• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meraih Cita Cita dan masa depan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Meraih Cita Cita dan masa depan "

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

1

Meraih Cita-Cita

Bab 1

Sekilas tentang Cita-Cita

Pernahkah Anda membayangkan betapa bahagianya ketika seseorang

meraih apa yang dia inginkan? Atau pernahkah Anda melihat seseorang yang

hingga tua masih merasa belum menemukan tujuan hidupnya? Fenomena seperti

itu dapat kita amati di dalam kehidupan kita. Ada orang yang menjalani

kehidupannya dengan terencana sehingga ia mampu mewujudkan tujuan hidupnya,

tetapi ada pula orang yang asal hidup, tidak mempunyai impian sehingga

kehidupannya seperti daun kering yang tertiup angin, terbang kesana kemari tanpa

tujuan yang jelas. Sungguh disayangkan apabila seseorang lahir kemudian tumbuh

dewasa dan menua tanpa memiliki sebuah tujuan sehingga hidupnya menjadi tidak

berarti dan tidak memiliki pengalaman menarik untuk dikenang.

Dalam buku ini penulis akan memberikan tips dan strategi untuk meraih cita

– cita. Tentunya serangkaian tips dan strategi ini akan mempermudah Anda dalam

meraih cita cita yang telah Anda miliki. Akan tetapi sebelum itu, alangkah baiknya

Anda mengetahui definisi dari cita – cita dan pentingnya sebuah cita - cita dalam

(2)

2 A. Pengertian Cita - Cita

Pengertian cita-cita menurut KBBI adalah keinginan, harapan, atau tujuan

yang selalu ada dalam pikiran. Cita – cita ini bisa berasal dari dalam diri sendiri

ataupun berasal dari pengaruh lingkungan sekitar. Apapun yang menjadi cita-cita

Anda, harus diwujudkan dengan semangat yang tinggi dan usaha yang serius. Cita

– cita dapat juga diartikan sebagai tujuan hidup atau pedoman hidup. Berikut

beberapa definisi mengenai tujuan dan pedoman hidup menurut para ahli :

 Ken Mcelroy

Tujuan merupakan langkah pertama dalam proses mencapai kesuksesan dan

tujuan juga merupakan kunci mencapai kesuksesan.

 Jemsly H & Martani H

Tujuan merupakan sesuatu yang mungkin untuk dicapai, bukan sesuatu yang

utopis.

 Yayasan Trisakti

Tujuan merupakan kunci untuk menentukan atau merumuskan apa yang akan

dikerjakan, ketika pekerjaan itu harus dilaksanakan dan disertai pula dengan

jaringan politik, prosedur, anggaran serta penentuan program.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebuah cita – cita

/ tujuan hidup merupakan sesuatu yang ingin dicapai, berisi arahan tentang apa yang

(3)

3 Ada sebuah kutipan dari Buya Hamka yang berbunyi “Kalau hidup sekedar

hidup, babi di hutanpun juga hidup. Kalau kerja sekedar kerja, kera juga bekerja”.

Kutipan ini bermakna bahwa kita sebagai manusia harus mampu memaknai arti dari

kehidupan ini, mampu melakukan perencanaan yang matang, dan melakukan yang

terbaik dalam setiap hal sehingga pada akhirnya kita mampu meraih kebahagiaan.

Seseorang dikatakan bahagia ketika orang tersebut dapat mewujudkan apa yang ia

cita - citakan. Cita - cita merupakan hal penting yang harus dimiliki seseorang

dalam menjalani kehidupannya. Ibarat sebuah bangunan, cita – cita ini seperti

desain yang menentukan bentuk, pola dan keindahan bangunan tersebut. Desain ini

juga menentukan material yang dibutuhkan, tahapan yang harus dikerjakan serta

estimasi waktu untuk menyelesaikannya. Tanpa desain yang benar maka bangunan

tersebut mustahil untuk dibuat. Begitu pula dengan kehidupan ini, cita – cita

memberikan desain yang jelas sehingga kita tahu harus pergi kemana, harus berbuat

apa dan tahu kapan harus melakukannya. Sebagai contoh ketika seseorang

mempunyai cita – cita untuk menjadi dosen, orang tersebut akan berusaha sedini

mungkin untuk melengkapi persyaratannya, belajar dengan tekun, aktif di

organisasi, sering mengikuti pelatihan, seminar dan diskusi, mengikuti perlombaan

serta mengumpulkan informasi dan memposisikan dirinya untuk selalu berada di

lingkungan yang mendukung.

B. Cita – Cita dan Kehidupan

Cita – cita juga mempunyai korelasi dengan kehidupan kita di masa yang

akan datang. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa cita – cita itu ibarat

sebuah desain yang menentukan bentuk suatu bangunan. Desain ini pula yang

(4)

4 cita itu merupakan sesuatu yang baik sehingga kehidupan kita akan baik pula. Bung

Karno, proklamator kita juga pernah berkata bahwa kita harus menggantungkan cita

– cita kita setinggi langit, agar apabila ia jatuh, ia masih jatuh di antara bintang -

bintang. Memang benar, kita harus menggantungkan cita – cita setinggi mungkin

supaya kita termotivasi dan mau berusaha keras. Dengan usaha yang maksimal,

tanpa disadari akan berdampak pada tergalinya potensi yang ada pada diri kita

sehingga potensi tersebut menjadi sebuah keahlian. Kehidupan di masa depan dapat

dilihat / diramalkan dengan perilaku kita saat ini. Ketika kita mempunyai cita – cita

yang jelas maka keseharian kita pun akan disibukan dengan upaya – upaya untuk

mewujudkannya. Kesibukan inilah yang akan membawa kita pada kehidupan yang

kita cita - citakan di masa depan. Tercapai tidaknya cita – cita tergantung dari

seberapa besar usaha yang dilakukan dan seberapa cerdas kemampuan kita untuk

memanfaatkan peluang. Selain itu, dengan memiliki cita-cita kita akan lebih

menghargai kehidupan yang telah Tuhan berikan, karena dengan adanya cita-cita

kita akan lebih memahami hakikat dan eksistensi kita di dunia ini, lebih berusaha

memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dan akan selalu melakukan yang

(5)

5 Bab II

Menentukan Cita -Cita

A. Sumber cita-cita

Menentukan sebuah cita-cita bukan merupakan perkara yang mudah.

Banyak orang yang hingga dewasa masih bingung dengan apa yang menjadi cita -

citanya. Bahkan tak sedikit orang yang salah memilih cita-cita sehingga mereka

kesulitan untuk meraihnya. Hal tersebut terjadi karena apa yang mereka cita

-citakan tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Sebagai contoh ketika

seseorang memilih untuk menjadi arsitektur, pilihan tersebut seharusnya dipilih

setelah melalui pemikiran yang matang, bukan hanya mengikuti ambisi apalagi

ikut-ikutan teman. Ada tahapan yang harus dilalui agar pilihan yang telah

ditentukan merupakan pilihan yang tepat. Akan lebih baik dalam menentukan

cita-cita, kita menerapkan konsep the right man on the right place. Dengan menerapkan

konsep tersebut, tentunya apa yang menjadi impian akan di dukung oleh

kemampuan / keahlian yang dimiliki sehingga proses meraihnya pun menjadi lebih

mudah. Untuk dapat menentukan cita – cita yang tepat, terlebih dahulu kita harus

mengetahui sumber cita-cita dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Sumber cita-cita merupakan asal munculnya keinginan untuk meraih

sesuatu dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sumber cita – cita dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Internal

Sumber cita – cita internal merupakan sumber cita – cita yang berasal dari

(6)

6 melekat dalam diri seseorang. Pada bagian ini, penulis mengklasifikasikan sumber

internal menjadi tiga bagian, yaitu :

a. Minat dan Bakat

Secara umum cita-cita seseorang lebih sering ditentukan oleh minat yang

mereka miliki. Minat merupakan ketertarikan / kecenderungan hati yang tinggi

terhadap sesuatu. Seseorang yang telah memiliki minat yang kuat akan selalu

berusaha untuk mewujudkannya, tak peduli apakah ia mampu atau tidak. Minat

akan memberikan semangat yang luar biasa sehingga memacu seseorang untuk

selalu bekerja keras dan berusaha untuk meraihnya.

Selain minat, bakat juga mempengaruhi pilihan seseorang dalam

menentukan cita - citanya. Bakat / keahlian merupakan kemahiran di suatu bidang

tertentu atau something we are geek in. Keahlian ini bisa di dapat sejak lahir ataupun

melalui proses panjang yang penuh dengan usaha. Seseorang akan cenderung

memilih cita-cita yang sesuai dengan keahlian yang ia miliki. Sebagai contoh orang

yang memiliki kemampuan menghitung dan menggambar akan memilih menjadi

arsitektur. Begitu pula apabila memiliki suara yang merdu, akan memilih menjadi

seorang penyanyi. Seseorang yang telah memiliki keahlian tertentu akan lebih

mudah untuk menentukan dan meraih apa yang ia impikan. Tinggal bagaimana

keahlian tersebut diubah menjadi suatu poin plus yang menjadikannya berbeda atau

(7)

7 b. Pengalaman

Pengalaman yang dimiliki seseorang juga akan mempengaruhi pilihannya.

