1
Meraih Cita-Cita
Bab 1
Sekilas tentang Cita-Cita
Pernahkah Anda membayangkan betapa bahagianya ketika seseorang
meraih apa yang dia inginkan? Atau pernahkah Anda melihat seseorang yang
hingga tua masih merasa belum menemukan tujuan hidupnya? Fenomena seperti
itu dapat kita amati di dalam kehidupan kita. Ada orang yang menjalani
kehidupannya dengan terencana sehingga ia mampu mewujudkan tujuan hidupnya,
tetapi ada pula orang yang asal hidup, tidak mempunyai impian sehingga
kehidupannya seperti daun kering yang tertiup angin, terbang kesana kemari tanpa
tujuan yang jelas. Sungguh disayangkan apabila seseorang lahir kemudian tumbuh
dewasa dan menua tanpa memiliki sebuah tujuan sehingga hidupnya menjadi tidak
berarti dan tidak memiliki pengalaman menarik untuk dikenang.
Dalam buku ini penulis akan memberikan tips dan strategi untuk meraih cita
– cita. Tentunya serangkaian tips dan strategi ini akan mempermudah Anda dalam
meraih cita cita yang telah Anda miliki. Akan tetapi sebelum itu, alangkah baiknya
Anda mengetahui definisi dari cita – cita dan pentingnya sebuah cita - cita dalam
2 A. Pengertian Cita - Cita
Pengertian cita-cita menurut KBBI adalah keinginan, harapan, atau tujuan
yang selalu ada dalam pikiran. Cita – cita ini bisa berasal dari dalam diri sendiri
ataupun berasal dari pengaruh lingkungan sekitar. Apapun yang menjadi cita-cita
Anda, harus diwujudkan dengan semangat yang tinggi dan usaha yang serius. Cita
– cita dapat juga diartikan sebagai tujuan hidup atau pedoman hidup. Berikut
beberapa definisi mengenai tujuan dan pedoman hidup menurut para ahli :
Ken Mcelroy
Tujuan merupakan langkah pertama dalam proses mencapai kesuksesan dan
tujuan juga merupakan kunci mencapai kesuksesan.
Jemsly H & Martani H
Tujuan merupakan sesuatu yang mungkin untuk dicapai, bukan sesuatu yang
utopis.
Yayasan Trisakti
Tujuan merupakan kunci untuk menentukan atau merumuskan apa yang akan
dikerjakan, ketika pekerjaan itu harus dilaksanakan dan disertai pula dengan
jaringan politik, prosedur, anggaran serta penentuan program.
Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebuah cita – cita
/ tujuan hidup merupakan sesuatu yang ingin dicapai, berisi arahan tentang apa yang
3 Ada sebuah kutipan dari Buya Hamka yang berbunyi “Kalau hidup sekedar
hidup, babi di hutanpun juga hidup. Kalau kerja sekedar kerja, kera juga bekerja”.
Kutipan ini bermakna bahwa kita sebagai manusia harus mampu memaknai arti dari
kehidupan ini, mampu melakukan perencanaan yang matang, dan melakukan yang
terbaik dalam setiap hal sehingga pada akhirnya kita mampu meraih kebahagiaan.
Seseorang dikatakan bahagia ketika orang tersebut dapat mewujudkan apa yang ia
cita - citakan. Cita - cita merupakan hal penting yang harus dimiliki seseorang
dalam menjalani kehidupannya. Ibarat sebuah bangunan, cita – cita ini seperti
desain yang menentukan bentuk, pola dan keindahan bangunan tersebut. Desain ini
juga menentukan material yang dibutuhkan, tahapan yang harus dikerjakan serta
estimasi waktu untuk menyelesaikannya. Tanpa desain yang benar maka bangunan
tersebut mustahil untuk dibuat. Begitu pula dengan kehidupan ini, cita – cita
memberikan desain yang jelas sehingga kita tahu harus pergi kemana, harus berbuat
apa dan tahu kapan harus melakukannya. Sebagai contoh ketika seseorang
mempunyai cita – cita untuk menjadi dosen, orang tersebut akan berusaha sedini
mungkin untuk melengkapi persyaratannya, belajar dengan tekun, aktif di
organisasi, sering mengikuti pelatihan, seminar dan diskusi, mengikuti perlombaan
serta mengumpulkan informasi dan memposisikan dirinya untuk selalu berada di
lingkungan yang mendukung.
B. Cita – Cita dan Kehidupan
Cita – cita juga mempunyai korelasi dengan kehidupan kita di masa yang
akan datang. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa cita – cita itu ibarat
sebuah desain yang menentukan bentuk suatu bangunan. Desain ini pula yang
4 cita itu merupakan sesuatu yang baik sehingga kehidupan kita akan baik pula. Bung
Karno, proklamator kita juga pernah berkata bahwa kita harus menggantungkan cita
– cita kita setinggi langit, agar apabila ia jatuh, ia masih jatuh di antara bintang -
bintang. Memang benar, kita harus menggantungkan cita – cita setinggi mungkin
supaya kita termotivasi dan mau berusaha keras. Dengan usaha yang maksimal,
tanpa disadari akan berdampak pada tergalinya potensi yang ada pada diri kita
sehingga potensi tersebut menjadi sebuah keahlian. Kehidupan di masa depan dapat
dilihat / diramalkan dengan perilaku kita saat ini. Ketika kita mempunyai cita – cita
yang jelas maka keseharian kita pun akan disibukan dengan upaya – upaya untuk
mewujudkannya. Kesibukan inilah yang akan membawa kita pada kehidupan yang
kita cita - citakan di masa depan. Tercapai tidaknya cita – cita tergantung dari
seberapa besar usaha yang dilakukan dan seberapa cerdas kemampuan kita untuk
memanfaatkan peluang. Selain itu, dengan memiliki cita-cita kita akan lebih
menghargai kehidupan yang telah Tuhan berikan, karena dengan adanya cita-cita
kita akan lebih memahami hakikat dan eksistensi kita di dunia ini, lebih berusaha
memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dan akan selalu melakukan yang
5 Bab II
Menentukan Cita -Cita
A. Sumber cita-cita
Menentukan sebuah cita-cita bukan merupakan perkara yang mudah.
Banyak orang yang hingga dewasa masih bingung dengan apa yang menjadi cita -
citanya. Bahkan tak sedikit orang yang salah memilih cita-cita sehingga mereka
kesulitan untuk meraihnya. Hal tersebut terjadi karena apa yang mereka cita
-citakan tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Sebagai contoh ketika
seseorang memilih untuk menjadi arsitektur, pilihan tersebut seharusnya dipilih
setelah melalui pemikiran yang matang, bukan hanya mengikuti ambisi apalagi
ikut-ikutan teman. Ada tahapan yang harus dilalui agar pilihan yang telah
ditentukan merupakan pilihan yang tepat. Akan lebih baik dalam menentukan
cita-cita, kita menerapkan konsep the right man on the right place. Dengan menerapkan
konsep tersebut, tentunya apa yang menjadi impian akan di dukung oleh
kemampuan / keahlian yang dimiliki sehingga proses meraihnya pun menjadi lebih
mudah. Untuk dapat menentukan cita – cita yang tepat, terlebih dahulu kita harus
mengetahui sumber cita-cita dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Sumber cita-cita merupakan asal munculnya keinginan untuk meraih
sesuatu dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sumber cita – cita dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Internal
Sumber cita – cita internal merupakan sumber cita – cita yang berasal dari
6 melekat dalam diri seseorang. Pada bagian ini, penulis mengklasifikasikan sumber
internal menjadi tiga bagian, yaitu :
a. Minat dan Bakat
Secara umum cita-cita seseorang lebih sering ditentukan oleh minat yang
mereka miliki. Minat merupakan ketertarikan / kecenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu. Seseorang yang telah memiliki minat yang kuat akan selalu
berusaha untuk mewujudkannya, tak peduli apakah ia mampu atau tidak. Minat
akan memberikan semangat yang luar biasa sehingga memacu seseorang untuk
selalu bekerja keras dan berusaha untuk meraihnya.
Selain minat, bakat juga mempengaruhi pilihan seseorang dalam
menentukan cita - citanya. Bakat / keahlian merupakan kemahiran di suatu bidang
tertentu atau something we are geek in. Keahlian ini bisa di dapat sejak lahir ataupun
melalui proses panjang yang penuh dengan usaha. Seseorang akan cenderung
memilih cita-cita yang sesuai dengan keahlian yang ia miliki. Sebagai contoh orang
yang memiliki kemampuan menghitung dan menggambar akan memilih menjadi
arsitektur. Begitu pula apabila memiliki suara yang merdu, akan memilih menjadi
seorang penyanyi. Seseorang yang telah memiliki keahlian tertentu akan lebih
mudah untuk menentukan dan meraih apa yang ia impikan. Tinggal bagaimana
keahlian tersebut diubah menjadi suatu poin plus yang menjadikannya berbeda atau
7 b. Pengalaman
Pengalaman yang dimiliki seseorang juga akan mempengaruhi pilihannya.
