• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Ind

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Ind"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia

. Potensi Sumber Daya Hutan

Pernahkah kamu melihat dan pergi ke hutan? Pernahkah kamu melihat penduduk yang memanfaatkan hutan? Apa saja yang dimanfaatkan dari hutan? Hutan di Indonesia dikenal sebagai hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis seringkali digambarkan sebagai hutan yang lebat, padahal kenyataannya tidak selalu demikian. Hutan tropis di Indonesia sangat bervariasi, mulai dari hutan primer sampai hutan mangrove.

Potensi sumber daya hutan di wilayah Indonesia sangat besar, yaitu mencapai 99,6 juta hektar atau 52,3% dari seluruh luas wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011). Luas hutan yang besar tersebut saat ini masih dapat dijumpai di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra. Di Jawa, luas hutan telah mengalami banyak penurunan karena terjadi alih fungsi untuk pertanian dan permukiman penduduk. Sementara itu, di Sumatra dan Kalimantan banyak dijumpai alih fungsi hutan menjadi pertanian dan perkebunan.

Potensi Sumber Daya Hutan

Selain hutannya yang sangat luas, hutan Indonesia juga menyimpan beragam kekayaan flora dan fauna atau keanekaragaman hayati yang sangat besar. Bahkan, banyak di antaranya merupakan spesies endemik atau hanya ditemukan di Indonesia, tidak ada ditemukan di tempat lainnya.

Hasil hutan sebagai salah satu potensi sumber daya hutan, sebenarnya tidak hanya sekadar kayu. Hutan tropis yang dimiliki Indonesia juga menghasilkan beragam buah-buahan dan tumbuhan obat-obatan. Namun demikian, hasil hutan yang banyak dikenal penduduk adalah sebagai sumber kayu. Setidaknya terdapat 4 ribu jenis kayu yang 267 jenis di antaranya merupakan kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Secara umum, jenis-jenis kayu dan

sebarannya adalah sebagai berikut.

1 Kayu meranti, keruing, agathis dihasilkan terutama di Sulawesi, Papua, dan Kalimantan. 2. Kayu jati banyak dihasilkan terutama di Jawa Tengah.

3. Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Barat dan Sumatra Utara. 4. Kayu cendana banyak dihasilkan di NTT.

(2)

Hutan Gundul

Mengapa kita harus menyelamatkan hutan?

Lihat gambar hutan gundul disamping, hutan yang kita miliki saat ini ternyata telah mengalami banyak kerusakan. Ini berarti potensi sumber daya hutan Indonesia berkurang. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan, laju kerusakan hutan kita mencapai 300 ribu ha/tahun. Akibatnya, banyak spesies tumbuhan dan hewan yang terancam punah, bahkan beberapa di antaranya dianggap punah. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, bukan tidak mungkin pada masa yang akan datang hutan kita akan habis. Padahal, hutan memiliki banyak manfaat atau fungsi, yaitu seperti berikut.

1. Tempat menyimpan air hujan dan kemudian mengalirkannya ke sungai-sungai dan danau hingga pada musim kemarau daerah tersebut tidak mengalami kekeringan.

2. Tempat hidup bagi flora dan fauna yang menjadi sumber makanan dan obat-obatan pada saat ini maupun pada masa yang akan datang.

3. Mencegah terjadinya erosi atau pengikisan karena air hujan tidak langsung jatuh ke tanah yang mengakibatkan kikisan tanah-tanah yang subur.

4. Menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida sehingga suhu bumi jadi lebih terkendali. 5. Sumber kehidupan bagi masyarakat, khususnya penduduk sekitar hutan dari produk yang dihasilkannya.

(3)

Potensi dan persbaran sumber daya tambang

a. Minyak Bumi dan Gas

Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak dipakai untuk keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga. Saat ini telah dikembangkan sumber energi alternatif, misalnya bioenergi dari beberapa jenis tumbuhan dan sumber energi lainnya, seperti energi matahari, angin, dan gelombang. Namun, produksi energi dari sumber energi alternatif masih terbatas jumlahnya.

