• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJANJIAN JUAL BELI PASIR BESI Antara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERJANJIAN JUAL BELI PASIR BESI Antara"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERJANJIAN JUAL-BELI PASIR BESI

Pada hari ini, Rabu tanggal Empat Belas bulan Nopember tahun Dua Ribu Dua Belas (14-11-2012), di Banjar , dibuat perjanjian Jual Beli Pasir besi oleh dan antara

:---1. PT. INTI PRIBUMI PERKASA 9, Suatu badan hukum yang berdiri berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta, beralamat di Mutiara Taman Palm Blok C9 No.1 Jl. Raya Outer Rd Cengkareng Jakarta 11730, dalam hal ini diwakili oleh

ERWIN, dalam jabatannya selaku Direktur Utama, oleh karena itu secara syah bertindak untuk dan atas nama PT. INTI PRIBUMI PERKASA 9, yang selanjutnya disebut sebagai “PENJUAL”.

2. ……….Suatu badan hukum yang berdiri berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta beralamat di

JL……….. dalam hal ini diwakili oleh

Mr……….. , dalam jabatannya selaku Direktur utama , oleh karena itu secara syah bertindak untuk dan atas nama PT. ……….. yang selanjutnya disebut sebagai “PEMBELI”.

Untuk selanjutnya PENJUAL dan PEMBELI secara bersama-sama disebut sebagai PARA

PIHAK---Terlebih dahulu para pihak menerangkan hal-hal sebagai berikut :---1. Bahwa PENJUAL, bermaksud untuk menjual KONSENTRAT pasir besi kepada PEMBELI yang berasal diwilayah kerjanya Tasikmalaya dan Cilacap, dengan Rekomendasi Persetujuan Ekspor No. 3514/DJB/ 2012 Kuota N0. 3514/30/DJB/2012, Eksportir Terdaftar Pertambangan No. 3225/30/DJB/2012, IUP Produksi Khusus No. 341.K/30/DJB/2012. Atas nama PT. ADJIE TRANSINDO

---2. Pihak Kedua merupakan kuasa Persetujuan Eksport pasir besi dari PT. ADJIE TRANSINDO---3. Bahwa PEMBELI bermaksud untuk membeli pasir besi milik PENJUAL, yang berasal dari wilayah tambangnya di Tasikmalaya Jawa Barat dan Cilacap Jawa tengah, sebagaimana disebut diatas

.---PARA PIHAK mengikatkan diri satu kepada yang lain dalam perjanjian jual beli dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut

:---PASAL 1 ARTIKULASI

1.1 Konsentrat pasir besi adalah material tambang yang dihasilkan oleh Pihak Pertama melalui proses penambangan, pencucian dan pemisahan pasir besi dari unsur tertentu sehingga menjadi material

berupa pasir dengan kadar besi (Fe)

tertentu.---1.2 Stockpile adalah lokasi atau area yang disediakan untuk menimbun atau menyimpan barang/material yang bersifat sementara atau dalam waktu tertentu.---1.3 Trucking adalah proses pengangkutan material konsentrat pasir besi dari lokasi tambang, menuju

lokasi stockpile yang telah ditentukan.---1.4 Analisis laboratorium konsentrat pasir besi adalah kegiatan ketehnikan yang dilaksanakan oleh lembaga yang telah terakreditasi dalam rangka memperoleh data mengenai struktur kimiawi konsentrat pair besi.---1.5 Metric Ton adalah satuan berat pasir besi yang setara dengan 1,000 Kilogram.---1.6 Surveyor adalah lembaga yang memiliki kompetensi dan telah terakreditasi untuk melakukan survey, atas muatan berbagai alat angkut dan memiliki otoritas dalam menerbitkan sertifikasi hasil survey dimaksud.

