PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI TERBUKA DAN
PROSES PERUMUSAN
PANCASILA
Ideologi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata idea dan logos/logia. Idea berarti gagasan, pemikiran, konsep, pengertian dasar, cita-cita. Sedangkan logos/logia berarti ilmu. Jadi, ideologi adalah kumpulan gagasan/ konsep
dasar bersistem untuk dijadikan dasar
Makna Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka adalah ideologi yang mampu mengikuti perkembangan jaman dan bersifat
dinamis, atau merupakan suatu sistem pemikiran terbuka yang merupakan hasil konsensus dari masyarakat itu sendiri,
nilai-nilai dari cita-citanya tidak dipaksakan dari luar melainkan digali dan diambil dari suatu
Makna Pancasila sebagai Ideologi
Terbuka
Sebagai ideologi Pancasila menjadi pedoman dan acuan bangsa Indonesia dalam
menjalankan aktivitas di segala bidang sehingga sifatnya harus terbuka, luwes dan
fleksibel tidak tertutup dan kaku melainkan harus mampu mengikuti perkembangan jaman
tanpa harus mengubah nilai-nilai dasarnya. Pancasila memberikan orientasi ke depan dan
selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dihadapi dan akan dihadapi di era keterbukaan/globalisasi dalam segala bidang
Ciri-ciri ideologi terbuka:
Merupakan kekayaan rohani, budaya, dan
masyarakat
Tidak diciptakan oleh negara, tetapi digali dari
budaya masyarakat.
Isinya tidak instan atau operasional sehingga tiap
generasi boleh menafsirkannya.
Menginspirasi masyarakat untuk bertanggung
Berdasarkan ciri-ciri yang sudah disebutkan
sebelumnya, Pancasila memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka:
Pancasila adalah pandangan hidup yang berakar pada
kesadaran masyarakat Indonesia.
Isi Pancasila tidak langsung operasional, hanya berisi lima dasar,
yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Karena hanya berisi nilai dasar, maka perlu adanya penafsiran.
Pancasila menghargai kebebasan. Hal ini tercermin dalam
makna sila kedua yang tidak saja mengakui kebebasan dan
kesedarajatan manusia Indonesia, tetapi semua bangsa di dunia.
Pancasila adalah ideologi politik, pedoman hidup masyarakat,
bangsa, dan negara.
Pancasila menghargai pluralitas, seperti yang tercermin dalam
Proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara
Dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan dibentuklah BPUPKI pada tanggal 28 Mei 1945, dan mengadakan sidang pertama pada tanggal
APAKAH KALIAN TAHU
SIAPAKAH TOKOH
Tanggal 29 Mei 1945 Moh. Yamin
mengemukakan 5 dasar negara
Indonesia(dalam pidato)
– Peri Kebangsaan
– Peri Kemanusiaan
– Peri Ke-Tuhanan
– Peri Kerakyatan
Pada akhir pidatonya beliau menyerahkan rancangan (tertulis)
– 1. Ke-Tuhanan Yang maha Esa
– 2. Kebangsaan Persatuan Indonesia – 3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
– 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Tanggal 31 Mei 1945 Prof. Dr. Supomo
mengemukakan usulan dasar negara
Indonesia yaitu:
– Persatuan
– Kekeluargaan
– Kesimbangan lahir dan batin
– Musyawarah
Tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno
menyampaikan pidatonya mengenai
lima hal yang menjadi dasar negara
merdeka, yaitu:
– Kebangsaan Indonesia
– Internasionalisme atau
kemanusiaan
– Mufakat atau demokrasi
– Kesejahteraan sosial
Pendapat ketiga tokoh dibahas oleh
Panitia Sembilan tanggal 22 Juli 1945
dan menghasilkan rumusan yang
menggambarkan maksud dan tujuan
pembentukan negara Indonesia merdeka
yang terkenal dengan nama “
Piagam
Jakarta
” atau Jakarta Charter”.
Sidang kedua BPUPKI pada tanggal 10 –
17 Juli 1945 menerima laporan Panitia
Sembilan tentang isi Piagam Jakarta,
membahas rancangan Pembukaan UUD
1945 dan tugasnya selesai BPUPKI
Pada tanggal 7 Agustus 1945 dibentuk PPKI dan mengadakan
sidang pada tanggal 18 Agustus 1945 setelah melalui perdebatan yang sengit akhirnya menerima perubahan
Piagam Jakarta menjadi Pembukaan UUD’45 dengan rumusan Pancasila sebagai berikut:
1.Ketuhan yang maha esa
2.kemanusiaan yang adil dan beradab 3.Persatuan indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan