• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIMBINGAN KONSELING CONTOH PELAPORAN PER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BIMBINGAN KONSELING CONTOH PELAPORAN PER"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PELAPORAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Makalah disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Assessmen Perkembangan Anak Usia Dini

Dosen Pengampu : 1. Siti Istiyati

2. Anayanti Rahmawati, S.Psi, Psi, M.A

Disusun Oleh :

1. Asih Muryani K8113012

2. Dwi Retno Safitri K8113023 3. Hesti Wulandari K8113030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

▸ Baca selengkapnya: contoh rencana pelaporan belajar oleh murid

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Evaluasi Perkembangan anak merupakan salah satu komponen penting dalam pelaksanaan program pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Evaluasi perkembangan tidak saja bermanfaat sebagai dasar membuat perencanaan pembelajaran namun juga dapat membantu pendidik untuk melihat perkembangan anak, dan Membantu pendidik untuk melaporkan perkembangan anak.

Evaluasi pada anak usia dini meliputi kegiatan pengamatan, pencatatan, pendokumentasian kegiatan yang dilakukan anak sejak datang di lembaga PAUD sampai pulang. Dengan melakukan penilaian, pendidik dapat memahami perkembangan anak dan kemajuan-kemajuan yang dicapai selama mengikuti program PAUD.

Hasil evaluasi dilaporkan kepada orang tua sedikitnya enam bulan sekali, sehingga orang tua dapat memberikan dukungan dan bantuan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak yang telah dicapai.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian pelaporan perkembangan Anak Usia Dini ? 2. Tujuan pelaporan perkembangan Anak Usia Dini ? 3. Ruang lingkup pelaporan perkembangan AUD ? 4. Manfaat pelaporan perkembangan AUD ?

5. Teknik penyusunan pelaporan perkembangan Anak Usia Dini ? 6. Penyusunan instrumen perkembaangan ?

C. Tujuan

(3)

4. Untuk Mengetahui manfaat pelaporan perkembangan AUD

5. Untuk Mengetahui teknik penyusunan pelaporan perkembangan Anak Usia Dini 6. Untuk Mengetahui penyusunan instrumen perkembaangan

BAB II ISI

A. PENGERTIAN PELAPORAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Pelaporan perkembangan merupakan refleksi dari apa yang diketahui tentang perkembangan anak, membuat keputusan, menentukan tujuan, dan berbagi informasi tentang anak kepada orangtua maupun pihak administrasi lain. Pelaporan disampaikan oleh guru kepada orangtua dalam bentuk deskripsi singkat tentang perkembangan anak yang meliputi perkembangan perilaku dan moral agama, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan fisik motorik, perkembangan seni dan perkembangan sosial emosi. Laporan tentang perkembangan anak didasarkan pada hasil pengamatan dan pencatatan yang di lakukan secara berkesinambungan dan berdasarkan bukti hasil karya anak. Guru membuat laporan yang otentik, berdasarkan fakta yang terjadi pada anak. Lapaoran yang otentik dibuat dengan cara mendokumentasikan setiap catatan dan menggabungkannya dalam file yang rapi dan teratur. Jika catatan guru tidak lengkap, dikhawatirkan, hasil laporan bersifat subjektif dan berdasarkan hasil dugaan semata.

(4)

Pertama proses analisis sintesis, guru mengumpulkan data hasi asesmen perkembangan yang telah dilakukannya untuk semua aspek perkembangan dan mengamati karakteristik perkembangan yang terlihat pada anak.

Langkah kedua guru membuat sebuah interpretasi dari karakteristik perkembangan anakyang telah diamati tersebut, apa saja perkembangan yang menonjol dan apa saja perkembangan yang mengalami hambatan. Interpretasi yang dilakukan guru berdasarkan pada indikator perkembangan yang telah dibuat dan ditetapkan untuk semua aspek perkembangan anak pada rentang usia tertentu baik sesuai standar kurikulum maupun ditetapkan sendiri oleh pendidik.

