50
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Profil Sekolah SDIT Cahaya Bangsa
SD IT Cahaya Bangsa berdiri sejak tahun 2007 dengan tujuan yang sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 4 adalah: “Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, estetis, dan demokratis serta memiliki rasa kemasyarakatan dan kebangsaan.”
51 mempunyai wilayah terluas yaitu Kecamatan Mijen, dengan luas wilayah 57,55 Km2 dan Kecamatan Gunungpati, dengan luas wilayah 54,11 Km2. Kedua Kecamatan tersebut terletak dibagian selatan yang merupakan wilayah perbukitan yang sebagian besar wilayahnya masih memiliki potensi pertanian dan perkebunan. Keadaan penduduk menurut catatan monografi Kecamatan Mijen sebanyak 4.735 orang. Keadaan masyarakat Kecamatan Mijen adalah bersifat homogen karena hampir seluruh masyarakat tersebut berprofesi sebagai petani, karena tersedianya lahan sawah di samping sebagian juga buruh pabrik dan wiraswasta.
Untuk Visi, Misi dan Tujuan yang diterapkan pada SD IT Cahaya Bangsa Mijen Semarang adalah : Visi
Terwujudnya pendidikan dasar Islam yang kompetitif dan mampu melahirkan generasi muslim terbaik menuju kejayaan bangsa.
Misi
menyelenggarakan pendidikan dasar yang berorientasi pada kekuatan imtaq dan pengembangan iptek sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Tujuan
52 sesuai dengan visi dan misi sekolah, tujuan. Begitu juga pada SDIT Cahaya Bangsa bertujuan untuk membentuk pribadi yang memiliki sifat-sifat mulia. Pribadi yang memiliki akidah yang bersih, benar dalam beribadah, mulia akhlaknya, cerdas dan luas ilmunya serta memiliki amal-amal yang mulia.
Dengan niat berdakwah dan semangat untuk memberikan perbaikan terhadap mutu pendidikan sekolah pada saat itu, SD IT Cahaya Bangsa berpandangan bahwa sudah selayaknya sekolah-sekolah Islam dapat berkompetisi dengan sekolah-sekolah lainnya dalam mencerdaskan anak bangsa, yang tentu saja bukan sekedar menonjolkan IQ, akan tetapi juga EQ dan SQ.
Sistem Fullday school yang diterapkan di sekolah, menjadikan budaya-budaya Islami lebih mudah untuk ditanamkan kedalam diri anak didik, di mana aktifitas kegiatan dimulai pagi hari pukul 07.00 WIB sampai pukul 14.00, untuk kelas 1-3 dan sampai sore hari selepas Salat Ashar untuk kelas 4-6.
4.1.2 SDIT Cahaya Bangsa Mijen dalam lingkungan SD di wilayah Kecamatan Mijen
53 SD terutama dalam perekrutan calon peserta didik baru. Hal ini seperti diungkapkan oleh kepala sekolah,
...banyaknya SD Negeri maupun swasta dengan lokasi yang berdekatan pasti menimbulkan persaingan, ini tidak bisa dihindari dan itu yang kami alami. (Wawancara dengan Kepala Sekolah, 6 Desember 2014)
Saat ini posisi SDIT Cahaya Bangsa Mijen dibandingkan dengan SD lain di Kecamatan Mijen cukup baik. Bila diukur dari jumlah siswa maka SDIT Cahaya Bangsa Mijen adalah satu diantara 7 SD swasta di kecamatan Mijen.
...kalau untuk negeri dan swasta kita nomor 2, tapi kalau hanya swasta se kabupaten kita nomor 3 setelah SD Al azhar 29. (wawancara dengan kepala sekolah, 6 Desember 2014)
Berdasarkan analisis tim PPDB SDIT Cahaya Bangsa, sekolah-sekolah yang menjadi kompetitor utama SD Negeri 2 Ngadirgo,SD Al azhar 29 semarang,SD Marsudirini Semarang
SDIT Cahaya Bangsa juga telah melakukan berbagai upaya untuk menarik calon siswa baru seperti penanganan kegiatan kesiswaan secara maksimal dan mengadakan kegiatan yang mengundang banyak massa. Hal ini seperti yang diungkapkan ketua panitia PPDB :
54
bahkan seperti teman . alhamdulillah orang tua jadi percaya bahwa disini anak-anak bener-bener diopeni. Kedua, kami menyelenggarakan kegiatan yang menghadirkan massa banyak seperti parenting setiap bulan sekali,openhouse pada awal peneriaam siswa baru. (wawancara dengan ketua panitia PPDB, 6 Desember 2014)
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Orchita, siswa kelas 2 b
... saya senang, disini kegiatannya banyak dan menarik. Ekstranya banyak pilihan. (wawancara dengan Orchita siswa kelas 2B, 6 Desember 2014)
Program manajemen kesiswaan yang telah dijalankan antara lain (1) Presentasi PPDB ke seluruh TK di kecamatan Mijen dan sekitarnya bahkan ke beberapa TK di luar kecamatan , (2) Memanfaatkan pertemuan-pertemuan orang tua/wali murid, (3) Memanfaatkan jalur kegiatan HBI dan HBN melalui komite sekolah dilingkungannya masing-masing, (4) melalui jalur pertemanan antar siswa, (5) Memasang spanduk dan rontek di berbagai tempat strategis, (6) Membagikan brosur penerimaan siswa baru kepada calon siswa baru, dan (7) Iklan di radio sekolah. Sebagaimana yang disampaikan kepala sekolah
55
milik sekolah sendiri. (wawancara dengan kepala sekolah, 6 Desember 2014)
Hal ini senada juga dikatakan ketua panitia PPDB
...jalur perseorangan, anak-anak diharapkan bercerita kepada adik kelas yang masih di TK atau tetangga dikampung hingga yang tertarik bisa daftar kesini, disamping itu cara kami seperti biasa memasang spanduk, menyebar brosur dan presentasi ke sekolah-sekolah. (wawancara dengan ketua panitia PPDB, 6 Desember 2014)
Berdasarkan evaluasi kegiatan PPDB tahun pelajaran 2014/2015, SDIT Cahaya Bangsa Mijen memiliki beberapa kelemahan seperti yang diakui oleh kepala sekolah
...kami memang belum memiliki keunggulan utama yang membedakan dari SDIT yang lain, dan Perencanaan strategi kami juga kurang matang. banyak hal yang dilaksanakan tanpa persiapan yang maksimal. (wawancara dengan kepala sekolah, 6 Desember 2014).
Terkait dengan kendala strategi manajemen kesiswaan pada promosi sosialisai PPDB , Nur Royhana salah satu guru SDIT Cahaya Bangsa Mijen menambahkan
56 Berdasarkan pendapat kepala sekolah dan salah satu guru dapat diketahui beberapa masalah yang timbul dalam kegiatan promosi PPDB adalah (1) SDIT Cahaya Bangsa belum memiliki keunggulan utama yang membedakan (deferensiasi produk) dari SDIT yang lain, (2) Perencanaan strategi menejemen kesiswaan kurang matang dan banyak hal yang dilaksanakan tanpa persiapan yang maksimal, (3) Tidak ada tenaga khusus untuk promosi, promosi dilaksanakan oleh guru sehingga kadang-kadang mengganggu tugas pokok dalam mengajar, (4) Persepsi guru yang melaksanakan tugas presentasi belum sama, sehingga kadang-kadang langkah dan materi yang disampaikan juga berbeda-beda, (5) Ada beberapa sekolah terutama yang memiliki sekolah lanjutan dalam satu yayasan tidak mengijinkan untuk melaksanakan presentasi. Hal ini sesuai dengan pengakuan kepala sekolah
4.1.3. Manajemen Kesiswaan
Berdasarkan hasil penelitian lapangan
57 proses yang dimaksud adalah proses pengambilan keputusan untuk perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan kelembagaan yang berkaitan dengan program, pembelajaran dan kesiswaan. Program ini adalah sebagai aktivitas keorganisasian sekolah, sedangkan pembelajaran adalah pelaksanaan proses belajar mengajar. Hal ini senada apa yang dikatakan Ibu Siti Aminah, SE selaku kepala sekolah SD IT yang mengatakan bahwa :
Proses manajemen kesiswaan dikatakan bermutu tinggi apabila pengkoordinasian dan penyerasian serta pemaduan input sekolah (guru, siswa, kurikulum, uang, peralatan dsb) dilakukan secara harmonis, sehingganya mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable learning), mampu mendorong motivasi dan minat belajar, dan benar-benar mampu memberdayakan peserta didik. Kata memberdayakan mengandung arti bahwa peserta didik tidak sekadar menguasai pengetahuan yang diajarkan oleh gurunya, akan tetapi pengetahuan tersebut juga telah menjadi muatan nurani peserta didik, dihayati, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. (Wawancara, tanggal 16 Desember 2014)
Pada proses ini diterapkan strategi manajemen yang dihasilkan mulai dari perencanaan, sampai pada pelaksanaan. Sedangkan kinerja sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses/perilaku sekolah. Kinerja sekolah dapat diukur dari kualitasnya,
efektivitasnya, produktivitasnya, efesiensinya,
inovasinya, kualitas kehidupan kerjanya dan moral kerjanya. Khusus yang berkaitan dengan mutu output sekolah, dapat dljelaskan bahwa output sekolah dikatakan berkualitas/bermutu tinggi jika prestasi
58 menunjukkan pencapaian yang tinggi dalam: (1) prestasi akademik, berupa nilai ulangan umum sekolah, Ujian Akhir Nasional (UAN), karya ilmiah, lomba akademik, dan (2) prestasi non-akademik, seperti misalnya IMTAQ, kejujuran, kesopanan, olah raga, kesenian, keterampilan kejujuran, dan kegiatan-kegiatan ektsrakurikuler lainnya. Untuk mencapai output pendidikan yang diharapkan diatas, hal-hal tersebut harus didukung oleh penerapan Manajemen Pendidikan yang baik sesuai dengan standar pendidikan yang telah ditentukan oleh Dinas Pendidikan.
