• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Dasar Ekonomi Islam (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Konsep Dasar Ekonomi Islam (1)"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP DASAR

EKONOMI ISLAM

(2)

FALSAFAH EKONOMI ISLAM

Oleh

(3)

“Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah

kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan

janganlah kamu melupakan bagianmu dari

(kenikmatan) dunia dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik

kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan

di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”

(4)

Falsafah Ekonomi Islam

1. Kegiatan ekonomi diorientasikan bagi pencapaian

kebahagiaan hidup di akhirat

2. Ekonomi diarahkan bagi tercapainya kesejahteraan,

kemajuan material dan kebahagiaan hidup manusia

di

dunia

3. Kegiatan ekonomi harus dilakukan dalam pola

interaksi

sesama manusia secara baik

(5)

Hidup di Dunia

Ke Mana?

Dari Mana?

Mati

Lahir

Untuk Apa?

Kehidupan

sebelum

dunia

Kehidupan dunia

Kehidupa

n setelah

Dunia

(6)

AL-’UQDATU AL-KUBRA

AL-’UQDATU AL-KUBRA

(SIMPUL BESAR)

(SIMPUL BESAR)

TIGA PERTANYAAN MENDASAR

TIGA PERTANYAAN MENDASAR

MANUSIA

MANUSIA

DARI MANA MANUSIA BERASAL?

DARI MANA MANUSIA BERASAL?

UNTUK APA MANUSIA HIDUP?

UNTUK APA MANUSIA HIDUP?

KEMANA SETELAH MATI ?

KEMANA SETELAH MATI ?

- Simpul semua pertanyaan

(7)

Harus dijawab

Jawaban dari simpul besar,

sebagai

Aqidah

Fikrah kulliyah

Qaidah fikriyah

Al

-Nadzratu fi al-hayati al- dunya

Mempengaruhi gaya hidup

(8)

ADA DUA MACAM JAWABAN

JAWABAN ISLAM

Manusia diciptakan Allah

Hidup untuk beribadah

kepada-Nya

Setelah mati akan hidup

abadi di alam akherat: di

sorga atau neraka

Tergantung hidupnya di

dunia: beriman atau tidak;

bila beriman, taat atau tidak

(Sumber: wahyu Allah)

JAWABAN SEKULER

Manusia diciptakan Tuhan

Hidup untuk mencari kepuasan

jasmani

Setelah mati, akan ada hidup

yang abadi di alam lain (?), atau

pasti di sorga karena sudah

diampuni

Alam nanti tidak ada hubungan

dengan sekarang (?)

(9)

MANA JAWABAN YANG BENAR?

Yang benar adalah yang bersumber dari

al-Qur’an

Pemikiran spekulatif tidak berdasar. Nilainya

bisa benar bisa salah

Tapi bila terdapat sumber yang pasti benar,

(10)

DARI MANA

Manusia,

alam semesta dan

kehidupan berasal?

DICIPTAKAN ALLAH

DICIPTAKAN ALLAH

(11)

UNTUK APA MANUSIA HIDUP?

BERIBADAH KEPADA ALLAH

Makna ibadah adalah

tha’atullah wa khudlu’u lahu wa iltizamu

ma syara’a minaddini

(taat kepada Allah tunduk padanya dan

berpegang teguh pada apa yang telah disyariatkan di dalam

agama Islam)

Jadi, kehidupan dunia dengan sebelumnya terikat dengan

hubungan penciptaan, perintah dan larangan

(shilatu al-khalq

dan shillatul awamir wan nawahi )

Kehidupan dunia dengan sesudahnya terikat dengan

(12)

MACAM IBADAH

Makna Khusus

Aktivitas hubungan dengan Allah

(Shalat, puasa, Zakat, do’a, dll)

Makna Umum

(13)

AMAL BERNILAI IBADAH

Amal Terbaik

(14)

KE MANA SETELAH MATI

Keyakinan

Perbuatan

Balasan

1. Muslim

Taat

Kekal di Surga

2. Muslim

Ingkar

Neraka lalu Surga

3. Kafir

Kekal di Neraka

Dibangkitkan kembali (Al Mukminun:15-16)

Dihisab, atas keyakinan dan perbuatannya di

dunia

(15)

Dalil ….

Tipologi 1 (Al Bayyinah:7-8)

“Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal shaleh mereka

itu adalah sebaik-baik makhluq. Balasan mereka adalah surga adn

yang mengalir sungai-sungai di bawah. Mereka kekal di dalamnya

selamanya”

Tipologi 2  

“… Allah memerintahkan para malaikat mengentas dari neraka itu

orang-orang yang tidak pernah sekalipun melakukan perbuatan

syirik. Yaitu mereka yang berucap Laa ilaaha illallah. Orang-orang

ini dapat diketahui melalui ciri khasnya, yakni di wajahnya ada

bekas sujud…..

(HR. Muslim dari Abu Hurairah RA)

Tipologi 3 (Al Bayyinah 6)  

Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang

musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di

(16)

KEADAAN DI AKHIRAT

TIPOLOGI 1

Bahagia

TIPOLOGI 2

Menyesal kurang banyak beramal

(al-fajr:24)

(17)

KESIMPULAN

Kehidupan

Sebelum

Dunia

Allah

Kehidupan

Dunia

Ibadah

Kehidupan

setelah

Dunia

Akherat

Shillatul khalqi

Shillatul awamir wa nawahi

Shillatul ba’tsi wa nushur

(18)

Sebelum dunia

Sesudah dunia

Hubungan dengan

kehidupan dunia

Penciptaan

Kebangkitan

Perintah dan Larangan

Perhitungan

(19)

DUA GAYA HIDUP

GAYA HIDUP ISLAMY

Hidup untuk beribadah

Landasan iman

Tolok ukur perbuatan aturan

Islam (halal dan haram)

Orientasi hidup akherat dan

dunia

Untuk untuk kemuliaan diri,

keluarga, umat dan perjuangan

agama (dakwah)

Makna kebahagiaan: ridha Allah

GAYA HIDUP SEKULER

Hidup untuk mencari

kesenangan jasmani

Landasan hawa nafsu

Tolok ukur perbuatan: manfaat

Orientasi hidup dunia semata

Hidup untuk kepentingan diri

dan keluarga sendiri

Makna kebahagiaan:

(20)

AKTUALISASI IBADAH TERUJUD PADA

KETERIKATAN MUSLIM PADA ATURAN ISLAM

Dalam urusan keimanan (mantap dan murni atau tidak syirik)

Dalam urusan ibadah mahdah (taat selalu)

Dalam urusan akhlaq (mulia)

Dalam urusan makanan dan minuman (halal dan thayib

selalu)

Dalam urusan pakaian (menutup aurat)

Dalam urusan keluarga (sakinah)

(21)

Pemikiran dan Hukum tentang

-

Kepemilikan

- Pemanfaatan kepemilikan

- Distribusi kekayaan

- Politik Ekonomi

- Ekonomi privat (fiqh muamalah iqtishadiyah)

- Moneter

- Kelembagaan ekonomi Islam

- Manajemen

- Sumberdaya manusia

(22)

1. Muamalah iqtishadiyah diselenggarakan secara suka rela.

2. Dilakukan dengan akhlaq karimah.

3. Tidak boleh ada yang mendzalimi dan didzalimi.

4. Hukuman buat yang melakukan pelanggaran.

5. Dalam bermuamalah harus dilakukan dengan benar.

6. Pembelaan terhadap yang didzalimi.

7. Amar ma’ruf nahi mungkar di tengah kegiatan ekonomi

masyarakat.