Semaki banyak pengalaman seseorang akan semakin banyak pula pilihan impian
yang ia miliki. Sebagai contoh, ketika seseorang pernah mengikuti berbagai
pelatihan, seminar, perlombaan, dan organisasi, maka orang tersebut akan memiliki
wawasan yang luas sehingga memiliki banyak pilihan cita-cita. Akan tetapi apabila
seseorang tidak memiliki pengalaman yang luas, maka pilihan cita-citanya-pun
menjadi sempit dan terbatas pada apa yang ia ketahui.
2. Sumber eksternal
Selain sumber yang berasal dari internal seseorang, ada juga sumber yang
berasal dari luar yaitu keluarga dan lingkungan. Tidak bisa dipungkiri bahwa
sumber eksternal juga memberikan andil yang cukup signifikan dalam proses
menentukan cita – cita. Sumber eksternal ini berkaitang dengan interaksi seseorang
dengan lingkungannya dan kemampuan untuk merespon fenomena yang terjadi di
lingkungannya. Lebih jelasnya, penulis membagi bahasan ini menjadi dua poin
utama, yaitu :
a. Keluarga
Keluarga merupakan salah satu faktor yang menentukan pilihan impian
seseorang. Keluarga juga mempunyai andil yang besar dalam meraih cita-cita yang
telah ditentukan. Dukungan keluarga juga merupakan aspek yang sangat penting
yang menentukan keberhasilan seseorang. Dalam konteks pengaruhnya terhadap
pilihan cita-cita, keluarga memiliki peran yang cukup besar. Hal ini terjadi karena
8 tertentu kepada seseorang. Kekuatan itu diantaranya adalah kemampuan finansial,
permintaan orangtua dan dukungan non finansial.
Kebanyakan hal pertama yang dipikirkan seseorang ketika menentukan
pilihannya adalah kemampuan finansial yang dimiliki. Ketika keluarga memiliki
kemampuan finansial yang cukup maka tentunya tidak menjadi hambatan. Apapun
yang diimpikan akan di dukung dan dibiayai secara penuh. Tetapi apabila
kemampuan finansial yang dimiliki terbatas, sedikit banyak akan mengganggu
pilihan yang akan ditentukan sehingga membatasi pilihan yang ada. Kemampuan
finansial yang rendah bukan berarti secara langsung memutus harapan seseorang
untuk meraih impiannya. Banyak sekali orang yang berasal dari keluarga kalangan
bawah berhasil meraih apa yang ia cita-citakan, tergantung dari seberapa besar
usaha yang dilakukan. Yang dimaksudkan disini adalah bahwa kemampuan
finansial keluarga pada umumnya akan mempengaruhi pola pikir seseorang dalam
menentukan cita-citanya. Aspek finansial bukan merupakan satu-satunya faktor
yang menentukan keberhasilan seseorang dalam meraih cita-citanya.
Selain kemampuan finansial, kekuatan lain yang dimiliki oleh keluarga
adalah permintaan orang tua dan dukungan non finansial. Biasanya apabila orang
tua telah meminta anaknya untuk menjadi A, B atau C, maka anak tersebut akan
mengikuti permintaan orang tuanya. Dalam kasus lain, apabila seorang ayah / ibu
mempunyai profesi tertentu, maka anaknya pun akan diminta untuk mengikuti jejak
orang tuanya. Begitu pula dengan dukungan non finansial seperti dukungan moril
dan sikap orang tua terhadap pilihan yang telah kita tentukan. Kekuatan-kekuatan
ini akan mempengaruhi pilihan seseorang dalam menentukan cita-citanya. Akan
9 keselarasan tujuan dan mendapat dukungan penuh baik secara finansial maupun
non finansial
b. Lingkungan Kehidupan
.Faktor ekternal selanjutnya adalah lingkungan. Sama seperti keluarga,
lingkungan yang merupakan tempat seseorang tinggal juga berpengaruh pada
pilihan seseorang dalam menentukan cita-citanya. Lingkungan yang dimaksud bisa
berupa kondisi geografis wilayah, lingkungan dari segi ekonomi sosial maupaun
budaya. Dari segi geografis dan ekonomi misalnya, seseorang yang tinggal di
daerah pantai kebanyakan bercita-cita menjadi seorang nelayan, pemilik kapal
ataupun seorang pegawai di bidang kemaritiman. Kondisi geografis dan ekonomi
berpengaruh pada pola pikir seseorang dalam menentukan cita-citanya karena orang
yang bersangkutan sejak kecil tinggal di daerah yang memang baik secara
keseharian, mata pencaharian dsb, mendukung terbentuknya potensi yang dimiliki
orang tersebut. Seperti pada contoh di atas, orang yang tinggal di daerah pantai
secara langsung ataupun tidak langsung, dalam kesehariannya akan selalu
berhubungan dengan pantai dan laut. Lama kelamaan akan terbentuk suatu
pemikiran untuk menjadi seorang nelayan atau bekerja di bidang kemaritiman.
Sementara itu dari sisi sosial budaya, pengaruh yang diberikan juga cukup
signifikan. Lingkungan pesantren misalnya, akan menumbuhkan jiwa religi pada
diri seseorang sehingga secara tidak langsung orang tersebut akan memiliki pilihan
10 Faktor internal maupun eksternal yang merupakan sumber cita-cita,
semuanya mempunyai peran dalam memengaruhi pola pikir seseorang untuk
menentukan cita-citanya. Perihal faktor mana yang paling dominan, tergantung dari
kemampuan individu dalam merespon setiap hal yang terjadi di sekitarnya.
B. Cara menentukan cita-cita
Setelah kita mengetahui sumber dan faktor – faktor yang mempengaruhi cita
– cita, langkah selanjutnya adalah bagaimana cara menentukan cita – cita secara
tepat. Seperti yang telah dibahas di bagian sebelumnya, bahwa banyak sekali orang
yang gagal dalam meraih impiannya karena berbagai hal, salah satunya adalah
karena tidak mampu memahami kemampuan yang dimiliki. Secara lebih lanjut,
berikut langkah–langkah yang dapat dijadikan acuan dalam menentukan cita – cita,
yaitu :
1. Kenali Dirimu Lebih Jauh
Mengenali diri sendiri adalah langkah pertama yang sangat penting untuk
menentukan cita – cita. Langkah ini bertujuan untuk mengukur kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki, memahami potensi serta menyelaraskannya dengan
minat yang dimiliki. Mengenali diri sendiri menjadi sangat penting karena tahapan
ini sangat menentukan tahapan selanjutnya. Apabila kita berhasil memahami dan
mengenali diri sendiri, tentunya pilihan kita tentang apa yang menjadi cita – cita
11 Banyak sekali cara untuk mengenali diri sendiri. Berikut berapa tips yang
bisa dijadikan acuan dalam proses mengenali diri sendiri :
a. Melihat Trcak Record Pendidikan (prestasi akademik) dan Iptek yang
Dikuasai,
Setiap orang pasti memiliki rekam jejak dalam hidupnya. Tetapi
kebanyakan dari mereka tidak mereview rekam jejak yang mereka miliki, hanya
menjadikannya sebagai sebuah kenangan di masa lalu. Dengan melihat kembali
rekam jejak yang dimiliki, Anda akan tahu kelebihan dan kekurangan yang Anda
miliki. Contohnya bagi seorang siswa yang ingin melanjutkan studi ke PTN / PTS,
saat hendak memilih jurusan ada baiknya pilihan tersebut didasarkan pada rekam
jejak yang dimiliki, yaitu dengan menganalisis rapor dan prestasi yang pernah
diraih semasa SMA. Dengan demikian, pilihan yang ditentukan berdasarkan data
akan lebih tepat dibandingkan pilihan yang hanya berdasarkan spekulasi. Selain itu
Anda juga harus mengetahui seberapa jauh kemampuan menguasi iptek. Dengan
menganalisis kedua hal tersebut, Anda akan lebih paham tentang diri Anda sendiri,
sehingga dapat memutuskan dengan tepat apa yang menjadi cita – cita Anda.
b. Meminta Saran
Cara lain untuk mengenali diri sendiri yaitu bisa dengan meminta saran
kepada orang yang ahli seperti konsultan, guru BK, atau pihak lain yang relevan.
Saran dan masukan ini bisa menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan masa
depan Anda. Tetapi perlu diingat bahwa saran – saran tersebut harus diolah dan di
analisis terlebih dahulu. Jangan menjadikan saran sebagai sebuah keputusan tanpa
12 mengetahui diri sendiri adalah kita sendiri. Saran ini hanya berfungsi sebagai
instrumen yang sifatnya membantu memberikan penilaian terhadap diri kita.
c. Menambah Pengalaman
Pengalaman merupakan suatu hal yang pasti dimiliki oleh setiap orang.
Pengalaman ini apabila dikaji secara mendalam dapat berguna membantu
memahami dan mengenali potensi diri. Apabila pengalaman yang dimiliki banyak,
maka tentunya akan semakin komprehensif kajian / review yang dilakukan sehingga
hasilnya pun lebih akurat. Untuk itu gunakanlah waktu luang dengan diisi oleh
berbagai kegiatan positif guna menambah pengalaman.
