Monthly Report
Research DivisionKamis, 1 Oktober 2015
Email: research.fmcfeb@gmail.com Website: rnd-fmc.blogspot.com
DISCLAIMER: Materi tulisan ini hanya sekadar memberikan informasi dan bukan untuk mengajak siapapun bertransaksi efek tertentu. Seluruh keputusan transasksi merupakan tanggung jawab para pemodal.
1
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Pertengahan bulan September (18/09) merupakan titik tertinggi IHSG selama bulan September 2015 ini berada di kisaran 4,414. Dari awal bulan hingga sebelum akhir bulan pergerakan masih terlihat fluktuatif. Namun pada minggu ke 4, IHSG terkoreksi cukup dalam hingga menyentuh kisaran 4,076 pada tanggal 29 September 2015 dan akhirnya rebound ke titik 4,228. Secara keseluruhan, penurunan IHSG ini disebabkan pelemahan 8 indikator yaitu sector konsumsi dari sekitar 2,096 ke kisaran 2,050, sector property dari kisaran 455,5 ke 438,5, perdagangan 869,7 ke 837, aneka industry 1,031 ke 952,5, sector infrastruktur 920,4 ke 857,3, industry dasar 857,1 ke 345,3, Keuangan 668,1 ke 605,7, Manufaktur 1,120 ke 1,080.
Ada beberapa fenomena yang menyebabkan IHSG terkoreksi lebih dalam lagi, antara lain pengumuman tingkat inflasi, sentiment negative global yang diakibatkan dari dolar Selandia Baru jatuh setelah bank sentralnya memangkas suku bunga dan ketidakpastian kebijakan Amerika Serikat terhadap suku bunga nya dan China, dan aktivitas profit taking. Fenomena-fenomena tersebut tidak hanya mempengaruhi IHSG saja melainkan berdampak pula pada bursa global terutama bursa asia yang semakin melemah. Aksi profit taking yang dilakukan oleh investor dikarenakan sentimen investor pada saat sebelum pengumuman inflasi dan setelahnya yang membuat delapan sektor penopang IHSG melemah terutama di sektor industri dasar.
Monthly Report
Research DivisionKamis, 1 Oktober 2015
Email: research.fmcfeb@gmail.com Website: rnd-fmc.blogspot.com
DISCLAIMER: Materi tulisan ini hanya sekadar memberikan informasi dan bukan untuk mengajak siapapun bertransaksi efek tertentu. Seluruh keputusan transasksi merupakan tanggung jawab para pemodal.
2
HEADLINE NEWS
Pada bulan September ini, Presiden Joko Widodo mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi Tahap Dua. Paket kebijakan ini berfokus pada upaya meningkatkan investasi. Bentuk upaya ini berupa deregulasi dan debirokratisasi peraturan untuk mempermudah investasi, baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA). Isi lengkap kebijakan ekonomi tahap II Presiden Jokowi adalah 1. Kemudahan layanan investasi. Adalah layanan cepat dalam bentuk perizinan investasi dalam waktu tiga jam. Regulasi ini adalah Peraturan Kepala PKM dan Peraturan Pemerintah mengenai Kawasan Industri. 2. Pengurusan Tax Allowance dan Tax Holiday lebih cepat. Setelah dalam 25 hari syarat dan aplikasi terpenuhi, pemerintah mengantongi keputusan bahwa investasi tersebut dapat menerima tax allowance atau tidak. Sementara tax holiday, pengesahannya maksimum 45 hari. 3. Pemerintah tidak memungut PPN untuk alat transportasi. Di sini pemerintah akan memberikan insentif berupa tidak memungut PPN untuk beberapa alat transportasi, terutama galangan kapal, kereta api, pesawat dan termasuk suku cadangnya. 4. Insentif fasilitas di kawasan pusat logistik berikat. Dengan adanya pusat logistik, maka perusahaan manufaktur tidak perlu impor dan tidak perlu mengambil barang dari luar negeri. Menjelang akhir tahun akan ada dua pusat logistik berikut yang siap beroperasi, yakni di Cikarang terkait sektor manufaktur dan di Merak terkair BBM. 5. Insentif pengurangan pajak bunga deposito. Insentif ini berlaku terutama eksportir yang bekewajiban melaporkan devisa hasil ekspor (DHE) ke bank Indonesia. DHE disimpan dalam bentuk deposito 1 bulan, tarifnya diturunkan 10 persen, 3 bulan turun 7,5 persen, 6 bulan 2,5 persen dan diatas 6 bulan 0 persen. 6. Saat ini Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengeluarkan sebanyak 14 izin. Dalam kebijakan tahap dua, proses izin akan dirampingkan
OJK mengeluarkan kebijakan peraturan berbentuk Surat Edaran mengenai penyederhanaan pembukaan rekening valas oleh perorangan yang berkewarganegaraan asing. Kebijakan tersebut bertujuan untuk menggerakan perekonomian Indonesia
Pemerintah mengeluarkan kebijakan ekonomi jilid II yang salah satunya berisi kebijakan mengurangi pajak bunga deposito terutama terhadap eksportir yang berkewajiban menaikkan tingkat suku bunga nya. Alasannya adalah karena data pengangguran di Amerika Serikat masih tinggi dan akan berpengaruh pada daya beli masyarakat yang menurun. Diperkirakan suku bunga The Fed naik pada kuartal II tahun 2016.