8. Muamalah iqtishadiyah secara Islami dilakukan demi kebaikan

bersama

9. Tegaknya selalu sistem ekonomi Islam dan ketaatan para

pelaku ekonomi

mutlak diperlukan

10. Individu yang melanggar syariah dalam ekonomi pasti akan

menimbulkan

kerusakan

11. Apalagi bila sistem ekonomi Islam diabaikan pasti akan timbul

kerusakan di

(23)
(24)

SISTEM EKONOMI ISLAM

Oleh : mukrodi

Disampaikan:

Dalam Kuliah

PAI

(25)

I- Hakikat Ekonomi:

Istilah Ekonomi:

Eko (mengatur) dan Nomos (rumah tangga) = Greek (Yunani Kuno); Maka, ekonomi berarti kegiatan mengatur urusan harta kekayaan, baik yang berkaitan dengan: (1) memperbanyak jumlah, dan (2) menjaga pengadaannya, maupun (3) tatacara pendistribusiannya kepada masyarakat.

Bidang Ekonomi

Bidang Ekonomi

Ilmu Ekonomi

Ilmu Ekonomi

Sistem Ekonomi

Sistem Ekonomi

Memperbanyak jumlah, dan

menjaga pengadaannya

(Faktor Produksi)

Tatacara distribusi kekayaan di

tengah masyarakat

(26)

Barang

Jasa

Menjadi

Alat Pemuas Mempunyai

Nilai Guna (Utility) Individu warga

negara?

Kemiskinan negara?

Perspektif Kapitalisme dan Sosialisme

Perspektif Islam

Masalah Ekonomi

Masalah Ekonomi

Islam

(27)

Kepemilikan (Ownership)

Disposisi (Tasharruf)

Distribusi (Distribution)

Kepemilikan Individu (Private

Ownership)

Kepemilikan Umum (Public Ownership)

Kepemilikan Negara (State’s

Ownership)

Nafkah dan Infaq

Pengembangan Hak Milik

Menjamin Kebutuhan per Individu Warga

Negara

(28)

Kebutuhan

per

Individu

Kebutuhan

Kelompok

Kebutuhan Pokok

(

Primary Needs

)

Kebutuhan Sekunder (Scondary Needs)

Kebutuhan

Manusia

Pendidikan

(

Needs for

Tidak Wajib tapi Dibantu

Wajib Dipenuhi

Khilafah Islam

Kebijakan Ekonomi

Kebijakan Ekonomi

Islam:

(29)

II- Kepemilikan :

Definisi Kepemilikan:

Izin pembuatan syariat (as-syari’) untuk memanfaatkan zat dan jasa tertentu, yang menyebabkan pemiliknya berhak mendapatkan kegunaan (utility)-nya, serta mendapatkan kompensasi darinya.

Kepemilikan (Ownership)

Kepemilikan Umum (Public

Ownership)

Kepemilikan Negara (State’s

Ownership) Kepemilikan Individu (Private

Ownership)

Hukum syara’ yang berlaku

untuk barang dan jasa, dimana

pemiliknya

berhak

memanfaatkan dan mendapat

kompensasi darinya

Izin pembuat syariat (

as-syari’

)

kepada suatu kelompok untuk

sama-sama

memanfaatkan

benda.

Harta yang merupakan hak

seluruh kaum Muslim, sedangkan

pengelolaannya

menjadi

wewenang Khalifah.

(30)

Tatacara Memiliki:

Batil

(Salah)

Shahih

(Benar)

Manusia

Hubb at-Tamalluk:

Keinginan untuk memiliki

Gharizah al-Baqa’:

Naluri Survival

Hajat ‘Adhuwiyah:

Kebutuhan Jasmani Tamalluk: Kaifiyah Sebab

Pemilikan

(31)

Sebab Kepemilikan Islam:

Bekerja

Kebutuhan Harta Penyambung

Hidup

Pemberian

Negara

Waris

Harta yang Diperoleh tanpa

Kompensasi

n Tanah Mati

Menggali

(32)

III- Disposisi (

Tasharruf

):

Disposisi

(

Tasharruf

)

Kepemilika

Hukum Syara’ dalam Memanfaatka

n Barang dan Jasa

Faktor Hubungan:

Wasiat, Hadiah

Faktor Nafkah:

Ayah

kepada anak

Yang Diperoleh dgn Mengubah Bentuk

Tanah

Harta yang Diperolah dari Pertukaran

Pertanian (

Zira’ah

)

Perdagangan

(

Tijarah

)

(33)

Hukum Tanah Pertanian:

Intensifikasi Tanah Pertanian

Wajib Mengelola Tanah Pertanian

Haram Menyewakan Tanah Pertanian

Ihya’ al-Mawat:

Menghidupkan Tanah Mati

Iqtha’ ad-Dawlah:

Pemberian Negara pd Petani

Pembelian Lahan

Tahjir: Memagari

(34)
(35)

Hukum Perindustrian:

:َاههععَـنهص

ص يه ي

ص تتللا ةتدهَاهملا م

ه ك

ص حع ذعَـخعَأيه عتـنص

ص م

ه لا م

ع َـك

ص حع

Hukum pabrik (kilang) mengikuti hukum

barang yang diproduksinya.

Hukum

Hukum Produk (Barang yang

Diproduksi) Produk

Halal (Pabrik / Kilang yang

halal)

Produk

Haram

(Pabrik / Kilang yang

(36)

Hukum Syarikah:

Syarikah adalah akad antara dua orang atau lebih,

yang keduanya sepakat untuk melakukan kerjasama

dalam bentuk kekayaan dengan tujuan untuk mencari

keuntungan.

Akad Syar’i:

Ijab

dan

Qabul

Obyek Akad:

Sesuatu yang Bisa Diakadkan

Sepakat

Melakukan

Syarikah dalam

Urusan

Orang yang Boleh Melakukan

(37)

Syarikah ‘Inan:

Badan-Badan(+)Harta

Syarikah Abdan:

Badan-Badan(-)Harta

Mudharabah:

Badan(+)Harta

Syarikah Wujuh:

Badan-Badan(+)Harta Orang Lain

Badan-Badan(+)Harta Pembelian Berdua

Mufawadhah:

Gabungan Syarikah

Syarikah Amlak: Zat Barang

Bentuk Syarikah dalam Islam

Syarikah Uqud:

Pengembangan Harta

Semua

Kerugian

Dikembalikan

kepada

Harta dan Pemiliknya,

Sementara

Keuntungan

Milik Kedua Belah Pihak.

(38)

Hukum Syarikah Kapitalis:

dengan Syarat Syarikah Islam

Bertentangan dengan Fakta Akad

Syar’i

Bertentangan dengan Obyek

Akad Syar’i

Tidak Dijalankan oleh Badan tapi

(39)

Tasharruf

yang Diharamkan:

Isyraf - Tabdzir

Taraf (Foya-foya)

(40)

IV- Kepemilikan Umum:

Izin pembuat syariat (as-syari’) kepada suatu kelompok

untuk sama-sama memanfaatkan benda

.

Bentuk dan

Ciri Harta Milik

Umum

Fasilitas Umum: Hilangnya Fasilitas Umum ini Menyebabkan Sengketa bagi Masya-rakat

Sumber Daya Alam: Sumber yang Sifat Pembentukannya Menghalangi Dimiliki Secara Perorangan

Bahan Tambang yang Tidak Terbatas: Seperti Air, Minyak, Emas, dll.

Privatisa

si

(41)

Hima

dan Pemeliharaan Fasum:

Hima adalah tempat yang dipertahankan, kebalikannya Mubah (tempat

yang dibiarkan).

Hima adalah fasilitas atau harta milik umum yang dimonopoli oleh pihak

tertentu, sehingga orang lain tidak bisa memanfaatkannya sesuai dengan fungsi asalnya. Seperti jalan, air, udara, dll. Islam telah membatalkan monopoli seperti ini, yang disebut hima, sehingga fasum tersebut kembali kepada fungsi asalnya.

 Larangan Hima (proteksi) tersebut berlaku untuk dua hal: (1) tanah mati,

yang bisa dihidupkan dan dipertahankan oleh setiap individu; (2) fasilitas umum yang sama-sama dibutuhkan oleh banyak orang, seperti air, padang dan api. Tapi, tidak bagi negara. Negara boleh memproteksi dua hal di atas.

Rasulullah saw. pernah memproteksi (hima) tanah Naqi’ yang memiliki

(42)

V- Kepemilikan Negara:

Harta yang menjadi hak seluruh kaum Muslim,

sementara

pengelolaannya

menjadi

kewenangan

khalifah, dimana dia bisa mengkhususkan sesuatu

kepada sebagian kaum Muslim berdasarkan pandangan

dan ijtihadnya.

Fai’, Ghanimah, Anfal: Ghanimah dan Anfal adalah harta rampasan

yang diperoleh melalui peperangan. Sementara Fai’ adalah harta rampasan yang ditinggalkan musuh, tanpa melalui peperangan.

Khumus: khumus di sini adalah seperlima dari harta rampasan perang

(ghanimah).

Kharaj: Hak kaum Muslim yang ditetapkan pada tanah yang telah

dijadikan rampasan perang dari kaum Kufar, baik melalui peperangan, maupun perdamaian.

Jizyah: hak yang diberikan oleh Allah dari kalangan kaum Kufar kepada

kaum Muslim karena ketundukan mereka kepada sistem Islam.

Dharibah dan ‘Usyur (Bea Cukai): Harta yang diwajibkan oleh Allah

kepada kaum Muslim untuk dibelanjakan pada kebutuhan yang diwajibkan kepada mereka, sementara tidak ada harta di Baitul Mal.

Harta haram: Hasil korupsi, keuntungan dari perdagangan yang

diharamkan, seperti Narkoba, dll.

Harta Kalalah:

(43)

Baitul Mal

:

Sumber Pemasukan

Pos-pos Pengeluaran

Fai’

Ghanimah, dan AnfalKhumus

KharajJizyah

Dharibah dan ‘Usyur (Bea

Cukai)

Harta haramHarta Kalalah

Harta Orang MurtadZakat

Ashnaf Delapan: Fakir,

Miskin, Gharim, Ibn Sabil, Budak, Jihad, Amil, Muallafah al-Qulub

Kebutuhan tetap: Fakir,

Miskin, Ibn Sabil, dan Jihad.

Kompensasi: gaji PNS, TNI,

dll.

Kebutuhan Non

Kompensasi: fasum, seperti masjid, jalan raya, sekolah, rumah sakit, dll.

Kebutuhan Non

Kompensasi Sekunder

Dana Emergency: Bencana

(44)

Penyusunan APBN:

APBN

disusun pertahun

oleh pemerintah disahkan

oleh Parlemen

RAPBN

diajukan

oleh

pemerintah melalui Menteri

Keuangan kepada Panitia

Anggaran Parlemen

Setelah

jadi

APBN,

dikeluarkan

peraturan

perundang-undangan untuk

mengesahkan APBN

Sistem Kapitalis

Sistem Khilafah

APBN

tidak

disusun

pertahun

oleh pemerintah,

dan tidak perlu disahkan

oleh Majlis Ummah, karena

pendapat

mereka

tidak

mengikat Khalifah.

Ketentuan APBN, sumber

(45)

Ekonomi Islam

Inti kehidupan manusia di dunia ini

(46)

Pengertian Ekonomi Islam

Ekonomi Islam adalah

suatu cabang ilmu pengetahuan yang

berupaya untuk memandang, menganalisis,

dan akhirnya menyelesaikan permasalahan

ekonomi dengan

cara-cara Islami

(cara-cara

yg didasarkan atas ajaran Islam yaitu

(47)

adalah

ilmu yang mempelajari usaha manusia

untuk mengalokasikan dan mengelola

sumberdaya untuk mencapai falah

berdasarkan pada prinsip-prinsip & nilai-nilai

Al Quran dan Sunnah

(48)

Ekonomi Islam sebagai suatu Ilmu & Norma

Dalam mempelajari Ekonomi Islam merupakan suatu hal

yang penting dalam memahami terminologi :

1. Positive economics (membahas kenyataan yang

terjadi)

2. Normative economics (membahas apa yang

seharusnya terjadi atau apa yang seharusnya

dilakukan

(49)

Pernyataan normatif.

Kemiskinan di negara-negara berkembang

tidak seharusnya semakin memburuk.

Pernyataan positive.

(50)

Ekonomi konvensional

1.

Aspek positif dan aspek normative terpisah.

2.

Fakta ekonomi merupakan suatu

independen terhadap norma.

3.

Tidak ada kausalitas antara norma dan

fakta.

atau

realitas ekonomi merupakan suatu yg

(51)

Contoh pernyataan :

Hukum penawaran,

jika suatu barang meningkat, maka jumlah barang

yang ditawarkan meningkat.

cateris paribus adalah pernyataan positif

Hukum tersebut berlaku karena para produsen

memandang bahwa kenaikkan harga barang adalah

kenaikkan pendapatan, dan motivasi produsen adalah

mencetak pendapatan (keuntungan) setinggi tingginya

(52)

Ekonomi Islam pada dasarnya mengedepankan

pendekatan integratif antara normative economics

dan positif economics.

Islam menempatkan nilai yang tercermin dalam

etika pada posisi yang lebih tinggi, jadi etika harus

menjadi kerangka awal dalam ilmu ekonomi (etika

lah yg harus menguasai ekonomi, bukan

(53)

Metodologi Ekonomi Islam

Konsep Rasionalitas Islam.

Etika & Rationalitas Ekonomi Islam.

Syariah, Fiqh dan Ekonomi Islam.

(54)

Konsep Rasionalitas Islam

Asumsi dalam analisis ekonomi didasarkan

pada pertimbangan rasionalitas.

Argumentasi yg dibangun memenuhi

(55)

Kaidah umum dan universal, sesuai dengan

universalitas islam dalam konsep ekonomi

Islam adalah setiap pelaku ekonomi harus :

a. bertujuan untuk mendapatkan mashlahah.

b. tidak melakukan kemubaziran.

c. Berusaha meminimize resiko.

d. Dihadapkan pada ketidak pastian.

(56)

Aspek moral & etika dalam ekonomi konvensional

adalah batasan ilmu ekonomi (kerena perilaku etis

dipandang sebagai perilaku yg tidak rasional).

