• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Sistem Automatic Safety Anti C

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penerapan Sistem Automatic Safety Anti C"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Sistem Automatic Safety Anti-Collision Sensor pada Mobil untuk Meningkatkan Keselamatan dalam Berkendara

Latar Belakang

Dalam melakukan segala aktifitas, transportasi merupakan salah satu sarana yang paling dibutuhkan. Kebutuhan masyarakat akan

transportasi terlihat dari situasi lingkungan kita saat ini. Jalanan yang macet sudah menjadi suatu hal yang lumrah. Puluhan bahkan ratusan ribu kendaraan bermotor memenuhi jalanan di sekitar Jakarta setiap harinya. Akan tetapi, apakah transportasi yang kita gunakan selama ini sudah cukup aman?

Polri mencatat pada tahun 2013, ada sebanyak 23.385 korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Jumlah tersebut merupakan hasil dari 93.578 kasus kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun 2013. Untuk korban luka berat ada sebanyak 27.054 orang dan untuk korban luka ringan selama tahun 2013, ada sebanyak 104.976 orang. Kerugian materiil akibat kecelakaan lalu lintas selama tahun 2013 diperkirakan sebesar Rp. 233.842.283.566.

Keselamatan dalam berkendara sekarang menjadi prioritas bagi kita semua. Bagaimana caranya supaya kita dapat mengurangi jumlah kecelakaan yang terjadi melihat banyaknya jumlah korban akibat

kecelakaan lalu lintas itu sendiri. Ide yang diberikan dalam penulisan ini adalah pemakaian sebuah alat, yaitu Automatic Safety Anti-Collision Sensor yang dipasang pada kendaraan bermotor terutama mobil agar dapat meningkatkan keselamatan dalam berkendara.

Tujuan dan Manfaat

(2)

- Memaparkan tentang sistem Automatic Safety Sensor sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan keselamatan saat

berkendara.

- Memberi masukan kepada para pengendara… Gagasan

Situasi Berkendara di Indonesia

Tabel 1. Faktor Manusia Sebagai Pemicu Kecelakaan

(3)

Faktor human error tidak bisa diprediksi. Mungkin saja seorang pengendara sudah merasa focus dalam berkendara, tapi ada

pengendara lainnya yang menyebabkan kecelakaan. Kecelakaan bisa datang kapan saja dan dimana saja. Oleh karena itu, diperlukan suatu alat yang dapat meningkatkan keselamatan pengemudi dalam

berkendara. Solusi Terdahulu

Solusi awal yang saat ini sudah ada di mobil-mobil adalah dengan sabuk keselamatan (safety belt). Sabuk pengaman dirancang untuk

mengurangi luka dengan menahan si pemakai dari benturan dengan bagian-bagian dalam kendaraan itu atau terlempar dari dalam

kendaraannya. Kegunaan sabuk pengaman "mengunci" tubuh kita di saat kita seharusnya "terdorong" ke depan karena sifat sifat inersia pada diri kita.

Lalu pada mobil juga terdapat airbag, yang merupakan salah satu fitur keselamatan pada mobil untuk melindungi pengemudi dan penumpang saat terjadi kecelakaan. Airbag berfungsi melindungi daerah kepala, leher, dan dada. Airbag umumnya akan mengembang dari roda kemudi atau dari dashboard beberapa milidetik setelah tabrakan. Ketika kepala pengemudi telah mengenai airbag, airbag mulai mengempis perlahan sehingga memungkinkan pengemudi keluar dari mobil.

(4)

Fitur pengamanan lainnya pada mobil adalah Brake Assist (BA). Sistem ini membantu daya pengereman pengemudi dalam keadaan darurat dengan menaikkan daya pengereman. Walaupun ABS (Anti-lock Breaking System) memaksimalkan efektivitas rem-rem saat pedal ditekan penuh, ABS mungkin tidak dapat bekerja bila jumlah usaha pedal kecil. Dantentu saja, sistem ini hanya akan bekerja apabila si pengemudi menginjak rem saat keadaan darurat. Dengan waktu selang yang sangat singkat sebelum terjadi tabrakan, sangat besar

kemungkinan si pengemudi tidak menginjak rem yang mengakibatkan kecelakaan.

Automatic Safety Anti-Collision Sensor untuk Meningkatkan Keselamatan dalam Berkendara

Kalau kita perhatikan beberapa fitur-fitur diatas, beberapa diantaranya seperti safety belt atau air bag lebih mengarah kepada bagaimana mengurangi dampak dari kecelakaan itu sendiri. Lalu fitur-fitur lainnya seperti BA dan ABS membutuhkan kesadaran dari pengemudi untuk menginjak rem sebelum terjadi tabrakan. Fitur tersebut tidak secara otomatis mampu mencegah terjadinya resiko kecelakaan.

Pertanyaannya adalah, apakah dengan rentang waktu yang sangat singkat sebelum terjadinya tabrakan, si pengemudi selalu menginjak rem untuk mengurangi tumbukan? Untuk itulah, diperlukan satu tambahan fitur yaitu Automatic Safety Anti-Collision Sensor.

