• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALU"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

TAMAN KANAK-KANAK PADA PENGEMBANGAN SENI

JUDUL

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS (KOLASE)

ANAK TK KELOMPOK B MELALUI PENERAPAN METODE

DEMONSTRASI DAN PEMBERIAN TUGAS

DENGAN BERBAGAI MEDIA

Disusun Untuk Mengikuti

PLPG

Disusun Oleh :

Nama : Roni Aldila

NUPTK :

………..

No Peserta : Guru

Unit Kerja :

TAMAN KANAK-KANAK PLUS RIDHOTULLAH 2

Jl. Raya Ulu Gadut Kelurahan Bandar Buat Kecamatan LUKI Kota Padang

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat, taufik,

dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan naskah Karya Ilmiah tanpa

halangan suatu apapun.

Maksud penyusunan naskah ini adalah untuk mengikuti Lomba Karya Ilmiah Inovatif

Pembelajaran Guru Tahun 2014. Karya Ilmiah ini merupakan hasil pelaksanaan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) di TK Plus Ridhotullah 2, dan merupakan harapan bagi setiap guru TK

untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak TK, di antaranya pembuatan kolase, di

mana pembelajaran melalui PTK pada pengembangan seni ini diharapkan mampu

meningkatkan kreativitas anak. Dan untuk menunjang keberhasilan dari pembelajaran ini di

antaranya adalah keuletan, yang disertai dengan sikap sabar dan teliti yang penuh rasa

tanggung jawab dari guru dalam menghadapi anak didik.

Proses penyusunan Karya Ilmiah ini hingga selesai dengan baik tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak. Maka dari itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

Kepala Sekolah TK Plus Ridhotullah 2 yang telah mendukung keikutsertaan penulis dalam

mengikuti perlombaan Karya Ilmiah tersebut. Tidak terlupakan juga teman-teman guru di TK

Plus Ridhotullah 2 yang telah banyak membantu dengan memberikan dukungan moril atas

terselesainya Karya Ilmiah ini, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang

telah berjasa dalam penyusunan Karya Ilmiah ini.

Peneliti menyadari bahwa Karya Ilmiah ini belum sempurna, untuk itu tidak menutup

kemungkinan saran dan kritik yang membangun agar dapat memberikan khazanah dalam

Karya Ilmiah ini. Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi dunia pendidikan. Amin…..

Tegal, Juli 2014

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… i

KATA PENGANTAR ………. ii

DAFTAR ISI ……… iv

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

A. Latar Belakang ………. 1

B. Rumusan Masalah……….. 3

C. Tujuan Penelitian………... 3

D. Manfaat Penelitian………. 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA………... 5

A. Pengertian Motorik Halus………. 5

B. Metode Demonstrasi dan Pemberian Tugas………6

C. Media……… 6

D. Kolase……….. 6

E. Hipotesis………. 12

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN………. 13

A. Subjek Penelitian……….. 13

B. Deskripsi Penelitian……….. 13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………. 34

A. Hasil Penelitian……….. 34

B. Pembahasan………. 37

BAB V PENUTUP……… 40

A. Kesimpulan……… 40

B. Saran dan Tindak Lanjut………. 40

DAFTAR PUSTAKA………. 42

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1. Latar Belakang

Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan anak usia dini pada jalur formal

yang melayani anak usia 4-6 tahun. Tujuan Pendidikan TK adalah membantu berbagai

potensi, yang meliputi sikap, perilaku, bahasa, kognitif, fisik motorik dan seni untuk siap

memasuki jenjang pendidikan berikutnya. Untuk mencapai atau mewujudkan hal-hal

tersebut sangatlah dibutuhkan guru yang profesional, sarana dan prasarana yang memadai,

salah satunya adalah media yang menarik dalam kegiatan pembelajaran.

Seperti yang terjadi pada TK Plus Ridhotullah 2 Kecamatan Luki Kelompok B

pengembangan seni khususnya pada indikator kolase dengan berbagai media sebagian

anak kesulitan, sehingga anak kurang mencapai apa yang diharapkan guru. Berdasarkan

pengamatan yang terjadi di kelas, hasil belajar anak pada indikator tersebut kurang

memuaskan. Banyak anak yang merasa bosan saat diberikan kegiatan tersebut, dan juga

banyak anak yang tidak mau menyelesaikan kegiatan atau tugas yang diberikan guru.

