• Tidak ada hasil yang ditemukan

INOVASI MODEL PEMBELAJARAN Leoni Yuliawa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "INOVASI MODEL PEMBELAJARAN Leoni Yuliawa"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

INOVASI MODEL PEMBELAJARAN Leoni Yuliawati (1504926)

Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan leonyyuliawati@gmail.com

Dr. Toto Ruhimat, M.Pd., Ence Surahman, M.Pd.

A. Konsep Inovasi Pendidikan

Inovasi merupakan suatu pembaruan atau perubahan terkait suatu hal. Inovasi banyak ditemukan dalam berbagai hal terutama salah satunya dalam bidang pendidikan. Inovasi dalam pendidikan merupakan suatu perubahan atau pembaharuan dalam pendidikan. Everett M. Rogers (1983) menyebut ”innovation as an idea, practice, or object that is perceived as new by an individual another unit of adoption”. Inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktik atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok dalam satu hal untuk diadopsi. Dari pengertian tersebut dapat di artikan bahwa kata kunci inovasi merupakan suatu gagasan, benda atau objek yang dapat diadopsi oleh seseorang atau kelompok dal suatu hal termasuk dalam pendidikan.

Dalam telaah inovasi, termasuk inovasi pendidikan akan selalu melibatkan suatu system inovasi ( innovation system) yang mengkaji tentang tahapan persiapan dan implementasi inovasi kepada masyarakat dengan melibatkan berbagai unsur yang saling terkait satu sama lain. Santoso S. Hamidjojo seperti dikutip Abdulhak (2012) menyatakan bahwa inovasi pendidikan sebagai “suatu perubahan yang baru dan secara kualitatif berbeda dari hal (yang ada) sebelumnya dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu termasuk dalam pendidikan”.

Sedangkan Mattew B. Miles (1973) dalam bukunya “Innovation in Education” menulis tentang inovasi sebagai spesies dari jenis perubahan. “innovation is a spesies of the genus change”. Perubahan yang sifatnya khusus memiliki nuansa kebaruan, dan disengaja melalui sutau program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu, serta dirancang untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari suatu sistem tertentu.

Inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi inovasi pendidikan ialah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi atau diskaveri, yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.

Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.

(2)

B. Model-Model Pembelajaran Inovatif

Pada pembahasan di atas kita telah mengetahui konsep inovasi, termasuk inovasi pendidikan. Dan selanjutnya kita akan membahas model pembelajaran inovatif. Model pembelajaran merupakan suatu pola yang diciptakan dalam merencanakan pembelajaran di kelas.Model pembelajran dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih baik. Dengan adanya model pembelajaran proses pembelajaran dapat terpola dan terstruktur. Hasil belajar yang baik diciptakan dari proses pembelajaran yang baik pula. Proses belajar mengajar yang baik dapat dibantu dengan model pembelajaran yang inovatif yang tentunya dapat mengembangkan kemampuan peserta didik dalam aspek kognitif, apektif dan psikomotor. Sedangkan inovatif adalah sesuatu yang baru dan berbeda dengan pelaksanaan pada umumnya.

Jadi, model pembelajaran inovatif adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dengan metode pembelajaran yang baru dan berbeda dengan pembelajaran pada umumnya (model konvensional) untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Ada banyak model atau strategi pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli dalam usaha mengoptimalkan motivasi serta hasil belajar siswa. Diantaranya adalah model pembelajaran Kontekstual, model pembelajaran Kooperatif, model pembelajaran Quantum, model pembelajaran Terpadu, Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) (Sugiyanto, 2010: 3).

1. Model Pembelajaran Kontekstual (CTL)

Menurut Sugiyanto (2010: 5) CTL adalah konsep pembelajaran yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. CTL adalah konstruktivisme yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri.

Pembelajaran berbasis CTL menurut (Sanjaya, 2004) melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran, yaitu: konstruktivisme (Construktivism), menemukan (Inquiry), bertanya (Questioning), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modelling), refleksi (Reflection), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assesment) (Sugiyanto, 2010: 17). 2. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan, sebagai latihan hidup di masyarakat (Sugiyanto, 2010: 40). Selanjutnya Lie (2004: 27) yang dikutip oleh Sugiyanto mengatakan bahwa,

(3)

positif (2) interaksi tatap muka (3) akuntabilitas individual dan (4) keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan”.