Ekonomi Islam mempelajari perilaku ekonomi pelaku

ekonomi yg rasional islami, sehingga standar moral

perilaku ekonomi didasarkan pada ajaran islam

bukan didasarkan pada nilai-nilai yg dibangun oleh

kesepakatan sosial

(57)

Sikap rasional Islam mendorong pelaku ekonomi

islami untuk mencari informasi agar dapat meraih

fallah.

Sumber informasi meliputi dua hal :

1. ayat kauniyah (fakta empiris).

2. ayat qauliyah (sumber yg berasal langsung

dari sang pencipta)

(58)

Syariah diartikan sebagai seperangkat

peraturan atau ketentuan Allah untuk

manusia yg disampaikan melalui rasulNya

Untuk memahami syariah diperlukan tiga hal

mendasar :

1. keimanan.

2. moral.

3. fiqh (sumber hukum)

(59)

Fiqh (sumber hukum) yang diakui ahli hukum Islam yang

utama/pertama terdiri dari :

a.

Al Quran.

b.

Sunnah.

c.

Ijma (Kesepakatan bersama para ulama)

d.

Qiyas (analogi masalah terhadap hukum yg terdapat

dalam

Al Quran & Sunnah)

Sumber hukum yang kedua yg diakui ahli hukum Islam adalah :

a. Istihsan (pertimbangan kepentingan hukum)

b.

Mashlahah mursalah (pertimbangan kepentingan umum)

c.

Istishab (meneruskan hukum yg sudah berjalan sblm

muncul hukum baru

d.

Urf (membiarkan tradisi yg tidak bertentangan dg syariat)

(60)

Kerangka Metodologi Ekonomi Islam

Kebenaran & kebaikan.

Metodologi ilmu alam vs Metodologi ilmu

sosial.

(61)

Quran & Sunah

Ushul Fiqh & Qawaid

Syariah

Akidah

Akhlak

Fiqh Muamalah -Nilai Ekonomi Islam

-Prinsip Ekonomi Islam Sejarah

(62)

Karakteristik Ekonomi Islam

Tujuan ekonomi Islam.

Moral sebagai pilar ekonomi Islam

Nialai-nilai dasar ekonomi Islam

Prinsip ekonomi dalam Islam

Basis kebijakan ekonomi islam

(63)

Tujuan ekonomi Islam.

Fallah (bahagia dunia – akhirat)

Hayyah thayibah (baik & terhormat)

Mashlahah al ibad (kesejahteraan

(64)

Moral sebagai pilar ekonomi Islam

Nilai ekonomi Islam.

konsisten, jujur, adil, santun,

transparan dll.

Prinsip ekonomi Islam.

(65)

Nialai-nilai dasar ekonomi Islam

Adl

1. persamaan kompensasi.

2. persamaan hukum.

3. moderat.

4. proporsional

Khilafah

(tanggung jawab) sebagai khalifah dimuka

bumi yg meliputi tanggung jawab :

1. berperilaku ekonomi dg cara yg benar.

2. mewujudkan mashlahah maksimum

3. perbaikan kesejahteraan setiap individu

Takaful

(penjamina masyarakat) yg meliputi jaminan :

(66)

Prinsip ekonomi dalam Islam

Kerja.

Kompensasi.

Efisiensi.

Profesionalisme.

Kecukupan.

Pemerataan kesempatan.

Kebasan.

Kerjasama

Persaingan.

Keseimbangan.

Solidaritas.

(67)

Basis kebijakan ekonomi islam

Penghapusan riba.

Pelembagaan zakat.

Pelarangan gharar.

(68)

Paradigma ekonomi islam

Pradigma berpikir & berperilaku (behaviour

paradigm).

adalah spirit dan pedoman masyarakat dalam berperilaku , yaitu

nilai-nilai ekonomi Islam

Paradigma umum (grand patern)

(69)

Karakteristik ekonomi Islam

Paradigma : Adil & Harmoni Prinsip Ekonomi Islam

Nilai : Adl, Khilafah, Takaful

(70)
(71)

PANDANGAN ISLAM TENTANG EKONOMI

Seluruh aktivitas

ekonomi bernilai

materi /

Seluruh aktivitas

ekonomi mengikuti

dialektika

masyarakat yang

ditetapkan negara

Liberalisme

ekonomi

(72)

PANDANGAN ISLAM TENTANG EKONOMI

Ilmu Ekonomi

Sistem Ekonomi Islam

Teknik/upaya

mengadakan dan

meningkatkan

produktivitas

Pengaturan cara

kepemilikan,

pengelolaan dan

distribusi kekayaan

Ekonomi Islam

Universal, tidak terkait

ideologi tertentu

Terkait dengan Ideologi

Islam dan diatur oleh

Syariah

(73)

Jaminan tercapainya pemenuhan kebutuhan

primer tiap individu secara menyeluruh, berikut

kemungkinan tiap orang untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan sekunder dan tersiernya

sesuai dengan kadar kesanggupannya.

POLITIK EKONOMI ISLAM

Tercapai karena :

1.

Kewajiban bekerja setiap individu yang mampu

2.

Tanggungan ahli warisnya

3.

Kewajiban Negara

(74)
(75)

PENGELOLAAN KEPEMILIKAN

PILAR EKONOMI ISLAM

KEPEMILIKAN

K. INDIVIDU

K. NEGARA

NEGARA

INDIVIDU

Ekonomi Privat

Ekonomi Negara

Konsumsi

Produksi

Konsumsi

PERDAGANGAN

PERTANIAN PERINDUSTRIAN

Pertanahan

(76)

PERAN NEGARA

Mewujudkan politik ekonomi Islam tentang

jaminan kebutuhan primer individu

Menyusun dan menerapkan kebijakan

ekonomi

Kebijakan Pertanian

Kebijakan Industri

Kebijakan Perdagangan

Kebijakan Moneter

Pengelolaan kepemilikan umum dan negara

melalui baitul maal

Menjaga mekanisme pasar

Pengawasan dan penghukuman penjahat

ekonomi

(77)

DISTRIBUSI KEKAYAAN

Setiap Individu harus memperoleh

jaminan pemenuhan kebutuhan primer

Upaya mencapai keseimbangan

ekonomi (equilibrium)

Tercapai jika :

1.

Terdapat kekayaan dalam

masyarakat

(78)

DISTRIBUSI KEKAYAAN

Perbedaan kemampuan pikiran

dan fisik

Kesenjangan Ekonomi

Distribusi kekayaan

1. Mekanisme ekonomi : baitul mal,

larangan menimbun emas dan

perak

(79)

LANDASAN

(80)

اذا لماشلا ملسلا ماظن نم ءزج يملسلا داصتقلا نا

-

-

لصفنا دق هتأشن فورظ ببسب يعضولا داصتقلا ناك

وه يملسلا داصتقلا زيمي ام مهأ ناف نيدلا نع امامت

ةعيرش و ةديقع ملسلا نيدب ماتلا هطابترا

Sesungguhnya ekonomi Islam adalah bagian

integral dari sistem Islam yang sempurna. Apabila

ekonomi konvensional –dengan sebab situasi

kelahirannya- terpisah secara sempurna dari

agama. Maka keistimewaan terpenting ekonomi

Islam adalah keterkaitannya secara sempurna

dengan Islam itu sendiri, yaitu aqidah dan syariah

.