Semaki banyak pengalaman seseorang akan semakin banyak pula pilihan impian

yang ia miliki. Sebagai contoh, ketika seseorang pernah mengikuti berbagai

pelatihan, seminar, perlombaan, dan organisasi, maka orang tersebut akan memiliki

wawasan yang luas sehingga memiliki banyak pilihan cita-cita. Akan tetapi apabila

seseorang tidak memiliki pengalaman yang luas, maka pilihan cita-citanya-pun

menjadi sempit dan terbatas pada apa yang ia ketahui.

2. Sumber eksternal

Selain sumber yang berasal dari internal seseorang, ada juga sumber yang

berasal dari luar yaitu keluarga dan lingkungan. Tidak bisa dipungkiri bahwa

sumber eksternal juga memberikan andil yang cukup signifikan dalam proses

menentukan cita – cita. Sumber eksternal ini berkaitang dengan interaksi seseorang

dengan lingkungannya dan kemampuan untuk merespon fenomena yang terjadi di

lingkungannya. Lebih jelasnya, penulis membagi bahasan ini menjadi dua poin

utama, yaitu :

a. Keluarga

Keluarga merupakan salah satu faktor yang menentukan pilihan impian

seseorang. Keluarga juga mempunyai andil yang besar dalam meraih cita-cita yang

telah ditentukan. Dukungan keluarga juga merupakan aspek yang sangat penting

yang menentukan keberhasilan seseorang. Dalam konteks pengaruhnya terhadap

pilihan cita-cita, keluarga memiliki peran yang cukup besar. Hal ini terjadi karena

(8)

8 tertentu kepada seseorang. Kekuatan itu diantaranya adalah kemampuan finansial,

permintaan orangtua dan dukungan non finansial.

Kebanyakan hal pertama yang dipikirkan seseorang ketika menentukan

pilihannya adalah kemampuan finansial yang dimiliki. Ketika keluarga memiliki

kemampuan finansial yang cukup maka tentunya tidak menjadi hambatan. Apapun

yang diimpikan akan di dukung dan dibiayai secara penuh. Tetapi apabila

kemampuan finansial yang dimiliki terbatas, sedikit banyak akan mengganggu

pilihan yang akan ditentukan sehingga membatasi pilihan yang ada. Kemampuan

finansial yang rendah bukan berarti secara langsung memutus harapan seseorang

untuk meraih impiannya. Banyak sekali orang yang berasal dari keluarga kalangan

bawah berhasil meraih apa yang ia cita-citakan, tergantung dari seberapa besar

usaha yang dilakukan. Yang dimaksudkan disini adalah bahwa kemampuan

finansial keluarga pada umumnya akan mempengaruhi pola pikir seseorang dalam

menentukan cita-citanya. Aspek finansial bukan merupakan satu-satunya faktor

yang menentukan keberhasilan seseorang dalam meraih cita-citanya.

Selain kemampuan finansial, kekuatan lain yang dimiliki oleh keluarga

adalah permintaan orang tua dan dukungan non finansial. Biasanya apabila orang

tua telah meminta anaknya untuk menjadi A, B atau C, maka anak tersebut akan

mengikuti permintaan orang tuanya. Dalam kasus lain, apabila seorang ayah / ibu

mempunyai profesi tertentu, maka anaknya pun akan diminta untuk mengikuti jejak

orang tuanya. Begitu pula dengan dukungan non finansial seperti dukungan moril

dan sikap orang tua terhadap pilihan yang telah kita tentukan. Kekuatan-kekuatan

ini akan mempengaruhi pilihan seseorang dalam menentukan cita-citanya. Akan

(9)

9 keselarasan tujuan dan mendapat dukungan penuh baik secara finansial maupun

non finansial

b. Lingkungan Kehidupan

.Faktor ekternal selanjutnya adalah lingkungan. Sama seperti keluarga,

lingkungan yang merupakan tempat seseorang tinggal juga berpengaruh pada

pilihan seseorang dalam menentukan cita-citanya. Lingkungan yang dimaksud bisa

berupa kondisi geografis wilayah, lingkungan dari segi ekonomi sosial maupaun

budaya. Dari segi geografis dan ekonomi misalnya, seseorang yang tinggal di

daerah pantai kebanyakan bercita-cita menjadi seorang nelayan, pemilik kapal

ataupun seorang pegawai di bidang kemaritiman. Kondisi geografis dan ekonomi

berpengaruh pada pola pikir seseorang dalam menentukan cita-citanya karena orang

yang bersangkutan sejak kecil tinggal di daerah yang memang baik secara

keseharian, mata pencaharian dsb, mendukung terbentuknya potensi yang dimiliki

orang tersebut. Seperti pada contoh di atas, orang yang tinggal di daerah pantai

secara langsung ataupun tidak langsung, dalam kesehariannya akan selalu

berhubungan dengan pantai dan laut. Lama kelamaan akan terbentuk suatu

pemikiran untuk menjadi seorang nelayan atau bekerja di bidang kemaritiman.

Sementara itu dari sisi sosial budaya, pengaruh yang diberikan juga cukup

signifikan. Lingkungan pesantren misalnya, akan menumbuhkan jiwa religi pada

diri seseorang sehingga secara tidak langsung orang tersebut akan memiliki pilihan

(10)

10 Faktor internal maupun eksternal yang merupakan sumber cita-cita,

semuanya mempunyai peran dalam memengaruhi pola pikir seseorang untuk

menentukan cita-citanya. Perihal faktor mana yang paling dominan, tergantung dari

kemampuan individu dalam merespon setiap hal yang terjadi di sekitarnya.

B. Cara menentukan cita-cita

Setelah kita mengetahui sumber dan faktor – faktor yang mempengaruhi cita

– cita, langkah selanjutnya adalah bagaimana cara menentukan cita – cita secara

tepat. Seperti yang telah dibahas di bagian sebelumnya, bahwa banyak sekali orang

yang gagal dalam meraih impiannya karena berbagai hal, salah satunya adalah

karena tidak mampu memahami kemampuan yang dimiliki. Secara lebih lanjut,

berikut langkah–langkah yang dapat dijadikan acuan dalam menentukan cita – cita,

yaitu :

1. Kenali Dirimu Lebih Jauh

Mengenali diri sendiri adalah langkah pertama yang sangat penting untuk

menentukan cita – cita. Langkah ini bertujuan untuk mengukur kelebihan dan

kekurangan yang dimiliki, memahami potensi serta menyelaraskannya dengan

minat yang dimiliki. Mengenali diri sendiri menjadi sangat penting karena tahapan

ini sangat menentukan tahapan selanjutnya. Apabila kita berhasil memahami dan

mengenali diri sendiri, tentunya pilihan kita tentang apa yang menjadi cita – cita

(11)

11 Banyak sekali cara untuk mengenali diri sendiri. Berikut berapa tips yang

bisa dijadikan acuan dalam proses mengenali diri sendiri :

a. Melihat Trcak Record Pendidikan (prestasi akademik) dan Iptek yang

Dikuasai,

Setiap orang pasti memiliki rekam jejak dalam hidupnya. Tetapi

kebanyakan dari mereka tidak mereview rekam jejak yang mereka miliki, hanya

menjadikannya sebagai sebuah kenangan di masa lalu. Dengan melihat kembali

rekam jejak yang dimiliki, Anda akan tahu kelebihan dan kekurangan yang Anda

miliki. Contohnya bagi seorang siswa yang ingin melanjutkan studi ke PTN / PTS,

saat hendak memilih jurusan ada baiknya pilihan tersebut didasarkan pada rekam

jejak yang dimiliki, yaitu dengan menganalisis rapor dan prestasi yang pernah

diraih semasa SMA. Dengan demikian, pilihan yang ditentukan berdasarkan data

akan lebih tepat dibandingkan pilihan yang hanya berdasarkan spekulasi. Selain itu

Anda juga harus mengetahui seberapa jauh kemampuan menguasi iptek. Dengan

menganalisis kedua hal tersebut, Anda akan lebih paham tentang diri Anda sendiri,

sehingga dapat memutuskan dengan tepat apa yang menjadi cita – cita Anda.

b. Meminta Saran

Cara lain untuk mengenali diri sendiri yaitu bisa dengan meminta saran

kepada orang yang ahli seperti konsultan, guru BK, atau pihak lain yang relevan.

Saran dan masukan ini bisa menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan masa

depan Anda. Tetapi perlu diingat bahwa saran – saran tersebut harus diolah dan di

analisis terlebih dahulu. Jangan menjadikan saran sebagai sebuah keputusan tanpa

(12)

12 mengetahui diri sendiri adalah kita sendiri. Saran ini hanya berfungsi sebagai

instrumen yang sifatnya membantu memberikan penilaian terhadap diri kita.

c. Menambah Pengalaman

Pengalaman merupakan suatu hal yang pasti dimiliki oleh setiap orang.

Pengalaman ini apabila dikaji secara mendalam dapat berguna membantu

memahami dan mengenali potensi diri. Apabila pengalaman yang dimiliki banyak,

maka tentunya akan semakin komprehensif kajian / review yang dilakukan sehingga

hasilnya pun lebih akurat. Untuk itu gunakanlah waktu luang dengan diisi oleh

berbagai kegiatan positif guna menambah pengalaman.