2. Evaluasi dan Perbaiki
Setelah kita mampu mengenali diri sendiri dan melakukan serangkaian
percobaan, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi dan memperbaiki.
a. Memahami kelebihan dan Kekurangan
Evaluasi disini bertujuan untuk mengukur sejauh mana keselarasan antara
minat dan bakat yang dimiliki. Apakah percobaan – percobaan yang dilakuan telah
sukses mengembangkan potensi yang dimiliki atau tidak, seberapa besar pengaruh
sumber cita – cita dalam proses menentukan cita – cita, apakah strategi yang
digunakan akurat dalam rangka menentukan cita – cita dan sebagainya. Dalam
tahap ini juga diperlukan proses perenungan dan introspeksi diri sehingga kita dapat
mengetahui kelemahan, kelebihan untuk kemudian diperbaiki dan dijadikan
landasan dalam menentukan cita cita. Apabila terdapat kesalahan, segera diperbaiki
13 b. Saran dari Para Ahli dan Teman
Evaluasi ini dapat juga dilakukan dengan cara meminta saran dari teman
dan para ahli. Contohnya berkonsultasi mengenai strategi untuk meraih cita – cita,
meminta penilaian tingkat keberhasilan dari usaha yang dilakukan dan sebagainya.
Tahapan evaluasi ini harus dilakukan secara matang karena tahap ini
merupakan pertimbangan akhir dalam menentukan cita – cita. Oleh karena itu,
kedewasaan berpikir dan analisis yang matang sangat diperlukan guna dapat
memilih cita – cita yang berlandaskan pada pertimbangan yang rasional.
3. Pilih dan Yakini
a. Menetapkan Cita – Cita
Tahap akhir dalam proses menentukan cita – cita yaitu memilih dan
meyakini. Setelah memilih dan menentukan cita – cita, tentunya kita juga harus
meyakini apa yang kita pilih. Keyakinan yang kuat merupakan modal yang besar
dalam meraih cita – cita. Jangan ada keraguan sedikitpun. Apapun yang menjadi
pilihan, harus senantiasa diperjuangkan. Tentunya dibutuhkan komitmen yang kuat
dan konsistensi dalam setiap usaha untuk meraih impian kita. Intinya apapun yang
menjadi pilihan, harus dilakukan dengan sungguh – sungguh, karena kesuksesan
hanyalah milik mereka yang mau bekerja keras.
b. Saat yang Tepat untuk Menentukan Cita –Cita
Dalam menetapkan cita – cita tentunya harus mempertimbangkan juga usia
Anda. Hal ini bertujuan agar Anda tidak terlalu cepat atau terlalu lambat
14 memutuskan, kemungkinan besar Anda akan mengalami kegagalan. Kecuali jika
Anda telah memikirkannya secara matang dan telah melakukan persiapan yang
cukup. Akan tetapi biasanya keputusan yang terlalu dini / dilakukan pada usia dini
hanya didasarkan pada emosi atau keinginan belaka, tanpa mengetahui
konsekuensinya serta tidak memiliki rencana yang matang. Keputusan yang seperti
itu cenderung berbuah kegagalan. Sebaliknya apabila Anda terlambat menentukan
cita – cita, tentunya Anda tidak akan mempunyai waktu yang cukup untuk
mewujudkannya. Untuk mewujudkan sebuah cita – cita diperlukan proses dan
perjuangan yang panjang dan menguras waktu, tenaga serta pikiran. Bayangkan
saja jika Anda menentukan cita – cita diumur 40 tahun, tentu bisa dibilang mustahil
untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, penulis menganggap waktu yang tepat
untuk menentukan cita – cita adalah ketika Anda berumur 20 – 23 tahun. Hal ini
didasarkan pada pertimbangan bahwa diumur sekian, seseorang telah siap secara
mental dan telah memiliki pemikiran yang matang. Selain itu, diumur 20 – 23 tahun,
fisik Anda masih fit sehingga Anda mempunyai energi dan semangat yang cukup
15 BAB III
Tahap - Tahap Meraih Cita-Cita
Cita-cita tidak dapat diraih dengan begitu saja. Untuk dapat meraihnya,
diperlukan suatu tahapan dan strategi yang terencana.. Tahapan dan strategi tersebut
berfungsi sebagai pedoman yang berisikan langkah – langkah yang harus dilalui.
Berikut adalah tahap - tahap untuk meraih cita-cita dari penulis :
A. Membuat Komitmen
Komitmen adalah keberanian membuat keputusan (decision making) dari
sekian banyak pertimbangan dan keraguan. Langkah pasti hanya akan terjadi pada
saat langkah pertama telah diambil dan dilanjutkan dengan langkah demi
langkah. Ikuti hati nurani Anda dalam mencapai impian dan harapan. Menentukan
cita-cita sebagai sebuah keyakinan dan tujuan hidup serta berkomitmen untuk
berusaha keras meraihnya sangat penting dilakukan. Misalnya meyakinkan diri
bahwa semua akan berjalan sesuai dengan seberapa besar usaha yang Anda
lakukan. Berkomitmen merupakan hal tidak mudah dilaksanakan karena menuntut
adanya ketekunan dan keteguhan hati dalam menjalaninya. Banyak cara untuk
berkomitmen, kunci utamanya adalah meyakini dengan sepenuh hati apa yang telah
menjadi pilihan.
Komitmen sangat diperlukan untuk mencapai cita-cita. Dengan mempunyai
komitmen yang kuat, maka Anda akan lebih mudah mencapai cita-cita. Komitmen
bisa diartikan suatu kebulatan tekad seseorang untuk mencapai tujuan, yang terus
sama dari awal sampai akhir dalam proses pencapaiannya. Banyak rintangan yang
16 baik itu berupa cita – cita ataupun hal lainnya seperti pilihan terhadap sesuatu.
Tetapi orang yang telah memiliki komitmen yang kuat, akan senantiasa berusaha
untuk selalu bertahan dan terus berusaha mencapai keinginannya. Berbeda dengan
orang yang tidak memiliki komitmen yang kuat, mereka akan mudah mengeluh dan
menyerah pada rintangan yang mereka hadapi. Pada akhirnya, apa yang menjadi
cita – cita mereka tidak akan pernah tercapai dan berbuah kegagalan.
Dalam seminar motivasi dari Mr. Jack Ganesa Operation, ada akronim
KOMITMEN yang dapat menjadi referensi Anda dalam mencapai tujuan komitmen itu sendiri. KOMITMEN adalah Kebersamaan, Orang, Memahami,
Intelegensia, Tasamuh, Mental, Elektis, dan Nalar.
K – Kebersamaan O – Orang
M – Memahami I – Intelegensi T – Tasamuh M – Mental E – Eklektis N – Nalar
Berikut penjelasannya :
K – Kebersamaan
Untuk membangun komitmen, diperlukan kebersamaan. Kebersamaan
17 selalu mendukung dan memberikan motivasi kepada Anda. Keberadaan sahabat
dapat menjadi reminder apabila Anda berada pada jalan yang tidak tepat. Dapat
dikatakan bahwa untuk membangun dan mempertahankan sebuah komitmen secara
kokoh, peran – peran orang terdekat menjadi sangat penting. Dengan adanya rasa
kebersamaan, komitmen yang Anda miliki dapat terpelihara dengan baik.
O – Orang
Selalu “memanusiakan manusia” adalah selalu memberikan waktu dalam
belajar, bekerja, dan istirahat. Berikan waktu pada diri Anda sebagai manusia.
Jangan menganggap diri Anda robot yang selau dipaksa untuk melakukan tugas
tanpa ada istirahat. Istirahat disini berarti beristirahat baik secara fisik maupun
pikiran. Berikan waktu untuk berimajinasi, beristirahat agar komitmen Anda selalu
terjaga dan tidak menjadi beban yang berpotensi menghambat kinerja pikiran dan
tercapainya cita-cita.
M – Memahami
Dengan memahami keadaan seAndar, maupun keadaan personal dan
kelompok akan lebih mudah untuk menjaga komitmen yang sudah dibuat. Tidak
perlu kaku, tapi mencoba lebih fleksibel dan ulet. Dengan begitu, Anda dan apa
yang Anda cita-citakan lebih mudah didukung oleh orang lain dan mudah dicapai.
I – Intelegensi
Kepintaran (intelegensi) Anda dalam meraih cita-cita adalah modal yang
18 memajukan prospek cita-cita yang Anda inginkan. Anda harus pintar dan mampu
untuk melihat peluang yang ada.
T – Tasamuh
Tasamuh dapat diartikan dengan kelapangan dada atau kesabaran. Dalam
meraih cita-cita, hendaknya Anda dapat bersikap sabar. Tidak selamanya keadaan
berjalan seperti yang Anda rencanakan. Dibutuhkan kesabaran dalam
menyikapinya. Banyak yang gagal dalam meraih cita-cita karena mereka kurang
sabar dalam berusaha, kurang sabar dalam menghadapi masalah, dan kurang sabar
dengan proses membangun sikap dan sifat pemenang. Komitmen akan dapat
tercapai apabila Anda mampu bersabar, dan berlapang dada menerima keadaan.