Dengan metode penelitian tindakan kelas diharapkan peningkatan hasil belajar anak

dalam kegiatan kolase dengan berbagai media dapat tercapai dengan optimal. Kegiatan

kolase juga berkaitan dengan kemampuan motorik halus anak. Oleh sebab itu diharapkan

dengan kegiatan kolase melalui penggunaan media kain perca dengan metode demonstrasi

dan pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

2. Identifikasi Masalah

Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang di atas masalah yang diidentifikasi :

a. Sebagian anak kesulitan dalam melakukan kegiatan kolase dengan berbagai media.

b. Ke engganan anak melakukan kegiatan motorik halus dalam membuat kolase dengan

berbagai media.

3. Analisis Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, masalah yang akan dipecahkan adalah sebagian anak

kesulitan dalam melakukan kegiatan kolase dengan berbagai media.

Masalah kurangnya hasil belajar anak pada indikator tersebut disebabkan karena

metode pembelajaran yang digunakan kurang tepat dan media yang digunakan kurang

menarik. Masalah tersebut akan dicoba dipecahkan melalui penggunaan media kain perca

dengan metode demonstrasi dan pemberian tugas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan analisis di atas, Rumusan Masalah yang ada adalah "Apakah dengan metode

demonstrasi dan pemberian tugas serta penggunaan berbagai media dapat meningkatkan

(5)

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan metode demonstrasi dan

pemberian tugas dengan berbagai media dalam mengembangkan keterampilan motorik

halus (kolase) anak di TK Plus Ridhotullah 2.

D. Manfaat Penelitian 1) Manfaat bagi Anak

Meningkatkan hasil belajar anak pada kegiatan kolase dengan berbagai media.

2. Manfaat bagi Guru

a. Meningkatkan kemampuan Guru sebagai fasilitator dan motivator.

b. Memberi gambaran pada Guru tentang cara pembelajaran membuat kolase

3. Manfaat bagi Sekolah

Meningkatkan kualitas / mutu TK yang bersangkutan.

(6)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Motorik Halus

Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota

tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih, tidak terlalu

membutuhkan tenaga, akan tetapi membutuhkan koordinasi yang cermat serta ketelitian.

Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok,

menggunting, menulis, dan sebagainya. Perkembangan motorik ini sangat penting agar

anak bisa berkembang dengan optimal.

Perkembangan motorik halus anak TK ditekankan pada koordinasi gerakan motorik

halus, dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek

dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus

anak sangat berkembang, bahkan hampir sempurna. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi

gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu

mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkordinasikan gerakan mata

dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan, antara lain dapat dilihat pada waktu

anak menulis/menggambar.

B. Metode Demonstrasi dan Pemberian Tugas

Menurut Muhibbin Syah, 2000 (dalam Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan

Dasar Anak Usia Dini), Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara

memperagakan barang kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara

langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok

bahasan atau materi yang sedang disajikan.

Menurut Moeslichatoen, 2004 (dalam Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan

Dasar Anak Usia Dini) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan tugas kepada

anak adalah :

1. Pemberian tugas adalah proses integral dalam kegiatan pengembangan, maka

tujuan tugas merupakan bagian penting sehingga tugas yang diberikan dapat

dilakanakan dengan sebaik-baiknya.

2. Pemberian tugas tidak sekedar menyibukkan anak melainkan dapat memberikan

sumbangan terhadap tujuan belajar yang diharapkan.

3. Pemberian tugas harus memberikan pengenalan kepada anak untuk bekerja dengan

lebih baik.

4. Pemberian tugas harus menantang pengembangan kreativitas.

(7)

C. Media

Menurut Pamadhi, Hajar dan Sukardi S. Evan (2008) Media adalah bahan yang dapat

digunakan untuk menuangkan gagasan seseorang seperti kertas, kanvas, kain, papan

tripleks, haid barel, keramik, kaleng, plastik, spon, daun, pita, serta bahan yang lainnya.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah komponen sumber

belajar siswa yang dapat mendorong siswa untuk belajar, sehingga dapat mendorong anak

untuk berimajinasi dan mengembangkan potensi yang dimiliki melalui kegiatan bermain.

D. Kolase

Kolase berasal dari bahasa Perancis, yaitu "Coller" yang berarti lem / tempel, jadi bisa

dikatakan Kolase adalah sebuah teknik menempel unsur-unsur yang berbeda (bisa berupa

kain, kertas, kayu, dan lain-lain) ke dalam sebuah frame sehingga menghasilkan sebuah

karya seni yang baru.

Secara umum kolase adalah teknik menggabung beberapa objek menjadi satu. Tidak hanya

asal jadi, tapi objek – objek itu harus mampu bercerita untuk menciptakan kesan tertentu.

