (2) kenaikan harga-harga barang dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional.

Dengan kenaikan pendapatan nasional menurut harga yang berlaku tidak memberikan gambaran yang sempurna tentang perkembangan kemakmuran yang sebenarnya karena efek kenaikan harga dalam menaikkan pendapatan per kapita belum diperhitungkan, oleh karena itu perlu dihitung pada harga tetap. Suatu masyarakat dipandang mengalami pertambahan dalam kemakmuran apabila pendapatan per kapita menurut harga tetap atau pendapatan per kapita riil terus-menerus bertambah dari tahun ke tahun.

E.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

Sadono Sukirno dalam buku Pengantar Ekonomi (2000), mengelompokkan faktor-faktor yang mementukan pertumbuhan ekonomi ke dalam empat kelompok, yaitu sumber daya alam, jumlah dan mutu penduduk dari penduduk dan tenaga kerja, barang-barang modal dan teknologi, serta sistem sosial dan sikap masyarakat.

1. Tanah dan Kekayaan Alam Lainnya

(15)

12

pihak, dan terbatasnya pangsa pasar bagi berbagai jenis kegiatan ekonomi (sebagai akibat

pendapatan masyarakat yang rendah) di lain pihak, membatasi kemungkinan untuk mengembangkan berbagai jenis kegiatan ekonomi. Apabila suatu negara dapat mengusahakan sumber daya alamnya secara menguntungkan, maka hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi dan pertumbuhan ekonomi dapat dipercepat. Kemungkinan untu mendapatkan keuntungan tersebut dapat menarik minat dari negara-negara yang lebih maju untuk mengusahakan kekayaan alam di negara tersebut dengan cara memberikan modal yang cukup, teknologi dan teknik produksi yang modern, dan tenaga ahli yang dibawa untuk mengelola kekayaan alam secara efekif. Sebagai contoh adalah negara-negara di Timur Tengah dan Brunei Darussalam dimana peranan sumber daya alam yaitu industri pertambangan minyak sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam permulaan proses pembangunan.

Walaupun demikian pertumbuhan ekonomi suatu negara tidaklah sangat bergantung pada faktor sumber daya alam. Negara-negara seperti Belanda, Jepang, dan Korea Selatan walaupun tidak mempunyai kekayaan alam yang berarti, namun perekonomian di negara tersebut berkembang pesat. Perkembangan perekonomian Belanda dimulai dari perdagangan, sedangkan Korea Selatan dan Jepang mengembangkan sektor industri yang efisien yang sanggup bersaing di pasaran internasional. Saat ini sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia.

2. Jumlah dan Mutu dari Penduduk dan Tenaga Kerja

(16)

13

menghadapi masalah pertambahan penduduk. Suatu negara dapat dikatakan menhadapi

masalah kelebihan penduduk apabila jumlah penduduk tidak seimbang dengan faktor-faktor produksi yang tersedia, yaitu jumlah penduduk yang jauh berlebihan. Akibatnya adalah produktivitas penduduk menjadi rendah. Artinya adalah pertambahan penggunaan tenaga kerja tidak akan menimbulkan pertambahan pada produksi nasional, atau kalaupun bertambah maka pertambahan tersebut terlalu lambat dan tidak dapat mengimbangi pertambahan penduduk. Apabila dalam perekonomian berlaku keadaan di mana pertambahan tenaga kerja tidak dapat menaikkan produksi nasional dibandingkan dengan tingkat pertambaha penduduk, maka pendapatan per kapita akan turun. Dengan demikian penduduk yang berlebihan akan menyebabkan kemakmuran masyarakat merosot.

3. Barang-Barang Modal dan Teknologi

Barang-barang modal penting artinya dalam mempertinggi keefisienan pertumbuhan ekonomi, bahkan untuk masyarakat yang kurang maju sekalipun. Tanpa adanya alat-alat untuk menangkap ikan dan berburu masyarakat yang kurang maju akan sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada saat ini barang-barang modal dan teknologi yang menjadi semakin modern memegang peranan yang sangat penting sekali dalam mewujudkan kemajuan ekonomi. Apabila barang-barang modal saja yang bertambah tanpa diikuti dengan perkembangan teknologi, maka produktivitas barang-barang modal tidak akan mengalami perubahan dan tetap berada pada tingkat yang sangat rendah. Dampaknya adalah pendapatan per kapita perkembangannya sangat kecil. Efek positif dari kemajuan teknologi antara lain:

Mempertinggi keefisienan kegiatan memproduksi suatu barang yang mengakibatkan penurunan biaya produksi dan meninggikan jumlah produksi.

Menimbulkan penemuan barang-barang baru yang belum pernah diproduksi sebelumnya sehingga menambah barang dan jasa yang dapat digunakan masyarakat.

(17)

14

4. Sistem Sosial dan Sikap Masyarakat

Sistem sosial dan sikap masyarakat memegang peranan penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Adat istiadat yang tradisional dapat menghambat masyarakat untuk menggunakan cara memproduksi yang modern dan produktivitas yang tinggi sehingga pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipercepat. Namun di sebagian masyarakat terdapat sikap yang dapat memberikan dorongan yang besar dalam pertumbuhan ekonomi, antara lain adalah sikap berhemat untuk investasi, sikap yang sangat menghargai kerja keras dan mengembangkan usaha, dan sikap yang selalu berusaha untuk menambah pendapatan dan keuntungan. Apabila dalam masyarakat terdapat banyak sifat yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi seperti sikap anarkis, egois, boros, dan sebagainya, maka menjadi tugas pemerintah untuk menghapuskan hambatan tersebut. Perombakan dalam sistem sosial dan sikap masyarakat perlu diciptakan agar masyarakat berkeinginan untuk bekerja lebih keras guna mendapatkan keuntungan dan pendapatan. Salah satu langkah penting yang dapat dilakukan adalah dengan memperluas fasilitas pendidikan dan meningkatkan taraf pendidikan masyarakat.