This month focus
Pada awal bulan Oktober nanti pemerintah akan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi jilid III untuk melengkapi kebijakan ekonomi jilid sebelumnya. Paket kebijakan ekonomi ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan memperbaikin efisiensi serta kemudahan usaha.
Monthly Report
Research DivisionKamis, 1 Oktober 2015
Email: research.fmcfeb@gmail.com Website: rnd-fmc.blogspot.com
DISCLAIMER: Materi tulisan ini hanya sekadar memberikan informasi dan bukan untuk mengajak siapapun bertransaksi efek tertentu. Seluruh keputusan transasksi merupakan tanggung jawab para pemodal.
3
CORPORATE NEWS
PT United Tractors, Tbk. (UNTR)
Hingga delapan bulan pertama tahun ini, penjualan alat berat UNTR tercatat mencapai 1.687 unit. Jumlah itu turun sebesar 38,65% year on year. Guna meningkatkan penjualan alat berat, PT United Tractor Tbk (UNTR) membuka delapan supporting point atau kantor perwakilan di pulau Jawa, penambahan layanan penjualan ini untuk menangkap potensi penjualan alat berat yang diprediksi akan meningkat seiring percepatan pembangunan infrastruktur di pulau Jawa. Kantor ini juga melayani penjualan suku cadang dan perbaikan. Penjualan alat berat masih sulit tumbuh karena permintaan yang menurun akibat tumbangnya harga komoditas, karena demandnya menurun seiring dengan keadaan perekonomian dunia yang kurang baik. Hingga bulan Agustus, penjualan dari sektor batubara hanya mencapai 30% dari total penjualan. Sementara dari sektor kehutanan sebesar 22% dan sektor perkebunan menyumbang 15% dari total penjualan. Padahal tahun lalu batubara masih memberi kontribusi terbesar penjualan alat berat UNTR. Penjualan terbesar berasal dari sektor konstruksi yang memberi porsi hingga 33%. Hal ini menunjukkan trend investasi lebih kearah sektor pembangunan infrastruktur. Pada minggu ketiga bulan September, saham UNTR ditutup turun 4,88% ke level Rp 17.525 per saham, namun berniat untuk menebar deviden interim sebesar Rp 251 per saham dengan jumlah saham 3,73 miliar unit, maka total deviden UNTR senilai Rp 936,23 miliar atau 27,48% laba semester I 2015 untuk mengundang investor.
PT Astra International, Tbk. (ASII)
Penjualan kendaraan roda dua dan empat ASII membaik pada bulan Agustus, naik 28,57% pangsa pasar mobil ASII Agustus mencapai 54% melonjak 12% dari bulan Juli sedangkan pangsa motor sekitar 67% penjualan otomotif menyumbang porsi terbesar pada pena. ASII penjualan motor dan mobil tertolong pameran-pameran otomotif Astra Internasional juga mulai berinovasi meluncurkan bebrapa produk baru laba ASII kemungkinan akan turun 15% dari tahun lalu namun laba ASII terbantu dengan proyek infrastruktur seperti jalan tol dan konstruksi. Perkembangan di tengah perekonomian yang lesu ini mendorong ASII membagikan dividen intern sebesar Rp.64 per sahamnya. Dividen ini menurun daripada tahun sebelumnya.
PT Astra Otoparts , Tbk. (AUTO)
Monthly Report
Research Division
Senin, 1 September 2015
Email: research.fmcfeb@gmail.com Website: rnd-fmc.blogspot.com
DISCLAIMER: Materi tulisan ini hanya sekadar memberikan informasi dan bukan untuk mengajak siapapun bertransaksi efek tertentu. Seluruh keputusan transasksi merupakan tanggung jawab para pemodal.
