49
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 23 Februari 2015 sampai 2 April 2015. Pada tanggal 23 Februari 2015 peneliti sudah mulai mencari informasi yang dibutuhkan di SD yang akan dijadikan tempat penelitian. Setelah informasi yang dibutuhkan didapatkan maka peneliti mulai membuat rancangan draf awal media pembelajaran yang akan dikembangkan. Setelah draf media pembelajaran selesai dibuat maka akan dilakukan validasi ke pakar media dan materi. Draf awal produk masuk ke pakar media (Pak Ridha Sarwono) tanggal 15 Maret 2015. Draf awal produk dikembalikan oleh pakar media tanggal 17 Maret 2015, pakar media memberikan saran untuk terlebih dahulu dibenahi pada bagian tombol navigasi sebelum dilakukan validasi. Setelah draf awal media selesai dibenahi, draf awal media masuk kembali ke pakar media tanggal 20 Maret 2015. Setelah selesai divalidasi pakar media, media diambil pada tanggal 25 Maret 2015.
Untuk bagian materi, divalidasi oleh pakar materi tanggal 16 Maret 2015. Pada tanggal 16 Maret 2015 itu juga pakar materi (Ibu Erlina) memberikan masukan terhadap materi pada desain media yang dibuat sebelum dilakukan validasi. Setelah itu desain media pembelajaran diperbaiki sesuai saran dari pakar materi. Perbaikan selesai dan divalidasi oleh pakar materi tanggal 25 Maret 2015.
50
sumber informasi tersebut maka siswa melakukan proses mengumpulkan informasi. Informasi yang didapat akan dikumpulkan dan digunakan untuk mengisi lembar kerja siswa mereka sesuai dengan penalaran mereka masing-masing. Kegiatan ini masuk ke dalam langkah saintifik yang keempat yaitu menalar. Setelah lembar kerja siswa terisi maka siswa diminta membacakan hasil pekerjaan mereka di depan kelas, kegiatan tersebut masuk ke dalam langkah saintifik yang kelima yaitu mengkomunikasikan.
Setelah produk selesai divalidasi oleh pakar media dan materi maka desain media pembelajaran siap diuji coba terbatas. Uji coba terbatas dilaksanakan pada tangal 1-2 April 2015. Saat pelaksanaan uji coba siswa terlihat antusias dari awal peneliti masuk ke dalam kelas. Mereka sangat tertarik dengan pembelajaran yang tidak seperti biasanya yaitu menggunakan bantuan LCD proyektor. Saat pembelajaran dimulai siswa sangat antusias dilihat dari pandangan siswa yang serius melihat materi dalam media yang dikembangkan. Selain itu siswa juga mengikuti semua perintah dalam media yang dikembangkan. Tidak hanya itu siswa juga antusias untuk bertaya mengenai hal-hal yang tidak mereka pahami.
Dari pelaksanaan penelitian tersebut maka peneliti mendapatkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah dalam bab sebelumnya. Data yang akan dianalisis meliputi: lembar validasi pakar media dan materi, lembar penilaian media dari guru, angket siswa, juga hasil pre test dan post test sebagai evaluasi siswa sebelum dan setelah melakukan proses pembelajaran. Data-data tersebut merupakan keseluruhan data yang didapatkan sebelum dan sesudah uji coba. 4.1.1 Pengembangan Draft Produk
51
Setelah memperoleh informasi yang dibutuhkan maka peneliti melakukan tahap selanjutnya yaitu penyusunan daraf madia pembelajaran. Langkah awal penyusunan draf media pembelajaran yaitu menentukan program aplikasi yang dibutuhkan. Setelah itu peneliti membuat rancangan media yang diinginkan. Dalam pembuatan rancangan ini harus disesuaikan dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa, penyesuaian materi, tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, petunjuk penggunaan, dan yang paling penting adalah penentuan alat evaluasi. Peneliti juga harus menyusun soal evaluasi yang disertai dengan kunci jawabanya, ini dimaksudkan untuk mengecek seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan menggunakan media yang dikembangkan. Peneliti membuat soal evaluasi (post test) yang digunakan untuk mengukur pemahaman siswa setelah melakukan pembelajaran menggunakan media yang dikembangkan. Selain itu peneliti juga menyusun soal pre test yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan. Dari hasil pre test dan post test maka akan diketahui perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan.
4.1.2 Uji Pakar
Draf produk awal sebelum diuji cobakan akan terlebih dahulu divalidasikan kepada pakar media dan juga pakar materi. Pemvalidasian ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari pakar mengenai aspek media dan materi agar media yang dikembangkan menjadi lebih sempurna. Pakar media yang dipercaya dalam penelitian ini adalah Bapak Ridho Sarwono, sedangkan pakar materi dalam penelitian ini adalah Ibu Erlina Prihatnani. Hasil uji pakar media dari draft media yang dikembangkan dituangkan dalam tabel 16.
Tabel 16
Hasil Validasi Pakar Media
No Aspek Rata-Rata Skor
1 Tampilan 3,4
2 Operasional 3,4
52
Selain menilai dalam bentuk skor, pakar media juga memberikan saran perbaikan terhadap draft media pembelajaran yang dibuat. Saran yang diberikan dituangkan dalam tabel 17.
Tabel 17
Saran Perbaikan Pakar Media
No Bagian yang Kurang Saran Perbaikan
1 Tombol masih belum berjalan sempurna
- 2 Tombol dibuat lebih interaktif -
Sebelum dilakukan uji coba pakar media memberikan saran agar tombol diperbaiki agar mampu berjalan lebih sempurna. Ada sebagian tombol dalam media yang kurang merespon secara cepat saat digunakan. Selain itu pakar media juga memberikan saran agar tombol dibuat lebih interaktif sehingga akan menarik perhatian siswa.