Kolase merupakan perkembangan lebih lanjut dari seni lukis. Di mana pada awal abad

ke-20 para perupa sering menambahkan (menempelkan) unsur-unsur yang berbeda ke dalam

lukisan mereka seperti potongan-potongan kain, kayu ataupun kertas koran, namun

memang ada perbedaan yang sangat signifikan antara seni kolase dan seni lukis.

Awal Perkembangan Kolase

Kolase sebagai karya seni dimulai oleh para pelukis beraliran KUBISME yaitu Georges

Braque dan Pablo Picasso. Menurut Guggenheim Museum's Braque mulai mengaplikasikan

teknik kolase ke dalam lukisan arangnya dengan bahan-bahan yang diolah dari gulungan

kayu oak dan potongan kertas. Sesaat setelah itu Picasso mulai mengikutinya dengan

medium yang baru. Pada tahun 1912 dalam lukisan "Still Life with Chair Caning

(Nature-morte á la chaise canée)". Picasso mengaplikasikan potongan-potongan kertas minyak ke

dalam kanvas.

Contoh Gambar Kolase untuk Anak TK:

(8)

Contoh lain :

Kolase dengan media kertas marmer

Kolase dengan media daun pisang kering

Kolase dengan media kain dan benang

Kolase dengan media kertas foto

Kolase dengan media kain perca berdasarkan pola

Kolase dengan media kertas dan kolase dengan media benang

Kolase dengan media biji-bijian

Kolase dengan media kain perca berdasarkan pola

E. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:

Melalui penggunaan berbagai media dengan metode demonstrasi dan pemberian tugas

dapat meningkatkan kemampuan motorik halus (kolase) anak pada Kelompok B TK Plus

(9)

BAB III

3. Indikator Pengembangan : Pengembangan Seni Pada Indikator Kolase Dengan Berbagai Media

4. Tema : Lingkunganku

5. Jumlah Siswa : 30 Anak (Kelompok B1 dan B2)

B. Deskripsi Penelitian

Untuk memudahkan dalam mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) guna mengatasi

permasalahan pengembangan seni pada indikator kolase dengan berbagai media, maka

penulis merencanakan penelitian selama 5 hari berturut-turut. Penelitian dilaksanakan

melalui 4 tahap dalam PTK yaitu merencanakan, melaksanakan observasi/pengamatan

dan refleksi.

Prosedur pelaksanaan PTK yang dilakukan penulis adalah :

a. Melaksanakan refleksi, berdiskusi dengan teman sejawat, dan meminta

saran/bimbingan dari supervisor untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis

masalah dan merumuskan masalah

b. Menyusun penelitian

c. Melaksanakan tindakan penelitian

d. Menganalisis data yang diperoleh pada waktu melaksanakan tindakan penelitian

kemudian menarik kesimpulan.

Penelitian ini bertujuan untuk perbaikan pembelajaran di TK Plus Ridhotullah 2 Kota

PadangKelompok B. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kemampuan motorik halus

kolase dengan menggunakan berbagai media melalui metode demonstrasi dan pemberian

tugas pada anak kelompok B TK Plus Ridhotullah 2 Kecamatan Luki Kota PadangTahun

Pelajaran 2014/2015 yang sesuai dengan tingkat perkembangan motorik halus anak.

Deskripsi penelitian selama 5 hari tersebut dituliskan hanya secara garis besarnya saja,

secara detail terdapat pada lampiran.

1.

Satuan Kegiatan Harian 1

1.

Perencanaan:

a. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus kolase dengan berbagai

media melalui metode demonstrasi dan pemberian tugas pada anak kelompok B di

(10)

b. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah ditandatangani oleh Kepala

Sekolah TK Plus Ridhotullah 2)

c. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang permasalahan kemampuan

motorik halus anak dalam kegiatan kolase dengan menggunakan biji-bijian

d. Merencanakan pengelolaan kelas

e. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan

2.

Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan kegiatan kemampuan kolase dengan biji-bijian

3.

Pelaksanaan Tindakan: a. Kegiatan Awal ± 30 menit

a. Baris. Anak berbaris di depan kelas.

b. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing.

c. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya.

d. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama dipandu guru.

b. Kegiatan Inti ± 60 menit

c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan.

d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan dalam membuat kolase

dengan biji-bijian.

c. Istirahat ± 30 menit

a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan guru

b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan

c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan oleh sekolah

d. Selesai makan anak-anak membereskan semua perlengkapannya

e. Berdoa sesudah makan yang dipandu oleh guru

d. Kegiatan Akhir ± 30 menit

a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase dengan biji-bijian

b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu tentang kolase dengan

menggunakan biji-bijian

c. Guru memberikan saran-saran

d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan dipandu oleh guru

e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawab

4.