5. Enterpreneurship

(18)

15

barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat atau menjadi bararang yang akan dibutuhkan

masyarakat. Kemampuan mengkombinasikan input dapat disebut sebagai kemampuan inovasi. Sejarah mencatat bahwa kemampuatun inovasi tidak selalu dikaitkan dengan teknologi tinggi. Contohnya, produk Coca-Cola, salah satu minuman ringan terlaris di Amerika dan di dunia, produk teknologi informasi Apple yang menjadi sebuah terobosan baru di dunia teknologi yang dihasilkan oleh wirausaha Amerika Serikat, dan lain-lain.

F.

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses perubahan kondisi perekonomian suatu Negara yang berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Menurut Sukirno (2000) pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Sehingga pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Teori dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan Secara umum Teori pertumbuhan ekonomi menurut para ahli dapat dibagi menjadi 2, yaitu: Teori pertumbuhan ekonomi historis dan teori pertumbuhan ekonomi klasik dan neoklasik. Berikut penjelasannya :

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis

Aliran historis berkembang di Jerman dan kemunculannya merupakan reaksi terhadap pandangan kaum klasik yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dipercepat dengan revolusi industri, sedangkan aliran historis menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dilakukan secara bertahap. Pelopor aliran historis antara lain, Frederich List, Karl Bucher, Bruno Hildebrand, Wegner Sombart, dan W.W. Rostow.

a. Teori pertumbuhan ekonomi Frederich list (1789 - 1846)

Tahap pertumbuhan ekonomi menurut frederich list adalah tingkat-tingkat yang dikenal dengan sebutan Stuffen theorien (teori tangga). Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut:

1. Masa berburu dan mengembara.

Pada masa ini manusia belum memenuhi kebutuhan hidupnya sangat mengantungkan diri pada pemberian alam dan untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri

(19)

16

Pada masa ini manusia sudah mulai berpikir untuk hidup menetap. Sehingga mereka

bermata pencaharian bertanam 3. Masa Bertani dan kerajinan.

Pada masa ini manusia sudah hidup menetap sambil memelihara tanaman yang mereka tanam. Kerajinan hanya mengejar usaha sampingan.

4. Masa kerajinan, Industri, dan perdagangan.

Pada masa ini kerajinan bukan sebagai usaha sampingan melainkan sebagai kebutuhan untuk di jual ke pasar, sehingga industri berkembang dari industri kerajinan menjadi industri besar.

b. Teori pertumbuhan ekonomi Karl Bucher (1847 - 1930)

Pada tahap Perekonomian menurut Karu Bucher ini dapat dibagi menjadi 4, yaitu : 1) Rumah tangga tertutup

2) Rumah tangga kota 3) Rumah tangga bangsa 4) Rumah tangga dunia

c. Teori pertumbuhan ekonomi Bruno Hildebrand

Bruno Hildebrand melihat pertumbuhan ekonomi masyarakat dari perkembangan alat tukar-menukarnya, yaitu:

1) masa tukar-menukar secara barter 2) masa tukar-menukar dengan uang 3) masa tukar-menukar dengan kredit

d. Teori pertumbuhan ekonomi Werner Sombart (1863 - 1947)

Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :

1. Masa perekonomian tertutup

Pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi pertukaran barang atau jasa. Adapun yang menjadi ciri khusus pada masa pererokonomian ini yaitu kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri, setiap individu sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen, dan belum ada pertukaran barang dan jasa

2. Masa kerajinan dan pertukangan

(20)

17

tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang

sesuai dengan keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa ciri-ciri seperti; Meningkatnya kebutuhan manusia, adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian, timbulnya pertukaran barang dan jasa, dan pertukaran belum didasari profit motive

3. Masa kapitalis

Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut:

a) Tingkat prakapitalis b) Tingkat kapitalis

c) Tingkat kapitalisme raya d) Tingkat kapitalisme akhir Berikut penjelasan lebih rincinya :

1. Tingkat prakapitalis

Masa ini memiliki ciri-ciri seperti ; kehidupan masyarakat masih statis, bersifat kekeluargaan, bertumpu pada sektor pertanian, bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri, dan hidup secara berkelompok

2. Tingkat kapitalis

Masa ini memiliki cirri-ciri seperti kehidupan masyarakat sudah dinamis, bersifat individual, adanya pembagian pekerjaan, dan terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan

3. Tingkat kapitalisme raya

Masa ini memiliki ciri-ciri seperti usahanya semata-mata mencari keuntungan, munculnya kaum kapitalis yang memiliki alat produksi, produksi dilakukan secara masal dengan alat modern, perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli, serta dalam masyarakat terdapat dua kelompok yaitu majikan dan buruh

(21)

18

Masa ini memiliki ciri-ciri seperti munculnya aliran sosialisme, adanya campur tangan

pemerintah dalam ekonomi, dan mengutamakan kepentingan bersama.

e. Teori pertumbuhan ekonomi Walt Whitmen Rostow (1916 - 1979)

W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The Stages of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut:

1. Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)

Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas, belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern, serta terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai

2. Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions

for take off)

Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses transisi dan sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang industri.

3. Periode Lepas Landas (The take off)

Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk mendobrak penghalang-penghaang pada pertumbuhan yang berkelanjutan, kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi diperluas, tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat, investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih dari jumlah pendapatan nasional, dan Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada mengalami ekspansi dengan cepat.

4. Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)

(22)

19

5. Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)

Sektor-sektor industri merupakan sektor yang memimpin (leading sector) bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa, pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan pangan, kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi, dan pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi

2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik

Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik, ada 4 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu: jumlah penduduk, jumlah stok barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang digunakan. Dalam teori pertumbuhan mereka, dimisalkan luas tanah dan kekayaan alam adalah tetap jumlahnya dan tingkat teknologi tidak mengalami perubahan. Berdasarkan teori pertumbuhan ekonomi klasik yang baru menjelaskan bahwa ada kaitan di antara pendapatan per kapita dan jumlah penduduk. Teori tersebut dinamakan teori penduduk optimum. Teori pertumbuhan klasik dapat dilihat bahwa apabila terdapat kekurangan penduduk, produksi marjinal adalah lebih tinggi daripada pendapatan per kapita. Akan tetapi apabila penduduk semakin banyak, hukum hasil tambahan yang semakin berkurang akan mempengaruhi fungsi produksi, yaitu produksi marjinal akan mulai mengalami penurunan. Oleh karenanya pendapatan nasional dan pendapatan per kapita menjadi semakin lambat pertumbuhannya.