Sekolah Dasar Islam Terpadu di Kota Semarang secara khusus mengemban tugas pembangunan bidang pendidikan yang cukup berat karena karakteristik persoalannya terkait dengan banyak aspek lain terutama besarnya populasi penduduk Semarang dan sekaligus animo masyarakat yang kurang tertarik
dengan sekolah-sekolah unggulan di wilayah
perkotaan. Masyarakat cenderung untuk dapat menyekolahkan anaknya di sekolah negeri. Hal inilah menjadi tantangan bagi Sekolah Islam untuk dapat
mengembangkan dan mencari strategi dalam
memperoleh siswa yang sebanyak-banyaknya. Salah satunya adalah yang diterapkan di SD IT Cahaya Bangsa Mijen Semarang.
59 ke sekolah tersebut pada masa sekarang merupakan peningkatan strategi yang sangat signifikan, di mana pada beberapa tahun terakhir ini banyak strategi yang diluncurkan untuk meningkatkan penerimaan siswa baru.
4.1.4. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
60 menolak 41 siswa dan pada akhir tahun 2014 jumlah pendaftar 128 dengan menolak 53 siswa. Dengan adanya peningkatan dari tahun ke tahun tersebut mengindikasikan bahwa untuk masuk ke SDIT Cahaya Bangsa dibutuhkan persaingan yang ketat. Sebagai implikasinya, pihak sekolah dapat menyaring calon pendaftar yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.
Gambar 4.1.
Grafik penerimaan siswa baru
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa kenaikan pendaftar dari tahun ke tahun
dikarenakan keberlangsungan sebuah Sekolah
61 baru di sekolah yang bersangkutan. Hal ini seperti dikatakan ibu kepala sekolah SD IT
----strategi manajemen kesiswaan dalam meningkatkan jumlah siswanya pada waktu itu masih sangat sederhana, yaitu hanya dengan menggunakan promosi berupa brosur dan spanduk sebagai alat untuk memperkenalkan SD IT Cahaya Bangsa sekaligus menyampaikan informasi mengenai waktu dan syarat pendaftaran kepada masyarakat serta memanfaatkan keunggulan sekolah untuk menarik minat masyarakat. (Wawancara, tanggal 16 Desember 2014)
Brosur-brosur itu dikirim di TK-TK sekitar, sedangkan spanduknya hanya dipasang di ujung jalan yang menuju sekolah
62 waktu itu belum terdapat persaingan yang ketat dari sekolah-sekolah sederajat dalam perekrutan calon siswa baru, SD IT telah mendapat kerja sama yang bagus dari TK-TK sekitar serta mengingat SD IT adalah sekolah yang sudah dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu, maka tugas kesiswaan yang lebih penting adalah menjalin hubungan yang erat dan harmonis dengan seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar (baik orang tua siswa, tokoh masyarakat, lembaga pendidikan lain maupun pejabat pemerintahan).
Dari data perkembangan penerimaan siswa baru SD IT Cahaya Bangsa Mijen Semarang. diketahui bahwa terdapat beberapa TK yang senantiasa menjadi mitra dengan mendaftarkan tamatannya ke SD IT ini selama beberapa tahun hingga sekarang. TK-TK tersebut diantaranya adalah sebagian besar TK di Assalam dengan jarak tempuh ± 3 Km. Dengan kerja sama yang baik ini, maka tugas kesiswaan yang mendapat perhatian lebih adalah menjaga hubungan yang baik dengan TK tersebut agar selalu terjalin hubungan yang baik, di samping menjaga hubungan yang baik pula dengan pihak-pihak lain. Hubungan yang baik ini dapat menjadikan strategi untuk memperkenalkan SD IT Cahaya Bangsa ke masyarakat luas pada umumnya.
63 itu masih sedikit sekolah umum yang dianggap bermutu, belum ada sekolah sederajat yang mendapat predikat
Kebijakan pemerintah mengenai tata cara pelaksanaan penerimaan siswa baru juga menyebabkan pihak SD bersemangat dalam menerapkan strategi untuk menarik minat calon pendaftar, salah satunya adalah memberikan kebebasan kepada sekolah untuk menarik minat siswa mendaftarkan ke SD Islam, sehingga tanpa dipromosikan secara berlebih pun banyak calon siswa yang datang mendaftar ke SD IT, di samping mendaftar ke sekolah sederajat lainnya.
4.1.5. Analisa SWOT
Melihat perkembangan zaman yang semakin cepat berubah dengan persaingan yang semakin kompetitif dan tuntutan masyarakat terhadap pendidikan yang makin berkembang, maka pihak SD IT
Cahaya Bangsa menyusun strategi untuk
mempertahankan eksistensinya dengan senantiasa
mengikuti perubahan zaman namun tetap
mempertahankan jati dirinya sebagai sekolah berciri khas Islam
4.1.6. Strategi Manajemen Kesiswaan
64 lebih unggul dalam hal prestasi dari sekolah-sekolah lainnya.
Dalam penyusunan strategi manajemen
kesiswaan di SD IT Cahaya Bangsa dipetakan strategi kesiswaan dengan faktor internal (warga sekolah sendiri) dan strategi kesiswaan dengan faktor eksternal (masyarakat luas).
4.1.5.1. Faktor Internal
Dalam menjalin hubungan dengan sesama publik internal, SD IT Cahaya Bangsa menyusun program untuk meningkatkan hubungan yang harmonis antara kepala sekolah, guru, pegawai dan karyawan dan siswa SD IT Cahaya Bangsa. Strategi manajemen kesiswaan dengan publik intern ini dilakukan dengan program kegiatan yaitu :
a. Sumber Daya Manusia (SDM)
Memberdayakan Sumber Daya Manusia bagi guru dan karyawan di mulai dari fungsi penyediaan, pendidikan, penggunaan, perawatan dan pengakhiran dinas secara proporsional sesuai standar kompetensi
Dalam mengelola manajemen kesiswan pihak-pihak yang terkait dalam penerimaan siswa baru adalah :
1. Kepala Sekolah
65 dan penilaian terhadap kualitas dan profesionalisme yang dimiliki oleh guru di sekolahnya apakah guru
tersebut sudah melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya sebagai “agen” pembelajaran yang memotifasi, memfasilitasi, mendidik membimbing dan melatif para siswa untuk menjadi manusia yang berkualitas dan dapat mengembangkan potensi yang ada dari dalam diri siswa.
2. Tenaga Pendidik (Guru)
Guru termasuk ke dalam komponen sekolah, dimana sekolah merupakan objek penelitian utama. Guru juga dapat memberikan masukan gambaran kondisi sekolah yang sebenarnya berupa penilaian atas kepemimpinan dari manajerial si kepala sekolah dan penilaian terhadap anak didiknya serta keadaan kondisi lingkungan sekolah
3. Siswa
Siswa juga termasuk ke dalam komponen sekolah. Selain itu siswa merupakan suatu tolak ukur utama atas keberhasilan proses pendidikan di sekolah yang
dilihat dari prestasi belajar dan tingkat
66 Sedangkan kegiatan yang bersifat langsung (tatap muka langsung), dilaksanakan melalui pembinaan setiap hari jum’at, pada hari tersebut akan menyampaikan perencanaan program kegiatan pekan ke depan dan mengevaluasi pelaksanaan program pekan yang telah terlaksana, . Selain itu, salah satu upaya menjalin hubungan yang lebih baik dengan sesama guru, waka kesiswaan juga membuat program untuk mempermudah kinerja guru, yaitu dengan memfasilitasi segala sesuatu yang diperlukan para guru dalam pekerjaannya di sekolah, salah satunya adalah seperti membuat jaringan akses komputer sekolah. Jaringan akses komputer sekolah merupakan sebuah
penggunaan teknologi yang digunakan untuk
mengumpulkan semua tugas para guru dalam satu komputer induk sekolah, sehingga semua guru dapat bekerja di manapun untuk kemudian dikirim lewat jaringan internet ke komputer sekolah.
b. Kurikulum
67 a) pembagian tugas mengajar,
b) pembagian tugas dan tanggung jawab dalam pembinaan terhadap program ekstrakurikuler, c) koordinasi penyusunan persiapan mengajar.
Standar kurikulum dibuat untuk memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa apa yang diperoleh di sekolah benar-benar konsisten dsngan prinsip dan tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum nasional.
Berdasarkan acuan di atas maka dapat diringkas bahwa kurikulum dapat diketahui dari :
a. Kemampuan penerapan kurikulum nasional, b. pengembangan kurikulum,
c. Kesesuaian kurikulum dengan potensi sekolah.
Sekolah melaksanakan kurikulum Nasional dan Kurikulum Lokal atau pilihan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam pelaksanaannya sekolah berpegang pada dokumen kurikulum dan silabus yang dikembangkan dengan mengacu kepada dokumen kurikulum tersebut. Sekolah memiliki kalender akademik dan jadwal pembelajaran yang jelas.
c. Sarana dan Prasarana
68 terdapat beberapa fasilitas sekolah yang dapat digunakan oleh masyarakat, seperti Masjid SD IT Cahaya Bangsa yang biasa digunakan oleh masyarakat sekitar untuk sholat dan Pengajian. Lapangan olah raga, ruang kelas yang dapat digunakan sebagai tempat pemilihan umum, dll.
4.2.4.2. Faktor Eksternal
Dalam penyusunan strategi, hendaknya disusun berdasarkan visi, misi dan tujuan sekolah serta analisis lingkungan, yang bertujuan agar strategi tersebut dapat efektif dan efisien serta tepat tujuan. Analisis lingkungan yang dimaksud adalah suatu usaha untuk mengetahui jati diri sekolah dan melihat lingkungan lain yang ada di sekitarnya.
Faktor eksternal disini merupakan faktor yang mempengaruhi segala aktifitas dan kegiatan yang berada di luar sekolah, baik itu masyarakat sekitar, sekolah dan instansi-instansi.
Semua strategi ini bertujuan untuk mendapatkan kerja sama yang baik dengan berbagai pihak, baik kerja sama dalam hal finansial, dukungan moral,
peningkatan prestasi akademik hingga untuk
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat terhadap SD IT Cahaya Bangsa untuk membimbing putra-putrinya sebagai siswa dari sekolah ini.
69 dikelompokkan menjadi tiga strategi, yaitu strategi promosi, kerja sama, dan pencitraan.
a. Kerja Sama
Pengelolaan bidang kesiswaan SD IT Cahaya Bangsa diarahkan pada upaya membina dan menjalin hubungan serta kerja sama dengan berbagai pihak, yaitu:
1. Kerja Sama dengan Orang Tua Peserta Didik
Orang tua peserta didik merupakan pelanggan utama yang harus mendapat pelayanan lebih. Oleh karena itu SD IT Cahaya Bangsa selalu berusaha meningkatkan hubungan yang harmonis antara orang tua peserta didik dengan kepala sekolah, guru, pegawai dan karyawan SD IT Cahaya Bangsa, yaitu dengan mengadakan pertemuan guru dan orang tua murid pada setiap awal dan akhir semester serta membuat forum silaturrahim antara wali kelas dengan orang tua wali di kelas masing-masing.
70 2. Kerja Sama dengan Komite Sekolah dan Instansi
Terkait
Komite Sekolah merupakan lembaga
independen yang bekerja sama dengan
penyelenggaraan pendidikan dengan memberikan peran yang sangat besar dalam memberikan sumbangan pemikiran terhadap penyelenggaraan pendidikan di Sekolah.
Fungsi Komite Sekolah bertugas sebagai mitra utama sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan. Dalam pertemuan koordinasi pihak sekolah dan Komite sekolah, dibahas berbagai hal
yang berkaitan dengan penyelenggaraan
pendidikan beserta konsekuensi-konsekuensinya, termasuk dalam penggalian dan penggunaan dana bagi penyelenggaraan pendidikan. Komite Sekolah SD IT Cahaya Bangsa terdiri dari tokoh masyarakat setempat dan sebagian orang tua murid yang berpengaruh, seperti guru atau tokoh masyarakat di daerahnya.
3. Hubungan Kerja Sama dengan Lingkungan Masyarakat
Hubungan kerja sama ini dimaksudkan untuk :
1) Menjaga keamanan Sekolah dan
lingkungannya, sebagai tenaga keamanan
sekolah diupayakan mengambil dari
71
2) Menata dan menjaga taman sekolah dan
lingkungannya.
4.Hubungan Kerja Sama dengan Lembaga Bimbingan Belajar.
Beberapa lembaga bimbingan belajar di Semarang diajak bekerja sama dalam upaya peningkatan prestasi peserta didik. Kerja sama tersebut dilaksanakan dalam rangka penjajakan (Try Out) UNAS yang juga sekaligus meringankan beban biaya. Bimbingan di sekolah lebih murah dibandingkan dengan di luar sekolah yang dengan pertimbangan mutu menjadi skala prioritas.
b. Pencitraan
Dalam upaya menciptakan citra positif dari masyarakat, SD IT Cahaya Bangsa memanfaatkan berbagai keunggulan sekolah dan memanfaatkan even-even tertentu serta menyusun program yang dapat menimbulkan kesan yang baik dari masyarakat sekaligus menarik minat masyarakat, seperti sebagai berikut:
1) Peserta didik
72 dinilai baik oleh orang lain, melainkan untuk membentuk jiwa yang berakhlaqul karimah sesuai dengan tuntunan agama Islam dan misi sekolah. Namun, prilaku akhlaqul karimah dari peserta didik tersebut dapat berdampak pula pada ketertarikan masyarakat pada sekolah yang mengasuhnya.
Selain itu, peserta didik juga dapat menceritakan sesuatu yang dilihat, dirasakan dan dihayati oleh peserta didik di sekolah kepada orang tuanya atau kepada masyarakat luas.
2) Meningkatkan Prestasi Sekolah
Salah satu faktor yang paling membuat masyarakat tertarik dengan suatu lembaga adalah pada prestasi hasil keluarannya. Oleh karena itu, SD IT Cahaya Bangsa selalu berusaha meningkatkan prestasi pendidikannya, baik prestasi akademik maupun non akademik, dengan mengadakan berbagai program. Dalam beberapa tahun terakhir ini, SD IT Cahaya Bangsa telah berhasil menjuarai beberapa perlombaan. Apabila sekolah selalu berprestasi, maka upaya mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dapat semakin mudah.
3) Merenovasi bangunan gedung
73 semua gedung sekolah, menata taman dan sarana prasarana yang ada serta menambahkan sarana dan prasarana yang diperlukan. Dengan gedung yang megah dan menarik ini, diharapkan masyarakat dapat tertarik terhadap SD IT Cahaya Bangsa.
4) Mengundang tokoh masyarakat
Tokoh-tokoh masyarakat yang diundang oleh sekolah diantaranya adalah tokoh masyarakat
keagamaan, pejabat pemerintahan, pakar
pendidikan dan orang-orang yang ahli dalam suatu bidang. Biasanya tokoh-tokoh ini diundang untuk mengisi even-even sekolah, seperti mengundang Pejabat Pemerintahan pada saat penyematan prestasi kepada SD IT Cahaya Bangsa, mengundang Kepala Dinas Kota Semarang untuk menjadi pembina upacara, dll.
Maksud dari mengundang tokoh ini adalah selain untuk memajukan sekolah dari sisi kualitas, juga diharapkan dapat menarik animo masyarakat terhadap sekolah.
5) Bekerja sama dengan media massa
74 meliput rangkaian kegitan akhirussanah, mulai dari penampilan berbagai ketrampilan dan keahlian yang dimiliki oleh siswa sekolah, hingga prosesi wisuda.
6) Memanfaatkan momen HBI dan HBN
Moment Hari Besar Islam dan Hari Besar Nasional dapat pula dijadikan sebagai ajang unjuk gigi SD IT Cahaya Bangsa untuk menarik simpati masyarakat. menyelenggarakan kegiatan pengajian keagamaan dalam peringatan maulud Nabi, isra’ mi’raj, nuzulul qur’an dan sebagainya yang juga dapat berimbas pada dikenalnya SD IT Cahaya Bangsa oleh masyarakat.
7) Ramadhan in Campus /Home stay
Kegiatan ini merupakan kegiatan keagamaan semacam pesantren kilat yang di dilaksanakan SD IT Cahaya Bangsa setiap bulan Ramadhan. Kegiatan yang diikuti oleh semua siswanya ini dimaksudkan untuk mengisi bulan Ramadhan dengan amalan amalan ibadah. Dalam Ramadhan in Campus ini diadakan berbagai macam kegiatan keagamaan yang meliputi pengajian (taushiyah) yang disampaikan oleh guru, buka dan sahur bersama, shalat tarawih berjama’ah, tadarus Al Qur’an, mabit (bermalam di sekolah), praktek ibadah seperti praktek wudlu, sholat dan lain sebagainya.
75 siswa, bila hal ini dapat terus berjalan dengan baik, maka hubungan guru dan siswa akan selalu harmonis. Kemudian bila diulas lebih luas lagi, apabila kegiatan ini diketahui oleh masyarakat umum, maka dapat menjadi daya tarik sendiri dari SD IT Cahaya Bangsa.
c. Strategi Promosi
Dalam usahanya meningkatkan penerimaan siswa baru, SD IT Cahaya Bangsa juga menerapkan berbagai promosi sebagai salah satu strategi dari manajemen kesiswaan. Strategi ini disusun oleh kepala sekolah, waka kesiswaan, panitia penerimaan siswa baru dan seluruh elemen sekolah yang bekerja sama dengan media cetak maupun media elektronik.
Strategi promosi dalam meningkatkan
penerimaan siswa baru ini dilakukan dengan dua metode, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung (melalui media cetak atau elektronik).
1) Metode langsung
a) Kunjungan Panitia Penerimaan Siswa Baru
Pada masa-masa penerimaan siswa baru, ada kepanitian khusus dari panitia penerimaan siswa baru yang mendatangi TK-TK sekitar untuk mempromosikan SD IT Cahaya Bangsa.
Dalam kunjungannya ini, selain
memperkenalkan SD IT Cahaya Bangsa kepada tamatan TK yang hendak mencari sekolah
lanjutan, para petugas tersebut juga
76 syarat-syarat pendaftaran dan fasilitas yang disediakan bagi para siswa yang nantinya bersekolah di sana.
b) Mengundang TK terdekat
SD IT Cahaya Bangsa mengundang TK-TK terdekat pada acara akhirus sanah atau perpisahan kelas, yang diwakili oleh sebagian siswa TK yang dibimbing oleh salah seorang gurunya.
Undangan ini dimaksudkan untuk
memperkenalkan sekolah secara langsung kepada siswa-siswa TK yang sebentar lagi akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. Selain dapat dengan langsung menyampaikan informasi tentang sekolah kepada para siswa tersebut, dengan masuk ke lingkungan kampus SD IT Cahaya Bangsa, diharapkan siswa-siswa TK ini tertarik untuk melanjutkan pendidikannya di sana, karena dapat menyaksikan sendiri aktifitas dan kelengkapan sarana dan prasarananya.
2) Metode tidak langsung (melalui media cetak atau elektronik
a) Brosur
Brosur merupakan sebuah lembaran yang
biasa digunakan menjadi alat untuk
memperkenalkan sebuah lembaga. Begitupun SD IT Cahaya Bangsa, sekolah yang
77 menggunakan brosur untuk mempromosikan dan memperkenalkan sekolah kepada masyarakat luas. Brosur yang biasanya diedarkan menjelang awal tahun pelajaran ini berisi tentang waktu dan prosedur pendaftaran penerimaan siswa baru, yang dilengkapi dengan informasi tentang fasilitas-fasilitas yang tersedia, muatan kurikulumnya, kegiatan
ekstrakuriler, kualitas tenaga pendidik,
akreditasi sekolah dan berbagai keunggulan SD IT Cahaya Bangsa dengan kemasan yang menarik.
b) Kalender
Kalender dapat digunakan sebagai strategi untuk mempromosikan SD IT Cahaya Bangsa ke masyarakat luas. Di dalamnya memuat foto-foto yang menarik dari sekolah (yaitu foto seluruh jajaran guru dan staf TU di depan gapura sekolah, foto-foto kegiatan ekstrakurikulernya, foto penyematan siswa berprestasi oleh kepala sekolah, kegiatan belajar mengajar di ruang kelas dan sebagainya), visi, misi dan tujuan sekolah, berbagai macam fasilitas yang tersedia,
kalender akademiknya, beberapa ekstra
kurikuler dan berbagai prestasi yang telah diraih sekolah tersebut.
78 daerahnya masing-masing, sehingga sekolah ini dapat dikenal luas oleh masyarakat.
c) Plangisasi
Plangisasi dalam SD IT Cahaya Bangsa digunakan untuk menunjuk arah lokasi sekolah tersebut. Plang atau papan penunjuk arah ini ditempatkan di sebuah tempat yang strategis, yaitu di sebuah tempat ramai yang dapat dengan mudah dilihat oleh siapapun yang melewatinya.
Dalam papan ini, selain terdapat penunjuk arah, disebutkan juga sekelumit keunggulan SD IT Cahaya Bangsa dengan foto-foto yang menarik.
d) Pemanfaatan Teknologi Internet
Perkembangan teknologi yang semakin cepat dapat dimanfaatkan dengan baik oleh SD IT Cahaya Bangsa. Melalui kecanggihan teknologi seperti internet, sekolah dapat memanfaatkannya sebagai media promosi. Jaringan yang dapat diakses di berbagai daerah ini semakin memudahkan usaha SD IT Cahaya Bangsa untuk dapat dikenal di berbagai daerah.
79
Dari faktor-faktor tersebut maka dapat
dirumuskan analisis untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terdapat dalam sekolah, atau yang dikenal dengan analisis SWOT. yang
disusun dalam matriks matching tool untuk
80
Tabel 4.1
Isu-isu strategis Manajemen Kesiswaan SDIT Cahaya Bangsa
Internal
E Eksternal (STRENGTHT-S) KEKUATAN (WEAKNESS-W)KELEMAHAN
PELUANG
(OPPURTUNI TIES-O)
STRATEGI SO
1. Meningkatkan kinerja
terhadap SDM sekolah
2. Memanfaatkan
kelengkapan sarana dan prasarana sekolah untuk menarik minat masyarakat.
3. Memanfaatkan ekstra
kurikuler untuk semakin
mempopulerkan sekolah
pada masyarakat.
4. Mengadakan kerja sama
dengan berbagai lapisan masyarakat
1. Mempromosikan kepada masyarakat bahwa Sekolah
mempunyai muatan
kurikulum agama yang lebih banyak dibandingkan sekolah umum lain.
2. Memaksimalkan strategi dan program kesiswaan untuk menjelaskan dengan sebenarnya Sekolah kepada masyarakat luas.
3. Menunjukkan prestasi
Sekolah kepada masyarakat luas dengan memamerkan langsung maupun melalui media, seperti kalender, internet, dsb.
ekstra kurikuler dan memanfaatkan yang diinginkan oleh
masyarakat dari
81 Adapun analisis SWOT dari manajemen kesiswaan SD IT Cahaya Bangsa Strength (Kekuatan),. Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), Threat (Ancaman).
Dari hasil perumusan indikator-indikator terhadap faktor internal dan eksternal, selanjutnya dituangkan ke dalam kuesioner SWOT yang diberikan kepada responden untuk menjaring penilaian bobot dan rating terhadap setiap indikator faktor yang dikemukakan tersebut, yang akan menghasilkan keempat elemen-elemen strategis model SWOT. Secara ringkas, perhitungan/pengolahan data hasil penelitian penulis terhadap penilaian kuesioner SWOT oleh responden, diuraikan dalam lampiran.
Berdasarkan hasil penilaian terhadap faktor-faktor internal yang berpengaruh dalam peningkatan penerimaan siswa baru sekolah saat ini diperoleh hasil bahwa kelemahan yang dimiliki oleh sekolah lebih banyak dibandingkan dengan kekuatan yang dimiliki dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan sekolah. Sehingga bobot penilaian responden terhadap unsur-unsur Weakness (W), yaitu sebesar 3,3 lebih besar bila dibandingkan terhadap penilaian unsur-unsur Strength (S) yang hanya sebesar 2,6. Sedangkan penilaian responden terhadap unsur-unsur faktor eksternal yaitu Opportunity (O) yaitu sebesar 3,4 dan untuk
unsur-unsur Threat (T), sebesar 3,3. Hal tersebut
82 dibandingkan dengan ancaman yang akan dihadapi oleh sekolah. Oleh sebab itu dibutuhkan strategi yang tepat agar sekolah dapat meminimalkan kelemahannya dengan memanfaatkan peluang yang datang dari luar sekolah. Sedangkan peluang yang terbesar adalah adanya program bimbingan belajar dan konseling di sekolah yang tidak dipunyai oleh sekolah lain.
Sedangkan data yang diperoleh pada faktor eksternal, kekuatan yang dimiliki oleh sekolah dari faktor ekternal adalah Sekolah SDIT merupakan sekolah pertama yang mempunyai citra baik di wilayah Mijen hal ini sesuai dengan perolehan skor sebesar 1,2. untuk kelemahan yang dimiliki oleh sekolah dalam penerimaan siswa baru dari faktor ekternal adalah sekolah belum meningkatkan kerja sama dengan TK sekitar dan masyarakat luas agar tidak menjadi pilihan kedua hal ini dapat dilihat dari perolehan skor sebesar 1,2. Dan peluang terbesar yang dimiliki sekolah dari faktor eksternal sekolah yang ada dalam upaya meningkatkan penerimaan siswa baru adalah sekolah dengan terakdreditasi A yaitu dengan total skor 2. Sekolah dengan nilai akreditasi yang tinggi akan
mempunyai penilaian terhadap kelayakan
83 Penyelenggara Akreditasi berfungsi mengawal mutu program pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga penyelenggara pendidikan sekolah. Lazim terselenggara atas dasar sukarela (on a voluntary basis), keikutsertaan lembaga penyelenggara pendidikan profesional dalam suatu mekanisme akreditasi tertentu dipicu bukan untuk perolehan legitimasi birokratik, melainkan untuk memperoleh legitimasi akademik yang dihargai oleh pihak terkait (steakholders) khususnya calon siswa baru berdasarkan bukti yang transparan yang ada. Oleh karena itu, salah satu mekanisme akreditasi menjadi mandul dalam memicu peningkatan kapasitas serta kinerja lembaga penyelenggara pendidikan, apabila dalam mengemban fungsinya badan penyelenggara akreditas itu menampilkan hasil karya yang lebih bersifat administratif, apalagi kalau ditambah dengan tingkat transparansi yang rendah.
84 (-0,6,0.1)
Setelah dilakukan analisis SWOT, maka langkah selanjutnya melakukan rencana strategis yang bisa menjawab hasil dari analisis tersebut, apakah hasilnya berada pada kuadran I, II, III atau IV Dari hasil yang dicapai melalui kuadran ini dapat diidentifikasikan kekuatan dan kelemahan pada faktor internal dan mengidentifikasikan peluang dan ancaman dalam eksternal. Dalam penelitian manajemen strategi sebenarnya ada rencana strategi yang kemudian akan diimplementasikan hingga pada akhir dilakukan evaluasi hasil yang diperoleh. Namun penelitian ini hanya dilakukan sampai perencanaan strategi.
Dengan adanya analisis tersebut, maka dapat ditarik suatu matrik swot untuk membandingkan antara kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yaitu sebagai berikut
Gambar 4.2.
Matrik SWOT Faktor Internal
Peluang 4 3 2 1
Kelemahan Kekuatan
-4 -3 -2 -1 1 2 3 4 -1
-2 -3
85 (0,6 , 1,1)
Bagian ini merupakan situasi yang paling tidak menguntungkan.dimana sekolah mengalami peluang yang sangat kecil yang ditimbulkan oleh faktor internal (lingkungan Sekolah) Situasi ini membutuhkan strategi yang mengurangi atau mengarahkan kembali melibatkan sumber daya yang telah ditelaah. Meskipun menghadapi berbagai ancaman yang sangat rendah, sekolah masih memiliki kekuatan dari segi internal dengan porsi yang cukup besar.
Gambar 4.3.
Matrik SWOT Faktor Eksternal
Peluang 4 3 2 1
Kelemahan Kekuatan
-4 -3 -2 -1 1 2 3 4 -1
-2 -3 -4
Ancaman
Bagian Ini merupakan situasi yang
86 kekuatan yang cukup besar sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif yang dipengaruhi oleh faktor ekternal (luar sekolah). Situasi untuk memanfaatkan peluang utama yang ditimbulkan oleh ketidak pastian yang dipengaruhi oleh faktor internal.
Dalam rangka menganalisa kebutuhan masyarakat luas perlu dilihat dari hal-hal sebagai berikut: apa yang dibutuhkan masyarakat, apa yang sedang ramai dibicarakan masyarakat dan bagaimana pendapat masyarakat terutama tokoh-tokoh masyarakat tentang isu-isu yang sedang ramai dibicarakan.
Berdasarkan hasil penelitian SWOT di atas, maka dapat dirancang suatu perencanaan strategis yang dapat dijadikan sebagai strategi dan program manajemen kesiswaan dalam meningkatkan jumlah siswa dari isu-isu strategis di atas diantaranya sebagai berikut:
1. Memaksimalkan Sumber Daya Manusia dengan
mengadakan pendidikan dan pelatihan baik dari dalam sekolah maupun di luar sekolah untuk mengetahui kebutuhan masyarakat atau sesuatu yang diinginkan oleh masyarakat dari pendidikan. 2. Memanfaatkan kelengkapan sarana dan prasarana
sekolah untuk media pembelajaran sehingga proses belajar mengajarnya inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan serta memanfaatkan kelengkapan
87 masyarakat. Hal ini diharapkan dapat menarik animo masyarakat untuk mengetahui, mengenal dan diharapkan dapat menyekolahkan siswanya di SD IT
3. Mengadakan kerja sama dengan berbagai lapisan masyarakat, seperti bekerja sama dengan tokoh
masyarakat yang berpengaruh, pejabat
pemerintahan, media percetakan, stasiun radio, dan sebagainya, untuk memperkenalkan sekolah.
4. Memanfaatkan dan memaksimalkan
kegiatan-kegiatan yang ada seperti Peringatan Hari Besar Nasional, PHBI atau even-even lainnya untuk semakin mempopulerkan Sekolah pada masyarakat.
5. Memajukan keunggulan yang sudah dimiliki
Sekolah, seperti kurikulum agama, ekstra kurikuler dan memanfaatkan kelengkapan sarana dan prasarana dengan baik.
6. Mengadakan promosi di luar sekolah untuk
menjaring Peserta Didik Baru
7. Melakukan pembinaan dan mendidik akhlakul
88
4.2. Pembahasan
4.2.1. Strategi Pembinaan Kesiswaan dalam Peningkatan Mutu Lulusan
Pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan mutu suatu pendidikan yang dapat dilihat dari segi relevansinya dengan kebutuhan masyarakat, dapat tidaknya lulusan dapat melanjutkan ke jenjang selanjutnya bahkan sampai memperoleh suatu pekerjaan yang baik, serta kemampuan seseorang di dalam mengatasi persoalan hidup. Mutu pendidikan dapat ditinjau dari kemanfaatan pendidikan bagi individu, masyarakat dan bangsa atau Negara. Secara spesifik ada yang melihat mutu pendidikan dari segi tinggi dan luasnya ilmu pengetahuan yang ingin dicapai oleh seseorang untuk mencapai pendidikan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SD IT Cahaya bangsa mengatakan:
Mutu pendidikan tidak hanya berada pada unsur masukan (input), tetapi juga proses, kinerja Sumber Daya Manusia yang mengelola, kreatifitas dan produktifitas meraka, terutama unsur keluaran atau lulusan (output) agar dapat memuaskan dan memenuhi harapan serta kebutuhan masyarakat sebagai pelanggan pendidikan. Dengan menggunakan konsep sistem maka input, proses, dan output yang ada dalam pendidikan memiliki hubungan yang saling mempengaruhi untuk dapat mencapai kepuasan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. (Wawancara, tanggal 16 Desember 2014)
89 pembinaan terhadap siswa dalam meningkatkan lulusan yang terbaik (the Best Scool)
Peningkatan pembinaan terhadap mutu
pendidikan di sekolah tidak hanya terpaku pada pencapaian aspek akademik, melainkan aspek non-akademik juga; baik penyelenggaraannya dalam bentuk kegiatan kurikuler ataupun ekstrakurikuler, melalui berbagai program kegiatan yang sistematis dan sistemik.
Dengan upaya seperti itu, peserta didik (siswa) diharapkan memperoleh pengalaman belajar yang utuh; hingga seluruh modalitas belajarnya berkembang secara optimal. Dan yang tidak menjadi kalah penting bahwa siswa dengan modal yang dimiliki selama belajar di SD IT mempunyai bekal yang menjadi panutan dan contoh bagi masyarakat sekitar. Hal ini dapat mengarahkan kepada calon peserta didik untuk dapat mendaftarkan putra putrinya di sekolah yang mempunyai citra yang baik.
Di samping itu, peningkatan mutu diarahkan pula kepada guru sebagai tenaga kependidikan yang berperan sentral dan strategis dalam memfasilitasi perkembangan pribadi peserta didik di sekolah. Peningkatan mutu guru merupakan upaya mediasi dalam rangka pembinaan kesiswaan. Tujuan dari peningkatan mutu guru adalah pengembangan
kompetensi dalam layanan pembelajaran,
90 Dengan demikian, dalam pembinaan kesiswaan terlingkup program kegiatan yang langsung melibatkan peserta didik (siswa) sebagai sasaran; ada pula program yang melibatkan guru sebagai mediasi atau sasaran antara (tidak langsung). Namun, sasaran akhir dari kinerja pembinaan kesiswaan adalah perkembangan siswa yang optimal; sesuai dengan karakteristik pribadi, tugas perkembangan, kebutuhan, bakat, minat, dan kreativitasnya.