(Prof. Dr. Ahmad Muhammad ‘Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad

Abdul Karim,

An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam,

Cairo, 1977,

(81)

ل هناف لماشلا ملسلا نم اءزج ناك اذاو

نم ةيملسلا ةمظنلا ةيقب نع هلصف نكمي

قلخأ و ةدابعو ةديقع

Apabila ekonomi Islam menjadi bagian dari

Islam yang sempurna, maka tidak mungkin

memisahkannya dari sistem aturan Islam

yang lain ; dari aqidah, ibadah dan akhlak

(82)
(83)

اهسفن تلماعملا نأ ىلع ءاملعلا قفتأ دق

ةيرشب ةرورض

Ulama sepakat bahwa muamalat itu

sendiri adalah masalah kemanusiaan yang

maha penting

(dharuriyah basyariyah)

Halaman

(84)

Dalam konteks ini Allah

Berfirman :

آننؤؤآبناءن دؤبؤععينامن ك

ن رؤتعنن نأن كنرؤمؤأعتن كنتؤاونلنص

ن أ

ن بؤيععنشؤاين اولؤاقن

وعأن

اؤعَاش

ه نهَامه َانهلتاوهمصأه يفت ل

ه عهفصنل نأه

ت

ن نل

ن كنننإإ

دؤيش

إ رنلا مؤيلإحنلعا

Mereka berkata, “Hai Syu’aib, apakah

agamamu yang menyuruh kamu agar kami

meninggalkan apa yang disembah oleh nenek

moyang kami atau

melarang kami

memperbuat apa yang kami kehendaki

tentang harta kami

. Sesungguhnya kamu

(85)

Masih kitab Al-Muamalah fil

Islam

لاق امك ملسلا مهيلع ءايبنلا يف ةدرطم ةنس هذهو

ىلاعت

Artinya :

Muamalah ini adalah sunnah yang

terus-menerus dilaksanakan para Nabi AS, sebagaimana

(86)

و تادابعلا

امه و

ةيملسلا

ةعيرشلا ىقش

نا

ايعوضوم و ايوضع اطابترا ناطبتري تلماعملا

ضعبلا امهضعبب

Sesungguhnya dua sisi syariah Islam ialah

ibadat dan muamalat. Keduanya terkait

laksana satu tubuh dan keduanya satu

tujuan, (yaitu dalam rangka ibadah dan

ketaatan kepada Sang Khalik Allah Swt).

(87)
(88)

No Nama Kitab

Hadits Jumlah HaditsEkonomi Keterangan

1 Shahih Bukhari 199 Al-Buyu’. Al-ijarah, Salam,dll

2 Shahih Muslim 115 Kitab al-buyu’

3 Sh. Ibn Hibban 179 Buyu’dan Al-Ijarah

4 Sh.Ibn Khuzaimah 300-an Al-buyu’

5 Sunan Abu Daud 290 Kitab al-Buyu’

6 Sunan at-Tirmizi 117 Kitab al-Buyu’

7 Sunan al-Nasa’iy 254 Kitab al-Buyu’

8 Sunan Ibnu Majah 170 Kitab at-Tijarah

9 Sunan al-Darimi 94 Kitab al-buyu;

10 Sunan Baihaqi 1145 Kitab al-buyu’dan al-ijarah

11 Muwatta’Malik 78 Buyu’,ijarah, musaqat

12 Musannaf Ibn Abi

Syaibah 1000-an 639 Bab

13 Musannaf A.Razzaq 1354 Kitab al-Buyu’

(89)

Belum termasuk Kitab

Subulus Salam, Bulughul

Maram dan Nailul Authar

serta kitab hadits terbesar

(90)

Kebangkitan Kembali Studi Ekonomi Islam

Kesadaran dan keinginan umat Islam untuk

menghidupkan kembali ajaran muamalah maliyah

yang bersumber Alquran & Sunnah

Terbebasnya negeri-negeri muslim dari penjajahan

Ditemukannya sumber minyak di Timur Tengah

sehingga melahirkan negara-negara kaya (petro

dolar)

Kegagalan

kapitalisme

dalam

menciptakan

(91)

SEJARAH

PEMIKIRAN

(92)

• Great gap selama 500-an tahun dalam sejarah pemikiran ekonomi

pada dark age di barat (sebagaimana disinyalir oleh schumpeter).

Disisi lain dunia Islam justru mencapai kegemilangan.

• Terjadi Transformasi pemikiran ekonomi (demikian pula ilmu

pengetahuan secara umum) dari Islam ke barat pada abad

pertengahan. Banyaknya kesamaan/kemiripan antara pemikiran

sarjana muslim & barat, memunculkan beberapa dugaan :

a. terjadi dua kebetulan yg sama antara pemikiran sarjana

muslim dan barat.

b. sarjana barat dipengaruhi oleh pemikiran sarjana muslim.

c. sarjana barat melakukan plagiasi atas karya para sarjana

muslim

(93)

Komparasi Sejarah Pemikiran Ekonomi Dunia Islam & Barat

Abad 2-4 SM

Awal Masehi

Abad 10

Plato, Aristoteles, Xenophon dll : Mengecam pembungaan uang Ekonomi rumah tangga

Bibel :

Etika & moralitas, bisnis, riba dll

Abad ke 7 M: Quran & Hadist

Sumber hukum tertinggi, pedoman hidup lengkap

Abad 7-11M (fase dasar) -Abu Yusuf (798)

Keuangan negara, perpajakan, mekanisme harga Peranan negara, peranan pasar.

-Muh. Bin Hasan (750)

Pentingnya perdagangan, pertanian, parteneship, Mudharabah, teori konsumsi .

-Abu Ubayd

Keuangan publik, kompesium ekonomi Rasulullah

-Ibnu Maskawih

Peranan pertukaran uang, stabilitas emasb& moneter

-Mawardi.

Mekanisme pasar, peranan pengawas pasar, tanah

Abad 11-15 fase kedua

-Al Gazali (1111)

Perilaku ekonomi, mekanisme pasar, stabilitas uang dan Emas, elastisitas prmintaan, spesialisasi, perdagangan dll -Ibnu Taimiyah (1328)

Mekanisme & konsep harga, mekanisme pasar bebas Peranan pemerintah, beban pajak & uang dll -Ibnu Khaldun (1404)

Pembagian keraj, uang & harga, produksi & distribusi Perdagangan internasional, pertumbuhan & pemerataan -Nasirudin Tusi (1442)

Political economy, peranan tabungan, perilaku konsumsi

Abad ke 16-19 fase ketiga Shah Waliullah 1762

Relasi ekonomi-sosial, larangan judi spekulasi, riba. Distribusi SDA, perpajakan, teori perilaku konsumsi. Muhammad Iqbal (1873-1938)

Kritik kapitalisme sosial, tugas negara, zakat

Abad 19

Abad ke 16-18 Markantilisme

Jean Bodiin :hubungan uang, barang & monopoli Thomas Mun : manfaat dagang menjual>mengkonsumsi David Hume : hubungan uang-harga

Abad 17-18 Psiokrasi Laissez faire laisszes passer

Quesney : perekonomian sistim yang analog dg kehidupan biologis manusia

Abad 18-19 Klasik

Adam Smith 1776 : Tonggak ekonomi modern, kemakmurantergantung proDuktifitas, manusia self interest, mekanisme pasar bebas, teori nilai, pembagian tenaga kerja dll.