Selain pakar media, pakar materi juga memberikan penilaian berkaitan dengan materi yang terdapat pada media pembelajaran yang dikembangkan. Pakar materi melakukan proses penilaian berfokus pada isi materi yang ada dalam media yang dikembangkan. Penilaian dari pakar materi disajikan dalam tabel 18.
Tabel 18
Hasil Validasi Pakar Materi
No Aspek Rata-Rata Skor
1 Isi materi 4,6
2 Evaluasi 5
Rata-rata 4,8
53
Tabel 19
Saran Perbaikan Pakar Materi
No Bagian yang Kurang Saran Perbaikan 1 Tujuan pembelajaran
diurutkan dan diperbaiki
Mengidentifikasi unsur-unsur bangun ruang, menyebutkan jenis-jenis, menyebutkan contoh, mengidentifikasi sifat-sifat, mengidentifikasi jenis-jenis 2 Soal no 2 bagian 1
diperbaiki
Garis yang merupakan perpotongan dua sisi pada bangun ruang disebut
3 Pada bagian materi Diberikan tambahan definisi bangun ruang
Tampilan diurutkan dari sisi, rusuk, baru titik sudut
Gambar ruduk dibuat pertemuan antara sisi pada kubus agar lebih jelas
Pada bagian jaring-jaring diberi gambar bangun ruang agar lebih jelas
Diberikan satu contoh proses terbentuknya jaring dan tambahkan latihan soal membuat jaring-jaring
Pada balok gabungan kubus menjadi sebuah balok dihapus saja
Pada bagian tabung dan kerucut bagian “bukan titik sudut” diganti dengan pertanyaan “apakah ini titik sudut?” dan bagian “bukan sisi” diganti dengan “apakah ini sisi?” agar lebih interaktif
Pada bagian tabung munculnya rusuk dan cara memotong diperjelas (dari tengah atau pinggir)
Dalam membuat jaring-jaring rusuk dipotong lalu dibuka jangan semua dipotong baru dibuka.
Kesimpulan dibuat satu tampilan.
Pada bagian bangun ruang, bagian dalam dibuat warna lebih tua dibandingkan dengan bagian luar 4.1.3 Revisi Draft Produk
4.1.3.1Revisi Draft Produk Awal
Revisi produk awal dilakukan karena draft awal media yang dikembangkan mendapatkan saran perbaikan oleh para pakar. Dari saran-saran tersebut maka produk yang dihasilkan akan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
4.1.3.1.1 Cover
54
Joko Hadi P
Gambar 1 Cover Media Draft Awal
Gambar 1 merupakan tampilan cover media draft awal sebelum dilakukan uji pakar. Pakar media memberikan saran agar tampilan cover dibuat lebih sederhana tetapi terlihat menarik. Selain itu tulisan yang digunakan sebaiknya tulisan yang telah dipastikan dapat dibaca oleh semua laptop. Saran terakhir yang diberikan pakar media yaitu dalam cover tidak terdapat nama pembuat. Jika ingin diberikan nama pembuat maka dapat dicantumkan pada slide akhir pada media yang dibut. Dari saran pakar tersebut maka cover media menggunakan tulisan times new roman yang sudah pasti dapat terbaca pada semua laptop. Gambar 2 merupakan cover media setelah mendapatkan saran perbaikan dari pakar.
Sifat-sifat&jaring-jaring
bangun ruang
Mulai..
55
4.1.3.1.2 Tujuan Pembelajaran
Gambar 3 merupakan tampilan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai menggunakan media pembelajaran yang dibuat sebelum dilakukan uji pakar.
Menyebutkan pengertian rusuk, titik, sisi, dan jaring-jaring
Mengidentifikasi sifat-sifat berbagai macam bangun ruang sederhana
Menyebutkan contoh bangun ruang sederhana dalam kehidupan sehari-hari
Mengidentifikasi jaring-jaring bangun ruang sederhana
Back..
Gambar 3 Tujuan Media Draft Awal
Dalam draft awal media tujuan pembelajaran yang dituliskan tidak urut sehingga dapat menyebabkan pembelajaran menjadi kurang efektif. Pakar materi memberikan sasaran agar tujuan pembelajaran diurutkan sesuai dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selain itu tujuan pengurutan ini agar mempermudah menanamkan konsep kepada siswa menginggat tujuan pembelajaran yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan. Setelah mendapatkan berbagai saran dan penjelasan dari pakar media maka tampilan tujuan pembelajaran yang dibuat diubah seperti pada gambar 4.
Mengidentifikasi unsur-unsur bangun ruang (rusuk, titik, sisi, dan jaring-jaring)
Menyebutkan jenis-jenis bangun ruang
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang
Back.. Menyebutkan contoh bangun ruang
56
4.1.3.1.3 Soal Latihan
Untuk mengecek pemahaman siswa maka dibuat soal latihan. Gambar 5 merupakan gambar tampilan awal soal latihan sebelum dilakukan uji pakar.
a.Rusuk b.Titik sudut c. Sisi
d.Jaring-jaring
Gambar 5 Soal Latihan Media Draft Awal
Soal latihan yang disajikan berkaitan dengan pengertian sisi, oleh karena itu pakar materi memberikan saran agar kalimat yang dibuat sesuai dengan pengertian sisi. Itu dilakukan untuk memberikan konsep yang benar kepada siswa. gambar 6 merupakan tampilan soal latihan yang telah dilakukan perbaikan sesuai dengan saran yang diberikan oleh pakar materi.
a.Rusuk b.Titik sudut c. Sisi
d.Jaring-jaring
57
4.1.3.1.4 Tampilan Awal
Ketika masuk ke dalam bangun yang akan dipelajari maka akan ditemui gambar tampilan awal seperti pada gambar 7. Gambar 7 merupakan tampilan awal pada menu bangun ruang yang ingin dipelajari sebelum mendapatkan perbaikan dari pakar.