Y = f (K, L, R, T)

Y = tingkat pertumbuhan ekonomi

K = jumlah barang modal yang tersedia dan digunakan L = jumlah dan kualitas tenaga kerja yang digunakan R = jumlah dan jenis kekayaan yang digunakan T = tingkat teknologi yang digunakan

1) Teori Pertumbuhan Ekonomi Adam Smith

(23)

20

Terdapat dua aspek utama dalam pertumbuhan ekonomi:

a. Pertumbuhan output total. b. Pertumbuhan penduduk.

a) Pertumbuhan Output Total

Menurut Adam Smith terdapat beberapa unsur pokok dalam suatu negara, seperti:  Sumber daya alam yang tersedia (faktor produksi tanah).

Sumber daya insani (jumlah penduduk). Stok barang modal yang ada.

Menurut Smith, sumber daya alam yang tersedia merupakan wadah yang mendasar dari kegiatan produksi suatu masyarakat. Jumlah sumber daya yang tersedia merupakan “batas maksimum” bagi pertumbuhan suatu perekonomian, Maksudnya jika sumber daya ini belum digunakan sepenuhnya, maka jumlah Penduduk dan stok modal yang ada memegang penranan penting dalam pertumbuhan output. Tetapi pertmbuhan output tersebut akan berhenti jika semua sumber daya alam tersebut telah digunakan secara penuh.

Sumber daya insani (jumlah penduduk) mempunyai peranan yang pasif dalam proses pertumbuhan output. Maksudnya, jumlah penduduk akan menyeuaikan diri dengan kebutuhan akan tenaga kerja dari suatu masyarakat.

(24)

21

Namun demikian, sebenarnya ada dua faktor penunjang penting dibalik proses

akumulasi modal bagi terciptanya pertumbuhan output yaitu: 1. Makin meluasnya pasar, dan

2. Adanya tingakat keuntungan di atas tingkat minimal.

Menurut Smith, potensi pasar akan bisa dicapai secara maksimal jika, dan hanya jika, setiap warga msyarakat diberi kebebasan seluas-luasnya untuk melakukan pertukaran dan melakukan kegiatan-kegiatan ekonominya. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi perlu dilakukan pembenahan dan penghilangan peraturan-peraturan, undang-undang yang menjadi penghambat kebebasan berusaha dan kegiatan ekonomi, baik antara warga masyarakat disuatu negara maupun antara warga masyarakat antar negara. Hal ini menunjukkan bahwa Adam Smith merupakan penganjur laissesz-faire dan free trade.

Faktor penunjang yang kedua yaitu tingkat keuntungan yang memadai. Tingkat keuntungan ini erat hubungannya dengan luas pasar. Jika pasar tidak tumbuh secepat pertumbuhan modal, maka tingkat keuntungan akan segera merosot, dan akhirnya akan mengurangi gairah para pemilik modal untuk melakukan akumulasi modal. Menurut Adam Smith, dalam jangka panjang tingkat keuntungan tersebut akan menurunkan dan pada akhirnya akan mencapai tingkat keuntungan minimal pada posisi stasioner perekonomian tersebut.

b) Pertumbuhan Penduduk

Menurut Adam Smith, jumlah penduduk akan meningkat jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari tingkat upah sub sistem yaitu tingkat upah yang pas-pasan untuk hidup. Jika tingkat upah diatas tingkat sub sistem, maka orang-orang akan menikah pada umur muda, tingkat kematian menurun, dan jumlah kelahiran akan terus mengalami peningkatan. Namun sebaliknya jika tingkat upah yang berlaku lebih rendah dari tingkat upah sub sistem, maka jumlah penduduk akan menurun. Tingkat upah yang belaku, menurut Adam Smith, ditentukan oleh tarik menarik antara kekuatan permintaan dan penawaran tenaga kerja. Tingkat upah yang tinggi dan meningkat jika permintaan akan tenaga kerja tumbuh lebih cepat dari pada penawaran tenaga kerja.

(25)

22

2) Teori pertumbuhan ekonomi David Ricardo

Menurut David Ricardo faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar hingga menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Pendapat Ricardo ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus, menyatakan bahwa makanan (hasil produksi) akan bertambah menurut deret hitung (satu, dua, dan seterusnya). Sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur (satu, dua, empat , delapan, enam belas, dan seterusnya) sehingga pada saat perekonomian akan berada pada taraf subistem atau kemandegan.

David Ricardo terkenal dengan teori Ricardian menulis dalam bukunya The priciples of political economy and taxation pada tahun 1912 – 1823. David Ricardo dalam analisanya mengenai proses terjadinya pertumbuhan ekonomi menjelaskan sebagai berikut:

Pada awalnya jumlah penduduk sangat rendah dan kekayaan alam masih melimpah. Pada keadaan seperti ini para pengusaha dalam menjalankan usahanya dengan menggunakan kekayaan alam sebagai faktor produksi, mengakibatkan para pengusaha dapat memperoleh keuntungan yang tinggi. Dengan tingkat keuntungan yang tinggi itu dapat mempertinggi tingkat modal yang dimiliki yang selanjutnya dapat mempertinggi tingkat produktivitas tenaga kerja. Dalam perkembangan selanjutnya dengan adanya kenaikan tingkat produktivitas ini para pekerja mulai menuntut tingkat upah yang tinggi.

Pada tingkat upah yang tinggi mengakibatkan penduduk bertambah sedang luas lahan tetap dengan demikian mutu tanah juga mulai menurun, sewa tanah semakin tinggi mengakibatkan pendapatan menurun yang selanjutnya mengakibatkan tingkat keuntungan para pengusaha menjadi berkurang. Dengan demikian modal juga menjadi berkurang, permintaan tenaga kerja berkurang, upah turun. Begitu terus sampai tingkat upah mencapai minim. Dalam keadaan seperti ini dikatakan dalam kondisi stationary state atau perekonomian dalam keadaan statis (pertumbuhan berhenti). Ricardo membagi masyarakat dalam tiga golongan, yaitu :

a) Masyarakat pekerja atau buruh b) Masyarakat pengusaha atau kapitalis c) Tuan tanah atau bangsawan

(26)

23

a) Seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja dalan

pertanian membantu menentukan distribusi industri b) Berlakunya hukum “ law of diminishing return” bagi tanah c) Persediaan tanah adalah tetap

d) Permintaan gandum benar-benar inelastik

e) Buruh dan modal adalah masukan yang bersifat variabel f) Keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu

g) Seluruh buruh dibayar dengan upah yang cukup untuk hidup secara minimal h) Harga penawaran buruh adalah tertentu

i) Permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal j) Terdapat persaingan sempurna

k) Pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan

Kritikan terhadap teori Ricardo diantaranya yaitu:

a) Ricardo dianggap mengabaikan pengaruh kemajuan teknologi; b) Pengabaian faktor – faktor kelembagaan;

c) Teori Ricardo bukan teori pertumbuhan tetapi teori distribusi yang menentukan besarnya pangsa tenaga kerja, tuan tanah, dan pemilik modal

3) Thomas Robert Malthus

Menurut Malthus pertambahan penduduk tidak cukup untuk berlangsungnya pembangunan ekonomi, bahkan pertambahan penduduk dianggap sebagai akibat dari proses pembangunan. Malthus juga beranggapan yang menjadi unsur utama kesejahteraan jika dikombinasikan pada proporsi yang benar adalah produksi dan distribusi.

Secara ringkas teori Malthus yaitu:

a. rendahnya konsumsi atau kurangnya permintaan efektif yang menimbulkan persediaan melimpah, merupakan sebab utama keterbelakangan.

b. Untuk pembangunan, Negara harus memaksimalkan produksi di sektor pertanian dan sektor industri.

(27)

24

d. Faktor nonekonomi seperti pendidikan , standar moral, administrasi yang baik

dan hukum yang efisien dapat membantu meningkatkan produksi sektor pertanian dan industry tersebut. Yang nantinya dapat membawa ke arah

pembangunan ekonomi.

Kelemahan teori Malthus adalah pandangannya yang negatif terhadap akumulasi modal dan konsumen yang tidak produktif yang pada akhirnya memperlambat kemajuan.

4) Teori Karl Marx (Pertumbuhan dan Kehancuran)

Karl Marx mengemukakan bahwa perkembangan masyarakat itu terdiri dari lima tahap, yakni masyarakat primitive, perbudakan, feodal, kapitalis, dan masyarakat sosialis.

a. Masyarakat primitif

Yaitu tahap dimana masyarakatnya masih menggunakan alat-alat bekerja yang masih sederhana dan milik komunal(bersama). Pada masa ini tidak ada surplus produksi di atas konsumsi, Karena masyarakatnya membuat sendiri barang-barang kebutuhannya sendiri.

b. Masyarakat perbudakan

Hubungan produksi antara orang-orang yang memiliki alat-alat produksi dengan orang-orang yang hanya mau bekerja. Sehingga diperlukan budak-budak untuk mencari keuntungan oleh pemilik alat produksi.

c. Masyarakat Feodal

Kaum bangsawan memiliki alat produksi (tanah), para petani menjadi budak yang dibebaskan. Mereka mengerjakan tanah itu untuk kaum feudal dan setelah itu baru jadi miliknya sendiri.

d. Masyarakat Kapitalis

Kelas kapitalis memperkerjakan kelas buruh karena kelas buruh tidak memiliki alat produksi.

e. Masyarakat Sosial

(28)

25

tidak memahami fleksibilites kapitalisme. Walau begitu, Marx adalah orang pertama

yang menunjukkan apa yang bahkan pada masa kini masih merupakan teori ekonomi bagi masa yang akan datang.

3. Teori pertumbuhan ekonomi Neo-Klasik

Teori ini dikembangkan oleh Robert M. Solow (1970) dan T.W Swan (1956). Model Solow-Swan menggunakan unsur pertumbuhan penduduk, akumulasi kapital, kemajuan teknologi dan besarnya output yang saling berinteraksi. Teori ini menggunakan model fungsi produksi yang memungkinkan adanya subtitusi antara kapital dan tenaga kerja. Hal ini memungkinkan fleksibilitas dalam rasio modal output dan rasio modal-tenaga kerja. Teori Solow- Swan melihat bahwa dalam banyak hal mekanisme pasar dapat menciptakan keseimbangan sehingga campur tangan pemerintah tidak diperlukan. Campur tangan pemerintah hanya sebatas pada kebjakan fiskal dan moneter (Tarigan, 2006).

Dalam hal ini, peranan teori ekonomi Neo Klasik tidak terlalu besar dalam menganalisis pembangunan daerah karena teori ini tidak memiliki dimensi spasial yang diinginkan. Namun,demikian, teori ini memberikan dua konsep pokok dalam pembangunan ekonomi daerah yaitu keseimbangan dan mobilitas faktor produksi. Artinya sistem perekonomian akan mencapai keseimbangan alamiahnya jika modal bisa mengatur tanpa pembatasan. Oleh karena itu, modal akan mengalir dari daerah yang berupah tinggi menuju ke daerah yang berupah rendah (Arsyad, 1999).

Teori pertumbuhan Neo-klasik melihat dari sudut pandang yang berbeda, yaitu dari segi penawaran. Menurut teori ini, yang dikembangkan oleh Abramovits dan Solow pertumbuhan ekonomi tergantung kepada perkembangan faktor-faktor produksi. Dalam persamaan, pandangan ini dapat dinyatakan dengan persamaan:

AY = f (AK, AL, AT)

Dimana :

AY adalah tingkat pertumbuhan ekonomi AK adalah tingkat pertumbuhan modal AL adalah tingkat pertumbuhan penduduk At adalah tingkat pertumbuhan teknologi

(29)

26

pertambahan tenaga kerja. Faktor yang paling penting adalah kemajuan teknologi dan

pertambahan kemahiran dan kepakaran tenaga kerja. a. Teori pertumbuhan ekonomi Robert Sollow

Rober Sollow lahir pada tahun 1950 di Brookyn, ia seorang peraih nobel di bidang dibidang ilmu ekonomi pada tahun 1987. Robert Sollow menekankan perhatiannya pada pertumbuhan out put yang akan terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama. Yaitu modal dan tenaga kerja.

b. Teori pertumbuhan ekonomi Harrod dan Domar

RF. Harrod dan Evsey Domar tahun 1947 pertumbuhan ekonomi menurut Harrod dan domar akan terjadi apabila ada peningkatan produktivitas modal (MEC) dan produktivitas tenaga kerja.