Observasi

Dari hasil kegiatan pembelajaran, kemampuan kolase dengan biji-bijian pada anak

(11)

guru, hal ini ditunjukkan bahwa anak-anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 kurang

antusias dalam membuat kolase dengan biji-bijian yang diberikan oleh guru.

5.

Refleksi

a. Apakah kegiatan pembelajaran yang telah saya lakukan sesuai dengan indikator

yang saya tentukan?

Ya, karena dalam kegiatan pembelajaran harus disesuaikan dengan indikator yang

terdapat dalam kurikulum TK

b. Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

(penugasan materi, penggunaan media dan sumber belajar, pengguanaan metode

pembelajaran, penataan kegiatan, pengelolaan kelas, komunikasi dan pendekatan

terhadap anak, penggunaan waktu, serta penilaian proses dan hasil belajar)?

Masih kurang dalam penggunaan media (media kurang menarik)

c. Bagaimana memperbaiki kelemahan saya tersebut?

Memperbanyak alat peraga, media pembelajaran, buatlah agar lebih menarik untuk

anak

d. Bagaimana reaksi anak terhadap pengelolaan kelas yang saya lakukan?

Perlakuan saya terhadap anak, cara saya mengatasi masalah, memotivasi anak dan

sebagainya, anak merasa senang, nyaman dan tidak membosankan karena mereka

terbimbing oleh guru

2.

Satuan Kegiatan Harian 2

1.

Perencanaan:

1. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus kolase dengan berbagai

media melalui metode demonstrasi dan pemberian tugas pada anak kelompok B di TK

Plus Ridhotullah 2 Kota PadangTahun Pelajaran 2014/2012

2. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah ditandatangani oleh Kepala Sekolah

TK Plus Ridhotullah 2)

3. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang permasalahan kemampuan motorik

halus anak dalam kegiatan kolase dengan menggunakan daun pisang kering

4. Merencanakan pengelolaan kelas.

5. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan.

6. Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan kegiatan kemampuan kolase

dengan daun pisang kering

2.

Pelaksanaan Tindakan:

1)

Kegiatan Awal ± 30 menit

a. Baris. Anak berbaris di depan kelas.

b. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing.

c. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya.

d. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama dipandu guru.

2)

Kegiatan Inti ± 60 menit

(12)

a. Guru menyiapkan media daun pisang kering yang digunakan untuk membuat kolase

dan membagikan kepada masing-masing anak.

b. Setelah semua siswa sudah menerima daun pisang kering maka guru meminta

masing-masing siswa kelompok B untuk mengikuti langkah membuat kolase yang

didemonstrasikan oleh guru.

c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan.

d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan dalam membuat kolase dengan

daun pisang kering.

3)

Istirahat ± 30 menit

a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan guru

b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan

c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan oleh sekolah

d. Selesai makan anak-anak membereskan semua perlengkapannya

e. Berdoa sesudah makan yang dipandu oleh guru

4)

Kegiatan Akhir ± 30 menit

a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase dengan daun pisang kering

b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu tentang kolase dengan

menggunakan daun pisang kering

c. Guru memberikan saran-saran

d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan dipandu oleh guru

e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawab

3.

Observasi

Dari hasil kegiatan pembelajaran, kemampuan kolase dengan daun pisang kering pada

anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 Kota Padangternyata cukup sesuai dengan

harapan guru, hal ini ditunjukkan bahwa anak-anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2

cukup antusias dalam membuat kolase dengan daun pisang kering yang diberikan oleh

guru.

4.

Refleksi

a. Bagaimana reaksi anak terhadap metode pembelajaran yang saya lakukan?

Anak bersemangat dan berperan aktif selama kegiatan pembelajaran sedang

berlangsung

b. Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran?

Masih kurang dalam penataan kegiatan

c. Apakah kelebihan-kelebihan saya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran?

Kelebihannya dalam penggunaan metode pembelajaran

d. Apakah anak dapat memahami penjelasan yang saya berikan?

Ya, karena dalam kegiatan mengajar menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

anak.