2. Evaluasi dan Perbaiki

Setelah kita mampu mengenali diri sendiri dan melakukan serangkaian

percobaan, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi dan memperbaiki.

a. Memahami kelebihan dan Kekurangan

Evaluasi disini bertujuan untuk mengukur sejauh mana keselarasan antara

minat dan bakat yang dimiliki. Apakah percobaan – percobaan yang dilakuan telah

sukses mengembangkan potensi yang dimiliki atau tidak, seberapa besar pengaruh

sumber cita – cita dalam proses menentukan cita – cita, apakah strategi yang

digunakan akurat dalam rangka menentukan cita – cita dan sebagainya. Dalam

tahap ini juga diperlukan proses perenungan dan introspeksi diri sehingga kita dapat

mengetahui kelemahan, kelebihan untuk kemudian diperbaiki dan dijadikan

landasan dalam menentukan cita cita. Apabila terdapat kesalahan, segera diperbaiki

(13)

13 b. Saran dari Para Ahli dan Teman

Evaluasi ini dapat juga dilakukan dengan cara meminta saran dari teman

dan para ahli. Contohnya berkonsultasi mengenai strategi untuk meraih cita – cita,

meminta penilaian tingkat keberhasilan dari usaha yang dilakukan dan sebagainya.

Tahapan evaluasi ini harus dilakukan secara matang karena tahap ini

merupakan pertimbangan akhir dalam menentukan cita – cita. Oleh karena itu,

kedewasaan berpikir dan analisis yang matang sangat diperlukan guna dapat

memilih cita – cita yang berlandaskan pada pertimbangan yang rasional.

3. Pilih dan Yakini

a. Menetapkan Cita – Cita

Tahap akhir dalam proses menentukan cita – cita yaitu memilih dan

meyakini. Setelah memilih dan menentukan cita – cita, tentunya kita juga harus

meyakini apa yang kita pilih. Keyakinan yang kuat merupakan modal yang besar

dalam meraih cita – cita. Jangan ada keraguan sedikitpun. Apapun yang menjadi

pilihan, harus senantiasa diperjuangkan. Tentunya dibutuhkan komitmen yang kuat

dan konsistensi dalam setiap usaha untuk meraih impian kita. Intinya apapun yang

menjadi pilihan, harus dilakukan dengan sungguh – sungguh, karena kesuksesan

hanyalah milik mereka yang mau bekerja keras.

b. Saat yang Tepat untuk Menentukan Cita –Cita

Dalam menetapkan cita – cita tentunya harus mempertimbangkan juga usia

Anda. Hal ini bertujuan agar Anda tidak terlalu cepat atau terlalu lambat

(14)

14 memutuskan, kemungkinan besar Anda akan mengalami kegagalan. Kecuali jika

Anda telah memikirkannya secara matang dan telah melakukan persiapan yang

cukup. Akan tetapi biasanya keputusan yang terlalu dini / dilakukan pada usia dini

hanya didasarkan pada emosi atau keinginan belaka, tanpa mengetahui

konsekuensinya serta tidak memiliki rencana yang matang. Keputusan yang seperti

itu cenderung berbuah kegagalan. Sebaliknya apabila Anda terlambat menentukan

cita – cita, tentunya Anda tidak akan mempunyai waktu yang cukup untuk

mewujudkannya. Untuk mewujudkan sebuah cita – cita diperlukan proses dan

perjuangan yang panjang dan menguras waktu, tenaga serta pikiran. Bayangkan

saja jika Anda menentukan cita – cita diumur 40 tahun, tentu bisa dibilang mustahil

untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, penulis menganggap waktu yang tepat

untuk menentukan cita – cita adalah ketika Anda berumur 20 – 23 tahun. Hal ini

didasarkan pada pertimbangan bahwa diumur sekian, seseorang telah siap secara

mental dan telah memiliki pemikiran yang matang. Selain itu, diumur 20 – 23 tahun,

fisik Anda masih fit sehingga Anda mempunyai energi dan semangat yang cukup

(15)

15 BAB III

Tahap - Tahap Meraih Cita-Cita

Cita-cita tidak dapat diraih dengan begitu saja. Untuk dapat meraihnya,

diperlukan suatu tahapan dan strategi yang terencana.. Tahapan dan strategi tersebut

berfungsi sebagai pedoman yang berisikan langkah – langkah yang harus dilalui.

Berikut adalah tahap - tahap untuk meraih cita-cita dari penulis :

A. Membuat Komitmen

Komitmen adalah keberanian membuat keputusan (decision making) dari

sekian banyak pertimbangan dan keraguan. Langkah pasti hanya akan terjadi pada

saat langkah pertama telah diambil dan dilanjutkan dengan langkah demi

langkah. Ikuti hati nurani Anda dalam mencapai impian dan harapan. Menentukan

cita-cita sebagai sebuah keyakinan dan tujuan hidup serta berkomitmen untuk

berusaha keras meraihnya sangat penting dilakukan. Misalnya meyakinkan diri

bahwa semua akan berjalan sesuai dengan seberapa besar usaha yang Anda

lakukan. Berkomitmen merupakan hal tidak mudah dilaksanakan karena menuntut

adanya ketekunan dan keteguhan hati dalam menjalaninya. Banyak cara untuk

berkomitmen, kunci utamanya adalah meyakini dengan sepenuh hati apa yang telah

menjadi pilihan.

Komitmen sangat diperlukan untuk mencapai cita-cita. Dengan mempunyai

komitmen yang kuat, maka Anda akan lebih mudah mencapai cita-cita. Komitmen

bisa diartikan suatu kebulatan tekad seseorang untuk mencapai tujuan, yang terus

sama dari awal sampai akhir dalam proses pencapaiannya. Banyak rintangan yang

(16)

16 baik itu berupa cita – cita ataupun hal lainnya seperti pilihan terhadap sesuatu.

Tetapi orang yang telah memiliki komitmen yang kuat, akan senantiasa berusaha

untuk selalu bertahan dan terus berusaha mencapai keinginannya. Berbeda dengan

orang yang tidak memiliki komitmen yang kuat, mereka akan mudah mengeluh dan

menyerah pada rintangan yang mereka hadapi. Pada akhirnya, apa yang menjadi

cita – cita mereka tidak akan pernah tercapai dan berbuah kegagalan.

Dalam seminar motivasi dari Mr. Jack Ganesa Operation, ada akronim

KOMITMEN yang dapat menjadi referensi Anda dalam mencapai tujuan komitmen itu sendiri. KOMITMEN adalah Kebersamaan, Orang, Memahami,

Intelegensia, Tasamuh, Mental, Elektis, dan Nalar.

K – Kebersamaan  O – Orang

M – Memahami  I – Intelegensi  T – Tasamuh  M – Mental  E – Eklektis  N – Nalar

Berikut penjelasannya :

K – Kebersamaan

Untuk membangun komitmen, diperlukan kebersamaan. Kebersamaan

(17)

17 selalu mendukung dan memberikan motivasi kepada Anda. Keberadaan sahabat

dapat menjadi reminder apabila Anda berada pada jalan yang tidak tepat. Dapat

dikatakan bahwa untuk membangun dan mempertahankan sebuah komitmen secara

kokoh, peran – peran orang terdekat menjadi sangat penting. Dengan adanya rasa

kebersamaan, komitmen yang Anda miliki dapat terpelihara dengan baik.

O – Orang

Selalu “memanusiakan manusia” adalah selalu memberikan waktu dalam

belajar, bekerja, dan istirahat. Berikan waktu pada diri Anda sebagai manusia.

Jangan menganggap diri Anda robot yang selau dipaksa untuk melakukan tugas

tanpa ada istirahat. Istirahat disini berarti beristirahat baik secara fisik maupun

pikiran. Berikan waktu untuk berimajinasi, beristirahat agar komitmen Anda selalu

terjaga dan tidak menjadi beban yang berpotensi menghambat kinerja pikiran dan

tercapainya cita-cita.

M – Memahami

Dengan memahami keadaan seAndar, maupun keadaan personal dan

kelompok akan lebih mudah untuk menjaga komitmen yang sudah dibuat. Tidak

perlu kaku, tapi mencoba lebih fleksibel dan ulet. Dengan begitu, Anda dan apa

yang Anda cita-citakan lebih mudah didukung oleh orang lain dan mudah dicapai.

I – Intelegensi

Kepintaran (intelegensi) Anda dalam meraih cita-cita adalah modal yang

(18)

18 memajukan prospek cita-cita yang Anda inginkan. Anda harus pintar dan mampu

untuk melihat peluang yang ada.

T – Tasamuh

Tasamuh dapat diartikan dengan kelapangan dada atau kesabaran. Dalam

meraih cita-cita, hendaknya Anda dapat bersikap sabar. Tidak selamanya keadaan

berjalan seperti yang Anda rencanakan. Dibutuhkan kesabaran dalam

menyikapinya. Banyak yang gagal dalam meraih cita-cita karena mereka kurang

sabar dalam berusaha, kurang sabar dalam menghadapi masalah, dan kurang sabar

dengan proses membangun sikap dan sifat pemenang. Komitmen akan dapat

tercapai apabila Anda mampu bersabar, dan berlapang dada menerima keadaan.

Bersabar disini tidak hanya tinggal diam menerima keadaan, tetapi berusaha untuk

dapat bangkit menghadapi keadaan.

