• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENYELESAIAN PENELITIAN PENGEMB dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STRATEGI PENYELESAIAN PENELITIAN PENGEMB dan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENYELESAIAN PENELITIAN PENGEMBANGAN (Studi Kasus Di Lingkungan Program Studi Educational

Technology PPS UNY)

Oleh : Ence Surahman, S.Pd

Ketua Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia – Klaster Mahasiswa 2016,

Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan PPS UNY.

(2)

Tulisan ini muncul berdasarkan analisis lapangan yang dialami sendiri oleh penulis dalam proses penyelesaian tesis di Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. So, target utama dari pembaca tulisan ini adalah rekan sejawat para teknolog pendidikan yang sama-sama sedang berjuang meniti langkah untuk menuntaskan kewajiban akademik sebagai calon magister pendidikan. Namun demikian harapannya juga bermanfaat untuk adik-adik angakatan yang mulai menyusun proposal dan atau untuk kakak angkatan yang progresnya masih sama dengan saya, atau lebih jauh untuk sesama rekan sejawat teknolog pendidikan di berbagai kampus di tanah air yang kebetulan sedang menyelami samudra model penelitian dan pengembangan (RnD).

Sebagai informasi awal, mayoritas penelitian mahasiswa prodi TP PPS UNY lebih dari 80% adalah RnD, bahkan di kelas saya dari 20 mahasiswa yang bukan RnD hanya 1 orang, beliau mengambil model penelitian evaluasi. selain karena kebijakan dari prodi untuk mendorong penelitian pengembangan, hal itu juga sesuai dengan platform dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level 8 untuk jenjang magister, sebagaimana berikut :

1Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.

2. Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner .

3. Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun internasional.

(3)

juga mengambil model penelitian yang serupa yakni penelitian dan pengembangan (RnD). Rupanya branding tersebut sudah lebih dulu diketahui publik, beberapa rekan saya yang mengambil program magister di UNY salah satu alasannya karena pascasarjana UNY tersohor dengan penelitian pengembangannya.

Kembali ke topik utama kita, jadi secara umum langkah-langkah untuk penelitian dan pengembangan dengan model pengembangan apapun yang digunakan (ADDIE, ASSURE, Borg & Gall, Allesi Trollip dll) pada intinya ada 2 langkah utama yang harus diperhatikan yakni proses penelitian dan kemudian pengembangan dari hasil temuan pada proses penelitian diawal.

Proses penelitian di awal boleh dilakukan langsung oleh peneliti baik dalam bentuk observasi, wawancara, membaca hasil penelitian sebelumnya yang terkait dengan masalah yang akan diteliti, atau dengan metode survei lapangan seperti yang saya lakukan, yang intinya untuk memotret fenomena dilapangan pada kawasan yang akan kita kaji dan lebih dalam.

Setelah proses penelitian dilakukan, proses selanjutnya adalah mengolah data hasil penelitian dan mencari beberapa masalah yang berpotensi untuk dikembangkan, masalah yang kita potret setidaknya memenuhi unsur kekurangan yang berpeluang untuk diperbaiki, atau ketidak efektifan yang berpeluang untuk dilakukan pengembangan pada aspek tertentu agar hasilnya lebih efektif.

(4)

mobile device mereka lebih berdaya guna. Ternyata pada saat saya survei, masalah pendukung pentingnya dikembangkan konten pendukung mobile devicenya tinggi sekali.

Dalam ilmu teknologi pendidikan, proses memotret keadaan dan mencari masalah dilapangan adalah bagian dari langkah penting yang kami mengenalnya dengan istilah need analysis (analisis kebutuhan). Proses analisis kebutuhan adalah kunci utama dan pertama dalam pengembangan program, apapun jenis programnya, baik pengembangan program media, alat, bahan, sumber, belajar, e-learning, web based, dll.

Seorang pengembang program, melalukan pengembangan program tanpa analisis kebutuhan ibarat dokter memberi obat pada jenis penyakit yang belum diketahui dengan tepat. Itulah sebabnya mengapa dosen saya (Dr. Crist) menyebut teknolog pendidikan adalah dokter dalam bidang pendidikan. Karena tugas utama kami adalah mengalisis masalah dan memberikan treatment yang sesuai dengan permasalahan yang ditemukan.