(13)

a. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus kolase dengan berbagai

media melalui metode demonstrasi dan pemberian tugas pada anak kelompok B di

TK Plus Ridhotullah 2 Kota PadangTahun Pelajaran 2014/2015.

b. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah ditandatangani oleh Kepala

Sekolah TK Plus Ridhotullah 2)

c. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang permasalahan kemampuan

motorik halus anak dalam kegiatan kolase dengan menggunakan kapas dan benang

wol

d. Merencanakan pengelolaan kelas.

e. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan.

f. Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan kegiatan kemampuan

kolase dengan kapas dan benang wol

2. Pelaksanaan Tindakan: 1) Kegiatan Awal ± 30 menit

a. Baris. Anak berbaris di depan kelas.

b. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing.

c. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya.

d. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama dipandu guru.

2) Kegiatan Inti ± 60 menit

Langkah-langkah kegiatan kolase:

a. Guru menyiapkan media kapas dan benang wol yang digunakan untuk membuat

kolase dan membagikan kepada masing-masing anak.

b. Setelah semua siswa sudah menerima kapas dan benang wol maka guru

meminta masing-masing siswa kelompok B untuk mengikuti langkah membuat

kolase yang didemonstrasikan oleh guru.

c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan.

d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan dalam membuat kolase

dengan kapas dan benang wol.

3) Istirahat ± 30 menit

a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan guru

b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan

c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan oleh sekolah

d. Selesai makan anak-anak membereskan semua perlengkapannya

e. Berdoa sesudah makan yang dipandu oleh guru

4) Kegiatan Akhir ± 30 menit

a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase dengan kapas dan benang

wol

b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu tentang kolase dengan

menggunakan kapas dan benang wol

c. Guru memberikan saran-saran

d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan dipandu oleh guru

(14)

3. Observasi

Dari pengamatan yang dilakukan oleh guru, ternyata siswa sudah ada peningkatan

kemampuan anak untuk kolase dengan kapas dan benang wol, meskipun dijumpai

beberapa anak ada yang masih kesulitan dalam membuat kolase dengan media kapas

dan benang wol.

4. Refleksi

a. Apakah media pembelajaran sudah sesuai dengan indikator yang telah saya

tentukan?

Ya, karena dalam penggunaan media pembelajaran harus sesuai dengan indikator

agar anak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar sesuai dengan yang

diharapkan.

b. Hal-hal unik (positif atau negative) apa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran

yang saya lakukan ?

Hal positif: bagi anak yang mampu mengikuti kegiatan pembelajaran yang saya

berikan mereka merasa senang dan bangga.

Hal negatif: bagi anak yang kurang senang dengan kegiatan yang saya berikan, dia

tidak mengikuti kegiatan tersebut, hanya mengganggu temannya.

c. Bagaimana reaksi anak terhadap penilaian yang saya berikan?

Anak merasa senang/bangga karena penilaian yang saya berikan sesuai dengan

kemampuan anak.

d. Bagaimana reaksi anak terhadap pengelolaan kelas yang saya lakukan?

Perlakuan saya terhadap anak, cara saya mengatasi masalah, memotivasi anak dan

sebagainya, anak merasa senang, nyaman dan tidak membosankan karena mereka

terbimbing oleh guru.

4. Satuan Kegiatan Harian 4 1. Perencanaan:

a. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus kolase dengan berbagai

media melalui metode demonstrasi dan pemberian tugas pada anak kelompok B di

TK Plus Ridhotullah 2 Kota PadangTahun Pelajaran 2014/2015.

b. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah ditandatangani oleh Kepala

Sekolah TK Plus Ridhotullah 2)

c. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang permasalahan kemampuan

motorik halus anak dalam kegiatan kolase dengan menggunakan kertas marmer

d. Merencanakan pengelolaan kelas.

e. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan.

f. Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan kegiatan kemampuan

(15)

2. Pelaksanaan Tindakan:

1) Kegiatan Awal ± 30 menit

b. Baris. Anak berbaris di depan kelas.

c. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing

d. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya.

e. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama dipandu guru.

2) Kegiatan Inti ± 60 menit

Langkah-langkah kegiatan kolase:

a. Guru menyiapkan media kertas marmer yang digunakan untuk membuat kolase

dan membagikan kepada masing-masing anak.

b. Setelah semua siswa sudah menerima kertas marmer maka guru meminta

masing-masing siswa kelompok B untuk mengikuti langkah membuat kolase

yang didemonstrasikan oleh guru.

c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan.

d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan dalam membuat kolase

dengan kertas marmer.