M – Mental

Mental seorang juara hendaknya harus dipupuk terus - menerus. Mental

untuk mengembangkan karakter, mental untuk menjaga komitmen yang sejak awal

sudah dibuat dalam mencapai cita-cita harus terpatri dalam diri Anda . Dengan

mental yang kuat, Anda akan terlatih untuk menjadi juara. Sebaliknya apabila

mental Anda lemah, komitmen Anda-pun akan hilang.

E – Eklektis

Elektis berarti memilih. Seorang pelajar maupun mahasiswa, hendaknya

(19)

19 dalam memilih suatu pilihan tidaklah mudah. Bahkan kadang harus ada yang

dikorbankan. Namun itu semua harus dilakukan demi keberlangsungan usaha yang

dirintis. Harapannya dengan elektis cita-cita yang diinginkan akan membawa hasil

yang baik.

N – Nalar

Kemampuan berfikir seorang harus digunakan dan ditingkatkan. Sehingga

dalam pengambilan keputusan tidak sekedar asal-asalan atau mengedepankan

emosi. Meskipun begitu, dalam pengambilan keputusan hendaknya didasarkan

pada 3 hal yaitu nalar (IQ), emosi (EQ) dan Tuhan (SQ). Dengan ketiga hal tersebut

akan semakin mantap dalam melangkah untuk mengembangkan potensi Anda dan

tetap menjaga komitmen Anda.

Dengan memiliki komitmen, Anda akan mengetahui seberapa seriuskah

Anda dalam meraih cita-cita. Apabila dalam menjalani hidup, Anda belum

memiliki komitmen, buatlah komitmen Anda sesegera mungkin! Komitmen

dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan. Tanpanya Anda akan hidup tanpa

kehidupan.

Keyakinan untuk menggapai cita-cita harus dipikirkan mulai sekarang,

karena cita-cita merupakan tujuan dari kehidupan. Harus ada komitmen dengan diri

sendiri untuk terus melangkah maju mewujudkan cita-cita. Jika ada komitmen

dengan diri sendiri, pasti timbul suatu energi positif yang dapat memberikan

semangat untuk menggapai cita-cita. Komitmen dapat dibangun dengan motivasi

(20)

20 mewujudkannya untuk kebahagiaan orang-orang yang selalu menyayangiku.

Dengan begitu, komitmen yang telah Anda buat dapat tertanam kuat dan selalu

menjadi sumber semangat dalam meraih apa yang Anda cita – citakan.

B. Mengumpulkan Informasi

Setelah Anda menentukan cita-cita Anda dan berkomitmen dengan apa yang

hendak Anda jalani, kumpulkanlah informasi-informasi terkait dengan cita-cita

Anda. Hal itu akan membuat Anda lebih tau apa saja yang hendak Anda kerjakan

di masa yang akan datang terkait dengan cita-cita Anda tersebut. Dengan

mengumpulkan informasi, Anda juga akan tahu hal-hal yang menyenangkan

tentang cita-cita Anda, tetapi juga hal-hal yang mungkin tidak Anda sukai terkiat

dengan cita-cita Anda, sehingga Anda akan mencari tahu lebih dini cara mengatasi

konsekuensi yang ditimbulkan dari hal-hal yang berkaitan dengan cita-cita Anda.

Informasi merupakan hal sangat penting, karena sekecil apapun kesempatan yang

Anda manfaatkan tetap bisa membawa Anda mewujudkan cita-cita.

Seseorang yang ingin mewujudkan cita-citanya harus mencari tahu hal-hal

apa saja yang harus dilakukan dengan mencari referensi yang berhubungan dengan

cita -citanya. Misalnya dengan mengumpulkan segala informasi yang berhubungan

dengan cita-cita melalui literatur yang ada, bertukar pikiran dengan teman atau para

ahli dan mencari lewat sumber-sumber yang lain. Dengan aktif mengumpulkan

informasi, pengetahuan dan wawasan Anda akan lebih luas sehingga selangkah

lebih mudah untuk mewujudkan cita -cita. Informasi bisa berasal dari web, teman,

ataupun yang lainnya.

(21)

21  Cetak : koran, majalah, buletin, jurnal, buku, makalah, cerita sukses, novel,

cerbung, brosur, panflet, baliho,

 Elektronik : radio, televisi, internet (majalah, buletin, jurnal online, e-book,

makalah, blog, youtube, media sosial, website, .edu, .ac.id, .com dan lain-lain)

 Sahabat / kenalan.

Informasi dapat memberikan banyak hal seperti dari pengetahuan, motivasi,

dan jalan menuju hal yang diingingkan. Contohnya apabila Anda ingin masuk ke

salah satu perguruan tinggi, Anda dapat mencari informasi melalui website yang

berdomai .ac.id ataupun melalui media cetak yang relevan dengan perguruan tinggi

tersebut. Selain itu dengan memperbanyak informasi Anda akan menjadi lebih tahu

dibanding orang lain, sehingga peluang untuk mewujudkan cita – cita Anda lebih

besar.

Pergunakan media informasi dengan bijak dan positif agar apa yang menjadi

cita – cita Anda bisa segera diwujudkan. Akan tetapi Anda juga harus bersikap kritis

terhadap informasi yang ada, sehingga Anda dapat memilih informasi yang akurat

dan objektif. Anda juga harus memverifikasi setiap informasi yang Anda peroleh.

Dengan begitu, informasi yang Anda dapatkan terjamin kebenarannya dan Anda

bisa melakukan tindakan yang tepat untuk meraih cita – cita.

C. Membangun Networking

Keterampilan atau keahlian berhubungan dengan orang lain merupakan hal

yang amat penting bagi kesuksesan seseorang. John Maxwell menulis, "Semua

(22)

22 kemudian memperkuat hubungan-hubungan itu dengan menggunakan keterampilan

yang baik dalam berhubungan.”

Prinsip dasar bersosialisasi adalah bagaimana orang bisa mengenal diri

Anda dan menyukai Anda. Tidak ada seorangpun yang menyukai orang yang

menyoroti laptop atau handphone seharian, tetapi tidak ada seorangpun juga yang

menyukai orang yang bergosip-ria seharian. Oleh karena itu bersosialisasi amat

tergantung kemampuan Anda menarik ulur semua interaksi itu.

Jika Anda ingin sukses dalam mencapai cita - cita, maka bergaullah.

Kalimat ini memang sederhana. Tetapi pergaulan yang dijalani bukan pergaulan

yang asal-asalan, namun pergaulan yang tentunya dapat membantu Anda dalam

meraih cita – cita.

Berikut ini adalah kiat-kiat untuk membangun jaringan atau relasi, menurut

Drs. Hariwijaya.M.Si :

 Miliki rencana. Seperti apapun kehidupan Anda, persiapkanlah diri Anda

ketika akan bersosialisasi. Biarpun Anda spontan dan pandai

beromongkosong, Anda harus punya pasokan dalam proses berpikir ketika

melakukan percakapan.

 Tunjukan kesan bahwa Anda selalu optimis. Orang-orang yang terlihat

pesimis, apatis dan acuh tak acuh bukanlah orang yang menyenangkan

dalam pergaulan. Golongan ini dianggap tidak membawa dampak positif

bagi kemajuan rekannya. Maka jadilah pribadi yang optimis dan selalu

(23)

23  Bicaralah dengan jelas. Kemampuan berkomunikasi akan berdampak pada

bagaimana orang-orang akan memperlakukan Anda. Mereka yang periang

biasanya banyak teman, karena mereka tahu bagaimana membangun

pembicaraan. Berikan informasi yang mereka butuhkan. Mereka akan

sangat berterima kasih jika Anda memberikan informasi yang mereka

perlukan. Sebaliknya mereka pun tidak akan menutu-nutupi informasi

penting yang perlu Anda ketahui.

 Penuh pengertian. Setiap orang punya latar belakang yang berbeda. Jadi,

pembicaraan awal biasanya tidak bisa dijadikan patokan untuk menilai

orang lain. Anda bisa saja tidak setuju dengan teman Anda, tapi masih bisa

bekerja sama dengan produktif.

 Pengaruhi orang lain. Dengan pendapat dan opini yang bermutu, Anda telah memberikan ‘warna’ dalam bersosialisasi. Hal ini akan mempengaruhi

orang lain dan mereka akan menyukai Anda.

 Jangan sekalipun bersikap angkuh dan arogan ketika berkumpul dengan

teman-teman Anda. Kalau bicara, jangan terkesan tinggi hati dan egois.

Lebih baik Anda bersikap ramah tetapi bersahaja.

 Jangan minder. Bersikap rendah hati boleh saja asal jangan sampai minder.

Sikap minder hanya akan membuat Anda tampak janggal ditengah

teman-teman yang lain.

 Berdirilah ditengah-tengah. Memang agak sulit, apalagi kalau Anda terlibat

langsung. Paling tidak, Anda punya pendapat yang jernih bila ada suatu

konflik. Cobalah ambil jarak dulu supaya Anda bisa menganalisis sesuatu

(24)

24 sering membicarakan diri pribadi, karena dikhawatirkan Anda akan terjebak

pada kebanggaan diri yang berlebihan.

 Milikilah pendapat pribadi. Bersikap dingin dan kalem boleh saja, tetapi

jangan ragu untuk mengungkapkan pendapat pribadi jika diperlukan.

Mereka akan semakin respect jika Anda berani mengungkapkan pendapat.