Gambar 7 Tampilan Media Draft Awal
Sebelum masuk ke dalam sifat-sifat bangun ruang maka sebaiknya siswa tahu mengenai pengertian bangun ruang yang ingin dipelajari. Pakar materi mengatakan bahwa logikanya sebelum siswa menyebutkan sifat-sifat maka siswa harus tahu pengertian bangun yang ingin dipelajari tersebut. Gambar 8 merupakan tampilan awal media setelah dilakukan uji pakar.
Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah sisi berbentuk persegi yang kongruen.
58
4.1.3.1.5 Unsur-Unsur Bangun Ruang
Setelah kita masuk ke dalam tobol bintang berwarna merah maka akan terlihat tampilan seperti pada gambar 9. Gambar 9 merupakan tampilan unsur-unsur bangun ruang sebelum uji pakar. Unsur-unsur-unsur bangun ruang meliputi rusuk, sisi, dan titik sudut.
rusuk sisi Sudut
Ulang
Rusuk Sisi Sudut
Gambar 9 Tampilan Unsur-Unsur Bangun Ruang Draft Awal
Setelah dilakukan uji pakar, pakar materi memberikan saran agar penjelasan diurutkan dari sisi, rusuk, dilanjutkan dengan titik sudut. Diurutkan berkaitan dengan pengertian dari unsur-unsur tersebut akan lebih saling berhubungan ketika diurutkan sesuai saran dari pakar materi. Selain itu sebaiknya antara lemar kerja yang harus diisi siswa dengan tampilan yang diamati dibuat dalam satu tampilan. Gambar 10 merupakan tampilan unsur-unsur bangun ruang setelah mendapatkan saran dari pakar materi.
rusuk sisi sudut
Ulang
1.Memiliki 6 sisi
1.Sisi-sisi berbentuk persegi dan sama
1.Dadu
2.Memiliki ...
rusuk 2... 2... 3.Memiliki...
titik sudut
3...
3... 1.
2...
3...
Jawab
59
4.1.3.1.6 Latihan Jaring-Jaring
Tidak hanya pada soal latihan yang mendapatkan saran perbaikan dari pakar materi, pada bagian latihan menentukan jaring-jaring bangun ruang juga diberikan saran perbaikan oleh pakar materi. Menurut pakar materi pada saat siswa diminta menentukan jaring-jaring setidaknya siswa diberikan contoh satu bangun ruang yang dipotong bagian rusuk tertentu sehingga terbentuk sebuah jaring-jaring. Setelah itu baru ditampilkan 1 atau 2 soal untuk siswa mencoba menentukan jaring-jaring yang akan terbentuk. Gambar 11 adalah tampilan awal latihan menentukan jaring-jaring sebuah bangun ruang.
Ulang
Gambar 11 Latihan Jaring-Jaring Media Draft Awal
Setelah mendapatkan saran dari pakar media maka tampilan latihan menentukan jaring-jaring bangun ruang diperbaiki sehingga menjadi seperti pada gambar 12 di bawah ini.
Ulang Latihan Jaring-jaring Jawab1 jawab2
2
1
Kubus
60
4.1.3.1.7 Kesimpulan
Bagian akhir yang tidak luput dari perhatian pakar materi adalah bagian kesimpulan. Draft awal media pembelajaran yang dikembangkan menyajikan kesimpulan sendiri-sendiri sesuai dengan bangun ruang yang dipelajari. Menurut pakar materi kesimpulan tersebut terlalu panjang dan terkesan mengulang semua pembelajaran awal yang telah dilakukan. Seharusnya kesimpulan dibuat sesederhana mungkin dan sejelas mungkin. Gambar 13 merupakan tampilan awal kesimpulan pada media pembelajaran yang dikembangkan.
Kubus Balok Tabung
1. Memiliki sisi berbentuk persegi dan sama
2. Memiliki rusuk yang sama panjang
3. Memiliki titik sudut yang sama besar
1. Memiliki sisi berbentuk persegi dan sama
2. Memiliki rusuk yang sama panjang
3. Memiliki titik sudut yang sama besar
Next Ulang
Gambar 13 Kesimpulan Media Draft Awal
Setelah mendapatkan saran dari pakar materi maka pada bagian kesimpulan dilakukan perbaikan. Kesimpulan dibuat lebih sederhana dan mencakup semua bangun ruang. Selain itu juga ditambahkan semua jaring-jaring bangun ruang yang dibuat lebih sederhana dan lebih mudah dipahami. Gambar 14 merupakan tampilan kesimpulan setelah dilakukan perbaikan sesuai saran dari pakar materi.
1.Memiliki 6 sisi 2.Memiliki 12 rusuk 3.Memiliki 8 titik sudut
1. Memiliki sisi berbentuk persegi dan sama 2. Memiliki rusuk yang sama panjang 3. Memiliki titik sudut yang sama besar
1. KUBUS
1.Memiliki 6 sisi 2.Memiliki 12 rusuk 3.Memiliki 8 titik sudut
1. Sisi-sisi yang berhadapan berbentuk persegi panjang dan sama. 2. Memliki titik sudut yang sama besar 3. Rusuk-rusuk yang berhadapan sama
panjang
2. BALOK
1.Memiliki 5 sisi 2.Memiliki 9 rusuk 3.Memiliki 6 titik sudut
1. Sisi alas dan atas berbentuk segitiga yang sama dan sejajar
2. Sisi-sisi tegak berbentuk persegi panjang
3. PRISMA SEGITIGA
1.Memiliki 5 sisi 2.Memiliki 8 rusuk 3.Memiliki 5 titik sudut
1. Sisi-sisi tegak berbentuk segitiga sama kaki 2. Rusuk-rusuk tegak bertemu di satu titik
4. LIMAS SEGIEMPAT
1.Memiliki 3 sisi 2.Memiliki 2 rusuk 3.Memiliki 0 titik sudut
1. Memiliki tiga sisi (alas,atas, selimut) 2. Sisi alas dan atas berbentuk lingkaran yang
sama dan sejajar 2. Sisi selimut mengerucut ke atas 3. Memiliki titik puncak
6. KERUCUT
Back.. Next..
