• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN MENGELOLA KUALI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN MENGELOLA KUALI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN OPERASIONAL

MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN

MENGELOLA KUALITAS

NAMA DOSEN : ARI ANGGARANI W.P.T,SE,MM

SESI :

KELOMPOK : 03

ANGGOTA KELOMPOK :

AGUS SALIM (201511183)

UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2016

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN MENGELOLA KUALITAS”. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Dalam proses pembuatan makalah ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih terhadap banyak pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini dan Ibu Ari Anggarani W.P.T,SE,MM yang sudah membimbing dalam penulisan makalah ini.

Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengetahuan yang penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukkan-masukkan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, September 2016

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Point 1 MANAJEMEN PERSEDIAAN

Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory controll), karena kebijakan persediaan secara fisik akan berkaitan dengan investasi dalam aktiva lancar di satu sisi dan pelayanan kepada pelanggan di sisi lain. Pengaturan persediaan ini berpengaruh terhadap semua fungsi bisnis ( operation, marketing, dan finance). Berkaitan dengan persediaan ini terdapat konflik kepentingan diantara fungsi bisnis tersebut. Finance menghendaki tingkat persediaan yang rendah, sedangkan Marketing dan operasi menginginkan tingkat persediaan yang tinggi agar kebutuhan konsumen dan kebutuhan produksi dapat dipenuhi

Berkaitan dengan kondisi di atas, maka perlu ada pengaturan terhadap jumlah persediaan, baik bahan-bahan maupun produk jadi, sehingga kebutuhan proses produksi maupun

kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi. Tujuan utama dari pengendalian persediaan adalah agar perusahaan selalu mempunyai persediaan dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam spesifikasi atau mutu yang telah ditentukan sehingga kontinuitas usaha dapat terjamin (tidak terganggu).

Usaha untuk mencapai tujuan tersebut tidak terlepas dari prinsip-prinsip ekonomi, yaitu jangan sampai biaya-biaya yang dikeluarkan terlalu tinggi. Baik persediaan yang terlalu banyak, maupun terlalu sedikit akan minimbulkan membengkaknya biaya persediaan. Jika persediaan terlalu banyak, maka akan timbul biaya-biaya yang disebut carrying cost, yaitu biaya-biaya yang terjadi karena perusahaan memiliki persediaan yang banyak, seperti : biaya yang tertanam dalam persediaan, biaya modal (termasuk biaya kesempatan pendapatan atas dana yang tertanam dalam persediaan), sewa gudang, biaya administrasi pergudangan, gaji pegawai pergudangan, biaya asuransi, biaya pemeliharaan persediaan, biaya

kerusakan/kehilangan, Begitu juga apabila persediaan terlalu sedikit akan menimbulkan biaya akibat kekurangan persediaan yang biasa disebut stock out cost seperti : mahalnya harga karena membeli dalam partai kecil, terganggunya proses produksi, tidak tersedianya produk jadi untuk pelanggan.

Jika tidak memiliki persediaan produk jadi terdapat 3 kemungkinan, yaitu :

1). Konsumen menangguhkan pembelian (jika kebutuhannya tidak mendesak). Hal ini akan mengakibatkan tertundanya kesempatan memperoleh keuntungan.

(4)

3). Yang terparah jika pelanggan membeli dari pesaing dan terus pindah menjadi pelanggan pesaing, artinya kita kehilangan konsumen.

Selain biaya di atas dikenal juga biaya pemesanan (ordering cost) yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan sejak penempatan pesanan sampai tersedianya bahan/barang di gudang. Biaya-biaya tersebut antara lain : biaya telepon, biaya surat menyurat, biaya adminisrasi dan penempatan pesanan, biaya pemilihan pemasok, biaya pengangkutan dan bongkar muat, biaya penerimaan dan pemeriksaan bahan/barang.

Point 2 MENGELOLA KUALITAS

Sebuah organisasi tentu memerlukan perencanaan strategis dalam mengembangkan dan menumbuhkan bisnisnya. Perencanaan strategis ini dapat bersifat sementara atau pun bersifat jangka panjang. Konsep dasar Total Quality Management merupakan salah satu acuan dalam Manajemen Strategi Organisasi. Bagaimanapun juga strategi yang paling handal adalah mengutamakan kualitas dibandingkan kuantitas. Kualitas dari segala macam produk dan layanan yang anda miliki sebagai nilai jual kepada pelanggan, stakeholder atau rekanan.

