LOGO
Pertumbuhan Wilayah
Pertumbuhan Wilayah
Perspektif Fisikal
Pertumbuhan kota adalah perluasan ruang secara horisontal maupun vertikal.
Perspektif Sosial-Ekonomi
Pertumbuhan kota adalah meniingkatnya populasi di kota atau pertumbuhan tenaga kerja (Glaeser et al, 1995).
Peningkatan total tenaga kerja, pada prinsipnya, berkorelasi dengan peningkatan pendapatan per kapita melalui
peningkatan upah riil untuk setiap pekerjaan peningkatan LPE.
Perspektif Budaya
Leburan dari tata bangunan dan penduduk, bentuk kota pada awalnya adalah netral tetapi kemudian berubah akibat
Pertumbuhan Kota
Pertumbuhan Kota
Pertumbuhan kota (urban growth) dalam perspektif demografi di ukur dengan pertumbuhan penduduk.
• Tiga faktor yang berpengaruh langsung terhadap
pertumbuhan penduduk suatu wilayah, yaitu kelahiran
(fertilitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).
Proses Pertumbuhan
Pengembangan Wilayah
Pengembangan Wilayah
“adalah serangkaian upaya untuk mewujudkan keterpaduan penggunaan sumber daya,Konsep Pokok Pengembangan Wilayah
Konsep Pokok Pengembangan Wilayah
Terjadi akibat hubungan sebab-akibat dari faktor utama pembentuk ruang wilayah, yakni: faktorfisik, sosial-ekonomi, dan budaya. (Isard, 1975)
Perkembangan suatu wilayah tidak terjadi secara bersamaan (unbalanced development),melainakan merupakan “polarization effect” dan “trickling-down effect” (Hirschmann,1950).
Adanya pusat pertumbuhan (growth pole) danA. Pesimistik-David Ricardo (1969): “Stationary State”
1.
Awalnya penduduk rendah, dan kekayaan masih banyak sehingga keuntungan banyak2.
Keuntungan tinggi meningkatkan investasi dan perluasan usaha shg permintaan tenaga kerja meningkat3.
Merangsang pertumbuhan penduduk, lahan tetap sehingga makin lama produktifitas per-pekerja semakin kecil4.
Keuntungan perusahaan semakin kecil.B. Optimistik-Hayami dan Ruttan (1971)
“induced innovation model”
1.
Pertumbuhan wilayah memanfaatkan sumberdaya alam sampai tahap tertentu, akibatnya SD semakin langka.
2.
Kelangkaan SD akan memacu perkembangan teknologi untuk mengatasinya1. Pergeseran dari situasi harus memilih antara pertumbuhan, pemerataan dan berkelanjutan sebagai pilihan yang tidak saling menenggang (trade off) menuju “balance
development”
2. Kecenderungan melihat pencapaian tujuan pembangunan yang diukur secara makro menjadi pendekatan regional dan lokal
3. Pergeseran asumsi tentang peranan pemerintah yang dominan menjadi partisipasi masyarakat.
Pembangunan wilayah harus diarahkan kepada terjadinya pemerataan (equity), pertumbuhan (efisiensi) dan keberlanjutan (sustainability)
Terpenuhinya potensi-potensi pembangunan sesuai dengan kapasitas pembangunan setiap wilayah (daerah) yang beragam
“Comparative advantage”
Pembangunan yang dilakukan tetap tidak mengharuskan adanya kesamaan tingkatpembangunan antar daerah, dan pencapaian tingkat industrialisasi wilayah/daerah yang seragam, juga bentuk keseragaman pola dan struktur ekonomi daerah atau juga tingkat
pemenuhan kebutuhan dasar setiap wilayah/daerah (Murti 2000)
Percepatan Pengembangan Wilayah
Percepatan Pengembangan Wilayah
1. Mobilisasi serta penggerakan potensi dan sumberdaya domestik
2. Partisipasi masyarakat yang luas dalam proses pembangunan dan upaya memenuhi standar
hidup minimum masyarakat banyak
3. Mempraktekan perencanaan partisipatif untuk membangun kapasitas sosial dan kelembagaan masyarakat yang dibutuhkan untuk pembangunan berkelanjutan
Pergeseran Peran Pemerintah
Pergeseran Peran Pemerintah
Penyebab: “lack of governance”, “goverment policy
failure”, “top down planning”
Kondisi yang harus dipenuhi dalam pengembangan wilayah:
1.
