• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori expectancy Harapan dalam (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Teori expectancy Harapan dalam (1)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Teori Harapan

Posted on November 3, 2012 by Ferry Roen in Teori Motivasi // 1 Comment

Victor Vroom

Teori harapan kadang disebut teori ekspektansi atau expectancy theory of

motivationdikemukakan oleh Victor Vroom pada tahun 1964. Vroom lebih

menekankan pada faktor hasil (outcomes), ketimbang kebutuhan (needs) seperti yang dikemukakan oleh Maslow andHerzberg.

Teori ini menyatakan bahwa intensitas kecenderungan untuk melakukan dengan cara tertentu tergantung pada intensitas harapan bahwa kinerja akan diikuti dengan hasil yang

Victor Vroom

pasti dan pada daya tarik dari hasil kepada individu.

Vroom dalam Koontz, 1990 mengemukakan bahwa orang-orang akan termotivasi untuk melakukan hal-hal tertentu guna mencapai tujuan apabila mereka yakin bahwa tindakan mereka akan mengarah pada pencapaian tujuan tersebut.

(2)

a. Harga diri.

b. Keberhasilan waktu melaksanakan tugas.

c. Bantuan yang dicapai dari seorang supervisor dan pihak bawahan. d. Informasi yang diperlukan untuk melaksanakan suatu tugas e. Bahan-bahan baik dan peralatan baik untuk bekerja.

Sementara teori harapan menyatakan bahwa motivasi karyawan adalah hasil dari seberapa jauh seseorang menginginkan imbalan (Valence), yaitu penilaian bahwa kemungkinan sebuah upaya akan menyebabkan kinerja yang diharapkan (Expectancy), dan keyakinan bahwa kinerja akan mengakibatkan penghargaan (Instrumentality ). Singkatnya, Valence adalah signifikansi yang dikaitkan oleh individu tentang hasil yang diharapkan.

Ini adalah kepuasan yang diharapkan dan tidak aktual bahwa seorang karyawan mengharapkan untuk menerima setelah mencapai tujuan. Harapan adalah keyakinan bahwa upaya yang lebih baik akan menghasilkan kinerja yang lebih baik. Harapan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kepemilikan keterampilan yang sesuai untuk melakukan pekerjaan, ketersediaan sumber daya yang tepat, ketersediaan informasi penting dan mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Notasi matematis teori harapan adalah:

Ind. Ind. Org. Ind.

Effort Performance Rewards Goals

M = E x I x V

Jadi harapan seseorang mewakili keyakinan seorang individu bahwa tingkat upaya tertentu akan diikuti oleh suatu tingkat kinerja tertentu. Sehubungan dengan tingkat harapan seseorang Craig C. Pinder (1948) dalam bukunya Work Motivation berpendapat bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat

harapan seseorang yaitu:

a. Harga diri

b. Keberhasilan waktu melaksanakan tugas

c. Bantuan yang dicapai dari seorang supervisor dan pihak bawahan. d. Informasi yang diperlukan untuk melaksanakan suatu tugas e. Bahan-bahan baik dan peralatan baik untuk bekerja.

(3)

 Teori harapan mendasarkan diri pada kepentingan individu yang ingin mencapai kepuasan maksimal dan ingin meminimalkan ketidakpuasan.

 Teori ini menekankan pada harapan dan persepsi, apa yang nyata dan aktual.  Teori harapan menekankan pada imbalan atau pay-of.

 Teori harapan sangat fokus terhadap kondisi psikologis individu dimana tujuan akhir dari individu untuk mencapai kesenangan maksimal dan menghidari kesulitan.

Keterbatasan Teori Harapan

 Teori harapan tampaknya terlalu idealis karena hanya individu tertentu saja yang memandang korelasi tingkat tinggi antara kinerja dan penghargaan.  Penerapan teori ini terbatas sebab tidak langsung berkorelasi dengan kinerja

di banyak organisasi. Hal ini terkait dengan parameter lain juga seperti posisi, tanggung jawab usaha, pendidikan, dan lain-lain.

Implikasi Teori Harapan

 Para manajer dapat mengkorelasikan hasil yang lebih disukai untuk tingkat kinerja yang ditujukan.

 Para manajer harus memastikan bahwa karyawan dapat mencapai tingkat kinerja yang ditujukan.

 Karyawan layak harus dihargai untuk kinerja luar biasa mereka.  Sistem imbalan harus berlaku jujur dan adil dalam suatu organisasi.  Organisasi harus merancang pekerjaan yang dinamis dan menantang.

 Tingkat motivasi karyawan harus terus dikaji melalui berbagai teknik seperti kuesioner, wawancara personal, dan lain-lain.

T E O R I H A R A P A N

(4)

OLEH

yangmenjadikan bumi dan isinya dengan begitu sempurna. Tuhan yang menjadikan setiap apa yang ada dibumi sebagai penjelajahan bagi kaum yang berfikir. Dan sungguh berkat limpahan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini demi memenuhi tugas mata kuliah Psikolog Manajemen.

 Penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak.Oleh karena itu kami mengucapakan banyak terimakasih.

(5)

 A. Latar Belakang...1

 B. Rumusan Masalah...2

 C. Tujuan Dan Manfaat...2

 BAB II PEMBAHASAN

 A. Konsep Teori Harapan...3

 B. Hubungan harapan dengan motivasi dan pekerjaan...5

 BAB III PENUTUP

 A. Kesimpulan...8

 B. Saran...8

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang

 Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atausesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud. Kata orang manusia tanpa harapanadalah manusia yang mati sebelum waktu-nya. Bisa jadi, karena harapan adalahsesuatu yang hendak kita raih dan terpampang dimuka. Hampir sama denganvisiwalau dalam spektrum sederhana, harapan merupakan cip-taan yang kita buat sebagaisesuatu yang hendak kita raih. Jadi hidup tanpa harapan adalah hidup tanpa visi dantujuan.

 Maka bila manusia yang hidup tanpa harapan pada hakekatnya dia sudah mati.Harapan bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi juga berangkat dari usaha. Dia adalah ke-cenderungan batin untuk membuat sebuah rencana aksi, peristiwa, atausesuatu menjadi lebih bagus. Sederhananya, harapan membuat kita berpikir untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk meraih sesuatu yang lebih baik.

(6)

maka dia cenderung untuk bersikap pasif, Oleh karena itu dalam makalah ini kita dapat mengetahui lebih dalam tentang manusia dan harapan.

B. Rumusan Masalah

  Bagaimana teori harapan mengidentifikasi secara konseptual penentu motivasi dan

bagaimana hal tersebut saling berhubungan ?

  Bagaimana hubungan anatar harapan dengan motivasi dan pekerjaan ?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

  Untuk mengetahui konsep umum teori harapan?

  Untuk mengetahuihubungan harapan dengan motivasi dan pekerjaan?

2. Manfaat

  Sebagai sumber bacaan dan tambahan bagi semua pihak yang ingin mengetahui

Teori Harapan.

  Sebagai bahan perbandingan dengan makalah lain yang mengangkat masalah yang

sama.

BAB II

PEMBAHASANA. Konsep Teori Harapan

 Teori Vroom mengidentifikasi secara konseptual penentu motivasi dan bagaimana hal

tersebut saling berhubungan. Vroom mendefinisikan motivasi sebagai suatu proses pengaturan pilihan diantara bentuk bentuk aktivitas sukarela alternatif. Menurut pandangannya, sebagian besar perilaku berada dibawah pengendalian orang, dan karenanya dimotivasi.Konsep inti teori tersebut adalah :

 P = f (M x A). Performance adalah fungsi perkalian antara Motivasi (M) dan Ability

(A).

(7)

fungsi (f) perkalian antara jumlah valensi yang melekat pada semua perolehan tingkat kedua dan instrumentalitas (I) yang dimiliki oleh pencapaian hasil tingkat pertama untuk mencapai pencapaian setiap hasil tingkat kedua.

 Hasil tingkat pertama yang diakibatkan oleh perilaku adalah hasil yang berkaitan

dengan perilaku itu sendiri, misalnya produktivitas, ketidak-hadiran, pergantian. Hasil tingkat kedua adalah peristiwa-peristiwa (imbalan atau hukuman) yang disebabkan hasil tingkat pertama, umpamanya kenaikan upah berdasarkan kecakapan. Instrumentalitas adalah prestasi individu tentang korelasi antara hasil tingkat pertama (prestasi kerja), dan hasil tingkat kedua (imbalan) atau kuatnya keyakinan individu bahwa satu tindakan menimbulkan hasil kedua. Nilai instrumentalitas berkisar minus satu sampai dengan plus satu. Nilai plus satu berarti individu yang bersangkutan yakin bahwa hasil tingkat pertama dari suatu tindakan diikuti hasil kedua, misalkan hasil pertama berupa peningkatan produktivitas, hasil tingkat kedua berupa peningkatan imbalan.

 Valensi merupakan kekuatan keinginan seseorang untuk mencapai hasil tertentu.

Sebagai contoh, seseorang mungkin lebih menginginkan kenaikan upah sebesar 9% daripada di transfer ke departemen lain. Suatu hasil mempunyai nilai valensi positif jika disenangi dan valensi-nya negatif jika tidak disenangi.

 Harapan berkaitan dengan keyakinan individu terhadap kemungkinan bahwa perilaku

tertentu akan diikuti oleh hasil tertentu. Harapan terdiri dua macam, yaitu harapan upaya dan harapan hasil. Harapan upaya menunjukan persepsi individu tentang sukarnya melakukan perilaku tertentu dan kemungkinan tercapainya perilaku tersebut. Seseorang akan mempunyai harapan usaha yang rendah atau bahkan nol apabila dia merasa tidak memiliki kemampuan melakukan perilaku tertentu. Jenis harapan kedua adalah harapan hasil prestasi, yaitu persepsi individu terhadap kaitan antara prestasi dengan imbalan. Seseorang akan memiliki harapan hasil prestasi yang tinggi jika dia yakin akan memperoleh imbalan jika prestasi yang telah ditentukan dapat dicapai. Nilai harapan seseorang berkisar antara nol sampai dengan satu.