Kualitas adalah obat ajaib bagi perbaikan operasi. Pengelolaan kualitas membantu membangun strategi-strategi yang sukses dalam diferensiasi biaya rendah dan respon pelanggan.

Perbaikan dalam kualitas akan membantu perusahaan meningkatkan pesaing pasar dan menekan biaya, dan keduanya dapat meningkatkan profitabilitas. Peningkatan pesaing pasar sering terjadi karena perusahaan merespon secara cepat harga jual rendah sebagai hasil dari skala ekonomis,dan meningkatkan reputasi kualitas produk. Demikian juga, perbaikan kualitas akan diikuti oleh penurunan biaya karena perusahaan dapat meningkatkan

produktivitas dan mengurangi kerja ulang, barang sisa dan biaya garansi.

Suatu perusahaan tidak lepas dari konsumen serta produk yang dihasilkannya. Konsumen tentunya berharap barang yang dibelinya akan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya serta produk yang diinginkan memiliki kondisi yang baik dan terjamin. Oleh karena itu, perusahaan harus melihat dan menjaga agar kualitas produk yang dihasilkan terjamin bisa diterima konsumen dan bersaing di pasar. Pemenuhan kebutuhan konsumen seringkali hanya berfokus pada kuantitas produk mengingat pangsa pasar semakin terus berkembang. Pada persaingan yang semakin ketat aspek yang juga perlu diperhatikan adalah mengenai kualitas produk.

B. Identifikasi masalah

Identifikasi masalah yang ada dalam makalah ini adalah : Point 1

1. Manajemen Persediaan. 2. Jenis Manajemen Persediaan.

(5)

Point 2

1. Mengelola Kualitas

2. Kepentingan dan Pengaruh Kualitas

C.RUMUSAN MASALAH Point 1 Manajemen Persediaan

1. Bagaiman deskripsi Manajemen persediaan Just-in-case? 2. Bagaiman deskripsi Manajemen persediaan Just-in-time? Point 2 Mengelola Kualiatas

3. Apa arti dan tujuan dari manajemen kualitas?

4. Bagaimana perencenaan standar kualitas, penentuan dan pengawasannya?

BAB II Teori-Teori

Point 1 Manajemen Persediaan

1. Manajemen Persediaan

Persediaan merupakan unsur yang paling aktif dalamoperasi perusahaan dagang dan perusahaan industry serta perusahaan jasa. Tanpaadanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada keadaan bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannyasehingga kontinuitas perusahaan dapat teranggu karena sumber utama pendapatan perusahaan berasal dari penjualan persediaan. Ini berarti perusahaan akan kehilangankesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seterusnya didapatkan.Istilah persediaan memberikan pengertian yang berbeda-beda tetapi padadasarnya maksud dan tujuannya adalah sama. Berikut pendapat para ahli mengenaimanajemen

persediaan:

- C. Rolln Niwwonger, Philip E. Fess dan Carl S. Wareen “istilah

persediaan (inventories) merupakan barang dagangan yangdisimpan untuk dijual dalam operasi perusahaan dan merupakan barang yang terdapat dalam proses produksi atau yang disimpan untuk

tujuan itu”.

- Prawirosentono

Persediaan adalah aktiva lancar yang terdapat dalam perusahaandalam bentuk persediaan bahan mentah (bahan baku / raw material, bahan setengah jadi / work in process dan barang jadi / finished goods).

- Ikatan Akuntansi Indonesia

(6)

b.Dalam proses produksi ( dalam kegiatan usaha normal)

c.Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supllies) untuk digunakan proses produksi atau pemberian jasa.

Persediaan mempunyai arti dan peranan yang penting dalam suatu

perusahaan.Persediaan barang dagangan yang secara terus menerus dibeli dan dijual yangmerupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan, baik

itu perusahaan dagang maupun perusahaan industry. Penjualan barang daganganmerupakan sumber utama penghasilan bagi perusahaan, karena sebagian besar sumber perusahaan tertanam dalam persediaan.