-1.7 Jembatan timbang adalah seperangkat ALAT untuk MENIMBANG kendaraan barang/truk yang dapat dipasang secara tetap atau alat yang dapat dipindah-pindahkan (portable) yang digunakan untuk mengetahui berat kendaraan beserta muatannya digunakan untuk pengawasan jalan ataupun untuk mengukur besarnya muatan.---1.8 S.K.A.B (Surat Keterangan Asal Barang) adalah dokumen yang memuat mengenai asal suatu

(2)

tambang.---1.9 Clear & Clean Certifikcate (CNC) adalah dokumen yang memuat mengenai akreditasi atau pengakuan atas kegiatan eksplorasi dan eksploitasi suatu lahan pertambangan, oleh karena telah terpenuhi segala syarat dan ketentuan dalam hal tata kelola pertambangan, sebagaimana dimaksud dalam

peraturan Dirjen Minerba, berdasarkan IUP dan WIUP yang

dimiliki.---1.10 ETPP (Eksportir terdaftar produk pertambangan) adalah badan usaha yang telah terdaftar dan memperoleh akreditasi untuk menyelenggarakan kegiatan perniagaan atau perdagangan antar Negara atas produk pertambangan tertentu.- ---1.11 Surat Persetujuan Ekspor (SPE) adalah dokumen yang memuat mengenai persetujuan ekspor atas

produk pertambangan tertentu, kepada badan usaha tertentu, berdasrkan kuota tertentu, pada periode tertentu.

---PASAL 2

MAKSUD DAN TUJUAN

2.1 Pihak Kesatu bermaksud menjual pasir besi kepada pihak kedua dan pihak kedua menyatakan sanggup dan bersedia untuk membeli pasir besi milik penjual.---2.2 Para pihak sepakat bahwa harga kualitas Fe sebagaimana diatur dalam perjanjian ini adalah dalam

hal terjadinya jual beli pasir besi sampao FOB Mother Vessel Pelabuhan Tanjung Intan

Cilacap.---PASAL 3

SPESIFIKASI, KUANTITAS DAN KUALITAS PASIR BESI

3.1 Spesifikasi pasir besi konsentrat yang diserahkan PENJUAL kepada PEMBELI sebagai berikut

:---Fe Al203 Sio2 Tio2 P S Moisture Size

55,00% Up

Rejects 53,99% Rejects 5%4% Max Rejects 5%4% Max Rejects 14%12% Max

0,05% Max 3.2 Apabila karena satu dan lain hal terjadi perbedaan spesifikasi namun masih dalam batas toleransi atau penyimpangan yang diijinkan, maka akan dilakukan peninjauan terhadap spesifikasi atas kesepakatan para pihak, sebagai dasar dalam pembayaran.---3.3 Hasil kesepakatan peninjauan mengenai kualitas dan kuantitas barang, akan ditulis atau dicatat

secara terpisah dan ditandatangani oleh para pihak, namun merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kontrak perjanjian ini, serta bersifat mengikat.---3.4 Pemeriksaan kadar Fe wajib dilakukan sebelum pasir besi dikapalkan.---3.5 Para pihak sepakat bahwa kuantitas yang disepakati dalam perjanjian ini atau dengan kata lain

jumlah pasir besi konsentrat yang akan dibeli oleh PEMBELI adalah sebanyak 30.000 MT (Tiga Puluh Ribu Metric

Ton).---PASAL 4 HARGA PASIR BESI

4.1 Para Pihak sepakat harga jual konsentrat pasir besi dengan kualitas seperti disebut dalam pasal 3 dalam perjanjian ini, sebesar USD ……(……….. Dollar Amerika) per-metric ton.---4.2 Setiap 1% penurunan kadar Fe total, harga dipotong US$ 1,00 dan setiap 1% kenaikan kadar Fe Total,

harga ditambah US$

1,00.---PASAL 5 CARA PEMBAYARAN

5.1 Pembayaran akan dilakukan system cash progress, yaitu :---a. 50% Setelah penandatanganan kontrak dan pelaksanaan visit on site

b. 40% Sedang loading/muat

c. 10% Saat serah terima dokumen eksport

5.2 Setelah dilakukan verifikasi dan telah memenuhi kesesuaian, maka pihak kedua wajib membayar kepada pihak kesatu jumlah nominal tersebut pada pasal 4 dikalikan berat muatan kapal. Pembayaran akan dilakuakan melalui cek, uang tunai dan/atau transfer ke rekening bank milik pihak pertama, yakni