4
STOCK RECOMMENDATION
Sitara Propertindo Tbk. (TARA)
Secara teknikal dalam waktu satu tahun terakhir, TARA mengalami pola bullish di awal
tahun 2015,mengalami pola
bullish sepanjang semester I lalu mengalami pola akumulasi (sideaway) cenderung akan membentuk pola bearish hingga akhir bulan Juli. Hal tersebutdikarenakan pada pertengahan bulan Juli tahun 2015 perusahaan mempersiapkan dana
sebesar Rp500 miliar untuk proyek apartemen Urban Heights. (Britama.com) Pada
pertengahan bulan Juli, mengalami pola
bullishhingga minggu ke3 bulan September, lalu
mengalami koreksi cukup dalam pada akhir bulan September 2015 karena daya beli
masyarakat menurun terutama dibidang properti.
Hingga akhir bulan Oktober 2015 diperkirakan akan mengalami konsolidasi cenderung
bullish menyusul perbaikan ekonomi dengan paket stimulus jilid II dan III yang dilaksanakanpemerintah. Kemudian banyak investor yang mempercayai iklim investasi Indonesia
termasuk dibidang pembangunan infrastuktur serta diterapkan kebijakan pemerintah yang
menurunkan suku bunga KPR.
Indikator :
-
RSI : Indikator RSI berada di area normal cenderung ke seimbang pada posisi 53,8%Monthly Report
Research Division
Senin, 1 September 2015
Email: research.fmcfeb@gmail.com Website: rnd-fmc.blogspot.com
DISCLAIMER: Materi tulisan ini hanya sekadar memberikan informasi dan bukan untuk mengajak siapapun bertransaksi efek tertentu. Seluruh keputusan transasksi merupakan tanggung jawab para pemodal.
5
-
Stochastic: Stohastic menuju di titik jenuh, untuh jangka pendek TARA berindikasi
untuk buy untuk sementara waktu.
-
Volume: Harga saham dan besaran volume mengalami mengalami kenaikan yang
akan dikuti melambungnya harga saham.
Rekomendasi: Buy
Sesuai dengan reaksi seluruh indikator, lakukan transaksi beli dalam jangaka waktu dekat
sebelum harga melambung tinggi dan mengalami titik jenuh.
Astra Internasional Tbk. (ASII)
Secara teknikal dalam waktu satu tahun terakhir, ASII mengalami pola
Bearish dipertengahan tahun 2015. Hal tersebut dikarenakan melambatnya pertumbuhan ekonomi
Indonesia hinggal menyebabkan harga dollar naik mecapai nilai sekitar Rp14.000. Pada akhir
bulan September, mengalami pola
bullish,karena disebabkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia dengan mengeluarkan pake kebijakan ekonomi tahab dua pada tanggal 29
september 2015.
Monthly Report
Research Division
Senin, 1 September 2015
Email: research.fmcfeb@gmail.com Website: rnd-fmc.blogspot.com
DISCLAIMER: Materi tulisan ini hanya sekadar memberikan informasi dan bukan untuk mengajak siapapun bertransaksi efek tertentu. Seluruh keputusan transasksi merupakan tanggung jawab para pemodal.
6
jilid III yang untuk melengkapi paket kebijakan ekonomi jilid 2 yang dilaksanakan
pemerintah.
Indikator :
-
RSI : Indikator RSI berada di area normal cenderung ke seimbang pada posisi 57,6%
-
MACD :
MACD line akan berpotongan dengan signal line dan bergerak keatas,mengindikasikan untuk melakukan aksi buy.
-
Stochastic :
Stohastic melambung hingga melewati 80%, jadi untuk ASII berindikasi buy hingga akhir tahun 2015.-
Volume : Harga saham dan besaran volume mengalami mengalami kenaikan yang
akan dikuti melambungnya harga saham.
Rekomendasi: Buy.
Sesuai dengan reaksi seluruh indikator, lakukan transaksi beli dalam jangka waktu dekat
sebelum harga melambung tinggi dan mengalami titik jenuh terhadap peningkatan harga.
Monthly Report
Research Division
Senin, 1 September 2015
Email: research.fmcfeb@gmail.com Website: rnd-fmc.blogspot.com
DISCLAIMER: Materi tulisan ini hanya sekadar memberikan informasi dan bukan untuk mengajak siapapun bertransaksi efek tertentu. Seluruh keputusan transasksi merupakan tanggung jawab para pemodal.
7
FINANCIAL MARKET COMMUNITY
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Padjadjaran
Alamat : Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung 40132
RESEARCH TEAM
Defrian Ramadhio Devananda Ega S.
Steering Committee Steering Committee
Yoshua Harbyanto S.
Head of Monthly Report sipangkar22@gmail.com Jakarta Composite Index Chart
Irfan Tsany Binarko B. Prasetyo Duma Tiana