Proses penelitian dan pengembangan yang sudah jelas masalahnya akan memudahkan peneliti dalam melakukan pengembangannya. Ibarat pemimpin yang memiliki visi kepemimpinannya. So, apabila kita menemukan diri kita dalam keadaan gamang dengan apa yang sedang diteliti dan dikembangkan, boleh jadi salah satunya karena kurang tajamnya analisis kebutuhan atau kurangnya penguasaan terhadap masalah yang kita teliti.

(5)

menyelesaikan landasan teori adalah banyak membaca buku referensi dan membaca jurnal yang mengkaji topik yang sedang kita teliti.

Langkah selanjutnya adalah penyusunan metodologi penelitian pada bab III. Karena di awal saya sudah menyampaikan bahwa tulisan ini tentang penelitian model RnD, maka metode penelitian yang saya maksud juga seputar penelitian pengembangan, jenis model pengembangganya disesuaikan dengan rencana rekan-rekan peneliti. Masing-masing model pengembangan memiliki kekhasan tersendiri, sebagai contoh modelnya Allessi Trollip lebih familiar dikenal untuk pengembangan berbagai produk multimedia baik yang offline maupun online. Sedangkan untuk pengembangan perangkat, model, strategi pembelajaran atau pelatihan, dapat menggunakan modelnya ADDIE, ASSURE, Dick & Carey, Borg & Gall dan lain-lain. Begitupun untuk jenis pengembangan instrumen penilaian, evaluasi, assesment pembelajaran ada model pengembangan tersendiri yang sesuai dengan produk yang hendak dikembangkannya.

Selain menentukan jenis model pengembangannya, tentu secara standar di BAB III memuat populasi dan sampel penelitian dan pengembangan, kemudian teknik pengumpulan data, jenis data, teknik analisis data dan lain-lain. Hal tersebut dapat disesuaikan sendiri.

(6)

Teknis penjadwalan urutan seminar proposal diserahkan ke kebijakan masing-masing kelas, biasanya ada yang dikocok, ada juga yang lebih humanis dengan diberikan kesempatan lebih dulu rekan yang sudah lebih siap, yang lainnya menyesuaikan dengan kesiapannya, yang penting selama mata kuliah diampu, semua mahasiswa mendapat jadwal untuk maju seminar proposalnya masing-masing.

Lalu apa yang diseminarkan? Sebagaimana yang pernah rekan-rekan alami waktu seminar proposal skripsi waktu S1, penyaji harus memaparkan rancangan penelitiannya, mulai dari latar belakangm tujuan, manfaat, topik kajian, kajian teori, metode penelitian yang digunakan, jenis data, instrumen pengumpul data, dan teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitiannya. Kemudian dari audiens menanggapi dan memberikan masukan untuk penyempurnaan rancangan penelitian. Intinya proses seminar adalah proses menyajikan rangcangan penelitian dan menampung masukan dari dosen dan rekan sejawat berkaitan dengan rancangan penelitian kita.

Apabila pada waktu maju seminar kisi-kisi dan instrumennya sudah siap divalidasi, maka proses selanjutnya yang tidak boleh ditunda-tunda adalah memvalidasi instrumen. Bagaimana kita tahu bahwa instrumen kita siap untuk divalidasi? Pertama aspek-aspek yang akan muncul dalam isntrumen harus muncul juga di kajian teori, bahkan sebaiknya butir-butir indikator juga sama muncul di kajian teori. Intinya jangan sampai instrumen itu muncul secara ajaib, tanpa muncul di bab II. Lebih lanjut tentnag bahasan ini dapat kita diskusikan di lain kesempatan.

Proses lain selepas seminar dalah melakukan revisi dari semua masukan pada waktu seminar. Apabila proses revisi sudah selesai, tinggal konsultasi pada pembimbing untuk melangkah pada proses selanjutnya.

(7)

mengurus surat ijin penelitian ke Kesbang dan Bapeda di kabupaten/kota tempat kita akan melakukan penelitian salah satu syaratnya adalah proposal sudah di sahkan oleh direktur atau pihak berwenang. Surat rekomendasi penelitian tidak akan terbit apabila proposal yang kita lampirkan belum di tandatangani oleh direktur.