Robert Malthus 1798: Disekuilibrium pertumbuhan penduduk & pangan, kontrol populasi.

David Ricardo 1817: distribusi kekayaan, keunggulan komparatif, analisis marjinal.

JB Say 1832 : keseimbangan demand supply.

J Stuart Mill 1873 : elastisitas permintaan

Abad 13 scholastik

(94)

Sejarah Pemikiran Ekonomi

Islam

• Ekonomi Islam muncul pertama kali bersamaan dengan lahirnya ajaran Islam (pada abad ke 7 M)karena ajaran Islam tidak hanya memberikan panduan ritual, namun juga dalam kehidupan bermasyarakat.

• Sejarah perekonomian Islam pada dasarnya bersumber dari ide dan praktek ekonomi yang dilakukan oleh Muhammad saw dan para sahabatnya serta pengikutnya sepanjang zaman.

• Deversifikasi praktek ekonomi dilakukan masyarakat muslim setelah masa nabi Muhammad saw, bisa dianggap sebagai acuan sejarah ekonomi Islam selama tidak bertentangan dengan ajaran ekonomi Islam.

• Periodeisasi sejarah pemikiran ekonomi Islam dikategorikan menjadi : 1. Periode pertama (Masa awal Islam 450 H/1058M).

2. Periode kedua (450-850H/1058-1446M). 3. Periode ketiga (850-1350H/1446-1932M).

(95)

Sejaraha Ekonomi Islam.

(pada masa Rasulullah SAW)

• Ekonomi Islam diterapkan Rasulullah SAW

setelah hijrah dari Mekah ke Yathrib (Madinah).

• Setelah menata bidang politik dan

pemerintahan (konstitusional, tahap

(96)

• Prinsip-prinsip kebijakan ekonomi Islam (pada masa Rasulullah SAW) adalah : 1. Kekuasaan tertinggi adalah Allah dan Allah adalah pemilik absolut atas semua yang ada.

2. Manusia merupakan kalifah Allah di bumi tapi bukan pemilik yg sebenarnya.

3. Semua yg dimiliki & didapat manusia adalah karena seizin Allah, oleh karena itu saudara2nya yg kurang beruntung memiliki hak atas

sebagian kekayaannya.

4. Kekayaan tidak boleh ditumpuk atau ditimbun. 5. Kekayaan harus berputar

6. Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuk harus dihilangkan.

7. Menghilangkan jurang perbedaan antar individu dalam perekonomian, hal tersebut dapat menghapus konflik antar golongan.

8. Menetapkan kewajiban yg sifatnya wajib dan sukarela bagi semua individu termasuk masyarakat miskin

Sejaraha Ekonomi Islam

(97)

Sistim pencatatan penerimaan negara tersebut diawal

pemerintahan Rasulullah SAW tidak dilakukan, namun demikian

bukti penerimaan dan distribusi dilakukan dengan rapi, karena :

a. Jumlah orang Islam yg bisa membaca & menulis masih sedikit.

b. Sebagian besar bukti pembayaran dibuat sederhana baik

distribusi maupun penerimaan.

c. Sebagian dari zakat didistribusikan secara lokal.

d. Bukti penerimaan dari berbagai daerah berbeda-beda & tidak

umum digunakan.

e.

Ghanimah umumnya dibagikan setelah terjadi

peperangan.

(98)

Terima Kasih

Thank You

(99)
(100)

KONSEP MAKRO

KONSEP MAKRO

EKONOMI ISLAM I

EKONOMI ISLAM I

KONSEP MAKRO

KONSEP MAKRO

EKONOMI ISLAM I

EKONOMI ISLAM I

Oleh :

Oleh :

(101)

Islam memiliki khasanah fiqih muamalah

yang sangat kaya dan luas, diantara

khasanah tersebut adalah prinsip

(102)

• Khasanah fikih muamalah selain bersumber

dari Quran dan hadis juga bersumber dari

Kitab atau karya-karya para ulama antar lain :

1. al-Kindi,

2. al Ghazali,

3. Ibnu Rusd,

3. al-Khaawrizmi,

4. Ibnu Khaldun,

5. Ibnu Haitam,

6. Ibnu Hazm,

6. al-Farabi,

7. Jabir Ibnu Hayam,

8. Ibnu Sina,

(103)

Bahkan beberapa ekonom barat yang terinspirasi karya ekonom muslim

adalah :

• Teori Pareto Optimum diambil dari kitab Nahjul Balaqah Imam Ali.

Abu Yusuf (798 M) dalam kitabnya al-Kharaj yang menulis tentang tanggung jawab ekonomi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan rakyat.

• Adam Smith (1776) dengan bukunya The Wealt of Nation banyak terinspirasi oleh buku al-Amwal-nya Abu Ubaid (838 M).

• Teori Leffer’s Curve yang diciptakan oleh Leffer (penasehat ekonomi Presiden Ronald Reagan) teori ini diciptakan pada saat krisis yang melanda Amerika diakhir masa jabatan Reagen yang pertama dan terori ini cukup ampuh untuk menanggulangi krisis tsb. Leffer

(104)

Contoh masyarakat terbelakang adalah

masyarakat Indian di Amerika, sedangkan contoh

masyarakat ekonomi maju adalah bangsa Arab dan

Tartar.

Dalam buku The Wealth of Nation karya Adam Smith

(1776 M) yang terdiri dari lima jilid.

Dalam jilid ke lima bab pertama, Adam Smith

membandingkan masyarakat dengan tingkat

(105)

Adam Smith menjelaskan, bangsa arab

yang dimaksud adalah yang dipimpin

oleh :

“Mohamet and his immediate

successor”

(106)

Tepatnya pada 774 M, Raja Offa yang

berkuasa di Inggris ketika itu mencetak koin

emas yang merupakan

direct copy

dari dinar

Islam berikut tulisan Arabnya.

Yang uniknya koin (uang) tersebut

mencatumkan kalimat

Laa ilaaha illallah,

Muhammad

Rasululloh dan juga dua buah

(107)

Kebijakan fiskal di zaman

Rasulullah saw

Kharaj

(sejenis pajak tanah),

Zakat

, kums

(pajak 1/5),

jizya

(sejenis pajak atas badan orang non Muslim) dan

• penerimaam lain-lain (diantaranya

Kaffarah

/denda).

• Ushr

(pajak)

• Ghanimah

(pampasan perang)

• Amwal Fadhla

(Muslim yg meninggal tanpa ahli waris).

• Nawaib (pajak bagi kaum muslim yg kaya u/ keperluan

(108)

Sumber penerimaan negara meliputi

Dari kaum muslim Dari kaum non muslim Dari masyarakat umum

1. Zakat.

2. Ushr (5-10%) 3. Ushr (2,5%) 4. Zakat fitrah. 5. Wakaf.

6. Amwal Fadhla 7. Nawaib

8. Sadaqah yag lain 9. khums

3. Uang tebusan

4. Pinjaman dari kaum muslim

5. Hadiah dari pemimpin/ negara lain

(109)

• Penerimaan

zakat dan kums

dihitung secara

proporsional, secara ekonomi hal ini akan menciptakan

built-in stability (hal ini akan menstabilkan harga dan

menekan inflasi).