2. Jenis-jenis Persediaan

a. Persediaan barang jadi biasanya tergantung pada permintaan pasar (independent demand inventory).

b. Persediaan barang setengah jadi dan bahan mentah ditentukan oleh tuntutan proses produksi dan bukan pada keinginan pasar (dependent demand inventory).

3.Hal yang di pertimbangkan

Pertimbangan yang dilakukan penghematan yang dapat terjadi pembelian dalam jumlah banyak yang dapat memberikan potongan harga, serta biaya pengangkutan yang lebih murah dibandingkan dengan biaya-biaya yang akan terjadi, karena banyaknya persediaan yang dipunyai.

Hal yang Harus Dipertimbangkan dalam Manajemen Persediaan :

1. Struktur biaya persediaan. a. Biaya per unit (item cost)

b. Biaya penyiapan pemesanan (ordering cost)

- biaya pembuatan perintah pembelian (purchasing order) - biaya pengiriman pemesanan

- biaya transportasi

- biaya penerimaan (receivinig cost)

- jika diproduksi sendiri maka akan ada biaya penyiapan (set up cost) : surat menyurat dan biaya untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan.

c. Biaya pengelolaan persediaan (carrying cost)

d. Biaya yang dinyatakan dan dihitung sebesar peluang yang hilang apabila nilai persediaan digunkaan untuk investasi (cost of capital)

e. Biaya yang meliputi biaya gudang, asuransi, dan pajak (cost of storage). Biaya ini berubah sesauai dengan nilai persediaan.

f. Biaya resiko kerusakan dan kehilangan ( cost of obsolescence, deterioration and loss)

(7)

2. Penentuan berapa besar dan kapan pemesanan harus dilakukan

Point 2 Manajemen Kualitas

1. Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini, yang pertama kualitas berbasis pengguna dimana kualitas tergantung kepada audiensnya. Pendekatan ini biasanya digunakan oleh orang pemasaran dan pelanggan . yang kedua, kualitas berbasis manufaktur yang biasanya diterapkan oleh manajer produksi. Dalam pendekatan ini kualitas suatu barang berarti pemenuhan standar dan membuat produk dengan benar sejak awal. Yang ketiga adalah kualitas itu berbasis produk yang memandang bahwa kualitas sebagai variabel yang posisi dan dapat dihitung.

2. Bagi seorang manajer operasi, memberikan produk dan jasa yang sehat, aman dan berkualitas kepada pelanggan adalah salah satu perkerjaan yang terpenting.

Kurangnya proses desain dan produksi, pengembangan produk-produk berkualitas rendah tidak hanya mengakibatkan biaya produksi yang lebih tinggi tetapi juga dapat menimbulkan kecelakaan, tuntutan hukum dan bertambahnya peraturan pemerintah. Jika sebuah perusahaan yakin telah memperkenalkan sebuah produk yang layak dipertanyakan, maka tindakan tanggung jawab harus didasari oleh perbuatan etis. Sebuah perusahaan manufaktur harus menerima tanggung jawab untuk setiap produk berkualitas rendah atau produk-produk yang terkontaminasi yang mereka pasarkan kepada masyarakat.

Ada banyak pihat berkepentingan yang terlibat dalam produksi dan pemasaran produk-produk berkualitas rendah, termasuk pemegang saham, para pekerja, pelanggan, pemasok, distributor dan kreditor. Dalam hal etika, setiap perusahaan harus mengembangkan nilai inti yang menjadi panduan sehari-hari untuk semua orang.

Kualitas merupakan elemen yang penting dalam operasi, ada tiga alasan kualitas itu penting, yaitu :

- Reputasi Perusahaan.

Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebisaan pekerjanya, dan hubungan pemasoknya.

- Kehandalan Produk

Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi-organisasi yang merancang memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaanya

mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. Contohnya : Consumer Product Safety Act.

- Keterlibatan Global

Kualitas adalah suatu perhatian internasional. Produk-produk perusahaan yang akan bersaing di pasar internasional harus memenuhi ekspetasi akan kualitas, desain, dan harganya secar global.