Langkah terakhir dalam penyusunan pelaporan perkembangan adalah komunikasi, yaitu guru mengomnikasikan hasil interpretasi perkembangan anak secara apa adanya kepada orangtua. Dalam hal ini tidak ada penilaian baik buruk terhadap anak tetapi lebih menggambarkan kemajuan perkembangan yang telah dicapai oleh anak serta stimulasi apa yang perlu diberikan kepada anak dalam rangka optimalisasi seluruh aspek perkembangannya.

Laporan yang ditulis guru hendaklah dalam kalimat positif, jelas, mudah dipahami, serta menggunakan tata bahasa dan ejaan yang benar. Adapun rambu-rambu penulisan laporan perkembangan anak yang perlu diperhatikan guru adalah:

1. Tidak menyalahkan anak 2. Tidak menyalahkan orang tua

3. Pengaruh laporan terhadap perasaan anak 4. Pengaruh laporan terhadap perasaan orang tua 5. Pengaruh laporan terhadap hubungan anak dan guru 6. Pengaruh laporan terhadap hubungan anak dan orang tua

7. Informasi isi laporan sudah menggambarkan aspek perkembangan dan pembelajaran yang esensial

8. Menggambarkan perilaku khusus anak di kelas 9. Menggambarkan perkembangan dan kemajuan anak 10. Lebih fokus pada kemajuan dari pada kelemahan anak

11. Memuat contoh perilaku khusus yang telah ditujukkan oleh anak 12. Menyajikan informasi yang komunikatif, autentik, dan bermakna 13. Menginformasikan kepada orang tua tentang rencana guru 14. Orang tua tahu bahwa guru ada dipihak anak

(5)

B. TUJUAN PELAPORAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Pelaporan perkembangan anak usia dini bertujuan untuk membantu guru merencanakan pembelajaran selanjutnya yang sesuai dengan perkembangan anak, memberikan informasi kepada orangtua tentang kemajuan anak,serta mendukung kelancaran program guru dan orangtua. Proses pelaporan perkembangan anak merupakan suatu tahapan dari serangkaian proses pengembangan anak dilembaga pendidikan yang harus dilalui. Pada pelaksanaannya,pelaporan harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Konsisitensi dengan pelaksanaan asesmen perkembangan anak di sekolah.

2. Memuat rincian hasil asesmen perkembangan anak berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan dikaitkan dengan berbagai strategi stimulasi yang bermaanfaat bagi perkembangan anak.

3. Menjaminorang tua akan keakuratan informasi permasalahan anaknya dalam perkembangan.

4. Mengandung berbagai cara dan strategi berkomunikasi.

5. Memberikan informasi yang benar, jelas, komprehensif dan akurat.

C. RUANG LINGKUP PELAPORAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

(6)

pelaporan perkembangan sesuai dengan yang diharapkan, maka ketika melaporkan suatu informasi perlu diperhatikan pertanyaan-pertanyaan kunci berikut :

1. Siapa yang akan menerima laporan perkembangan ? 2. Apa isi yang dimuat dalam laporan perkembangan ?

3. Bagaimana bentuk pelapporan perkembangan (lisan,tulisan, atau bentuk lainnya) ? 4. Bagaimana format pelaporan perkembanngan yang digunakan ?

5. Bagaimana membantu pengguna menginterpretasi dan menggunakan laporan perkembangan ?

6. Bagaimana jadwal pelaporan perkembangan ?

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan diatas merupakan ruang lingkup pelaporan perkembangan. Hal yang paling utama adalah isi itu sendiri. Pada umumnya, orangtua menginginkan isi laporan perkembangan anaknya yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana anak berkembang dan belajar disekolah : secara akdememik, fisik, sosial maupun emosionalnya ?

2. Sajauh mana anak berpartisipasi dalam kegiatan sekolah ?

3. Kemampuan apa yang telah dicapai anak selama kurun waktu belajar tertentu ? 4. Apakah hasil belajar/perkembangan anak cukup baik ?