:---Nama Bank : Bank Central Asia KCP Banjar

Nomor Rekening : 203 033 9889

(3)

Alamat Bank : Jl. Let Jend. Suwarto no. 1 abc Kota Banjar Bank Telephone/Fax : 0265-741601

Bank Swift Code : CENAIDJA

5.3 Penjual wajib untuk membuatkan kuitansi atas segala macam pembayaran yang dilakukan

pembeli.----PASAL 6

PELABUHAN TUJUAN EKSPOR

Shangthung .cina

PASAL 7

PERNYATAAN DAN JAMINAN

7.1 Para pihak dapat melakukan tindakan hukum dan sah karenanya mempunyai wewenang untuk

mengadakan perjanjian

ini.---7.2 Para pihak memiliki izin an persyaratan hukum lain yang ditentukan oleh Undang-undang dan peraturan lainnya yang berlaku untuk melaksanakan kegiatannya.---7.3 Pihak yang bertandatangan dalam perjanjian ini merupakan pihak yang sah dan berwenang mewakili para pihak berdasarkan anggaran dasarnya atas diri/pribadi para pihak.---7.4 Para pihak tidak akan mengambil keuntungan dari adanya kesalahan atau kekeliruan atas ketentuan dan syarat-syarat dalam perjanjian ini.---7.5 Para pihak tidak sedang dalam keadaan lalai untuk melaksanakan kewajiban apapun baik kepada Pihak

Ketiga maupun pihak lain, kewajiban yang dapat mempengaruhi pelaksanaan perjanjian ini.---7.6 Para Pihak sepakat untuk tidak memberikan informasi dan menjaga kerahasiaan mengenai perjanjian

ini kepada Pihak Ketiga maupun tanpa persetujuan tertulis dari pihak lainnya, kecuali dalam rangka memenuhi kewajiban berdasarkan undang-undang yang berlaku.---7.7 Pihak Kedua menyatakan dan menjamin bahwa dapat memenuhi semua persyaratan yang tercantum

dalam perjanjian ini.---7.8 Pihak Kesatu telah melaksanakan segala tindakan yang menurut ketentuan hukum berdasarkan

anggaran dasarnya/diri pribadi yang diperlukan, untuk melangsungkan, menjalankan dan melaksanakan segala kewajibannya berdasarkan perjanjian ini dan orang-orang yang menandatangani perjanjian ini atas nama PENJUAL berkuasa atau telah dikuasakan secara sah untuk melakukannya.---7.9 Pihak Kesatu baik pribadi sebagaimana disebutkan dalam perjanjian ini turut bertanggungjawab baik yang terjadi sekarang, nanti maupun yang akan datang atas segala hal yang berkaitan dengan perjanjian ini.---7.10 Para pihak tidak terlibat dalam perkara pidana, perdata tuntutan pajak atau sengketa hukum lainnya

yang sedang berlangsung yang akan menjadi ancaman dikemudian hari atau berakibat negative terhadap para pihak dalam kekayaannya yang nantinya mempengaruhi keadaan keuangan, usahanya atau dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian

ini.---PASAL 8

TANGGUNGJAWAB DAN LARANGAN

8.1 Peralihan hak atas pasir besi dari pihak kesatu beralih kepada pihak kedua pada saat konsentrat pasir besi diangkut oleh pihak kedua.---8.2 Selama perjanjian berlangsung, Pihak Kesatu tidak boleh melakukan perjanjian sejenis dengan pihak lain manapun kecuali atas pasir besi yang dijual belikan antara para

pihak.---PASAL 9

PENGAWAS PEKERJAAN

(4)

penjual.---PASAL 10

SITUASI KAHAR (FORCE MAJEURE)