Adapun secara khusus, pembinaan kesiswaan yang diterapkan pada SD IT Cahaya Bangsa dalam meningkatkan mutu lulusan yang ditujukan untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik (siswa) melalui penyelenggaraan program-program yaitu
4.2.1.1. Bimbingan Pembelajaran
Belajar merupakan kegiatan inti dalam proses pendidikan. Dalam kegiatan belajar dapat timbul
berbagai masalah baik pelajar maupun
pengajar.misalnya bagaimana menciptakan kondisi yang baik agar berhasil, memilih metode yang sesuai dengan jenis dan situasi belajar, membuat rencana belajar, penilaian belajar dan sebagainya. Keberhasilan belajar setiap individu di pengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal (yang bersumber dari dalam diri sendiri) maupun eksternal (yang bersumber dari luar atau lingkungan)
91 anak didik yang berkualitas. Anak didik yang berkualitas adalah anak-anak yang mempunyai hasil belajar yang baik, hal ini merupakan tujuan pendidikan yang utama yaitu melahirkan siswa yang berprestasi. Usaha untuk meningkatkan prestasi belajar dalam segala bidang sering dilakukan. Motivasi dari orang tua atau wali murid, teman, serta tenaga pendidik sehingga dapat memberikan arti bagi individu dalam meraih prestasi belajar secara optimal. Salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi yaitu dengan memberikan bimbingan belajar.
Pelayanan bimbingan yang dapat membantu perkembangan anak didik, meliputi bidang; bimbingan
agama, bimbingan pribadi, bimbingan sosial,
bimbingan belajar dan bimbingan karier. Salah satu bimbingan yang membantu anak mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan adalah bimbingan belajar.
92 dan mampu menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari sekolah.
4.2.2.2. Program Bimbingan Konseling
Pada jenjang sekolah dasar (SD) sampai saat ini belum ditemukan posisi struktural untuk konseling (Depdiknas, 2007:31). Namun demikian sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik usia sekolah dasar, kebutuhan terhadap layanan bimbingan konseling
tetap ada sehingga tugas-tugas bimbingan
93 4.2.2.3. Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Penanaman keimanan pada siswa SD IT Cahaya Bangsa sangat ditanamkan sejak siswa mulai melakukan pendaftaran sampai kelulusan. Bentuk kegiatannya antara lain:
(a) pelaksanaan ibadah;
(b) kegiatan-kegiatan keagamaan;
(c) peringatan hari-hari besar keagamaan; (d) perbuatan amaliyah;
(e) bersikap toleran terhadap penganut agama lain; (f) kegiatan seni bernafaskan keagamaan; dan (g) lomba yang bersifat keagamaan.
4.2.2 Strategi Pencitraan terhadap Mutu Peningkatan PPDB
Kekuatan dan peluang yang terbesar dalam peningkatan PPDB adalah terletak pada faktor internal yang merupakan salah satu aspek manajemen yang dapat mengelola seluruh sumber daya pendidikan di sekolah pada siswa khususnya yaitu manajemen kesiswaan ketika mulai mendaftarkan ke sekolah adalah bagaimana sekolah dapat mengorganisasikan PPDB dalam menjaring minat masyarakat untuk mendaftarkan siswanya ke sekolah yang diinginkan Keberadaanya manajemen kesiswaan tentunya sangat dibutuhkan di lembaga pendidikan karena kesiswaan atau siswa merupakan subjek sekaligus objek dalam
proses pemindahan atau transformasi ilmu
95 bertanggungjawab atas terselenggaranya pembinaan kesiswaan di sekolah secara umum dan secara khusus terpadu dalam setiap mata pelajaran yang menjadi tanggung jawab masing-masing, sehingga guru sebagai pendidik dapat lebih memahami, menguasai, dan menerapkan kompetensi bidang pembinaan kesiswaan.
Aktifitas pertama sebelum masuk ke jenang Sekolah dasar dalam agenda program kerja Manajemen Kesiswaan SD IT Cahaya Bangsa adalah membuat perencanaan manajemen kesiswaan dalam hal seleksi
penerimaaan perserta didik dengan beberapa
pertimbangan dan berkerjasama dengan kepala bidang kurikulum untuk menentukan jenis test yang diajukan siswa baru, bidang bimbingan Konseling (BK) untuk menentukan test psikologi bagi anak didik baru yang ingin memasuki di SD IT Cahaya bangsa, dan kepala bidang-bidang yang lain terkait dengan aktifitas program kerja manajemen kesiswaan terhadap
penerimaan siswa baru Mengingat bahwa
96 4.2.3. Strategi Pembinaan Kesiswaan Dalam
Peningkatan Jumlah Siswa
4.2.3.1. Konsep Dan Strategi Pembinaan
Keberhasilan penggunaan strategi dalam
pembinan di lingkungan sekolah menjadi isu dan konsep yang menarik untuk diterapkan dalam dunia pendidikan. Konsep tersebut mulai dikembangkan dan disesuaikan dengan prinsip, persaingan dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, fungsi strategi dalam pendidikan diartikan sebagai alat untuk memenangkan persaingan.
Terkait dengan makin kompleks dan beragamnya persaingan, konsep dan strategi pembinaanpun makin berkembang. Ada yang bersaing dengan cara menjual jasa, ada yang bersaing dengan cara menurunkan harga, ada pula yang bersaing dengan cara memberikan pelayanan yang optimal, serta ada yang bersaing dengan cara menjual kualitas dan
kepercayaan. Semuanya ditujukan untuk
memenangkan persaingan.
97 Pada mulanya, tidak banyak strategi yang diterapkan sebagai upaya untuk meningkatkan pembinaan kesiswaan. Tugas manajemen kesiswaan pada waktu itu lebih cenderung terfokus pada program
program internal sekolah sedangkan untuk
meningkatkan penerimaan siswa baru belum terdapat strategi khusus.
Strategi manajemen terhadap pembinaan
kesiswaan yang berupaya untuk meningkatkan penerimaan siswa baru pada waktu itu masih sangat sederhana, yaitu hanya dengan menggunakan promosi berupa brosur dan spanduk sebagai alat untuk memperkenalkan SD IT Cahaya Bangsa sekaligus menyampaikan informasi mengenai waktu dan syarat pendaftaran kepada masyarakat serta memanfaatkan keunggulan sekolah untuk menarik minat masyarakat. Brosur-brosur itu dikirim di TK-TK sekitar, sedangkan spanduknya hanya dipasang di ujung jalan yang menuju sekolah.
4.2.3.2. Program Pembinaan Kesiswaan
98 1. Pendidikan dan Pelatihan terhadap Sumber Daya
Manusia Sekolah tentang PPDB 2. Mengadakan Promosi terhadap PPDB
3. Membuat pencitraan yang baik di lingkungan 4.2.3.3. Implementasi Rencana Tindak Program Pembinaan Kesiswaan
1. Pendidikan dan Pelatihan PPDB
Kekuatan dan peluang yang terbesar dalam peningkatan PPDB adalah terletak pada faktor internal yang merupakan salah satu aspek manajemen yang dapat mengelola seluruh sumber daya pendidikan di sekolah pada siswa khususnya yaitu manajemen kesiswaan ketika mulai mendaftarkan ke sekolah adalah bagaimana sekolah dapat mengorganisasikan dan memberikan pelayanan yang terbaik dalam proses PPDB dalam menjaring minat masyarakat untuk mendaftarkan siswanya ke sekolah
Salah satu fungsi manajemen surmberdaya manusia adalah training and development artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga kerja pendidikan yang bersumber daya manusia yang baik dan tepat sangat perlu pelatihan dan pengembangan. Hal ini sebagal upaya untuk mempersiapkan para tenaga kerja pendidikan untuk menghadapi tugas pekerjaan jabatan yang dianggap belum menguasainya. Hal ini untuk
rnenghindari kemungkinan terburuk dalam
99 Dalam instansi pendidikan biasanya para tenaga kerja yang akan menduduki jabatan baru yang tidak didukung dengan pendidikannya atau belum mampu melaksanakan tugasnya, biasanya upaya yang ditempuh adalah dengan melakukan pelatihan dan pengembangan karir. Dengan melalui pelatihan dan
pengembangan, tenaga kerja akan mampu
mengerjakan, meningkatkan, mengembangkan
pekerjaannya.
100 Cahaya Bangsa seleksi tertulis dan psikologi yang menjadi syarat utama siswa itu dapat diterima atau tidak hal ini yang menjadi tanggung jawab panitia seleksi PPDB.