(8)

PEMBAHASAN

Point 1 MANAJEMEN PERSEDIAAN

1. MANAJEMEN PERSEDIAAN JUST-IN-CASE

Manajemen persediaan penting untuk membentuk keunggulan kompetitif jangka panjang. Tingkat persediaan memengaruhi harga jual, kualitas, perekayasaan produk, kapasiatas menganggur, waktu lembur, kemampuan merespons permintaan pelanggan, waktu tunggu, dan profitabilitas secara keseluruhan. Manajemen persediaan berhubungan kuat dengan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas sekarang dan masa mendatang. Kebijakan manajemen persediaan telah menjadi suatu alat untuk bersaing.

a. Biaya pemesanan

Apabila permintaan terhadap persediaan yang diperoleh dari pemasok dapat diketahui dengan pasti untuk suatu periode tertentu, maka terdapat dua macam biaya yang berhubungan dengan persediaan, yaitu biaya pemesanan (ordering cost). Jika persediaan diproduksi secara internal, maka dua biaya, yaitu biaya setup dan biaya penyimpanan.

Biaya pemesanan adalah biaya untuk memesan dan menerima pesanan. Misalnya, biaya pemrosesan suatu pesanan bahan, biaya asuransi pengiriman bahan yang dipesan, dan biaya pembongkaran. Biaya setup (setup cost) adalah biaya untuk pnyiapan peralatan dan fasilitas agar dapat digunakan memproduksi suatu produk atau komponen tertentu. Misalnya, upah karyawan produksi menganggur, biaya fasilitas produksi menganggur, dan biaya pengujian. Biaya penyimpanan adalah biaya yang timbul karna menyimpan persediaan. Misalnya, biaya asuransi persediaan, biaya karena barang ketinggalan jaman, biaya kesempatan karena modal tertanam dalam persediaan, biaya penanganan bahan, dan biaya ruang penyimpanan.

b. Alasan Tradisional untuk Memiliki Persediaan

Biaya persediaan harus diminimalkan untuk tujuan pemerolehan laba maksimal. Namun, minimalisasi biaya penyimpanan menyebabkan peningkatan frekuensi pemesanan dan berproduksi dalam jumlah yang kecil, sedangkan minimalisasi biaya pemesanan menyebabkan pemesanan dalam jumlah besar dengan frekuensi pemesanan yang lebih sedikit, atau minimalisasi biaya setup mengakibatkan periode produksi yang lebih lama dengan frekuensi order produksi yang lebih sedikit.

Berikut ini adalah alasan-alasan mengapa perusahaan mengadakan persediaan.

1. Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau setup dengan biaya penyimpanan. 2. Untuk memuaskan permintaan pelanggan, misalnya pengiriman yang tepat waktu. 3. Untuk menghindari kemungkinana kegagalan produksi karena:

a. Kegagalan mesin;

b. Suku cadang atau bahan yang tidak memenuhi spesiifikasi; c. Ketidaksediaan bahan atau suku cadang;

d. Keterlambatan pengiriman bahan atau suku cadang oleh pemasok. 4. Sebagai cadangan terhadap proses produksi yang tidak andal.

5. Untuk memperoleh keuntungan berupa diskon karena membeli dalam kuantitas yang lebih banyak.

6. Untuk mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga bahan atau suku cadang. c. Economic Order Quantity: Model Persediaan Tradisional

(9)

mampu menjawab dua pertanyaan berikut ini:

1. Berapa banyak jumlah unit bahan atau suku cadang yang harus dipesan atau diproduksi? 2. Kapan suatu pesanan atau aktivitas setup dilakukan?

Kuantitas dipesan dan total biaya pemesanan dan penyimpanan. Apabila permintaan diketahui dalam pemilihan kuantitas unit dipesan atau ukuran lot produksi, manajer harus memerhatikan biaya pemesanan atau pengesetan. Biaya pemesanan atau pengesetan dan penyimpanan total dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

TC= P(D/Q)+C(Q/2) Keterangan :

TC= Biaya pemesanan/pengesetan dan biaya penyimpanan total

P= Biaya memesan dan menerima pesanan atau biaya pengesetan suatu production run D= Jumlah yang diminta tahunan

Q= Jumlah unit dipesan setiap kali suatu pesanan dipesan atau ukuran lot produksi C= Biaya penyimpanan suatu unit persediaan selama satu tahun

d. Reorder Point

Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)

Titik pemesanan kembali adalah titik waktu di mana sebuah pesanan baru harus dilakukan. Hal ini merupakan fungsi dari EOQ, tenggang waktu, dan tingkat di mana persediaan hampir habis. Tenggang waktu adalah waktu yang diperlukan untuk menerima kuantitas pesanan ekonomis setelah pesanan dilakukan atu persiapan dimulai.