3) Istirahat ± 30 menit

a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan guru

b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan

c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan oleh sekolah

d. Selesai makan anak-anak membereskan semua perlengkapannya

4) Kegiatan Akhir ± 30 menit

a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase dengan kertas marmer

b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu tentang kolase dengan

menggunakan kertas marmer

c. Guru memberikan saran-saran

d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan dipandu oleh guru

e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawab

3. Observasi

Dari pengamatan yang dilakukan oleh guru, ternyata siswa sudah ada peningkatan

kemampuan anak untuk kolase dengan kertas marmer, hal ini ditunjukkan bahwa siswa

bisa membuat kolase, meskipun masih dijumpai beberapa siswa ada yang masih salah

dalam memuat kolase dengan media kertas marmer.

4. Refleksi

a. Apakah media pembelajaran sudah sesuai dengan indikator yang telah saya

tentukan?

Ya, karena dalam penggunaan media pembelajaran harus sesuai dengan indikator

agar anak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar sesuai dengan yang

diharapkan.

b. Hal-hal unik (positif atau negative) apa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran

(16)

Hal positif: bagi anak yang mampu mengikuti kegiatan pembelajaran yang saya

berikan mereka merasa senang dan bangga.

Hal negatif: bagi anak yang kurang senang dengan kegiatan yang saya berikan, dia

tidak mengikuti kegiatan tersebut, hanya mengganggu temannya.

c. Bagaimana reaksi anak terhadap penilaian yang saya berikan?

Anak merasa senang/bangga karena penilaian yang saya berikan sesuai dengan

kemampuan anak.

d. Bagaimana reaksi anak terhadap pengelolaan kelas yang saya lakukan?

Perlakuan saya terhadap anak, cara saya mengatasi masalah, memotivasi anak dan

sebagainya, anak merasa senang, nyaman dan tidak membosankan karena mereka

terbimbing oleh guru.

5. Satuan Kegiatan Harian 5 1. Perencanaan:

a. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus kolase dengan berbagai

media melalui metode demonstrasi dan pemberian tugas pada anak kelompok B di

TK Plus Ridhotullah 2 Kota Padang Tahun Pelajaran 2014/2015.

b. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah ditandatangani oleh Kepala

Sekolah TK Plus Ridhotullah 2)

c. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang permasalahan kemampuan

motorik halus anak dalam kegiatan kolase dengan menggunakan kain perca

d. Merencanakan pengelolaan kelas.

e. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan.

f. Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan kegiatan kemampuan

kolase dengan kain perca.

2. Pelaksanaan Tindakan:

1. Kegiatan Awal ± 30 menit

a. Baris. Anak berbaris di depan kelas.

b. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing.

c. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya.

d. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama dipandu guru.

2. Kegiatan Inti ± 60 menit

Langkah-langkah kegiatan kolase:

a. Guru menyiapkan media kain perca yang digunakan untuk membuat kolase dan

membagikan kepada masing-masing anak.

b. Setelah semua siswa sudah menerima kain perca maka guru meminta

masing-masing siswa kelompok B untuk mengikuti langkah membuat kolase yang

didemonstrasikan oleh guru.

(17)

d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan dalam membuat kolase

dengan kain perca.

3. Istirahat ± 30 menit

a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan guru

b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan

c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan oleh sekolah

d. Selesai makan anak-anak membereskan semua perlengkapannya

e. Berdoa sesudah makan yang dipandu oleh guru

4. Kegiatan Akhir ± 30 menit

a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase dengan kain perca

b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu tentang kolase dengan

menggunakan kain perca

c. Guru memberikan saran-saran

d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan dipandu oleh guru

e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya

3. Observasi

Dari hasil kegiatan pembelajaran, kemampuan kolase dengan kain perca pada anak

kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 Kota Padangternyata tidak sesuai dengan harapan

guru, hal ini ditunjukkan bahwa anak-anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 kurang

antusias dalam membuat kolase dengan kain perca yang diberikan oleh guru

4. Refleksi

a. Apakah materi kolase yang saya sajikan sesuai dengan tingkat perkembangan

anak?

Ya, karena apabila materi kolase yang telah saya sajikan tidak sesuai dengan tingkat

perkembangan anak maka anak akan kesulitan.

b. Apakah alat penilaian yang saya gunakan sesuai dengan tingkat perkembangan

anak?

Ya, karena alat penilaian yang saya gunakan seperti observasi, percakapan,

penugasan, unjuk kerja dan hasil karya sesuai dengan kegiatan dan media

pembelajaran yang mengacu pada tingkat perkembangan anak.

c. Bagaimana reaksi anak terhadap penilaian yang saya berikan?