Cadangan minyak bumi Indonesia terus berkurang seiring dengan pengambilan atau eksploitasi yang terus dilakukan. Ada yang memperkirakan dalam kurun waktu 14 tahun ke depan,

cadangan tersebut akan habis dan Indonesia terpaksa harus membeli atau mengimpor dari negara lain. Hal itu tidak akan terjadi dengan cepat jika ditemukan cadangan baru yang diperkirakan masih besar. Cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan masih cukup besar. Adapun sebaran penghasil minyak pada sejumlah pulau di Indonesia sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia dapat dilihat pada data berikut ini.

Sumatra : Pereula dan Lhokseumawe (Aceh Darussalam), Sungai Pakning dan Dumai (Riau), Plaju, Sungai Gerong dan Muara Enim (Sumatra Selatan)

Jawa : Jati Barang Majalengka (Jawa Barat), Wonokromo, Delta (Jawa Timur), Cepu, Cilacap (Jawa Tengah).

Kalimantan : Pulau Tarakan, Balikpapan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur), Rantau, Tanjung, dan Amuntai (Kalimantan Selatan).

Maluku : Pulau Seram dan Tenggara

Papua : Klamono, Sorong, dan Babo

b. Batu Bara

(4)

Batu bara digunakan sebagai sumber energi untuk berbagai keperluan. Energi yang dihasilkan batu bara dapat digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah tangga (memasak), pembakaran pada industri batu bata atau genteng, semen, batu kapur, bijih besi dan baja, industri kimia, dan lain-lain. Cadangan batu bara Indonesia hanya 0,5% dari cadangan batu bara dunia. Namun, dilihat dari produksinya, cadangan batu bara Indonesia merupakan yang ke-6 terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton. Batu bara dapat dijumpai di sejumlah pulau, yaitu Kalimantan dan Sumatra. Potensi batu bara sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia di kedua pulau tersebut sangat besar. Pertambangan batu bara di

Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau dan Samarinda), Sumatra Barat (Ombilin dan Sawahlunto), Sumatra Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim).

c. Bauksit

Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit bermanfaat untuk industri keramik, logam, kimia, dan matulergi. Indonesia memiliki bauksit sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia yang cukup besar dengan produksi mencapai 1.262.710 ton. Sebagian dari hasil pertambangan bauksit dimanfaatkan untuk industri dalam negeri dan

sebagian lainnya diekspor. Bauksit ditambang di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).

d. Pasir Besi

Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen. Aktivitas penambangan pasir besi sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek

(Sulawesi Selatan), dan Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan).

(5)

Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data Tekmira ESDM, produksi emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019 ton. Emas ditambang di Jawa Barat (Cikotok dan Pongkor), Papua (Freeport, Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Nanggroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang Lebong).

f. Timah

Timah dimanfaatkan sebagai bahan baku logam pelapis, solder, cendera mata, dan lain-lain. Aktivitas penambangan timah sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia terdapat di Sungai Liat (Pulau Bangka), Manggara (Pulau Belitung), dan Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau Karimun.

g. Tembaga

Tembaga banyak dimanfaatkan dalam industri peralatan listrik, industri konstruksi, pesawat terbang, kapal laut, atap, pipa ledeng, dekorasi rumah, mesin-mesin pertanian, pengatur suhu ruangan, dan lain-lain. Aktivitas penambangan tembaga terdapat di Papua oleh PT. Freeport.

h. Nikel

Nikel adalah bahan paduan logam yang banyak digunakan pada industri logam. Nikel sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di daerah Soroako, Sulawesi Tenggara. Daerah lain yang memiliki potensi nikel adalah Papua dan Maluku.

i. Aspal

Aspal digunakan sebagai bahan utama untuk membuat jalan. Aspal sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.

j. Mangan

Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan Selatan).

k. Belerang

Belerang sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia banyak ditemukan di Gunung Welirang, Jawa Timur dan Gunung Patuha, Jawa Barat.

