Analisis Laporan Keuangan
dan
Manajemen Resiko Perusahaan
Analisis Laporan Keuangan
• Analisis terhadap laporan keuangan suatu
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Vertikal /Horizontal
Analisis Rasio
1.Debt to Equity Ratio (DER)
2.Long Term DER
3.Total Utang Terhadap Total Aset
4.Rasio kelipatan bunga
1. Rasio Lancar 2. Rasio Cepat 3. Rasio Kas
1. Perputaran Piutang 2. Hari rata-rata
penagihan piutang 3. Perputaran modal kerja
4. Perputaran total Aset
1. Rasio Laba Kotor 2. Rasio Laba Bersih 3. Rasio pengembalian
modal
1. Rasio Laba Kotor 2. Rasio Laba Bersih 3. Rasio pengembalian
modal
1. Laba per lembar saham 2. Rasio imbal hasil
deviden
3. Rasio harga saham 4. Rasio pembayaran deviden
1. Laba per lembar saham 2. Rasio imbal hasil
deviden
3. Rasio harga saham 4. Rasio pembayaran deviden
Rasio Likuiditas
• Rasio likuiditas adalah rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek (kewajiban lancar) pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar.
• Rasio Lancar (Current Ratio)
Current ratio adalah rasio yang membandingkan antara aktiva lancar dengan hutang jangka pendek
Total Aset Lancar
Total Kewajiban Lancar X 100%
5.862.939
8,419,442 X 100%
78.89% 78.89%
1 2 3 4 5
0 1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 5,000,000 6,000,000
7,000,000 Aset Lancar
2009 2010 2011 2012 2013 0
1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 5,000,000 6,000,000 7,000,000 8,000,000 9,000,000
Liabilitas jangka pendek
2009 2010 2011 2012 2013
0.00%
• Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan
Total Aset Lancar - Persediaan
Total Kewajiban Lancar X 100%
5.862.939 - 2,084,331
8,419,442 X 100%
47.95% 47.95%
2009 2010 2011 2012 2013
0 1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 5,000,000 6,000,000 7,000,000 8,000,000 9,000,000
3,454,869
4,402,940
6,474,594
7,535,896
8,419,442
2,258,757 2,174,070 2,633,398
2,974,063
3,778,608
Liabilitas jangka pendek Aset Lancar - Persediaan
1 2 3 4 5
Rasio Cepat
• Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan
Kas
Total Kewajiban Lancar X 100%
261,202
8,419,442 X 100%
8,68%
Cash Ratio
2009 2010 2011 2012 2013
0
858,322
317,759 336,143 229,690 261,202
Rasio Leverage/Solvabilitas
• Rasio Leverage menunjukkan berapa besar
kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi
1.Debt to Equity Ratio (DER)
2.Long Term DER
3.Total Utang Terhadap Total Aset
• Rasio Utang terhadap Modal (Debt to Equity
Ratio)
Debt to Equity Ratio adalah rasio yang membandingkan antara Kewajiban lancar dengan total ekuitas
Total Kewajiban
Total Ekuitas X 100%
9,093,518
4,254,670 X 100%
2009 2010 2011 2012 2013
Persentase DER
Axis Title 163.48%163.48%
2009 2010 2011 2012 2013
0
• Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal
(Longterm Debt to Equity Ratio)
Longterm Debt to Equity Ratio adalah rasio yang membandingkan antara aktiva lancar dengan
hutang jangka pendek
Total Kewajiban Jangka Panjang
Total Ekuitas X 100%
674,076
4,254,670 X 100%
2009 2010 2011 2012 2013
4,400,000 Jumlah Ekuitas
10.34% 10.34%
2009 2010 2011 2012 2013
0
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
2009 2010 2011 2012 2013
0.00%
• Rasio Utang terhadap Aset(Debt to Asset Ratio)
Rasio total utang terhadap total aset adalah rasio yang menentukan tingkat pengadaan aset yang
dipertimbangkan dibiayai dengan utang
Total Kewajiban
Total Aset X 100%
9,093,518
13,348,188 X 100%
2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Liabilitas 0 2009 2010 2011 2012 2013
2,000,000
JUMLAH ASET
2009 2010 2011 2012 2013
0.00%
Persentase DAR
Rasio Aktivitas
• Rasio Aktivitas menggambarkan sejauh
mana perusahaan mampu menghasilkan penerimaan melalui penjualan dengan memanfaatkan sumber daya perusahaan.