Pencapaian hasil secara optimal yang diperoleh pada diri calon siswa, mempersyaratkan pelayanan dari para guru dan pengelola sekolah yang optimal. Disinilah ketrampilan dan keahlian SDM sangat diperlukan melalui pelatiahn atau pendidikan dalam mengelola pelaksanaan kegiatan penerimaan peserta didik baru. Karena guru merupakan tenaga kependidikan, maka guru juga bertanggungjawab atas terselenggaranya kegiatan PPDB di sekolah secara umum dan secara khusus terpadu dalam setiap mata pelajaran yang menjadi tanggung jawab masing-masing,
Agar strategi pendidikan dan pelatihan di atas
dapat bekerja secara efektif, maka untuk
mengimplementasikannya sekolah telah membuat program, yaitu :
a. Menyusun materi, jadwal kegiatan pendidikan dan pelatihan.
b. Menentukan tenaga pendidik yang akan mengikut program pendidikan dan pelatihan
c. Menyiapkan kelengkapan data, bahan yang akan digunakan untuk proses pendidikan dan pelatihan a. Mengadakan simulasi mulai dari pendaftaran
101 b. Membentuk panitia penerimaan siswa baru dengan mengikutsertakan keterlibatan dewan pendidikan seperti masyarakat yang peduli pendidikan, LSM
yang benar-benar berkompeten terhadap
pendidikan guna mewujudkan proses penerimaan yang transparansi.
c. Merencanakan sistem penerimaan siswa secara online mulai dari proses seleksi hingga pendaftaran ulang agar semua dapat terlayani dengan baik, selain itu juga dapat membantu sekolah agar mempunyai sistem database siswa yang terpadu dan lengkap.
Setelah hal tersebut selesai teridentifikasi, maka selanjutnya adalah sekolah bersama dengan pendidik menjalankan perencanaan yang telah dibuat, yaitu
a. Melakukan proses sosialisasi program pendidikan dan pelatihan tersebut kepada pendidik, serta menjelaskan instrumen apa saja yang akan dilakukan penilaian.
b. Kepala sekolah memberikan persetujuan dan
pengarahan kepada pendidik mengenai kelengkapan data yang harus dipersiapkan dalam mengelola PPDB
c. Melakukan sosialisasi tata cara penerimaan siswa baru kepada masyarakat melalui website sekolah, pamflet yang diletakkan di dinding pengumuman sekolah, dan lainnya
102 1) Membentuk panitia penerimaan murid
2) Menetukan syarat pendaftaran calon murid 3) Menyediakan formulir pendaftaran
4) Pengumuman pendaftaran calon 5) Menyediakan buku pendaftaran 6) Waktu pendaftaran
7) Penentuan calon yang diterima
Setelah penerimaan siswa baru, harus dibuat pencatatan Murid dalam buku Induk, Murid yang baru perlu dicatat segera dalam buku besar biasa disebut buku induk atau buku pokok. Catatan dalam buku induk harus lengkap meliputi data dan identitas murid. Buku induk merupakan kumpulan daftar nama murid sepanjang masa dari sekolah itu.
Di samping identitas murid, dalam buku induk juga berisi prestasi belajar anak (daftar nilai rapor) dari tahun ke tahun selama ia belajar di sekolah tersebut. Setelah itu ada yang disebut Buku Klaper, buku ini berfungsi untuk membantu buku induk memuat data murid yang penting-penting. Pengisiannya dapat diambil dari buku induk tetapi tidak selengkap buku induk itu Kegunaan utama buku klaper adalah untuk memudahkan mencari data murid, apalagi belum diketahui nomor induknya. Hal ini mudah ditemukan dalam buku klaper karena nama murid disusun menurut abjad.
2. Mengadakan Promosi PPDB
103 maupun tidak langsung yang nantinya diharapkan ada responsif positif kepada masyarakat terhadap perkembangan pendidian
Agar strategi di atas bekerja secara efektif maka
untuk mengimplementasikannya sekolah harus
membuat perencanaan atau program terlebih dahulu, yaitu :
a. Mengadakan kunjungan langsung ke calon peserta didik baru
b. Mengundang dan bekerja sama dengan TK terdekat c. Pemasangan spanduk, pembagian brosur, kalender
dan atribut-atribut lain yang menarik
d. Memanfaatkan teknologi internet untuk
mempromosikan sekolah
e. Memanfaatkan teknologi informasi untuk menjaring peserta didik
Setelah perencanaan tersebut selesai
teridentifikasi, maka selanjutnya adalah sekolah bersama dengan panitia dan pendidik menjalankan perencanaan yang telah dibuat, antara lain dengan cara :
a. Mengadakan kunjungan ke sebagian peserta didik baru
b. Pembuatan surat ijin memasang spanduk,
104 3. Membuat pencitraan yang baik di lingkungan
Strategi ini bertujuan untuk menciptakan pandangan positif dari masyarakat baik dari segi tingkah laku (ahlakul karimah) anggota sekolah, kegiatan-kegiatan sekolah, sarana prasarana yang dimiliki yang nantinya diharapkan dapat menimbulkan kesan baik dari masyarakat sekaligus menarik minat masyarakat untuk dapat bergabung dan mendaftarkan anaknya di sekolah.
Agar strategi di atas dapat terlaksana dengan baik, maka untuk mengimplementasikannya sekolah harus membuat perencanaan atau program terlebih dahulu, yaitu :
a. Menanamkan pada seluruh komponen sekolah
untuk bersikap, penampilan dan tutur kata peserta didik yang baik
b. Meningkatkan pembinaan prestasi sekolah terhadap kelulusan melalui bimbingan belajar, Les, privat dll c. Memperkenalkan kegiatan-kegiatan berupa out
bond, campus in Ramadhan, peringatan HBN dan PHBI
d. Mempertahankan status sekolah yang sudah
terakreditasi A dan menjadi sekolah unggulan di wilayah Mijen
Selanjutnya sekolah dapat menjalankan
105 a. Menanamkan sikap sopan, baik kepada masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari
b. Mengadakan pembinaan kegiatan-kegiatan sekolah penunjang prestasi sekolah
c. Meningkatkan proses belajar mengajar dan
bimbingan belajar serta bimbingan konseling agar dapat mempertahankan status
4.2.4
Strategi dan Prosedur Pembinaan
Kesiswaan
4.2.4.1. Pendidikan dan Pelatihan PPDB a. Tujuan
upaya untuk mempersiapkan para tenaga ahli dan prefesional untuk menghadapi tugas pekerjaan jabatan dalam bidang PPDB
b. Deskripsi
Kegiatan Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu prosedur untuk mengembangkan sumber daya yang ada di lingkungan sekolah dalam proses dan kegiatan PPDB dalam rangka
peningkatan profesionalisme yang berkaitan
dengan, keterampilan administrasi dan
keterampilan manajemen kepemimpinan. c. Dasar Hukum
1) Program kerja sekolah
2) Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
106 4) Peraturan Pemerintah no 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan,
sebagaimana diubah dalam PP No 32 Tahun 2013
d. Ruang Lingkup
1) Persiapan dan persetujuan kegiatan pelatihan 2) Pembentukan panitia
3) Merekrut calon peserta pelatihan 4) Penyusun program kerja
5) Prosedur pelaksanaan pelatihan 6) Evaluasi
e. Sasaran
Kegiatan pendidikan dan pelatihan ini digunakan untuk para guru, karyawan atau masyarakat
f. Hasil Yang diharapkan
Pada akhir dari pelatihan seluruh peserta latihan
1. Mampu melahirkan SDM yang memiliki
kualitas, kompetitif,berdedikasi, mandiri dan profesional.
2. Mampu meningkatkan pelayanan pendidikan kepada calon siswa melalui jalur PPDB
3. mampu dan memahami serta menjalankan
proses PPDB dengan baik dan optimal g. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dilakukan selama 1 hari
h. Materi
- Ceramah - Diskusi
107 i. Pengorganisasian
1) Bagian Kurikulum
- mengusulkan kepada kepala sekolah
tentang kegiatan pendidikan dan pelatihan - membentuk kepanitiaan pelatihan
2) Kepala sekolah
- Memberikan persetujuan kegiatan
- Memberikan pengarahan kepada panitia mengenai kelengkapan data yang harus dipersiapkan dalam pelatihan bifsn PPDB - Memberikan tanggapan hasil pelatihan - Menutup kegiatan pelatihan
3) Panitia PPBD
- Menyusun penjadwalan kegiatan
pendidikan dan pelatihan. - Menyusun materi pelatihan
- Menentukan nara sumber, prserta dan tenaga pendidik yang akan mengikut program pendidikan dan pelatihan
- Menyiapkan kelengkapan data yang akan digunakan untuk proses pendidikan dan pelatihan
Melaksanakan kegiatan pelatihan sesuai rencana yang diprogramkan
Membuat laporan dan evaluasi 4) Guru
108 j. Prosedur dan Tahapan Pendidikan dan Pelatihan
terhadap Sumber Daya Manusia Sekolah
Tabel 4.2.