• Sistim

zakat perniagaan

dihitung dari hasil usaha (tax

on quasi rent) sehingga tidak mempengaruhi harga

dan jumlah penawaran. Ini berbeda dengan sistim

Pajak pertambahan nilai (Ppn) yang ada sekarang yg

dihitung atas harga barang, sehingga harga barang

bertambah mahal dampak jumlah yang ditawarkan

lebih sedikit (up-ward shift on supply curve).

• Sedangkan zakat ternak, Islam menerapkan sistim

yang progresif untuk memberi insentif peningkatan

produksi. Makin banyak ternak yang dimiliki makin

kecil zakat yang harus dibayar, ini akan mendorong

skala produksi yang lebih besar dan terciptanya

(110)

Disisi pengeluaran, terdiri dari pengeluaran untuk :

• dakwah,

• pendidikan dan kebudayaan,

• iptek,

• hankam,

• kesejahteraan

• social dan

• belanja pegawai

(111)

Peranan Institusi keuangan

publik

• Peranan Baitul Maal (Keuangan Publik)

adalah

1. Menampung sumber penerimaan negara dan

mendistribusikannya ke berbagai sektor.

2.

Pengelolaan keuangan negara langsung dibawah

pengawasan

Rasulullah dengan sekretaris khusus.

3. Sebagian besar disalurkan untuk kebutuhan ekonomi, social

dan budaya.

(112)

Kebijakan moneter sejak zaman

Rasulullah SAW

• Kebijakan dilaksanakan tanpa mungganakan instrumen

bunga

.

• Perekonomian jazirah Arab sebagian besar adalah sektor

perdagangan (bukan ekonomi yang berbasis sumber daya alam).

• Mitra dagang terbesar adalah Parsia dan Roma.

• Persyaratan untuk melakukan transakasi adalah alat

pembayaran yang dapat dipercaya yaitu Dinar dan Dirham.

1.

kedua koin tersebut memiliki berat yang tetap dan

2.

memiliki kandungan emas dan perak yang tetap,

3.

nilai satu dinar sama denga sepuluh dirham.

• Secara alamiah transaksi yang beredar didaerah Mesir atau

Syam menggunakan Dinar sebagai alat tukar, sementara di

kekaisaran Persia menggunakan Dirham.

• Ekspansi yang dilakukan Islam ke wilayah Kekaisaran Persia dan

Roma menyebabkan perputaran uang semakin meningkat.

(113)

Karena tidak adanya pemberlakukan tariff dan bea

masuk pada barang impor, uang diimpor dalam

jumlah cukup untuk memenuhi permintaan internal.

Pada sisi lain nilai emas dan perak pada kepingan

Dirham maupun Dinar sama dengan nilai nominal

(face velue) uanganya (sehingga dapat

dipergunakan sebagai hiasan atau ornamen).

Dapat disimpulkan bahwa awal periode Islam

penawaran uang

(Money Supply) terhadap pendapatan sangat elastis.

(114)

• Selain Dirham dan Dinar, alat pembayaran yang

digunakan pada awal periode Islam khususnya para

pedagang besar dan bereputasi tinggi adalah :

1. Surat wesel dagang dan

2. Surat hutang

• Meningkatnya perdagangan antara Yaman dan Syam

menciptakan kemungkinan untuk menerbitkan dan

menerima alat pembayaran lainnya yaitu surat wesel

tagih atau surat hutang diantara pedagang,

• Pada masa kekalifahan Umar Ibn Khatab,

diterbitkannya surat pembayaran yg disebut dengan

Saq, yg saat ini dikenal dg sebutan “cek” yang

penggunaannya dapat diterima masyarakat.

(115)

Pemercepatan peredaran uang.

Dengan sistim pemerintahan yang legal dan perangkat

hukum yang tegas dalam menentukan peraturan etika

dagang dan penggunaan uang, maka hal-hal yang

dilarang adalah :

1. Larangan terhadap Kanz (penimbunan uang untuk spekulasi)

cenderung mencegah dinar dan dirham kelaur dari perputaran.

2.

Larangan praktek bunga mencegah tertahannya uang

ditangan pemilik modal.

Sedangkan pemercepatan peredaran uang, Rasul

mendorong masyarakat untuk mengadakan kontrak

kerjasama dan mendesak mereka untuk memberikan

pinjaman tanpa bunga sehingga lebih memeprkuat

peredaran uang.

(116)

Kebijakan fiskal terhadap nilai uang.

1. Memberikan kesempatan yang lebih besar kepada

kaum Muslim dalam melakukan aktivitas produktif

dan

ketenagakerjaan.

2. Rasulullah mendesak golongan Anshar dan

Muhajirin

untuk melakukan perjanjian

Mudharabah (bagi hasil), Muzara’a (pembagian

panen) dan Musaqat (satu pihak

menyediakan

kebun, pihak lain mengatur irigasi dan j

jasa

tenaga kerja).

dengan kerjasama ini meningkatkan penawaran agregat

masyarakat yang berdampak pada stabilitas nilai uang

ketingkat equilibrium yang tinggi.

(117)

Mobilisasi dan utilitas tabungan.

Pihak pemilik dana dan enterprenuer bekerjasama

dengan exente agreement share yang menghasilkan

nilai tambah. Karena kegiatan ekonomi saat itu adalah

jasa, agricultural, perdagangan, dan kerajinan, bentuk

hukum yang sesui kegiatan tersebut adalah

Mudharabah, Muzara’ah, Musaqat dan Musyarakah.

Tabungan yang dimiliki oleh masyarakat (investor)

dialokasikan untuk perdagangan dan Kerajinan,

sedangkan assets fisik seperti tanah peralatan

digunakan untuk gricultural.

Dengan bimbingan Rasulullah kaum Muhajirin dan Ansar

bekerjasama dengan share 50% :50%

(118)

Kebijakan Fiskal Khalifah Umar

ibnu Khatab

• Administrasi telah ditata dengan dengan

pencatatan

double entry system

,

penataan ini sejalan dengan makin

bertambahnya pemeluk Islam dan luas

wilayahnya

(119)

• Disisi pengeluaran, pembangunan infrastruktur mendapat

perhatian besar.

• Memerintahkan Gubernur Mesir, Amr Ibn Ash untuk

membelanjakkan sepertiga APBN untuk :

1.

Melakukan penggalian kanal dari Fustat (Kairo) ke

Suez untuk

memudahkan transoprtasi dagang antara

semenanjung Arab dan Mesir.

2.

Juga membangun dua kota bisnis : Kufa (untuk bisnis

dengan Romawi) dan Basra (bisnis dengan Persia).

Catatan

APBN jarang sekali mengalami defisit, karena pengeluaran

hanya dilakukan apabila ada pemasukan (sistim cash

bassis).

(120)

• Diiterbitkannya surat pembayaran cek yang

penggunaannya dapat diterima masyarakat.

• Menginstruksikan untuk mengimpor sejumlah

barang dagangan dari Mesir ke Madinah, karena

barang yang diimpor dalam jumlah yang besar

sehingga distribusinya menjadi terhambat, Oleh

karena itu Khalifah Umar menerbitkan saq/cek

kepada yang berhak menerimannya

(121)

Kebijakan Fiskal pada jaman khlifah

Ali bin Abuthalib

Tugas Baitul Maal diatur dan diuraikan sebagi

berikut :

• Mengatur dan mengurus permasalah dan

kebutuhan masyarakat.

• memeperbaharui kota tua dan membangun

yang baru.

• mengumpulkan kharaj.