Bersabar disini tidak hanya tinggal diam menerima keadaan, tetapi berusaha untuk
dapat bangkit menghadapi keadaan.
M – Mental
Mental seorang juara hendaknya harus dipupuk terus - menerus. Mental
untuk mengembangkan karakter, mental untuk menjaga komitmen yang sejak awal
sudah dibuat dalam mencapai cita-cita harus terpatri dalam diri Anda . Dengan
mental yang kuat, Anda akan terlatih untuk menjadi juara. Sebaliknya apabila
mental Anda lemah, komitmen Anda-pun akan hilang.
E – Eklektis
Elektis berarti memilih. Seorang pelajar maupun mahasiswa, hendaknya
19 dalam memilih suatu pilihan tidaklah mudah. Bahkan kadang harus ada yang
dikorbankan. Namun itu semua harus dilakukan demi keberlangsungan usaha yang
dirintis. Harapannya dengan elektis cita-cita yang diinginkan akan membawa hasil
yang baik.
N – Nalar
Kemampuan berfikir seorang harus digunakan dan ditingkatkan. Sehingga
dalam pengambilan keputusan tidak sekedar asal-asalan atau mengedepankan
emosi. Meskipun begitu, dalam pengambilan keputusan hendaknya didasarkan
pada 3 hal yaitu nalar (IQ), emosi (EQ) dan Tuhan (SQ). Dengan ketiga hal tersebut
akan semakin mantap dalam melangkah untuk mengembangkan potensi Anda dan
tetap menjaga komitmen Anda.
Dengan memiliki komitmen, Anda akan mengetahui seberapa seriuskah
Anda dalam meraih cita-cita. Apabila dalam menjalani hidup, Anda belum
memiliki komitmen, buatlah komitmen Anda sesegera mungkin! Komitmen
dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan. Tanpanya Anda akan hidup tanpa
kehidupan.
Keyakinan untuk menggapai cita-cita harus dipikirkan mulai sekarang,
karena cita-cita merupakan tujuan dari kehidupan. Harus ada komitmen dengan diri
sendiri untuk terus melangkah maju mewujudkan cita-cita. Jika ada komitmen
dengan diri sendiri, pasti timbul suatu energi positif yang dapat memberikan
semangat untuk menggapai cita-cita. Komitmen dapat dibangun dengan motivasi
20 mewujudkannya untuk kebahagiaan orang-orang yang selalu menyayangiku.
Dengan begitu, komitmen yang telah Anda buat dapat tertanam kuat dan selalu
menjadi sumber semangat dalam meraih apa yang Anda cita – citakan.
B. Mengumpulkan Informasi
Setelah Anda menentukan cita-cita Anda dan berkomitmen dengan apa yang
hendak Anda jalani, kumpulkanlah informasi-informasi terkait dengan cita-cita
Anda. Hal itu akan membuat Anda lebih tau apa saja yang hendak Anda kerjakan
di masa yang akan datang terkait dengan cita-cita Anda tersebut. Dengan
mengumpulkan informasi, Anda juga akan tahu hal-hal yang menyenangkan
tentang cita-cita Anda, tetapi juga hal-hal yang mungkin tidak Anda sukai terkiat
dengan cita-cita Anda, sehingga Anda akan mencari tahu lebih dini cara mengatasi
konsekuensi yang ditimbulkan dari hal-hal yang berkaitan dengan cita-cita Anda.
Informasi merupakan hal sangat penting, karena sekecil apapun kesempatan yang
Anda manfaatkan tetap bisa membawa Anda mewujudkan cita-cita.
Seseorang yang ingin mewujudkan cita-citanya harus mencari tahu hal-hal
apa saja yang harus dilakukan dengan mencari referensi yang berhubungan dengan
cita -citanya. Misalnya dengan mengumpulkan segala informasi yang berhubungan
dengan cita-cita melalui literatur yang ada, bertukar pikiran dengan teman atau para
ahli dan mencari lewat sumber-sumber yang lain. Dengan aktif mengumpulkan
informasi, pengetahuan dan wawasan Anda akan lebih luas sehingga selangkah
lebih mudah untuk mewujudkan cita -cita. Informasi bisa berasal dari web, teman,
ataupun yang lainnya.
21 Cetak : koran, majalah, buletin, jurnal, buku, makalah, cerita sukses, novel,
cerbung, brosur, panflet, baliho,
Elektronik : radio, televisi, internet (majalah, buletin, jurnal online, e-book,
makalah, blog, youtube, media sosial, website, .edu, .ac.id, .com dan lain-lain)
Sahabat / kenalan.
Informasi dapat memberikan banyak hal seperti dari pengetahuan, motivasi,
dan jalan menuju hal yang diingingkan. Contohnya apabila Anda ingin masuk ke
salah satu perguruan tinggi, Anda dapat mencari informasi melalui website yang
berdomai .ac.id ataupun melalui media cetak yang relevan dengan perguruan tinggi
tersebut. Selain itu dengan memperbanyak informasi Anda akan menjadi lebih tahu
dibanding orang lain, sehingga peluang untuk mewujudkan cita – cita Anda lebih
besar.
Pergunakan media informasi dengan bijak dan positif agar apa yang menjadi
cita – cita Anda bisa segera diwujudkan. Akan tetapi Anda juga harus bersikap kritis
terhadap informasi yang ada, sehingga Anda dapat memilih informasi yang akurat
dan objektif. Anda juga harus memverifikasi setiap informasi yang Anda peroleh.
Dengan begitu, informasi yang Anda dapatkan terjamin kebenarannya dan Anda
bisa melakukan tindakan yang tepat untuk meraih cita – cita.
C. Membangun Networking
Keterampilan atau keahlian berhubungan dengan orang lain merupakan hal
yang amat penting bagi kesuksesan seseorang. John Maxwell menulis, "Semua
22 kemudian memperkuat hubungan-hubungan itu dengan menggunakan keterampilan
yang baik dalam berhubungan.”
Prinsip dasar bersosialisasi adalah bagaimana orang bisa mengenal diri
Anda dan menyukai Anda. Tidak ada seorangpun yang menyukai orang yang
menyoroti laptop atau handphone seharian, tetapi tidak ada seorangpun juga yang
menyukai orang yang bergosip-ria seharian. Oleh karena itu bersosialisasi amat
tergantung kemampuan Anda menarik ulur semua interaksi itu.
Jika Anda ingin sukses dalam mencapai cita - cita, maka bergaullah.
Kalimat ini memang sederhana. Tetapi pergaulan yang dijalani bukan pergaulan
yang asal-asalan, namun pergaulan yang tentunya dapat membantu Anda dalam
meraih cita – cita.
Berikut ini adalah kiat-kiat untuk membangun jaringan atau relasi, menurut
Drs. Hariwijaya.M.Si :
Miliki rencana. Seperti apapun kehidupan Anda, persiapkanlah diri Anda
ketika akan bersosialisasi. Biarpun Anda spontan dan pandai
beromongkosong, Anda harus punya pasokan dalam proses berpikir ketika
melakukan percakapan.
Tunjukan kesan bahwa Anda selalu optimis. Orang-orang yang terlihat
pesimis, apatis dan acuh tak acuh bukanlah orang yang menyenangkan
dalam pergaulan. Golongan ini dianggap tidak membawa dampak positif
bagi kemajuan rekannya. Maka jadilah pribadi yang optimis dan selalu
23 Bicaralah dengan jelas. Kemampuan berkomunikasi akan berdampak pada
bagaimana orang-orang akan memperlakukan Anda. Mereka yang periang
biasanya banyak teman, karena mereka tahu bagaimana membangun
pembicaraan. Berikan informasi yang mereka butuhkan. Mereka akan
sangat berterima kasih jika Anda memberikan informasi yang mereka
perlukan. Sebaliknya mereka pun tidak akan menutu-nutupi informasi
penting yang perlu Anda ketahui.
Penuh pengertian. Setiap orang punya latar belakang yang berbeda. Jadi,
pembicaraan awal biasanya tidak bisa dijadikan patokan untuk menilai
orang lain. Anda bisa saja tidak setuju dengan teman Anda, tapi masih bisa
bekerja sama dengan produktif.
Pengaruhi orang lain. Dengan pendapat dan opini yang bermutu, Anda telah memberikan ‘warna’ dalam bersosialisasi. Hal ini akan mempengaruhi
orang lain dan mereka akan menyukai Anda.
Jangan sekalipun bersikap angkuh dan arogan ketika berkumpul dengan
teman-teman Anda. Kalau bicara, jangan terkesan tinggi hati dan egois.
Lebih baik Anda bersikap ramah tetapi bersahaja.
Jangan minder. Bersikap rendah hati boleh saja asal jangan sampai minder.
Sikap minder hanya akan membuat Anda tampak janggal ditengah
teman-teman yang lain.