1.Perputaran Piutang
2.Perputaran Persediaan
3.Perputaran Modal
Kerja
• Perputaran Piutang (Account Receivable Turn
over)
Rasio Perputaran Piutang adalah rasio yang
mengukur tingkat pengelolaan piutang. Semakin cepat perputaran piutang maka semakin baik.
Piutang Rata-rata Hari rata-rata penagihan piutang
Penjualan Kredit
Piutang atau piutang rata-rata
Piutang Awal + Piutang Akhir
2
360
• Perputaran Piutang (Account Receivable Turn
over)
Piutang Rata-rata Hari rata-rata penagihan piutang
30,757,435
2,620,850
2,253,397 + 2,988,303 2
360
11,73
2,620,850
11,73 kali
• Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Inventory Turnover Ratio yaitu rasio untuk
mengukur efisiensi penggunaan persediaan atau rasio untuk mengukur kemampuan dana yang
tertanam dalam persediaan untuk berputar dalam suatu periode tertentu.
Persediaan Rata-rata
Piutang Rata-rata
Harga Pokok Penjualan
Persediaan atau persediaan rata-rata
Persediaan + Persediaan Akhir
• Perputaran Persediaan (Inventory Turnover
Ratio)
• Persediaan Rata-rata
14,978,947
2.073.115
2.061.899 + 2.084.331
2
2.073.115
• Perputaran Total Aset (Total Assets Turnover)
Total Asset Turnover yaitu rasio untuk mengukur kefektifan penggunaan modal kerja dalam
mengasilkan pendapatan melalui penjualan.
Penjualan Bersih
Total Aset
30,757,435
13,348,188
2009 2010 2011 2012 2013
2.10 2.15 2.20 2.25 2.30 2.35 2.40 2.45 2.50
2.44
2009 2010 2011 2012 2013
0
Total Asset Turn Over
Rasio Profitabilitas
• Rasio Rentabilitas merupakan pengukuran
kemampuan perusahaan memperoleh laba dengan menggunakan aset atau modal perusahaan.
1.Rasio Laba
2.Rasio Pengembalian Aset
• Rasio Laba (Profit Margin Ratio)
Rasio Laba Kotor merupakan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai.
Rasio Laba Kotor Rasio Laba
Rasio Laba Bersih
Laba Kotor
Penjualan Bersih
X 100% EAT
Penjualan Bersih
X 100%
EBIT
Penjualan Bersih
• Rasio Pengembalian Modal (Return on Equity
Ratio)
Return on equity merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilakan keuntungan
dengan modal sendiri yang dimiliki perusahaan.
EAT
Ekuitas Saham Biasa
X 100%
5,352,625
4,254,670
• Rasio Pengembalian Investasi (Return on
Investment Ratio)
Return on equity merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atas investasi.
EAT
Total Aset
X 100%
5,352,625
13,348,188
Rasio Pengukuran Pasar (
Market
Measure Ratio)
• Rasio Pengukuran Pasar Merupakan rasio
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai pada investor atau para pemegang saham
• Rasio Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share
Ratio)
Earning Per Share Ratio merupakan ukuran
perbandingan laba yang dihasilkan dengan jumlah saham biasa.
EAT
Jumlah Lembar Saham Biasa
5,352,625
7.630
• Rasio Harga Saham (Price Earning Ratio)
Earning Per Share Ratio merupakan ukuran
perbandingan laba yang dihasilkan dengan jumlah saham biasa.
Harga pasar per lembar saham
Laba per Lembar Saham Biasa
10
Rp. 701.52
1,42%
• Rasio Harga Saham (Price Earning Ratio)
Earning Per Share Ratio merupakan ukuran
perbandingan laba yang dihasilkan dengan jumlah saham biasa.