Dalam menganalisis masalah pertumbuhan ekonomi, teori Harrod-Domar bertujuan untuk menerangkan syarat yang harus dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh atau steady growth dalam jangka panjang. Analisis Harrod-Domar menggunakan pemisalan-pemisalan berikut:

i. Barang modal telah mencapai kapasitas penuh,

ii. Tabungan adalah proporsional dengan pendapatan nasional, iii. Rasio modal-produksi (capital-output ratio) tetap nilainya, dan iv. Perekonomian terdiri dari dua sektor.

Dalam analisisnya, Harrod Domar menunjukkan bahwa, walaupun pada suatu tahun tertentu (misal tahun X) barang-barang modal sudah mencapai kapasitas penuh, pengeluaran agregat dalam tahun X yaitu AE=C+I, akan menyebabkan kapasitas barang modal menjadi semakin tinggi pada tahun berikutnya (tahun X+1). Dengan perkataan lain, investasi yang berlaku dalam tahun X akan menambah kapasitas barang modal untuk mengeluarkan barang dan jasa pada tahun X+1.

Menyadari tentang pertambahan kapasitas barang modal tersebut, analisis Harrod-Domar mengemukakan persoalan berikut: Apakah syarat yang perlu dipenuhi agar kapasitas barang modal yang bertambah itu akan sepenuhnya digunakan? Artinya: apakah syaratnya agar pada tahun berikutnya (tahun X+1) barang-barang modal mencapai kapasitas penuh kembali?

(30)

27

pada keseimbangan ini adalah Ko. Seterusnya teori Harrod Domar menerangkan bahwa

investasi yang dilakukan pada tahun X akan menyebabkan jumlah barang modal bertambah pada tahun berikutnya tahun X+1, yaitu jumlah barang modal menjadi K1=Ko+I, di mana K1 adalah jumlah barang modal pada tahun X+1. Agar semua barang

modal sepenuhnya digunakan, pengeluaran agregat pada tahun itu harus mencapai AE1=C+I+ϪI. Dengan pengeluaran agregat ini pendapatan nasional adalah Yk1 dan nilai

sama dengan kapasitas barang modal sebanyak K1 untuk menghasilkan pendapatan

nasional. Dengan demikian kapasitas penuh tercapai kembali. Analisis ini menunjukkan, dalam ekonomi dua sektor, investasi harus terus mengalami kenaikan agar perekonomian tersebut mengalami pertumbuhan yang berkepanjangan. Pertambahan investasi tersebut diperlukan untuk meningkatkan pengeluaran agregat. Dalam contoh, pada tahun X investasi adalah sebesar I dan pada tahun X+1 investasi perlu meningkatkan menjadi (I+ϪI).

Dalam teori Harrod-Domar tidak diperhatikan syarat untuk mencapai kapasitas penuh apabila ekonomi terdiri dari tiga sektor atau empat sektor. Walau bagaimanapun berdasarkan teorinya di atas dengan mudah dapat disimpulkan hal yang perlu berlaku apabila pengeluaran agregat meliputi komponen yang lebih banyak, yaitu meliputi pengeluaran pemerintah dan ekspor. Dalam keadaan yang sedemikian, barang-barang modal yang bertambah dapat sepenuhnya digunakan apabila AE1=C+I1+G1+(X-M) di

mana I1+G1+(X-M) sama dengan (I+ϪI).

(31)

28

mewujudkan pertumbuhan ekonomi, dan (ii) pertumbuhan ekonomi yang teguh hanya

mungkin dicapai apabila I+G+(X-M) terus menerus bertambah dengan tingkat yang menggalakkan.

c. Teori pertumbuhan ekonomi Joseph Schumpeter

Menurut J. Schumpeter, pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh adanya proses inovasi-inovasi (penemuan-penemuan baru di bidang teknologi produksi) yang dilakukan oleh para pengusaha. Tanpa adanya inovasi, tidak ada pertumbuhan ekonomi.

Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha di dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori itu ditunjukkan bahwa para pengusaha merupakan golongan yang akan terus menerus membuat pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi: memperkenalkan barang-barang baru, mempertinggi efisien cara memproduksi dalam menghasilkan sesuatu barang, memperluas pasar sesuatu barang ke pasaran-pasaran yang baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru dan mengadakan perubahan-perubahan dalam organisasi dengan tujuan mempertinggi keefisienan kegiatan perusahaan. Berbagai kegiatan inovasi ini akan memerlukan investasi baru.

Di dalam mengemukakan teori pertumbuhannya, Schumpeter memulai analisisnya dengan memisalkan bahwa perekonomian sedang dalam keadaan tidak berkembang. Tetapi keadaan ini tidak berlangsung lama. Pada waktu keadaan tersebut berlaku, segolongan pengusaha menyadari tentang berbagai kemungkinan untuk mengadakan inovasi yang menguntungkan. Didorong oleh keinginan mendapatkan keuntungan dari mengadakan perubahan tersebut, mereka akan meminjam modal dan melakukan penanaman modal. Investasi yang baru ini akan meninggikan tingkat kegiatan ekonomi negara. Maka pendapatan masyarakat akan bertambah dan seterusnya konsumsi masyarakat menjadi bertambah tinggi. Kenaikan tersebut akan mendorong perusahaan-perusahaan lain untuk menghasilkan lebih banyak barang dan melakukan penanaman modal baru. Maka menurut Schumpeter, investasi dapat dibedakan kepada dua golongan yaitu penanaman modal otonomi dan penanaman modal terpengaruh. Penanaman modal otonomi adalah penanaman modal yang ditimbulkan oleh kegiatan ekonomi yang timbul sebagai akibat kegiatan inovasi.