Proses permohonan tandatangan dari direktur harus disertai tanda tangan dari pembimbing dan surat keterangan sudah lulus mata kuliah seminar poposal tesis dari dosen pengampu mata kuliah seminar. Surat keterangan dapat dibuat secara manual apabila Kartu Hasil Studi belum memunculkan keterangan nilai dan kelulusan mata kuliah seminar. Apabila nilai sudah muncul di KHS, maka dapat digunakan untuk meminta tanda tangan direktur dengan KHS karena sama-sama menerangkan yang bersangkutan sudah lulus mata kuliah seminar proposal.

Proses meminta tanda tangan direktur, kebijakan yang berlaku di lingkungan PPS UNY harus menyertakan nota tanda bukti pembayaran SPP semester teranyar yang sedang ditemput. So jangan sampai sampai tanda bukti pembayaran SPP Anda hilang. Mesti disimpan dan sebaiknya di copy untuk cadangan beberapa keperluan.

Sekarang kita bahas tentang teknis validasi.

Kebijakan yang berlaku di lingkungan program studi Teknologi Pendidikan PPS UNY, setidaknya ada 3 proses validasi yang harus dilakukan oleh peneliti. Pertama validasi instrumen oleh ahli instrumen, kedua validasi materi dan ketiga validasi produk (media, model, perangkat pembelajaran, alat, bahan, sumber ajar, dll).

(8)

pembimbing atau nama yang kita ajukan, apabila pembimbing mengijinkan.

Teknis mengurus validasi instrumen diantaranya:

1. Kita mengisi blangko validasi di bagian pengurusan validasi (di PPS UNY di lantai 3 depan ruang direktur PPS).

2. Pada saat kita mengisi blangko harus disertakan proposal dan tanda bukti pembayaran SPP pada semester terbaru.

3. Pada blangko isian, kita diminta menuliskan nama, NIM, Prodi, nama validator, nama pembimbing dan judul penelitian kita.

4. Proses pembuatan surat rekomendasi validasi bisa satu sampai dua hari tergantung apakah pak Asdir 1 sedang ada di kantor atau tidak. Karena surat permohonan validasi ditantangani oleh pak Asdir bidang akademik.

5. Setelah sudah jadi, kita serahkan ke validator, beserta semua instrumen yang hendak divalidasi.

6. Bersama surat permohonan validasi, disertakan form isian untuk validasi yang akan diisi oleh validator, yang intinya apakah validator menyatakan instrumen siap digunakan tanpa revisi, atau layak digunakan dengan revisi atau instrumen tidak layak untuk digunakan, artinya teradapat banyak kesalahan dalam pembuatan draf instrumennya.

7. Apabila langsung layak tanpa revisi, berarti kita bisa langsung melangkah pada tahap selanjutnya, namun jika perlu direvisi, maka revisi saja dulu baru kemudian menghadap lagi untuk menyampaikan hasil revisiannya sekaligus mendiskusikan dengan pembimbing.

(9)

blangko isian dengan menyertakan nama validator dan instrumen yang akan digunakan untuk validasi materi dan produknya.

Setelah surat permohonan validasi materi dan produknya jadi, kita menghadap ke validator dan menyampaikan rancangan penelitian kita, biasanya mereka suka menanyai rancangan penelitian kita. Maka sebaiknya ketika mau menghadap siapkan proposal dan kuasai inti penelitian kita biar mudah menjelaskan kepada validator.

Perlu saya ingatkan tentang waktu, dari pascasarjana sendiri dalam surat permohonan validasi menerangkan agar maksimal 2 minggu proses validasi sudah selesai divalidasi oleh validator(artinya kalau kita bertemu dengan validator yang molornya sangat jauh, misalnya satu bulan baru divalidasi, kita boleh mengingatkan isi surat dari pasca tentu dengan cara yang baik dan santun), so ini penting diperhatikan agar pengaturan timingnya dapat kita rancanga dengan baik. Maksud saya jangan sampai jadwal penelitian terlewat gara-gara proses validasi yang tidak lancar. Sebagai contoh, seharusnya Anda masuk sekolah (penelitian) tanggal 15 april, tapi Anda baru mengurus validasi instrumen tanggal 1 April, walaupun materi dan media sudah jadi, ini bukan contoh pengaturan waktu yang baik. Masih mending kalau kebetulan validator instrumen sedang tidak sibuk dan mau langsung memvalidasi dalam waktu 1 atau 2 hari, nah kalau misalnya validatornya sedang sibuk baru dapat diambil hasil validasinya dalam 2 minggu sejak tanggal 1, maka kita kekurangan waktu untuk revisi dan mengurus validasi materi dan produknya. Saran saya sebaiknya mengurus validasi instrumen minimal 4 minggu dari tanggal rencana penelitian.