Berdirilah ditengah-tengah. Memang agak sulit, apalagi kalau Anda terlibat
langsung. Paling tidak, Anda punya pendapat yang jernih bila ada suatu
konflik. Cobalah ambil jarak dulu supaya Anda bisa menganalisis sesuatu
24 sering membicarakan diri pribadi, karena dikhawatirkan Anda akan terjebak
pada kebanggaan diri yang berlebihan.
Milikilah pendapat pribadi. Bersikap dingin dan kalem boleh saja, tetapi
jangan ragu untuk mengungkapkan pendapat pribadi jika diperlukan.
Mereka akan semakin respect jika Anda berani mengungkapkan pendapat.
Terlebih jika pendapat yang Anda kemukakan cukup berkualitas.
Itulah beberapa tips untuk membangun relasi yang baik. Jika Anda mampu
membangun relasi yang baik, pasti Anda akan lebih mudah untuk mendapatkan
informasi tentang tujuan Anda. Relasi yang baik juga bisa dimanfaatkan untuk
membantu meraih cita-cita Anda. Mereka mungkin tidak bisa berbicara banyak
tentang skill spesifikmu, tetapi mereka bisa memberikan insight pada karakter, etika
kerja, kemampuanmu membangun hubungan profesional.
Anda pasti senang apabila memiliki teman yang bisa memberikan saran atau
feedback. Mereka akan sangat membantu untuk memberikan saran atau pendapat
tentang suatu hal, apalagi jika mereka berasal dari bidang yang berbeda dengan
Anda.
Memiliki teman di luar bidang dan keahlian yang Anda miliki akan
membawa banyak manfaat. Semakin luas jaringan networking yang Anda miliki,
25 D. Tekun
Manusia adalah mahkluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, berharga,
dan istimewa dari segala jenis makhluk hidup. Maka dari itu manusia selalu
dikaruniai hal-hal yang istimewa dan tentu merasa ingin diistimewakan. Hal-hal
yang membuat manusia istimewa ialah bakat maupun talenta yang telah diberikan
menurut kemampuan masing-masing sejak mereka dilahirkan ke dunia ini. Tidak
jarang, terlahir orang-orang yang sukses yang berhasil dari kemampuan menyadari
adanya kekuatan dan potensi diri yang dimilikinya. Sehingga mereka pun
berpeluang menjadi manusia yang bermutu dan dihargai karena adanya
keistimewaan dalam dirinya. Namun, kenyataan hidup bukanlah seutuhnya berjalan
lancar seperti yang telah digariskan oleh Tuhan. Banyak pribadi yang tidak ingin
ataupun tidak mau untuk menyadari bahkan tidak terlalu peka terhadap potensi diri
mereka sendiri. Keyakinan yang dimilikinya timbul tanpa sengaja berasal dari
anggapan ataupun labelling dari masyarakat, seperti meyakini bahwa orang sukses
hanyalah orang yang telah bekerja di kursi pemerintahan ataupun
orang-orang kantoran saja. Masih banyak yang menganggap bahwa orang-orang-orang-orang yang
berkreasi dalam seni ataupun pekerjaan sosial merupakan golongan yang tidak
penting di dalam masyarakat. Padahal dengan menyadari dan mempunyai
keinginan untuk mengembangkan talenta yang dimiliki serta selalu menghargai
segala jenis pekerjaan, mereka dapat menjadi orang sukses bahkan melebihi
perkiraan yang diinginkannya. Manusia selalu bergantung dengan apa yang
dikatakan orang, bukan apa yang dipikirkan mengenai dirinya sendiri. Mereka
harus percaya bahwa tujuan hidup harus dicapai dengan usaha untuk mewujudkan
26 Salah satu langkah dalam mencapai cita-cita ialah dengan tekun. Tekun
dapat diartikan dengan rajin, keras hati dan bersungguh – sungguh dalam
melakukan suatu hal. Mengapa harus tekun? Karena fakta mengatakan bahwa 99%
orang menyerah pada saat dia hampir mencapai kesuksesan sehingga pekerjaan
yang dilakukannya selama ini menjadi sia-sia dan dia harus menghadapi fakta
bahwa dirinya harus menemui kegagalan lagi. Musuh terbesar dalam hidup ini
adalah diri Anda sendiri. Guru-guru saya sewaktu SMA mengatakan kita harus
keras terhadap diri sendiri, dan Anda harus menjadi guru atas diri sendiri dengan
cara tekun dan disiplin pada setiap hal. Pengertian tekun juga memiliki kesamaan
dengan pengertian disiplin. Banyak orang-orang sukses lahir karena berdisiplin
tinggi. Disiplin berarti mampu mengendalikan diri. Ia selalu berpegang pada
nilai-nilai dan prinsip yang mendatangkan kesuksesan.. Melalui sikap ini, Anda akan
memperoleh apa yang menjadi keinginan dan cita – cita Anda. Orang yang tekun
tidak akan pernah putus asa walau harus menghadapi keadaan yang sulit sekalipun.
Rintangan dan tantangan selalu dianggap sebagai peluang untuk meraih kesuksesan
yang lebih besar. Maka dari itu sikap ini harus Anda miliki untuk meraih cita – cita
Anda. Sebab dalam meraih cita-cita memerlukan sebuah komitmen dan ketekunan.
Mereka saling selaras membentuk sebuah simfoni yang indah yaitu buah
keberhasilan dari sikap diri yang tekun dan mau berjuang bekerja keras sampai
akhir. Teruslah bangkit di tengah-tengah badai dan kegagalan yang terus
menghadang.
Maka dari itu Anda harus memulai hasrat ingin mencapai cita – cita dengan
menekuninya. Berusahalah dengan sungguh - sungguh karena dengan ketekunan
27 juga diperlukan sikap untuk selalu mensyukuri keadaan yang dihadapi dan percaya
bahwa melalui ketekunan dalam mendalami dan menggeluti hal-hal yang ingin
Anda pelajari akan membuahkan hasil yang sangat baik.
Sebenarnya, hal yang membuat manusia selalu melupakan karakter tekun
dalam berjuang adalah adanya sifat malas yang menyelimuti dirinya. Sifat tersebut
dapat disebabkan oleh rendahnya motivasi yang dimiliki dan lingkungan yang tidak
kompetitif. Hidup ini memang keras, dan mereka yang malas menjadi lemah akan
keadaan itu. Mereka yang malas menjadi kurang kerasan untuk memikirkan dan
tidak mau memusingkan diri dan selalu ingin berada di zona nyaman. Zona nyaman
tersebut lama kelamaan akan mengikis sifat tekun yang ada pada dirinya. Pada
akhirnya ia akan terbiasa dengan hal – hal yang dianggap santai dan asing bahkan
resisten terhadap perubahan.
Ketekunan dalam menjalani dan mendalami setiap hal sangat diperlukan
dalam meraih cita – cita. Oleh karena itu, tumbuhkan semangat untuk tekun agar
Anda bisa mewujudkan apa yang menjadi cita – cita Anda.
E. Mengasah Kemampuan
Sebelum Anda mengasah kemampuan yang Anda miliki, Anda harus
mengenali dulu kemampuan yang Anda miliki. Kemampuan dapat diartikan
sebagai kekuatan yang belum terwujud maupun yang sudah terwujud yang dimiliki
seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal.
Sudah pasti kemampuan setiap orang berbeda-beda dan berbeda juga cara untuk
28 Mengenali kemampuan tidak semudah mengenali nama teman-teman
sepermainan. Akan tetapi diperlukan usaha dalam menemukan dan mengasahnya.
Cara untuk mengenali kemampuan diri sendiri yaitu dengan memahami
kelebihan-kelebihan yang dimiliki. Selanjutnya setelah mengetahui jati diri dan potensi yang
dimiliki, kewajiban Anda adalah mengasah kemampuan tersebut. Kemampuan
tersebut dapat menjadi kompetensi yang dapat Anda banggakan.
Dalam mengasah kemampuan, Anda harus berpikiran terbuka dan mau
belajar apa saja yang ada disekitar Anda. Semakin banyak pengetahuan yang
didapatkan, Anda akan semakin berkembang. Tidak ada kata akhir untuk belajar.
Anda harus selalu terbuka untuk belajar hal baru yang dapat membuat Anda
berpikiran lebih maju. Semakin banyak mempelajari hal baru, Anda akan mampu
meningkatkan dan memperluas kemampuan Anda, sehingga akan lebih mudah
meraih apa yang Anda cita - citakan.
Mengasah kemampuan yang telah ada merupakan hal yang tidak mudah.
Anda harus memiliki komitmen yang kuat dan tidak boleh menyerah. Tentunya,
untuk menjadi seseorang yang ahli dibidangnya, memerlukan waktu dan proses
pembelajaran yang tidak singkat. Akan ada waktu ketika Anda merasa tidak bisa
melakukan hal lain selain menyerah. Tetapi jika Anda tidak berusaha untuk
mengatasi perasaan tersebut, Anda tidak akan mampu bangkit kembali. Tidak ada
orang yang sukses tanpa mengalami kegagalan.