Kebutuhan masyarakat untuk melakukan perubahan atau upaya untuk mencegahterjadinya perubahan yang tidak diinginkan
Isu Utama Pengembangan Wilayah
Di Negara Dunia Ketiga
1. Dualisme ekonomi
2. Lingkaran Perangkap Kemiskinan
3. Pembangunan Inter-Regional Eksploitatif – Asimetrik
1.
Dualisme Ekonomi
1.
Dualisme Ekonomi
Dualisme yang terjadi :
Dualisme teknologi (Higgin, 1978) yaitu adanya ketimpangan penggunaan teknologi danmanajemen antara sektor tradisional dengan sektor modern
Dualisme finansial (Myint, 1967) yaitu pasar uang yang terorganisir dan pasar uang yang tidakterorganisir
Dualisme ekonomi (Boeke, 1973) yaitu ekonomi rakyat (lokal) yang didorong oleh kebiasaanAkibat Dualisme ekonomi ………….
Akibat Dualisme ekonomi ………….
Perdesaan secara umum mengalami “net capital outflow” aliran uang yang mengalir ke luar lebih banyak daripada
uang/modal yang masuk , disebabkan oleh :
1. Sistem produksi ekstraktif (tanpa nilai tambah) di perdesaan bersifat enclave
2. Sektor jasa urban tidak berkembang diperdesaan
3. Untuk memenuhi konsumsi barang urban orang desa pergi ke kota
2. Lingkaran Perangkap Kemiskinan
2. Lingkaran Perangkap Kemiskinan
SDA Tidak Dikembangkan Secara Optimal
Masyarakat Terbelakang
Kekurangan Modal
Produktivitas Rendah
Pendapatan Rendah
Kemampuan Menabung Rendah Investasi Rendah
3. Pembanguan Inter-Regional Eksploitatif &Asimetrik 3. Pembanguan Inter-Regional Eksploitatif &Asimetrik
“International and interregional demontration efect” akumulasi modal mengalir keluar wilayah (backwash
efect)
Wilayah yang lebih maju menciptakan keadaan yang menghambat perkembangan wilayah yang masih
terbelakang
4. Perkembangan Inter-Sektor Tidak Berimbang
4. Perkembangan Inter-Sektor Tidak Berimbang
Perkembangan suatu wilayah akan stagnasi bila hanya satu sektor saja yang dikembangkan.Pertanianover produksidepresif
Pertanianindustri pengolahan (memberikan nilai tambah/berhubungan secara komplementer)
3 hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembangunan berimbang :a.
Perluasan pasar bagi semua produkb.
Industri yang outputnya berhubungan secara komplementer, mis. integrated farming system1. Strategi Supply Side
strategi pengembangan wilayah yang terutama diupayakan melalui investasi modal untuk kegiatan produksi yang
berorientasi ke luar meningkatkan pasokan dari komoditi yang umumnya diproses dari sumber daya alam
lokalmeningkatkan pendapatan lokalmenarik kegiatan lain yg mendorong perkembangan wilayah
Ex. Penambangan, HPH, industrialisasi (perdagangan&jasa)
Keuntungan : Proses cepat sehingga efek yang ditimbulkannya cepat terlihat
Kerugian :
1. Munculnya wilayah enclave karena terbatasnya
kapasitas (pengetahuan, keahlian dan kompetensi) 2. Sangat peka terhadap perubahan ekonomi di luar
wilayah
Strategi Pengembangan Wilayah Baru
Strategi Pengembangan Wilayah Baru
2.
Straregi Demand Side :meningkatkan taraf hidup penduduk
meningkatkan permintaan barang-barang dan
jasa meningkatkan perkembangan industri
mendorong perkembangan wilayah.
Ex. Program transmigrasi, PPID/p, PNPM
Konsekuensi demand side adalah membutuhkan
waktu yang lama karena berhubungan dengan
transformasi teknologi, struktur kelembagaan dan evolusi/perombakan cara berfikir.
Keunggulan : Strategi ini berjalan stabil dan tidak