(32)

29

berkembang” atau “stationary state”. Akan tetapi, berbeda dengan pandangan klasik,

dalam pandangan Schumpeter keadaan tidak berkembang itu dicapai pada tingkat pertumbuhan yang tinggi. Pandangan ini berbeda dengan pandangan klasik. Menurut pandangan klasik, tingkat tersebut dicapai pada waktu perekonomian telah berada kembali pada tingkat pendapatan subsisten, yaitu tingkat pendapatan yang sangat rendah.

G.

Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Global

Perekonomian global merujuk pada ekonomi yang didasarkan pada ekonomi nasional semua negara di dunia atau masyarakat global. Ekonomi global penting untuk dipelajari karena di era globalisasi ini terdapat hubungan ekonomi yang kuat antara satu negara dengan negara lainnya. Ketergantungan antar negara ini mengakibatkan apabila salah satu negara dengan kegiatan ekonomi global yang tinggi terkena krisis maka akan berimbas pada ekonomi dunia. Ekonomi global dikecualikan dari daerah diluar bumi (planet selain bumi), potensi sumber daya alam yang belum terjamah dan barang-barang ilegal (narkotika, obat terlarang). Ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara biasanya dinilai dengan pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) Real, GDP perkapita, tingkat Inflasi, tingkat Pengangguran.

1. Sejarah Perkembangan Ekonomi Dunia

Pemain utama dalam ekonomi Global bergantian dari satu periode ke periode lainnya pada tahun 1980–1990 Uni Eropa, Amerika Serikat dan Jepang memimpin ekspansi ekonomi global. Pada tahun 1990 – 2000 Amerika Serikat menjadi pemain paling dominan dalam dominasi ekspansi ekonomi. Di tahun 2000 – 2010 negara berkembang dan negara emerging market mulai tumbuh pesat. Perlahan Amerika Serikat disusul pertumbuhan ekonominya oleh China.

(33)

30

3. Pertumbuhan Ekonomi di Beberapa Negara Di Dunia a) China

2013 2011 2010 2009 2008 2005 2000 1990 United States 16.799,70 15.533,83 14.958,30 14.417,95 14.720,25 13.095,43 10.289,73 5.979,55 China 9.181,38 7.321,99 5.930,39 4.990,53 4.519,95 2.256,92 1.198,48 390,28 Japan 4.901,53 5.905,63 5.495,39 5.035,14 4.849,19 4.571,87 4.731,20 3.103,70 Germany 3.635,96 3.631,44 3.310,60 3.306,78 3.640,73 2.771,06 1.891,93 1.547,03 France 2.737,36 2.784,76 2.569,82 2.626,49 2.845,11 2.140,27 1.330,22 1.247,35 United Kingdom 2.535,76 2.464,64 2.296,93 2.217,43 2.709,57 2.324,18 1.496,61 1.024,56 Brazil 2.242,85 2.474,64 2.142,91 1.622,31 1.653,54 882,04 644,73 465,01 Russia 2.118,01 1.893,79 1.524,92 1.222,65 1.660,85 763,70 259,70

Italy 2.071,96 2.198,35 2.059,19 2.116,63 2.318,16 1.789,38 1.107,25 1.140,24 India 1.870,65 1.880,10 1.708,54 1.365,34 1.223,21 834,22 476,64 326,61 Canada 1.825,10 1.778,63 1.614,07 1.370,84 1.542,56 1.164,18 739,45 594,61 Australia 1.505,28 1.498,53 1.249,25 997,58 1.054,64 733,04 399,47 323,44 Spain 1.358,69 1.455,87 1.387,43 1.458,11 1.600,91 1.132,76 582,05 520,42 Mexico 1.258,54 1.169,23 1.050,85 894,54 1.100,70 865,85 683,54 298,46 Korea 1.221,80 1.114,47 1.014,89 834,06 931,41 844,87 533,39 270,41 Indonesia 870,28 845,57 709,34 538,61 510,49 285,77 165,02 113,77

Gross domestic product - Ranks in billion

GDP per capita in US$

China Amerika Serikat Korea Selatan Jepang Singapura Perancis Qatar Luxemburg

2008 3.403,5 48.307,8 19.028,1 37.865,1 39.326,8 45.789,3 74.189,30 112.429,40

2009 3.739,6 46.906,9 16.958,7 39.321,2 38.127,4 42.046,8 59.935,50 99.456,10

2010 4.422,7 48.294,2 20.540,2 42.916,7 45.953,5 40.943,4 76.413,20 102.759,40

2011 5.434,4 49.797,3 22.388,4 46.175,4 52.533,1 44.153,2 100.410,20 111.788,70

2012 6.077,7 51.709,0 22.590,2 46.530,4 53.516,0 41.223,2 104.755,80 103.806,60

2013 6.747,2 53.101,0 24.329,0 38.491,4 54.775,5 43.000,0 100.260,50 nodata

(34)

31

Pertumbuhan ekonomi China berkembang pesat mulai dari tahun 1990 dan semakin

gencar sekitar tahun 2010. Mulai dari tahun 2010 hingga saat ini, selain giat menarik investor, China juga aktif berinvestasi di dalam negeri maupun di luar negeri lewat perusahaan negara nya. Regulasi pemerintah yang mendukung investasi masuk, ketersediaan tenaga kerja dalam jumlah banyak dan murah membuat Perusahaan-perusahaan besar mulai berinvestasi dan memindahkan pabriknya ke China. Tak heran jika banyak barang yang kita beli bertuliskan made in China. Investasi langsung asing di China pada 2010 mencapai US$ 105,7 miliar . Sehingga pada tahun 2010, berdasarkan data dari Biro Statistik China (NBS), PDB China tumbuh 10,3% dari tahun sebelumnya. Secara umum kenaikan dan turunnya pertumbuhan GDP di China relatif stabil dan pertumbuhan China saat ini juga didukung oleh ekspor dan investasi yang besar di industri penghasil produk ekspor. Kemajuan China dalam kemampuannya memproduksi barang berandil besar dalam kemajuan perekonomian China.