(10)

bermasalah. So, sebaiknya validasi instrumen dulu baru validasi produk dan materi.

Proses validasi produk dan materi boleh dilakukan secara bersamaan. Di program studi teknologi pendidikan validator produk dan materi harus dilakukan oleh masing-masing 2 orang ahli. Salah satunya harus dosen dan sebaiknya bergelar minimal doktor yang pakar pada bidangnya, adapun validator yang satu lagi boleh dari luar dosen, seperti guru, atau praktisi pengembang produk yang kita kembangkan, setidaknya bergelar sarjana atau magister, dan akan lebih baik kalu semua validator bergelar doktor atau profesor yang pakar pada materi dan produk yang akan divalidasinya.

Setelah proses validasi, jika ada yang harus direvisi maka revisilah, jika tidak ada, berarti Anda sudah boleh melanjutkan penelitiannya. Proses selanjutnya adalah uji coba, mulai dari uji alpa dan betha untuk model Allessi Trollip dan uji perorangan, kelompok kecil, kelompok besar untuk modelnya Borg & Gall.

(11)

dilapangan, terutama pada proses uji respon dan uji kebermanfaat dalam proses penelitian.

Apabila bab 4 sudah rampung, langkah selanjutnya adalah meringkas simpulan pada bab 5 dan menuliskan saran dan rekomendasi yang jelas tujuan dan sasarannya. Perlu di ingat jangan sampai saran dan rekomendasi tidak jelas untuk siapa sasarannya. Maka pada point ini penting untuk diperhatikan. Sehingga para pembaca akan memahami target dari saran dan rekomendasi yang dimaksud oleh peneliti tersebut.

Langah terakhir adalah menyusun dan merapikan lampiran-lampiran untuk menyiapkan daftar proses review semua nahkah kita oleh reviewer yang ditunjuk oleh pasca, dan harus dipastikan semua sumber yang kita rujuk harus ada bukti rilnya. Hal ini perlu dipersiapkan karena ada beberapa reviewer yang meminta copyan cover dan isi halaman yang kita rujuk dalam naskah tesis kita.

Kalau reviewer sudah selesai, selamat Anda layak untuk ujian/sidang, semoga lancar dan ilmu yang diperolehnya selama studi penuh barokah. Pesan terakhir kalau sudah sidang, jangan lupa bantu temannya yang belum sidang dan jangan sungkan berbagi jika ada yang membutuhkan bantuan kita baik untuk sekedar cerita pengalaman maupun minta bantuan olah data, review naskah, kelengkapan dan lain sebagainya.

Demikian semoga bermanfaat

Yogyakarta, 6 April 2016

Referensi

Dokumen terkait

Perjalanan lembaga pendidikan Islam (langgar) ini menjadi bukti pengaruh ajaran agama Islam bisa diterima dengan total oleh masyarakat lokal Madura.. Mereka

NO NAMA DOSEN NIP GOL KMK MATA KULIAH SKS 28 Puspita Yuliandari, S.T.P., M.Si.. Irwan Sukri

tidak cukup didalam satu silinder karena katup atau gasket bocor, atau cincin torak yang macet atau patah. Penemuan dari penyebab yang tepat dan perbaikannya sangat penting

Sebagaimana kita tau pasar adalah sebuah tempat bertemunya pembeli dengan penjual guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang

Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah dengan pelatihan dan pembimbingan untuk menerapkan hasil pelatihan (dalam praktek simulasi). Berdasarkan evaluasi yang

Disintegrants for Pharmaceutical and Nutraceutical Orally Disintegrating Tablets.. Roquette Freres: Western

Faktor ekonomi (luas lahan, jumlah tanggungan, ketersediaan tenaga kerja dalam keluarga dan pendapatan diluar usahatani kopi) lebih berpengaruh besar dengan nilai

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan rute, pola operasi, spesifikasi kapal, serta fasilitas pendukung (tangki Timbun) yang optimun, dengan kriteria