KONSEP DASAR EKONOMI ISLAM
Kelompok 1 :
1. KARNO (2020-575) 2. Abdul Raffi (2020-009)
3. Tegar Yos (2020-707) 4. Waode Fauzia (2020-020) 5. Dea Yanti Dwi Lestari (2020-027)
6. M Zaki Nabilun N (2020-561)
FALSAFAH EKONOMI ISLAM
“Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bagianmu dari
(kenikmatan) dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan
di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”
(al-Qashash 77)
Falsafah Ekonomi Islam
1. Kegiatan ekonomi diorientasikan bagi pencapaian kebahagiaan hidup di akhirat
2. Ekonomi diarahkan bagi tercapainya kesejahteraan, kemajuan material dan kebahagiaan hidup manusia di
dunia
3. Kegiatan ekonomi harus dilakukan dalam pola interaksi
sesama manusia secara baik
4. Harus dihindari kegiatan ekonomi yang merusak fisik
maupun tatanan kehidupan manusia
Hidup di Dunia
Ke Mana?
Dari Mana?
Lahir Mati
Untuk Apa?
Kehidupan sebelum
dunia
Kehidupan dunia
Kehidupa n setelah
Dunia
Hubungan antar tiga simpul
AL-’UQDATU AL-KUBRA AL-’UQDATU AL-KUBRA
(SIMPUL BESAR) (SIMPUL BESAR)
TIGA PERTANYAAN MENDASAR TIGA PERTANYAAN MENDASAR
MANUSIA MANUSIA
DARI MANA MANUSIA BERASAL?
DARI MANA MANUSIA BERASAL?
UNTUK APA MANUSIA HIDUP?
UNTUK APA MANUSIA HIDUP?
KEMANA SETELAH MATI ? KEMANA SETELAH MATI ?
- Simpul semua pertanyaan
- Bila terurai maka terurai pula
pertanyaan cabang
Harus dijawab
Jawaban dari simpul besar, sebagai
Aqidah
Fikrah kulliyah
Qaidah fikriyah
Al-Nadzratu fi al-hayati al- dunya
Mempengaruhi gaya hidup
Menentukan kualitas hidup
ADA DUA MACAM JAWABAN
JAWABAN ISLAM
Manusia diciptakan Allah
Hidup untuk beribadah kepada-Nya
Setelah mati akan hidup abadi di alam akherat: di sorga atau neraka
Tergantung hidupnya di dunia: beriman atau tidak;
bila beriman, taat atau tidak
(Sumber: wahyu Allah)
JAWABAN SEKULER
Manusia diciptakan Tuhan
Hidup untuk mencari kepuasan jasmani
Setelah mati, akan ada hidup yang abadi di alam lain (?), atau pasti di sorga karena sudah
diampuni
Alam nanti tidak ada hubungan dengan sekarang (?)
(Sumber: pemikiran spekulatif)
MANA JAWABAN YANG BENAR?
Yang benar adalah yang bersumber dari al- Qur’an
Pemikiran spekulatif tidak berdasar. Nilainya bisa benar bisa salah
Tapi bila terdapat sumber yang pasti benar,
maka pemikiran spekulatif tentang hakekat
hidup di dunia pasti salah adanya.
DARI MANA Manusia,
alam semesta dan kehidupan berasal?
DICIPTAKAN ALLAH DICIPTAKAN ALLAH
MAKA……
UNTUK APA MANUSIA HIDUP?
BERIBADAH KEPADA ALLAH
Makna ibadah adalah tha’atullah wa khudlu’u lahu wa iltizamu ma syara’a minaddini (taat kepada Allah tunduk padanya dan berpegang teguh pada apa yang telah disyariatkan di dalam agama Islam)
Jadi, kehidupan dunia dengan sebelumnya terikat dengan hubungan penciptaan, perintah dan larangan (shilatu al-khalq dan shillatul awamir wan nawahi )
Kehidupan dunia dengan sesudahnya terikat dengan
kebangkitan dan perhitungan (shilatul ba’tsi wan nushur dan
shillatul muhasabah)
MACAM IBADAH
Makna Khusus
Aktivitas hubungan dengan Allah (Shalat, puasa, Zakat, do’a, dll)
Makna Umum
Segala aktivitas manusia
AMAL BERNILAI IBADAH
Amal Terbaik
Ikhlas hanya untuk Allah SWT
Benar sesuai tuntunan syariat
Islam
KE MANA SETELAH MATI
Keyakinan Perbuatan Balasan
1. Muslim Taat Kekal di Surga
2. Muslim Ingkar Neraka lalu Surga
3. Kafir Kekal di Neraka
Dibangkitkan kembali (Al Mukminun:15-16)
Dihisab, atas keyakinan dan perbuatannya di dunia
Tiga prototipe manusia dan balasannya
Dalil ….
Tipologi 1 (Al Bayyinah:7-8)
“Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal shaleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluq. Balasan mereka adalah surga adn yang mengalir sungai-sungai di bawah. Mereka kekal di dalamnya selamanya”
Tipologi 2
“… Allah memerintahkan para malaikat mengentas dari neraka itu orang-orang yang tidak pernah sekalipun melakukan perbuatan syirik.
Yaitu mereka yang berucap Laa ilaaha illallah. Orang-orang ini dapat diketahui melalui ciri khasnya, yakni di wajahnya ada bekas sujud…..
(HR. Muslim dari Abu Hurairah RA) Tipologi 3 (Al Bayyinah 6)
“Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang
musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya.
Mereka adalah seburuk-buruk makhluq”.