10.1 Yang dimaksud dengan keadaan kahar dalam perjanjian ini adalah tidak dapat dilaksanakannya perjanjian ini sebagai akibat langsung dari semua kejadian diluar kemampuan para pihak untuk mengatasinya termasuk didalamnya tetapi tidak terbatas pada kejadian-kejadian seperti bencana alam, peperangan, blockade, tanah longsor, kebakaran, banjir.---10.2 Para pihak sepakat menunjuk lembaga arbitrase dalam menetapkan apakah suatu peristiwa itu

termasukl dalam katagori FORCE MAJEURE atau tidak.---10.3 Apabila terjadi keterlambatan dan/atau kegagalan penyerahan barang oleh pihak kedua kepada pihak kesatu yang disebabkan oleh keadaan diluar kemampuan (force majeure), seperti gempa bumi, banjir, badai, sabotase, huru hara, peperangan, maka pihak pertama harus memberitahukan keadaan force majeure tersebut dan melampirkan pihak pertama harus memberitahukan keadaan force majeure tersebut dan melampirkan bukti-bukti syah kepada pihak kedua secepat mungkin dan paling lambat 5 (lima) hari sejak terjadinya keadaan force majeure dan selanjutnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja.---10.4 Para pihak tidak bertanggungjawab dan tidak dapat menuntut ganti rugi kepada pihak lainnya atas

kegagalan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam perjanjian ini apabila kegagalan tersebut disebabkan oleh terjadinya keadaaan kahar, dan para pihak tersebut telah menggunakan segala upaya terbaik untuk menanggulanagi penyebab atau peristiwa tersebut.---10.5 Pihak yang mengalami keadaan kahar harus segera memberitahukan pihak lainnya secara lisan dalam

waktu 24 jam dan diikuti dengan pemberitahuan secata tertulis selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah kejadian keadaan kahar tersebut disertai dengan bukti atau keterangan resmi instansi yang berwenang dan perkiraan atau upaya-upaya yang akan atau telah dilakukan untuk mengatasi keadaan kahar tersebut.---10.6 Pihak yang menerima pemberitahuan keadaan kahar dapat menolak atau menyutujui keadaan kahar

selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah menerima pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8.5 perjanjian ini.---10.7 Apabila keadaan kahar ditolak oleh pihak yang menerima pemberitahuan keadaaan kahar, maka para pihak akan meneruskan kewajiban sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian ini, jika keadaan kahar disetujui, para pihak akan merundingkan kembali kelanjutan perjanjian ini, termasuk menetapkan kembali jadwal penyerahan dan penerimaan pasir besi serta hal-hal lain yang dianggap penting dalam pelaksanaan perjanjian ini.---10.8 Apabila terjadi keadaan kahar lebih dari 30 (tiga Puluh) hari berturut-turut, maka para pihaks

sepakat selambat-lambatnya 180 (seratus depan puluh) hari kalender sejak disepakatinya keadaaan kahar, untuk mengakhiri atau memperpanjang perjanjian ini selama jangka waktu yang sama dengan jangka waktu keadaan

kahar.---PASAL 11

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

11.1 Perjanjian ini tunduk pada hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.---11.2 Perjanjian ini dibuat dengan memenuhi kepercayaan dan itikad baik dari PEMBELI dan PENJUAL

dan apabila dikemudian hari ternyata terjadi perselisihan pendapat, maka hal ini sedapat mungkin diselesaikan dengan itikad baik dan cara musyawarah untuk mencapai mufakat.---11.3 Apabila penyelesaian perselisihan pendapat dengan cara musyawarah sebagaimana dimaksud dalam

pasal 10.2 perjanjian ini tidak dapat diselesaikan, maka PEMBELI dan PENJUAL sepakat untuk diserahkan penyelesaiannya melalui jalur hukum di Pengadilan Negeri

Cilacap.---PASAL 12

PEMUTUSAN PERJANJIAN

(5)

besi.---12.2 Para pihak dengan ini mengesampingkan ketentuan pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, sehingga pengakhiran perjanjian ini secara sah, dengan dilakukan pemberitahuan tertulis dari PARA