5. Sejauh mana peningkatan perkembangan dan kemampuan anaka dalam dalam kurun waktu tertentu ?

6. Apa yang harus dilakukan orangtua untuk membantu dan mengembangkan anak lebih lanjut ?

(7)

deangan kata lain mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh orangtua. Agar orangtua mudah memahami isi laporan perkembangan anak maka informasi atau laporan perkembangan anak yang dismapaikan kepada orangtua hendaknya memenuhi beberapa syarat yaitu :

1. Menggunakan bahasa yang komunikatif, mudah dipahami dan menggunakan istilah-istilah yang mudah dimengerti

2. Menitikberatkan pada hasil/kemajuan yang telah dicapai anak. 3. Memberikan perhatian pada pengembangan dan pembelajaran anak

4. Berkaitan erat dengan Developmental Aproriate Practice (DAP) dan tugas perkembangan yang sesuai pada rentang usia tertentu

5. Berisi informasi tingkat pencapaian emampuan anak dalam kaitannya dengan indikator perkembangan sesuai rentang usia tertentu

6. Menyatakan tingkat kemampuan yang telah dicapai secara jelas 7. Memuat hasil asesmen perkembangan yang sahih dan ajek (konsisten)

D. MANFAAT PELAPORAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Pelaporan perkembangan anak usia dini meupakan sarana komunikasi antara lembaga pendidikan/guru, anak, dan orangtua. Oleh sebab itupelaporan perkembangan anak kepada orangtua adalah bagian penting dalam upaya mengembangkan dan menjaga hubungan antara lembaga pendidikan, anak dan orangtua. Secara lebih rinci pelaporan perkembangan memberi banyak manfaaat diantaranya sebagai berikut :

(8)

Asesmen perkembangan anak dilaksanakan secara terus-menerus dan berkesinambungan. Oleh karena itu harus ada rekaman tingkat kemajuan tiap anak untuk mengikuti perkembangan belajarnya. Mengingat bahwa perkembangan anak usia dini berjalan snagat pesat,maka tiap aspek perkembangan perlu dirincikan indikatornya untuk setiap rentangan usia tertentu.

Indikator perkembangan anak sebenarnya merupakan langkah awal yang harus disusun dan ditetapkan dalam proses asesmen perkembangan anakagar pelaporan menjadi obyektif dan tepat sasaran. Indikator perkembangan merupakan gambaran perilaku yang tampak pada anak sebagai derajat atau tingkatan pencapaian suatu kemampuan tertentu. Gambaran perilaku ini harus dapat diamati (obsevrable) dan dapat diukur (measureable). Pengembangan indikator membutuhkan pemahaman terhadap perkembangana anak secara teorotik dan perkembangan anak secara aktual yang dapat dilihat darikesehariannya.

Sebagian besar anak dapat dengan mudah mencapai indikator perkembangan tertentu dan kemungkinan sebagian kecil anak akan mampu mencapai lebih cepat lagi, tetapi ada pula anak-anak yang membutuhkan waktu lebih lama daripada yang lain. Setiap anak dengan kemajuan perkembangan yang berbeda-beda berhak mendapatkan pelayanan tindak lanjut untuk mengoptimalkan laju perkembangannya. Lembaga pendidikan diharapkan menyediakan program-program pengembangan bagi anak yan berupa stimulasi kegiatan yang memperkaya pengetahuan dan keterampilannya.

2. Prediksi Masa Depan Anak

Hasil asesmen perkembangan anak perlu dianalisis oleh guru untuk mengetahui pada aspek-aspek perkembangan mana yang menonjol pada anak dengan cara membandingkan pada indikator perkembangan pada tingkat usia tersebut. Kemajuan perkembangan anak pada aspek tertentu ini akan menjadi bahan analisis lebih lanjut yang dapat memprediksikan bakat serta minat anak dan dapat dijadikan dasar untuk pengembangan anak dalam memilih jenjang profi/karier anak dimasa depan.

(9)

Pada akhit tahun ajaran semua catatan kemajuan anak dapat dirangkum berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan. Pada anak usia 0-6 tahun kemajuan perkembangan anak dikualitatifkan dan disampaikan dalam bentuk narasi. Sedangkan untuk anak sekolah dasar penentuan promosi (kenaikan kelas) dan sertifikasi bagianak yang menamatkan pendidikannya.