Jadi, model pembelajaran kooperatif merupakan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. 3. Model Pembelajaran Quantum

Menurut Sugiyanto (2010: 7) Quantum learning mengonsep tentang “menata pentas: lingkungan belajar yang tepat.” Penataan lingkungan ditujukan kepada upaya membangun dan mempertahankan sikap positif. Sikap positif merupakan aset penting untuk belajar. Peserta didik quantum dikondisikan ke dalam lingkungan belajar yang optimal baik secara fisik maupun mental.

TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan) merupakan kerangka perencanaan pembelajaran model Quantum (Sugiyanto, 2010: 83).

a. Tumbuhkan: sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan keingintahuan mereka. Buatlah mereka tertarik atau penasaran tentang materi yang akan kita ajarkan.

b. Alami: berikan mereka pengalaman belajar, tumbuhkan “kebutuhan untuk mengetahui”

f. Rayakan: ingat, jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan. Perayaan menambahkan belajar dengan asosiasi positif (Sugiyanto, 2010: 84).

Pada pembelajaran quantum, objek yang menjadi tujuan utama adalah siswa. Maka dari itu guru mengupayakan berbagai interaksi dan menyingkirkan hambatan belajar dengan cara yang tepat agar siswa dapat belajar secara mudah dan alami.

4. Model Pembelajaran Terpadu

(4)

terpisah sampai model dengan keterpaduan yang komplek (Sugiyanto, 2010: 9).

Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. pembelajaran terpadu merupakan pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi misalnya IPS terpadu.

5. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

Pembelajaran berbasis masalah adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah autentik sebagai sumber belajar, sehingga peserta didik dilatih berpikir tingkat tinggi dan mengembangkan kepribadian lewat masalah dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Dewey (dalam Ibrahim 2005: 19) belajar berdasarkan masalah adalah imteraksi antara stimulus dan respons, merupakan hubungan antara dua arah, yaitu belajar dan lingkungan (Uno, 2011: 112).

Ada lima tahapan dalam pembelajaran model PBM yang utama, yaitu: (1) orientasi tentang permasalahan (2) mengorganisasikan diri untuk meneliti (3) investigasi mandiri dan kelompok (4) pengembangan ide dan mempresentasikanlaporan hasil penyelidikan (5) menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah (Sugiyanto, 2010: 10).

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Wahyudin, Dinn dan Susilana, Rudi. Tanpa Tahun. Inovasi Pendidikan Dan

Pembelajran. MODUL PEMBELAJARAN.

Qomah, Isti. 2013. Implementasi Model-Model Pembelajaran Inovatif Pada Mata

Pelajaran Sejarah Di Sma Negeri 2 Ungaran. PDF

Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, jagung merupakan komoditas yang mempunyai nilai strategis seperti halnya beras (Anonimous a , 2010). Jagung menjadi salah satu komoditas pertanian yang

[r]

Cleft palate atau palatoschisis merupakan kelainan kongenital pada wajah dimana atap/langitan dari mulut yaitu palatum tidak berkembang secara normal selama masa

Disisi lain, kita seperti alergi terhadap kritik. Stagnansi pemikiran keagamaan terjadi di hampir semua bidang. Kita disuguhi silent secularism yang mencoba memisahkan

Dalam melakukan perakitan dilakukan pengecekan secara bertahap sehingga sistem bekerja dengan baik Dalam melakukan kalibrasi seharusnya menggunakan 3 axis sehingga kalibrasi

Untuk membuat perancangan buku ilustrasi Manajemen Desain, penulis melakukan beberapa metode yang dilakukan yaitu Observasi dengan cara menanyakan secara langsung

- jalan udara penting di Sabah dan Sarawak kerana kebanyakan Bandar terletak jauh antara satu sama lain dan kurang pengangkutan darat -

Penelitian ini dilakukan di LAZ PT Semen Padang dnagan tujuan untuk mengetahui : (1) Untuk mengetahui pelaksanaan dari pengelolaan serta pengunaan dana yang