PEMBELI---PASAL 13

MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN

13.1 PARA PIHAK sepakat bahwa masa berlaku perjanjian ini adalah selama 1 ( satu ) tahun, setelah masa perjanjian ini berakhir, maka pihak pembeli dapat melakukan evaluasi atas kinerja pihak penjual dan perjanjian ini dapat diperpanjang atau dengan kata lain diperbaharui apabila pihak pembeli menghendakinya.---13.2 Perjanjian ini dapat berakhir dikarenakan terjadinya pemutusan perjanjian sebagaimana diatur dalam pasal 11 dan pasal 5 perjanjian ini.---13.3 Masa berlakunya perjanjian ini dapat diperpanjang atas kesepakatan PARA PIHAK termasuk

perpanjangan karena keadaan kahar sebagaimana yang dimaksud pasal 10 perjanjian

ini.---PASAL 14 SURAT MENYURAT

Hal-hal yang berhubungan dengan fungsi koordinasi, komunikasi, baik secara verbal maupun secara tertulis para pihak sepakat untuk mempergunakan alamat tersebut dibawah ini

:---1. PIHAK KESATU

Nama Perusahaan : PT. INTI PRIBUMI PERKASA 9

Alamat Perusahaan : Mutiara Taman Palm Blok C9

No.1 Jl. Raya Outer Rd Cengkareng Jakarta 11730

Kontak Personal : Erwin

Jabatan : Direktur Utama

Mobile Phone :………..

Elektronik Mail : ptintipribumi@gmail.com

2. PIHAK KEDUA

Nama Perusahaan : PT.

Alamat Perusahaan : JL.

Kontak Personal : ………..

Jabatan : ……….

Telephone :

Mobile Phone :………..

Faksimile :

Elektronik Mail :.

14.1 Apabila terjadi perubahan alamat PARA PIHAK sebagaimana tercantum pada ayat (1) pasal ini, maka pihak yang alamatnya berubah harus memberitahukan perubahan alamat kepada pihak lainnya secara tertulis dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah perubahan.---14.2 Segala kerugian yang diderita pihak lain yang dikarenakan tidak atau terlambat diberitahukannya

perubahan alamat tersebut, menjadi tanggungjawab pihak yang melakukan perubahan alamat tersebut.

(6)

15.1 Perubahan atas perjanjian ini harus dibuat secara tertulis dalam bentuk Addendum yang ditandatangani oleh PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.-15.2 Usulan perubahan terhadap perjanjian ini harus diajukan oleh salah satu pihak yang menginginkan

perubahan kepada pihak yang lain selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum berlakunya perubahan yang diusulkan tersebut.---15.3 Para pihak dibebaskan dari permasalahan hukum yang timbul akibat kerjasama antara salah satu

pihak dalam perjanjian ini dengan pihak lainnya dalam rangka kelancaran operasional kerjasama

ini.-PASAL 16 PENUTUP

Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2(dua) bermaterai cukup dan mempunyai ketentuan hukum yang sama untuk dipatuhi dan dilaksanakan dengan itikad

baik.---Ditandatangani di : Banjar.

Tanggal : 14 Nopember 2012

Pihak Kesatu

PT. INTI PRIBUMI PERKASA 9

ERWIN

Direktur Utama

Pihak Kedua

PT. ………

……… Direktur Utama

PARA SAKSI :

NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN

1

Referensi

Dokumen terkait

Perlindungan hukum bagi para pihak dalam perjanjian jual-beli online antara konsumen dan pelaku usaha sudah terlebih dahulu diatur dalam Undang-undang No 8 Tahun

Gambaran tersebut secara jelas menyatakan bahwa para pihak bisa saja dinyatakan sebagai pihak yang cakap menurut hukum akan tetapi untuk melakukan perbuatan hukum tertentu,

Notaris adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta otentik dan.. kewenangan lainnya, yang ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 2

Dengan standar ini maka perilaku para pihak dalam melaksanakan kontrak dan penilaian terhadap isi kontrak didasarkan pada prinsip rasionalitas dan kepatutan; dan (2) akibat hukum

Permasalahan yang timbul untuk menetukan pilihan hukum mana yang harus dipakai seandainya terjadi sengketa diantara pihak sesuai dengan ketentuan hukum berlaku

apabila Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) yang dimaksud terealisasi. sebelum/tidak melewati batas waktu yang ditentukan dalam

terjadi perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui lembaga penyelesaian sengketa berdasarkan syariah sesuai dengan peraturan

Adanya kecakapan untuk bertindak dalam hukum merupakan syarat subjektif terbentuknya perjanjian yang sah di antara para pihak. Kecakapan dalam bertindak ini dalam banyak