(6)

Marmer terbentuk dari proses malihan batu gamping atau batu kapur. Suhu dan tekanan bekerja pada batu gamping karena adanya tenaga endogen atau tenaga dari dalam bumi. Marmer banyak digunakan untuk seni pahat, patung, meja, dinding, lantai rumah, dan lain-lain. Marmer sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan Makassar.

m. Yodium

Yodium digunakan sebagai bahan baku utama untuk larutan obat dalam alkohol, kesehatan, herbisida, industri desinfektan, serta digunakan dalam garam agar lebih sehat. Yodium sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Semarang (Jawa Tengah) dan

Mojokerto (Jawa Timur)

Potensi dan Persebaran sumber daya kelautan

Luas laut Indonesia mencakup 2/3 dari seluruh luas wilayah Indonesia, yaitu 5,8 juta km2. Di dalam laut tersebut, tersimpan kekayaan alam yang luar biasa besarnya. Potensi sumber daya laut Indonesia tidak hanya berupa ikan, tetapi juga bahan tambang seperti minyak bumi, nikel, emas, bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan lain-lain yang berada di bawah permukaan laut. Kekayaan yang dapat dimanfaatkan dari sumber daya laut yang lain adalah sumber daya alam berupa mangrove, terumbu karang, dan lain-lain. Sumber daya tersebut dikenal dengan sumber daya pesisir.

a. Perikanan

Sumber daya perikanan laut adalah salah satu potensi sumber daya laut di indonesia yang sejak dulu telah dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun. Yang dimaksud dengan potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak mengurangi populasi ikan. Berdasarkan aturan internasional, jumlah tangkapan yang diperbolehkan adalah 80% dari potensi lestari tersebut atau sekitar 5,12 juta ton per tahun. Kenyataannya, jumlah hasil tangkapan ikan di Indonesia belum mencapai angka tersebut. Ini berarti masih ada peluang untuk meningkatkan jumlah tangkapan yang diperbolehkan.

(7)

Selain ikan yang tersedia di lautan, penduduk Indonesia juga banyak yang melakukan budi daya ikan, terutama di daerah pesisir. Di pantai utara Pulau Jawa, banyak masyarakat yang

mengembangkan usaha budi daya ikan dengan menggunakan tambak. Jenis ikan yang dikembangbiakkan disana adalah ikan bandeng dan udang.

Selain ikan, kekayaan laut Indonesia juga berada di wilayah-wilayah pesisir berupa hutan mangrove, rumput laut, padang lamun, dan terumbu karang. Indonesia memiliki lebih dari 13 ribu pulau sehingga garis pantainya sangat panjang. Garis pantai Indonesia panjangnya

mencapai 81.000 km, ukuran ini merupakan panjang pantai kedua terpanjang di dunia setelah Kanada. Oleh karena itu, potensi sumber daya alam di wilayah pesisir sangat penting bagi Indonesia. Tidak salah jika pemerintah di bawah pemerintahan presiden Jokowi memfokuskan pembangunan maritim di Indonesia.

Kekayaan alam kita yang berupa ikan malah banyak diambil oleh oknum-oknum dari negara lain berupa praktik pencurian ikan atau illegal fishing. Ada beberapa wilayah perairan Indonesia yang rawan dengan kegiatan illegal fishing. Wilayah yang paling rawan dengan praktik pencurian ikan adalah Laut Arafuru (Papua) di Timur perairan Indonesia.

b. Hutan Mangrove

Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut, sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya hutan mangrove berkembang baik pada pantai yang terlindung, muara sungai, atau laguna. Tumbuhan yang hidup di habitat hutan mangrove tahan terhadap garam yang terkandung di dalam air laut.

Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di indonesia yaitu fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain dari hutan mangrove adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di

dalamnya. Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar atau bahan pembuat arang. Kayu bakau juga dapat dijadikan bahan pembuat kertas. Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna yang bernilai ekonomis, misalnya udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di wilayah ini.

(8)

Jumlah hutan mangrove di Indonesia mencapai angka 3.716.000 ha (data dari UNESCO). Hutan mangrove Indonesia tidak tersebar secara merata. Luas terbesar hutan mangrove berada di Pulau Papua yang mencapai 3,7 juta ha. Berikutnya adalah Kalimantan (165 ribu ha), Sumatra (417 ribu ha), Sulawesi (53 ribu ha), Jawa (34,4 ribu ha), Bali dan Nusa Tenggara (3,7 ha).

c. Terumbu Karang

Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar diasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka

tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu karang terluas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu km2 atau setara dengan 18% dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia. Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak hanya dari luasnya, akan tetapi juga keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Keanekaragaman hayati terumbu karang sebagai potensi sumber daya laut di indonesia juga yang tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan, 2.500 jenis moluska, 1.500 jenis udang-udangan, dan 590 jenis karang.