Berikut ini penentuan reorder point jika perusahaan menetapkan persediaan minimal.

Reorder point = Persediaan minimal + (tingkat penggunaan bahan rata-rata per hari X waktu tunggu dalam hari)

e. EOQ dan Manajemen Persediaan

Pendekatan tradisonal untuk mengelola persediaan telah dikenal sebagai sistem just-in-case. Dalam beberapa situasi, sistem persediaan just-in-case benar-benar sangat tepat. Model EOQ sangat berguna dalam mengidentifikasi pertukaran optimal antara biaya penyimpanan

persediaaan dan biaya persiapan. Model EOQ juga berguna untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan ketidakpastian melalui penggunaan persediaan pengaman.

2. MANAJEMEN PERSEDIAAN JUST-IN-TIME

Manufaktur JIT (just-in-time manufacturing) adalah suatu sistem berdasarkan tarikan permintaan yang membutuhkan barang untuk ditarik melalui sistem oleh permintaan yang ada, bukan didorong ke dalam suatu sistem pada waktu tertentu berdasarkan permintaan yang diantisipasi.

Pembelian JIT mensyaratkan para pemasok untuk mengirimkan suku cadang dan bahan baku tepat pada waktunya untuk produksi. Hubungan dengan pemasok adalah hal yang sangat penting. Pasokan suku cadang harus dihubungkan dengan produksi, yang mana berhubungan dengan permintaan.

a. Pull system

(10)

suku cadang tersedia hanya pada waktu dibutuhkan untuk aktivitas produksi sehingga permintaan tetap dapat dipenuhi.

b. Biaya Pemesanan dan Penyimpanan: Pendekatan JIT

Kontrak Jangka Panjang, Pengisian Kembali yang Berkelanjutan, Pertukaran Data Elektronik dan JIT II. Dengan pengisian kembali berkelanjutan, pembuat barang mengambil alih fungsi manajemen persediaan pengecer. Pembuat barang memberitahu pengecer kapan dan berapa banyak persediaan yang harus dipesan kembali.

Pertukaran data elektronik adalah suatu bentuk awal dari perdagangan elektronik yang pada intinya adalah suatu metode terotomatisasi dari pengiriman informasi dari komputer ke komputer.Pengaturan bersama sering didukung dengan kontrak terbuka, jangka panjang yang dianggap sebagai suatu kontrak abadi. Kontrak abadi tidak memiliki tanggal berakhir, tidak membutuhkan penawaran ulang, sehingga menurunkan resiko permintaan bagi pemasok. c. Kinerja Tenggat (Jatuh Tempo) : Solusi JIT

Kinerja jatuh tempo adalah ukuran kemampuan perusahaan untuk menanggapi kebutuhan pelanggan. Sistem JIT memecahkan maslah kinerja jatuh tempo bukan dengan menimbun persediaan, tetapi dengan mengurangi tenggang waktu secara dramatis.

d. Penghindaran Shutdown dan Reliabilitas Proses : Pendekatan JIT

Kebanyakan penghentian produksi terjadi karena salah satu dari tiga alasan :

kegagalan mesin, kecacatan bahan baku atau subperakitan, dan ketidaktersediaan bahan baku atau subperakitan. Memiliki persediaan adalah suatu solusi tradisional atas semua masalah tersebut.

1. Pemeliharaan Preventif Total. Kegagalan mesin nol adalah tujuan pemeliharaan pencegahan total. Dengan memberikan perhatian lebih pada pemeliharaan pencegahan, sebagian besar kegagalan mesin dapat dihindari.

2. Pengendalian Kualitas Total

Masalah suku cadang atau bahan baku yang cacat dapat di selesaikan dengan pencapaian zero-defect. Oleh karena produksi berdasar JIT tidak menggunakan persediaan untuk menggantikan suku cadang atau bahan yang cacat.

3. Sistem Kanban. Untuk menjamin bahwa komponen atau bahan baku tersedia ketika dibutuhkan, digunakan sebuah sistem yang disebut sistem kanban. Ini adalah sebuah sistem informasi yang mengendalikan produksi melalui penggunaan tanda atau kartu. Kanban penarikan merinci kuantitas proses berikutnya yang harus ditarik dari proses sebelumnya. Kanban produksi merinci kualitas yang harus diproduksi oleh proses sebelumnya. Kanban pemasok digunakan untuk memberitahukan pemasok agar menyerahkan lebih banyak komponen; dan juga merinci komponen tersebut dibutuhkan.