Konsep SIstem Automatic Safety Anti-Collision Sensor

(5)

Gambar 1. Bagian Mobil yang Dipasang Automatic Safety Anti-Collision Sensor

Automatic Safety Anti-Collision Sensor berbeda dari parking sensor yang fungsinya hanya memberikan sinyal alarm ketika jarak antara mobil dengan objek semakin dekat. Automatic Safety Anti-Collision Sensor memiliki fungsi untuk mengendalikan rem secara otomatis pada

keadaan darurat. Artinya, sensor ini akan langsung terhubung dengan sistem komputer yang terdapat dalam mobil. Ketika sensor merasakan akan adanya tumbukkan antara mobil dengan mobil lain ataupun objek lainnya, sensor dengan cepat akan menyampaikan pesan kepada sistem komputer di dalam mobil. Nantinya, komputer akan secara otomatis melakukan rem sekalipun pengemudi masih menginjak gas. Secara singkat, sensor ini akan mengubah skema manual dari: Pengemudi melihat akan terjadi tabrakan – injak rem – mobil berhenti menjadi: Sensor merasakan potensi tabrakan – sistem computer mengaktifkan rem – mobil berhenti.

(6)

rem tersebut. Dengan demikian, dampak dari tumbukan dapat diminimalisir bahkan dapat dicegah seutuhnya.

Pihak-pihak Terkait

Keselamatan dalam berkendara harus menjadi kesadaran bersama. Kita harus sadar, kalau terjadi kecelakaan bukan hanya kita yang menjadi korban, tetapi juga orang lain. Semua cara yang dapat meningkatkan keselamatan sudah seharusnya menjadi prioritas. Karena itu, pihak-pihak yang dapat berperan adalah:

1. Pemerintah

2. Perusahaan otomotif

3. Masyarakat umum, terutama pengendara mobil

Ketiga pihak ini merupakan kunci untuk meningkatkan keselamatan dalam berkendara dengan lebih baik. Sistem tidak akan berjalan tanpa ketiga pihak ini bekerjasama.

Langkah-langkah Strategis Implementasi Automatic Safety Anti-Collision Sensor

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan dalam berkendara

(7)

3. Memasang Automatic Safety Anti-Collision Sensor pada mobil konsumen

Peluang dan Tantangan dalam Mengaplikasikan Automatic Safety Anti-Collision Sensor

Adapun peluang yang didapat dari penggunaan Automatic Safety Anti-Collision Sensor adalah:

1. Meningkatkan keselamatan berkendara

2. Mengurangi resiko kecelakaan akibat kelalaian (human error) Dan tantangan yang akan dihadapi dalam implementasi Automatic Safety Anti-Collision Sensor adalah:

1. Automatic Safety Anti-Collision Sensor baru dapat diimplementasikan pada mobil matic yang dapat diintegrasikan dengan sistem komputer pada mobil

2. Dibutuhkan dana yang besar untuk memproduksi Automatic Safety Anti-Collision Sensor secara missal

3. Dibutuhkan ujicoba yang konkrit untuk memastikan Automatic Safety Anti-Collision Sensor dapat bekerja dalam situasi darurat

Kesimpulan

Gagasan yang Diajukan

(8)

Automatic Safety Anti-Collision Sensor, dampak kecelakaan akibat faktor kelengahan dapat diatasi.

Teknik Implementasi

Implementasi dari penggunaan Automatic Safety Anti-Collision Sensor harus diawali dari kesadaran pemerintah, perusahaan otomotif dan pengendara mobil tentang pentingnya keselamatan dalam berkendara. Setelah kesadaran tersebut sudah didapati, selanjutnya adalah dengan memproduksi Automatic Safety Anti-Collision Sensor dan tentunya melakukan berbagai pengujian.

Prediksi Hasil

Sistem ini dirancang untuk mengurangi dampak dari kecelakaan lalu lintas. Masyarakat tetap harus berhati-hati dalam mengemudi, tapi faktor human error tidak dapat diprediksi oleh siapapun. Automatic Safety Anti-Collision Sensor bertujuan untuk mengurangi kecelakaan akibat dari faktor human error tersebut. Diharapkan setelah

(9)

Daftar Pustaka

http://www.toyota.astra.co.id/technology/safety/#global-outstanding-assessment

Gambar

Gambar 1. Bagian Mobil yang Dipasang Automatic Safety Anti-Collision Sensor

Referensi

Dokumen terkait

Hama dan penyakit akan berdampak pada jumlah produksi yang dimana akan mempengaruhi pada penerimaan dan keuntungan peternak Berdasarkan itu menimbulkan ketertarikan

Betina miktik ini kemudian akan menghasilkan telur yang kemudian akan berkembang menjadi hewan jantan.. Bila Brachionus Plicatilis jantan dan betina miktik kawin maka akan

Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia tentang Pembebanan Kerugian Negara Sementara. Membebani penggantian kerugian negara

Sambutan Dosen pengajar di departemen aeronautika menyambut baik adanya upaya untuk mengetahui kecenderungan gaya belajar taruna dengan demikian dapat memberikan

Tujuan penelitian ini adalah menilai efektivitas leaflet dibandingkan konseling terhadap peningkatan kepatuhan minum tablet besi dan kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil dengan anemia

Untuk mengikuti dan menempuh Tugas Akhir, mahasiswa harus memenuhi Persyaratan bagi pengajuan Tugas Akhir antara lain: telah menyelesaikan studi sampai dengan

Begitu pentingnya kegiatan tersebut maka tidak jarang ditemukan pendapat yang mengatakan bahwa pengukuran dan evaluasi pendidikan

Berbagai jenis penyakit hewan menular pada unggas yang disebabkan oleh virus telah dilaporkan keberadaannya di Indonesia, namun penyakit yang dianggap utama saat ini pada ayam