Prosedur dan Tahapan Pendidikan dan Pelatihan terhadap Sumber Daya Manusia Sekolah
Tahapan Uraian Pelaksana
1 Persiapan kegiatan Kurikulum
2 Mengusulkan kepada Kepala
sekolah tentang kegiatan
Pendidikan dan pelatihan PPDB
Kurikulum
3 Tanggapan dan persetujuan dari
Kepala sekolah
Kepala sekolah
4 Menyusun program kerja dan
materi kegiatan PPDB
Panitia
5 Persiapan, Perekrutan peserta,
mederator
Panitia
6 Pelaksanaan kegiatan,
berisikan cermaah dan diskusi dan Simulasi
Panitia
7 Evaluasi Kegiatan Guru, staff
8 Penutupan penyerahan
sertifikat/piagam
109
Dokumen Level Standar Operating Prosedur
Judul ::Pendidikan dan Pelatihan PPDB Area : SDIT Cahaya Bangsa
Kegiatan
Pihak Terkait
Durasi Guru
Karyawan Kurikulum Panitia Kepsek
Penyusunan
110 4.2.4.2 Promosi PPDB
a. Tujuan
untuk mengenalkan sekolah kepada lingkungan masyarakat mengenai visi, misi, tujuan dan keberadaan sekolah baik secara langsung maupun tidak langsung yang nantinya diharapkan ada responsif positif kepada masyarakat terhadap perkembangan pendidian
b. Deskripsi
Kegiatan promosi penerimaan siswa baru dilakukan
melalui beberapa cara yaitu mengadakan
kunjungan langsung ke calon peserta didik baru, mengundang dan bekerja sama dengan TK terdekat, pemasangan spanduk, pembagian brosur, kalender
dan atribut-atribut lain yang menarik,
memanfaatkan teknologi internet untuk
mempromosikan sekolah, memanfaatkan teknologi informasi untuk menjaring peserta didik
c. Dasar Hukum
1) Program kerja sekolah
2) Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3) Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sebagaimana diubah dalam PP No 32 Tahun 2013
d. Ruang Lingkup
1) Pembentukan Panitia PPDB 2) Kunjungan sekolah
111 e. Sasaran
Dalam melakukan kegiatan promosi ini sasaran yang akan dicapai adalah warga sekitar Kecamatan Mijen yang mau mendaftarkan anaknya pada SD IT Cahaya Bangsa
f. Hasil Yang diharapkan
Akhir dari kegiatan ini diharapkan
1) Jumlah siswa yang mendaftar pada SD IT Cahaya bangsa semakin meningkat
2) Masyarakat mengenal keberadaan SD IT Cahaya Bangsa
g. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan promosi biasanya dimulai pada bulan Januari setiap tahunnya
h. Kegiatan
- Pembagian brosur, spanduk, kalender - Kunjungan ke TK sekitar
i. Pengorganisasian 1) Guru karyawan
- Menyiapkan sarana dan prasana dan
kelengkapan Promosi
- Menyiapkan bahan kunjungan ke TK dan calon siswa
- Penyebaran brosur, kalender, dll
- Membuat dan memperbaruhi Web Sekolah
2) Kepala sekolah
- Memberikan persetujuan
112 j. Prosedur dan Tahapan Promosi terhadap PPDB
Tabel 4.3.
Prosedur dan Tahapan Promosi terhadap PPDB
Tahapan Uraian Pelaksana
1 Mengadakan kunjungan langsung ke
calon peserta didik baru Panitia
2 Mengundang,mengadakan
openhouse dan bekerja sama dengan TK terdekat
Panitia
3 Pemasangan spanduk, pembagian
brosur, kalender dan atribut-atribut lain yang menarik
Panitia
4 Memanfaatkan teknologi internet
untuk mempromosikan sekolah Panitia
5 Memanfaatkan teknologi informasi
untuk menjaring peserta didik Panitia
Dokumen Level Standar Operating Prosedur
Judul : Mengadakan Promosi terhadap PPDB Area : SDIT Cahaya Bangsa
sekolah terdekat Guru, staff
113 k. Evaluasi
Masyarakat dapat mengenal keberadaan SD IT sebagai sekolah unggulan yang berada di wilayah Kecamatan Mijen walaupun tempatnya yang tidak strategis
4.2.4.3. Membuat Pencitraan di Lingkungan a. Tujuan
Untuk menciptakan pandangan positif dari masyarakat baik dari segi tingkah laku (ahlakul karimah) anggota sekolah, kegiatan-kegiatan sekolah, sarana prasarana yang dimiliki yang nantinya diharapkan dapat menimbulkan kesan baik dari masyarakat sekaligus menarik minat
masyarakat untuk dapat bergabung dan
mendaftarkan anaknya di sekolah b. Deskripsi
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan
seluruh komponen sekolah dalam rangka
114 c. Dasar Hukum
1) Program kerja sekolah
2) Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3) Peraturan Pemerintah no 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan,
sebagaimana diubah dalam PP No 32 Tahun 2013
c. Ruang Lingkup
1) Mengadakan Kegiatan-kegiatan sekolah baik di luar sekolah maupun dalam sekolah
2) Mengadakan bimbingan belajar, bimbinan
konseling e. Sasaran
Dalam melakukan kegiatan promosi ini sasaran yang akan dicapai adalah warga sekitar Kecamatan Mijen yang mau mendaftarkan anaknya pada SD IT Cahaya Bangsa
f. Hasil Yang diharapkan
Akhir dari kegiatan ini diharapkan
3) Jumlah siswa yang mendaftar pada SD IT Cahaya bangsa semakin meningkat
4) Masyarakat mengenal keberadaan SD IT Cahaya Bangsa
g. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan harian, mingguan dan tahunan
h. Kegiatan
- Pembagian brosur, spanduk, kalender - Kunjungan ke TK sekitar
115 - Menanamkan kepada siswa sikap dan budi pekerti yang baik dalam kehidupan sehari di lingkungan sekolah maupun luar sekolah
- Mengadakan pembinaan dan
kegiatan-kegiatan sekolah 2) Kepala sekolah
- Memberikan contoh perilaku yang baik kepada guru, siswa dan karyawan dalam memimpin 3) Siswa
- Menanamkan perilaku yang baik di
lingkungan sekolah dan masyarakat
- Menjadi kegiatan-kegiatan sebagai penunjang prestasi siswa
4) Masyarakat / orang tua
- Menilai baik dan buruk sekolahj.
j. Prosedur dan Tahapan Pencitraan di lingkungan
Tabel 4.4.
Prosedur dan Tahapan Pencitraan di lingkungan
Tahapan Uraian Pelaksana
1 Menunjukkan Sikap, penampilan
dan tutur kata peserta didik yang baik
Siswa, guru karyawan Setiap hari
2 Meningkatkan pembinaan prestasi
sekolah terhadap kelulusan melalui bimbingan belajar, Les, privat dll
Guru
harian dan
mingguan
3 Memperkenalkan kegiatan-kegiatan
berupa out bond, campus in Ramadhan, peringatan HBN dan PHBI
Siswa
Bulana dan tahunan
116
Dokumen Level Standar Operating Prosedur
Judul :: Membuat pencitraan yang baik di lingkungan Area : SDIT Cahaya Bangsa
kegiatan Sekolah Dokumen
Pengaruh dan
117 Pedoman manajemen kesiswaan melalui PPDB pada SD IT Cahaya bangsa yang disusun peneliti telah dilakukan validasi oleh 3 ahli yaitu: Prof.Dr. Slameto,M.Pd, Guru Besar PPs Magister Manajemen Pendidikan UKSW, Dr. Bambang Suteng Sulasmono, M.Si, Dosen Magister Manajemen Pendidikan PPS UKSW Salatiga dan Siti Aminah, SE, Kepala sekolah SD IT Cahaya Banga Mijen Semarang, Hasil validasi dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5.
4 Kesesuaian latar belakang dengan
maksud dan tujuan Layanan 4 4 4
10 Kejelasan Prosedur pembinaan
118 Komentar dan saran umum terkait dengan produk buku Pedoman Pembinaan Kesiswaan SDIT Cahaya Bangsa Mijen
Tabel 4.6.
Revisi dari Validator
Validator Saran dan Revisi
Prof. Dr. Slameto,M.Pd. 1. Panduan harus lebih jelas
sehingga siapapun akan dapat melaksanakan
2. Seksi-seksi dalam kepanitiaan
disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
3. Petunjuk teknis pemasaran
yang ada pada lampiran lebih baik digabungkan dengan sub tema implementasi program pemasaran
4. Penutup panduan setidaknya
berisi memotivasi ulang
pentingnya pelaksanaan
panduan, hal-hal yang harus diperhatikan, apabila ada sesuatu apa yang harus
dilakukan dan kalimat
penutup Dr. Bambang Suteng
Sulasmono,M.Si. 1. Pada latar belakang harus ditambahkan alasan penulisan pedoman
2. Belum ada kerangka isi
3. Seragamkan kata kerja yang
digunakan dalam flow chart
Siti Aminah, SE 1. Pada Sekolah belum adanya