61
4.1.4 Uji Coba Terbatas
Setelah draf media selesai divalidasi oleh pakar media dan materi maka selanjutnyan akan dilakukan perbaikan sesuai saran yang mereka berikan. Setelah selesai proses perbaikan maka media pembelajaran yang dikembangkan akan diuji cobakan pada siswa kelas 5 sekolah dasar di SDN Randuacir 01. Siswa kelas 5 di sekolah tersebut sejumlah 14 siswa. Uji coba dilaksanakan pada hari rabu sampai dengan kamis tanggal 1-2 April 2015.
Pada hari pertama, Rabu 1 April 2015 siswa mengerjakan soal pre test. Pre test dilakukan berbeda hari dengan penerapan desain media pembelajaran yang dikembangkan dengan pertimbangan waktu yang dibutuhkan tidak akan mencukupi jika dilakukan dalam satu hari. Itu terjadi karena soal pre test yang dibuat merupakan materi pecahan yang tentunya membutuhkan waktu cukup lama untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu uji coba desain media pembelajaran yang telah dikembangkan dilakukan pada hari kamis 2 April 2015.
Pelaksanaan uji coba pada hari Kamis dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama yaitu jam pertama-ketiga digunakan untuk pembelajaran menggunakan media yang dikembangkan. Sedangkan tahap kedua setelah istirahat yaitu tahap evaluasi hasil belajar siswa. Data yang diperoleh dari uji coba tersebut adalah hasil pre test, hasil evaluasi siswa (post test), angket siswa, lembar observasi penggunaan media serta lembar penilaian media dari guru terhadap media yang dikembangkan.
4.2 Data Hasil Penelitian
Dari uji coba terbatas yang dilakukan maka didapatkan data-data yang akan digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. Data yang didapatka yaitu lembar observasi uji coba produk, hasil belajar, angket serta lembar penilaian guru. Berikut merupakan data hasil penelitian yang didapatkan: 4.2.1 Observasi Uji Coba Produk
62
pembelajaran yang dikembangkan. Dalam kegiata observasi dua aspek yang diamati yaitu aspek guru dalam menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan, dan aspek siswa dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan media yang dikembangkan. Untuk aspek guru secara keseluruhan penggunaan media pembelajaran yang dikembangkan sangat baik sekali. Itu terjadi karena usia guru yang masih muda dan juga pengetahuan mengenai teknologi sangat baik. Guru tidak ada rasa canggung dalam menerapkan media pembelajaran yang dikembangkan. Dalam menggunakan laptop sebagai sarana penerapan media sangat terampil. Jadi dalam aspek penggunaan media pembelajaran oleh guru dapat dikatakan sangat baik dan berjalan lancar.
Sedangkan tanggapan siswa saat menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan sangat antusias. Mereka mendengarkan dengan baik penjelasan dari guru dan juga dari media yang dikembangkan. Seluruh siswa tertarik dengan media yang dikembangkan. Mereka memperhatikan dengan jelas gambar-gambar animasi yang terdapat dalam media yang dikembangkan. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam media pun banyak yang direspon oleh siswa. Ada juga sebagian siswa yang saling bertanya dengan teman sebelah mengenai animasi serta materi yang dipelajari. Jadi dalam aspek siswa, respon yang diberikan juga sangat baik dilihat dari semangat mereka mengikuti pelajaran dari awal hingga akhir pelajaran tanpa ada keluhan. Untuk lebih lengkap mengenai hasil observasi yang dilakukan peneliti pada hari kamis 2 April 2015 dapat dilihat pada lembar lampiran.
4.2.2 Data Hasil Belajar Siswa
4.2.2.1Pre Test
Pre test dilakukan pada hari Rabu tanggal 1 April 2015. Materi pada soal pre test merupakan materi pecahan yang telah siswa pelajari sebelumnya. Jumlah soal pre test yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 25 soal. Soal pre test yang digunakan merupakan soal yang telah dilakukan proses uji coba dan telah dinyatakan valid.
63
interval kelas dari Sartono (2007:10), berikut adalah cara menentukan interval kelas menurut Sartono (2007:10):
Banyak kategori (k) = 1 + 3,3 log n (jumlah siswa) = 1 + 3,3 log 14
= 1 + 3,8 = 4,8 (dibulatkan menjadi 5) Interval kelas (i) = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 −𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
= 88− 52 5
= 36
5 = 7,2 (dibulatkan menjadi 7)
Dari perhitungan diatas maka diketahui interval dalam penelitian ini untuk 14 siswa adalah 7. Sehingga dapat dibuat tabel interval sebagai berikut:
Tabel 20
Interval Evaluasi Siswa (Pre Test)
Interval Kelas Frekuensi Prosentase
52-58 3 21,4%
59-65 2 14,3%
66-72 6 42,8%
73-79 2 14,3%
80-86 0 0%
87-93 1 7,2
Total 14 100%
64
Gambar 15 Diagram Hasil Pre Test
Dari tabel 20 maka dapat disajikan persentase siswa yang telah mencapai KKM dan siswa yang belum mencapai KKM. Tabel 21 merupakan hasil persentase siswa yang mencapai KKM dan belum mencapai KKM setelah mengerjakan soal pre test.