Mengapa terumbu karang banyak ditemukan di wilayah Indonesia? Terumbu karang akan dapat tumbuh dengan baik pada suhu perairan laut antara 21O - 29O C. Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari itu, pertumbuhan terumbu karang menjadi kurang baik. Karena Indonesia berada di daerah tropis dan suhu perairannya hangat, pantaslah jika terumbu karang banyak ditemukan di Indonesia.

Pertumbuhan terumbu karang juga akan baik pada kondisi air yang jernih dan dangkal.

Kedalaman air yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang tidak lebih dari 18 meter. Jika lebih besar dari kedalaman tersebut, pertumbuhan terumbu karang juga akan menjadi kurang baik. Selain persyaratan tersebut, terumbu karang juga mensyaratkan salinitas (kandungan garam air laut) yang tinggi. Oleh karena itu, terumbu karang sulit hidup di sekitar muara sungai karena kadar garam air lautnya menurun akibat bercampurnya air sungai ke laut.

Mengapa terumbu karang wajib dilindungi dari kerusakan? Terumbu karang memiliki banyak manfaat, baik manfaat yang bersifat ekonomis, ekologis, maupun sosial ekonomi.

Adapun gambaran dari manfaat terumbu karang tersebut adalah sebagai berikut.

1. Manfaat ekonomi : sebagai sumber makanan, obat-obatan, dan objek wisata bahari.

(9)

3. Manfaat sosial ekonomi : sebagai sumber perikanan yang dapat meningkatkan pendapatan para nelayan. Terumbu karang juga dapat menjadi daya tarik objek wisata yang dapat

meningkatkan pendapatan penduduk sekitar dari kegiatan pariswisata.

Terumbu karang banyak ditemukan di bagian tengah wilayah Indonesia seperti di Sulawesi, Bali, Lombok, dan Papua. Konsentrasi terumbu karang juga ditemukan di Kepulauan Riau, pantai barat dan ujung barat Sumatra.

Potensi dan persebaran sumber daya pariwisata

Negara Indonesia dikaruniai Tuhan dengan berbagai wilayah dan fenomena alam yang memiliki keindahan dan daya tarik yang sangat beraneka ragam. Selain itu juga memiliki berbagai macam suku bangsa dengan variasi tradisi, adat istiadat, seni, dan budaya yang beraneka ragam. Di samping itu banyak pula jumpai peninggalan sejarah. Semua kondisi alam dan sosial tersebut merupakan sumber daya yang sangat potensial untuk dioptimalisasikan bagi kepentingan sektor pariwisata.

Secara umum objek wisata di muka bumi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu objek wisata alam, meliputi keindahan alam pegunungan, hutan, cagar alam dan suaka margasatwa, danau, pantai, dan kawasan laut, objek wisata budaya berhubungan dengan bangunan bersejarah, tradisi dan adat istiadat kelompok masyarakat, hasil karya seni dan kerajinan, museum,

monumen, benteng, taman hiburan. Agro Wisata, yaitu objek wisata yang berhubungan dengan kegiatan pertanian dan hasilnya.

Persebaran beberapa objek wisata yang ada di negara Indonesia antara lain sebagai berikut.

1) Pulau Sumatra

Taman Nasional Gunung Leuser, Danau Laut Tawar, Rantau Prapat, Danau Toba, Brastagi, Danau Maninjau, Danau Singkarak, Benteng Fort de Kock, Lembah Anai, Danau Ranau, Suaka Alam Way Kambas, dan Benteng Marlborough.

2) Pulau Jawa

(10)

Borobudur, Prambanan, Keraton Jogja, Kota Gede, Pantai Parangtritis, Kaliurang, Makam Imogiri, Gunung Bromo-Tengger, Taman Nasional Baluran, dan Pemandian Tretes.

3) Bali

Pantai Kuta, Legian, Tanah Lot, Danau Batur, Klungkung, Pura Besakih, Daerah Trunyan, dan berbagai macam kesenian.