Terlebih jika pendapat yang Anda kemukakan cukup berkualitas.

Itulah beberapa tips untuk membangun relasi yang baik. Jika Anda mampu

membangun relasi yang baik, pasti Anda akan lebih mudah untuk mendapatkan

informasi tentang tujuan Anda. Relasi yang baik juga bisa dimanfaatkan untuk

membantu meraih cita-cita Anda. Mereka mungkin tidak bisa berbicara banyak

tentang skill spesifikmu, tetapi mereka bisa memberikan insight pada karakter, etika

kerja, kemampuanmu membangun hubungan profesional.

Anda pasti senang apabila memiliki teman yang bisa memberikan saran atau

feedback. Mereka akan sangat membantu untuk memberikan saran atau pendapat

tentang suatu hal, apalagi jika mereka berasal dari bidang yang berbeda dengan

Anda.

Memiliki teman di luar bidang dan keahlian yang Anda miliki akan

membawa banyak manfaat. Semakin luas jaringan networking yang Anda miliki,

(25)

25 D. Tekun

Manusia adalah mahkluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, berharga,

dan istimewa dari segala jenis makhluk hidup. Maka dari itu manusia selalu

dikaruniai hal-hal yang istimewa dan tentu merasa ingin diistimewakan. Hal-hal

yang membuat manusia istimewa ialah bakat maupun talenta yang telah diberikan

menurut kemampuan masing-masing sejak mereka dilahirkan ke dunia ini. Tidak

jarang, terlahir orang-orang yang sukses yang berhasil dari kemampuan menyadari

adanya kekuatan dan potensi diri yang dimilikinya. Sehingga mereka pun

berpeluang menjadi manusia yang bermutu dan dihargai karena adanya

keistimewaan dalam dirinya. Namun, kenyataan hidup bukanlah seutuhnya berjalan

lancar seperti yang telah digariskan oleh Tuhan. Banyak pribadi yang tidak ingin

ataupun tidak mau untuk menyadari bahkan tidak terlalu peka terhadap potensi diri

mereka sendiri. Keyakinan yang dimilikinya timbul tanpa sengaja berasal dari

anggapan ataupun labelling dari masyarakat, seperti meyakini bahwa orang sukses

hanyalah orang yang telah bekerja di kursi pemerintahan ataupun

orang-orang kantoran saja. Masih banyak yang menganggap bahwa orang-orang-orang-orang yang

berkreasi dalam seni ataupun pekerjaan sosial merupakan golongan yang tidak

penting di dalam masyarakat. Padahal dengan menyadari dan mempunyai

keinginan untuk mengembangkan talenta yang dimiliki serta selalu menghargai

segala jenis pekerjaan, mereka dapat menjadi orang sukses bahkan melebihi

perkiraan yang diinginkannya. Manusia selalu bergantung dengan apa yang

dikatakan orang, bukan apa yang dipikirkan mengenai dirinya sendiri. Mereka

harus percaya bahwa tujuan hidup harus dicapai dengan usaha untuk mewujudkan

(26)

26 Salah satu langkah dalam mencapai cita-cita ialah dengan tekun. Tekun

dapat diartikan dengan rajin, keras hati dan bersungguh – sungguh dalam

melakukan suatu hal. Mengapa harus tekun? Karena fakta mengatakan bahwa 99%

orang menyerah pada saat dia hampir mencapai kesuksesan sehingga pekerjaan

yang dilakukannya selama ini menjadi sia-sia dan dia harus menghadapi fakta

bahwa dirinya harus menemui kegagalan lagi. Musuh terbesar dalam hidup ini

adalah diri Anda sendiri. Guru-guru saya sewaktu SMA mengatakan kita harus

keras terhadap diri sendiri, dan Anda harus menjadi guru atas diri sendiri dengan

cara tekun dan disiplin pada setiap hal. Pengertian tekun juga memiliki kesamaan

dengan pengertian disiplin. Banyak orang-orang sukses lahir karena berdisiplin

tinggi. Disiplin berarti mampu mengendalikan diri. Ia selalu berpegang pada

nilai-nilai dan prinsip yang mendatangkan kesuksesan.. Melalui sikap ini, Anda akan

memperoleh apa yang menjadi keinginan dan cita – cita Anda. Orang yang tekun

tidak akan pernah putus asa walau harus menghadapi keadaan yang sulit sekalipun.

Rintangan dan tantangan selalu dianggap sebagai peluang untuk meraih kesuksesan

yang lebih besar. Maka dari itu sikap ini harus Anda miliki untuk meraih cita – cita

Anda. Sebab dalam meraih cita-cita memerlukan sebuah komitmen dan ketekunan.

Mereka saling selaras membentuk sebuah simfoni yang indah yaitu buah

keberhasilan dari sikap diri yang tekun dan mau berjuang bekerja keras sampai

akhir. Teruslah bangkit di tengah-tengah badai dan kegagalan yang terus

menghadang.

Maka dari itu Anda harus memulai hasrat ingin mencapai cita – cita dengan

menekuninya. Berusahalah dengan sungguh - sungguh karena dengan ketekunan

(27)

27 juga diperlukan sikap untuk selalu mensyukuri keadaan yang dihadapi dan percaya

bahwa melalui ketekunan dalam mendalami dan menggeluti hal-hal yang ingin

Anda pelajari akan membuahkan hasil yang sangat baik.

Sebenarnya, hal yang membuat manusia selalu melupakan karakter tekun

dalam berjuang adalah adanya sifat malas yang menyelimuti dirinya. Sifat tersebut

dapat disebabkan oleh rendahnya motivasi yang dimiliki dan lingkungan yang tidak

kompetitif. Hidup ini memang keras, dan mereka yang malas menjadi lemah akan

keadaan itu. Mereka yang malas menjadi kurang kerasan untuk memikirkan dan

tidak mau memusingkan diri dan selalu ingin berada di zona nyaman. Zona nyaman

tersebut lama kelamaan akan mengikis sifat tekun yang ada pada dirinya. Pada

akhirnya ia akan terbiasa dengan hal – hal yang dianggap santai dan asing bahkan

resisten terhadap perubahan.

Ketekunan dalam menjalani dan mendalami setiap hal sangat diperlukan

dalam meraih cita – cita. Oleh karena itu, tumbuhkan semangat untuk tekun agar

Anda bisa mewujudkan apa yang menjadi cita – cita Anda.

E. Mengasah Kemampuan

Sebelum Anda mengasah kemampuan yang Anda miliki, Anda harus

mengenali dulu kemampuan yang Anda miliki. Kemampuan dapat diartikan

sebagai kekuatan yang belum terwujud maupun yang sudah terwujud yang dimiliki

seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal.

Sudah pasti kemampuan setiap orang berbeda-beda dan berbeda juga cara untuk

(28)

28 Mengenali kemampuan tidak semudah mengenali nama teman-teman

sepermainan. Akan tetapi diperlukan usaha dalam menemukan dan mengasahnya.

Cara untuk mengenali kemampuan diri sendiri yaitu dengan memahami

kelebihan-kelebihan yang dimiliki. Selanjutnya setelah mengetahui jati diri dan potensi yang

dimiliki, kewajiban Anda adalah mengasah kemampuan tersebut. Kemampuan

tersebut dapat menjadi kompetensi yang dapat Anda banggakan.

Dalam mengasah kemampuan, Anda harus berpikiran terbuka dan mau

belajar apa saja yang ada disekitar Anda. Semakin banyak pengetahuan yang

didapatkan, Anda akan semakin berkembang. Tidak ada kata akhir untuk belajar.

Anda harus selalu terbuka untuk belajar hal baru yang dapat membuat Anda

berpikiran lebih maju. Semakin banyak mempelajari hal baru, Anda akan mampu

meningkatkan dan memperluas kemampuan Anda, sehingga akan lebih mudah

meraih apa yang Anda cita - citakan.

Mengasah kemampuan yang telah ada merupakan hal yang tidak mudah.

Anda harus memiliki komitmen yang kuat dan tidak boleh menyerah. Tentunya,

untuk menjadi seseorang yang ahli dibidangnya, memerlukan waktu dan proses

pembelajaran yang tidak singkat. Akan ada waktu ketika Anda merasa tidak bisa

melakukan hal lain selain menyerah. Tetapi jika Anda tidak berusaha untuk

mengatasi perasaan tersebut, Anda tidak akan mampu bangkit kembali. Tidak ada

orang yang sukses tanpa mengalami kegagalan.

Dalam meraih cita-cita, mengasah kemampuan merupakan tahapan yang

memang harus dilewati dengan baik. Tentunya akan lebih baik apabila cita – cita

yang Anda miliki sesuai dengan kemampuan Anda. Pada tahap ini, Anda tidak

(29)

29 ada jalan’ harus benar – benar ditanamkan pada diri Anda. Semua mungkin akan

sepakat jika mengasah kemampuan merupakan sebuah hal yang harus dilakukan

dalam mencapai cita-cita. Intinya, kemauan untuk mengasah kemampuan akan

tercipta dari kebiasaan. Kebiasaan akan tercipta jika Anda berada dalam lingkungan

yang memacu Anda untuk terus mengasah kemampuan yang Anda miliki. Banyak

sekali cara untuk mengasah kemampuan yang ada dalam diri Anda, diantaranya

dengan mengikuti berbagai kompetisi, sering berdiskusi dan tentunya belajar

dengan baik. Belajar merupakan hal wajib dan sangat penting dalam mengasah

kemampuan. Anda harus selalu meluangkan waktu untuk membaca buku dan

berdiskusi guna menambah pengetahuan dan wawasan Anda. Selain itu, mengikuti

berbagai kompetisi / perlombaan juga tidak kalah penting. Mengikuti berbagai

kompetisi merupakan sarana yang efektif untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan yang Anda miliki. Selain itu, jiwa kompetitif akan tertanam pada diri

Anda, sehingga Anda akan selalu berlatih dan terus mengasah kemampuan, dan

pada akhirnya Anda akan menjadi seorang ahli dibidangnya.

