Nama : Nining Rahayu NIM : H0712138 Kelas : AT-5A
Tugas I Konservasi Tanah dan Air
Dari hasil penelitian di suatu daerah penelitian, diketahui bahwa daerah penelitian tersebut terbagi menjadi 3 satuan peta lahan (SPL) dengan sifat-sifat sbb:
Sifat tanah SPL 1 SPL 2 SPL 3
Pasir (%) 35 40 45
Pasir sgt halus(%) 15 20 20
Debu (%) 40 30 25
Lempung (%) 10 10 10
BO (%) 5 (rendah) 6 (rendah) 4 (rendah)
Permeabilitas (cm/jam) 35 (kode 1) 10 (kode 3) 20 (kode 2)
Struktur Granuler halus
Panjang Lereng rata-rata (m) 20 18 17
Kemiringan Lereng rata-rata(%)
24 13 15
Penggunaan lahan Pinus Kentang Kebun campuran
kerapatan sedang Pengelolaan tanah Tanpa tindakan
konservasi
Data curah hujan tahun 2005 - 2009
Pertanyaan :
1. Hitunglah prediksi erosi (ton/ha/tahun) rata-rata di daerah tersebut menurut USLE.
2. Hitunglah Indeks Bahaya Erosi (IBE) daerah tersebut dan sebutkan harkatnya 3. Metode konservasi tanah apa
yang terbaik untuk
mengurangi erosi di daerah tersebut jelaskan alasan saudara.
Diketahui:
Macam penggunaan Nilai C
Pinus 0,200
Kentang 0,400
Kebun campuran kerapatan sedang 0,200
Jawaban:
1. Mencari nilai erodibilitas tanah (K) a. Pada SPL 1
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009
Januari 890 515 590 279 398
Febuari 413 538 486 353 259
Maret 409 430 376 888 172
April 155 29 361 326 161
Mei 22 70 58 58 54
Juni 109 0 76 20 121
Juli 21 0 0 0 21
Agustus 0 0 36 0 0
September 175 0 0 0 9
Oktober 232 0 15 229 73
November 369 173 375 422 401
100 K = 1.292 {2.1 M1.14 (10-4) (12-a) + 3.25 (b-2) + 2.5 (c-3)}
100 K = 1.292 [2.1 { (15+40) x (100 – 10) }1.14 x (10-4) x (12 - 5) + 3.25 (2 - 2) + 2.5 (1 - 3) ]
100 K = 1.292 [2.1 (4950)1.14 x (10-4) x (7) + 3.25 (0) + 2.5 (-2) ]
100 K = 1.292 (23.94237681 + 0 - 5 ) 100 K = 1.292 x 18.94237681 100 K = 24.47355084
K = 0.244735508 b. Pada SPL 2
100 K = 1.292 {2.1 M1.14 (10-4) (12-a) + 3.25 (b-2) + 2.5 (c-3)}
100 K = 1.292 [2.1 { (20 + 30) x (100 – 10) }1.14 x (10-4) x (12 – 6) + 3.25 (2 - 2) + 2.5 (3 - 3) ]
100 K = 1.292 [2.1 (4500)1.14 x (10-4) x (6) + 3.25 (0) + 2.5 (0) ]
100 K = 1.292 (18.40911077 + 0 + 0 ) 100 K = 1.292 x 18.40911077
100 K = 23.78457111 K = 0.237845711 c. Pada SPL 3
100 K = 1.292 {2.1 M1.14 (10-4) (12-a) + 3.25 (b-2) + 2.5 (c-3)}
100 K = 1.292 [2.1 { (20 + 25) x (100 – 10) }1.14 x (10-4) x (12 – 4) + 3.25 (2 - 2) + 2.5 (2 - 3) ]
100 K = 1.292 [2.1 (4050)1.14 x (10-4) x (8) + 3.25 (0) + 2.5 (-1) ]
100 K = 1.292 (21.76747269 + 0 – 2.5 ) 100 K = 1.292 x 19.26747269
100 K = 24.89357471 K = 0.248935747 Keterangan:
K : Faktor erodibilitas tanah
M : (Presentase pasir sangat halus + debu) x (100 – presentase liat) a : Presentase bahan organic
b : Kode Struktur tanah
c : Kelas permeabilitas profil tanah Tabel 1 Kode Permeabilitas Profil Tanah
Kode Permeabilitas Kecepatan (cm/jam) Kode
Sangat lambat <0.5 6
Lambat 0.5 sampai 2.0 5
Lambat sampai sedang 2.0 sampai 6.3 4
Sedang 6.3 sampai 12.7 3
Sedang sampai cepat 12.7 sampai 25.4 2
Cepat >25.4 1
Sumber: Arsyad (2006)
Tabel 2 Kode Struktur Tanah
Kelas Struktur Tanah (ukuran diameter) Kode
Granuler sangat halus (<1mm) 1
Granuler halus (1 sampai 2 mm) 2
Granuler sedang sampai kasar (2 sampai 10mm) 3 Berbentuk block, blocky, plat, masif 4 Sumber: Arsyad (2006)
2. Mencari nilai erosivitas tanah (IR)
Keterangan:
Panjang Lereng (L)
4. Mencari nilai Kemiringan Lereng (S) a. Pada SPL 1
Januari 890 515 590 279 398 534.4 53.44 494.6416076 Febuari 413 538 486 353 259 409.8 40.98 344.73877727
Maret 409 430 376 888 172
455 45.5 397.454824 6 April 155 29 361 326 161
206.4 20.64 135.643021
Oktober 232 0 15 229 73
S = 1.75366702