(11)

secara lebih intensif.

f. Keterbatasan JIT

JIT bukan merupakan pendekatan yang dapat dibeli dan diterapkan dengan hasil segera. Implementasinya merupakan proses evolusioner, bukan revolusioner. Di sini

dibutuhkan kesabaran. JIT sering kali disebut sebagai program penyederhanaan – namun ini bukan berarti ia mudah atau sederhana untuk diterapkan.

Pekerja juga dapat terpengaruh oleh JIT. Dari studi yang dilakukan terlihat bahwa pengurangan dan peyangga persediaan secara tajam dapat menyebabkan arus kerja yang terpecah dan tingkat stress yang tinggi diantara para pekerja produksi. Kekurangan yang paling menonjol dari JIT adalah tidak adanya persediaan untuk menyangga berhentinya produksi. Pilihan lain, yang mungkin sebagai pendekatan pelengkap, adalah teori kendala (TOC).

Point 2 MENGELOLA KUALIATAS

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

Total Quality Management(TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arhan perusahaan yang ingin terus meraih keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa penting bagi pelanggan.

Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yaitu :

1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan 2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.

3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain).

4. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Manfaat Program TQM

TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf organisasi.

Manfaat TQM bagi pelanggan adalah :

1. Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan. 2. Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan. 3. Kepuasan pelanggan terjamin.

Perbaikan Berkesinambungan

TQM membutuhkan perbaikan berkesinabungan yang tidak pernah berhenti yang mencakup orang, peralatan, pemasok, bahan, dan prosedur. Dasar filosofi ini adalah seiap aspek dari operasi perusahaan dapat diperbaiki. Tujuan akhirnya adalah kesempurnaan yang tidak akan dapat diraih, tetapi selalu diupayakan.

(12)

Six Sigma adalah program untuk menghemat waktu, meningkatkan kualitas, dan menurunkan biaya. Six sigma juga merupakan sebuah sistem yang menyeluruh yaitu suatu strategi karena berfokus pada kepuasan pelanggan total, disiplin karena mengikuti six sigma improvement model formal, dan sekumpulan perangkat (lembar perangkat, diagram sebab-akibat, diagram pareto, diagram alir, histogram, dan statistical process control/SPC) untuk memperoleh dan mempertahankan kesuksesan dalam bisnis.

Perangkat-Perangkat dan Teknik-teknik TQM

Benchmarking adalah proses mempelajari bagaimana perusahaan-perusahaan lain melakukan sesuatu dengan kualitas yang luar biasa. Sejumlah pendekatan Benchmarking sangatlah mudah dan sederhana. Sebagai contoh, Xerox secara rutin membeli mesin foto copy yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan lain, membongkarnya, dan mempelajarinya. Praktek ini memungkinkan perusahaan meniru perbaikan dan perubahan yang dilakukan oleh pesaing.Strategi-strategi benchmarking lain bersifat tidak langsung. Sebagai contoh, banyak perusahaan mempelajari bagaimana L.L. BEAN mengelola bisnis mail-order, bagaimana Disney merekrut dan melatih karyawan, dan bagaimana FedEx melacak perjalanan paket dan kemudian mengaplikasikannya ke dalam perusahaan mereka sendiri.

Outsourcing inovasi lain untuk memperbaiki kualitas adalah outsourcing. Outsourcing adalah proses pengalihan pengerjaan jasa dan operasi kepada perusahaan lain yang mampu melakukannya dengan lebih murah/lebih baik. Jika sebuah perusahaan melakukan semua jasa dan operasi administrasi dan bisnisnya sendiri, hampir selalu pasti bahwa sebagian pekerjaan tersebut dilakukan secara tidak efisien atau dengan kualitas rendah. Jika area-area ini bias diidentifikasi dan kemudian di-outsource,perusahaan akan menghemat uang akan menghemat uang dan mendapatkan layanan atau operasi yang berkualitas lebih tinggi.