Anak merasa senang/bangga karena penilaian yang saya berikan sesuai dengan

kemampuan anak.

d. Bagaimana reaksi anak terhadap pengelolaan kelas yang saya lakukan?

Perlakuan saya terhadap anak, cara saya mengatasi masalah, memotivasi anak dan

sebagainya, anak merasa senang, nyaman dan tidak membosankan karena mereka

terbimbing oleh guru.

e. Apakah kegiatan penutup yang saya lakukan dapat meningkatkan penguasaan anak

terhadap materi yang saya sampaikan?

Ya, karena dalam kegiatan penutup saya memberikan kegiatan umpan balik

(18)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi yang telah dilakukan oleh

guru pada Satuan Kegiatan Harian tentang kemampuan membuat kolase dengan berbagai

media didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.1

Hasil Nilai Anak Kelompok B TK Plus Ridhotullah 2 pada pembuatan kolase ;

(19)

45 S. Ardel ○ √ √ √ ●

Berdasarkan Tabel 4.1 didapatkan hasil bahwa kemampuan kolase anak-anak kelompok B

TK Plus Ridhotullah 2 mengalami peningkatan yang signifikan dan sudah sesuai dengan

yang diharapkan. Hal ini terlihat dengan banyaknya dijumpai siswa yang mendapatkan nilai

baik. Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan membuat kolase anak

kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 sesuai dengan yang diharapkan guru. Dan hasil Karya

Kolase dengan kain perca dari salah satu siswa yang paling rapi adalah karya Nayla Malva

Fidela dari kelomok B1:

B. Pembahasan

Salah satu bentuk satuan pendidikan prasekolah di jalur pendidikan sekolah adalah Taman

Kanak-kanak. Eksistensi dan esensi lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak ini dalam

kerangka pembangunan Pendidikan Nasional secara resmi diakui dalam Peraturan

Pemerintah (PP) No. 27 tahun 1990. Menurut PP No. 27 tahun 1990, "Penyelenggaraan

pendidikan Taman Kanak-kanak dimaksudkan untuk membantu meletakkan dasar ke arah

perkembangan sikap, perilaku, pengetahuan, ketrampilan, dan daya cipta yang diperlukan

oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, serta untuk pertumbuhan

dan perkembangan selanjutnya."

Dari hasil penelitian tindakan kelas pada Satuan Kegiatan Harian menunjukkan bahwa

kemampuan kolase anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 sudah cukup baik. Hal ini

dapat dilihat pada tabel 4.1, di mana pelaksanaan tindakan guru dengan menggunakan

media kain perca dan membagikannya kepada masing anak, kemudian

masing-masing anak diminta untuk mempraktekkan langsung yang didemonstrasi Guru.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan pada SKH 1 didapatkan hasil kemampuan kolase

dengan media biji kacang hijau dan kacang kedelai pada anak kelompok B di TK Plus

Ridhotullah 2 70,21 % mendapatkan nilai baik , 4,25 % memperoleh nilai cukup, dan 25,53

% mendapatkan nilai kurang. Pada SKH 2 didapatkan hasil kemampuan kolase dengan

media ampas kelapa pada anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 72,34 %

mendapatkan nilai baik , 21,27 % memperoleh nilai cukup, dan 6,38 % mendapatkan nilai

kurang. Pada SKH 3 didapatkan hasil kemampuan kolase dengan media kapas dan benang

wol pada anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 74,46% mendapatkan nilai baik , 25,53

% memperoleh nilai cukup, dan 0% mendapatkan nilai kurang. Pada SKH 4 didapatkan

hasil kemampuan kolase dengan media kertas marmer pada anak kelompok B di TK Plus

(20)

mendapatkan nilai kurang. Sedangkan pada SKH 5 didapatkan hasil kemampuan kolase

dengan media kain perca pada anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 93,61 %

mendapatkan nilai baik , 6,38 % memperoleh nilai cukup, dan 0 % mendapatkan nilai

kurang.

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini mampu meningkatkan kemampuan anak dalam

membuat kolase dengan berbagai media. Adanya pembelajaran ini, anak dapat melatih

kemampuan motorik halus anak dan mengembangkan kreativitas anak. Selain itu, guru pun

dapat mengetahui apakah anak sudah mampu untuk membuat kolase, dan untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi kolase dengan berbagai

media. Tindakan ini hanya dilakukan dalam satu hari, karena tujuan yang diinginkan telah

(21)

BAB V PENUTUP

A.