B. Hubungan Harapan Dengan Motivasi Dan Pekerjaan

 Teori ini berargumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak

(8)

merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seseorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Artinya apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan tampaknya terbuka utuk memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya.

 Vroom menjelaskan bahwa motivsi adalah hasil dari tiga faktor :  1. Seberapa besar seseorang menginginkan imbalan (valensi)

 2. Perkiraan orang itu tentang kemungkinan bahwa upaya yang dilakukan akan

menimbulkan prestasi yang berhasil (harapan).

 3. Perkiraan bahwa prestasi itu akan menghasilkan perolehan imbalan atau

instrumentalis.

 Hubungan antara ketiga factor dapat dinyatakan sebagai berikut :  a. Valensi x harapan x instrumentalisasi = motivasi

 Valensi mengacu pada kekuatan preferensi seseorang untuk memperoleh imbalan. Ini

merupakan ungkapan kadar keinginan seseorang untuk mencapai suatu tujuan.

 b. Harapan adalah kadar kuatnya keyakinan bahwa ketujuh perubahan tersebut

adalah pasif menjadi aktif, bergantung menjadi tidak bergantug, sedikit bertindak menjadi banyak variasi bertindak, minat yang tidak menentu dan dangkal menjadi lebih dalam dan kuat,perspektif waktu jarak dekat menjadi jarak jauh, posisi yang menjadi di bawah menjadi setingkat atau bahkan di atasnya, serta kekurangan kesadaran atas dirinya menjadi tahu pengendalian diri.

 c. Instrumentalisasi menunjukkan keyakinan pegawai bahwa ia akan memperoleh

suatu imbalan apabila dapat meyelesaikan tugasnya.

 Hasil ketiga factor tersebut adalah motivasi,yakni kekuatan dorongan untuk

melakukan suatu tindakan. Kombinasi yang menimbulkan motivasi adalah valensi positif yang tinggi, harapan yang tinggi, dan instrumentalisasi yang tinggi.

 Dengan adanya model harapan ini, para manajer organisasi akan dipaksa untuk

menguji proses timbulnya motivasi secara seksama. Model ini juga mendorong mereka untuk merancang iklim motivasi yang akan memperbesar kemungkinan timbulnya perilaku pegawai yang diharapkan.

 Teori pengharapan mengatakan seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan

(9)

Strategi yang tepat untuk memotivasi orang adalah menawarkan pada mereka perangsang, yakni bila mereka berhasil mencapai sasaran – sasaran tertentu. Orang juga perlu tahu tentang kemungkinan bahwa usaha yang dilakukan akan menghasilkan penghargaan sebagai ganjaran prestasinya.

 Orang akan meningkatkan usahanya dalam kondisi-kondisi di bawah ini:

 Kerja keras menghasilkan prestasi baik

Prestasi baik menghasilkan imbalan ↓

Imbalan memuaskan kebutuhan penting ↓

Pemuasan kebutuhan terasa sangat besar pengaruhnya sehingga membuat usaha yang dilakukan terasa berharga

Kemungkinan subyektif sangat tinggi dimana usaha akan menuju pada prestasi baik yang menghasilkan imbalan

Jika kemungkinan menerima imbalan rendah (kecil) maka jumlahnya (nilainya) harus sangat tinggi

Teori Harapan beragumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya tarik dari keluaran tersebut bagi individu tersebut. Teori pengharapan mengatakan seorang dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantar kesuatu penilaian kinerja yang baik, suatu penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran keberhasilan sehingga dapat memuaskan bagi seseorang btersebut.

B. Saran

 Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Tepi luka merup merupakan aspek akan aspek yang paling sering diabaikan dalam yang paling sering diabaikan dalam perawa perawatan luka, tan luka,  padahal tepi luka

‚Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Keahlian Profesional terhadap Kualitas Audit pada dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus pada Kantor Akuntan

Dalam kehidupan ini, kreativitas merupakan hal yang penting, karena merupakan suatu kemampuan kita yang sangat berarti dalam proses kehidupan. Kreativitas tidak akan muncul pada

Pemerintah yang tidak masuk dalam kategori belanja Kementerian/ Lembaga, transfer daerah, subsidi, pembayaran bunga utang, dan dana desa.. Transfer

Sialendoskopi merupakan teknik endoskopi untuk memeriksa duktus kelenjar saliva. Teknik ini termasuk minimal invasive terbaru yang dapat digunakan untuk diagnosis sekaligus

Kode Nama Nama Direktur Alamat &lokasi

Pembelajaran/Perkuliahan adalah untuk mengetahui sejauh mana proses dan hasil pelaksanaan proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh dosen-dosen atau Kinerja

Nilai heritabilitas untuk tetua jantan kacang panjang hitam putih (KP) terhadap KTu.KP menunjukkan bahwa sebagian besar sifat kuantitatif yang diamati memiliki nilai