F. Pilih Lingkunan yang Mendukung

Lingkungan merupakan faktor yang memiliki pengaruh yang cukup besar

dalam meraih cita – cita. Joni Purba berpendapat bahwa pengertian dari lingkungan

adalah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai macam interaksi

sosial antara berbagai macam kelompok sosial beserta pranatanya. Sesuai dengan

pemahaman Joni, interaksi terjadi di lingkungan. Maka,

(30)

30 Lingkungan juga sangat mempengaruhi kepribadian dan karakter. Oleh

karena itu, sangat penting untuk memperhatikan kualitas lingkungan. Apakah

lingkungan di kehidupan Anda saat ini sudah bisa mengantarkan Anda menjadi

pribadi yang lebih baik? Apakah lingkungan pergaulan dan sosial Anda sudah bisa

memberikan pengaruh yang positif?

Jika sampai saat ini Anda masih merasa belum menemukan lingkungan

yang kondusif dan lingkungan baik, yang mampu mengantarkanmu meraih

cita-cita, jangan khawatir. Anda tak perlu jauh-jauh pergi meninggalkan lingkungan

Anda yang sekarang. Apalagi harus pindah rumah. Lalu, apa yang harus Anda

lakukan jika lingkungan pergaulan kurang cocok atau malah menghambat

perkembangan Anda untuk meraih cita - cita?

Lingkungan yang baik dan kondusif juga dapat dibentuk dari dalam diri

sendiri. Apa yang perlu Anda lakukan hanyalah mengatur dan menyeleksi

lingkungan positif dimulai dari sendiri.

Menurut teori empirisme manusia tidak memiliki pembawaan hidupnya

sejak lahir sampai dewasa semata-mata ditentukan oleh faktor lingkungan hidup

dan pendidikan. Menurut teori ini segala sesuatu yang terdapat pada jiwa manusia

dapat diubah oleh pendidikan. Watak, sikap dan tingkah laku manusia dianggapnya

bisa dipengaruhi seluas-luasnya oleh pendidikan. Pendidikan dipandang

mempunyai pengaruh yang tidak terbatas.

Selain itu, lingkungan sekolah juga mempengaruhi perkembangan

intelegensi seseorang. Anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan formal

(31)

31 hasil studi terhadap anak-anak di Afrika Selatan yang mengalami penundaan

bersekolah selama empat tahun menemukan adanya penurunan IQ sebesar lima

poin pada setiap tahun penundaan

Para ahli psikologi setuju bahwa Anda yang sekarang adalah hasil dari

lingkungan psikologis. Itulah sebabnya ada pepatah yang mengatakan “Pilihlah

tetangga sebelum memilih rumah”. Apa maksud dari pepatah tersebut? Dari sini

dapat disimpulkan bahwa menyeleksi atau memilih siapa yang akan berada di

sekeliling Anda jauh lebih penting daripada menentukan lokasi tempat Anda

berada.

Bergaul dengan orang yang berpikir kecil dan negatif akan mempengaruhi

pola pikir Anda untuk berpikir demikian juga. Berada di tengah-tengah lingkungan

yang tidak memiliki gairah dan semangat dalam hidup, akan membuat Anda cepat

merasa puas dengan hal-hal yang biasa. Tidak ada pencapaian yang ingin

ditargetkan. Tidak akan ada rasa antusias untuk mengembangkan diri Anda menjadi

lebih baik lagi.

Sebaliknya, bergaul dengan orang yang memiliki sikap hidup positif,

ambisius dan visioner juga tanpa sadar akan mempengaruhi cara berpikir Anda.

Berada dalam lingkungan orang yang selalu bersemangat untuk menjadi lebih baik,

secara tidak langsung akan merangsang diri Anda untuk terus memperbaiki diri.

Oleh karena itu tempatkanlah diri Anda pada lingkungan yang mendukung

tergalinya potensi yang Anda miliki, sehingga akan mempermudah usaha Anda

(32)

32 G. Berusaha dan Pantang Menyerah

Sikap selanjutnya yang harus dimiliki untuk meraih cita-cita adalah ulet

dalam berusaha dan juga pantang menyerah. Seseorang dikatakan memiliki sikap

pantang menyerah, jika memiliki kepribadian tangguh, kuat, tidak mudah putus asa,

serta memiliki keyakinan yang kokoh. Selain itu, seorang yang dikatakan ulet

adalah mereka yang mencurahkan tenaga, pikiran, waktu serta hartanya demi

tercapainya sebuah keberhasilan.

Sikap pantang menyerah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :

1. Faktor Pembawa (hereditas)

Faktor ini merupakan faktor bawaan dari lahir atau sifat-sifat bawaan dari

orang tua.

2. Pendidikan dan Pelatihan.

Sikap pantang menyerah dapat dilatih melalui proses pendidikan maupun

pelatihan untuk membentuk karakter yang pantang menyerah.

3. Lingkungan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap

kebiasaan-kebiasaan Anda sehari-hari. Manusia pada umumnya akan

menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan yang ada di lingkungannya.

Jika orang-orang di lingkungannya mempunyai semangat dan etos kerja yang

tinggi, opmtimis dan pantang menyerah maka sikap tersebut akan terbawa pada

(33)

33 4. Pengalaman.

Banyaknya pengalaman akan memberikan Anda banyak pelajaran untuk

mengatur strategi yang baik, termasuk strategi dalam meraih cita-cita. Salah

satu strategi dalam meraih cita-cita yaitu bersikap tekun, ulet, dan pantang

menyerah.

5. Motivasi.

Seseorang yang memiliki cita-cita besar akan memegang teguh prinsipnya, dan

menjadikan cita-citanya sebagai motivasi untuk sukses. Dengan motivasi

tersebut maka muncullah sikap ulet, tekun, dan pantang menyerah.

Tentu Anda pernah mengenal istilah winner never quit and quitter never

win. Dari istilah tersebut dapat dimaknai bahwa seorang yang sukses memiliki sikap

mental yang tidak mudah menyerah sekalipun keadaan dan situasi yang

dihadapinya begitu sulit. Mereka menyadari sepenuhnya bahwa kesuksesan bukan

berarti tidak adanya kesulitan, melainkan bagaimana mengalahkan

kesulitan-kesulitan tersebut dan mengubahnya menjadi jalan menuju kesuksesan.

Orang yang kalah atau gagal biasanya mudah menyerah ketika dihadapkan

pada sebuah tantangan, bahkan ada juga yang menyerah sebelum ia mengalami

kegagalan karena ia tak pernah berani mencobanya. Mentalitas seorang yang sukses

adalah mengakhiri apa yang sudah ia mulai dan pantang untuk berhenti di tengah

(34)

34 Berikut tips-tips untuk membangun mental pantang menyerah :

1. Kalau Anda mempunyai kecenderungan mudah menyerah, maka langkah pertama

pertama yg paling penting adalah mengakui kelemahan itu. Dengan menyadarinya,

Anda akan lebih siap untuk memperbaikinya.

2. Tanamkanlah motivasi yang kuat untuk mengembangkan sikap pantang menyerah.

Sikap ini diperlukan untuk meraih keberhasilan dalam hidup. Perhatikanlah artis,

atlet, atau karyawan yang karirnya naik daun karena berprestasi, mereka umumnya

memperjuangkan apa yang ingin mereka raih dengan daya dan upaya yang optimal.

Sebaliknya , orang-orang yang mudah menyerah, frustasi dan mudah putus asa

adalah orang-orang yang gagal.

3. Berpikirlah bahwa Anda bisa dan akan berhasil meraih apa yang Anda inginkan.

Keyakinan ini akan membuat Anda lebih optimis dibandingkan bila terlalu

mengantisipasi kemungkinan buruk. Menurut para ahli , orang yang optimis

mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk berhasil dibanding orang yang

pesimis. Mengapa? Karena keyakinan yang positif akan mempengaruhi mental dan

fisik secara signifikan untuk mendapatkan apa yang diyakininya.

4. Arahkan pandangan Anda pada tujuan, bukan pada hambatan. Bila Anda

berorientasi pada tujuan, maka hambatan tidak akan menakutkan. Tapi sebaliknya,

bila Anda terfokus pada hambatan, Anda akan mudah kehabisan daya juang.

5. Beranilah mengambil risiko namun dengan perhitungan yang mantap. Hadapi dan

cari pengalaman dan petualangan baru. Keberanian yang benar bukan berarti seperti

orang yg terjun bebas ke jurang, tapi seperti orang yang melewatinya tahap demi

(35)

35 tentu saja Anda berada pada tempat yg aman, tetapi Anda tidak akan pernah

berkembang.

