PANCASILA SEBAGAI SISTEM
ETIKA
Di susun oleh :
1. Edo Liu Nurfuji D. (141321042) 2. Handri Setiawan (141321048) 3. Muhamad Rizky (141321054) 4. Novi Meilena (1413210)
LATAR BELAKANG
Di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak lepas dari peran penting Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa. Sebuah pedoman luhur yang dicetuskan oleh para pendiri bangsa dan merupakan pandangan visioner bagaimana sebuah ideologi tersebut bisa mengarahkan cita-cita bangsa. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan satu kesatuan antara untaian sila dengan sila lainnya. Setiap sila mengandung makna dan nilai tersendiri. Salah satu fungsi dari Pancasila adalah sebagai sistem etika, dimana etika itu sendiri merupakan gabungan dari tiga unsur, yaitu nilai, norma, dan moral. Ketiga unsur tersebut saling berhubungan satu sama lain.
PEMBAHASAN
PENGERTIAN ETIKA
ALIRAN – ALIRAN ETIKA
Dalam kajian etika dikenal tiga
teori/aliran besar, yaitu :
1.
deontologi
2.
teleologi
3.
Keutamaan
1. ETIKA DEONTOLOGI
Etika deontologi memandang bahwa
tindakan dinilai baik atau buruk
berdasarkan apakah tindakan itu sesuai
atau tidak dengan kewajiban. Dimana
Etika
deontologi
ini
tidak
2. ETIKA TELEOLOGI
Etika Teleologi dapat digolongkan menjadi
dua :
a)
Egoisme etis
memandang bahwa
tindakan yang baik adalah tindakan yang
berakibat baik untuk pelakunya.
3.ETIKA KEUTAMAAN
ETIKA PANCASILA
Nilai
yang
kedua
adalah
kemanusiaan,
suatu
perbuatan
Nilai yang ketiga adalah persatuan.Suatu
perbuatan dikatakan baik apabila dapat
memperkuat persatuan dan kesatuan.Sikap
egois dan menang sendiri merupakan
perbuatan buruk, demikian pula sikap yang
memecah belah persatuan. Sangat mungkin
seseorang
seakan-akan
mendasarkan
Nilai yang keempat adalah kerakyatan. Dalam kaitan dengan kerakyatan ini terkandung nilai lain
yang sangat penting yaitu nilai
KESIMPULAN
Sebagai sumber segala sumber, Pancasila merupakan sat u-satunya sumber nilai yang berlaku di tanah air. Dari satu sumber tersebut diharapkan mengalir dan memancarkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusian, persatuan, kerakyatan penguasa. Hakikat Pancasila pada dasarnya merupakan satu sila yaitu gotong royong atau cinta kasih dimana sila tersebut melekat pada setiap insan, maka nilai-nilai Pancasila identik dengan kodrat manusia.oleh sebab itu penyelenggaraan negara yang dilakukan oleh pemerintah tidak boleh bertentangan dengan harkat dan martabat manusia, terutama manusia yang tinggal di wilayah nusantara.