Tabel 21
Persentase Hasil Evaluasi Siswa (Pre Test)
Keterangan Jumlah Persentase
Mencapai KKM 9 64,3 %
Belum mencapai KKM 5 35,7 %
Dari tabel 21 diketahui bahwa sebanyak 9 siswa atau 64,3% telah mencapai KKM. Sedangkan sebanyak 5 siswa atau 35,7% belum mencapai KKM. Agar lebih jelas mengenai persentase hasil belajar siswa yang sudah dan belum mencapai KKM maka disajikan dalam gambar 16.
Gambar 16 Diagram Persentase Hasil Pre Test
0 1 2 3 4 5 6
52-58 59-65 66-72 73-79 80-86 87-93
Frekuensi
Frekuensi
Mencapai KKM
Belum Mencapai KKM
65
4.2.2.2Post Test
Proses evaluasi (post test) akan dilakasanakan pada hari kedua penelitian yaitu setelah jam istirahat pertama selesai. Pada tahap ini siswa akan menjawab soal-soal yang telah disiapkan oleh peneliti. Siswa sebelumnya pada jam pertama-ketiga melakukan proses pembelajaran menggunakan media yang telah dikembangkan. Dengan rancangan yang telah dibuat diharapkan pengaruh pegembangan media akan lebih jelas terlihat karena proses pembelajaran dan evaluasi dilakukan pada hari yang sama. Soal yang digunakan merupakan soal yang sebelumnya telah diuji cobakan kepada siswa di sekolah lain dan telah dinyatakan valid.
Agar lebih mudah melakukan analisis deskriptif maka data akan dibuat dalam kelas interval. Berikut cara menentukan interval menurut Sartono:
Banyak kategori (k) = 1 + 3,3 log n (jumlah siswa) = 1 + 3,3 log 14
= 1 + 3,8
= 4,8 (dibulatkan menjadi 5) Interval kelas (i) = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 −𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
= 92−60 5
= 32
5 = 6,4 (dibulatkan menjadi 6)
Dari perhitungan diatas maka diketahui interval dalam penelitian ini untuk 14 siswa adalah 6. Sehingga dapat dibuat tabel interval sebagai berikut:
Tabel 22
Interval Evaluasi Siswa (Post Test)
Interval Kelas Frekuensi Prosentase
60-65 2 14,2%
66-71 1 7,1%
72-77 4 28,7%
78-83 4 28,7%
84-89 2 14,2%
90-95 1 7,1%
66
Pada tabel 22 terlihat bahwa sebanyak 2 siswa belum mencapai KKM, sedangkan 12 siswa telah mencapai KKM. Hasil tersebut lebih baik daripada hasil pre test siswa. Total nilai yang didapatkan dari 14 siswa yang mengikuti post test yaitu 1064. Untuk lebih jelas maka hasil post test siswa disajikan dalam bentuk diagram batang. Berikut merupakan penyajian hasil post test siswa dalam bentuk diagram.
Gambar 17 Diagram Hasil Post Test
Untuk melihat besarnya persentase siswa yang telah mecapai KKM dan siswa yang belum mencapai KKM dari hasil post test maka disajikan dalam tabel 22.
Tabel 23
Hasil Evaluasi Siswa (Post Test)
Keterangan Jumlah Persentase
Mencapai KKM 12 85,7%
Belum mencapai KKM 2 14,3%
Pada tabel 23 terlihat bahwa sebanyak 12 siswa atau 85,7% sudah mencapai KKM, sedangkan 2 siswa atau 14,3% telah mencapai KKM. Hasil tersebut lebih baik daripada hasil pre test siswa. Agar lebih mudah dalam mengamati maka persentase siswa yang sudah dan belum mencapai KKM disajikan dalam gambar 18 dibawah ini.
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4
60-65 66-71 72-77 78-83 84-89 90-95
Frekuensi
67
Gambar 18 Diagram Persentase Hasil Pre Test
4.2.3 Data Penilaian Guru
Setelah guru selesai meggunaan media pembelajaran yang telah dikembangkan maka media pembelajaran tersebut akan dinilai oleh guru. Lembar penilaian media telah disiapkan sehingga guru tinggal memberikan skor pada lembar penialaian yang telah disediakan. Hasil penilaian guru disajikan dalam tabel 24. Lembar penilaian guru terdiri dari 4 aspek yaitu aspek isi materi berkairan dengan kedalaman isi materi pada media, aspek tampilan berkaitan dengan tampilan media, aspek operasional berkaitan dengan penggunaan media serta aspek evaluasi berkaitan dengan kecukupan soal-soal sebagai bahan evaluasi siswa.
Tabel 24 Hasil Penilaian Guru
No Aspek Rata-Rata Skor
1 Isi materi 4,3
2 Tapilan 4,3
3 Operasional 4,5
4 Evaluasi 4,3
Rata-rata 4,4
4.2.4 Angket Siswa
Selain data hasil belajar siswa maka akan dikumpulkan juga respon siswa terhadap media yang digunakan. Respon-respon siswa tersebut akan dikumpulkan melalui angket yang telah disiapkan oleh peneliti. Angket diberikan kepada siswa
Mencapai KKM
Belum Mencapai KKM
68
pada hari kedua yaitu kamis tanggal 2 April 2015 setelah mereka menyelesaikan soal evaluasi. Data skor angket yang diperoleh dituangkan dalam tabel 25.
Tabel 25 Hasil Skor Angket
No Aspek Rata-Rata
Skor
1 Tampilan media 4,5
2 Pemahaman materi 4,5
Rata-rata 4,5
4.3 Analisis Data
Analisis data yang akan dilakukan yaitu menganalisis skor yang diperoleh dalam penelitian. Data-data yang dimaksud meliputi data dari validasi pakar media, pakar materi, lembar evaluasi guru, angket siswa, dan data hasil belajar siswa. Data hasil penelitian didapatkan data kuantitatif yang meliputi hasil validasi pakar media, hasil validasi pakar materi, penilaian guru, serta hasil angket siswa..Data kuantitatif tersebut akan diubah menjadi data kualitatif menggunakan acuan konversi skala likert dari Arikunto dalam Kurniyanto (2010:32) sesuai yang telah dibahas pada Bab III. Dari data-data yang didapatkan dalam penelitian tersebut akan dilakukan analisis berkaitan dengan aspek-aspek yang ada sehingga akan diketahui skor yang didapatkan akan masuk ke dalam kategori sangat kurang, kurang, cukup, baik, atau sangat baik.