4) Kalimantan

Pantai Pasir Panjang, Danau Riam Kanan, Museum Lambung Mangkurat, Istana Kesultanan Sambas, Taman Nasional Tanjung Puting, dan masyarakat Dayak.

5) Nusa Tenggara

Gunung Tambora, Taman laut Gili Air, Taman Nasional Komodo, dan Danau Kelimutu.

6) Sulawesi

Taman Laut Bunaken, Danau Tondano, Tana Toraja, Suaka marga satwa Anoa dan burung Maleo, Mesjid tua Palopo, Taman wisata Renboken, dan Pantai Losari.

7) Papua

(11)

Pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan

Pertanian Berkelanjutan

Pada dasarnya pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya terbarukan dan sumber daya tidak terbarukan untuk proses produksi pertanian dengan menekankan dampak negative terhadap lingkungan yang serendah-rendahnya. Pertanian berkelanjutan menitik beratkan pada pengolahan sumber daya alam yang memanfaatkan produk hayati ramah lingkungan. Dengan demikian , kegiatan pertanian biasanya di aplikasikan dalam kegiatan pertanian organik. Manfaatan pertanian berkelanjutan sebagai berikut :

1. Mampu meningkatkan produksi pertanian dan menjamin ketahanan pangan di dalam negeri

2. Menghasilkan pangan yang terbeli dengan kualitas tinggi serta meminimalisasi kandungan bahan pencemar kimia ataupun bakteri yang membahayakan

3. Tidak mengurangi dan merusakk kesuburan tanah , tidak meningkatkan erosi , dn menekan ketergantungan pada sumber daya alam tidak terbarukan

4. Mendukung dan menopang kehidupan masyarakat pedesaan dengan meningkatkan kesempatan kerja serta menyediakan penghidupan layak bagi petani

5. Tidak membahayakan kesehatan masyarakat yang bekerja atau hidup di lingkungan pertanian dan bagi yang mengonsumsi hasil pertanian

6. Melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di lahan pertanian dan perdesaan serta melestarikan sumber daya alam dan keragaman hayati

Indicator yang digunakan dalam kegiatan pertanian berkelanjutan sebagai berikut ;

1. Budidaya berbagai jenis tanaman secara alami

(12)

3. Meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian

4. Menghasilkann prodak prtanian yang bermutu dalam jumlah memadai

5. Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang

6. Menghindarkan pencemaran yang di seabkan penerapan teknik pertanian

Kegiatan pertanian organik telah menerapkan semua indicator yang di tentukan dalam kegiatan pertanian berkelanjutan. Tujuan ppengembangan kegiatan pertanian berkelanjutan adaalah meningkatkan kualitas alami lingkungan.

b. Pertambangan Berkelanjutan

Pertambangan mengeksploitasi sumber daya yang bersifat tidak terbarukan kegiatan

pertambangan berkelanjutan merupakan kegiatan yang di awali dengan eksplorasi , eksploitasi , pengolahan , dan kegiatan pasca tambang.

CSR oleh PT inducement tunggal prakarsa,Tbk. Adlah kemitraan yang meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Inducement merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industry semen. Bahan baku semen di peroleh dari kegiatan pertambangan kapur yang juga di lakukan perusahaan. Salah satu kegiatan pertambangan oleh inducement terletak di Kab Patih. Dalam kegiatan tersebut, PT inducement melakukan tanggung jawab social berupa penyediaan air bersih di dukuh pager gunung Kab Patih. Kegiatan tersebut di lakukan untuk perbaikan kinerja perusahaan secara berkesinambungan dari tahun ketahun . kinerja tersebut ,baik yang memeberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar maupun kessungguhan menjaga keseimbangan lingkungan dalam melaksanakan proses produksi.