4. Umpan Balik Kegiatan Pembelajaran dan Kurikulum Sekolah

(10)

E. TEKNIK PENYUSUNAN PELAPORAN ANAK USIA DINI

Selain mengamati berbagai aspek perkembangan, yang perlu diamati dan di catat oleh pendidik ada beberapa perilaku anak berikut juga perlu di perhatikan.

1. Tingkat dan lamanya perhatian (apakah anak cepat berpindah dari satu tugas ke tugas yang lainnya; apakah anak melakukan satu hal ketika melihat hal lainnya, atau apakah anak memiliki perhatian hanya pada satu hal pada satu waktu tertentu).

2. Kemandirian (apakah anak memilki tugas-tugas dan mengaturnya pada tingkat tertentu yang sesuai dengan usianya, atau apakah anak selalu meminta tolong dan bimbingan sebelum memiliih materi permainan).

3. Jumlah dan kualitas gerak fisik (apakah anak pasif dan diam atau anak cenderung sangat aktif namun tidak terarah perilakunya. Sebagai contoh : anak sering melempar barng-barang mainan di kelas, sering memukul temannya tanpa sebab dan sebagainya).

4. Kemampuan komunikasi verbal dan non verbal (apakah anak menggunakan bahasa yang wajar sesuai usianya)

Laporan Perkembangan Anak Usia Dini dilaporkan oleh kepala/guru PAUD secara lisan dan tertulis. Cara yang ditempuh dapat dilaksanakan dengan bertatap muka serta dimungkinkan adanya hubungan dan informasi timbal balik antara pihak TK dan orang tua/wali. Hal yang perlu diingat dalam pelaksanaan kegiatan ini hendaknya menjaga kerahasiaan data atau informasi, artinya bahwa data atau informasi tentang anak didik hanya diinformasikan dan dibicarakan dengan orang tua/wali anak didik yang bersangkutan atau tenaga ahli dalam rangka bimbingan selanjutnya.

Pendidik perlu menganalisa data tentang berbagai aspek perkembangan anak yang telah berhasil di himpun. Proses analisa penting untuk membantu pendidik menyeleksi fakta-fakta yang relevan dari sejumlah besar kegiatan yang dilakukan anak. Tahapan analisa memungkinkan pendidik melakukan semacam penilaian tentang aspek perkembangan dan perilaku anak yang di gambarkan dalam berbagai format seperti running record, anekdot dan cek list.

(11)

anak. pendidik boleh memilih untuk member kode masing-masing hasil observasi segera setelah pendidik melengkapinya ( metode as-you-go ) atau pendidik boleh memberi kode apabila pendidik telah melengkapi kumpulan materi observasi ( metode later-on ).

Pada saat pendidik mencoba mengidentifikasi informasi perkembangan sampai proses pengodean, pendidik harus membuat sistem untuk mengekstraksi data tersebut. Sebuah metode sederhana telah dikembangkan oleh Linberg dan Swedlow (1976 dalam Nasution 1999). Dalam metode ini lima area di identifikasi dan semua perilaku di beri kode dengan cara berikut in:

1. Pertumbuhan fisik, meliputi gambaran tentang anak, karakteristik aktivitas secra umum, koordinasi otot besar dan kecil, makan, berpakaian, kebiasaan ke toilet, dan sikap/perilaku anak saat waktu istirahat.

2. Penyesuaian sosial, meliputi sikap anak terhadap anak-anak yang lain. Misalnya kemampuan memimpn dan mengikuti aturan; teman-teman khusus yang dimiliki anak; kemampuan anka dalam aspek pro sosial seperti berbagi, bekerja sama, dan lain-lain, sikap; sikap anka terhadap oaring dewasaorang tua murid, guru, tamu, dan sebagainya.

3. Perkembangan mental, meliputi persistensi dan rentang perhatian; nalar dan pemecahan masalah; pemahaman anak terhadap tema/konsep yang di berikan; memori; imajinasi; bahasa dan kosa kata, kemampuan untuk mengekspresikan kebutuhan dan ide-ide.