Kecepatan teknik TQM popular yang ketiga adalah kecepatan (speed) adalah waktu yang dibutukan oleh organisasi untuk mengerjakan sesuatu, dan hal ini bias ditekankan pada area manapun, termasuk pengembangan, pembuatan, dan pendistribusian produk atau jasa.

ISO 9000 teknik lain juga yang penting untuk memperbaiki kualitas adalah ISO 9000. ISO 9000 mengacu kepada sekelompok standar kualitas yang diciptakan oleh Interntional organization Standardization. Lima, yang bernomor 9000-9001, mencakup area-area seperti pengujian produk, pelatiham karyawan, pembukuan , relasi dengan pemasok, serta kebijakam-kebijakan dan prosedur-prosedur perbaikan. Perusahaan-perusahaan yang ingin meraih standar ini dapat mengajukan aplikasi sertifikasi dan kemudian akan di audit oleh sebuah perusahaan yang dipilih oleh organisasi afiliasi domestik dari ISO (American National Standards Institute untuk perusahaan-perusahaan di Amerika). Auditor akan mengkaji setiap aspek operasi bisnis perusahaan dalam kaitannya dengan standar-standar yang terkait. Banyak perusahaan mendapatkannya banyak manfaat dari audit ISO 9000. Banyak perusahaan dewasa ini, termasuk general electric, Du Pont, Eastman Kodak, British

(13)

Pengendalian mutu statistis teknik pengendalian mutu yang terakhir adalah pengendalian mutu statistis (statistical quality control-SQC). Seperti bias diduga, SQC secara umum menekankan pada pengelolaan kualitas. SQC adalah perangkat teknik statistik khusus yang dipakai untuk memonitor kualitas.

Implikasi manajemen semua manajer dewasa ini perlu memahami dan menjunjung signifikansi dari manajemen mutu total. Secara spesifik, mereka perlu memahami arti dari kualitas serta signifikansinya. Elemen-elemen dari manajemen mutu total penting dalam banyak organisasi dewasa ini. Berbagai perangkat dan teknik TQM juga penting.

A. Peningkatan Kualitas Melalui TQM

Ada beberapa cara untuk peningkatan kualitas melalui TQM :

1. Benchmarking: merupakan suatu usaha yang terus-menerus, proses yang sistematis untuk mengukur produk, jasa, dan praktik-praktik, untuk dibandingkan denngan pemimpin industry.

2. Desain produk dan jasa: Desain produk dan jasa yangn stabil dapat mengurangi problem-problem internal kuaitas. Jika perusahaan menginginkan untuk melakukan perubahan desain agar tetap kompetitif, perusahaan harus secara hati-hati menguji desain baru tersebut dan melakukan desain ulang produk atau jasa dengan tetap berfokus pada kemudahan dalam pembuatan.

3. Desain proses, yaitu desain proses yang digunakan untuk memproduksi suatu produk atau jasa akan mempengaruhi kualitas produk atau jasa tersebut.

4. Quality Function Deployment (QFD), yaitu usaha untuk mengaitkan produk atau jasa dengan proses produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa tersebut.

5. Pertimbangan dalam pembelian bahan mentah, karena kualiotas input akan mempengaruhi kualitas proses produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.

6. Menggunakan alat-alat untuk meningkatkan kualitas.

B. Biaya Kualitas ( The Cost Of Quality)

(14)

kelompok biaya-biaya yang terjadi akibay buruknya kualitas produk yang biasa disebut juga sebagai biaya ketidak sesuaian terhadap spesifikasi.

1. Biaya untuk mencapai kualitas yang baik

Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam program managemen kualitas adalah biaya pencegahan dan biaya penilaian. Biaya pencegahan adalah biaya yang dikeluarkan untuk mencegah terjadinya produk yang cacat diterima oleh pelanggan.Biaya penilaian adalah biaya- biaya yang muncul demi keperluan pengukuran, pengujian, dan analisis material, bagian-bagian produk, dan proses produksi, guna memastikan bahwa spesifikasi kualitas produk sudah dipenuhi.