Harga pasar per lembar saham
Laba per Lembar Saham Biasa
10
Rp. 701.52
1,42%
Analisis Laporan Arus Kas
Rasio Likuiditas Arus Kas
Rasio Arus Kas Operasi
Rasio Likuiditas
Arus Kas Rasio Fleksibilitas Arus Kas
Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga
Rasio Arus Kas Bersih Bebas Rasio Kecukupan Arus Kas Rasio Pengeluaran Modal
Rasio Arus Kas Operasi
• Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus
kas oparasi dalam membayar kewajiban lancar. Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi dengan kewajiban lancar.
Jumlah Arus Kas Operasi
Kewajiban Lancar
6,241,679
8,419,442
74,13%
Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar
• Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar hutang lancar berdasarkan arus kas opersi bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi ditambah deviden kas dibagi dengan hutang lancar
Arus Kas Operasi + Dividen
Kewajiban Lancar
6,241,679 + 4,547,480
8,419,442
128,14%
Rasio Total Hutang
• Rasio ini menunjukan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan dengan
asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total hutang. Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa menganalisis dalam jangka waktu beberapa lama perusahaan akan mampu membayar hutang dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan.
Arus Kas Operasi
Total Kewajiban
6,241,679
9,093,518
68,63%
Rasio Pengeluaran Modal
• Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi
dibagi dengan pengeluaran modal. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut
Arus Kas Operasi
Total Aset Tetap
6,241,679
6,874,177
90,79%
Rasio Cakupan Arus Dana
• Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan Kas gumna membayar komitmen-komitmennya (bunga, pajak, dan deviden prefren). Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:
EBIT
Pajak + Bunga + Dividen Preferen
7,158,808
1,806,183
396,35%
Rasio Kecukupan Arus Kas
• Rasio ini mengukur kemampuan perusahan dalam menyediakan kas
untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu 5 tahhun mendatang. Rasio ini diperoleh dengan (laba sebelum pajak dan pembayaran bunga – pembayaran pajak – pengeluaran modal ) dibagi rata-rata hutang yang jatuh tempo setiapp tahun selama lima tahun)
EBIT – Bunga – Pajak – Aset Tetap
Rasio Kecukupan Arus Kas
Rata-rata hutang lancar selama 5 tahun
7,158,808 – (80,379 + 1,806,183 + 6,874,177)
6,057,548
6,057,548
X 100%
6,474,594 + 3,454,869 + 4,402,940 + 8,419,442 + 7,535,896
5
Manajemen Risiko Keuangan Perusahaan
Manajemen Risiko Keuangan Perusahaan
Risiko Kredit Risiko Suku
Bunga
Risiko Likuiditas
Risiko Keuangan
Risiko Transaksi dalam Valuta Asing
Risiko Transaksi
Risiko Akuntansi
Risiko Keuangan
Risiko Transaksi dalam Valuta Asing
Untuk mengelola eksposur atas fluktuasi nilai tukar mata uang asing, Grup menjaga agar eksposur bersih
berada pada tingkat yang dapat diterima dengan membeli mata uang asing yang akan dibutuhkan
untuk
Risiko Keuangan
Risiko Kredit
Risiko Kredit adalah credit risk yaitu : risiko yang timbul dalam hal
debitur gagal memenuhi kewajiban untuk membayar angsuran pokok ataupun bunga sebagaimana telah disepakati dalam
perjanjian kredit; di samping risiko suku bunga, risiko kredit merupakan salah satu risiko utama dalam pelaksanaan pemberian
kredit bank dan hal ini juga akan berpengaruh terhadap
Risiko Keuangan
Risiko Kredit
Untuk mencegah kerugian yang disebabkan oleh piutang tak tertagih, sebagian pelanggan