4. Perkembangan emosi dan sosial, meliputi penyesuaianterhdap perubahan dan , situasi baru kemampuan untuk mengontrol emosi; cara anak mengekspresikan kemarahan, ketakutan, kasih saying;,ekspresi kegembiraan, kesenangan dan spontanitas, reaksi terhadap disiplin/ aturan yang di berikan, dan lain-lain. 5. Minat, meliputi aktivitas yang disukai; mainan favorit; ide-ide yang

diekspresikan dalm permianan; minat terhdap cerita dn buku; pengunaan bahan-bahan seni; minta terhadap music; pengalaman dalam sains dan bidang-bidang lainnya.

(12)

Dalam membuat pelaporan pendidik perlu mempertimbangkan kemampuan Sumber Daya Manusia, tenaga, waktu, dan sebagainya. Dengan demikian pendidik memiliki pilihan untuk menentukan jenis pelaporan apa yang akan di buat. Namun, sering dengan peringatan kompetensinya, pendidik diharapkan dapt membuat laporan yang lebih kompehensif.

F. PENYUSUNAN INSTRUMEN PERKEMBANGAN

Hasil observasi perkembangan anak yang sudah dirangkum dalam format bulanan dipakai sebagai bahan untuk membuat laporan hasil evaluasi perkembangan anak yang diberikan kepada orangtua.

Laporan hasil evaluasi perkembangan ditulis dalam bentuk uraian singkat, ditambah dengan keterangan tentang kehadiran, pertumbuhan berat dan tinggi badan serta rekomendasi untuk orangtua.

Langkah-langkah penyusunan instrument a. Mengidentifikasi variabel

Variabel adalah segala sesuatu yang memiliki variasi nilai. Dalam hal ini yang menjadi variabel adalah berbgai aspek perkembangan anak.

b. Menganlisis teori

Menganalisis teori adalah mencari, mendeskripsikan, menyintesiskan teori-teori yang berkaitan dengan aspek perkembangan anak.

c. Menyusun konstruk

Menyusun konstruk adalah mendefinisikan berbagai aspek perkembangan anak secara konseptual. Misalnya, perkembangan kognitif adalah……..; perkembangan fisik adalah……..; dan seterusnya.

d. Menyusun definisi operasional

Menyusun definisi operasional adalah mendefinisikan berbagai aspek perkembangan anak secara operasional atau dapat diukur.

e. Menentukan dimensi dan atau indicator

Menentukan dimensi dan indikator berbagai aspek perkembangan berdasarkan teori yang sudah dianalisis-sintesiskan.

f. Menyusun kisi-kisi intrumen ( Blue print )

Menyusun kisi-kisi instrumen dalam tabel terdiri dari kode, aspek, indikator, sub indikator, pertanyaan/pernyataan, jumlah item.

g. Menyusun butir-butir instrument

Menyusun butir-butir instrumen berdasarkan pada pemilihan teknik pengumpulan data yang akan digunakan; misalnya observasi, angket, tes tertulis, wawancara, dan lain-lain.

(13)

a. Rajin masuk sekolah b. Jarang sakit

c. Memiliki daya tahan yang kuat

d. Alergi terhadap benda-benda/makanan tertentu e. Jarang menggerutu karena sakit.

Contoh aspek pelaporan yang berkaitan dengan kegiatan yang paling disukai anak adalah:

a. Buku cerita yang paling disukai anak

b. Kegiatan di area pasir yang paling diminati anak c. Informasi lainnya

Berikut adalah contoh laporan hasil evaluasi perkembangan anak:

Nama Anak : Nurdiman Kelompok Usia : 3-4 tahun

Nomor Induk : 2013003 Semester : II

Tahun Pelajaran : 2013/2014 I. Informasi Perkembangan:

No Aspek Perkembangan dan Pencapaiannya

1. Moral dan nilai-nilai agama

 Sudah dapat mengikuti bacaan doa sebelum belajar walaupun belum lengkap.  Sudah dapat mengikuti gerakan sholat.

 Hanya sekali-kali menyebut beberapa contoh ciptaan Tuhan.

 Selalu mengucapkan terima kasih setelah menerima sesuatu, tetapi terkadang masih perlu diingatkan.

 Selalu mengucapkan salam saat datang ke kelompok bermain. 2. Fisik/Motorik

 Sudah dapat berjalan dan berlari dengan stabil.

 Dapat naik-turun tangga tanpa berpegangan, tetapi belum menggunakan dua kaki secara bergantian.