Kegiatan pertambangan berkelanjutan dapat mengacu pada konsep wawasan berkelanjutan yang terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut :

1. Melakukan penyelidikan umum

2. Eksplorasi terdiri atas eksplorasi pendahulian dan eksplorasi terperinci

3. Studi kelayakan trdiri atas kelayakan teknik , ekonomi , dan lingkungan.

4. Persiapan produksi

5. Penambangan terdiri atas pembongkaran , pemuatan , pengangkutan dan penimbunan

(13)

7. Pengolahan

8. Pemurnian

9. Pemasaran

10. Tanggumg jawab social

11. Pengakhiran tambang

Melalui penetapan tujuan janangka pen dek dan jangka panjang secara konsisten , terdapat 3 prioritas utama untuk memaksimalkan potensi pertambangan berkelanjutan :

1. Menganalisis dampak dankeuntungan social , ekonomi , kessehatan , lingkungan selama siklus kegiatan pertambangan , keselamatan dan kesehatan para pekerja

2. Meningkatkan partisipasi para pemangku kepentingan

3. Menegmbangkan praktik pertambangan berkelanjutan melalui penyedian dukungan teknis

Masyarakat mulai bersikap kristis dalam kegiatan penambangan yang merusak lingkungan pembentukan DAD pada tahun 2001 mendorong perilaku peduli & tanggung jawab anda dalam mengata

c. Pariwisata berkelanjutan

Saat ini pariwisata meruoakan kegiatan ekonomi yang berembang pesat di Indonesia dan juga di yakini sebagai penyumbang defisa Negara. Indonesia memiliki kekayaan hayati yang dapat di lihat dari berbagai jenis tanaman dan hewan yang dapat di kembangkan

Istilah pariwisata berkelanjutan merujuk pada produk pariwisata yang ramah lingkungan. Usaha Pemerintah menggembangkan prinsip* sebagai berikut :

1. Pariwisata harus melibatkan masyarakat local dalam pembangunan

2. Menyeimbangkan antara kebutuhan wisatawan dan masyarakat

3. Melibatkan para pemangku kepentingan

4. Memberikan kemudahan kepada pengusaha sklala lokal kecil dan menengah

5. Memiliki efek pengganda bagi industry lain

(14)

7. Harus menjamin keberlanjutan

8. Pariwisata harus bertumbuh dengan optimal bukan eksplorasi

9. Harus ada monitorin dan evaluasi secara periodic

10. Keterbukaan terhadap penggunaan SDA

11. Program peningkatan sumber daya manusia dalam bentuk pendidikan dan pelatihan dan sertifikat untuk bidang keahlian pariwisata

Upaya pengembangan pariwisata di Indonesia di dukung oleh UU RI no 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan. Manfaat pengembangan kegiatan pariwisata berkrlanjutan sebgai berikut ;

1. Menjamin keseimbangan lingkungan pada objek wisata

2. Meningkatkan rasa cinta trhadap lingkungan

3. Meningkatkan Devisa Negara dan jumlah kunjungan wisatawan asing

4. Memperluas lapangan kerja

5. Mendorong pembangunan daerah menujan kegiatan wisatasi permasalahan lingkungan hidup dan menjaga kelestarian.

(15)

Nama:De

wi

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan reaktor saringan pasir lambat dua tingkat dalam aliran tak jenuh untuk menyisihkan parameter Besi (Fe)- Mangan

Dalam perencanaan pembangunan jembatan layang diperlukan suatu kajian pustaka untuk tujuan evaluasi pengaruh lalu lintas pada ruas jalan yang bersangkutan.. Aspek-aspek ruas

Dari persamaan menjelaskan bahwa konsentrasi larutan akan berbanding terbalik dengan nilai konduktifitasnya, hal tersebut terjadi karena dalam larutan yang pekat ion ion

Selain makam Laksamana Koja Hasan terdapat pula makam lainnya yaitu makam istri dari Laksamana Koja Hasan yang bernama Tun Sirah binti Hang Tuah nisan yang

Dengan ini kami sampaikan Nota Konfirmasi Setoran Penerimaan Negara sebagaimana dimaksud pada lampiran surat ini. Segala akibat yang timbul dari penggunaan hasil

Tahapan pelaksanaan penelitian pengembangan instrumen penilaian sikap sosial, sebagai berikut: Tahap awal dalam pelaksanaan penelitian ini adalah melakukan penelitian

Pertumbuhan ekonomi adalah meningkatnya pendapatan per kapita riil bersumber dari dalam suatu daerah yang berlangsung terus-menerus. Untuk kepentingan analisis ekonomi, dapat

kenyamanan (Conformity) penyesuaian diri dengan aturan, penguasaan (Mastery) penyesuaian diri dari dalam yaitu memahami emosi secara tepat dan cara mengorganisasikan