Tingkat kemiskinan di China mengalami penurunan pada tahun 2010 yakni dari 452 juta orang menjadi 278 juta orang. Banyaknya orang miskin di China Ini karena China memiliki jumlah penduduk terbesar di Dunia. China diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar di dunia di tahun-tahun mendatang.

b) Singapura

(35)

32

pertumbuhan PDB 17,9% pada tahun 2010. Pada tahun 2011, menurut Kementerian

Perdagangan dan Industri Singapura, produk domestik bruto (PDB) Singapura menurun sebesar 4,9 %. Hal tersebut dikarenakan tidak menentunya kondisi perekonomian global sehingga melemahkan permintaan ekspor dari negara terkaya di Asia Tenggara itu (Heri 2011). tingkat kemiskinan dan pengangguran di singapura tergolong rendah. Kementerian Tenaga Kerja Singapura menyebutkan bahwa tingkat pengangguran musiman turun 1,9% pada tahun 2010 dan terus menurun di tahun 2011. Salah satu penyebabnya adalah perusahaan membuka lapangan pekerjaan baru untuk memenuhi tingginya permintaan barang dan jasa di negara itu.

c) Amerika Serikat

Ekonomi Amerika Serikat (AS) adalah salah satu ekonomi terbesar di dunia. Produk Domestik Bruto (PDB) nominalnya tercatat sebesar $15,8 triliun pada tahun 2012 dan merupakan seperempat dari PDB nominal dunia. Sistem ekonominya yang berorientasi pasar, maka keputusan bisnis banyak dikendalikan oleh swasta individu dan perusahaan bisnis. Perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat menikmati keleluasaan lebih besar dibanding negara .Pada tahun 2009, nilai PDB Amerika Serikat mengalami penurunan menyusul krisis yang terjadi. Kemudian untuk membantu menyeimbangkan pasar finansial, Kongres Amerika Serikat mengeluarkan program penyelamatan senilai US$ 700 milyar yang dinamakan Troubled Asset Relief Program. Program tersebut digunakan oleh pemerintah untuk membeli ekuitas di sejumlah bank dan perusahaan industri di Amerika Serikat yang kebanyakan telah kembali lagi ke tangan pemerintah pada awal 2011. Pada tahun 2010, nilai pertumbuhan PDB Amerika Serikat mencapai 2,8% dan meningkat pada tahun 2011. Beberapa pengamat memperkirakan bahwa kebijakan moneter yang tidak ketat, pertumbuhan kredit, dan peningkatan kepercayaan konsumen dan perusahaan yang ada, akan membuat pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat akan makin cepat naik beberapa tahun kedepan. Di Amerika Serikat, pada tahun 2010, angka kemiskinan di Amerika Serikat merupakan tertinggi dalam 52 tahun terakhir. Hal ini dilaporkan dari hasil penelitian terbaru oleh Institut Brookings. Sedangkan di Perancis, tingkat pengangguran dan kemiskinan dari tahun 2009-2011 terus meingkat.

(36)

33

Ekonomi pasar bebas dan terindustrisasi Jepang merupakan ketiga terbesar di dunia

setelah Amerika Serikat dan Cina dalam istilah paritas daya beli internasional. Ekonominya sangat efisien dan bersaing dalam area yang berhubungan ke perdagangan internasional. Setelah mencapai pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia dari 1960-an ke 1980-an, ekonomi Jepang merosot secara drastis pada awal 1990-an, ketika "ekonomi gelembung" jatuh. Persediaan kepemimpinan industri dan teknisi, pekerja yang berpendidikan tinggi dan bekerja keras, tabungan dan invesatasi besar dan promosi intensif pengembangan industri dan perdagangan internasional telah memproduksi ekonomi industri yang matang. Nilai GDP Jepang untuk 2010 berada pada angka US$ 5,47 trilyun, turun 1.1% dibanding tahun 2009 dan 7% lebih rendah dibandingkan angka GDP China. Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan dan kemajuan Jepang ialah karena Jepang memiliki kultur dan watak penduduk yang mau bekerja keras, menguasai teknologi, pantang menyerah, berjiwa wirausahawan sejati, berani, dan sangat berdisiplin. Data dari PBB ditahun 2011 menunjukkan Jepang memiliki GDP perkapita US$ 37.039 dan GNP perkapita US$ 30.455. Dengan demikian, Jepang berada diurutan ke-21 negara dengan GDP dan GNP perkapita terbesar di dunia. pemerintah Jepang memiliki kepedulian tinggi dalam mengembangkan lembaga pendidikan alternatif untuk memfasilitasi sumber daya manusianya yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara umum. Dengan demikian, angka kemiskinan di negara tersebut tergolong rendah. Namun walaupun begitu, berdasarkan survei oleh Kementerian Tenaga Kerja Jepang, selama tahun 2008 hingga tahun 2010, diperkirakan jumlah keseluruhan pegawai sementara yang sudah atau akan kehilangan pekerjaan mencapai 250.291 orang. Selain angka pengangguran yang tinggi, Jepang masih menghadapi masalah deflasi yang merupakan pertanda pelemahan daya beli masyarakat.

e) India

(37)

34

f) Korea Selatan

Ekonomi Korea Selatan merupakan terbesar kedua belas berdasarkan PDB, yakni mencapai lebih dari $ 1 Trilyun. Korea Selatan tergabung dalam beberapa organisasi ekonomi internasional seperti G-20 ekonomi utama, APEC, WTO dan OECD. Pertumbuhan ekonominya yang sangat cepat membuat negara ini dikenal dengan sebutan Macan Asia dan dikategorikan sebagai salah satu negara yang akan menguasai perekonomian dunia di grup Next Eleven, pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat ini sering dijuluki dengan istilah Keajaiban di Sungai Han . Ekspor Korea Selatan menduduki tempat kedelapan terbesar di dunia, sementara nilai impornya menduduki tempat kesepuluh terbesar di dunia. Industri Korea Selatan bergerak dengan pesat terutama atas permintaan produk elektronik. Otomotif, Industri hiburan dan telekomunikasi juga menjadi industri andalan di Korea Selatan. Perkembangan ekonomi korea tidak lepas dari perananan perusahaan-perusahaan raksasa mereka seperti samsung, LG, Hyundai, dll. Korea Selatan fokus pada pendidikan dan R&D sehingga produknya laku keras di pasaran karena sangat inovatif. Korea diprediksi akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi besar di Asia menemani Jepang dan China.