4.3.1 Analisis Lembar Validasi
Dari hasil validasi maka didapatkan skor penilaian dari pakar media dan juga pakar materi. Tabel 26 merupakan hasil analisis skor dari pakar media.
Tabel 26
Analisis Hasil Validasi Pakar Media
No Aspek Rata-Rata Skor Keterangan
1 Tampilan 3,4 Cukup Baik
2 Operasional 3,4 Cukup Baik
Rata-rata 3,4 Cukup Baik
rata-69
rata skor yang diberikan pakar media yaitu 3,4 yang masuk dalam kategori cukup baik.
Selain melakukan analisis skor dari pakar media, penelisti juga melakukan analisis skor yang didapatkan dari pakar materi. Tabel 27 adalah hasil analisis skor dari pakar materi.
Tabel 27
Analisis Hasil Validasi Pakar Materi
No Aspek Rata-Rata Skor Keterangan
1 Isi materi 4,6 Sangat Baik
2 Evaluasi 5 Sangat Baik
Rata-rata 4,8 Sangat Baik
Dari tabel 27 diketahui bahwa rata-rata skor yang didapatkan dari pakar materi pada aspek isi materi sebesar 4,6 yang masuk pada kategori sangat baik. Sedangkan pada aspek evaluasi mendapatkan rata-rata skor 5 yang masuk pada kategori sangat baik.
4.3.2 Analisis Data Penilaian Guru
Analisis data juga dilakukan pada lembar penilaian yang diberikan oleh guru. Skor yang didapatkan lalu dilakukan analisis sehingga skor yang didapatkan dapat dimasukkan ke dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, atau sangat kurang. Tabel 28 merupakan hasil analisis penilaian guru setelah menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan. Hasil penilaian tersebut akan dianalisis sehingga akan diketahui media pembelajaran yang dikembangkan masuk dalam kategori apa.
Tabel 28
Analisis Hasil Penilaian Guru
No Aspek Rata-Rata Skor Keterangan
1 Isi materi 4,3 Sangat Baik
2 Tapilan 4,3 Sangat Baik
3 Operasional 4,5 Sangat Baik
4 Evaluasi 4,3 Sangat Baik
Rata-rata 4,4 Sangat Baik
70
baik. Begitu pula pada aspek operasional mendapatkan rata-rata skor 4,3 yang masuk dalam kategori sangat baik.
4.3.3 Analisis Angket Siswa
Selain mendapatkan data berupa nilai hasil belajar siswa, dalam uji coba terbatas juga dilakukan penilaian terhadap pembelajaran yang dilakukan melalui angket. Tabel 29 merupakan hasil analisis skor angket yang didapatkan siswa saat uji coba terbatas.
Tabel 29
Analisis Hasil Skor Angket
No Aspek Rata-Rata
Skor
Keterangan
1 Tampilan media 4,5 Sangat Baik
2 Pemahaman materi 4,5 Sangat Baik
Rata-rata 4,5 Sangat Baik
Dari tabel 28 diketahui bahwa skor pada aspek tampilan dan pemahaman materi adalah 4,5 yang masuk dalam kategori sangat baik. Jika skor yang daidaptkan dari aspek tampilan media dan pemahaman materi maka didapatkan rata-rata skor sebesar 4,5 yang masuk dalam kategori sangat baik.
4.3.4 Analisis Data Angket dan Lembar Validasi
71
4.3.4.1Aspek Tampilan
Dalam pembuatan media, aspek pertama yang diperhatikan adalah aspek tampilan pada media. Tabel 30 merupakan skor yang didapatkan dari pakar media, penilaian guru, serta angket siswa.
Tabel 30
Rata-Rata Skor Penilaian Aspek Tampilan
No Subjek Rata-rata Skor Keterangan
1 Pakar media 3,4 Cukup Baik
2 Penilaian guru 4,3 Sangat Baik
3 Angket siswa 4,5 Sangat Baik
Rata-rata 4,1 Baik
Keseluruhan penilaian yang diberikan oleh pakar media terhadap aspek tampilan adalah 3,4. Menurut acuan konversi skala likert dari Arikunto dalam Kurniyanto (2010: 32) skor rata-rata 3,4 masuk dalam kategori cukup baik. Selain itu pakar media juga telah memberikan persetujuan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan layak untuk diuji cobakan dengan saran perbaikan untuk lebih menyempurnakan tombol dan membuat tombol menjadi lebih interaktif.
Setelah dilakukan uji coba terbatas media mendapatkan penilaian dari guru. Aspek rata-rata penilaian dari guru yaitu 4,3 yang berarti masuk dalam kategori sangat baik. Penilaian juga dilakukan oleh siswa melalui angket. Rata-rata perolehan skor dari siswa aspek tampilan yaitu 4,5 yang masuk ke dalam kategori sangat baik. Skor rata-rata yang diperoleh dari penelitian ini bedasaran aspek tampilan yaitu 4,1.
Jadi jika dapat disimpulkan bahwa aspek tampilan dalam penelitian ini
masuk dalam kategori “baik”. Sesuai dengan hasil rata-rata skor dari pakar media,
guru, dan juga penilaian siswa melalui angket yang menunjukkan angka 4,1.