5. Mencari Faktor Pengelolaan Tanaman (C) Tabel 4 Nilai Faktor C (Pengelolaan Tanaman)
No Macam penggunaan Nilai faktor
1 Kentang 0.4
2 Hutan produksi tebang pilih 0.2 3 Kebun campuran kerapatan sedang 0.2
4 Sawah 0.01
5 Tanah terbuka tanpa tanaman 1.0
6 Kacang tanah 0.2
Sumber: Data Pusat Penelitian Tanah (1973 – 1981) tidak dipublikasikan 6. Mencari Faktor Tindakan Konservasi (P)
Tabel 5 Nilai Faktor P untuk Berbagai Tindakan Konservas Tanah Khusus No Tindakan khusus konservasi tanah Nilai P
1 Teras Bangku:
Kontruksi baik
Kontruksi sedang
Kontruksi kurang baik
Teras tradisional
0.04 0.15 0.35 0.40 2 Strip Tanaman Rumput Bahia 0.40 3 Pengelolaan tanah dan penanaman
menurut garis kontur:
Kemiringan 0 -8%
Kemiringan 9-20%
Kemiringan lebih dari 20%
0.50 0.75 0.90 4 Tanpa tindakan konservasi 1.00 Sumber: Arsyad (2006)
= 2080.12057 x 0.237845711 x 0.904534034 x 1.75366702x 0.4 x 0.04 = 12.55670995 ton/ha/tahun
3. Pada SPL 3
A = R. K. L. S. C. P
= 2080.12057 x 0.248935747 x 0.879049073 x 2.208528656 x 0.2 x 0.15 = 12.55670995 ton/ha/tahun
PREDIKSI INDEKS BAHAYA EROSI Tabel 6 Kelas Bahaya Erosi
Sumber: Anonim 1994 dalam A’yunin 2008
SP L
A (nilai erosi) Ton/ha/tahu
n
Kelas bahaya erosi
Harkat Teknik konservasi yang perlu dilakukan
1 475.5966922 IV Seperti yang diketahui nilai erosi yang dapat dibiarkan untuk SPL 1 (T = 4 ton/ha/tahun), pada kenyataannya, telah terjadi erosi besar-besaran sehingga perlu dilakukannya teknik konservasi yang serius.
Berdasarkan tingkat kemiringan lereng, SPL 1 termasuk kelas kemampuan lahan IV.
Konservasi yang bisa dilakukan antara lain: Tanah diolah seperlunya memngingat kemiringan lereng yang cukup curam yakni 24%.
Membuat parit pengelak, dengan membuat semacam saluran yang memotong arah lereng atau menurut kontur dengan kemiringan yang kecil terhadap kontur sehingga kecepatan air dalam saluran tersebut tidak melebihi 0.5m/detik.
Penutupan mulsa dengan sekat rumput Setasia
spacelata, yang diterapkan pada lahan
pengelolaan tembakau dapat menurunkan erosi rata-rata sebesar 39% (Wardojo 1995). Tindakan ini dimungkinkan karena pohon pinus termasuk tumbuhan relatif tinggi dan rumput bisa dijadikan seagai bahan pakan ternak.
2 12.55670995 I Seperti yang diketahui nilai erosi yang dapat dibiarkan untuk SPL 1 (T = 12 ton/ha/tahun), pada kenyataannya, telah terjadi erosi sedikit lebih besar sehingga tetap diperlukannya teknik konservasi. Berdasarkan tingkat kemiringan lereng, SPL 2 termasuk kelas kemampuan lahan III.
Lahan III memerlukan drainase dan pengelolaan tanah yang dapat memlihara atau memperbaiki struktur dan keadaan olah tanah. Untuk mencegah pelumpuran dan pemadatan dan memperbaiki permeabilitas diperlukan tidak mengolah tanah sewaktu tanah masih basah. Pada tanah berlereng 8 - <15%, tindakan konservasi tanah dapat dilakukan dengan membuat penanaman dalam strip, penggunaan mulsa, pergiliran tanaman atau pembuatan teras atau kombinasi dari tindakan-tindakan tersebut. SPL 2 digunakan untuk penanaman kentang, dimana tanaman umbi-umbian ini banyak mengangkut hara dari tanah, maka itu perlu penambahan bahan organik dan pengolahan tanah menurut kontur.
Teras bangku miring kedalam cocok untuk tanah dengan permeabilitas rendah agar air tidak segera terinfiltrasi tidak mengalir keluar melalui talud.
yang memadai.
Berdasarkan tingkat kemiringan lereng, SPL 3 termasuk kelas kemampuan lahan III. Lahan III memerlukan drainase dan pengelolaan tanah yang dapat memelihara atau memperbaiki struktur dan keadaan olah tanah. Untuk mencegah pelumpuran dan pemadatan dan memperbaiki permeabilitas umumnya diperlukan penambahan bahan organik dan tidak mengolah tanah sewaktu tanah masih basah.