Kesimpulan

a. Melalui penggunaan media dengan metode demonstrasi dan pemberian tugas dapat

meningkatkan kemampuan motorik halus (kolase) anak pada kelompok B TK Plus

Ridhotullah 2.

b. Penelitian dilaksanakan di TK Plus Ridhotullah 2 dengan tujuan untuk perbaikan

pembelajaran di TKIT Mifathul Ulum Gumayun Kota Padangkelompok B, yang tujuan

utamanya adalah meningkatkan kemampuan motorik halus kolase anak melalui

tahapan-tahapan dalam PTK.

c. Kemampuan kolase anak-anak kelompok B TK Plus Ridhotullah 2 sudah cukup

optimal/baik sesuai dengan yang diharapkan.

B.

Saran dan Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil kesimpulan, ada beberapa hal yang sebaiknya diterapkan oleh guru

dalam meningkatkan kualitas mengajarnya, khususnya dalam pengembangan seni dan fisik

motorik anak kolase dengan berbagai media. Adapun saran-saran penulis sebagai berikut :

1. Gunakanlah alat peraga yang tepat dan menarik sesuai dengan materi kegiatan

sehingga pembelajaran dapat menghasilkan hasil belajar yang optimal.

2. Dalam memberikan tugas pada anak terlebih dahulu guru harus memperkenalkan

media yang akan digunakan, dan gunakanlah media yang menarik bagi anak

sehingga anak antusias terhadap kegiatan yang akan dilakukan. Dengan demikian

akan membantu kemampuan anak dalam membuat kolase agar lebih meningkat.

3. Lihatlah emosi dan perasaan anak, jangan biarkan anak berebut, tapi untuk

mencoba bersama. Buatlah kelompok kecil agar anak maksimal dapat mencoba

semua secara bergantian dengan teratur.

4. Fasilitas dalam pembelajaran sangat diperlukan guna memotivasi anak dalam

menumbuhkan kemampuan kolase anak.

5. Pemberian nilai itu sangat penting, di samping sebagai hadiah, juga dapat

memotivasi siswa untuk meningkatkan belajar serta sebagai laporan untuk orang tua

6. Segala sesuatu yang diperoleh selama kegiatan PTK yang sekiranya dapat

meningkatkan kemampuan anak, sebaiknya disampaikan kepada teman-teman

sejawat atau Kelompok Kerja Guru (KKG). Sehingga teman yang lain mendapatkan

masukan terhadap strategi mengajarnya.

Itulah beberapa kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan, semoga penelitian ini

dapat bermanfaat bagi penulis sendiri pada khususnya, dan bagi rekan-rekan guru seprofesi

(22)

DAFTAR PUSTAKA

http://smanemas.blogspot.com/2009/11kolase.html

http://eecho.wordpress.com/2008/10/29/apa-itu-kerangka-berpikir/

http://cokroaminoto.blogetery.com/2009/08/26/penyusunan-kerangka-teori-penelitian/

http://www.bukabuku.com/browse/bookdetail/26765/buku-latihan-teknik-kolase-photoshop-cs2.html

http://ayitarya.wordpress.com/2008/04/25/hipotesis/

Gambar

Tabel 4.1

Referensi

Dokumen terkait

Hasil wawancara pada penelitian ini diperoleh dari kepala UPT TIK di Universitas Semarang pada bulan Februari 2019. Dari hasil wawancara tersebut diperoleh data penelitian

3) Membuat kasus kelolaan satu pasien selama di rawat inap 4) Membuat SP setiap hari pada kasus kelolaan. 5) Membuat laporan lengkap kasus kelolaan secara komprehensif dan

system elektronik hingga mengurangi akses kinerja ini artinya orang yang membuat program virus hampir mayoritas bertujuan mengganggu aktifitas system computer dan

Banyak bank-bank Konvensional dan sektor industri lainnya yang tidak mampu membayar tingkat suku bunga, hal ini berakibat atas terjadinya kredit macet,

Mochamad Fuad Hasan, 08210045, 2012, Penerapan Metode Penemuan Hukum (Rechtsvinding) oleh Hakim Pengadilan Agama Blitar dalam Perkara Dispensasi Nikah, Skripsi, Jurusan

MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 2 SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas

Tim Seleksi Pengadaan Jasa Pos Bantuan Hukum Pengadilan Agama Tangerang Kelas IB Tahun Anggaran 2017 akan melaksanakan SELEKSI SEDERHANA untuk Paket Pekerjaan Pengadaan jasa

Faktor ± faktor yang mempengaruhi kemenangan Joko Widodo ± Jusuf Kalla pada pemilu presiden tahun 2014 di Kecamatan Pondok Melati inilah yang menjadi objek