4.3.4.2Aspek Isi Materi
72
Tabel 31
Rata-Rata Skor Penilaian Aspek Isi Materi
No Subjek Rata-rata Skor Keterangan
1 Pakar materi 4,6 Sangat Baik
2 Penilaian guru 4,3 Sangat Baik
Rata-rata 4,5 Sangat Baik
Sebelum proses uji coba terbatas dilakukan media pembelajaran dilakukan proses validasi dari pakar materi. Hasil validasi dari pakar materi aspek isi materi menunjukkan rata-rata skor 4,6. Jika dianalisis menggunakan acuan konversi skala likert dari Arikunto maka akan menunjukkan bahwa isi materi sangat baik. Pakar materi juga mengatakan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan layak untuk diuji cobakan. Setelah melakukan uji coba maka diperoleh penilaian dari guru. Guru memberikan rata-rata skor penilaian aspek isi materi yaitu 4,3. Penilaian dari guru tersebut masuk ke dalam aspek sangat baik. Hasil penilaian pakar materi dan guru tersebut dirata-rata dan menghasilkan rata-rata penilaian aspek isi materi menunjukkan angka 4,5.
Jadi dapat dikatakan aspek isi materi dalam media pembelajaran yang dikembangkan menunjukkan kategori “sangat baik”. Dapat dilihat dari penilaian pakar materi serta penilaian guru yang menunjukkan angka 4,5.
4.3.4.3Aspek Evaluasi
73
Tabel 32
Rata-Rata Skor Penilaian Aspek Evaluasi
No Subjek Rata-rata Skor Keterangan
1 Pakar materi 5 Sangat Baik
2 Penilaian guru 4,3 Sangat Baik
Rata-rata 4,7 Sangat Baik
Data pada tabel 32 menunjukkan bahwa rata-rata skor yang didapatkan dari validasi pakar materi adalah 5. Skor 5 menunjukkan aspek evaluasi yang terdapat pada media pembelajaran yang dikembangkan sangat baik. Setelah dilakukan uji coba peneliti juga mendapatkan penilaian dari guru berkaitan dengan aspek evaluasi. Rata-rata skor yang diberikan guru dari aspek evaluasi adalah 4,3 yang berarti menunjukkan soal evaluasi dalam media pembelajaran yang dikembangkan masuk dalam kategori sangat baik.
Jadi dalam penelitian ini didapatkan rata-rata skor penilaian aspek evaluasi dari pakar materi dan guru sebesar 4,7. Skor 4,7 menunjukkan bahwa soal evaluasi pada media yang diekembangkan masuk ke dalam kategori “sangat baik”.
4.3.4.4Aspek Operasional
Selain aspek tampilan, aspek isi materi dan juga aspek evaluasi aspek yang juga sangat penting dalam pengembangan sebuah media pembelajaran adalah aspek operasional. Aspek operasional berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran yang dikembangkan. Tabel 33 merupakan rata-rata penilaian yang didapatkan dari pakar media dan guru. Guru sangat berperan penting dalam penelitian ini karena guru sebagai pengguna langung dalam penelitian yang dilakukan. Semakin mudah penggunaan media yang dibuat maka semakin baik media yang dikembangkan.
Tabel 33
Rata-Rata Skor Penilaian Aspek Operasional
No Subjek Rata-rata Skor Keterangan
1 Pakar media 3,4 Cukup Baik
2 Penilaian guru 4,5 Sangat Baik
74
Aspek operasional berkaitan dengan kemudahan penggunaan media yang dikembangkan. Rata-rata skor penilaian yang didapatkan dari pakar media dari aspek operasional yaitu 3,4 yang menunjukkan bahwa aspek operasional cukup baik. Pakar materi memberikan saran agar media pembelajaran yang dikembangkan diperbaiki bagian tombol agar lebih sempurna. Selain itu tombol dibuat lebih interaktif serta lebih sensitif. Pakar media mengatakan desain media yang dikembangkan layak untuk diuji cobakan sesuai dengan saran yang diberikan. Setelah diperbaki sesuai saran dari pakar media maka desain media yang dikembangkan dilakukan uji coba terbatas. Dari uji coba terbatras tersebut maka didapatkan penilaian dari guru terhadap aspek operasional. Rata-rata skor yang diperoleh dari guru adalah 4,5 yang menunjukkan kriteria sangat baik.
Jadi dalam penelitian ini dalam aspek operasional didapatkan skor rata-rata penilaian pakar dan guru adalah 3,9. Angka 3,9 menunjukkan bahwa aspek operasional pada media yang dikembangkan masuk dalam kategori “baik”.
4.3.4.5Analisis Data Evaluasi Siswa
Dalam penelitian ini dilakukan dua tes yang dilakukan sebelum dan sesudah penggunaan media pembelajaran yang dikembangkan. Dilakukan tes sebelum dan sesudah karena digunakan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan media yang dikembangkan. Tes yang dilakukan sebelum penerapan media pembelajaran disebut sebagai pre test, sedangkan tes setelah penerapan media pembelajaran disebut sebagai post test. Dari pre test diketahui bahwa sebanyak 5 siswa belum mencapai KKM, atau masih mendapatkan nilai dibawah 65. Sedangkan 9 siswa lainnya telah berhasil mencapai KKM, atau mendapatkan nilai diatas 65. Pada post test sebanyak 2 siswa belum mencapai KKM, sedangkan 12 siswa lainnya telah mencapai KKM.
75
Tabel 34
Tabel Test of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Pretest ,165 14 ,200* ,918 14 ,208
posttest ,171 14 ,200* ,941 14 ,430
Dari hasil uji normalitas pada tabel 34 menggunakan SPSS 20 maka diketahui nilai sig 0,200 lebih dari 0,05 sehingga H0 diterima. Berarti tidak
terdapat perbedaan antara pre test ataupun post test dengan distribusi normal. Dengan kata lain distribusi data pre test dan post test berdistribusi normal.