2. Biaya akibat Kualitas yang buruk

Jenis biaya yang terjadi akibat kualitas buruk atau ketidak sesuaian terhadap spesifikasi, dan biasa pula disebut sebagai biaya kegagalan. Biaya kegagalan adalah selisih antara biaya actual untuk memproduksi sebuah produk atau memberikan layanan jasa dengan berapa biaya yang harus dikeluarkan apabila tidak terjadi kegagalan. Bagian ini biasanya merupakan bagian terbesar dalam kategori biaya kualitas dalam sebuah perusahaan, umumnnya mencapai 70% dari total biaya kualitas. Dan diabagian inilah merupakan kemungkinan terbesar dalam melakukan peningkatan kualitas.

Biaya akibat kualitas yang buruk dapat dikategorikan sebagai biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Biaya kegagalan internal terjadi ketika produk yang cacat ditemukan sebelum sempat dikirimkan pada para pelanggan. Biaya kegagalan eksternal terjadi ketika pelanggan telah menerima sebuah produk berkualitas rendah dan langsung terkait dengan layanan pelanggan (Customer Service). Biaya kegagalan internal cenderung rendah dalam perusahaan jasa, sementara biaya kegagalan eksternalnya cenderung tinggi. Kegagalan eksternal biasanya merupakan hasil dari waktu layanan yang terlalu lama atau ketidak nyamanan layangan yang dirasakan pelanggan.

Maria, Heni dan Rahmat. Managemen operasi, 2010, Yogyakarta, STIM YKPN

Sumber Ricky W. Griffin, Texas A & M University,Managemen 2005, Jakarta : Erlangga

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

1. MANAJEMEN PERSEDIAAN JUST-IN-CASE

Manajemen persediaan penting untuk membentuk keunggulan kompetitif jangka panjang. Tingkat persediaan memengaruhi harga jual, kualitas, perekayasaan produk, kapasiatas menganggur, waktu lembur, kemampuan merespons permintaan pelanggan, waktu tunggu, dan profitabilitas secara keseluruhanKonsep manajemen persediaan

(15)

a. Biaya pemesanan

b. Alasan Tradisional untuk Memiliki Persediaan

c. Economic Order Quantity: Model Persediaan Tradisional d. Reorder Point

e. EOQ dan Manajemen Persediaan

2. MANAJEMEN PERSEDIAAN JUST-IN-TIME

Manufaktur JIT (just-in-time manufacturing) adalah suatu sistem berdasarkan tarikan permintaan yang membutuhkan barang untuk ditarik melalui sistem oleh permintaan yang ada, bukan didorong ke dalam suatu sistem pada waktu tertentu berdasarkan permintaan yang diantisipasi.

Konsep manajemen persediaan JIT a. Pull system

b. Biaya pemesanan dan penyimpanan: pendekatan JIT

c. Penghindaran shutdown dan reliabilitas proses: pendekatan JIT

d. Diskon dan peningkatan harga: pembelian JIT versus penyelenggaraan persediaan e. Keterbatasan JIT

f. Teori constraint

B. SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Untuk Mata Kuliah Pilihan Hotel 1, Tourism 1, Broadcasting 1, TEYL 1, Basa Jawa 1 dan Interpreting 1 wajib membayar biaya Praktek Lapangan (Field Study) ke Rekening Prodi a.n..

Berdasarkan hasil kuisioner, program sistem pakar ini dapat dikatakan layak untuk digunakan oleh unit pegawai di pusat perawatan “Epiderma”, hal ini dapat dilihat

Mengadakan survei-survei ke toko toko komputer yang menjual tablet pc di kota semarang yang akan di gunakan sebagai obyek penelitian, menyiapkan surat ijin

Pada tahun 2019 capaian sasaran kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kepulauan Riau dapat dicapai dengan capaian target 100% pada capaian periode rencana

Pengembalian hutang piutang oleh petani tambak kepada tengkulak Pengembalian hutang adalah suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh pihak yang berhutang, mengenai cara dan

Data penelitian ini berupa data tulis berupa paribasan bahasa Jawa yang didalamnya mengandung aspek- aspek kajian stilistika seperti aspek bunyi, diksi, dan gaya

Penelitian yang berjudul “Optimasi Kondisi Proses Elektrokoagulasi Ion Logam Tembaga (II) dalam Limbah Cair Elektroplating” bertujuan untuk menge- tahui karakter limbah cair

Berdasarkan data dari Akademi Kesehatan Provinsi Riau dalam dua tahun terakhir terjadi penurunan prestasi belajar pada mata kuliah keperawatan anak maka