6. Hadapilah semua tantangan dengan penuh keberanian. Anggaplah tantangan

sebagai “Sparring Partner” yang akan membuatmu semakin kuat, bukan sebagai

raksasa yang akan menelanmu. Semakin banyak tantangan, semakin berani

menghadapinya, maka semakin terbentuk karakter yang kuat.

7. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa Anda tidak akan berhasil bila

pada usaha Anda mengalami kegagalan. Belajarlah dari kegagalan itu agar menjadi

pribadi yang lebih baik.

8. Teruslah berusaha, ambilah segala kesempatan yang ada , karena kesempatan itu

tak datang untuk kedua kalinya! Tidak ada pendobrak kegagalan yg sekuat nilai

“kegigihan” . Ingatlah filsofi air yg bisa melubangi batu dengan tetesan yang terus

terus-menerus.

9. Imbangi kegigihan Anda dengan pemikiran yg kreatif. Bila perjalanan Anda

terhalang oleh batu cadas , Anda tidak perlu membenturkan kepala Anda untuk

membuktikan bahwa Anda pantang menyerah. Berhentilah sejenak dan pikirkanlah

bagaiman cara mengatasinya. carilah jalur alternatif !

10.Jangan terpengaruh oleh kegagalan orang lain, tapi jadikanlah keberhasilan orang

lain sebagai memotivasi. Belajarlah dari kegagalan dan kesalahan orang lain tanpa

harus mengalaminya sendiri. Dengan cara itu Anda menghemat banyak sekali

(36)

36 H. Umpan Balik

Setelah Anda melakukan serangkaian tahapan di atas, Anda juga perlu

mengevaluasi apa yang sudah dilakukan dan seberapa besar hasil yang Anda

dapatkan. Tahapan ini sebenarnya perlu dilakukan dari awal sampai akhir. Evaluasi

berfungsi untuk mengukur efektifitas dan efisiensi kinerja Anda dalam meraih cita

– cita. Dengan mengevaluasi setiap tahapan yang Anda lakukan, Anda dapat

mengoreksi kesalahan – kesalahan dan segera memperbaikinya. Apabila Anda telah

berusaha dengan maksimal tetapi hasilnya jauh dari harapan, segera lakukan

perubahan strategi berupa penambahan, pengurangan atau bahkan menghilangkan

hal – hal yang membuat cita - cita Anda sulit untuk diraih. Dengan demikian, usaha

yang Anda lakukan tidak akan sia – sia dan tentunya akan berbuah kesuksesan.

I. Berdoa dan Minta Restu Orang Tua

Hal yang paling sakral dari serangkaian tips untuk menggapai cita-cita

adalah memperoleh restu orang tua. Dalam mewujudkan cita-cita, Anda pasti

membutuhkan dukungan-dukungan dari orang terdekat Anda. Apabila ada

pertanyan yang menanyakan siapa orang yang paling berpengaruh dalam perjalanan

hidupmu? Hampir semuanya akan menjawab orang tua. Orang tua merupakan

orang yang paling berpengaruh dalam kehidupan setiap orang.

Hal yang membahagiakan apabila Anda bisa membuat orang tua Anda

bahagia dengan apa yang Anda kerjakan, terlebih jika apa yang Anda kerjakan

merupakan sesuatu yang membuat Anda bahagia, dalam hal ini ialah cita-cita yang

(37)

37 Untuk mengetahui bahwa orang tua Anda bahagia dengan apa yang Anda kerjakan,

hal yang harus Anda lakukan adalah meminta restu kepada orang tua. Restu orang

tua merupakan hal yang sangat penting. Karena dengan restu orang tua jalan Anda

untuk menggapai cita-cita pasti dimudahkan oleh Allah, sedangkan apabila Anda

mengesampingkan restu orang tua, entah bagaimana, kadang jalan Anda dipersulit

untuk menggapai cita-cita Anda. Karena ada hadist yang menyatakan bahwa

Ridhonya Allah adalah Ridhonya orang tua, dan murkanya Allah ada pada

murkanya orang tua.

Menggapai mimpi bukanlah perkara yang mudah. Perjuangan akan semakin

rumit ketika orang tua tidak menyetujui impian yang telah Anda bangun. Di satu

sisi Anda pasti ingin memperjuangkan cita-cita Anda, namun disisi yang lain

pertentangan yang ditunjukkan orang tua Anda terhadap cita-cita Anda tentunya

menjadi kendala yang sangat berat.

Ketika Anda berada di tengah perjuangan menggapai impian ,Anda merasa

usaha yang dilakukan sudah maksimal, namun hasil yang didapat tidak sesuai

harapan. Coba renungkanlah apakah ada yang salah dengan Anda? Apakah usaha

yang Anda lakukan sudah diridhoi Allah? Apakah orang tua Anda merestui jalan

yang Anda pilih? Atau bahkan mungkin Anda belum meminta restu kepada orang

tua Anda?

Sering kali hal ini terjadi. Anda terlalu berssemangat memperjuangkan

cita-cita Anda, kemudian ketika sudah ada pada tahapan akhir Anda lupa untuk meminta

restu kepada orang tua Anda, padahal inilah yang paling krusial. Restu orang tua

(38)

38 Terkadang memperoleh restu orang tua tidaklah mudah. Perlu proses yang

panjang dan rumit untuk meluluhkan hati orang tua agar menyetujui pilihan Anda.

Banyak orang yang harus beradu argument dan menimbulkan perselisihan dengan

orang tuanya sendiri demi mendapatkan restu. Setiap orang tua pasti

mempertimbangkan sesuatu secara matang untuk menyetujui pilihan tentang masa

depan Anda. Sejak kecil orang tua selalu memberikan yang terbaik untuk Anda.

Jika cita-cita Anda berupa kebahagiaan yang bersifat sementara saja, mereka pasti

menolak untuk merestui apa yang Anda kerjakan.

Mungkin awalnya Anda akan kecewa, dan merasa apa yang Anda kerjakan

untuk menggapai mimpi Anda hanyalah sia-sia. Tapi terkadang seiring berjalannya

waktu, Anda menyadari bahwa apa yang dikatakan orang tua Anda benar adanya.

Pasti Anda akan berpikir “ Untung dulu gak milih ini ya…”. Dalam hal ini Anda

pasti akan bersyukur karena menuruti perintah orang tua.

Banyak orang yang mengesampingkan restu orang tua untuk

memperjuangkan citanya. Tapi sebagian orang berhasil mewujudkan

cita-citanya bukan? Ya, mereka memang berhasil mewujudkan cita-cita-citanya. Namun,

apakah mereka akhirnya bahagia terhadap apa yang mereka raih? Tentu saja tidak,

mungkin awalnya mereka bahagia. Cita-cita yang yang merupakan manifestasi

idealisme mereka tentang kehidupan akhirnya terpenuhi, namun selanjutnya

kebahagiaan mereka akan hilang ketika mengingat perjuangan mereka ini harus

menanggalkan restu orang tua mereka.

Kesuksesan yang dimiliki tanpa restu orang tua tidaklah membawa berkah.

Artinya mungkin secara duniawi mereka sukses. Namun secara hal yang tidak kasat

(39)

39 kesuksesan mereka. Kesuksesan yang didapat akan terasa hambar, dibandingkan

dengan kesuksesan apabila diiringi dengan restu orang tua.

Demikian pentingnya restu orang tua dalam menggapai cita-cita. Tentunya

kebahagiaan yang Anda dapat tidak akan sempurna tanpa kebahagiaan orang tua.

Untuk itu sebelum melangkah lebih jauh untuk menggapai cita-cita, jangan lupa

untuk meminta restu orang tua, sehingga Anda tahu kapan harus tetap

memperjuangkan cita-cita, dan kapan kamu harus berhenti serta beralih pada

(40)

40 BAB IV

KISAH INSPIRATIF

A. Chairul Tanjung

“Si Anak Singkong”. Itulah julukan yang diberikan kepada salah satu

pengusaha sukses di Indonesia bahkan terkenal di dunia, Chairul Tanjung. Beliau

lahir di Jakarta 16 Juni 1962. Ayahnya, A.G. Tanjung adalah seorang wartawan

surat kabar. Pada saat Orde Baru terbentuk, sang ayah terpaksa harus menutup

perusahaan pers nya karena tulisannya banyak berseberangan dengan penguasa

politik pada saat itu. Hal ini membuat orang tuanya terpaksa menjual rumah dan

pindah ke sebuah kamar losmen yang sempit. Setelah lulus dari SMA Boedi

Oetomo pada tahun 1981, Chairul Tanjung melanjutkan pendidikannya ke Fakultas

Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia. Selama kuliah, Chairul Tanjung dikenal

sebagai mahasiswa teladan. Hal ini terbukti dengan diperolehnya penghargaan

(41)

41 Jiwa bisnis Chairul Tanjung muncul karena mahalnya biaya kuliah pada saat

itu, sedangkan perekonomian keluarga sedang mengalami kesulitan. Untuk

membiayai kuliah, Chairul Tanjung pernah membuka usaha fotokopi di kampus

dan pernah berjualan kaos serta buku kuliah stensilan. Setelah lulus dari FKG UI,

Chairul Tanjung mencoba membuka usaha toko peralatan medis dan laboratorium.