Dalam meraih cita-cita, mengasah kemampuan merupakan tahapan yang
memang harus dilewati dengan baik. Tentunya akan lebih baik apabila cita – cita
yang Anda miliki sesuai dengan kemampuan Anda. Pada tahap ini, Anda tidak
29 ada jalan’ harus benar – benar ditanamkan pada diri Anda. Semua mungkin akan
sepakat jika mengasah kemampuan merupakan sebuah hal yang harus dilakukan
dalam mencapai cita-cita. Intinya, kemauan untuk mengasah kemampuan akan
tercipta dari kebiasaan. Kebiasaan akan tercipta jika Anda berada dalam lingkungan
yang memacu Anda untuk terus mengasah kemampuan yang Anda miliki. Banyak
sekali cara untuk mengasah kemampuan yang ada dalam diri Anda, diantaranya
dengan mengikuti berbagai kompetisi, sering berdiskusi dan tentunya belajar
dengan baik. Belajar merupakan hal wajib dan sangat penting dalam mengasah
kemampuan. Anda harus selalu meluangkan waktu untuk membaca buku dan
berdiskusi guna menambah pengetahuan dan wawasan Anda. Selain itu, mengikuti
berbagai kompetisi / perlombaan juga tidak kalah penting. Mengikuti berbagai
kompetisi merupakan sarana yang efektif untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan yang Anda miliki. Selain itu, jiwa kompetitif akan tertanam pada diri
Anda, sehingga Anda akan selalu berlatih dan terus mengasah kemampuan, dan
pada akhirnya Anda akan menjadi seorang ahli dibidangnya.
F. Pilih Lingkunan yang Mendukung
Lingkungan merupakan faktor yang memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam meraih cita – cita. Joni Purba berpendapat bahwa pengertian dari lingkungan
adalah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai macam interaksi
sosial antara berbagai macam kelompok sosial beserta pranatanya. Sesuai dengan
pemahaman Joni, interaksi terjadi di lingkungan. Maka,
30 Lingkungan juga sangat mempengaruhi kepribadian dan karakter. Oleh
karena itu, sangat penting untuk memperhatikan kualitas lingkungan. Apakah
lingkungan di kehidupan Anda saat ini sudah bisa mengantarkan Anda menjadi
pribadi yang lebih baik? Apakah lingkungan pergaulan dan sosial Anda sudah bisa
memberikan pengaruh yang positif?
Jika sampai saat ini Anda masih merasa belum menemukan lingkungan
yang kondusif dan lingkungan baik, yang mampu mengantarkanmu meraih
cita-cita, jangan khawatir. Anda tak perlu jauh-jauh pergi meninggalkan lingkungan
Anda yang sekarang. Apalagi harus pindah rumah. Lalu, apa yang harus Anda
lakukan jika lingkungan pergaulan kurang cocok atau malah menghambat
perkembangan Anda untuk meraih cita - cita?
Lingkungan yang baik dan kondusif juga dapat dibentuk dari dalam diri
sendiri. Apa yang perlu Anda lakukan hanyalah mengatur dan menyeleksi
lingkungan positif dimulai dari sendiri.
Menurut teori empirisme manusia tidak memiliki pembawaan hidupnya
sejak lahir sampai dewasa semata-mata ditentukan oleh faktor lingkungan hidup
dan pendidikan. Menurut teori ini segala sesuatu yang terdapat pada jiwa manusia
dapat diubah oleh pendidikan. Watak, sikap dan tingkah laku manusia dianggapnya
bisa dipengaruhi seluas-luasnya oleh pendidikan. Pendidikan dipandang
mempunyai pengaruh yang tidak terbatas.
Selain itu, lingkungan sekolah juga mempengaruhi perkembangan
intelegensi seseorang. Anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan formal
31 hasil studi terhadap anak-anak di Afrika Selatan yang mengalami penundaan
bersekolah selama empat tahun menemukan adanya penurunan IQ sebesar lima
poin pada setiap tahun penundaan
Para ahli psikologi setuju bahwa Anda yang sekarang adalah hasil dari
lingkungan psikologis. Itulah sebabnya ada pepatah yang mengatakan “Pilihlah
tetangga sebelum memilih rumah”. Apa maksud dari pepatah tersebut? Dari sini
dapat disimpulkan bahwa menyeleksi atau memilih siapa yang akan berada di
sekeliling Anda jauh lebih penting daripada menentukan lokasi tempat Anda
berada.
Bergaul dengan orang yang berpikir kecil dan negatif akan mempengaruhi
pola pikir Anda untuk berpikir demikian juga. Berada di tengah-tengah lingkungan
yang tidak memiliki gairah dan semangat dalam hidup, akan membuat Anda cepat
merasa puas dengan hal-hal yang biasa. Tidak ada pencapaian yang ingin
ditargetkan. Tidak akan ada rasa antusias untuk mengembangkan diri Anda menjadi
lebih baik lagi.
Sebaliknya, bergaul dengan orang yang memiliki sikap hidup positif,
ambisius dan visioner juga tanpa sadar akan mempengaruhi cara berpikir Anda.
Berada dalam lingkungan orang yang selalu bersemangat untuk menjadi lebih baik,
secara tidak langsung akan merangsang diri Anda untuk terus memperbaiki diri.
Oleh karena itu tempatkanlah diri Anda pada lingkungan yang mendukung
tergalinya potensi yang Anda miliki, sehingga akan mempermudah usaha Anda
32 G. Berusaha dan Pantang Menyerah
Sikap selanjutnya yang harus dimiliki untuk meraih cita-cita adalah ulet
dalam berusaha dan juga pantang menyerah. Seseorang dikatakan memiliki sikap
pantang menyerah, jika memiliki kepribadian tangguh, kuat, tidak mudah putus asa,
serta memiliki keyakinan yang kokoh. Selain itu, seorang yang dikatakan ulet
adalah mereka yang mencurahkan tenaga, pikiran, waktu serta hartanya demi
tercapainya sebuah keberhasilan.
Sikap pantang menyerah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
1. Faktor Pembawa (hereditas)
Faktor ini merupakan faktor bawaan dari lahir atau sifat-sifat bawaan dari
orang tua.
2. Pendidikan dan Pelatihan.
Sikap pantang menyerah dapat dilatih melalui proses pendidikan maupun
pelatihan untuk membentuk karakter yang pantang menyerah.
3. Lingkungan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap
kebiasaan-kebiasaan Anda sehari-hari. Manusia pada umumnya akan
menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan yang ada di lingkungannya.
Jika orang-orang di lingkungannya mempunyai semangat dan etos kerja yang
tinggi, opmtimis dan pantang menyerah maka sikap tersebut akan terbawa pada
33 4. Pengalaman.
Banyaknya pengalaman akan memberikan Anda banyak pelajaran untuk
mengatur strategi yang baik, termasuk strategi dalam meraih cita-cita. Salah
satu strategi dalam meraih cita-cita yaitu bersikap tekun, ulet, dan pantang
menyerah.
5. Motivasi.
Seseorang yang memiliki cita-cita besar akan memegang teguh prinsipnya, dan
menjadikan cita-citanya sebagai motivasi untuk sukses. Dengan motivasi
tersebut maka muncullah sikap ulet, tekun, dan pantang menyerah.
Tentu Anda pernah mengenal istilah winner never quit and quitter never
win. Dari istilah tersebut dapat dimaknai bahwa seorang yang sukses memiliki sikap
mental yang tidak mudah menyerah sekalipun keadaan dan situasi yang
dihadapinya begitu sulit. Mereka menyadari sepenuhnya bahwa kesuksesan bukan
berarti tidak adanya kesulitan, melainkan bagaimana mengalahkan
kesulitan-kesulitan tersebut dan mengubahnya menjadi jalan menuju kesuksesan.
Orang yang kalah atau gagal biasanya mudah menyerah ketika dihadapkan
pada sebuah tantangan, bahkan ada juga yang menyerah sebelum ia mengalami
kegagalan karena ia tak pernah berani mencobanya. Mentalitas seorang yang sukses
adalah mengakhiri apa yang sudah ia mulai dan pantang untuk berhenti di tengah
34 Berikut tips-tips untuk membangun mental pantang menyerah :
1. Kalau Anda mempunyai kecenderungan mudah menyerah, maka langkah pertama
pertama yg paling penting adalah mengakui kelemahan itu. Dengan menyadarinya,
Anda akan lebih siap untuk memperbaikinya.
2. Tanamkanlah motivasi yang kuat untuk mengembangkan sikap pantang menyerah.
Sikap ini diperlukan untuk meraih keberhasilan dalam hidup. Perhatikanlah artis,
atlet, atau karyawan yang karirnya naik daun karena berprestasi, mereka umumnya
memperjuangkan apa yang ingin mereka raih dengan daya dan upaya yang optimal.
Sebaliknya , orang-orang yang mudah menyerah, frustasi dan mudah putus asa
adalah orang-orang yang gagal.
