• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PERHATIAN KHUSUS DAN PELAYANAN K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PERHATIAN KHUSUS DAN PELAYANAN K"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

“PERHATIAN KHUSUS DAN PELAYANAN

KESPRO PADA LANSIA”

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi Lansia

OLEH

YUNITA FLORENCA NPM : 173112540120158 KELAS : B2

SEMESTER : I

FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Usia lanjut merupakan anugerah. Menjadi tua, dengan segenap keterbatasannya, pasti akan dialami oleh seseorang apabila ia panjang umur. Di Indonesia istilah untuk kelompok usia lanjut ini belum baku, orang memiliki sebutan yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan istilah usia lanjut, ada pula lanjut usia atau jompo. Dengan padanan bahasa inggris biasa disebut the aged, the olders, older adult,serta senior citizen. Pada usia lanjut terjadi kemunduran sel-sel karena proses penuaan yang dapat berakibat pada kelemahan organ, kemunduran fisik, timbulnya berbagai macam penyakit terutama penyakit degeneratif. Hal ini akan menimbulkan masalah kesehatan, social, ekonomi, dan psikologis (Depkes, 2008).

Masalah kesehatan utama pada usia lanjut merupakan gabungan dari kelainan- kelainan yang timbul akibat penyakit dan proses menua, yaitu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap penyakit (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Mengapa kelompok usia lanjut perlu mendapat perhatian khusus? 2. Mengapa kelompok usia lanjut masih perlu mendapatkan

pelayanan kesehatan reproduksi?

C. TUJUAN

(3)
(4)

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN USIA LANJUT

Menurut Setyonegoro (1984), menggolongkan bahwa yang disebut usia lanjut (geriatric age) adalah orang yang berusia lebih dari 65 tahun. Selanjutnya terbagi kedalam usia 70-75 tahun (young old), 75-80 tahun (old), dan lebih dari 80 tahun (very old).

Menurut Bab I pasal 1 ayat (2) Undang-undang No.13 tahun 1998 tentang kesejahteraan usia lanjut, lansia adalah seseorang yang sudah mencapai usia 60 tahun keatas. Pada usia lanjut terjadi penurunan kondisi fisik atau biologis, kondisi psikologis, serta perubahan kondisi sosial.

B. MENGAPA KELOMPOK USIA LANJUT PERLU MENDAPAT PERHATIAN KHUSUS

Alasan lansia membutukan perhatian khusus dikarenakan masalah pada lansia dimasukkan kedalam “Empat Besar” penderitaan geriatric, yaitu mempunyai masalah yang kompleks, tidak ada pengobatan sederhana, penurunan kemandirian dan membutuhkan bantuan orang lain dalam perawatan (Isaac, 1981 dalam Watson 2003). Perhatian yang dapat diberikan kepada lansia dapat berupa dukungan social khusunya keluarga atau kerabat dekat. Gotlieb (1983 dalam Mundiharno, 2010) menyatakan bahwa dukungan keluarga dapat merupakan informasi verbal maupun nonverbal, saran, bantuan, atau tingkah laku yang diberikan oleh orang=orang terdekat berupa kehadiran serta hal-hal yang dapat member keuntungan emosional kepada penerimanya.

Perubahan yang terjadi pada usia lanjut : a. Perubahan fisik

(5)

2. System persyarafan lambat dalam respon, mengecilnya saraf panca indera, kurang sensitive terhadap sentuhan. 3. System pendengaran mengalami presbiskusis/ gangguan,

terjadi pengumpulan serumen. terjadi konstipasi dan gangguan pencernaan lainnya.

8. Ginjal mengecil, aliran darah ke ginjal menurun, otot kandung kemih menjadi menurun, vesikel urunaria susah dikosongkan.

9. Produksi hormone menurun, menurunnya sekresi hormone kelamin.

10. System integument, kulit mengerut, permukaan kulit kasar dan bersisik, kulit kepala dan rambut menipis, pertumbuhan kuku menjadi lambat, kuku menjadi keras dan seperti bertanduk, kelenjar keringat berkurang.

11. Tulang kehilangan cairan dan makin rapuh, tubuh menjadi lebih pendek, persendian membesar dan menjadi kaku. b. Perubahan psikologi

1. Pengamatan, memerlukan waktu lebih lama untuk menyimak keadaan.

2. Daya ingat, cenderung masih mengingat hal yang lama dari pada hala yang baru

(6)

4. Belajar, memerlukan waktu lebih lama untuk dapat mengintegrasikan jawaban, kurang mampu mempelajari hal-hal baru.

5. Perubahan social, usia lanjut cenderung mengurangi bahkan berhenti dari kegiatan social atau menarik diri dari kegiatan sosialnya, keadaan ini mengakibatkan interaksi social usia lanjut menurun, secara kualitas maupun kuantitas, yaitu : kehilangan peran, kontak social dan berkurangnya timbulnya berbagai macam masalah fisik dan psikisnya, sehingga dengan segala perubahan tersebut kelompok usia lanjut perlu mendapatkan perhatian khusus guna memenuhi kebutuhan dasarnya untuk tetap hidup sehat.

C. MENGAPA KELOMPOK USIA LANJUT PERLU MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI

(7)

Fase ini biasanya dikelompokkan dalam fase klimakterium, menopause, senium, dan andropause.

1. Klimakterium, yaitu masa sebelum dan sesudah menopause seorang wanita. Pada fase ini seorang wanita akan mengalami “keacauan” pola menstruasi serta terjadi perubahan fisik dan psikologis.

2. Menopause, yaitu fase akhir dari masa reproduksi wanita yang terjadi secara alamiah. Memasuki usia 45 tahun seorang wanita akan mengalami penuaan indung telur, penurunan produksi hormone yang menyebabkan berbagai perubahan fisik dan psikis.

3. Senium dialami oleh wanita berumur diatas 60 tahun dengan kondisi mampu beradaptasi tanpa estrogen, mudah terjadi osteoporosis dan gejala kemunduran IQ.

4. Andropause, merupakan istilah untuk laki-laki yang mengalami penuaan.

(8)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Secara biologi lanjut usia mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakityang dapat menyebabkan kematian.

Dengan semua perubahan yang dialami oleh kelompok usia lanjut dan dampak negative yang dapat ditimbulkan dari perubahan tersebut maka sudah sepantasnya kelompok usia lanjut memerlukan perhatian khusus dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-harinya baik dari tenaga medis, paramedic, maupun keluarga.

B. SARAN

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (2006). Pedoman Kegiatan Perawat Kesehatan Masyarakat Di Puskkesmas. Jakarta: Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Depkes, Departemen Komunikasi Dan Informatika.

Adimulya, A. Respon Seksual Pria Usia Senja Dan Beberapa Permasalahannya. Naskah Symposium Hubungan Suami Istri Pada Usia Lanjut, Semarang 1986

Watson, R. 2003. Perawatan pada lansia. Jakarta: EGC

Referensi

Dokumen terkait

(3) Pada model pembelajaran TPS dengan pendekatan saintifik dan langsung siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan sedang memiliki prestasi belajar yang sama dan

(1) Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien harus mendapat persetujuan. diagnosis dan tata cara tindakan

Selain itu, fasilitas penunjang merupakan sumber daya fisik yang harus tersedia sebelum suatu jasa ditawarkan kepada pihak konsumen (Tjiptono, 2000). Perilaku konsumen

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya skripsi yang berjudul “ Kadar Timbal (Pb) dalam Darah Operator Stasiun Pengisian

fragile yang sangat peka terhadap perubahan lingkungan. Eksplotasi sumberdaya hutan mangrove yang tidak terkendali akan menurunkan kualitas dan kuantitas ekosistem tersebut.

Teknik yang digunakan, yaitu dengan cara membandingkan tegangan bengkok dan tegangan puntir yang terjadi terhadap tegangan tarik ijin bahan, sehingga konstruksi

Reproduksi adu zatua menjadi barang seni kerajinan ukir budaya, keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat Nias ini telah digunakan sebagai bentuk mata

Butir-butir agregat yang lemah yaitu butir agiegat yang kekuatannya lebili rendah daripada pasta semen yang telah mengeras tidak dapat menghasilkan beton yang kekuatannya