4. Pengaruh Krisis Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Global (Global crisis of 2007–2008)

Krisis ekonomi Amerika diawali karena adanya dorongan untuk konsumsi (propincity to Consume). Rakyat Amerika hidup dalam konsumerisme di luar batas kemampuan pendapatan yang diterimanya. Mereka hidup dalam hutang, belanja dengan kartu kredit, dan kredit perumahan. Akibatnya lembaga keuangan yang memberikan kredit tersebut bangkrut karena kehilangan likuiditasnya, karena piutang perusahaan kepada para kreditor perumahan telah digadaikan kepada lembaga pemberi pinjaman. Pada akhirnya perusahaan –perusahaan tersebut harus bangkrut karena tidak dapat membayar seluruh hutang-hutangnya yang mengalami jatuh tempo pada saat yang bersamaanKrisis ekonomi global diawali pada 15 September 2008 yang menjadi catatan kelam sejarah perekonomian Amerika Serikat, kebangkrutan Leman Brothers yang merupakan salah satu perusahaan investasi atau bank keuangan senior dan terbesar ke 4 di Amerika serikat menjadi awal dari drama krisis keuangan di Amerika Serikat tersebut.

(38)

35

Bahkan Fannie Mae dan Freddie Mac, sebagai lembaga penyalur kredit terbesar di AS dengan

nilai kredit mencapai sekitar USD 5 triliun, juga harus diselamatkan oleh Pemerintah. Celakanya apa yang terjadi di Amerika Serikat dengan cepat menyebar dan menjalar keseluruh dunia. Hanya beberapa saat setelah informasi runtuhnya pusat keuangan dunia di Amerika, transaksi bursa saham diberbagai belahan dunia seperti Hongkong, China, Australia, Singapura, Korea Selatan, dan Negara lainnya mengalami penurunan drastis, bahkan Bursa Saham Indonesia (BEI) harus disuspend selama beberapa hari. Selain keadaan yang memprihatinkan di lingkungan bursa saham, nilai tukar mata uang di Asia dan Australia pun ikut melemah terhadap dolar AS. Hal ini lebih dikarenakan kekhawatiran investor asing yang menarik kembali investasinya sehingga menukarkannya ke dalam dolar AS, sehingga mata uang lokal menjadi tertekan. Globalisasi ekonomi mengakibatkan mudahnya modal keluar dan masuk di sebuah negara, akibat kemudahan ini pula saat terjadi krisis dengan mudah modal dapat ditarik keluar seketika sehingga terjadi krisis. Pada tahun 2008-2009 pertumbuhan ekonomi banyak negara didunia mengalami pertumbuhan negatif. Tingkat PHK meningkat sehingga jumlah pengangguran di banyak negara bertambah. Meskipun demikian tidak semua negara terkena dampak krisis ini. Beberapa negara seperti Indonesia, China dan Jepang cukup tahan ketika terjadi krisis ini.

H.

Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Proses pemulihan ekonomi dunia tidak berjalan sesuai harapan, dalam arti lebih lambat dari perkiraaan semula. Kondisi tersebut antara lain dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu:

1. Tingkat pertumbuhan yang masih mengecewakan di negara berkembang 2. Resesi di kawasan Eropa lebih parah dari yang diprediksi

3. Perekonomian AS tumbuh lebih lambat akibat kontraksi fiskal yang lebih kuat dari perkiraan.

Namun Indonesia sebagai salah satu emerging market di dunia, menunjukkan data-data pertumbuhan ekonomi yang positif, di saat negara-negara lainnya mengalami pertumbuhan yang lambat bahkan pertumbuhan negatif. Pada tahun 2014 kinerja perekonomian nasional diprediksi akan lebih baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hal ini didukung oleh stabilitas ekonomi makro. Peningkatan pertumbuhan ekonomi pada tahun-tahun ke depan akan tercermin pada penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran.

(39)

36

dorongan dari permintaan domestik yang cukup tinggi. Namun pada tahun 2009, perekonomian

nasional mengalami perlambatan yang cukup signifikan akibat dampak krisis sehingga hanya tumbuh 4,6 persen. Pada tahun tahun selanjutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu tumbuh stabil di tengah kondisi perekonomian global yang belum pulih .

(40)

37

1. Trend Pertumbuhan Ekonomi 2008-2013

Grafik pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam rentang waktu 2008-2014 + proyeksi 2014

Gambar

Grafik pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam rentang waktu 2008-2014 + proyeksi 2014

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analsis dan pembahasan di bagian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa : (1) kepemilikan komputer dan penggunaan IT oleh dosen tidak berpengaruh

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa objektif parameter test surveiy seismik dalam domain waktu berada pada sekitar 1200 - 2500ms dan pada daerah X

Namun jika dengan cara yang demikian isteri tersebut masih tetap nusyuz, maka hendaknya masalah tersebut dibawa ke pengadilan, untuk kemudian dimediasi oleh juru

Sedangkan hubungannya dengan Pasal 37 A khususnya ayat (3), bahwa sistem pembalikan beban pembuktian menurut Pasal 37 berlaku dalam hal pembuktian tentang sumber (asal)

Ya Allah, ya Tuhan kami, ampunilah kami, kedua orang tua kami dan guru-guru kami, anak-anak kami dan saudara-saudara kami, kerabat-kerabat kami dan

Jika metan semai menggunakan RW, nggal angkat RW dan pindahkan ke lobang tanaman. Rockwool akan terkikis seriring pertumbuhan akar. Kalau media semai menggunakan cocopet

menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelas yang dengan dan tanpa menggunakan model pembelajaran generatif terhadap kemampuan koneksi matematis siswa pada

yang jelas dan transparan serta melaksanakan dengan konsisten penggunaan jalur prioritas didukung dengan peralatan dan teknologi yang tepat. Perubahan peraturan yang