3. Berpikirlah bahwa Anda bisa dan akan berhasil meraih apa yang Anda inginkan.
Keyakinan ini akan membuat Anda lebih optimis dibandingkan bila terlalu
mengantisipasi kemungkinan buruk. Menurut para ahli , orang yang optimis
mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk berhasil dibanding orang yang
pesimis. Mengapa? Karena keyakinan yang positif akan mempengaruhi mental dan
fisik secara signifikan untuk mendapatkan apa yang diyakininya.
4. Arahkan pandangan Anda pada tujuan, bukan pada hambatan. Bila Anda
berorientasi pada tujuan, maka hambatan tidak akan menakutkan. Tapi sebaliknya,
bila Anda terfokus pada hambatan, Anda akan mudah kehabisan daya juang.
5. Beranilah mengambil risiko namun dengan perhitungan yang mantap. Hadapi dan
cari pengalaman dan petualangan baru. Keberanian yang benar bukan berarti seperti
orang yg terjun bebas ke jurang, tapi seperti orang yang melewatinya tahap demi
35 tentu saja Anda berada pada tempat yg aman, tetapi Anda tidak akan pernah
berkembang.
6. Hadapilah semua tantangan dengan penuh keberanian. Anggaplah tantangan
sebagai “Sparring Partner” yang akan membuatmu semakin kuat, bukan sebagai
raksasa yang akan menelanmu. Semakin banyak tantangan, semakin berani
menghadapinya, maka semakin terbentuk karakter yang kuat.
7. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa Anda tidak akan berhasil bila
pada usaha Anda mengalami kegagalan. Belajarlah dari kegagalan itu agar menjadi
pribadi yang lebih baik.
8. Teruslah berusaha, ambilah segala kesempatan yang ada , karena kesempatan itu
tak datang untuk kedua kalinya! Tidak ada pendobrak kegagalan yg sekuat nilai
“kegigihan” . Ingatlah filsofi air yg bisa melubangi batu dengan tetesan yang terus
terus-menerus.
9. Imbangi kegigihan Anda dengan pemikiran yg kreatif. Bila perjalanan Anda
terhalang oleh batu cadas , Anda tidak perlu membenturkan kepala Anda untuk
membuktikan bahwa Anda pantang menyerah. Berhentilah sejenak dan pikirkanlah
bagaiman cara mengatasinya. carilah jalur alternatif !
10.Jangan terpengaruh oleh kegagalan orang lain, tapi jadikanlah keberhasilan orang
lain sebagai memotivasi. Belajarlah dari kegagalan dan kesalahan orang lain tanpa
harus mengalaminya sendiri. Dengan cara itu Anda menghemat banyak sekali
36 H. Umpan Balik
Setelah Anda melakukan serangkaian tahapan di atas, Anda juga perlu
mengevaluasi apa yang sudah dilakukan dan seberapa besar hasil yang Anda
dapatkan. Tahapan ini sebenarnya perlu dilakukan dari awal sampai akhir. Evaluasi
berfungsi untuk mengukur efektifitas dan efisiensi kinerja Anda dalam meraih cita
– cita. Dengan mengevaluasi setiap tahapan yang Anda lakukan, Anda dapat
mengoreksi kesalahan – kesalahan dan segera memperbaikinya. Apabila Anda telah
berusaha dengan maksimal tetapi hasilnya jauh dari harapan, segera lakukan
perubahan strategi berupa penambahan, pengurangan atau bahkan menghilangkan
hal – hal yang membuat cita - cita Anda sulit untuk diraih. Dengan demikian, usaha
yang Anda lakukan tidak akan sia – sia dan tentunya akan berbuah kesuksesan.
I. Berdoa dan Minta Restu Orang Tua
Hal yang paling sakral dari serangkaian tips untuk menggapai cita-cita
adalah memperoleh restu orang tua. Dalam mewujudkan cita-cita, Anda pasti
membutuhkan dukungan-dukungan dari orang terdekat Anda. Apabila ada
pertanyan yang menanyakan siapa orang yang paling berpengaruh dalam perjalanan
hidupmu? Hampir semuanya akan menjawab orang tua. Orang tua merupakan
orang yang paling berpengaruh dalam kehidupan setiap orang.
Hal yang membahagiakan apabila Anda bisa membuat orang tua Anda
bahagia dengan apa yang Anda kerjakan, terlebih jika apa yang Anda kerjakan
merupakan sesuatu yang membuat Anda bahagia, dalam hal ini ialah cita-cita yang
37 Untuk mengetahui bahwa orang tua Anda bahagia dengan apa yang Anda kerjakan,
hal yang harus Anda lakukan adalah meminta restu kepada orang tua. Restu orang
tua merupakan hal yang sangat penting. Karena dengan restu orang tua jalan Anda
untuk menggapai cita-cita pasti dimudahkan oleh Allah, sedangkan apabila Anda
mengesampingkan restu orang tua, entah bagaimana, kadang jalan Anda dipersulit
untuk menggapai cita-cita Anda. Karena ada hadist yang menyatakan bahwa
Ridhonya Allah adalah Ridhonya orang tua, dan murkanya Allah ada pada
murkanya orang tua.
Menggapai mimpi bukanlah perkara yang mudah. Perjuangan akan semakin
rumit ketika orang tua tidak menyetujui impian yang telah Anda bangun. Di satu
sisi Anda pasti ingin memperjuangkan cita-cita Anda, namun disisi yang lain
pertentangan yang ditunjukkan orang tua Anda terhadap cita-cita Anda tentunya
menjadi kendala yang sangat berat.
Ketika Anda berada di tengah perjuangan menggapai impian ,Anda merasa
usaha yang dilakukan sudah maksimal, namun hasil yang didapat tidak sesuai
harapan. Coba renungkanlah apakah ada yang salah dengan Anda? Apakah usaha
yang Anda lakukan sudah diridhoi Allah? Apakah orang tua Anda merestui jalan
yang Anda pilih? Atau bahkan mungkin Anda belum meminta restu kepada orang
tua Anda?
Sering kali hal ini terjadi. Anda terlalu berssemangat memperjuangkan
cita-cita Anda, kemudian ketika sudah ada pada tahapan akhir Anda lupa untuk meminta
restu kepada orang tua Anda, padahal inilah yang paling krusial. Restu orang tua
38 Terkadang memperoleh restu orang tua tidaklah mudah. Perlu proses yang
panjang dan rumit untuk meluluhkan hati orang tua agar menyetujui pilihan Anda.
Banyak orang yang harus beradu argument dan menimbulkan perselisihan dengan
orang tuanya sendiri demi mendapatkan restu. Setiap orang tua pasti
mempertimbangkan sesuatu secara matang untuk menyetujui pilihan tentang masa
depan Anda. Sejak kecil orang tua selalu memberikan yang terbaik untuk Anda.
Jika cita-cita Anda berupa kebahagiaan yang bersifat sementara saja, mereka pasti
menolak untuk merestui apa yang Anda kerjakan.
Mungkin awalnya Anda akan kecewa, dan merasa apa yang Anda kerjakan
untuk menggapai mimpi Anda hanyalah sia-sia. Tapi terkadang seiring berjalannya
waktu, Anda menyadari bahwa apa yang dikatakan orang tua Anda benar adanya.
Pasti Anda akan berpikir “ Untung dulu gak milih ini ya…”. Dalam hal ini Anda
pasti akan bersyukur karena menuruti perintah orang tua.
Banyak orang yang mengesampingkan restu orang tua untuk
memperjuangkan citanya. Tapi sebagian orang berhasil mewujudkan
cita-citanya bukan? Ya, mereka memang berhasil mewujudkan cita-cita-citanya. Namun,
apakah mereka akhirnya bahagia terhadap apa yang mereka raih? Tentu saja tidak,
mungkin awalnya mereka bahagia. Cita-cita yang yang merupakan manifestasi
idealisme mereka tentang kehidupan akhirnya terpenuhi, namun selanjutnya
kebahagiaan mereka akan hilang ketika mengingat perjuangan mereka ini harus
menanggalkan restu orang tua mereka.
Kesuksesan yang dimiliki tanpa restu orang tua tidaklah membawa berkah.
Artinya mungkin secara duniawi mereka sukses. Namun secara hal yang tidak kasat
39 kesuksesan mereka. Kesuksesan yang didapat akan terasa hambar, dibandingkan
dengan kesuksesan apabila diiringi dengan restu orang tua.
Demikian pentingnya restu orang tua dalam menggapai cita-cita. Tentunya
kebahagiaan yang Anda dapat tidak akan sempurna tanpa kebahagiaan orang tua.