Setelah diketahui bahwa data yang dikumpulkan berdistribusi normal maka uji pengambilan keputusan menggunakan statistika parametrik. Langkah selanjutnya dalam statistik parametrik adalah melakukan uji Paired simple t test (uji t). Berikut adalah hasil uji t menggunakan SPSS 20:
Tabel 35
Tabel Paired Samples Statistics
Mean N Std.
Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 Posttest 76,0000 14 9,01281 2,40878
Pretest 67,4286 14 10,27105 2,74505
Tabel 35 menunjukkan rata-rata perolehan nilai pre test dan post test. Sebelum menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan rata-rata hasil belajar siswa adalah 67,4286 atau jika dibulatkan satu angka dibelakang koma menjadi 67,4 sementara setelah melakukan pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan rata-rata hasil belajar siswa adalah 76.
Tabel 36
Tabel Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 posttest &
pretest 14 ,931 ,000
76
sig sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara rata-rata hasil belajar pre test dan post test adalah kuat dan signifikan.
Tabel 37
Tabel Paired Samples Test
Paired Differences T Df Sig.
(2-tailed)
Pada tabel 37 nilai t terhitung sebesar 8,446 dengan sig 0,000. Karena sig 0,000 kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, artinya
rata-rata hasil belajar sebelum (pre test) dan sesudah (post test) adalah berbeda. Dengan demikian maka dapat dinyatakan bahwa penggunaan media pembelajaran yang dikembangkan mempengaruhi rata-rata hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini sebelum menggunakan dan setelah menggunakan media yang dikembangkan rata-rata hasil belajar siswa naik dari 67,4 menjadi 76. Hal ini membuktian bahwa
“media pembelajaran yang dikembangkan meningkatkan hasil belajar siswa”. 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini setelah dilakukan uji normalitas diketahui bahwa data berdistribusi normal karena sig yang didapatkan 0,200 yang berarti lebih dari 0,05. Karena data berdistribusi normal maka analisis yang dilakukan menggunaka analisis paramatrik. Pada analisis parametrik uji hipotesis yang digunakan yaitu Paired simple t test (uji t). Dari hasil uji t didapatkan hasil sig (2-tailed) sebesar 0,000. Karena 0,000 kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak,
dan Ha diterima. Karena Ha diterima maka artinya terdapat perbedaan rata-rata
hasil belajar sebelum (pre test) dan sesudah (post test) menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan. Perbedaan yang dimaksud merupakan kenaikan rata-rata hasil post test dibandingkan dengan rata-rata hasil pre test.
77
78
menerima Ha. Selain itu rata-rata hasil belajar siswa juga melebihi KKM yang
ditetapkan sehingga dapat dikatakan telah mencapai tujuan pembelajaran. Bagian terakhir yaitu media yang dikembangkan dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menyenagkan dapat dilihat hasil angket siswa dan lembar observasi. Dari ketiga hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan efektiv.
79
pengembangan yang dilakuakan menghasilkan kenaikan rata-rata hasil belajar siswa dan juga hasil uji pakar menunjukkan kategori cukup baik sampai dengan sangat baik.
Dalam penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan saintifik yang ditujukan untuk menyambut kembali datangnya kurikulum 2013 yang tentunya berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian menerapkan pendekatan saintifik sangat jarang dilakukan menggingat pendekatan ini mulai dikenal masyarakat luas sejak munculnya kurikulum 2013. Penelitian ini juga menggunakan media yang sangat mudah untuk dipelajari, yaitu media power point. Dengan memanfaatkan media power point maka akan lebih mudah menambahkan audio, gambar, ataupun video yang diinginkan. Tetapi hasil penelitian ini hanya berlaku di kelas penelitian dan tidak dapat digeneralisasikan secara umum pada kelas atau wilayah lainnya.
4.5 Revisi Draft Akhir
Revisi draft akhir dilakukan untuk melengkapai serta menindaklanjuti saran-saran yang telah diberikan guru agar produk yang dikembangkan menjadi lebih baik.
4.5.1 Revisi Produk Uji Coba Terbatas
Setelah dilakukan uji coba produk yang dikembangkan mendapatkan penilaian dari guru dari segi penggunaan dan materi. Selain itu produk yang dikembangkan juga mendapatkan saran-saran dari guru agar menjadi lebih baik. Saran yang diberikan guru berkaitan dengan terdapat kesalahan-kesalahan
penulisan seperti kata “bangun” dalam media tertulis “bgun”. Saran pertama
berkaitan kelengkapan tulisan dan bahasa yang digunakan. Sedangkan saran yang kedua berkaitan dengan pemberian apresepsi pada media pembelajaran yang dikembangkan agar menjadi lebih lengkap.
4.5.1.1Kesalahan Tulisan
80
benar. Untuk lebih jelasnya maka dapat dilihat pada lampiran tampilan media sebelum dan setelah revisi.
4.5.1.2Apersepsi
Saran kedua dari guru adalah pemberian apresepsi pada media yang dikembangkan. Saran tersebut diberikan agar membuat media pembelajaran lebih lengkap. Jika diberikan apresepsi atau pengantar masuk ke dalam materi yang akan dipelajari maka siswa akan lebih tertarik dengan pembelajaran yang akan dilakukan. Selain itu juga akan digunakan untuk mengantarkan masuk ke dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Gambar 19 adalah apersepsi yang ditambahkan peneliti pada media yang dikembangkkan.
•Baik hati
Sifat Spongebob Sifat Tuan Kreb Sifat Plangton
Sifat-sifat yang dimiliki spongebob, Tuan Kreb dan Plangton tidak sama. Itu yang membedakan antara spongebob, Tuan Kreb dan juga Plangton...
Itu semua sama seperti pada bangun ruang, antara bangun ruang satu dan lainnya memiliki sifat yang berbeda-beda..
Mari kita pelajari bersama pada bab ini..
Next..
Gambar 19 Apersepsi