Sayang bisnis tersebut mengalami kebangkrutan. Selain itu, beliau juga membuka

usaha di bidang kontrkator dan telah mengerjakan berbagai proyek industri

terutama barang yang berbahan dasar rotan. Kemudian beliau membangun sebuah

perusahaan, yaitu perusahaan PT. Pariarti Shindutama bersama beberapa orang

temannya pada tahun 1987, dengan modal awal Rp 150 juta yang beliau peroleh

dari Bank Exim.

Keluar dari PT. Pariarti Shindutama, Chairul Tanjung mendirikan

perusahaan sendiri yang bergerak dalam bidang media yaitu Trans TV. Karena

beliau pandai dalam membentuk jaringan perusahaan ini menjadi maju dan

akhirnya berhasil membentuk konglomerasi yang kemudian diberi nama Para

Group. Para Group sendiri kemudian terbagi menjadi tiga ladang usaha yang

dimiliki oleh beliau yaitu bidang keuangan, properti, dan multimedia.

Perusahaan yang berkembang dari bidang keuangan adalah Bank Mega

Tbk, Asuransi Bank Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multifinance, Mega

Capital Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Mega Finance. Dibidang multimedia

perusahaan yang bernaung di bawah Para Group antara Life Style, dan Trans

Studio. Berita terakhir Para Group juga akan membeli TVOne dan Antv. Sedangkan

(42)

42 Propetindo, Para Bali Propetindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propetindo,

dan terakhir Bandung Supermall. Selain itu, pada bidang investasi Para Group juga

mengakui Carefour Indonesia dimana saham yang dipegang hanya 40% saja namun

kini Para Group telah memegang saham atas Carefour sebanyak 100%. Para Group

juga membeli saham atas Garuda Indonesia, tanggal 1 Desember 2011 Chairul

Tanjung mengubah nama Para Group menjadi CT Group.

Karena keberhasilan tersebut Chairul Tanjung dinobatkan sebagai

konglomerat baru di Indonesia dimana beliau menduduki peringkat 937 versi

majalah Forbes tahun 2010 dan juga sebagai orang terkaya nomor enam di

Indonesia. Kemudian pada tahun 2011, Forbes kembali memasukkan nama Chairul

Tanjung sebagai orang terkaya di dunia asal Indonesia pada peringkat 11.

Kesuksesan yang dicapai oleh Chairul Tanjung saat ini karena kepandaian

beliau dalam membangun jaringan atau networking. Bagi Chairul Tanjung jaringan atau networking sangat penting dibandingkan dengan modal usaha itu

sendiri. Beliau menganggap jaringan dapat diandalkan disaat bisnis sedang lesu.

Membangun jaringan tidak hanya dilakukan pada perusahaan yang sudah ternama

saja tetapi juga pada perusahaan yang belum mempunyai nama di dunia bisnis

karena mungkin suatu saat kita akan juga memerlukan bantuan mereka. Selain itu

menurut beliau, kesabaran juga sangat dibutuhkan dalam membangun bisnis.

Jangan sampai menggunakan cara-cara instan untuk mencapai keuntungan.

Membangun bisnis tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dalam dunia usaha

(43)

43 Bagi generasi muda yang mempunyai cita-cita menjadi pengusaha yang

sukses Chairul Tanjung dapat dijadikan tokoh yang menginspirasi. Beliau

membuktikan bahwa kesabaran dan kerja keras adalah teman yang selalu menyertai

jalan menuju kesuksesan. Beliau tidak pesimis dengan latar belakang keuarga dan

kekurangan ekonomi yang pada saat itu dialami karena tidak ada yang mustahil saat

kita mau bekerja keras. Tanpa kerja keras dan hanya bermodal kesabaran saja

cita-cita tidak akan tercapai. Begitu pula sebaliknya, tanpa kerja keras tetapi kita tidak

sabar, maka cita-cita hanya menjadi sebuah angan-angan saja. Apalagi saat kita

tidak sabar lalu menggunakan cara instan untuk merai apa yang menjadi cita-cita

kita, tentu hasilnya tidak akan berkah dan mungkin akan bertahan sebentar saja.

Seperti yang dijelaskan pada bab II dalam buku ini, membangun networking

atau jaringan juga merupakan hal penting. Bahkan Chairul Tanjung saja

mengatakan demikian. Tidak bisa lagi dipungkiri bahwa networking atau jaringan

dapat membantu kita dalam mencapai apa yang kita cita-citakan. Modal banyak

materi dan kepintaran akademik saja tidak cukup apabila kita tidak membangun

networking yang baik dengan orang atau tempat kerja lain, misalnya institusi,

lembaga, atau perusahaan.

Membangun networking atau jaringan tidak harus saat kita sudah terjun

dalam profesi, misalnya saat kita sudah benar-benar menapaki tangga bisnis atau

profesi lain seperti cita-cita kita tetapi bisa kita lakukan mulai saat ini saat kita

sedang duduk di bangku Perguruan Tinggi. Tidak mustahil apabila suatu saat kita

akan bertemu lagi dengan teman atau dosen di dunia kerja nanti. Networking dapat

(44)

44 pikiran satu sama lain. Selain itu kita juga dapat saling bertukar ilmu, pengetahuan,

dan wawasan yang berguna untuk kita mencapai cita-cita di masa depan.

B. Coco Chanel

Bagi penyuka barang-barang branded nama Chanel mungkin sudah tidak

asing lagi di telinga. Chanel merupakan salah satu merk branded di dunia yang

cukup disegani terutama oleh kaum wanita. Tas, dompet, kacamata, bahkan parfum

merk Chanel selalu laris di pasaran lokal maupun internasional meskipun harganya

terbilang mahal dan hanya mampu dijangkau oleh kalangan atas sosialita saja.

Suksesnya Chanel tidak bisa terlepas dari nama pemilik dan pendirinya yaitu

Gabrielle Bonheur Chanel atau lebih dikenal dengan nama Coco Chanel. Beliau

lahir di Saumur, Perancis pada tanggal 19 Agustus 1883. Coco Chanel bukan

berasal dari kalangan bangsawan yang bergelimangan harta, beliau adalah gadis

(45)

45 di Perancis. Saat berumur enam tahun ibu Coco Chanel meninggal dunia. Setelah

meninggalnya sang ibu, Coco Chanel bersekolah di sebuah asrama Katholik.

Di asrama itulah kisah sukses Coco Chanel dimulai. Pada saat musim panas,

Coco berlatih menjahit di asrama. Menjahit adalah hobi dan aktivitas yang sangat

Coco gemari. Saat itu Coco hanya menjahit baju yang akan dikenakan sendiri.

Lambat laun, Coco pun berkreasi membuat topi perempuan, baju perempuan, dan

masih banyak lagi produk yang bisa dijual. Dalam setiap desainnya Coco selalu

mengutamakan kebebasan dan aspek kepraktisan perempuan dalam setiap

aktivitasnya. Tak disangka hasil rancangan dari Coco sangat disukai oleh wanita

pada masa itu.

Tak mau terus menerus menjadi penjahit kelas bawah, Coco Chanel

mengembangkan desain pakaiannya dengan renda, mutiara, dan aksesoris indah

lainnya. Bersama sang paman, Coco Chanel membuka toko pakaian di luar kota

Paris. Usaha Coco Chanel berkembang sangat pesat saat Coco Chanel membuat

topi trim kecil yang cocok digunakan di ruang terbuka pada tahun 1910. Topi itu

kemudian menjadi tren mode di seluruh dunia. Empat tahun kemudian yaitu pada

tahun 1914 menjadi tahun yang sangat bersejarah bagi Coco Chanel, karena pada

tahun itu Coco Chanel membuka dua butik resmi Chanel. Pada tahun 1929, hanya

orang kaya saja yang bisa memakai celana panjang, tetapi Coco Chanel melawan

mainstream dengan menciptakan tren wanita yang bisa mengenakan celana panjang

dan menciptakan pakaian olahraga untuk wanita. Coco Chanel pandai berkreasi

Referensi

Dokumen terkait

Minat dan cita-cita yang sesuai akan membentuk motivasi belajar yang baik, namun menurut studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti bahwa tidak semua

Untuk itu penulis tertarik untuk membuat Iklan layanan Masyarakat Bertema bahaya narkoba dengan unsur 2D yang bertujuan untuk menyampaikan pesan bagaimana bahaya narkoba bagi

15 Dalam kondisi seperti ini, ilmu komunikasi politik di Indonesia akan semakin dipengaruhi pula oleh Amerika, baik sebagai kajian maupun dalam praktek sehari-hari. Apalagi

Untuk dapat mengatasi dengan baik masalah politik yang merupakan masalah fundamental dan masalah ekonomi, tentu kita harus melihat kekuatan kita.. Kekuatan kita dari sisi

15 Dalam kondisi seperti ini, ilmu komunikasi politik di Indonesia akan semakin dipengaruhi pula oleh Amerika, baik sebagai kajian maupun dalam praktek sehari-hari. Apalagi

Kalau kita hanya berpegang pada kehendak baik, Ialu sikap apa yang harus kita ambil jika kita dihadapkan pada suatu pilihan : terus mengembangkan teknologi demi kehidupan manusis

Tujuan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan karena dengan tujuan akan mempengaruhi arah dan tindakan kita. Dengan tujuan itu pulalah kita dapat.. mengetahui

Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya. Untuk dapat