Untuk itu sebelum melangkah lebih jauh untuk menggapai cita-cita, jangan lupa
untuk meminta restu orang tua, sehingga Anda tahu kapan harus tetap
memperjuangkan cita-cita, dan kapan kamu harus berhenti serta beralih pada
40 BAB IV
KISAH INSPIRATIF
A. Chairul Tanjung
“Si Anak Singkong”. Itulah julukan yang diberikan kepada salah satu
pengusaha sukses di Indonesia bahkan terkenal di dunia, Chairul Tanjung. Beliau
lahir di Jakarta 16 Juni 1962. Ayahnya, A.G. Tanjung adalah seorang wartawan
surat kabar. Pada saat Orde Baru terbentuk, sang ayah terpaksa harus menutup
perusahaan pers nya karena tulisannya banyak berseberangan dengan penguasa
politik pada saat itu. Hal ini membuat orang tuanya terpaksa menjual rumah dan
pindah ke sebuah kamar losmen yang sempit. Setelah lulus dari SMA Boedi
Oetomo pada tahun 1981, Chairul Tanjung melanjutkan pendidikannya ke Fakultas
Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia. Selama kuliah, Chairul Tanjung dikenal
sebagai mahasiswa teladan. Hal ini terbukti dengan diperolehnya penghargaan
41 Jiwa bisnis Chairul Tanjung muncul karena mahalnya biaya kuliah pada saat
itu, sedangkan perekonomian keluarga sedang mengalami kesulitan. Untuk
membiayai kuliah, Chairul Tanjung pernah membuka usaha fotokopi di kampus
dan pernah berjualan kaos serta buku kuliah stensilan. Setelah lulus dari FKG UI,
Chairul Tanjung mencoba membuka usaha toko peralatan medis dan laboratorium.
Sayang bisnis tersebut mengalami kebangkrutan. Selain itu, beliau juga membuka
usaha di bidang kontrkator dan telah mengerjakan berbagai proyek industri
terutama barang yang berbahan dasar rotan. Kemudian beliau membangun sebuah
perusahaan, yaitu perusahaan PT. Pariarti Shindutama bersama beberapa orang
temannya pada tahun 1987, dengan modal awal Rp 150 juta yang beliau peroleh
dari Bank Exim.
Keluar dari PT. Pariarti Shindutama, Chairul Tanjung mendirikan
perusahaan sendiri yang bergerak dalam bidang media yaitu Trans TV. Karena
beliau pandai dalam membentuk jaringan perusahaan ini menjadi maju dan
akhirnya berhasil membentuk konglomerasi yang kemudian diberi nama Para
Group. Para Group sendiri kemudian terbagi menjadi tiga ladang usaha yang
dimiliki oleh beliau yaitu bidang keuangan, properti, dan multimedia.
Perusahaan yang berkembang dari bidang keuangan adalah Bank Mega
Tbk, Asuransi Bank Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multifinance, Mega
Capital Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Mega Finance. Dibidang multimedia
perusahaan yang bernaung di bawah Para Group antara Life Style, dan Trans
Studio. Berita terakhir Para Group juga akan membeli TVOne dan Antv. Sedangkan
42 Propetindo, Para Bali Propetindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propetindo,
dan terakhir Bandung Supermall. Selain itu, pada bidang investasi Para Group juga
mengakui Carefour Indonesia dimana saham yang dipegang hanya 40% saja namun
kini Para Group telah memegang saham atas Carefour sebanyak 100%. Para Group
juga membeli saham atas Garuda Indonesia, tanggal 1 Desember 2011 Chairul
Tanjung mengubah nama Para Group menjadi CT Group.
Karena keberhasilan tersebut Chairul Tanjung dinobatkan sebagai
konglomerat baru di Indonesia dimana beliau menduduki peringkat 937 versi
majalah Forbes tahun 2010 dan juga sebagai orang terkaya nomor enam di
Indonesia. Kemudian pada tahun 2011, Forbes kembali memasukkan nama Chairul
Tanjung sebagai orang terkaya di dunia asal Indonesia pada peringkat 11.
Kesuksesan yang dicapai oleh Chairul Tanjung saat ini karena kepandaian
beliau dalam membangun jaringan atau networking. Bagi Chairul Tanjung jaringan atau networking sangat penting dibandingkan dengan modal usaha itu
sendiri. Beliau menganggap jaringan dapat diandalkan disaat bisnis sedang lesu.
Membangun jaringan tidak hanya dilakukan pada perusahaan yang sudah ternama
saja tetapi juga pada perusahaan yang belum mempunyai nama di dunia bisnis
karena mungkin suatu saat kita akan juga memerlukan bantuan mereka. Selain itu
menurut beliau, kesabaran juga sangat dibutuhkan dalam membangun bisnis.
Jangan sampai menggunakan cara-cara instan untuk mencapai keuntungan.
Membangun bisnis tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dalam dunia usaha
43 Bagi generasi muda yang mempunyai cita-cita menjadi pengusaha yang
sukses Chairul Tanjung dapat dijadikan tokoh yang menginspirasi. Beliau
membuktikan bahwa kesabaran dan kerja keras adalah teman yang selalu menyertai
jalan menuju kesuksesan. Beliau tidak pesimis dengan latar belakang keuarga dan
kekurangan ekonomi yang pada saat itu dialami karena tidak ada yang mustahil saat
kita mau bekerja keras. Tanpa kerja keras dan hanya bermodal kesabaran saja
cita-cita tidak akan tercapai. Begitu pula sebaliknya, tanpa kerja keras tetapi kita tidak
sabar, maka cita-cita hanya menjadi sebuah angan-angan saja. Apalagi saat kita
tidak sabar lalu menggunakan cara instan untuk merai apa yang menjadi cita-cita
kita, tentu hasilnya tidak akan berkah dan mungkin akan bertahan sebentar saja.
Seperti yang dijelaskan pada bab II dalam buku ini, membangun networking
atau jaringan juga merupakan hal penting. Bahkan Chairul Tanjung saja
mengatakan demikian. Tidak bisa lagi dipungkiri bahwa networking atau jaringan
dapat membantu kita dalam mencapai apa yang kita cita-citakan. Modal banyak
materi dan kepintaran akademik saja tidak cukup apabila kita tidak membangun
networking yang baik dengan orang atau tempat kerja lain, misalnya institusi,
lembaga, atau perusahaan.
Membangun networking atau jaringan tidak harus saat kita sudah terjun
dalam profesi, misalnya saat kita sudah benar-benar menapaki tangga bisnis atau
profesi lain seperti cita-cita kita tetapi bisa kita lakukan mulai saat ini saat kita
sedang duduk di bangku Perguruan Tinggi. Tidak mustahil apabila suatu saat kita
akan bertemu lagi dengan teman atau dosen di dunia kerja nanti. Networking dapat
44 pikiran satu sama lain. Selain itu kita juga dapat saling bertukar ilmu, pengetahuan,
dan wawasan yang berguna untuk kita mencapai cita-cita di masa depan.
B. Coco Chanel
Bagi penyuka barang-barang branded nama Chanel mungkin sudah tidak
asing lagi di telinga. Chanel merupakan salah satu merk branded di dunia yang
cukup disegani terutama oleh kaum wanita. Tas, dompet, kacamata, bahkan parfum
merk Chanel selalu laris di pasaran lokal maupun internasional meskipun harganya
terbilang mahal dan hanya mampu dijangkau oleh kalangan atas sosialita saja.
Suksesnya Chanel tidak bisa terlepas dari nama pemilik dan pendirinya yaitu
Gabrielle Bonheur Chanel atau lebih dikenal dengan nama Coco Chanel. Beliau
lahir di Saumur, Perancis pada tanggal 19 Agustus 1883. Coco Chanel bukan
berasal dari kalangan bangsawan yang bergelimangan harta, beliau adalah gadis
45 di Perancis. Saat berumur enam tahun ibu Coco Chanel meninggal dunia. Setelah
meninggalnya sang ibu, Coco Chanel bersekolah di sebuah asrama Katholik.
Di asrama itulah kisah sukses Coco Chanel dimulai. Pada saat musim panas,
Coco berlatih menjahit di asrama. Menjahit adalah hobi dan aktivitas yang sangat
Coco gemari. Saat itu Coco hanya menjahit baju yang akan dikenakan sendiri.
Lambat laun, Coco pun berkreasi membuat topi perempuan, baju perempuan, dan
masih banyak lagi produk yang bisa dijual. Dalam setiap desainnya Coco selalu
mengutamakan kebebasan dan aspek kepraktisan perempuan dalam setiap
aktivitasnya. Tak disangka hasil rancangan dari Coco sangat disukai oleh wanita
pada masa itu.
Tak mau terus menerus menjadi penjahit kelas bawah, Coco Chanel
mengembangkan desain pakaiannya dengan renda, mutiara, dan aksesoris indah
lainnya. Bersama sang paman, Coco Chanel membuka toko pakaian di luar kota
Paris. Usaha Coco Chanel berkembang sangat pesat saat Coco Chanel membuat
topi trim kecil yang cocok digunakan di ruang terbuka pada tahun 1910. Topi itu
kemudian menjadi tren mode di seluruh dunia. Empat tahun kemudian yaitu pada
tahun 1914 menjadi tahun yang sangat bersejarah bagi Coco Chanel, karena pada
tahun itu Coco Chanel membuka dua butik resmi Chanel. Pada tahun 1929, hanya
orang kaya saja yang bisa memakai celana panjang, tetapi Coco Chanel melawan
mainstream dengan menciptakan tren wanita yang bisa mengenakan celana panjang
dan menciptakan pakaian olahraga untuk wanita. Coco Chanel pandai berkreasi