 Dapat melompat dengan dua kaki sekaligus, tetapi masih kesulitan untuk melompat dengan satu kaki bergantian.

 Dapat menendang bola tetapi masih kesulitan untuk menangkap bola dengan jarak 1 m.

3. Bahasa

 Dapat menirukan suara benda jatuh dan suara beberapa jenis binatang.  Dapat berbicara runtut dengan 4-5 suku kata.

 Dapat memahami dan melaksanakan 2 perintah sekaligus. 4. Kognitif

 Mampu mengelompokkan benda yang sejenis.  Mamu menyebutkan 4 bentuk geometri.

(14)

5. Sosial-emosi

 Dapat menunjukkan ekspresi wajah sedih, senang, dan takut.  Dapat berkonsentrasi mendengarkan cerita 3-4 menit.

 Sudah dapat antri minum dan ke toilet dengan tertib. 6. Tahap Main

Main Balok

 Sudah pada tahap 9; ruang tertutup tiga dimensi, dapat membuat atap pada bangunan seperti kotak terbuka, menjadi ruang tertutup tiga dimensi Melukis

 Sudah pada tahap 5; melukis ”kepala besar” dengan kaki, mengambang di atas kertas

Menggambar

 Sudah pada tahap 5; menggambar ”kepala besar” dengan kaki, mengambang di atas kertas

Menggunting

 Sudah pada tahap 5; menggunting bentuk tetapi tidak pada garis Meronce

 Sudah pada tahap 3; merangkai terus menerus Menulis

 Sudah pada tahap 4; berlatih huruf Main Peran

 Sudah pada tahap ”pengganti”; menggunakan obyek seadanya dalam cara yang kreatif atau sesuai khayalan, atau menggunakan obyek dalam cara yang

berbeda dari biasanya Sosialisasi

 Sudap pada tahap ”sosial berdampingan”, main dekat dengan teman lainnya; terlibat dalam permainannya sendiri tetapi senang dengan kehadiran anak lainnya.

II. Informasi Pertumbuhan dan Kehadiran: 1. Berat Badan

Selalu naik tetapi mendekati garis kuning pada KMS. 2. Tinggi Badan

1. Bisa diajak mengikuti ritual keagamaan sederhana seperti sholat, baca doa pendek, dan menyebut nama Allah dengan tepat.

(15)

Tanggal, Paraf, dan Nama Pendidik Tanggal, Paraf dan Nama Orang Tua Yogyakarta, 23 Maret 2014

(16)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Hasil observasi perkembangan anak yang sudah dirangkum dalam format bulanan dipakai sebagai bahan untuk membuat laporan hasil evaluasi perkembangan anak yang diberikan kepada orangtua. Guru membuat laporan yang otentik, berdasarkan fakta yang terjadi pada anak. Lapaoran yang otentik dibuat dengan cara mendokumentasikan setiap catatan dan menggabungkannya dalam file yang rapi dan teratur. Jika catatan guru tidak lengkap, dikhawatirkan, hasil laporan bersifat subjektif dan berdasarkan hasil dugaan semata.

(17)

Daftar Pustaka

Fridani, Lara, dkk. 2009. Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka

Referensi

Dokumen terkait

Pada usia dini ini umur 6-15 tahun merupakan masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya, sedangkan status sosial

Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak

Bimbingan konseling yang diberikan pada orangtua anak usia dini berkebutuhan khusus adalah usaha yang dilakukan konselor untuk membantu individu/orangtua (klien) dalam

Beberapa teori dan/atau pendekatan di atas, dapat sukses dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling pada lembaga pendidikan anak usia dini apabila

Salah satu alternatif kegiatan yang bisa dilaksanakan untuk membantu anak yang mengalami masalah perkembangan motorik halus anak usia dini adalah dengan

Salah satu bentuk layanan konseling krisis yang tepat untuk diterapkan untuk meminimalisir tauma anak usia dini korban bencana adalah

Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak

Peran Guru Membantu Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Menggunakan Metode Bermain Peran Makro Dilihat dari Interaksi Guru dengan Anak dalam Peran Kegiatan wawancara yang dilakukan