diharuskan untuk memberikan penjaminan berupa bank garansi yang dapat dicairkan oleh Grup pada saat pelanggan dinyatakan tidak dapat melunasi utangnya. Selain itu, Grup juga memastikan bahwa penjualan hanya dilakukan kepada pelanggan dengan sejarah kredit yang baik. Grup memiliki penilaian atas pelanggan dalam hal kemampuan membayar piutang saat jatuh tempo. Penilaian setiap pelanggan
Risiko Keuangan
Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko yang dialami
akibat perubahan suku bunga yang terjadi di pasaran yang mampu memberi pengaruh pada
Risiko Keuangan
Risiko Likuiditas
Prospective Analysis Accounting
Analysis
Business Environment & Strategy Analysis
Industry
Analysis StrategyAnalysis
Financial
Cost of Capital Estimate Intrinsic Value
Analisis Prospektif
Analisis Prospektif adalah analisis yang digunakan untuk memperkirakan atau memproyeksi nilai –nilai laporan keuangan
Analisis Prospektif
Peramalan Jangka Panjang Implementasi
Analisis data masa lalu Peramalan laporan keuangan
Peramalan dan penilaian saham. Tingkat Pembalikan
Proses Proyeksi
Laporan Keuangan
Proyeksi pada tingkat Laba-Rugi
Proyeksi pada tingkat Neraca
Proyeksi pada tingkat Laba-Rugi
2009 2010 2011 2012 2013
PENJUALAN BERSIH 18,246,872 19,690,239 23,469,218 27,303,248 30,757,435
Selisih 18,246,872 1,443,367 3,778,979 3,834,030 3,454,187
Persentase 17.13% 7.91% 19.19% 16.34% 12.65%
Proyeksi Penjualan 2014
Tahun 2014
PENJUALAN BERSIH 34,648,618
HARGA POKOK PENJULAN 16,726,317
LABA BRUTO 17,924,863
Beban pemasaran dan penjualan 7,366,328 Beban umum dan administrasi 2,664,439 Penghasilan lain-lain, bersih 42,113
LABA USAHA 7,899,112
Penghasilan keuangan 5,577
Biaya keuangan 5,869
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 7,924,910
Beban pajak penghasilan 2,004,336
LABA TAHUN BERJALAN 5,920,590 Pendapatan komprehensif lainnya
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN 5,920,590
Laba/jumlah pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 5,920,429
Kepentingan nonpengendali
5,920,590
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
PENJUALAN BERSIH 34,648,618
HARGA POKOK PENJULAN 16,726,317
LABA BRUTO 17,924,863
Beban pemasaran dan penjualan 7,366,328
Beban umum dan administrasi 2,664,439
Penghasilan lain-lain, bersih 42,113
LABA USAHA 7,899,112
Penghasilan keuangan 5,577
Biaya keuangan 5,869
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 7,924,910 Beban pajak penghasilan 2,004,336
LABA TAHUN BERJALAN 5,920,590 Pendapatan komprehensif lainnya
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN 5,920,590
Laba/jumlah pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 5,920,429 Kepentingan nonpengendali
5,920,590
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
(dinyatakan dalam nilai penuh Rupiah per
saham) 775
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas 297,037 Piutang usaha
-Pihak ketiga 3,962,886 -Pihak berelasi 458,103 Uang muka dan piutang lain-lain
-Pihak ketiga 52,342 -pihak berelasi 846,803
Persediaan 2,107,007
Pajak dibayar dimuka
-Pajak penghasilan badan 0 -Pajak lain-lain 60,179 Beban dibayar dimuka 59,217
Jumlah Aset Lancar 6,825,717
Aset Tidak Lancar
Aset tetap 7,520,405
Goodwill 0
Aset tak berwujud 431,920 Aset tidak lancar lainnya 68,106
Jumlah Aset Tidak Lancar 8,062,860
JUMLAH ASET 14,866,453
Analisis Studi Kelayakan Usaha
Studi kelayakan usaha adalah kegiatan melakukan penelitian dan penyelidikan yang mendalam tentang bisnis yang akan digeluti ditinjau dari berbagai aspek
Analisis Studi Kelayakan Usaha
Aspek-aspek Studi Kelayakan Usaha
Aspek Teknis
Aspek Yuridis
Aspek Financial
Aspek Pemasaran
Aspek Lingkungan
Analisis Studi Kelayakan Usaha
Terima K
asih Ata s