(122)

Pembangunan sektor-sektor umum yang

diorganisasi masing-masing distrik.

• Penetapan secara rinci tingkat ekonomi dalam

masyarakat dan menjamin bagian

masing-masing orang (Ia mengatakan setiap individu

mendapatkan bagian pada pendapatan nasional)

• Menekankan kepada para gubernur untuk

benar-benar mendistribusikan pendapatan kepada

kelompok masyarakat sehingga tercapailah

kesejahteraan dan keadilan.

(123)

• Dinar dan Dirham merupakan satu-satunya

mata uang yang dipakai.

• Pada masa pemerintahan Imam Ali, Islam

mencetak uang sendiri, namun demikian masa

pemerintahan Imam Ali tidak terlalu lama (-/+ 4

tahun), sehingga uang yang dicetak tersebut

tidak dapat beredar luas. Oleh karena itu dapat

dikatakan bahwa penawaran uang selama masa

itu sama seperti pada masa Nabi Muhammad.

(124)

Kesimpulan

Tidak ada satu pun instrumen

kebijakan moneter yang digunakan

pada masa awal periode keislaman.

Karena penggunaan uang sebagai

(125)

KONSEP MAKRO

EKONOMI ISLAM II

(Sektor Keuangan)

Oleh :

Oleh :

(126)

Pandangan Islam terhadap

harta & kegiatan ekonomi

• Pemilik mutlak terhadap segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini, termasuk harta benda, adalah Allah SWT (kepemilikan oleh

manusia hanya bersifat relatif, sebatas untuk melaksanakan amanah mengelola dan memanfaatkan sesuai dengan

ketentuanNya).

• Status harta yang dimiliki manusia adalah :

1. Harta sebagai amanah (titipan, as a trust) dari Allah SWT. 2. Einstain berpendapat, manusia tida mampu menciptakan energi, yang mampu manusia lakukan adalah mengubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi lain.

5. Harta sebagai perhiaasan hidup yang memungkinkan manusia bisa meninkmati dengan baik dan tidak berlebihan.

6. Harta sebagai ujian keimanan. (menyangkut cara mendapatkan dan memanfaatkan.

(127)

Pemilikan harta dapat dilakukan antara lain melalui usaha (a’mal) atau mata pencaharian (ma’isyah).

• Dilarang mencari harta, berusaha atau bekerja yang dapat melupakan kematian (Q.S. At Takatsur: 1-2), melupakan Dzikurullah (Q.S. Al

Munafiqun: 9), Melupakan shalat & Zakat (Q.S. An Nur: 37), dan

memusatkan kekayaan pada sekelompok orang saja (Q.S. Al Hasyr: 7). • Dilarang menempuh usaha yang haram, seperti :

1. Kegiatan Ribawi (Q.S. Al Baqarah: 275-281).

2. Berjual beli barang yang dilarang atau haram (Q.S. Al Maidah: 90-91).

3. Mencuri/merampok/penggasaban (Q.S. Al Maidah: 38).

4. Curang dalam takaran dan timbangan (Q.S. Al Muthaffifin: 1-6).

5. Melalui cara-cara yang bathil dan merugikan (Q.S. Al Baqarah: 188). 6. Melalui cara suap menyuap (H.R Imam Ahmad).

(128)

Sektor Lembaga

Keuangan

1. Secara implisit didalam Al Quran dan

Hadist tidak tercantum istilah

“bank”.

2. Fungsi perbankan secara partial telah

diaplikasikan sejak zaman Rasulullah

dan Khulafaur Rasyidin (yaitu menerima

simpanan, menyalurkan dana dan

(129)

Fungsi perbankan secara partial (satu orang melakukan

satu

fungsi dari perbankan) tersebut adalah :

• Rasulullah SAW yang dikenal dengan julukan al Amin, dipercaya oleh

masyarakat Mekah untuk menerima simpanan harta, sehingga pada saat hijrah ke Madinah, beliau meminta kepada syaidina Ali ra untuk

mengembalikan semua titipan itu kepada yang memiliki, yang dititipi tidak dapat memanfaatkan harta titipan tersebut. (Wadiah ad Amanah).

• Sahabat Rasulullah, Zubair bin al Awwam lebih suka menerima titipan dalam bentuk pinjaman yang memiliki hak untuk memanfaatkan (Wadiah at Dhomanah). Karena bentuknya pinjaman maka ia wajib mengembalikan utuh.

• Penggunaan cek (media pembayaran yang pada waktu itu istilahnya “saq”) telah dikenal luas sejalan dengan meningkatnya perdagangan antara negeri Syam dan Yaman.

• Bahkan di zaman Umar bin Khattab ra beliau menggunakan cek untuk membayar tunjangan kepada mereka yang berhak. Dengan cek tersebut kemudian mereka mengambil gandum di Baitul Mal.

• Pemberian modal untuk modal kerja berbasis bagi hasil, seperti

Mudharabah, Musyarakah, Muzara’ah, Musaqah telah dikenal sejak awal diantara kaum Muhajirin dan kaum Anshar.

(130)

• Ketiga fungsi perbankan dilakukan oleh satu individu tumbuh

dan berkembang dizaman Bani Abbasiyah, dan lebih

berkembang pesat lagi setelah beredarnya jenis mata uang

• Pada zaman Abbasiyah, pada saat pemerintahan Muqtadir

(908-932 M). Saat itu setiap wazir mempunyai bankir sendiri,

misalnya Ibnu Abi Isa menunjuk Ali Ibn Isa ; Hamid Ibnu

Wahab mnunjuk Ibrahim Ibnu Yuhana.

• Kemajuan praktik perbankan pada zaman itu ditandai

dengan beredarnya alat pembayaran saq (cek) sangat luas

sebagai media pembayaran.

• Perbankan saat itu tidak menggunakan konsep bunga dalam

operasionalnya, namun menggunakan konsep bagi hasil

disisi penghimpunan dananya, dan jual beli, gadai, sewa dan

bagi hasil disisi pembiayaannya.

Referensi

Dokumen terkait

Asas dari kepemilikan dalam Islam adalah kepemilikan individual karena hal itu dianggap sesuatu yang fitrah dalam Islam. Karena kepemilikan individual

Sekarang ini, umat Islam tidak bisa menghindari diri merekasendiri dari muamalah dengan bank konvensional yang menggunakan sistem bunga dalam semua aspek kehidupan, termasuk

Kesimpulannya, ahli-ahli pendidikan Islam dalam mendefinisikan pendidikan sepakat menyatakan bahawa pendidikan Islam ialah suatu latihan atau bimbingan kepada jasmani, rohani,

mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila

Pada dasarnya manusia dalam kehidupannya dituntut melakukan suatu usaha untuk mendatangkan hasil dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.Di dalam Islam, bekerja merupakan suatu

Pada dasarnya manusia dalam kehidupannya dituntut melakukan suatu usaha untuk mendatangkan hasil dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.Di dalam Islam, bekerja merupakan suatu

1) Komoditas yang diperjual belikan adalah homogen (serupa). Dalam pasarpersaingan sempurna, jenis komoditas tertentu yang dijual oleh para penjualnya harus sama

ADA DUA MACAM JAWABAN JAWABAN ISLAM  Manusia diciptakan Allah  Hidup untuk beribadah kepada-Nya  Setelah mati akan hidup abadi di alam akherat: di sorga atau neraka  Tergantung